Dong Tak
terlihat bahagia dengan Pistol lalu mencoba untuk membidik penjahat yang akan
menyerangnya. Dong Tak siap mengunakan pistol dengan menatap cermin, tapi
bayangnya adalah Soo Chang. Soo Chang mengejek Dong Tak dengan menjulurkan
lidahnya.
Akhirnya
Dong Tak terbangun dari tidurnya, karena tubuhnya kembali di rasukin oleh Soo
Chang, menurutnya itu Mimpi yang aneh. Seseorang bertanya ada apa. Dong Tak
menceritakan Penipu itu masuk ke tubuhnya dan...lalu tersadar sadar menengok
ternyata Soo Chang sudah ada disampingnya.
Soo Chang
sibuk berlatih disamping Dong Tak dengan senyuman, Dong Tak hanya bisa menghela
nafas dan langsung membaringkan tubuhnya.
Kepala So
pikir mungkin harus menulis berita duka Jin An dan ingin tahu apa dilakukan Jin
An pada atasannya, karena seharusnya sudah melapor kepada mereka. Jin An
mengaku tidak mengalami cedera, jadi bisa merilis artikel eksklusif dengan
videonya.
“Biarkan
saja kali ini.” Ucap Jin An santai. Kepala So pikir Itulah yang ia katakan.
“Jadi
Direktur memberi bonus.” Kata Kepala So.
Jin An pun mengucapkan Terima kasih.
“Siapkan
artikel tindak lanjutnya sehingga stasiun lain tidak bisa memanfaatkan kita.”
Ucap Kepala So. Jin An menganguk mengerti. Kepala So menyuruh tim lainya agar
bisa Belajar dari Jin An.
Jin An
berjalan ke meja kerjanya, Mi Nam dan Na Mi mengikuti ingin tahu amplop yang
dibawa oleh Jin An. Jin An mencoba menyembunyikan. Mi Nam pikir sudah melihat
amplop jadi meminta traktir. Jin An pikir Ini hadiah atas kegigihannya sebagai
jurnalis jadi meminta agar Jangan konyol.
“Ku yakin
uangnya tidak banyak. Pamanku cukup pelit.” Ejek Na Mi
“Oh, aku
baru tahu... Bagaimanapun, menjauhlah dari uangku. Ada sesuatu yang harus ku
beli.” Kata Jin An bergegas pergi. Mi Nam bertanya kemana Jin An akan pergi
sekarang.
Jin An
pergi ke rumah sakit tapi dikagetkan kalau pasien yang dicari sudah keluar. Ia
bertemu dengan perawat Gil bertanya Kapan keluar, karena pelajar itu tidak
bilang apapun lalu mengumpat si Anak yang nakal, tapi bersyukur karena sudah sadar.
“Dia
meninggalkan catatan untukmu.” Ucap Perawat Gil memberikan sebuah note pada Jin
An.
Jin An
membaca tulisan si pelajar “Kudengar Anda menangkap penjahat itu. Terima kasih,
Unnie cantik.”
“Hei, dia
memanggilku cantik. Aku membeli beberapa cat kuku. Tolong berikan padanya jika kau
bertemu dengan dia” kata Jin An terlihat senang.
“Omong-omong,
Kudengar Detektif Cha juga menyelamatkanmu kali ini.” Kata perawat Gil
“Jangan
bicara tentang dia.” Keluh Jin An terlihat kesal. Seorang wanita terlihat
sengaja mendengar dari bangku. Perawat Gil ingin tahu kenapa Jin An terlihat
kesal.
“Dia
mudah berubah pikiran, Seperti memiliki kepribadian ganda. Dia mungkin memiliki
banyak kepribadian ganda atau
semacamnya.” Ucap Jin An kesal melihat sikap Dong Tak.
“Meski
begitu, di antara semua detektif di negeri ini, Kurasa Detektif Cha yang
terbaik. Dia tampak seperti seseorang yang akan mengorbankan nyawanya untukku.” Kata Perawat
Gil Bangga
“Iya. Dia
tipe orang yang akan menolong korban
dengan nyawanya.” Kata Jin An lalu tersadar melihat sosok wanita yang menatap
ke arahnya lalu bertanya pada perawat Gil siapa wanita itu.
“Dia pasien
yang sering datang ke sini... Dia pasti sering jatuh karena sering datang ke
sini dengan memar di mana-mana. Terakhir
kali, dia mematahkan tulang rusuknya karena jatuh di tangga. Dia selalu datang
dengan pacarnya, dan pacarnya seperti malaikat berwajah tampan. Mengapa? Apa
ada yang aneh?” ucap Perawat Gil melihat Jin An yang terus menatapnya. Jin An
mengelengkan kepala.
Soo Chang
berjalan sendirian sambil membahas Dong Tak pertama kali kerasukan ketika ingin
menangkap pembunuh sebenarnya. yang membunuh Detektif Jo.
“Seperti
yang dia katakan, menangkap penjahat sesungguhnya adalah kunci atas semua ini. Lalu Ayahku
tidak akan bersalah, dan aku bisa
kembali ke tubuhku.” Ucap Soo Chang
Ia
mengingat saat Ms Bong mengatakan hanya punya waktu 49 hari dan harus membuka
simpul takdir yang menjeratnya untuk
bisa kembali. Soo Chang mengeluh karena waktunya sudah dua minggu dan
bertanya-tanya yang akan terjadi,
“Apa Dong
Tak akan menangkap penjahat sebenarnya?.. Ahh.. Tidak, aku ragu... Aku pernah
menjalani hidup seperti dia, dan sadar bahwa detektif bahkan tidak punya waktu
untuk mati... Oke, sekarang aku sudah di titik ini, Aku akan masuk ke tubuhnya
lagi untuk menangkap sendiri pembunuh sebenarnya.” Ucap Soo Chang menyakinkan
diri.
Kepala Ma
memarahi Dong Tak yang ingin mengabaikan semua peraturan. Kepala Yoo membala
kalau Dong Tak menangkap pelakunya, dan
anak-anak itu selamat. Kepala Ma pikir Ini bukan tentang menyelesaikan kasus
karena Jaksa mengajukan tuntutan resmi.
“Kita
bahkan tidak perlu mengadakan komite disiplin
untuk ini. Kau setidaknya akan ditangguhkan atau yang terburuk, dipenjara. Dan
bagaimana jika reporter itu menggugatmu?
Lalu Berita apa yang akan beredar nanti?” kata Kepala Yoo marah
“Anda
tidak perlu khawatir dengan Reporter Song. Dia sangat baik, dan sudah seperti
keluarga...” ucap Kepala Yoo menyakinkan.
“Kapten
Yoo...Apa ini yang bisa kau lakukan untuk
mengendalikan bawahanmu?” kata Kepala Ma marah
“Aku yang
salah... Aku akan bertanggung jawab untuk ini. Tapi... kenapa Anda tidak merasa
terganggu ketika ini terjadi pada Hang Joon?” kata Dong Tak menyindir
“Hei, Inspektur
punya alasan untuk...” ucap Kepala Yoo langsung disela oleh Dong tak
“Kasus
itu belum berakhir bagiku.” Tegas Dong Tak. Kepala Yoo menyadarkan Dong Tak
“Kau
memasukkan Lee Doo Sik di jeruji besi.” Ucap Kepala Yoo. Kepala Ma pikir Dong
Tak akan selalu bertindak sok benar,
Dong Tak
teringat dengan ucapan Doo Sik saat di interogasi “ Apa Kau ingin tahu mengapa
detektif itu meninggal? Karena dia sok pintar. Jadi kau juga harus berhenti sok
pintar.”
“Inspektur
Ma, aku akan bertanggung jawab dan memastikan ini tidak terjadi lagi. Jadi Ayo
pergi.” Ucap Kepala Yoo menarik Dong Tak untuk pergi.
“Kita
bahkan tidak punya kertas yang cukup untuk menulis surat penjelasan. Kau harus
menggunakan kertas buram. Astaga, ayo kita lanjutkan, oke?” ucap Kepala Yoo.
Soo Chang ikut berkomentar agar segara Lanjutkan.
“Berhenti
ikut campur.” Kata Dong Tak marah. Kepala Yoo heran karena hanya mencoba membantu saja.
“Ini
seperti ada ketegangan di antara kalian.” Kata Kepala Yoo
“Ahjussi
itu sangat keren. Apa dia Inspektur? Tapi kulitnya tidak cerah. Apa dia
mengidap penyakit liver?” kata Soo Chang
“Berhenti
ikut campur.” Teriak Dong Tak marah. Kepala Yoo heran dengan Dong Tak yang
terus berteriak.
“Tidak bisakah
aku mencampuri urusanmu? Kita keluarga.” Ucap Kepala Yoo
Dong Tak
mengaku tidak bicara dengan kepala Yoo.
Kepala Yoo pikir Dong Tak tidak boleh melakukan ini padanya, karena Inspektur
yang lebih muda dari Dong Tak menekanya dan
rekan tim yang sebaya anaknya meremehkannya. Ia menegaskan dirinya bukan tas
dorong.
Dong Tak
memilih mengajak Kepala Yoo makan bersama saja. Kepala Yoo menolak, karena tidak mau pergi dengan Dong Tak dan memilih untuk pergi. Dong Tak kesal melirik ke arah Soo Chang, Soo
Chang merasa tak bersalah mengaku sangat lapar dan mengajak untuk makan saja.
Dong Tak
memesan mangkuk bibimbap. Soo Chang menyuruh untuk memesan galbitang saja
karena rasanya lebih enak. Dong Tak mengaku tidak makan sup daging. Soo Chang
heran berarti Dong Tak tidak makan
yukgaejang, samgyetang, atau galbitang. Dong Tak mengaku tak suka. Soo Chang
ingin tahu alasanya.
“Kedua
orangtuaku tenggelam saat mereka
berusaha menyelamatkanku. Apa kau Puas?!!” ucap Dong Tak marah. Soo Chang
menganguk mengerti dengan senyuman bahagia.
“Kalau
aku, darah. Kalau kau, air... Itu alasannya.” Ucap Soo Chang sedikit berbisik.
“Aku bisa
mendengarmu. Apa yang kau gumamkan?” kata Dong Tak
“Kau
tidak boleh mendengarkan ini. Aku yakin akan hal ini sekarang. Air...
Bagaimanapun, Detektif Cha... Terakhir kali aku berada di tubuhmu, Kulihat
badanmu sangat bagus... Kau seperti patung. Kau pasti dilahirkan seperti itu. Kau
sungguh terlahir dengan kondisi bugar. Jadi mari kita pergi ke sauna.” Ucap Soo
Chang
“Aku
pejabat publik. Aku tidak bisa pergi
sauna saat bekerja.” Ucap Dong Tak menolak
“Astaga,
ketika aku mencopet di sauna, semua orang yang duduk disana adalah pejabat
publik.” Kata Soo Chang. Dong Tak seperti tak peduli.
“Dua pria
akan menjadi saudara setelah mereka
pergi ke sauna, menunjukkan tubuh mereka dan saling mengusap punggung masing-masing. Jika kau
tidak ingin ke sauna, kita bisa pergi berenang. Ahh.. Astaga, kau sangat bau.
Kau sudah mandi? Aku yakin belum. Ayo ke
ruang tugas dan mandi.” Ucap Soo Chang terus berusaha mengajak Dong Tak pergi
ke sauna.
“Apa yang
terjadi? Mengapa kau ingin mendekatkanku dengan air? Apa kau menyembunyikan
sesuatu?” ucap Dong Tak penasaran.
Soo Chang
mengelak dengan mengeluh Dong Tak bisa mengatakan itu padahal Dong Tak yang mengatakan mereka bersaudara.
Dong Tak menyuruh Soo Chang Pergilah ke rumah sakit karena harus kembali ke
tubuhnya. Ia juga akan menangkap brengsek yang membunuh Hang Joon Hyung dan orang yang
menjebak Doo Sik Jadi jangan khawatir.
“Ini
karena aku khawatir. Apa Kau lihat kesetiaan Avengersku? Aku akan membuat
rencana dengan saudaraku untuk menangkap pembunuh itu sendiri” ucap Soo Chang
menyakinkan.
“Apa Kau
mau menipu lagi? Kau menggunakan tubuhku untuk melakukan itu, dan juga melakukannya pada Ji An. Apa yang ingin
kau lakukan pada tubuhku yang tidak kuketahui?” ucap Dong Tak marah
“Kudengar
seseorang membuat alibi Doo Sik. Bagaimana kalau itu polisi?Itu berarti semua
orang ini penjahat.” Kata Soo Chang menyakinkan.
“Tidak
ada orang yang seperti itu di timku.” Ucap Dong Tak yakin.
“Bisakah
kau membiarkanku masuk ke tubuhmu? Lalu aku akan menemui Doo Sik dan...” kata
Soo Chang
“Aku
seorang detektif. Aku akan melakukannya
dengan caraku sendiri. Jadi serahkan itu padaku.” Ucap Dong Tak
Soo Chang
terlihat kesal kakinya tiba-tiba bisa menendang kaleng minuman, lalu mengenai
kepala seorang polisi dengan memegang selang air. Dong Tak hanya terdiam, Soo
Chang sudah siap akan masuk tubuh Dong Tak, tapi terjatuh begitu saja di atas
aspal. Dong Tak heran melihat Soo Chang, Soo Chang berpura-pura sedang
berjemur. Dong Tak memilih untuk segera masuk kantor.
Si wanita
yang ada dirumah sakit masuk ke kantor polisi. Dong Ki dan Ho Tae sedang
membahas kasus Penyerangnya wanita, bukan pria dan Wanita akhir-akhir ini lebih
menakutkan. Sung Hyuk melihat si wanita bertanya tujuanya datang.
“Aku
mencari Detektif Cha Dong Tak.” Ucap si wanita.
“Seharusnya
kau memperlakukan pacarmu lebih baik. Sangat sulit bagi kami untuk ikut
campur tentang sesuatu yang terjadi di
antara pasangan. Kami tidak punya undang-undang terkait itu, jadi sulit untuk menghukum mereka. Pertama,
kalian berdua harus bertemu dan membicarakannya.” Kata Dong Ki pada pria yang
melapor
“ Ini
sangat menakutkan walau hanya berada di dekatnya.” Kata si pria
Sung Hyuk
binggung karena wanita yang ada disampingnya sudah hilang. Dong Tak melihat
Sung Hyuk dan menyapanya. Sung Hyuk memberitahu Ada wanita kesini yang
mencarinya. Dong Tak seperti tak peduli meminta Sung Hyuk agar bisa memeriksa
Doo Sik dan lihat apa yang dilakukan.
Sung Hyuk menganguk mengerti.
“Bukankah
itu milikku?” ucap Dong Tak melihat sepatu yang dipakai Sung Hyuk
“Iya... Kau
menyuruhku untuk membuangnya.” Ucap Sung Hyuk. Dong Tak heran ia yang melakukan
itu.
“Lepaskan.”
Ucap Dong Tak karena itu kenangan dari seniornya. Sung Hyuk pun langsung
melepaskanya.
“Astaga,
mudah sekali mengambil apa yang sudah dia beri.” Ucap Dong Ki lalu berkomentar
pada Sung Hyuk yang pasti kesulitan.
“Aku akan
melakukannya dengan caraku, Hang Joon Hyung. Soo Chang, idiot itu. Dia bahkan
tidak bertanya kepadaku.... Tapi Tunggu, kenapa dia melakukan itu?” kata Soo
Chang menganti sepatunya sambil mengingat saat Soo Chang seperti melompat pada
tubuhnya.
Kepala
Soo menegaskan Jin An perlu menyiapkan laporan berita lanjutan Dan juga
wawancara detektif itu bahkan mendengar wajahnya sangat tampan. Jin A menolak
menyuruh orang lain yang melakukannya. Tapi akhirnya Jin An tetap bertemu
dengan Dong Tak.
“Apa Kau
lihat tombol putih di bagian atas? Kita akan mulai begitu tombolnya merah.”
Ucap Jin An menjelaskan pada Dong Tak. Wajah Dong Tak terlihat tegang menatap
kamare. Mereka pun memulai wawancara.
“Saya
bersama detektif yang pertama tiba saat penculikan yang terjadi padaku dan
anak-anak itu. Mari kita dengar pendapatnya.” Ucap Jin An sebagai reporter
“Aku
menerima lokas penculikan anak-anak SMA dari
seorang informan anonim. Begitulah cara kami berhasil menyerbu TKP.” Kata
Dong Tak memberikan penjelasan.
“Apa kau
masih marah padaku?” ucap Dong Tak. Jin An mengeluh Dong Tak membahas saat
sedang wawancara.
“Aku akan
minta maaf sekali lagi. Aku tidak akan pernah membuatmu dalam bahaya lagi.”
Kata Dong Tak
“Kau sudah
membuatku dalam bahaya besar. Ini akan menjadi masalah jika ditayangkan.” Kata
Jin An kesal dan mengajak timnya agar mengulang lagi.
Dong Tak
ingin bicara didepan kamera, tapi akhirnya mengajak Jin An agar bicara berdua.
Jin An setuju untuk keluar. Ho Tae pikir Ada sesuatu yang aneh selama siaran.
Dong Ki dan Mi Nam yang melihatnya hanya terlihat binggung.
Jin An
bertanya Apa anak itu baik-baik saja, Dong Tak hukumannya akan dikurangi dan
mendengar wanita itu sudah keluar rumah sakit. Jin An memberitahu kalau pelajar
itu sudah keluar saat datang kerumah sakit jadi Dong Tak tidak perlu khawatir.
“Hari
itu, kau cukup berani Dan penyetir yang hebat. Kau menyelamatkanku.” Ungkap
Dong Tak.
“Kau juga
hebat, Kau menyelamatkanku. Tapi ada satu hal yang tidak ku mengerti. Orang
seperti apa dirimu? Kau berpura-pura menjadi polisi jahat untuk memancing di Tn. Park dan mengatakan
bahwa aku reporter. Aku tidak mengerti.” Ungkap Jin An kesal
“Itu...Bisa
dikatakan itu strategi.” Kata Dong Tak menutupi rahasianya.
“Apa Kau
tahu? Kapanpun kau melakukannya, tatapan dan cara bicaramu berubah. Kau menjadi
orang lain.” Jelas Jin An heran
“Jika aku
meminta bantuan atau menyeretmu ke penyelidikan...” kata Dong Tak langsung disela
oleh Jin An
“Apa Itu
bukan kau? Apa maksudmu orang lain yang melakukannya? Kau kembali bicara sopan
hari ini. Padahal Kemarin, kau bicara dengan santai padaku.” Kata Jin An heran
.
“Aku
lebih suka bicara sopan dengan wanita. Meskipun wanita yang ku temui hanya tersangka,
korban, atau kerabat korban.” Akui Dong Tak
Jin An
kesal Dong Tak yang berkata sejujur itu, lalu bertanya apakah ia dianggap
wanita bagi Dong Tak. Dong Tak terdiam, Jin An ingin Dong Tak menjawab
pertanyaan. Dong Tak memilih untuk pamit pergi karena ada urusan. Jin An
menahanya karena Dong Tak harus menjawabnya.
“Apa kau
pria?” keluh Dong Tak kesal. Jin An dengan senyuman merasa Dong Tak menganggap
dirinya wanita.
“Bukan.”
Kata Dong Tak menyangkalnya.
“Dia
tidak perlu berusaha keras menyangkalnya.” Keluh Jin An melihat Dong Tak pergi.
Jin An
berjalan sendirian, tiba-tiba motor pengantar makanan akan menabrak Jin An. Soo
Chang melihatnya ingin menyelamatkanya, tapi tak bisa dan akhirnya Jin An
terjatuh karena harus menghindar. Jin An mengomel kalau Pengemudi yang
mengerikan. Soo Chang hanya bisa menghela nafas karena tak bisa menolong Dong
tak.
Dong Tak
mengetik laporan teringat kembali pertanyaan Jin An “Apa aku wanita bagimu?”
lalu menjawab sendiri kalau sudah pasti Jin An adalah wanita karena tak mungkin
dirinya pria. Ia mengingat kembali saat mengajak pergi Jaksa Tak dan
memanggilnya “Oppa.”
“Dia
bilang "Oppa"? Dia selalu memanggilku Detektif Cha.” Ucap Dong Tak
kesal
“Detektif
Cha.” Kata Sung Hyuk yang baru datang. Dong Tak kaget dengan mengeluh Sung Hyuk
yang juga memanggilnya dengan panggilan itu. Sung Hyuk menatap binggung. Dong Tak pun ingin tahu ada apa memanggilnya
“Ada info
tentang Lee Doo Sik. Akhir-akhir ini tidak ada yang mengunjunginya di penjara. tapi... Salah satu
anak buahnya memberitahu sesuatu. Dia tahu pembunuh yang ahli menggunakan
pisau.” Ucap Sung Hyuk
“Apa
maksudnya Seseorang yang menusuk dan memutarnya?” tanya Dong Tak berwajah
serius.
Jaksa Tak
bertemu dengan ayahnya diatap mengaku
pertama kali datang setelah menjadi jaksa. Tuan Tak pikir Sangat enak atap
dan tidak ingin turun. Tuan Tak membenarkan lalu menanyakan pekerjaan anaknya.
Jaksa Tak pikir banyak belajar setiap hari.
“Kita
orang yang memegang pisau. Investigasi sama dengan menusuk orang dengan pisau.
Jangan biarkan kesenangan membuatmu memilih tersangka. Kau mungkin menusuk,
tapi tidak boleh memutar.” Pesan ayahnya memberikan pesan
“Baiklah.
Aku akan mengingat itu.” Ucap Jaksa Tak
“Senang
melihat kau menjadi jaksa yang hebat.” Ungkap Tuan Tak.
Dong Tak
melihat Soo Chang yang akan masuk ke tempat Yong Pal bertanya apa yang aka
dilakukan. Soo Chang menagku untuk
melihat saudaranya yang sesungguhnya dan sudah membuat janji dan bersumpah
untuk menjadi saudaranya, tapi dia sangat pamer jadi sangat membencinya. Dong
Tak heran So Chang yang memanggil dia.
“Yah... "Dia?" Kau sepertinya sadar...”
keluh Soo Chang kesal
“Tetaplah
disini. Aku ada urusan penting.” Kata Dong Tak kesal. Soo Chang pun kebingungan
caranya agar bisa masuk ke tubuh Dong Tak.
Yong Pal
melihat jejeran pisau dan bertanya Siapa yang membawa pisau bedah. Dokter Ji
mengangkat tanganya kalau itu miliknya. Yong Pal menjelaskan Pisau cukur yang mereka
mainkan saat kecil atau hal seperti ini tidak akan membunuh orang.
“Mengapa
aku harus membunuh? Aku menyelamatkan orang.” Pikir Dokter Ji
“Untuk
apa kita hidup?” tanya Yong Pal, Mereka menjawab Kesetiaan.
“Kesetiaan...
Benar. Kalian tidak boleh menukar kegunaan pisau di dalam keluarga. Kedua kalinya kalian
melakukan itu, maka kalian berubah dari preman menjadi pengganggu.” Ucap Yong
Pal. Mereka mengulang Dari preman menjadi pengganggu kalau tak boleh dilakukan.
“Sekarang
aku akan menunjukkan beberapa
keterampilan. Bukalah mata lebar-lebar, dan amati. Hati-hati, atau kalian akan
terluka. “ kata Yong Pal
Yong Pal
mengeluarkan keahilanya memakai pisau, membentuk lobak jadi kelinci dan wortel
menjadi wajah naga. Anak buahnya terlihat bangga melihat bos mereka. Yong Pal
menegaskan Beginilah cara menggunakan pisau, mereka semua Tepuk tangan.
Dong Tak
masuk ke dalam ruangan, Yong Pal sedang memegang pisau terkena sedikit dibagian
perutnya karena terdorong di pintu. Dong Tak membantu memberikan obat pada Yong
Pal dengan mengeluh karena menusuk diri sendiri.
“Kau yang
melakukannya... Aku sungguh tidak cocok dengan polisi.” Ucap Yong Pal kesal
“Bergabunglah
dengan wanita kalau begitu. Apa Kau ingat orang yang menusuk dan memutar itu?”
ucap Dong Tak. Yong Pal mengingat-ingat tentang Menusuk dan memutar.
Soo Chang
memikirkan cara bisa membawakan air untuk Dong Tak. Doo Ki sedang sibuk
mengajarkan agar bisa menuangkan minuman ke dalam gelas. Soo Chang berusaha
mengambil tempat wine agar bisa menyiram Dong Tak tapi tanganya tak bisa
meraihnya.
Dong Tak
melihat dari kejauhan, akhirnya berjalan mendekat. Doo Ki berteriak marah
karena mereka tak memberikan es batu dalam tempat wine. Soo Chang akhirnya
mencoba mendorong Doo Ki, air dalam baskom pun tersiram ke wajah Dong Tak. Soo
Chang tersenyum bahagia.
“Detektif
Cha. Aku minta maaf.” Ucap Doo Kki panik. Dong Tak terlihat ingin marah.
“Terima
kasih... Terima kasih. Terima kasih banyak.” Kata Soo Chang memeluk Doo Kki
yang terlihat bahagia. Doo Ki bingung karena Dong Tak malah memeluknya.
Soo Chang
datang menemui Yong Pal menyapanya dengan santai dan kaget karena terluka. Yong
Pal mengeluh Dong Tak itu seperti tinggal di ditempatnya karena datang dan
pergi sesukanya. Soo Chang pikikir Itu karena merindukan Yong Pal saat akan pulang. Yong Pal mengeluh Dong Tak sungguh
tidak waras.
“Jadi apa
sebenarnya yang kita bicarakan tadi? Aku
sangat penasaran.” Ucap Soo Chang penasaran.
“Rumor
mengatakan... Lee Doo Sik sudah lama bertemu dengan pembunuh itu.” Kata Yong
Pal.
Soo Chang
akhirnya pergi menemui Doo Sik di ruang tahanan, melihat temanya sangat kurus
berpikir kalau tidak makan dan terlihat mengerikan. Ia pikir temanya itu
tak punya waktu 30 tahun jadi memintanya
agar Makanlah dengan baik serta BAB dengan baik.
“Foto...
Apa Kau sungguh membuangnya?” ucap Doo Sik. Soo Chang binggung mendengarnya.
“Itu Tidak,
'kan? Apakah Benar? Dengan itu, maka aku bisa keluar kapanpun.” Kata Doo Sik.
Soo Chang bergumam mengetahui kalau ada foto.
“Cha Dong
Tak tidak menceritakan semuanya.” Gumam Soo Chang
“Dimana
foto itu? Pikirkan baik-baik... Otakmu bekerja lebih baik dariku.” Ucap Doo Sik
memohon.
“Lupakan
itu... Aku harus bertanya sesuatu karena
sangat penasaran. Kenapa kau menjebak Gong Soo Chang sebagai pembunuh?” kataSoo Chang. Doo Sik
heran Dong Tak malah membahas Soo Chang
“Karena
aku sungguh tidak paham. Apa yang telah aku lakukan... Maksudku, Apa yang telah
Soo Chang lakukan sehingga dia dijebak sebagai pembunuh? Doo Sik, kau idiot... Soo
Chang masih di rumah sakit karena kau.” Ucap Soo Chang membuat Doo Sik merasa
bersalah.
“Oke.
Matanya gemetar.” Gumam Soo Chang senang bisa membohongi temanya.
“Kau bertemu
dengannya, 'kan? Pria yang menikam Jo Hang Joon. Orang yang menikam dan
memutarnya. Jadi katakan saja orang yang kau sembunyikan. Ingatlah waktu-waktu
dulu. Ketika Soo Chang bangun, maka kau bisa pergi mencopet dan bertengkar
dengan dia lagi, seperti dulu.” Kata Soo Chang menyakinkan.
“Kau
tidak tahu siapa yang mengirim foto itu, 'kan? Temukan dia, dan katakan ini
padanya. Jika dia ingin aku tutup mulut, maka dia harus memberi sesuatu yang
lebih daripada jas.” Ucap Doo Sik. Soo Chang terlihat binggung.
Kepala Ma
terlihat kaget dengan yang dikatakan anak buahnya. Seorang petugas penjara
sengaja mengamati Dong Tak yang pergi menemui Doo Sik, tapi nama yang
dituliskan adalah GONG SOO CHANG
“Apa Cha
Dong Tak menggunakan nama Gong Soo Chang? Apa yang sedang terjadi?” ucap Kepala
Ma binggung
“Doo Sik
akan menjadi Ahjussi saat bebas, sudahlah Terserah kau saja. Tapi Apa dia makan
dengan baik? Kenapa dia terlihat sangat kurus?” ucap Soo Chang keluar seperti
kesal tapi terlihat khawatir.
Soo Chang
pergi ke atm untuk mengambil uang, menurutnya
harus menarik uang untuk pria yang menjebaknya sebagai pembunuh dan
setidaknya bukan uangnya. Ia juga berharap Doo Sik akan membeli makanan dengan uang yang diberikan lalu sakit perut.
“Ini...Ilegal...
Tapi Berapa pin nya? Tidak mungkin 1234, 'kan?” ucap Soo Chang akhirnya mencoba
menekan dan ternyata berhasil.
“Dia
sangat polos... Dong Tak orang yang polos.” Kata Soo Chang lalu kaget melihat
tabungan Dong Tak hanya 270 dolar
“Apa dia
orang miskin? Bagaimana bisa pejabat publik... Ini tidak mungkin. Aku tidak
percaya.” Ucap Soo Chang heran
Ia
mendengar suara pemberitahuan akalu Semua simpanan Tn. Cha telah dipindahkan ke
Jo Joon Soo. Ia lalu mengumpat pada Cha Dong Tak, yang memberikan semua uangnya
kepada pria bernama Jo Joon Soo sebagai sogokan.
“Astaga,
Jo Joon Soo ini pasti memiliki banyak kekuasaan. Dia menerima suap dari
detektif Unit Kejahatan Berat. Aku harus mencari tahu siapa dia.” Ucap Dong Tak
mencari nama Joon Soo.
Di
sekolah, guru memberitahu Joon Soo melempar batu ke kepala temannya dan melukainya
dan hanya ingin pamannya datang, bukan ibunya. Soo Chang teringat saat Hang
Joon datang menemuinya dengan berkata “Aku mengirim lebih
banyak uang bulan ini. Seharusnya aku membayar kelas privat anakku dengan uang
itu.”
“Apa kau
Jo Joon Soo? Apa kau anak detektif Jo Hang Joon?” ucap Soo Chang akhirnya duduk
bersama dengan Joon Soo di ayunan.
“Astaga...
Kau sejelek Ayahmu. Berapa banyak kelas privat yang kau ambil?” keluh Soo Chang
“Bagaimana
mungkin sebagai istriku, kau tidak tahu? Hanya satu. Aku biasanya mengambil
tiga, tapi ibuku membatalkannya. Itu
karena Ayah meninggal.” Kata Joon Soo sedih
“Ahh.. Dia
tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Omong-omong, mengapa kau memukul
temanmu?” tanya Soo Chang
“Eun Ji
tidak menyukaiku lagi. Dia suka Dong Cheol sekarang.” Cerita Joon Soo
“Apa Kau
putus darinya? Apa dia lebih kuat darimu?” kata Soo Cahng. Joon Soo menganguk.
“Bahkan
saat putus, kau harus bersikap sopan. Jika dia tidak menyukaimu lagi, maka kau
harus membiarkannya pergi. Mengapa melempar batu dan mendorongnya? Apa yang kau
lakukan? Kau seorang pria... Kita adalah pria. Kita selalu kedatangan
wanita-wanita. Kita putus, dan kita juga
kedatangan wanita-wanita baru.” Ucap Soo Chang terus mengoceh.
Tiba-tiba
suara gagak lewat, mengejek Soo Chang hanya omong kosong. Soo Chang pikir Eun Ji membuat Joon Soo
tertawa. Joon Soo menganguk. Soo Chang tahu Eun Ji yang membuatnya bahagia,jadi
lebih baik di hentikan saja.
“Kau tumbuh
lebih tinggi berkat dia. Jika dia ingin pergi ke pria lain, maka katakan saja,
"Selamat tinggal, aku mencintaimu." Apa aku benar?” ucap Soo Chang.
Joon Soo pikir benar.
“Pergilah
ke sana, dan temukan wanita cantik.” Kata Soo Chang. Joo Soo pun mengucapkan
selamat tinggal pada istrinya pergi menemui teman lainya.
“Apa kau
Dong Cheol yang mengambil Eun Ji dari Joon Soo?” ucap Dong Tak saat akan pergi
bertemu dengan anak bertubuh tambun.
KANTOR
URUSAN SIPIL
Soo Chang
turun dari mobil polisi, kepala Yoo menyambutnya menyindir Dong Tak yang
senang, sambil mengeluh Dong Tak itu seorang detektif dan dilaporkan memukul
anak berusia tujuh tahun. Soo Chang dengan santai mengaku memiliki sedikit
konflik.
“Kau
bilang Konflik? Hentikan itu... Sekarang Masuk. Inspektur ingin bertemu
denganmu.” Ucap Kepala Yoo. Soo Chang binggung Inspektur ingin bertemu
denganya. Kepala Yoo mengajak Dong Tak untuk masuk.
Soo Chang
melihat foto diatas meja, KOMPETISI SEPAK BOLA POLISI dan melihat foto bersama
dengan Hang Joon. Kepala Ma akhirnya
masuk ruangan meminta agar Dong Tak luangkan waktu sebentar. Soo Chang
menganguk mengerti, lalu membahas Kepala
Ma dan Hang Joon yang pasti berteman baik.
“Ini mengingatkanku
pada... Apa namanya? Sumpah... Sumpah dari Taman Persik. Kalian terlihat sangat
bahagia. Aku bisa melihat rasa kepercayaan dan
saling peduli di foto itu. Kalian terlihat seperti saudara.” Ucap Soo
Chang
“Apa
kau...datang ke penjara hari ini?” tanya Kepala Ma. Soo Chang membenarkan.
“Ini
bukan masalah besar, Anda tidak perlu khawatir tentang ini. Aku hanya ingin memberikan
uang kepada narapidana. Tapi Bagaimana Anda tahu aku pergi ke sana? Apa Anda memata-mataiku?
Mengapa?” ucap Soo Chang curiga
“Apa Anda
berpikir...Astaga. Aku tidak akan melakukan itu. Aku tidak pergi ke sauna saat jam kerja... Tidak
semua pejabat publik melakukan itu.” Kata Soo Chang. Kepala Yoo menatap
binggung.
Soo Chang
pikir Bahkan Inspektur dan ingin tahu berapa banyak dari mereka yang pergi ke
sauna. Ia pikir tidak punya pilihan dan merasa
sedikit bersalah pada Dong Tak, tapi hanya ada satu cara untuk bebas.
Bersambung
ke episode 14
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar