PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ha Young
terlihat gelisah dalam ruangan, mengingat yang dikatakan Dong Chan sebelumnya “Tolong
beritakan bahwa pelapor, Park Hyo Woo, adalah istri Lee Seok Du Bahwa dia juga
sudah tewas.” Sementara Tuan Kim meminta agar mengnggap laporan yang diterima
tentang suara itu tidak ada.
“Halo,
Kepala Na.” Ucap Mi Ran masuk ruangan, Ha Young melihat Mi Ran pun menyuruhnya
duduk.
“Aku
datang untuk berterima kasih.” Kata Mi Ran. Ha Young bertanya Apa yang pernah diakukan hingga berterima
kasih kepadanya.
“Aku
penasaran. Saat dunia bebas berkomentar tentang diriku, kau membuat laporan
dari sudut pandangku. Saat itulah aku menyadari betapa kuatnya berita. Terima
kasih.” Ucap Mi Ran
“Biro Berita
hanya melakukan tugasnya. Kau tidak perlu berterima kasih. Itu bukan untuk
melindungimu. Kami hanya memberitakan fakta. Itu tugasku.” Tegas Ha Young
“Tapi
tidak semua orang melakukan hal yang seharusnya. Aku harus berterima kasih atas
perbuatanmu.” Jelas Mi Ran
“Kalau
begitu, baiklah... Kau boleh pergi sekarang. Jika kau datang untuk berterima
kasih, kurasa itu cukup.” Ucap Ha Young. Mi Ran melihat Ha Young pasti sibuk
pun memilih untuk pamit pergi.
“Pastikan
kau melindungi Dong Chan dengan baik. Siapa pun ingin merampasnya.” Ucap Ha
Young sebelum Mi Ran keluar ruangan, Mi Ran hanya diam saja tapi di lorong
terlihat gugup.
Hyun Gi
berbicara di telp kalau punya ide bagus
akhir-akhir ini jadi itu sebabnya meminta untuk bantuannya. Saat itu Dong Chan
sudah ada dibelakang menguping, Hyun Gi pun bergegas menutup telp dan akan
menghubunginya nanti.
“Ada apa,
Dong Chan?” tanya Hyun Gi santai. Dong Chan pikir Pasti sulit mengajarinya semua.
“Aku
sangat merepotkan. Aku kembali setelah 20 tahun, jadi ideku sudah kuno dan aku
hanya merundungmu. Tapi jika kau akan pindah, pergilah dengan tangan kosong, tanpa
melanggar moralitas bisnis, Brengsek.” Ucap Dong chan.
Hyun Gi
ingin menjelaskan tapi Nona Son datang menemui keduanya. Nona Son memberitahu
kalau akan meninggalkan "Go Go 99". Dong Chan kaget bertanya
mendadak. Nona Song mengaku Tidak ada alasan.
“Aku harus
menyiapkan episode akhir tahun untuk "Show Music Tank" bersama Hyeon
Cheol. Aku sibuk.” Kata Nona Son
“Sangat
disayangkan... Apa yang akan kulakukan tanpamu?” ungkap Dong Chan.
“Aku
sangat kecewa kepadamu!” teriak Nona Son. Dong Chan bingung kenapa kecewa.
“Apa Kau
berusaha mengambil proyeknya? Dia sangat kecewa.” Komentar Dong Chan. Hyun Gi
bingung karena bukan dia.
Dong Chan
akhirnya mendekati Nona Son disamping menjanya agar ikut denganya. Ia pikir
Nona Son bisa belajar darinya dan pasti ada hal-hal yang harus dipelajari dari
Nona Son juga. Nona Son hanya bisa diam saja dengan wajah cemberut.
“Mari
luangkan waktu membahas tugas sutradara dari masa sebelumnya hingga sekarang. Aku
akan menjadikanmu salah satu anggota kru kami.” Ucap Dong Chan merayu lalu
melangah pergi.
“Menyebalkan
sekali... Seharusnya sejak awal aku tidak menyukainya. Aku lebih menyukainya
setelah tahu dia tidak bisa kumiliki.” Keluh Nona Son kesal
“Apa yang
kau lakukan? Melakukan monolog?” ejek Tuan Park melhat Nona Son bicara
sendirian.
“Jangan
membuatku membandingkan.” Keluh Nona Son, Tuan Park ingin tahu Dengan siapa.
Mi Ran
duduk di meja melihat ada note didepanya lalu melihat Dong Chan mengambar
dengan tulisan "Aku Ko Mi Ran,
wanita 44 tahun yang sedang berkencan" wajah Mi Ran tersenyum membacanya.
“Mi Ran
Nuna ... Traktir aku makan malam hari ini.” Kata Ji Hoon saat kembali duduk.
“Maaf.
Aku sudah punya rencana... Bisa ditunda sampai besok?” ucap Mi Ran.
“Kau akan
ke Pocheon besok.” Kata Ji Hoon. Mi Ran baru ingat dan berpikir kalau Ji Hoon juga
ikut.
“Sutradara
Ma menyuruhku tetap di sini.” Kata Ji Hoon Mi Ran pikir mereka punya cukup
ruang jadi Kenapa bilang begitu
“Tidak apa-apa...
Aku akan tetap patuh kepada Pak Ma.” Ucap Ji Hoon, Mi Ran langsung mengelus
kepala Dong Chan memujinya kalau manis sekali. Ji Hoon seperti merasakan
jantungnya berdegup kencang.
Dong Hyuk
kembali ke rumah yang sudah dihias, lalu mengingat tatapan wajahnya anaknya
seperti sangat sedih. Akhirnya Dong Hyuk membereskan semua barang dan keluar
dari rumah.
Dong Chan
kembali ke tempat duduknya, lalu melihat Note didepanya dan terlihat Mi Ran
membalas pesanya dengan gambar wajahnya "Ma Dong Chan, pria lajang 52 tahun yang disukai Mi Ran.
Mari berkencan malam ini. Akan kuberi tahu tempatnya" wajah
Dong Chan makin sumringah membacanya.
“Dia
melakukan semuanya sendiri... Kencan pertama kita.” Ucap Dong Chan bahagia lalu
pergi ke arena bermain ice skating.
Dong Chan
tersenyum melihat Mi Ran sambil berkomentar kalau bisa datang bersama tapi masih bersikeras...
lalu terdiam karena Mi Ran membawa adiknya juga. Nam Tae terlihat senang diajak
bermain ice skating. Dong Chan pun berjalan mendekatinya.
“Halo,
aku Ko Nam Tae.” Ucap Nam Tae. Dong Chan pun menyapa Nam Tae dengan senyuman.
“Kenapa kau
tidak memberitahuku? Aku akan menjemputnya.” Ucap Dong Chan.
Min Ran sibuk mengurus adiknya memakaikan sarung
tangan, lalu sayal juga. Dong Chan terus menatap Mi Ran terlihat sangat sayang
dengan adiknya. Dong Chan memberitahu pada Nam Tae kalau Usianya 52 tahun di
atas kertas, tapi masa hidupnya sama seperti adik Mi Ran. Nam Tae terlihat
senang mendengarnya.
“Senangnya.
Aku punya teman baru!” ucap Nam Tae bahagia lalu masukke dalam lapangan ice
skating, Mi Ran meminta adiknya agar berHati-hati.
“Haloo...
Aku Ko Mi Ran, wanita 44 tahun yang kencan pertamanya denganmu.”sapa Mi Ran
pada Dong Chan. Dong Chan hanya bisa tersenyum.
“Aku ingin
menjelaskan hidupku kepadamu, tapi tidak ada yang kubanggakan... Tidak, itu
tidak benar. Aku orang yang sangat baik, tapi aku membuang banyak waktu. Itu
sebabnya diriku tidak sehebat itu.” Kata Mi Ran.
“Bagiku
sama sekali tidak penting, Nona Ko Mi Ran.” Kata Dong Chan. Mi Ran dengan sopan mengatakan akan melakukan
yang terbaik, jadi tolong perhatikan dirinya.
“Anak itu
bagian dari hidupku. Aku selalu ingin orang yang kusukai menemui adikku lebih
dahulu.” Ucap Mi Ran melihat adiknya bahagai bermain sendiri.
“Astaga,
aku dalam masalah. Sebaiknya aku memberikan kesan yang baik. Kuharap dia
menyukaiku.” Kata Dong Chan.
“Sejak
kau datang ke hidupku, kuharap kau akan menjaga adikku bersamaku.” Kata Mi Ran.
“Terima
kasih... Tentu saja. Aku akan menjaganya dengan senang hati bersamamu.” Ungkap
Dong Chan. Mi Ran pun mengucapkan Terima
kasih.
Nam Tae
memanggil kakaknya, Akhirnya Mi Ran dan Dong Chan bermain bersama. Wajah mereka
terlihat sangat bahagia.
Dong Chan
pulang ke rumah dengan wajah bahagia, lalu melihat Dong Ju duduk sambil minum
langsung mengambil botol dan menyuruh agar berhenti. Dong Ju tak peduli meminta
agar mengembalikanya karena tidak bisa tidur. Dong Chan menegaskan Dong Ju
tetap tidak boleh minum.
“Aku
tidak bisa tidur. Mau bagaimana lagi?” keluh Dong Ju kesal. Dong Chan bertanya apakah
Dong Ju ingat saat kuliah semester tiga
“Kau
pergi semalaman dengan temanku Won Seok, lalu kakak mengetahuinya dan
memukulinya habis-habisan?”kata Dong Chan.
“Kenapa
Kakak membahasnya? Itu memalukan.” Keluh Dong Ju. Don Chan menegaksan kalau
Dong Ju adalah adik yang berharga bagi kakak.
“Setiap
kali teman-temanku datang dan bilang kau cantik, mereka bukan lagi teman kakak.
Apa Kau tahu kenapa? Karena kau terlalu baik untuk salah satu teman kakak.
Seperti itulah kau bagi kakak. Sekarang masih berarti.”kata Dong Chan.
“Menurutmu
kenapa tidak ada yang mencintaimu? Kakak sangat mencintai dan menyayangimu.
Dong Ju... Kakak tidak bisa membiarkanmu bersama Chu Bang Nam. Tidak peduli
seberapa kuatnya dia.” Jelas Dong Chan.
“Kenapa
tidak boleh?” tanya Dong Ju. Dong Chan menegaskan karena Dong Ju itu berharga.
Dong Ju terlihat sedari tadi berkaca-kaca mendengar ucapan kakaknya.
Pagi hari
Dong Sik
mengeluh kalau punggungnya sakit dan melihat Dong Chan sudah bangun. Dong Chan melihat
adiknya bertanya apakah sakit lagi dengan wajah panik. Dong Sik mengaku
Lututnya lebih baik, tapi pergelangan tangannya sakit sekarang.
“Astaga. Sulit
melupakan bahwa aku menua sekeras apa pun aku berusaha. Tubuhku hancur. Hatiku
masih muda, tapi sendiku terus terasa sakit. Entah bagaimana aku akan bertahan.”
Keluh Dong Sik
“Dong
Sik.. Mau bepergian dengan kakak?” kata Dong Chan. Dong Sik terlihat bingung.
Bus dengan
stiker Acara "'Go Go 99'" Mi Ran dkk akan segera masuk bus. Saat itu Kyung Ja datang dengan wajah bangga,
menyapa semua tim Go Go Go. Mi Ran pun memberitahu Kyung Ja adalah temanya.
Semua terlihat agar bingung melihat Kyung Ja,Hyun Gi menatapnya.
“Akan
kupastikan semua waktumu yang dihabiskan bersamaku berkilau dan cantik. Senang
bertemu denganmu.” Kata Kyung Ja lalu mengibaskan syalnya. Hyun Gi terkena pada
kibasan pipinya.
Dong Sik
melihat bangku kosong disamping Hyun Gi lalu meminta izin untuk duduk. Mi Ran
pun membiarkan Dong Chan duduk disampingnya, Dong Chan berkomentar karena
mereka harus menyalakan pendingin sangat tinggi, jadi sebaiknya duduk bersama.
“Kita
tidak punya pilihan lain.” Kata Dong Chan. Nona Son mengeluh Tidak ada yang mengatakan apa pun dan
menurutnya Konyol sekali.
“Kenapa
kau terus bicara sendiri belakangan ini? Kau membuatku penasaran. Kau bisa
dekat denganku jika kesepian. Aku bebas.” Ucap Tuan Park.
“Urus
urusanmu sendiri. Hei, jangan mulai tertarik kepadaku.” keluh Nona Son.
Sementara
Dong Sik meminta maaf pada Hyun Gi kalau
menderita herniasi tengkuk cakram karena Lehernya bengkok ke kanan, jadi
harus duduk di kiri dan meminta agar bertukar tempat duduk dengannya. Hyun Gi
akhirnya bertukar tempat dan memilih untuk duduk disamping Kyung Ja.
Saat
perjalanan, Kyung Ja dengan penuh bahagia menyanyi dengan Hyun Gi yang duduk
disampingnya. Dong Chan menatap dengan senyuman, lalu mengenggam tangan Mi Ran
yang duduk disampingnya. Mi Ran hanya bisa tersenyum dan Dong Chan
menyembunyikan tangan mereka dibawa tas agar tak terlihat.
Dong Ju
pergi ke salon, pegawai bertanya Gaya apa yang dinginkan. Dong Ju menjawab ingin
dunia mencintainya dan tidak mau diperlakukan buruk jadi meminta agar
memberikan gaya itu karena ia sangat berharga.
Akhirnya
Dong Ju pulang ke rumah dengan rambut yang dibuat lurus, setelah itu masuk ke
dalam kamar dan membereskan. Ia melihat soju yang belum habis dan akan
meminumanya, tapi mengingat kalau dirinya sangat berharga.
Dong Chan
akhirnya menyapa semua peserta sebagai sutradara "Go Go 99", Ma Dong
Chan. Semua pun menyapa dengan wajah bahagia karena melihat Dong Chan tampan
sekali. Dong Chan memberitahu Di
"Go Go 99", merka akan melupakan usia dan kembali ke masa muda.
“Kita
akan kembali ke masa lalu. Usia tidak penting di tempat ini. Ingat bahwa kita
semua anak muda dengan usia yang sama. Setelah percobaan berakhir, kita akan
memeriksa lagi usia fisik para peserta. Kami akan membuktikan bahwa usia fisik
kalian akan menjadi lebih muda jika usia di hati lebih muda.” Ucap Dong Chan.
Kyung Ja
dkk masuk ke ruangan yang disetting ala tahun 99, mereka terlihat bahagia
karena semua ke analog, bahkan ada pemainan "Dance Dance Revolution.”
Setelah itu mereka bermain games tahun 99 dan Kyung Ja kalah harus minum jus.
Mereka
pun main bola lempar, Semua memanggil dengan nama tanpa peduli umur. Dong Sik terlihat penuh semangat,
mereka lalu minum arak beras. Dong Chan dan Mi Ran tersenyum bahagia, mereka
berpikir Kelihatannya sangat
menyenangkan.
Saat
acara api unggun, Kyung Ja terus menyanyi dan Dong Sik memetik gitar. Mi Ran
dan Dong Chan melihat mereka seperti melihat Kyung Ja dan Dong Sik
dimasa lalu.
Mi Ran
keluar dari kamar ke balkon bertemu Dong Chan mengaku bersenang-senang malam ini karena Tahun 1999
dan 2019 saling berdampngan. Dong Chan ikut tersenyum menyuruh Mi Ran masuk dan
tidur. Mi Ran mengaku belum mengantuk.
Dong
Chan hanya menatapnya, Mi Ran mengerti
akhirnya memilih untuk masuk. Saat dikamar, Mi Ran terlihat gelisah, akhinya
mengirimkan pesan pada Dong Chan. "Aku tidak bisa tidur" Dong Chan
membalasnya “Aku juga. Mari bertemu di luar.”
Dong Chan
keluar kamar lebih dulu, saat di luar melihat sesuatu didepanya. Kyung Ja dan
Hyun Gi sedang saling mengoda sambil menari. Dong Chan hanya bisa melonggo
melihatnya. Keduanya akhirnya pergi ke danau dengan air terjun dengan menatap ke arah langit.
“Saat
kita benar-benar berusia 52 dan 44 tahun, bagaimana penampilan kita?” kata Dong
Chan.
“Rambutmu
akan berkurang, perut membesar, dan mudah marah.” Kata Mi Ra.
“Astaga,
itu yang kau pikirkan? Kau akan menjadi wanita bawel yang hanya dipenuhi
amarah.” Ucap Dong Chan. Mi Ran pikir itu salah. Dong Chan pikir itu benar.
“Meski
ternyata kau pria seperti itu, aku akan tetap menyukaimu” kata Mi Ran
“Kita
harus menghadapi banyak hal tidak terduga dan kita mungkin akan bersedih dari
waktu ke waktu. Tapi kuharap kita akan menjadi orang dewasa yang akhirnya
mengatasi segalanya.” Kata Dong Chan.
“Saat
waktunya tiba, menurutmu kita akan hidup dengan suhu tubuh 36,5 derajat? “
tanya Mi Ran
“Akan
kupastikan itu terjadi. Jadi, jangan cemas.” Kata Dong Chan lalu memeluk erat
Mi Ran.
Tuan Lee
masuk ke sebuah ruangan dan Ha Young sudah menunggunya, Ia pikir Melihat Ha
Young ingin bertemu dengannya di luar kantor pada jam ini, pasti mengenai hal
penting dan ingin tahu Ada persoalan apa. Ha Young pikir Ada banyak mata di
stasiun televisi.
“Pak Lee
Hyeong Du... Aku punya dua pilihan... Aku bisa melaporkan ini di berita atau
merahasiakannya.” Kata Ha Young
“Aku
tidak mengerti maksudmu.” Kata Tuan Lee pura-pura tak mengerti.
“20 tahun
lalu, tiga hari sebelum pelantikan pimpinan Grup Unsung, Lee Seok Du diserang
oleh orang asing. Karena itu, Grup Unsung membutuhkan pengganti Pimpinan Lee
Seok Du. Tapi tentu saja, mereka harus merahasiakannya. Kau bukan Lee Seok Du.”
Kata Ha Young
“Apa Kau
punya bukti? Berani sekali bicaramu. Kau tahu aku siapa?” ucap Tuan Lee
“Tentu
aku tahu. Kau saudara kembar rahasia Pimpinan Lee Seok Du, Lee Hyeong Du. Aku sudah
bekerja sebagai reporter selama 20 tahun. Dan beruntung, aku sangat terlibat
dalam percobaan krionika. Jadi, itu sesuatu yang sudah lama kuselidiki.” Ungkap
Tuan Lee
“Sekarang,
akhirnya aku tahu siapa pelakunya. Orang yang tidak mau Lee Seok Du bangun dari
kapsul. Seseorang yang harus membunuh Profesor Hwang... Lee Hyeong Du... Itu kau,
bukan?” kata Ha Young. Tuan Lee terlihat gugup.
“Pak
Jung... Istri Pimpinan Lee, Park Hyo Woo. Siapa targetmu berikutnya? Pria yang seharusnya
kau bunuh, tapi gagal melakukannya. Targetmu berikutnya pasti Profesor Hwang.” Kata
Ha Young
“Apa
maumu?” tanya Tuan Lee. Ha Young dengan wajah serius menyebut nama Ma Dong
Chan.
Dong Chan
keluar dari ruangan terlihat memegang dada yang mulai sakit. Di ruangan Ha
Young menatap keluar jendela terlihat sangat serius menyiapkan rencana. Sementara
Dong Hyuk sudah siap untuk wawancara sendiri.
Nam Tae
memanggil Mi Ran yang sedang bersiap-siap memberitahu Profesor bela diri yang
tinggal di loteng rumah mereka hilang. Mi Ran kagate mendengarnya. Nam tae
memberitahu kalau Dong Hyuk meninggalkan surat.
Dong Hyuk
mulai berbicara memberitahu Menua adalah cara
untuk menunjukkan betapa kejamnya waktu. Ia pikir Fakta bahwa manusia punya waktu dan kehidupan yang terbatas dan Beberapa
orang mungkin sedih saat mendengarnya.
“Tapi
bagi orang lain, mereka bisa menjadi bebas. Contohnya, hal-hal yang
menyusahkanmu saat kecil mungkin menjadi lebih mudah dipahami seiring
bertambahnya usia. Itu bisa memberimu perspektif yang lebih luas dalam hidup. Kearifan
dan pandangan hidup hanya bisa dikumpulkan dengan waktu dan itu merupakan
berkah.” Ucap Dong Hyuk
“Namun,
kita semua tetap menua tanpa itu. Jadi, caramu melihat kehidupan dan sikapmu
terhadapnya lebih penting daripada fakta bahwa kau menua. Karena itu orang
cenderung berkata usia hanyalah angka.” Kata Dong Hyuk
“Namun,
dengarkan. Hidup adalah tentang angka. Angka sangat penting. Lalu menurutmu
bagaimana kita harus menjalani hidup?” jelas Dong Hyuk yang terus mengoceh
sampai kru hanya bisa menatap lesu.
Dong Chan
datang bertanya apakah mereka masih
syuting. Krunya memberitahu Dong Hyuk tidak mau berhenti bicara jadi
Seolah-olah sudah menantikan ini seumur hidupnya. Dong Hyuk mengatakan akan
menyelesaikan ini jadi mereka bisa
beristirahat.
“Itulah
yang menyebabkan celah antara kedewasaan dan usiamu. Apa kamu senang bertindak
sesuai usiamu? Masyarakat tidak bertanggung jawab jika menyangkut
kebahagiaanmu.” Ucap Dong Hyuk masuk terus mengoceh.
“Aku
sangat yakin dia cocok di acara ragam hiburan.” Keluh Dong Chan melihat layar
monitor.
“Lupakan
usiamu dan hidup bahagia seperti Peter Pan. Nikmati hidupmu!” kata Dong Hyuk.
Dong Chan pun bisa langsung memotongnya.
“Bagus!
Itu bagus!.. Cukup. Kalian bisa pulang sekarang. Kerja bagus. Terima kasih.” Kata
Dong Chan akhirnya menyuruh semua kru
pulang.
“Aku
merasa sedikit menyesal karena memakan banyak waktu padahal acara ini hanya
berdurasi 60 menit. Tapi menurutku, kamu akan sangat diuntungkan karena telah
mengundangku” kata Dong Hyuk
“ Tapi,
aku harus meluruskan sesuatu. Apa hubunganmu dengan Mi Ran? Kalian tidak berkencan,
bukan? Jika kalian berkencan, tidak mungkin kamu memilihku untuk tampil karena
aku mantan pacarnya.” Ucap Dong Hyuk
“Ya,
tentu. Aku tidak akan pernah melakukan itu. Sejujurnya, aku tidak terlalu
tertarik pada wanita.” Ungkap Dong Chan langsung merapihkan baju Dong Hyuk.
Dong Hyuk terlihat gugup.
“Menurutmu
kenapa aku memutuskan untukmu tampil di acara ini?” kata Dong Chan sengaja
mengodanya. Dong Hyuk terlihat gugup.
Dong Chan
menelp Jin, mengaku kalau melihat ada pesan dan memastikan kalau sungguh
menemukan rekamannya. Jin membenarkan kalau mencari di sekitar area Yongsan dan
selesai mengkonversinya ke film. Dong Chan pun bergegas pergi ke sana sekarang
lalu masuk mobil.
Akhirnya
Dong Chan melihat rekaman dari laptop lalu menemukan sesuatu yang aneh. Mata
Dong Chan melotot tak percaya. Di ruangan, Tuan Hwang kaget melihat semua CCTV
mati dan anak buah Tuan Lee sudah menembak ke arah kamera dan Tuan Lee pun
berjalan masuk.
“Kau
tidak boleh masuk labku kecuali kamu staf. Silakan pergi.” ucap Tuan Hwang
menahan keduanya.
“Aku
terkait dengan proyek ini. Ada seseorang yang harus kutemukan. Kau tidak akan
menyaksikan hal seperti ini jika kau bekerja sama denganku.” Kata Tuan Lee lalu
mendorong Tuan Lee untuk masuk.
Tuan Lee
dan akan buahnya mencari seseorang ditabung tapi tak menemukan kembaranya. Ia
pun bertanya kemana Tuan Lee itu sekarang dengan tatapan pembunuh agar membawa kemari
sekarang jika tidak ingin mati. Seseorang terlihat seperti Tuan Lee sudah dipindah ke rumah sakit.
Mi Ran
sedang ada diruangan dan Dong Chan berjalan pulang sambil menelp dan ingin
mengatakan sesuatu, tapi mengurungkan niatnya lalu bertanya apa yang dilakukan
Mi Ran. Mi Ran mengaku Menghitung bayaran untuk para peserta.
“Gadis
pintar... Kau harus bekerja keras.” Puji Dong Chan. Mi Ran pun ingin tahu Kenapa
menelepon.
“Apa aku
harus meneleponmu karena suatu alasan? Aku hanya ingin mendengar suaramu, itu
saja.” Kata Dong Chan.
“Haruskah
aku menyanyikan lagu untukmu?” bisik Mi Ran. Dong Chan piki tak bisa lalu
tiba-tiba telinganya berdegung. Mi Ran memanggil Dong Chan karena tak mendengar
suaranya.
Dokter
Joo melihat di atas kertas seperti
sesuatu yang terjadi sangat aneh, lalu memeriksa diatas microskop, dengan wajah
panik mengatakan Terjadi variasi pada LAP. Mi Ran memanggil Dong Chan yang tak
bersuara. Dong Chan seperti merasakan dadanya sangat sakit.
“Profesor
Hwang, Anda di mana? Kurasa sel mereka
berdua akan segera mengalami variasi. Anda harus segera kemari.” Ucap Dokter
Joo. Prof Hwang dengan pistol dikepalanya hanya bisa diam saja. Dokter Joo memanggilnya.
“Aku
percaya kepadamu.... M, Tiga, Empat.” Ucap Tuan Hwang. Dokter Joo bingung apa
maksud ucapanya.
Mi Ran
memanggil Dong Chan yang tak menyahut ucapanya. Dong Chan mencoba bertahan tapi
tubuhnya lemas dan akhirnya jatuh di tanah. Mi Ran merasakan sesuatu yang buruk
dan langsung bergegas pergi. Sementara Tuan Hwang seperti sudah siap mati
ditangan Tuan Lee. Dong Chan pun tak bisa menahan rasa sakitnya.
Bersambung
ke episode 12
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Woooooow... Makasih buat reviewnya. Dicatat ya
BalasHapusCerita Alister N