Soo Chang
bisa melihat Min An dan sempat kaget, lalu mendekatinya memperkenalkan dirinya
sebagai Detektif Cha Dong Tak dari Kantor Polisi Pusat Seoul dan tahu kalau
datang untuk menemuinya. Min An melonggo kaget, Dong Tak mengaku serta bisa
melihatnya dan tahu pasti terkejut.
“Kudengar
kau dirawat di rumah sakit karena pacarmu memukulmu. Aku mengatakan ini sebagai
seorang kakak. Orang seperti dia harus dihukum berat.mengerti?” kata Soo Chang,
Min An hanya diam saja.
“Kenapa
kau tidak bicara? Apa Kau tidak merasa frustrasi dan Tidak ingin balas dendam?”
ucap Soo Chang
“Jangan
hiraukan aku.” Ucap Min An merasa tak butuh pertolongan.
“Jika kau
datang untuk menemukan Detektif Cha, itu adalah aku, karena itu kau menemuiku.
Kau ingin melaporkan pacarmu itu.” Kata Soo Chang menatap Min Ah.
“Oke... Tangan
tidak pernah berbohong. Itu pertanda dia sangat ingin balas dendam.. Dia hampir
yakin sekarang. Sekarang, mari kita akhiri ini.” Gumam Soo Chang
“Nona..Kim,
biar kuberitahu rahasia... Ini pertama kalinya aku mengatakan ini.. Sejujurnya,
Aku bukan Cha Dong Tak. Orang yang sedang berbaring di rumah sakit di kamar
sebelahmu adalah aku yang sebenarnya. Aku hanya memakai tubuhnya. Mengapa? Karena
aku ingin membalas dendam pada pria yang
melakukan itu padaku. Karena beberapa alasan,
maka aku tidak bisa kembali ke tubuhku. Tapi masalahmu bukan itu. Kau
harus bangun dan membalas dendammu. Mengapa kau di sini?” ucap Soo Chang, Min
An hanya mengelengkan kepala.
“Oke, itu
tidak berhasil... Lalu itu artinya aku butuh cerita lain.” Gumam Soo Chang lalu
mengajak Min An untuk pergi ke tempat lain.
Soo Chang
berjalan dengan Min An, berpikir Ini tempat yang cocok untuk memulai ceritanya tapi
karena itu UGD, jadi akan ada darah dan harus berhati-hati, jadi Jangan keluar
sebelum mulai.
“Dia
bekerja di pasar. Seorang pelanggan memukulnya,
jadi gendang telinganya pecah.” Ucap Soo Chang melihat seorang pasien.
“Mengapa
dia tidak menelepon lebih cepat? Kurasa dia salah.” Komentar Soo Chang
“Pasien
gegar otak. Suaminya yang mabuk mendorongnya
karena berbicara dibelakangnya.” Ucap Soo Chang merasa kenapa waniat
berbicara dibelakangnya menurutnya dia yang salah.
“Ini yang
paling lucu. Orang ini melemparkan batu bata ke sebuah bangunan, dan dia
tertabrak.” Komenta Soo Chang dengan mengeluh pria yang berjalan ditempat itu
karena orang itu yang salah.
“Dia
dipukul oleh pacarnya dan ditemukan tak
sadarkan diri.” Ucap petugas membawa pasien baru.
“Astaga, dia
pasti dipukul dengan keras. Aku ingin tahu apa yang dia lakukan sampai dipukul sangat keras... Aku yakin dia
salah.” Komentar Soo Chang.
“Mengapa?
Mengapa? Mengapa mereka disalahkan?” ucap Min An marah
“Benar.
Itu bukan salah mereka... Itulah yang mereka katakan. "Ini bukan
salahku." Apa kau akan terus seperti ini? Kau harus bangun dan
menceritakan ini kepada dunia. Kau harus biang "Aku tidak salah. Aku
dipukul bukan karena melakukan kesalahan." Kau perlu membuat orang itu
dihukum. “ kata Soo Chang menyakinakn.
“Lalu...
Apa ada yang berubah? Aku tidak bisa menjadi seperti sebelumnya. Aku tidak
punya keberanian lagi untuk menjadi diriku yang sebelumnya. Jadi bagaimana aku
bisa kembali?” kata Min An menangis sambil berjalan pergi.
“Apa
cerita itu tidak cukup mengejutkan? Aku merasa hampir membujuknya,tapi dia
malah membuatku sedih.” Pikir Soo Chang.
Jin An
pergi menemui Min Ah di ruang ICU, mengatakan punya hadiah untuknya meminta
agar bisa mendengarkan yang dikatakan. Soo Chang melihat Jin An yang
mendengarkan rekaman suara untuk Min An.
“Wanita
itu tidak salah... Orang memukulnya yang gila. Dia selalu menyapaku. Kemana
dia?”
“Sangat Mengecewakan
karena tidak melihatnya lagi. Datanglah ke divisi patroli. Kau bisa datang dan
menikmati semua kopi semaumu Kami orangnya sangat bersahabat.
“Min Ah
wanita yang sangat cerdas. Dia teman yang paling perhatian. Bisa kau bilang
kepadanya bahwa semua temannya menunggu dia?
“Apa Kau
tahu betapa irinya aku saat meliput kasusmu hari ini? Banyak orang yang berada
dipihakmu. Dan begitu banyak orang yang
menunggumu. Aku iri padamu... Jadi Nona Kim, tolong kembali dari jalan-jalanmu.”
Ucap Jin An. Saat itu Min An mendengar ucapan Jin An dari sisi tempat tidurnya dan terlihat air matanya mengalir
dari tubuhnya.
Kyung
Cheol keluar dari kantor polisi dengan pengacaranya, Min An membuka matanya,
Sung Hyuk memberitahu Korban sudah sadar. Kapten Yoo pikir Kyung Cheo mungkin
akan mencoba kabur ke luar negeri dan Jika kalian tidak menangkapnya
sekarang, maka mereka tidak akan punya
kesempatan lagi.
“Kami tidak
bisa melakukan itu hanya berdasarkan
pernyataan korban.” Ucap Jaksa Tak
“Jaksa
Tak, mohon keluarkan surat perintah.” Kata Sung Hyuk. Tuan Oh memberitahu kalau
ini kasus yang sangat rumit.
“Apa Anda
tidak ingat kasus dimana Jaksa Han tertipu waktu itu?” ucap Tuan Mo
“Aku tahu
ini akan terjadi. Itu sebabnya aku tidak mau datang. Dia bukan satu-satunya
Jaksa di sini.” Ucap Soo Chang mengajak pergi
“Ada apa
denganmu? Dia Jaksa yang bertanggungjawab atas kasus ini. Bagaimana kita bisa
meminta orang lain?” kata Sung Hyuk.
“Deputi
Mo... Itu adalah kasus yang dimainkan oleh wanita yang merasa marah karena putus
dengan pacarnya, kan?” kata Jaksa Tak.
Deputi Mo membenarkan kalau itu kasus penyerangan itu.
“Jaksa
Han mendapat masalah karena memihak wanita itu.” Kata Deputi Mo
“Dia
adalah bajingan yang memukul wanita
hampir meninggal. Jika kami tidak menangkapnya sekarang karena penyerangan,
kami akan kehilangan dia selamanya. Jadi masalah...” kata Soo Chang
“Siapa
bilang ini kasus penyerangan? Aku akan mendakwa dia karena percobaan pembunuhan..
Siapkan surat perintah.” Kata Jaksa Tak. Soo Chang sempat kaget. Sung Hyuk
terlihat senang.
Kyung
Cheol mengemudikan mobilnya, terlihat binggung melihat ada banyak mobil polisi
yang mengejarnya. Akhirnya Mobil polisi
menghadang jalanya, Dong Ki dkk menyuruh Kyung Cheol kalau keluar dan menaruh
tangan di belakang punggung. Kyung Cheol binggung
“Kau
ditangkap karena percobaan pembunuhan
Kim Min Ah.”kata Ho Tae
“Apa? Itu
omong kosong!” kata Kyung Cheol. Dong Ki menyuruh Kyung Cheol yang Jangan melawan.
“Seorang wanita yang dituduh diserang oleh perampok secara ajaib sadar
kembali. Dia ternyata menjadi korban
kekerasan kencan. Korban menerima kekerasan tanpa henti oleh pacarnya, dimana
kekerasan tersebut membuatnya koma beberapa hari.”
Min An menonton
berita dari ponselnya, terlihat bahagia melihat bisa bernafas lega.
Tuan Tak
mengetahui dari telp kalau Jaksa Jae Hee membantu kasus Cha Dong Tak, lalu
memberitahu Ketua Ma dan No yang pergi saja.
Kepala No mengaku kalau sangat mempercayai Inspektur Ma karena bisa
segera menjadi Komisaris.
“Jangan
lupa dengan siapa kau bekerja.” Pesan Kepala No
“Direktur
Tak bisa lebih buruk dari yang kita duga.” Kata Kepala Ma. Kepala No heran apa
maksudnya lalu berjalan pergi. Kepala Ma melihat sosok wanita yang mejadi
pelayan di restoran.
Flash Back
“Jangan
khawatir... Dia tidak bisa mendengar atau bicara. Tidak akan ada pembicaraan
kita yang keluar. “ ucap Kepala No dan saat itu si wanita menjadi pelayan yang
mengantar makanan.
Soo Chang
terlihat bahagia berjalan, sambil mengajak bicara Dong Tak karena kasusnya
selesai. Ia pikir kenapa Dong Tak seorang polisi, kaena menurutnya ia juga bisa
menjadi orang yang benar, bahkan merasa sangat senang.
“Apa? Apa
itu? Apa Kau akan membunuhku jika tidak
keluar sekarang?” ejek Soo Chang seperti mengajak Dong Tak bicara dengan
tubuhnya.
“Tentu,
tapi sebelum itu kau bisa membunuhku setelah bersenang-senang seharian.” Ucap Soo Chang
berjalan pergi.
“Kau
sungguh tidak memiliki gaya berpakaian. Bagaimana
jika aku mengubahnya lagi? Tenang, ini hanya sehari.” Kata Soo Chang melihat di
kaca etalase.
Soo Chang memilih sepatu, jas dan juga jaket untuk musim dingin, setelah itu membeli jam
tangan juga.
Soo Chang
melihat Sung Hyuk mengatakan kalau Menjadi detektif harus bergaya dan
menuruntnya Juniornya itu tidak memiliki sentuhan gaya. Sung Hyuk pikir Orang
bilang dirinya terlihat sangat keren kapanpun.
“Masalahnya...
Bisa kau tebak apa yang ingin kukatakan?” ucap Soo Chang. Sung Hyuk mengaku
tidak
“Kau
melihatku dirawat di rumah sakit, 'kan? Seorang polisi harus memiliki beberapa
bekas luka agar terlihat keren. Hal yang sama juga berlaku untuk mobil. Coba Lihat ini, ini
sangat... Menangkap orang jahat harusnya banyak penyok dan goresan pada mobil. Mobil
polisi seharusnya terbentur, atau tidak, orang lain akan menggangapmu tidak serius bekerja.”kata Soo Chang merayu
“Detektif
Cha... Apa Kau bisa membantuku? Bisakah kita tukaran mobil hari ini?” kata Sung
Hyuk. Soo Chang terlihat senang karena Sung Hyuk mau melakukanya.
Sung Hyuk
membawa Bong Sook ke toko pakaian. Bong Sook terlihat bahagia memilih kacamata
hitam, syal, tas dan jaket bulu. Sung Hyuk memuji Bong Sook yang terlihat
cantik. Bong Sook memilih semua barang dan berdiri dikasir.
“Aku akan
membantu Anda untuk membayar.” Ucap pegawai kasir
“Aku akan
menunggumu di luar.” Ucap Sung Hyuk. Bong Sook binggung karena Sung Hyuk Dia
pergi tanpa membayar.
Keduanya
duduk di restoran, Sung Hyuk bertanya kenapa Bong Sook tidak jadi membelinya. Bong Sook pikir itu
Karena tidak seharusnya, dengan nada kesal memberikan alasan kalau Dirumah
sudah banyak yang mirip barang itu.
“Kau bisa
mengajakku berbelanja lagi. Aku senang.”
Kata Sung Hyuk. Bong Sook mengeluh dengan Sung Hyuk karen restoran ini bukan
tempat mahal.
“Dokgo
Oppa, bukankah kau kaya?” kata Bong Sook. Sung Hyuk mengaku memang kaya
“Orang
kaya yang mengeluarkan lebih sedikit uang.” Keluh Bong Sook dalam hati dan
menanyakan alasan Sung Hyuk mengajak makan di restoran murah.
“Soo Chang
Oppa sering membawaku kesini.” Kata Bong Sook lalu makan udon dengan Sung Hyuk
yang terus menatapnya.
“Hentikan...
Aku bisa tersedak. Haruskah aku berhenti makan?” keluh Bong Sook.
“Tidak,
aku akan melihat yang lain.” Kata Sung Hyuk memalingkan wajahnya lalu memuji
Bong Sook kalau sangat cantik.
“Aku sudah
tahu itu.” Kata Bong Sook lalu teringat dengan ucapan Soo Chang.
“Aku bisa
tersedak. Haruskah aku berhenti makan?” kata Soo Chang. Bong Sook menyuruh Soo
Chang makan saja karena akan melihat yang lain.
“Bisa aku
melihat dompetmu?” tanya Sung Hyuk. Bong Sook pikir Untuk apa
“Menurutku,
aku lebih muda, tapi kau berbicara
seperti aku lebih tua. Aku ingin memeriksa KTP mu.” Kata Sung Hyuk
“Jangan
konyol. Aku jauh lebih muda.” Kata Bong Sook membiarkan Sung Hyuk melihat dompetnya.
Sung Hyuk
terlihat kesal melihat foto Bong Sook dengan seorang pria, lalu mengejek kalau
pria itu sangat jelek dan tampak seperti penipu. Bong Sook teringat saat Soo
Chang memuji Jin An yang cantik. Bong Sook terlihat kesal mengeluh kalau Jin An
itu orang gila dan tidak cantik.
“Foto
siapa ini?” tanya Sung Hyuk cemburu mengeluarkan foto dari dompet.
“Dia
melakukan apa yang sering kulakukan.” Gumam Bong Sook seperti merasakan Sung
Hyuk yang cemburu.
Keduanya
keluar bersama, Sung Hyuk bertanya Apa
kaki Bong Sook sakit. Bong Sook pikir Tentu saja sakit. Sun Hyuk tahu kalau
Bong Sook yang banyak jalan kaki hari ini jadi akan mengantarnya pulang. Bong
Sook kaget melihat mobil yang penyok disana sini.
“Mobil
jelek apa ini? Dimana mobil yang cantik itu?” kata Bong Sook heran
“Mobil
polisi.. harus mendapat beberapa benturan, jadi ayo Masuk.” Kata Sung Hyuk
“Aku
tidak akan masuk!” kata Bong Sook marah
Na Mi
memberitahu Jin An kalau ada yang ingin bertemu di lantai bawah. Seorang pria
tua bertemu dengan Jin An mengatakan akan pindah bersama keluarganya minggu
depan. Ia mengaku bosan menjadi polisi dan bosan dengan panggilan dari Jin An.
“Maaf... Kau
adalah rekan terakhir Ayahku.” Kata Jin An.
“Itu
adalah kesalahanku. Jadi Sebelum aku meninggalkan negara ini, aku ingin
memberitahu sesuatu... Ayahmu, Detektif Song... Dia tidak melakukan kejahatan.
Dia tidak punya alasan untuk merenggut nyawanya. Itulah yang ingin aku dengar.”
Ucap Teman Ayah Jin An.
“Terima kasih Ahjussi.”
Kata Jin Ah terlihat senang mendengarnya
Jin An
berjalan pulang, saat itu Soo Chang datang dengan mobil merahnya memanggil “Ssong.”
Jin An bingung apa maksudnya. Soo Chang menyuruh Jin An masuk dan Pakai sabuk
pengamannya. Mi Nam dan Na Mi melihat Jin An masuk mobil bertanya-tanya siapa
pria yang mengajaknya pergi.
“Coba kau
Buka benda yang didasbord” ucap Soo Chang. Jin An melihat sebuah gelang dan
matanya langsung berkaca-kaca.
“Apa kau
tersentuh?” goda Soo Chang. Jin An bertanya Apa ini untuknya.
“Apa
untuk orang lain? Wanita memang aneh. Kau tahu seseorang telah jatuh cinta
padamu, tapi kau berpura-pura.” Ejek Soo Chang
“Apa kau
sekarang mengakui cintamu?” kata Jin An percaya diri
“Bukan.
Apa hadiah itu selalu sama dengan pengakuan cinta? Apa kau mengharapkan
pengakuan atau semacamnya?” ejek Soo Chang
“Siapa?
Aku? Tidak mungkin.” Kata Jin An. Soo Chang pikir Sayang sekali karena harus
melakukannya lain kali kalau begitu.
Jin An
balik bertanya Melakukan apa, Soo Chang kembali mengoda kalau itu Dimulai
dengan "pe" dan diakhiri dengan "ngakuan". Jin An tersenyum
mendengarnya lalu bertanya kemana mereka akan pergi. Soo Chang berbicara pada
Siri “Temukan restoran yang indah di dekat sini.” Dan di berikan lokasinya.
Jin An
pikir restoran ini mahal. Soo Chang pikir tidak tapi sangat mahal menurutnya Inilah
yang harus mereka lakukan yaitu Makan dan mengunjungi tempat yang indah karena Orang
bodoh satunya lagi bisa menyelesaikan kekacauan itu. Mereka mulai makan steak
bersama.
“Sebenarnya,
aku melihat apa yang kau lakukan di
rumah sakit. Itu sangat keren.” Ucap Soo Chang
“Aku
belajar darimu, detektif. Kebenaran dari hati.” Kata Jin Ah
“Apa Cha
Dong Tak dan hatinya? Kenapa kau berbicara tentang dia?” keluh Soo Chang
“Setelah
kupikirkan,ketika kita bekerja sama, semuanya berjalan lancar. Kita adalah tim
yang fantastis. Kapanpun ada masalah, kau meminta maaf karena telah menempatkanku dalam bahaya dan mengatakan
tidak akan melibatkanku lagi. Bagiku,
itu terdengar seperti aku harus
mendekat. Jadi...” kata Jin An langsung disela oleh Soo Chang
“ Aku
tidak suka... Aku tidak suka ini. Aku sungguh tidak suka. Kau sedang bersamaku,
tapi mengapa berbicara tentang orang
lain?” kata Soo Chang kesal. Jin An binggung karena sedang membahas Dong Tak.
“Bukan
itu alasan aku memborgolmu... Itu adalah borgol, bukan gelang. Mulai sekarang,
lihatlah aku, dan bersamaku, bukan dia.”
Kata Soo Chang kesal.
Jin An
melihat Ponsel Dong Tak berdering. Soo Chang mengatakan tidak akan
mengangkatnya. Saat itu ponsel Jin An berdering, Soo Chang meminta agar tak
mengangkatnya, tapi Jin An tetap mengangkatnya.
“Dimana
kau? Kita ada kasus.” Ucap Dong Ki pada Jin An. Jin An melotot kaget kalau ada
Kasus.
Keduanya
hanya melonggo kaget karena pergi ke restoran daging panggang. Ho Taek heran
melihat keduanya datang bersama dan melihat pakaian Dong Tak merasa bukan rekan
kerjanya. Ketua Yoo melihat keduanya pasangan
mantel jadi meminta agar segera duduk.
Soo Chang heran karena Dong Ki bilang ada kasus.
“Ini
kasus besar... Kapten membeli kita daging babi, bukan kulit babi. Aku bergegas
saat mendengarnya.” Ucap Dong Ki. Soo Chang mengumpat kesal.
“Kami
sedang makan steak ketika...Kalian tahu apa kesepakatan penting yang aku...” ucap Soo Chang. Jin An
mengaku lapar dan menurutnya sangat enak.
“Itulah
mengapa aku menyukai Ji An.” Kata Kepala Yoo. Jin An pikir Ada sesuatu yang
tidak pernah dilupakan dengan membagikan obat anti mabuk.
Setelah
itu kepala Yoo mengajak bersulang, Soo Chang mengeluh kalau sangat kesepian.
Jin An mulai mabuk, meminta tambah lagi karena gelas kosong. Kepala Yoo pun
mengisinya. Soo Chang hanya berkomentar kalau Jin An sangat luar biasa. Jin An
terlihat benar-benar mabuk dan Soo Chang terlihat bahagia.
“Oppa...
Kau sudah mengambilnya...Ahh.. Tidak... Kau mencoba bibirku, jadi Tanggung
jawab.... Bagaimana mungkin kau tidak mengakuinya?” ucap Jin An. Soo Chang
terlihat bingung.
“Kau
pencuri. Beraninya kau mencoba bibirnya?”kata Ho Tae mengomel.
“Bukan
aku... Itu Cha Dong Tak.” Kata Soo Chang. Ho Tae heran karena yang disampingnya
itu Cha Dong Tak.
“Dia
sedikit mabuk.” Kata Soo Chang. Jin An berdi sambil berjalan mendekati Dong Tak
kalau dirinya tidak mabuk, lalu meraba wajah Dong Tak. Setelah itu kembali
mabuk menyapa Kepala Yoo dan Sung Hyuk.
Dong Tak
akhirnya mengendong Jin An, sambil mengeluh tidak tahu Jin An yang bisa minum
banyak menurutnya peminum berat. Ia pun mengeluh kalau Jin An yang meniru Dong
Tak. Jin Ah terbangun bertanya dimana keberadaan Dong Tak.
“Kenapa
aku tidak melihatnya? Apa dia sudah pulang?” ucap Jin An
“Orang
yang kau cari sedang menggendongmu.” Kata Soo Chang. Jin An seperti menemukan
Dong Tak dengan menarik rambutnya.
“Cha Dong
Tak, jangan pernah kemanapun. Jangan pernah tinggalkan aku. Mengerti? Janji,
Cha Dong Tak.” Kata Jin An
“Kau sangat
kuat. Aku tidak bisa pergi bahkan jika
mau. Aku tidak akan pergi.Ah.. Seharusnya aku menguji kemampuan minummu lebih dulu.” Kata Soo Chang kesal.
Jin An
menarik rambut Dong Tak menunjuk kalau ingin membeli sesuatu.
Tiga anak
buah Yong Pal siap menyambut natal, Soo Chang meminta kur yang ditunjuk oleh
Jin An yaitu sebuah kue dengan Kelap kelip. Satu pegawai meminta Soo Chang
membayar. Soo Chang berjanji akan bayar nanti lalu pamit pergi.
“Apa
polisi mengantar orang pulang?” pikir teman yang gembul
“Itu
adalah cinta.” Kata teman lainya dan satunya mengajak mereka segera berjualan.
Soo Chang
akhirnya mendudukan Jin An di tangga karena kelelahan. Jin An merasa Dong Tak
itu seperti bau Ayahnya. Soo Chang mengartikan kalau itu artinya ia sudah punya
anak kecil. Jin An menyadarkan kepalanya terus berkata kalau Dong Tak Baunya
seperti Ayahnya.
“Detektif
Cha.” Ucap Jin An. Soo Chang kesal Jin An kembali memanggil nama Dong Tak.
“Ssong...
Aku bukan Cha Dong Tak yang kau kenal... Aku Gong Soo Chang... Aku Gong Soo
Chang, bukan Cha Dong Tak. Apa Kau dengar?” ucap Soo Chang
Beberapa
saat kemudian, Jin An terbangun dari tidurnya. Soo Chang bertanya apakah Jin An
sudah merasa lebih baik. Jin An menatap Dong Tak lalu memberikan ciumanya.
Keduanya berciuman dibawah tangga, tiba-tiba Soo Chang merasakan dadanya sangat
sakit.
Di rumah
sakit, Soo Chang kembali kehilangan detak jantungnya. Dokter kembali memberikan
alat kejut jantu dimulai dari 100 joule. Perawat memberitahu vitalnya Belum
normal. Akhirnya diberikan 150 joule.
“Detektif
Cha, kau baik-baik saja? Kau mimisan.” Ucap Jin An melihat Dong Tak dengan
wajah panik. Akhirnya Soo Chang keluar dari tubuh Dong Tak
“Aku
sudah memperingatkanmu, 'kan? Jika kau mendekatinya lagi, aku tidak akan
tinggal diam.” teriak Dong Tak marah pada Soo Chang. Jin An binggung seperti
melihat perubahan Dong Tak dan terlihat marah pada seseorang. Soo Chang
memegang dadanya yang kesakitan.
Bersambung
ke episode 17
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar