PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 06 November 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Tuan Lee turun dari mobil melihat lab yang lusuh didepanya, lalu berkomentar kalau  sudah mencari dia di mana-mana dan tidak percaya ini tempat dia selama ini. Tapi saat di dalam lab tak menemukan kembaranya disana.
“Kemana kamu membawanya? Bawa dia ke sini sekarang jika kamu tidak ingin mati!” ucap Tuan Lee dengan anak buahnya yang mengancam dengan pistol.
Prof Jo menemukan sesuatu yang aneh lalu menelp Tuan Hwang ingin tahu keberadaanya. Ia berpikir keduanya akan menghadapi masalah temperatur di dalam tubuh mereka. Jadi harus datang dengan cepat. Profesor Hwang hanya diam mendengarnya.
“Aku percaya padamu... M, 3, 4.” Ucap Tuan Hwang lalu menutup telpnya. Tuan Jo terlihat bingung maksud ucapan Tuan Hwang. 

“Katakan padaku... Di mana kau menyembunyikan cryonic ... Apa itu di sini? Kupikir... Kau telah berhasil mencairkannya. Kalau begitu... siapa yang menyembunyikan Lee Seok Du?” ucap Tuan Lee akhirnya mengancam Tuan Hwang lalu teringat dengan pesan Ha Young
“Jangan bunuh Profesor Hwang. Jika Kau melakukannya, Kamu akan selesai.” Tegas Ha Young mengancam.
Tuan Lee akhirnya menurunkan tanganya,  dan menyuruh anak buahnya agar membawa Tuan Hwang pergi. Mi Ran mencoba berlari dan akhirnya menaiki taksi untuk ke tempat Dong Chan 
Dong Chan sudah dibawa ke rumah sakit, Perawat memberitahu dokter  Suhu tubuhnya adalah 32,8 ° C dan tidak bisa merawatnya seperti yang i inginkan. Dokter bertanya apakah sudah memanggil walinya. Dong Chan meminta agar tak perlu memanggilnya.
“Tolong hubungi... Profesor Jo Gi Bum.” Ucap Dong Chan dengan berusaha bertahan. Tuan Jo mencoba untuk menghubungi Tuan Hwang tapi tak bisa dihubungi wajahnya terlihat panik.
Tuan Jo menerima telp dari rumah sakit dan kaget mendengar tentang Dong Chan, lalu bertanya Rumah sakit di mana. Mi Ran mencoba berlari dan akhirnya menaiki taksi untuk ke tempat Dong Chan
 [Episode 12: Mati atau Menjadi Gila]



Ha Young duduk di meja kerjanya terlihat tegang, Tuan Lee Hyung Doo menelp memberitahu kalau Seok Doo sudah menghilang, menurutnya keduanya bergerak di depan mata mereka. Ha Young terlihat kaget. Tuan Lee berteriak menyuruh Ha Young agar mencari kembarannya.
Akhirnya Ha Young mencoba menelp Dong Chan tapi bingung bukan Dong Chan hanya mengangkat telpnya.   Ia pun bertanya Bukankah ini ponsel Ma Dong Chan. Perawat itu membenarkaan kalau ia seorang perawat dan dirawat di rumah sakit. Ha Young kaget mendengarnya. 
Ha Young sampai di rumah sakit, lalu terdiam melihat Mi Ran berlari di lorong rumah sakit terlihat sangat panik.  Prof Jo memberitahu Dong Cahn kalau Racun menumpuk di tubuhnya jadi itu sebabanya jadi merasa kaget. Ia juga memberitahu kalau Ini adalah penangkal sementara.

“Gejala akan muncul kembali dalam 48 jam. Tapi penawar racun ini tidak akan bekerja untuk yang kedua kalinya.” Jelas Prof Jo. Dong Chan kaget kalau hanya 48 jam
“Kalau begitu... Akankah Mi Ran juga menderita karena ini?” tanya Dong Chan kaget. Prof Jo membenarkan.
“Telah ada variasi dalam PAP  dan telah berubah menjadi racun. Profesor Hwang telah menyebutkan ini dalam catatannya. Dia sudah tahu ini akan terjadi. Namun, kami tidak memiliki reagen yang akan menghilangkannya secara permanen. Aku sedang meneliti sesuai petunjuk. Tapi Aku butuh bantuan Profesor Hwang. Aku perlu tahu kodenya untuk PAP yang dia berikan ke tubuhmu.” Jelas Tuan Jo

“Di mana dia sekarang?” tanya Dong Chan. Tuan Jo ingin menjawab tapi Mi Ran lebih dulu masuk ruangan. 


Mi Ran panik melihat Dong Chan bertanya Apakah baik-baik saja? Apa yang terjadi? Apakah demam lagi. Dong Chan menatap Mi Ran mengaku baik-baik saja lalu melihat tangan Mi Ran yang membiru lalu bertanya Kapan  mendapat memar ini.
“Itu bukan memar.” Ucap Prof Jo. Dong Chan pun bingung apa ini yang ada ditubuhnya.
“Aku pikir variasi terjadi di tubuhmu juga. Kita harus mengawasinya.” Kata Prof Jo
“Mungkinkah ini  bisa membuat aku sekarat?” tanya Mi Ran dengan mata berkaca-kaca.  Dong Chan pikir perlu melihat Profesor Hwang sekarang.
“Itulah masalahnya. Aku tidak bisa menghubunginya. Dan dia mengatakan sesuatu yang aneh. Dia bilang dia percaya padaku.” Kata Prof Jo
Dong Chan langsung turun dari tempat tidur dan pergi, Mi Ran panik melihat Dong Chan akan pergi.  Dong Chan pikir perlu menemukannya karena sudah tidak ada waktu. Mi Ran mengingatkan Dong Chan baru saja pingsan jadi perlu istirahat.
“Kau harus tetap di rumah sakit agar kami dapat mengawasi-mu.” Jelas Prof Jo
“Aku akan mencarinya... Kau Pulang saja dulu.” Kata Dong Chan. Mi Ran mengeluh Dong Chan yang memintanya pergi.
“Kau harus melindungi sistem kekebalan tubuh-mu, jadi pulanglah. Sejak kapan kamu punya ini?” tanya Dong Chan.
“Aku tidak menyadarinya.” Kata Mi Ran. Dong Chan memarahi Mi ran yang tak tahu kalau ada yang membiru ditubuhnya.
“Ada sesuatu yang salah di lengan-mu. Pulang dan istirahatlah.” Kata Dong Chan khawatir.
“Aku tidak akan pergi” kata Mi Ran. Dong Chan tetap menyuruh Mi Ran untuk tetap pergi. Mi Ran tetap menolaknya. Diam-diam Ha Young mendengar dari luar ruangan. 

Prof Jo akhirnya keluar dari ruangan, Ha Young seperti sudah menunggu lalu memanggilnya. Prof Jo bingung seperti bertanya-tanya siapa wanita itu. Ha Young pun meminta agar memberikan waktu bicara sebentar.Keduanya bertemu diluar rumah sakit.
“Apakah keduanya dalam bahaya?” tanya Ha Young. Prof Jo menjawab  perlu menemukan Profesor Hwang.
“Apakah Profesor Hwang satu-satunya yang dapat menyembuhkan mereka?” tanya Ha Young
“Aku sedang mencari solusi.” Ucap Prof Jo. Ha Young blak-blakan Di mana Lee Seok Du
“Mengapa kamu bertanya kepada-ku hal itu?” tanya Prof Jo heran. Ha Young mengaku Dong Chan memberitahukanya.
“Dia mengatakan kepadaku bahwa Lee Seok Du  tidak benar-benar dia dan Lee Seok Du yang sebenarnya  berada dalam kapsul. Sekarang, dapatkah Kau percaya bahwa kita berada di tim yang sama?” kata Ha Young.


Dong Chan akhirnya duduk di atas tempat tidurnya menyuruh Mi Ran agar pulang dan akan memanggil taksi. Mi Ran mengeluh Dong Chan yang terus mencoba mengusirnya pergi. Dong Chan pikir  Keberadaan Mi Ran di sini tidak akan membantunya.  
“Suhu tubuhku akan terus meningkat.” Ungkap Dong Chan yang tak bisa menahan perasaanya.
“Maka, Aku harus pergi... Yang Kau lakukan hanya mengkhawatirkan orang saja.” Keluh Mi Ran.
“Aku suka berpegangan tangan, saling memandang, dan menjadi bahagia bersama. Tapi, aku tidak mau sakit bersama.” Jelas Dong Chan.
“Baiklah, aku akan pergi. Tapi jangan sakit lagi.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mengaku sekarang sudah mendingan jadi tidak usah khawatir.
“Hubungi aku jika terjadi sesuatu. Mari panggilan video saja.”tegas Mi Ran khawatir.
“Kau sangat mencintaiku, kan?” kata Dong Chan. Mi Ran pun mengaku  sanga menyukainya. Dong Chan pun tak malu mengakui perasaanya. 


Mi Ran duduk di halte melihat ada bagian lehernya yang membiru. Saat itu ponselnya berdering, Profesor Seo Hyun Jung yaitu profesor komunikasi budaya menelp, lau bertanya sudahkah memikirkan tentang  esai.  Mi Ran mengaku Saat ini, banyak hal yang perlu dilakukan.
“Aku minta maaf.” Kata Mi Ran akhirnya menolak karena tak ingin terganggu,lalu menatap ke arah sampingnya, terlihat beberapa pasangan bisa saling bermesraan yang membuatnya iri karena ia tak bisa melakukan dengan Dong Chan. 

Di kamar, Dong Chan mencoba terus menelp Prof Hwang tapi ponselnya tetap tak bisa dihubungi. Mi Ran menatap tubuhnya yang mulai membiru lalu melihat foto Dong Chan yang diambil saat melihat lokasi, Ia lalu teringat yang dikatakan Prof Jo “Aku pikir variasi terjadi di tubuh-mu juga.” Akhirnya ia menelp Prof Seo kembali.
“Ini Ko Mi Ran... Aku akan menulis esai itu.” Ucap Mi Ran. Prof Seo mengaku senang Mi Ran setuju untuk melakukannya.
“Bolehkah Aku bertanya apa yang mengubah pikiran Anda?” tanya Prof Seo.
“Ada seseorang  yang aku cintai. Tetapi kami berada dalam situasi yang tidak biasa Kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku merasa, sepertinya aku harus menuliskan cerita kami untuk diingat.” Ucap Mi Ran. 

Mi Ran mulai mengetik di depan laptopnya “Pada usia 44 tahun, Aku menemukan cinta pertama-ku. Namun... Ini bisa jadi yang terakhir.” Lalu terdiam menatap wajahnya seperti tak percaya kalau akan berpisah dengan Dong Chan.
Akhirnya Mi Ran keluar rumah dan kaget melihat sosok pria yang datang. Dong Chan datang ke rumahnya, lalu bertanya  Mi Ran akan pergi kemana sambil memarahinya kalau sudah bilang tinggal di rumah saja.
“Aku sudah bilang untuk tinggal di rumah sakit.” Balas Mi Ran. Dong Chan pun ingin tahu kenapa Mi Ran keluar dari rumah.
“Karena aku merindukanmu. Mengapa Kau menyuruh aku pulang jika kau akan datang begitu cepat?” ucap Mi Ran. Dong Chan hanya diam saja lalu melihat tangan Mi Ran.
“Sudah kubilang, aku baik-baik saja. Apakah kau ingin minum dengan ku?” kata Mi Ran. 

Akhirnya mereka pergi ke warung tenda, Mi Ran minum sambil mengeluh karena  ada begitu banyak hal yang tidak bisa dilakukan bahkan a juga peminum yang buruk. Ia bahkan tidak bisa memegang pria yang dicintai sebanyak yang dinginkan.
“Hidupku tidak adil. Bukannya Aku memiliki kesempatan untuk mencintai banyak orang. Ini adalah pengalaman pertama-ku. Ma Dong Chan, kenapa kau datang ke hidupku? Kenapa kau membuatku mencintaimu?” keluh Mi Ran.
“Aku diberi tahu bahwa hidupku akan sangat beruntung dalam 20 tahun, dan Aku akan bertemu dengan pria yang ditakdirkan dengan-ku untuk bersama. Aku akhirnya bertemu denganmu, tapi aku akan mati.” Ungkap Mi Ran.
“Siapa bilang kau akan mati?” balas Dong Chan. Mi Ran pikir mereka  akan segera mati karena efek sampingnya sambil menangi lalu keluar dari warung tenda. 


Dong Chan mengejarnya memegang tangan Mi Ran menegaskan tidak akan mati dan tidak akan mati seperti ini. Mi Ran hanya bisa menatapnya.
“Aku akan minum denganmu, dan menghabiskan sepanjang hari hanya memelukmu. Aku bahkan akan membawa-mu ke Afrika di tempat yang panas. Aku akan melakukan semua ini denganmu.” Tegas Dong Chan. Mi Ran makin tambah menangis.
“Kenapa kau menangis?” kata Dong Chan akhirnya memeluk Mi Ran. Mi Ran pun menangis dipelukan Dong Chan. 

Prof Jo masuk ke lab dan kaget melihat CCTV yang rusak setelah ditembak, lalu melihat di ruangan sudah berantakan. Ia pun menelp dan Dong Chan akhirnya datang. Dong Chan dengan nafas terengah-engah kaget melihat lab sudah berantakan.
“Aku pikir Profesor Hwang telah diculik. Apakah dia akan baik-baik saja?” ucap Prof Jo khawatir.
“Apa yang diinginkan Lee Hyeong Du adalah Lee Seok Du. Dia tidak akan bertindak sembarangan sampai dia tahu, dimana Lee Seok Du berada.” Ucap Dong Chan
“Orang itu akan datang dalam penerbangan besok pagi, kan?” tanya Prof Jo memastikan.
“Iya. Satu-satunya harapan yang dapat membantu kita menemukan Profesor Hwang adalah Lee Seok Du. Kita membutuhkan orang itu untuk melindungi Lee Seok Du.” Jelas Dong Chan.
“Ngomong-ngomong, Nona Na bertanya dimana Lee Seok Du berada.” Kata Prof Jo. Dong Chan kaget Ha Young bertanya pada Prof Jo.
“Kalau gitu.. Apakah kamu memberitahunya?” tanya Dong Chan. Tuan Lee sedang dirawat di ruangan dengan alat yang menempel ditubuhnya. 


Di sebuah bar
Tuan Lee minum sendiri membuat kesimpulan  Jika mereka mencairkannya, itu berarti mereka siap untuk membawa kembaranya kembali hidup-hidup. Ia pun menduga-duga kalau mereka menghubungi Jung Woo. Saat itu Ha Young masuk ruangan dan seseorang seperti sedang membuntuti.
“Tidak ada waktu Ma Dong Chan sedang merencanakan sesuatu.” Ucap Tuan Lee.Ha Young kaget mendengarnya.
“Cari tahu apa yang dia coba lakukan.” Kata Tuan Lee. Ha Young tak terima kalau Tuan Lee memerintahnya sekarang
“Jika kita menimbang hal-hal yang kita inginkan, menurut-mu ke arah mana skala akan bersandar?” kata Tuan Lee
“Apakah kau lupa siapa aku? Aku bisa mengungkap kebenaran yang dibahas, atau menutupi kebenaran yang harus diungkapkan. Selain itu, Aku tahu fakta bahwa dunia akan mengalihkan perhatian mereka ke semuanya jika mengudara di berita. Mungkinkah ada seseorang yang lebih menakutkan bagimu?” komentar Ha Young
“Tetapi kau memiliki kelemahan.. Ma Dong Chan. Aku membawa Profesor Hwang. Tanpa dia, Dong Chan akan mati. Kemudian, tawaran-mu yang lain akan dibuang ke luar jendela.” Tegas Tuan Lee. Ha Young terdiam menndengarnya. 


Di sebuah bandara
Dong Chan menatap seorang pria muda, keduanya saling menatap bingung. Ia akhirnya bertanya Apakah ia Lee Jung Woo. Jung Woo hanya diam dan akhirnya mereka pun naik mobil bersama. Jung Woo ingin tahu tentang keadaan ayahnya.
“Dia nyaris tidak bertahan. Kita harus cepat.” Kata Dong Chan. Saat itu Byung Tak menelp
“Aku mengemudi tepat di belakang-mu.” Kata Byung Tak. Dong Chan mengerti.
“Kau belum menemukan Profesor Hwang, kan? Kami telah melacak Lee Hyeong Du, tetapi kami belum menemukan keberadaan Profesor Hwang. Ngomong-ngomong, petugas kami memberitahuku  Lee Hyeong Du bertemu dengan Nona Na tadi malam.” Jelas Byung Tak.
“Hyeong Du bertemu dengan Ha Young?!!” ucap Dong Chan kaget lalu melihat sebua mobil mengikutinya dari belakang.
“Mereka membuntuti-ku seperti yang kita harapkan. Mari kita mulai.” Kata Dong Chan lalu menyudahi telpnya dan memberitahu Jung Woo kalau Pegang erat-erat.
Dong Chan mencoba menghindari mobil yang ada dibelakangnya, kejar-kejaran pun terjadi dijalan. Byung Tak mencoba melajukan mobilnya lebih cepat lagi,Dong Chan dengan sengaja menginjak rem. Byung Tak langsung menghadang mobil tersebut dan Dong Chan pun bisa pergi dengan tenang. 



Prof Jo menemani Tuan Lee di ruang rawat. Jung Woo akhirnya datang langsung menangis meliha ayahnya. Prof Seo memberitahu kalau Tuan Lee itu  siap untuk transfusi.
“Dia akan berada dalam bahaya besar jika Anda tidak datang tepat waktu.” Kata Prof Seo. Jung Woo seperti sudah siap.

Dong Chan baru saja keluar dari rumah sakit dan melihat tanganya yang membiru.  Ia lalu menelp Mi ran ingin tahu keadaanya. Dong Chan menyuruh Mi Ran jangan datang kerja hari ini dan harus beristirahat di rumah. Mi Ran mengerti. 


Dong Chan menerobos masuk ke ruangan Tuan Lee palsu, sek menahan Dong Chan kalau tak boleh masuk.  Dong Chan tetap tak peduli langsung memanggilnya Lee Hyeong Du lalu berkomentar kalau pasti merasa frustrasi.
“Kau perlu menyelesaikan kesepakatan denganku,tetapi, Kamu juga tidak bisa mengakui bahwa kau mengambil Profesor Hwang. Lalu bagaimana kalau aku mengajukan penawaran?” ucap Dong Chan.
“Bagaimana kalau Kau memberi-ku Profesor Hwang, dan aku memberimu Lee Seok Du sebagai imbalan? Aku membutuhkan Profesor Hwang, dan kau membutuhkan Lee Seok Du. Bagaimana dengan itu? Tidakkah itu terdengar menarik? Pikirkan baik-baik.” Ucap Dong Chan. Tuan Lee menatapnya. 

Dong Chan menelp Tuan Lee bertanya apakah Tuan Lee pulih dengan baik, lalu mengucapkan  terima kasih. Ia pun memberitahu tentang Profesor Hwang, kalau pria tu tidak akan bisa melukainya jadi tidak perlu terlalu khawatir.
Saat itu Hyun Gi menelp, Dong Chan mengeluh kenapa Hyun Gi menelpnya. Hyun Gi malah mengeluh karena Dong Chan yang belum datang padahal "Go Go 99" akan segera tayang. Ia menegaskan Dong Chan harus berada di sini untuk proses pengeditan akhir.
“Aku sibuk. “ ucap Dong Chan seolah tak peduli. Hyun Gi tak percaya merasa Dong Chan sedang bercanda
“Kau sibuk dengan hal lain selain pekerjaan. Bagaimana kau bisa dengan bangga memberi tahu kepala bahwa kau sibuk?” keluh Hyun Gi
“Aku katakan aku sibuk karena urusanku.” Ucap Dong Chan. Hyun Gi pun bertanya Kapan akan datang untuk bekerja
“Aku sedang dalam perjalanan kesana.” Kata Dong Chan. Lalu menutup telp dan turun dari mobil. 

Dong Chan masuk ruangan melihat Mi Ran dan Ji Hoon sedang membaha tentang atur informasinya. Mi Ran pun membolehkan Ji Hoon agar menanyakan pertanyaanya. Ji Hoon pikir akan mencobanya terlebih dahulu dan akan mencoba mengatur semuanya.
“Mi Ran, kita tidak bisa makan malam terakhir kali. Jadi bagaimana kalau kita makan malam hari ini?” ucap Ji Hoon.
“Ji Hoon, aku minta maaf. Bisakah kita makan bersama lain kali?” kata Mi Ran.
“Itu karena kau tampaknya benar-benar sedih akhir-akhir ini. Aku akan mencerahkan suasana hatimu.” Ucap Ji Hoon.
“Astaga, kau baik sekali.” puji Mi Ran menepuk bahu Ji Hoon. Dong Chan yang terlihat cemburu langsung marah.
“Hei, apa yang kalian lakukan?.. Kembali bekerja... Hei, Magang. Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak bersosialisasi dengan pekerja magang lain? Kau tidak akan belajar apa pun darinya.” Keluh Dong Chan.
“Dan aku katakan kepadamu untuk tidak begitu baik ... kepada karyawan wanita lainnya.” Jelas Dong Chan.
“Mi Ran dan aku berteman sebelum aku mulai bekerja di sini. Tolong jangan salah paham.” Ucap Ji Hoon.
“Berteman? Siapa bilang kalian bisa berteman?” kata Dong Chan tak terima.
“Masalahnya, dia adalah anak temanku.” Ucap Mi Ran. Ji Hoon terdiam karena hanya dianggap anak dari teman Mi Ran.
“Apa Dia putra temanmu?!! Lalu mengapa kau memperlakukan dia seperti dia adalah teman-mu? Kau harus memperlakukannya dengan lebih hormat. Ditambah lagi, aku bukan teman dari teman ibuku. Dia tidak terlalu muda untuk menjadi temanmu.” Ucap Dong Chan.
“Dan katakan padaku sesuatu, Magang. Bagaimana tepatnya kau akan mencerahkan suasana hatinya?” kata Dong Chan marah
“Maaf, tapi aku benar-benar tidak mengerti mengapa Kamu begitu marah sekarang.” Tanya Ji Hoon. Mi Ran dan Dong Chan hanya bisa terdiam. 



Dong Chan akhirnya masuk ruang editing, Dong Chan kesal dengan Mi Ran mengangap dirinya itu bercanda.  Mi Ran pikir tak ada yang pernah mengatakan Dong Chan bercanda. Dong Chan mengeluh pada Mi Ran padahal  sudah bilang tinggal di rumah saja.
“Apa yang salah? Aku baik-baik saja.” Ucap Mi Ran. Dong Chan meminta Mi Ran Jangan berbohong dan ingin melihat tanganya.
“Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja.” Ucap Mi Ran mencoba menarik tanganya.
Saat itu Hyun Gi masuk ruangan memangil Dong Chan. Mi Ran dan Dong Can langsung melepaskan tangan lalu berdiri berjauhan.  Hyun Gi merasakan sesuatu lalu bertanya apakah merkea sedang berbicara tentang pekerjaa Dong Chan membenarkanya.
“Tapi tanganmu ... “ kata Hyun Gi curiga. Dong Chan menegaskan kalau mereka berbicara tentang pekerjaan. Hyun Gi pun akhirnya menutup pintu membiarkan keduanya agar melanjutkan saja.
“Astaga, dia mengejutkanku. Kau tidak berpikir dia melihat kita, kan?” ucap  Dong Chan panik. Mi Ran pikir mereka sangat cepat jadi tidak mungkin melihat mereka. 


Dong Chan berjalan dilorong, Hyun Gi mengeluh Dong Chan yang  begitu sibuk hari ini lalu berbisik kalau akhirnya berhasil melacak alamat IP. Dong Chan tak mengerti apa maksudnya  Alamat IP. Hyun Gi memberitahu tentang Orang yang menulis postingan tentang Ko Mi Ran.
“Butuh banyak upaya untuk melacaknya. Kaulah yang ingin aku melacaknya. Kau mengatakan kepadaku, Kau akan berpikir itu adalah aku jika Aku tidak menemukan siapa itu.” Jelas Hyun Gi
“Oh benar, Kerja bagus.” Kata Dong Chan. Hyun Gi tak percaya kalau Dong Chan hanya berkomentar begitu saja.
“Apakah Ha Young di kantornya?” tanya Dong Chan. Hyun Gi mengeluh kalau bukan sekretarisnya.
“Apakah Presiden Kim ada di kantornya?” tanya Dong Chan. Hyun Gi makin kesal Dong Chan terus bertanya padanya.
“Kau harus pergi menemuinya. Dia mencarimu sepanjang pagi.” Kata Hyun Gi. Dong Chan menganguk mengerti. 


Ha Young baru saja keluar dari ruangan melihat Dong Chan datang lalu berkomentar kalau datang sangat terlambat untuk bekerja hari ini jadi ingin tahu Kesibukan apa yang dilakukan sepanjang pagi. Dong Chan balik bertanya kenapa Ha Young ingin tahu
“Tapi sekali lagi, Aku juga ingin tahu ... apa yang kau lakukan malam itu.” Kata Dong Chan.
“Apa?  "Malam itu"?” kata Ha Young kaget, Dong Chan terlihat menatap dingin. 


Di ruangan
Tuan Kim berbicara dengan Tuan Kim memintanya agar Jangan khawatir, karena Dong Chan adalah sutradara variety show dan Tidak banyak yang bisa dilakukan. Ia mengaku Ketua Lee sangat terganggu olehnya, tapi Tuan Kim malah menyuruh agar mengirim Dong Chan keluar negeri.
“Mengapa kau tidak membuat proyek di mana ia harus bekerja di luar negeri dan mengirimnya ke luar negeri? Dia tidak akan pergi hanya karena aku menyuruhnya pergi. Dan dia tidak akan datang hanya karena aku menyuruhnya datang.” Ucap Tuan Kim lalu bergegas menutup telp karena  Dong Chan sudah datang.
“Apakah kau berbicara tentang aku? Kau terlihat sangat terkejut.” Komentar Dong Chan.
“Astaga, apa yang kau bicarakan? Apa yang membawamu kemari? Aku tidak punya banyak waktu.” Kata Tuan Kim
“Aku perlu membedakan musuh-ku dari sekutu-ku. Jadi izinkan aku berterus terang dan menanyakan sesuatu kepadamu. Presiden Kim. Apakah kau tahu siapa Lee Hyeong Du?” kata Dong Chan.
"Lee Hyeong Du"? Tidak, Aku tidak tahu.” Akui Tuan Kim. Dong Chan menganguk mengerti.
“Apakah Kau tahu bahwa Lee Seok Du dan Lee Hyeong Du adalah kembar  dan Lee Hyeong Du hanyalah penipu  yang berpura-pura menjadi Lee Seok Du?” kata Dong Chan. Tuan Kim tak percaya dengan yang dikatakan Dong Chan.
“Apakah kau juga tahu bahwa Lee Seok Du yang asli ada dalam kapsul beku?” tanya Dong Chan.
“Apakah kau memberitahuku bahwa ada orang lain di sana selain kamu dan Mi Ran?” ucap Tuan Kim kaget.
“Tapi Lee Hyeong Du adalah orang yang membantu kau  menjadi politisi, kan?” kata Dong Chan.
“Hei, aku benar-benar tidak tahu apa yang kau...” kata Tuan Kim mencoba mengelak.
“Akan lebih baik bagimu untuk menemukan sponsor lain. Sponsor-mu itu benar-benar busuk dan tidak berguna. Presiden Kim, pria itu membawa  Profesor Hwang. Apakah kau benar-benar tidak tahu apa-apa?” ucap Dong Chan melihat wajah Tuan Kim yang panik
“Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Apa maksudmu mereka kembar? Dan didunia ini siapa Lee Hyeong Du?” tanya Tuan Kim bingung lalu tersadar Dong Chan sudah pergi. 


Ha Young duduk diruangan teringat dengan yang dikatakan Dong Chan sebelumnya “Mengapa kau ingin tahu? Tapi sekali lagi, Aku juga ingin tahu apa yang kau lakukan malam itu.” Lalu hanya bisa terdiam.

Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar