Dong Tak
dan Soo Chang akhirnya keluar dari restoran, Soo Chang pikir Jin An pasti
sangat terkejut, Dong Tak juga merasa begitu Tapi menurutnya Jin An bisa
menerima ini. Soo Chan heran Dong Tak itu bisa yakin
“Jangan
katakan itu karena cinta atau semacamnya. Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?” ucap Soo Chang
“Mari
berpisah dan melakukan penyelidikan. Aku akan menyelidiki kalung itu dan Kau
menyelidiki sayap malaikatnya.” Ucap Dong Tak. Soo Chang setuju.
Jin An
pergi menemui peramal dengan menunjuk satu kartu, terlihat gambar tanda love.
Miss Bong memberitahu artinya Matanya, cara bicara, dan terutama, pikirannya
sering berubah. Jin An terdiam mendengarnya.
“Roh pria
lain terus masuk dan keluar dari tubuh pria itu.” Ucap Miss Bong
“Astaga,
Detektif Cha mengatakan yang sebenarnya.” Gumam Jin An, lalu diminta memilih
kartu lain.
“Ini
tidak baik... Hubungan nahas sudah dimulai.” Ucap Miss Bonbg
“Mana
dari mereka yang memiliki hubungan nahas denganku?” tanya Dong Tak.
“Entahlah...
Mana yang lebih kau suka? Bagaimanapun, babak baru takdirmu mulai terungkap.”
Kata Miss Bong, Jin An terdiam mendengarnya.
Dong Tak
menerima telp bertanya apakah menemukan sesuatu. Si pemilik toko memberitahu
Kalung ini diberikan kepada detektif
yang pensiun sebagai penghargaan dari
Kantor Polisi Incheon, Tradisi tersebut dimulai 30 tahun lalu, dan berhenti
sekitar 15 tahun lalu.
“Jadi
tidak heran jika kau belum pernah
dengar.” Ucap si pria. Dong Tak mengulang kembali kalau itu dari Kantor Polisi
Incheon
“Dan
inisialnya mungkin nama detektif yang pensiun.” Ucap Si pria. Dong Tak mengerti
lalu mengucapkan Terima kasih.
Dong Tak
mengingat nama Kantor Polisi Incheon, lalu menelp seseorang dengan mengaku
detektif dari Kantor Polisi Pusat Seoul dan meminta bantua agan bisa mencetak
daftar nama detektif yang pernah bekerja di Kantor Polisi Incheon.
“Orang
yang bekerja antara 16 sampai 30 tahun lalu. Hanya mereka yang berinisial TJH.”
Ucap Dong Tak mengucapkan Terima kasih lalu memikirkan Kantor Polisi Incheon
dan
Soo Chang
berjalan sendirian dengan memikirkan Sayap malaikat yang sebenarnya lalu
mengumpat kesal pada Doo Sik, karena meninggalkan petunjuk seharusnya berikan
yang lebih jelas. Ia lalu meminta Maaf, karena Seharusnya tidak mengeluh pada
orang mati.
“Lagi
pula, kita melewati banyak hal di panti
asuhan...” ucap Soo Chang lalu teringat sesuatu berpikir kalau ada ditempat
itu.
Sebuah
mobil datang ke panti asuhan Haneul. Jaksa Tak turun dari mobl membuka bagian
meminta anak-anak agar mengambil hadiah yang dibawanya. Seorang biarawati
keluar menyapa Jaksa Tak, dengan berharap Ayah Jaksa Ta juga ikut, Jaksa Tak
memberitahu ayahnya yang tidak ingin berkunjung.
“Dia
sangat keras kepala. Siapa yang peduli jika reporter tahu? Tidak apa-apa masuk
koran karena dia akan menjadi Menteri.” Pikir Biarawati
“Itulah
pilihannya.” Kata Jaksa Tak
“Itu
sebabnya setelah Tuhan, aku selanjutnya menyukai Ayahmu.” Ungkap Biarawati.
Jaksa Tak pun mengucapkan Amen dan akan menyampaikan itu padanya.
“Dia
kasar diluar, tapi kau tidak tahu dia
dari dalam, bukan? Dia sangat mencintai anaknya. Dia akan melakukan
apapun untuk anaknya sendiri.” Ucap Biarawati. Jaksa tak menganguk mengerti.
“Sejak
aku kecil, dia memberiku semuanya. Dia memberikan hal yang sama kepada semua
anak di sini.” Kata Jaksa Tak
“Sudah 16
tahun sejak Ayahmu mensponsori kami. Terjadi kecelakaan besar tahun itu. Karena
itu, dua anak harus berakhir di panti
asuhan ini.” Kata Biarawati. Jaksa Tak hanya bisa diam.
Soo Chang
berjalan ke panti asuhan lalu melihat mobil Jaksa Tak berjalan pulang, lalu
berjalan masuk dan tersadar melihat dinding dengan gambar sayang dan sebagai
petunjuknya yaitu Sayap malaikat.
Bong Sook
sengaja memperlihatkan rambutnya dengan mengibas-ngibaskan rambutnya. Sung Hyuk
seperti tak peduli karena nanti Makanan Bong Sook bisa kemasukan rambut. Bong
Sook hanya bisa cemberut lalu memilih untuk makan.
“Apa Kau
mengganti gaya rambutmu? Kau terlihat cantik.” Ucap Sung Hyuk memuji
“Tidak,
gaya rambutku selalu begini.” Kata Bong Sook sinis
“Tidak.
Terakhir kali, itu sedikit keriting... Hari ini lurus.” Ucap Sung Hyuk
“Bagaimanapun,
kau seorang pria. Jangan pernah marah dan membiarkan aku sendiri lagi.” Pinta Bong Sook
“Aku tidak
akan meninggalkanmu lagi.” Tegas Sung Hyuk berjanji.
Bong Sook
ikut membayar makanan dikasir, lalu melihat seorang pria yang mengeluarkan uang
dari dompet melonggo karena uang itu lebih dari cukup untuk membayar tagihan RS
Soo Chang. Keduanya keluar dari restoran, Bong Sook bertanya Mobil siapa yang
cantik ini?
“Mobil
detektif Cha juga bagus,tapi menurutku warna unik seperti ini lebih cocok untukku.” Ucap Sung
Hyuk bangga. Bong Sook memuji Sung Hyuk dengan jempolnya.
“Tunggu
disini. Aku akan membawakan kopi.” Kata
Sung Hyuk untuk meninggalkan Bong Sook.
Bong Sook
melihat si pria dengan dompet dibagian celana dan akan masuk mobil, lalu
siap-siap mencopet. Tiba-tiba Sung Hyuk sudah ada didepan Bong Sook kalau itu
menggoda orang lagi. Bong Sook kaget karena Sung Hyuk sebelumnya mengatakan
kalau sedang menggodanya.
“Menurut
Hukum Pidana 342, kau ditangkap karena
percobaan pencurian. Tapi... Aku tidak melihat apapun.” Ucap Sung Hyuk. Bong
Sook kaget mendengarnya.
“Tapi
jika aku melihatmu lain kali, itu berarti Detektif Dokgo.” Ucap Sung Hyuk
berjalan pergi. Bong Sook hanya bisa menahan tangisnya.
Soo Chang
kembali kerumah sakit dengan wajah bahagia karena bisa menemukan petunjuk, lalu
memanggil Ko Bong kalau Soo Chang Oppa sudah datang, Bong Sook tak peduli
memilih untuk masuk ke dalam ruangan rawat. Soo Chang sadar kalau Bong Sook tidak
bisa dengar.
“Ini hal
terbaik yang pernah kurasakan sejak menjadi roh. Mengapa? Karena aku merasa
bisa segera kembali ke tubuhku..” Ucap
Soo Chang akhirnya masuk ke dalam ruangan.
“Ini Lucu
sekali... Dia bilang tidak akan
meninggalkanku lagi. Tapi dia membuat wajah menyeramkan dan pergi. Kau bilang Apa? Jika
kita bertemu lain kali, kau akan menjadi
detektif? Apa Dia pikir aku takut?” ucap Bong Sook menangis tersedu-sedu.
“Kau
sudah dewasa... Merasa sakit hati karena pria.” Ungkap Soo Chang melihat Bong
Sook
“Ini
bukan seperti...Aku ingin mencuri dompetnya... Apa Dia pikir...aku ingin
bertemu dengannya lagi? Aku tidak akan menemuinya lagi. Aku tidak ingin bertemu
dengannya lagi.” Ucap Bong Sook kesal dan menangis.
“Hei... Saat
aku kembali, aku tidak akan membiarkanmu mencuri dompet lagi. Jangan menangis Aku
akan menemukan suami yang jauh lebih
baik dari dia untukmu” kata Soo Chang, Bong Sook mengeluh kalau Sung Hyuk
sangat jahat.
Dong Tak
pergi ke tempat Jin An tapi hanya menatap ke arah kamar saja. Jin An keluar
rumah membuang sampah dan melihat Dong Tak yang pergi meninggalkan rumah, ia
pun membiarkan saja. Di sebuah pesimpangan jalan, sebuah mobil merah berjalan
dengan kecepatan tinggi dan akhirnya menabrak sesuatu.
“Apa Kau
bisa menanganinya sendiri?” tanya kepala Yoo
“Aku
tidak sendiri... Aku punya rekan.” Kata Dong Tak bangga. Kepala Yoo pikir Dong
Tak menemukan anak buah
“Dia
benci dibilang begitu.” Kata Dong Tak. Kepala Yoo mengucap syukur memberitahu
Dong Tak kalau butuh bantuan maka panggilnya.
Kepala
Yoo mengangkat telp dengan mengelu kalau mereka sedang sibuk.tapi akhirnya
mengatakan akan melakukan perintah. Dong Tak dan Sung Hyuk sempat terdiam melihat Kepala Yoo
yang menerima telp.
“Tim
Kecelakaan Lalu Lintas. melemparkan sebuah kasus ke Tim Kerusakan Properti.
Jadi Siapa yang mau?” kata Kepala Yoo. Semua hanya terdiam.
“ Aku
menempatkan Dong Tak pada kasus yang
lain. Dong Ki dan Ho Tae, pergilah.” Ucap Kepala Yoo
Dong Ki
akan pergi dan melihat Ho Tae yang masih marah, akhirnya memutuskan akan pergi
sendiri karena Kedengarannya tidak serius.
Dong Ki
melihat sebuah tempat yang hancur karena dihantam mobil. Polisi pikir Tidak
banyak yang ditemukan jadi lebih baik menutupnya. Dong Ki pikir mereka tidak akan mendapat apapun jika tidak
dilakukan dengan benar jadi meminta agar tetap mencari.
Akhirnya
Dong Ki melihat sesuatu dan meminta Sarung tangan, lalu menemukan sebuah
pecahan kaca dengan ada goseran darah di semak-semak.
Dong Ki
kembali ke kantor menemui Kepala Yoo memberitahu kalau membawa sesuatu dari
TKP. Kepala Yoo pikir tak ada gunanya karena Seseorang hanya ngebut dari di
lalu lintas lalu menghilang jadi Biarkan
saja.
“Maaf,
Detektif Park... Biar aku yang mengurus selanjutnya.” Ucap Sung Hyuk
“Bukan
itu. Kita harus menganalisis darah ini...” kata Dong Ki binggung. Ho Tae
memanggil Dong Ki dengan wajah kesal.
“Detektif
Park... Mereka ingin laporan kasus
tentang pemerkosa sekarang. Harus aku yang mengetiknya?” kata Ho Tae.
Dong Ki melihat tangan Ho Tae mengatakan kalau ia yang akan mengerjakan.
Soo Chang
merasakan kalau suasana di kantor polisi jadi sangat dingin dan bertanya apa
yang dibawa Dong Ki dalam plastik. Dong Ki menjawab kalau Ini... Soo Chang
panik karena berpikir Dong Ki bisa mendegarnya. Dong Ki berbicara kalau ini
sedikit mengganggunya. Soo Chang bernafas lega karena bisa membuatnya terkejut.
“Hei...
Kau punya kenalan di NISI, kan?.. Bisakah kau mengurus ini?” ucap Dong Ki pergi
menemui temanya di tim lain.
Dong Tak
menerima telp dari temanya di Incheon bertanya apakahmenemukan sesuatu. Si pria
memberitahu Antara 16 sampai 30 tahun yang lalu,detektif yang pensiun ada 25
orang yang memiliki inisial tersebut.
“3 sudah
meninggal, dan 4 wanita, jadi aku akan memilahnya. Mengingat usianya, orang
yang kau cari bisa jadi 1 dari 10. Aku akan mendapatkan rinciannya dan
mengirimnya padamu.” Ucap Detektif. Dong Tak pun mengucapkan Terima kasih.
Tuan Tak
menerima telp dari seorang yang Sudah lama sekali tak bertemu, yaitu Ketua Jo.
Ketua Jo menceritakn Tadi malam, anakny membuat sedikit kecelakaan lalu lintas
jadi meminta agar bisa membantunya
“Saat kita
berteman 16 tahun lalu, semuanya menjadi mungkin, dengan membuat kesepakatan seperti ini Tuduhan
korupsi atas polisi yang meninggal itu.
Aku masih menderita karena rasa bersalah.” Ucap Ketua Joo. Tuan Tak hanya diam,
Ketua Joo memanggilnya,
“Itu bukan
apa-apa. Jangan khawatir. Aku akan menyelesaikan semuanya untukmu. Sampai nanti.” Kata Tuan Tak lalu
menutup telp. Ketua Joo mengeluh Tuan Tak itu melakukan sesuka hatinya.
Kepala No
bertemu dengan Kepala Ma di restoran dengan wanita berbaju kimono seperti
sebagai mata-mata yang menyamar. Kepala No menceritakan Direktur Tak meminta
bantuannya. Kepala Ma bertanya apa itu. Kepala No pikir Ini artinya Tuan
Taktidak bisa melakukan sesuatu dengan sendiri sekarang.
Dong Ki
menerima telp dan terlihat kaget kalau harus pergi Sekarang juga. Di sebuah
ruangan, Kepala No melayani seseorang minum dan Dong Ki masuk ruangan
memberikan hormat.
“Dia
adalah jagoan dari Unit Kejahatan Berat.” Ucap Kepala No memperkenalkan diri.
Dong Ki pun menyapa dengan Kepala No menyuruh duduk dan minum, Dong Ki ingin
menolak tapi Kepala No menyuruh agar minum saja.
“Aku Jo
Min Seok.” Ucap Pria yang bersama Dong Ki dan kepala No
Soo Chang
terlihat bahagia melihat Dong Tak meminta agar menembak yang ditemukan jadi
meminta agar memujinya sekarang. Dong Tak dengan datar memuji kerja bagus dan
ingin tahu apa itu. Soo Chang mengeluh kalau Hanya itu saja.
“Aku
menemukan...Apa? Sayapnya. Dimana? Di panti asuhan.” Ucap Soo Chang bangg. Dong
Tak ingin Panti asuhan mana
“Panti
asuhanku.” Kata Soo Chang Dong Tak pikir kalau Pembunuhnya dari panti asuhan
Soo Chang
“Mungkin.
Kurasa itulah yang ingin dikatakan Doo
Sik dan aku juga melihat Jaksa di sana.” Kata Soo Chang. Dong Tak terlihat
kaget.
Kepala Ma
bertemu dengan Tuan Tak direstoran yang sama. Tuang tak memberitahu Uang di
atas hukum dan bertanya apakah tahu yang ada di atas uang. Kepala Ma terdiam
menerima minuma dari Tuan Tak. Tuan Tak memberitahu kalau itu adalah anak-anak
mereka. Tuan Tak terlihat binggung
“Apa Kau
pikir aku tidak akan memberikan hidupku
untuk anakku?” ucap Tuan Tak
“Begini...Aku
belum pernah melihat sisi lain Anda.” Ungkap Kepala Ma
“Aku
pernah mengalami waktu yang sulit karena anakku Nanti, jika ada hambatan yang
menghalangi jalan Jae Hee, atasi mereka untukku.” Kata Tuan Tak. Kepala Ma
hanya bisa terdiam.
Jaksa Tak
sedang di ruangan ayahnya melihat di meja kerja, Tuan Tak menelp meminta maaf
karena Rapatnya sedikit lama jadi makan lain kali saja. Jaksa Tak mengerti dan
Tuan Tak berkata kalau akan bertemu di rumah nanti.
Jaksa Tak
akan pergi lalu melihat file CHA DONG TAK dan melihat isinya, seperti kaget
kalau Ayah menyelidiki Detektif Cha dan melihat ada foto Soo Chang juga
dibagian belakang. Ia pun bertanya-tanya kenapa ayahnya melihat foto Dong Tak
dan juga Soo Chang.
Soo Chang
dan Dong Tak akhirnya sampai ke panti asuhan melihat gambar sayap yang ada di
dinding. Biarawati menyaap Dong Tak mengaku Senang bisa memiliki banyak
pengunjung dan bertanya apakah Ada yang bisa dibantu. Soo Chang mengenak kalau
ia Kepala Biarawati dan sudah sangat tua.
“Halo,
aku Detektif Cha Dong Tak dari Kantor
Polisi Pusat Seoul. Aku disini untuk mencari sesuatu tentang gambar ini” ucap
Dong Tak
“Oh,
itu... Itu sudah usang dimakan waktu... Walau begitu, seseorang sering datang
melihatnya” ucap Biarawati. Dong Tak ingin tahu Siapa mantan anak itu?
“Mengapa
kau pikir mantan anak itu dari tempat sini? Sepertinya aku tidak kenal orang
yang kau cari.” Kata Biara lalu pergi. Dong Tak pun mengucapkan Terima kasih.
Doo Ki
mengucpakan terimakasih saat Min Seok keluar dari ruangan. Dong Ki pun ingin
menjabat tangan tapi Min Seok seperti tak mengubrisnya, akhirnya membungkkan
badan. Min Seok pikir tak perlu melakukan itu dan meminta agar menelpnya lalu
beranjak pergi.
“Hei..
Seharusnya kau beritahu kalau VVIP
seperti dia datang. Apa Kau melayaninya dengan baik?” ucap Yong Pal melihat Min
Seok yang pergi. Doo Ki mengaku kalau sudah melakukan tugasnya.
“Aku
merasakan sesuatu.” Kata Yong Pal mendekati Dong Ki. Dong Ki bertanya apa yang
dirasakan.
“Bukan
begitu... Kau membungkuk padanya seperti ini. Itu aneh.” Ucap Yong Pal. Dong Ki
emngelak dengan bertanya apakah Yong Pal menjual semua wiski dan berjalan
pergi.
“Jika kau
terganggu karena lelucon, itu lebih mencurigakan.”
Kata Yong Pal.
Dong Tak
pikir Kasus mereka memiliki sesuatu yang berkaitan dengan panti asuhan itu. Soo Chang merasa Kepala Biarawati tahu sesuatu, tapi tidak akan bicara. Ia yakin kalau dulu
Biarawati itu sering mencarikunya.
“Sayap
malaikat sesungguhnya yang dikatakan Doo
Sik dan seseorang yang datang melihat
gambarnya” ucap Dong Tak
“Apa itu
alumni atau sponsor?” pikir Soo Chang
Yong Pal
menelp Dong Tak memberitahu kalau Detektif
Park datang dan ada yang aneh. Dong Tak seperti tak mendengar ingin memastikan
namanya. Yong Pal mengatakan kalau Detektif Park Dong Ki dan bisa merasakannya
kalau Ada sesuatu yang mencurigakan, tidak beres.
“Yong
Pal... Tidur sianglah jika mengantuk.”keluh Dong Tak
“Aku
menelepon untuk jaga-jaga. Aku sudah
memberitahumu, mengerti?” ucap Yong Pal marah
“Ada apa?
Apa Detektif Park dalam masalah?” tanya Soo Chang. Dong Tak memilih untuk
melepaskan hands freenya.
Dong Ki
mengeluarkan semua makanan diatas meja, mulai dari sosis , roti dan minuman
lainya. Kepala Yoo melihat heran dengan ada acara apa ini kala Dong Ki yang perhatian
dengan mereka. Dong Ki menegaskan akan memperhatikan rekan kerjanya agar lebih
sering karena Sekarang punya pendukung.
“Jadi,
kau membeli roti, ini Bagus sekali.” Kata Kepala Yoo. Ho Tae mengejek kalau
Dong Ki itu pamer.
“Aku
tidak pamer... Ini sangat mahal. Makanlah.” Kata Dong Ki, Ho Tae menolak
seperti masih sangat marah.
Kepala
Yoo menerima telp lagi, memberitahu kalau
kali Ini dari Tim Perempuan dan Anak dan Seorang siswa hilang. Ketiganya
melonggo binggung.
Polisi
melihat dari semak-semak, memberitahu kalau menemukan sepatunya. Ho Tae kaget
karena ada Sepatu menurutnya ini jelas tabrak lari. Ia heran pada Dong Ki
karena kemari datang dengan kasus kecelakaan lalu lintas tapi tak menemukan
apapun. Dong Ki hanya bisa diam saja.
Flash Back
Min Seok
menceritakan Kemarin membuat kecelakaan kecil
ketika ngebut. Dong Ki bertanya Kecelakaan sepert apa. Min Seok mengaku
tidak melibatkan orang tapi hanya menabrak rusa.
“Bisa kau
menghapus rekaman CCTV nya? Jika Ayahku dengar, dia akan mengomel.” Ucap Min
Seok
“Aku perlu
menyelidikinya terlebih dulu. Jika tidak ada yang terjadi, itu tidak masalah.”
Kata Dong Ki
“Mulai
sekarang, kita adalah teman.” Kata Min Seok memberikan imbalan.
Dong Ki
pergi ke ruangan CCTV lalu lintas, petugas melihat sebuah mobil yang menabrak.
Dong Ki pun bisa menemukanya,meminta agar mengHapus bagian itu. Tapi petugas
melihat kalau pengemudi Tiba-tiba menginjak rem Sepertinya menabrak sesuatu.
“Dia
menabrak rusa ketika ngebut. Dia
temanku. Biarkan dia.” Ucap Dong Ki segera mengambil mouse komputer.
“Kami
tidak bisa melakukan itu. Mengapa rusa
berkeliaran disana?” kata petugas. Dong Ki pikir tak masalah dan sudah
menjalankan tugasnya.
Saat itu
istri Dong Ki menelp memberitahu kalau Teman dekat suaminya datang dan
bilang Dong Ki telah membantunya jadi memberi
sejumlah uang. Ia pikir bisa membayar kembali
biaya operasi Ibu dan apartemen juga.
“Kenapa
kau mengambil sesuatu tanpa bertanya
terlebih dulu?” teriak Dong Ki kesal saat itu pesan dari Min Seok masuk ke
dalam ponselnya. “Istrimu sangat menyukai uang.” Dong Ki dibuat kesal karena
semua tindakanya.
Dong Tak
meminta Soo Chang Jangan khawatir karena yakin akan kembali ke tubuhnyadalam
beberapa hari. Soo Chang mengaku tidak khawatir lagi Karena ada Cha Dong Tak.
Dong Tak pun pamit pergi dengan mobil milik Sung Hyuk.
“Astaga,
Dong Tak... Kau tampak seperti saudara asli sekarang.” Ungkap Soo Chang bangga
melihat Dong Tak.
Dong Ki
terlihat kebingungan ingin memberitahu kesalahanya, saat akan bicara dengan
Kepala Yoo tapi Kepala Yoo lebih dulu
bicara kalaukerja tim mereka sekarang sangat
rendah jadi meminta membantuan untuk mendapatkan harga dirinya kembali seperti Kejahatan
Berat 1.
“Apa Kau
mau buang air?” ucap Ho Tae melihat Dong Ki seperti gelisah. Dong Ki mengangguk
tapi langsung mengelengkan kepala.
“Jadi,
bisakah kau pergi atau tidak?” kata Ho Tae merasa terganggu melihat Dong Ki
berdiri didepan mejanya.
“Dong Tak..Apa
Kau ingin pergi minum denganku hari ini?” ucap Dong Ki yang gelisah melihat
Dong Tak kembali ke kantor.
Dong Tak
akhirnya minum bersama Dong Ki bertanya Apa yang terjadi? Dong Ki mengaku
Sebenarnya, ada alasan kenapa membawa Dong Tak pergi ke restoran, dengan
gelisah mengaku kalau Tempat ini hanya menyediakan daging babi Korea jadi menyuruh Dong Ki makan
karena Teksturnya lembut.
“Apa yang
membuatmu berbelit-belit?” ucap Dong Tak yang bisa melihat Dong Ki itu sedang
menyembunyikan sesuat.
“Kau
tahu, aku tidak sengaja melakukannya. Aku tidak tahu... Kau tahu aku, kan?”
ucap Dong Ki dan terdengar seorang meminta agar dibawakan gelas. Sung Hyuk
datang bergabung.
“Kau benar-benar
tidak setia... Detektif Cha, aku istrimu.
Kau harus mencariku.” Ucap Sung Hyuk, Dong Ki heran Sung Hyuk yang bisa
tahu keberadan mereka.
“Jadi
masalahnya adalah...” kata Dong Ki dan saat itu, Kepala Yoo datang meminta Dua
gelas lagi.
“Bagaimana
bisa kalian minum tanpa kami?” keluh Kepala Yoo. Dong Ki heran keduanya juga
datang.
“Dia memiliki
hidung seperti anjing.” Kata Kepala Yoo menunjuk pada Ho Tae.
“Aku bisa
mencium bau Dong Ki bahkan jarak 100 m.
Jadi Mandilah. Kau sangat bau.” Ejek Ho Tae
“Detektif
Lee, seperti yang mereka bilang, Anjing pendeteksi obat.” Kata Sung Hyuk
Kepala
Yoo berpesan kalau juniornya dari
Kejahatan Berat 2 Tetaplah rukun seperti ini sampai akhir, Ho Tae pikir itu
pasti karena mereka adalah tim impian Kantor Polisi Pusat Seoul. Dong Ki makin
gelisah karena tak bisa memberitahu kejadian sebenarnya, Dong Tak pun bisa
melihat rekan kerjanya yang sangat gelisah dan tak bisa memberitahu yang
terjadi.
Jaksa Tak
makan dengan ayahnya merasa kalau Sudah lama tidak seperti ini. Tuan Tak
mendenagr kalau anaknya kemarin pergi ke
panti asuhan. Jaksa Tak membenarkan kalau Kepala Biarawati meminta untuk mengirimkan
salamnya.
“Jangan
pergi ke sana untuk sementara waktu, nantiOrang bisa lihat.” Ucap Tuan Tak.
Jaksa Tak menganguk mengerti.
“Mulai
sekarang, jangan bertindak seperti terakhir kali.” Pesan Tuan Tk
“Aku
ingin tahu apa yang Detektif Cha
dapatkan dari Lee Doo Sik. Tapi akhirnya dia tidak mendapatkan apapun. Aku penasaran mengapa
Detektif Cha tidak membebaskan Tuan Lee.” Kata Jaksa Tak terlihat polos.
“Jae
Hee... Tidak ada orang tua yang akan membiarkan pakaian anak mereka menjadi basah. Hal yang sama juga berlaku
denganku.”kata Tuan Tak
“Itu juga
yang dikatakan Kepala Biarawati. Dia bilang Ayah akan. mengorbankan hidupmu
demi aku.” Kata Jaksa Tak
“Jika kau
sadar akan hal itu, maka tidak ada lagi yang
ingin kupinta darimu.” Kata Tuan Tak
Dong Tak
mengucapkan terimakasi di telp mengatakan kalau akan mengeceknya, lalu membuka
komputer dengan subject INI DAFTAR YANG KAU MINTA yaitu DAFTAR DETEKTIF DENGAN
INISIAL TJH
“Mari
kita habiskan lebih banyak waktu bersama
seperti ini.” Ucap Tuan Yoo. Jaksa Tak menganguk setuju padanya.
Tuan Tak
menerima telp dari seseorang mengatakan kalau Semuanya masih sama, lalu orang
yang menelp menanyakan tentang Kalung penghargaan untuk pensiun. Jaksa Tak yang
mendengarnya terlihat gugup. Tuan Tak mengaku kalau memilikinya.
“Siapa
orang yang bertanya...tentang kalung itu? Ohh.. Iya. Kita harus makan malam
lain kali.” Ucap Tuan Tak lalu menutup telpnya. Jaksa Tak seperti tahu tentang
kalung itu.
Dong Tak
memberitahu kalau yang dibawa adalah daftar detektif pensiun dari 16 sampai 30 tahun lalu. Soo Chang tahu kalau
Dong Tak bilang akan ada petunjuk di antara mereka. Dong Tak melihat nama TAK
JUNG HWA yaitu Tuan Tak yang pernah ditemuinya. Soo Chang pun bertanya ada apa.
“Benar.. Dulu dia seorang detektif dan bekerja
di Kantor Polisi Incheon. Itu berarti...” ucap Dong Tak seperti menemukan
sebuah pentunjujk.
Bersambung
ke episode 23
PS; yang udah baca
blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 &
Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar