PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Nok Du
membawa mentri perang ke sisi istana lain lalu bertanya apakah baik-baik saja.
Mentri mengaku baik-baik saja dan menanyakan lengan Nok Du. Nok Du mengaku ini
bukan apa-apa. Mentri pikir Akan sulit untuk bertahan dengan orang-orang yang
tersisa sampai tentara cadangan tiba.
“Sekarang
sudah jam 11 pagi.” Ucap Nok Du menatap matahari yang ada di diatas kepalanya.
Mentri bingung apa yang dipikirkan Nok Du.
Dong Joo
dibawa pergi oleh Yool Moo ke sisi istana lannya. Yool Moo terlihat sangat
marah pada sikap Dong Joo karena kalau tak munudr maka Dong Joo bisa saja mati.
Yool Moo bertanya Apakah Dong Joo mencoba membunuh Nok Du dan memulai
pemberontakan.
“Apakah
ini yang benar-benar kau inginkan? “ tanya Dong Joo. Yool Moo membenarkan.
“Dengan
cara ini, Aku bisa melakukan apa yang Kau inginkan selama ini.” Ucap Yool Moo
“Tetapi
kau tahu bahwa Aku tidak menginginkan apa pun darimu.” Ucap Dong Joo
“Kenapa
tidak? Mengapa kau tidak menginginkan apa pun dariku? Aku dapat melakukan
segalanya untukmu. Aku bisa memberimu segalanya. Kenapa tidak? Jika kau memberikan
hatimu padaku, aku akan ...” ucap Yool Moo dengan mata melotot
“Kau membuatku
takut, dan aku membencimu.” Ucap Dong Joo. Yool Moo kaget mendengarnya.
“Aku
yakin Kau pantas dihukum. Namun, Aku juga merasa kasihan padamu. Maka dari
itu... Aku tahu ini lucu bagiku untuk mengatakannya. Jadi, tolong berhentilah. Hentikan
perbuatanmu yang berbahaya ini. Aku dengan tulus memohon kepadamu, jadi ...”
kata Dong Joo memohon.
“Tidak...
Aku akan mengakhirinya Aku akan naik takhta dan memilikimu di sisiku. Terserah,
kau mengatakan bahwa Apa Kau tidak dapat memberikan aku hatimu? Aku tidak butuh
itu.” Ucap Yool Moo
“Tidak
peduli apa, Kau harus tetap di sisiku. Nok Du tidak akan pernah memiliki-mu. Karena...
Aku sendiri yang akan membunuhnya.” Tegas Yool Moo lalu menyuruh anak buahnya
agar membawa Dong Joo. Dong Joo tak
melawan membiarkan dibawa oleh anak buah Yool Moo.
Tuan Hwang
mencoba untuk kabur lalu kaget melihat Tuan Jung yang jatuh di sebuah ruangan. Prajurit
melihat mereka harus mundur, Mentri berteriak agar anak buahnya mendapatkan
setiap ... tapi saat itu Nok Du bisa membunuh mentri dengan tombak.
Setelah
itu Nok Du kabur ke istana lainya, salah satu anak buah Yool Moo melihat kemana
Nok Du pergi. Yool Moo pikir Nok Du tidak akan pernah tahu bahwa Dong Joo ada di sini atau telah menyelamatkan hidupnya.
“Apa sebenarnya
yang kamu rencanakan? Apakah kau akan melarikan diri? Kau mencoba membunuh
ayahnya, dan dia adalah putra orang yang menghancurkan keluargamu. Kau mungkin
berpikir tidak apa-apa untuk saat ini, tetapi pada akhirnya Kalian akan saling
menghancurkan.” Ucap Yool Moo
Dong Joo
hanya diam saja seperti tak ingin mengubrisnya, Yool Moo mengeluh apakah Dong
Joo mendengarnya. Dong Joo tetap diam. Yool Moo akhirnya menyuruh anak buahnya membawa
masuk Dong Joo karena masih berbahaya di luar, jadi awasi Dong Joo.
Yool Moo
meliha mayat mentri yan sudah meninggal dibalik tikar, lalu dengan sinis pada
keduanya mentri lainya kalau akan bersembunyi di dalam, gemetar ketakutan .
saat mereka melarikan diri, Mentri mengaku tidak tahu apa yang terjadi pada
Komandan Pengawal Istana.
“Kita
memiliki lebih banyak prajurit daripada mereka, bahkan jika mereka menyerang
sekali lagi ...” ucap Mentri.
“Apa Maksudmu
kita harus menunggu sampai mereka menyerang lagi?”ucap Yool Moo sinis. Mentri mengaku Maksudnya bukan begitu.
“Aku
melihat semua orang melarikan diri ke Aula Kenyamanan.” Ucap Anak buah Yool Moo
datang melopar.
Yool Moo
terliha tersenyum mengetahui tentang Aula Kenyamanan. Anak buahnya mengaku hanya
melihat mereka semua masuk. Yool Moo pikir Lebih baik mereka bersama jadi akan
menyerang mereka dengan semua prajurit yang dimiliki sekarang.
“Siapkan
para prajurit.” Perintah Yool Moo lalu melihat Hwang Tae datang lagi.
“Apakah
Kau melarikan diri dariku?” kata Yool Moo. Hwang Tae pikir tak ada alasan
melakukan itu.
“Mari
kita pergi ke Aula Kenyamanan. Kau harus menyaksikan kematiannya.” Tegas Yool
Moo sudah siap membunuh Nok Du.
Dong Joo
dikurung dalam ruangan, dua pengawal menjaganya depan pintu. Salah satunya
mengaku harus pergi ke toilet tapi
khawatir kalau temanya hanya berjaga sendirian. Si pria pikir tak masalah
karean Dong Joo itu hanya seorang wanita.
Setelah
si pria pergi, terdengar bunyi sesuatu yang pecah dari dalam lemari. Pengawal
pun masuk, Dong Joo langsung melepaskan panahnya. Si pengawal langsung jatuh
tak berdaya.
Yool Moo
mencoba mendobrak pintu agar bisa masuk, setelah berhasil masuk. Nok Du keluar
dengan gagah dan pintu masuk pun ditutup. Yool Moo terlihat senang karena Nok Du
keluar sendiri. Nok Du pikir Alangkah
baiknya Yool Moo membawa semua pasukanya.
Saat itu
Kim Sook dan tentara wanita datang dengan pedang, lalu dibagian atap sudah ada
pasukan panah. Yool Moo merasa seperti dijebak didalam istana.
Flash Back
Mentri
merasa akan sulit untuk bertahan dengan
orang-orang yang tersisa sampai tentara cadangan tiba. Nok Du melihat kalau Sekarang
sudah jam 11 pagi. Di depan pintu masuk Kim Sook datang, lalu bertanya Apakah mereka sedikit terlambat, Nyonya Kim.
Nok Du tersenyum melihat kedatangan Kim Sook.
Pertempuran
pun terjadi, anak buah Kim Sook melepasan panah dari atap istana. Nok Du
berusaha melawan semua anak buah Yool Moo. Tiba-tiba Dong Joo datang
menyelamatkan Nok Du dengan panahnya, Yool Moo melihat Dong Joo menyuruh Dan Oh
agar mengejarnya.
“Apa yang
kau lakukan di sini? Apakah kau sudah gila? Mengapa kau terlibat dalam hal ini?”
ucap Dong Joo menarik Dong Joo dari pertarungan
“Aku akan
pergi kemanapun , apakah itu medan perang atau tempat yang terbakar. Sudah Aku
katakan. Aku tidak bisa lagi hidup tanpamu.” Akui Dong Joo
“Apa Kau
akhirnya menyadari itu?” kata Nok Du lalu memeluk erat Dong Joo.
“Tentu
saja, kau tidak bisa hidup tanpaku. Aku juga tidak bisa hidup tanpamu. Jadi
jangan khawatir. Aku akan kembali. Pastikan kau tetap tersembunyi.” Ucap Nok Du
melihat ada Dan Oh yang sedang mencarinya.
“Jangan
khawatir. Berjanjilah padaku bahwa kau akan kembali.” kata Dong Joo. Nok Du
berjanji lalu mencium Dong Jo lalu melangkah pergi.
Dan Oh
akhirnya menemukan Nok Du dan keduanya langsung beradu pedang. Disisi lainya,
Kim Sook dan pasukan Yool Moo akan bertarung tapi teralihkan dengan Nok Du dan
Dan Oh yang sedang bertarung sendiri. Nok Du melawan dengan dua pedang dan
mereka mulai kelelahan.
“Apakah
kau baru saja tersenyum?” keluh Nok Du melihat Dan Oh seperti tersenyum
mengejek
“Melawanmu
sama menariknya seperti yang Aku pikir akan terjadi.” Kata Dan Oh. Nok Du tak
terima kembali melawan Dan Oh.
Dan Oh
berhasil mengenai pundak Nok Du, saat itu Nok Du dengan dua pedangnya bisa
melukai kaki Dan Oh. Yool Moo akan
melepaskan panahnya, tapi Hwang Tae tiba-tiba menyerangnya dari belakang. Yool
Moo kaget diserang oleh orang yang ada dikubunya sendiri.
“Itu ..
Sudah cukup.” Ucap Hwang Tae dan semua pedang mengarah padanya. Akhirnya Kim
Sook kembali melawan semua anak buah Yool Moo.
“Tuanku!
Hati-hati!” teriak Dan Oh yang masih kelelahan. Kim Sook mencoba menyerang Yool
Moo.
Yool Moo
bisa menghindar dan Dan Oh melindungi tuanya kembali dengan melawan Kim Sook.
Nok Du akhirnya datang membantu, Kim Sook bisa menusukan pedangnya, Dan Oh pun
jatuh tak berdaya. Yool Moo kaget anak buahnya terluka.
“Aku
minta maaf, Tuanku.” Ucap Dan Oh mulai mengeluarkan banyak darah. Yool Moo
bingung kehilangan anak buahnya yang paling setia.
“Aku akan
membalas dendam atas nama Nyonya Chun.” Ucap Kim Sook.
Saat itu
terdengar dari luar istana , seorang pria berteriak “Hentikan apa pun yang
kalian lakukan sekarang!” Prajurit kerajaan masuk dan juga Raja datang. Nok Du
kaget melihat Raja datang, Pengawal menyuruh semua menjatuhkan senjata. Kim Sook dkk akhirnya menjatuhakan pedangnya, Selir
Raja yaitu melihat dari kejauhan tersenyum licik melihatnya.
Flash Back
Selir
Raja yang diungsikan bertanya Apakah rumor itu benar, kalau Yang Mulia benar-benar memiliki seorang putra
yang tidak diketahui siapa pun. Mentri membenarkan,
“Aku
tidak percaya Yang Mulia mati sia-sia seperti itu. Dia seharusnya mati dengan kematian
yang lebih menyakitkan.” Ucap Selir Raja sinis.
“Jadi...apa
yang kamu rencanakan pada Pangeran Neungyang? Kita tidak bisa membiarkan dia
menjadi Raja.” Kata Selir Raja.
Saat itu
anak buah Yool Moo datang memberitahu kalau Yang Mulia kembali. Selir Raja
kaget karena sebelumnya bilang kalau Rajasudah mati bahkan Ratu memberi tahu
padanya.
“Aku baru
saja melihat Yang Mulia memasuki gerbang istana bersama dengan sekelompok
tentara Yang Mulia, Anda harus pindah ke tempat lain ...” ucap Mentri
“Aku
ingin bertemu dengan Yang Mulia.” Kata Selir Raja.
Raja
masuk ke istana dan melihat sudah banyak korban yang berjatuhan, lalu mendengar
ada bunyi pedang yang sedang bertarung. Pengawal memberitahu Sepertinya mereka ada di Aula
kenyamanan. Raja pun akan pergi ke aula, saat itu selir datang.
“Kamu
harus berada di Istana Barat... Mengapa kau di sini?” ucap Raja curiga.
“Aku
diseret ke sini... Dia datang ke Istana Barat tiba-tiba. Dan dia memaksa Aku
untuk membenarkan pemberontakan yang mereka rencanakan.” Akui Selir Raja
berbohong.
“Siapa
yang melakukan itu?” tanya Raja marah.
Raja
melihat Nok Du dan juga Yool Moo, lalu berkomentar kalau baru saja akan
mencapai tujuanya dan pasti telah mengganggunya, lalu mengarahkan pedangnya
pada Nok Du. Yool Moo binggung melihatnya.
Flash Back
“Aku
bertanya kepadamu siapa yang datang kepadamu dan merencanakan pengkhianatan
terhadapku.” Ucap Raja pada selirnya.
“Aku belum
pernah melihatnya sebelumnya. Aku pikir itu tidak masuk akal, tapi dia bilang
dia adalah anakmu.” Kata Selir Raja.
“Kau
pernah bertanya kepadaku jika Aku meninggalkan-mu karena apa yang aku dengar dari peramal...
Ya, itu sebabnya... Aku tidak hanya meninggalkanmu, tetapi Aku juga membunuh
wanita yang mengucapkan kata-kata seperti itu dan putrinya.” Akui Raja.
“Aku
memerintahkan anak buahku untuk membunuh Yun Jeo juga.” Kata Raja. Nok Du
menatap Raja dengan sangat sedih.
“Jangan
menatapku seperti itu... Aku melakukan apa yang harus Aku lakukan. Coba
Lihatlah. Seperti yang diperkirakan, Kau menginginkan takhtaku dan mencoba
mencurinya. Dan Kau menyatakan bahwa Aku sudah mati ketika aku tidak mati.” Ucap
Raja.
“Apakah
kamu ingin menyangkalnya? Katakan apa yang kamu lakukan di sini kecuali jika Kau mencoba untuk memulai
pemberontakan terhadapku. Mengapa kau menyembunyikan identitas-mu dan tetap
berada di sisiku? Kenapa kau membuatku percaya padamu dan mencurahkan semua yang ada dalam dirimu?”
kata Raja marah
“Aku
meninggalkanmu... Aku mencoba membunuhmu berkali-kali! Kau pasti membenci aku
sampai mati. Apakah ucapanya itu tidak benar?” kata Raja. Nok Du hanya bisa
menatap sedih pada ayahnya.
“Aku bertanya
apakah itu tidak benar.” Kata Raja. Nok Du membenarkan kalau sangat membenci
ayahnya.
“Aku
membencimu sampai mati.” Tegas Nok Du. Raja tahu kalau Nok Du mungkin membencinya.
“Itu
sebabnya ... Kau merencanakan pemberontakan yang mengerikan seperti ini.” Kata Raja.
Yool Moo merasa ada diatas angin langsung berdiri.
“Tolong
maafkan Aku. Aku mencoba untuk menghentikannya setelah mengetahui apa yang dia
lakukan. Tapi dia menggerakkan para prajurit dengan kebohongan mengerikan,
kalau Anda meninggal.” Ucap Yool Moo menyudutkan Nok Du.
“Itu
tidak benar... Pangeran Neungyang adalah orang yang memimpin pemberontakan. Nok
Du ... Adikku berusaha menghentikannya.” Kata Hwang Tae membela adiknya.
“Jangan
dengarkan dia. Dia menipuku dan berkonspirasi dengan saudaranya untuk membantu
pemberontakan.” Ucap Yool Moo
“Kau
tinggal di sisiku untuk menipu aku dan untuk membalas dendam kepadaku. Kau sudah
mempersiapkan banyak hal.” Ejek Raja.
“Benar...
Anda tidak akan percaya apa pun yang Aku katakan.” Kata Nok Du.
Selir
Raja yang melihat dari kejauhan menyuruh anak buahnya agar menyingkirkan semua
orang yang dapat menyebabkan masalah nanti Dan pastikan sisanya tetap diam.
Anak buahnya bertanya apkah yakin kalau ini bisa berhasil
“Yang
Mulia tidak akan mempercayai putranya. Jika ada yang memihak putranya, maka dia
akan dianggap sebagai pengkhianat juga. Tidak ada yang akan mempertaruhkan
hidup mereka untuk mengatakan yang sebenarnya. Untuk seorang putra yang
ditinggalkan oleh ayahnya sendiri.” Kata Selir yakin lalu berjalan pergi.
Nok Du
bertanya apakah Raja bisa percaya
padanya kalau ia benar-benar mencoba
menghentikan pemberontakan Pangeran Neungyang. Raja menatapnya. Nok Du pikir Jika
mengatakan bahwa ia bahagia dan takut
pada saat yang sama .
“Apa kau
bisa percaya padanya, karena tanpa mengetahui bagaimana perasaanmu tentangku
ketika aku tinggal di sisimu ? Anda tidak akan percaya apa pun kecuali untuk
itu, Aku mencoba untuk mengambil tahta Anda.” Ucap Nok Du
“Apakah
kau benar-benar . mencoba untuk mengambil tahtaku?” tanya Raja penasaran.
“Pernahkah
aku melukaimu? Anda mempercayai-ku dan membuat aku berada di sisimu. Tetapi Aku
menyembunyikan identitasku dan merencanakan pengkhianatan. Apakah itu menyakitimu?”
tanya Nok Du dengan nada mengejek.
“Apakah
kamu... mencoba... memandang rendah Aku lagi?” kata Raja marah
“Anda
tidak tahu, dan Anda mempercayaiku seperti orang bodoh. Apakah Anda membenci
diri sendiri karena hal itu? Apakah Anda patah hati karena rasa pengkhianatan? Apa
anda kesakitan?” ucap Nok Du.
Raja
terlihat kesal Nok Du berani mengatakan itu. Nok Du mengaku itu sama seperti yang
dirasakan olehnya saat Raja meninggalkannya. Ia pikir kalau Raja berpikir
seperti itu maka akan memberikan jawaban yang diinginkan.nya.
“Ya.... Aku
ingin menyeret Anda turun dari tahta Anda sendiri. Aku memutuskan bahwa akan
membunuh Anda sendiri. Apakah Anda puas dengan jawabanku?” ucap Nok Du.
Raja
terlihat shock dan merasa dadanya sakit. Yool Moo langsung menahan Raja agar
tak terjatuh. Pengawal memberitahu kalau
Pelakunya telah mengakui kejahatannya jadi segera menangkapnya. Hwang
Tae menahan Nok Du yang sudah mulai lemah dan melindunginya.
Saat itu
sebuah panah mengenai seorang prajurit, Nok Du tak percaya Dong Joo datang.
Pengawal langsung menyuruh anak buahnya agar melindungi raja. Yool Moo takut
melihat Dong Joo dan mengajak Raja pergi saja. Pertarungan kembali terjadi.
“Kami
akan memberimu waktu. Bawa dia keluar dari sini sekarang. Kami akan segera
mengikuti-mu. Jangan khawatir.”ucap Kim Sook. Hwang Tae pergi dengan Nok Du dan
juga Dong Joo.
[Kisah terakhir Nok Du dan Dong Joo akan
terungkap.]
Bersambung
ke episode 16
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar