PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Byung Tak
mengemudikan mobilnya dengan Mi Ran menceritakan kalau mendengar Dong Chan bertemu Profesor Hwang
hari ini. Mi Ran pun berpikir kalau Dong Chan mencoba untuk mendapatkan
suntikan pertama.
“Siapa
itu? Kupikir, Aku tidak mendapatkan cadangan apa pun. Tunggu sebentar. “ ucap
Byung Tak melihat ada mobil polisi akhirnya turun dari mobil.
Mi Ran
mencoba menelp Dong Chan tapi ponselnya tak diangkat, lalu bertanya Kenapa Dong
Chan tidak mengangkatnya. Saat itu Dong Chan melihat di kaca spion kaki Byung
Tak sudah tergeletak di tanah. Ia ingin turun tapi saat itu Tuan Kim datang
mengetuk jendela mobil.
Dong Chan
memegang dadanya yang terasa sangat sakit, Ji Hoon sangat panik. Tuan Hwang
menahan Tuan Jo agar membiarkan, Detak jantung Dong Chan pun menurun, dan bisa
lebih tenang. Tuan Hwang pikir Dong Chan
akan mendapatkan suntikan lain pada hari keenam.
“Kita
akan tahu apakah suhu tubuhnya akan kembali normal ... Setelah 24 jam dia
menerima suntikan itu.” Ucap Tuan Hwang.
“Hei, apa
kau merekam semuanya?” tanya Dong Chan. Ji Hoon menganguk meminta Dong Chan
agar tak khawatir. Dong Chan terlihat lebih tenang.
Mi Ran
melihat Tuan Kim ketakutan memegang seterum listrik, Tuan Kim akhirnya membuka
pintu, Mi Ran langsung menyetrumnya dan Tuan kim pun jatuh pingsan. Mi Ran
bergegas pergi dengan mobilnya.
Ha Young
menerima telp di ruangan terlihat sangat kaget dan memastikan apa yang terjadi
dan ingn tahu Bagaimana Mi Ran Apakah dia baik-baik saja. Seperti mereka
memberitahu kalau Mi Ran baik-baik saja. Ha Young bisa bernafas lega dan
mengucap syukur.
“Baiklah,
Aku mengerti. Aku akan meneleponmu kembali.” kata Ha Young terlihat sangat
gugup.
“Aku
ingin lebih banyak orang di Kantor Polisi Cheongun. Akan ada berita. Siapkan foto
yang jelas dari Terry Kim. Kita akan meliput hal-hal apa saja yang bisa dia
sembunyikan sendiri. Aku akan menghubungi Tim CGI.” Ucap Ha Young ditelp.
Mi Ran
sudah ada di kantor polisi,Polis lain bertanya Apakah merasa lebih baik
sekarang sambil memberikan minum. Mi Ran mengaku baik-baik saja dan ingin tahu
tentang Detektif Baek. Polisi pikir beruntung karena Byung Taktidak ditusuk
terlalu dalam.
“Jadi,
dia akan dipindahkan ke bangsal umum.” Ucap Polisi. Mi Ran mengaku lega
mendengarnya.
Ji Hoon
mengemudikan mobil sementara Dong Chan terlihat masih lemah dan bertanya Sejak
Kapan Ji Hoon belajar cara mengemudi. Ji Hoon mengaku selama liburan. Tapi
belum banyak berlatih, jadi tidak bisa menjamin apa pun.
“Hei, lupakan
saja. Aku akan menyetir.” Ucap Dong Chan panik tapi dadanya masih terasa sakit.
“Kamu
tidak seharusnya melakukan apa pun yang menggetarkan jantung. Aku akan
mengemudi perlahan dengan kecepatan 60 km per jam.” Ucap Ji Hoon. Dong Chan pun
setuju.
Mi Ran
masih ada di kantor polisi, Dong Chan menelp mengaku melihat Mi Ran menelepon
jadi ingin tahu Apa terjadi sesuatu, Mi Ran berbohong kalau tak ada dan
bertanya balik Apa yang salah dengan suara Dong Chan dan berpikir sedang sakit.
“Tidak...
Aku senang mendengar bahwa semuanya baik-baik saja. Sampai nanti.” ucap Dong
Chan. Keduanya sama-sama menutupi kebohongan
(Episode 15: Pria Panas dan Wanita Dingin)
Ha Young
mengadakan rapat dengan timnya, memberitahu Nama asli Terry Kim adalah Kim
Hyeon Do. Tuan Kim itu mencuri identitas Jeong Ki Seok, seorang pria tunawisma,
yang menghilang dan memiliki nomor ID yang dimulai dengan 801204.
“Dia
menggunakan identitas palsu. Pastikan kalian mengungkapkan wajah dan informasi
pribadinya. Ini akan menjadi topik berita utama kita.” Ucap Ha Young sudah
memegang profil Tuan Kim. Semua anggota mengangguk mengerti.
“Aku
harus menangkapnya.” Ucap Ha Young penuh amarah setelah semua anggotanya keluar.
Tuan
Hwang menelp Mi Ran meminta maaf kaean tidak bisa menepati janjinya lalu
memberitahu kalau Direktur Ma akhirnya mengambil suntikan sebelum Mi Ran Pagi
ini. Mi Ran kaget mengetahui Dong Chan yang mendapatkannya lebih dulu.
“Ya,
maaf. Karena Aku tidak bisa memberi tahu padamu. Dia memintaku untuk tidak
memberitahumu.” Ucap Tuan Hwang
“Apakah
dia baik-baik saja sekarang?” tanya Mi Ran panik.
Di rumah,
Dong Chan seperti tubuhnya sangat melemah seperti obatnya mencoba melawan semua
yang ada ditubuhnya. Byung Tak menelp Dong Chan, Dong Chan heran dngan suara
Byung Tak. Byung Tak memberitahu Orang
itu menyerangnya dan ia ada di rumah sakit.
“Apa?
Apakah lukamu serius?” tanya Dong Chan. Byung Tak mengaku Sekarang menjadi lebih baik.
“Dia entah
bagaimana bisa punya mobil polisi . dan dia berpura-pura seperti seorang
perwira polisi.” Cerita Byung Tak
“Kau
harus segera menangkapnya.” Ucap Dong Chan. Byung Tak memberitahu Kampret itu mencoba menyerang Nona Ko. Dong Chan kaget
langsung duduk dari tidurnya.
“Dengarkan
aku sampai akhir. Tapi dia dilawan oleh Nona Ko dan gagal.” Jelas Byung Tak
“Bagaimana
dengan Mi Ran? Apakah dia baik-baik saja?” tanya Dong Chan panik.
Dong Chan
keluar dari kamar dengan jalan terhuyung-huyung. Mi Ran ternyata sudah datang ke rumah
membawakan bubur dan menyuruh agar Dong Chan makan setelah itu mereka bisa
mulai bertengkar. Dong Chan pikir Mi Ran perlu mengambil cuti dari pekerjaan sampai
kampret itu tertangkap.
“Kaulah
yang butuh istirahat, bukan aku.” Komentar Mi Ran. Tapi Dong Chan menyangkal
kalau baik-baik saja.
“Kau
tidak terlihat baik-baik saja.” Ucap Mi Ran. Dong Chan tetap bersikukuh kalau baik-baik
saja dan mencoba makan tapi masih terasa mual.
“Maafkan
aku, Karena Kupikir aku belum bisa makan apa pun.” Ucap Donbg Chan mencoba
menahan rasa mualnya.
“Mengapa
kau tidak memberi tahu padaku bahwa kamu akan mendapatkan suntikan?” keluh Mi
Ran kesal
“Kau
selalu melakukan segalanya terlebih dahulu. Kupikir kau mungkin melakukannya
sebelum aku jika Aku katakan.” Ucap Dong Chan.
“Aku
mengatur janji dan bahkan akan mengambil hari libur untuk mendapatkan injeksi.”
Kata Mi Ran
“Tentu
saja kau melakukannya. Seharusnya kau
tidak mengambil hari libur tetapi mengambil cuti untuk sementara waktu sampai
dia tertangkap.” Kata Dong Chan.
“Tidak,
Aku tidak bisa melakukan itu. Tapi Aku akan menangkapnya.” Ucap Mi Ran
mengeluarkan barang dari tasnya.
“Untuk Apa
itu?” tanya Dong Chan heran. Mi Ran tahu Pelakunya mengejar mereka.
“Aku akan
menyemprotkan ini setiap kali dia muncul.” Kata Mi Ran mengeluarkan gas air
mata mini.
“Hei,
lupakan saja. Jangan terlibat dalam hal ini. Astaga. Biarkan saja polisi yang menangani
ini.” Kata Dong Chan khawatir.
“Bahkan
polisi pun diserang. Kau bisa fokus untuk menjadi lebih baik. Aku akan
menangkap pelakunya. Aku sudah menyerangnya dulu dengan pistol bius, Jadi dia
mungkin tidak berpikir kita hanya candaan.” Ucap Mi Ran yakin
“Kau
harus berhenti menonton film Hollywood. Apakah kau pikir kau ini Wonder Woman? Tetap
di rumah saja, Bisa kan? Jangan datang ke kantor juga. Siapa yang ingin kau
tangkap? Apakah kau sudah gila?” keluh Dong Chan marah
“Aku
buruk dalam berkencan, tapi aku hebat dalam hal-hal lain. Aku telah melakukan
begitu banyak episode tentang "Surga Percobaan Tak Terbatas". Setiap
pertarungan adalah tentang memimpin. Semakin aku takut, semakin dia akan
berpikir aku hanya lelucon.” Jelas Mi Ran yakin dan tak takut
“Hei,
jangan konyol. Kamu tidak ... Kampret itu adalah pembunuh profesional... Pikirkan
ide yang tepat tentang situasimu. Mari kita pulang. Aku akan memberimu
tumpangan.” Ucap Dong Chan.
“Kau
tidak bisa memberiku tumpangan dalam kondisi seperti itu. Aku akan pulang
sendiri.” Ucap Mi Ran. Dong Chan menolak dan akan mengambil kunci mobil tapi
tubuhnya mulai lemah, Mi Ran pun menahanya.
Tuan Jo
bertanya Jika hasil tes Direktur Ma terlihat menjanjikan, maka akankah Prof
Hwang juga menyuntikkan kepada kedua orang lainnya. Tuan Hwang pikir Ketua Lee
akan melakukannya setelah dia menjadi
sedikit lebih baik.
“Kita
perlu melakukan ini sesegera mungkin untuk Nona Ko. Dia akan mulai membangun toleransi
terhadap peredam demam.” Kata Tuan Hwang
“Aku
ingin melihat Direktur Ma dan Nona Ko kembali ke kondisi sehat mereka.”
Komentar Tuan Jo
“Kita
akan segera melihatnya.” Ucap Tuan Hwang yakin.
Dong Chan
terbangun dari tidurnya dan melihat Mi Ran masih ada didepanya, lalu bertanya Apakah
di sini selama ini. Mi Ran menagku ingin menggantikan Dong Chan yang sakit.
Dong Chan memegang tangan Mi Ran mengatakan Hanya dalam seminggu, mereka bisa
melakukan semua yang dilakukan orang lain.
“Kita
bisa naik Disko Pang Pang yang ingin sekali kau datangi.” Ucap Dong Chan. Mi
Ran ingin tahu apa lagi selain itu.
“Dan kita
bisa minum secangkir Americano panas... Dan ...”ucap Dong Chan
“Tapi itu
tidak bukanlah seminggu. Itu akan terjadi dalam dua minggu. Profesor Hwang menyuruhku
disuntik dalam seminggu. Itu membuat waktunya dua minggu.” Kata Mi Ran. Dong Chan menganguk mengerti.
Dong Chan
terbangun dari tidurnya kembali dan melihat ada makanan disamping tempat
tidurnya. Seperti Mi Ran meninggalkanya dengan menyiapkan makann lebih dulu. Ia
lalu melihat note yang ditinggalkan Mi Ran.
“Bahkan
jika kau merasa ingin muntah, tetap makanlah. Profesor Hwang berkata kau perlu
makan sesuatu.” Tulis Mi Ran. Dong Chan tersenyum akhirnya mengambil minum
lebih dulu.
Dong Chan
merekam dengan camera dikamarnya
“Hari
pertama setelah injeksi. Sudah 12 jam, tetapi tidak ada perubahan pada suhu
tubuhku. Detak jantungku agak tidak teratur. Dan Aku sakit kepala yang parah. Aku
masih bisa merasakan sedikit tekanan di jantungku. Aku tidak merasa mual lagi,
tapi aku masih butuh air es. Aku masih manusia yang cryonic.” Akui Dong Chan.
Dong Chan
terbangun dari tidurnya, tubuhnya mulai terlihat sehat dan dadanya mulai tak
sakit. Mi Ran sudah mengirimkan pesan “Apakah kamu tidur dengan nyenyak?” Dong
Chan membalas tidur dengan nyenak dan balik bertanya. Mi Ran pun mengaku
seperti itu juga.
“Haruskah
aku kembali ke atap rumah besok?” tulis Dong Chan. Mi Ran bertanya balik Apakah
itu perlu
“Aku
belum memperbaiki toilet-ku.” Balas Dong Chan. Mi Ran mengaku menggunakan
toiletnya kemarin.
“Itu
sudah diperbaiki.” Tulis Mi Ran. Dong Chan pun hanya bisa menghela nafas lalu
melihat suhu tubuhnya.
“Paman Dong Chan, datang dan makan.” Teriak
Seo Yoon. Dong Chan menganguk mengerti akhirnya mematikan kamera.
Dong Chan
sudah bisa makan dengan keluarganaya. Dong Sik ingin tahu Mengapa kakak tidak bekerja akhir-akhir ini
dan Apa terjadi sesuatu. Dong Chan
memberikan kode pada keponakanya agar tak bicara, Seo Yoon menganguk mengerti.
Dong Chan mengaku tidak ada.
“Tidak
ada yang terjadi... Hei, Dong Sik... Apakah kau akan tetap bekerja di
restoran?” tanya Dong Chan.
“Aku harus.
Apa yang dapat aku lakukan? Tidak banyak yang bisa aku lakukan.” Kata Dong Sik
seperti sudah hilang harapan.
“Mengapa
kau tidak membuka kelas bernyanyi untuk pria? Aku yakin ada pria yang ingin
belajar menyanyi. Aku terbangun setelah 20 tahun, tetapi yang Aku lihat adalah
kelas bernyanyi untuk ibu rumah tangga.” Kata Dong Chan.
“Kak Dong
Chan. .. Hal-hal seperti itu pasti akan gagal. Pria hanya bernyanyi ketika
mereka mabuk.” jelas Dong Sik. Dong Chan pun menganguk mengerti.
“Hei, kau
harus berpikir untuk kembali dengan Young Tak. Jangan sesederhana itu hanya
karena ini bukan hidupmu. Aku hanya mengatakan ini karena kau terlihat agak
tenang akhir-akhir ini. Kau membutuhkannya. Dan dia adalah mitra terbaik
untukmu.” Kata Dong Chan pada adik wanitanya.
“Young
Tak tidaklah idiot. Dia tidak akan membawanya kembali. Dia mungkin pingsan dan
dirawat di rumah sakit jika dia mendengar itu.” Kata Dong Sik
“Diam
itu. Aku juga tidak menginginkannya. Aku
memiliki standar tinggi.” Kata Dong Joo
“Young
Tak ada di rumah sakit... Dia terluka dalam kecelakaan. Jadi kunjungi dia.”
Kata Dong Chan. Keduanya terkejut.
“Kenapa
dia terluka? Astaga, aku benar-benar tidak suka dia.” Keluh Dong Joo
berpura-pura acuh.
“Hei,
berhenti berkencan dengan pria aneh dan mencoba menyelesaikannya dengan Young
Tak.” Keluh Dong Chan pada adiknya.
“Kapan
kakak akan menikah?” tanya Dong Ju, Dong Chan berpikir itu Omong kosong lalu
memikirkan sesuatu.
“Kupikir
aku harus menikah suatu hari nanti.” kata Dong Chan. Dong Ju menegaskan Dong
Chan harus melakukanya.
“Kau
sudah berusia 52 tahun. Kau akan berusia 60 dalam waktu singkat.” Kata Dong
Joo. Dong Chan tiba-tiba memikirkan kalau umurnya kaan 60 Tahun.
Di
ruangan
Hyun Gi
menyusulkaan melakukan parodi pada film yang populer pada tahun 1999 dan yang
lain mengusukan dengan konser dengan penyanyi yang populer saat itu. Tuan Park
memberitahu Saluran lain sudah melakukan
hal serupa.
Dong Chan
masuk ruangan tersenyum lebar melihat Mi Ran sedang rapat dengan timnya.
Keduanya saling mengubar senyuman.
“Kita
tidak harus membatasi diri hingga tahun 1999. Ini adalah gambar yang Aku
temukan.” Ucap Mi Ran memperlihatkan
ponsel dengan gambar Barang 90-an
“Ini
adalah koleksi tren dari tahun 1990-an.” Jelas Mi Ran dan berpikri itu bagus.
“Kita
akan mengambil musik dan drama populer dari waktu itu dan mendramatisirnya ke masa sekarang. Idola
yang benar-benar panas akan memiliki rambut mereka di kuncir dan memakai
kacamata hitam kecil.” Kata Tuan Park. Hyun Gi mengikuti gaya 90an yang
berlebihan.
“Tidak,
tidak, Pak. Seseorang yang tampan harus melakukannya.” Ucap Tuan Park.
“Aku suka
ini. Kau tahu film itu, bukan?
"Surat cinta". Pada akhirnya, dia pergi ... Alih-alih itu,
kita bisa mengatakan, "Ayo menari!" kata Hyun Gi mengebu-gebu dan
semua hanya bisa melonggo.
“Aku
tidak akan terlibat, tapi terlalu menyedihkan untuk ditonton.” Jika kita membuat pertunjukan seperti itu, apakah
kalian akan menontonnya?” kata Dong Chan. Semua pikir tak menonton.
“Benar
kan? Kalian perlu mengambil pendekatan yang berbeda. Akan lebih baik untuk
mengambil item 2019 dan menerapkannya ke tahun 1999. Misalnya, Ambil
"Surat Cinta" dan menulis
ulang untuk membuat versi 2019.” Jelas Dong Chan.
“Alih-alih
buku di perpustakaan, dia bisa melihat aplikasi. Alih-alih sepeda, si
protagonis dapat mengendarai skuter elektronik. Bukankah ini lebih baik?” ucap
Dong Chan.
“Mari
kita lanjutkan apa yang kita diskusikan. Ada Lee Jung Hyun. Aku memiliki
keraguanku tetapi kau meninggalkanku Uhm Jung Hwa.” Kata Hyun Gi mencoba menyanyi
ala 90an.
“Aku
bilang berhenti! Jangan lakukan hal seperti itu. Seperti yang ku katakan
sebelumnya? Kau harus membuat pertunjukan dari sudut pandang pemirsa. Jangan
lakukan hal yang ingin kau lakukan. Kau Pergi saja ke karaoke” Kata Dong Chan
keasl.
“Lalu
Rekam sendiri.” Komentar Hyun Gi. Dong Chan membalikan badan mengaku Itu yang
ingin dilakukan.
Dong Chan
sudah ada di ruang editing, merasa tubuhnya terasa dingin dan bertanya Apakah
AC di sini nyala. Ji Hoon mengaku sengaja menyalakannya untuk Dong Chan. Dong
Chan mengeluh kedinginan jadi bisa kena flu meminta Ji Hoon agar mematikan itu.
Ji Hoon
mematikan AC, lalu Dong Chan melihat suhu tubuhnya berubah dan menyuruh Ji Hoon
segera Cepat dan nyalakan kamera. Ji
Hoon menyalakan camera. Dong Chan bertanya Apakah sudah siap, Ji Hoon menganguk
kalau sudah siap mereka.
“Suhu
saat ini adalah 33,3 ℃. Aku
telah melewati titik kritis. Tidak ada masalah dengan jantungku. Tangan dan
kakiku juga tidak mati rasa. Yang terpenting .apakah akhirnya aku mulai terasa panas juga.” Ucap Dong Chan
membuat laporan.
Ji Hoon
yang merekam terlihat menatap dalam Dong Cha, seperti terharu. Dong Chan heran
dengan tatapan Ji Hoon. Ji Hoon ingin tahu Mengapa Dong Chan memutuskan untuk
berpartisipasi dalam percobaan in, Apakahu tidak menyesalinya, karena itu
sangat sulit baginya.
“Apakah
kau akan melakukannya lagi jika kita dapat memutar balik waktu?” tanya Ji Hoon.
“Aku
pasti melakukannya.” Kata Dong Chan. Ji Hoon ingin tahu alasanya.
“Karena
tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Aku harus melakukan hal-hal yang
tidak ingin dilakukan orang lain untuk
hari esok yang lebih baik, Makanya aku disebut sebagai PD” ucap Dong Chan
“Bisakah
aku memperlakukanmu seperti kakakku?”kata Ji Hoon bangga. Dong Chan mengeluh
mendengarnya agar melupakan saja.
“Aku
lebih tua dari ayahmu.” Ucap Dong Chan. Ji Hoon pikir kalau akan memanggilnya
seperti orang tua.
“Iya.
Lansia ini akan pergi ke Kantor Presiden... Kau Bersihkan peralatan.” Ucap Dong
Chan lalu keluar ruangan.
Tiba-tiba
Dong Chan kembali masuk memberitahu agar Ji Hoon bisa mengubah nama kontaknya.
Ji Hoon bisa tersenyum karena Dong Chan bisa dianggap seperti kakaknya.
Ha Young
kaget kalau Tuan Kim meminta agar menjadi Koresponden di Washington padahal
sudah mengundurkan diri. Tuan Kim menaku tahu apa yang dirasakan Ha Young
Tetapi jika Ha Young pergi seperti ini, itu membuatnya lebih tidak bertanggung
jawab.
“Tentu
saja menjadi koresponden di Washington bukan pekerjaan untuk kepala biro. Itu
sebabnya Kau harus menganggap ini sebagai kesempatan bagi kamu untuk
bertanggung jawab. Anggap saja sebagai penurunan pangkat. Kau Tetap di sana
selama dua tahun. Itu juga akan membuatmu merasa lebih baik.” Ucap Tuan Kim
Ha Young
keluar dari ruangan Tuan Kim dan terdiam melihat Dong Chan yang berjalan
dilorong. Dong Chan pun mengobrol di ruangan bertanya apakah Ha Young akan
kembali setelah dua tahun. Ha Young menganguk dan berharap mereka bisa saling
bertemu sebagai teman ketika kembali.
“Apakah
Aku terlalu tak tahu malu?” tanya Ha Young menatap Dong Chan lebih dalam.
“Kita
akan pergi minum-minum. Sebagai teman. Jaga dirimu dan tetap sehat.” Ucap Dong
Chan tulus
“Ku harap
kau akan tetap bahagia.” Balas Mi Ran. Dong Chan pun mengucapkan Terima kasih.
“Aku akan
menjadi lebih bahagia.” Kata Mi Ran. Dong Chan sangat berharap begitu.
“Apakah
kau baik-baik saja?” ucap Dong Joo lalu mengeluarkan kameranya. Byung Tak heran
yang akan dilakukan Dong Joo.
“Kak Dong
Chan berjanji akan memberiku 500 dolar jika
Aku mengiriminya gambar untuk membuktikan Aku datang untuk melihatmu.”kata Dong
Joo.
Byung Tak
bingung, Dong Joo menyuruh mantan suaminya agar diam. dan Tersenyum. Byung Tak
mengeluh kalau ia benar-benar sakit. Dong Joo tetap menyurh Byung Tak tersenyum
dan mengangkat dua jarinya.
Di
ruangan Tuan Kim, Tuan Kim kaget kalau
Dong Cahn ingin menyiarkan wajahnya di saluran TV sebagai iklan. Dong Chan
membenarkan, Tuan Kim mengeluh dan bertanyaApakahtahu berapa biayanya dan Ia
pikir Juga, itu tidak akan pernah melewati musyawarah.
“Kita
harus menangkapnya, apa pun yang terjadi. Dia seorang pembunuh yang membunuh
dua orang.” Ucap Dong Chan.
“Tapi
kita masih belum bisa melakukan itu. Itu tidak mungkin.” Kata Tuan Kim menolak.
“Apakah
kau masih di sisi Lee Hyeong Du?” kata Dong Chan curiga, Tuan Kim mengeluh
mendengarnya.
“Lee
Hyeong Du menargetkan kita bahkan dari penjara. Mi Ran nyaris mendapat
masalah. Apakah kau tidak tahu apa yang
aku maksud? Hong Suk Hyung, tidakkah kamu memiliki hati nurani? Kau harus mencoba
untuk bertanggung jawab dan perbaiki
kesalahanmu!” tegas Dong Chan marah
“Dong
Chan.. Bagaimana kamu bisa ...” kata Tuan Kim dan tiba-tiba Dong Chan berdiri
dari tempat duduknya melihat jam tanganya
Dong Chan
terllihat wajah bahagia memberitahu kalau Suhu tubuhnya tidak naik hanya Detak
jantungku naik, tetapi suhu tubuhnya sama. Ia lalu bergegeas keluar ruangan,
Tuan Kim bingung ada apa dengan Dong Chan.
Dong Chan
berlari memanggil Mi Ran memberitahu Suhu tubuhnya tidak akan naik bahkan
ketika menjadi gelisah atau marah, lalu memperlihatkan jam tanganya. Mi Ran
terlihat senang melihatnya.
“Aku akan
melakukan perjalanan singkat untuk menemui Profesor Hwang. Jangan pulang dan tunggu
di sini. Jangan berkeliling sendiri.” Kata Dong Chan. Mi Ran menganguk setuju.
Di ruang
rapat, Hyun Gi mengajak timnya agar merekam video teaser dan mempromosikannya
terlebih dahulu. Tuan Park pikir Acara tidak sampai sebulan kemudian, seperti
tak percaya kalau Hyun Gi ingin membuat teaser sekarang.
“Ini
strategi untuk mengamankan waktu udara. Kita akan mengudarakan teaser acara
baru selama sebulan di TBO. Kita akan memotret komentar pendek di luar ruangan
seperti perkenalan. Itu akan meningkatkan harapan orang” jelas Hyun Gi
“Kita
hanya akan menunjukkan bagian belakang bintang yang kita casting . untuk
membuat orang penasaran. Mi Ran, bisakah kau mendapatkan daftar pemerannya?”
kata Hyun Gi. Mi Ran menganguk mengaku sudah tahu.
“Akan
lebih baik jika para pemain bekerja sama dengan baik.” Kata Hyun Gi.
Semua kembali
berkerja untuk treaser baru, Mi Ran tanpa sadar sudah mulai malam dan semua
orang sudah pulang. Dong Chan mengetuk meja menyadarkan Mi Ran kalau sudah
datang. Mi Ran tersenyum bertanya Apa yang Profesor Hwang katakan.
“Ayo
pergi. Kita bisa bicara dalam perjalanan pulang.” Kata Dong Chan dengan
senyuman. Mi Ran pun ikut tersenyum menganguk mengerti.
Di dalam
mobil, Dong Chan merasakan kedinginan, Mi Ran bertanya apakah Dong Chan merasa
kedinginan, Dong Chan menganguk dan merasa kalau ini sangat keren. Mi Ran pikir
kalau besok bisa mendapatkan suntikan besok, Dong Chan langsung melarang agar tunggu
saja beberapa hari lagi.
“Ini
belum berakhir sampai selesai. Profesor Hwang mengatakan kepadaku bahwa Aku
perlu mendapatkan satu kesempatan terakhir dan lihat bagaimana Aku bereaksi
terhadap hal itu.” Ucap Dng Chan.
“Apakah
kau benar-benar kedinginan?” tanya Mi Ran. Dong Chan menganguk. Mi Ran memuji
kalau Ini sangat keren.
“Aku
mulai kedinginan jauh lebih mudah dari sebelumnya. Aku merasa tubuh saya
perlahan mulai bereaksi terhadap suntikan itu. Dan ini mungkin perubahan terbesar
yang pernah Aku alami sejak mangambil
suntikan. Suhu tubuhku saat ini adalah 34,7 ° C.”ucap Dong Chan bahagia membuat
laporan didepan kamera.
Dong Chan
akhirnya mulai tertidur dengan selimut sementara Mi Ran masih tidur dengan AC
yang menyala dan juga tanpa selimut.
Kyung Ja
pikir Mi Ran pintar dengan banyak hal Tapi dia tidak begitu pintar kalau
menyangkut Direktur Ma. Ia pikir Mi Ran tidak tahu bagaimana mengendalikan pacarnya.
Young Sun pikir Itu karena Mi Ran menyukainya.
“Ku pikir
dia benar-benar menyukainya.” Kata Young Sun, Kyung Ja seperti tak menyadarinya
lalu menerima telp dari sang pacar.
“Halo
sayang.. Aku baru saja berbicara dengan temanku tentang kehidupan, masyarakat,
dan budaya. Aku mencintaimu juga. Jangan bekerja terlalu banyak, tetapi
hasilkan banyak uang... Tahu kan? Aku akan menghubungimu nanti.” ucap Kyung Ja
bergaya seperti anak remaja yang manja.
Young Sun
yang melihatnya hanya bisa menghela nafas, tak percaya Kyung Ja baru saja
bertemu dengannya, dan sudah mengatakan kepadanya bahwa mencintainya. Kyung Ja
pikir Kembali pada hari-hari, orang-orang biasa mendekatinya setiap kali mereka
mendapat kesempatan.
“Tetapi
berkencan di usia kita bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Aku harus
memanfaatkan yang terbaik.” Kata Kyung Ja.
Ji Hoon
pulang menyapa ibu dan melihat Kyung Ja dengan memanggilnya bibi. Young Sun pun
bertanya apakah anaknya sudah makan. Ji Hoon mengaku sudah makan dengan rekan
kerjaku dan Mi Ran Nuna.
Kyung Ja tak percaya Ji Hoon memanggil Young
Sun Ibunya, lalu ia sebagai bibi sementara Mi Ran dipanggil Nuna. Ia ikir kalau
Ini sangat rumit. Ji Hoon pun tak bisa
berkata-kata.
Ji Hoon
akhirnya duduk di meja makan dengan ibunya makan cemilan. Young Sun bertanya
apakah anaknya bersenang-senang di tempat kerja. Ji Hoon menganguk kalau Menjadi sutradara tampaknya sangat keren dan
memutuskan akan menjadi sutradara hebat seperti Direktur Ma Dong Chan.
“Ma Dong
Chan? Pacar Mi Ran?” kata Young Sun tak
percaya dan memastikan. Ji Hoon menganguk. Young Sun berkomentar mereka memiliki
hubungan yang aneh.
“Apa yang
Ibu pikirkan tentang dibekukan dalam kapsul cryonic?” tanya Ji Hoon. Young Sun
tak mengerti maksud ucapanya anaknya.
“Maksudku,
Ibu sedang mengalami masa sulit sekarang. Apakah Ibu tidak pernah menginginkan untuk
melarikan diri dari kenyataan dan memulai kehidupan baru di masa depan yang
lebih baik?” tanya Ji Hoon.
“Tidak...
Aku mungkin sudah bercerai, tapi Aku senang karena aku memiliki Anak-ku. Melihatmu
tumbuh seperti ini . adalah sumber kebahagiaanku. Apa gunanya bangun dalam 20
tahun?” ucap Young Sun.
“Aku
tidak akan bisa melihatmu tumbuh dewasa. Dan tidak banyak yang akan berbeda setelah
20 tahun atau waktu lain di masa depan. Ini seperti menunda pekerjaan rumahmu. Bagaimanapun,
hidup adalah tentang penderitaan.” Jelas Young Sun.
“Bagaimana
denganmu? Apakah Kau akan masuk kedalam kapsul?” tanya Young Sun.
“Tidak,
Aku juga merasa senang bisa hidup dalam
periode waktu yang sama seperti Ibu.” Kata Ji Hoon.
“Aku
telah membesarkan seorang putra yang luar biasa... Baguslah.” Kata Young Sun bangga.
Bersambung ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar