Jin An
bertanya Siapa yang diajak bicara Dong Tak, Soo Chang terlihat kaget. Dong Tak
mengaku tak ada siapapun. Jin An langsung bertanya siapa yang ada dalam tubuh
Dong Tak beberapa kali. Soo Chang binggung karena Jin An tahu dengan dirinya.
“Kau
sedang apa? Lakukan sesuatu.” Ucap Soo Chang pada Dong Tak yang hanya diam
saja.
“Siapa
yang kau ajak bicara?” ucap Jin An kembali bertanya. Aku tidak tahu apa yang ada di kepalamu, tapi jika dia tahu yang
sebenarnya, maka dia tidak akan mengerti. Itu akan membuatmu terdengar seperti
orang gila. Jadi...” ucap Soo Chang berbicara pada Dong Tak
“Tidak...
Aku harus memberitahu dia kebenarannya.”
Ucap Dong Tak pada Soo Chang.
“Disini...
ada orang lain yang sedang bersama kita. Kau mungkin berpikir aku gila, tapi
aku tidak ingin menyembunyikan ini darimu lagi. Bahkan jika kau tidak percaya,
Aku ingin mengatakan yang sebenarnya.”
Akui Dong Tak
“Jadi
maksudmu... Ada orang lain di sini selain kita berdua, begitu? Roh penipu yang keluar
dari tubuhnya.” Kata Jin An
Soo Chang
panik merasa kalau ini tidak baik karena Jin An tampak terkejut jadi meminta
agar Hentikan sampai disini saja. Dong Tak memberitahu kalau Dan roh itu
merasuki tubuhnya. Jin An kaget mengetahi kalau Dong Tak dirasuki oleh roh
penipu.
“Apa Kau
ingin aku percaya? Seperti apa wajahnya? Apa ini benar?” ucap Jin An masih
ragu. Dong Tak membenarkan.
“Itu
benar.. Anggap saja kau benar, dan roh penipu itu benar ada. Apa namanya Gong
Soo Chang?” ucap Jin An.
“Ya,
Ssong... Ini aku, Gong Soo Chang.” Kata Soo Chang. Dong Tak pun membenarkan.
Jin An pikir Tidak masuk akal.
“Aku tidak
bermaksud menyembunyikan ini dari...”
kata Dong Tak yang langsung di hentikan oleh Jin An.
“Aku
sangat bingung sampai tidak bisa bicara
apa-apa. Kita bahas nanti saja.” Ucap Jin An lalu bergegas pergi.
Jin An
langsung menaiki taksi dengan menjatukan mapnya karena gugup. Dong Tak melihat
Jin An sudah lebih dulu naik taksi akhirnya mengejar dengan mobil dan berusaha
menelp tapi Jin An tak menelp. Jin An langsung masuk ke dalam rumah dengan
wajah kebingungan.
Dong Tak
berusaha menelp dari depan rumah, Jin An hanya menatap lalu membiarkan tanpa
mau mengangkatnya, lalu hanya bisa menangis.
Dong Tak
kembali ke taman dan menemuikan map yang dijatuhkan Jin An, Soo Chang datang
menanyakan keadaan Jin An. Dong Tak
yakin akan baik-baik saja. Soo Chang pikir kalau Jin An tampaknya sangat
terkejut. Dong Tak yakin kalau Jin An pasti bisa menerimanya. Dan percaya
padanya.
“Dia
selalu berani tanpa berpikir terlebih dulu.” Kata Dong Tak yakin.
“Sepertinya
kaulah orang yang tanpa berpikir
terlebih dulu.” Keluh Jin An.
“Menangkap
pria itu lebih penting saat ini.” Kata
Dong Tak lalu berjalan pergi.
Dong Tak
kaget mengetahui Soo Chang yang harus kembali
dalam waktu 49 hari dan Jika tidak maka akan mati. Soo Chang pikir
seperti itu. Dong Tak seperti tak yakin. Soo Chang menegaskan kalau sekarang
duduk didepan Dong Tak sebagai buktinya.
“Aku roh
yang hanya bisa kau lihat dan masuk ke
tubuhmu.” Ucap Soo Chang.
“Apa lagi
yang kau butuhkan?” tanya Dong Tak dengan wajah serius.
“Aku yakin.
Jika tidak bisa kembali ke tubuhku dalam
waktu 49 hari, Aku akan mati.” Kata Soo Chang sedih
“Kenapa
kau tidak memberitahuku sebelumnya?” kata Dong Tak dengan nada tinggi.
“Mengapa
kau marah sekaligus perhatian? Ini
membuatku bingung saja.” Keluh Soo Chang.
Dong Tak
pikir mereka akan segera menyelesaikan dengan menuliskan”49 hari dan
bertanyaSekarang sudah berapa hari. Soo Chang mengingat semenjak mereka
diborgol dan melompat ke Sungai Han 34 hari
yang lalu, jadi... Dong Tak kaget kalau Soo Chang hanya punya waktu kurang dari
15 hari lagi.
“Oh wow.
Ini terasa sangat nyata. Ketika aku mendengar kau memberitahu jumlah hari yang tersisa,itu membuatku merasa
tercekik dan hatiku melemah. Kau terlihat
seperti Malaikat Pencabut Nyawa.” Ucap Soo Chang. Dong tak kesal Soo Chang yang
masih bisa bercanda.
“Lalu Apa
aku harus menangis karena mungkin akan mati? Apoa Kau pikir aku tidak takut?
Apa Kau tahu betapa takutnya aku? Aku melakukan semua yang kubisa ketika masuk ditubuhmu untuk mencegahku
menjadi gila. Aku bicara pada diriku, "Ini tidak mungkin." Aku
mencoba melupakan semuanya.” Jelas Soo Chang
“Kau
tidak akan mati.. Aku tidak akan membiarkanmu mati. Kau bisa masuk ketubuhku karena
kita harus menangkap pelaku sebenarnya
dari 16 tahun yang lalu. Aku akan memastikan
untuk menangkapnya dan menyingkirkan roh yang telah menghantuiku.”
Ungkap Dong Tak yakin.
“Bukti
yang kita miliki saat ini... Kalung itu kau temukan di TKP 16 tahun yang lalu dan kata-kata
terakhir yang diucapkan Lee Doo Sik.”
Ucap Dong Tak menuliskan di papan.
Dong Tak
mengingat saat pesan tearkhir Doo Sik “Tato itu. Temukan sayap malaikat yang sebenarnya.” Ia pikir Soo Chang teman terdekatnya apakhah tidak pernah
melihat itu sebelumnya
“Sebentar.
Mengapa aku tidak ingat... Astaga. Aku tidak ingat apapun.... Kau pasti tahu,
sepertinya aku menjadi sedikit bodoh
ketika kepalaku dipukul di jembatan itu.” Ucap Soo Chang kebingungan.
“Pikirkan
lagi. Kau mungkin jadi makin pintar.” Kata Dong Tak yakin.
“Bagaimanapun,
apa hanya kita berdua yang ada kaitannya
dengan kasus ini? Maksudku, orang yang mengirim
foto Doo Sik padamu, mungkin saja itu orang dalam kepolisian.” Kata Soo
Chang curiga.
“Apa Kau tidak
kembali ke rumah sakit? Jangan khawatirkan ini. Pergilah.” Kata Dong Tak
seperti tak ingin membahasnya.
“Baiklah,
aku pergi. Kau selalu marah saat aku mencurigai polisi.” Kata Dong Tak Kesal.
Dong Tak
melihat tulisan di papan [Gong Soo Chang, Cha Dong Tak, harus menyelesaikan kasus
dari 16 tahun yang lalu] Soo Chang mencoba mengulang ucapan Dong Sik "Temukan sayap malaikat yang
sebenarnya."
“Sepertinya
Doo Sik memberiku petunjuk yang besar...
Oh, aku ingat... Aku ingat sesuatu. Sepertinya aku ingat... Ahh...Tidak, aku
tidak ingat apapun.”keluh Soo Chang seperti berusaha melawan sendiri.
“Ahh... Apa
yang kau lakukan, Soo Chang? Omong-omong, kuharap Ssong baik-baik saja.” Ucap Soo Chan memikirkan Jin
An.
Jin An
duduk di meja belajar melihat note [Cha Dong Tak, Cha Dong Tak yang lain? Gong
Soo Chang] seperti masih tak percaya kalau ada dua orang yang mengodanya dalam
satu tubuh.
Dong Tak
masuk ke ruangan tidur, melihat map yang dijatuhkan Jin AN dan teringat saat
Jin An mengatakan “Aku sangat bingung jadi tidak bisa bicara apapun. Kita bahas
nanti saja.” Lalu bergegas pergi. Ia mencari nomor Jin An tapi tak bisa
menelpnya lagi.
Di pasar
tradisional
Kepala
Yoo menyamar jadi penjual toppiki, Dong Ki makan mandu mengeluh karena
mengintai pada hari yang dingin seperti ini. Kepala Yoo pikir kalau penjahat
tak mungkin hanya melakukan kejahatan
pada cuaca yang enak saja
“Ini semakin
dingin jika kau cerewet. Tutup mulutmu.”ucap Ho Tae yang berjaga diatas tangga
sambil makan kacang. Dong Ki kesal
karena Ho Tae menyuruhnya tutup mulut.
“Hei, seorang
pria dengan jaket biru dan topi baseball. Itu tersangka kita.” Kata Ho Tae
melihat dari atas.
Dong Ki
pun berjalan mengikuti perlahan. Ho Tae pun bisa melihat si tersangka masuk ke
toko klontong. Kepala Yoo punmengajak mereka pastikan menangkap pemerkosa itu dan Tetap awasi.
“Ini
tempat ramai. Pastikan tidak ada warga
sipil yang terluka. dia tidak memakai senjata apapun,tapi kita tidak pernah
tahu. Jangan terlalu dekat. Mengerti?”
ucap Kepala Yoo
“Dia
berada dalam jarak 10 m. Aku tidak berpikir dia bisa ditangkap, jadi aku akan terus mengikutinya.” Kata Ho
Tae.
“Ho Tae,
aku akan mengopernya ke arahmu.” Kata
Dong Ki
“Oper
apa? Kau bukan pemain sepak bola. Jangan
berlebihan. Kau bisa terluka.” Pesan Ho Tae
“Tidak.
Aku akan membantumu. Percayalah padaku.”
Kata Dong Ki
Si pria
melihat Dong Ki dari arah depan mengetahui kalau sedang di ikut, akhirnya
berlari ke arah samping. Kejar-kejaran pun terjadi dan Dong Ki lebih dulu
mengejar si pelaku. Pelaku salah jalan dengan masuk ke jalan buntu dengan toko
yang sudah ditutup.
Dong Ki
pikir si pelaku yang tidak bisa kabur jadi lebih baik permudah saja dan pasang
borgol. Ho Tae datang bertanya apakah Dong Ki
menangkapnya.Dong Ki dengan bangga memberitahu Ho Tae kalau permainan
sudah berakhir jadi beritahu Kapten Yoo. Ho Tae pun akan pergi.
Tapi si
pelaku mengeluarkan pisau berusaha menyerang Dong Ki dan akhirnya kabur, Ho Tae
melihatnya dan ingin menangkap tapi tanganya malah kena pisau. Si pelaku terus
berlari sampai akhirnya jatuh karena terkena pukulan Kepala Yoo.
Ketiganya
kembali ke kantor, Dong Ki merasa bersalah bertanya pada Ho Tae, berapa banyak
jahitannya. Ho Tae yang kesal merasa Dong Ki bukan pertama kalinya melihat
senjata dan bisa kehilangan pelaku
seperti itu. Dong Ki mengaku tidak sengaja.
“Dia
mendadak... Hei, aku minta maaf.” Ucap Dong Ki mengikuti Ho Tae ke meja
kerjanya.
“Minta
maaflah di kuburanku setelah aku mati.”
Kata Ho Tae masih kesal.
“Hei,
aku... Bagaimana kau bisa mempermalukanku
seperti ini?” kalau Dong Ki ikut marah
“Aku
mengatakan itu untuk mempermalukanmu, oke?” kata Ho Tae marah.
Kepala
Yoo menghentikan keduanya adu mulut, lalu menyuruh Ho Tae yang memberinya pukulan juga. Ho Tae mengatakan kalau ingin
rekan baru. Dong Ki pikir terlalu kasar minta rekan baru. Kepala Yoo menegaskan
Dong Ki yang salah jadi jangan meninggikan suaranya. Dong Ki akhirnya meminta
maaf.
Ho Tae
pun memilih untuk pergi dan Dong Ki berteriak memanggilnya. Dong Tak melhat
Dong Ki bertany Ada apa. Ho Tae mengaku kalau ini salahnya dan sungguh sudah
mencobanya kali ini. Dong Ki hanya bisa memberikan Semangat.
“Kenapa
wajahmu sangat serius?” tanya Dong Ki. Dong tak mengaku Bukan apa-apa.
“Apa yang
salah denganku akhir-akhir ini?” kata
Dong Ki heran karena seperti tak konserntaris.
Dong tak
bertemu dengan bagian file mengatakan File yang diberikan padanya terakhir kali
yaitu Kecelakaan di persimpangan lima arah
pada tanggal 20 Oktober 2001.
Flash Back
Soo Chang
menceritakan saat berada di tubuh Dong Tak, mencoba melihat berkas-berkas dari kecelakaan Ayahnya dan ada yang Aneh
kalau file itu di rahasiakan.
“Jika
filenya dirahasiakan, Apa bisa kau beritahu siapa yang menguncinya?” ucap Dong Tak. Si Polwan
juga merasa tak tahu
“Untuk
merahasiakan sebuah file, kau harus
memiliki kekuasaan.” Gumam Dong Tak yakin
“Lalu Siapa
yang ditemukan di TKP?” tanya Dong Tak
“Satu
orang pengemudi truk dan dua orang penumpang. Ketiganya meninggal di TKP. Satu-satunya
yang selamat adalah anak pengemudi truk
dan saksi. Cuma itu saja.” Kata Polwan
“Inisial
kalung yang ditemukan di TKP adalah TJH. Ini bukan inisial dari saksi Kim Jong Doo. 16 tahun yang lalu, Kim
Jong Doo tidak peduli dengan kalung ini.
Itu artinya ini bukan miliknya.” Gumam Dong Tak
“Sebenarnya,
ini juga informasi rahasia, tapi... Aku
bisa memberitahumu sebagai detektif yang bertanggung jawab atas kasus ini.”
Kata Polwan. Dong Tak pun siap melihatnya.
Dong Tak
menatap RUANG PENYIMPANAN BUKTI lalu berjalan pergi, saat itu Kepala Ma melihat
Dong Tak langsung memanggilnya dan bertanya apakah bertemu dengan Direktur Tak
Jung Hwan beberapa hari yang lalu. Dong Tak membenarkan.
“Menjauhlah
darinya.” Pesan Kepala Ma. Dong Tak ingin tahu alasanya. Kepala Ma meminta agar Jangan tanya
alasannya.
“Menjadi
seorang polisi membutuhkan koneksi
tertentu. Aku ingin memiliki beberapa
koneksi.” Ungkap Dong Tak. Kepala Yoo mengeluh dengan ucapan Dong Tak
“Baru
saja, Aku mendengar nama detektif yang
sudah lama tidak kutemui. Orang pertama yang mengajariku menjadi seorang pria. Hang Joon Hyung bilang
kepadaku bahwa Anda seperti itu baginya.” Ungkap Dong Tak
“ Apa Kau
akan terus menyerang karena aku tidak menggali kematiannya?” kata Kepala Ma
“Inspektur.
Anda seharusnya tidak melakukan itu padanya.” Kata Dong Tak lalu memilih untuk
pergi.
Kepala Ma
masuk ke RUANG PENYIMPANAN BUKTI lalu melihat ke kotak PENYITAAN BUKTI, Ia
meminta Maaf, Hang Joon didepan barang bukti, lalu melihat berkas PEMBUNUHAN JO
HANG JOON saat mengangkatnya, melihat foto Doo Sik yang terekam sedang
mengemudikan mobil di saat kejadian penusukan.
“Detektif
Cha... Apa Dia tahu bukan Lee Doo Sik yang membunuh Hang Joon? Apa Itu sebabnya
dia masih mencari pembunuhnya?” ucap Kepala Ma panik
Ia lalu
menemukan sebuah Pemantik dan bertanya-tanya Kenapa ada di kotak juniornya,
lalu berpikir kalau bukti bahwa Detektif Cha menemukan sesuatu yang berkaitan
dengan kasus ini.
Kepala No
melaporkan pada Tuan Tak kalau Cha Dong Tak menyelidiki sesuatu. Dengan
mendapat sesuatu dari Divisi Informasi
yaitu tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Incheon 16 tahun lalu. Tuan Tak agar kaget dengan, 16
tahun lalu dan Kecelakaan lalu lintas?
“Dia
bertindak gegabah dan menyelidiki semua
tempat. Tapi Jangan khawatir. Seperti Jo Hang Joon dan Lee Doo Sik. Aku akan
mengatasi siapa saja yang menghalangi
Anda, jadi...” ucap Kepala No dan disela oleh Tuan Tak
“Komisaris
No.. Apa kau penasaran dengan kasus itu?” tanya Tuan Tak
“Jika
Anda memberitahuku siapa yang mengganggu Anda, Aku akan mengatasi orang itu...”
ucap Kepala No dengan Tuan Tak kembali menyela.
“Komisaris
No... Coba pikirkan... Apa aku pernah memintamu untuk melakukan itu?” tanya
Tuan Tak
Kepala No
mengaku Tidak. Tuan Tak mengibarkan Pergi terlalu jauh dan itu lebih buruk
daripada tidak melakukan apapun jadi Seperti itulah hubungan. Ia mengungkapkan Menuangkan
air terlalu banyak ke dalam cangkir, dan
air akan meluap ke lantai. Kepala No menganguk mengerti.
Soo Chang
masuk ke dalam kantor dengan memberikan Hormat lalu bertanya keberadaan Dimana
Detektif Cha, tapi tak ada meja kerja. Akhirnya ia melihat Detektif Park yang
sedang mengangkat kaki kemeja, sambil mengeluh yang dipakai sarung tangan atau
kaus kaki, Sepertinya ada tiga tangan.
“Detektif
Lee... Kau bertindak kasar, tapi selalu peduli dengan rekanmu.” Ucap Soo Chang
pada Ho Tae
Dong Ki
mencari sesuatu di meja. Ho Tae langsung memberikan bantal leher. Dong Ki tersenyum
bahagia Soo Chang pikir kalau Ho Tae memang
sangat manis. Dong Tak tiba-tiba datang bertanya kenapa ada di meja
kerjanya. Soo Chang kaget melihat Dong Tak yang datang.
“Aku
menunggumu. Jadi apa Kau menemukan sesuatu?” ucap Soo Chang penasaran. Dong Tak
mengatakan kalau untuk ikut denganya. Sung Hyuk binggung berpikir kalau di
minta ikut, tapi tak melihat tatapan mengarah padanya.
Dong Tak
pergi ke toko perhiasan, bertanya pada pemiliknya apakah menemukan sesuatu dari
kalung yang ditemukan 16 tahun lalu. Si pemilik mengatakan Ini bukan desain
biasa dan Juga dibuat sudah lama. Ia juga melihat terukir inisial, jadi
sepertinya dipesan khusus.
“Suruh
dia melihatnya dengan teliti. Apa Kau yakin dia ahli dibidang ini?” ucap Soo
Chang
“Apa Anda
tahu tempat ini dibuat?” tanya Dong Tak
“Bahkan
jika tahu, aku ragu kau akan mendapatkan
siapa yang memesannya. Ini sangat tua.” Kata si paman
Dong Tak
bertanya Apa Soo Chang ingat hal lain. Soo Chang merasa ada seseorang di sana
tapi Atau mungkin tidak, seperti tak yakin. Dong Tak meminta agar Soo Chang
Pikirkan baik-baik karena Ingatanya bisa menjadi kuncinya.
Keduanya
turun dari mobil melihat si pelaku pemerkosaan keluar dari kantor polisi dengan
wartawan yang mengerubutinya. Dong Tak melihat Jin An sebagai wartawan
menanyakan pertanyaan untuk menjadikan berita. Jin An juga melihat Soo Chang
dan berusaha untuk terus berkerja menanyakan pertanyaan seperti reporter
lainya.
“Apa
menurutmu dia baik-baik saja?” tanya Dong Tak masuk ke dalam kantor
“Tidak.
Dia kehilangan berat badan. Lingkaran hitamnya... Dia belum tidur. Apa Kau
lihat tangannya gemetar? Itu artinya dia belum makan.” Ucap Soo Chang. Dong Tak
tak percaya kalau Soo Chang melihat semuanya.
“Mata
penipu lebih jeli daripada polisi Dan kami lebih pintar.” Ucap Soo Chang bangga
“Cuma itu
dan kau punya lima tuduhan” keluh Dong Tak. Soo Chang pikir Kapten menyukainya.
“Jika kau
tidak menyelesaikan kasus Ayahku, aku
akan menjadi hantu dan menghantuimu selamanya.” Ucap Soo Chang
Saat itu
tiba-tiba Jin An sudah ada didepan pintu memanggil Dong Tak. Dong Tak dan Soo
Chang menatap kaget. Jin An akhirnya bertemu di ruangan mengatakan ingin tahu
mengapa itu bisa terjadi pada Dong Tak.
“Apa Kau
ingat yang aku bicarakan tentang anak yang mengubah hidupku?” ucap Dong Tak
Flash Back
Dong Tak
membawa uang koin, Jin An mengatakan Tidak seharusnya itu semua berakhir menyedihkan dan bertanya Apa tidak
ada akhir yang bahagia. Dong Tak menceritakan
Ada seorang anak yang mungkin
bahagia sekarang yaitu , anak laki-laki yang mengubah hidupnya dan Dulu anak
itu sangat berani.
“Aku
ingat.” Ucap Soo Chang. Dong Tak menceritakan Anak itu adalah Gong Soo Chang.
“Aku
tidak bisa menepati janjiku padanya. Mungkin itu sebabnya roh dia Mendatangiku, Agar aku bisa menepati janjiku
sekarang.” Cerita Dong Tak
“Jadi
maksudmu, separuh waktumu, aku bertemu dengan penipu, Gong Soo Chang, begitu?”
kata Jin An. Dong Tak membenarkan.
“Jadi kau
dan Gong Soo Chang berbagi tubuh,
menyelidiki bersama, menangkap penjahat bersama, dan pergi bersamaku, bukan
begitu?” kata Jin An. Dong Tak membenarkan.
“Bagaimana
dengan gelang ini? Siapa yang
memberikannya? Apa Ini bukan darimu?” ucap Jin An. Dong Tak terdiam.
“Baiklah.
Anggap saja kau bicara yang sebenarnya.
Anggap saja kau tidak selalu menjadi
Detektif Cha. Apa ada alasan lain di
balik semua ini? Apa kau membuat alasan untuk putus denganku?” kata Jin An.
Dong Tak
heran dengan yang didengar oleh Jin An. Jin An juga mengaku tidak mengerti hal
ini dengan bertanya pada Dong Tak Jika tiba-tiba ia bilang tubuhnya dirasuki,apakah
Dong Tak bisa mempercayainya. Dong Tak hanya terdiam.
Dong Tak
melihat Jin An yang memilih banyak vitamin. Jin An mengatakan kalau akan
membeli semuanya lalu meminta Dong Tak kalau harus meminum setiap hari mulai
sekarang, Ia pikir Dong Tak mungkin
bekerja terlalu keras jadi melihat dan
mendengar sesuatu.
“Jadi
minum ini tiga kali... Ahh.. Tidak, minum sebanyak mungkin. Mengerti?” kata Jin
An.
“Aku
tidak sakit.” Ucap Dong Tak. Jin An yakin kalau Dong Tak itu sakit dan bisa diobati.
“Tidak bisakah
kau bilang sedang sakit?” kata Jin An kesal
“Aku akan
membuktikannya padamu.” Tegas Dong Tak lalu mengembalikan obat yang ingin
dibeli Jin An. Akhirnya Jin An mengikuti Dong Tak.
Jin An
duduk sendirian di cafe. Soo Chang mendekat bertanya apa yang dilakukan Dong
Tak. Dong tak mengatakan akan menunjukkan
padanya bahwa Soo Chang memang ada. Soo Chang mengumpat Dong Tak itu
gila menurutnya Terkadang Dong Tak sangat aneh.
“Kita
perlu membuktikan padanya bahwa aku
benar.” Ucap Dong Tak. Soo Chang seperti tak yakin kalau harus melakukan ini,
tapi Dong Tak yakin mereka harus melakukanya.
“Coba Lihat.
Kau selama ini berbohong. Kau bilang Roh? Kerasukan? Aku tidak tahu mengapa
kau melakukan ini padaku, tapi...” ucap
Jin An akhirnya mendekat
“Masuklah
ke tubuhku.” Kata Dong Tak sengaja menyiram wajahnya meminta Soo Chang masuk ke
dalam tubuhnya.
“Tidak...
Jika Ssong tahu yang sebenarnya, dia
akan terkejut.” Kata Soo Chang. Dong Tak menyuruh Soo Chang masuk dan tunjukkan
dirinya. Soo Chang menegaskanTidak akan.
“Detektif
Cha, sepertinya kau sangat sakit sekarang. Ayo ke rumah sakit bukan ke apotek
itu.” Ucap Jin An ketakutan dan akan pergi.
Jin An
yang terburu-buru tersandung oleh kaki meja dan akan terjatuh. Soo Chang
melihatnya berusaha menahan Jin An sebelum jatuh. Jin An kaget karena seperti
ada orang yang menahanya, Soo Chang pun kaget karena bisa menahan Jin An.
“Kurasa
seseorang baru saja menahanku.” Ucap Jin An masih melonggo kaget. Dong tak
memberitahu kalau itu Soo Chang.
“Apa
kau...percaya sekarang?” tanya Dong Tak. Jin An mengaku kalau mempercayainya.
“Jadi itu
sebabnya ekpresi dan suaramu berubah
setiap kali dirasuki.” Ucap Jin An.
Soo Chang tak percaya kalau Ssong sudah tahu mereka berbeda.
“Apa itu
berarti penipunya ada di sini bersama
kita?” kata Jin An. Soo Chang mengaku selalu ada didekat Jin An. Dong Tak pun
memberitau kalau Soo Chang ada didekat mereka
“Aku
ingin menanyakan sesuatu padamu. Kau
bilang penipu itu yang memberiku gelang
ini. Lalu siapa yang ada di mobil denganku saat kita dikejar?” tanya Jin An.
Dong Tak mengaku kalau itu dirinya.
“Lalu siapa
yang datang menyelamatkanku saat aku diculik?” tanya Jin An. Dong Tak mengaku
itu dirinya juga.
“Siapa
yang menggedongku?” ucap Jin An. Soo Chang menjawab kalau itu dirinya. Dong Tak
hanya terdiam.
“Siapa
yang menciumku?” tanya Jin An. Keduanya langsung menjawab bersamaan. Dong Tak
dan Soo Chang pun langsung saling menatap.
Dong Tak
akhirnya mengaku kalau mereka berdua. Jin An kaget mendengarnya dengan merasa Pasti
menyenangkan bagi dua pria berkencan
denganku saat bersamaan karena tidak tahu apapun dan mengira berkencan dengan
satu orang.
“Kami
tidak bermaksud menyembunyikan ini
darimu.” Ucap Dong Tak.
“Baiklah...
Aku menemukan rahasiamu hari ini dan juga memeriksa bahwa itu benar. Sepertinya
aku harus kembali sekarang. Aku reporter yang sangat sibuk, kau tahu itu.” Ucap Jin An lalu
bergegas pergi.
Jin An
berjalan keluar dari restoran, terlihat lemas dan langsung berjongkok
menyakinkan dirinya kalau Semuanya baik-baik saja. Dong Tak melihat kalau Sepertinya
Jin An tidak baik-baik saja. Soo Chang pikir Jin An itu berbohong. Jin An pun
bertanya Apa yang harus dilakukan sekarang.
Bersambung
ke episode 22
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar