PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 12 November 2019

Sinopsis The Tale Of Nok Du Episode 24

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Dong Joo akan masuk ke istana dan melihat Ratu ingin meninggalkan kamarnya. Pengawal memperingatkan kalau Ratu tidak dapat meninggalkan kamarnya. Ratu tak peduli ingin pergi karean Norigae-nya hilang dan yakin menjatuhkannya malam itu.
“Aku harus menemukannya dengan cepat.” Kata Ratu. Pengawal memberitahu ini adalah perintah kerajaan.
“Beraninya kau? Minggir sekarang. Jika Aku tidak menemukannya, maka Aku tidak akan memaafkanmu. Minggir sekarang jika Kau tidak ingin mati!” kata Ratu marah pada pengawal
“Yang mulia. Tolong jangan membuat keributan.” Ucap kepala Dayang. Ratu langsung memeluk Nyonya Kim sambil menangis karena Norigae-nya yang hilang. 



Saat itu Dong Joo melihat dari kejauhan, Ratu langsung menghapus air matanya tak ingin ada orang yang melihatnya dan tahu kalau Dong Joo adalah pelayan baru Nyonya Kim meminta maaf karena  tidak bisa kembali ke kamarnya.
“Aku memintanya untuk membawakan untukku pakaian dan ramuan untuk lutut.” Ucap Nona Kim. Ratu seperti memilki ide.
“Kau bisa pergi ke sana tanpa menimbulkan kecurigaan. Bisakah kau mencari sesuatu?” kata Ratu berjalan mendekati Dong Joo. Dong Joo terlihat bingung.
“Itu adalah setengah dari norigae. Kamu akan mengenalinya saat melihatnya. Itu sangat Aku sayangi, jadi tolong temukan.” Perintah Ratu.
**
Dong Joo mencari di dekat pepohonan sambil mengeluh  Bagaimana menemukan hal kecil itu Lalu mengingat saat Nok Du menjatuhkan barang yang sama dan bertanya apakah itu milknya. Nok Du mengaku itu miliknya. Saat itu Nok Du datang bertanya Apa yang sedang dicari. 

“Ini bukan apa-apa. Ngomong-ngomong, dari mana kau mendapatkan ... norigae itu?” tanya Dong Joo. Nok Du terlihat gugup .
“Kenapa kau bertanya?” balas Nok Du. Dong Joo memastikan apakah Nok Du mengambilnya di istana
“Aku tidak mengambilnya. Itu dari ibuku.” Akui Nok Du. Dong Joo pun menganguk mengerti.
“Lalu Kenapa kau ada di sini?” tanya Dong Joo. Nok Du meminta Dong Joo agar Datang ke ayunan pukul 9 malam ini.
“Aku datang untuk memberitahumu ini.” Kata Nok Du. Dong Joo ingin tahu alasannya harus datang.
“Kau ingin melihat lautan. Jadi ayo kita pergi.” ucap Nok Du. Dong Joo mengeluh agar Nok Du Jangan konyol.
“Mari kita pergi. Jika kita melakukan perjalanan sepanjang malam, kita akan dapat melihat matahari terbit. Itu indah. Kau harus ikut denganku. Bisa kan?” kata Nok Du mengebu-gebu. Dong Joo pun menganguk mengerti.
“Kau harus datang... Aku akan pergi sekarang. Selamat tinggal.”kata Nok Du berjalan lebih dulu sambil memegang pipi Dong Joo 


Di ruang rapat
Salah satu pengikuti Yool Moo kaget mengetahui tentang sesuatu. Yool Moo memberitahu Nok Du adalah putra yang ditinggalkan Raja. Merka tak percaya Raja bisa melakukan tindakan keji seperti itu untuk naik takhta, ia pikir Nok Du adalah pewarisnya.
“Raja bisa saja menyerahkan tahta ketika saatnya tiba, jadi kenapa melakukan itu?” tanya anak buah Yool Moo
“Itu karena dia bukan raja pada waktu itu. Kita tidak perlu khawatir tentang itu. Inilah faktanya. Raja berusaha membunuh putranya yang baru lahir, dan putranya masih hidup. Dan dia ada di dekatnya.” Kata Yool Moo
“Jadi ini penyebab baru yang Anda sebutkan sebelumnya.” Komentar Tuan yang duduk disamping Yool moo
“Namun, Raja tidak tahu dan masih mencari putranya. Bahkan, dia masih ingin membunuhnya.” Kata Yool Moo
“Itu terlalu jahat. Aku sadar bahwa saudara dan anak-anak  memperebutkan tahta, tapi .Setelah kebenaran terungkap, itu akan merusak reputasi Raja. Bagaimana seharusnya kita melakukan ini?” kata Anak buah Yool Moo 
Nok Du bertemu dengan Kim Sook mengaku telah menemukan cara. Kim Sook ingin memastikan kalau Nok Du benar-benar sudah menemukanya. Nok Du memberikan sebuah kotak seperti isinya adalah kedelai fresmestasi yang bisa dicetak.
Flash Back
Nok Du bertemu dengan pedagang besi bertanya apakah bisa melakukanya. Si pria memastikan aklau kuncinya tampak seperti mangkuk terbalik. Nok Du membenarkan. Si pria pikir u akan mencoba membuatnya bekerja karean Kepala administrasi .meminta bantuan dari pabriknya.
“Ngomong-ngomong, apa yang akan kau masukkan ke dalam bau ini?” tanya si pria.
“Aku ingin mengisinya dengan tanah halus.” Kata Nok Du. S pria memberitahu Ada toko tembikar di ujung gang jadi harus pergi ke sana



Kim Sook memberitahu kalau Pertemuan mereka akan segera berakhir. No Du pikir akan memulai misinya segera dan punya rencana dan seseorang yang bisa membantunya. Ia memastikan kalau Kim Sook akan baik-baik saja
“Bahkan jika itu bukan untukmu, Aku tidak punya rencana untuk terus bekerja untuknya  setelah menemukan identitas sejati Pangeran Neungyang.” Ucap Kim Sook
“Jika kamu membutuhkan tempat persembunyian ...” kata Nok Du dan Kim Sook langsung memotongnya.
“Kami akan menemukan tempat, jadi jangan khawatir. Jaga saja sisanya.” Jelas Kim Sook. Nok Du menganguk mengerti. 

Di ruangan
Yool Moo memberitahu  akan membawa orang itu ke Raja besok jadi pasti akan sangat terkejut  ketika menyadari bahwa putranya yang membuatnya putus asa untuk menemukan telah berada di dekatnya selama ini.
Dalam bayangan Yool Moo, Nok Du dibawah dengan mata tertutup ke hadapan Raja. Raja melotot kaget mengetahui kalau Nok Du adalah anak yang selama ini akan dibunuh karena ingin mengambi tahtanya.
“Namun, dia akan gembira. Karena... dia akhirnya akan bisa membunuhnya.” Ucap Yool Moo yakin. Si pria tak mengerti maksud ucapan Yool Moo
“Buta oleh keserakahannya yang keji, Raja akan membunuh putranya dua kali. Tidak ada yang akan bisa memihaknya.” Ucap Yool Moo yakin
“Kalau begitu., bagaimana kau berencana untuk menangkapnya?” tanya anak buahnya. Yool Moo memberitahu kalau setiap orang memiliki kelemahan.


Yool Moo keluar dari ruangan memerintahkan Dan Oh agar Tangkap gadis kecil ini dan ayahnya saat ini juga. Dan Oh menganguk mengerti.  Saat itu seorang prai memberitahu kalau kuda mereka lari, Dan Oh kaget mendengarnya.
“Aku mengikatnya, tetapi talinya terlepas, dan kudanya lari.” Kata Si pria. Dan Oh pun meminta Yool Moo agar menunggu saja.
Kim Sook berpura-pura membuat air keluar dari rumah gisaeng agar memastikaan Dan Oh pergi. Setelah itu memberikan hormat pada Yool Moo yang sedang menunggu dan memberikan kode pada pria yang duduk didekat Yool Moo.
Beberapa pria dimeja sebelah mulai adu mulut kalau yang cocok dengan wanita itu dirinya. Mereka saling mengumpat memperbuatkan seorang wanita, Yool Moo yang ada disampingnya mencoba tak peduli.  Mereka terus adu mulut dan salah satu pria mencoba bersembunyi dibalik badan Yool Moo.
Saat itu pria yang lainya akan melempar air kimchi, tapi yang terjadi malah mengenai wajah Yool Moo dan Yool Moo tak bisa membuka matanya, Semua pun panik, Kim Sook datang membantunya
“Tuanku, apakah kau baik-baik saja? Aku akan menyiapkan air mandi Anda dan satu set pakaian baru. Silakan ikuti Aku.”kata Kim Sook mengajak Yool Moo pergi.
“Aku bisa berubah sendiri. Dapatkan untukku air dingin.” Kata Yool Moo tak bisa membuka matanya saat masuk ruangan sambil membuka jubahnya. 



Kim Sook datang dengan Nok Du yang menyamar sebagai wanita lalu memberikan air dingin untuk Yool Moo.  Yool Moo mulai mencucinya, tapi tiba-tiba tangan Kim Sook dipegang dengan erat. Kim Sook kaget bertanya ada terjadi sesuatu.
“Apakah ada orang lain di sini?” tanya Yool Moo. Kim Sook terlihat gugup lalu mengaku tak ada
“Apakah Anda bertanya apakah ada orang lain selain kita? Tidak ada yang masuk.” Ucap Kim Sook. Yool Moo bisa membuka matanya dan melihat tak ada siapapun.
Kim Sook bisa bernafas lega karena saat Yool Moo mencuci mata Nok Du mengambil kunci dari baju Yool Moo untuk mencetak kunci. 

Yool Moo akhirnya naik kuda heran karena kuda yang tenang bisa melarikan diri Dan ingin tahu mengapa timah itu dibatalkan. Saat itu mereka sudah sampai ditempat Aeng Du dan Tuan Hwang tinggal bersama tapi terlihat seperti sudah tak penghuni.
Sementara Tuan Hwang datang dengan Tuan Yeon mengedor pintu rumah Yool Moo. Pengawal dengan sinis bertanya siapa yang datang. Tuan Yeon ketakutan berdiri dibelakang Tuan Hwang. Tuan Hwang mengeluh kalau mereka benar-benar tidak tahu siapa dia.
“Aku ... Aku ...”ucap Tuan Yeon bingung. Tuan Hwang langsung mentup mulutnya mengejek kedua pengawal pasti tak tahu.
“Kalian pasti benar-benar tidak mengenalnya. Maka kalian tidak perlu tahu. Dari apa yang kita ketahui, ada seorang pria yang tinggal di sini yang memiliki kulit putih, wajah cantik, dan terlihat sangat sombong. Katakan padanya untuk keluar.” Ucap Tuan Hwang.  Saat itu pengawal langsung memberikan pedang.
“Aku bertanya untuk bertemu seorang pria, dan kalian memberiku pedang.” Kata Tuan Hwang
“Ada pesta hari ini, dan dia banyak minum. “ ucap Tuan Yeon terlihat ketakutan.
Saat itu Hwang Tae keluar dari rumah, Tuan Yeon tak sengaja menabraknya karena berjalan mundur dan langsung mencengkram bajunya. Hwang Tae bingung.
“Aku melihat bahwa aku menemukan orang yang tepat. Kau berada di istana beberapa hari yang lalu, bukan?” kata Tuan Yeon.
“Baiklah. Tapi aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya.” Ucap Hwang Tae bingug.
“Aku tidak peduli. Kau pergi dengan kuda, dan Kau memecahkan cincin amethyst-ku bahkan Aku telah jatuh secara tidak sengaja. Tapi kau melarikan diri hari itu, jadi Aku bertanya-tanya dan hampir tidak berhasil menemukanmu. Apakah Kau tahu betapa berharganya topi itu bagiku?” kata Tuan Yeon marah
“Maaf? "Topi string"? Tapi Anda baru saja mengatakan itu cincin.” Ucap Hwang Tae bingung. Tuan Yeon pun panik karena kebohongan terbongkar. Tuan Hwang mengeluh Tuan Yeon itu memang bodoh.
Akhirnya Tuan Hwang mencoba melawan dua pengawal dan Tuan Yeon menjatuhkan Hwang Tae lalu memukul hidungnya sendiri sampai berdarah, lalu berteriak meminta agar memanggil biro polisi.
Yool Moo ke tempat Aeng Du, setelah pengawal masuk ke rumah. Dan Oh memberitahu tidak ada seorang pun di sini. Yool Moo kaget lalu mengajak untuk pergi ke tempatnya. 




Tuan Hwang mengeluh karena terlalu lama datang padahal dia sudah lama melawan pengawal yang tangguh.  Saat itu Nok Du datang, Tuan menerima laporan tentang keributan Hwang tersenyum Pangeran mereka akhirnya datang. Nok Du mengaku
“Astaga, hidungku berdarah. Dia merusak barang berhargaku dan berpura-pura seolah dia tidak bersalah, jadi Aku datang ke sini untuk menghadapinya tentang hal itu. Tetapi lihat apa yang telah dilakukannya.  Dia benar-benar memukuliku. Kau harus menangkapnya sekarang.” Ucap Tuan Yeon melapor
“Ini adalah rumah pribadi Pangeran Neungyang. Dan dia adalah teman dekatnya.” Kata pengawalnya. Nok Du kaget mengetahui kalau ini tempat tinggal Pangeran Neungyang?
“Terus kenapa? Apakah Kamu pikir dia bisa bebas dari hukuman  hanya karena dia adalah teman Pangeran Neungyang? Ayo Tangkap dia.” Ucap Nok Du dan akhirnya pengawal membawa Hwang Tae keluar dari rumah.

Hwang Tae dimasukan ke dalam penjara lalu berbicara pada adiknya kalau sudah terlambat dan Ini sama sekali tidak berguna. Nok Du memberitahu kalau Hwang tae tidak akan lama di sini dan menurutnya Ini adalah tempat teraman untuknya. Hwang Tae terlihat bingung.
“Malam ini, Pangeran Neungyang akan tamat.” Ucap Nok Du yakin. Hwang Tae ingin tahu apa yang direncanakan kali ini.
“Kau akan dibebaskan besok. Kau dapat bersembunyi untuk sementara waktu dan pergi  setelah kekacauan mereda. Aku akan pergi sekarang.” Ucap Nok Du
Yool Moo akhirnya sampai di rumah dan melihat ada kekacauan. 


 Raja sedang dikamar ingin tahu kabar Ratu, Kasim memberitahu alau Ratu  belum mengatakan apapun secara khusus, Raja bertanya apakah  tidak ada lagi yang terjadi. Kasim menjawab tak ada tapi  kepala administrasi muda sering datang mengunjunginya
“Apakah kau berbicara tentang Petugas Yeon?” kata Raja. Kasim membenarkan.
“Apakah dia punya sesuatu untuk dikatakan?” tanya Raja. Kasim menjawab tak ada. 

Sementara Dong Joo sudah diayunan sendirian, tapi Nok Du belum datang dan berpikir datang ke sini terlalu dini. Ia pun berpikir harus pergi dan mengejutkannya.
Raja di kamarnya memastiakan kalau Nok Du  datang karena dia khawatir. Kasim membenarkan kalau Nok Du bertanya apa yang mengganggu Raja dan Apakah Raja menjadi lebih baik dan Apakah Raja sudah makan apa pun. Ia memberitahu Nok Du bertanya seperti itu setiap kali datang.
“Aku tahu ini sudah sangat terlambat, tetapi bisakah Kau memanggilnya untuk-ku? Katakan padanya untuk datang dan menemuiku begitu dia datang ke istana.”ucap Raja. Kasim menganguk mengerti.
“lalu Bagaimana keadaan napi?” tanya Raja. Kasim memberitahu Tuan Jung menolak untuk makan apa pun  atau minum setetes air bahkan nyaris tidak memegang.
“Dia berusaha mati tanpa seizinku sementara aku terbaring di tempat tidur seperti ini. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku harus pergi menemuinya sekarang.” Kata Raja. 

Nok Du pergi ke tempat Kim Sook memberikan kunci meminta agar segera bergegas. Akhirnya Nok Du masuk ruangan dan mengeser rak buku, lalu membuka pintu brangkas dengan kunci. Tapi kuncinya seperti tak pas, Kim Sook panik. Tapi Nok Du bisa memasukan dengan benar lalu melihat ada buku catatan perjanjian.
Ia melihat isinya lalu merobek  lembaran yang berisi nama Kim Sook, setelah itu bergegas keluar. Kim Sook pun menyuruh Nok Du agar bergegas pergi. 

Didepan kantor biro kepolisian,  Yool Moo kaget melihat Dong Jo begitu pun juga sebaliknya lalu sama-sama bertanya Apa yang membawanya kemari. Dong Joo  bertanya Apakah Yool Moo datang untuk melihat Nok Du.
“Orang-orang yang tinggal bersamanya juga menghilang. Apakah Kau benar-benar tidak tahu ke mana dia pergi?” ucap  Yool Moo mengajak Nok Du berbicara ditempat lain.
“Aku tidak tahu. Tetapi mengapa kau mencarinya dan keluarganya?” tanya Dong Joo
“Itu bukan urusanmu.” Kata Yool Moo. Dong Joo pun ingin tahu Apa rencana Yool Moo sekarang.
“Apakah kau khawatir?” sindir Yool Moo. Dong Joo mengaku khawatir  karena Yool Moo yang terus mengamuk. Yool Moo tak percaya dianggap Mengamuk.
“Tolong berhenti melibatkan Nok Du antara kamu dan Aku. Bagiku, dia ... Tolong, aku mohon padamu.”kata Dong Joo yang tak menyelesaikan ucapanya.
“Siapa dia bagimu? Haruskah aku memberitahumu?” kata Yool Moo dengan tatapan sinisnya. 



Nok Du sudah sampai istana dan siap melaporkan buku yang dimiliki oleh Yool Moo. Saat itu Raja datang ke penjara meminta semua keluar dan hanya ia yang boleh dalam penjara. Semua pun akhirnya keluar dari penjara.
“Ini terlalu buruk... Aku datang sebelum kau bisa bunuh diri. Kau sepertinya tidak takut  seperti dulu. 20 tahun yang lalu, apakah Kau ingat melarikan diri dari ibukota ketika ada invasi?” sindir Raja.
“Anda cerdas .dan sangat berani.” Kata Tuan Jung. Raja pikir harus melakukannya karena muak menjadi domba hitam keluarga.
“Setelah invasi, Aku naik ke tahta yang mana Aku bisa kehilangan waktu sebentar. Tapi sebenarnya, aku takut ... tidak seperti kau yang selalu berani. Aku benar-benar takut. Ketakutan membuatku tetap waras di medan perang yang mengerikan itu.” Ungkap Raja.
“Aku takut dengan apa yang akan terjadi jika Aku tidak menjadi Raja.” Akui Raja.
“Anda sudah menjadi Raja.” Kata Tuan Jung dan mengeluh Raja masih berberikap seperti itu
“Aku masih berdiri di tengah dari medan perang berlumuran darah di mana panah menembaki-ku. Mantan raja berusaha mati-matian untuk tidak menyerahkan tahta kepadaku .sampai saat terakhir. Para punggawa sangat ingin menyingkirkan Aku.” Cerita Raja.
“Orang-orang meneriaki Aku karena kehidupan mereka sulit.Lalu... kau dan Yun menelantarkanku.” Ucap Raja. Tuan Jung mendengarnya seperti tak merasa seperti itu.
“Apakah Aku akan bisa mati sebagai Raja?” tanya Raja merasa penasaran. 


Nok Du akhirnya sampai di penjara bertemu dengan Kasim karena mendengar raja yang memintanya datang.  Ia mengaku juga punya sesuatu untuk dilaporkan kepadanya sekarang jadi meminta izin agar bisa masuk.
“Itulah mengapa, Aku harus membunuh ... anak itu.” Ucap Raja dengan pedang yang mengarah pada Tuan Jung. Nok Du yang mendengarnya berjalan mundur.
“Yang Mulia... Dia adalah putramu. Meskipun Anda mencoba membunuhnya, dia masih hidup... Dia adalah putramu! “teriak Tuan Jung
“Dia seharusnya tidak datang. Dia seharusnya tidak hidup.” Ucap Raja. Tuan Jung tak percaya mendengarnya.
“Aku tidak memiliki kemewahan untuk memiliki putra atau keluarga yang berhubungan dengan darah denganku .untuk melindungi tahtaku. Itulah harga dari tahta. Jadi Di mana bocah itu? Kau tidak bisa mati  sebelum menjawabnya.” Kata Raja.
Nok Du memegang buku ditanganya hanya bisa berkaca-kaca ternyata ia anak yang tak dinginkan oleh Raja. 


Dong Joo terlihat sangat kaget mengetahui tentang Nok Du yang sebenaranya. Yool Moo memberitahu kalau Raja membunuh seluruh keluarga Dong Joo dan menyeret hidupnya ke selokan. Ia tahu Dong Joo  membencinya.
“Kau membencinya dengan sepenuh hati dan berusaha mati-matian untuk membunuh  Raja sialan itu. Dia adalah Raja ... Dia adalah putra Raja.” Ucap Yool Moo.
Dong Joo teringat saat Nok Du menjatuhkan Norigae dari dalam bajunya. Ratu memberitahu  Itu adalah setengah dari norigae jadi Dong Jooakan mengenalinya dengan cepat. Ia mengku Ini sangat disayanginya, jadi tolong temukan.
“Ngomong-ngomong, dari mana kau mendapatkan norigae itu?” tanya Dong Joo. Nok Du mengaku kalau itu dari ibunya.
“Katakan padaku. Apakah Kau masih khawatir tentang dia? Apakah kau masih mencintainya? Jawab aku!”tanya Yool Moo penuh rasa amarah. Dong Joo berjalan mundur dan hanya bisa menangis 

Yool Moo kembali ke rumah, Dan Oh memberitahu kalau  mengatakan kepada mereka untuk menemukan tempat persembunyian untuk saat ini lalu akan tetap tinggal dan mengawalnya begitu Hwang Tae dibebaskan.
“Ngomong-ngomong, mengapa dia mengunci saudaranya ketika dia akan dibebaskan besok? Hanya untuk satu malam.” Ucap Yool Moo lalu memikirkan sesuatu yang aneh.
Ia tiba-tiba teringat sesuatu lalu membuka tempat rahasia dan bukunya sudah tak di dalam brangkas. 



Dong Joo berjalan ke tempat ayunan melihat Nok Du berdiri sendirian, lalu mengingat kembali saat Nok Du membuat kamarnya tetap terang dan  menegaskan kalau tidak ada hantu yang akan datang ke sini malam ini. Nok Du juga menganti kaos kakinya yang basah.
“Jika kakimu dingin, Kau akan masuk angin. Kau akan membuat hidupku lebih sulit jika Kau melakukannya.” Ucap Nok Du yang perhatian.
“Aku tidak akan meminta padamu untuk menyukaiku. Kau dapat memanfaatkan aku jika kau mau. Aku baik-baik saja dengan itu. Dengan Begitu... Tolong jangan menghilang dariku.” Ucap Nok Du saat menyatakan cinta padanya.
Nok Du juga mengajarkanya menari ditepi sungai, lalu ia membantu Nok Du membalut luka ditubuhnya. Nok Du pun menciumnya lebih dulu. Dong Joo pun saat itu mengeluh Nok Du yang  begitu takut padahal tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
“Itulah sebabnya  Aku mengatakan apa pun yang aku inginkan. Dan aku mengantarmu pulang karena aku mau. Maksudku, kenapa kau menangis?”ucap Nok Du mengusap wajah Dong Joo yang menangis.
Dong Joo mengingat senyuman Nok Du yang menemaninya saat bermain ayunan, lalu Nok Du yang mengandeng tanganya saat berjalan pulang. 





Dong Joo akhirnya berlari lalu memeluk Nok Du dari belakang dan langsung menangis. Nok Du menerima pelukan Nok Du pun ikut menangis karena sang ayah yang tak mau menerima dirinya. Keduanya sama-sama menangis didekat ayunan.

Bersambung ke episode 25

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar