PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Dong Joo
akan masuk ke istana dan melihat Ratu ingin meninggalkan kamarnya. Pengawal
memperingatkan kalau Ratu tidak dapat meninggalkan kamarnya. Ratu tak peduli
ingin pergi karean Norigae-nya hilang dan yakin menjatuhkannya malam itu.
“Aku
harus menemukannya dengan cepat.” Kata Ratu. Pengawal memberitahu ini adalah perintah
kerajaan.
“Beraninya
kau? Minggir sekarang. Jika Aku tidak menemukannya, maka Aku tidak akan
memaafkanmu. Minggir sekarang jika Kau tidak ingin mati!” kata Ratu marah pada
pengawal
“Yang
mulia. Tolong jangan membuat keributan.” Ucap kepala Dayang. Ratu langsung
memeluk Nyonya Kim sambil menangis karena Norigae-nya yang hilang.
Saat itu
Dong Joo melihat dari kejauhan, Ratu langsung menghapus air matanya tak ingin
ada orang yang melihatnya dan tahu kalau Dong Joo adalah pelayan baru Nyonya
Kim meminta maaf karena tidak bisa
kembali ke kamarnya.
“Aku
memintanya untuk membawakan untukku pakaian dan ramuan untuk lutut.” Ucap Nona
Kim. Ratu seperti memilki ide.
“Kau bisa
pergi ke sana tanpa menimbulkan kecurigaan. Bisakah kau mencari sesuatu?” kata
Ratu berjalan mendekati Dong Joo. Dong Joo terlihat bingung.
“Itu
adalah setengah dari norigae. Kamu akan mengenalinya saat melihatnya. Itu
sangat Aku sayangi, jadi tolong temukan.” Perintah Ratu.
**
Dong Joo
mencari di dekat pepohonan sambil mengeluh
Bagaimana menemukan hal kecil itu Lalu mengingat saat Nok Du menjatuhkan
barang yang sama dan bertanya apakah itu milknya. Nok Du mengaku itu miliknya.
Saat itu Nok Du datang bertanya Apa yang sedang dicari.
“Ini
bukan apa-apa. Ngomong-ngomong, dari mana kau mendapatkan ... norigae itu?”
tanya Dong Joo. Nok Du terlihat gugup .
“Kenapa
kau bertanya?” balas Nok Du. Dong Joo memastikan apakah Nok Du mengambilnya di
istana
“Aku
tidak mengambilnya. Itu dari ibuku.” Akui Nok Du. Dong Joo pun menganguk
mengerti.
“Lalu Kenapa
kau ada di sini?” tanya Dong Joo. Nok Du meminta Dong Joo agar Datang ke ayunan
pukul 9 malam ini.
“Aku
datang untuk memberitahumu ini.” Kata Nok Du. Dong Joo ingin tahu alasannya
harus datang.
“Kau
ingin melihat lautan. Jadi ayo kita pergi.” ucap Nok Du. Dong Joo mengeluh agar
Nok Du Jangan konyol.
“Mari
kita pergi. Jika kita melakukan perjalanan sepanjang malam, kita akan dapat
melihat matahari terbit. Itu indah. Kau harus ikut denganku. Bisa kan?” kata
Nok Du mengebu-gebu. Dong Joo pun menganguk mengerti.
“Kau
harus datang... Aku akan pergi sekarang. Selamat tinggal.”kata Nok Du berjalan
lebih dulu sambil memegang pipi Dong Joo
Di ruang
rapat
Salah
satu pengikuti Yool Moo kaget mengetahui tentang sesuatu. Yool Moo memberitahu
Nok Du adalah putra yang ditinggalkan Raja. Merka tak percaya Raja bisa
melakukan tindakan keji seperti itu untuk naik takhta, ia pikir Nok Du adalah
pewarisnya.
“Raja
bisa saja menyerahkan tahta ketika saatnya tiba, jadi kenapa melakukan itu?”
tanya anak buah Yool Moo
“Itu
karena dia bukan raja pada waktu itu. Kita tidak perlu khawatir tentang itu.
Inilah faktanya. Raja berusaha membunuh putranya yang baru lahir, dan putranya
masih hidup. Dan dia ada di dekatnya.” Kata Yool Moo
“Jadi ini
penyebab baru yang Anda sebutkan sebelumnya.” Komentar Tuan yang duduk
disamping Yool moo
“Namun,
Raja tidak tahu dan masih mencari putranya. Bahkan, dia masih ingin
membunuhnya.” Kata Yool Moo
“Itu
terlalu jahat. Aku sadar bahwa saudara dan anak-anak memperebutkan tahta, tapi .Setelah kebenaran
terungkap, itu akan merusak reputasi Raja. Bagaimana seharusnya kita melakukan
ini?” kata Anak buah Yool Moo
Nok Du
bertemu dengan Kim Sook mengaku telah menemukan cara. Kim Sook ingin memastikan
kalau Nok Du benar-benar sudah menemukanya. Nok Du memberikan sebuah kotak
seperti isinya adalah kedelai fresmestasi yang bisa dicetak.
Flash Back
Nok Du
bertemu dengan pedagang besi bertanya apakah bisa melakukanya. Si pria
memastikan aklau kuncinya tampak seperti mangkuk terbalik. Nok Du membenarkan.
Si pria pikir u akan mencoba membuatnya bekerja karean Kepala administrasi .meminta
bantuan dari pabriknya.
“Ngomong-ngomong,
apa yang akan kau masukkan ke dalam bau ini?” tanya si pria.
“Aku
ingin mengisinya dengan tanah halus.” Kata Nok Du. S pria memberitahu Ada toko
tembikar di ujung gang jadi harus pergi ke sana
Kim Sook
memberitahu kalau Pertemuan mereka akan segera berakhir. No Du pikir akan
memulai misinya segera dan punya rencana dan seseorang yang bisa membantunya.
Ia memastikan kalau Kim Sook akan baik-baik saja
“Bahkan
jika itu bukan untukmu, Aku tidak punya rencana untuk terus bekerja
untuknya setelah menemukan identitas
sejati Pangeran Neungyang.” Ucap Kim Sook
“Jika
kamu membutuhkan tempat persembunyian ...” kata Nok Du dan Kim Sook langsung
memotongnya.
“Kami
akan menemukan tempat, jadi jangan khawatir. Jaga saja sisanya.” Jelas Kim
Sook. Nok Du menganguk mengerti.
Di
ruangan
Yool Moo
memberitahu akan membawa orang itu ke
Raja besok jadi pasti akan sangat terkejut
ketika menyadari bahwa putranya yang membuatnya putus asa untuk
menemukan telah berada di dekatnya selama ini.
Dalam
bayangan Yool Moo, Nok Du dibawah dengan mata tertutup ke hadapan Raja. Raja
melotot kaget mengetahui kalau Nok Du adalah anak yang selama ini akan dibunuh
karena ingin mengambi tahtanya.
“Namun,
dia akan gembira. Karena... dia akhirnya akan bisa membunuhnya.” Ucap Yool Moo
yakin. Si pria tak mengerti maksud ucapan Yool Moo
“Buta
oleh keserakahannya yang keji, Raja akan membunuh putranya dua kali. Tidak ada
yang akan bisa memihaknya.” Ucap Yool Moo yakin
“Kalau
begitu., bagaimana kau berencana untuk menangkapnya?” tanya anak buahnya. Yool
Moo memberitahu kalau setiap orang memiliki kelemahan.
Yool Moo
keluar dari ruangan memerintahkan Dan Oh agar Tangkap gadis kecil ini dan
ayahnya saat ini juga. Dan Oh menganguk mengerti. Saat itu seorang prai memberitahu kalau kuda
mereka lari, Dan Oh kaget mendengarnya.
“Aku
mengikatnya, tetapi talinya terlepas, dan kudanya lari.” Kata Si pria. Dan Oh
pun meminta Yool Moo agar menunggu saja.
Kim Sook
berpura-pura membuat air keluar dari rumah gisaeng agar memastikaan Dan Oh
pergi. Setelah itu memberikan hormat pada Yool Moo yang sedang menunggu dan
memberikan kode pada pria yang duduk didekat Yool Moo.
Beberapa
pria dimeja sebelah mulai adu mulut kalau yang cocok dengan wanita itu dirinya.
Mereka saling mengumpat memperbuatkan seorang wanita, Yool Moo yang ada
disampingnya mencoba tak peduli. Mereka
terus adu mulut dan salah satu pria mencoba bersembunyi dibalik badan Yool Moo.
