PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 20 November 2019

Sinopsis The Tale Of Nok Du Episode 30

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Nok Du membawa mentri perang ke sisi istana lain lalu bertanya apakah baik-baik saja. Mentri mengaku baik-baik saja dan menanyakan lengan Nok Du. Nok Du mengaku ini bukan apa-apa. Mentri pikir Akan sulit untuk bertahan dengan orang-orang yang tersisa sampai tentara cadangan tiba.
“Sekarang sudah jam 11 pagi.” Ucap Nok Du menatap matahari yang ada di diatas kepalanya. Mentri bingung apa yang dipikirkan Nok Du. 

Dong Joo dibawa pergi oleh Yool Moo ke sisi istana lannya. Yool Moo terlihat sangat marah pada sikap Dong Joo karena kalau tak munudr maka Dong Joo bisa saja mati. Yool Moo bertanya Apakah Dong Joo  mencoba membunuh Nok Du dan memulai pemberontakan.
“Apakah ini yang benar-benar kau inginkan? “ tanya Dong Joo. Yool Moo membenarkan.
“Dengan cara ini, Aku bisa melakukan apa yang Kau inginkan selama ini.” Ucap Yool Moo
“Tetapi kau tahu bahwa Aku tidak menginginkan apa pun darimu.” Ucap Dong Joo
“Kenapa tidak? Mengapa kau tidak menginginkan apa pun dariku? Aku dapat melakukan segalanya untukmu. Aku bisa memberimu segalanya. Kenapa tidak? Jika kau memberikan hatimu padaku, aku akan ...” ucap Yool Moo dengan mata melotot
“Kau membuatku takut, dan aku membencimu.” Ucap Dong Joo. Yool Moo kaget mendengarnya.
“Aku yakin Kau pantas dihukum. Namun, Aku juga merasa kasihan padamu. Maka dari itu... Aku tahu ini lucu bagiku untuk mengatakannya. Jadi, tolong berhentilah. Hentikan perbuatanmu yang berbahaya ini. Aku dengan tulus memohon kepadamu, jadi ...” kata Dong Joo memohon.
“Tidak... Aku akan mengakhirinya Aku akan naik takhta dan memilikimu di sisiku. Terserah, kau mengatakan bahwa Apa Kau tidak dapat memberikan aku hatimu? Aku tidak butuh itu.” Ucap Yool Moo
“Tidak peduli apa, Kau harus tetap di sisiku. Nok Du tidak akan pernah memiliki-mu. Karena... Aku sendiri yang akan membunuhnya.” Tegas Yool Moo lalu menyuruh anak buahnya agar membawa Dong Joo.  Dong Joo tak melawan membiarkan dibawa oleh anak buah Yool Moo. 


Tuan Hwang mencoba untuk kabur lalu kaget melihat Tuan Jung yang jatuh di sebuah ruangan. Prajurit melihat mereka harus mundur, Mentri berteriak agar anak buahnya mendapatkan setiap ... tapi saat itu Nok Du bisa membunuh mentri dengan tombak.
Setelah itu Nok Du kabur ke istana lainya, salah satu anak buah Yool Moo melihat kemana Nok Du pergi. Yool Moo pikir Nok Du tidak akan pernah tahu bahwa Dong Joo  ada di sini atau telah menyelamatkan hidupnya.

“Apa sebenarnya yang kamu rencanakan? Apakah kau akan melarikan diri? Kau mencoba membunuh ayahnya, dan dia adalah putra orang yang menghancurkan keluargamu. Kau mungkin berpikir tidak apa-apa untuk saat ini, tetapi pada akhirnya Kalian akan saling menghancurkan.” Ucap Yool Moo
Dong Joo hanya diam saja seperti tak ingin mengubrisnya, Yool Moo mengeluh apakah Dong Joo mendengarnya. Dong Joo tetap diam. Yool Moo akhirnya menyuruh anak buahnya membawa masuk Dong Joo karena   masih berbahaya di luar, jadi awasi Dong Joo. 


Yool Moo meliha mayat mentri yan sudah meninggal dibalik tikar, lalu dengan sinis pada keduanya mentri lainya kalau akan bersembunyi di dalam, gemetar ketakutan . saat mereka melarikan diri, Mentri mengaku tidak tahu apa yang terjadi pada Komandan Pengawal Istana.
“Kita memiliki lebih banyak prajurit daripada mereka, bahkan jika mereka menyerang sekali lagi ...” ucap Mentri.
“Apa Maksudmu kita harus menunggu sampai mereka menyerang lagi?”ucap Yool Moo sinis.  Mentri mengaku Maksudnya  bukan begitu.
“Aku melihat semua orang melarikan diri ke Aula Kenyamanan.” Ucap Anak buah Yool Moo datang melopar.
Yool Moo terliha tersenyum mengetahui tentang Aula Kenyamanan. Anak buahnya mengaku hanya melihat mereka semua masuk. Yool Moo pikir Lebih baik mereka bersama jadi akan menyerang mereka dengan semua prajurit yang dimiliki sekarang.
“Siapkan para prajurit.” Perintah Yool Moo lalu melihat Hwang Tae datang lagi.
“Apakah Kau melarikan diri dariku?” kata Yool Moo. Hwang Tae pikir tak ada alasan melakukan itu.
“Mari kita pergi ke Aula Kenyamanan. Kau harus menyaksikan kematiannya.” Tegas Yool Moo sudah siap membunuh Nok Du. 


Dong Joo dikurung dalam ruangan, dua pengawal menjaganya depan pintu. Salah satunya mengaku  harus pergi ke toilet tapi khawatir kalau temanya hanya berjaga sendirian. Si pria pikir tak masalah karean Dong Joo itu hanya seorang wanita.
Setelah si pria pergi, terdengar bunyi sesuatu yang pecah dari dalam lemari. Pengawal pun masuk, Dong Joo langsung melepaskan panahnya. Si pengawal langsung jatuh tak berdaya. 

Yool Moo mencoba mendobrak pintu agar bisa masuk, setelah berhasil masuk. Nok Du keluar dengan gagah dan pintu masuk pun ditutup. Yool Moo terlihat senang karena Nok Du keluar sendiri. Nok Du pikir  Alangkah baiknya Yool Moo membawa semua pasukanya.
Saat itu Kim Sook dan tentara wanita datang dengan pedang, lalu dibagian atap sudah ada pasukan panah. Yool Moo merasa seperti dijebak didalam istana. 

Flash Back
Mentri merasa akan sulit untuk bertahan  dengan orang-orang yang tersisa sampai tentara cadangan tiba. Nok Du melihat kalau Sekarang sudah jam 11 pagi. Di depan pintu masuk Kim Sook datang, lalu bertanya  Apakah mereka sedikit terlambat, Nyonya Kim. Nok Du tersenyum melihat kedatangan Kim Sook. 

Pertempuran pun terjadi, anak buah Kim Sook melepasan panah dari atap istana. Nok Du berusaha melawan semua anak buah Yool Moo. Tiba-tiba Dong Joo datang menyelamatkan Nok Du dengan panahnya, Yool Moo melihat Dong Joo menyuruh Dan Oh agar mengejarnya.
“Apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau sudah gila? Mengapa kau terlibat dalam hal ini?” ucap Dong Joo menarik Dong Joo dari pertarungan
“Aku akan pergi kemanapun , apakah itu medan perang atau tempat yang terbakar. Sudah Aku katakan. Aku tidak bisa lagi hidup tanpamu.” Akui Dong Joo
“Apa Kau akhirnya menyadari itu?” kata Nok Du lalu memeluk erat Dong Joo.
“Tentu saja, kau tidak bisa hidup tanpaku. Aku juga tidak bisa hidup tanpamu. Jadi jangan khawatir. Aku akan kembali. Pastikan kau tetap tersembunyi.” Ucap Nok Du melihat ada Dan Oh yang sedang mencarinya.
“Jangan khawatir. Berjanjilah padaku bahwa kau akan kembali.” kata Dong Joo. Nok Du berjanji lalu mencium Dong Jo lalu melangkah pergi. 


Dan Oh akhirnya menemukan Nok Du dan keduanya langsung beradu pedang. Disisi lainya, Kim Sook dan pasukan Yool Moo akan bertarung tapi teralihkan dengan Nok Du dan Dan Oh yang sedang bertarung sendiri. Nok Du melawan dengan dua pedang dan mereka mulai kelelahan.
“Apakah kau baru saja tersenyum?” keluh Nok Du melihat Dan Oh seperti tersenyum mengejek
“Melawanmu sama menariknya seperti yang Aku pikir akan terjadi.” Kata Dan Oh. Nok Du tak terima kembali melawan Dan Oh.
Dan Oh berhasil mengenai pundak Nok Du, saat itu Nok Du dengan dua pedangnya bisa melukai kaki Dan Oh.  Yool Moo akan melepaskan panahnya, tapi Hwang Tae tiba-tiba menyerangnya dari belakang. Yool Moo kaget diserang oleh orang yang ada dikubunya sendiri.
“Itu .. Sudah cukup.” Ucap Hwang Tae dan semua pedang mengarah padanya. Akhirnya Kim Sook kembali melawan semua anak buah Yool Moo.
“Tuanku! Hati-hati!” teriak Dan Oh yang masih kelelahan. Kim Sook mencoba menyerang Yool Moo.
Yool Moo bisa menghindar dan Dan Oh melindungi tuanya kembali dengan melawan Kim Sook. Nok Du akhirnya datang membantu, Kim Sook bisa menusukan pedangnya, Dan Oh pun jatuh tak berdaya. Yool Moo kaget anak buahnya terluka.
“Aku minta maaf, Tuanku.” Ucap Dan Oh mulai mengeluarkan banyak darah. Yool Moo bingung kehilangan anak buahnya yang paling setia.
“Aku akan membalas dendam atas nama Nyonya Chun.” Ucap Kim Sook. 

Saat itu terdengar dari luar istana , seorang pria berteriak “Hentikan apa pun yang kalian lakukan sekarang!” Prajurit kerajaan masuk dan juga Raja datang. Nok Du kaget melihat Raja datang, Pengawal menyuruh semua menjatuhkan senjata.  Kim Sook dkk akhirnya menjatuhakan pedangnya, Selir Raja yaitu melihat dari kejauhan tersenyum licik melihatnya. 

Flash Back
Selir Raja yang diungsikan bertanya Apakah rumor itu benar, kalau  Yang Mulia benar-benar memiliki seorang putra yang tidak diketahui siapa pun. Mentri membenarkan,
“Aku tidak percaya Yang Mulia mati sia-sia seperti itu. Dia seharusnya mati dengan kematian yang lebih menyakitkan.” Ucap Selir Raja sinis.
“Jadi...apa yang kamu rencanakan pada Pangeran Neungyang? Kita tidak bisa membiarkan dia menjadi Raja.” Kata Selir Raja.
Saat itu anak buah Yool Moo datang memberitahu kalau Yang Mulia kembali. Selir Raja kaget karena sebelumnya bilang kalau Rajasudah mati bahkan Ratu memberi tahu padanya.
“Aku baru saja melihat Yang Mulia memasuki gerbang istana bersama dengan sekelompok tentara Yang Mulia, Anda harus pindah ke tempat lain ...” ucap Mentri
“Aku ingin bertemu dengan Yang Mulia.” Kata Selir Raja. 



Raja masuk ke istana dan melihat sudah banyak korban yang berjatuhan, lalu mendengar ada bunyi pedang yang sedang bertarung. Pengawal  memberitahu Sepertinya mereka ada di Aula kenyamanan. Raja pun akan pergi ke aula, saat itu selir datang.
“Kamu harus berada di Istana Barat... Mengapa kau di sini?” ucap Raja curiga.
“Aku diseret ke sini... Dia datang ke Istana Barat tiba-tiba. Dan dia memaksa Aku untuk membenarkan pemberontakan yang mereka rencanakan.” Akui Selir Raja berbohong.
“Siapa yang melakukan itu?” tanya Raja marah. 


Raja melihat Nok Du dan juga Yool Moo, lalu berkomentar kalau baru saja akan mencapai tujuanya dan pasti telah mengganggunya, lalu mengarahkan pedangnya pada Nok Du. Yool Moo binggung melihatnya.

Flash Back
“Aku bertanya kepadamu siapa yang datang kepadamu dan merencanakan pengkhianatan terhadapku.” Ucap Raja pada selirnya.
“Aku belum pernah melihatnya sebelumnya. Aku pikir itu tidak masuk akal, tapi dia bilang dia adalah anakmu.” Kata Selir Raja.  

“Kau pernah bertanya kepadaku jika Aku meninggalkan-mu  karena apa yang aku dengar dari peramal... Ya, itu sebabnya... Aku tidak hanya meninggalkanmu, tetapi Aku juga membunuh wanita yang mengucapkan kata-kata seperti itu dan putrinya.” Akui Raja.
“Aku memerintahkan anak buahku untuk membunuh Yun Jeo juga.” Kata Raja. Nok Du menatap Raja dengan sangat sedih.  
“Jangan menatapku seperti itu... Aku melakukan apa yang harus Aku lakukan. Coba Lihatlah. Seperti yang diperkirakan, Kau menginginkan takhtaku dan mencoba mencurinya. Dan Kau menyatakan bahwa Aku sudah mati ketika aku tidak mati.” Ucap Raja.
“Apakah kamu ingin menyangkalnya? Katakan apa yang kamu lakukan di sini  kecuali jika Kau mencoba untuk memulai pemberontakan terhadapku. Mengapa kau menyembunyikan identitas-mu dan tetap berada di sisiku? Kenapa kau membuatku percaya padamu  dan mencurahkan semua yang ada dalam dirimu?” kata Raja marah
“Aku meninggalkanmu... Aku mencoba membunuhmu berkali-kali! Kau pasti membenci aku sampai mati. Apakah ucapanya itu tidak benar?” kata Raja. Nok Du hanya bisa menatap sedih pada ayahnya.
“Aku bertanya apakah itu tidak benar.” Kata Raja. Nok Du membenarkan kalau sangat membenci ayahnya.
“Aku membencimu sampai mati.” Tegas Nok Du. Raja tahu kalau Nok Du mungkin membencinya.
“Itu sebabnya ... Kau merencanakan pemberontakan yang mengerikan seperti ini.” Kata Raja. Yool Moo merasa ada diatas angin langsung berdiri.
“Tolong maafkan Aku. Aku mencoba untuk menghentikannya setelah mengetahui apa yang dia lakukan. Tapi dia menggerakkan para prajurit dengan kebohongan mengerikan, kalau Anda meninggal.” Ucap Yool Moo menyudutkan Nok Du.
“Itu tidak benar... Pangeran Neungyang adalah orang yang memimpin pemberontakan. Nok Du ... Adikku berusaha menghentikannya.” Kata Hwang Tae membela adiknya.
“Jangan dengarkan dia. Dia menipuku dan berkonspirasi dengan saudaranya untuk membantu pemberontakan.” Ucap Yool Moo
“Kau tinggal di sisiku untuk menipu aku dan untuk membalas dendam kepadaku. Kau sudah mempersiapkan banyak hal.” Ejek Raja.
“Benar... Anda tidak akan percaya apa pun yang Aku katakan.” Kata Nok Du. 

Selir Raja yang melihat dari kejauhan menyuruh anak buahnya agar menyingkirkan semua orang yang dapat menyebabkan masalah nanti Dan pastikan sisanya tetap diam. Anak buahnya bertanya apkah yakin kalau ini bisa berhasil
“Yang Mulia tidak akan mempercayai putranya. Jika ada yang memihak putranya, maka dia akan dianggap sebagai pengkhianat juga. Tidak ada yang akan mempertaruhkan hidup mereka untuk mengatakan yang sebenarnya. Untuk seorang putra yang ditinggalkan oleh ayahnya sendiri.” Kata Selir yakin lalu berjalan pergi. 

Nok Du bertanya apakah Raja  bisa percaya padanya kalau  ia benar-benar mencoba menghentikan pemberontakan Pangeran Neungyang. Raja menatapnya. Nok Du pikir Jika  mengatakan bahwa ia bahagia dan takut pada saat yang sama .
“Apa kau bisa percaya padanya, karena tanpa mengetahui bagaimana perasaanmu tentangku ketika aku tinggal di sisimu ? Anda tidak akan percaya apa pun kecuali untuk itu, Aku mencoba untuk mengambil tahta Anda.” Ucap Nok Du
“Apakah kau benar-benar . mencoba untuk mengambil tahtaku?” tanya Raja penasaran.
“Pernahkah aku melukaimu? Anda mempercayai-ku dan membuat aku berada di sisimu. Tetapi Aku menyembunyikan identitasku dan merencanakan pengkhianatan. Apakah itu menyakitimu?” tanya Nok Du dengan nada mengejek.
“Apakah kamu... mencoba... memandang rendah Aku lagi?” kata Raja marah
“Anda tidak tahu, dan Anda mempercayaiku seperti orang bodoh. Apakah Anda membenci diri sendiri karena hal itu? Apakah Anda patah hati karena rasa pengkhianatan? Apa anda kesakitan?” ucap Nok Du.
Raja terlihat kesal Nok Du berani mengatakan itu. Nok Du mengaku itu sama seperti yang dirasakan olehnya saat Raja meninggalkannya. Ia pikir kalau Raja berpikir seperti itu maka akan memberikan jawaban yang diinginkan.nya.
“Ya.... Aku ingin menyeret Anda turun dari tahta Anda sendiri. Aku memutuskan bahwa akan membunuh Anda sendiri. Apakah Anda puas dengan jawabanku?” ucap Nok Du.
Raja terlihat shock dan merasa dadanya sakit. Yool Moo langsung menahan Raja agar tak terjatuh. Pengawal memberitahu kalau  Pelakunya telah mengakui kejahatannya jadi segera menangkapnya. Hwang Tae menahan Nok Du yang sudah mulai lemah dan melindunginya.
Saat itu sebuah panah mengenai seorang prajurit, Nok Du tak percaya Dong Joo datang. Pengawal langsung menyuruh anak buahnya agar melindungi raja. Yool Moo takut melihat Dong Joo dan mengajak Raja pergi saja. Pertarungan kembali terjadi.
“Kami akan memberimu waktu. Bawa dia keluar dari sini sekarang. Kami akan segera mengikuti-mu. Jangan khawatir.”ucap Kim Sook. Hwang Tae pergi dengan Nok Du dan juga Dong Joo.
[Kisah terakhir Nok Du dan Dong Joo akan terungkap.]
Bersambung ke episode 16

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar