PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 12 Juli 2019

Sinopsis Search WWW Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN


Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Ga Kyung ada didalam mobil melihat dari kejauhan Hyun duduk sendirian di cafe dengan gaya sedang berpikir. Ia teringat saat mereka masih SMA, gaya Hyun yang sama ketika duduk dibawa pohon sakura sedang mencoba mengambar.
Flash Back
Ga Kyung menatap Hyun seperti sangat senang melihat gaya juniornya, lalu saat berjalan tanpa sengaja menginjak gambar anak lain. Si anak mengeluh kalau Ga Kyung seharusnya Hati-hatilah saat berjalan dan ingin tahu apa yang akan dilakukan dengan gambarnya. Ga Kyung meminta Maaf.
“Aku harus menyerahkannya sekarang, tapi apa yang harus kulakukan?” keluh si pelajar wanita.
“Astaga... Benarkah itu salahku? Kau tidak akan menjatuhkannya jika kamu lebih berhati-hati.” Ucap Ga Kyung
“Kau tidak akan menginjaknya jika kamu lebih berhati-hati.” Balas si pelajar.
Hyun datang langsung membela Ga Kyung memarahi sipelajar yang melampiaskan kemarahannya padahal ia sendiri yang menjatuhkannya. Si pelajar hanya bisa menghela nafas. Hyun mulai mengejek kaau  betapa buruknya lukisan itu.
“Kurasa kau di sini bermalas-malasan. Kau tidak bisa menyebut ini lukisan.” Ejek Hyun.  Si wanita terlihat marah mendenganya.
Hyun tak ingin mengubrisnya lalu menarik tangan Ga Kyung untuk pergi. Ga Kyung pun menurutinya. Ga Kyung mengingat semua kenangan dengan Hyun lalu berkomentar “Senang bertemu denganmu.” 



Jin Kyung akan pergi melihat ponselnya,  nama "Anggota Majelis Kwon Chang Hyuk" Ia langsung mengangkat telp Tuan Kwon mengaku sudah lama tak bertemu dan berkomentar Keponakan tuan Kwon  juga sangat baik bahkan memuji sangat kompeten.
“Kami bersyukur bisa bekerja dengan talenta sehebat itu... Pa Anda bertemu Pimpinan Jang?!!! Kau bilang Bu Song akan menjadi apa?!!” ucap Jin Kyung kaget. 

Nyonya Jang memberikan teh untuk Jin Kyung yang datang ke rumahnya. Jin Kyung mengaku terkejut mendengar kabar dari Nyonya Jang tidak mengira akan memanggilnya hari ini. Nyonya Jang menegaskan kalau  ingin Jin Kyung  menahan Ga Kyung.
“Ini menarik... Setiap kali Anda melakukan ini, itu membuatku berpikir. Kudengar Anda akan menunjuk Ga Kyung sebagai dirut. Tapi Anda malah ingin aku menahannya? Jadi Aku menginginkan penjelasan.” Kata Jin Kyung sinis.
“Ga Kyung ingin bercerai. Tapi aku tidak akan memberikan keinginannya. Karena itu aku ingin kau menahannya. “ jelas Nyonya Jang
“Jika Dia tidak bercerai, Anda akan menyingkirkan aku dan memberinya posisi dirut. Jadi, aku harus mendukungnya untuk mempertahankan posisiku. Apa niat Anda dengan memberitahuku hal ini?” kata Jin Kyung ingin tahu
“Menurutmu apa yang akan terjadi jika dia bercerai? Dia tidak akan memiliki dukungan KU Group lagi. Apa yang paling diinginkan oleh mantan menantu keluarga kaya? Kekuasaan.” Ucap Nyonya Jang.
“Mereka menginginkan kekuasaan untuk melindungi diri karena mereka tidak tahu kapan mereka akan diserang. Tampaknya kau tidak mengerti. Sekarang Aku perjelas saja.” Ucap Nyonya Jang melihat tatapan Jin Kyung
“Jika dia tidak bercerai, aku akan mengangkatnya sebagai dirut. Tapi jika dia bercerai, Ga Kyung akan menjadi dirut dengan usahanya sendiri. Apakah kau membutuhkan alasan yang lebih baik untuk menahannya?” ucap Nyonya Jang. Jin Kyung terdiam seperti mengerti ucapan Nyonya Jang. 


Ta Mi memberitahu Hari ini adalah pagi hari yang penting dan menejelaskan Seperti yang merea diskusikan kemarin jadi meminta agar merka bicara pada setiap tim dan capailah kesepakatan. Ia yakin setiap tim akan memiliki pendapat mereka sendiri.
“Tapi yang terpenting adalah bagaimana Barro akan dilihat lewat laman utama. Tolong jangan lupakan itu. Scarlett, bawa Departemen Merek. Joseph dan Jenny, kalian bawa Tim Berita. Ellie dan Alex, bawa Tim Iklan. Aku akan berbicara dengan Kevin.” Ucap Ta Mi sambil membagi tugas. 

Hyun datang ke departement Merek,  Ketua mengeluh kalau Hyun tak bisa membedakan antara oranye ini dan yang lainya karena  Keduanya sudah jelas berbeda beda bahkan  sangat jelas.
“Apa perbedaannya? Tidak bisakah kau mengganti warnanya saja? Siapa yang akan memperhatikan perbedaannya?” ucap Hyun santai.

Sementara Bong Gi dan Jenny pergi ke Tim berita, manager mengeluh alau mereka tak tahu berapa orang yang menonton siaran langsung bisbol padahal bersaing ketat dengan Unicon untuk menambah jumlah penonton. Ia meminta mereka agar bisa melihat dilayar.
“Berapa banyak pertandingan bisbol dalam sehari? Lima. Tapi lihat ruang di papan skor. Apakah cukup untuk lima baris? Unicon menyediakan kelimanya dalam sekilas. Jika kita tidak melakukan hal yang sama, kita akan kalah bersaing.” Ucap Pria di tim berita.
“Tapi jika kami memberimu ruang tambahan, tidak akan cukup untuk subkategori.” Kata Jenny.
“Bukan itu yang penting sekarang. Kuncinya adalah bisbol! Bisbol bukan hidup. Hidup adalah bisbol untuk kita.” Jelas Si manager. 

Alex pergi ke Ah Ra pergi ke bagian Tim iklan, mereka memperlihatkan layar yang sudah direvisi. Si pria mengeluh kalau mereka yang ingin menurunkan iklannya. Alex menahan emosi david, tapi David menegaksan  Menurunkan iklan akan sangat merugikan mereka dan Alex tahu itu.
“Ya, tentu saja. Tapi arah laman utama yang baru...” ucap Alex ingin menjelaskan tapi David lebih dulu bicara.
“Apa kita akan memulai kegiatan amal? Iklan mendatangkan uang. Itu penghasil uang kita. Ruangnya suci dan tidak boleh disentuh. Jadi Keluar sajalah. Aku sudah muak dengan laman baru ini.” Kata David kesal. 

Bong Gi masuk ruangan melihat Hyun sedan mengunakan maskernya dan tahu kalau itu artinya juga terlihat kesal jadi sedang merawat kulitnya. Ah Ra mengeluh merasa tidak pernah membayangkan mengubah laman utama akan sesulit ini.
“Ini kali ketigaku, dan aku ingin mengundurkan diri lagi. Aku lebih baik mati.” Ucap Jenny lemas.
“Saat aku memimpin Tim Pemasaran, aku berselisih dengan Tim Revisi. Untuk kali pertama aku berada di posisi mereka. Kau menuai apa yang kau tabur.” Kata Alex juga merasa kesal.
“Jadi, menurutmu bagaimana dengan Tammy?” ucap Bong Gi penasaran. Hyun langsung duduk.
“Dia mungkin menghadapi musuh terbesar kita. Itu yang disebut garis depan.” Kata Hyun. 

Ta Mi bertemu denga Kevin dalam ruang rapat, Kevin langsung menolak. Ta Mi menegaskan tidak bisa menerima jawaban tidak dan mengulang yang dikatakan Kevin kalau portal web... Kevin langsung menyela kalau Itu harus berderma untuk masyarakat dan menjadi layanan publik.
“Aku tidak mengatakan kita harus menyingkirkan tab Donasi.” Kata Kevin
“Bagaimana itu bisa menonjol jika kita tidak mengeksposnya? Para pengguna kita tidak tahu apakah kita melakukan kebaikan atau tidak. Seperti katamu, Barro adalah perusahaan. Kita harus mengiklankan bahwa kita berderma pada masyarakat.” Ucap Ta Mi
“Laman utama adalah tempat terbaik kita untuk menghasilkan penjualan. Donasi? Citra Barro? Semuanya bagus, jadi, pertahankanlah. Sebelum ada kontribusi sosial apa pun, aku lebih suka meningkatkan penjualan dan memastikan karyawan bisa mempertahankan kontrak mereka.” Tegas Kevin
“Itu bukan alasan yang cukup bagus karena Barro sudah menghasilkan cukup banyak uang. Kau ingin membuktikan dirimu dengan angka. Kau ingin membuktikan bahwa Barro bisa berfungsi tanpa Brian. Apakah itu salah?” kata Ta Mi
“Tentu tidak.” Kata Kevin. Ta Mi menegaskan Namun, Kevin harus membujuk setiap karyawan yang menentangnnya.
“Arah Barro tidak akan berubah karena ada pergantian kepemimpinan. Barro selalu menuju arah yang benar dan baik.” Tegas Ta Mi
"Arah yang benar" bisa berarti sesuatu yang sangat berbeda. Jika kau ingin tab Donasi diekspos, siapkan lebih banyak ruang untuk iklan.” Balas Kevin. 



Ga Kyung duduk dengan wajah tertunduk, Jin Kyung dengan petinggi lainya akan memulai sidang disiplin. Salah satu petinggi membaca berkas kalau Pada tanggal 28 Juni, tanpa persetujuan dewan, Direktur Pelaksana Song mengadakan konferensi pers sendiri.
“Dia menimbulkan kekacauan dalam internal perusahaan dan mengungkap rahasia dagang dan regulasi internal kepada publik. Kami menganggap Bu Song melanggar Pasal 11 Peraturan Perusahaan Unicon dan Pasal 15 yang menyatakan kesalahannya.” Ucap petinggi wanita. Jin Kyung tersenyum sinis.
“Pelanggaran itu sudah cukup bisa menjatuhkan dia dari posisinya. Namun, karena hasilnya yang positif, maka kami hanya akan memberinya skors selama dua bulan.” Kata Wanita. 

Ga Kyung pulang ke rumah kaget melihat suaminya sedang mencicipi makanan didapur. Tuan Oh kaget berpikir Ga Kyung masih bekerja. Ga Kyung bertany apa yang sedang dilakukan suaminya itu. Tuan Oh mmengaku sedang memasak makan malam. Akhirnya mereka duduk dimeja makan.
“Apa Kau bisa memasak?” tanya Ga Kyung. Tuan Oh menceritakan tinggal sendiri saat masih di New York dan uangnya hampir tidak cukup untuk bertahan hidup.
“Ibuku tidak memberiku uang saat aku kuliah perfilman. Aku memiliki dua pekerjaan paruh waktu.” Cerita Tuan Oh
“Mungkin aku harus mencari itu... Aku tidak punya pekerjaan untuk sementara waktu. Konferensi pers itu mungkin dijadikan alasan.” Akui Ga Kyung
“Tetap saja, kedengarannya kau tidak dipecat. Ibuku pasti sangat menyukaimu.  Dia terus memberimu kesempatan kedua walau kita akan tetap bercerai.” Komentar Tuan Oh
“Aku menerima beberapa foto... Itu foto kita berdua. Aku juga mendapati siapa yang mengirimiku foto itu. Kau mencemaskanku akibat perceraian sebelum aku sendiri memikirkannya dan aku berterima kasih.” Ucap Ga Kyung. Tuan Oh tak ingin membahasnya mengajak untuk makan lebih dulu.
“Supaya kau tahu, foto-foto itu terkadang melukaiku. Kita tidak punya apa pun dari satu sama lain, bahkan kita tidak berhak sedih tentang itu, dan kita bukan pasangan biasa, tapi terkadang terasa seakan-akan aku sungguh sendirian di dunia ini.” Ungkap Ga Kyung.
“Sesuatu seperti itu... Terkadang aku juga berpikir seperti itu. Agar kau tidak sendirian,maka kau harus menyendiri lebih dahulu... Maafkan aku atas pendekatan kejam ini. Sebenarnya, aku minta maaf karena tidak menjadi orang yang baik selama 10 tahun terakhir ini.” Ungkap Tuan Oh
“Tapi aku menjanjikan ini kepadamu. Aku akan mewujudkan perceraian untukmu bagaimanapun caranya. Aku belum melakukan apa pun untukmu selama hidupku, tapi aku akan mewujudkan itu.” Tegas Tuan Oh.
Ga Kyung menunjuk kearah meja, ada buket bunga wine dan juga coklat lalu bertanya apa maksudnya itu.  Tuan Oh memberitahu Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan mereka jadi berpikir ini yang terakhir, jadi, aku membeli bunga untuk Ga Kyung.
“Tapi kenapa kau membeli banyak? Agar sulit untuk dibuang.” Keluh Ga Kyung seperti hatinya merasa senang. Tuan Oh tak pedui mengajak mereka makan saja lebih dulu 




Di ruang kelas, seorang wanita menjelaskan Terkait dengan apa yang mereka diskusikan sebelumnya, maka akan kembali mendiskusikan metodologinya sekali lagi. Mo Gun akan masuk kelas menatap wanita didepan, si wanita memberi kode agar Mo Gun masuk saja.
“Pertama, mari kita membahas tentang gejala. Penting untuk mengamati dan memahami hal-hal seperti itu. Lalu apa yang bisa katakan tentang gejala itu?  Data, bukan? Setiap hari, data dikumpulkan dan ditambahkan. Jadi, semua data yang banyak itu...” ucap wanita dan Mo Gun terlihat tersenyum bahagia melihat wanita yang berdiri didepan. 

Mo Gun akhirnya bertemu wanita yang dipanggil ibu olehnya, berkomentar merkea harus keluar jika kelas ibunya sudah selesai dan sudah bilang kalau harus bertemu di luar. Sang ibu mengaku kalau  merasa lebih nyaman di ruanganya.
“Aku tidak suka kau menghabiskan uangmu untuk ibu.” Ucap Si ibu dosen.
“Berada di dalam ruangan tidak akan menghentikan itu. Dan Ini untuk Ibu.”kata Mo Gun memberikan amplop.
“Ibu tidak mau menerimanya sampai penghasilanmu lebih banyak dari aku” kata Ibu Dosen.
“Kita mungkin harus membandingkannya karena aku baru saja dibayar.” Ucap Mo Gun bangga.
“Bisnis bisa hancur kapan saja. Apa kamu punya tabungan?” tanya Ibu Dosen.
“Jangan khawatir... Bisnisku hanya akan bertahan.” Ucap Mo Gun yakin. Ibu dosen pun akhirnya membalas dengan memberikan uang saku untuk Mo Gun.
“Sungguh? Menerima uang saku pada usia sekarang... Itu terasa menyenangkan... Lihat betapa tebalnya ini.” Ungkap Mo Gun bahagia.
Ibu dosen berpesan agar Mo Gun Jangan langsung menghabiskan. Saat itu  pegawai memberitahu kalau dekan ingin berbicara denganya selama Lima menit. Ibu Dosen pun meminta izin pada Mo Gun kalau akan kembali dalam lima menit.
Mo Gun menganguk mengerti, lalu tak lama ponsel Ibu dosen berdering dan melihat dilayar "Putra" wajahnya langsung membeku. 


Mo Gun terlihat kecewa setelah melihat kalau Ibunya  itu memilik anak sambil mengemudikan mobil. Saat itu juga Ta Mi menelp, wajah Mo Gun langsung sumringah seperti Ta Mi menjadi vitamin hidupnya untuk bahagia.  Akhirnya Mo Gun datang dan melihat Ta Mi sudah menunggu didepan pintu.
“Kenapa kau bertanya apakah kau bisa menghadiri reuni itu? Tentu saja, seharusnya kau tidak pergi. Hanya karena aku menyuruhmu pergi, haruskah kau pergi? Kenapa menghadiri reuni jika ada wanita padahal kau punya pacar?” ucap Ta Mi mengeluarkan emosinya.
“Kau tidak hanya terlihat tampan untukku. Tapi Wanita lain juga berpikir begitu. Dan Kau tahu itu. Kau tahu bahwa kau tampan. Bagaimana kau bisa pergi ke sana padahal kau tahu fakta itu? Apa Kau pikir aku santai menghadapinya karena aku bersikap santai?” keluh Ta Mi
“Aku sama sekali tidak menyukainya. Begitu kamu memberitahuku, kemarahanku mencapai level maksimal sehingga aku hampir menghancurkan bumi, paham? Bersyukurlah kau masih berdiri di atasnya.” Kata Ta Mi dan Mo Gun terlihat binggung mengaruk lehernya.
“Itu hanya latihan. Akan kuulangi lagi..Wah... Apa yang kulakukan?” ucap Ta Mi malu. Tapi Mo Gun langsung memeluknya.
“Aku ingin bermalam di sini.” Ucap Mo Gun yang sedih. Ta Mi langsung mendorong Mo Gun menjauh dan menyuruhnya untuk pulang saja.
“Karena Mengulangi itu mengembalikan emosiku. Jadi Aku tidak mau berada di dekatmu. Aku tidak mau berada di dekat pria yang bertemu teman perempuannya. Apa kamu tidak paham itu?” ucap Ta Mi berjalan pergi. Mo Gun langsung memberikan “Back Hug”
“Katakan hanya tinggal mengatakan ya. Biarkan aku tinggal dengamu.” Ucap  Mo Gun merengek. Ta Mi mengeluh dengan situasi sulit dipercaya.
“Kau bersikap menyebalkan... Menjauhlah dariku. Aku jelas mengatakan kalau tidak ingin berada di dekatmu.” Ucap Ta Mi kelas.
Mo Gun malah makin mengeratkan pelukanya. Ta Mi mulai memperingatkanya dengan mulia menghitung. 



Tapi beberapa saat kemudian,Ta Mi duduk disofa dengan bersadar dibahu Mo Gun dengan memperingatkan akan membunuhnya jika Mo Gun menghadiri reuni lain lagi. Ia pikir Mo Gun tak perlu tahu tentang Reuni bahkan Jangan pernah tahu selamanya.
“Acara seperti itu seharusnya dihapus.” Ucap Ta Mi kesal. Mo Gun mengaku Koneksi yang terjalin di sekolah adalah yang paling dibenci.
“Mereka seharusnya menghilang.” Ucap Mo Gun lalu ikut bersadar dikepala Ta Mi. Keduanya seperti bahagia setelah mengaku perasaan masing-masing. 

Para ibu-ibu menonton drama di restoran memuji Ji Hwan memiliki wajah manis dan menurutnya ceritanya sangat menyenangkan sejak Jin Hwan tampil sebagai kembaran.Bahkan mereka menonton ini hanya untuk melihat Min Hyuk.
“Aku juga. Aku ingin dia menikahi putriku.” Ucap ibu lainya. Salah satu ibu mengeluh karena tidak punya putri.
“Andai aku 20 tahun lebih muda.” Komentar si ibu yang rela menjadi pasangan Ji Hwan.
Hyun sedang makan mendengar komentar tentang Ji Hwan tersenyum bahagia lalu mencari keyword "Rating 'Ada Apa dengan Ibu Mertuaku?'" terlihat grafik yang terus menanjak lalu tak percaya kalau Lebih dari 20 persen.
Ia pun mengirimkan pesan pada Ji Hwan dengan senyuman bahagia “Aktor hebat Seol Ji Hwan yang membintangi drama populer, selamat telah melampaui rating 20 persen.” Lalu kembali makan, setelah kenyang ia pun mengeluh karena makan sebanyak ini.
“Kenapa dia tidak membalas? Apa dia sepopuler itu sekarang?” keluh Hyun karena Ji Hwan tak membalas membalas pesanya. 


Ji Hwan memilih sebuah tas dan meminta pelayan agar menbungkus dengan cantik. Setelah itu Ia menelp Hyun mengaku tidak melihat pesan dan hendak meneleponnya karena punya kabar baik jadi bertany apakah Hyun punya waktu luang.
Hyun bingung melihat Ji Hwan memberikan tas padanya. Ji Hwan memberitahu kalau tas itu sama seperti miliknya karena sebelumnya Hyun bilang tasnya itu cantik.
“Benarkah aku boleh menerima ini? Untuk apa hadiah ini?” ucap Hyun bahagia.
“Aku punya seorang manajer asli.” Kata Ji Hwan. Hyun tak percaya kalau Ji Hwan akhirnya bergabung dengan sebuah agensi
“Di mana? Siapa aktor lain yang mereka wakili?” tanya Hyun penasaran.  Ji Hwan mengaku bergabung dengan agensi yang mewakili Hyun Bin. Hyun melonggo tak percaya.
“Ini luar biasa, Siapa pun yang memiliki mata akan mengenali aktorku... Selamat. Tapi Kau yang layak mendapat hadiah dan justru aku yang menerimanya.” Ucap Hyun
“Kau melewati banyak kesulitan untukku. Dan Berkatmu, aku bergabung dengan perusahaan hebat. Terima kasih.” Ucap Ji Hwan
“Aku penggemar yang mendapat hadiah dari selebriti,  Terima kasih.” Kata Hyun.
Ji Hwan seperti kecewa mendenga Hyun hanya menganggap dirinya seperti seorang fans.  Hyun menegaskan kalau Mulai sekarang, akan bersikap seperti selayaknya penggemar dan meminta maaf jika membuat Ji Hwan  bingung.
“Sebagai penggemar, bisa melakukan ini dengan selebriti yang mereka suka ,ini cukup menyenangkan.” Ungkap Hyun. Ji Hwan pun hanya bisa terdiam seperti sebenarnya memendam rasa pada Hyun. 


Keduanya berdiri didepan toko, Hyun ingin tahu Ji Hwan akan syuting di mana sekarang dan memastikan kalau tak terlambat jadi akan mengantarnya. Saat itu terdengar bunyi klakson dan seorang pria memanggilnya.
“Kau sudah punya mobil, wah... Perusahaanmu membuat kegaduhan.” Ungkap Hyun dengan wajah sedikit kecewa.
“Mereka memberiku mobil kemarin.” Akui Ji Hwan. Hyun mengaku  menyukai kegaduhan itu.
“Sekarang aku bisa bersantai. Semoga berhasil dengan syutingmu.” Ucap Hyun. Ji Hwan pun mengucapkanTerima kasih lalu pamit pergi.
“Sekarang aku bisa menjadi penggemar asli saja.” Ucap Hyun seperti menahan rasa kecewa setelah Ji Hwan pergi dengan mobilnya. 

Mo Gun dan Ta Mi sudah berganti pakaian sambil mengerok buah semangka duduk dibar. Mo Gun menceritakan  Orang tua yang membesarkannya adalah orang Australia dan bekerja di kedutaan Australia ketika mereka mengadopsinya.
“Jadi, kami tinggal bersama di Korea lalu aku pergi ke Australia dengan mereka ketika mereka kembali.” cerita Mo Gun
“Karena itu kamu menjalani masa SMA-mu di Australia. Apa mereka baik? Aku bisa tahu.” Kata Ta Mi
“Mereka sangat baik dan lucu. Mereka orang yang menyenangkan. Aku berterima kasih atas mereka.”  Kata Mo Gun
“Aku juga harus berterima kasih. Beri tahu aku lebih banyak. Apa Ada sesuatu yang tidak kuketahui?” tanya Ta Mi penasaran.
“Sebenarnya, aku bertemu ibuku hari ini... Ibu kandungku.” Akui Mo Gun. Ta Mi kaget mendengarnya.
“Apa Ibu biologismu? Apa Kau berhubungan dengannya?” tanya Ta Mi. Mo Gun membenarkan dengan wajah sedih.
“Orang tua Australia-ku menemukan dia untukku. Saat usiaku 20 tahun. Aku bertemu dengannya setelah sekian lama dan sesuatu yang menyedihkan terjadi. Ibu kandungku adalah ibu untuk seseorang juga.” Cerita Mo Gun 


Flash Back
Mo Gun melihat ada nama "Putra" di ponsel ibunya, tak percaya ternyata ibunya punya anak lain selain dirinya. Ia lalu mencoba menelp ibunya dari ponselnya karena ingin tahu nama apa yang dituliskan ibunya, wajahnya shock melihat nama "Park Morgan, mahasiswa" dilayar ponsel ibunya.
“Ibuku seorang profesor... Itu samaran yang bagus. Jadi, aku merasa agak sedih.” Ungkap Mo Gun sedih tak dianggap oleh ibu kandungnya.
“Kau tidak hanya sedih, tapi Kau terluka... “ucap Ta Mi. Mo Gun pikir Tapi Tidak apa-apa.
“Semua orang entah terluka karena orang tua mereka atau melukai mereka. Saat aku masih muda, adakalanya saat aku berpikir aku terpaksa dilahirkan padahal aku tidak pernah menginginkannya.” Ungkap Mo Gun
“Tapi jika kupikirkan dengan cara sebaliknya, ibuku mungkin melahirkan aku padahal dia tidak benar-benar menginginkannya. Dahulu, kehadiranku saja mungkin sudah cukup melukainya. Usianya baru 21 tahun.” Kata Mo Gun menahan rasa kecewanya dengan bersikap dewasa
“Aku yakin dia tidak berpikir seperti itu lagi.” Kata Ta Mi menenangkan.
“Aku menyukai bagaimana kau memberitahuku bahwa kau mengasihaniku hari itu. Sejak aku masih kecil, orang-orang berusaha menyembunyikan itu dariku karena mereka berpikir mereka bersikap sopan.” Cerita Mo Gun
“Aku berpura-pura tidak menyadari hal itu dan menjaga sopan santunku juga. Tapi kau malah mengatakan kamu menghasihaniku. Dan aku sungguh menyukainya.” Kata Mo Gun. Ta Mi hanya menatapnya.
“Aku pria yang menyedihkan, jadi, aku akan menginap malam ini.” Kata Mo Gun mengoda.
“Baik, aku akan mengizinkanmu menginap karena kau menyedihkan.” Ucap Ta Mi
“Aku akan melakukan lebih dari tidur saja.” Goda Mo Gun. Ta Mi pikir kalau itu sudah seharusnya. Mo Gun langsung jatuh lemas dibahu Ta Mi karena pacarnya itu memang sangat seksi.



Hyun bertemu dengan Brian di warung kaki lima, sambil bertanya Apa kegiatannya belakangan ini. Brian mengaku tidak melakukan apa-apa. Hyun menceritakan mereka diserang dari segala arah karena mencoba memperbarui laman utama.
“Tapi tampaknya keadaanmu baik-baik saja. Aku iri padamu.” Ungkap Hyun.
“Astaga... Apa kamu pikir hanya kamu yang mengunjungiku? Orang-orang yang menyerangmu datang menemuiku setiap hari. Berkat dirimu, aku lebih sibuk sejak aku meninggalkan perusahaan.... Astaga, aku harus memeriksa leverku besok.” Kata Brian yang terus minum.
“Anggota termuda setiap tim meminta orang-orang menandatangani petisi untuk menentang pengunduran dirimu. Apa kamu tahu itu?” tanya Hyun.
“Ya, tentu saja. Orang-orang mengunjungiku setiap hari.” Ucap Brian.
“Kau pasti senang. Aku iri melihatmu memiliki penggemar yang kuat.” Komentar Hyun. Brian malah mengeluh Penggemar sialan itu.
“Omong-omong, menurutku akan bagus untuk menambahkan hal baru selagi kita memperbarui laman utama. Tapi tidak ada yang terpikirkan olehku. Selain mengatur kembali kategori dan mengganti desainnya, aku ingin ada isu yang bisa orang bicarakan. Isu selalu muncul pada saat yang tepat.” Jelas Brian.
“Sekitar 50 tahun lalu, kau akan muncul di halaman depan jika memakai rok mini. Jadi, pada akhirnya, sebuah isu adalah jalan tengah pada waktu dan nilai tertentu.” Kata Brian
“Bagaimana caramu menerapkan itu dalam bisnis kita?” tanya Hyun binggung.
“Begini, contohnya, kau bisa memilih apa yang akan segera dipilih pada masa kini. Dan sebaliknya, kau bisa menghapus apa yang akan segera dihapus pada masa kini. Tapi bagian pentingnya adalah kau harus melakukan itu sebelumnya. Pemilihan waktu yang tepat.” Ucap Brian.
“Pemilihan waktu?” ucap Hyun binggung. Brian menjelaskan Pemilihan waktu yang akhirnya menciptakan isu.


Ga Kyung masuk ruangan dengan wajah tegang, lalu berbicara pada sekertarisnya kalau mereka melewati masa penggunaan drama web adn ingin tahu Untuk apa sertifikat konten itu. Sek mengingatkan Ga Kyung  karya orisinal drama web yang diminta agar ditayangkan saat meluncurkan Con TV.
“Agensi menelepon dan meminta kami tidak menayangkannya karena masa lisensinya sudah kedaluwarsa.” Ucap seketarisnya.
“Kapan kadaluwarsanya?” tanya Ga Kyung. Sekertarisnya menjawab  April ini.

Saat itu Jin Kyung masuk dengan wajah penuh amarah karena Ga Kyung tak tahu mengenai hal ini sambil menyindir kalau harus melakukan lebih banyak dari sekadar menskorsnya padahal  Peluncurannya kurang dari sebulan lagi dan kejadian buruk terjadi.
“Kita berusaha keras memilih para aktor itu agar kita bisa memasuki pasar Asia Tenggara. Jika semua ini batal, tidak ada gunanya meluncurkannya.” Ucap Jin Kyung marah
“Maaf. Aku akan menyelidiki apa yang terjadi.” Ucap Ga Kyung mengaku bersalah.
“Omong-omong, Direktur Bae adalah orang yang menangani proyek ini. Dan kau adalah atasan langsung Bae Ta Mi.” Ucap Jin Kyung
“Ta Mi tidak akan pernah melakukan kesalahan seperti ini. Dia pasti memastikan kita punya cukup waktu.” Kata Ga Kyung yakin
“Tampaknya kau lebih memercayai dia daripada dirimu sendiri.” Komentar Jin Kyung sinis
“Jika tidak ada konsultasi tertulis, dia pasti melakukannya via posel” kata Ga Kyung.
“Bagaimana caramu membaca poselnya jika dia tidak bekerja di sin lagi?” kata keluh Jin Kyung
“Aku akan meminta izinnya agar kita bisa membaca poselnya.” Kata Ga Kyung. Jin Kyung memuji itu Bagus.
“Kau harus memohon seorang karyawan yang membuat kekacauan di sini dan pergi untuk bekerja di Barro.” Ucap Jin Kyung lalu keluar dari ruangan. Ga Kyung hanya bisa terdiam. 


Ta Mi  berbicara ditelp memberitahu ada di pub di depan gedung perusahaan jadi akan menemuinya dan pergi bersama. Setelah menutup telpnya melihat Ga Kyung menelp wajahnya seperti tak suka. Akhirnya Ga Kyung pun datang saat Ta Mi akan pergi.
Ga Kyung memberikan berkas "Formulir izin untuk melihat isi posel intranet" dan meminta Ta Mi agar  Tanda tangan. Ta Mi ingin tahu alasan Ga Kyung  membutuhkan poselnya.
“Agensi drama web itu mengirimkan kami sertifikat konten yang menyatakan bahwa kami sudah melewati masa penggunaan.” Ucap Ga Kyung
“Aku sudah mendiskusikan masanya. Aku tahu masanya akan berakhir sekita waktu drama itu akan dibuat. Aku pikir itu bisa menjadi masalah, jadi, aku membahasnya lewat posel.” Ucap Ta Mi terlihat kaget tapi berusaha santai.
“Karena itu aku ingin kau tandatangan ini. Kau membuat kami mendapatkan sertifikat konten karena kau tidak meninggalkan konsultasi tertulis.” Ucap Ga Kyung.
“Aku menambahkan di kontrak bahwa kita bisa membahas masanya lewat posel atau konsultasi tertulis jika ada alasan yang sah di baliknya. Apa maksudmu ada masalah karena aku membahasnya via posel?” ucap Ta Mi
“Masalahnya adalah kau membuatku datang ke sini untuk hal ini. Apa kamu tidak mengerti? Tidakkah kau tahu betapa muaknya aku dengan masalah yang kamu buat?” ucap Ga Kyung
“Benarkah ini salahku? Ini bukan salahku. Agensi itu mencoba mempermainkan Unicon.” tegas Ta Mi. Saat itu Hyun datang melihat keduanya sedang berbicara.
“Kau pasti melakukan sesuatu yang membuat mereka ingin melakukan itu. Kau pergi bahkan tanpa berpamitan dengan subkontraktor kita hanya karena kau dipecat. Apakah kau pikir ini satu-satunya masalah yang kamu timbulkan dengan pergi tanpa transisi?” ucap Ga Kyung menyalahkan Ta Mi
“Kau harus menerima itu karena aku dipecat secara tidak adil. Dan bukankah seharusnya kamu memintaku menandatangi kesepakatan itu alih-alih memerintahkan aku untuk melakukannya?” ucap Ta Mi
“Kau datang ke sini untuk meminta bantuanku. Kenapa kau sangat kesal padahal kamu meminta bantuanku? Kau tidak pernah seemosional ini. Setidaknya begitulah ingatanku.”keluh Ta Mi
“Apa yang kau ketahui tentang aku? Apa kau ingin mengkritikku dan memberitahuku aku sudah berubah? Apa kau ingin aku kembali menjadi diriku yang lama?” sindir Ga Kyung. Ta Mi mengaku hanya ingin... dan Ga Kyung kembali menyela
“Kenapa kau selalu menempel padaku seakan-akan kita memiliki hubungan spesial?” ucap Ga Kyung marah. Ta Mi menghela nafas sambil menahan tangisnya.
“Apa kau pikir kau telah berubah? Aku khawatir inilah jati dirimu yang sebenarnya selama ini. “ ucap Hyun datang lalu menarik Ta Mi pergi. Ga Kyung terdiam melihat Hyun menarik tangan Ta Mi pergi teringat saat Hyun yang menarik tanganya saat masih remaja. 


Flash Back
Pelajar wanita mengeluh karena gambarnya diinjak oleh Ga Kyung padahal harus menyerahkannya sekarang, Ga Kyung malah merasa kalau ini bukan salahnya, menurutnya pelajar itu tidak akan menjatuhkannya jikalebih berhati-hati.
“Kau tidak akan menginjaknya jika kamu lebih berhati-hati.” Ucap Si pelajar. Hyun pun datang.
“Hei, apa masalahmu? Kenapa melampiaskan kemarahanmu padanya padahal kau yang menjatuhkannya? Lihat betapa buruknya lukisanmu. Kurasa kau di sini bermalas-malasan, Kau tidak bisa menyebut ini lukisan.
“Apa? Apa katamu?” ucap si pelajar marah. Hyun tak peduli menarik tangan Ga Kyung pergi.
“Tidak ada gunanya wajahmu manis.” Ucap Hyun lalu melangkah pergi. Saat itu terlihat tulisan dibelakang gambar si pelajar "SMA Putri Gyeongil, Kelas 11-2, Bae Ta Mi"
Ga Kyung terdiam melihat Hyun yang menarik tangan Ta Mi seperti menyelamatkanya dan itu  berbanding terbalik saat mereka masih SMA, karena Hyun yang menarik tanganya dan meninggalkan Ta Mi.
Bersambung ke part 12

Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar