PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 02 Januari 2018

Sinopsis Two Cops Episode 21

PS : All images credit and content copyright : MBC
Jin An bertanya Siapa yang diajak bicara Dong Tak, Soo Chang terlihat kaget. Dong Tak mengaku tak ada siapapun. Jin An langsung bertanya siapa yang ada dalam tubuh Dong Tak beberapa kali. Soo Chang binggung karena Jin An tahu dengan dirinya.
“Kau sedang apa? Lakukan sesuatu.” Ucap Soo Chang pada Dong Tak yang hanya diam saja.
“Siapa yang kau ajak bicara?” ucap Jin An kembali bertanya.  Aku tidak tahu apa yang  ada di kepalamu, tapi jika dia tahu yang sebenarnya, maka dia tidak akan mengerti. Itu akan membuatmu terdengar seperti orang gila. Jadi...” ucap Soo Chang berbicara pada Dong Tak
“Tidak... Aku harus memberitahu  dia kebenarannya.” Ucap Dong Tak pada Soo Chang.
“Disini... ada orang lain yang sedang bersama kita. Kau mungkin berpikir aku gila, tapi aku tidak ingin menyembunyikan ini darimu lagi. Bahkan jika kau tidak percaya, Aku ingin mengatakan  yang sebenarnya.” Akui Dong Tak
“Jadi maksudmu... Ada orang lain di sini selain kita berdua, begitu? Roh penipu yang keluar dari tubuhnya.” Kata Jin An
Soo Chang panik merasa kalau ini tidak baik karena Jin An tampak terkejut jadi meminta agar Hentikan sampai disini saja. Dong Tak memberitahu kalau Dan roh itu merasuki tubuhnya. Jin An kaget mengetahi kalau Dong Tak dirasuki oleh roh penipu.
“Apa Kau ingin aku percaya? Seperti apa wajahnya? Apa ini benar?” ucap Jin An masih ragu. Dong Tak membenarkan.
“Itu benar.. Anggap saja kau benar, dan roh penipu itu benar ada. Apa namanya Gong Soo Chang?” ucap Jin An.
“Ya, Ssong... Ini aku, Gong Soo Chang.” Kata Soo Chang. Dong Tak pun membenarkan. Jin An pikir Tidak masuk akal.
“Aku tidak bermaksud menyembunyikan  ini dari...” kata Dong Tak yang langsung di hentikan oleh Jin An.
“Aku sangat bingung sampai  tidak bisa bicara apa-apa. Kita bahas nanti saja.” Ucap Jin An lalu bergegas pergi. 


Jin An langsung menaiki taksi dengan menjatukan mapnya karena gugup. Dong Tak melihat Jin An sudah lebih dulu naik taksi akhirnya mengejar dengan mobil dan berusaha menelp tapi Jin An tak menelp. Jin An langsung masuk ke dalam rumah dengan wajah kebingungan.
Dong Tak berusaha menelp dari depan rumah, Jin An hanya menatap lalu membiarkan tanpa mau mengangkatnya, lalu hanya bisa menangis. 

Dong Tak kembali ke taman dan menemuikan map yang dijatuhkan Jin An, Soo Chang datang menanyakan keadaan Jin An.  Dong Tak yakin akan baik-baik saja. Soo Chang pikir kalau Jin An tampaknya sangat terkejut. Dong Tak yakin kalau Jin An pasti bisa menerimanya. Dan percaya padanya.
“Dia selalu berani tanpa berpikir terlebih dulu.” Kata Dong Tak yakin.
“Sepertinya kaulah orang yang tanpa  berpikir terlebih dulu.” Keluh Jin An.
“Menangkap pria itu lebih  penting saat ini.” Kata Dong Tak lalu berjalan pergi. 

Dong Tak kaget mengetahui Soo Chang yang harus kembali  dalam waktu 49 hari dan Jika tidak maka akan mati. Soo Chang pikir seperti itu. Dong Tak seperti tak yakin. Soo Chang menegaskan kalau sekarang duduk didepan Dong Tak sebagai  buktinya.
“Aku roh yang hanya bisa kau lihat  dan masuk ke tubuhmu.” Ucap Soo Chang.
“Apa lagi yang kau butuhkan?” tanya Dong Tak dengan wajah serius.
“Aku yakin. Jika tidak bisa kembali  ke tubuhku dalam waktu 49 hari, Aku akan mati.” Kata Soo Chang sedih
“Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya?” kata Dong Tak dengan nada tinggi.
“Mengapa kau marah sekaligus  perhatian? Ini membuatku bingung saja.” Keluh Soo Chang.
Dong Tak pikir mereka akan segera menyelesaikan dengan menuliskan”49 hari dan bertanyaSekarang sudah berapa hari. Soo Chang mengingat semenjak mereka diborgol dan  melompat ke Sungai Han 34 hari yang lalu, jadi... Dong Tak kaget kalau Soo Chang hanya punya waktu kurang dari 15 hari lagi.
“Oh wow. Ini terasa sangat nyata. Ketika aku mendengar kau memberitahu  jumlah hari yang tersisa,itu membuatku merasa tercekik  dan hatiku melemah. Kau terlihat seperti Malaikat Pencabut Nyawa.” Ucap Soo Chang. Dong tak kesal Soo Chang yang masih bisa bercanda.
“Lalu Apa aku harus menangis karena mungkin akan mati? Apoa Kau pikir aku tidak takut? Apa Kau tahu betapa takutnya aku? Aku melakukan semua yang kubisa  ketika masuk ditubuhmu untuk mencegahku menjadi gila. Aku bicara pada diriku, "Ini tidak mungkin." Aku mencoba melupakan semuanya.” Jelas Soo Chang
“Kau tidak akan mati.. Aku tidak akan membiarkanmu mati. Kau bisa masuk ketubuhku karena kita harus menangkap pelaku  sebenarnya dari 16 tahun yang lalu. Aku akan memastikan  untuk menangkapnya dan menyingkirkan roh yang telah menghantuiku.” Ungkap Dong Tak yakin.
“Bukti yang kita miliki saat ini... Kalung itu kau temukan  di TKP 16 tahun yang lalu dan kata-kata terakhir yang  diucapkan Lee Doo Sik.” Ucap Dong Tak menuliskan di papan.
Dong Tak mengingat saat pesan tearkhir Doo Sik “Tato itu. Temukan sayap malaikat  yang sebenarnya.” Ia pikir Soo Chang  teman terdekatnya apakhah tidak pernah melihat itu sebelumnya
“Sebentar. Mengapa aku tidak ingat... Astaga. Aku tidak ingat apapun.... Kau pasti tahu, sepertinya aku  menjadi sedikit bodoh ketika kepalaku dipukul di jembatan itu.” Ucap Soo Chang kebingungan.
“Pikirkan lagi. Kau mungkin jadi makin pintar.” Kata Dong Tak yakin.
“Bagaimanapun, apa hanya kita berdua  yang ada kaitannya dengan kasus ini? Maksudku, orang yang mengirim  foto Doo Sik padamu, mungkin saja itu orang dalam kepolisian.” Kata Soo Chang curiga.
“Apa Kau tidak kembali ke rumah sakit? Jangan khawatirkan ini. Pergilah.” Kata Dong Tak seperti tak ingin membahasnya.
“Baiklah, aku pergi. Kau selalu marah saat aku mencurigai polisi.” Kata Dong Tak Kesal. 



Dong Tak melihat tulisan di papan [Gong Soo Chang, Cha Dong Tak, harus menyelesaikan kasus dari 16 tahun yang lalu] Soo Chang mencoba mengulang  ucapan Dong Sik "Temukan sayap malaikat yang sebenarnya."
“Sepertinya Doo Sik memberiku petunjuk  yang besar... Oh, aku ingat... Aku ingat sesuatu. Sepertinya aku ingat... Ahh...Tidak, aku tidak ingat apapun.”keluh Soo Chang seperti berusaha melawan sendiri.
“Ahh... Apa yang kau lakukan, Soo Chang? Omong-omong, kuharap Ssong  baik-baik saja.” Ucap Soo Chan memikirkan Jin An. 

Jin An duduk di meja belajar melihat note [Cha Dong Tak, Cha Dong Tak yang lain? Gong Soo Chang] seperti masih tak percaya kalau ada dua orang yang mengodanya dalam satu tubuh.
Dong Tak masuk ke ruangan tidur, melihat map yang dijatuhkan Jin AN dan teringat saat Jin An mengatakan “Aku sangat bingung jadi tidak bisa bicara apapun. Kita bahas nanti saja.” Lalu bergegas pergi. Ia mencari nomor Jin An tapi tak bisa menelpnya lagi. 

Di pasar tradisional
Kepala Yoo menyamar jadi penjual toppiki, Dong Ki makan mandu mengeluh karena mengintai pada hari yang dingin seperti ini. Kepala Yoo pikir kalau penjahat tak mungkin hanya melakukan  kejahatan pada cuaca yang enak saja
“Ini semakin dingin jika kau cerewet. Tutup mulutmu.”ucap Ho Tae yang berjaga diatas tangga sambil makan kacang.  Dong Ki kesal karena Ho Tae menyuruhnya tutup mulut.
“Hei, seorang pria dengan jaket biru dan topi baseball. Itu tersangka kita.” Kata Ho Tae melihat dari atas.
Dong Ki pun berjalan mengikuti perlahan. Ho Tae pun bisa melihat si tersangka masuk ke toko klontong. Kepala Yoo punmengajak mereka pastikan menangkap  pemerkosa itu dan Tetap awasi.
“Ini tempat ramai. Pastikan tidak  ada warga sipil yang terluka. dia tidak memakai senjata apapun,tapi kita tidak pernah tahu.  Jangan terlalu dekat. Mengerti?” ucap Kepala Yoo
“Dia berada dalam jarak 10 m. Aku tidak berpikir dia bisa ditangkap,  jadi aku akan terus mengikutinya.” Kata Ho Tae.
“Ho Tae, aku akan mengopernya  ke arahmu.” Kata Dong Ki
“Oper apa? Kau bukan pemain  sepak bola. Jangan berlebihan. Kau bisa terluka.” Pesan Ho Tae
“Tidak. Aku akan membantumu.  Percayalah padaku.” Kata Dong Ki
Si pria melihat Dong Ki dari arah depan mengetahui kalau sedang di ikut, akhirnya berlari ke arah samping. Kejar-kejaran pun terjadi dan Dong Ki lebih dulu mengejar si pelaku. Pelaku salah jalan dengan masuk ke jalan buntu dengan toko yang sudah ditutup.
Dong Ki pikir si pelaku yang tidak bisa kabur jadi lebih baik permudah saja dan pasang borgol. Ho Tae datang bertanya apakah Dong Ki  menangkapnya.Dong Ki dengan bangga memberitahu Ho Tae kalau permainan sudah berakhir jadi beritahu Kapten Yoo. Ho Tae pun akan pergi.
Tapi si pelaku mengeluarkan pisau berusaha menyerang Dong Ki dan akhirnya kabur, Ho Tae melihatnya dan ingin menangkap tapi tanganya malah kena pisau. Si pelaku terus berlari sampai akhirnya jatuh karena terkena pukulan Kepala Yoo. 


Ketiganya kembali ke kantor, Dong Ki merasa bersalah bertanya pada Ho Tae, berapa banyak jahitannya. Ho Tae yang kesal merasa Dong Ki bukan pertama kalinya melihat senjata dan bisa kehilangan  pelaku seperti itu. Dong Ki mengaku tidak sengaja.
“Dia mendadak... Hei, aku minta maaf.” Ucap Dong Ki mengikuti Ho Tae ke meja kerjanya.
“Minta maaflah di kuburanku  setelah aku mati.” Kata Ho Tae masih kesal.
“Hei, aku... Bagaimana kau bisa mempermalukanku  seperti ini?” kalau Dong Ki ikut marah
“Aku mengatakan itu untuk mempermalukanmu, oke?” kata Ho Tae marah.
Kepala Yoo menghentikan keduanya adu mulut, lalu menyuruh Ho Tae yang memberinya  pukulan juga. Ho Tae mengatakan kalau ingin rekan baru. Dong Ki pikir terlalu kasar minta rekan baru. Kepala Yoo menegaskan Dong Ki yang salah jadi jangan meninggikan suaranya. Dong Ki akhirnya meminta maaf.
Ho Tae pun memilih untuk pergi dan Dong Ki berteriak memanggilnya. Dong Tak melhat Dong Ki bertany Ada apa. Ho Tae mengaku kalau ini salahnya dan sungguh sudah mencobanya kali ini. Dong Ki hanya bisa memberikan Semangat.
“Kenapa wajahmu sangat serius?” tanya Dong Ki. Dong tak mengaku  Bukan apa-apa.
“Apa yang salah denganku  akhir-akhir ini?” kata Dong Ki heran karena seperti tak konserntaris. 


Dong tak bertemu dengan bagian file mengatakan File yang diberikan padanya terakhir kali yaitu Kecelakaan di persimpangan lima arah  pada tanggal 20 Oktober 2001.
Flash Back
Soo Chang menceritakan saat berada di tubuh Dong Tak, mencoba melihat berkas-berkas  dari kecelakaan Ayahnya dan ada yang Aneh kalau file itu di rahasiakan.
“Jika filenya dirahasiakan, Apa bisa kau beritahu siapa  yang menguncinya?” ucap Dong Tak. Si Polwan juga merasa tak tahu
“Untuk merahasiakan sebuah file,  kau harus memiliki kekuasaan.” Gumam Dong Tak yakin
“Lalu Siapa yang ditemukan di TKP?” tanya Dong Tak
“Satu orang pengemudi truk dan dua orang penumpang. Ketiganya meninggal di TKP. Satu-satunya yang selamat adalah anak  pengemudi truk dan saksi. Cuma itu saja.” Kata Polwan
“Inisial kalung yang ditemukan di TKP adalah TJH. Ini bukan inisial dari  saksi Kim Jong Doo. 16 tahun yang lalu, Kim Jong Doo tidak  peduli dengan kalung ini. Itu artinya ini bukan miliknya.” Gumam Dong Tak
“Sebenarnya, ini juga informasi  rahasia, tapi... Aku bisa memberitahumu sebagai detektif yang bertanggung jawab atas kasus ini.” Kata Polwan. Dong Tak pun siap melihatnya. 


Dong Tak menatap RUANG PENYIMPANAN BUKTI lalu berjalan pergi, saat itu Kepala Ma melihat Dong Tak langsung memanggilnya dan bertanya apakah bertemu dengan Direktur Tak Jung Hwan beberapa hari yang lalu. Dong Tak membenarkan.
“Menjauhlah darinya.” Pesan Kepala Ma. Dong Tak ingin tahu alasanya.  Kepala Ma meminta agar Jangan tanya alasannya.
“Menjadi seorang polisi membutuhkan  koneksi tertentu. Aku ingin memiliki beberapa  koneksi.” Ungkap Dong Tak. Kepala Yoo mengeluh dengan ucapan Dong Tak
“Baru saja, Aku mendengar nama detektif  yang sudah lama tidak kutemui. Orang pertama yang mengajariku  menjadi seorang pria. Hang Joon Hyung bilang kepadaku bahwa Anda seperti itu baginya.” Ungkap Dong Tak
“ Apa Kau akan terus menyerang karena aku tidak menggali kematiannya?” kata Kepala Ma
“Inspektur. Anda seharusnya tidak melakukan itu padanya.” Kata Dong Tak lalu memilih untuk pergi. 

Kepala Ma masuk ke RUANG PENYIMPANAN BUKTI lalu melihat ke kotak PENYITAAN BUKTI, Ia meminta Maaf, Hang Joon didepan barang bukti, lalu melihat berkas PEMBUNUHAN JO HANG JOON saat mengangkatnya, melihat foto Doo Sik yang terekam sedang mengemudikan mobil di saat kejadian penusukan.
“Detektif Cha... Apa Dia tahu bukan Lee Doo Sik yang membunuh Hang Joon? Apa Itu sebabnya dia masih mencari pembunuhnya?” ucap Kepala Ma panik
Ia lalu menemukan sebuah Pemantik dan bertanya-tanya Kenapa ada di kotak juniornya, lalu berpikir kalau bukti bahwa Detektif Cha menemukan sesuatu yang berkaitan dengan kasus ini. 

Kepala No melaporkan pada Tuan Tak kalau Cha Dong Tak menyelidiki sesuatu. Dengan mendapat sesuatu dari  Divisi Informasi yaitu tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Incheon  16 tahun lalu. Tuan Tak agar kaget dengan, 16 tahun lalu dan Kecelakaan lalu lintas?
“Dia bertindak gegabah dan  menyelidiki semua tempat. Tapi Jangan khawatir. Seperti Jo Hang Joon dan Lee Doo Sik. Aku akan mengatasi siapa saja  yang menghalangi Anda, jadi...” ucap Kepala No dan disela oleh Tuan Tak
“Komisaris No.. Apa kau penasaran dengan kasus itu?” tanya Tuan Tak
“Jika Anda memberitahuku siapa yang mengganggu Anda, Aku akan mengatasi orang itu...” ucap Kepala No dengan Tuan Tak kembali menyela.
“Komisaris No... Coba pikirkan... Apa aku pernah memintamu untuk melakukan itu?” tanya Tuan Tak
Kepala No mengaku Tidak. Tuan Tak mengibarkan Pergi terlalu jauh dan itu lebih buruk daripada tidak melakukan apapun jadi Seperti itulah hubungan. Ia mengungkapkan Menuangkan air terlalu banyak  ke dalam cangkir, dan air akan meluap ke lantai. Kepala No menganguk mengerti. 


Soo Chang masuk ke dalam kantor dengan memberikan Hormat lalu bertanya keberadaan Dimana Detektif Cha, tapi tak ada meja kerja. Akhirnya ia melihat Detektif Park yang sedang mengangkat kaki kemeja, sambil mengeluh yang dipakai sarung tangan atau kaus kaki, Sepertinya ada tiga tangan.
“Detektif Lee... Kau bertindak kasar, tapi selalu peduli dengan rekanmu.” Ucap Soo Chang pada Ho Tae
Dong Ki mencari sesuatu di meja. Ho Tae langsung memberikan bantal leher. Dong Ki tersenyum bahagia Soo Chang pikir kalau Ho Tae memang  sangat manis. Dong Tak tiba-tiba datang bertanya kenapa ada di meja kerjanya. Soo Chang kaget melihat Dong Tak yang datang.
“Aku menunggumu. Jadi apa Kau menemukan sesuatu?” ucap Soo Chang penasaran. Dong Tak mengatakan kalau untuk ikut denganya. Sung Hyuk binggung berpikir kalau di minta ikut, tapi tak melihat tatapan mengarah padanya. 
Dong Tak pergi ke toko perhiasan, bertanya pada pemiliknya apakah menemukan sesuatu dari kalung yang ditemukan 16 tahun lalu. Si pemilik mengatakan Ini bukan desain biasa dan Juga dibuat sudah lama. Ia juga melihat terukir inisial, jadi sepertinya dipesan khusus.
“Suruh dia melihatnya dengan teliti. Apa Kau yakin dia ahli dibidang ini?” ucap Soo Chang
“Apa Anda tahu tempat ini dibuat?” tanya Dong Tak
“Bahkan jika tahu, aku ragu kau akan  mendapatkan siapa yang memesannya. Ini sangat tua.” Kata si paman


Dong Tak bertanya Apa Soo Chang ingat hal lain. Soo Chang merasa ada seseorang di sana tapi Atau mungkin tidak, seperti tak yakin. Dong Tak meminta agar Soo Chang Pikirkan baik-baik karena Ingatanya bisa menjadi kuncinya.

Keduanya turun dari mobil melihat si pelaku pemerkosaan keluar dari kantor polisi dengan wartawan yang mengerubutinya. Dong Tak melihat Jin An sebagai wartawan menanyakan pertanyaan untuk menjadikan berita. Jin An juga melihat Soo Chang dan berusaha untuk terus berkerja menanyakan pertanyaan seperti reporter lainya.
“Apa menurutmu dia baik-baik saja?” tanya Dong Tak masuk ke dalam kantor
“Tidak. Dia kehilangan berat badan. Lingkaran hitamnya... Dia belum tidur. Apa Kau lihat tangannya gemetar? Itu artinya dia belum makan.” Ucap Soo Chang. Dong Tak tak percaya kalau Soo Chang melihat semuanya.
“Mata penipu lebih jeli daripada polisi Dan kami lebih pintar.” Ucap Soo Chang bangga
“Cuma itu dan kau punya lima tuduhan” keluh Dong Tak. Soo Chang pikir Kapten menyukainya.
“Jika kau tidak menyelesaikan kasus Ayahku,  aku akan menjadi hantu dan menghantuimu selamanya.” Ucap Soo Chang 

Saat itu tiba-tiba Jin An sudah ada didepan pintu memanggil Dong Tak. Dong Tak dan Soo Chang menatap kaget. Jin An akhirnya bertemu di ruangan mengatakan ingin tahu mengapa itu bisa terjadi pada Dong Tak.
“Apa Kau ingat yang aku bicarakan tentang anak yang mengubah hidupku?” ucap Dong Tak
Flash Back
Dong Tak membawa uang koin, Jin An mengatakan Tidak seharusnya itu semua  berakhir menyedihkan dan bertanya Apa tidak ada akhir yang bahagia. Dong Tak menceritakan  Ada seorang anak yang  mungkin bahagia sekarang yaitu , anak laki-laki yang mengubah hidupnya dan Dulu anak itu sangat berani.
“Aku ingat.” Ucap Soo Chang. Dong Tak menceritakan Anak itu adalah Gong Soo Chang.
“Aku tidak bisa menepati janjiku padanya. Mungkin itu sebabnya roh dia  Mendatangiku, Agar aku bisa menepati janjiku sekarang.” Cerita Dong Tak
“Jadi maksudmu, separuh waktumu, aku bertemu dengan penipu, Gong Soo Chang, begitu?” kata Jin An. Dong Tak membenarkan.
“Jadi kau dan Gong Soo Chang  berbagi tubuh, menyelidiki bersama, menangkap penjahat bersama, dan pergi bersamaku, bukan begitu?” kata Jin An. Dong Tak membenarkan.
“Bagaimana dengan gelang ini?  Siapa yang memberikannya? Apa Ini bukan darimu?” ucap Jin An. Dong Tak terdiam.
“Baiklah. Anggap saja kau bicara  yang sebenarnya. Anggap saja kau tidak  selalu menjadi Detektif Cha. Apa ada alasan lain  di balik semua ini? Apa kau membuat alasan untuk putus denganku?” kata Jin An.
Dong Tak heran dengan yang didengar oleh Jin An. Jin An juga mengaku tidak mengerti hal ini dengan bertanya pada Dong Tak Jika tiba-tiba ia bilang tubuhnya dirasuki,apakah Dong Tak bisa mempercayainya. Dong Tak hanya terdiam. 



Dong Tak melihat Jin An yang memilih banyak vitamin. Jin An mengatakan kalau akan membeli semuanya lalu meminta Dong Tak kalau harus meminum setiap hari mulai sekarang, Ia pikir Dong Tak  mungkin bekerja terlalu keras jadi  melihat dan mendengar sesuatu.
“Jadi minum ini tiga kali... Ahh.. Tidak, minum sebanyak mungkin. Mengerti?” kata Jin An.
“Aku tidak sakit.” Ucap Dong Tak. Jin An yakin kalau Dong Tak itu sakit dan bisa diobati.
“Tidak bisakah kau bilang sedang sakit?” kata Jin An kesal
“Aku akan membuktikannya padamu.” Tegas Dong Tak lalu mengembalikan obat yang ingin dibeli Jin An. Akhirnya Jin An mengikuti Dong Tak. 

Jin An duduk sendirian di cafe. Soo Chang mendekat bertanya apa yang dilakukan Dong Tak. Dong tak mengatakan akan menunjukkan  padanya bahwa Soo Chang memang ada. Soo Chang mengumpat Dong Tak itu gila menurutnya Terkadang Dong Tak sangat aneh.
“Kita perlu membuktikan padanya  bahwa aku benar.” Ucap Dong Tak. Soo Chang seperti tak yakin kalau harus melakukan ini, tapi Dong Tak yakin mereka harus melakukanya.
“Coba Lihat. Kau selama ini berbohong. Kau bilang Roh? Kerasukan? Aku tidak tahu mengapa kau  melakukan ini padaku, tapi...” ucap Jin An akhirnya mendekat
“Masuklah ke tubuhku.” Kata Dong Tak sengaja menyiram wajahnya meminta Soo Chang masuk ke dalam tubuhnya.
“Tidak... Jika Ssong tahu yang sebenarnya,  dia akan terkejut.” Kata Soo Chang. Dong Tak menyuruh Soo Chang masuk dan tunjukkan dirinya. Soo Chang menegaskanTidak akan.
“Detektif Cha, sepertinya kau sangat sakit sekarang. Ayo ke rumah sakit bukan ke apotek itu.” Ucap Jin An ketakutan dan akan pergi.
Jin An yang terburu-buru tersandung oleh kaki meja dan akan terjatuh. Soo Chang melihatnya berusaha menahan Jin An sebelum jatuh. Jin An kaget karena seperti ada orang yang menahanya, Soo Chang pun kaget karena bisa menahan Jin An.
“Kurasa seseorang baru saja menahanku.” Ucap Jin An masih melonggo kaget. Dong tak memberitahu kalau itu Soo Chang. 


“Apa kau...percaya sekarang?” tanya Dong Tak. Jin An mengaku kalau mempercayainya.
“Jadi itu sebabnya ekpresi dan suaramu berubah  setiap kali dirasuki.” Ucap Jin An.  Soo Chang tak percaya kalau Ssong sudah tahu mereka berbeda.
“Apa itu berarti penipunya  ada di sini bersama kita?” kata Jin An. Soo Chang mengaku selalu ada didekat Jin An. Dong Tak pun memberitau kalau Soo Chang ada didekat mereka
“Aku ingin menanyakan  sesuatu padamu. Kau bilang penipu itu yang  memberiku gelang ini. Lalu siapa yang ada di mobil denganku saat kita dikejar?” tanya Jin An. Dong Tak mengaku kalau itu dirinya.
“Lalu siapa yang datang menyelamatkanku saat aku diculik?” tanya Jin An. Dong Tak mengaku itu dirinya juga.
“Siapa yang menggedongku?” ucap Jin An. Soo Chang menjawab kalau itu dirinya. Dong Tak hanya terdiam.
“Siapa yang menciumku?” tanya Jin An. Keduanya langsung menjawab bersamaan. Dong Tak dan Soo Chang pun langsung saling menatap.
Dong Tak akhirnya mengaku kalau mereka berdua. Jin An kaget mendengarnya dengan merasa Pasti menyenangkan bagi dua pria  berkencan denganku saat bersamaan karena tidak tahu apapun dan mengira berkencan dengan satu orang.
“Kami tidak bermaksud  menyembunyikan ini darimu.” Ucap Dong Tak.
“Baiklah... Aku menemukan rahasiamu hari ini dan juga memeriksa bahwa itu benar. Sepertinya aku harus kembali sekarang. Aku reporter yang sangat  sibuk, kau tahu itu.” Ucap Jin An lalu bergegas pergi.
Jin An berjalan keluar dari restoran, terlihat lemas dan langsung berjongkok menyakinkan dirinya kalau Semuanya baik-baik saja. Dong Tak melihat kalau Sepertinya Jin An tidak baik-baik saja. Soo Chang pikir Jin An itu berbohong. Jin An pun bertanya Apa yang harus dilakukan sekarang.
Bersambung ke episode 22

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar