PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 31 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 13

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Tak terlihat bahagia dengan Pistol lalu mencoba untuk membidik penjahat yang akan menyerangnya. Dong Tak siap mengunakan pistol dengan menatap cermin, tapi bayangnya adalah Soo Chang. Soo Chang mengejek Dong Tak dengan menjulurkan lidahnya. 
Akhirnya Dong Tak terbangun dari tidurnya, karena tubuhnya kembali di rasukin oleh Soo Chang, menurutnya itu Mimpi yang aneh. Seseorang bertanya ada apa. Dong Tak menceritakan Penipu itu masuk ke tubuhnya dan...lalu tersadar sadar menengok ternyata Soo Chang sudah ada disampingnya.
Soo Chang sibuk berlatih disamping Dong Tak dengan senyuman, Dong Tak hanya bisa menghela nafas dan langsung membaringkan tubuhnya. 


Kepala So pikir mungkin harus menulis berita duka Jin An dan ingin tahu apa dilakukan Jin An pada atasannya, karena seharusnya sudah melapor kepada mereka. Jin An mengaku tidak mengalami cedera, jadi bisa merilis artikel eksklusif dengan videonya.
“Biarkan saja kali ini.” Ucap Jin An santai. Kepala So pikir  Itulah yang ia katakan.
“Jadi Direktur memberi bonus.” Kata Kepala So.  Jin An pun mengucapkan Terima kasih.
“Siapkan artikel tindak lanjutnya sehingga stasiun lain tidak bisa memanfaatkan kita.” Ucap Kepala So. Jin An menganguk mengerti. Kepala So menyuruh tim lainya agar bisa Belajar dari Jin An. 

Jin An berjalan ke meja kerjanya, Mi Nam dan Na Mi mengikuti ingin tahu amplop yang dibawa oleh Jin An. Jin An mencoba menyembunyikan. Mi Nam pikir sudah melihat amplop jadi meminta traktir. Jin An pikir Ini hadiah atas kegigihannya sebagai jurnalis jadi meminta agar Jangan konyol.
“Ku yakin uangnya tidak banyak. Pamanku cukup pelit.” Ejek Na Mi
“Oh, aku baru tahu... Bagaimanapun, menjauhlah dari uangku. Ada sesuatu yang harus ku beli.” Kata Jin An bergegas pergi. Mi Nam bertanya kemana Jin An akan pergi sekarang. 

Jin An pergi ke rumah sakit tapi dikagetkan kalau pasien yang dicari sudah keluar. Ia bertemu dengan perawat Gil bertanya Kapan keluar, karena pelajar itu tidak bilang apapun lalu mengumpat si Anak yang nakal, tapi  bersyukur karena sudah sadar.
“Dia meninggalkan catatan untukmu.” Ucap Perawat Gil memberikan sebuah note pada Jin An.
Jin An membaca tulisan si pelajar “Kudengar Anda menangkap penjahat itu. Terima kasih, Unnie cantik.”
“Hei, dia memanggilku cantik. Aku membeli beberapa cat kuku. Tolong berikan padanya jika kau bertemu dengan dia” kata Jin An terlihat senang.
“Omong-omong, Kudengar Detektif Cha juga menyelamatkanmu kali ini.” Kata perawat Gil
“Jangan bicara tentang dia.” Keluh Jin An terlihat kesal. Seorang wanita terlihat sengaja mendengar dari bangku. Perawat Gil ingin tahu kenapa Jin An terlihat kesal.
“Dia mudah berubah pikiran, Seperti memiliki kepribadian ganda. Dia mungkin memiliki banyak kepribadian  ganda atau semacamnya.” Ucap Jin An kesal melihat sikap Dong Tak.
“Meski begitu, di antara semua detektif di negeri ini, Kurasa Detektif Cha yang terbaik. Dia tampak seperti seseorang yang akan  mengorbankan nyawanya untukku.” Kata Perawat Gil Bangga
“Iya. Dia tipe orang yang akan menolong  korban dengan nyawanya.” Kata Jin An lalu tersadar melihat sosok wanita yang menatap ke arahnya lalu bertanya pada perawat Gil siapa wanita itu.
“Dia pasien yang sering datang ke sini... Dia pasti sering jatuh karena sering datang ke sini dengan  memar di mana-mana. Terakhir kali, dia mematahkan tulang rusuknya karena jatuh di tangga. Dia selalu datang dengan pacarnya, dan pacarnya seperti malaikat berwajah tampan. Mengapa? Apa ada yang aneh?” ucap Perawat Gil melihat Jin An yang terus menatapnya. Jin An mengelengkan kepala. 



Soo Chang berjalan sendirian sambil membahas Dong Tak pertama kali kerasukan ketika ingin menangkap pembunuh sebenarnya. yang membunuh Detektif Jo.
“Seperti yang dia katakan, menangkap penjahat sesungguhnya  adalah kunci atas semua ini. Lalu Ayahku tidak akan bersalah, dan aku  bisa kembali ke tubuhku.” Ucap Soo Chang
Ia mengingat saat Ms Bong mengatakan hanya punya waktu 49 hari dan harus membuka simpul takdir  yang menjeratnya untuk bisa kembali. Soo Chang mengeluh karena waktunya sudah dua minggu dan bertanya-tanya yang akan terjadi,
“Apa Dong Tak akan menangkap penjahat sebenarnya?.. Ahh.. Tidak, aku ragu... Aku pernah menjalani hidup seperti dia, dan sadar bahwa detektif bahkan tidak punya waktu untuk mati... Oke, sekarang aku sudah di titik ini, Aku akan masuk ke tubuhnya lagi untuk menangkap sendiri pembunuh sebenarnya.” Ucap Soo Chang menyakinkan diri. 

Kepala Ma memarahi Dong Tak yang ingin mengabaikan semua peraturan. Kepala Yoo membala kalau Dong Tak menangkap pelakunya,  dan anak-anak itu selamat. Kepala Ma pikir Ini bukan tentang menyelesaikan kasus karena Jaksa mengajukan tuntutan resmi.
“Kita bahkan tidak perlu mengadakan  komite disiplin untuk ini. Kau setidaknya akan ditangguhkan atau yang terburuk, dipenjara. Dan bagaimana jika reporter itu menggugatmu?  Lalu Berita apa yang akan beredar nanti?” kata Kepala Yoo marah
“Anda tidak perlu khawatir dengan Reporter Song. Dia sangat baik, dan sudah seperti keluarga...” ucap Kepala Yoo menyakinkan.
“Kapten Yoo...Apa ini yang bisa kau lakukan untuk  mengendalikan bawahanmu?” kata Kepala Ma marah
“Aku yang salah... Aku akan bertanggung jawab untuk ini. Tapi... kenapa Anda tidak merasa terganggu ketika ini terjadi pada Hang Joon?” kata Dong Tak menyindir
“Hei, Inspektur punya alasan untuk...” ucap Kepala Yoo langsung disela oleh Dong tak
“Kasus itu belum berakhir bagiku.” Tegas Dong Tak. Kepala Yoo menyadarkan Dong Tak
“Kau memasukkan Lee Doo Sik di jeruji besi.” Ucap Kepala Yoo. Kepala Ma pikir Dong Tak akan selalu bertindak sok benar,
Dong Tak teringat dengan ucapan Doo Sik saat di interogasi “ Apa Kau ingin tahu mengapa detektif itu meninggal? Karena dia sok pintar. Jadi kau juga harus berhenti sok pintar.”
“Inspektur Ma, aku akan bertanggung jawab dan memastikan ini tidak terjadi lagi. Jadi Ayo pergi.” Ucap Kepala Yoo menarik Dong Tak untuk pergi.

“Kita bahkan tidak punya kertas yang cukup untuk menulis surat penjelasan. Kau harus menggunakan kertas buram. Astaga, ayo kita lanjutkan, oke?” ucap Kepala Yoo. Soo Chang ikut berkomentar agar segara Lanjutkan.
“Berhenti ikut campur.” Kata Dong Tak marah. Kepala Yoo heran karena  hanya mencoba membantu saja.
“Ini seperti ada ketegangan di antara kalian.” Kata Kepala Yoo
“Ahjussi itu sangat keren. Apa dia Inspektur? Tapi kulitnya tidak cerah. Apa dia mengidap penyakit liver?” kata Soo Chang
“Berhenti ikut campur.” Teriak Dong Tak marah. Kepala Yoo heran dengan Dong Tak yang terus berteriak.
“Tidak bisakah aku mencampuri urusanmu? Kita keluarga.” Ucap Kepala Yoo
Dong Tak mengaku  tidak bicara dengan kepala Yoo. Kepala Yoo pikir Dong Tak tidak boleh melakukan ini padanya, karena Inspektur yang lebih muda dari Dong Tak  menekanya dan rekan tim yang sebaya anaknya meremehkannya. Ia menegaskan dirinya bukan tas dorong.
Dong Tak memilih mengajak Kepala Yoo makan bersama saja. Kepala Yoo menolak,  karena tidak mau pergi dengan Dong Tak  dan memilih untuk pergi.  Dong Tak kesal melirik ke arah Soo Chang, Soo Chang merasa tak bersalah mengaku sangat lapar dan mengajak untuk makan saja.

Dong Tak memesan mangkuk bibimbap. Soo Chang menyuruh untuk memesan galbitang saja karena rasanya lebih enak. Dong Tak mengaku tidak makan sup daging. Soo Chang heran berarti Dong Tak  tidak makan yukgaejang, samgyetang, atau galbitang. Dong Tak mengaku tak suka. Soo Chang ingin tahu alasanya.
“Kedua orangtuaku tenggelam saat  mereka berusaha menyelamatkanku. Apa kau Puas?!!” ucap Dong Tak marah. Soo Chang menganguk mengerti dengan senyuman bahagia.
“Kalau aku, darah. Kalau kau, air... Itu alasannya.” Ucap Soo Chang sedikit berbisik.
“Aku bisa mendengarmu. Apa yang kau gumamkan?” kata Dong Tak
“Kau tidak boleh mendengarkan ini. Aku yakin akan hal ini sekarang. Air... Bagaimanapun, Detektif Cha... Terakhir kali aku berada di tubuhmu, Kulihat badanmu sangat bagus... Kau seperti patung. Kau pasti dilahirkan seperti itu. Kau sungguh terlahir dengan kondisi bugar. Jadi mari kita pergi ke sauna.” Ucap Soo Chang
“Aku pejabat publik. Aku tidak bisa pergi  sauna saat bekerja.” Ucap Dong Tak menolak
“Astaga, ketika aku mencopet di sauna, semua orang yang duduk disana adalah pejabat publik.” Kata Soo Chang. Dong Tak seperti tak peduli. 


“Dua pria akan menjadi saudara setelah  mereka pergi ke sauna, menunjukkan tubuh mereka dan saling  mengusap punggung masing-masing. Jika kau tidak ingin ke sauna, kita bisa pergi berenang. Ahh.. Astaga, kau sangat bau. Kau sudah mandi?  Aku yakin belum. Ayo ke ruang tugas dan mandi.” Ucap Soo Chang terus berusaha mengajak Dong Tak pergi ke sauna.
“Apa yang terjadi? Mengapa kau ingin mendekatkanku dengan air? Apa kau menyembunyikan sesuatu?” ucap Dong Tak penasaran.
Soo Chang mengelak dengan mengeluh Dong Tak bisa mengatakan itu padahal  Dong Tak yang mengatakan mereka bersaudara. Dong Tak menyuruh Soo Chang Pergilah ke rumah sakit karena harus kembali ke tubuhnya. Ia juga akan menangkap brengsek yang  membunuh Hang Joon Hyung dan orang yang menjebak Doo Sik Jadi jangan khawatir.
“Ini karena aku khawatir. Apa Kau lihat kesetiaan Avengersku? Aku akan membuat rencana dengan saudaraku untuk menangkap pembunuh itu sendiri” ucap Soo Chang menyakinkan.
“Apa Kau mau menipu lagi? Kau menggunakan tubuhku untuk melakukan itu,  dan juga melakukannya pada Ji An. Apa yang ingin kau lakukan pada tubuhku yang tidak kuketahui?” ucap Dong Tak marah
“Kudengar seseorang membuat alibi Doo Sik. Bagaimana kalau itu polisi?Itu berarti semua orang ini penjahat.” Kata Soo Chang menyakinkan.
“Tidak ada orang yang seperti itu di timku.” Ucap Dong Tak yakin.
“Bisakah kau membiarkanku masuk ke tubuhmu? Lalu aku akan menemui Doo Sik dan...” kata Soo Chang
“Aku seorang detektif. Aku akan melakukannya  dengan caraku sendiri. Jadi serahkan itu padaku.” Ucap Dong Tak
Soo Chang terlihat kesal kakinya tiba-tiba bisa menendang kaleng minuman, lalu mengenai kepala seorang polisi dengan memegang selang air. Dong Tak hanya terdiam, Soo Chang sudah siap akan masuk tubuh Dong Tak, tapi terjatuh begitu saja di atas aspal. Dong Tak heran melihat Soo Chang, Soo Chang berpura-pura sedang berjemur. Dong Tak memilih untuk segera masuk kantor. 


Si wanita yang ada dirumah sakit masuk ke kantor polisi. Dong Ki dan Ho Tae sedang membahas kasus Penyerangnya wanita, bukan pria dan Wanita akhir-akhir ini lebih menakutkan. Sung Hyuk melihat si wanita bertanya tujuanya datang.
“Aku mencari Detektif Cha Dong Tak.” Ucap si wanita.
“Seharusnya kau memperlakukan pacarmu lebih baik. Sangat sulit bagi kami untuk ikut campur  tentang sesuatu yang terjadi di antara pasangan. Kami tidak punya undang-undang terkait itu,  jadi sulit untuk menghukum mereka. Pertama, kalian berdua harus bertemu dan membicarakannya.” Kata Dong Ki pada pria yang melapor
“ Ini sangat menakutkan walau hanya berada di dekatnya.” Kata si pria

Sung Hyuk binggung karena wanita yang ada disampingnya sudah hilang. Dong Tak melihat Sung Hyuk dan menyapanya. Sung Hyuk memberitahu Ada wanita kesini yang mencarinya. Dong Tak seperti tak peduli meminta Sung Hyuk agar bisa memeriksa Doo Sik dan  lihat apa yang dilakukan. Sung Hyuk menganguk mengerti.
“Bukankah itu milikku?” ucap Dong Tak melihat sepatu yang dipakai Sung Hyuk
“Iya... Kau menyuruhku untuk membuangnya.” Ucap Sung Hyuk. Dong Tak heran ia yang melakukan itu.
“Lepaskan.” Ucap Dong Tak karena itu kenangan dari seniornya. Sung Hyuk pun langsung melepaskanya.
“Astaga, mudah sekali mengambil apa yang sudah dia beri.” Ucap Dong Ki lalu berkomentar pada Sung Hyuk yang pasti kesulitan.
“Aku akan melakukannya dengan caraku, Hang Joon Hyung. Soo Chang, idiot itu. Dia bahkan tidak bertanya kepadaku.... Tapi Tunggu, kenapa dia melakukan itu?” kata Soo Chang menganti sepatunya sambil mengingat saat Soo Chang seperti melompat pada tubuhnya. 

Kepala Soo menegaskan Jin An perlu menyiapkan laporan berita lanjutan Dan juga wawancara detektif itu bahkan mendengar wajahnya sangat tampan. Jin A menolak menyuruh orang lain yang melakukannya. Tapi akhirnya Jin An tetap bertemu dengan Dong Tak.

“Apa Kau lihat tombol putih di bagian atas? Kita akan mulai begitu tombolnya merah.” Ucap Jin An menjelaskan pada Dong Tak. Wajah Dong Tak terlihat tegang menatap kamare. Mereka pun memulai wawancara.
“Saya bersama detektif yang pertama tiba saat penculikan yang terjadi padaku dan anak-anak itu. Mari kita dengar pendapatnya.” Ucap Jin An sebagai reporter
“Aku menerima lokas penculikan anak-anak SMA dari  seorang informan anonim. Begitulah cara kami berhasil menyerbu TKP.” Kata Dong Tak memberikan penjelasan.
“Apa kau masih marah padaku?” ucap Dong Tak. Jin An mengeluh Dong Tak membahas saat sedang wawancara.
“Aku akan minta maaf sekali lagi. Aku tidak akan pernah membuatmu dalam bahaya lagi.” Kata Dong Tak
“Kau sudah membuatku dalam bahaya besar. Ini akan menjadi masalah jika ditayangkan.” Kata Jin An kesal dan mengajak timnya agar mengulang lagi.
Dong Tak ingin bicara didepan kamera, tapi akhirnya mengajak Jin An agar bicara berdua. Jin An setuju untuk keluar. Ho Tae pikir Ada sesuatu yang aneh selama siaran. Dong Ki dan Mi Nam yang melihatnya hanya terlihat binggung. 



Jin An bertanya Apa anak itu baik-baik saja, Dong Tak hukumannya akan dikurangi dan mendengar wanita itu sudah keluar rumah sakit. Jin An memberitahu kalau pelajar itu sudah keluar saat datang kerumah sakit jadi Dong Tak tidak perlu khawatir.
“Hari itu, kau cukup berani Dan penyetir yang hebat. Kau menyelamatkanku.” Ungkap Dong Tak.
“Kau juga hebat, Kau menyelamatkanku. Tapi ada satu hal yang tidak ku mengerti. Orang seperti apa dirimu? Kau berpura-pura menjadi polisi jahat  untuk memancing di Tn. Park dan mengatakan bahwa aku reporter. Aku tidak mengerti.” Ungkap Jin An kesal
“Itu...Bisa dikatakan itu strategi.” Kata Dong Tak menutupi rahasianya.
“Apa Kau tahu? Kapanpun kau melakukannya, tatapan dan cara bicaramu berubah. Kau menjadi orang lain.” Jelas Jin An heran
“Jika aku meminta bantuan atau menyeretmu ke penyelidikan...” kata Dong Tak langsung disela oleh  Jin An
“Apa Itu bukan kau? Apa maksudmu orang lain yang melakukannya? Kau kembali bicara sopan hari ini. Padahal Kemarin, kau bicara dengan santai padaku.” Kata Jin An heran .
“Aku lebih suka bicara sopan dengan wanita. Meskipun wanita yang ku temui hanya tersangka, korban, atau kerabat korban.” Akui Dong Tak
Jin An kesal Dong Tak yang berkata sejujur itu, lalu bertanya apakah ia dianggap wanita bagi Dong Tak. Dong Tak terdiam, Jin An ingin Dong Tak menjawab pertanyaan. Dong Tak memilih untuk pamit pergi karena ada urusan. Jin An menahanya karena Dong Tak harus menjawabnya.
“Apa kau pria?” keluh Dong Tak kesal. Jin An dengan senyuman merasa Dong Tak menganggap dirinya wanita.
“Bukan.” Kata Dong Tak menyangkalnya.
“Dia tidak perlu berusaha keras menyangkalnya.” Keluh Jin An melihat Dong Tak pergi. 
Jin An berjalan sendirian, tiba-tiba motor pengantar makanan akan menabrak Jin An. Soo Chang melihatnya ingin menyelamatkanya, tapi tak bisa dan akhirnya Jin An terjatuh karena harus menghindar. Jin An mengomel kalau Pengemudi yang mengerikan. Soo Chang hanya bisa menghela nafas karena tak bisa menolong Dong tak.
Dong Tak mengetik laporan teringat kembali pertanyaan Jin An “Apa aku wanita bagimu?” lalu menjawab sendiri kalau sudah pasti Jin An adalah wanita karena tak mungkin dirinya pria. Ia mengingat kembali saat mengajak pergi Jaksa Tak dan memanggilnya “Oppa.”

“Dia bilang "Oppa"? Dia selalu memanggilku Detektif Cha.” Ucap Dong Tak kesal 


“Detektif Cha.” Kata Sung Hyuk yang baru datang. Dong Tak kaget dengan mengeluh Sung Hyuk yang juga memanggilnya dengan panggilan itu. Sung Hyuk menatap binggung.  Dong Tak pun ingin tahu ada apa memanggilnya
“Ada info tentang Lee Doo Sik. Akhir-akhir ini tidak ada yang  mengunjunginya di penjara. tapi... Salah satu anak buahnya memberitahu sesuatu. Dia tahu pembunuh yang ahli menggunakan pisau.” Ucap Sung Hyuk
“Apa maksudnya Seseorang yang menusuk dan memutarnya?” tanya Dong Tak berwajah serius. 

Jaksa Tak bertemu dengan ayahnya diatap mengaku  pertama kali datang setelah menjadi jaksa. Tuan Tak pikir Sangat enak atap dan tidak ingin turun. Tuan Tak membenarkan lalu menanyakan pekerjaan anaknya. Jaksa Tak pikir banyak belajar setiap hari.
“Kita orang yang memegang pisau. Investigasi sama dengan menusuk orang dengan pisau. Jangan biarkan kesenangan membuatmu memilih tersangka. Kau mungkin menusuk, tapi tidak boleh memutar.” Pesan ayahnya memberikan pesan
“Baiklah. Aku akan mengingat itu.” Ucap Jaksa Tak
“Senang melihat kau menjadi jaksa yang hebat.” Ungkap Tuan Tak. 


Dong Tak melihat Soo Chang yang akan masuk ke tempat Yong Pal bertanya apa yang aka dilakukan.  Soo Chang menagku untuk melihat saudaranya yang sesungguhnya dan sudah membuat janji dan bersumpah untuk menjadi saudaranya, tapi dia sangat pamer jadi sangat membencinya. Dong Tak heran So Chang yang memanggil dia.
“Yah...  "Dia?" Kau sepertinya sadar...” keluh Soo Chang kesal
“Tetaplah disini. Aku ada urusan penting.” Kata Dong Tak kesal. Soo Chang pun kebingungan caranya agar bisa masuk ke tubuh Dong Tak. 

Yong Pal melihat jejeran pisau dan bertanya Siapa yang membawa pisau bedah. Dokter Ji mengangkat tanganya kalau itu miliknya. Yong Pal menjelaskan Pisau cukur yang mereka mainkan saat kecil atau hal seperti ini tidak akan  membunuh orang.
“Mengapa aku harus membunuh? Aku menyelamatkan orang.” Pikir Dokter Ji
“Untuk apa kita hidup?” tanya Yong Pal, Mereka menjawab Kesetiaan.
“Kesetiaan... Benar. Kalian tidak boleh menukar kegunaan pisau  di dalam keluarga. Kedua kalinya kalian melakukan itu, maka kalian berubah dari preman menjadi pengganggu.” Ucap Yong Pal. Mereka mengulang Dari preman menjadi pengganggu kalau tak boleh dilakukan.
“Sekarang aku akan menunjukkan  beberapa keterampilan. Bukalah mata lebar-lebar, dan amati. Hati-hati, atau kalian akan terluka. “ kata Yong Pal
Yong Pal mengeluarkan keahilanya memakai pisau, membentuk lobak jadi kelinci dan wortel menjadi wajah naga. Anak buahnya terlihat bangga melihat bos mereka. Yong Pal menegaskan Beginilah cara menggunakan pisau, mereka semua Tepuk tangan.
Dong Tak masuk ke dalam ruangan, Yong Pal sedang memegang pisau terkena sedikit dibagian perutnya karena terdorong di pintu. Dong Tak membantu memberikan obat pada Yong Pal dengan mengeluh karena menusuk diri sendiri.
“Kau yang melakukannya... Aku sungguh tidak cocok dengan polisi.” Ucap Yong Pal kesal
“Bergabunglah dengan wanita kalau begitu. Apa Kau ingat orang yang menusuk dan memutar itu?” ucap Dong Tak. Yong Pal mengingat-ingat tentang Menusuk dan memutar. 


Soo Chang memikirkan cara bisa membawakan air untuk Dong Tak. Doo Ki sedang sibuk mengajarkan agar bisa menuangkan minuman ke dalam gelas. Soo Chang berusaha mengambil tempat wine agar bisa menyiram Dong Tak tapi tanganya tak bisa meraihnya.
Dong Tak melihat dari kejauhan, akhirnya berjalan mendekat. Doo Ki berteriak marah karena mereka tak memberikan es batu dalam tempat wine. Soo Chang akhirnya mencoba mendorong Doo Ki, air dalam baskom pun tersiram ke wajah Dong Tak. Soo Chang tersenyum bahagia.
“Detektif Cha. Aku minta maaf.” Ucap Doo Kki panik. Dong Tak terlihat ingin marah.
“Terima kasih... Terima kasih. Terima kasih banyak.” Kata Soo Chang memeluk Doo Kki yang terlihat bahagia. Doo Ki bingung karena Dong Tak malah memeluknya. 

Soo Chang datang menemui Yong Pal menyapanya dengan santai dan kaget karena terluka. Yong Pal mengeluh Dong Tak itu seperti tinggal di ditempatnya karena datang dan pergi sesukanya. Soo Chang pikikir Itu karena merindukan Yong Pal saat  akan pulang. Yong Pal mengeluh Dong Tak sungguh tidak waras.
“Jadi apa sebenarnya yang kita  bicarakan tadi? Aku sangat penasaran.” Ucap Soo Chang penasaran.
“Rumor mengatakan... Lee Doo Sik sudah lama bertemu dengan pembunuh itu.” Kata Yong Pal. 

Soo Chang akhirnya pergi menemui Doo Sik di ruang tahanan, melihat temanya sangat kurus berpikir kalau tidak makan dan terlihat mengerikan. Ia pikir temanya itu tak  punya waktu 30 tahun jadi memintanya agar Makanlah dengan baik serta BAB dengan baik.
“Foto... Apa Kau sungguh membuangnya?” ucap Doo Sik. Soo Chang binggung mendengarnya.
“Itu Tidak, 'kan? Apakah Benar? Dengan itu, maka aku bisa keluar kapanpun.” Kata Doo Sik. Soo Chang bergumam mengetahui kalau ada foto.
“Cha Dong Tak tidak menceritakan semuanya.” Gumam Soo Chang
“Dimana foto itu? Pikirkan baik-baik... Otakmu bekerja lebih baik dariku.” Ucap Doo Sik memohon.
“Lupakan itu... Aku harus bertanya sesuatu karena  sangat penasaran. Kenapa kau menjebak Gong Soo Chang  sebagai pembunuh?” kataSoo Chang. Doo Sik heran Dong Tak malah membahas Soo Chang
“Karena aku sungguh tidak paham. Apa yang telah aku lakukan... Maksudku, Apa yang telah Soo Chang lakukan sehingga dia dijebak  sebagai pembunuh? Doo Sik, kau idiot... Soo Chang masih di rumah sakit karena kau.” Ucap Soo Chang membuat Doo Sik merasa bersalah.
“Oke. Matanya gemetar.” Gumam Soo Chang senang bisa membohongi temanya.
“Kau bertemu dengannya, 'kan? Pria yang menikam Jo Hang Joon. Orang yang menikam dan memutarnya. Jadi katakan saja orang yang kau sembunyikan. Ingatlah waktu-waktu dulu. Ketika Soo Chang bangun, maka kau bisa pergi mencopet dan bertengkar dengan dia lagi, seperti dulu.” Kata Soo Chang menyakinkan.
“Kau tidak tahu siapa yang mengirim foto itu, 'kan? Temukan dia, dan katakan ini padanya. Jika dia ingin aku tutup mulut, maka dia harus memberi sesuatu yang lebih daripada jas.” Ucap Doo Sik. Soo Chang terlihat binggung. 



Kepala Ma terlihat kaget dengan yang dikatakan anak buahnya. Seorang petugas penjara sengaja mengamati Dong Tak yang pergi menemui Doo Sik, tapi nama yang dituliskan adalah GONG SOO CHANG
“Apa Cha Dong Tak menggunakan nama Gong Soo Chang? Apa yang sedang terjadi?” ucap Kepala Ma binggung
“Doo Sik akan menjadi Ahjussi saat bebas, sudahlah Terserah kau saja. Tapi Apa dia makan dengan baik? Kenapa dia terlihat sangat kurus?” ucap Soo Chang keluar seperti kesal tapi terlihat khawatir. 

Soo Chang pergi ke atm untuk mengambil uang, menurutnya  harus menarik uang untuk pria yang menjebaknya sebagai pembunuh dan setidaknya bukan uangnya. Ia juga berharap Doo Sik akan membeli makanan dengan  uang yang diberikan lalu sakit perut.
“Ini...Ilegal... Tapi Berapa pin nya? Tidak mungkin 1234, 'kan?” ucap Soo Chang akhirnya mencoba menekan dan ternyata berhasil.
“Dia sangat polos... Dong Tak orang yang polos.” Kata Soo Chang lalu kaget melihat tabungan Dong Tak hanya 270 dolar
“Apa dia orang miskin? Bagaimana bisa pejabat publik... Ini tidak mungkin. Aku tidak percaya.” Ucap Soo Chang heran
Ia mendengar suara pemberitahuan akalu Semua simpanan Tn. Cha telah dipindahkan ke Jo Joon Soo. Ia lalu mengumpat pada Cha Dong Tak, yang memberikan semua uangnya kepada pria bernama Jo Joon Soo sebagai sogokan.
“Astaga, Jo Joon Soo ini pasti memiliki banyak kekuasaan. Dia menerima suap dari detektif Unit Kejahatan Berat. Aku harus mencari tahu siapa dia.” Ucap Dong Tak mencari nama Joon Soo. 

Di sekolah, guru memberitahu Joon Soo melempar batu ke kepala temannya dan melukainya dan hanya ingin pamannya datang, bukan ibunya. Soo Chang teringat saat Hang Joon datang menemuinya  dengan berkata “Aku mengirim lebih banyak uang bulan ini. Seharusnya aku membayar kelas privat anakku dengan uang itu.”
“Apa kau Jo Joon Soo? Apa kau anak detektif Jo Hang Joon?” ucap Soo Chang akhirnya duduk bersama dengan Joon Soo di ayunan.
“Astaga... Kau sejelek Ayahmu. Berapa banyak kelas privat yang kau ambil?” keluh Soo Chang
“Bagaimana mungkin sebagai istriku, kau tidak tahu? Hanya satu. Aku biasanya mengambil tiga,  tapi ibuku membatalkannya. Itu karena Ayah meninggal.” Kata Joon Soo sedih
“Ahh.. Dia tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Omong-omong, mengapa kau memukul temanmu?” tanya Soo Chang
“Eun Ji tidak menyukaiku lagi. Dia suka Dong Cheol sekarang.” Cerita Joon Soo
“Apa Kau putus darinya? Apa dia lebih kuat darimu?” kata Soo Cahng. Joon Soo menganguk.
“Bahkan saat putus, kau harus bersikap sopan. Jika dia tidak menyukaimu lagi, maka kau harus membiarkannya pergi. Mengapa melempar batu dan mendorongnya? Apa yang kau lakukan? Kau seorang pria... Kita adalah pria. Kita selalu kedatangan wanita-wanita.  Kita putus, dan kita juga kedatangan wanita-wanita baru.” Ucap Soo Chang terus mengoceh.

Tiba-tiba suara gagak lewat, mengejek Soo Chang hanya omong kosong.  Soo Chang pikir Eun Ji membuat Joon Soo tertawa. Joon Soo menganguk. Soo Chang tahu Eun Ji yang membuatnya bahagia,jadi lebih baik di hentikan saja.
“Kau tumbuh lebih tinggi berkat dia. Jika dia ingin pergi ke pria lain, maka katakan saja, "Selamat tinggal, aku mencintaimu." Apa aku benar?” ucap Soo Chang. Joon Soo pikir benar.
“Pergilah ke sana, dan temukan wanita cantik.” Kata Soo Chang. Joo Soo pun mengucapkan selamat tinggal pada istrinya pergi menemui teman lainya.
“Apa kau Dong Cheol yang mengambil Eun Ji dari Joon Soo?” ucap Dong Tak saat akan pergi bertemu dengan anak bertubuh tambun. 



KANTOR URUSAN SIPIL
Soo Chang turun dari mobil polisi, kepala Yoo menyambutnya menyindir Dong Tak yang senang, sambil mengeluh Dong Tak itu seorang detektif dan dilaporkan memukul anak berusia tujuh tahun. Soo Chang dengan santai mengaku memiliki sedikit konflik.
“Kau bilang Konflik? Hentikan itu... Sekarang Masuk. Inspektur ingin bertemu denganmu.” Ucap Kepala Yoo. Soo Chang binggung Inspektur ingin bertemu denganya. Kepala Yoo mengajak Dong Tak untuk masuk. 

Soo Chang melihat foto diatas meja, KOMPETISI SEPAK BOLA POLISI dan melihat foto bersama dengan Hang Joon.  Kepala Ma akhirnya masuk ruangan meminta agar Dong Tak luangkan waktu sebentar. Soo Chang menganguk mengerti, lalu membahas  Kepala Ma dan Hang Joon yang pasti berteman baik.
“Ini mengingatkanku pada... Apa namanya? Sumpah... Sumpah dari Taman Persik. Kalian terlihat sangat bahagia. Aku bisa melihat rasa kepercayaan dan  saling peduli di foto itu. Kalian terlihat seperti saudara.” Ucap Soo Chang
“Apa kau...datang ke penjara hari ini?” tanya Kepala Ma. Soo Chang membenarkan.
“Ini bukan masalah besar, Anda tidak perlu khawatir tentang ini. Aku hanya ingin memberikan uang kepada narapidana. Tapi Bagaimana Anda tahu aku pergi ke sana? Apa Anda memata-mataiku? Mengapa?” ucap Soo Chang curiga
“Apa Anda berpikir...Astaga. Aku tidak akan melakukan itu.  Aku tidak pergi ke sauna saat jam kerja... Tidak semua pejabat publik melakukan itu.” Kata Soo Chang. Kepala Yoo menatap binggung. 



Soo Chang pikir Bahkan Inspektur dan ingin tahu berapa banyak dari mereka yang pergi ke sauna.  Ia pikir tidak punya pilihan dan merasa sedikit bersalah pada Dong Tak, tapi hanya ada satu cara untuk bebas.
Bersambung ke episode 14

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar