PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Penyair
genius dan cantik Yunani, Sappho. Ada
seorang pria yang jatuh cinta kepadanya.
Namun, dia seorang pria tua yang tidak
rupawan. Untuk merayu Sappho, dia membakar dupa ajaib.”
“Ketika
Sappho mabuk, dia mengira pria tua itu sebagai pria muda yang tampan dan jatuh
cinta kepadanya. Tapi begitu aroma itu menghilang, Sappho menyadari bahwa pria
yang dia cintai sebenarnya seorang pria tua yang tidak rupawan.”
Yi Do
membaca cerita dari buku, Ye Rin ingin tahu
Apa yang terjadi setelah itu. Yi Do memberitahu Sappho sangat terkejut
sampai pingsan di tempat, karena sangat
terluka oleh cinta palsu tersebut sehingga akhirnya melompat bunuh diri. Ye Rin
berteriak kaget mendengarnya.
“Kenapa
dia bunuh diri karena sesuatu sekecil itu? Itu tidak layak membuatnya bunuh
diri.” Teriak Ye Rin marah
“Kenapa
kau marah kepada seorang wanita Yunani yang meninggal 2.600 tahun yang lalu? Keaslian
cerita ini belum dibuktikan. Sebagian orang mengatakan Sappho adalah seorang
lesbian.” Kata Yi Do
“Tidak
mengherankan. Seperti itulah keadaannya untuk semua orang. Mereka ingin
menyembunyikan kelemahan dan jati diri asli mereka, jadi, mereka naik mobil
mewah dan membeli pakaian desainer. Serta, yang menyelamatkan orang-orang lemah
seperti itu adalah cinta.” Ucap Ye Rin
“Tapi terkadang
rasa sakit akibat cinta mendorong orang-orang ke dalam keputusasaan yang lebih
besar. Sappho adalah seorang seniman yang sangat sensitif terhadap kecantikan.
Dia mungkin tidak tahan melihat jati diri mengerikan pria itu.” Ungkap Yi Do.
Ye Rin hanya bisa terdiam.
Jae Hee
melihat Yi Do berlutut didepanya, lalu mengaku ada sesuatu yang harus diberi
tahu. Ia ingin tahu Jika semua hal yang dikatakan dan lakukan hari ini berdasarkan
dari ketulusan hati Yi Do, Maka ia memohon agar Yi Do memeluk sekali saja.
“Di sini?
Sekarang?” ucap Yi Do panik. Jae Hee pikir Yi Do tidak mau memeluknya. Yi Do
mengaku bukan seperti itu.
“Kalau
begitu, mari berpelukan.. Lalu kau akan belajar banyak hal.”kata Jae Hee.
Yi Do
berjalan pelahan lalu memeluknya, Jae Hee seperti yakin dengan Yi Do memeluk
dengan erat. Yi Do meminta Jae Hee
menahan sebentar, Tapi Jae Hee makin mengeratkan pelukan, lalu teringat dengan
yang dikatakan Yi Do sebelumnya
“Dia
mungkin tidak tahan melihat jati diri mengerikan pria itu.” sampai akhirnya Yi
Do terlihat pingsan dan buket bunga ditanganya pun terjatuh.
Sek Park
datang menceritakan pada Jae Hee kalau Dirut Seo antusias sepanjang malam seperti
seorang anak selagi menyiapkan kejutan ini lalu mengeluh sikap Jae Hee melakukan itu kepadanya padahal Seharusnyaberbaik
hati kepadanya.
“Karena
aku bukan seorang wanita yang penuh impian lagi yang membuat seorang bocah
genius tersentuh. Aku tidak mau menjadi halangan yang harus Seo Yi Do atasi. Aku
tidak mau berurusan dengan ini.” Ucap Jae Hee.
“Apa yang
harus kukatakan kepadanya saat dia bangun?” tanya Sek Park bingung.
Yi Do
akhirnya bangun dan bertanya kemana Jae Hee pergi. Sek Park memberitahu Yi Do
sudah pergi. Yi Do panik mengetahui Jae
Hee yang sudah pergi dan mengeluh karena Jae Hee pergi tanpa mengatakan apa
pun.
"Hei,
Seo E Do! Kamu bercanda? Berani-beraninya kamu menipuku!" kata Sek park. Yi Do terlihat binggung.
"Aku
tidak tertarik dengan seorang pasien sepertimu, jika kamu menggodaku lagi, akan
kulaporkan sebagai penguntit!" Itu yang diminta ibunya Jin Kyung untuk
kusampaikan kepadamu.” Kata Sek Park sama seperti nada bicara Jae Hee.
“Apa?
"Penguntit"? Apa Kau membohongiku?” kata Yi Do tak percaya, Saat itu
Sek Park memutar suara Jae Hee yang marah.
“Matikan
itu sekarang. Berani-beraninya kau mencoba menipuku!” teriak Yi Do masih juga
tak percaya.
“Kenapa
kau pingsan setelah mengundangnya?” keluh Sek Park. Yi Do pun hanya bisa diam
saja.
Jin Kyung
dan dua model lainya berjalan didepan ruangan, Ji Na memberitahu Yi Do kalau Mereka
tiga model top yang akan muncul di cuplikan "Producer's Runway". Yi
Do hanya diam saja dan sibuk dengan laptopnya.
“Karena
ini musim panas, lebih baik mendandani mereka dengan warna yang lebih cerah,
bukan?” ucap Ji Na lalu melirik pada Yi Do.
Yi Do tak
ingin Ji Na mengetahui akhirnya memilih untuk sedikit menyingkir. Ia lalu
menuliskan email pada Jae Hee “Aku pingsan kemarin karena terlalu gugup bertemu
denganmu setelah sekian lama. Tolong jangan marah.”
“Aku ingin
bertemu denganmu lagi untuk memecahkan kesalahpahaman ini. “ tulis Yi Do
menuliskan email untuk Jae Hee.
“Tidak
masuk akal jika seseorang jatuh cinta hanya karena nyawa mereka diselamatkan. Apakah
perawat yang kamu butuhkan untuk menangani penyakitmu?” balas Jae Hee.
“Berani-beraninya
kamu memperlakukan aku sebagai pasien!” teriak Yi Do marah. Ji Na dan model
lainya terlihat kaget dan bingung bertanya ada apa dengan Yi Do. Akhirnya Yi Do
memilih pergi ke ruanganya.
“Entahlah.
Kenapa dia melakukan ini kepadaku? Kenapa?” keluh Yi Do kesal lalu mulai
menuliskan email lagi untuk Jae Hee.
“Tahukah
kau kenapa manusia menciptakan perasaan cinta? Itu adalah insting untuk
bertahan hidup. Eros dan Thanatos. Eros adalah lawan dari kematian, dan itu
mewakili kehidupan. Karena itu merasakan cinta terhadap penyelamat hidupku
adalah alami.”
“Aku
tidak paham apa yang kamu bicarakan.” Balas Jae Hee dan Yi Do seperti melihat
Jae Hee yang duduk didepanya.
“Intinya,
aku memberitahumu bahwa aku mencintaimu. Kenapa kau menginjak-injak perasaan
suciku yang telah kusimpan hingga sekarang? Bagaimana mungkin kau tahu
perasaanku?” tulis Yi Do marah
“Cinta itu
tidak rasional maupun logis. Cinta seharusnya dirasakan secara alami. Kau tidak
perlu menjelaskan cinta.” Balas Jae Hee.
“Karena
itukah kau menikahi pria itu setelah membuang impianmu? Kenapa kau membuat
pilihan seperti itu jika kau ahli soal cinta?”ejek Yi Do
“Jangan
ikut campur dalam urusan keluargaku. Aku punya keluarga, dan yang terpenting,
kau bukan tipeku. Hanya karena tempatmu lebih baik daripada aku, kau pikir aku
akan bersyukur jika kau mengulurkan tanganmu kepadaku. Ide ini sendiri membuktikan betapa arogannya
dirimu.” Balas Jae Hee.
“Bukan
begitu maksudku. Apa salahku sehingga kau bersikap sangat kejam?” ucap Yi Do
“Kau
tidak melakukan kesalahan. Aku hanya merasa perhatian ini terlalu berat untuk
kupikul. Tolong jangan menghubungiku lagi.” Ungkap Jae Hee.
“Kumohon...
Jangan pergi... Jangan pergi!” kata Yi Do dengan tatapan sedih dan melihat Jae
Hee pergi menghilang dari hadapanya.
“Lupakan
aku... Kau mabuk karena aroma kenanganmu dan berhalusinasi. Begitu aroma ini
memudar, hanya tragedi yang akan menunggu kita.” Gumam Jae Hee setelah membalas
semua email Yi Do.
Yi Do
bertemu dengan Tuan Kim menegaskan menolak tawarannya dan memutuskan Wanita
Penggoda II tidak akan pernah terjadi. Tuan Kim heran Yi Do yang menolak
tawaranya itu. Yi Do merasa Nilai model mereka melonjak.
“Aku
tidak bisa membiarkannya merekam iklan berkualitas rendah lagi.” Ucap Yi Do
“Kau
bilang "Berkualitas rendah"? Kenapa kau berkata seperti itu? Min Ye
Rin mengalami keterpurukan. Iklan perusahaan kamilah yang membuatnya bangkit
kembali.” ungkap Tuan Kim
“Itu
merupakan proses standar dalam masyarakat beradab untuk membuat sesuatu yang
sudah kehilangan manfaatnya. Min Ye Rin tidak membutuhkan iklan perusahaanmu
lagi.” Kata Yi Do.
Tuan Kim
ingin bicara tapi Yi Do lebih dulu bicara. Yi Do menegaskan satu hal lagi kalau Jangan pernah mendekati
Min Ye Rin lagi, entah karena alasan profesional atau pribadi. Ia menegasakan
kalau Ini bukan permintaan tapi Ini peringatan. Tuan Kim mengumpat marah.
Min Hee
keluar dari ruangan "Urusan Internal" sambil mengumpat kesal lalu
menelp Tuan Kim menanyakan keberadan,
merasa tak terima karena tega melakukan ini kepadanya. Sementara Yi Do akhirnya
masuk mobil dengan Sek Park yang sudah menunggu di parkiran.
“Kau
melakukan hal yang tepat dengan menolak iklan itu. Lupakan Kim Tae Joon, Min
Jae Hee, dan seluruh keluarga itu. Kau harus mulai dari awal lagi.” Ucap Sek
Park
Saat itu
terdengar suara Min Hee berteriak memanggil Tuan Kim dan langsung menamparnya.
Yi Do dan Sek Park tak jauh dari pintu keluar langsung menurunkan kursi mereka
agar tak terlihat. Tuan Kim mengumpat kesal melihat Min Hee.
“Bagaimana
jika seseorang dari perusahaan melihat ini?” ucap Tuan Kim panik melihat
sekeliling.
“Kau
orangnya, kan? Kau mengirim fotoku ke bagian urusan internal, kan?” kata Min
Hee marah. Tuan Kim bertanya foto apa maksudnya.
“Apa Maksudmu
foto dirimu memakai narkoba di pesta? Itu bukan aku.” Kata Tuan Kim. Min Hee
makin mengumpat marah.
“Aku tahu
kau pelakunya, brengsek!” ucap Min Hee mencengkram baju Tuan Kim. Yi Do dan Sek
Park keluar dari mobil dan mencoba mengintip.
“Seharusnya
kamu mundur saat aku menyuruhmu menjauh. Dan... Kamu pencandu narkoba.” Ejek
Tuan Kim.
Sek Park
kaget kalau Min Hee itu "Pencandu narkoba" Yi Do menarik Sek Park
agar berdiri kebelakang supaya tak ketahuan kalau mereka sedang menguping. Min
Hee menegaskan kalau Tuan Kim itu mencari masalah dengan wanita yang salah.
“Apa Kau
pikir aku akan diam saja? Aku punya
semua dokumen penggelapanmu.” Ucap Min Hee. Yi Do kaget mengetahui
"Penggelapan". Sek Park menarik Yi Do agar tak ketahuan.
“Kita
mengambil uang itu bersama.” Ucap Tuan Kim yakin kalau Min Hee tidak bisa
membeberkan hal itu dengan mengejek Min Hee itu Pencandu narkoba.
“Hei,
kau! .. Kudengar istrimu menuntut cerai.
Seperti inikah kau akan membalas dendam kepadanya juga? Dasar
berengsek.” Teriak Min Hee
“Itu
bukan urusanmu. Satu hal lagi. Berhentilah menggunakan narkoba. Sungguh.”ungkap
Tuan Kim. Yi Do terdiam dan sedikit tersenyum mendenganya.
Ye Rin
melihat Min Suk yang baru pulang, menyapa dengan senyuman sumringah bertanya
Bagaimana tur internasionalnya. Min Suk hanya bisa terdiam menatap Ye Rin lalu
seperti melihat berubah menjadi Ahjumma yang gemuk.
“Ada apa?
Ada masalah apa? Sudahlah. Sayangku.. Kau bekerja sangat keras untuk
menghasilkan uang. Apa kau ingin makan sesuatu?” ucap Je Hee menepuk-nepuk
bokong Min Suk.
Min Suk
ketakutan memilih untuk pergi, sementara Ye Rin berpikir Min Suk itu pasti
benar-benar kelelahan dan memikirkan cara menjelaskan ini.
Min Suk
masuk ruang make up memanggil ibunya sambil merengek, Nyonya Joo pun senang
melihat anaknya dan langsung memeluknya berpikir akan langsung menemui Ye Rin
begitu mendarat dan ingin tahu alasan datang ke tempat ibunya.
“Aku
tidak tahu harus bagaimana. Aku merasa tidak tahu apa pun tentang Ye Rin.” Ucap
Min Suk
“Tentu
saja. Kau bisa hidup bersama seumur hidupmu, tapi manusia tidak akan bisa
saling mengenal. Kau hanya berpikir kalian saling memahami. Ibu bingung tentang
siapa diri ibu setiap hari.” Jelas Nyonya Joo santai.
“Tidak...
Ini masalah supernatural yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.” Ungkap
Min Suk kebingungan.
“Benarkah?
Hal-hal supernatural adalah keahlian Yi Do. Keberadaannya saja sudah merupakan
sebuah misteri yang tidak alami. Biarkan dia memecahkan teka-teki itu, dan
jauhi Ye Rin.”kata Nyonya Joo
“Ibu tahu
kau membencinya, tapi kenapa kau selalu menggoda kekasih kakakmu? Itu
mempermalukan keluarga.” Saran Nyonya Joo.
“Ibu
tidak tahu apa-apa. Jika dia mengetahui kebenaran tentang Ye Rin... Ini gila.”
Ungkap Min Suk. Ibunya ingin tahu kebenaran tentang Ye Rin ini. Min Suk hanya
bisa menghela nafas.
Yi Do
duduk diam di ruanganya, teringat kembali sata bertemu dengan Jae Hee pertama
kali memukul suaminya.
“Kenapa
kau memukul Jin Kyung? Kau pikir kau siapa boleh memukul putri kesayanganku? Kau
berselingkuh dan mencampakkan istrimu. Berani-beraninya kau memukul putrimu!
Dasar bedebah tidak tahu diri!” teriak Jae Hee.
Lalu tuan
Kim yang membuat Jae Hee terluka dan sempat tak sadarkan diri. Ia pun mendengar
yang dikatakan Min Hee “Kudengar istrimu menuntut cerai. Seperti inikah kau
akan membalas dendam kepadanya juga? Dasar berengsek.”
Akhirnya
Yi Do bertemu dengan Min Hee meminta agar memberikan dokumen yang membuktikan
penggelapan Kim Tae Joon kepadanya. Min Hee kaget karena Yi Do tahu tentang hal
ini. Yi Do menegaksan akan mencari cara untuk memastikan Min Hee tidak
disalahkan.
“Kau
bukan targetku... Targetku adalah Kim Tae Joon.” ucap Yi Do. Min Hee seperti
tak percaya.
“Jika kau
tidak menyerahkannya, aku mungkin akan bertindak sendiri. Kalau begitu, kalian
berdua akan dipenjara berdampingan. Agar kau tahu, aku sangat gigih. Aku selalu
menyelesaikan semua hal.” Ucap Yi Do. Min Hee pun menyerahkan berkasnya.
Ye Rin
sedang berlatih di ruangan latihan, lalu melihat pesan dari Yi Do yang terus
menerus.
“Jae Hee, mari bicara secara
langsung. Jae Hee, kumohon periksa surelmu. Apa masalahnya? Cinta adalah
insting untuk bertahan diri. Kau berusaha melindungi keluargamu yang bagaikan
istana pasir.”
“Tolong selamatkan aku. Berapa lama
lagi kamu akan begini? Jae Hee, kau
menghinaku. Apakah jarimu patah?” Ye Rin
akan menghapus semua pesan lalu melihat satu pesan yang membuatnya terdiam.
“Aku akan memberitahumu cara membebaskan
diri dari Kim Tae Joon. Periksalah surelmu.”
Yi Do
sudah menunggu disebuah restoran dengan gugup, Jae Hee melihat Yi Do seperti
enggan memberikan harapan lalu sambil berdiri bertanya Tentang apa ini. Yi Do
menyapa Jae Hee dan mengajaknya untuk duduk. Je Hee mengeluh dengan sikap Yi Do
padahal sudah memintanya berhenti menghubunginya.
“Di
Korea, sulit untuk bercerai tanpa izin orang satunya. Kau juga ingin bercerai, kan?
Ini mungkin akan membantu, Karena itu aku ingin bertemu.” Ucap Yi Do memberikan
berkas. Jae Hee ingin tahu apa ini.
“Jika
kamu menunjukkan ini, Tae Joon tidak akan punya pilihan selain mengalah. Dia
seorang kriminal. Sebuah keluarga seperti itu tidak layak dilindungi. Jangan
menderita lagi. Temukan kebebasanmu. Aku hanya berharap kau akan bahagia.”
Ungkap Yi Do
“Kau
orang yang suka ikut campur. Tolong berhenti mencampuri kehidupan pribadiku.”
Komentar Jae Hee sinis.
“Tolong
jangan marah. Aku tidak mempertahankanmu karena kau menyelamatkan nyawaku. Kita
masih punya banyak cerita yang belum kita bagi.” Jelas Yi Do
“Entah aku
bercerai atau tidak, fakta bahwa kita tidak berjodoh tidak akan berubah. Aku
tidak mau bertemu denganmu lagi.” Tegas Jae Hee sinis meninggalkan restoran. Yi
Do hanya bisa terdiam.
Yi Do
pergi menemui terapis sambil berbaring meminta agar mengHipnotisnya agar bisa
menghapus semua ingatan yang dimiliki tentang dia. Sang terapi seperti tak bisa
menolak permintaan Yi Do.
Sementara
Ye Rin melihat berkas yang diberikan Yi Do lalu mengumpat Kim Tae Joon brengsek
dan ingin tahu kapan melakukan ini dan
Apa saja yang dia lakukan.
“Untuk
menerapkan keadilan sosial, seorang kriminal seperti dia harus diberi
pelajaran.” Ucap Ye Rin sudah siap melakukan sesuatu.
“Tapi Jin
Kyung akan sangat terkejut... Astaga. Putriku yang malang... Tapi Aku yakin Yi
Do sangat terluka hari ini... Yi Do yang malang...” kata Ye Rin duduk kembali
dengan wajah sedih.
Ye Rin
dan Yi Do sarapan bersama, Yi Do makan dengan lahap dan senyuman manis. Ye Rin
pikir Tampaknya suasana hati Yi Do
sedang bagus dan bertanya Apakah terjadi sesuatu yang positif kemarin. Yi Do
mengaku tak tahu.
“Aku
menghapus sebagian ingatanku. Aku tidak ingat apa pun yang terjadi baru-baru
ini.” Ungap Yi Do. Ye Rin tak percaya mendengarnya.
“Apa kau
menghapus ingatanmu seperti di film "Eternal Sunshine of the Spotless
Mind"?” kata Ye Rin
“Tidak,
bukan seperti itu. Mereka menghapus ingatan di film itu menggunakan mesin. Aku
tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya seperti itu. Aku menggunakan
sesuatu yang lebih aman. Aku menggunakan hipnoterapi untuk menghapus ingatanku.”
Jelas Yi Do. Ye Rin tak percaya Yi Do melakukan "Hipnoterapi"
Min Yoo
baru saja keluar dari agensi, si pria yang terlihat seperti gangster langsung
menghadangnya. Ia tak terima Mi Yoo yang mengabaikan teleponnya bahkan tidak
pulang jadi ingin tahu Apa saja yang di lakukan Mi Yoo.
“Sudah
kuberi tahu, hubungan kita sudah berakhir. Kau bukan lagi manajer atau pacarku.
Aku tidak mau terlibat dengan gangster sepertimu. Enyahlah.” Ucap Mi Yoo
“Kau
tidak bisa mengakhirinya seperti ini. Apa Kau pikir aku akan diam saja?” kata
Si pria mengejar Mi Yoo.
Yi Do
datang langsung menyelangkat kaki si pria dan menyemprotkan seperti membuat
mata perih. Mi Yoo kaget melihatnya, Yi Do marah karena ada orang yang berani menciptakan
keributan di propertinya lalu meminta agar petugas mengeluarkan virus ini dari
gedungnya.
“Jaga dia
baik-baik agar dia tidak mengotori wilayahku.” Ucap Yi Do dan petugas pun
membawa si pria pergi.
“Lepaskan
aku. Seo Yi Do. Son Mi Yoo. Aku tidak akan membiarkan kalian lolos dengan ini!”
teriak Si Pria.
Mi Yoo
ingin mendekati Yi Do tapi Yi Do meminta agar Berhenti dengan sinsi kalau Mi Yo
itu roh jahat jadi meminta pergi dan melarang mendekatinya lebih dekat dari 100
meter. Mi Yoo pun tak marah hanya bisa tersenyum.
Yi Do
mengeluh pada Ji Na kalau mereka mengadakan pertunjukan dengan orang yang
membuat masalah. Ji Na menjelaskan Manajemen Pekan Mode menuntut agar mereka
bisa menambahkan Son Mi Yoo dan Ini acara mode global pertama yang diadakan di
Korea.
“Mereka
ingin acara itu menjadi viral. Tidak adil bagi yang lain yang telah
mengumpulkan poin.” Ucap Ji Na
“Apa kau
pikir ini adil?” keluh Yi Do. Ji Na menjelaskan Beginilah cara kerja televisi.
“Penonton
menginginkan drama. Jangan beri tahu aku, kalau kau khawati Ye Rin tidak akan
lolos.” Jelas Ji Na.
“Aku
tidak mengkhawatirkan dia. Dia pasti akan lolos bagaimanapun caranya untuk
mengenakan pakaianku. Aku menyerahkan agensi model ini ke tanganmu, jadi, urus
ini. Kepalaku terasa bersih dan segar, jadi, aku bersikap ekstra baik.” Ungkap
Yi Do
“Apa terjadi
sesuatu yang positif?” tanya Ji Na. Yi Do mengaku menghapus semua kenangan buruk agar tidak
trauma lalu berjalan dengan senyuman keluar dari ruangan. Ji Na seperti tak
percaya kalau Yi Do menghapus
ingatannya.
Yi Do
memeriksa pakaian dan memberikan tambahan, dua pegawainya terlihat senang
karena gaunya terlihat makin cantik. Akhirnya Yi Do pindah ke gaun lain
tiba-tiba teringat ucapan Jae Hee saat bertemu
“Entah
aku bercerai atau tidak, fakta bahwa kita tidak berjodoh tidak akan berubah.”
Tiba-tiba
Yi Do terdiam, Pegawainya binggung dan
berpikir Yi Do marah karena lupa mengetarkan ponselnya. Yi Do malah mengelurkan
air mata, pegawainya makin binggung bertanya kenapa Yi Do tiba-tiba menangis,
Yi Do mengelak kalau tidak menangis.
“Air
matamu menetes seperti pancuran yang rusak. Aku tidak menangis. Hanya karena
itu jatuh dari mataku bukan berarti itu air mata.”ucap Yi Do.
Yi Do
duduk bersama koleganya, serta Sek Park dan juga Ji Na. Sek Park menegaskan
Koleksi Yi do harus menjadi pertunjukan utama dalam Pekan Mode Dunia. Si kolega
memberitahu Semua desainer ternama di seluruh dunia diundang.
“Karena
acara ini akan diadakan di negara kita, kalian harus memberikan kesempatan
kepada yang lain...” ucap Si pria
“Apa
maksudmu? Kenapa kami harus melakukan itu? Kami juga merek global.” Kata Sek
Park marah
“Aku
mengetahui hal itu. Tapi tidak pernah dalam sejarah pekan mode, negara
penyelenggara, termasuk Roma di Italia, London, bahkan Afrika berakhir tampil
di pertunjukan utama.” Kata Si pria
“Tunggu.
Apakah kau menyebut London? Sebuah merek Inggris tampil di pertunjukan utama di
sana.” Kata Sek Park. Si pria merasa ada yang salah.
Yi Do
teringat dengan ucapan Jae Hee “Aku tidak mau bertemu denganmu lagi.” Dan air
matanya kembali keluar. Si pria menegaskan
Tidak satu pun merek negara itu tampil di pertunjukan utama.
“Tidak
akan terlihat tepat jika kita mengadakan pertunjukan utama sementara kita mengundang
tamu dari seluruh dunia. Mengenai masalah ini, kami akan pergi dan memeriksa
kembali apa yang memungkinkan.” Kata Si pria sedikit melunak melihat Yi Do yang
menangis.
“Tolong
usahakan yang terbaik.” Ucap Sek Park binggung begitu juga Ji Na, Yi Do pun
memilih untuk keluar dari ruangan.
Ye Rin
dan Jin Kyung keluar dari ruang latihan membahas akan makan siang apa hari
ini. Jin Kyung pikir Ye Rin selalu
mentraktirnya jadi sekarang akan traktir Ye Rin. Saat itu keduanya kaget
melihat Yi Do keluar dengan tatapan kosong sambil menangis.
“Kenapa
dia menangis? Pak, ada masalah apa?” tanya Ye Rin, tapi saat Yi Do akan keluar
gedung tubuhnya langsung jatuh lemas. Ye Rin dan Jin Kyung panik melihat Yi Do
yang tiba-tiba pingsan.
Yi Do
akhirnya sudah tertidur dikamarnya, Ji
Na memberitahu kalau Seorang pria dewasa menangis cukup sering sampai mengalami
dehidrasi ye Rin pikirYi Do sungguh luar biasa. Ji Na ingin tahu Apa yang terjadi kepada Yi Do.
“Begini...
Dia menyatakan perasaannya pada cinta pertamanya, tapi ditolak.” Cerita Ye Rin.
Ji Na tak percaya mendengarnya.
“Apa Dia
dicampakkan oleh cinta pertamanya? Yi Do?”kata Ji Na kaget karena ada yang
menolak Yi Do.
“Ini Sudah
berlalu, jadi, jangan cemas. Hanya saja Pak Seo rapuh seperti boneka porselen. Kurasa
itu sebabnya hal ini butuh waktu yang cukup lama.” Kata Ye Rin
“Siapa
dia? Apakah kau tahu siapa cinta pertama Yi Do?” tanya Ji Na. Ye Rin pikir
wanita itu bukan orang yang tepat untuknya.
“Kudengar
dia sudah menikah dan punya putri yang sudah remaja.” Ucap Ye Rin.
Ye Rin
pergi mencari sesuatu didompet Yi Do dan menemukan sebuah kartu nama lalu
berpikir kalau Yi Do itu sudah ditipu oleh seorang penipu. Ia langsung menelp
dengan nada penuh amarah, bertanya Apakah Pak Seo Yi Do pergi menemuinya.
“Dia
bilang dia menghapus ingatannya lewat hipnosis, tapi sesuatu menjadi kacau
dengan otaknya. Dia tidak bisa berhenti menangis. Ini malapraktik medis.” Ucap
Ye Rin marah
“Aku
memberinya hipnoterapi karena dia ingin menghapus ingatannya. Ini bukan film.
Bagaimana mungkin ingatan bisa dihapus lewat hipnosis? Teknik itu belum ada di
Bumi ini. Tapi... Kau mencoba menghapusnya, tapi kau tidak bisa menghapus.”
Jelas Si pria. Ye Rin pun hanya bisa terdiam.
Ye Rin
melihat Yi Do yang tertidur masih dengan air mata yang mengalir, lalu
mengusapnya. Yi Do membuka mata langsung memanggil Min Jae Hee. Ye Rin hanya
bisa terdiam karena Yi Do ternyata memikirkan Jae Hee bukan Ye Rin.
“Jae
Hee... Kenapa hidup sangat berat? Aku tidak terlalu ambisius. Aku hanya ingin
bersamamu, mencintaimu, dan dicintai olehmu.” Ungkap Yi Do lalu kembali
tertidur. Ye Rin hanya bisa diam saja seperti merasa bersalah sudah bersikap
kasar.
Bersambung
ke "Episode 26"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar