PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ga Kyung
ada didalam mobil melihat dari kejauhan Hyun duduk sendirian di cafe dengan
gaya sedang berpikir. Ia teringat saat mereka masih SMA, gaya Hyun yang sama
ketika duduk dibawa pohon sakura sedang mencoba mengambar.
Flash Back
Ga Kyung
menatap Hyun seperti sangat senang melihat gaya juniornya, lalu saat berjalan
tanpa sengaja menginjak gambar anak lain. Si anak mengeluh kalau Ga Kyung
seharusnya Hati-hatilah saat berjalan dan ingin tahu apa yang akan dilakukan
dengan gambarnya. Ga Kyung meminta Maaf.
“Aku
harus menyerahkannya sekarang, tapi apa yang harus kulakukan?” keluh si pelajar
wanita.
“Astaga...
Benarkah itu salahku? Kau tidak akan menjatuhkannya jika kamu lebih
berhati-hati.” Ucap Ga Kyung
“Kau
tidak akan menginjaknya jika kamu lebih berhati-hati.” Balas si pelajar.
Hyun
datang langsung membela Ga Kyung memarahi sipelajar yang melampiaskan
kemarahannya padahal ia sendiri yang menjatuhkannya. Si pelajar hanya bisa
menghela nafas. Hyun mulai mengejek kaau
betapa buruknya lukisan itu.
“Kurasa
kau di sini bermalas-malasan. Kau tidak bisa menyebut ini lukisan.” Ejek
Hyun. Si wanita terlihat marah
mendenganya.
Hyun tak
ingin mengubrisnya lalu menarik tangan Ga Kyung untuk pergi. Ga Kyung pun
menurutinya. Ga Kyung mengingat semua kenangan dengan Hyun lalu berkomentar “Senang
bertemu denganmu.”
Jin Kyung
akan pergi melihat ponselnya, nama "Anggota
Majelis Kwon Chang Hyuk" Ia langsung mengangkat telp Tuan Kwon mengaku
sudah lama tak bertemu dan berkomentar Keponakan tuan Kwon juga sangat baik bahkan memuji sangat
kompeten.
“Kami
bersyukur bisa bekerja dengan talenta sehebat itu... Pa Anda bertemu Pimpinan
Jang?!!! Kau bilang Bu Song akan menjadi apa?!!” ucap Jin Kyung kaget.
Nyonya
Jang memberikan teh untuk Jin Kyung yang datang ke rumahnya. Jin Kyung mengaku
terkejut mendengar kabar dari Nyonya Jang tidak mengira akan memanggilnya hari
ini. Nyonya Jang menegaskan kalau ingin
Jin Kyung menahan Ga Kyung.
“Ini
menarik... Setiap kali Anda melakukan ini, itu membuatku berpikir. Kudengar
Anda akan menunjuk Ga Kyung sebagai dirut. Tapi Anda malah ingin aku
menahannya? Jadi Aku menginginkan penjelasan.” Kata Jin Kyung sinis.
“Ga Kyung
ingin bercerai. Tapi aku tidak akan memberikan keinginannya. Karena itu aku
ingin kau menahannya. “ jelas Nyonya Jang
“Jika Dia
tidak bercerai, Anda akan menyingkirkan aku dan memberinya posisi dirut. Jadi,
aku harus mendukungnya untuk mempertahankan posisiku. Apa niat Anda dengan
memberitahuku hal ini?” kata Jin Kyung ingin tahu
“Menurutmu
apa yang akan terjadi jika dia bercerai? Dia tidak akan memiliki dukungan KU
Group lagi. Apa yang paling diinginkan oleh mantan menantu keluarga kaya? Kekuasaan.”
Ucap Nyonya Jang.
“Mereka
menginginkan kekuasaan untuk melindungi diri karena mereka tidak tahu kapan
mereka akan diserang. Tampaknya kau tidak mengerti. Sekarang Aku perjelas
saja.” Ucap Nyonya Jang melihat tatapan Jin Kyung
“Jika dia
tidak bercerai, aku akan mengangkatnya sebagai dirut. Tapi jika dia bercerai,
Ga Kyung akan menjadi dirut dengan usahanya sendiri. Apakah kau membutuhkan
alasan yang lebih baik untuk menahannya?” ucap Nyonya Jang. Jin Kyung terdiam
seperti mengerti ucapan Nyonya Jang.
Ta Mi
memberitahu Hari ini adalah pagi hari yang penting dan menejelaskan Seperti
yang merea diskusikan kemarin jadi meminta agar merka bicara pada setiap tim
dan capailah kesepakatan. Ia yakin setiap tim akan memiliki pendapat mereka
sendiri.
“Tapi
yang terpenting adalah bagaimana Barro akan dilihat lewat laman utama. Tolong
jangan lupakan itu. Scarlett, bawa Departemen Merek. Joseph dan Jenny, kalian
bawa Tim Berita. Ellie dan Alex, bawa Tim Iklan. Aku akan berbicara dengan
Kevin.” Ucap Ta Mi sambil membagi tugas.
Hyun
datang ke departement Merek, Ketua
mengeluh kalau Hyun tak bisa membedakan antara oranye ini dan yang lainya
karena Keduanya sudah jelas berbeda beda
bahkan sangat jelas.
“Apa
perbedaannya? Tidak bisakah kau mengganti warnanya saja? Siapa yang akan
memperhatikan perbedaannya?” ucap Hyun santai.
Sementara
Bong Gi dan Jenny pergi ke Tim berita, manager mengeluh alau mereka tak tahu berapa
orang yang menonton siaran langsung bisbol padahal bersaing ketat dengan Unicon
untuk menambah jumlah penonton. Ia meminta mereka agar bisa melihat dilayar.
“Berapa
banyak pertandingan bisbol dalam sehari? Lima. Tapi lihat ruang di papan skor.
Apakah cukup untuk lima baris? Unicon menyediakan kelimanya dalam sekilas. Jika
kita tidak melakukan hal yang sama, kita akan kalah bersaing.” Ucap Pria di tim
berita.
“Tapi
jika kami memberimu ruang tambahan, tidak akan cukup untuk subkategori.” Kata
Jenny.
“Bukan
itu yang penting sekarang. Kuncinya adalah bisbol! Bisbol bukan hidup. Hidup
adalah bisbol untuk kita.” Jelas Si manager.
Alex
pergi ke Ah Ra pergi ke bagian Tim iklan, mereka memperlihatkan layar yang
sudah direvisi. Si pria mengeluh kalau mereka yang ingin menurunkan iklannya.
Alex menahan emosi david, tapi David menegaksan
Menurunkan iklan akan sangat merugikan mereka dan Alex tahu itu.
“Ya,
tentu saja. Tapi arah laman utama yang baru...” ucap Alex ingin menjelaskan
tapi David lebih dulu bicara.
“Apa kita
akan memulai kegiatan amal? Iklan mendatangkan uang. Itu penghasil uang kita. Ruangnya
suci dan tidak boleh disentuh. Jadi Keluar sajalah. Aku sudah muak dengan laman
baru ini.” Kata David kesal.
Bong Gi
masuk ruangan melihat Hyun sedan mengunakan maskernya dan tahu kalau itu
artinya juga terlihat kesal jadi sedang merawat kulitnya. Ah Ra mengeluh merasa
tidak pernah membayangkan mengubah laman utama akan sesulit ini.
“Ini kali
ketigaku, dan aku ingin mengundurkan diri lagi. Aku lebih baik mati.” Ucap
Jenny lemas.
“Saat aku
memimpin Tim Pemasaran, aku berselisih dengan Tim Revisi. Untuk kali pertama aku
berada di posisi mereka. Kau menuai apa yang kau tabur.” Kata Alex juga merasa
kesal.
“Jadi, menurutmu
bagaimana dengan Tammy?” ucap Bong Gi penasaran. Hyun langsung duduk.
“Dia
mungkin menghadapi musuh terbesar kita. Itu yang disebut garis depan.” Kata
Hyun.
Ta Mi
bertemu denga Kevin dalam ruang rapat, Kevin langsung menolak. Ta Mi menegaskan
tidak bisa menerima jawaban tidak dan mengulang yang dikatakan Kevin kalau portal
web... Kevin langsung menyela kalau Itu harus berderma untuk masyarakat dan
menjadi layanan publik.
“Aku
tidak mengatakan kita harus menyingkirkan tab Donasi.” Kata Kevin
“Bagaimana
itu bisa menonjol jika kita tidak mengeksposnya? Para pengguna kita tidak tahu
apakah kita melakukan kebaikan atau tidak. Seperti katamu, Barro adalah
perusahaan. Kita harus mengiklankan bahwa kita berderma pada masyarakat.” Ucap
Ta Mi
“Laman
utama adalah tempat terbaik kita untuk menghasilkan penjualan. Donasi? Citra
Barro? Semuanya bagus, jadi, pertahankanlah. Sebelum ada kontribusi sosial apa
pun, aku lebih suka meningkatkan penjualan dan memastikan karyawan bisa
mempertahankan kontrak mereka.” Tegas Kevin
“Itu
bukan alasan yang cukup bagus karena Barro sudah menghasilkan cukup banyak
uang. Kau ingin membuktikan dirimu dengan angka. Kau ingin membuktikan bahwa
Barro bisa berfungsi tanpa Brian. Apakah itu salah?” kata Ta Mi
“Tentu
tidak.” Kata Kevin. Ta Mi menegaskan Namun, Kevin harus membujuk setiap
karyawan yang menentangnnya.
“Arah
Barro tidak akan berubah karena ada pergantian kepemimpinan. Barro selalu
menuju arah yang benar dan baik.” Tegas Ta Mi
"Arah
yang benar" bisa berarti sesuatu yang sangat berbeda. Jika kau ingin tab
Donasi diekspos, siapkan lebih banyak ruang untuk iklan.” Balas Kevin.
Ga Kyung
duduk dengan wajah tertunduk, Jin Kyung dengan petinggi lainya akan memulai
sidang disiplin. Salah satu petinggi membaca berkas kalau Pada tanggal 28 Juni,
tanpa persetujuan dewan, Direktur Pelaksana Song mengadakan konferensi pers
sendiri.
“Dia
menimbulkan kekacauan dalam internal perusahaan dan mengungkap rahasia dagang dan
regulasi internal kepada publik. Kami menganggap Bu Song melanggar Pasal 11
Peraturan Perusahaan Unicon dan Pasal 15 yang menyatakan kesalahannya.” Ucap
petinggi wanita. Jin Kyung tersenyum sinis.
“Pelanggaran
itu sudah cukup bisa menjatuhkan dia dari posisinya. Namun, karena hasilnya
yang positif, maka kami hanya akan memberinya skors selama dua bulan.” Kata
Wanita.
Ga Kyung
pulang ke rumah kaget melihat suaminya sedang mencicipi makanan didapur. Tuan
Oh kaget berpikir Ga Kyung masih bekerja. Ga Kyung bertany apa yang sedang
dilakukan suaminya itu. Tuan Oh mmengaku sedang memasak makan malam. Akhirnya
mereka duduk dimeja makan.
“Apa Kau
bisa memasak?” tanya Ga Kyung. Tuan Oh menceritakan tinggal sendiri saat masih
di New York dan uangnya hampir tidak cukup untuk bertahan hidup.
“Ibuku
tidak memberiku uang saat aku kuliah perfilman. Aku memiliki dua pekerjaan
paruh waktu.” Cerita Tuan Oh
“Mungkin
aku harus mencari itu... Aku tidak punya pekerjaan untuk sementara waktu. Konferensi
pers itu mungkin dijadikan alasan.” Akui Ga Kyung
“Tetap
saja, kedengarannya kau tidak dipecat. Ibuku pasti sangat menyukaimu. Dia terus memberimu kesempatan kedua walau
kita akan tetap bercerai.” Komentar Tuan Oh
“Aku
menerima beberapa foto... Itu foto kita berdua. Aku juga mendapati siapa yang
mengirimiku foto itu. Kau mencemaskanku akibat perceraian sebelum aku sendiri
memikirkannya dan aku berterima kasih.” Ucap Ga Kyung. Tuan Oh tak ingin
membahasnya mengajak untuk makan lebih dulu.
“Supaya
kau tahu, foto-foto itu terkadang melukaiku. Kita tidak punya apa pun dari satu
sama lain, bahkan kita tidak berhak sedih tentang itu, dan kita bukan pasangan
biasa, tapi terkadang terasa seakan-akan aku sungguh sendirian di dunia ini.”
Ungkap Ga Kyung.
“Sesuatu
seperti itu... Terkadang aku juga berpikir seperti itu. Agar kau tidak sendirian,maka
kau harus menyendiri lebih dahulu... Maafkan aku atas pendekatan kejam ini. Sebenarnya,
aku minta maaf karena tidak menjadi orang yang baik selama 10 tahun terakhir
ini.” Ungkap Tuan Oh
“Tapi aku
menjanjikan ini kepadamu. Aku akan mewujudkan perceraian untukmu bagaimanapun
caranya. Aku belum melakukan apa pun untukmu selama hidupku, tapi aku akan
mewujudkan itu.” Tegas Tuan Oh.
Ga Kyung
menunjuk kearah meja, ada buket bunga wine dan juga coklat lalu bertanya apa
maksudnya itu. Tuan Oh memberitahu Hari
ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka jadi berpikir ini yang terakhir, jadi,
aku membeli bunga untuk Ga Kyung.
“Tapi
kenapa kau membeli banyak? Agar sulit untuk dibuang.” Keluh Ga Kyung seperti
hatinya merasa senang. Tuan Oh tak pedui mengajak mereka makan saja lebih dulu
Di ruang
kelas, seorang wanita menjelaskan Terkait dengan apa yang mereka diskusikan
sebelumnya, maka akan kembali mendiskusikan metodologinya sekali lagi. Mo Gun
akan masuk kelas menatap wanita didepan, si wanita memberi kode agar Mo Gun
masuk saja.
“Pertama,
mari kita membahas tentang gejala. Penting untuk mengamati dan memahami hal-hal
seperti itu. Lalu apa yang bisa katakan tentang gejala itu? Data, bukan? Setiap hari, data dikumpulkan dan
ditambahkan. Jadi, semua data yang banyak itu...” ucap wanita dan Mo Gun
terlihat tersenyum bahagia melihat wanita yang berdiri didepan.
Mo Gun
akhirnya bertemu wanita yang dipanggil ibu olehnya, berkomentar merkea harus
keluar jika kelas ibunya sudah selesai dan sudah bilang kalau harus bertemu di
luar. Sang ibu mengaku kalau merasa
lebih nyaman di ruanganya.
“Aku
tidak suka kau menghabiskan uangmu untuk ibu.” Ucap Si ibu dosen.
“Berada
di dalam ruangan tidak akan menghentikan itu. Dan Ini untuk Ibu.”kata Mo Gun
memberikan amplop.
“Ibu
tidak mau menerimanya sampai penghasilanmu lebih banyak dari aku” kata Ibu
Dosen.
“Kita
mungkin harus membandingkannya karena aku baru saja dibayar.” Ucap Mo Gun
bangga.
“Bisnis
bisa hancur kapan saja. Apa kamu punya tabungan?” tanya Ibu Dosen.
“Jangan
khawatir... Bisnisku hanya akan bertahan.” Ucap Mo Gun yakin. Ibu dosen pun
akhirnya membalas dengan memberikan uang saku untuk Mo Gun.
“Sungguh?
Menerima uang saku pada usia sekarang... Itu terasa menyenangkan... Lihat
betapa tebalnya ini.” Ungkap Mo Gun bahagia.
Ibu dosen
berpesan agar Mo Gun Jangan langsung menghabiskan. Saat itu pegawai memberitahu kalau dekan ingin
berbicara denganya selama Lima menit. Ibu Dosen pun meminta izin pada Mo Gun
kalau akan kembali dalam lima menit.
Mo Gun
menganguk mengerti, lalu tak lama ponsel Ibu dosen berdering dan melihat
dilayar "Putra" wajahnya langsung membeku.
Mo Gun
terlihat kecewa setelah melihat kalau Ibunya
itu memilik anak sambil mengemudikan mobil. Saat itu juga Ta Mi menelp,
wajah Mo Gun langsung sumringah seperti Ta Mi menjadi vitamin hidupnya untuk
bahagia. Akhirnya Mo Gun datang dan
melihat Ta Mi sudah menunggu didepan pintu.
“Kenapa
kau bertanya apakah kau bisa menghadiri reuni itu? Tentu saja, seharusnya kau
tidak pergi. Hanya karena aku menyuruhmu pergi, haruskah kau pergi? Kenapa menghadiri
reuni jika ada wanita padahal kau punya pacar?” ucap Ta Mi mengeluarkan
emosinya.
“Kau
tidak hanya terlihat tampan untukku. Tapi Wanita lain juga berpikir begitu. Dan
Kau tahu itu. Kau tahu bahwa kau tampan. Bagaimana kau bisa pergi ke sana
padahal kau tahu fakta itu? Apa Kau pikir aku santai menghadapinya karena aku
bersikap santai?” keluh Ta Mi
“Aku sama
sekali tidak menyukainya. Begitu kamu memberitahuku, kemarahanku mencapai level
maksimal sehingga aku hampir menghancurkan bumi, paham? Bersyukurlah kau masih
berdiri di atasnya.” Kata Ta Mi dan Mo Gun terlihat binggung mengaruk lehernya.
“Itu
hanya latihan. Akan kuulangi lagi..Wah... Apa yang kulakukan?” ucap Ta Mi malu.
Tapi Mo Gun langsung memeluknya.
“Aku ingin
bermalam di sini.” Ucap Mo Gun yang sedih. Ta Mi langsung mendorong Mo Gun
menjauh dan menyuruhnya untuk pulang saja.
“Karena Mengulangi
itu mengembalikan emosiku. Jadi Aku tidak mau berada di dekatmu. Aku tidak mau
berada di dekat pria yang bertemu teman perempuannya. Apa kamu tidak paham itu?”
ucap Ta Mi berjalan pergi. Mo Gun langsung memberikan “Back Hug”
“Katakan
hanya tinggal mengatakan ya. Biarkan aku tinggal dengamu.” Ucap Mo Gun merengek. Ta Mi mengeluh dengan
situasi sulit dipercaya.
“Kau bersikap
menyebalkan... Menjauhlah dariku. Aku jelas mengatakan kalau tidak ingin berada
di dekatmu.” Ucap Ta Mi kelas.
Mo Gun
malah makin mengeratkan pelukanya. Ta Mi mulai memperingatkanya dengan mulia
menghitung.
Tapi
beberapa saat kemudian,Ta Mi duduk disofa dengan bersadar dibahu Mo Gun dengan
memperingatkan akan membunuhnya jika Mo Gun menghadiri reuni lain lagi. Ia
pikir Mo Gun tak perlu tahu tentang Reuni bahkan Jangan pernah tahu selamanya.
“Acara
seperti itu seharusnya dihapus.” Ucap Ta Mi kesal. Mo Gun mengaku Koneksi yang
terjalin di sekolah adalah yang paling dibenci.
“Mereka
seharusnya menghilang.” Ucap Mo Gun lalu ikut bersadar dikepala Ta Mi. Keduanya
seperti bahagia setelah mengaku perasaan masing-masing.
Para
ibu-ibu menonton drama di restoran memuji Ji Hwan memiliki wajah manis dan
menurutnya ceritanya sangat menyenangkan sejak Jin Hwan tampil sebagai
kembaran.Bahkan mereka menonton ini hanya untuk melihat Min Hyuk.
“Aku
juga. Aku ingin dia menikahi putriku.” Ucap ibu lainya. Salah satu ibu mengeluh
karena tidak punya putri.
“Andai
aku 20 tahun lebih muda.” Komentar si ibu yang rela menjadi pasangan Ji Hwan.
Hyun
sedang makan mendengar komentar tentang Ji Hwan tersenyum bahagia lalu mencari
keyword "Rating 'Ada Apa dengan Ibu Mertuaku?'" terlihat grafik yang
terus menanjak lalu tak percaya kalau Lebih dari 20 persen.
Ia pun
mengirimkan pesan pada Ji Hwan dengan senyuman bahagia “Aktor hebat Seol Ji Hwan yang membintangi drama
populer, selamat telah melampaui rating 20 persen.” Lalu kembali
makan, setelah kenyang ia pun mengeluh karena makan sebanyak ini.
“Kenapa
dia tidak membalas? Apa dia sepopuler itu sekarang?” keluh Hyun karena Ji Hwan
tak membalas membalas pesanya.
Ji Hwan
memilih sebuah tas dan meminta pelayan agar menbungkus dengan cantik. Setelah
itu Ia menelp Hyun mengaku tidak melihat pesan dan hendak meneleponnya karena
punya kabar baik jadi bertany apakah Hyun punya waktu luang.
Hyun
bingung melihat Ji Hwan memberikan tas padanya. Ji Hwan memberitahu kalau tas
itu sama seperti miliknya karena sebelumnya Hyun bilang tasnya itu cantik.
“Benarkah
aku boleh menerima ini? Untuk apa hadiah ini?” ucap Hyun bahagia.
“Aku
punya seorang manajer asli.” Kata Ji Hwan. Hyun tak percaya kalau Ji Hwan
akhirnya bergabung dengan sebuah agensi
“Di mana?
Siapa aktor lain yang mereka wakili?” tanya Hyun penasaran. Ji Hwan mengaku bergabung dengan agensi yang
mewakili Hyun Bin. Hyun melonggo tak percaya.
“Ini luar
biasa, Siapa pun yang memiliki mata akan mengenali aktorku... Selamat. Tapi Kau
yang layak mendapat hadiah dan justru aku yang menerimanya.” Ucap Hyun
“Kau
melewati banyak kesulitan untukku. Dan Berkatmu, aku bergabung dengan
perusahaan hebat. Terima kasih.” Ucap Ji Hwan
“Aku
penggemar yang mendapat hadiah dari selebriti,
Terima kasih.” Kata Hyun.
Ji Hwan
seperti kecewa mendenga Hyun hanya menganggap dirinya seperti seorang
fans. Hyun menegaskan kalau Mulai sekarang,
akan bersikap seperti selayaknya penggemar dan meminta maaf jika membuat Ji
Hwan bingung.
“Sebagai
penggemar, bisa melakukan ini dengan selebriti yang mereka suka ,ini cukup
menyenangkan.” Ungkap Hyun. Ji Hwan pun hanya bisa terdiam seperti sebenarnya
memendam rasa pada Hyun.
Keduanya
berdiri didepan toko, Hyun ingin tahu Ji Hwan akan syuting di mana sekarang dan
memastikan kalau tak terlambat jadi akan mengantarnya. Saat itu terdengar bunyi
klakson dan seorang pria memanggilnya.
“Kau
sudah punya mobil, wah... Perusahaanmu membuat kegaduhan.” Ungkap Hyun dengan
wajah sedikit kecewa.
“Mereka
memberiku mobil kemarin.” Akui Ji Hwan. Hyun mengaku menyukai kegaduhan itu.
“Sekarang
aku bisa bersantai. Semoga berhasil dengan syutingmu.” Ucap Hyun. Ji Hwan pun
mengucapkanTerima kasih lalu pamit pergi.
“Sekarang
aku bisa menjadi penggemar asli saja.” Ucap Hyun seperti menahan rasa kecewa
setelah Ji Hwan pergi dengan mobilnya.
Mo Gun
dan Ta Mi sudah berganti pakaian sambil mengerok buah semangka duduk dibar. Mo
Gun menceritakan Orang tua yang
membesarkannya adalah orang Australia dan bekerja di kedutaan Australia ketika
mereka mengadopsinya.
“Jadi,
kami tinggal bersama di Korea lalu aku pergi ke Australia dengan mereka ketika
mereka kembali.” cerita Mo Gun
“Karena
itu kamu menjalani masa SMA-mu di Australia. Apa mereka baik? Aku bisa tahu.”
Kata Ta Mi
“Mereka
sangat baik dan lucu. Mereka orang yang menyenangkan. Aku berterima kasih atas
mereka.” Kata Mo Gun
“Aku juga
harus berterima kasih. Beri tahu aku lebih banyak. Apa Ada sesuatu yang tidak
kuketahui?” tanya Ta Mi penasaran.
“Sebenarnya,
aku bertemu ibuku hari ini... Ibu kandungku.” Akui Mo Gun. Ta Mi kaget
mendengarnya.
“Apa Ibu
biologismu? Apa Kau berhubungan dengannya?” tanya Ta Mi. Mo Gun membenarkan
dengan wajah sedih.
“Orang
tua Australia-ku menemukan dia untukku. Saat usiaku 20 tahun. Aku bertemu
dengannya setelah sekian lama dan sesuatu yang menyedihkan terjadi. Ibu
kandungku adalah ibu untuk seseorang juga.” Cerita Mo Gun
Flash Back
Mo Gun
melihat ada nama "Putra" di ponsel ibunya, tak percaya ternyata
ibunya punya anak lain selain dirinya. Ia lalu mencoba menelp ibunya dari
ponselnya karena ingin tahu nama apa yang dituliskan ibunya, wajahnya shock
melihat nama "Park Morgan, mahasiswa" dilayar ponsel ibunya.
“Ibuku seorang
profesor... Itu samaran yang bagus. Jadi, aku merasa agak sedih.” Ungkap Mo Gun
sedih tak dianggap oleh ibu kandungnya.
“Kau
tidak hanya sedih, tapi Kau terluka... “ucap Ta Mi. Mo Gun pikir Tapi Tidak
apa-apa.
“Semua
orang entah terluka karena orang tua mereka atau melukai mereka. Saat aku masih
muda, adakalanya saat aku berpikir aku terpaksa dilahirkan padahal aku tidak
pernah menginginkannya.” Ungkap Mo Gun
“Tapi
jika kupikirkan dengan cara sebaliknya, ibuku mungkin melahirkan aku padahal
dia tidak benar-benar menginginkannya. Dahulu, kehadiranku saja mungkin sudah
cukup melukainya. Usianya baru 21 tahun.” Kata Mo Gun menahan rasa kecewanya
dengan bersikap dewasa
“Aku yakin
dia tidak berpikir seperti itu lagi.” Kata Ta Mi menenangkan.
“Aku
menyukai bagaimana kau memberitahuku bahwa kau mengasihaniku hari itu. Sejak
aku masih kecil, orang-orang berusaha menyembunyikan itu dariku karena mereka berpikir
mereka bersikap sopan.” Cerita Mo Gun
“Aku
berpura-pura tidak menyadari hal itu dan menjaga sopan santunku juga. Tapi kau
malah mengatakan kamu menghasihaniku. Dan aku sungguh menyukainya.” Kata Mo
Gun. Ta Mi hanya menatapnya.
“Aku pria
yang menyedihkan, jadi, aku akan menginap malam ini.” Kata Mo Gun mengoda.
“Baik,
aku akan mengizinkanmu menginap karena kau menyedihkan.” Ucap Ta Mi
“Aku akan
melakukan lebih dari tidur saja.” Goda Mo Gun. Ta Mi pikir kalau itu sudah
seharusnya. Mo Gun langsung jatuh lemas dibahu Ta Mi karena pacarnya itu memang
sangat seksi.
Hyun
bertemu dengan Brian di warung kaki lima, sambil bertanya Apa kegiatannya
belakangan ini. Brian mengaku tidak melakukan apa-apa. Hyun menceritakan mereka
diserang dari segala arah karena mencoba memperbarui laman utama.
“Tapi
tampaknya keadaanmu baik-baik saja. Aku iri padamu.” Ungkap Hyun.
“Astaga...
Apa kamu pikir hanya kamu yang mengunjungiku? Orang-orang yang menyerangmu
datang menemuiku setiap hari. Berkat dirimu, aku lebih sibuk sejak aku
meninggalkan perusahaan.... Astaga, aku harus memeriksa leverku besok.” Kata
Brian yang terus minum.
“Anggota
termuda setiap tim meminta orang-orang menandatangani petisi untuk menentang
pengunduran dirimu. Apa kamu tahu itu?” tanya Hyun.
“Ya,
tentu saja. Orang-orang mengunjungiku setiap hari.” Ucap Brian.
“Kau pasti
senang. Aku iri melihatmu memiliki penggemar yang kuat.” Komentar Hyun. Brian
malah mengeluh Penggemar sialan itu.
“Omong-omong,
menurutku akan bagus untuk menambahkan hal baru selagi kita memperbarui laman
utama. Tapi tidak ada yang terpikirkan olehku. Selain mengatur kembali kategori
dan mengganti desainnya, aku ingin ada isu yang bisa orang bicarakan. Isu
selalu muncul pada saat yang tepat.” Jelas Brian.
“Sekitar
50 tahun lalu, kau akan muncul di halaman depan jika memakai rok mini. Jadi,
pada akhirnya, sebuah isu adalah jalan tengah pada waktu dan nilai tertentu.”
Kata Brian
“Bagaimana
caramu menerapkan itu dalam bisnis kita?” tanya Hyun binggung.
“Begini,
contohnya, kau bisa memilih apa yang akan segera dipilih pada masa kini. Dan
sebaliknya, kau bisa menghapus apa yang akan segera dihapus pada masa kini. Tapi
bagian pentingnya adalah kau harus melakukan itu sebelumnya. Pemilihan waktu
yang tepat.” Ucap Brian.
“Pemilihan
waktu?” ucap Hyun binggung. Brian menjelaskan Pemilihan waktu yang akhirnya
menciptakan isu.
Ga Kyung
masuk ruangan dengan wajah tegang, lalu berbicara pada sekertarisnya kalau
mereka melewati masa penggunaan drama web adn ingin tahu Untuk apa sertifikat
konten itu. Sek mengingatkan Ga Kyung
karya orisinal drama web yang diminta agar ditayangkan saat meluncurkan
Con TV.
“Agensi
menelepon dan meminta kami tidak menayangkannya karena masa lisensinya sudah
kedaluwarsa.” Ucap seketarisnya.
“Kapan
kadaluwarsanya?” tanya Ga Kyung. Sekertarisnya menjawab April ini.
Saat itu
Jin Kyung masuk dengan wajah penuh amarah karena Ga Kyung tak tahu mengenai hal
ini sambil menyindir kalau harus melakukan lebih banyak dari sekadar
menskorsnya padahal Peluncurannya kurang
dari sebulan lagi dan kejadian buruk terjadi.
“Kita
berusaha keras memilih para aktor itu agar kita bisa memasuki pasar Asia
Tenggara. Jika semua ini batal, tidak ada gunanya meluncurkannya.” Ucap Jin
Kyung marah
“Maaf.
Aku akan menyelidiki apa yang terjadi.” Ucap Ga Kyung mengaku bersalah.
“Omong-omong,
Direktur Bae adalah orang yang menangani proyek ini. Dan kau adalah atasan
langsung Bae Ta Mi.” Ucap Jin Kyung
“Ta Mi
tidak akan pernah melakukan kesalahan seperti ini. Dia pasti memastikan kita punya
cukup waktu.” Kata Ga Kyung yakin
“Tampaknya
kau lebih memercayai dia daripada dirimu sendiri.” Komentar Jin Kyung sinis
“Jika
tidak ada konsultasi tertulis, dia pasti melakukannya via posel” kata Ga Kyung.
“Bagaimana
caramu membaca poselnya jika dia tidak bekerja di sin lagi?” kata keluh Jin
Kyung
“Aku akan
meminta izinnya agar kita bisa membaca poselnya.” Kata Ga Kyung. Jin Kyung
memuji itu Bagus.
“Kau
harus memohon seorang karyawan yang membuat kekacauan di sini dan pergi untuk
bekerja di Barro.” Ucap Jin Kyung lalu keluar dari ruangan. Ga Kyung hanya bisa
terdiam.
Ta
Mi berbicara ditelp memberitahu ada di pub
di depan gedung perusahaan jadi akan menemuinya dan pergi bersama. Setelah
menutup telpnya melihat Ga Kyung menelp wajahnya seperti tak suka. Akhirnya Ga
Kyung pun datang saat Ta Mi akan pergi.
Ga Kyung
memberikan berkas "Formulir izin untuk melihat isi posel intranet"
dan meminta Ta Mi agar Tanda tangan. Ta
Mi ingin tahu alasan Ga Kyung
membutuhkan poselnya.
“Agensi
drama web itu mengirimkan kami sertifikat konten yang menyatakan bahwa kami sudah
melewati masa penggunaan.” Ucap Ga Kyung
“Aku
sudah mendiskusikan masanya. Aku tahu masanya akan berakhir sekita waktu drama
itu akan dibuat. Aku pikir itu bisa menjadi masalah, jadi, aku membahasnya
lewat posel.” Ucap Ta Mi terlihat kaget tapi berusaha santai.
“Karena
itu aku ingin kau tandatangan ini. Kau membuat kami mendapatkan sertifikat
konten karena kau tidak meninggalkan konsultasi tertulis.” Ucap Ga Kyung.
“Aku
menambahkan di kontrak bahwa kita bisa membahas masanya lewat posel atau
konsultasi tertulis jika ada alasan yang sah di baliknya. Apa maksudmu ada
masalah karena aku membahasnya via posel?” ucap Ta Mi
“Masalahnya
adalah kau membuatku datang ke sini untuk hal ini. Apa kamu tidak mengerti?
Tidakkah kau tahu betapa muaknya aku dengan masalah yang kamu buat?” ucap Ga
Kyung
“Benarkah
ini salahku? Ini bukan salahku. Agensi itu mencoba mempermainkan Unicon.” tegas
Ta Mi. Saat itu Hyun datang melihat keduanya sedang berbicara.
“Kau
pasti melakukan sesuatu yang membuat mereka ingin melakukan itu. Kau pergi
bahkan tanpa berpamitan dengan subkontraktor kita hanya karena kau dipecat.
Apakah kau pikir ini satu-satunya masalah yang kamu timbulkan dengan pergi
tanpa transisi?” ucap Ga Kyung menyalahkan Ta Mi
“Kau
harus menerima itu karena aku dipecat secara tidak adil. Dan bukankah seharusnya
kamu memintaku menandatangi kesepakatan itu alih-alih memerintahkan aku untuk
melakukannya?” ucap Ta Mi
“Kau
datang ke sini untuk meminta bantuanku. Kenapa kau sangat kesal padahal kamu
meminta bantuanku? Kau tidak pernah seemosional ini. Setidaknya begitulah
ingatanku.”keluh Ta Mi
“Apa yang
kau ketahui tentang aku? Apa kau ingin mengkritikku dan memberitahuku aku sudah
berubah? Apa kau ingin aku kembali menjadi diriku yang lama?” sindir Ga Kyung.
Ta Mi mengaku hanya ingin... dan Ga Kyung kembali menyela
“Kenapa
kau selalu menempel padaku seakan-akan kita memiliki hubungan spesial?” ucap Ga
Kyung marah. Ta Mi menghela nafas sambil menahan tangisnya.
“Apa kau
pikir kau telah berubah? Aku khawatir inilah jati dirimu yang sebenarnya selama
ini. “ ucap Hyun datang lalu menarik Ta Mi pergi. Ga Kyung terdiam melihat Hyun
menarik tangan Ta Mi pergi teringat saat Hyun yang menarik tanganya saat masih
remaja.
Flash Back
Pelajar
wanita mengeluh karena gambarnya diinjak oleh Ga Kyung padahal harus
menyerahkannya sekarang, Ga Kyung malah merasa kalau ini bukan salahnya,
menurutnya pelajar itu tidak akan menjatuhkannya jikalebih berhati-hati.
“Kau
tidak akan menginjaknya jika kamu lebih berhati-hati.” Ucap Si pelajar. Hyun
pun datang.
“Hei, apa
masalahmu? Kenapa melampiaskan kemarahanmu padanya padahal kau yang
menjatuhkannya? Lihat betapa buruknya lukisanmu. Kurasa kau di sini
bermalas-malasan, Kau tidak bisa menyebut ini lukisan.
“Apa? Apa
katamu?” ucap si pelajar marah. Hyun tak peduli menarik tangan Ga Kyung pergi.
“Tidak
ada gunanya wajahmu manis.” Ucap Hyun lalu melangkah pergi. Saat itu terlihat
tulisan dibelakang gambar si pelajar "SMA Putri Gyeongil, Kelas 11-2, Bae Ta Mi"
Ga Kyung
terdiam melihat Hyun yang menarik tangan Ta Mi seperti menyelamatkanya dan
itu berbanding terbalik saat mereka
masih SMA, karena Hyun yang menarik tanganya dan meninggalkan Ta Mi.
Bersambung ke part 12
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar