PS : All images credit and content copyright : KBS
“Kau tahu
betapa So Hoo membenci ayahmu. Apa Soo Ho juga tahu, Carilah artikelnya segera,
bagaimana dia mencoba mengirimnya ke panti asuhan?” Hae Ra membaca pesan Tuan
Park dan teringat kembali saat berbicara dengan ayahnya
Flash Back
“Ayah
mengerikan.. Tidakkah ayah merasa menyesal padanya? Ayahlah yang mendapatkan
uang dengan dokumen curian yang ditulis Dr Moon” ucap Hae Ra marah. Tuan Jung
tak terima menyuruh Hae Ra menutup mulutnya.
“Jika
Ayah mengirimnya ke panti asuhan, maka Aku juga akan kabur.” Ancam Hae Ra
keluar dari ruangan
“Begitu
Soo Ho mulai menyelidiki masa lalunya, dia
akan menemukan segalanya tentang ayahmu. Kita bisa mendiskusikan segala hal
secara pribadi.” Tulis Tuan Park
Hae Ra
hanya duduk diam di dalam mobil. Soo Ho menawarkan untuk mendengarkan musik dan
bertanya Apa ada sesuatu yang inginkan. Hae Ra mengelengkan kepala walaupun
terlihat gelisah. Soo Ho ingin tahu apa yang dipikirkan Hae Ra sekarang. Hae Ra
pun mengajak Soo Ho untuk jalan-jalan sebentar.
Soo Ho
dan Hae Ra berjalan dengan melihat pepohon yang kering karena musim dingin, Soo
Ho ingin tahu Ada apa karena Hae Ra yang
kelihatan lesu,Apakah karena rumah tua itu. Hae Ra hanya terdiam.
“Bagaimana
kau bertahan dengan itu?” ucap Hae Ra. Soo Ho dibuat binggung dengan pertanyaan
Hae Ra
“Kau
mungkin tahu, Orangtuaku baik padamu hanya karena sopan santun. Itu Pasti
sangat sulit bagimu.” Ucap Hae Ra merasa tak enak hati
“Tetap
saja, lebih baik daripada tinggal di asrama. Aku bisa melihatmu saat
istirahat.” Ucap Soo Ho
“Ayahku tadinya
akan mengirimmu ke panti asuhan. Aku melihat formulir aplikasi dan berbicara
lagi padanya untuk pertama kalinya.” Cerita Hae Ra
“Kau telah
melindungiku sejak saat itu.” Ungkap Soo Ho memuji. Hae Ra pikir Tidak seperti
itu.
“Kau
pergi ke luar negeri untuk belajar sebelum ayahku mengirimmu ke panti asuhan.”
Kata Hae Ra
“Aku
tetap akan berubah dengan baik meskipun tumbuh disana. Jadi apa masalahnya?”
komentar Soo Ho
Hae Ra
teringat dengan kata-kata Tuan Park “Dr Moon tidak terbunuh oleh kebakaran.
Ayahmu membunuhnya.” Soo Ho melihat Hae Ra bertanya Apa ada yang ingin
dikatakan. Hae Ra hanya mengelengkan kepala seperti ingin menyembunyikan
sendiri. Soo Ho akhirnya mengajak Hae Ra pergi membeli buah karena udara
semakin dingin.
Soo Ho dan
Hae Ra pergi ke supermarket untuk membeli buah. Hae Ra meminta Soo Ho agar meneritakan
tentang bukti dan kesaksian baru. Soo Ho mengatakan kalau Ada begitu banyak.
Hae Ra ingin tahu Apa itu terkait dengan Ketua Park.
“Beberapa
adalah eksekutif perusahaan konstruksi.” Ucap Soo Ho. Hae Ra ingin tahu Apa
lagi
“Apa ada
sesuatu yang kau dengar?” tanya Soo Ho. Hae Ra mengelengkan kepala lalu
mengalihkan dengan mengajak memilih buah apel dan pir.
Saat itu
Hae Ra memilih buah, Soo Ho melihat sosok pria berpakaian hitam seperti preman
mengambil gambar Hae Ra dari kejauhan. Hae Ra sempat melihat Soo Ho menatap
arah lain dan bertanya ada apa. Soo Ho pun menyembunyikan cerita dengan
mengajak Hae Ra belanja yang lain setelah itu pulang.
Tuan Park
dan Tuan Yoon bertemu diatap. Tuan Park pikir mereka itu tak perlu bertemu
lagi. Tuan Yoon mengaku kalau tidak pernah tahu Gon adalah anaknya, tapi hanya
tahu bahwa bekerja untuk Chul Min Development. Tuan Park tak ingin berlama-lama
ingin tahu alasan Tuan Yoon yang ingin menemuinya.
“Anakmu
ingin aku membayar tiga kali penalti. Tolong hapuskan penaltinya. Lalu aku akan
memberimu hadiah kecil.” Ucap Tuan Yoon. Tuan Park binggung Hadiah apa yang
dimaksud
“Aku tidak
akan memberitahu Pak Moon tentang kejadian dari masa lalu. Ternyata dia adalah
putra Dr Moon.” Kata Tuan Yoo sedikit mengancam
“Insiden
dari masa lalu. Kejadian apa itu?” kata Tuan Park seperti pura-pura lupa lau
mengatakan kalau akan mempertimbangkan penghapusan penaltinya dan pergi.
Gon baru
pulang melihat ayahnya kembali marah sambil melempar gelas, Tuan Park dengan penuh amarah berpikir Akan
lebih baik jika anaknya tidak ada lalu menyuruh Gon agar mengembalikan milik
Dal Hong. Gon kaget ayahnya bisa semarah itu.
“Jangan
pernah menemuinya lagi... Bahkan jika dia lenyap, jangan mencari dia. Apa
Mengerti?” ucap Tuan Park marah. Gon pun hanya bisa terdiam.
Sharon
menonton siaran berita saat Soo Ho diwawancara kalau Lab dibakar, dan ayahnya
meninggal dalam kebakaran. Seung Ho masuk ruangan heran karena Sharon yang
menonton acara Pacar Hae Ra. Sharon tak terima karena menurutnya Soo Ho bukan
pacar Hae Ra.
“Lalu,
apa dia suaminya?” ejek Seung Goo. Sharon makin mendelik. Seung Goo pun memilih
untuk keluar dari ruangan.
Sharon
kembali menonton berita “Kurasa kebakaran tidak disebabkan oleh korsleting. Aku
yakin mereka yang mendapatkan keuntungan
dari... penghancuran lab lah yang melakukannya.”
“Apa Chul
Min salah satu orang yang diuntungkan?” ucap Sharon bertanya-tanya.
Saat itu
Baek Hee datang meminta Sharon untuk membuatkan baju musim semi yaitu sepasang
celana, semi mantel gaun panjang, dan rok mini selain ini mengajak Sharon mulai
besok mencari Jeom Bok bersama. Sharon
tahu kalau Baek Hee memesan pakaian untuk membuatnya tetap bekerja dan menyuruh
untuk berkeliling mencarinya.
“Kau
mencoba untuk menjauhkan aku dari rumah Soo Ho.” Ucap Sharon sinis. Baek Hee
pikir kalau Sharon memang tidak bodoh.
“Aku
melihat Chul Min.” Kata Sharon. Baek Hee kaget dan ingin tahu Dimana melihatnya.
Sharon hanya menjawab kalau ada di sekitar rumahnya.
“Dia
datang kesini dan meninggalkan kartu namanya.” Cerita Sharon. Baek Hee heran
Tuan Park yang tahu tentang tempat ini
“Aku tak
tahu tentang itu. Dia mengatakan ingin membangun kawasan itu.” Cerita sharon.
Baek Hee ingin tahu apa yang dikatakan Tuan Park.
“Seo Rin
Noona... Aku menjadi kaya karena kau... Dia jatuh cinta denganku selama ini.”
Ucap Sharon bangga.
“Jangan
berpikir untuk bertemu dengannya. Jangan berpikir untuk memanfaatkannya dia.
Dia jadi tua dan jelek.” Tegas Baek Hee menyadarkanya.
“Setelah
melihatnya, aku jadi sedih dan sakit.” Ungkap Sharon
“Dia
adalah monster yang hanya peduli dengan uang.” Kata Baek Hee marah, Sharon
heran karena Baek Hee bisa mengetahuinya.
“Apa kau
sudah menemuinya?” tanya sharon. Baek Hee tahu Tuan Park menjadi tuan Tanah
yang terkenal.
Sharon
pikir Ada banyak hal yang tidak diceritakan. Baek Hee pikir Sharon lebih baik
tidak mendengarnya. Sharon dengan sinis berkata akan membuatkan Baek Hee
pakaian cantik lalu melangkah pergi. Baek Hee kesal padahal belum selesai
bicara lalu melihat sesuatu diatas meja, seperti menduga kalau Sharon baru saja
mengasah pisau.
Di atas
tanah yang di beli Soo Ho sedang ada pengalian, lalu seorang petugas melihat
ada kerangka manusia dan meminta pegawai lain menghentikan mesin dan memastikan
yang terkubur didalam tanah. Soo Ho baru saja sampai rumah menelp telp seperti
kaget kalau harus pergi Sekarang. Hae Ra melihat mimik wajah Soo Ho pun ikut
panik
“Apa kau
panggil polisi?” tanya Soo Ho lalu berkata kalau akan segera kesana dan Tuan Han bisa menemui
disana. Hae Ra bertanya ada apa, tapi Soo Ho menutupinya kalau Bukan apa-apa
lalu berjanji tidak akan terlambat jadi menyuruh Hae Ra agar masuk lebih dulu.
“Itu
aneh... Aku tidak percaya ada kerangka ditemukan di sini.” Ucap Baek Hee datang
lebih dulu berbicara dengan Tuan Han. Soo Ho akhirnya datang dengan wajah panik
menanyakan apa yang terjadi.
“Sepertinya
sudah mati selama lebih dari 10 tahun. Mereka perlu menjalankan tes untuk
memastikannya.” Jelas Tuan Han dengan polisi yan mulai memeriksa TKP.
“Sampai
10 tahun yang lalu, kawasan ini jauh dari jalan. Jadi tidak mudah diakses. Bahkan
setelah jalan beraspal, tidak ada bangunan yang dibangun di sini.” Ucap Baek
Hee heran. Soo Ho pun bertanya Apa ada hal lain
“Kami
tidak menemukan KTP atau apapun dengannya. Pakaiannya sudah tak terlihat, Mereka mengatakan akan memulai
penyelidikan... dengan daftar orang hilang. Aku katakan pada mereka untuk memberitahu jika menemukan sesuatu.”
Jelas Tuan Han.
“Buatlah
setidaknya sebuah upacara peringatan sederhana... untuk dia besok. Dia bisa
ditemukan karena Pak Moon memulai konstruksi. Jika dia mengalami kematian yang
mengenaskan, maka dia akan berterima kasih kepada kami karena telah
menemukannya.” Pesan Baek Hee. Tuan Han menganguk mengerti lalu pergi.
“Kau
seharusnya tidak berpikir itu adalah nasib buruk. Jangan khawatir Kuharap dia
kembali pada keluarganya. Kita akan menghapuskan kebenciannya. Ini adalah hal
yang baik.” Kata Baek Hee menenangkan Soo Ho yang terlihat panik.
Sharon
duduk dikamarnya dengan cahaya lilin menatap pisau yang sudah diasah
sebelumnya. Hae Ra mengetuk pintu bertanya apakah sudah tertidur, Sharon
mengaku tidak lalu seperti bergegas akan kelur dari kamar. Di dapur, Soo Ho
bersama Hae Ra dan bibi Lee sibuk memotong buah.
“Kami
punya masalah di lokasi konstruksi.Tapi sudah bisa dipecahkan dengan baik.”
Cerita Soo Ho
“Apa itu
tentang situs konstruksi?” tanya Hae Ra. Soo Ho membenarkan kalau adadi lokasi
konstruksi hotel hanok.
“Apa ada
yang terluka?” tanya Hae Ra. Soo Ho mengelengkan kepala dan meminta Hae Ra yang
tidak perlu khawatir. Sharon datang melihat Semua sudah berkumpul.
Bibi Lee
mengajak Sharon duduk untuk makan stroberi. Soo Ho pun membiarkan Hae Ra
membuatkan minuman dan ia duduk bersama Bibi Lee dan juga sharon. Soo Ho pun
menanyakan keadaan Sharon sekarang, Sharon mengaku sudah lebih baik dengan
senyuman ramahnya.
“Kau
terlihat begitu muda, tapi kurasa kau sakit. Bahkan Tidak ada yang akan mengira
kau berusia 40-an.” Komentar Bibi Lee
“Apa
maksudmu, aku berumur 40-an? Itu tidak lucu.” Ucap Sharon marah
“Saat Hae
Ra pertama kali mengunjungi toko mu, kau pasti sudah berusia 27 atau 28 tahun.
Itu sekitar 15 tahun yang lalu.” Kata Bibi Lee. Hae Ra sambil membawa minum
memberitahu kalau Saat itu umurnya 18 tahun.
“Hei... Kenapa
kau berbicara tentang usia? Tidak sopan jika kau bertanya tentang usia
seseorang, latar belakang pendidikan, dan pekerjaan orangtua.” Keluh Hae Ra
lalu memberikan Teh jeruk pada sharon karena bagus untuk flu.
“Hae Ra,
kau sangat baik padaku.” Ungkap Sharon. Hae Ra langsung menjawab kalau itu Karena
suka orang cantik dan menyuruh agar Makan buah yang banyak.
“Cincin
apa itu?” tanya Sharon kaget melihat cincin yang melingkar di jari hae Ra.
“Aku
mendapatkannya sebagai hadiah.. Sepertinya cincin ratu.” Ucap Hae Ra bangg.
Sharon meminta izin agar bisa melihatnya. Hae Ra pun memperbolehkanya dengan
melepaskan cincin dari jari manisnya.
Hae Ra
sibuk bertanya pada Soo Ho Kapan konstruksi hotel selesai. Soo Ho pikir Mungkin
di musim semi tahun depan dan Setelah selesai, mengejak Hae Ra untuk lihat
bersama.
Sementara
Sharon sibuk menatap cincin kuno lalu memakai di jarinya. Tapi saat itu
tubuhnya tiba-tiba jatuh dan merasakan gambar di tubuhnya memanas. Semua kaget
melihat Sharon yang jatuh dan merasakan kesakitan. Soo Ho pikir akan memanggil
ambulans. Sharon mencoba melepaskan cincin pada jarinya.
“Aku
baik-baik saja... Aku sering mengalami kram perut jika kondisiku sedang
menurun.” Ucap Sharon berusaha untuk tenang
“Apa kau
yakin tidak perlu ke rumah sakit?” kata Bibi Lee juga khawatir. Sharon
mengaku baik baik saja dan akan
beristirahat di kamarnya.
Hae Ra
duduk di kamar menatap cincin seperti memiliki sesuatu yang aneh karena membuat
Sharon seperti kesakitan. Soo Ho mengetuk pintu, Hae Ra pun membukanya dengan
senyuman bahagia. Soo Ho memperlihatkan boneka anjing di di kamarnya. Hae Ra
mengaku Sengaja menaruhya.
“Kapan
kau masuk ke kamarku?” ucap Soo Ho mengoda
“Aku
masuk hanya untuk meletakkannya di sana.” Kata Hae Ra
“Aku juga
ingin berada di kamarmu.” Kata Soo Ho. Hae Ra membereskan baju kotornya lalu
menyuruh Soo Ho masuk.
Soo Ho
melihat suasana kamar Hae Ra mengaku kalau suka kamar Hae Ra. Hae Ra pikir
kalau Ini hanya kamar penyewa. Soo Ho melihat foto keluarga Hae Ra diatas meja,
mengaku kalau masih ingat dengan foto itu, kalau Saat itu sedang liburan
Chuseok. Hae Ra membenarkan.
“Aku
menyesal karena mengambilnya tanpamu.” Ucap Hae Ra. Soo Ho akhirnya duduk
berhadapan dengan Hae Ra.
“Bagaimana
ayahmu meninggal?” tanya Soo Ho penasaran
“Dia sedang
dalam perjalanan bisnisnya. Aku mendapat telepon kalau dia pingsan akibat kerja
paksa lalu Ibuku pingsan karena shock. Dan Aku sibuk dalam beberapa hari.
Setelah itu Ayah Gon datang dan mengatakan bahwa dia mengurusnya dengan baik.”
Cerita Hae Ra
“Apa kau
memeriksa catatan rumah sakit?” tanya Soo Ho. Hae Ra berkata kalau Orang tua
Young Mi yang memeriksanya.
“Kalau
begitu apakah aku bisa menemui mereka?” kata Soo Ho. Hae Ra memberitahu kalau
orang tua Young Mi ada di Kanada dan akan datang ke Korea untuk pernikahan
Young Mi.
“Bisakah
kau menelp Young Mi dan katakan padanya aku ingin berbicara dengan orang
tuanya?” ucap Soo Ho. Hae Ra ingin tahu alasanya.
“Untuk
memeriksa apakah Ketua Park mengatakan yang sebenarnya dan Tolong tanyakan
padanya hari ini.” Kata Soo Ho. Hae Ra menganguk mengerti.
Young Mi
menerima telp dari Hae Ra merasa Sudah lama sejak terakhir saling ngobrol
sambil mengoda kalau temanya itu pasti sibuk dengan kencannya. Hae Ra tak memperdulikan langsun menanyakan Apa orang
tua Young Mi masih di Kanada.
“Saat ini
musim dingin, jadi mereka mungkin berada di San Diego. Kenapa tiba-tiba kau bertanya tentang kejadian itu?”
ucap Young Mi heran
“Soo Ho pasti
ingin menanyakan sesuatu.” Kata Hae Ra
“Kejadiannya
sudah lama, jadi aku tak yakin apa orang tuaku mengingatnya dengan baik. Ini
tentang ayahmu, jadi kenapa dia penasaran dengan hal itu?” ucap Young Mi
terlihat gugup.
“Karena
dia tinggal dirumahku, selama dua tahun seperti keluarga.” Jelas Hae Ra. Young
Mi pun mengerti akan berusaha untuk bicara pada orang tuanya. Soo Ho pun
mengucapkan Terima kasih.
Flash Back
Young Mi
akan memberikan kejutan pada Hae Ra mendengar Tuan Jung yang sangat marah di
ruang kerjanya. Tuan Jung sangat marah pada seseorang yang membawa hasil
penelitiannya dan ingin tahu Apa yang dicurigainya. Saat itu Young Mi bisa melihat yang bicara
dengan Tuan Jung adalah Tuan Park
“Dia menyerahkan
kertas ini padaku dan memintaku memeriksa apa ini bisa dikomersilkan. Apa kau
tidak ingat?” kata Tuan Jung marah
“Apa Moon
Joon Seong menyerahkannya padamu?” ucap Tuan Park marah
“Ya, aku
sudah menceritakan hal ini sebelumnya.” Kata Tuan Jung marah
“Apa yang
kalian rencanakan tanpa aku? Kenapa kau terus berubah dengan cara yang aneh?”
kata Tuan Park curiga
“Teman
Hae Ra ada di bawah. Lalu Kau menyelinap masuk dan melewati pejagaaanku. Apa
yang kau lakukan seperti tikus?” kata Tuan Jung sinis
Tuan Park
tak terima dianggap sebagai Tikus lalu ingin memukul Tuan Jung. Young Mi
dibalik pintu melihat dengan jelas kalau yag dilakukan adalah ayah mertuanya.
“Aku
tidak melihat apa-apa pada hari ulang tahun Hae Ra dan malam lainnya juga.”
Ucap Young Mi menyakinkan diri kalau tidak ingat apa-apa
Saat itu
Gon datang dengan sebuket bunga lalu meminta agar Young Mi Berhentilah marah
padanya. Young Mi menerima bunga dari Gon langsung memeluknya dan menangis
karena merasa ketakutuan. Gon mengoda Young Mi kalau Jangan tersentuh oleh
bunga-bunga kecil yang dibawanya daj berjanji akan bersikap lebih baik
“Ayo
pergi ke Gangneung untuk melihat laut malam.” Ucap Young Mi. Gon kaget bertanya
apakah Sekarang juga.
“Ya
sekarang... Kalau tidak, Aku mungkin jadi gila karena mati lemas.” Ucap Young
Mi bergegas membawa jaket dan mengajak Gon keluar setelah itu meminta agar
pegawainya menutup toko nanti.
Soo Ho
duduk di meja kerjany menerima pesan dari ponselnya (Aku seorang peneliti yang pernah bekerja
dengan Doktor Moon... Dokter Moon terbunuh oleh temannya, Pak Jung. Aku akan
segera mengirimkan bukti kepadamu). Tapi Soo Ho seperti tak mengubrisnya.
Esok
paginya, Sharon bangun dan sudah siap membawa celemek untuk masak. Bibi Lee
melihat Sharon yang sudah bangun memberitahu kalau Soo Ho sudah pergi pagi-pagi
sekali, dan Hae Ra baru saja pergi bekerja juga. Sharon mengeluh kalau semua
orang tampak sibuk.
“Pak Moon
meninggalkanmu beberapa obat untuk lelah dan sakit perut.” Ucap Bibi Lee
“Aku akan
berterima kasih padanya nanti.” Kata sharon bahagia melihat obat yang diberikan
Soo Ho
“Dan Hae
Ra membuat bubur jadi Makanlah.” Ucap Bibi Lee. Sharon seperti tak peduli.
“Bibi
Sook Hee... Dari mana dia mendapatkan cincin itu?” tanya Baek Hee.
“Entahlah...Itu
tidak terlihat murahan...” pikir Bibi Lee.
“Aku
ingin menyuruhnya untuk melepaskannya karena tampilannya terlalu kuno. Itu tidak sesuai dengan pakaian yang
kuberikan padanya.” Komentar Baek Hee.
“Dia
meninggalkannya di rumah, karena Dia takut itu akan menonjol di tempat kerja.”
ucap Bibi Lee
“Bibi
Sook Hee... Kau harus mampir ke tokoku hari ini.” Ucap Sharon seperti mengatur
rencana. Bibi Lee mengaku kalau sedang sibuk.
“Aku
menyiapkan wol dan kasmir berkualitas bagus jadi Kau bisa pergi dan memilihnya.
Kau membutuhkan semi mantel, kan? Jadi Ambillah beberapa.” Ucap Sharon. Bibi
Lee langsung bergegas pergi setelah memberikan bubur pada Sharon.
Soo Ho
melakukan siaran radio menjelaskan Tidak masalah apakah itu dikategorikan
sebagai daerah berkembang atau untuk restorasi kota menurutnya Orang-orang
pasti akan turut serta untuk mendapatkan uang dan Banyak hal ilegal yang
dilakukan karena uang terlibat dalam bisnis ini.
“Kudengar
kau punya kisah pribadi yang menyakitkan. Apakah itu faktor pendorong lainnya?”
tanya penyiar
“Iya. Aku
percaya ayahku dikorbankan karena orang memperjuangkan hak istimewa mereka. Kami
mencari laporan dari orang-orang yang bekerja di laboratorium atau siapa saja
yang memiliki informasi tentang izin bangunan apartemen.” Cerita Soo Ho
“Aku
yakin orang akan melaporkan setelah acara ini.” Ungkap penyiar. Saat itu Tuan
Yoon dan Hae Ra mendengarkan siaran Soo Ho. Hae Ra memegang kalung pemberiaan
Soo Ho seperti merasa bersalah
Soo Ho
keluar dari ruang siaran memberikan ponselnya pada Tuan Ha, berpikir kalau
pesan yang dikirimkan itu dari pihak Ketua Park jadi meminta agar memeriksanya.
Menurutnya sebagian besar laporan tidak akan bisa dipercaya jadi meminta agar
Tuan Han menyaringnya.
Sharon
sibuk mencari-cari cincin dalam kamar Hae Ra, lalu menemukan dalam kantung yang
diberikan Soo Ho. Ia bergegas pergi ke tempat Perhiasan Danmi dan memintaa agr membuat
cincin yang terlihat persis seperti itu dan harus persis sama dan Secepatnya.
Si paman menganguk mengerti.
Soo Ho
memberikan rekaman video yang ada laptopnya, kalau ada tiga orang yang sedang
berbicara. Gon membenarkan kalau mereka adalah orang-orang yang membantu
ayahnya dan bertanya Apa mereka melakukan sesuatu. Soo Ho memberitahu kalau
video Ini diambil tepat didepan kantornya.
“Mereka
mengikuti Hae Ra dan aku ke pasar.” Ucap Soo Ho terlihat marah. Gon akhirnya
mewakili ayahnya meminta maaf dan menyakinkan kalau tidak akan terjadi lagi.
“Pak
Park... Ayahmu punya bekas luka di pergelangan kaki kanannya kan?” ucap Soo Ho.
Gon kaget karena Soo Ho mengetahuinya.
“Pada hari
kebakaran di laboratorium, Aku terjatuh dan menarik pergelangan kaki meminta
bantuannya. Aku melihat bekas luka itu saat dia meninggalkanku. Aku yakin
perusahaan konstruksi. membayarnya untuk membakar laboratorium.” Ucap Soo Ho
yakin
“Ayahku
tidak begitu berani melakukan itu” kata Gon yakin.
“Dia
sengaja melakukannya,dia tahu ada orang di sana.” Balas Soo Ho Gon dengan wajah penuh amarah meras kalau Soo
Ho sudah melewati batas.
“Kudengar
kau mengalami kasus inferioritas yang buruk. Di antara temanmu, kau adalah orang
yang paling tidak berhasil.” Ungkap Soo Ho. Gon pun hanya bisa terdiam.
“Jangan
menyebarkan ini, dan katakan padanya untuk datang, berlutut, dan meminta maaf.”
Tegas Soo Ho
“Dia
membenciku, dan aku juga membencinya. Tapi aku masih harus berada dipihaknya.”
Ungkap Gon. Soo Ho pikir akan menunggu sebuah cerita yang menarik.
Baek Hee
dan Sharon pergi ke pameran lukisan bersama dan terlihat lelah. Baek Hee pikir
mereka harus melihat satu tempat lagi. Sharon ingin tahu kemana lagi Sharon
akan mencari Jeom Bok. Baek Hee pikir Jeom Bok pandai menggambar.
“Dia
mungkin bersembunyi di beberapa tempat seperti ini.” Pikir Baek Hee yakin
“Sebaiknya
kau mengeluarkan iklan. Dengan menuliskan "Mencari Jeom Bok, hidup sejak
zaman Joseon. Petunjuknya adalah dia pandai menggambar." Ucap Sharon kesal
“Begitu
kita menemukannya, maka sesuatu tentang kita akan berubah. Kata-kata di lengan
kita mungkin akan hilang dan bisa menemukan jawaban.”kata Baek Hee yakin
“Bagaimana
kau tahu?” tanya Sharon heran, Baek Hee dengan gugup mengatakan kalau ini adalah
firasat.
“Hae Ra
memiliki cincin perak, Dia mendapatkannya dari Soo Ho. Aku penasaran dari mana
dia mendapatkannya.” Ucap Sharon
“Itu
bukan cincinmu dan Bukan urusanmu.” Ucap Baek Hee
“Cincin
itu kembali ke pemiliknya yang sah, Tapi kata-katanya masih ada. Itu berarti
dia bukan pemiliknya.” Kata Sharon
“Jika kau
mengincar cincin itu, itu akan benar-benar buruk.” Kata Baek Hee.
“Terlalu
panas untuk disentuh, Jangan khawatir. Tur Jeom Bok, diberhentikan.” Kata
Sharon berjalan pergi.
Hae Ra
menemui Tuan Park kalau Soo Ho sudah tahu bahwa ayahnya mendapatkan uang dari
hasil penelitian Dr Moon, bahkan bercerita tentang panti asuhan itu. Tuan Park
memberitahu kalau Pada hari kematian Dr Moon, Ayah Hae Ra ada bersamanya dan juga
ada di sana.
“Aku
pura-pura membantu mereka saat mengantongi barang dari tempat penyimpanan
mereka dan menjualnya. Itulah satu-satunya kejahatanku. Hari itu, Aku mengambil
beberapa kapas, dan melihat ayahmu di sana. Mereka bertengkar hebat. Aku berada
di tempat penyimpanan, lalu aku mendengar sebuah ledakan besar, jadi aku
kabur.” Cerita Tuan Park seperti membual
“Apa menurutmu
aku akan mempercayaimu? “ kata Hae Ra
“Dia
hanya menghidupi Soo Ho karena rasa bersalah. Tentu saja, ia harus menemukan
salinan asli penelitian ayahnya.” Ucap Tuan Park
“Dia
mungkin ingin terlihat seperti orang yang murah hati.” Balas Hae Ra
“Aku juga
punya perjanjian tertulis ayahmu. Dikatakan dia tidak akan menggunakan
penelitian untuk bisnisnya tanpa sepengetahuan Dr Moon. Tapi dia mengkhianati
temannya dan...” ucap Tuan Park yang langsung di sela oleh Hae Ra
“Aku
tidak peduli jika kau mengekspos segalanya. Aku khawatir Soo Ho mungkin
terluka, tapi yang lainnya dialah yang akan memutuskan.” Kata Hae Ra.
“Kau
menyukainya.” Kata Tuan Park. Hae Ra mengakui kalau menyukainya
“Apa dia
akan tetap menyukaimu setelah mengetahui semuanya?” ucap Tuan Park sinis
“Bahkan
jika dia akhirnya membenciku, maka Aku tidak bisa menahannya.” Kata Hae Ra lalu
pamit pergi.
“Hae
Ra... Pada saat seperti ini, kau biasanya bertanya, "Apa yang kau inginkan
dariku?" kata Tuan Park. Hae Ra ingin tahu apa yang akan dikatakan Tuan
Park
“Teruslah
mencintai anak kesepian itu Dan buat dia menghentikan apa yang sedang dia
lakukan sekarang. Baik restorasi maupun reinvestigation Dan demi ayahmu juga. Aku
ingin menyembunyikan masa laluku sebagai pencuri kecil.” Kata Tuan Park
“Pak
Park... Apa kau yakin... ayahku sudah benar-benar dikuburkan?” ucap Hae Ra
seperti ragu. Tuan Park mengaku itu sudah pasti.
Soo Ho
dan semua pegawai melakukan doa bersama tepat didepan penemuan kerangka mayat
yang sudah diberi garis polisi. Baek Hee pun memohon jika orang tersebut memiliki
kesedihan, maka tinggalkanlah dan Beristirahatlah dalam damai dengan
keluarganya yang lain.
“Apa kau
menemukan barang lainnya?” tanya Soo Ho. Tuan Han mengaku belum.
“Bagaimana
dengan jenis kelamin dan usia?”tanya Soo Ho
“Mereka
yakin itu adalah seorang pria berusia 40-an.” Ucap Tuan Park. Soo Ho dan Baek
Hee seperti masih gelisah
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar