PS : All images credit and content copyright : KBS
Mi Nu
sudah sampai di bandara, banyak fans yang meminta agar Jangan pergi. Mi Nu
mengucapkan salam perpisahan pada semua fansnya dengan berjanji kalau sudah menemukan Sayap yang sebenarnya, maka akan
kembali, semua fans meminta Mi Nu agar jangan pergi
Saat itu
Geu Rim datang langsung menarik rambut Mi Nu sebelum pergi. Semua fans binggung
siapa wanita yang berani menarik rambut idola mereka. Mi Nu kaget melihat Geu Rim bisa datang ke
bandara.
“Sudah ku
katakan aku akan mengejarmu sampai ke ujung bumi jika kau merusak acaraku.” Tegas
Geu Rim marah
“Aku
tidak akan melakukan acara radio. Sangat Memalukan sekali berada di acara
radio.” Ucap Mi Nu
“Apa? Kau
Bilang Memalukan?!!” ucap Geu Rim marah. Mi Nu memohoan agar Geu Rim tak
bersikap kasar padanya.
“Aku
bukan "Nuna", aku seorang penulis. Mengapa kau tidak menunjukkan rasa
hormatmu padaku? Dan aku sudah bilang semalam, Acara radio adalah janji. Selama
2 jam dalam sehari, 365 hari dalam setahun, jadi kau harus menepati janji itu
kepada pendengar! Sekarang Datang dan tepati janjimu.” Ucap Geu Rim menarik Mi
Nu.
“Siapa
yang mendengarkan acara radio bodoh itu? Itu hanya acara sementara setelah aku
terkena masalah. Siapa juga yang mau ke acara radio bodoh yang tidak
menghasilkan uang?” ucap Mi Nu tak ingin ditarik oleh Geu Rim
“Hei!
Mungkin ini acara radio yang bodoh untukmu, tapi bagiku, itu adalah seluruh
hidupku! Jadi Pikirmu kau siapa, menghina
dan menyebut radio "bodoh"? Selama dua tahun aku bekerja denganmu, aku
tidak bisa menulis acara satupun, karena aku selalu mencarimu dan memohonmu! Apa
kau tahu sudah berapa bom soju yang aku buat untukmu?” ucap Geu Rim
mengeluarkan semua amarahnya.
“Jadi Kau
mau apa dariku?” kata Mi Nu. Geu Rim hanya meminta agar Mi Nu pergi mengisi
acaranya dan tidak bisa pergi lalu kembali menariknya pergi.
Fans yang
melihat Geu Rim menarik Mi Nu membalas dengan melepaskan keduanya akhirnya
mendorong Mi Nu untuk pergi sementara Geu Rim jatuh begitu saja di lantai.
Geu Rim
hanya bisa menangis kesal di tinggalkan begitu saja, saat keluar dari bandara
Mi Nu mengupdate foto di SNS dengan caption “Maaf tidak bisa menepati janjiku....
Nuna. Maksudku, Penulis Song Geu Rim.” Geu Rim hanya bisa mengumpat kesal melihatnya
karena Mi Nu yang benar-benar pergi meninggalkanya.
Geu Rim
masuk kedalam ruang siaran, Ra Hee langsung melempar naskah di wajahnya, dengan
nada sinis mengejek kalau Sesi penutupan yang hebat dan mereka sekarang bisa
melihat yang terjadi sekarang. Geu Rim melihat Hoon Jung melepaskan semua
atribut yang ada diruang siaran tentang Mi Nu.
“Saya,
Shin Soo Ah, akan mengisi acara selama seminggu untuk Mi Nu's Happy 6pm, karena
ada sesuatu. Saya harap kalian bisa tahan denganku. Ada banyak sekali yang mengirimkan
komentar.” Ucap Soo Ah mengantikan Mi Nu.
Geu Rim
hanya bisa menatap sedih karena acaranya akhirnya diubah dan membawa semua
barang-barangnya karena artinya dipecat.
“Saya
harap kalian akan terus mendengarkan sampai akhir. Kami memiliki banyak hadiah
hari ini, jadi tolong tetaplah bersama saya sampai akhir, tolong ya. Mari kita mulai
dengan lagu pertama.
Geu Rim
membaca naskah yang dituliskanya, "Sudah saatnya langit biru menjadi merah.
Pendengar Mi Nu's Happy 6pm berapa lama kalian menatap ke arah langit hari
ini?" lalu bertanya-tanya apakah memang tulisan sangat payah sekali
“Ya,
payah... Bahkan Sangat payah.” Ucap Tuan Lee berjalan melewati Geu Rim lalu
melangkah pergi dengan ranselnya.
Geu Rim
yang melihatnya heran dengan sikap Tuan Lee, lalu tersadar karena belum sempat
menyapa atasanya. Saat itu Ibunya menelp, Geu Rim langsung mengangkatnya.
Geu Rim
datang ke tempat ibunya, seperti restoran. Nyonya Jo Ae Ran menceritakan sudah menghasilkan 52
dolar hari ini dan menjawab lebih dari 50 panggilan, menurutnya ia sudah
bekerja sangat keras hari ini.
“Seorang
asisten penulis menghasilkan 1.200 dolar dalam sebulan. Jika kau membagi 30,
maka aku juga menghasilkan 40 dolar hari ini. Tapi Aku dipecat, jadi...” ucap
Geu Rim sedih lalu menuangkan soju ke dalam gelas besarnya.
“Hei... Apa
ini pertama kalinya kau membuat bom soju? Siapa yang menuangkan soju seperti
itu? Apa kau tidak tahu kalau harus menuangkan
semuanya sekaligus?”ejek Nyonya Jo lalu menuangkan minuman untuk anaknya.
“Apa Kau
dipecat?” tanya Nyonya Jo. Geu Rim pun bertanya pada ibunya apa yang harus
dilakukan sekarang?
“Memangnya
Apa lagi? Kau bisa bermain. Itu Enak sekali, kan? Aku ingin dipecat juga.” Ucap
Nyonya Jo santai. Geu Rim bisa tersenyum berpikir kalau memah itu kabar bagus jika
dipecat.
“Percayalah
pada Ibumu mulai sekarang, dan kau harus banyak main-main. Tidur sampai sakit
punggung.” Ucap Nyonya Jo. Geu Rim pikir itu Kedengarannya bagus.
Keduanya
akhirnya berbaring bersama dikamar sambil mendengarkan radio. Geu Rim pikir
Sudah lama sekali mereka tidak mendengarkan radio bersama. Nyonya Jo masih
ingat kalau mendengarkan radio bersama
beberapa tahun yang lalu dan tidak bisa mendengarnya lagi, sejak Geu Rim menjadi penulis radio. Geu Rim seperti baru
menyadarinya.
“Yahh.. Ibu
benar... Tapi Ibu, apa Ibu ingat? Setelah operasi mata Ibu, kita mendengarkan
radio saat pulang naik bus.” Cerita Geu Rim. Nyonya Jo mengaku kalau masih
mengingatnya.
Flash Back
Nyonya Oh
seperti baru saja operasi mata dan membuatnya mengunakan kacamata, Geu Rim yang
masih kecil menangis sambil memegang tangan ibunya. Ia melihat kalau Matahari
terbenam sungguh luar biasa.
“Meskipun
mata Ibu tertutup,Tapi mataku akan menggambar semuanya agar Ibu bisa melihat
semuanya. Sekarang Langit mengikuti kita
melalui jendela Tapi langit biru berubah menjadi langit merah.” Cerita Geu Rim
sambil menangis, lalu memeluk ibunya.
Nyonya
Joo mengingat saat itu bisa melihat semua yang digambarkan Geu Rim
untuknya. Ia meminta agar Geu Rim mengambarkan
banyak hal-hal yang indah selama hidupnya dan itu sama dengan arti namanya. ( Geu
Rim dalam bahasa korea adalah gambar). Geu Rim berjanji akan melakukannya.
“Apa Kau
tahu, Ayahmu dan aku lari ke kantor, dan berada disana sampai kantor tutup untuk
menemukan nama yang cocok untukmu. Kita terus melihat jam, lalu menghapusnya
lagi dan lagi. Apa Kau mengerti, Song Geu Rim?” ucap Nyonya Joo
“Tentu
saja, aku tahu.... Ibu... Jika aku menjadi Ketua penulis program, maka aku akan
menulis ini untuk pembukanya.” Ucap Geu Rim memberitahu tentang kalimat yang
dibuatnya
“Sudah
saatnya langit biru berubah menjadi merah. Semuanya, langit yang indah ini ada
di sebelah kita.” Ucap Geu Rim. Nyonya Joo berkomentar kalau Kedengarannya
keren. Geu Rim yang bahagia memeluk anaknya dengan erat.
Geu Rim
tertidur pulas dikamarnya, lalu terbangun dengan bunyi deringan ponselnya,
tangan mencari-cari ponselnya lalu mengangkat dengan mata tertutup. Matanya
langsung melotot kaget dan terbangun dari tidur mendengar yang berbicara.
Akhirnya
Geu Rim berlari sampai ke kantor menemui Tuan Lee dan menanyakan kabaranya.
Tuan Lee memanggil Geu Rim dengan panggil “magnae” sambil mengeluh karena tidak
menyapanya lebih dulu.
“Apa kau
sudah selesai berlibur dari India? Aku bukan lagi seorang magnae, tapi Aku
seorang asisten penulis.” Tegas Geu Rim
“Katanya
kau dipecat. Jadi Kalau begitu, kau bukan asisten lagi.” Kata Tuan Lee
“Kudengar,
kau memulai sebuah program baru.” Komentar Geu Rim
“Ya. Aku
juga dengar, kalau kau masih tidak becus menulis.” Ejek Tuan Lee lalu berjalan
pergi.
Geu Rim
akhirnya mengikuti Tuan Lee ingin tahu
tujuanya meminta agar memanggilnya. Beberapa pegawai melihat Tuan Lee bergegas
masuk ke dalam lift berdesakan walaupun sudah penuh. Geu Rim juga binggung
banyak pegawai seperti menghindar dari Tuan Lee.
“Hei,
maknae... Kudengar, kau mendapatkan bakat baru selagi aku pergi... kau punya
bakat memikat para tamu.” Ucap Tuan Lee.
Geu Rim membenarkan. Ya.
“Aku
sedikit legendaris di bidang itu. Apa kau sudah dengar cerita tentang Suzy? Apa
kau tahu bagaimana aku mengundangnya?” kata Geu Rim bangga
“Apa itu
yang aku ajarkan?” keluh Tuan Lee. Geu Rim binggung lalu ikut berjalan keluar
dari lift.
Keduanya berjalan
dilorong, semua orang yang melihat Tuan Lee langsung menutupi pintu seperti tak
ingin diganggu dan berusaha menghindar. Tuan Lee mengingatkan kalau Seorang
penulis harus bersaing dengan tulisannya, bukannya mendapatkan pendengar dengan
membawa tamu terkenal.
“ Dan kau..
bukannya si penulis itu malu, malah bangga akan hal itu. Stasiun radio ini akan
anjlok. Apa gunanya melatih para pegawai baru? Apa gunanya melatih mereka
begitu keras?” kata Tuan Lee mengejek.
“Kau
melatihku selama dua bulan dan pergi setelah menyebabkan masalah. Memangnya kau
mengajarkanku sampai mana...” keluh Geu Rim. Tuan Lee membalikan badan terlihat
marah. Geu Rim mencoba untuk menghindarinya.
“Dua
bulan itu adalah dua bulan yang paling berarti sepanjang hidupku.” Kata Geu Rim
menenangkanya.
Keduanya
berjalan ke sisi gedung lainya, para pegawai melonggo dan mencoba menghindar
meninggalkan kopi di mesin. Tuan Lee pun mengambilnya dan kembali memanggil Geu
Rim dengan panggilan “Maknae” Geu Rim menegaskan kalau sudah jadi asisten
penulis.
“Apa Kau
Ingin bekerja sama denganku? Kau akan menjadi penulis utama jika kau membawa
dia menjadi DJ.” Ucap Tuan Lee
“Kau
bilang "Dia"? Siapa?” tanya Geu Rim. Tuan Lee menunjuk ke arah poster
didepanya. Geu Rim melihat dan kaget ternyata yang dimaksud adalah Ji Soo Ho
“Apa kau
serius?” ucap Geu Rim. Tuan Lee membenarkan yang dikatakan.
“Jangan
meragukan telingamu. Kau mendengarnya dengan benar.” Kata Tuan Lee. Geu Rim
masih saja tak percaya kalau itu memang Soo Ho.
Seorang
wanita memimpin rapat memberitahu Sorotan terbaru untuk citra selebriti telah
didekati banyak orang, jadi... Nyonya Nam langsung menyela ingin tahu Manfaat
apa yang akan dihasilkan dengan didekati orang, menurutnya merkea harus
bersikap tidak terjangkau agar semua orang membayarnya.
“Apa
gunanya jika seorang bintang bisa didekati dengan mudah? Seorang bintang harus spesial
dan misterius. Jadi Ubah sudut pandangmu.” Ucap Nyonya Nam
“Aku harus
intelektual dan baik. Aku harus karismatik seperti seorang bintang, tapi juga
sederhana. Aku harus seperti pacar, seperti Oppa, dan kadang seperti seorang
Presdir. Intinya, aku harus bersikap seperti bintang jika ada yang ingin
membayarku. Jadi Tolong kirimkan semua proposal hari ini dan Aku akan melihat
itu semua.” Kata Soo Ho lalu berjalan pergi.
Geu Rim
mengikuti Tuan Lee ke tempat penyimpanan CD kembali berkomentar kalau itu tidak
masuk akal dan berpikir kalau mereka beruntung bisa mendapatkan Soo Ho sebagai
tamu jadi kenapa harus menjadi seorang DJ
“Bagaimana
bisa dia bisa melakukan program acara harian?” ucap Geu Rim.Tuan Lee pikir
kenapa Soo Ho tak bisa melakukakan itu. Geu Rim hanya terlihat binggung.
“Mengapa
Ji Soo Ho tidak bisa melakukan program acara harian? Bagaimana bisa seseorang
tahu, apa Ji Soo Ho bisa ada di acara radio atau tidak? Kau Ingat ini... Jika
kau merekrut Ji Soo Ho dan menjadi penulisku, jadi kau harus menulis
mati-matian.” Ucap Tuan Lee memperlihatkan album yang dimiliki Soo Ho.
Geu Rim
mencari kata kunci “Ji Soo Ho” dari laptopnya lalu keluar dari artikel "Aku
suka membaca dan menonton film." Dan juga melihat SNS yang dimiliki Soo
Ho. Ia berkomentar mengetahui Soo Ho yang suka menghabiskan waktu sendirian.
“Ahh... Dia
Membosankan sekali hidupnya, bahkan dia hanya makan gula rendah, rendah karbohidrat,
makanan rendah lemak.” Komentar Geu Rim
Ia
melihat foto yang lain, Soo Ho di depan sebuah restoran bertulisankan “Makanlah yukgaejang” dan menemukan informasi lagi Soo Ho yang
sudah makan Yukgaejang. Dan melihat
foto-foto lain, pria yang selalu ada didekat Soo Ho. Geu Rim yakin kalau Joon
Won pasti manajernya.
“Bahkan
manajernyaterlihat dingin dan tak bisa didekati.” Keluh Geu Rim.
Soo Ho
dan lawan mainya sedang bermain dengan pakaian jaman joseon, bahkan
memperlihatkan cara berkelahi dan akhirnya sutradara berteriak “Cut”. Diam-diam Geu Rim melihat Soo Ho sedang menatap
layar monitor dengan sutradara.
“Keadaan
nya tidak terlihat baik... Dia terus memijat pelipisnya.” Ucap Geu Rim melihat
dari belakang lalu melihat seseorang dan memanggilnya.
“Tn. Asisten
Sutradara.. Aku adalah Song Geu Rim, teman sekelas perguruan tingginya, rekan
sepupu mantan pacarmu.” Ucap Geu Rim. Si pria hanya menganguk mengerti saja.
Sutradara
berteriak kalau mereka akan istirahat makan siang dan sudah ada Truk makanan.
Geu Rim lalu mencoba mendekati Ass Sutradara.
Soo Ho
duduk di mobil sambil membaca naskah, menyuruh Manager Kim makan, karena tak ada
alasan untuk harus kelaparan. Manager Kim tahu sifat Soo Ho yang tidak ingin makan
dengan staf dan ia tidak bisa makan sendiri. Saat itu terlihat sosok bayangan
mendekati mobil
“Kita
kedatangan penggemar gila lagi... Kau tetap di dalam saja” kata Manager Kim
lalu turun mobil menarik si wanita yang berusaha mengambil foto dari dalam
mobil. Si wanita meminta agar mengembalikan kameranya.
“Jika
ingin ku kembalikan kameramu dengan untuh, maka diam dan ikuti aku.” Ucap Manager
Kim menarik si wanita pergi.
Soo Ho
berada di dalam mobil kembali melihat bayangan, seseorang bertanya apakah Soo
Ho ada di dalam. Soo Ho hanya diam saja, Geu Rim pikir Soo Ho ada di dalam lalu
dengan berani membuka pintu mobil dan terlihat dengan jelas Soo Ho yang ada didepan
matanya.
“Halo,
aku Song Geu Rim... Apa Kau ingat Aku? Di lift hotel...” ucap Geu Rim. Soo Ho
berpura-pura lupa bertanya siapa wanita didepanya.
“Jadi Kau
tidak mengingatku. Aku Song Geu Rim, penulis radio. Kau belum makan, kan? Kudengar,
kau suka yukgaejang, Teh untuk bintang kita yang suaranya seperti madu
manis.Kau bisa coba Vitamin harus selalu kita konsumsi.” Ucap Geu Rim
memberikan semua barang-barangnya. Soo Ho hanya menatapnya.
“Tn. Ji
Soo Ho... Jadi masalahnya... Sebagai penggemar lama yang mencintaimu, aku ingin
mengatakan beberapa hal. Aku tahu kau sangat sibuk dengan drama baru, film, dan
iklan, tapi... Jika kau semakin sibuk dan semakin lelah, menurutku kau harus
berkomunikasi dengan fans-mu.” Jelas Geu Rim
Soo Ho
tak banyak berkata ingin Geu Rim mengatakan tujuanya. Geu Rim hanya bisa
mengumpat dalam hati, bahkan senyum aja membuat jadi takut. Ia menahan amarah menjelaskan kalau ingin
menawarkan kesempatan yang luar biasa untuk menghindari kamera dan berbicara
jujur di depan mic.
“Aku
tidak akan melakukannya. Jadi Pulanglah. Hati-hati di jalan.” Ucap Soo Ho
“Katanya,
kau mau waktu itu!.. Di lift hotel. Katanya, kau ingin di undang ke acaraku.” Ucap
Geu Rim. Soo Ho mengaku tidak ingat.
“Apa Kau
benar-benar tidak mengingatku?” kata Geu Rim seperti tak yakin. Soo Ho menyuruh
Geu Rim segera pergi karena Manajernya akan kembali dan waktunya hanya
tinggal 30 detik.
“Tolong,
dengarkan aku sekali lagi.” Ucap Geu Rim. Soo Ho pikir menegaskan tidak akan
menjadi tamu.
“Tn. Top
Star... Apa menurutmu aku datang untuk memintamu untuk menjadi tamu? Itu Akan
sia-sia kalau kau menjadi tamu. Kami ingin kau menjadi DJ untuk program baru
kami...” jelas Geu Rim tapi saat itu juga manager Kim datang menarik Geu Rim.
“Tunggu!
Aku bukan penggemar gila!.. Tn. Ji Soo Ho!” teriak Geu Rim. Manager Kim tak
peduli menarik pergi.
Soo Ho
ingin memeluk seorang wanita, tapi si wanita menolaknya. Soo Ho mengeluh dengan
si wanita yang tidak datang ke dalam mimpinya tadi malam, menurutnya Jika tidak bisa datang ke dunianya lalu seperti
terhenti. Sutradara berteriak “Cut”. Soo Ho meminta maaf karena lupa dialognya.
“Kita
ulang lagi... Ada apa, Soo Ho ? Kau tidak pernah membuat kesalahan. Apa yang
kau lakukan?” keluh Sutradara.
Soo Ho
pun kembali mencoba dialognya tapi saat itu lawan mainya malah membuatnya
terhenti saat harus melompat ke air. Si wanita meminta maaf tidak bisa
melakukannya karena terlalu menakutkan. Sutradara pun menghentikan syutingnya.
Si wanita
memohon kalau terlalu takut, dan kedinginan,
bahkan gemetar dan berteriak meminta dibawakan selimut. Ass Sutradara
kalau menghapus adegan ini, maka penulisnya
akan langsung lari datang ke lokasi.
“Bagaimana
kita bisa menemukan pemeran pengganti sekarang? Ini tidak akan berhasil.” Ucap si pria meminta maaf.
“Kita
harus pergi dalam satu jam. Aku sudah bilang barusan kalau Ji Soo Ho ada jadwal
pemotretan iklan.” Kata Manager Kim pada Ass Sutradara. Geu Rim medengar dari kejauhan.
“Ahh...
Mau gila rasanya. Kita hanya membutuhkan satu adegan lagi. Tolonglah.” Ucap Ass
Sutradara
Soo Ho
menunggu di lokasi syuting, saat itu Geu Rim datang dengan pakaian yang sama,
keduanya saling menatap, Akhirnya Geu Rim lebih dulu menyapa Soo Ho karena
bertemu lagi dan meminta kerja samanya.
Flash Back
Di sebuah
ruangan, Sutradara memarahi asistantnya karena
seharusnya sudah mengecek adegan mana yang membutuhkan pemeran pembantu,
dan ini menurutnya bukan pertama kali bekerja dengan si Da Seul yang pemilih.
“Ji Soo Ho
harus pergi dalam satu jam untuk pemotretan iklan. Jadi Bagaimana ini?” kata
Sutradara binggung. Saat itu Geu Rim masuk menyela ucapan sutradara. Sutradara
bertanya siapa.
“Halo.
Aku penulis radio, Song Geu Rim. Aku adalah teman kerjanya, temannya teman
sepupunya. Meskipun begitu, aku jago berenang. Dan Kira-kira, aku sama tingginya
dengan Da Seul. Berat badan kita sedikit berbeda, tapi Hanbok bisa menutup
semua itu. Di tambah lagi, kepalaku bundar, jadi terlihat bagus jika rambutku
di kepang. Aku akan jadi pemeran pengganti Da Seul.” Ucap Geu Rim yang membuat
keduanya hanya bisa melonggo.
Soo Ho
hanya diam saja, Geu Rim dengan bangga berpikir kalau Soo Ho yang Tidak perlu
berterima kasih padanya menurutnya mereka harus saling membantu.
“Jika
mengorbankan tubuhku, maka kau bisa mencegah keterlambatanmu, Aku akan menjadi
alatmu.” Ucap Geu Rim bangga. Manager Kim pergi karena harus menerima telp.
“Jika
dunia drama membutuhkan pertolongan, maka dunia radio seharusnya membantu. Jika
dunia radio butuh bantuan, maka dunia drama seharusnya membantu.” Ucap Geu Rim
mencoba merayu Soo Ho
“Nn.
Song... Kenapa kau muncul di hadapanku? Mengapa kau terus muncul di hadapanku?”
ucap Soo Ho sinis. Geu Rim terlihat binggung, Sutradar memanggil kalau akan
mulai syuting adegan ke-57 lagi!
Geu Rim
siap melompat seperti menjatuhkan diri ke danau, Soo Ho melihat Geu Rim yang
beberapa kali mengulang melompat terus menerus ke danau. Soo Ho melihat Geu Rim
dari dalam mobil.
“Apa Dia
penulis radio? Apa Dia melakukan itu untuk merekrutmu? Apa ada semacam koneksi?
Apa Kau mengenalnya?” ucap Manager Kim.
Soo Ho heran manager Kim yang bertanya seperti itu.
“Kau
tidak membaca satu halaman naskahmu dan malah melihatnya selama 30 menit.” Ucap
Manager Kim
“Apa
Kau akan memeriksa berapa halaman lagi
yang aku punya, dan berapa banyak yang harus aku baca hari ini, lalu melaporkan
nya pada Ibuku?” kata Soo Ho sinis. Manager Kim hanya bisa diam saja.
Geu Rim
untuk sekian kalinya melompat sampai kakinya seperti merasakan sakit karena
terus terjatuh dengan posisi yang sama. Soo Ho sudah berganti pakaian menemui sutrdara
bertanya Apa hasil videonya bagus. Sutradara melihat Soo Ho yang akan pergi
sekarang
“Tapi dia
sangat luar biasa.” Komentar Soo Ho melihat hasil video. Sutradaa pikir itu
sudah pasti karena Geu Rim sudah
melompat lebih dari 20 kali.
“Hei..
Geu Rim, kenapa kau bergerak tadi? Kita coba lagi untuk yang terakhir kalinya.”
Teriak sutradara. Geu Rim pun mengikuti perintah sutradara.
Akhirnya
Geu Rim pun melompat walaupun kakinya terasa sangat sakit, Soo Ho melihat Geu Rim yang melompat dan Geu
Rim merasakan kakinya seperti sakit dan tak bisa berenang. Soo Ho mulai panik
sampai akhirnya melihat tangan yang naik ke atas akhirnya Geu Rim keluar dari
air. Soo Ho hanya bisa menatapnya.
Flash Back
Geu Rim
yang masih remaja bermain dengan banyak anak-anak, tanpa disadari seorang pria
menatap Geu Rim dengan senyuman, seperti Soo Ho sudah dari masa sekolah
menyukai Geu Rim yang ramah.
Bersambung
ke episode 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
BK dyah... mana lanjutannya???-seru2...-dtunggu sll...
BalasHapus