PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 04 November 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ha Young terlihat gelisah dalam ruangan, mengingat yang dikatakan Dong Chan sebelumnya “Tolong beritakan bahwa pelapor, Park Hyo Woo, adalah istri Lee Seok Du Bahwa dia juga sudah tewas.” Sementara Tuan Kim meminta agar mengnggap laporan yang diterima tentang suara itu tidak ada.
“Halo, Kepala Na.” Ucap Mi Ran masuk ruangan, Ha Young melihat Mi Ran pun menyuruhnya duduk.
“Aku datang untuk berterima kasih.” Kata Mi Ran. Ha Young bertanya  Apa yang pernah diakukan hingga berterima kasih kepadanya.
“Aku penasaran. Saat dunia bebas berkomentar tentang diriku, kau membuat laporan dari sudut pandangku. Saat itulah aku menyadari betapa kuatnya berita. Terima kasih.” Ucap Mi Ran
“Biro Berita hanya melakukan tugasnya. Kau tidak perlu berterima kasih. Itu bukan untuk melindungimu. Kami hanya memberitakan fakta. Itu tugasku.” Tegas Ha Young
“Tapi tidak semua orang melakukan hal yang seharusnya. Aku harus berterima kasih atas perbuatanmu.” Jelas Mi Ran
“Kalau begitu, baiklah... Kau boleh pergi sekarang. Jika kau datang untuk berterima kasih, kurasa itu cukup.” Ucap Ha Young. Mi Ran melihat Ha Young pasti sibuk pun memilih untuk pamit pergi.
“Pastikan kau melindungi Dong Chan dengan baik. Siapa pun ingin merampasnya.” Ucap Ha Young sebelum Mi Ran keluar ruangan, Mi Ran hanya diam saja tapi di lorong terlihat gugup.



Hyun Gi berbicara di telp kalau  punya ide bagus akhir-akhir ini jadi itu sebabnya meminta untuk bantuannya. Saat itu Dong Chan sudah ada dibelakang menguping, Hyun Gi pun bergegas menutup telp dan akan menghubunginya nanti.
“Ada apa, Dong Chan?” tanya Hyun Gi santai. Dong Chan pikir  Pasti sulit mengajarinya semua.
“Aku sangat merepotkan. Aku kembali setelah 20 tahun, jadi ideku sudah kuno dan aku hanya merundungmu. Tapi jika kau akan pindah, pergilah dengan tangan kosong, tanpa melanggar moralitas bisnis, Brengsek.” Ucap Dong chan. 

Hyun Gi ingin menjelaskan tapi Nona Son datang menemui keduanya. Nona Son memberitahu kalau akan meninggalkan "Go Go 99". Dong Chan kaget bertanya mendadak. Nona Song mengaku Tidak ada alasan.
“Aku harus menyiapkan episode akhir tahun untuk "Show Music Tank" bersama Hyeon Cheol. Aku sibuk.” Kata Nona Son
“Sangat disayangkan... Apa yang akan kulakukan tanpamu?” ungkap Dong Chan.
“Aku sangat kecewa kepadamu!” teriak Nona Son. Dong Chan bingung kenapa kecewa.
“Apa Kau berusaha mengambil proyeknya? Dia sangat kecewa.” Komentar Dong Chan. Hyun Gi bingung karena  bukan dia. 

Dong Chan akhirnya mendekati Nona Son disamping menjanya agar ikut denganya. Ia pikir Nona Son bisa belajar darinya dan pasti ada hal-hal yang harus dipelajari dari Nona Son juga. Nona Son hanya bisa diam saja dengan wajah cemberut.
“Mari luangkan waktu membahas tugas sutradara dari masa sebelumnya hingga sekarang. Aku akan menjadikanmu salah satu anggota kru kami.” Ucap Dong Chan merayu lalu melangah pergi.
“Menyebalkan sekali... Seharusnya sejak awal aku tidak menyukainya. Aku lebih menyukainya setelah tahu dia tidak bisa kumiliki.” Keluh Nona Son kesal
“Apa yang kau lakukan? Melakukan monolog?” ejek Tuan Park melhat Nona Son bicara sendirian.
“Jangan membuatku membandingkan.” Keluh Nona Son, Tuan Park ingin tahu Dengan siapa. 


Mi Ran duduk di meja melihat ada note didepanya lalu melihat Dong Chan mengambar dengan tulisan  "Aku Ko Mi Ran, wanita 44 tahun yang sedang berkencan" wajah Mi Ran tersenyum membacanya.
“Mi Ran Nuna ... Traktir aku makan malam hari ini.” Kata Ji Hoon saat kembali duduk.
“Maaf. Aku sudah punya rencana... Bisa ditunda sampai besok?” ucap Mi Ran.
“Kau akan ke Pocheon besok.” Kata Ji Hoon. Mi Ran baru ingat dan berpikir kalau Ji Hoon juga ikut.
“Sutradara Ma menyuruhku tetap di sini.” Kata Ji Hoon Mi Ran pikir mereka punya cukup ruang jadi Kenapa bilang begitu
“Tidak apa-apa... Aku akan tetap patuh kepada Pak Ma.” Ucap Ji Hoon, Mi Ran langsung mengelus kepala Dong Chan memujinya kalau manis sekali. Ji Hoon seperti merasakan jantungnya berdegup kencang. 

Dong Hyuk kembali ke rumah yang sudah dihias, lalu mengingat tatapan wajahnya anaknya seperti sangat sedih. Akhirnya Dong Hyuk membereskan semua barang dan keluar dari rumah. 

Dong Chan kembali ke tempat duduknya, lalu melihat Note didepanya dan terlihat Mi Ran membalas pesanya dengan gambar wajahnya "Ma Dong Chan, pria lajang 52 tahun yang disukai Mi Ran. Mari berkencan malam ini. Akan kuberi tahu tempatnya" wajah Dong Chan makin sumringah membacanya.
“Dia melakukan semuanya sendiri... Kencan pertama kita.” Ucap Dong Chan bahagia lalu pergi ke arena bermain ice skating.
Dong Chan tersenyum melihat Mi Ran sambil berkomentar kalau  bisa datang bersama tapi masih bersikeras... lalu terdiam karena Mi Ran membawa adiknya juga. Nam Tae terlihat senang diajak bermain ice skating. Dong Chan pun berjalan mendekatinya.
“Halo, aku Ko Nam Tae.” Ucap Nam Tae. Dong Chan pun menyapa Nam Tae dengan senyuman.
“Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku akan menjemputnya.” Ucap Dong Chan. 

Min  Ran sibuk mengurus adiknya memakaikan sarung tangan, lalu sayal juga. Dong Chan terus menatap Mi Ran terlihat sangat sayang dengan adiknya. Dong Chan memberitahu pada Nam Tae kalau Usianya 52 tahun di atas kertas, tapi masa hidupnya sama seperti adik Mi Ran. Nam Tae terlihat senang mendengarnya.
“Senangnya. Aku punya teman baru!” ucap Nam Tae bahagia lalu masukke dalam lapangan ice skating, Mi Ran meminta adiknya agar berHati-hati.
“Haloo... Aku Ko Mi Ran, wanita 44 tahun yang kencan pertamanya denganmu.”sapa Mi Ran pada Dong Chan. Dong Chan hanya bisa tersenyum.
“Aku ingin menjelaskan hidupku kepadamu, tapi tidak ada yang kubanggakan... Tidak, itu tidak benar. Aku orang yang sangat baik, tapi aku membuang banyak waktu. Itu sebabnya diriku tidak sehebat itu.” Kata Mi Ran.
“Bagiku sama sekali tidak penting, Nona Ko Mi Ran.” Kata Dong Chan.  Mi Ran dengan sopan mengatakan akan melakukan yang terbaik, jadi tolong perhatikan dirinya.
“Anak itu bagian dari hidupku. Aku selalu ingin orang yang kusukai menemui adikku lebih dahulu.” Ucap Mi Ran melihat adiknya bahagai bermain sendiri.
“Astaga, aku dalam masalah. Sebaiknya aku memberikan kesan yang baik. Kuharap dia menyukaiku.” Kata Dong Chan.
“Sejak kau datang ke hidupku, kuharap kau akan menjaga adikku bersamaku.” Kata Mi Ran.
“Terima kasih... Tentu saja. Aku akan menjaganya dengan senang hati bersamamu.” Ungkap Dong Chan. Mi Ran pun mengucapkan  Terima kasih.
Nam Tae memanggil kakaknya, Akhirnya Mi Ran dan Dong Chan bermain bersama. Wajah mereka terlihat sangat bahagia. 



Dong Chan pulang ke rumah dengan wajah bahagia, lalu melihat Dong Ju duduk sambil minum langsung mengambil botol dan menyuruh agar berhenti. Dong Ju tak peduli meminta agar mengembalikanya karena tidak bisa tidur. Dong Chan menegaskan Dong Ju tetap tidak boleh minum.
“Aku tidak bisa tidur. Mau bagaimana lagi?” keluh Dong Ju kesal. Dong Chan bertanya apakah Dong Ju ingat saat kuliah semester tiga
“Kau pergi semalaman dengan temanku Won Seok, lalu kakak mengetahuinya dan memukulinya habis-habisan?”kata Dong Chan.
“Kenapa Kakak membahasnya? Itu memalukan.” Keluh Dong Ju. Don Chan menegaksan kalau Dong Ju adalah adik yang berharga bagi kakak.
“Setiap kali teman-temanku datang dan bilang kau cantik, mereka bukan lagi teman kakak. Apa Kau tahu kenapa? Karena kau terlalu baik untuk salah satu teman kakak. Seperti itulah kau bagi kakak. Sekarang masih berarti.”kata Dong Chan.
“Menurutmu kenapa tidak ada yang mencintaimu? Kakak sangat mencintai dan menyayangimu. Dong Ju... Kakak tidak bisa membiarkanmu bersama Chu Bang Nam. Tidak peduli seberapa kuatnya dia.” Jelas Dong Chan.
“Kenapa tidak boleh?” tanya Dong Ju. Dong Chan menegaskan karena Dong Ju itu berharga. Dong Ju terlihat sedari tadi berkaca-kaca mendengar ucapan kakaknya. 



Pagi hari
Dong Sik mengeluh kalau punggungnya sakit dan melihat Dong Chan sudah bangun. Dong Chan melihat adiknya bertanya apakah sakit lagi dengan wajah panik. Dong Sik mengaku Lututnya lebih baik, tapi pergelangan tangannya sakit sekarang.
“Astaga. Sulit melupakan bahwa aku menua sekeras apa pun aku berusaha. Tubuhku hancur. Hatiku masih muda, tapi sendiku terus terasa sakit. Entah bagaimana aku akan bertahan.” Keluh Dong Sik
“Dong Sik.. Mau bepergian dengan kakak?” kata Dong Chan. Dong Sik terlihat bingung. 

Bus dengan stiker Acara "'Go Go 99'" Mi Ran dkk akan segera masuk bus.  Saat itu Kyung Ja datang dengan wajah bangga, menyapa semua tim Go Go Go. Mi Ran pun memberitahu Kyung Ja adalah temanya. Semua terlihat agar bingung melihat Kyung Ja,Hyun Gi menatapnya.
“Akan kupastikan semua waktumu yang dihabiskan bersamaku berkilau dan cantik. Senang bertemu denganmu.” Kata Kyung Ja lalu mengibaskan syalnya. Hyun Gi terkena pada kibasan pipinya.
Dong Sik melihat bangku kosong disamping Hyun Gi lalu meminta izin untuk duduk. Mi Ran pun membiarkan Dong Chan duduk disampingnya, Dong Chan berkomentar karena mereka harus menyalakan pendingin sangat tinggi, jadi sebaiknya duduk bersama.
“Kita tidak punya pilihan lain.” Kata Dong Chan. Nona Son mengeluh  Tidak ada yang mengatakan apa pun dan menurutnya Konyol sekali.
“Kenapa kau terus bicara sendiri belakangan ini? Kau membuatku penasaran. Kau bisa dekat denganku jika kesepian. Aku bebas.” Ucap Tuan Park.
“Urus urusanmu sendiri. Hei, jangan mulai tertarik kepadaku.” keluh Nona Son. 

Sementara Dong Sik meminta maaf pada Hyun Gi kalau  menderita herniasi tengkuk cakram karena Lehernya bengkok ke kanan, jadi harus duduk di kiri dan meminta agar bertukar tempat duduk dengannya. Hyun Gi akhirnya bertukar tempat dan memilih untuk duduk disamping Kyung Ja.
Saat perjalanan, Kyung Ja dengan penuh bahagia menyanyi dengan Hyun Gi yang duduk disampingnya. Dong Chan menatap dengan senyuman, lalu mengenggam tangan Mi Ran yang duduk disampingnya. Mi Ran hanya bisa tersenyum dan Dong Chan menyembunyikan tangan mereka dibawa tas agar tak terlihat. 

Dong Ju pergi ke salon, pegawai bertanya Gaya apa yang dinginkan. Dong Ju menjawab ingin dunia mencintainya dan tidak mau diperlakukan buruk jadi meminta agar memberikan gaya itu karena ia sangat berharga.
Akhirnya Dong Ju pulang ke rumah dengan rambut yang dibuat lurus, setelah itu masuk ke dalam kamar dan membereskan. Ia melihat soju yang belum habis dan akan meminumanya, tapi mengingat kalau dirinya sangat berharga.
Dong Chan akhirnya menyapa semua peserta sebagai sutradara "Go Go 99", Ma Dong Chan. Semua pun menyapa dengan wajah bahagia karena melihat Dong Chan tampan sekali. Dong Chan memberitahu  Di "Go Go 99", merka akan melupakan usia dan kembali ke masa muda.
“Kita akan kembali ke masa lalu. Usia tidak penting di tempat ini. Ingat bahwa kita semua anak muda dengan usia yang sama. Setelah percobaan berakhir, kita akan memeriksa lagi usia fisik para peserta. Kami akan membuktikan bahwa usia fisik kalian akan menjadi lebih muda jika usia di hati lebih muda.” Ucap Dong Chan.
Kyung Ja dkk masuk ke ruangan yang disetting ala tahun 99, mereka terlihat bahagia karena semua ke analog, bahkan ada pemainan "Dance Dance Revolution.” Setelah itu mereka bermain games tahun 99 dan Kyung Ja kalah harus minum jus.
Mereka pun main bola lempar, Semua memanggil dengan nama tanpa peduli  umur. Dong Sik terlihat penuh semangat, mereka lalu minum arak beras. Dong Chan dan Mi Ran tersenyum bahagia, mereka berpikir  Kelihatannya sangat menyenangkan.
Saat acara api unggun, Kyung Ja terus menyanyi dan Dong Sik memetik gitar.  Mi Ran  dan Dong Chan melihat mereka seperti melihat Kyung Ja dan Dong Sik dimasa lalu. 



Mi Ran keluar dari kamar ke balkon bertemu Dong Chan mengaku  bersenang-senang malam ini karena Tahun 1999 dan 2019 saling berdampngan. Dong Chan ikut tersenyum menyuruh Mi Ran masuk dan tidur. Mi Ran mengaku belum mengantuk.
Dong Chan  hanya menatapnya, Mi Ran mengerti akhirnya memilih untuk masuk. Saat dikamar, Mi Ran terlihat gelisah, akhinya mengirimkan pesan pada Dong Chan. "Aku tidak bisa tidur" Dong Chan membalasnya “Aku juga. Mari bertemu di luar.”

Dong Chan keluar kamar lebih dulu, saat di luar melihat sesuatu didepanya. Kyung Ja dan Hyun Gi sedang saling mengoda sambil menari. Dong Chan hanya bisa melonggo melihatnya. Keduanya akhirnya pergi ke danau dengan air  terjun dengan menatap ke arah langit.
“Saat kita benar-benar berusia 52 dan 44 tahun, bagaimana penampilan kita?” kata Dong Chan.
“Rambutmu akan berkurang, perut membesar, dan mudah marah.” Kata Mi Ra.
“Astaga, itu yang kau pikirkan? Kau akan menjadi wanita bawel yang hanya dipenuhi amarah.” Ucap Dong Chan. Mi Ran pikir itu salah.  Dong Chan pikir itu benar.
“Meski ternyata kau pria seperti itu, aku akan tetap menyukaimu” kata Mi Ran
“Kita harus menghadapi banyak hal tidak terduga dan kita mungkin akan bersedih dari waktu ke waktu. Tapi kuharap kita akan menjadi orang dewasa yang akhirnya mengatasi segalanya.” Kata Dong Chan.  
“Saat waktunya tiba, menurutmu kita akan hidup dengan suhu tubuh 36,5 derajat? “ tanya Mi Ran
“Akan kupastikan itu terjadi. Jadi, jangan cemas.” Kata Dong Chan lalu memeluk erat Mi Ran. 


Tuan Lee masuk ke sebuah ruangan dan Ha Young sudah menunggunya, Ia pikir Melihat Ha Young ingin bertemu dengannya di luar kantor pada jam ini, pasti mengenai hal penting dan ingin tahu Ada persoalan apa. Ha Young pikir Ada banyak mata di stasiun televisi.
“Pak Lee Hyeong Du... Aku punya dua pilihan... Aku bisa melaporkan ini di berita atau merahasiakannya.” Kata Ha Young
“Aku tidak mengerti maksudmu.” Kata Tuan Lee pura-pura tak mengerti.
“20 tahun lalu, tiga hari sebelum pelantikan pimpinan Grup Unsung, Lee Seok Du diserang oleh orang asing. Karena itu, Grup Unsung membutuhkan pengganti Pimpinan Lee Seok Du. Tapi tentu saja, mereka harus merahasiakannya. Kau bukan Lee Seok Du.” Kata Ha Young
“Apa Kau punya bukti? Berani sekali bicaramu. Kau tahu aku siapa?” ucap Tuan Lee
“Tentu aku tahu. Kau saudara kembar rahasia Pimpinan Lee Seok Du, Lee Hyeong Du. Aku sudah bekerja sebagai reporter selama 20 tahun. Dan beruntung, aku sangat terlibat dalam percobaan krionika. Jadi, itu sesuatu yang sudah lama kuselidiki.” Ungkap Tuan Lee
“Sekarang, akhirnya aku tahu siapa pelakunya. Orang yang tidak mau Lee Seok Du bangun dari kapsul. Seseorang yang harus membunuh Profesor Hwang... Lee Hyeong Du... Itu kau, bukan?” kata Ha Young. Tuan Lee terlihat gugup.
“Pak Jung... Istri Pimpinan Lee, Park Hyo Woo. Siapa targetmu berikutnya? Pria yang seharusnya kau bunuh, tapi gagal melakukannya. Targetmu berikutnya pasti Profesor Hwang.” Kata Ha Young
“Apa maumu?” tanya Tuan Lee. Ha Young dengan wajah serius menyebut nama Ma Dong Chan.



Dong Chan keluar dari ruangan terlihat memegang dada yang mulai sakit. Di ruangan Ha Young menatap keluar jendela terlihat sangat serius menyiapkan rencana. Sementara Dong Hyuk sudah siap untuk wawancara sendiri.
Nam Tae memanggil Mi Ran yang sedang bersiap-siap memberitahu Profesor bela diri yang tinggal di loteng rumah mereka hilang. Mi Ran kagate mendengarnya. Nam tae memberitahu kalau Dong Hyuk meninggalkan surat.

Dong Hyuk mulai berbicara memberitahu Menua adalah cara  untuk menunjukkan betapa kejamnya waktu. Ia pikir Fakta bahwa manusia  punya waktu dan kehidupan yang terbatas dan Beberapa orang mungkin sedih saat mendengarnya.
“Tapi bagi orang lain, mereka bisa menjadi bebas. Contohnya, hal-hal yang menyusahkanmu saat kecil mungkin menjadi lebih mudah dipahami seiring bertambahnya usia. Itu bisa memberimu perspektif yang lebih luas dalam hidup. Kearifan dan pandangan hidup hanya bisa dikumpulkan dengan waktu dan itu merupakan berkah.” Ucap Dong Hyuk
“Namun, kita semua tetap menua tanpa itu. Jadi, caramu melihat kehidupan dan sikapmu terhadapnya lebih penting daripada fakta bahwa kau menua. Karena itu orang cenderung berkata usia hanyalah angka.” Kata Dong Hyuk
“Namun, dengarkan. Hidup adalah tentang angka. Angka sangat penting. Lalu menurutmu bagaimana kita harus menjalani hidup?” jelas Dong Hyuk yang terus mengoceh sampai kru hanya bisa menatap lesu.
Dong Chan datang  bertanya apakah mereka masih syuting. Krunya memberitahu Dong Hyuk tidak mau berhenti bicara jadi Seolah-olah sudah menantikan ini seumur hidupnya. Dong Hyuk mengatakan akan menyelesaikan ini jadi mereka  bisa beristirahat.
“Itulah yang menyebabkan celah antara kedewasaan dan usiamu. Apa kamu senang bertindak sesuai usiamu? Masyarakat tidak bertanggung jawab jika menyangkut kebahagiaanmu.” Ucap Dong Hyuk masuk terus mengoceh.
“Aku sangat yakin dia cocok di acara ragam hiburan.” Keluh Dong Chan melihat layar monitor.
“Lupakan usiamu dan hidup bahagia seperti Peter Pan. Nikmati hidupmu!” kata Dong Hyuk. Dong Chan pun bisa langsung memotongnya.
“Bagus! Itu bagus!.. Cukup. Kalian bisa pulang sekarang. Kerja bagus. Terima kasih.” Kata Dong Chan akhirnya  menyuruh semua kru pulang.
“Aku merasa sedikit menyesal karena memakan banyak waktu padahal acara ini hanya berdurasi 60 menit. Tapi menurutku, kamu akan sangat diuntungkan karena telah mengundangku” kata Dong Hyuk
“ Tapi, aku harus meluruskan sesuatu. Apa hubunganmu dengan Mi Ran? Kalian tidak berkencan, bukan? Jika kalian berkencan, tidak mungkin kamu memilihku untuk tampil karena aku mantan pacarnya.” Ucap Dong Hyuk
“Ya, tentu. Aku tidak akan pernah melakukan itu. Sejujurnya, aku tidak terlalu tertarik pada wanita.” Ungkap Dong Chan langsung merapihkan baju Dong Hyuk. Dong Hyuk terlihat gugup.
“Menurutmu kenapa aku memutuskan untukmu tampil di acara ini?” kata Dong Chan sengaja mengodanya. Dong Hyuk terlihat gugup. 




Dong Chan menelp Jin, mengaku kalau melihat ada pesan dan memastikan kalau sungguh menemukan rekamannya. Jin membenarkan kalau mencari di sekitar area Yongsan dan selesai mengkonversinya ke film. Dong Chan pun bergegas pergi ke sana sekarang lalu masuk mobil.
Akhirnya Dong Chan melihat rekaman dari laptop lalu menemukan sesuatu yang aneh. Mata Dong Chan melotot tak percaya. Di ruangan, Tuan Hwang kaget melihat semua CCTV mati dan anak buah Tuan Lee sudah menembak ke arah kamera dan Tuan Lee pun berjalan masuk.
“Kau tidak boleh masuk labku kecuali kamu staf. Silakan pergi.” ucap Tuan Hwang menahan keduanya.
“Aku terkait dengan proyek ini. Ada seseorang yang harus kutemukan. Kau tidak akan menyaksikan hal seperti ini jika kau bekerja sama denganku.” Kata Tuan Lee lalu mendorong Tuan Lee untuk masuk.
Tuan Lee dan akan buahnya mencari seseorang ditabung tapi tak menemukan kembaranya. Ia pun bertanya kemana Tuan Lee itu sekarang dengan tatapan pembunuh agar membawa kemari sekarang jika tidak ingin mati. Seseorang terlihat seperti Tuan Lee sudah dipindah ke rumah sakit. 


Mi Ran sedang ada diruangan dan Dong Chan berjalan pulang sambil menelp dan ingin mengatakan sesuatu, tapi mengurungkan niatnya lalu bertanya apa yang dilakukan Mi Ran. Mi Ran mengaku Menghitung bayaran untuk para peserta.
“Gadis pintar... Kau harus bekerja keras.” Puji Dong Chan. Mi Ran pun ingin tahu Kenapa menelepon.
“Apa aku harus meneleponmu karena suatu alasan? Aku hanya ingin mendengar suaramu, itu saja.” Kata Dong Chan.
“Haruskah aku menyanyikan lagu untukmu?” bisik Mi Ran. Dong Chan piki tak bisa lalu tiba-tiba telinganya berdegung. Mi Ran memanggil Dong Chan karena tak mendengar suaranya. 

Dokter Joo  melihat di atas kertas seperti sesuatu yang terjadi sangat aneh, lalu memeriksa diatas microskop, dengan wajah panik mengatakan Terjadi variasi pada LAP. Mi Ran memanggil Dong Chan yang tak bersuara. Dong Chan seperti merasakan dadanya sangat sakit.
“Profesor Hwang, Anda di mana?  Kurasa sel mereka berdua akan segera mengalami variasi. Anda harus segera kemari.” Ucap Dokter Joo. Prof Hwang dengan pistol dikepalanya hanya bisa diam saja. Dokter Joo memanggilnya.
“Aku percaya kepadamu.... M, Tiga, Empat.” Ucap Tuan Hwang. Dokter Joo bingung apa maksud ucapanya.
Mi Ran memanggil Dong Chan yang tak menyahut ucapanya. Dong Chan mencoba bertahan tapi tubuhnya lemas dan akhirnya jatuh di tanah. Mi Ran merasakan sesuatu yang buruk dan langsung bergegas pergi. Sementara Tuan Hwang seperti sudah siap mati ditangan Tuan Lee. Dong Chan pun tak bisa menahan rasa sakitnya.
Bersambung ke episode 12

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar: