Suasana
kota Seoul dengan banyak yang lalu lalang, semua sibuk dengan perkerjaan dari
mulai kantor sampai toko makanan, mereka mendengarkan siaran radio mulai dari
radio manual sampai radio yang ada di ponsel
“Apa
kalian ingat kutipan terkenal dari film, "Architecture 101"?
"Kita semua merupakan cinta pertama seseorang. Kau, dan kau juga. Saat
itu, Kita semua hanyalah anak laki-laki atau anak perempuan yang sedang jatuh
cinta, dan kita menjadi cinta pertama seseorang."
“Teruntuk
pendengar Mi Nu's Happy 6pm, hari ini... Apakah kalian siap untuk kembali...
pada masa saat menjadi cinta pertama seseorang?” ucap Song Geu Rim yang berada
didepan Mic melakukan siaran radio.
Di ruang
Kontrol, 3 orang terlihat kebingungan. Ra Ra Hee seorang PD acara radio
bertanya apakah belum diangkat juga. Ko Hong Joon mencoba menelp mencoba untuk
menelp Mi Nu.
“Hei..
Dimana Mi Nu? Bagaimana bisa kau selalu seperti ini di setiap acara Live?” ucap
Ko Hong Joon kesal. Komentar mulai masuk, Gam Moon kaget kalau para fans ingin
meledakkanstudio radio kita.
“Saya bukanlah Mi Nu. Saya penulis sampingan, Song
Geu Rim. Kalian pasti sudah mulai terbiasa dengan suaraku sekarang.” Ucap Geu
Rim menjadi penyiar acara “Happy 6pm's
DJ Mi Nu”
“Mi Nu
pasti terjebak macet. Aku melakukan pembukaan, menggantikan dirinya.” Kata Geu
Rim lalu melihat ponselnya kalau Mi Nu menelpnya lalu memberitahu PD dan mereka
menyuruh agar bisa mengangkatnya .
“Aku
dapat telepon dari Mi Nu. Waktu itu dia juga terjebak macet. Apa kalian ingat
saat kita mengadakan acara melalui telepon? Aku akan menghubungkan dia untuk mencari
tahu keberadaannya.” Ucap Geu Rim lalu mengangkat telp Mi Nu.
Ia yang
kesal mengangkat dengan umpatan, lalu tersadar kalau sedang live menganti nama
panggilanya jadi “Mi Nu yang sangat tampan” dan menanyakan keberadaanya. Mi Nu
terdengar mabuk berteriak “Aku tidak mau ke acara radio! Berhenti meneleponku.
Sudah kukatakan, aku tak akan melakukan yang seperti itu lagi.”
Semua
yang ada di dalam ruangan langsung henting 5 detik dengan mulut melonggo
setelah mendengar suara Mi Nu. Geu Rim akhirnya mencoba mencari cara agar kalau
yang dikeadaan sekarang sedang ada kejutan pada pengemarnya.
“Mi Nu
yang sangat tampan suka sekali bercanda. Dia pasti mempersiapkan kejutan untuk
kita. Dan Ini dia, lagu pertama di Mi Nu's Happy 6pm. Lagu ini mengingatkan
kita pada cinta pertama kita. Lagu dari Kim Dong Ryul, "Saying I Love You
Again".” Ucap Geu Rim akhirnya mengakhiri siaran untuk acara Mi Nu lalu
mengumpat marah
Geu Rim,
Ra Hee dan Lee Seung Goo sudah berada di ruangan Direktur Kang Hee Seok.
Direktur langsung memarahi semua pegawainya yang bodoh, menegaskan kalau tim
mereka adalah yang terburuk, karena Tidak ada yang mau mendengar siara radio
jadi lebih baik Keluar saja.
“Tapi Tn.
Kang...” ucap Geu Rim mencoba untuk menjelaskan tapi Diektur Kang sudah sangat
marah.
“Apa?!!
Apa?!! DJ Idol itu selalu bolos dari acaranya atau mabuk-mabukan. Kau seorang
produser. Apa Kau tak bisa mengendalikannya? Kau selalu membiarkannya kacau
balau.” Ucap Direktur Kang pada Ra Hee
“Apa
Pikirmu, kau seorang DJ? Mengapa kau selalu... berbicara di mikrofon? Tadi kau
bilang "Mi Nu sialan"? Aa Kau bisa mengatakan sesuatu jika ada DJ
yang bolos acaranya? Jadi, apa kau bisa menghubungi dengan si Mi Nu sialan itu
apa tidak?” ucap Direktur Kang pada Geu Rim
“Saya
minta maaf... Kami belum...” ucap Geu Rim yang kembali di sela oleh Tuan Kang
kalau tak perlu permintaan maaf.
“Tolong,
jangan bilang maaf padaku lebih baik Pindah saja sana. Jika kalian memiliki
hati nurani, pikirkanlah. Kalian menghancurkan siaran langsung setiap empat
hari. Bagaimana bisa aku mempercayai kalian? Kita tidak bisa hidup dari tangan
ke mulut. Bagaimana untuk acara siaran besok?” kata Tuan Kang kesal
“Saya
akan membawanya bagaimanapun caranya. Saya lebih tahu keberadaan Mi Nu, dari
pada manajernya sendiri.” Ucap Geu Rim menyakinkan.
“Bagaimana
jika kau lagi yang akan mengisi acara besok?” kata Tuan Park menantang.
“Itu tak
akan terjadi. Kita harus bubar. Anda harus
memecat saya. Jika Anda menyuruh kami untuk pindah, kami akan pindah. Saya akan
membawanya entah bagaimanapun caranya.” Kata Geu Rim menyakinkan. Tuan Kang
memperingatkan dua PD lainya agar bisa mendengar.
Geu Rim
duduk didepan tumpukan berkas “Skenario Strategis” sambil menelp Manager Mi Nu
yang mengaku kalau tak tahu keberadaan artisnya. Menurutnya tak mungkin
manajernya sendiri tidak tahu dan memberitahu kalau Acara mereka akan
dibatalkan karena Mi Nu
“Dengar,
aku juga tidak bisa mengendalikannya. Aku tidak tahu apakah dia sedang minum
atau keluar dengan perempuan. Kita juga belum memperbarui kontraknya jadi Aku
tidak peduli lagi.” Ucap Managernya lalu menutup telp.
Geu Rim
akhirnya berteriak halo sendiri, lalu mengumpat kalau akan membunuh mereka
semua. Ra Hee akhirnya masuk ke ruangan bertanya aakah Geu Rim sudah
menemukanya. Ga Moom berbisik melihat suasana Ra Hee sedang buruk karena Kuku
nya berwarna hitam.
“Apa aku
pernah menyuruhmu menulis untuk membantuku? Aku tidak pernah menyuruhmu menulis
karena kau tidak becus! Makanya, aku memintamu untuk menjadi DJ dan untuk
merekrut tamu! Ini Sudah menjadi tugasmu untuk mengurusnya! Untuk apa juga aku
seperti ini? Tidak semua orang bisa jadi penulis, mengerti?” ucap Ra Hee dengan
nada tinggi. Geu Rim hanya tertunduk diam.
Ra Hee
akhirnya keluar ruangan dan Geu Rim mencoba mencari sesuatu dari ponselnya. Ga
Moom menatap ponselnya tersenyum bahagia, Geu Rim mencoba menelp Mi Nu sambil
mengumpat kalau Mi Nu Selebriti sombong agar bisa mengangkatnya.
Ga Moom
berkomentar melihat di depan laptopnya kalau sesuatu Keren. Geu Rim bertanya
apa yang dilakukan juniornya itu. Ga
Moom memperlihatkan berita yang terus bermunculan di halaman utama. Geu Rim
melihat judul berita (Ji Soo Ho,
Konferensi Pers "Rainy Day") lalu berkomentar kalau senyumannya itu
Palsu sekali lalu mengumpat kesal karena Mi Nu yang tak mengangkat telpnya.
Geu Rim
masuk ke dalam hotel bisa melihat foto yang baru saja di update oleh Min Nu di
SNS sedang minum-minum bersama dengan temanya.
“Artis
sombong kesayangan kita memutuskan untuk tidak hadir di siaran langsung untuk
minum-minum disini? Aku akan menghancurkannya hari ini.” Ucap Geu Rim masuk
kedalam lift.
Ji Soo Ho
sedang melakukan konferensi pers dengan drama terbarunya berjudul "Rainy
Day". Setelah foto melakukan wawancara dengan wartawan. Salah pria
mengetahui Soo Ho yang dikenal sangat pilih-pilih untuk mengambil project jadi
ingin tahu alasan mengambil project ini
“Belakangan
ini, aku selalu fokus pada film, jadi aku benar-benar ingin lebih dekat dengan
penggemarku. Drama ini sudah selesai secara keseluruhan sebelum ditayangkan,
jadi aku bisa membaca semua naskahnya. Aku memiliki kepercayaan dalam drama
ini. Kita sudah selesai syuting sekitar 80 persen. Harap cintai dan beri perhatian
pada drama ini.” Ucap Soo Ho
“Apakah
Anda yakin ini bukan karena... JH yang memproduksi Drama ini? Ibu Anda, Nam Joo
Ha, adalah Presdir JH Entertainment. Maksudku, aku yakin Ibu Anda punya
pengaruh.” Ucap Wartawan sinis. Soo Ho sempat terdiam.
“Memang
benar hal itu juga mempengaruhi keputusanku. Tapi Seluruh penghasilan dari
drama ini akan disumbangkan ke pendanaan leukemia. Presdir sudah berjanji
denganku.” Kata Soo Ho yang terlihat santai.
Saat itu
disebuah ruangan, Geu Rim melayani Mi Nu dan teman-temanya mencampur minuman
soju dan bir, tanganya terlihat sangat pandai. Semua mengelu-elukan namanya.
Geu Rim dengan bangga kalau akan mencampurnya dengan sempurna hari ini, jadi mereka
bersenang-senanglah.
“Tapi
jangan terlalu rewel lagi. Kau akan kembali bekerja besok. Benar, kan?” ucap
Geu Rim pada Mi Nu yang sudah setengah mabuk
“Nuna
sangat mengagumkan” ucap Mi Nu dan kembali mengeelu-elukan nama Song Geu Rim
lalu ingin mengambil gelasnya. Geu Rim menahannya sebelum meminum habis.
“Ini benar-benar
yang terakhir kalinya. Jika kau menghilang lagi, maka aku akan memburumu dan
membunuhmu Mengerti?” ancam Geu Rim. Mi Nu menganguk mengerti dan saat itu
ponsel Geu Rim bergetar, ternyata Ra Hee menelpnya.
Geu Rim
keluar dari ruangan mengaku kalau sudah
bicara pada Mi Nu, bahkan Matanya berkaca-kaca dan sudah meminta maaf. Saat itu
Soo Ho berada didalam lift melihat sosok Geu Rim sempat terdiam, fans yang ada
di depan lift bahka menjerit kagum tapi tatapan kearah lain.
Saat itu
Geu Rim berjalan didepan lift, Soo Ho sengaja menahan pintu lift agar tetap
terbuka dan terus menatapnya. Pria yang ada disampingnya binggung berpikir Soo
Ho mengenal sosok wanita itu. Soo Ho mengaku kalau berpikir Geu Rim yang akan
naik lift ini.
Di sebuah
restoran, Soo Ho bersama ayah dan ibunya
sedang makan malam dan ada banyak fans yang melihat dan mengambil gambar dengan
ponselnya. Mereka seperti keluarga yang sangat bahagia didepan semua orang.
Tuan Ji
memberikan sebuket bunga Mawar dan mengucapkan selamat ulang tahun, Soo Ho tak
mau kalah karena Warna Pink hydrangea adalah kesukaan Ibunya jadi memberikan
sebuket bunga PinkNyonya Nam pun senang menerima hadiah dari dua pria yang
paling disayanginya.
“Syal
ini... akan sangat cocok dengan gaun-mu. Bagaimana?” ucap Tuan Ji memberikan
hadiah syal
“Sesuatu
yang kecil dan mengkilap adalah yang terbaik.” Kata Soo Ho memberikan cincin
“Itulah
sebabnya aku juga punya sesuatu.” Kata Tuan Ji memberikan sebuah kotak yang
berisi kalung. Nyonya Nam senang karena mendapatkan hadiah yang cantik.
“Dia
sangat suka sepatu. Sepatu ini datang menyeberangi lautan.” Kata Soo Ho. Semua
yang melihat keluarga Ji seperti iri karena terlihat bahagia.
Geu Rim
memapah Mi Nu sambil menelp manager kalau akan turun dan mamastikan kalau sudah
berada di lantai parkir. Sambil masuk ke dalm lift memberitahu Mi Nu yang masih
berdiri jadi mereka akan bertemu tempat parkir.
“Hei..
Min Hu... Bangunlah, bisakan?” ucap Geu Rim kesal melihat tingkah artisnya.
“Yang aku
butuhkan hanyalah dirimu. Aku serius... Mulai sekarang, aku akan baik-baik di
acara radio. Aku akan ada di acara itu selamanya bersamamu. Kesetiaan!” ucap
Min Hu setengah mabuk.
“Kesetiaan...
Berhenti mengatakan hal-hal menakutkan seperti itu. Kita pergi diam-diam.”
keluh Geu Rim akhirnya membiarkan Mi Hu bersandar dibahunya.
Pintu
lift terbuka, Soo Ho dan Geu Rim saling menatap seperti tak percaya satu sama
lain. Sampai akhirnya Soo Ho masuk
dengan tatapan dinginya, Geu Ri menantap Soo Ho seperti tak percaya
kalau pria yang ada disampingnya adalah Soo Ho.
“Apa itu
benar dia? Dia sangat sombong. Sepertinya Dia tidak mengingatku. Haruskah aku
mencoba merekrutnya sebagai tamu?” Gumam Geu Rim
“Hei...
Mi Nu... Kau harus bangun... Paling tidak tutupilah wajahmu.” Keluh Geu Rim
karena Min Hu tak mau lepas darinya
“Aku akan
pergi kemanapun denganmu! Aku akan melakukan segala sesuatu yang kau
suruh. Yang aku punya hanyalah dirimu.”
Ucap Min Hu mabuk
Saat itu
jari telunjuk Soo Ho mendorong kepala Mi Hu agar tak bersadar pada Geu Rim,
lalu kembal menatap dingin. Geu Rim sempat melonggo sampai akhirnya mengucapkan
Terima kasih. Soo Ho pikir Kang Mi Nu terlihat sangat mabuk.
“Ya, kau
benar... Sangat sulit untuk bekerja dengan seorang DJ yang suka minum. Aku
penulis sampingan untuk Mi Nu's Happy 6pm. Aku bekerja di sebuah acara
radio.Aku tidak percaya bisa bertemu denganmu. Ji Soo Ho, Apa kau tidak ingin
jadi tamu di acara kami?” ucap Geu Rim mencoba mengajak Soo Ho
“Suatu
kehormatan jika kau memintaku.” Ucap Soo Ho
“Sepertinya
aku akan merasa terhormat jika kau memberitahuku kapan kau ada waktu luang.”
Kata Geu Rim
“Apa nama
acaranya?” tanya Soo Ho. Geu Rim menjawab Mi Nu's Happy 6pm.
“Kedengarannya
menyenangkan. Apa aku bisa membawa penulis ke hotel juga? Aku tidak pernah
datang ke sini bersama penulis sebelumnya.” Kata Soo Ho lalu keluar dari lift.
Geu Ram binggung dengan komentar Soo Ho lalu mengumpat marah berpikir kalau ia
bisa dibawa oleh artis.
Geu Rim
mengumpat kesal pada Soo Ho yang menurutnya palsu, tapi dua temanya tak percaya
dengan ceritanya. Ia bahkan memperayakan cara Soo Ho yang sinis berkata
padanya, "Aku tidak pernah datang
ke sini bersama penulis sebelumnya." Geu Rim menerima Nama Panggilan :
Awan Hujan, yang tidak beruntung.
“Ini
Sangat menyebalkan... Mengapa tidak bersama penulis? Apa dia membeda-bedakan
kita?” komentar Wanita yang dipanggil Tornado, si pemarah.
“Sekarang
bukan hal yang tepat untuk bicara begitu. Tapi dia tidak seperti itu.” Komentar
Goo Mooo yang memiliki nama panggilan Musim Kering, yang tidak terkenal
“Temanku
bekerja di bagian Lighting untuk drama, "Beautiful Night".Ini Sudah
kukatakan, kan? Dia banyak memuji Ji Soo Ho. Wajahnya bersinar bahkan tanpa
penerangan, tapi kepribadiannya malah lebih bersinar. Kau mungkin salah dengar.”
Komentar Go Moom.
“Hei,
bagaimana dengan Monsoon?” tanya Tornando
“Kurasa
dia tidak bisa datang hari ini. Aku mendengar penulis utama berbicara di
telepon. Sepertinya dia bertengkar hebat dengan suaminya.” Cerita Go Moom.
“Kita
bukan jadi penulis sampingan supaya mereka bisa memaki kita. Kenapa mereka melampiaskannya
ke kita?” komentar Tornado. Go Moom pikir
itu bukan hal baru lalu mengajak bersulang.
“Apa aku
salah dengar?... Tapi Aku yakin dia seperti ini.” Kata Geu Rim
“Tunggu.
Mungkin kau memang mendengarnya mengatakan itu... Maka rumor itu pasti benar.”
Ucap Tornado. Geu Rim ingin tahu apa itu.
“Sepupu
temannya mantan pacar temanku, teman suami saudara perempuan nya adalah seorang
reporter dan Begitulah yang kudengar.” Cerita Tornando.
“Keluarga Ji Soo Ho hanyalah
pertunjukan belaka. Jika di Inggris ada keluarga Beckham, di Korea ada keluarga
Soo Ho.”
Soo Ho
bersama dengan ayah dan ibunya berjalan di red carpet wajah mereka terlihat
sumringah seperti tanpa masalah, seperti keluarga bahagia.
Nyonya
Nam memberikan campain agar Jangan memburu merek, tapi menjadikan dirinya
sendiri sebagai merek mereka. Tornado tahu kalau Nam Joo Ha adalah panutan
seluruh wanita Lalu Tuan Ji yang menerima penghargaan lalu
“Bahkan
saat aku melihat istriku sekarang, jantungku masih berdebar.” Ucap Tuan Ji yang
memberikan tanda cinta pada istrinya. Nyonya Nam pun terlihat berkaca-kaca
membalasnya.
“Setiap kali ia berbicara, dia
membuat semua orang mengerutkan dahi. Suami setia nya, Ji Yoon Seok.”
Soo Ho
pun berjalan di red carpet dalam acara cannes festival, dengan seorang aktif
luar negeri.
“Selain itu, anak mereka adalah
aktor papan atas. Dia memenangkan semua penghargaan yang ada.. Tapi, katanya
itu semuanya hanya sebuah pertunjukan.”
Nyonya
Nam sudah siap dengan pakaian tidunya, lalu bertanya pada apakah sudah selesai
dengan segelas wine ditanganya. Tuan Ji baru saja selesai mandi mengeringkan
rambutnya memberitahu kalau sudah selesai jadi
akan keluar sekarang. Lalu seorang wanita lain datang ke hotel.
“Ji Yoon
Seok bermain-main dengan semua aktris muda. Dia check in di hotel sekitar satu
jam yang lalu. Nam Joo Ha terobsesi dengan produk bermerek.” Ucap Tornado
Nyonya
Nam masuk ke dalam ruangan dress room mencoba sepatu bermereknya lalu menyuruh
sekertarisnya agar mengirimkan simple shampanye.
Gam Moom yang mendenganya tak yakin kalau seperti itu. Tornado pikir kalau kenyataan
memang selalu berantakan dan menurutnyaKalau tak mau percaya, maka jangan
percaya. Geu Rim teringat sesuatu, kalau Empat tahun yang lalu di pesta
sumbangan JH, Si Ji Soo Ho, si bajingan menyandungnya. Mereka pun mengingatnya.
Flash Back
Geu Rim
jatuh begitu saja tanpa ada yang menolongnya. Soo Ho melihat Geu Rim hanya
meminta maaf karena Kakinya terlalu panjang. Geu Rim menatap sinis berpikir
kalau Soo Ho yang sengaja menyandungnya.
Soo Ho menyangkalnya kalau Geu Rim yang seharusnya melihat saat jalan
lalu berjalan pergi.
“Kenapa
bajingan itu bersikap begitu padaku?” ucap Geu Rim marah mengingatnya
“Geu Rim,
aku tidak tahu, tapi menurutku Ji Soo Ho tidak tahu kalau kau gadis yang sama,
empat tahun yang lalu.” Komentar Go Moom. Geu Rim seperti tak terima kalau
dianggap sebagai kebetulan.
“Ini...
Gila sekali. Apa aku melakukan sesuatu pada Ji Soo Ho?” keluh Geu Rim. Dua
temanya pikir seperti itu.
Soo Ho
keluar menuju parkiran melihat seseorang yang masih menunggunya. Kim Joon Woo
pikir walaupun Soo Ho menyuruh agar tak menunggunya akan tetap berada di mobil
kaena tugas manajer untuk menunggu dan mengantar pulang Soo Ho.
“Aku akan
pergi sendiri.” Ucap Soo Ho akan masuk mobil. Manager Kim menahanya kalau akan
mengantarnya
“Aku
tersenyum dan berkata, "Aku akan pergi sendiri," begitu, kan?” kata
Soo Ho akhirnya Manager Kim melepaskan tanganya.
“Aku juga
akan pergi sendiri ke pertemuan besok. Kita bertemu nanti di kantor, bukan di
depan rumahku.” Ucap Soo Ho. Manager Kim pun menganguk mengerti dan akan
bertemu besok.
Soo Ho
mengemudikan mobilnya terlihat sangat gundah, lalu ia berlari dengan kencang
disebuah gang yang sempit lalu ada beberapa orang yang siap menghajarnya
“Adegan
apa ini? Ini adalah Adegan ke-57 dari film "Shadow" setahun yang
lalu. Seseorang, tolong berteriak, "Cut." Tolong teriak
"Cut."” Gumam Soo Ho yang sudah tercekik. Saat itu sebuah Soo Ho terbangun dari tidurnya
wajahnya terlihat ketakutan dengan banyak keringat yang keluar dan ada banyak
obat didepanya.
Ra Hee
dan Seung Goo melihat berita online “Kang Mi Nu, Berbicara Perihal Keluar dari
Acara”. Geu Rim datang memberikan obat yang sangat bagus untuk migrain pada Ra
Hee, lalu memberikan naskah kalau sudah memilih beberapa dialog yang mungkin
berguna untuk acara hari ini dari artikel online.
“Ini dia
daftar lagu yang sesuai dengan cuaca.” Kata Geu Rim sudah menyusun semuanya.
“Dimana
Mi Nu? Jika dia tidak muncul untuk acara permintaan maaf hari ini, maka aku
harus berhenti dan menggoreng ayam saja.” Tanya Seung Goo.
“Aku
memastikan Mi Nu akan stand by dua jam lebih awal.” Kata Geu Rim. Seung Goo
hanya bisa menghela nafas.
Geu Rim
mengajak bicara Ra Hee. Akhirnya Ra Hee melihat berkas didepanya. Ra Hee heran
menurutnya tak ada alasn membutuhkan semua komentar ini bahkan tak ada yang
peduli dengan yang dipakai tamunya atau mereka baru saja potong rambut atau di
keriting
“Karena
tidak ada kamera, kita harus membantu mereka melihat apa yang tidak dapat
mereka lihat, Lihatlah komentar-komentar untuk pembukanya.” Jelas Geu Rim
“Kau
tulis "Sudah saatnya langit biru menjadi merah." Lebih baik Katakan
saja kapan waktunya. Apa kau guru seni?” keluh Ra Hee
“Seorang
penulis radio harus membantu pendengar menggambar sebuah gambar, jadi...” kata
Geu Rim yang disela oleh Ra Hee.
“Tapi Kau
bukan seorang penulis radio. Kau Lebih baik Terus periksa situasi Mi Nu, mengerti?” kata Ra Hee
sinis mengumpat kesal lalu meminta agar Geu Rim mengambil sandwich.
“Kita
mulai dengan catatan yang bahagia dan, hidup, mengerti, Geu Rim?” kata Ra Hee.
Geu Rim menganguk mengerti.
“Bagaimana
bisa... kau selalu di maki-maki setiap kali menunjukkan tulisanmu? Hei... Song
Geu Rim... Sialan.” Keluh Geu Rim kesal sambil membawa sandwich pesanan Ra Hee.
Seseorang
seperti baru saja traveling masuk gedung dengan memberikan salam “Namaste.”
Semua orang hanya bisa melonggo binggung,
saat itu Geu Rim baru saja akan masuk dikagetkan dengan pria yang
terlihat berantakan langsung memakai sandwich yang dibawa.
“Kau
masih di suruh-suruh bagian makanan.” Komentar si pria lalu berjalan pergi. Geu
Rim pikir kalau tadi adalah orang yang dikenal
“Kutu
itu... Kutu yang tak berguna itu.” Komentar Hoon Jung marah
“Apa
dia... Direktur Produksi Lee Kang?” kata Gam Moom.
Tuan Kang
duduk di ruangan dengan papan nama sebagai Manajer Stasiun Radio, sambil
mengunakan earphone mendengarkan radio berkomenta kalau Dialog bagus dan Pilihan lagu yang bagus menurutnya
kalau seperti ini yang seharusnya. Saat itu Tuan Lee masuk menyapa Tuan Kang
dengan “Namaste.”
“Apa Kang
Gila? Aigoo... Aku mengirimmu berlibur supaya kau sadar, tapi saat kau kembali,
kau malah makin gila. Apa Kau tahu, atasan kita benar-benar menolak untuk
mengizinkannya, karena apa yang terjadi.” Ucap Tuan Kang marah
“Bahkan Orang-orang
di bawah ini benar-benar menolak untuk bekerja pada setiap program yang kau
kerjakan dan sangat heboh, tapi aku bekerja keras untuk meyakinkan mereka.”
Kata Tuan Kang. Tuan Lee hanya mengatakan Namaste.
“Namaste...
Apa Pikirmu aku sedang bercanda? Program-mu harus dimulai, tapi bagaimana
dengan staf nya?” ucap Tuan Kang
“Aku akan
mengatur staf nya.” Ucap Tuan Lee santai
“Apa Kau
tahu, semua artis melakukan variety show sekarang. Tidak ada yang datang
mendekati stasiun radio. Makanya,
stasiun radio terancam punah. Ini masalah serius Jadi, tolong fokuslah dan
naikan rating penonton.” Kata Tuan Kang
“Tuan
Kang.. Angka itu itu membuat semua orang stres dan menghasut daya saing.” Kata
Tuan Lee. Tuan Kang mengejek dengan membalas mengatakan “Namaste.” Tuan Lee pun
memujinya
“Hei. aku
sangat suka stres dan daya saing. Rating tinggi, slot iklan terjual habis. Lalu
Apa lagi yang kurang?” ucap Tuan Kang. Tuan Lee menjawab “ Nama, Makna, Emosi.
“Kau
harusnya menaikan rating 3x lipat.” Uca Tuan Kang
“Apa tiga
kali lipat akan cukup? Aku harus menaikkannya lima kali lipat. Dengan begitu,
nama, makna, dan emosi akan terus hidup.” Ucap Tuan Lee
Tuan Kang
memuji Tuan Lee pintar sekali bicara dengan mengejek kalau Pintar sekali
bicaranya. Saat itu ada yang menelp Tuan Kang menerima telp dari seseorang,
lalu berteriak kaget.
Geu Rim
masuk ke dalam ruangan dengan penuh semangat ingin memberitahu kalau Ada berita
besar kalau Lee Kang yang legendaris. Tapi Gam Moon memberikan tatapan agar tak
banyak bicara. Geu Rim binggung bertanya apa yang terjadi karena wajahnya
terlihat tegang.
“Apa
kesepakatanmu? Kau bilang kau akan memastikan Mi Nu untuk datang!” ucap Ra Hee. Geu Rim membenarkan.
“Dia
setuju untuk stand by, bagaimanapun caranya. Aku sudah konfirmasi sebelumnya...”
kata Geu Rim. Gamoom memperlihatkan judul berita “Mi Nu Meninggalkan Korea”
Saat itu
Mi Hu menelp Geu Rim dan memberitahu semuanya kalau artisnya itu menelpnya
lagi, karena menurutnya Reporter pasti salah lalu mengangkat telp.
“Nuna,
aku ada pencerahan... Aku tidak bisa menjebak jiwaku di kamera kecil itu. Aku
sekarang akan mengurung nama "Mi Nu", dan meretas keluar dari telur
idola dan seorang DJ, dan aku akan terbang tinggi!” ucap Mi Hu bangga sambil
menarik kopernya
“Hei! Mi
Nu... Sebaiknya kau persiapkan peti matimu hari ini.” Umpat Geu Rim kesal
sambil mengemudikan mobilnya.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Yang jadi pemeran kang mi nu namanya siapa yaa??
BalasHapusU-kwon Block B
HapusU-kwon Block B
HapusPokoknya seru
BalasHapus