Kepala Ma
dibawa keluar dari kantor polisi, Dong Tak dan Kapten Yoo mengawalnya. Reporter
langsung mengajukan pertanyan “ Mengapa Anda membuat tersangka palsu?” Sementara Jin An hanya diam saja menatap dari
kejauhan, Mi Nam pikir mereka harus mendekat juga. Jin An pikir lebih baik rekam secara penuh saja.
Wartawan
terus mengajukan pertanyaan “Apa Anda melakukan ini sendirian? Apa Anda tidak
merasa malu sebagai orang yang seharusnya melindungi hukum?” Kapten Yoo
mengajak Kepala Ma untuk segera pergi saja, tak sengaja handuk yang menutup
borgol terjatuh.
Semua
wartawan bergegas mengambil gambar, Kapten Yoo terlihat marah., langsung
menarik Kepala Ma masuk ke dalam mobil. Mi Nam ingin mendekat dan mengambil
gambar. Setelah Kepala Ma masuk mobil, Jin An mendekati Mi Nam memukul
kepala sambil mengomel kaalu harus
menjadi manusia yang paham peraturan dulu. Dong Tak melihat Jin An dan keduanya
hanya bisa saling menatap.
Jaksa Tak
duduk diruangan, menonton berita yang dibawakan oleh Jin An didepan kantor
polisi
“Inspektur
Ma Jin Gook dari Kantor Polisi Pusat
Seoul mengaku menggunakan tersangka palsu untuk kasus Detektif Jo Hang Joon
Ketika penyelidikan itu tidak mendapatkan pelaku, Dia membuat tersangka palsu
untuk mengurangi ketegangan di kasus tersebut Investigasi kematian Detektif itu
kembali ke Titik Nol. Masyarakat semakin penasaran dengan pembunuh sebenarnya.”
Ho Tae
baru mengetahui dari Dong Tak kalau kasus ini semua berasal darikecelakaan 16
tahun lalu dan Itu berarti Detektif Jo di bunuh untuk menutupi kasus itu. Dong
Tak menganguk tanpa bisa berkata-kata lagi karena sudah memberitahu semuanya.
“Hei,
bagaimana kau bisa memberitahu hal ini sekarang? Apa Kau tidak percaya kami?”
keluh Ho Tae kesal. Dong Tak mengaku Bukan tidak percaya.
“Lalu
apa? Apa Kau mau bilang ada seseorang yang lebih di percaya?” ucap Ho Tae marah
“Ya, ada
seseorang yang lebih dia percaya. Itu aku.” Ungkap Soo Chang duduk diatas meja
sebagai Roh.
“Ada pria
yang bekerjasama denganku.” Akui Dong Tak. Kepala Yoo pikir itu bawahan yang
dibicarakan.
“Dia
bilang Bawahan? Kedengarannya sangat norak. Ada yang lebih terkini. Kami adalah
rekan.” Komentar Soo Chang
“Aku
sudah tahu itu... Aku sangat kecewa. Padahal Aku istrimu di tempat kerja. Siapa
pria itu?” ucap Sung Hyuk kesal.
“Hei, aku
minta maaf. Maaf... Itu karena dia tidak menunjukkan mukanya pada semua orang.”
Ungkap Dong Tak menatap Sung Hyuk
Kapten
Yoo pikir mereka bisa melupakan kasus ini sejenak, karena mereka bisa bekerja
sebagai tim mulai sekarang dan semua
akan bekerja dalam operasi gabungan jadi fokus mereka adalah kasus ini dan perlu menyelidiki Direktur Tak dan Jaksa
Penuntut Tak.
“Itu berarti
kita hanya perlu mengecek tato di leher
Jaksa.” Ucap Ho Tae
“Tidak, saat
kita menangkap Lee Doo Sik waktu itu, kita
mempercayai kesaksian palsunya dengan mudah karena tato itu.” Ucap Kapten Yoo
“Itu
sebabnya kita harus berjuang sampai
akhir. Kita melawan Direktur dan Jaksa Penuntut maka Ini akan sulit. Dan yang
paling penting...” kata Dong Tak
Saat itu
ia teringat yang dikatakan oleh Jaksa Tak “ Jika kau yakin, bawa lah bukti.. Atau
tidak, mundur lah.” Lalu menegaskan mereka Kperlu menyiapkan semua bukti dengan sempurna untuk menghindari kasus ini
berakhir dengan kekurangan bukti.
“Jadi kita
akan menutup rute pelarian yang mungkin mereka temukan dan kemudian membawanya
ke depan. Mari kita bagi tugas.” Ucap Kepala Yoo
“Jika
begitu, Aku akan memeriksa panti asuhan yang di katakan Dong Tak dan rekaman
CCTV.” Kata Ho Tae
“Aku akan
memeriksa hasil dari pemantik itu.” Ucap
Sung Hyuk
“Aku akan
mencoba mengikuti orang yang menyerang Inspektur kita.” Kata Dong Tak
“Bukti
DNA yang ia dapatkan dengan mengorbankan
dirinya sendiri. Itu akan ku tangani. Aku akan tinggal, tepat di sebelah laboratorium NISI dan mengurusnya dengan
cepat.” Kata Kapten Yoo .
“Kapten...
Kita membutuhkan sampel DNA Tak Jae Hee
untuk membandingkannya.” Pikir Dong Tak. Ho Tae pikir Keluarga Tak sudah tahu
mereka sebagai polisi jadi pasti akan sulit.
“Ada
orang lain yang akan membantu kita.” Ucap Dong Tak. Sung Hyuk kesal mendnegar
kalau ada orang lain.
“Mengapa
dia bereaksi berlebihan?... Bukan, itu bukan aku. Tapi The Avengers.” Ucap Soo
Chang
“Satu hal
lagi. Kecelakaan 16 tahun lalu, ada hubungannya dengan Ayah Reporter Song, Song Ji Seok. Dia adalah Detektif yang
bertugas saat itu.” Ucap Dong Tak,
Kepala Yoo mengaku mengingat hal itu yaitu Pria korupsi yang bunuh diri.
“Aku
yakin dia di jebak seperti Hang Joon
Hyung. Aku butuh seseorang untuk menyelidiki keberadaannya sebelum meninggal
dan Kita kekurangan orang.” Ucap Dong Tak
“Aku
kenal seseorang yang bisa membantu,
Seseorang yang membosankan.” Kata Ho Tae.
Dong Ki
sedang membuang sampah didepan rumahnya, menerima telp dari Ho Tae membahas
tentang Detektif Song Ji Seok yang bertugas di Incheon pada tahun 2001. Dengan
nada sombong mengaku sibuk, Ho Tae mengatakan kalau akan membayarnya. Dong Ki
menolak mengaku bekerja keras untuk kebersihan rumahnya jadi sangat sibuk.
Dong Tak
membahas Soo Chang semalam ingin melindungi Inspektur. Soo Chang membenarkan, Tapi
sengaja datang bukan untuk menyelamatkannya,
tapi untuk balas dendam, yaitu Untuk Doo Sik.
“Tapi
ketika sampai di sana, pria berhelm itu menemuinya. Dan Apa yang bisa ku
lakukan? Aku ingin menangkap pria berhelm itu
lebih dari pada Inspektur.” Ungkap Soo Chang
“Kerja
bagus.” Puji Dong Tak. Soo Chang binggung tiba-tiba Dong Tak memujinya.
“Kau
menyelamatkan nyawa seseorang.” Jelas Dong Tak. Soo Chang mengerti tapi merasa
ada yang sangat aneh.
“Aku
tidak bisa menyelamatkanmu, tapi bisa menggunakan batu bata untuk menyelamatkannya. Bagaimana bisa?” kata
Soo Chang heran
“Sekarang,
seluruh tim kami sudah tahu. Jika kita bisa mencocokkan DNA, maka kita bisa menangkap dia untuk selamanya..”
Jelas Dong Tak.
Soo Chang
berpikir bisa kembali ketubuhnya. Dong
Tak mengatakn pergi Untuk memeriksa kemana hilangnya Jaksa Tak. Soo Chang
memilih untuk bergabung dengan Avengers untuk menangkap si bodoh itu. Dong Tak
pun pergi lebih dulu.
Jaksa Tak
baru saja bertemu seseorang diluar ruangan, lalu membuang botol minumnya
ditempat sampah. Anak buah Yong Pal langsung mengambilnya dengan Soo Chang yang
mengamatinya lebih dekat. Setelah itu Jaksa Tak makan di restoran, anak buah
yang lain mengambil sendok yang dipakaian oleh Jaksa Tak. Yang lainya merekam
semua gerak gerik Jaksa Tak. Soo Chang pun memujinya karena berkerja dengan
bagus.
Ketiganya
bertemu dengan Ho Tae memberikan barang yang bisa dijadikan tes DNA. Ho Tae
sempat mengebrak meja tapi setelah itu memberikan jempolnya karena sudah
berkejar dengan baik.
Kepala No
bertemu dengan Jaksa Tak membahas rumor bahwa Inspektur Ma Jin Gook di serang. Jaksa Tak menjawab kalau Itu
sedang di selidiki. Kepala No pikir Kepala Ma tu kebanyakan pamer jadi akhirnya
kehilangan orang yang membantunya.
“Lupakan
urusan orang lain. Bisakah kita fokus pada urusan kita?” ucap Jaksa Tak dengan
tegas. Kepala No mulai cemberut.
“Untuk
membuat Detektif Park Dong Ki menghancurkan bukti tentang tabrak lari, kau
mengenalkannya pada Direktur Star Group,
Jo Min Seok, dan menerima bayaran
sebagai balasannya.” Ucap Jaksa Tak
“Kau
bilang Aku? Aku di jebak.” Ucap Kepala No mengelak. Jaksa Tak pikir mereka
lebih baik permudah saja.
“Kasus
Suap, penghancuran bukti, pelanggaran jabatan.”
Ucap Jaksa Tak
“Apa Kau
sungguh ingin ini menjadi mudah? Direktur Tak Jung Hwan, Dia sangat tertarik
dengan Cha Dong Tak. Menurutmu dia memiliki urusan apa dengan seseorang seperti
dia? Bagaimana kau bisa memanggilnya, Ayah?” ucap Kepala No mengejek.
Jaksa Tak
binggung kepala No yang membahas masalah itu. Kepala No malah makin mengejek
denga menyebut "Ayah." Beberapa kali. Jaksa Tak hanya diam saja.
“Apa
Betapa menakutkannya itu? Jika aku jadi kau, maka Aku akan takut memanggilnya
seperti itu. Jika aku akan berakhir seperti Inspektur Ma, maka Aku tidak akan
menyerah tanpa melawan... Hei... Jaksa Tak. Sekarang, apa kau tertarik dengan urusanku?” ucap Kepala No seperti
ingin membuat Jaksa Tak terdesak.
Jaksa Tak
keluar dari ruangan, Soo Chang menunggu di luar mengikutinya sambil berkata
dengan yakin kalau Tadi malam pasti Jaska Tak sambil mengejek kalau pasti
sangat sibuk.
“Pemberantas
kejahatan di siang hari dan pembunuh berhelm di malam hari. Apa kau punya waktu
untuk makan dengan jadwal yang sibuk
itu?” ejek Soo Chang.
Jaksa Tak
mengemudikan mobilnya, Soo Chang pun ikut duduk dibelakang bertanya-tanya Apa yang
akan dilakukan Jaksa Tak sekarang, karena Saudaranya mendapatkan semua susunan DNA milik Jaksa Tak.
“Kau
menjebak Ayahku, membunuh Kim Jong Doo, dan bahkan Detektif Jo Hang Joon. Kau
membuat kecelakaan, dan Ayahmu yang menutupinya. Kalian berdua, duo yang luar
biasa. Aku hanya tidak mengerti. Detektif Cha menyelidiki kematian Detektif
Jo, jadi aku mengerti. Lalu Bagaimana
denganku? Kenapa kau ingin membunuhku? “ucap Soo Chang terus mengocek.
Jaksa Tak
menerima telp dari Tuan Oh yang meminta memeriksa orang-orang di sekitar Cha
Dong Tak. Tuan Oh pikir kalau Dong Tak dekat dengan salah satu preman yang sedang terbaring di
rumah sakit dan Nama pasiennya Gong Soo Chang.
“Tapi Ada
hal aneh yang terjadi pada pasien itu kemarin. Terjadi keributan besar di rumah
sakit.” Ucap Tuan Oh
“Sekitar
jam berapa kejadian itu?” tanya Jaksa Tak. Tuan Oh menjawab itu 3 siang.
“Bukankah
Anda juga di rumah sakit saat itu?” kata Tuan Oh. Jaksa Tak hanya diam saja.
“Kami
menangkapmu, Kau berada di sana pada saat itu.” Ucap Soo Chang yakin dan
tersenyum bahagia.
Dong Tak
pergi ke tempat saat semalam kehilangan si pelaku, dengan memeriksa jalan dan
ingin tahu kemana perginya si pelaku. Saat itu Jin An menelp, Dong tak dengan
nada mengejek kalau Jin An itu menelepon untuk memberitahu agar tidak berlari
atau bekerja terlalu keras
“Kau
tidak menanggapi saranku dengan serius. Aku menyuruhmu untuk tidak terluka.”
Ucap Jin An. Dong Tak ingin tahu Ada apa pagi ini karena menurutnya Jin An
sangat kejam
“Jika kau
butuh ketenangan, maka bersandar lah
pada bahu Reporter kejam ini. Kau pasti sangat menyukai Inspektur mu. Aku menyelidiki Lee Doo Sik sejak kau masuk
penjara. Tangan kanannya menelpon kami hari ini. Dia pasti pernah melihat
laporanku."ucap Jin An.
Sebelumnya, Jin An bertemu dengan tangan Kanan Dong Sik yang mengatakan "Ada tempat yang sering Doo Sik kunjungi beberapa hari sebelum Jo Hang Joon meninggal. Kapan pun dia kesana,
terjadi hal-hal aneh.”
Dong Tak
ingin tahu dimana itu, Jin An pikir Dong Tak masih ingat dengan kotak
pemantik yang di gunakan pengendara
motor itu yaitu menemukan sesuatu yang
jatuhkan. Dong Tak melihat mengatakan kalau akan menjadi
petunjuk bagi mereka. Dong Tak
mengingatnya lalu terlihat kaget dengan dugaanya. Jin An membenarkan kalau itu restoran Ilya. Dong Tak pun mengucapkan Terima kasih
pada Reporter Song.
Dong Tak
berjalan sendirian didepan restoran, lalu masuk memperlihatkan ID cardnya
sebagai polisi pada bagian receptionist dan pernah bertemu sebelumnya, lalu
memperlihatkan fotao Jaksa Tak dengan bertanya Apa mengenali orang ini. Si
pelayan bisa mengenalnya Saat itu seorang wanita keluar dengan pakaian rapih,
Si pegawai memberitahu kalau wanita itu adalah pemilik restoran
“Aku
sedang menyelidiki kasus, lalu mengikuti gerakannya dan kehilangan jejak di
sekitar sini. Apa Anda pernah melihat
seseorang yang mencurigakan?” tanya Dong Tak. Si wanita hanya diam dan
hanya melirik pada pegawainya
“Pemilik
kami tidak bisa mendengar atau bicara.”
Ucap Si pegawa. Akhirnya Wanita itu keluar dari restoran.
“Siapa
pelanggan reguler mu?” tanya Dong Tak kembali pada pegawai
“Macam-macam, tapi kantor kejaksaan di dekat sini, jadi
pelanggan kami banyak dari orang hukum.” Jelas Si pegawai
“Pria
yang fotonya ku tunjukkan. Apa dia sering kesini?” tanya Dong Tak. Si pegawai
mengaku kalau Jaksa Tak yang tadi malam juga datang
“Bagaimana
dengan dia?” tanya Dong Tak memperlihatkan foto Doo Sik Si pegawai mengaku tak tahu.
Dong Tak
keluar dari restoran melihat si pemilik restoran yang berjalan sendirian.
Teringat dengan ucapan “Dia bilang beberapa hari sebelum Detektif Jo meninggal sampai kau
menangkapnya, Doo Sik sering pergi ke tempat ini.”
“Lee Doo
Sik Jika dia tahu tempat ini sebelum Hang Joon meninggal, lalu dia kenal Tak
Jae Hee bahkan sebelum kejadian itu.” Ucap Dong Tak
“Aku mendengar sesuatu saat berada di dalam tubuhmu. Doo Sik
berpihak dengan seseorang yang lebih
kuat.” Ucap Soo Chang sebelumnya
“Seseorang
lebih kuat. Pasti Direktur Tak yang bersembunyi di belakang Inspektur Ma. Jika
Doo Sik bertemu dengan Tak Jae Hee bukan
dari kasus Hang Joon dan akhirnya tetap jatuh untuk Tak Jae Hee juga, Tak Jae
Hee dan Lee Doo Sik. Jika aku bisa menemukan hubungan mereka, maka semuanya
akan masuk akal.” Gumam Dong Tak
Ho Tae
menerima telp dari Ho Tae tentang Panti Asuhan Haneul. Ho Tae mengakatan sudah
mendapat daftar sponsor mulai 16 tahun lalu dan yang dikatakan Dong Tak memang
benar kalau ada Tak Jung Hwan, lalu Gong Soo Chang dan Lee Doo Sik tinggal di
juga
“Hei, ada
yang aneh. Dia mensponsori seseorang
secara spesifik.” Ucap Ho Tae. Dong Tak ingin tahu siapa itu da bergegas
pergi.
“Mungkin
karena itu Lee Doo Sik dan Tak Jae Hee
berhubungan.” Kata Dong Tak. Ho Tae pikir itu benar.
“Tapi
lihat ini. Ada sponsor khusus di mana mereka terus mendukung alumninya. Mungkinkah
itu juga Lee Doo Sik?” kata Sung Hyuk.
“Mungkin
saja. Sebagai imbalan atas semua yang
dia terima, maka dia harus mengambil alih pembunuhan.” Kata Kapten Yoo
“Jika Lee
Doo Sik memiliki sponsor khusus, maka Soo Chang pasti sudah tahu.”kata Dong Tak
berbisik dengan menatap kosong.
Kapten
Yoo memanggil Dong Tak ingin tahu selanjutnya. Dong Tak pikir setelah
mendapatkan bukti, maka harus membuatnya tidak berkutik Kepala Yoo setuju
mereka segera berdiri dan mulai bergerak. Dong Tak terlihat terdiam.
Soo Chang
terus mengikuti Jaksa Tak yang pergi kerumah sakit, lalu bertanya apa yang
dilakukan dirumah sakit dan berteriak ingin tahu alasan ingin dirinya mati,
lalu mengumpat marah menyebut Jaksa Tak itu pembunuh.
Yong Pal berjaga didepan pintu menghentikan Bong
Sook yang membawa baskom untuk masuk ke kamar dengan memastian kalau wanita itu
Ko Bong, Soo Chang yang di bicarakan Dong Tak. Bong Sook kaget karena dipanggil
dengan nama "Ko Bong"
“Aku Ko
Bong Sook, Lalu Siapa kau, Ahjussi?” ucap Bong Sook.
“Ko Bong
Sook.. Aku bukan Ahjussi Tapi Aku Oppa. Aku ke sini dalam misi untuk melindungi
Gong Soo Chang.” Jelas Yong Pal
“Apa
Detektif mengirimmu untuk menjaga Oppa? Apa Kau juga Detektif?” kata Bong Sook
penuh semangat.
“Itu... Mirip
seperti itu, tapi ketika bertarung, aku berada di tingkat yang lebih tinggi.” Ungkap Yong Pal
membanggakan dirinya. Bong Sook seperti tak peduli.
“Ini
bagus. Aku harus bekerja paruh waktu
hari ini, Jadi Jaga dia, Ahjussi. Aku akan mengawasimu, oke?” ucap Bong Sook
bergegas pergi memberikan baskom pada Yong Pal. Yong Pal melihat Bong Soo yang
sangat kasar padahal ia masih muda.
Soo Chang
melihat Jaksa Tak yang bersembunyi, lalu mengejek kalau Jaksa Tak yang datang untuk membunuh, tapi saudaranya itu sedang menjaga didepan
pintu. Tiba-tiba Yong Pal berdiri didepan Soo Chang dan bisa menatapnya, Soo
Chang kaget karena berpikir kalau sekarang Yong Pal yang bisa melihatnya.
“Aku
kelaparan dan tidak bisa makan karena penusuk yang memutar itu.” Ucap Yong Pal ternyata
hanya menatap kosong kebingungan
“Kau
menakutiku... Kupikir kau bisa melihatku.” Ucap Soo Chang sementara Jaksa
mendengar seorang yang bisa menusuk dengan memutar.
Petugas
CCTV memberitahu Berkat Reporter yang memperbaiki masalah data yang hilang,
maka sekarang sudah normal. Mi Nam mengaku sedikit tidak sabar. Perawat Gil
ingin melihat orang aneh yang keluar dari
kamar Gong Soo Chang sekarang
“Pengurus
rumah sakit benci terlibat dengan polisi, tapi aku akan menampilkannya karena kau meminta.” Ucap Si petugas.
Keduanya melihat seseorang yang mengunakan pakaian hitam berjalan dilorong.
Perawat
Gil keluar ruangan sambil mengeluh kalau berharap gambarnya sedikit lebih jelas. Jaska Tak mendengar
memilih untuk bersembunyi. Mi Man pikir kalau Perasaannya bilang, ada hal besar
yang sedang terjadi. Setelah keduanya pergi Jaksa Tak masuk ruangan
memperlihatkan ID Cardnya dan meminta agar menunjukan rekaman yang di lihat dua
orang tadi.
Tuan Tak
mengaku menyelidiki apa yang di lakukan Ayah Jin An di hari kematiannya dari Riwayat
telepon, odometer mobil tapi tidak menemukan apa pun dan ingin tahu Siapa yang
menyuruhnya untukdatang ke lokasi konstruksi itu lalu meminta maaf.
“Tidak
apa-apa... Dia bilang tidak akan terlambat. Kupikir itu seseorang yang dekat
dengannya.”kata Jin An.
“ Aku
minta maaf tapi sangat sedikit bukti yang tersisa, bahkan Saksi juga sudah
meninggal.” Ungkap Tuan Tak sengaja bersedih
“Tapi aku
tidak akan menyerah. Aku berjanji pada Detektif Cha.” Kata Jin An. Tuan Tak
kaget Jin An menyebut nama Cha Dong Tak
“Iya.
Sudah kubilang terakhir kali, dia membantuku memahami keadilan. Kasus Detektif
Cha ada hubungannya dengan kasus terakhir Ayahku. Jika dia bisa memecahkannya, Mungkin kami bisa mencari tahu apa yang terjadi.” Ucap Jin An penuh
semangat.
“Ji An...
Apa kau sangat dekat dengan Cha Dong Tak?” tanya Tuan Tak. Jin An mengaku kalau
mereka saling menyukai.
“Anda
masih mensponsori panti asuhan, bukan? Bisakah Anda mengajakku juga? Anda juga
mensponsoriku. Aku ingin berterima kasih.” Kata Jin An.
“Aku ada
jadwal sidang yang sangat penting dan tidak ingin mendapat masalah. Semua orang
akan mencoba untuk menemukan
kesalahanku. Saat tidak ada jadwal, maka aku akan mengajakmu.” Ucap Tuan Tak. Jin An pun menganguk setuju.
Jin An
keluar dari ruangan menelp Jaksa Tak menanyakan keberadaanya karena baru saja
bertemu Ayahnya dan apakah sedang ada dikantor. Jaksa Tak pikir kalau Jin An
ingin bertemu. Jin An mengaku Tidak.
Jaksa Tak mengatakan kalau sedang ada di luar.
“Kau pasti
tahu, kau sungguh anak yang beruntung. Kau memiliki Ayah yang baik.” Ucap Jin
An.Jaksa Tak membenarkan dengan wajah tegang
“Kuharap ada
100 lagi, pria seperti dia.” Kata Jin An. Jaksa Tak meminta Jin An untuk bicara
nanti. Jin An tahu kalau Jaksa Tak sedang sibuk lalu menyudahi telpnya.
Jaksa Tak
menelp seseorang memberitahu akan mengirim dua video. Dan meminta agar
memeriksa orang di dalamnya, di tanganya sudah ada USB yang menyimpan video.
Bong Sook
melayani pelangan roti dengan senyuman, karena bisa bekerja disana. Saat itu
Sung Hyuk datang ke kasir akan mambayar roti yang dibelinya. Bong Sook terdiam
melonggo melihat Sung Hyuk, tapi Sung Hyuk terlihat acuh. 3 pegawai lainya menyuruh
Bong Sook agar membunugkusnya.
Akhirnya
Bong Sook tersadar dari lamunann dan mulai membungkus dengan plastik. Sung Hyuk
terlihat seperti tak peduli keluar dari toko roti. Bong Sook mengeluarkan
sampah sambil mengeluh sangat lelah dan sangat sulit mencari uang
“Tunggu,
aku sudah bekerja selama empat jam sejauh ini. Empat jam... Astaga. Aku bahkan
tidak menghasilkan 50 dolar. Jika aku mencopet selama ini, setidaknya aku sudah mendapat 500 dolar.”
Ucap Bong Sook kesal
“Aku
mungkin harus berhenti... Ah... Tidak. Ketika bekerja di sini, jantungku berdegup kencang, perasaanku enak,
dan sangat gembira. Aku senang mendengarkan Detektif itu. Mari bertahan sedikit
lagi. Kau bisa melakukannya, Bong Sook.” Ucap Bong Sook menyakinkan diri lalu
masuk ke dalam toko.
“Kau bisa
melakukannya, Ko Bong... Kau bisa! Ayo.. Dia terlihat sangat cantik hari ini.”
Ungkap Sung Hyuk ternyata diam-diam mendengarna.
Sung Hyuk
datang ke tempat yang memeriksa korek membawakan roti, sambil bertanya apakah menemukan sesuatu, temanya
memberitau aklau Ini bukan sekedar pemantik.
Dong Tak
terdiam di tempau duduknya, teringat kembali ucapan Ho Tae “Ini aneh...Dia
mensponsori seseorang secara spesifik. Bukankah itu Lee Doo Sik?” Lalu mengeluh
kalau Ini sungguh mengganggu pikirannya. Saat Itu Ho Tae menelp menurutnya Jae
Hee sudah tamat.
“Kurasa
rencana Inspektur dan Kapten Yoo
berhasil. Ya, analisisnya akan keluar sebentar lagi. Perkiraan tinggi, cara dia
berjalan, dan semuanya terekam. Kita hanya perlu membawanya dan membandingkannya.”
Ucap Ho Tae.
“Kita sudah
memiliki hasil tes DNA nya. Aku akan
segera menghubungimu setelah ku cek.”
Kata Kepala Yoo. Dong Tak mengerti sambil bergegas masuk ke dalam mobilnya.
Yong Pal
saat itu menelp Dong Tak saat masuk ke dalam mobil, sementara Soo Chang
kehilangan jejak Jaksa Tak, lalu mendengar Yong Pal sedang bicara dengan Dong
Tak berlari mendekatinya. Yong Pal
mengau Tidak ada orang yang mencurigakan
di rumah sakiat bahkan tidak melihat semut.
“Mungkin dia kabur karena mendengar aku menjaga di sini.” Ucap Yong Pal
“Hei, aku
ragu akan hal itu.. Jae Hee sudah mampir.” Ucap Soo Chang ikut bicara
“Soo
Chang, kau di sana bersama Yong Pal?”
kata Dong Tak. Yong Pal mengaku kalau tidak bersamanya karena berdiri di
luar, dan Soo Chang ada di kamarnya.
“Dan
bukankah seharusnya kau mengajukan pertanyaan itu padaku? Kedengarannya seperti
kau bertanya kepada Soo Chang, bodoh.” Ucap Keluh Yong Pal
“Ya, wow.
Kau bisa mendengarku... Aku di sini bersamanya. “Apa itu? Apa Kau menemukan
petunjuk? ” Ucap Soo Chang.
“Ada
sesuatu yang menggangguku. Apa Doo Sik pernah di sponsori oleh siapapun setelah
keluar?” tanya Dong Tak. Yong Pal binggung dengan yang dikatakan Dong Tak
“Apa
maksudmu? Dia anak yang keras kepala. Pria dengan harga diri yang tinggi. Kami
keluar dari panti asuhan karena tidak
menginginkan makanan gratis.” Ucap Soo Chang. Dong Tak seperti tak percaya tapi
Soo Chang yakin dengan hal itu.
“Oh, soal
orang yang datang untuk melihat gambar itu. Bukankah menurutmu dia akan muncul
lagi?” ucap Soo Chang. Dong Tak pikir
itu Mungkin. Yong Pal pun hanya mengikuti Dong Tak kalau ia berpikiranyang sama
“Lalu aku
akan ke panti asuhan. Aku mungkin mengingat sesuatu.” Kata Soo Chang
“Aku akan
menemui Jae Hee. Ada hal lain yang harus ku ketahui tentang Doo Sik.” Ucap Dong Tak. Soo Chang
menganguk mengerti dan mengucapkan terimakasih pada Yong pauntuk panggilan
teleponnya.
“Kurasa
dia akan muncul di sini. Aku merasa di awasi sesuatu. Tapi Siapa yang
mengawasiku?” ucap Yong Pal binggung
Dong Tak
mengemudikan mobilnya, Tak Jae Hee terlihat gelisah lalu menelp seseorang
bertanya bisa menerima hasil video itu. Sementara Soo Chang sudah sampai
dipanti asuhan melihat anak-anak yang sibuk asik bermain. Dong Tak akhirnya
datang ke tempat Jaksa Tak, Jaksa Tak mengejek kalau ini lucu karena Dong Tak
yang mengaku mengikutinya.
“Entahlah...
Pernyataan yang lebih tepat adalah, aku mengejar tersangka yang berlari setelah
menyerang Inspektur Ma. Di ujung jalan tempat dia menghilang, Aku melihat
sebuah restoran Jepang bernama Ilya. Kudengar
kau tahu tempat itu.” Ucap Dong Tak
“Lee Doo
Sik... Mendiang Doo Sik menato belakang
lehernya dengan sayap malaikat sama seperti pembunuh Hang Joon. Ternyata
gambarnya sama dengan yang ada di dinding panti asuhan yang di sponsori
Direktur Tak. Sekarang, pertanyaannya, Apa anak yang di sponsori khusus Direktur
Tak. adalah Lee Doo Sik Dan itu alasan dia menggantikan tempatmu dengan imbalan yang ia terima?” ucap Dong Tak
penuh amarah. Jaksa Tak hanya menatapnya.
Sementara
Soo Chang menatap gambar sayap malaikat, sambil mengeluh bertanya-tanya siapa
pemilik Sayap malaikat yang sebenarnya. Lalu ia melihat anak yang ingin bermain
tapi tak diajak oleh yang lainya, akhirnya si anak perempuan pergi menjauh dan
“Kenapa?
Mereka tidak mau bermain denganmu? Heii.. Kau harus tetap mencoba... Dengan
begitu, kau tidak akan kesepian.” Ucap Soo Chang melihat si anak pergi
“Yahh... Setidaknya
salah satu dari mereka melihatmu Apa dia anak buahmu?.” Komentar Soo Chang
melihat salah satu teman pria menatap sedih dari kejauhan lalu teringat
sesuatu.
Flash Back
Doo Sik
sedang asyik bermain dengan dua temanya, salah satu anak bermain sendirian
dengan bonekanya. Doo Sik menatapnya dari kejauhan, Soo Chang ingin tahu apa
yang dilihat oleh Doo Sik, Doo Sik melihat dari kejauhan kalau Malaikat.
“Dia
seperti malaikat yang sesungguhnya.” Ucap Doo Sik yang mengambar dibagian sisi
anak wanita sebuah sayap.
Soo Chang
mengingat ucapannya pada Dong Tak kalau Lee Doo Sik mengikuti anak lain yaitu Seseorang
yang menggali-gali dan tahu siapa dia.
Sementara Doo Sik sebelum meninggal mengatakan
Wajah yang berhelm dan Itu sebabnya membuat tato, lalu meminta Dong Tak
menemukan sayap malaikat yang
sesungguhnya.
“Sayap malaikat
sesungguhnya yang dia maksud adalah...”
ucap Soo Chang dan saat itu sebuah motor datang dengan pengemudi yang mengunakan
helm.
Dong Tak
menerima telp dari Ho Tae, memberitahu baru saja mendapatkan hasilnya. Saat itu
Jaksa Tak menerima fax, Ho Tae memberitahu kalau hasilnya tidak cocok dan Orang
di helm itu bukan Jaksa Penuntut Tak. Dong Tak telihat kaget lalu memeriksa
bagian belakang Jaksa Tak
“Jadi Itu
sungguh bukan kau?” ucap Dong Tak seperti tak percaya lalu melihat lembaran
kertas yang ada ditangan Jaksa Tak yaitu ANALISIS CUPLIKAN CCTV dan terlihat sosok wanita.
Soo Chang
melihat dengan matanya seseorang terlihat ada tato dibagian lehernya dan
membuka helm, lalu beberapa anak perempuan datang memanggil “Unnie.” Yaitu Soo
An. Mata Soo Chang kaget kalau ternyata pelakuanya seorang wanita. Dong Tak
menatap ANALISIS CUPLIKAN CCTV seperti mengetahui kalau wanita itu adalah
pemilik restoran jepang yang mengaku bisu dan tuli.
Bersambung
ke episode 29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar