PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Dong Joo
menatap ke arah pintu istana teringat dengan yang dikatakan Nok Du padanya
“Yah, Walau kau bukan keluargaku. Tapi, kau bisa berpura-pura menjadi keluargaku
dan datang menemui-ku.”
“Aku tidak
bisa melakukan itu padamu tidak peduli betapa buruknya aku.” Ucap Dong Joo
sedih.
“Peringkat
pertama ujian militer.... Yeon Soo... Selamat.” Ucap Raja. Nok Du akan
mengangkat kepalanya dan kaget melihat Yool Moo berdiri didepannya.
Yool Mo
tersenyum licik melihat Nok Du, Nok Du pun mengingat saat bertemu dengan Yool
Mo “Apakah kau pikir kau tidak akan membayar atas apa yang telah kau lakukan
padaku?” Nok Du hanya bisa diam saja.
“Apa Kau
tidak mau menerima sertifikat itu?” ucap Raja. Nok Du mengangkat kepalanya dan
kaget ternyata pria itu raja dan teringat yang dikatakan Hwang Tae “Semua ini
karenamu. Semua ini karena kamu adalah putra Yang Mulia.”
“Apakah
kau akan menerima sertifikat ini dariku?” kata Raja dengan senyuman sumringah.
Nok Du pun bergegas menerimanya dengan wajah terlihat kebingungan.
Dong Joo
bertemu dengan wanita yang memberitahu info tentang rumah judi. Si wanita ingin
tahu keadaan Dong Joo karena mendengar bahwa hampir terluka dari rumah judi. Ia
minta maaf dan merasa bertanggung jawab untuk itu.
“Kau
tidak bersalah. Aku pergi ke sana atas kemauanku sendiri.” Ucap Dong Joo
“Bagaimana
kalau mencari cara untuk menjadi dayang di pengadilan? Kau cantik.” Kata Si
wanita
“Maaf?
Dayang di pengadilan?” ucap Dong Joo binggung. Si wanita pikir Dong Joo bisa
melakukanya.
“Ketika
Yang Mulia keluar dengan menyamar, dekati dia dan menangkan Hatinya Dengan
begitu, Kau akan dapat memasuki istana segera.” Jelas si wanita.
“Dia
keluar dengan menyamar?” tanya Dong Joo tak percaya. Siwanita membenarkan d
“Dia bilang
dia keluar dengan menyamar, tapi semua orang di istana tahu itu. Dia sering
keluar di malam hari.” Ucap Dong Joo
Nok Du
sudah mengunakan pakaian seragamnya, saat itu Yool Moo baru saja keluar dari
ruangan raja. Kasim menyuruh Nok Du masuk karena raja sudah menunggunya. Nok Du berjalan mencoba tak mengubris Yool
Moo, tapi Yool Mo membisikan ditelinganya.
“Apakah
kau tidak penasaran, apa yang aku katakan
pada Yang Mulia di sana? Yeon Soo... Apakah kamu datang ke sini dengan
wakil kurator? Dengan gadis dan pemabuk itu juga?” sindir Yool Mo. Nok Du
terlihat mencoba menahan amarah.
“Manfaatkan...Waktu
sebanyak yang kau inginkan.”sindir Yool Moo lalu bergegas pergi.
Nok Du
akhirnya sudah sampai di ruangan raja. Raja pikir Nok Du pasti terkejut. Nok Du
terlihat masih kebingungan, Raja mengaku bertanya karena Nok Du hanya
menatapnya saat datang dan tidak mengatakan sepatah kata pun kepadanya.
“Aku
minta maaf. . Maksudku, Aku minta maaf, karena aku tidak mengetahui aturan
istana. Aku tidak terbiasa dengan aturan di sini.” Ungkap Nok Du bersujud
memohon ampun.
“Aku bisa
tertawa berkat-mu. Tidak perlu untuk itu. Aturan tidak perlu antara kau dan
aku. Mengerti.” Kata Raja.
“Apakah
bisa begitu?” ucap Nok Du tak percaya, Raja menegaskan kalau bisa seperti itu.
“Dalam
satu kondisi. Kau harus berpura-pura tidak tahu tentang perjalanan malam-ku. Tolong
rahasiakan juga untuk istrimu. Bagaimana menurut-mu?” ucap Raja medekati Nok Du
“Aku akan
patuh.” Kata No Du, Raja pun akan menugaskan Nok Du untuk menuju Kepala
Administrasi yang ditemui kemarin.
“Kau akan
membantu semua tugasnya.” Ucap Raja. Nok Du pun menganguk mengerti.
Di
penginapan
Suasana
terlihat tegang, Tuan Yeon dan Tuan Hwang menjauh dari meja makan. Sementara
Yool Moo membakar daging dan menyuapi Aeng Du, Aeng Du pun dengan wajah bahagia
memakannya. Yool Moo pun akan menyuapi
Tuan Hwang tapi Tuan Hwang memalingkan wajahnya.
“Astaga. Ini bukan cara memperlakukan tamu-mu.”
Komentar Yool Moo. Tuan Hwang mengeluh Yool Moo ingin dianggap Tamu
“Aku tidak
tahu tamu membawa pengawal.” Sindir Tuan Hwang. Yool Moo pikir Tuan Hwang pasti
tahu kalau ia seorang tamu selama tidak
menyebabkan masalah.
“Masalah
Apa? Kaulah yang menerobos masuk ke rumah kami, membuat keributan. Apakah kau
sudah lupa?” ucap Tuan Hwang kesal.
Dan Oh
mengeluarkan pedangnya melawan Tuan Hwang, Tuan Hwang bisa melawan walaupun
hanya dengan tongkat bambu. Dan Oh sudah siap melawan Tuan Hwang sudah
tertindas, tapi kakinya tak bisa bergerak seperti ada yang menahanya.
“Kenapa
kau bertengkar saat aku makan di sini? Kau akan mengusir nafsu makan-ku.” Keluh
Aeng Du. Akhirnya Dan Oh memastikan pedanganya.
“Dia
benar. jadi Hentikan. Kau akan merusak reuni bahagia kami.” Ucap Yool Moo. Tuan
Hwang langsung menarik Aeng Du ke tempatnya.
“Aku
tidak ingin melukaimu. Setidaknya, belum. “ kata Yool Moo. Tuan Hwang tak
percaya kalau itu belum. Saat itu Nok Du datang dengan nafas terengah-engah.
“Itu
karena aku. Dia menemukanku ketika aku pergi ke gerbang istana untuk
menunggumu.” Kata Tuan Yeon merasa bersalah.
“Tidak,
tidak apa-apa. Dia mungkin akan membuntutiku.” Ucap Nok Du lalu mengajak Yool
Moo untuk bicara ditempat dan dan ikut denganya.
Nok Du
dan Yool Moo saling menatap. Nok Du berkomentar sangat disayangkan kalau masih hidup. Yool Moo
pikir itu berkat Nok Du lalu ingin tahu alasan Nok Du tiba-tiba mendapatkan
pekerjaan di istana. Nok Du mengaku untuk menjadi sukses.
“Aku
perlu mencari nafkah, dan seperti yang Kau tahu, Aku sangat berbakat dalam seni
bela diri. Bagaimana denganmu? Apa maksud yang kau lakukan sekarang?” ucap Nok
Du
“Aku
belum pernah ditikam oleh pedang sebelumnya. Ku pikir aku akan mati ketika aku
pingsan Ketika Aku memikirkannya setelah bangun tidur, Kupikir itu akan
memalukan jika aku membunuhmu dengan
metode sederhana itu” ucap Yool Moo Sinis
“Ini
antara kau dan aku. Jangan melibatkan orang lain dalam hal ini. Jika kau
melakukan...” kata Nok Du mengancam.
“Kenapa
tidak? Akankah Kau memberi tahu Yang Mulia bahwa Aku merencanakan pengkhianatan?”
kata Yool Moo
“Apakah
Kau pikir Aku tidak bisa? Aku akan menjatuhkanmu dan keluargamu.” Tegas Nok Du
“Aku ragu
kau bisa. Kakakmu sedang merencanakan pengkhianatan bersamaku.” Ucap Yool Moo.
Nok Du kaget mendengarnya.
“Jangan
menatapku seperti itu. Dia kembali padaku dengan sukarela. Tidak seperti kau,
dia serakah dan ambisius sama
seperti-ku.” Kata Yool Mo.
Nok Du
mengumpat marah dan mencengkram baju Yool Moo,
pedang Dan Oh sudah ada di dekat lehernya. Yool Moo mengesernya agar tak
mengenai leher Nok Du , saat itu Dong Joo dengan wajah penuh amarah bertanya
apa yang dilakukan Yool Moo pada Nok Du.
“Hati-hati.
kau akan terluka.” Ucap Nok Du menarik Dong Joo agar mundur sambil mengengam
tanganya.
Yool Mo
marah ingin mengambil pedang Dan Oh, tapi Nok Du bisa menghalangi dengan
penahan besinya.
“Apakah
kau baik-baik saja? Apakah kau terluka?” ucap Dong Joo memberikan perhatian
pada Nok Du. Akhirnya Yool Moo menjatuhkan pedangnya.
“Jika Kau
tidak ingin dia mati, ikuti Aku.” Ucap
Yool Moo dengan nada cemburu karena melihat kedekatan keduanya.
“Apa kata
orang gila ini?” kata Nok Du. Dong Joo bertanya Apakah itu ancaman
“Pikirkan
sesukamu, tapi aku tidak akan membiarkan kau tinggal di sini.” Kata Yool Moo
“Pergilah.
Masuk ke dalam kamar-mu.” Ucap Nok Du tak ingin membiarkan Dong Joo pergi.
“Aku akan
membawa barang-barang ku, jadi tunggu saja.” Kata Dong Joo lalu bergegas masuk
ke dalam kamar.
Dan Oh
dan Yool Moo menunggu didepan penginapan, Dan Oh bertanya Apakah
Yool Moo sangat kesal dengan Dong Joo. Yool Mo mengaku tidak tapi telah
menyerah padanya. Dan Oh kaget mendengarnya. Yool Moo pikir telah membiarkan Dong Joo melakukan apa pun
yang diinginkan ...
“karena
aku sadar bahwa dia bertahan dengan kekuatan yang dia miliki. Tapi kemudian,
seorang pria muncul, dan dia digoyahkan olehnya. Aku tidak tahan lagi dan telah
memutuskan untuk menyerah memenangkan hatinya.” Jelas Yool Moo
“Lalu
mengapa Anda menyuruhnya datang?” tanya Dan Oh. Yool Moo pikir akan
memilikinya.
“Bahkan
jika dia tidak menyukai-ku,maka Aku akan menahannya di sampingku selamanya. Aku
akan memenuhi keinginannya, jadi Aku yakin Aku punya hak.” Jelas Yool Moo
“Lalu
mengapa Anda membiarkannya? Dia berbahaya.” Ucap Dan Oh. Yool Moo pikir Dan Oh
benar.
“Tetapi
melihat bagaimana dia dan Raja tidak bisa saling mengenali membuatnya cukup menarik. Raja yang membunuh
putranya dua kali. Itu sudah cukup untuk membenarkan pemberontakan kita. Dia
akan mati di tangan ayahnya..” Kata Yool Moo
Nok Du
masuk ke kamar melihat Dong Joo sedang membereskan barangnya. Dong Joo pikir
Tidak ada jalan lain lalu berpikir kalau Nok D akan membunuhnya. Ia pikir jika
Nok Du melakukannya, maka harus melarikan diri karena membunuh anggota keluarga
kerajaan.
“Apakah
Kau akan meninggalkan Aeng Du dan ayahnya Atau kau akan membawa mereka?” ucap
Dong Joo
“Tapi,
mengapa kau pergi?” tanya Nok Du kesal. Dong Joo menjawab Karena itu akan
membuat semua orang aman.
“Lagi
pula... Aku Tidak Peduli Tentang Dia. Jadi, jangan melawannya. Aku tidak ingin
melihatmu terluka. Aku hanya pindah sementara. Selamat tinggal. Jangan lihat aku
keluar.” Ucap Dong Joo. Nok Du pun tak bisa berkata-kata.
Di dalam
ruangan
Tuan Heo
terdiam mengingat saat berbicara dengan Tuan Jung “Itu sudah cukup! Apa Kau ingin
dia menggantikan ayahnya? Aku tidak punya keinginan untuk membuat Nok Du
melakukan tindakan keji. Dan kau tidak punya hak untuk melengserkan Raja.”
Tuan Heo
melihat lembaran “Perintah Kerajaan” lalu memilih untuk membakarnya. Pengawal
datang memberitahua Semua orang berpihak pada Yool Moo dan akan segera
bergerak. Ia pun ingin tahu apa yang akan dilakukan tuan Heo
Tuan Heo
mengingat yang dikatakan Yool Moo “Aku akan menjadi seorang Raja yang akan menggunakan
otoritas absolutnya.” Dengan sikap aroganya.
“Dia
memusnahkan sebuah desa yang penuh dengan wanita sesuka hatinya. Lady Chun ada
di sisinya, tetapi dia membunuhnya tanpa penyesalan. Yang mulia Pangeran
Neungyang . seharusnya tidak pernah naik takhta.” Ucap Tuan Heo terlihat sangat
marah memegang kepingan potongan ditanganya.
Tuan Heo
sudah berganti pakaian dan akan keluar dari rumah, Pengawal pikir Para penjaga akan menghentikannya jadi lebih
baik menemaninya. Tuan Heo menolak menyuruh agar tetap tinggal dirumah saja.
“Jika
sesuatu terjadi padaku, tolong lakukan apa yang Aku katakan kepadamu.” Kata
Tuan Heo. Pengawal menganguk mengerti dan meminta agar Tuan Heo berhati-hati.
Tuan Heo
akan keluar, pengawal langsung menahannya karena tidak bisa pergi dan Ini
adalah perintah kerajaan. Tuan Heo tak peduli menyuruh mereka semua minggir
karena harus berbicara dengan Yang Mulia dan akan berjalan pergi.
“Tolong
berhenti. Aku akan menyampaikan pesan Anda.” Ucap pengawal
“Minggir!
Aku telah melayani Raja dua kali selama kamu melakukannya. Aku melakukan ini
untuk melindunginya. Jadi, minggirlah.” Tegas Tuan Heo.
“Harap
tunggu sementara Aku mengeluarkan tandu.” Kata Pengawal dan akhirnya Tuan Heo
pun menunggu.
Diatas
meja sudah banyak menu makanan tapi Dong Joo hanya diam saja. Yool Moo menyuruh
Dong Jo agar makan. Dong Joo membahas Pada hari itu ketika desa untuk para
janda diserang, dan ingin tahu Apakah Yool Moo
menyelamatkannya.
“Aku
lakukan meskipun kau pergi.” kata Yool Moo berbohong dan terus makan.
“Bagaimana
kau bisa melewati semua preman itu?” tanya Dong Joo. Yool Moo mengaku memiliki
kekuatan yang cukup untuk melakukan itu.
“Atau
mungkin, Kau memiliki kekuatan yang cukup untuk merencanakan hal semacam itu.”sindir
Dong Joo
“Aku
tidak punya pilihan.” Kata Yool Moo membela diri. Dong Joo ingin tahu apakah
ini Yool Moo yang sebenarnya.
“Apakah
Kau seseorang yang mengancam orang dengan menyandera ... dan membunuh wanita
yang tidak bersalah?” ucap Dong Joo
“Kalau
memang seperti itu? Apakah kau kecewa? Kau tidak pernah penasaran tentang siapa
Aku atau apa yang aku lakukan.” Kata Yool Moo
“Itu
tidak penting.” Kata Dong Joo. Yool Moo pikir baginya itu penting bahkan itu
yang paling penting.
“Lalu
mengapa kau memperlakukan aku seperti ini?”tanya Dong Joo. Yool Moo mengaku Karena
uang tidak dapat memenangkan hati Dong Joo.
“Tidak
peduli berapa banyak Aku mencoba, kau tidak pernah menerima perasaan-ku. Aku
menggunakan cara lain, jadi tetap tinggal dan ...”kata Yool Moo
“Aku sudah
memberitahumu dengan jelas. Aku meninggalkan rumah itu, tapi aku tidak punya
rencana untuk tetap patuh di bawah atap ini. Jadi jika itu yang kau inginkan,
maka Kau mungkin juga bisa membunuh aku. Itu adalah solusi tercepat.” Ucap Dong
Joo lalu melangkah pergi.
Dan Oh
masuk ruangan seperti ingin membantu, Yool Moo hanya menatapnya.
Tuan Heo
menatap ruangan Raja, lalu memberitahu kalau
harus bertemu dengan Ratu, pengawal pun mengantarnya. Ratu mengaku mendengar Tuan Heo dikurung dan ingin tahu
Apa yang sedang terjadi lalu apa yang perlu di sampaikan begitu mendesak
kepadanya.
“Anda
telah menyimpannya bersama Anda selama ini.” Kata Tuan Heo menatap sang ratu.
Flash Back
[20 tahun yang lalu]
Ratu
memberikan potongan bulan sabit pada Tuan Heo agar menguburn bersama putranya.
Tuan Heo hanya bisa menatap sedih lalu menganguk mengerti.
“Aku meminta
bantuanmu karena Aku akan menyimpan ini setiap saat. Aku kehilangan dia bahkan
sebelum aku bisa memberinya makan. Ini memberi aku kenyamanan. Kalau dipikirkan
hal itu, Aku tidak pernah menanyakan ini padamu.” Ucap Ratu memegang potonga
yang digantung dibajunya.
“Apakah
dia dengan aman dimakamkan?” tanya Ratu penasaran. Tuan Heo mengaku punya
sesuatu untuk diceritakan ... Tiba-tiba pintu terbuka.
“Apa yang
kamu lakukan di sini, Kanselir?” tanya Raja terlihat sangat marah. Tuan Heo pun
kaget melihat raja.
Dong Joo
sedang berada di dalam kamar teringat dengan yang dikatakan oleh temanya “Dia
bilang dia keluar dengan menyamar, tapi semua orang di istana tahu itu. Dia
sering keluar di malam hari.”
“Dia
keluar dengan menyamar? Aku mungkin bisa membunuhnya tanpa memasuki istana Atau
aku mungkin mati saja.” Ucap Nok Du yakin.
Didepan
ruangan pengadilan, Tuan Park dipapah oleh anak buahnya terlihat sangat
kesakitan. Anak buahnay bertanya apakah baik-baik saja. Tuan Park terlihat
marah karena pasti akan terlihat tak baik-baik saja.
“Aku akan
menangkap orang-orang brengsek itu dan memberi mereka pelajaran... Astaga,
berjalanlah perlahan... Bersikaplah lembut. Mereka kampret sialan.” Teriak Tuan
Park marah.
Saat itu
Dong Joo datang menunggu didepan pintu, Nok Du melihat dari kejauhan wajahnya
tersenyum melihat Dong Joo lalu mendekatinya bertanya Apakah di sini untuk
melihatnya. Dong Joo mengelaknya kalau hanya mampir saat lewat.
“Semoga sukses
dengan pekerjaan baru-mu.” Ucap Dong Joo. Nok Du bertanya Bagaimana dengan Dong
Joo, Apakah baik-baik saja.
“Tentu saja aku baik-baik saja... Aku bisa
tinggal di rumah besar. Dan seperti yang kau lihat, Aku diizinkan pergi ke mana
pun aku mau. Jadi jangan khawatir dan hanya fokus melakukan semuanya dengan
baik.” Ucap Dong Joo meyakinkan dengan terus menatapnya.
“Ada apa?
Apakah kau juga berpikir Aku terlihat sangat tampan? Aku sudah tahu.” Ucap Nok
Du bangga.
“Kau
benar-benar tidak memiliki rasa malu. Kau tidak terlihat tampan, tapi kau
memang terlihat seperti pemula yang baru saja menjadi seorang perwira. Masuklah
ke dalam.” Komentar Dong Joo.
Tuan Heo
sudah berlutut didepan raja. Raja berpikir sudah memerintahkan untuk tidak
meninggalkan rumahnya. Tuan Heo meminta maaf
dan mengaku Tapi ada sesuatu yang ingin dikatakan padanya. Raja mengaku mendengar Tuan Heo mengatakan
kepada penjaga ...
“Kau
mencoba melindungi aku.” Ucap Raja. Tuan Heo membenarkan. Raja pun mneyuruh agar Tuan Heo mengatakan
saja.
“Apa yang
kau coba lindungi dariku Dan bagaimana Kau akan melakukannya?” tanya Raja.
“Aku tahu
ada pria yang bersiap-siap mengkhianati Anda.” Ucap Tuan Heo. Raja ingin tahu
Siapa itu
“Dia
Pangeran Agung Neungyang. Dia melakukan begitu banyak hal jahat untuk mencuri
tahta dari Anda.” Kata Tuan Heo
“Apa
katamu? Pangeran Agung Neungyang?” kata Raja terlihat kaget.
“Anda
harus menangkapnya dan menghukumnya sekarang. Dan segera setelah Anda selesai
menghukumnya, Aku juga meminta Anda untuk membunuhku karena tidak loyal.” Ucap Tuan Heo
“Kau
terdengar sangat tulus bahkan aku hampir mempercayaimu.” Komentar Raja dan saat
itu Yool Moo dan Hwang tae keluar. Tuan Heo kaget melihatnya.
Flash Back
Raja
terlihat kaget bertanya ulangi apa yang baru saja dikataka dan Apa yang baru
saja dikatakan padanya. Yool Moo memberitahu Anak Raja yang lahir 20 tahun yang lalu masih hidup, Raja kaget mengetahui
kalau anak itu masih hidup
“Bagaimana
kamu mengetahuinya?” tanya Raja. Yool
Moo memberitahu bertemu pria itu secara
kebetulan dengan melirik pada Hwang Tae.
“Dan
akhirnya mendengar tentang beberapa hal ... Aku seharusnya tidak mengetahuinya.
Dia adalah putra tertua Jung Yun Jeo dan saksi yang hidup.” Ucap Yool Mooo
“Adikku
yang disebut adalah anakmu, Yang Mulia. Ayahku. membesarkannya sebagai
putranya.” Kata Hwang Tae
“Bagaimana
kalian berharap Aku percaya itu?” kata Raja. Keduanya langsung berlutupt
memohon maaf pada Raja.
“Ada pria
lain yang menyadari hal ini.” Kata Yool Moo. Raja ingin tahu Siapa itu.
“Itu Heo
Yoon, kanselir. Dia telah memeras Aku. Dia mengatakan kepadaku bahwa dia akan
menjebak Aku sebagai pengkhianat jika
Aku tidak tutup mulut. Namun, Aku tidak bisa melakukan itu. Aku tidak berani
menipu Anda, Yang Mulia.” Ungkap Yool Moo terus memohon.
Tuan Heo
terlihat kaget melihat Yool Mo lebih dulu, lalu menegaskan pada Raja kalau tidak
boleh tertipu oleh Yool Moo. Raja pun ingin tahu siapa yang harus dipercayai, apakah Tuan Heo
lalu mendekati dengan turun dari mimbar.
“Kau
adalah teman terdekatku dan pelayan paling setia. Tapi bagaimana Aku bisa
mempercayai-mu ketika kau telah berbohong kepadaku? Apakah kamu tahu betapa Aku
berharap bahwa dugaanku akan salah?” ucap Raja
“Karena
Aku selalu curiga denganmu, maka aku masih berharap bahwa dugaanya akan salah!
Apakah kau tahu seberapa besar harapanku bahwa aku salah?” kata Raja dengan
mata berkaca-kaca
“Tolong
bunuh aku, Yang Mulia... Tapi Yang Mulia, Anda masih tidak bisa . percaya
kata-kata Pangeran Neungyang.” Ucap Tuan Heo memohon.
“Itu
sudah cukup! Aku mau kau untuk diam-diam membawanya ke ruang bawah tanah.” Ucap
Raja pada pengawal.
“Yang
Mulia, Anda bisa menghukum aku sesuka Anda yang Mulia! Tetapi Anda tidak boleh
mempercayai Pangeran Neungyang! Yang Mulia, Anda tidak harus percaya padanya!! Jangan
biarkan dia membodohi Anda!” teriak Tuan Heo dibawa oleh pengawal.
Yool Moo
pun tersenyum bahagia karena rencananya berjalan dengan baik. Nok Du
mengikuti Pengawal memberitahu namanya Yeon Soo, kepala administrasi yang baru
diangkat. Ia mengaku mendengar pengawla
datang ke istana, jadi berpikir ... Pengawal mengaku sudah mendengar tentang Nok Du.
“Yang
Mulia telah memberi perintah untuk segera menangkap seseorang. Ikuti aku.” Kata
Pengawal. Nok Du menganguk mengerti.
Kim Sook
membereskan barang-barangnya, Yeon Boon pikir Buktinya keras dan jelas jadi Apa
gunanya bertemu dengannya pada saat ini. Ia tahu Para penjaga akan berada di
luar, dan akan sulit untuk bertemu denganya. Kim Sook pikir Tetapi harus tetap
mencobanya.
“Aku
perlu mendengar dua sisi cerita.” Kata Kim Sook. Jung Sook pikir mereka bisa pergi
bersama. Yeon Boon menganguk setuju.
“Aku
lebih suka pergi sendiri... Aku tidak akan terlambat.” Kata Kim Sook lalu
bergegas pergi. keduanya hanya bisa mengeluh dengan Kim Sook yanbg bersikukuh.
Pengawal
memberitahu Tidak ada yang bisa mengetahui tentang orang yang akan mereka
tangkap. Jadi mereka perlu memastikan tidak menyebabkan keributan. Nok Du hanya
bisa terdiam seperti menebak sesuatu. Anak buah tuan Hee masuk ruangan.
“Kau
harus melarikan diri.” Ucap Pengawal. Tuan Jung bingung bertanya Apa ada yang salah
“Tangkap
dia sekarang! Ini adalah perintah kerajaan!” teriak pengawal akan masuk rumah
Tuan Jung.
“Jalanlah
menuju pintu belakang. Aku akan berada tepat di belakang Anda.” Ucap Pengawal.
Tuan Jung
pergi dengan pengawal, tapi sudah banyak orang mengepungnya. Pengawal pun
menyuruh Tuan Jung agar sebaiknya pergi. Tuan Jung pun bergegas pergi. Pengawal
mencoba melawan lalu Nok Du datang membantu dengan membuat pingsan salah satu
pengawal.
“Dimana
ayahku?” tanya Nok Du. Pengawal melihat dari kejauhan pengawal lain akan
datang.
“Tuan Heo
memintaku untuk memberikan ini padamu. Dia mengatakan bahwa kau akan
membutuhkan ini untuk membuktikan siapa dirimu.” Ucap Pengawal memberikan
sesuatu lalu berpura-pura menapar Nok Du lalu berusaha untuk kabur.
Tuan Jung
akan kabur tapi ketua pengawal sudah berjaga didepan pintu. Akhirnya ia tak
bisa kabur, pedang pengawal sudah mengenai bagian bahu. Tuan Jung seperti sudah
mulai lemas. Saat itu Kim Sook datang menolong, pengawal kaget melihatnya.
Perkelahian
pun terjadi dan Pengawal bisa dikalahkan oleh Kim Sook. Akhirnya Kim Sook
membawa Tuan Jung pergi. Nok Du melihat pengawal akan memanah dan mencoba mengejar ayahnya, dan Ia kembali membuatnya pingsan. Pengawal lain
datang, Nok Du memberitahu arah yang berlawanan.
“Apakah
kau baik-baik saja?” tanya Nok Du membantu pengawal. Pengawal tahu kalau orang yang menyelamatkan Jung Yun
Jeo jelas seorang wanita. Nok Du terlihat kaget.
Nok Du
akhirnya mencoba membantu masuk istana, Pengawal mengeluh kalau bisa pergi
sendiri. Nok Du melihat pengawal terluka jadi tak mungkin akan membiarkannya.
Pengawal pun menyuruh agar menunggu saja. Nok Du pun menyimpan topi
disemak-semak dan langsung mengikuti si pengawal.
“Apa Kau
Kehilangan dia? Bagaimana Kamu bisa gagal menangkapnya?” teriak Raja marah
“Tolong
maafkan Aku. Aku akan menemukannya di semua tempat.” Kata pengawal. Nok Du
mendengarnya dari balik pintu.
“Apakah kau
menemukan sesuatu yang lain? Aku menemukan ini dari kamar Tuan Heo.” Kata
pengawal. Raja terlihat kaget melihat diatanganya.
“Dokumen
ini menjelaskannya. Pastikan kau menemukan Jung Yun Jeo. Aku memberi-mu izin
untuk membunuhnya jika perlu. Kau hanya perlu membawa mayatnya kepadaku.” kata
Raja. Nok Du terlihat kaget mendengarnya.
Bersambung
ke Episode 20
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar