PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Ada dua pria bersaudara yang membenci satu sama lain. Tapi, akhirnya
mereka jatuh cinta kepada wanita yang sama.” Yi Do dan juga Min Suk menyukai
Min Ye Rin, 23, model dan pelayan rumah
tangga.
“Kegelisahan, kecemburuan, dan
kebencian hanya membuat hubungan adik kakak itu makin renggang. Mereka menjadi
rival dalam cinta. Keduanya tidak mau mengalah dalam perang cinta ini.”
Yi Do
mengaku kalau Ye Rin adalah kekasihnya dan mencintai Ye Rin. Sementara Min Suk
mengaku mempercayai Ye Rin dengan skandal yang terjadi.
“Di manakah cinta mematikan ini
akan berakhir?” dan judul
dari drama mereka "Perang Adik Kakak, Adegan Pembukaan" dengan saling
memukul.
Min Suk
berbicara didepan wartawan memberikan penyataan kalau sdah mendengar orang-orang menyebutnya sebagai pecundang
super alih-alih superstar belakangan ini.
“Namun,
aku tidak keberatan menjadi pecundang jika itu untuk cinta. Tapi, aku akan berjanji satu hal kepada
kalian. Karena aku memutuskan untuk menjadi pecundang, aku akan menjadi
pecundang yang menang. Aku tidak akan menyerahkan
orang yang kucintai kepada Seo Yi Do.” Tegas Min Suk.
Min Suk
akhirnya masuk rumah dan lampu tiba-tiba mati, wajahnya panik tapi tubuhnya
seperti terkena benang berisi listrik dan membuat tubuhnya tersenyum dan akhirnya
terjatuh. Saat itu vas dari atas rak terjatuh dan Min Suk makin panik.
Ye Rin,
Yi Do akhirnya keluar dari IGD dengan kepala Min Suk yang sudah diperban. Ye Rin langsung memarahi Yi Do yang sudah
gila dan menurutnya ini percobaan pembunuhan. Yi Do pikir Laser itu digunakan sebagai
mainan untuk anak-anak dan Min Suk hanya cengeng.
“Kau
pembunuh.” Ucap Min Suk kesal lalu merengek pada Ye Rin kalau kepalanya sakit.
Yi Do pun tak bisa marah.
“Min Suk,
Kau harus hati-hati....Dia mendapatkan 10 jahitan. Apanya yang cengeng? Kenapa
kau memasang sesuatu seperti itu di rumah?” ucap Ye Rin terus mengomel pada Yi
Do
“Aku
hanya tidak ingin seruangan dengannya. Aku memastikan wilayah kami sudah
ditandai.” Kata Yi Do
“Memangnya
ini kerajaan hewan? Kalian bukan hewan. Kenapa ada perang wilayah?” keluh Ye
Rin memastikan kalau Min Suk baik-baik saja.
Min Suk mengaku sakit sekali. Yi Do mengeluh kesal melihat Min Suk malah
makin dekat dengan Ye Rin.
Yi Do
sedang ada diruangan tapi terlihat kesal sendiri karena tak bisa mengusir Min
Suk dari rumahnya. Akhirnya Ia keluar dari kamar dan mendengar suara Min Suk
merintih karena agak sensitif di sebelah situ. Ye Rin meminta agar Min Suk
sabar sedikit saja.
“Ini
membuatku gila... Aku sudah tidak tahan lagi.” Ucap Yi Do marah langsung
menaiki tangga.
“Dasar
mesum, apa yang kalian lakukan di rumahku?” teriak Yi Do masuk kamar.
Ye Rin
heran melihat Yi Do masuk dengan marah, Yi Do kaget ternyata posisi keduanya
hanya duduk diatas tempat tidur. Ye Rin
memberitahu Kuku kaki Min Suk tumbuh ke dalam, jadi akan memotongnya.
“Apa kau
mengalami delusi mesum lagi? Cara berpikirmu pantas mendapatkan monitor
pergelangan kaki.” Ejek Min Suk kesal.
“Kenapa
kau memotong kuku kakinya? Kamu ibunya? Perawatnya?” keluh Yi Do kesal.
“Kepala
si bayi ini bocor. Min Suk adalah korban kekerasan rumah tangga.” Kata Ye Rin
“Kau
bilang "Bayi"? Kau menyebut makhluk jahat itu bayi? Apa kau gila?”
keluh Yi Do marah
“Kenapa
kau ribut di kamarku? Keluar!” teriak Min Suk kesal, Yi Do ingin marah tapi
ditahan karena pikiranya salah.
Yi Do
keluar kamar menelp Sek Park kalau akan mencari rumah besok, jadi, menyuruh segera
pilih beberapa rumah yang bagus.
Yi Do
masuk ruangan dengan melihat pemandangan dibagian tengah. Si Pria memberitahu Ini
menghadap ke selatan, pemandangannya indah, transportasi umum dekat, dan ini
investasi yang bagus dan tidak akan bisa menemukan tempat sebagus ini di Seou dengan
pemberitahuan mendadak.
“Ini agak
menghadap ke barat, tapi aku akan membiarkan Anda mengatakan ini menghadap
selatan.” Ucap Yi Do membawa kompas ditanganya lalu mengajak pergi.
Sek Park
hanya bisa menghela nafas melihat tingkah bosnya seperti sudah biasa. Mereka masuk ruangan lain kalau Hanya ruang
duduknya yang menghadap selatan. Tapi Yi Do melihat kalau Semua ruangan lainnya
menghadap timur laut.
“Apa Anda
mencoba menipuku? Apa Anda juga menjual hati nurani Anda?” ucap Yi Do marah.
Sek Park pun mengeluh Yi Do bersikap seperti itu.
“Aku berbicara
kepada diriku sendiri.” Ucap Yi Do lalu mengeluh karena ada bukit di sisi
timur.
“Jika
seseorang tinggal di mana sisi timur lebih tinggi, mereka akan terpuruk,
kehilangan kekayaan, serta kecanduan wanita dan alkohol.” Kata Yi Do
“Hidup
siapa yang hendak Anda hancurkan?” tanya Sek Park. Yi Do tak peduli menolak
untuk memilih rumah. Sek Park mengeluh
kalau sangat lelah.
Ye Rin
menemani Nyonya Joo yoga di rumah. Nyonya Yoo menceritakan saat Ye Rin
menghilang, Yi Do datang dan mulai berteriak kepadanya jadi Sejak saat itu, selalu bangun di tengah malam
karena jantungnya berdebar terlalu kencang.
“Rata-rata,
aku kehilangan 34 menit waktu tidurku.” Ungkap Nyonya Joo. Ye Rin meminta maaf.
“Aku
berusaha menjadikan ini klimaks hidupku, tapi aku hanya menimbulkan masalah
untuk orang lain. Omong-omong, bukankah Pak Seo menemui ayahnya di AS setelah
Anda menikah kembali? Bagaimana Pak Seo dan Min Suk bisa saling membenci?” kata
Ye Rin penasaran.
“Bagaimana
mungkin aku meninggalkan dia jika dia mencoba bunuh diri? Aku mendiskusikannya
dengan ayahnya Yi Do dan memutuskan aku akan membesarkan Yi Do sampai dia
dewasa. Yi Do berpikir Min Suk merebut ibunya darinya.” Cerita Nyonya Joo
“Dia
sangat membenci Min Suk. Tapi ayahnya Min Suk berusaha keras membantu keduanya
berbaikan. Dia bahkan mewariskan rumah atas nama mereka berdua. Bagaimana?
Apakah menurutmu mereka akan berbaikan kali ini?” tanya Nyonya Joo
“Menurutku
itu akan sulit. Mengingat dia mencari rumah, Pak Seo pasti berpikir untuk
pindah.” Kata Ye Rin.
“Ayah Min
Suk adalah arsitek terkemuka di Korea. Walaupun dia tidak pernah diperlakukan
sebagai seorang ayah oleh Yi Do semasa hidupnya, dia tetap membangun rumah
ramah lingkungan untuk Yi Do yang sensitif. Yi Do tidak akan bisa menemukan
rumah seperti itu.” Ungkap Nyonya Joo
“Lalu apa
yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka berbaikan?” tanya Ye Rin
“Itu karena
mereka tidak berbincang. Jika mereka bisa duduk dan bercakap-cakap, mereka
pasti sudah berbaikan. Ini salahku. Mereka sangat membenci satu sama lain.
Sejak kecil, aku sibuk memisahkan mereka berdua.” Kata Nyonya Joo
Mi Yoo
duduk sendirian memikirkan tentang Yi Do karena masih bersikap tenang sekali
sambil mengingat yang dikatakan Yi Do saat konferensi pers ketika video di
hotel tersebar.
“Aku
punya dugaan tentang orang yang merilis video tersebut. Begitu aku memiliki
bukti konkret, aku akan memperlihatkan bagaimana balas dendam konyol
menghancurkan hidup mereka dan melempar mereka ke dalam malapetaka.”
Mi Yoo
pikir Seharusnya Yi Do melaporkan saja.
Si pria berkomentar kalau Mi Yoo harus
pergi dan memohon sambil berlutut tapi malah hanya akan duduk di sini alih-alih
bekerja. Mi Yoo pikir temanya itu sudah gila mengatkan hal itu.
“Harga
diriku lebih besar daripada siapa pun di Korea. “ teriak Mi Yoo
“Aku
pikir ini untuk bisnis. Kenapa kau mengutamakan harga dirimu? Apa kau menyukai
Seo Yi Do?” ejek Si pria.
“Kenapa
kau bicara omong kosong? Dia psikopat dan gila. Untuk apa aku menyukainya?”
keluh Mi Yoo marah
“Son Mi
Yoo, dengarkan baik-baik. Kau milikku. Aku mengizinkanmu melakukan semua itu
untuk memanfaatkan Seo Yi Do. Aku tidak mengizinkanmu mengencani dia, jadi,
jangan melewati batas.” Tegas Si pria.
“Siapa
kau berani memerintahku? Justru kau yang seharusnya tidak melewati batas.” Kata
Mi Yoo
Yi Do
mengangkat telp yang dikenalnya bertanya siapa yang menelp, alu mengetahui
kalau orang itu yang merilis video itu
dan ingin bertemu dengannya. Ia pun meminta
orang itu untuk datang ke tempatnya sekarang juga.
Setelah
menutup telp Ye Rin menelp ingin tahu apak sudah merasa lebih baik dan akan
makan di rumah hari ini. Yi Do dengan sinis menjawab tidak akan pulang malam
ini dan akan menemui seorang wanita di hotel. Ye Rin ingin tahu siapa orangnya.
“Itu
bukan urusanmu.” Kata Yi Do dan ingin menutup telp. Ye Rin meminta agar Jangan
tutup teleponnya.
“Apa yang
akan kau lakukan dengannya?” tanya Ye Rin penasaran. Yi Do sengaja mengoda
kalau tak ada yang tahu apa yang akan dilakukan.
Ye Rin
pun Yi Do sedang bercanda dan ingin tahu wanita siapa, tapi Yi Do sudah menutup
telp dengan senyuman bahagia bisa membuat Ye Rin cemburu. Ye Rin bertanya-tanya
apa yang direncanakan Ye Rin sekarang.
Mi Yoo
akhirnya datang ke tempat Yi Do, Yi Do dengan tangan bersadar di kepalan
langsung bertanya apa yang ingin dikatakan Mi Yoo sekarang. Mi Yoo mengeluh
kalau tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa melakukan apa pun.
“Berhentilah
membunuhku dengan kegelisahan. Penjarakan saja aku. Apa yang sebenarnya kau
inginkan dariku?” keluh Mi Yoo masih dengan sikap sinisnya.
“Bukankah
seharusnya kau memohon ampun terlebih dahulu?” ucap Yi Do
“Maafkan
aku.” Kata Mi Yoo. Yi Do mengeluh apakah hanya itu saja dan mengejek Mi Yoo itu tidak punya hati nurani lalu
mengeluarkan ponselnya dan akan menelp polisi. Mi Yoo langsung mengambil
ponselnya.
“Lalu
apa? Kau ingin aku menangis? Haruskah aku berlutut?” kata Mi Yoo.
“Benar!
Berlututlah dan sesali semua dosamu dengan sungguh-sungguh.” Kata Yi Do
“Seharusnya
aku membiarkanmu mati setelah makan lobster itu. Seharusnya aku tidak
menyelamatkanmu.” Kata Mi Yoo berbisik.
Di rumah
Ye Rin
menatap ponselnya dengan wajah tegang, Min Suk yang duduk didepanya bertanya Apa
ada masalah. Ye Rin mengaku tak ada dan merasa baik-baik saja hari ini. Min Suk
menatap mangkuk makanan yang disediakan Ye Rin seperti orang aneh,karena diatas
piring malah ada pisau dan lauk tak sesuai.
Mi Yoo
akhirnya berlutut mengaku menyesal menyebarkan video Seo YI Do dan Min Ye Rin
yang diam-diam diambil dengan maksud jahat. Ia pun mengaku Selain itu, minta
maaf karena memberi Yi Do alkohol dan membuatnya pingsan
“Lalu aku
menipumu sehingga berpikir kita sempat bercinta. Aku meminta Maaf. Aku
menghancurkan pikiran seorang pria yang sudah rapuh yang menderita banyak
gangguan kejiwaan. Aku sungguh-sungguh minta maaf.” Ungkap Mi Yoo
“Tragedi
besar ini adalah akibat dari ambisiku yang tidak kenal batas.” Kata Mi Yoo
sambil menangis.
“Hei.
Sudah cukup. Berhenti. Aku punya fobia wanita menangis, jadi, berhentilah
menangis... Sudah cukup untuk hari ini...Kau Tulis pengakuan yang benar dan
sahkan di notaris.” Ucap Yi Do lalu melangkah pergi.
“Akhirnya
aku menyadari kenapa aku melakukan semua hal gila itu. Aku pasti
menginginkanmu.. Kau, Seo Yi Do... Aku tergila-gila.” Ungkap Mi Yoo
“Hei.
Hentikan... Aku tidak mau mendengar apa pun lagi. Tidak ada seorang pun di
dunia ini yang boleh menyatakan suka kepadaku... Menjauhlah dariku!” teriak Yi
Do dan bergegas pergi.
“Hei, Yi
Do! Mau ke mana? Aku belum selesai!” teriak Mi Yoo mengejarnya. Yi Do ketakutan
berlari keluar dari kamar.
“Aku
sedang bicara denganmu! Kenapa malah kabur?” teriak Mi Yoo. Yi Do masuk ke lift
dengan wajah ketakutan, merasa Mi Yoo itu
bukan manusia dan roh jahat.
Ye Rin
tak bisa tidur memikirkan Siapa yang ditemui berandal paranoid itu di hotel
malam hari, tapi akhirnya memilih untuk tidur saja dan tak memperdulika siapa
yang dia temui dan apa yang dia lakukan dengan wanita itu lalu terdengar suara
pintu tanda orang masuk.
“Kenapa
kau baru pulang? Apa kau sudah melakukannya?” tanya Ye Rin melihat Yi Do
seperti kelelahan dan minum banyak.
“Melakukan
apa?” tanya Yi Do. Ye Rin mengaku Bukan
apa-apa mengaku Entah kenapa jadi penasaran.
“Kenapa
kau penasaran tentang aktivitas malamku?” tanya Yi Do hera. Ye Rin
mengakuselalu tertarik dalam bidang itu.
“Setelah
kupikirkan, apa kau menghinaku? Jika aku tidur dengan seseorang, mungkinkah aku
pulang secepat ini?” ucap Yi Do dengan
tangan yang menghadang badan Ye Rin di depan kulkas.
“Aku tahu
aku semurni embun pagi, tapi apakah menurutmu hanya itu kemampuanku?”ungkap Yi
Do mengoda.
“Kalau
begitu, sampai sejauh apa kemampuanmu?” tanya Ye Rin tak bisa menahan diri
melihat Yi Do sangat tampan.
Yi Do
bergaya dengan gaya mengoda seperti ingin mencium, tapi akhirnya menyuruh Ye
Rin untuk menyeka air liurnya dan akan masuk kamar. Ye Rin berteriak agar Yi Do
jangan berkeliaran di luar dan Pulanglah lebih awal karena Dunia luar terlalu
berbahaya untuk orang sesensitif Yi Do.
“Ini
tempat teraman bagimu.” Teriak Ye Rin. Yi Do tersenyum seperti senang karena Ye
Rin yang mengkhawatirkanya.
Min Suk
membantu Ye Rin melipat selimut lalu bertanya Ada apa dengan agensi modeling
dan bisakan Ye Rin tetap menjadi model. Ye Rin juga belum tahu dan berencana
untuk datang hari ini meminta Min Suk Jangan khawatir karena ini juga akan
berlalu.
“Apa yang
akan kau lakukan? Kau terus menjadi korban karena Yi Do dan aku. Kau orang paling rajin di
dunia ini.” Ucap Min Suk.
“Aku
tidak keberatan dengan apa pun yang terjadi. Aku punya pekerjaan dan aku
menghasilkan uang. Itu hal-hal yang tidak bisa kubayangkan sebelumnya. Saat aku
memikirkan aroma uang di dalam amplop, aku bisa melewati kesulitan apa pun.”
Ungkap Ye Rin mengebu-gebu.
Min Suk
seperti tak pecaya kalau Ye Rin menyukai uang dan mengaku tidak pernah
benar-benar memikirkan uang. Ye Rin tahu
kalau Min Suk dilahirkan dalam
keluarga kaya dan menjadi selebritas jadi tidak akan pernah mengerti.
“Untuk
orang biasa sepertiku, uang adalah hidup. Ini Seperti Penyintasan.”ungkap Ye Rin
“Apa kau
sangat menyukai uang?” tanya Min Suk. Ye Rin merasa Uang adalah yang terbaik.
“Aku
tidak pernah bosan dengan aroma uang. Tiap kali aku menciumnya, itu harum.”
Ungkap Ye Rin. Yi Do sedari tadi mendengar percakapan keduanya.
Ji Na
berbicara ditelp diparkiran mengeluh karena
terus mengubah perkataannya padahal model mereka sudah siap adn tidak bisa membatalkan sepihak
sehari sebelum pemotretan. Ia pun mengemudikan mobilnya setelah di charger.
Ye Rin
bertemu dengan Ji Na diruangan dengan wajah tertunduk. Ji Na memebritahu Karena
kalian bertiga, semuanya berantakan dan Ia dibombardir dengan panggilan dari
orang-orang yang mengeluh lalu pekerjaan para model terus dibatalkan.
“Aku tidak
tahu cara memperbaiki ini.” Ungkap Ji Na seperti kebingungan menyelesaikanya.
“Semua
ini berawal dariku, jadi, aku akan bertanggung jawab. Bagaimana jika kita mengumumkan
ke media bahwa kau mengeluarkan aku dari agensi?” ucap Ye Rin. Ji Na kaget
mendengarnya.
“Dikeluarkan
dari agensi? Ye Rin... Apa kau memohon dijadikan model kepadaku hanya untuk
menyerah semudah ini? Apa yang akan kau lakukan jika kau menyerah sekarang?”
keluh Ji Na.
“Aku
berencana pergi begitu Pak Seo sudah lebih stabil.” Jelas Ye Rin
“Aku tidak
bisa merugikan model lain, jadi, aku akan menjadwalkan pekerjaan tanpamu. Dan aku
akan memikirkan cara untuk memperbaiki citra publikmu, jadi, tunggu saja.
Jangan berpikiran bodoh.” Tegas Ji Na. Ye Rin pun tak bisa berkata-kata.
Ye Rin
melihat dari luar kaca sedih karena Jin Kyung dkk sedang berlatih sementara ia
hanya bisa melihat dari depan kaca. Yi Do keluar dari ruangan menatap Ye Rin
yang sedih teringat perkataannya tadi pagi.
“Uang
adalah yang terbaik. Aku tidak pernah bosan dengan aroma uang. Tiap kali aku
menciumnya,.. itu harum.” Ucap Ye Rin. Yi Do pun bergegas masuk ruangan
mengambar sesuatu.
Min Suk
bertanya perasaan Ye Rin sekarang, Ye Rin mengaku sangat menyenangkan dan
merasa seperti memiliki dunia dengan mengelurkan lembaran uang dari kotak
seperti tissue. Yi Do pulang dengan membawa makenik. Ye Rin pun menyapanya.
“Coba
Lihat ini. Keren, kan? 120.000 dolar... Tunai...” ucap Yi Do memperlihatkan
gaun dengan tempelan uang.
Ye Rin
melonggo melihatnya begitu juga Min Suk. Yi Do dengan bangga merasa kalau
karyanya lebih bagus.
Yi Do
masuk dapur dan akan mengambil minum berpapasan dengan Min Suk. Keduanya
kembali saling beradu hanya berebutan untuk membuka pintu kulkas. Akhirnya Ye
Rin mendamaikan keduanya dengan membawa dua tas ditanganya.
“Berhentilah
berkelahi dengan memamerkan uang kalian. Tahukah kalian betapa sulitnya bagiku
untuk melepas ini? Semuanya akan kukembalikan setelah mengambil komisi satu
persen. Berhentilah bermain-main dengan uang. Mereka menggunakan uang pembayar
pajak untuk mencetak ini.” Tegas Ye Rin
“Kau
bilang kau paling menyukai uang. Aku memberikannya agar kau bisa menciumnya
sesukamu. Kenapa kamu plinplan?” kata Yi Do
“Aku
merasa merebut uang dari dua pecundang kekanak-kanakan. Aku merasa bersalah”
ucap Ye Rin .
“Aku
pikir itu akan menghiburmu karena kamu sedih belakangan ini. Apa yang harus
kulakukan untukmu?” kata Min Suk
“Min Suk,
kamu manis dan menggemaskan. Kehadiranmu saja sudah membuatku merasa lebih
baik.” Puji Ye Rin.
Yi Do
mencari kesempatan melihat tas berisi uang dan langsung mengambilnya. Min Suk
mengeluh langsung mengejarnya agar berhenti. Ye Rin hanya bisa
mengeleng-gelengkan kepala.
Ye Rin
seperti senang memberikan semangat pada Min Suk “Yoon Min Suk yang tampan... Yoon
Min Suk dengan senyum malaikat... Jadilah milikku, Yoon Min Suk.” Yi Do yang
masih tertidur merasa terganggu. Saat itu Min Suk menyanyi lagu dengan gaya
imut
"Ye
Rin, ada yang ingin kukatakan kepadamu.. Ye Rin, aku menyukaimu... Sebesar
ini... Sebesar ini... Aku mencintaimu" ucap Min Suk dengan gaya imut.
Ye Rin
yang melihatnya sangat terpesona dengan Min Suk yang menari dengan gaya
imut. Sementara Yi Do yang melihatnya
terlihat kesal dengan memukul Min Suk dengan bantal dan mengeluh kalau Ini
mimpi buruk dan menyuruh roh jahat agar pergi.
Yi Do
terlihat gagah akan mulai bekerja, tapi teringat dengan gaya imut Min Suk mencoba
mulai menyanyikan "Hei, ada yang ingin kukatakan kepadamu.. Hei, aku
menyukaimu".. Sebesar ini.. Aku mencintaimu sebesar ini"
“Apa yang
kau lakukan?” ucap Ji Na melihat Yi Do memperlihatkan gaya imut saat masuk
ruangan. Yi Do langsung merosok dari tempat duduknya.
“Kau
Pergilah... Jika kau tidak pergi dalam 2,5 detik, aku akan mati karena malu.”
Ungkap Yi Do. Ji Na pun menurut keluar dari ruangan.
Yi Do
akhirnya kembali duduk dengan gaya gagah dan dingin. Ji Na kembali masuk
ruangan mengejek Yi Do bersenang-senang dengan cinta segitiga itu dan Tampaknya
sangat menikmatinya. Yi Do mengaku kalau mendengar nasihatnya jadi meminta agar
Ji Na jangan merajuk kepadanya.
“Aku
tidak akan berkencan... Aku juga tidak akan melukai Ye Rin. Aku mencoba bersikap
tidak peduli apa pun yang dia lakukan agar dia bisa mewujudkan impiannya dan
pergi dengan tenang. Aku akan melakukan itu untuknya.” Ucap Yi Do menyakinkan.
“Bagaimana
dia bisa mewujudkan impiannya jika dia terikat?” tanya Ji Na. Yi Do menatap Ji
Na seperti belum menemukan jadwalnya.
Min Suk
membaca berita online sendirian "'Min
Ye Rin yang Tidak Setia Cuti dari Pekerjaan'" Ye Rin baru pulang binggung
karena banyak barang diruang tengah. Min Suk menyambut Ye Rin yang baru pulang
dan langsung mengajak pergi berkemah. Ye Rin bingung Min Suk yang tiba-tiba
mengajak Berkemah.
“Bagaimana
kau bisa tahu harus membeli daging barbeku?” ucap Min Suk melihat barang
belanjaan yang dibawa Ye Rin.
“Kau
sakit. Kita tidak bisa pergi berkemah jadi Kau harus beristirahat.” Ucap Ye Ri
menolak.
“Karena
kita berdua merasa sedih, kita harus pergi mencari udara segar. Tinggal di
rumah membosankan ini dan melihat wajah jelek Yi Do akan membuatku mengalami
depresi... Kumohon, Ye Rin... Ayo pergi...” rengek Mi Suk pada bahu Ye Rin agar
bisa pergi.
Keduanya
pergi kesebuah tempat dengan mobil karavan. Min Suk berjalan dilorong
memberitahu Ini tempat yang menyimpan
banyak kenangan masa kecilnya dan ingin memperlihatkannya kepada Ye Rin. Ye Rin
yakin pasti punya banyak kenangan indah di sini.
“Ya.
Seorang pria jahat bernama Seo Yi Do menghancurkan masa kecilku di sini.” Kata
Min Suk marah. Ye Rin bingung apa maksudnya.
“Apa yang
terjadi pada kalian berdua?” tanya Ye Rin penasaran.
“Aku
diberkati dengan fisik sempurna ini, tapi aku di bawah rata-rata dalam studiku,
dan aku tidak punya bakat dalam seni, musik, dan olahraga. Tapi orang-orang
menyebut Yi Do genius. Semua orang
berpikir begitu.” Ungkap Min Suk.
“Aku
bangga terhadap kakakku yang berbakat, jadi, aku ingin dia menyukaiku.” Cerita
Min Suk. Ye Rin mengerti maksudnya.
“Lalu
bagaimana kalian menjadi musuh?” tanya Ye Rin. Min Suk ingat kalau itu Itu
terjadi pada musim panas, 23 tahun yang lalu.
“Yi Do,
yang duduk di bangku SMP, pergi mengikuti kamp musim panas. Aku ingin bermain
dengannya, jadi, aku bersembunyi di bagasi bus sekolah untuk pergi dengannya.”
Ungkap Mi Suk
“Dan Di
sinilah kejadiannya.” Ucap Min Suk menunjuk ke sebuah ruangan, Ye Rin menatap
kearah ruangan dan teringat dengan ucapan Nyonya Joo.
“Itu karena
mereka tidak berbincang Jika mereka bisa duduk dan bercakap-cakap, mereka pasti
sudah berbaikan.” Ye Rin mengingatnya langsung berlari keluar ruangan mengaku harus
pergi ke suatu tempat. Min Suk bingung kemana Ye Rin akan pergi.
“Ini
peluangku membantu mereka berbaikan di tempat penuh kenangan.” Gumam Ye Rin.
Min Suk melonggo karen Ye Rin ternyata jago lari.
Ye Rin
mencoba menelp "Pasien Sakit Parah" sambil mengangkat ponselnya ke
atas, lalu mengeluh kareanna Masih ada tempat di Korea yang tidak mendapat
sinyal. Saat itu telp Yi Do pun diangkat, Ye Rin senang dan langsung berbicara.
“Apa?
Berkemah? Kau dan Min Suk pergi berkemah?” ucap Yi Do terlihat marah.
“Kurasa
aku tidak bisa pulang malam ini.” Kata Ye Rin seperti sengaja. Yi Do tak bisa
mendengarnya.
“Aku
bilang aku tidak bisa pulang malam ini. Jika kau ingin datang...” ucap Ye Rin
dan ponselnya mati.
“Apa? Di
mana kamu sekarang?” teriak Yi Do menyakinkan diri kalau berusaha tidak peduli apa pun yang dilakukan
Ye Rin.
“Mungkin
aku harus membeli ponsel baru. Baterai ini selalu habis. Aku harus meminjam
ponsel Min Suk untuk meneleponnya lagi.” Kata Ye Rin bergegas masuk lagi ke
sekolah.
Ye Rin
ingin meminjam ponsel tapi Min Suk duduk didalam ruangan kelas dengan tatapan
sedih. Min Suk menceritakan Ruang kelas ini dan Satu-satunya orang yang
tahu kalau mengikutnya adalah Yi Do tapi
sangk kakakn malah mengurungnya di ruangan ini dan pulang. Ye Rin kaget
medengarnya.
“Apa yang
terjadi padamu setelah itu?” tanya Ye Rin.
Flash
Back
Min Suk
yang masih kecil duduk dalam ruangan sambil mengambar akhirnya menangis keras
meminta Yi Do agar bisa menyelamatkanya. Setelah itu ia kesal dengan Yi Do
orang jahat karena meninggalkanya.
“Sampai
keesokan paginya, aku terkurung di sini seorang diri. Aku harus melewati malam
itu sendirian. Usiaku baru lima tahun saat itu. .. Aku takut... Aku sangat
takut. Aku pikir aku akan mati.” Ungkap Min Suk menatap gambar yang masih pada
kaki meja.
Yi Do
kelur gedung panik karena ponsel Ye Rin dimatikan dan ingin tahu Ke mana
perginya para berandal ini. Saat itu kakek pengirim paket datang memastikan
kalau Yi Do yang ada didepanya. Yi Do membenarkan dan bertanya balik apakah ada
yang bisa dibantu.
“Aku
menerima permintaan untuk pengiriman kilat. Jadi Masuklah ke truk.” Ucap si
kakek. Yi Do binggung tapi Si kakek menyuruh Min Suk segera masuk ke dalam
mobilnya.
Yi Do
bingung melihat si kakek menempelkan stiker didada. Si kakek meminta Yi Do Jangan
lepaskan itu. Yi Do pun akhirnya bertanya siapa kakek itu. Si kakek menagku Min Ye Rin mengirim
permintaan untuk pengiriman kilat. Yi Do melonggo bingung.
“Min Ye
Rin membuat permintaan tugas? Untukku?” tanya Yi Do tak percaya.
“Aku akan
mengantarmu dengan selamat menemui Min Ye Rin, jadi, pakai sabuk pengamannya.”
Kata Si kakek. Yi Do masih ketakutan
“Apa kau
pikir pria tua tidak berdaya ini akan mencuri organmu?” goda si kakek. Yi Do
melihat si kakek sangat mencurigakan.
“Aku
harus memeriksa identitasmu. Berapa nomor KTP-mu?” tanya Yi Do. Si kakek
pikir Tidak ada waktu untuk itu.
“Kenapa
seseorang yang tingginya lebih dari 2 meter punya begitu banyak ketakutan?”
ejek Si kakek. Yi Do mengaku kalau
Tingginya tidak lebih dari 2 meter.
Yi Do
akhirnya naik truk "Layanan Pengiriman Paradise" lalu turun di
pertigaan jalan. Si kakek meminta agar Yi Do Jangan membencinya karena
terlambat mengantarkanya. Yi Do pikir tak ada alasan untuk membenci kakek itu.
“Omong-omong,
apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya Yi Do melihat truk "Layanan
Pengiriman Paradise" Si kakek hanya melambaikan tangan lalu pergi.
“Dia
mencurigakan... Semua hal tentang dirinya mencurigakan.” Ungkap Yi Do lalu
akhirnya tersadar didepan sekolah dan mengumpat kesal pada Min Suk.
Ye Rin
dan Min Suk sedang membereskan barang, Yi Do masuk dengan nafas terengah-engah.
Ye Rin melonggo kaget karean Pembicaraan mereka terputus dan ingin tahu
bagaimana Yi Do bisa menemukan mereka. Yi Do mengeluh kalau Ye Rin memperlakukan seperti barang.
“Kau
memesan pengiriman kilat! Apa Karena itu seorang kurir mencurigakan menyeretku
ke sini! Tahukah kau betapa takutnya aku diseret ke tempat sejauh ini tanpa
tahu apa yang terjadi?” ungkap Yi Do marah mengebu-gebu.
“Pengiriman
kilat? Apa kamu bergurau?” ucap Ye Rin binggung, Min Suk pikir Yi Do konyol
sekali.
“Itukah
yang dikatakan kurir itu? Layanan Pengiriman Paradise atau semacamnya. Semuanya
sangat mencurigakan.”ungkap Yi Do
Ye Rin
mengingat tentang "Layanan Pengiriman Paradise" saat itu si kakek
yang memberikan parfum padanya, lalu bergegas pergi. Yi Do berteriak mau kemana
Ye Rin dan menyuruh agar meminta maaf padanya. Ye Rin tak perduli mencari kakek
diluar sekolah tapi tak melihatnya.
“Aku
yakin sekali... Pasti pria tua itu... Entah dia Buddha atau setidaknya dewa
gunung... Jika aku bisa bertemu dengannya lagi, maka aku yakin aku bisa mencari
tahu rahasia di balik parfum ini.” Ungkap Ye Rin menatap parfum ditanganya.
Bersambung ke "Episode
20"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
kakek jadi pusat perhatian di episode ini. kekekekekeke...
BalasHapus