Saat itu
pria yang lainya akan melempar air kimchi, tapi yang terjadi malah mengenai
wajah Yool Moo dan Yool Moo tak bisa membuka matanya, Semua pun panik, Kim Sook
datang membantunya
“Tuanku,
apakah kau baik-baik saja? Aku akan menyiapkan air mandi Anda dan satu set pakaian
baru. Silakan ikuti Aku.”kata Kim Sook mengajak Yool Moo pergi.
“Aku bisa
berubah sendiri. Dapatkan untukku air dingin.” Kata Yool Moo tak bisa membuka
matanya saat masuk ruangan sambil membuka jubahnya.
Kim Sook
datang dengan Nok Du yang menyamar sebagai wanita lalu memberikan air dingin
untuk Yool Moo. Yool Moo mulai
mencucinya, tapi tiba-tiba tangan Kim Sook dipegang dengan erat. Kim Sook kaget
bertanya ada terjadi sesuatu.
“Apakah
ada orang lain di sini?” tanya Yool Moo. Kim Sook terlihat gugup lalu mengaku
tak ada
“Apakah
Anda bertanya apakah ada orang lain selain kita? Tidak ada yang masuk.” Ucap
Kim Sook. Yool Moo bisa membuka matanya dan melihat tak ada siapapun.
Kim Sook
bisa bernafas lega karena saat Yool Moo mencuci mata Nok Du mengambil kunci
dari baju Yool Moo untuk mencetak kunci.
Yool Moo
akhirnya naik kuda heran karena kuda yang tenang bisa melarikan diri Dan ingin
tahu mengapa timah itu dibatalkan. Saat itu mereka sudah sampai ditempat Aeng
Du dan Tuan Hwang tinggal bersama tapi terlihat seperti sudah tak penghuni.
Sementara
Tuan Hwang datang dengan Tuan Yeon mengedor pintu rumah Yool Moo. Pengawal
dengan sinis bertanya siapa yang datang. Tuan Yeon ketakutan berdiri dibelakang
Tuan Hwang. Tuan Hwang mengeluh kalau mereka benar-benar tidak tahu siapa dia.
“Aku ...
Aku ...”ucap Tuan Yeon bingung. Tuan Hwang langsung mentup mulutnya mengejek
kedua pengawal pasti tak tahu.
“Kalian
pasti benar-benar tidak mengenalnya. Maka kalian tidak perlu tahu. Dari apa
yang kita ketahui, ada seorang pria yang tinggal di sini yang memiliki kulit
putih, wajah cantik, dan terlihat sangat sombong. Katakan padanya untuk keluar.”
Ucap Tuan Hwang. Saat itu pengawal
langsung memberikan pedang.
“Aku
bertanya untuk bertemu seorang pria, dan kalian memberiku pedang.” Kata Tuan
Hwang
“Ada
pesta hari ini, dan dia banyak minum. “ ucap Tuan Yeon terlihat ketakutan.
Saat itu
Hwang Tae keluar dari rumah, Tuan Yeon tak sengaja menabraknya karena berjalan
mundur dan langsung mencengkram bajunya. Hwang Tae bingung.
“Aku
melihat bahwa aku menemukan orang yang tepat. Kau berada di istana beberapa
hari yang lalu, bukan?” kata Tuan Yeon.
“Baiklah.
Tapi aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya.” Ucap Hwang Tae bingug.
“Aku
tidak peduli. Kau pergi dengan kuda, dan Kau memecahkan cincin amethyst-ku
bahkan Aku telah jatuh secara tidak sengaja. Tapi kau melarikan diri hari itu, jadi
Aku bertanya-tanya dan hampir tidak berhasil menemukanmu. Apakah Kau tahu betapa
berharganya topi itu bagiku?” kata Tuan Yeon marah
“Maaf?
"Topi string"? Tapi Anda baru saja mengatakan itu cincin.” Ucap Hwang
Tae bingung. Tuan Yeon pun panik karena kebohongan terbongkar. Tuan Hwang
mengeluh Tuan Yeon itu memang bodoh.
Akhirnya
Tuan Hwang mencoba melawan dua pengawal dan Tuan Yeon menjatuhkan Hwang Tae
lalu memukul hidungnya sendiri sampai berdarah, lalu berteriak meminta agar
memanggil biro polisi.
Yool Moo
ke tempat Aeng Du, setelah pengawal masuk ke rumah. Dan Oh memberitahu tidak
ada seorang pun di sini. Yool Moo kaget lalu mengajak untuk pergi ke tempatnya.
Tuan
Hwang mengeluh karena terlalu lama datang padahal dia sudah lama melawan
pengawal yang tangguh. Saat itu Nok Du
datang, Tuan menerima laporan tentang keributan Hwang tersenyum Pangeran mereka
akhirnya datang. Nok Du mengaku
“Astaga,
hidungku berdarah. Dia merusak barang berhargaku dan berpura-pura seolah dia
tidak bersalah, jadi Aku datang ke sini untuk menghadapinya tentang hal itu. Tetapi
lihat apa yang telah dilakukannya. Dia
benar-benar memukuliku. Kau harus menangkapnya sekarang.” Ucap Tuan Yeon
melapor
“Ini
adalah rumah pribadi Pangeran Neungyang. Dan dia adalah teman dekatnya.” Kata
pengawalnya. Nok Du kaget mengetahui kalau ini tempat tinggal Pangeran Neungyang?
“Terus
kenapa? Apakah Kamu pikir dia bisa bebas dari hukuman hanya karena dia adalah teman Pangeran
Neungyang? Ayo Tangkap dia.” Ucap Nok Du dan akhirnya pengawal membawa Hwang
Tae keluar dari rumah.
Hwang Tae
dimasukan ke dalam penjara lalu berbicara pada adiknya kalau sudah terlambat
dan Ini sama sekali tidak berguna. Nok Du memberitahu kalau Hwang tae tidak
akan lama di sini dan menurutnya Ini adalah tempat teraman untuknya. Hwang Tae
terlihat bingung.
“Malam
ini, Pangeran Neungyang akan tamat.” Ucap Nok Du yakin. Hwang Tae ingin tahu
apa yang direncanakan kali ini.
“Kau akan
dibebaskan besok. Kau dapat bersembunyi untuk sementara waktu dan pergi setelah kekacauan mereda. Aku akan pergi
sekarang.” Ucap Nok Du
Yool Moo
akhirnya sampai di rumah dan melihat ada kekacauan.
Raja sedang dikamar ingin tahu kabar Ratu,
Kasim memberitahu alau Ratu belum
mengatakan apapun secara khusus, Raja bertanya apakah tidak ada lagi yang terjadi. Kasim menjawab
tak ada tapi kepala administrasi muda sering
datang mengunjunginya
“Apakah
kau berbicara tentang Petugas Yeon?” kata Raja. Kasim membenarkan.
“Apakah
dia punya sesuatu untuk dikatakan?” tanya Raja. Kasim menjawab tak ada.
Sementara
Dong Joo sudah diayunan sendirian, tapi Nok Du belum datang dan berpikir datang
ke sini terlalu dini. Ia pun berpikir harus pergi dan mengejutkannya.
Raja di
kamarnya memastiakan kalau Nok Du datang
karena dia khawatir. Kasim membenarkan kalau Nok Du bertanya apa yang
mengganggu Raja dan Apakah Raja menjadi lebih baik dan Apakah Raja sudah makan
apa pun. Ia memberitahu Nok Du bertanya seperti itu setiap kali datang.
“Aku tahu
ini sudah sangat terlambat, tetapi bisakah Kau memanggilnya untuk-ku? Katakan
padanya untuk datang dan menemuiku begitu dia datang ke istana.”ucap Raja.
Kasim menganguk mengerti.
“lalu Bagaimana
keadaan napi?” tanya Raja. Kasim memberitahu Tuan Jung menolak untuk makan apa
pun atau minum setetes air bahkan nyaris
tidak memegang.
“Dia berusaha
mati tanpa seizinku sementara aku terbaring di tempat tidur seperti ini. Aku
tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku harus pergi menemuinya sekarang.” Kata
Raja.
Nok Du
pergi ke tempat Kim Sook memberikan kunci meminta agar segera bergegas.
Akhirnya Nok Du masuk ruangan dan mengeser rak buku, lalu membuka pintu
brangkas dengan kunci. Tapi kuncinya seperti tak pas, Kim Sook panik. Tapi Nok
Du bisa memasukan dengan benar lalu melihat ada buku catatan perjanjian.
Ia
melihat isinya lalu merobek lembaran
yang berisi nama Kim Sook, setelah itu bergegas keluar. Kim Sook pun menyuruh
Nok Du agar bergegas pergi.
Didepan
kantor biro kepolisian, Yool Moo kaget
melihat Dong Jo begitu pun juga sebaliknya lalu sama-sama bertanya Apa yang
membawanya kemari. Dong Joo bertanya
Apakah Yool Moo datang untuk melihat Nok Du.
“Orang-orang
yang tinggal bersamanya juga menghilang. Apakah Kau benar-benar tidak tahu ke
mana dia pergi?” ucap Yool Moo mengajak
Nok Du berbicara ditempat lain.
“Aku
tidak tahu. Tetapi mengapa kau mencarinya dan keluarganya?” tanya Dong Joo
“Itu
bukan urusanmu.” Kata Yool Moo. Dong Joo pun ingin tahu Apa rencana Yool Moo
sekarang.
“Apakah
kau khawatir?” sindir Yool Moo. Dong Joo mengaku khawatir karena Yool Moo yang terus mengamuk. Yool Moo
tak percaya dianggap Mengamuk.
“Tolong
berhenti melibatkan Nok Du antara kamu dan Aku. Bagiku, dia ... Tolong, aku
mohon padamu.”kata Dong Joo yang tak menyelesaikan ucapanya.
“Siapa
dia bagimu? Haruskah aku memberitahumu?” kata Yool Moo dengan tatapan sinisnya.
Nok Du
sudah sampai istana dan siap melaporkan buku yang dimiliki oleh Yool Moo. Saat
itu Raja datang ke penjara meminta semua keluar dan hanya ia yang boleh dalam
penjara. Semua pun akhirnya keluar dari penjara.
“Ini
terlalu buruk... Aku datang sebelum kau bisa bunuh diri. Kau sepertinya tidak
takut seperti dulu. 20 tahun yang lalu,
apakah Kau ingat melarikan diri dari ibukota ketika ada invasi?” sindir Raja.
“Anda
cerdas .dan sangat berani.” Kata Tuan Jung. Raja pikir harus melakukannya
karena muak menjadi domba hitam keluarga.
“Setelah
invasi, Aku naik ke tahta yang mana Aku bisa kehilangan waktu sebentar. Tapi
sebenarnya, aku takut ... tidak seperti kau yang selalu berani. Aku benar-benar
takut. Ketakutan membuatku tetap waras di medan perang yang mengerikan itu.”
Ungkap Raja.
“Aku
takut dengan apa yang akan terjadi jika Aku tidak menjadi Raja.” Akui Raja.
“Anda
sudah menjadi Raja.” Kata Tuan Jung dan mengeluh Raja masih berberikap seperti
itu
“Aku
masih berdiri di tengah dari medan perang berlumuran darah di mana panah
menembaki-ku. Mantan raja berusaha mati-matian untuk tidak menyerahkan tahta
kepadaku .sampai saat terakhir. Para punggawa sangat ingin menyingkirkan Aku.”
Cerita Raja.
“Orang-orang
meneriaki Aku karena kehidupan mereka sulit.Lalu... kau dan Yun menelantarkanku.”
Ucap Raja. Tuan Jung mendengarnya seperti tak merasa seperti itu.
“Apakah
Aku akan bisa mati sebagai Raja?” tanya Raja merasa penasaran.
Nok Du
akhirnya sampai di penjara bertemu dengan Kasim karena mendengar raja yang
memintanya datang. Ia mengaku juga punya
sesuatu untuk dilaporkan kepadanya sekarang jadi meminta izin agar bisa masuk.
“Itulah
mengapa, Aku harus membunuh ... anak itu.” Ucap Raja dengan pedang yang
mengarah pada Tuan Jung. Nok Du yang mendengarnya berjalan mundur.
“Yang
Mulia... Dia adalah putramu. Meskipun Anda mencoba membunuhnya, dia masih
hidup... Dia adalah putramu! “teriak Tuan Jung
“Dia
seharusnya tidak datang. Dia seharusnya tidak hidup.” Ucap Raja. Tuan Jung tak
percaya mendengarnya.
“Aku
tidak memiliki kemewahan untuk memiliki putra atau keluarga yang berhubungan
dengan darah denganku .untuk melindungi tahtaku. Itulah harga dari tahta. Jadi
Di mana bocah itu? Kau tidak bisa mati
sebelum menjawabnya.” Kata Raja.
Nok Du
memegang buku ditanganya hanya bisa berkaca-kaca ternyata ia anak yang tak
dinginkan oleh Raja.
Dong Joo
terlihat sangat kaget mengetahui tentang Nok Du yang sebenaranya. Yool Moo
memberitahu kalau Raja membunuh seluruh keluarga Dong Joo dan menyeret hidupnya
ke selokan. Ia tahu Dong Joo membencinya.
“Kau
membencinya dengan sepenuh hati dan berusaha mati-matian untuk membunuh Raja sialan itu. Dia adalah Raja ... Dia
adalah putra Raja.” Ucap Yool Moo.
Dong Joo
teringat saat Nok Du menjatuhkan Norigae dari dalam bajunya. Ratu
memberitahu Itu adalah setengah dari
norigae jadi Dong Jooakan mengenalinya dengan cepat. Ia mengku Ini sangat disayanginya,
jadi tolong temukan.
“Ngomong-ngomong,
dari mana kau mendapatkan norigae itu?” tanya Dong Joo. Nok Du mengaku kalau
itu dari ibunya.
“Katakan
padaku. Apakah Kau masih khawatir tentang dia? Apakah kau masih mencintainya? Jawab
aku!”tanya Yool Moo penuh rasa amarah. Dong Joo berjalan mundur dan hanya bisa
menangis
Yool Moo
kembali ke rumah, Dan Oh memberitahu kalau
mengatakan kepada mereka untuk menemukan tempat persembunyian untuk saat
ini lalu akan tetap tinggal dan mengawalnya begitu Hwang Tae dibebaskan.
“Ngomong-ngomong,
mengapa dia mengunci saudaranya ketika dia akan dibebaskan besok? Hanya untuk
satu malam.” Ucap Yool Moo lalu memikirkan sesuatu yang aneh.
Ia
tiba-tiba teringat sesuatu lalu membuka tempat rahasia dan bukunya sudah tak di
dalam brangkas.
Dong Joo
berjalan ke tempat ayunan melihat Nok Du berdiri sendirian, lalu mengingat
kembali saat Nok Du membuat kamarnya tetap terang dan menegaskan kalau tidak ada hantu yang akan
datang ke sini malam ini. Nok Du juga menganti kaos kakinya yang basah.
“Jika
kakimu dingin, Kau akan masuk angin. Kau akan membuat hidupku lebih sulit jika
Kau melakukannya.” Ucap Nok Du yang perhatian.
“Aku tidak
akan meminta padamu untuk menyukaiku. Kau dapat memanfaatkan aku jika kau mau.
Aku baik-baik saja dengan itu. Dengan Begitu... Tolong jangan menghilang
dariku.” Ucap Nok Du saat menyatakan cinta padanya.
Nok Du
juga mengajarkanya menari ditepi sungai, lalu ia membantu Nok Du membalut luka
ditubuhnya. Nok Du pun menciumnya lebih dulu. Dong Joo pun saat itu mengeluh
Nok Du yang begitu takut padahal tidak
tahu apa yang akan terjadi besok.
“Itulah
sebabnya Aku mengatakan apa pun yang aku
inginkan. Dan aku mengantarmu pulang karena aku mau. Maksudku, kenapa kau
menangis?”ucap Nok Du mengusap wajah Dong Joo yang menangis.
Dong Joo
mengingat senyuman Nok Du yang menemaninya saat bermain ayunan, lalu Nok Du
yang mengandeng tanganya saat berjalan pulang.
Dong Joo
akhirnya berlari lalu memeluk Nok Du dari belakang dan langsung menangis. Nok
Du menerima pelukan Nok Du pun ikut menangis karena sang ayah yang tak mau
menerima dirinya. Keduanya sama-sama menangis didekat ayunan.
Bersambung
ke episode 25
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar