Dong Tak
diserang oleh Pelaku dengan mencekik lehernya, Soo Chang berteriak panik
menyuruh Dong Tak sadar dan tenang. Dong Tak berusaha untuk melawan tapi
seperti tenaganya hilang karena terjatuh. Soo Chang melihat kaget melihat tato
dibagian belakang, Saat itu mobil patroli lewat, Si pelaku akhirnya kabur
dengan motornya.
Jin An
bertemu dengan Tuan Tak di cafe, Tuan Tak pikir Jin An bisa saja datang ke tempatnya saja. Jin An
mengaku Tidak lama dengan bertanya apakah Tuan Tak tak keberatan. Tuan Tak mengaku Tentu saja tak keberatan. Jin An mengulang
kalau pernah bilang ingin menyelidiki kasus
Ayahnya lagi. Tuan Tak tahu.
“Kau
bilang itu bukan bunuh diri.” Kata Tuan Tak. Jin An membenaran.
“Itu sebabnya
aku ingin mencari tahu, apa yang terjadi di hari kematiannya. Dia hari itu
ingin menemuiku. Tapi, dia tiba-tiba menelponku dan bilang harus menemui orang
lain terlebih dulu. Apa Anda tahu
tentang hal itu? Ahjussi sering menghubunginya meskipun Anda bukan Jaksa
Penuntutnya.” Kata Jin An penasaran.
“Apa
begitu? Itu sudah lama sekali.” Kata Tuan Tak seperti berusaha untuk santai
“ Jika
aku bisa mencari tahu siapa yang dia temui, Mungkin aku bisa tahu apa yang
terjadi padanya. “ pikir Dong Tak
“Baiklah..
Aku juga akan menyelidikinya.” Kata Tuan Tak membantu. Jin An menganguk
mengerti
“Oh, benar.
Tentang mensponsoriku, Aku selalu penasaran. Aku memang anak rekan lama Anda, tapi
Anda melakukannya lebih dari 10 tahun.” Kata Jin An.
“Aku
berutang padanya, Aku berutang banyak kepada Ayahmu.” Ungkap Tuan Tak.
Akhirnya
Jin An duduk sendirian menelp Dong Tak dengan nama DUA POLISI tapi tak
diangkat. Ia menatap nama di ponselnay lalu menganti DETEKTIF CHA tapi memilih
untuk tak mengantinya saja.
“Sampai
Detektif Cha menepati janjinya pada Gong
dan kembali ke tubuhnya sendiri, Aku akan membiarkannya seperti ini.”ucap Jin
An.
Saat itu
Jin An tersenyum bahagia karena Dong Tak menelpnya, tapi terdengar suara
seseorang yang bertanya apakah mengenal pemilik ponsel ini. Jin An berlari
masuk ke ruang IGD dengan wajah panik, Soo Chang melihat Jin An yang berlari
cepat.
“Apa ini?
Kau seorang Detektif, tapi selalu terluka.” Ucap Jin An marah melihat Dong Tak
akan memakai baju setelah di berikan perban ada tubuhnya. Dong Tak hanya melihat Jin An yang datang
dengan tatapan santai
“Kau
langsung menghadapi mereka lagi, 'kan? Jika terlihat berbahaya, buang saja niat
baikmu. Kau perlu belajar menghindari situasi.” Kata Jin An marah
“Apa Kau
yakin dengan perkataanmu? Kedengarannya seperti kau bilang kepada Detektif, ia hanya perlu melakukan
tugasnya menangkap penjahat.” Ejek Dong
Tak
“Aku memberitahumu
untuk tidak terluka. Aku tidak ingin kau terluka.” Ungkap Jin An.
“Aku
tidak ingin melihat wajahmu yang menakutkan juga.” Balas Dong Tak, Keduanya saling
menatap dan Soo Chang tersenyum melihat keduanya.
Jaksa Tak
menerima laporan dan bertanya dirumah sakit mana dan Apa Reporter Song juga disana, lalu
meminta agar anak buahnya bisa mengawasi mereka. Sementara Dong Tak dan Jin An
berjalan pulang dari rumah sakit
“Aku
mencari tahu keberadaan terakhir Ayahku.
Sebelum datang ke sini, aku bertemu seseorang yang mungkin ingat di mana dia
terakhir kali.” Cerita Jin An. Dong Tak ingin Siapa itu
“Ada
seorang Direktur bernama Tak Jung Hwan. Dulu dia rekan Ayahku saat menjadi
Detektif. Dia juga mensponsoriku sejak kecil. Itu sebabnya aku dan Jae Hee Oppa
dekat.” Ungkap Jin An. Dong Tak terdiam mendengar nama dari keluarga Tak
“Kenapa
wajahmu? Apa Kau cemburu?” ejek Jin An dengan senyuman mengoda.
“Haruskah
aku cemburu padamu dan Jaksa Tak?” tanya Dong Tak. Jin An mengaku tak perlu
“Jae Hee
hanya teman baikku, Dari dulu sampai sekarang. Bagaimanapun, Ahjussi bilang akan
menyelidiki kasus Ayahku juga. Dan Ada satu orang lagi yang ingin membantu
menyelidiki kasusnya.” Jelas Jin An.
“Oke.
Sampai disini saja. Apa Kau baik-baik saja jika tidak kuantar?” kata Dong Tak
“Kedengarannya
seperti kau bertugas malam ini. Tidak apa-apa. Aku masih memiliki beberapa
urusan.” Ungkap Jin An.
“Kau terdengar
seperti Detektif wanita.” Balas Dong Tak mengoda. Jin An pikir tak seperti itu.
“Kau lah
yang terdengar seperti pacar Reporter.”
Kata Jin An lalu pamit pergi lebih dulu.
Dong Tak
membalikan badan dikagetkan dengan Soo Chang sudah ada dibelakangnya. Soo Chang
bertanya apakah Ssong sudah pergi. Dong
tak menganguk. Soo Chang menanyakan keadaan luka Dong Tak sekarang. Dong Tak
mengaku lukanya baik-baik saja, tapi
jantungnya hampir copot.
“Bisakah
kau beritahu aku jika ada di sekitar sini?” keluh Dong Tak. Soo Chang pun
mengucap syukur.
“Kupikir
kau akan berakhir sepertiku.” Ungkap Soo Chang. Dong Tak mengejek Soo Chang
yang terlihat khawatir dan melihat kalau menangis
“Tidak. Apa
Kau gila? Mengapa aku menangis? Apa Kau ingin melihatku menangis? Aku akan
merasukimu lagi. Kau tahu, air mata itu juga air.” Balas Soo Chang berusaha
mengelak
“Aku
sudah tahu. Kau memang bodoh.. Kau butuh air di tubuhku, bukan tubuhmu.” Ejek
Dong Tak lalu bergegas pergi
“Jika di
pikirkan, dia cukup pintar. “ komentar Soo Chang lalu mengejar Dong Tak agar
menunggunya.
Dong Tak
meminta Soo Chang agar menjauhkan yang merekaketahui tentang rahasia Jae Hee
dari Reporter Song saat ini. Soo Chang mengeluh Dong Tak yang memberitahunya
karena mana mungkin bisa memberitahunya
dan Tidak akan bisa kecuali merasuki Dong Tak.
“Dia
pasti sangat terkejut ketika tahu, kalau kita mengejar Jae Hee. Jadi dimana
pemantik itu?” ucap Soo Chang penasaran.
Dong Tak
pergi ke bagian barang bukti memastikan tak ada yang lain. Soo Chang pun meliht
tempat Dong Tak menyembunyikan. Dong Tak melihat foto Dong Sik dan juga pematik
api. Soo Chang tak percaya Dong Tak menggunakan cara untuk menyembunyikannya
dengan sempurna.
Keduanya
duduk di ruang rapat, Dong Tak melihat pematik di tanganya dengan teringat ucapan
Nyonya Han “Tapi sekitar waktu kecelakaan, dia membawa pemantik dan menjaganya.
Jika dia menjaganya, dia tidak akan menyimpan ini di suatu tempat. Dia bilang
akan pergi untuk mendapatkan uang, lalu mati begitu saja.”
“Hang Joon
bilang, dia menemukan ini di lokasi
kecelakaan.” Ucap Dong Tak
“ Dan
jika dia membawa pemantik di hari mendapatkan uang, “ kata Soo Chang. Dong Tak
mengartikan orang itu membutuhkan ini di hari itu.
“Lalu,
kita bisa menemukan beberapa jejak pelakunya di pemantik ini. “ saran Soo Chang
“Jika di
NISI, mereka meninggalkan catatannya, jadi aku melakukan penyelidikan pribadi.”
Jelas Dong Tak
Flash Back
Dong tak
pergi menemui Dokter Ji menanyakan apakah yakin dengan ucapnya. Dokter Ji
mengaku yakin walaupun mungkin tidak sehebat NISI tapi seroang profesional dalam menganalisa hal seperti ini, menurtnya
tidak ada apa-apa dan Itu bersih, karena Tidak ada noda darah atau apapun yang
di temukan di pematik apinya.
“Kim Jong
Doo dan pemantik ini. Apa arti pemantik ini baginya? Apa kau mengenal seseorang
yang mungkin bisa membantu? Kau penipu profesional.” Ucap Dong Tak sambil
mengejek. Soo Chang mengumpat kesal mendengarnya.
“Ahh.. Benar..
Aku mengenal seseorang yang berpengalaman di bidang ini. Seorang anak yang
ingin ku jadikan rekan di masa depan.” Ungkap Soo Chang bangga.
Dong Tak
sudah berdiri didepan Sung Hyuk membahas kalau juniornya itu sangat alhil kloning
telepon di Divisi Informasi. Sung Hyuk
membenarkan. Dong Tak mengaku kalau baru tahu.
“Ini
bukan telepon, tapi selidiki ini dengan seksama.” Ucap Dong Tak pada Sung Hyuk
memberikan korek apinya.
“Kau bisa
memberikannya kepada NISI untuk analisis menyeluruh...” ucap Sung Hyuk langsung
disela oleh Dong Tak
“Tidak,
aku tidak bisa memberikannya kepada
mereka. Jadi Rahasiakan ini. Mengerti?” kata Dong Tak. Sung Hyuk menganguk
mengerti.
“Semangat,
Dokgo. Jika kau melakukannya, pria yang
kau hormati ini mungkin akan membuatmu menjadi rekannya.” Komentar Soo Chang
banga. Dong Tak akan pergi mendengar ucapan Soo Chang dan kembali mendekati
juniornya.
“Apa kau
menunjukkan rasa hormatmu kepada orang lain?” ucap Dong Tak. Sung Hyuk binggung
bertanya kapan.
“Dokgo...
Tetap di jalur yang benar, oke? Aku mungkin tampak seperti orang yang berbeda, tapi
tunjukkan rasa hormatmu hanya kepadaku.
Mengerti?” pesan Dong Tak
“Iya.
Respect.” Ucap Sung Hyuk memberikan hormat, Dong Tak pun meminta agar Sung Hyuk
juga tetap tegas. Sung Hyuk menganguk mengerti walaupun wajahnya terlihat
binggung.
“Tenang
saja... Dia sangat berpikiran sempit... Selamat bekerja.” Ucap Soo Chang
mengikuti Dong Tak keluar dari ruangan.
Soo Chang
mengeluh pada Dong Tak yang sangat jahat, Padahal Dokgo tidak melakukan apapun
kecuali menghormatinya, bahkan mengambil Ssongnya, lalu mengejek Dong Tak yang pencemburu.
Dong Tak seperti tak peduli masuk kedalam ruangan, Soo Chang saat itu melihat
tanganya yang hilang tapi tak peduli.
“Kau
tahu, Sore tadi, Komisaris No mengatakan hal aneh. Dia bilang orang yang
membuat Doo Sik menjadi pembunuh Hang Joon Hyung adalah Inspektur Ma.” Ucap Dong Tak bercerita
pada Soo Chang
Kepala Ma
kembali bertemu dengan Tuan Tak dengan pelayan wanita yang duduk disamping
mereka. Tuan Tak mengaku dirinya adalah seorang Ayah yang meminta Detektif.
mengadakan penyelidikan palsu dan membuat bukti untuk anaknya.
“Dan aku Jaksa
lemah yang tidak bisa memenuhi sumpahnya menjadi Jaksa pemberani dalam mengungkapkan
korupsi di dunia ini. Apa Kau tahu kenapa aku mengungkapkan rahasiaku padamu? Untuk
membuat teman seumur hidup, atau membuat alasan agar bisa melakukannya lebih
jauh denganmu.” Ucap Tuan Tak yang membuat Kepala Ma hanya tertunduk
“Aku bisa
berbagi rahasia yang lebih banyak. Apa yang harus ku lakukan?” kata Tuan Tak
“Direktur...Aku
ingin berhenti...” kata Kepala Ma yang langsung disela oleh Tuan Tak mengatakan
kalau Komisaris No membuat lebih banyak masalah.
“Detektif
Cha... Dia akan mencari tahu bahwa kau menggunakan Lee Doo Sik untuk
memanipulasi semua kasus. Apa yang akan Cha Dong Tak lakukan selanjutnya? Apa dia akan
membiarkanmu? Ambil tanganku, dan jangan goyah. Serta Jangan buat anakku
menggunakan senjata lagi Dan Cha Dong Tak, Singkirkan dia untukku.” Ucap Tuan
Tak. Kepala Ma seperti terlihta berat untuk bicara.
“Aku akan
melakukan semua yang ku bisa untuk membersihkan rasa maluku sendiri. Jika itu
maumu... Lalu Detektif Cha...” kata kepala Ma dan disela oleh Tuan Tak kalau
Cangkirnya kosong, Si pelayan pun siap untuk menuangkan Teh.
“Andai
anak cantik ini bisa dengar.. Ahh.. Tidak... maksudku Andai dia bisa bicara.
Lalu dia bisa saja menjadi teman yang menghiburku.” Ungkap Tuan Tak pada si
pelayan meminta agar dituangkan lebih banyak. Kepala Ma terlihat kebingungan.
Soo Chang
seperti tak percaya kalau Doo Sik di paksa. oleh Inspektur Ma. Saat itu Dong
Tak melihat ponselnya mengaku kalau baru saja mau menelepon atasanya. Kepala Ma
keluar dari restoran mengaku minta maaf
atas apa yang terjadi pada Hang Joon.
“Tapi kau
harus berhenti.” Pinta Kepala Ma. Dong Tak ingin tahu alasanya.
“Orang
yang kau lawan lebih menakutkan dari
dugaanmu.” Ungkap Kepaal Ma memperingati
“Berapa
banyak yang Anda tahu?” tanya Dong Tak terlihat makin penasaran.
“Jika
tidak berhenti sekarang, maka kau akan mengalami bahaya yang lebih buruk.” Pesan Tuan Tak.
“Tidak,
aku tidak akan berhenti. Ada hidup satu orang lagi yang di pertaruhkan di sini.” Ucap Dong Tak
menatap Soo Chang
“Apa dia
lebih berarti dari pada hidupmu
sendiri?” tanya Kepala Ma panik
“Kami
sepakat untuk menangkap pembunuhnya
bersama. Itu lah alasanku.” Tegas Dong Tak. Kepala Ma pun mengajak untuk
bertemu karena akan memberitahu apa yang ingin di dengar pada jam 11 malam, di
parkir persimpangan jalan 3 arah.
Soo Chang
ingin ikut dengan Dong Tak tapi Dong Tak melarang agar Soo Chang tetap ada di
kantor polisi. Soo Chang piki kalau Komisaris No berbohong menurutnya sangat
aneh, Dong Tak berhenti melangkah.
“Mengapa
Inspektur memerintahkan Doo Sik untuk membunuh?” ucap Soo Chang
“ Satu
hal pasti adalah Inspektur terlibat di kasus ini.” Kata Dong Tak
“Ini
bahaya. Bagaimana jika ini jebakan?” ucap Soo Chang. Dong Tak pikir Soo Chang
sedang khawati. Soo Chang mengelak, Dong Tak akhirnya pergi. Soo Chang mengaku
kalau dirinya khawatir.
Dong Tak
mengemudikan mobilnya menerima pesan dari Kepala Ma “Aku akan mengubah
lokasinya Di kafe, bukan parkir.] Kepala
Ma terlihat gelisah menunggu didalam mobil. Dong Tak akhirnya masuk cafe tak
melihat Kepala Ma dan memilih untuk menunggu walaupun sudah jam 11 lewat sampai
akhirnya pelayan memberitahu kalau cafenya akan tutup.
Dong Tak
menelp Kepala Ma, akhirnya Kepala Ma keluar dari mobil. Tapi saat itu juga si
pelaku dengan helm menyerang Kepala Ma. Soo Chang diam-diam mengikuti langsung
memukul pundak si pelaku dengan batu. Si pelaku bingung karena merasakan ada
yang memukulnya.
Akhirnya
Dong Tak keluar dari cafe melihat Kepala Ma, Si pelaku akhirnya kabur.Kapten
Yoo juga datang melihat keadaan Kepala Ma lalu menyuruh Dong Tak akan segera
mengejar si pelaku. Dong Tak dan Soo Chang berlari di jalan yang sempit sampai
akhirnya kehilangan jejek si pelaku.
Kepala Ma
duduk diam dengan wajah lesu dan semua bagian tubuhnya di periksa oleh bagian FORENSIK
dalam ruang interogasi. Dong Tak bertanya pada Kapten Yoo ingin tahu apa yang
terjadi sebenarnya. Kapten Yoo mengaku kalau ini serangan dua sisi yaitu Antara
Inspektur Ma dan dirinya.
***
Tuan Oh
memberitahu Jaksa Tak kalau Inspektur Ma Jin Gook menyerahkan diri. Jaksa Tak
terlihat kaget karena teman ayahnya itu menyerahkan diri.
“Anda
punya hak untuk menolak memberikan pernyataan dan itu tidak akan membantumu di
proses persidangan. Namun, apa pun yang Anda katakan mulai sekarang bisa jadi
melawanmu di Pengadilan, dan Anda punya hak menyewa Pengacara.” Ucap Dong Tak
seperti berat hati mengatakan.
“Aku
mengerti... Aku tidak butuh Pengacara.” Ucap Kepala Ma
“Apa Anda
membuat tersangka palsu untuk mencoba menutupi kematian Jo Hang Joon?” tanya
Dong Tak.
Kepala Ma
menelp Doo Sik mengatakan ingin Cha Dong Tak melepaskan kasus itu untuk
selamanya jadi meminta agar Temukan tersangka palsu. Dong Sik mengaku kalau mengenal
seseorang yang cocok.
“Benar...
Pertama, Gong Soo Chang Lalu Lee Doo Sik.” Akui Kepala Ma yang membuat Dong Tak
kaget.
“Apa yang
Anda dapat?” tanya Dong Tak. Kepala Ma mengatakan Posisi yang lebih tinggi.
“Apa
Direktur Tak yang memulai semua ini? Apa semua ini ulah Direktur Tak?” tanya
Dong Tak penasaran
“Tidak...
Aku mengikat rantai di badanku sendiri.” Akui Kepala Ma
“Apa yang
Anda lakukan tadi malam?” tanya Dong Tak
penasaran.
“Aku
menaruh umpan sehingga bisa keluar dari sana. Aku ingin tahu siapa yang
membunuh Hang Joon. Aku tahu ini sudah terlambat, tapi aku menyadari kesalahanku. Tapi, kau
mendatangiku.” Ucap Kepala Ma
Flash Back
Kepala Ma
duduk didalam mobil terlihat gelisah mengingat ucapan Tuan Tak “Singkirkan Cha
Dong Tak untukku.” Lalu menelp Kapten Yoo untuk meminta membantunya. Setelah
itu berbicara di telp dengan suara nyaring “Kau harus datang dan menemuiku. Aku
akan memberitahu apa yang ingin kau dengar, Detektif Cha. Temui aku pukul 11
malam di parkir dekat persimpangan jalan 3 arah.”
“Itu
sebabnya aku menelepon, Jika aku mengatakan kepadanya akan menceritakan
semuanya kepadamu, Aku tahu dia akan datang.” Jelas Kepala Ma tentang rencanaya.
Kepala Ma
melihat sebuah mobil yang datang dan memberikan kode dengan lampu tentang
keberadaanya, dan memastikan kalau CCTV hidup, Ia mengakui kalau membuat rencana
dengan Kapten Yoo dan mengirim pesan akan menemuinya di tempat lain, tapi Orang
yang muncul adalah Jaksa Penuntut Tak. Jaksa Tak mengetuk pintu mobil Kepala Ma
“Aku
mendengar percakapan Anda dengan Ayahku.” Ucap Jaksa Tak yang mengingat ayahnya
mengatakan “Aku telah meminta Detektif untuk menyingkirkan bukti.”
“Berapa banyak
yang Anda tahu tentang perbuatan Ayahku 16 tahun lalu? Aku akan
menghentikannya. Aku tidak bisa tinggal diam dan membiarkan orang mengancam
Ayahku, walaupun siapa pun.” Ucap Jaksa
Tak lalu keluar dari mobil, Kepala Ma
melihat Jaksa Tak pergi mengikutinya dan Kepala Ma keluar dari mobil
Kepala Ma
pikir Dong Tak sudah tahu apa yang
terjadi setelah itu. Kapten Yoo menceritakan kalau ikut mengejarnya, tapi Jaksa
Tak menghilang. Dong Tak ingin tahu apa itu sebabnya kepala Ma yang mengajukan
diri sebagai umpan.
“Tim
Forensik mengambil semua DNA yang tertinggal di tubuhku. Kau harus
membandingkan DNA orang tersebut dengan semua yang kita curigai. Kami mengumpulkan
semua rekaman CCTV. Dia pasti akan tertangkap.” Ucap Kepala Ma
“Anda
tidak perlu...” ucap Dong Tak dan Kepala Ma menyela kalau Sekarang,telah
menyelesaikan ceritanya.
“Direktur
Tak tidak akan pernah memberikan perintah
kepada Komisaris No dan aku yang mungkin bisa meninggalkan jejak untuk
di anggap sebagai bukti. Dia jauh lebih berbahaya dari dugaanmu dan Ingat itu”
kata kepala Ma
“Aku tidak
akan memborgol Anda di depan Reporter.” Ucap Kapten Yoo. Tapi Kepala Ma ingin
diborgol
“Seharusnya
tidak ada lagi Inspektur sepertiku. Semua orang harus melihat betapa mengerikannya
aku, sehingga aku bisa memberikan contoh pada semua orang... Kapten Yoo... Aku
minta maaf karena harus memindahkan tanggung
jawab untuk keluargaku.” Kata Kepala Ma
“Aku akan
mengambil handuk untuk menutupinya.”
Ucap KaptenYoo bergegas keluar ruangan. Kepala Yoo pikir Tidak perlu.
“Tidak,
setidaknya itu yang bisa ku lakukan.”
Ucap Kapten Yoo. Dong Tak hanya diam saja seperti merasa tak percaya dengan
yang terjadi.
Bersambung
ke episode 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar