Dong Tak
mengemudikan mobilnya,wajahnya terlihat gelisah teringat kembali saat
mengatakan “Detektif ini akan membuat dirinya mendapat masalah.” Lalu mencium
Jin An.
"Hatiku
akan meledak.” Ucap Dong Tak dan tiba-tiba langsung cegukan.
Jin An
menatap wajahnya di cermin, teringat kembali saat Dong Tak menciumnya diatap.
Ia mengumpat kesal dirinya yang sudah gila, karena menutup mata
“Apa itu
menyenangkan?” ucap Perawat Gil yang tertidur. Jin An mengaku tidak dan
tersadar temanya mengingau.
Aku juga
ingin ciuman... Cium aku.” Ucap Perawat Gil mengingau. Jin An mengeluh temanya
yang aneh dan memikirkan nasibnya.
Soo Chang
pergi kerumah sakit, wajahnya menatap kesal pada tubuhnya yang hanya terbaring.
Ia seperti sangat kesal karena tak bisa melakukan apapun.
“Dasar
Kau bodoh... Hanya... kau Hanya berbaringlah di sana selamanya, oke?” kata Soo
Chang marah
“Di akhir
tahun, akan terjadi kecelakaan akibat alkohol. Tim kedua dan ketiga akan
membantu tim pertama... dan kerjakan berita tiap-tiap dari kalian mulai hari ini. Lalu laporkan
informasi yang akurat. tentang kecelakaan terkait alkohol. Dengan kata lain,
perang melawan alkohol dimulai hari ini.” Kata Kepala So
“Reporter
Song, bisa kau beri tahu mereka maksudku?” ucap Kepala Soo
“Bibirnya
manis.” Ucap Jin An yang masih memikirkan ciumannya. Kepala Soo heran bertanya
Apa yang manis
“Astaga,
sadarkan dirimu.. Artinya kita tidak boleh minum mulai hari ini.” Ucap Kepala
Soo. Jin An seperti masih tak mengerti artinya.
Jin An
yang binggung keluar dari ruangan dengan wajah binggung, lalu melihat petugas
kebersihan sedang membersihkan sampah. Teringat kembali dengan ucapan Dong Tak
“Kita mungkin harus mengubah jalannya
penyelidikan. Dia tidak membuang ini sembarangan. Ini bukti penyerangan.”
“Aku
harus menemukan bukti kuat untuk mengkonfirmasikan asumsinya.” Ucap Jin An
yakin.
Dong Tak
membawa semua sampah ke kantor polisi dengan mengingat ucapan Jin An “Ketika
wanita memutuskan untuk putus dengan pacarnya, kami cenderung membuang barang
pemberian.” Dong Ki masuk ruangan mengeluh ada bau busuk dan bertanya apa yang
ada diatas meja Dong Tak.
“Anak
nakal macam apa yang berani membuang
sampahnya di kantor polisi?” kata Dong Ki. Ho Tae menunjuk kalau Anak
itu ada di dekat mereka.
“Detektif
membawanya dari lokasi perampokan Daerim-dong.” Jelsa Sung Hyuk.
“Apa
perampok yang membuang sampah ini?” tanya Dong Ki. Ho Tae meminta Dong Ki diam
saja.
“Apa Kau
sudah mendapatkan semua foto korban dari
rumah sakit?” tanya Dong Tak
“Iya. Aku
juga punya foto pacarnya.”kata Sung Hyuk.
Soo Chang
berjalan di lorong rumah sakit, teringat kembali saat melihat Jin An dan Dong
Tak berciuman, lalu mencoba melupakan dengan berjalan pergi. Seorang Dokter
panik karena harus pergi, tapi menabrak tubuh Soo Chang dan akhirnya terpental
ke tubuh perawat karena didorong oleh Soo Chang. Dokter langsung meminta maaf dengan wajah
binggung.
Soo Chang
tersenyum bahagia karena akhirnya bisa menyentuh bagian tubuh wanita dan
kembali bertemu dengan roh Min An. Keduanya berpapasan dengan saling memberikan
jalan, lalu keduanya saling menatap.. Soo Chang berteriak panik dan langsung
kabur karena melihat hantu.
“Ini
menakutkan.. Mengapa roh itu terlihat sangat sedih? Tapi Omong-omong, kenapa dia
tidak kembali ke tubuhnya? Dia membuatku
takut. Apa ada sesuatu yang juga menimpanya?” ucap Soo Chang masih merinding
ketakutan.
Dong Tak
keluar dari kantor forensik dengan menerima laporan kalau Kasus perampokan akan
memakan waktu lama. Dan punya bukti kasus pembunuhan yang harus diselidiki. Ia lalu menelp
seseorang menyakinkan akan mempercayai mereka.
Jin An
pergi ke kantor polisi, Dong Ki menyapnya. Jin An bertanya apakah Detektif Cha
tidak ada kantor. Dong Ki mengaku kecewa karena Jin An yang selalu ingin
menemuinya dengan mengaku tidak tahu kemana perginya Dong Tak yang membawa semua sampah tadi malam.
“Aku
tidak akan mengganggu. Jadi Bisa aku
duduk di sana?” ucap Jin An. Dong Ki pun mempersilahkanya. Jin An meminta izin agar bisa melihat, Dong
Ki pun memperbolehkanya.
Jin An
seperti menemukan lembaran kertas ditempat sampah, lalu berusah untuk
menyusunya dan akhirnya Selesai seperti lembaran surat. Dong Ki melihat
bertanya apakah tulisan dalam surat yang sudah dirobek lalu melonggo kaget.
Yong Pal
mengeluh sangat sibuk tapi Dong Tak meminta datang ke tempat Dokter Ji. Dokter Ji mengeluh Dong Tak yang sibuk
padahal terakhir ketangkap ketika minum, Yong Pal menyuruh Dokter Ji diam saja.
Dong Tak menyuruh mereka diam dan mendengarkan ucapanya saja.
“Seorang
wanita tak sadarkan diri setelah diserang perampok. Lihat foto-foto ini, dan
coba cari petunjuk.” Pesan Dong Tak.
“Astaga,
kau bos yang keterlaluan. Karena mengikuti perintahnya beberapa kali, Apa dia pikir kita
bawahannya?” keluh Yong Pal
“Apa ini?
Coba Lihat ini. Ini aneh. Kau bilang dia melawan perampok ‘kan?” ucap Dokter Ji
melihat foto ditanganya. Dong Tak membenarkan.
“Kita
harus melakukan reka ulang perlawanannya untuk melihat apa ini asli.” Kata
Dokter Ji . Yong Pal heran karena harus melakukanya.
“Bagaimana
kita bisa melakukan reka ulang untuk luka tusukan?” kata Yong Pal kesal
“Aku warga
sipil, dan kau perampoknya, jadi Pegang ini.” Kata Dong Tak memberikan pulpen.
“Astaga.
Aku yang jadi warga sipil pemberani, dan
kau perampok rendahan.” Kata Yong Pal
“Oke. Kau
perampok pemberani, dan aku warga sipil
rendahan. Puas?” kata Dong Tak kesal. Yong Pal setuju tapi sadar dirinya tetap
menjadi perampok.
“Jadi
perampok menyerang warga sipil dengan pisau.” Ucap Dong Tak menyuruh Yong Pal
agar menyerangnya.
Yong Pal
menyerangnya dan Dong Tak bisa memelintir tangan Yong Pal. Dokter Ji menghentikan
keduanya sebelum terjadi perkelahian, menurutnya ada yang aneh. Dong Tak bertanya Apa yang aneh. Dokter Ji
pikir Situasinya tidak sesuai dengan luka.
“Aku
yakin perampok menyerangnya dengan kekuatan penuh untuk menyelamatkan diri.
Bukankah luka ini aneh? Ini luka karena keraguan.” Kata Dokter Ji. Yong Pal
pikir itu seperti Joker. Dokter Ji mengumpat Yong Pal yang bodoh.
“Katakanlah
kau menusuk dirimu dengan pisau. Bukankah itu sakit?” kata Dokter Ji
“ Apa aku
gila? Mengapa aku harus menusuk diri sendiri?” pikir Yong Pal
“Bahkan
preman yang sangat berani sepertimu sangat takut untuk menusuk diri sendiri. Jadi
kau ragu-ragu, tidak bisa memutuskan
untuk menikam atau tidak. Inilah luka yang di terjadi setelah kau ragu.”
Jelas Dokter Ji yakin
“Jadi Luka di pacar korban disebabkan oleh
keraguan.” Kata Dong Tak. Dokter Ji membenarkan.
“Karena
itu, aku curiga dengan warga sipil yang
berani itu.” Tegas Dokter Ji .
Pacar Min
An di rumah sakit membawakan nampan berisi minuman, Dong Tak datang mengeluh kalau ada kabar buru
karena menangkap pacara Min An. Ia mengejek Akting pacar Min An sangat bagus.
Jadi hampir menipunya juga.
“Jadi,
apa ini kesepakatan?” tanya Kapten Yoo melihat surat yang sudah disatukan oleh
Jin An.
“Aku tahu
ada sesuatu yang lebih di kasus ini. Song,
katakan pada mereka bahwa aku menemukan ini.” Ucap Dong Ki
“Detektif
Park menyusun semuanya, dan aku membantu sedikit.” Kata Jin An. Dong Ki
berpura-pura kalau Matanya sakit.
"Jika
aku memukulmu lagi,maka kita akan putus sesuai keinginanmu." Ini jelas
sebuah kesepakatan untuk tidak memukulnya lagi. Dan siapa yang menulis ini, Han
Kyung Cheol?”kata Ho Tae
“Dia
pacar korban kasus perampokan Daerim-dong.” Jelas Sung Hyuk. Mereka terlihat
bingung, Dong Ki ingin tahu pendapat Jin An tapi Jin An sudah pergi begitu
saja.
Jin An
keluar dari kantor polisi senyuman langsung mengembang melihat Dong Tak baru
saja datang. Dong Tak terlihat gugup melihat Jin An semenjak kejadian diatap
lalu memberitahu baru saja menemukan bukti
bahwa pacarnya berbohong.
“Aku
menemukan alasan mengapa Nn. Kim ingin
putus dengannya.” Kata Jin An.
“Begitu.
Sepertinya kasus ini lebih mudah diatasi
diluar perkiraanku. Ini semua berkatmu.” Kata Dong Tak
“Ini kerjasama
tim yang sempurna, 'kan?” pikir Jin An bangga. Keduanya hanya saling menatap di
depan kantor polisi.
Kyung
Cheol mengaku sungguh tidak melakukannya
bahkan menurutnya tak ada alasan melakukannya dengan memukul Min Ah tersayang.
Dong Tak pikir Jangan mempersulit keadaan dengan menjelaskan Ketika Kyung Cheol
menyakiti diri sendiri, biasanya melihat
sesuatu yang disebut luka akibat keraguan.
“Kau
melakukan ini pada dirimu sendiri, 'kan? Kau menyakiti pacarmu dan berpura-pura
bahwa perampok yang melakukannya. Bukankah
begitu?”kata Dong Tak yakin
“Tidak.
Dan kau tidak punya bukti bahwa aku memukulnya.” Kata Kyung Cheol mengelak
“Kau
menulis kesepakatan ini.” Kata Dong Tak memperlihatkan surat yang ditulis Kyung
Cheol setelah itu meminta agar menatap matanya.
“Pria
paling bodoh di dunia adalah pria yang
memukul wanita. Apa Kau tahu siapa yang lebih buruk dari dia? Seseorang yang bersembunyi
di balik kekerasan atas nama cinta.” Kata Dong Tak menegaskan.
“Aku
ingin seorang pengacara.” Kata Kyung Cheol tak ingin bicaa lagi.
Dong Ki
dkk menguping dari depan pintu kalau ini perampokan. Sung Hyuk merasa Detektif
Cha salah kali ini karena Kyung Cheol bahkan seperti malaikat. Kepala Yoo yakin
Dong Tak tidak pernah salah dan sekarang Ho Tae kembali ke TKP, jadi tunggu saja.
“Kau
selalu memihak Dong Tak.” Keluh Dong Ki. Kapten Yo yakin Dong Tak memang benar.
“Ayolah. Bisakah
kalian diam? Aku tidak bisa mendengar
mereka.” Keluh Jin An melihat mereka berdebat.
“Semua
bukti tidak langsung mengarah padamu. Jadi mengakulah.” Kata Dong Tak dengan
Kyung Cheol yang terlihat gugup.
Tuan Tak
menelp dari Kantor Kejaksaan Selatan mengaku punya tamu sekarang yaitu mantan
seniornya yang baru saja membuka firma hukum. Dong Tak menatap Kyung Cheol yang
terlihat gelisah. Tuan Tak mendengar Dong Tak sedang menyelidiki kliennya
sekarang.
“Pria ini
sangat dekat denganku, Dia banyak membantuku Karena alasan itu...” ucap Tuan
Tak
“Apa ini
permintaan yang tidak pantas?” ucap Dong Tak dengan Kyung Cheol yang tersenyum
licik.
“Pedang
hanya berguna jika kau menggunakannya dengan benar setelah dikeluarkan dari
sarungnya. Jangan sok peduli dengan apa
yang mengganggumu. Aku memberitahumu untuk tidak menjadi pedang berkarat. Apa Kau mengerti?”
kata Tuan Tak
“Aku
mengerti dengan baik.” Kata Dong Tak. Tuan Tak pikir mereka harus makan lain
kali.
“Aku akan
menunggunya.” Ucap Dong Tak sinis. Tuan Tak berbicara pada seniornya yang masih
ada diruanganya. Sang senior langsung pergi mdengan mengucapkan Terima kasih.
“Aku
yakin bahwa dia anjing kecil pengganggu. Tapi bukan itu masalahnya?” pikir Tuan
Tak melihat Dong Tak yang pergi dengan teman-temanya.
Dong Tak
pikir Kyung Cheol sedikit sial karena Pria yang baru saja menelepon ingin makan
bersama jadi harus menerimanya dan itu artinya masih ada keadilan di industri
ini. Kyung Cheol terlihat makin panik.
Kyung
Cheol berada dalam toilet, saat itu Ho Tae dan Dong Ki sedang buang air kecil
sambil mengobrol, Ho Taek menceritak
kembali ke Daerim-dong untuk memeriksa TKP dan tidak bisa menemukan CCTV
didekat sana, srta kamera dasbor mobil yang diparkir.
“Kita
tidak bisa memastikan klaim pacarnya
bahwa itu perampokan, tapi juga sulit untuk mengkonfirmasi klaim Detektif Cha.” Pikir Ho Tae
“Tidak
apa-apa. Ini akan berakhir. Dia bilang akan membuat pengakuan. Kita biasanya
tidak bisa menangkap seseorang dengan
bukti tidak langsung. Tapi Detektif Cha melakukan ini lagi..” Ungkap Dong Ki.
Ho Tae mengaku membencinya, Kyung Cheol mendengarnya dengan senyuman bahagia.
Kepala
Yoo senang Kyung Cheol yang memutuskan
untuk melakukan in kalau berbohong tentang masalah ini setelah memukul
pacarnya. Kyung Cheool pikir kalau Min An terluka karena perampok. Kepala Yoo
kaget karena Kyung Cheol sebelumnya mengatakan akan membuat pengakuan.
“Oh, aku
mengatakan itu karena takut dengan
penyelidikannya yang kasar.” Ucap Kyung Cheol
“Apa?!!
Apa Maksudmu kau membuat pengakuan palsu?” kata Kepala Yoo.
“Apa yang
kau bicarakan? Kau melakukannya, brengsek.” Ucap Dong Tak masuk ruangan dan
ingin memukul Kyung Cheol. Sung Hyuk menahan Dong Tak agar tak melakukan
pemukulan.
“Kudengar
aku tidak bisa ditangkap dengan bukti tidak langsung. Cobalah untuk menangkapku
jika bisa” ejek Kyung Cheol.
Dong Tak sudah tak bisa menahan amarah. Sung Hyuk menarik Dong Tak agar keluar
dari ruangan.
“Astaga,
seperti yang dia katakan, kita tidak bisa menangkapnya dengan bukti tidak langsung. Kita tidak punya
pengakuan atau pernyataan dari korban...
kita mungkin harus membebaskannya..” Ucap kepala Yoo .
“Kita
tidak punya banyak waktu untuk menahannya lagi” ucap Sung Hyuk
“Mengapa dia
tiba-tiba membicarakan itu? Dia seperti orang berbeda setelah keluar kamar kecil.”kata Dong Tak
heran.
Kepala
Yoo pikir Apa yang terjadi di sana. Ho Tae dan Dong Ki hanya terdiam karena
sebelumnya berbicara di toilet. Kepala Yoo pikir hanya ada satu cara yaitu Menunggu
korban membuat pernyataan.
Dong Tak
akan membeli minum, Jin An memberikan minuman lebih dulu. Dong Tak melihat Jin
An yang masih ada di kantor polisi. Jin An tahu kalau Dong Tak tidak memiliki
cukup bukti untuk menangkap brengsek itu. Dong Tak yakin akan menemukan
solusinya.
“Apa kau
khawatir dia akan bebas dari hukuman?”
ucap Dong Tak
“Aku
tidak khawatir karena percaya denganmu. Seharusnya aku menemukan sesuatu yang
lebih meyakinkan daripada kesepakatan itu. Sayang sekali” komentar Jin An.
“Kau
seharusnya menjadi seorang detektif. Kau hebat dalam meliput kasus, tapi lebih hebat lagi dalam penyelidikan.”
Ucap Dong Tak
“Dua
polisi dalam satu keluarga akan membuat rumah seperti kantor polisi.” Kata Jin
An bangga.
“Apa ada
polisi di keluargamu?” tanya Dong Tak. Jin An membenarkan.
Dong Tak
terlihat gugup saat bibir Jin An yang minum lalu memalingkan wajahnya. Jin An
balik menatap dan terlihat gugup dengan mengetuk-ngetukan kakinya, Dong Tak
bertanya Apa ada tanah yang menempel di sepatunya. Jin An mengakuk tak ada.
“Apa
Tidak ada yang ingin kau katakan padaku?” ucap Jin An. Dong Tak pikir Haruskah ia
mengatakan sesuatu
“Jika
bibir pria dan wanita...” kata Jin An. Dan saat itu Ho Tae datang memberitahu
Dong Tak kalau kapten ingin menemuinya. Dong Tak pun memilih untuk pergi. Jin
An melihat Dong Tak yang sangat sibuk dan berpikir hanya ia yang merasa sedang
terbang.
Dong Tak
masuk rumah sakit mengingat ucapan Kapten Yoo bahwa saat ini, hanya
pernyataannya yang bisa memasukkan kepenjara. Lalu teringat ucapan Soo Chang
“Hantu itu terlihat seperti wanita yang tidak akan bangun. Apa dia roh
sepertiku?” Akhirnya Dong Tak pergi menemui Soo Chang yang ada di ruanganya,
tapi ada juga Bong Sook yang menemani Soo Chang.
“Kau
bilang melihat wanita itu.” Ucap Dong Tak. Soo Chang binggung siapa yang
dimaksud.
“Ahjussi
Polisi... Mengapa kau di sini? Apa Kau di sini untuk menemuiku?” ucap Bong Sook
berpikir Dong Tak bicara denganya. Dong Tak ingin membahas Min An tapi Bong
Sook lebih dulu berbicara.
“Kau
pasti sudah gila... Kenapa kau mengikutiku kesini? Cepat Keluar dari sini. Aku
akan mati jika Oppa bangun dan melihatku.” ucap Bong Sook mendorong Dong Tak
agar Keluar.
“Apa yang
salah denganmu?” ucap Soo Chang. Bong Sook menyuruh Dong Tak Jangan lihat Soo
Chang
“Oke,
baiklah... Aku tidak tahu apa ini, tapi ikut aku.” Kata Dong Tak pada Soo
Chang.
“Apa aku
seseorang yang bisa datang dan pergi
jika dipanggil? Aku bukan pesuruh...” keluh Bong Sook dan sadar kalau Dong Tak
sudah pergi.
Dong Tak
sudah berjalan dengan Soo Chang, tapi Bong Sook ikut keluar juga dengan
mengeluh padahla menyuruh mengikutinya tapi malah pergi begitu saja. Dong Tak menegaskan pada
Bong Sook kalau tidak punya urusan dengannya, lalu mengajak pergi Soo Chang.
“Kita mau
kemana?” tanya Bong Sook. Dong Tak kesal kalau bukan mengajak Bong Sook tapi
sedang bicara dengan.... Akhirnya ia hanya bisa meminta Bong Sook agar tetap
diam saja.
“Apa Kau
kenal dia?” tanya Dong Tak. Soo Chang mengaku Tidak mengenalnya.
“Lucu
sekali... Dia panggil aku apa? "Agasshi"? Astaga. Dia pasti sangat
menyukaiku. Dia seharusnya menangkapku saat itu, bukan melepasnya..” Keluh Bong Sook.
Dong Tak
pergi ke tempat Min Ah merasa Ini Sulit dipercaya begitu juga Soo Chang. Ia
mengingat Soo Chang yang bilang melihat rohnya dengan mengancam Jika itu
bohong. Soo Chang menyindir kalau Dong Tak
yang akan membunuhnya.
“Dia
selalu menangis kapanpun aku melihatnya. Ini membuatku ngeri.” Cerita Soo Chang
ketakutan.
“Biarkan
aku menemuinya. Aku butuh pernyataan dia.” Kata Dong Tak. Soo Chang langsung
menolak.
“Aku tidak
ingin membantumu.” Kata Soo Chang lalu berjalan keluar dari ruangan.
“Dia
mendorong wajahnya pada Ssong, Ssong tidak tahu aku masuk dan keluar dari
tubuhmu. Orang yang dia suka adalah aku dengan wajahmu, bukan kau dengan
wajahmu.” Ucap Soo Chang kesal.
“Apa kau
tidak punya perasaan? Dia memukul wanita jadi Kita perlu menangkapnya. Tolong
aku.” Kata Dong Tak memohon.
Soo Chang
menyakinkan diri kalau sama sekali tidak
takut karena dirinya juga hantu. Ia mengakui dirinya roh jadi tidak takut. Dong
Tak bertanya apakah Soo Chang bisa melihatnya. Soo Chang menemui roh Min An
yang berjalan di taman. Keduanya duduk di taman, Dong Tak menyuruh Soo Chang
bicara.
“Aku
bukan orang yang menakutkan, maksudku... Aku bukan roh yang menakutkan. Aku roh
sepertimu...Oke, jadi, polisi brengsek ini... maksud ku Detektif ini ingin
menangkap pacarmu. Dia bertanya apa benar dia yang membuatmu koma.” Ucap Soo
Chang berbicara pada Min An.
“Aku
takut... Dia tidak akan bicara.” Ucap Soo Chang ketakutan.
“Ini
bukan dia. Apa Kita sudah selesai?” kata Min An berjalan pergi. Soo Chang
meminta Min Ah agar duduk.
“Bicara
padanya lagi. Dia harus bangun dan memberi
pernyataan agar kita bisa menangkapnya.” Kata Dong Tak
“Katakan
sendiri. Aku juga mendengar semua yang Ssong katakan.” Kata Soo Chang. Dong Tak
bertanya keberadaan Min An sekarang.
“ Bicara
dengan roh membuatnya ketakutan... Aneh rasanya kalau dia tidak takut.” Pikir
Soo Chang melihat Min An sudah pergi. Dong Tak bertanya ada apa. Soo Chang
mengaku tak ada apapun.
“Apa dia
masih di sini?” tanya Dong Tak. Soo Chang berbohong masih ada dengan menyuruh
Dong Tak agar bergeser sedikit.
“Min
Ah... Aku Detektif Cha Dong Tak... Jika aku menangkap pacarmu, aku perlu
pernyataanmu.” Ucap Dong Tak dan
bertanya Apa yang dikatakan Min An padanya.
“Tidak
ada. Dia tidak akan bicara sepatah katapun.” Kata Jin An. Dong Tak memastikan
kalau Min An masih ada didepanya.
“Jika kau
menipuku...” kata Dong Tak dan Soo Chang berpura-pura meminta kalau Min An agar
menghentikan dan jangan menangis lagi karena terlihat sangat sedih.
“Apa yang
terjadi?” tanya Dong Tak binggung. Soo Chang mengaku Min An yang hanya
menangis, Dong Tak memintanya agar Jangan menangis. Soo Chang tersenyum bahagia
bisa mengejari Dong Tak.
Jin An
pergi menemui tetangga Min An bertanya Apa mengingat hal lain? Ahjumma pikir
jika diingat lagi, Kadang mendengar pertengkaran hebat kalau keduanya sangat
berisik.
Flash Back
Min An
terlihat kesal pada Kyung Cheol, dan Kyung Cheol memberikan pukulan bahkan
mencekik Min An tanpa merasa bersalah.
“Dia
selalu memiliki memar di tubuhnya.” Pikir Si Bibi
“Kenapa
Anda tidak melaporkannya?” tanya Jin An heran.
“Itu
urusan mereka. “ kata si bibi. Jin An hanya bisa menghela nafas.
Teman
satu kantornya menceritak Min An yang
pernah bilang kalau temannya korban kekerasan kencan. Jin An ingin tahu
Apa yang dikatakan Min Ah sebelumnya.
Flash Back
Min Ah
menceritakan Salah satu temannya dipukul oleh pacarnya dan ingin tahu pendapat
temanya. Teman pikir Itu namanya bodoh dan kesalahan korban.
“Aku
menyebut temannya bodoh karena tidak
meninggalkan pacarnya yang kejam.” Ucap teman Min An.
“ Aku
tidak ingat kapan, tapi aku melihatnya beberapa kali di luar kantor patroli kami. Dia tampak ingin
membuat laporan. Haruskah aku bertanya waktu itu?” pikir Polisi cabang.
Akhirnya
Jin An keluar dari toko kelontong, seperti melihat sosok Min An yang berjalan sendirian
dengan wajah kebingungan dan menutupi luka di lehernya.
Soo Chang
mengaku Menakutkan bagi roh untuk
melihat roh lain walaupun Sudah berminggu-minggu, tapi masih belum
terbiasa karena sangat mengerikan. Ia menegaskan sungguh melakukan yang terbaik
jadi meminta agar Jangan salahkan dirinya nanti.
“Masuk ke
tubuhku...” kata Dong Tak. Soo Chang kaget mendenagrnya.
“Masuk ke
dalam tubuhku, Wanita itu... Dia datang menemuiku sebelum kejadian ini. Dia
ingin memberitahuku sesuatu. Jika aku bicara dengannya secara pribadi, dia
mungkin tidak takut.” Ucap Dong Tak. Soo Chang menanyakan kelanjutanya.
“Dengarkan
ceritanya untukku Dan yakinkan dia untuk bangun. Sebagai gantinya, begitu
kasusnya selesai, segera tinggalkan tubuhku. Itulah syaratnya.” Ucap Dong Tak
“Bagaimana
caraku meninggalkan tubuhmu?” tanya Soo Chang. Dong Tak pikir Soo Chang sudah
tahu hanya perlu darah.
“Donor darahmu,
atau benturkan kepalamu dengan sesuatu.”
Kata Dong Tak.
Dong Tak
dan Soo Chang masuk ke dalam toilet. Saat itu Soo Chang menatap dirinya
dicermin merasa seperti hidup menurutnya Seorang pria membutuhkan gaya rambut
yang bagus karena Agar bisa membujuknya, jadi harus memberi kesan yang baik. Ia
pun mengubah tatanan rambut Dong Tak agar bisa bicara dengan Min Ah.
Bersambung
ke episode 16
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar