Soo Chang
bertemu dengan Kepala Ma dan juga Kapten Yoo mengatakan kalau mereka harus
membebaskan Jo Min Seok. Keduanya kaget mendengarnya, Dong Tak mengatakan kalau punya rencana.Min
Seok akhirnya bebas dengan di jemput oleh Sekertarisnya.
“Dia
akhirnya bebas lagi... Dasar brengsek. Mengapa kita tidak bisa menemukan bukti
atau saksi?” ucap Ho Tae kesal. Dong Ki hanya bisa diam saja.
Yong Pal
minum bersama dengan Min Seok dan juga dua wanita yang menemani. Yong Pal memberikan minuman khusus hanya
untuk VVIP, untuk Untuk merayakan
pembebasannya dari kantor polisi, jadi membuat minuman campuran.
“Mereka
pikir siapa sampai berani menyentuh
orang sepertimu? Pasti sulit bagi mereka untuk menangkapku. Banyak pintu keluar
darurat untukku.” Ucap Min Seok. Yong Pal mengerti kalau Min Seok pintu keluar
darurat.
“Jika aku
tidak bisa menemukannya,aku bisa membelinya dengan uang. Bukan begitu?” ucap Min Seok bangga.
Yong Pal mengajak mereka minum kembali dan bersulang dengan menyuruh Min Seok
terus minum.
Flash
Back
Yong Pal
bertanya pada Dong Tak Situasi macam apa ini, Soo Chang mengatakan kalau Ini
operasi khusus adi meminta Lakukan saja perintahnya.
Yong Pal
memberika banyak minum pada Min Seok dengan membahas saat di Kantor Polisi
Pusat Seoul pasti bertemu dengan Detektif Cha Dong Tak. Min Seok membenarkan.
Yong Pal menceritakan Dong Tak hidup dengan sangat kreatif.
“Mereka
bilang dia gila dan mementingkan
keadilan, tapi didalamnya, dia busuk. Sejak dia mulai membantuku, maka aku
tidak pernah memiliki masalah dengan polisi atau di denda.” Cerita Yong Pal
“Apa Cha
Dong Tak mengatakan yang sebenarnya?” kata Min Seok. Yong Pal kembali mengajak
Min Seok agar bisa minum lebih banyak lagi.
Flash
Back
Yong Pal
bertanya apa yang dilakukan sekarang. Dong Tak meminta Yong Pal agar membuat
Min Seok pingsan.
Yong Pal
dengan sengaja terus memberikan minuman sampai akhirnya Min Seok jatuh tak
sadarkan diri disofa. Ia memastikan lebih dulu Min seok tak sadar, lalu bersama
dengan Doo Ki mengotongnya ke dalam mobil. Soo Chang sudah siap menjadi sopir
dan membawa Min Seok pergi.
Min Seok
berteriak meminta minum karena kepalanya mau pecah, lalu tersadar dengan
melihat dirinya sudah ada duduk didepan kemudi, lalu turun dan kaget karena ada
seseorang yang tergeletak dijalan. Ia mengumpat kesal karena membuat kembali
kesalahan menabrak orang.
“Sepertinya
dia membuat perhitungan. Apa rencanamu sekarang?” ucap Yong Pal melihat dari
seberang jalan. Soo Chang pikir mereka akan menunggu Sebentar.
Soo Chang
menelp Min Seok kalau tujuanya menelepon untuk bertanya tugas apa yang bisa
dilakukan begitu berhenti dari jabatannya. Min Seok bisa mengucap syukur Dong
Tak menelepon dengan mengaku dalam masalah. Soo Chang berpura-pura tak tahu
bertanya Masalah apa itu
“Aku
membuat kecelakaan lagi.” Kata Min Seok. Soo Chang berpura-pura bertanya
Kecelakaan,Bagaimana?
“Aku
mabuk, dan tidak ingat apapun. Apa yang harus kulakukan?”kata Min Seok panik
“ Astaga,
itu mengerikan. Apa yang bisa kubantu?”tanya Soo Chang berakting kebingungan.
“Aku
tidak tahu. Cepat ke sini, dan lakukan sesuatu!” teriak Min Seok. Soo Chang
meminta agar mengirimkan alamatnya.
Akhirnya
Min Seok dan Soo Chang mengangkat tubuh korban ke semak-semak dengan mengeluh
kalau sangat berat. Soo Chang meminta maaf pada mayat yang membuatnya mengeluh,
lalu melihat tempat kejadian kalau ini Tempat
yang bagus.
“Para
pemegang saham akan ribut jika tahu akan hal ini.” Pikir Min Seok panik
“Bagaimana
dengan mobilnya? Haruskah aku menyingkirkannya, atau kau punya tempat untuk
menyembunyikannya?” kata Soo Chang sambil
memohon agar Min Seok makan
umpannya.
“Tidak,
aku akan mengurusnya sendiri.” Ucap Min Seok bergegas pergi, Soo Chang mengerti
kalau Min Seok ingin seperti itu.
Soo Chang
pergi menemui Yong Pal meminta agar memukulnya, Yong Pal bingung rencana apa
lagi yang dibuat oleh Dong Tak akhirnya mengikuti perintahnya sampai akhirnay
mengeluarkan darah dari hidung. Soo Chang pun keluar dari tubuh Dong Tak
setelah melihat darah.
“Hei,
setelah kau kembali, hapus rekaman
CCTV-nya. Jangan ubah pikiranmu seperti orang bodoh lainnya, oke?” ucap Min
Seok berada dalam mobil
“Kau
bilang Orang bodoh lainnya?” kata Dong Tak binggung akhirnya melihat Min Seok
pergi.
“Dia
tidak tertipu dan mengurus mobil itu sendiri. Hei, kita harus mengikutinya.”
Ucap Yong Pal
“Tidak...
Itu yang dia inginkan.” Kata Dong Tak. Yong Pal heran berpikir kalau mereka
membiarkan dia pergi
“Aku
memasang pelacak di mobilnya.” Kata Dong Tak tersenyum bahagia.
“Kau
pasti tidak mengerti. Star Group adalah perusahaan IT terkemuka. Apa Kau pikir
dia tidak akan menemukan pelacaknya?” ucap Yong Pal
Min Seok
mengemudikan mobilnya dengan gelisah, lalu menghentikan mobilnya sejenak dengan
memeriksa apakah ada yang GPS dalam mobilnya. Setelah itu kembali masuk kedalam
mobil karena sudah aman.
“Aku
tahu... Tapi pelacak di mobil itu sangat spesial, dan hanya satu di dunia.”
Ucap Dong Tak yakin.
Soo Chang
sudah ada di dalam mobil mengikuti Min Seok, Min Seok mengemudikan mobilnya
dengan wajah kesal. Soo Chan mengejek agar Min Seok itu tenang saja dan ingin
tahu kemana mereka akan pergi.
Min Seok masuk ke dalam sebuah parkiran lalu
menelp seseorang kalau di villa jadi meminta agar menjemputnya. Soo Chang turun
dari mobil dan melihat mobil merah dengan bagian kaca lampu yang pecah,
senyuman bahagia karena bisamenemukannya.
Kepala
Yoo menginterogasi Min Seok bertanya bagaimana dengan pecahan kaca lampunya. Pengacara Min Seok
mengatakan kalau Kliennya sudah memberikan pernyataan bahwa ia menabrak rusa,
menurutnya Apa itu darah atau urat, mereka tidak menemukan sesuatu yang berkaitan dengan korban.
“Anda
tidak memiliki kamera dasbor, jadi ini tidak bisa diadili di Pengadilan. Firma
hukumku akan mengajukan keluhan secara resmi.” Ucap Pengacara dan Kepala Yoo
terlihat kesal melihat sikap Min Seok seperti meremehkan polisi karena bisa
membiarkan bebas.
Ho Tae
dan Dong Ki melihat dari ruang kontrol. Ho Tae binggung dengan yang harus
dilakkan karena Dong Tak bersusah payah mencari mobil itu.
Dong Tak
bertemu dengan Soo Chang menanyakan keadaanya. Soo Chang mengaku hampir mati
karena harus berjalan kaki dari tempat Min
Seok meninggalkan mobil. Dong Tak memberitahu kalau mereka mendapatkan mobilnya berkat Soo Chang tapi
ini tidak akan bekerja.
“Ini akan
bekerja, Kita harus menyelesaikan kasus ini. Kau bilang kasus ini bisa
memegang kunci untuk kita.” Ucap Soo
Chang menyakinkan.
“Benar.
Tunggu sebentar lagi...Kau akan segera kembali.” Balas Dong Tak, Soo Chang
sudah tahu karena percaya pada Dong Tak.
“Masalahnya,
Jo Min Seok mengatakan sesuatu yang aneh
tadi malam.” Ucap Dong Tak mengingat yang dikatkan Min Seok “Setelah kau
kembali, hapus rekaman CCTV-nya. Jangan ubah pikiranmu seperti orang bodoh lainnya.”
“Dia
bilang "Orang bodoh lainnya". Apa seseorang di kantor kita juga
merusak buktinya?.” Ucap Dong Tak penasaran lau berjalan pergi
Tuan Tak
bertemu dengan Kepala Ma mengataakn ada detektif yang merusak buktinya dan rang
itu berada di tim yang sama dengan Cha
Dong Tak dari Unit Kejahatan Berat. Kepala Ma hanya bisa terdiam karena sudah
mengetahuinya.
“Menurutmu,
godaan macam apa yang akan membuat Dong Tak tergiur? Apakah Uang? Jabatan?
Orang-orang seperti dia bisa terombang-ambing oleh emosi, sifat terlemah dari kita semua. Belas kasih.”
Ucap Tuan Tak. Kepala Ma tak mengerti maksud ucapan Tuan Tak.
“Dulu,
seorang detektif merusak bukti. Seperti itulah manusia. Kita semua
menunjukkan belas kasih kepada orang
lain.” Kata Tuan Tak.
Jaksa Tak
mendengar suara ayahnya dari depan pintu restoran, tapi ketika akan masuk
ayahnya berkata kalau Demi anak satu-satunya, ia juga meminta bantuan Dektektif
untuk menghancurkan barang bukti.
“Kenapa
Anda memberitahukan ini padaku?” tanya
kepala Ma
“Inspektur
Ma... Kau tidak seperti Komisaris No. Saat Dong Tak... memberikan belas
kasihnya, maka Aku akan membelenggu pergelangan kakinya.” Kata Tuan Tak penuh
dendam,
Jaksa tak
kembali keruangan foto Dong Tak serta Soo Chang dengan bertanya-tanya apakah Ayah
punya bukti yang ingin dihancurkan lalu ingin membelenggu Dong Tak karena
dirinya.
Dong Tak
berbicara pada Kapten Yoo, kalau akan bersaksi kalau ia yang menyingkirkan bukti
Jo Min Seok. Semua melonggo kaget, Kepala Yoo seperti masih tak mengerti. Soo
Chang pun ikut kaget, Dong Tak seperti tak bisa menahan amarahnya.
“Katakan.
Apa kau bicarakan tentang Jo Min Seok?
Apa Kau menghapus rekamannya?” ucap Dong Tak mencengkram tubuh Dong Ki. Ho Tae
menahan Dong Tak agar tak berbuat kasar. Dong Ki hanya bisa mengucapkan kata
maaf. Dong Tak ingin tahu alasanya.
“Aku
awalnya percaya padanya. Aku sungguh mengira dia menabrak rusa. Aku akan pergi dan memberitahu
Inspektur bahwa aku merusak bukti dan menerima sogokan. Dengan begitu, kau bisa
menangkapnya.” Ucap Dong Ki. Ho Tae menahan Dong Ki agar tak pergi bertemu
kepala Ma.
“Kau mau
kemana? Apa Kau sudah gila? Jika kau memberitahu Inspektur, maka kau akan
kehilangan pekerjaan. Lalu apa yang akan kau lakukan Apa yang bisa kau lakukan
setelah berhenti? Jadi Sadarlah.” Ucap Ho Tae.
“Dong
Tak... Hei, biarkan dia kali ini... Kapten.... Aku akan melakukan...apapun
untuk membuat brengsek itu dipenjara.
Kau mengerti, Dong Tak?” ucap Ho Tae menyakinkan.
“Pergilah
beritahu Inspektur.” Ucap Dong Tak seperti tak peduli. Soo Chang kaget dengan
keputusan Dong Tak.
“Apa Kau
tahu siapa yang disebut polisi terburuk?
Apa kau pikir Polisi yang tidak bisa
menangkap penjahat? Tidak... Tapi Polisi yang menutup atau merusak bukti. Hal-hal semacam itu bisa
menjadi harapan terakhir untuk menangkap
pembunuhnya.” Ucap Dong Tak
“Bagaimana
kita bisa menangkap penjahat jika memikirkan perasaan terlebih dulu? Apa kau
bilan memBiarkan dia kali ini Setelah semua yang kita alami? Jika polisi saling
seperti itu, bagaimana kita bisa menangkap penjahat?” ucap Dong Tak
“Biarkan
saja dia kali ini!” pinta Ho Tae. Dong Tak meminta maaf dan akhirnya Dong Ki pergi ke RUANG INSPEKTUR
Tuan Tak
kembali menerima laporan, lalu mengatakan kalau menganggap Cha Dong Tak terlalu
mudah dengan berbicara pada wanita pelayan. Si wanita hanya diam saja. Akhirnya
Dong Tak berbicara dengan Soo Chang yang sebenarnya sudah tahu tentang hal ini.
“Apa Kau
melakukannya karena dia, bukan hanya
karena kita? Apa Itu sebabnya kau ingin menangkapnya?” ucap Dong Tak. Soo Chang
membenarkan. Dong Tak ingin tahu
alasanya.
“Aku
melihatnya. Dia awalnya memang
mengacaukannya, tapi dia berusaha sangat keras untuk memperbaikinya. Yah... Benar. Kita
tidak bisa memperbaiki sepenuhnya, tapi
setidaknya, kita melakukan semua yang kita mampu.” Jelas Soo Chang.
Dong Ki
membereskan semua barang diatas meja, seperti tak memiliki perasaan sedih. Ia
memberikan Kupon sepatu yang mereka dapatkan dari Chuseok tahun lalu pada Kapten Yoo, agar bisa
menggunakannya. Ia mengaku tidak suka membaca.
“Sung Hyuk,
kau harus mempelajari ini... Ini seru.” Ucap Dong Ki memberikan sebuah buku.
Sung Hyuk terlihat sedih karena seniornya akan pergi.
“Istri tercinta... Istriku, kau benci
kedinginan. Aku sudah lama membeli ini tapi terlalu malu untuk memberikannya padamu... Kau mudah
kedinginan... Ini syal. Warnanya merah.” Ucap Dong Ki memberikan pada Ho Tae.
“Siapa yang
akan memakai ini sekarang? Kau sangat kuno.” Kata Ho Tae kesal dan bergegas
pergi
“Dasar
brengsek... Apa kau harus bersikap jahat
di hari terakhirku?” kata Dong Ki kesal.
Akhirnya
Dong Ki membawa kardusnya keluar dari kantor, Ho Tae membantu membawakanya.
Dong Tak masuk melihat Dong Ki dan membiarkan begitu saja. Saat menaiki tangga,
Ia bertemu dengan Kepala Yoo lalu meminta Maaf. Kepala Yoo pikir tak perlu
karena ia juga akan melakukan hal yang sama.
“Dong
Tak... Ini akan...menyakiti hati kita. Aku bisa mengatasi lukaku, tapi Ho
Tae... Kau mungkin harus menghiburnya nanti..” Ungkap Kepala Yoo.
Kepala Yoo
mengingatakan Dong Ki mengorbankan pekerjaannya untuk bersaksi, sambil mengeluh
kalau sangat membenci Pengacara karena bisa mengatakan Dong Ki melakukannya
karena bayaran Jo Min Seok. Sung Hyuk pikir Lampu yang rusak tidak cukup untuk
membuktikan Jo Min Seok sebagai
pembunuhnya.
“Omong
kosong macam apa itu?” keluh Ho Tae kesal lalu mengangkat telp dari meja Dong
Ki yang berdering.
“Kaca lampu
yang diminta Detektif Park untuk di
analisis. Kami mendapat hasil pada darahnya.” Ucap bagian forensik. Ho Tae
kaget dan langsung mengucapkan terima kasih.
“Kapten,
serpihan kaca yang ditemukan Dong Ki di
TKP. Darah di atasnya adalah milik korban.” Teriak Ho Tae.
Dong Tak
terlihat bisa bernafas lega, Kepala Yoo pun senang karena mereka berhasil dan
menyuruh mereka agar Pergi temui Jo Min Seok.
Min Seok
bergegas akan pergi dengan mobilnya, tapi tak bisa menyala ketika melihat
dibagian knalpotnya disumbat dengan syal merah. Saat itu Ho Tae datang meminta
agar jangan sentuh karena syal itu miliknya yaitu Hadiah dari Detektif Park dan
menahan Min Seok yang akan kabur.
“Jo Min
Seok, kau senang hidup seperti brengsek
yang manja? Apa Itu sebabnya kau merendahkan
orang seperti kami, melakukan hal-hal yang sudah tahu itu salah, dan mengganggap hidup
manusia tidak lebih penting daripada
seekor lalat? Jaksa akan menanyakan hal itu,
jadi aku akan berhenti disitu saja.” Ucap Ho Tae akhirnya mencengkram
baju Min Seok.
“Tapi...”
ucap Ho Tae. Min Seok bertanya tapi apa, apa lagiyang ada disana
“Dong Ki
yang malang. Orang yang naif dan polos itu harus berhenti dari
pekerjaannya karena brengsek sepertimu. Aku
tidak bisa memaafkanmu, brengsek.” Ucap Ho Tae ingin memukul Min Seok. Dong Tak
menahan juniornya.
“Dia tidak
layak menerima itu.” Kata Dong Tak, akhirnya Ho Tae pun pergi dengan syalnya.
“Siapa
orangnya? Siapa orang dibelakangmu?” tanya Dong Tak kembali menahan Min Seok
“Komisaris
No Young Man.” Ucap Min Seok. Dong Tak terlihat marah dan bertanya apakah hanya
ia saja. Min Seok juga tak begitu yakin.
“Ada pria
yang tertangkap oleh Ayahku karena
kecelakaan 16 tahun lalu, namanya Tak Jung Hwan.” Kata Min Seok. Dong
Tak kaget mendengarnya.
Kepala Jo
menelp Tuan Ta mengaku sangat kecewa, berpikir kalau ia dan anaknya akan aman
jika memasangkan borgol pada Min Seok
akannya. Ia mengingatkan kalau Detektif yang menanggung kesalahan karena korupsi..
“Ahh...
Tidak.. Pernyataan yang lebih tepat adalah
dia meninggal karenamu. Apa keluarganya tahu?” kata Kepala Jo mengancam.
“ Saat anakmu
dikirim ke Jaksa, maka aku bisa melakukannya lagi.”ucap Tuan Tak
“Kau
menyuruhku untuk memberimu kesempatan sekali lagi..Baiklah.” ucap Kepala Jo
terlihat akan memberikan kesempatan.
Dong Tak
berjalan di lorong, Ho Tae memanggilnya dengan syal pemberiaan dari Dong Ki
mengaku kalau baik-baik saja dan hanya ingin memberitahunya, lalu berjalan
pergi. Dong Tak pun hanya terdiam, lalu Soo Chang memanggilnya dari arah lain
menanyakan keadaanya.
“Direktur
Tak... Orang yang berada di belakang ketua Jo... Dia adalah Direktur Tak Dan dia
pasti memiliki kaitan dengan kecelakaan
16 tahun lalu. Aku harus bertemu dengannya sekali lagi.” Ucap Dong Tak
“Lalu apa
artinya kita bisa menangkap pelaku sebenarnya sekarang?” kata Soo Chang lalu
teringat sesuatu.
“Ssong
kemarin kesini, Katanya dia perlu menemukan sesuatu, tapi kurasa dia datang untuk
menemuimu.” Kata Soo Chang. Dong Tak mengingat kalau file yang dijatuhkan Jin An.
“Antarkan
padanya. Aku akan tetap di sini dan
memikirkan rencana kita. Aku akan pergi ke ruang tugas malam.” Kata Soo
Chang
Perawat
Gil heran Jin An yang tidak membicarakan Detektif Cha berpikir kalau keduanya
sedang bertengkar. Jin An mengaku kalau tidak bertengkar tapi hanya diam tanpa
alasan. Perawat Gil tahu kalau keduanya pasti sedang menjauh.
“Hei,
bagaimana perasaanmu jika ada yang memberitahu kalau roh orang lain keluar
masuk dari tubuh mereka?” tanya Jin An. Perawat Gil pikir itu semacam drama
fantasi?
“Ya, itu.
Bagaimana perasaanmu?” tanya Jin An. Perawat Gil merasa tak yakin, tapi
berpikir kalau Itu sedikit menakutkan Dan membingungkan.
“Tapi
lebih kasihan orang itu. Jika itu bukan kesalahan mereka, bukankah kau akan
merasa kasihan? Kau hanya perlu menunggu dan menunjukkan dukunganmu sampai
keadaan kembali normal.” Saran perawat Gil lalu meminta Jin An mengikutinya.
Perawat
Gil melihat boneka dengan pakaian polisi,
menurutnya Mereka sangat menggemaskan dengan menawarkan Jin An apakah
ingin membelinya. Jin An mengeluh denga
pakaian polisi menurutanya tak keren tak lucu bahkan aneh.
“Sungguh?
Kalau dilihat-lihat, memang tidak keren Tapi ini menggemaskan.” Ucap perawat
Gil. Jin An pikir Itu kelihatan murahan dan tidak suka.
“Astaga.
Kau sangat kasar.” Keluh Perawat Gil, Jin An akhirnya berkomentar Mungkin itu
sedikit menggemaskan Atau mungkin keren denga boneka yang mengunakan baju
polisi.
“Pikirkan
baik-baik... Katakan. Ini keren atau menggemaskan?” tanya perawat Gil. Jin An
akhirnya menjawab itu Keren.
“Kau
ambil saja, Aku akan kembali ke rumah
sakit karena piket malam. Jadi Bertemanlah
dengan dia, oke?” ucap Perawat Gil. Jin An tersenyum bahagia menerimanya.
Jin An
berjalan pulang dengan boneka berbaju polisi, saat itu Dong Tak datang mengatakan kalau untuk mengembalikan file
pada Jin An. Jin An bertanya kali ini Dong Tak atau yang lainya. Dong Tak
mengatakan kalau kali ini dirinya. Jin An mengaku Senang bertemu dengan Dong
Tak kembali.
Soo Chang
duduk di dalam ruangan teringat kembali saat bersama dengan Dong Tak yang
mengatakan ‘’Direktur Tak Jung Hwan... Apa Dia berhutang budi apa kepada
Ayahku?”
“Satu hal
yang pasti, dia ada kaitannya dengan
kecelakaan mobil Ayahku. Jadi kaitan apa itu?” ucap Soo Chang lalu
melihat sesuatu di lantai dan matanya langsung melotot kaget.
Dong Tak
bertanya apakah Jin An baik-baik saja sekarang merasa kalau ini sedikit
terlambat.Jin An pikir Sepertinya akan terus kebingungan Tapi setidaknya ingin
selalu melihat Dong Tak
“Lalu aku
yakin bisa melihat siapa dirimu. Aku
tidak akan takut dan kabur lagi.” Ungkap
Jin An. Dong Tak tak bisa menahan rasa harunya lalu memeluk Jin An.
“Ini
kasus yang kuceritakan sebelumnya, yaitu
Kasus Ayahku.” Ucap Jin An.
Dong Tak
melihat dan kaget ada nama Song Ji Seok denbgan note [Song Ji Seok, Ayahku,
Detektif korupsi?] Ia bertanya apakah Song Ji Seok ayah dari Jin An. Sementara
di ruangan istirahat, Soo Chang menemukan foto yang terjatuh kalau Ayah Ssong
adalah Detektif korupsi yang menghancurkan bukti Ayahnya tidak bersalah
“Apa dia
Detektif yang bunuh diri saat menyelidiki
sebuah kecelakaan 16 tahun lalu?” ucap Dong Tak kaget.
Bersambung
ke episode 25
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar