Kepala
Yoo melihat SURAT PENGUNDURAN DIRI dengan mengeluh kalau Dong Tak yang akan
mati. Dong Tak ingin berhenti dan hari Ini terakhirnya, jadi merasa harus
mengucapkan selamat tinggal sebelum pergi. Semua terlihat kaget dan binggung,
Kepala Yoo hanya bisa menghela nafas
“Jika itu
yang kau rasakan, mari kita baca yang pertama.” Ucap Kepala Yoo melihat kotak
berisi SURAT PENGUNDURAN DIRI, RENCANA
“Meskipun
gajiku sedikit, Aku, Yoo Jung Man, berlari sekitar 365 hari setahun untuk
menangkap penjahat sementara lututku sakit sebagai Kapten Kejahatan Berat 2
dari Kantor Polisi Pusat Seoul.Aku sangat marah karena salah satu rekan timku
ingin keluar dari pekerjaannya untuk menjalani hidup yang nyaman, meninggalkan
rekan setimnya. Aku telah memutuskan untuk
membunuh orang itu dan bunuh diri setelah itu. Bagaimana menurutmu?”
ucap Kepala Yoo membaca suratnya sendiri.
“Kapten
Yoo, bravo.” Ucap Soo Chang dengan tepuk tangan, semua yang ada diruangan pun
memberikan tepuk tangan bangga.
“Baiklah,
semuanya. Perhatian... Baru saja, seorang pria yang sangat gila berani membawa
surat pengunduran diri padaku Kalian
bisa berhenti menjadi polisi kapanpun
kalian mau. Tapi Hanya setelah kita menangkap
semua orang di poster itu. Berhenti sebelum itu akan membuat kalian
lebih sampah dari mereka, mengerti?”
kata Kapten Yoo menunjuk DPO. Semua menganguk mengerti
“Ya,
Kapten... Bravo, Kapten, bravo... My life, sayangku. Untuk keberanian yang
dibutuhkan sejauh ini.” Kata Soo Chang merobek surat pengunduran diri seperti
hanya sebuah rencana saja.
Tuan Tak
bertemu dengan Kepala No yang membahas tentang Pemilihan Komisaris akan segera
tiba dan mereka tidak bisa membiarkan politik mempengaruhi jalannya kepolisian
jadi ia membawa beban berat. Seorang wanita dengan kimono memberikan teh pada
keduanya.
“Apa Anda
akan menjadi Menteri Kehakiman selanjutnya? Jangan lupakan aku saat Anda
terpilih.” Ucap Tuan Tak.
“Kau
berasal dari keluarga yang hebat. Kenapa khawatir? Aku hanya anjing kampung,
Dengan banyak kelemahan.” Ucap Tuan Tak.
Kepala No
terdiam teringat saat berbicara dengan Kepala Ma “Kelemahannya... Maksudku kita
harus mencari tahu berapa banyak yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kelemahannya. Ia pun hanya bisa mengumpat kesal Ma Jin Gook, yang melaporkan
ucapanya.
“Aku
minta maaf... Inspektur Ma melewati batas, dan aku tidak menegurnya. Dia hanya
ekor yang baru mengibas saat kusuruh. Kudengar
dia berbicara dengan Cha Dong Tak hari ini. Dia mungkin tertarik pada sesuatu. Aku
juga mendengar Inspektur Ma menggunakan kekuasaannya. untuk menangkap penjahat
rendahan. Maafkan aku.” Ucap Kepala No melaporkan lalu pamit pergi. Wanita
membuka pintu dibelakang ruanga, Kepala Ma sudah ada dibelakangnya.
“Tehmu
sudah dingin... Kau bisa minum lain kali.” Ucap Tuan Tak sinis
Kepala Ma
kembali menaiki mobilnya, teringat kembali kata-kata Dong Tak “Kenapa Anda
tidak terpengaruh saat ini terjadi pada
Hang Joon? Kasus itu belum berakhir bagiku.” Kepala ma mengeluh Dong Tak yang
membuatnya gelisah
Flash Back
“Anjing
kampung...Apa Kau tahu yang paling mereka suka? Ekor mereka sendiri. Mereka
berputar-putar sepanjang hari, mengejar ekornya sendiri. Mereka tidak pernah
lelah. Bagi anjing kampung, itu sama pentingnya dengan tubuh mereka sendiri.”
Ucap Tuan Tak. Kepala Menannyakan maksud ucapan Tuan Tak.
“Jadilah
ekor yang berguna.” Kata Tuan Tak memberikan perintah.
“Direktur
Tak bisa membuat Dong Tak berakhir
seperti Hang Joon. “ pikir Kepala Ma yakin
Soo Chang
berjalan dengan Sung Hyuk merasa tidak punya waktu melakukan ini. Sung Hyuk
pikir Banyak pencopet di akhir tahun jadi mereka akan menargetkan pencopet hari
ini. Soo Chang pikir Sung Hyuk lebih baik berhenti karena ia buakn Komisaris
Polisi.
“Mengapa
melakukan hal yang tidak disuruh? Lalu Siapa
kita?” kaat Soo Chang. Sung Hyuk menjawab mereka pejabat publik.
“Kita
hanya melakukan apa yang disuruh dan tidak bekerja berlebihan.” Kata Soo Chang
berjalan pergi.
“Tidak semua
pejabat publik seperti itu.” Pikir Sung Hyuk. Soo Chang yakin Mereka semua
seperti itu.
“Aku akan
memotong jariku jika tidak.” Kata Soo Chang
yakin. Tiba-tiba terdengar teriakan “Pencopet!”
Sung Hyuk
bergegas akan mengejarnya. Soo Chang melihat kalau itu adalah Bong Sook dan
menahan Sung Hyuk dengan berpencar dan menjauhakn Bong Sook dari polisi. Saat itu polisi lain dengan mobil patroli,
Soo Chang memperlihatkan ID Dong tak sebagai detektif dengan menunjuk arah yang
salah pada pencopet.
Bong Sook
panik karena hampir saja tertangkap. Soo Chang berusah mencarinya sampai
akhirnya melihat Bong Sook akan kabur, lalu mengumpat kesal dengan “Ko Bong...”
Soo Chang
membelikan makanan untuk Bong Sook,
dengan menasehati Jika tidak ahli, maka larilah lebih cepat. Bong Sook
pikir Dong Tak sedang pamer karena berhasil
menangkap pencopet dan akan memberinya makan terlebih dulu. Soo Chang
menyuruh Bong Sook makan saja dulu.
“Aku akan
putuskan nanti apa menangkapmu atau
tidak. Perubahan besar berubah dari yang terkecil. Sudah kukatakan
berkali-kali. Apa kau sebegitu sukanya
mencopet?” ucap Soo Chang kesal
“Menurut
mengapa aku melakukannya? Aku
melakukannya untuk pacarku Walaupun dia tidak tahu.” Kata Bong Sook
“Dia
tahu... Soo Chang tahu, kau mempertaruhkan hidup untuk membayar tagihan rumah sakitnya, tapi dia
tidak akan berterima kasih.” Kata Soo Chang. Bong Sook heran Dong Tak bisa
tahu. Soo Chang hanya mengaku kalau tahu
“Yang
benar saja. Kau salah... Oppa akan tersentuh saat dia sadar.” Kata Bong Sook
yakin.
“Apa yang
akan dia rasakan jika kau... Jangan mencopet untuknya. Kau tahu, dia tidak ada
perasaan... Dia tidak memilikinya... Ada seseorang...” kata Soo Chang tak bisa
memberitahu yang sebenarnya.
“Apa yang
kau bicarakan? Apa kau tertarik denganku? Apa kau akam memukulku?”ucap Bong
Sook heran melihat perhatian Dong Tak.
“Kau
berpikir berlebihan.” Keluh Soo Chang. Bong Sook piki tak ada lagi alasan Dong
Tak membantunya.
“Aku
sudah bertunangan. Dan aku pencopet. Mengapa polisi membantu pencopet? Ini tidak masuk akal.” Kata Bong Sook
“Ko Bong,
Apa kau tahu tentang masuk akal sekarang? Kau makin pintar.” Ejek Soo Chang
“Jangan
meremehkanku karena aku tidak SMA.. Astaga. Kenapa kau terus memanggilku Ko
Bong? Hanya satu orang di dunia ini yang
memanggilku itu... Ahh.. Tidak, apa dua sekarang?” pikir Bong Sook karena Dong
Tak memanggilnya juga.
“Jangan
sentuh dompet orang lain lagi. Jika polisi sungguhan menangkapmu, maka kau akan langsung dipenjara.” Pesan Soo
Chang
Bong Sook
pikir Dong Tak adalah polisi palsu dengan mengejek Lelucon yang aneh. Soo Chang
tak ingin memperpanjang menyuruh Bong Sook menghabiskan makannya saja dan
berpesan Jangan sampai ketahuan denga memanggilnya Ko Bong. Bong Sook heran
Dong Tak "Ko Bong" bahkan sungguh tidak akan menangkapnya karena
pergi begitu saja.
Book Sook
berjalan sendirian berpikir Hanya itu yang dibisa dan bertanya-tanya Apa yang
harus dilakukan untuk mencari nafkah. Ia pikir butuh Oppa Soo Chang untuk
segera bangun sehingga bisa belajar
bisnis lain. Lalu melihat sosok pria yang bisa dicopet dengan dompet yang
terlihat.
Si pria
masuk ke cafe dengan memesan Jus pisang stroberi. Bong Sook sudah siap akan
mengambil dompetnya, tapi tangan si pria akan mengambil dompet memegang tangan
Bong Sook. Keduanya saling menatap, Bong Sook panik karena akan ketahuan
mencopet.
“Apa
kau...menggodaku?” pikir Sung Hyuk polos. Keduanya duduk bersama, dengan Bong
Sook mengeluh karena bertemu polisi lagi.
“Bukankah
kalian sibuk?” kata Bong Sook. Sung Hyuk merasansedang tidak sibuk.
“Omong-omong,
kita bergerak terlalu cepat. Kau bahkan meraba-raba bagian bawahku.” Ungkap
Sung Hyuk
“Kita
tidak bergerak kemana-mana. Aku hanya mengambil...” ucap Bong Sook. Sung Hyuk
ingin tahu Mengambil apa. Bong Sook langsung menjawab Bukan apa-apa.
“Kau
sangat cantik.” Puji Sung Hyuk. Bong Sook mengaku sudah tahu itu.
“Apa
pekerjaanmu?” tanya Sung Hyuk. Bong Sook heran Sung Hyuk harus tahu dengan
mangaku bukan pengangguran dan sedang mencari nafkah.
“Syukurlah.
Selama kau bukan matre, penipu, atau pencopet. Lalu aku tidak keberatan.”
Ungkap Sung Hyuk. Bong Sook terkejut mendengarnya.
Jin An
berjalan sendirian, saat itu seseorang
mengikutinya dari belakang. Jin An
merasakan seseorang mengikutinya. Soo Chang buru-buru bersembunyi di tempat
penjual kalung. Jin An akhirnya menyebrang jalan dan masuk ke pasar, Soo Chang
melihat Jin An yang melihat kalung.
“Berapa
harga ini?” tanya Jin An. Si penjual menjawab 25 dolar. Jin An pikir cukup
mahal dengan meminta Maaf lalu berjalan pergi. Soo Chang sengaja pergi ke
tempat penjual membeli kalung itu lalu kembali bersembunyi di balik pohon.
“Kapan
kau akan kesini dan menyapa? Kapan kau akan bicara denganku? Aku bisa mati
menunggu.” Ucap Jin An menyindir.
“Ssong...
Apa kau masih marah? Dan Kapan kau tahu aku mengikutimu? “ ucap Soo Chang
“Mungkin
Sejak penyeberangan Atau sebelum itu?” kata Jin An.
“ Lalu
kau seharusnya memberitahuku lebih awal. Apa Kau tahu betapa cemasnya aku?
Kupikir kau masih marah, Ssong.” Pikir Soo Chang
“Kau yang
menghindar lebih awal, dan sekarang, Apa
kau mendekatku Seperti penyedot debu? Kau bilang aku bukan wanita bagimu.” Ucap
Jin An.
“Siapa
yang bilang? Aku? Mengapa aku harus...Hei.. Ssong, kau selalu wanita bagiku... Wanita
yang sangat sangat cantik.” Kata Soo Chang mengoda.
“ Tatapan
dan cara bicaranya berubah lagi.” gumam Jin An. Soo Chang merasakan makin
dingin dan mengajak Jin An pergi.
“Saat
dingin begini, tangan adalah yang terbaik. Bagaimana kalau kita berjalan
seperti yang dilakukan pasangan lain.” Ucap Soo Chang mengoda. Jin An hanya
terdiam menatap kearah didepanya.
“Apa yang
kau pikirkan? Apa Kau memikirkanku? Apa kau merindukanku walaupun aku di sini?”
kata Soo Chang mengoda. Jin Ah menunjuk sebuah tempat agar mereka pergi kesana.
Keduanya
sudah sampai di tempat ramal, Jin An menceritakan Dong Tak yang berganti ekspresi,
tatapan, dan cara bicara bahkan berbeda sifat dari yang sebelumnya, jadi ingin
tahu Apa ada orang lain di dalam dirinya dan Apa itu hantu?
“Mengapa
kita disini? Ssong tidak boleh tahu.” Gumam Soo Chang panik.
“Kalian
berdua memiliki koneksi yang begitu
menarik. Ada seseorang yang jahat di dekatnya yang seharusnya tidak kau temui.
“ ucap si peramal
“Benarkan?
Ssong dan aku ditakdirkan untuk bersama.” ucap Soo Chang bangga
“Tapi...kau
mungkin pernah bertemu dengan orang
jahat itu..” Ucap si peramal. Jin An berbaring di kamarnya teringat ucapan
Orang jahat yang seharusnya tidak pernah ditemui dan ingin tahu Siapa itu orangnya.
Dong Tak
terbangun karena teriakan kepala kalau mereka punya kasus. Akhirnya bersama
dengan Sung Hyuk pergi ke TKP yang sudah diberi garis polisi dan mereka siap
mengunakan sarung tangan. Soo Chang merasa tak percaya kalau yang dilihatnya
nyata lalu panik karena melihat bercak darah.
“Kenapa
kau tidak masuk?” ucap Kepala Yoo menahan Dong Tak yang akan keluar dari TKP
“Seorang
perampok datang sekitar jam 2 pagi ini. Korban Kim Min Ah, berusia 30. Dia
memar di seluruh badannya dan sekarang di
rumah sakit bersama pacarnya.” Jelas Dong Ki. Kepala Yoo heran kalau dengan
Pacarnya
“Iya.
Pacarnya pulang saat perampok itu masuk. Dia melawan si penyusup yang memegang
pisau sebelum pergi. Darah di lantai adalah darah pacarnya.” Jelas Ho Tae.
Soo Chang
akan keluar, Kepala Yoo heran melihatnya menyuruh Dong Tak mulai
memeriksanya. Saat itu seseorang
mendorong Dong Tak dan membuatnya terjatuh, akhirnya menatap darah yang
berceceran di lantai. Akhirnya Soo Chang keluar dari tubuh Dong Tak.
“Kau
lagi....” teriak Dong Tak marah. Ho Tae heran karena hanya berdiri saja. Dong
Tak melihat Soo Chang duduk disofa. Soo Chang mengaku kalau melihat darah.
Dong Tak
bertanya apakah hanya itu saja, Soo Chang berpura-pura bertanya apa maksudnya.
Dong Tak menegaskan Air kalau Hanya itu saja, cara Soo Chang masuk ke tubuhnya.
Soo Chang kaget karena Dong Tak sudah tahu dan
menipunya selama ini
“Aku
tidak menipumu. Lalu Bagaimana kau bisa keluar?” ucap Dong Tak. Soo Chang pikir
pasti tahu... Dong Tak mengingat kejadian sebelumnya saat Soo Chang keluar dari
tubuhnya.
“Ya, itu
dia... Darah.” Kata Dong Tak. Soo Chang pikir Dong Tak Tidak buruk juga yang
ternyata cukup pintar untuk seorang polisi.
“Ini
sungguh akan berakhir jika kau masuk lagi.” Kata Dong Tak marah. Soo Chang
pikir Dong Tak akan Membunuhnya. Dong Tak terlihat kesal.
“Kenapa kau
tidak memecahkan kasus saja?” ejek Soo Chang. Dong Tak memilih untuk pergi. Soo
Chang heran Dong Tak yang bisa tahu dan ingin tahu yang akan dilakukan
sekarang.
Polisi
memberitahu Itu sudah berantakan saat
tiba dengan Korban pingsan setelah dipukul oleh pelaku.Menurutnya si
wanita hidup berkat pacarnya,m karena menyelamatkan hidupnya.
“Aku
mendengar suara perkelahian dan kemudian
seorang wanita menjerit.” Ucap tetangga memberikan kesaksian.
“Min Ah
berubah sejak dia berpacaran dengannya. Dia tidak pernah berkumpul dengan
kami dan selalu bersamanya Apa pacarnya
juga sakit parah?.” Ucap teman Min Ah.
“Mereka
tidak tahu penyusupnya. Kelihatannya ini serius bagi kita. Bagaimana korbannya?”
tanya Dong Ki saat menerima telp.
“Dia
masih belum sadar..” Kata Sung Hyuk melaporkan di ruangan IGD.
“Vitalnya
stabil, Hasil tesnya baik-baik saja. Kenapa dia belum bangun Dia dipukul
habis-habisan, tapi aku merasa aneh kalau dia sudah tak sadarkan diri selama
ini.” Ucap Dokter heran melihat Min Ah.
“Memar di
pergelangan tangannya tidak terlihat masih baru.” Kata Dong Tak melihat tangan
Min An.
“ Itu
terjadi saat dia terjatuh dulu.” Kata pacar Min Ah.
Sung Hyuk
pikir benar melihat catatan medis, Min
Ah adalah pasien rawat jalan. Pacar Min An merasa kalau semua salahnya
karena Jika pulang lebih awal , sambil
menangis memohon agar bisa tangkap orang yang melakukan tindakan kasar pada Min
An dan memohon maaf pada Min An. Sung
Hyuk pikir pernah melihatnya di suatu tempat.
“Pacarmu
akan sadar... Kau pasti terluka juga.” Ucap Ho Tae menenagkan
“Aku
baik-baik saja. Ini hanya tergores sedikit.” Kata Pacar Min An. Ho Tae pikir
itu bukan tergores sedikit. Pacar Min Ah mengaku baik-baik saja.
“Apa kau
mengingat sesuatu tentang perampok?” tanya Dong Tak keluar dari ruangan.
“Itu...
Dia jauh lebih tinggi dariku dan lebih gemuk... Maaf, aku begitu sibuk
melawannya... Aku gagal melindungi Min Ah. Aku sungguh minta maaf.” Ungkap
Pacar Min Ah kembali menangis.
“Tidak.
Kau sudah menyelamatkan nyawanya. Kau harus diobati.”ajak Sung Hyuk pergi.
Soo Chang
kesal dengan Dong Tak yang karena seharusnyabisa saja memberikan tumpangan. Ia
yakin si wanita belum sadar dan Semuanya akan menjadi semakin sulit. Dokter
membawa Min An keluar dari ruangan IGD, karena akan melakukan MRI jadi tahu
alasan tidak bangun.
“Tolong
bawa dia kembali, dokter... “ucap si pacar menangis sedih memanggil Min Ah...
“Apa dia
koma sepertiku? Wanita yang malang.” Ungkap Soo Chang melihat Min Ah yang
dibawa masuk ruangan MRI
“Mengapa
dia menangis? ..Sekarang, aku merasa kasihan.” Kata Soo Chang melihat wanita
yang berjalan disampingnya.
“Mereka
terlihat sangat mirip, tapi Dia menatapku. Dia melewati orang-orang.” Ucap Soo
Chang lalu panik dan langsung berlari ketakutan karena melihat Hantu.
Dong Tak
melihat Soo Chang terjatuh ketakutan bertanya apa yang sdang dilakukana. Soo
Chang mengaku baru saja melihat hantu. Dong Tak pikir itu hanya cermin. Soo
Chang menegaskan kalau serius dan merasa takut karena tempat ini dikutuk.
“Ini
rumah sakit. Pasti ada hantu di mana-mana.” Ucap Dong Tak santai
“Benar. Hantu
itu tampak seperti wanita yang tidak
akan bangun. Apa dia roh sepertiku?” kata Soo Chang lalu berteriak bertanya
kemana Dong Tak akan pergi.
Dong Tak
mengemudikan mobilnya, dan berhenti mengetahui Soo Chang dan Song Ji An pergi
ke suatu tempat. Soo Chang mengaku sungguh tidak mau pergi tapi Jin An ingin
melihat keberuntungan mereka. Dong Tak kesal karena sudah memperingatkan jangan
pernah bertemu dengannya lagi
“Tapi apa
kau melakukan sesuatu di tubuhku?” tanya Dong Tak
“Ya, aku
sedikit kecewa karena harus berada di
tubuhmu. Aku jauh lebih tampan.” Ejek Soo Chang. Dong Tak mengusir Soo Chang
agar keluar dari mobilnya.
“Coba Lihat
dia. Dia meninggalkanku lagi. Hei! Kaki roh juga sakit jika berjalan kaki terlalu lama! Astaga, dia tidak
tahu.” Teriak Soo Chang ditinggalkan begitu saja dan memikirkn caranya bisa
pulang
Jin An
berdiri teringat dengan pembicaraan dengan perawat Gil yang mengingatkan pasien
yang sering mengalami memar kalau baru saja dirampok dan tak sadarkan diri.
Flash Back
Jin An
melihat Min Ah yang tak sadarkan diri lalu bertanya apa yang terjadi pada Min An dengan mengingat
terakhir kali menatapnya lalu pergi begitu saja.
Jin An
bertanya-tanya kenapa dia yang dirampok kelua dari ruangan, Mi Nam melihat Jin
An mengajak untuk minum bir. Jin An pergi begitu saja.
Dong Tak
pergi ke TKP yang masih diberi garis polisi dan teringat kembali dengan ucapan
Sung Hyuk di rumah sakit.
Flash
Back
“Awalnya,
aku tidak ingat, tapi korbanny adalah wanita yang ingin menemuimu beberapa hari
yang lalu.” Ucap Sung Hyuk.
“Dia
dirampok sehari setelah datang untuk menemuiku. Ini tidak mungkin kebetulan.”
Kata Dong Tak mencari sesuatu di tempat sampah bagian depan rumah lalu melihat
ke bagian atap rumah.
Jin An
datang melihat Dong Tak dengan mengejak karena tidak pernah tahu Dong Tak yang
suka mengacak sampah orang. Dong Tak heran melihat Jin An yang datang ke
TKP. Jin An pikir sudah tahu Dong
Tak akan melakukannya dan bertanya
apakah menemukan sesuatu. Dong Tak menjawab tidak.
“Apa
perampok yang melakukan ini?” tanya Jin An.
“Tidak,
forensik sudah membawa semuanya. Ini dibuang sebelum dia dirampok.” Kata Dong
Tak.
“Sepertinya
dia ingin putus... Oh, ketika wanita memutuskan untuk putus dengan pacarnya, kami cenderung membuang
barang pemberian mereka.” Kata Jin An yakin
“Bagaimana
kau bisa tahu dengan baik? Kau pasti sudah sering melakukannya.” Ejek Dong Tak
“Aku
tidak harus mengalami untuk mengetahuinya. Kau tidak punya imajinasi.” Kata Jin
An kesal
“Sepertinya
kita harus mengubah jalannya
penyelidikan. Dia tidak hanya membuang ini tapi Ini bukti penyerangan.” Kata
Dong Tak.
Jin An
merasa mereka sedang memikirkan hal yang sama, Dong Tak pikir pacara Min An
tidak terlihat seperti ini. Jin An pikir Banyak pria akhir-akhir ini bingung
dengan kencannya dan memukul wanita,m karena Film dan drama menghancurkan
semuanya.
“Apa Kau
tahu berapa banyak media yang mengekspos
kekerasan? Lihat, pegang aku seperti ini.” Kata Jin An memegang tangan Dong Tak
dengan santai.
“Ini
kekerasan Dan adegan yang paling sering kau lihat.” Kata Jin An dengan
mendorong Dong Tak membuat dirinya tepat atas Dong Tak.
“Banyak
pria mengira wanita jatuh cinta dengan
ini, tapi masalahnya bukan ini.” Kata Jin An lalu kembali bangun. Dong Tak
tiba-tiba menahan tangan Jin An dan menatapnya.
“Apa ini
juga kekerasan?” tanya Dong Tak. Jin An pikir bukan karena Dong Tak sedang menyelidiki dan ia datang untuk
meliput kasus.
“Detektif
ini akan membuat dirinya mendapat masalah.” Ucap Dong Tak sengaja memegang
wajah Jin An dan langsung mencium Jin
An. Jin An sempat kaget tapi akhirnya menutup matanya membiarkan Dong Tak
menciumnya. Soo Chang melihat keduanya berciuman.
Bersambung
ke episode 15
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar