PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tuan Lee
turun dari mobil melihat lab yang lusuh didepanya, lalu berkomentar kalau sudah mencari dia di mana-mana dan tidak
percaya ini tempat dia selama ini. Tapi saat di dalam lab tak menemukan
kembaranya disana.
“Kemana
kamu membawanya? Bawa dia ke sini sekarang jika kamu tidak ingin mati!” ucap
Tuan Lee dengan anak buahnya yang mengancam dengan pistol.
Prof Jo
menemukan sesuatu yang aneh lalu menelp Tuan Hwang ingin tahu keberadaanya. Ia
berpikir keduanya akan menghadapi masalah temperatur di dalam tubuh mereka.
Jadi harus datang dengan cepat. Profesor Hwang hanya diam mendengarnya.
“Aku
percaya padamu... M, 3, 4.” Ucap Tuan Hwang lalu menutup telpnya. Tuan Jo
terlihat bingung maksud ucapan Tuan Hwang.
“Katakan
padaku... Di mana kau menyembunyikan cryonic ... Apa itu di sini? Kupikir... Kau
telah berhasil mencairkannya. Kalau begitu... siapa yang menyembunyikan Lee
Seok Du?” ucap Tuan Lee akhirnya mengancam Tuan Hwang lalu teringat dengan
pesan Ha Young
“Jangan
bunuh Profesor Hwang. Jika Kau melakukannya, Kamu akan selesai.” Tegas Ha Young
mengancam.
Tuan Lee
akhirnya menurunkan tanganya, dan
menyuruh anak buahnya agar membawa Tuan Hwang pergi. Mi Ran mencoba berlari dan
akhirnya menaiki taksi untuk ke tempat Dong Chan
Dong Chan
sudah dibawa ke rumah sakit, Perawat memberitahu dokter Suhu tubuhnya adalah 32,8 ° C dan tidak bisa
merawatnya seperti yang i inginkan. Dokter bertanya apakah sudah memanggil
walinya. Dong Chan meminta agar tak perlu memanggilnya.
“Tolong
hubungi... Profesor Jo Gi Bum.” Ucap Dong Chan dengan berusaha bertahan. Tuan
Jo mencoba untuk menghubungi Tuan Hwang tapi tak bisa dihubungi wajahnya
terlihat panik.
Tuan Jo
menerima telp dari rumah sakit dan kaget mendengar tentang Dong Chan, lalu
bertanya Rumah sakit di mana. Mi Ran mencoba berlari dan akhirnya menaiki taksi
untuk ke tempat Dong Chan
[Episode
12: Mati atau Menjadi Gila]
Ha Young
duduk di meja kerjanya terlihat tegang, Tuan Lee Hyung Doo menelp memberitahu
kalau Seok Doo sudah menghilang, menurutnya keduanya bergerak di depan mata
mereka. Ha Young terlihat kaget. Tuan Lee berteriak menyuruh Ha Young agar
mencari kembarannya.
Akhirnya
Ha Young mencoba menelp Dong Chan tapi bingung bukan Dong Chan hanya mengangkat
telpnya. Ia pun bertanya Bukankah ini
ponsel Ma Dong Chan. Perawat itu membenarkaan kalau ia seorang perawat dan dirawat
di rumah sakit. Ha Young kaget mendengarnya.
Ha Young
sampai di rumah sakit, lalu terdiam melihat Mi Ran berlari di lorong rumah
sakit terlihat sangat panik. Prof Jo
memberitahu Dong Cahn kalau Racun menumpuk di tubuhnya jadi itu sebabanya jadi
merasa kaget. Ia juga memberitahu kalau Ini adalah penangkal sementara.
“Gejala
akan muncul kembali dalam 48 jam. Tapi penawar racun ini tidak akan bekerja
untuk yang kedua kalinya.” Jelas Prof Jo. Dong Chan kaget kalau hanya 48 jam
“Kalau
begitu... Akankah Mi Ran juga menderita karena ini?” tanya Dong Chan kaget.
Prof Jo membenarkan.
“Telah
ada variasi dalam PAP dan telah berubah
menjadi racun. Profesor Hwang telah menyebutkan ini dalam catatannya. Dia sudah
tahu ini akan terjadi. Namun, kami tidak memiliki reagen yang akan menghilangkannya
secara permanen. Aku sedang meneliti sesuai petunjuk. Tapi Aku butuh bantuan
Profesor Hwang. Aku perlu tahu kodenya untuk PAP yang dia berikan ke tubuhmu.”
Jelas Tuan Jo
“Di mana
dia sekarang?” tanya Dong Chan. Tuan Jo ingin menjawab tapi Mi Ran lebih dulu
masuk ruangan.
Mi Ran
panik melihat Dong Chan bertanya Apakah baik-baik saja? Apa yang terjadi?
Apakah demam lagi. Dong Chan menatap Mi Ran mengaku baik-baik saja lalu melihat
tangan Mi Ran yang membiru lalu bertanya Kapan
mendapat memar ini.
“Itu
bukan memar.” Ucap Prof Jo. Dong Chan pun bingung apa ini yang ada ditubuhnya.
“Aku
pikir variasi terjadi di tubuhmu juga. Kita harus mengawasinya.” Kata Prof Jo
“Mungkinkah
ini bisa membuat aku sekarat?” tanya Mi
Ran dengan mata berkaca-kaca. Dong Chan
pikir perlu melihat Profesor Hwang sekarang.
“Itulah
masalahnya. Aku tidak bisa menghubunginya. Dan dia mengatakan sesuatu yang
aneh. Dia bilang dia percaya padaku.” Kata Prof Jo
Dong Chan
langsung turun dari tempat tidur dan pergi, Mi Ran panik melihat Dong Chan akan
pergi. Dong Chan pikir perlu
menemukannya karena sudah tidak ada waktu. Mi Ran mengingatkan Dong Chan baru
saja pingsan jadi perlu istirahat.
“Kau
harus tetap di rumah sakit agar kami dapat mengawasi-mu.” Jelas Prof Jo
“Aku akan
mencarinya... Kau Pulang saja dulu.” Kata Dong Chan. Mi Ran mengeluh Dong Chan
yang memintanya pergi.
“Kau
harus melindungi sistem kekebalan tubuh-mu, jadi pulanglah. Sejak kapan kamu
punya ini?” tanya Dong Chan.
“Aku
tidak menyadarinya.” Kata Mi Ran. Dong Chan memarahi Mi ran yang tak tahu kalau
ada yang membiru ditubuhnya.
“Ada sesuatu
yang salah di lengan-mu. Pulang dan istirahatlah.” Kata Dong Chan khawatir.
“Aku
tidak akan pergi” kata Mi Ran. Dong Chan tetap menyuruh Mi Ran untuk tetap
pergi. Mi Ran tetap menolaknya. Diam-diam Ha Young mendengar dari luar ruangan.
Prof Jo
akhirnya keluar dari ruangan, Ha Young seperti sudah menunggu lalu
memanggilnya. Prof Jo bingung seperti bertanya-tanya siapa wanita itu. Ha Young
pun meminta agar memberikan waktu bicara sebentar.Keduanya bertemu diluar rumah
sakit.
“Apakah
keduanya dalam bahaya?” tanya Ha Young. Prof Jo menjawab perlu menemukan Profesor Hwang.
“Apakah
Profesor Hwang satu-satunya yang dapat menyembuhkan mereka?” tanya Ha Young
“Aku
sedang mencari solusi.” Ucap Prof Jo. Ha Young blak-blakan Di mana Lee Seok Du
“Mengapa
kamu bertanya kepada-ku hal itu?” tanya Prof Jo heran. Ha Young mengaku Dong
Chan memberitahukanya.
“Dia
mengatakan kepadaku bahwa Lee Seok Du tidak
benar-benar dia dan Lee Seok Du yang sebenarnya
berada dalam kapsul. Sekarang, dapatkah Kau percaya bahwa kita berada di
tim yang sama?” kata Ha Young.
Dong Chan
akhirnya duduk di atas tempat tidurnya menyuruh Mi Ran agar pulang dan akan
memanggil taksi. Mi Ran mengeluh Dong Chan yang terus mencoba mengusirnya
pergi. Dong Chan pikir Keberadaan Mi Ran
di sini tidak akan membantunya.
“Suhu
tubuhku akan terus meningkat.” Ungkap Dong Chan yang tak bisa menahan
perasaanya.
“Maka,
Aku harus pergi... Yang Kau lakukan hanya mengkhawatirkan orang saja.” Keluh Mi
Ran.
“Aku suka
berpegangan tangan, saling memandang, dan menjadi bahagia bersama. Tapi, aku
tidak mau sakit bersama.” Jelas Dong Chan.
“Baiklah,
aku akan pergi. Tapi jangan sakit lagi.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mengaku
sekarang sudah mendingan jadi tidak usah khawatir.
“Hubungi
aku jika terjadi sesuatu. Mari panggilan video saja.”tegas Mi Ran khawatir.
“Kau sangat
mencintaiku, kan?” kata Dong Chan. Mi Ran pun mengaku sanga menyukainya. Dong Chan pun tak malu
mengakui perasaanya.
Mi Ran duduk di halte melihat ada bagian lehernya yang membiru. Saat itu ponselnya
berdering, Profesor Seo Hyun Jung yaitu profesor komunikasi budaya menelp, lau
bertanya sudahkah memikirkan tentang
esai. Mi Ran mengaku Saat ini,
banyak hal yang perlu dilakukan.
“Aku
minta maaf.” Kata Mi Ran akhirnya menolak karena tak ingin terganggu,lalu menatap ke arah sampingnya, terlihat beberapa pasangan bisa saling bermesraan yang membuatnya iri karena ia tak bisa melakukan dengan Dong Chan.
Di kamar,
Dong Chan mencoba terus menelp Prof Hwang tapi ponselnya tetap tak bisa
dihubungi. Mi Ran menatap tubuhnya yang mulai membiru lalu melihat foto Dong Chan yang diambil saat melihat lokasi, Ia lalu teringat yang dikatakan Prof Jo “Aku pikir variasi terjadi di
tubuh-mu juga.” Akhirnya ia menelp Prof Seo kembali.
“Ini Ko
Mi Ran... Aku akan menulis esai itu.” Ucap Mi Ran. Prof Seo mengaku senang Mi
Ran setuju untuk melakukannya.
“Bolehkah
Aku bertanya apa yang mengubah pikiran Anda?” tanya Prof Seo.
“Ada
seseorang yang aku cintai. Tetapi kami
berada dalam situasi yang tidak biasa Kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku
merasa, sepertinya aku harus menuliskan cerita kami untuk diingat.” Ucap Mi
Ran.
Mi Ran
mulai mengetik di depan laptopnya “Pada usia 44 tahun, Aku menemukan cinta
pertama-ku. Namun... Ini bisa jadi yang terakhir.” Lalu terdiam menatap
wajahnya seperti tak percaya kalau akan berpisah dengan Dong Chan.
Akhirnya
Mi Ran keluar rumah dan kaget melihat sosok pria yang datang. Dong Chan datang
ke rumahnya, lalu bertanya Mi Ran akan
pergi kemana sambil memarahinya kalau sudah bilang tinggal di rumah saja.
“Aku
sudah bilang untuk tinggal di rumah sakit.” Balas Mi Ran. Dong Chan pun ingin
tahu kenapa Mi Ran keluar dari rumah.
“Karena
aku merindukanmu. Mengapa Kau menyuruh aku pulang jika kau akan datang begitu
cepat?” ucap Mi Ran. Dong Chan hanya diam saja lalu melihat tangan Mi Ran.
“Sudah
kubilang, aku baik-baik saja. Apakah kau ingin minum dengan ku?” kata Mi Ran.
Akhirnya
mereka pergi ke warung tenda, Mi Ran minum sambil mengeluh karena ada begitu banyak hal yang tidak bisa
dilakukan bahkan a juga peminum yang buruk. Ia bahkan tidak bisa memegang pria
yang dicintai sebanyak yang dinginkan.
“Hidupku
tidak adil. Bukannya Aku memiliki kesempatan untuk mencintai banyak orang. Ini
adalah pengalaman pertama-ku. Ma Dong Chan, kenapa kau datang ke hidupku?
Kenapa kau membuatku mencintaimu?” keluh Mi Ran.
“Aku
diberi tahu bahwa hidupku akan sangat beruntung dalam 20 tahun, dan Aku akan
bertemu dengan pria yang ditakdirkan dengan-ku untuk bersama. Aku akhirnya
bertemu denganmu, tapi aku akan mati.” Ungkap Mi Ran.
“Siapa
bilang kau akan mati?” balas Dong Chan. Mi Ran pikir mereka akan segera mati karena efek sampingnya
sambil menangi lalu keluar dari warung tenda.
Dong Chan
mengejarnya memegang tangan Mi Ran menegaskan tidak akan mati dan tidak akan
mati seperti ini. Mi Ran hanya bisa menatapnya.
“Aku akan
minum denganmu, dan menghabiskan sepanjang hari hanya memelukmu. Aku bahkan
akan membawa-mu ke Afrika di tempat yang panas. Aku akan melakukan semua ini
denganmu.” Tegas Dong Chan. Mi Ran makin tambah menangis.
“Kenapa
kau menangis?” kata Dong Chan akhirnya memeluk Mi Ran. Mi Ran pun menangis
dipelukan Dong Chan.
Prof Jo masuk
ke lab dan kaget melihat CCTV yang rusak setelah ditembak, lalu melihat di
ruangan sudah berantakan. Ia pun menelp dan Dong Chan akhirnya datang. Dong
Chan dengan nafas terengah-engah kaget melihat lab sudah berantakan.
“Aku pikir
Profesor Hwang telah diculik. Apakah dia akan baik-baik saja?” ucap Prof Jo
khawatir.
“Apa yang
diinginkan Lee Hyeong Du adalah Lee Seok Du. Dia tidak akan bertindak sembarangan
sampai dia tahu, dimana Lee Seok Du berada.” Ucap Dong Chan
“Orang
itu akan datang dalam penerbangan besok pagi, kan?” tanya Prof Jo memastikan.
“Iya.
Satu-satunya harapan yang dapat membantu kita menemukan Profesor Hwang adalah
Lee Seok Du. Kita membutuhkan orang itu untuk melindungi Lee Seok Du.” Jelas
Dong Chan.
“Ngomong-ngomong,
Nona Na bertanya dimana Lee Seok Du berada.” Kata Prof Jo. Dong Chan kaget Ha
Young bertanya pada Prof Jo.
“Kalau
gitu.. Apakah kamu memberitahunya?” tanya Dong Chan. Tuan Lee sedang dirawat di
ruangan dengan alat yang menempel ditubuhnya.
Di sebuah
bar
Tuan Lee
minum sendiri membuat kesimpulan Jika
mereka mencairkannya, itu berarti mereka siap untuk membawa kembaranya kembali
hidup-hidup. Ia pun menduga-duga kalau mereka menghubungi Jung Woo. Saat itu Ha
Young masuk ruangan dan seseorang seperti sedang membuntuti.
“Tidak
ada waktu Ma Dong Chan sedang merencanakan sesuatu.” Ucap Tuan Lee.Ha Young
kaget mendengarnya.
“Cari
tahu apa yang dia coba lakukan.” Kata Tuan Lee. Ha Young tak terima kalau Tuan
Lee memerintahnya sekarang
“Jika
kita menimbang hal-hal yang kita inginkan, menurut-mu ke arah mana skala akan
bersandar?” kata Tuan Lee
“Apakah
kau lupa siapa aku? Aku bisa mengungkap kebenaran yang dibahas, atau menutupi
kebenaran yang harus diungkapkan. Selain itu, Aku tahu fakta bahwa dunia akan
mengalihkan perhatian mereka ke semuanya jika mengudara di berita. Mungkinkah
ada seseorang yang lebih menakutkan bagimu?” komentar Ha Young
“Tetapi
kau memiliki kelemahan.. Ma Dong Chan. Aku membawa Profesor Hwang. Tanpa dia,
Dong Chan akan mati. Kemudian, tawaran-mu yang lain akan dibuang ke luar
jendela.” Tegas Tuan Lee. Ha Young terdiam menndengarnya.
Di sebuah
bandara
Dong Chan
menatap seorang pria muda, keduanya saling menatap bingung. Ia akhirnya
bertanya Apakah ia Lee Jung Woo. Jung Woo hanya diam dan akhirnya mereka pun
naik mobil bersama. Jung Woo ingin tahu tentang keadaan ayahnya.
“Dia
nyaris tidak bertahan. Kita harus cepat.” Kata Dong Chan. Saat itu Byung Tak
menelp
“Aku
mengemudi tepat di belakang-mu.” Kata Byung Tak. Dong Chan mengerti.
“Kau
belum menemukan Profesor Hwang, kan? Kami telah melacak Lee Hyeong Du, tetapi
kami belum menemukan keberadaan Profesor Hwang. Ngomong-ngomong, petugas kami
memberitahuku Lee Hyeong Du bertemu
dengan Nona Na tadi malam.” Jelas Byung Tak.
“Hyeong
Du bertemu dengan Ha Young?!!” ucap Dong Chan kaget lalu melihat sebua mobil
mengikutinya dari belakang.
“Mereka
membuntuti-ku seperti yang kita harapkan. Mari kita mulai.” Kata Dong Chan lalu
menyudahi telpnya dan memberitahu Jung Woo kalau Pegang erat-erat.
Dong Chan
mencoba menghindari mobil yang ada dibelakangnya, kejar-kejaran pun terjadi
dijalan. Byung Tak mencoba melajukan mobilnya lebih cepat lagi,Dong Chan dengan
sengaja menginjak rem. Byung Tak langsung menghadang mobil tersebut dan Dong
Chan pun bisa pergi dengan tenang.
Prof Jo
menemani Tuan Lee di ruang rawat. Jung Woo akhirnya datang langsung menangis
meliha ayahnya. Prof Seo memberitahu kalau Tuan Lee itu siap untuk transfusi.
“Dia akan
berada dalam bahaya besar jika Anda tidak datang tepat waktu.” Kata Prof Seo.
Jung Woo seperti sudah siap.
Dong Chan
baru saja keluar dari rumah sakit dan melihat tanganya yang membiru. Ia lalu menelp Mi ran ingin tahu keadaanya.
Dong Chan menyuruh Mi Ran jangan datang kerja hari ini dan harus beristirahat
di rumah. Mi Ran mengerti.
Dong Chan
menerobos masuk ke ruangan Tuan Lee palsu, sek menahan Dong Chan kalau tak
boleh masuk. Dong Chan tetap tak peduli
langsung memanggilnya Lee Hyeong Du lalu berkomentar kalau pasti merasa
frustrasi.
“Kau
perlu menyelesaikan kesepakatan denganku,tetapi, Kamu juga tidak bisa mengakui
bahwa kau mengambil Profesor Hwang. Lalu bagaimana kalau aku mengajukan
penawaran?” ucap Dong Chan.
“Bagaimana
kalau Kau memberi-ku Profesor Hwang, dan aku memberimu Lee Seok Du sebagai
imbalan? Aku membutuhkan Profesor Hwang, dan kau membutuhkan Lee Seok Du. Bagaimana
dengan itu? Tidakkah itu terdengar menarik? Pikirkan baik-baik.” Ucap Dong
Chan. Tuan Lee menatapnya.
Dong Chan
menelp Tuan Lee bertanya apakah Tuan Lee pulih dengan baik, lalu
mengucapkan terima kasih. Ia pun
memberitahu tentang Profesor Hwang, kalau pria tu tidak akan bisa melukainya
jadi tidak perlu terlalu khawatir.
Saat itu
Hyun Gi menelp, Dong Chan mengeluh kenapa Hyun Gi menelpnya. Hyun Gi malah
mengeluh karena Dong Chan yang belum datang padahal "Go Go 99" akan
segera tayang. Ia menegaskan Dong Chan harus berada di sini untuk proses
pengeditan akhir.
“Aku
sibuk. “ ucap Dong Chan seolah tak peduli. Hyun Gi tak percaya merasa Dong Chan
sedang bercanda
“Kau
sibuk dengan hal lain selain pekerjaan. Bagaimana kau bisa dengan bangga memberi
tahu kepala bahwa kau sibuk?” keluh Hyun Gi
“Aku
katakan aku sibuk karena urusanku.” Ucap Dong Chan. Hyun Gi pun bertanya Kapan akan
datang untuk bekerja
“Aku sedang
dalam perjalanan kesana.” Kata Dong Chan. Lalu menutup telp dan turun dari
mobil.
Dong Chan
masuk ruangan melihat Mi Ran dan Ji Hoon sedang membaha tentang atur
informasinya. Mi Ran pun membolehkan Ji Hoon agar menanyakan pertanyaanya. Ji
Hoon pikir akan mencobanya terlebih dahulu dan akan mencoba mengatur semuanya.
“Mi Ran,
kita tidak bisa makan malam terakhir kali. Jadi bagaimana kalau kita makan
malam hari ini?” ucap Ji Hoon.
“Ji Hoon,
aku minta maaf. Bisakah kita makan bersama lain kali?” kata Mi Ran.
“Itu
karena kau tampaknya benar-benar sedih akhir-akhir ini. Aku akan mencerahkan
suasana hatimu.” Ucap Ji Hoon.
“Astaga,
kau baik sekali.” puji Mi Ran menepuk bahu Ji Hoon. Dong Chan yang terlihat
cemburu langsung marah.
“Hei, apa
yang kalian lakukan?.. Kembali bekerja... Hei, Magang. Bukankah aku sudah
memberitahumu untuk tidak bersosialisasi dengan pekerja magang lain? Kau tidak
akan belajar apa pun darinya.” Keluh Dong Chan.
“Dan aku
katakan kepadamu untuk tidak begitu baik ... kepada karyawan wanita lainnya.”
Jelas Dong Chan.
“Mi Ran
dan aku berteman sebelum aku mulai bekerja di sini. Tolong jangan salah paham.”
Ucap Ji Hoon.
“Berteman?
Siapa bilang kalian bisa berteman?” kata Dong Chan tak terima.
“Masalahnya,
dia adalah anak temanku.” Ucap Mi Ran. Ji Hoon terdiam karena hanya dianggap
anak dari teman Mi Ran.
“Apa Dia
putra temanmu?!! Lalu mengapa kau memperlakukan dia seperti dia adalah
teman-mu? Kau harus memperlakukannya dengan lebih hormat. Ditambah lagi, aku bukan
teman dari teman ibuku. Dia tidak terlalu muda untuk menjadi temanmu.” Ucap
Dong Chan.
“Dan katakan
padaku sesuatu, Magang. Bagaimana tepatnya kau akan mencerahkan suasana
hatinya?” kata Dong Chan marah
“Maaf,
tapi aku benar-benar tidak mengerti mengapa Kamu begitu marah sekarang.” Tanya
Ji Hoon. Mi Ran dan Dong Chan hanya bisa terdiam.
Dong Chan
akhirnya masuk ruang editing, Dong Chan kesal dengan Mi Ran mengangap dirinya
itu bercanda. Mi Ran pikir tak ada yang
pernah mengatakan Dong Chan bercanda. Dong Chan mengeluh pada Mi Ran
padahal sudah bilang tinggal di rumah
saja.
“Apa yang
salah? Aku baik-baik saja.” Ucap Mi Ran. Dong Chan meminta Mi Ran Jangan
berbohong dan ingin melihat tanganya.
“Tidak
apa-apa. Aku baik-baik saja.” Ucap Mi Ran mencoba menarik tanganya.
Saat itu
Hyun Gi masuk ruangan memangil Dong Chan. Mi Ran dan Dong Can langsung
melepaskan tangan lalu berdiri berjauhan.
Hyun Gi merasakan sesuatu lalu bertanya apakah merkea sedang berbicara
tentang pekerjaa Dong Chan membenarkanya.
“Tapi
tanganmu ... “ kata Hyun Gi curiga. Dong Chan menegaskan kalau mereka berbicara
tentang pekerjaan. Hyun Gi pun akhirnya menutup pintu membiarkan keduanya agar
melanjutkan saja.
“Astaga,
dia mengejutkanku. Kau tidak berpikir dia melihat kita, kan?” ucap Dong Chan panik. Mi Ran pikir mereka sangat
cepat jadi tidak mungkin melihat mereka.
Dong Chan
berjalan dilorong, Hyun Gi mengeluh Dong Chan yang begitu sibuk hari ini lalu berbisik kalau akhirnya
berhasil melacak alamat IP. Dong Chan tak mengerti apa maksudnya Alamat IP. Hyun Gi memberitahu tentang Orang
yang menulis postingan tentang Ko Mi Ran.
“Butuh
banyak upaya untuk melacaknya. Kaulah yang ingin aku melacaknya. Kau mengatakan
kepadaku, Kau akan berpikir itu adalah aku jika Aku tidak menemukan siapa itu.”
Jelas Hyun Gi
“Oh
benar, Kerja bagus.” Kata Dong Chan. Hyun Gi tak percaya kalau Dong Chan hanya
berkomentar begitu saja.
“Apakah
Ha Young di kantornya?” tanya Dong Chan. Hyun Gi mengeluh kalau bukan
sekretarisnya.
“Apakah
Presiden Kim ada di kantornya?” tanya Dong Chan. Hyun Gi makin kesal Dong Chan
terus bertanya padanya.
“Kau
harus pergi menemuinya. Dia mencarimu sepanjang pagi.” Kata Hyun Gi. Dong Chan
menganguk mengerti.
Ha Young
baru saja keluar dari ruangan melihat Dong Chan datang lalu berkomentar kalau
datang sangat terlambat untuk bekerja hari ini jadi ingin tahu Kesibukan apa
yang dilakukan sepanjang pagi. Dong Chan balik bertanya kenapa Ha Young ingin
tahu
“Tapi
sekali lagi, Aku juga ingin tahu ... apa yang kau lakukan malam itu.” Kata Dong
Chan.
“Apa? "Malam itu"?” kata Ha Young kaget,
Dong Chan terlihat menatap dingin.
Di
ruangan
Tuan Kim
berbicara dengan Tuan Kim memintanya agar Jangan khawatir, karena Dong Chan
adalah sutradara variety show dan Tidak banyak yang bisa dilakukan. Ia mengaku Ketua
Lee sangat terganggu olehnya, tapi Tuan Kim malah menyuruh agar mengirim Dong
Chan keluar negeri.
“Mengapa
kau tidak membuat proyek di mana ia harus bekerja di luar negeri dan
mengirimnya ke luar negeri? Dia tidak akan pergi hanya karena aku menyuruhnya
pergi. Dan dia tidak akan datang hanya karena aku menyuruhnya datang.” Ucap
Tuan Kim lalu bergegas menutup telp karena
Dong Chan sudah datang.
“Apakah
kau berbicara tentang aku? Kau terlihat sangat terkejut.” Komentar Dong Chan.
“Astaga,
apa yang kau bicarakan? Apa yang membawamu kemari? Aku tidak punya banyak
waktu.” Kata Tuan Kim
“Aku
perlu membedakan musuh-ku dari sekutu-ku. Jadi izinkan aku berterus terang dan
menanyakan sesuatu kepadamu. Presiden Kim. Apakah kau tahu siapa Lee Hyeong
Du?” kata Dong Chan.
"Lee
Hyeong Du"? Tidak, Aku tidak tahu.” Akui Tuan Kim. Dong Chan menganguk
mengerti.
“Apakah
Kau tahu bahwa Lee Seok Du dan Lee Hyeong Du adalah kembar dan Lee Hyeong Du hanyalah penipu yang berpura-pura menjadi Lee Seok Du?” kata
Dong Chan. Tuan Kim tak percaya dengan yang dikatakan Dong Chan.
“Apakah
kau juga tahu bahwa Lee Seok Du yang asli ada dalam kapsul beku?” tanya Dong
Chan.
“Apakah
kau memberitahuku bahwa ada orang lain di sana selain kamu dan Mi Ran?” ucap
Tuan Kim kaget.
“Tapi Lee
Hyeong Du adalah orang yang membantu kau
menjadi politisi, kan?” kata Dong Chan.
“Hei, aku
benar-benar tidak tahu apa yang kau...” kata Tuan Kim mencoba mengelak.
“Akan
lebih baik bagimu untuk menemukan sponsor lain. Sponsor-mu itu benar-benar
busuk dan tidak berguna. Presiden Kim, pria itu membawa Profesor Hwang. Apakah kau benar-benar tidak
tahu apa-apa?” ucap Dong Chan melihat wajah Tuan Kim yang panik
“Aku
benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Apa maksudmu mereka kembar? Dan
didunia ini siapa Lee Hyeong Du?” tanya Tuan Kim bingung lalu tersadar Dong
Chan sudah pergi.
Ha Young
duduk diruangan teringat dengan yang dikatakan Dong Chan sebelumnya “Mengapa
kau ingin tahu? Tapi sekali lagi, Aku juga ingin tahu apa yang kau lakukan
malam itu.” Lalu hanya bisa terdiam.
Bersambung
ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar