PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 10 November 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Hyun Gi memberitahu semua anggotanya seperti yang mereka semua duga, "Go Go 99" tampil bagus di TV jadi ber pikir itu akan ditambahkan ke jadwal resmi. Semua anggota menjerit bahagia.  Dong Chan tiba-tiba datang. Hyun Gi kaget melihat Dong Chan datang kembali.
“Apa yang kau lakukan di sini? Ku pikir kau berhenti.” Kata Hyun Gi terlihat menahan amarah.
“Aku baru saja datang. Omong-omong, di mana Mi Ran dan pekerja magang lainnya?” tanya Dong Chan melihat kursi Mi Ran dan Ji Hoon yang kosong.
“Mi Ran pergi untuk menemui para tamu untuk pertunjukan kami.” Ucap Hyun Gi. Dong Chan ingin tahu keberadan Ji Hoon.
“Aku tidak tahu... Kupikir dia pergi dengan Mi Ran.” Kata Hyun Gi. Dong Chan langsung melotot cemburu.
“Mengapa? Kenapa dia pergi bersamanya?” kata Dong Chan marah. 

Ji Hoon berjalan dengan Mi Ran bertanya apakah merasa lapar.  Mi Ran bertanya balik pada Ji Hoon, apakah merasa lapar. Ji hoon mengaku sedikit lapar.  Mi Ran mengaku tidak bisa membiarkanmu tetap lapar jadi mengajaknya makan sesuatu.
“Apa yang ingin kau makan?” tanya Mi Ran. Ji Hoon mengeluh pada Mi Ran kalau ia itu bukan ibunya.
“Aku tahu kau teman ibuku, tapi jangan perlakukan aku seperti anak kecil. Aku hanya teman sekolahmu.” Tegas Ji Hoon.
“Aku tahu kita teman sekolah, tapi aku juga teman ibumu. Dan ini adalah situasi yang sangat spesial bagi kita. Aku seusia dengan ibumu.” Jelas Mi Ran.
“Apakah kau tahu seberapa sensitif orang tentang usia? Pertahankan gairah yang kau miliki saat memulai eksperimen. Itu sebabnya Aku menyukaimu.” Kata Ji Hoon kesal lalu berjalan pergi.
“Kemana kamu pergi? Ku pikir kau lapar.” Kata Mi Ran. Ji Hoon menolak karena tidak ingin makan dengan teman ibunya
“Ayo pergi. Aku akan membelikanmu sesuatu yang lezat.” Kata Mi Ran mencoba agar Ji Hoon tak merajuk. 


Dong Chan kesal karena Mi Ran tak mengangkat telpnya, Mi Ran kembali ke kantor dengan wajah bahagia dengan Ji Hoon, saat itu Dong Chan akan masuk ruang editing terlihat kesal keduanya datang bersama, Mi Ran pikir Dong Chan itu sudah berhenti.
“Sial. Kenapa kau tidak mengangkatnya?” tanya Dong Chan kesal, Mi Ran mengaku tidak mendengar telepon berdering.
“Apa yang menjadi fokusmu... Kau bahkan tidak dapat mendengar teleponmu berdering? Dan apa masalahmu, Intern? Apakah kau tidak punya pekerjaan untuk dilakukan? Apakah Kau tidak memiliki ambisi?” kata Dong Chan mengomel.
“Ini adalah waktu yang sangat penting bagimu. Kau hanya bisa hidup 20-an sekali.” balas Dong Chan.
“Lalu bagaimana dengan usia 50-an mu? Apakah kau bisa menjalaninya dua kali?” tanya Ji Hoon. Dong Chan terlihat bingung menjawabnya.
“Aku bekerja sangat keras.” Kata Ji Hoon. Dong Chan kesal kalau Ji Hoon  merasa mudah untuk berbicara dengannya, karena ia  sduah tidak lagi bekerja di sini
“Apakah itu sebabnya kau bersikap kasar?” kata Dong Chan. Mi Ran membela agar Dong Chan tak bersikap seperti itu.
“Berhentilah menghilangkan frustrasi pengangguranmu padanya.” Kata Mi Ran. Dong Chan tak percaya dianggap "Frustrasi pengangguran"
“Hei.. Mengapa kau tertawa? Apa yang lucu tentang pengangguranku? Ditambah lagi, Aku berusia 30-an.” Ucap Dong Chan marah melihat Ji Hoon menahan tawanya.
Mi Ran menahan Dong Chan yang terus mengomel. Tapi Dong Chan terus mengomel kalau tubuhna masih sangat sehat dan kuat. Mi Ran mnarik Dong Chan pergi sementara Ji Hoon terlihat iri karena Mi Ran mengajak pergi Dong Chan.
“Aku akan membawa tas-ku, jadi tunggu sebentar di sini. Dan berhenti menjadi pemarah.” Ucap Mi Ran menariknya ke lorong
“Kenapa kau bersenang-senang dengan kampret itu?” keluh Dong Chan. Mi Ran mengaku tidak bersenang-senang dengannya.
“Berhentilah bicara seperti orang tua. Terkadang kau terdengar seperti orang tua.” Komentar Mi Ran.
“Orang tua?  Hei, "Orang tua" terdengar lebih kuno. Jangan berpura-pura seperti kau muda bergaul dengan seorang anak, wanita tua.” Balas Dong Chan.
“Kau bilang Wanita tua?  Lalu, apakah Kau sudah tua?”ejek Mi Ran. Dong Chan mengaku kalau ia sudah tua dan Mi Ran memang seorang wanita tua. Mi Ran kesal karena Dong Chan seperti melempar korek api ke arahnya. 



Tuan Kim keluar dari ruangan berpikir tidak bisa memproses pengunduran diri Dong Chan. Hyun Gi mengeluh kenapa tak bisa karena Dong Chan ingin pergi. Tuan Kim memberitahu Dewan mengatakan untuk menskorsnya saja karena mereka tidak akan pernah kehilangannya.
“Meski begitu, bagaimana kita bisa melakukan itu? Sudah diproses saja.” Kata Hyun Gi
“Tunggu, apa mereka berkencan? Mereka sering bersama.” tanya Tuan Kim melihat Dong Chan dan Mi Ran yang terus membahas keduanya sudah tua.
“Ya, mereka berkencan.” Kata Hyun Gi lalu menerima telp dari pacarnya. Tuan Kim melonggo melihat ternyat disekelilingnya sedang bertengkar.

Dong Sik mengaja makan Tuan Hwang menyuruh Makan dan sembuhkan kakaknya segera. Tuan Hwang berjanji akan menyembuhkan.  Dong Sik memberitahu Kakaknya menganggur sekarang. Tuan Hwang seperti baru mengetahuinya.
“Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain pada usia 50 tahun. Dan dia tidak bisa bekerja untuk orang lain karena dia memiliki temperamen buruk.” Ucap Dong Sik. 

Saat itu Dong Sik melayani tamu yang baru datang lalu terdiam karena yang datang Hyun Gi dengan Kyung Ja. Hyun Gi pun dengan wajah angkuhnya merangkul Kyung Ja, Dong Sik akhirnya menunjukan meja yang kosong.
“Jangan hanya fokus makan, buatkan juga untukku Apakah kau satu-satunya orang yang bisa makan di sini?.” Ucap Kyung Ja pun membuatkan daging bungkus.
“ Ini enak... Aku suka, karena kau begitu berterus terang tentang segalanya.” Kata Hyun Gi
“Apakah kau ingin datang ke rumahku dan makan mie instan malam ini?” goda Kyung Ja.
“Ini adalah tempat makan sepuasnya, jadi Kau bisa makan sebanyak yang kau mau. Mengapa kita makan mie instan?” kata Hyun Gi. Kyung Ja mengeluh Hyun Gi ituorang bodoh.  Akhirnya Hyun Gi mengaku senang bisa kerumah Kyung Ja. 

Dong Sik duduk dengan Dong Joo melihat pasangan yang sedang kasmaran, Dong Joo mengaku  benar-benar tidak suka pria itu dar Penampilan, rambut, dan pakaiannya bahkan Segala sesuatu. Dong Sik pikir jauh lebih baik daripada Chu Bang Nam.
“Aku sudah bilang untuk berhenti membahaskan Bang Nam. Aku tidak peduli apa yang kau katakan.  Dia adalah cinta sejatiku.” Kata Dong Joo
“Nona, para pelanggan pergi. Kau harus tinggal di konter.” Kata istri Dong Sik. Dong Joo menyuruh kakaknya saja.
 “Aku seorang pria yang ada di TV.” Kata Dong Sik memakain kacamata hitam. Akhirnya Dong Joo terpaksa pergi.
“Aku sudah lama bertanya-tanya. Mengapa Kau memanggil Dong Ju dengan sebutan Nona? Bukankah seharusnya Kau lebih hormat dan memanggilnya Adik ipar? Kau hanya memanggil adik perempuan suami-mu dengan sebutan Nona.” Kata Tuan Hwang.
“Ya, kau benar... Tetapi dia tidak ingin Aku melakukan itu.” Kata istri Dong Sik. Tuan Hwang ingin tahu alasanya.
“Dia merasa seolah-olah dia bagian dari geng jika aku melakukan itu padanya.” Kata Istri Dong Sik.
Tuan Hwang sedang melihat sekeliling ruangan dan melihat pasangan Hyun Gi dengan Kyung Ja masih saling menyuapi. Ia lalu mengingat kalau Hyun Gi itu ada saat eksperimen 20 tahun lalun. Hyun Gi sedang makan tak mengenal Tuan Hwang.
Tapi akhirnya setelah mengingat kalau itu Tuan Hwang yang sudah lebih tua, daging dimulutnya pun langsung keluar dari mulut karena kaget. Kyung Ja mengeluh Hyun Gi itu sangat menjijikan. 



Dong Chan keluar kamar untuk sarapan bertanya Apakah Ibunya berdoa di pagi hari lagi. Dong Joo pikir itu pasti karena ibunya tak bisa tidur dengan tenang  ketika putra sulungnya duduk-duduk di rumah  menganggur pada usia 52. Dong Chan hanya bisa menghela nafas.
“Sekarang Dong Ju sadar dan menjadi manusia yang baik, Kakak menyebabkan masalahnya lagi.” Komentar Dong Sik. Dong Chan mengeluh mendengarnya. Dong Sik memberitahu kalau itu yang dikatakan ibunya.
“Hei, Kak Dong Chan. Kita harus melakukan pekerjaan konstruksi  karena pipa ledeng kita terkanan airnya turun. Itu akan memakan waktu sekitar satu minggu. Apa yang akan kau lakukan?” tanya istri Dong Sik.
“ Maksud kau apa? Kemana kau akan pergi selama seminggu?” ucap Dong Chin bingung.
“Kita akan ke rumah Hye Jin.” Kata Dong Sik. Dong Joo memberitahu  akan berada di rumah Ok Jeong adalah temannya.
“Ibu akan pergi ke tempat Bibi. Jadi dia bertanya ke mana kau akan pergi.” jelas Dong Joo
“Apa? Aku tidak punya tempat lain untuk pergi. Apakah kalian semua menggertak aku sekarang?” keluh Dong Chan.
“Tidak seperti itu. Apakah Kau ingin ikut dengan kami?”tanya Dong Sik. Dong Chan langsung menolaknya.
“Lalu kau bisa ikut aku ke tempat Ok Jeong.” Kata Dong Joo. Dong Sik pikir itu lebih buruk dan bertanta-tanya kemana akan pergi.
“Apakah kau tidak punya teman? pergilah di tempat temanmu.” Kata Dong Sik.
“Paman belum berhubungan selama 20 tahun. Dia tidak akan punya teman yang akan membiarkannya jatuh selama seminggu. Dia seperti sepasang celana dalam dengan karet pinggang yang rusak.” Kata Seo Yoon.
 “Kau benar... Dan dia saat ini menganggur. Dia akan terlihat lebih buruk jika dia pergi ke suatu tempat untuk nginap.” Komentar Dong Joo.
Dong Chan tak bisa berkata-kata lalu menangkat telp dan ingin tahu berbicara dengan siapa. 


Di sebuah cafe, dua orang sudah menunggunya. Dong Chan tersedak mengetahui berapa banyak yang mereka tawarkan. Si pria mengaku  Bukan itu saja tapi juga akan menerima insentif atas penjualan dan pendapatan iklan.
“Posisimu akan menjadi direktur di papan tulis. Ini kontraknya. Silakan membaca.” Ucap Si pria. Dong Chan terlihat gugup.
“Aku Minta maaf, tapi Aku akan menjalani hidupku melakukan apa pun yang aku inginkan. Jika Aku ditahan dengan kontrak besar seperti ini, maka Aku akan terikat dengan ini  dan menjadi boneka dari uang itu. Aku tidak pandai melakukan sesuatu seperti yang diperintahkan. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas tawaran kalian.” Jelas Dong Chan.
“Kami menawarkan padamu kendali penuh dan kebebasan. Harap pertimbangkan kembali. Hubungi kami jika kamu berubah pikiran.” Kata si pria. Dong Chan menganguk mengerti. 

Tuan Kim kaget melihat Ha Young mengajukan surat penguduran diri dan menegaskan kalau Ha Young tidak dapat mengundurkan diri bahkan Tidak ada bukti bahwa Ha Younglangsung menjadi bagian dari kasus Lee Hyeong Du.
“Kau bebas dari kecurigaan dirimu. Mengapa Kau ingin berhenti?” tanya Tuan Kim
“Aku sudah melakukan semua yang Aku bisa. Salah satu dari kita harus bertanggung jawab.” Komentar Ha Young.
“Tidak. Ha Young, jika itu berakhir dengan baik, itu berarti semuanya baik-baik saja. Mari kita tutupi seperti yang kita lakukan sebelumnya.” Kata Tuan Kim
“Tidak... Aku ingin berbeda dari 20 tahun yang lalu, Aku selalu menciptakan situasi yang tidak dapat diubah .karena pilihan salah yang aku buat. Ini mungkin salah satu dari pilihan yang salah itu.” Kata Ha Young
“Apakah terlalu sulit bagimu untuk bekerja dengan Dong Chan? Dong Chan mengundurkan diri.” Kata Tuan Kim. Ha Young kaget mendengarnya. 

Di depan Pengadilan Keluarga, Young Sun berpesan agar Byung Sim  Memiliki kehidupan yang baik seperti manusia yang baik. Byung Sim berjanji akan melakukan yang terbaik. Young Sun memberitahu tidak akan mengambil pekerjaannya sebagai profesor.
“Itu tunjanganku untukmu. Kaulah yang salah, tapi aku memberimu tunjangan. Tetapi kau tidak dapat menggunakan ayahku sebagai koneksimu lagi. Kau harus melakukan yang terbaik untuk mempertahankan posisimu sekarang.” Ucap Young Sun. Byung Sim mengucapkan Terima kasih.
“Aku menceraikanmu karena sikap ... Kau telah ditampilkan sebagai ayah Ji Hoon. Kupikir kau bukan yang terburuk.” Ucap Young Sun.
“Kenapa kau selalu berpikir aku seperti itu? Aku bukan orang jahat.” Keluh Byung Sim
 “Bukan itu masalahnya... Selamat tinggal.” Kata Young Sun lalu berjalan pergi. Byung Sim memangilnya.
“Young Sun.. Kamu benar-benar cantik dalam topi itu. Kau terlihat seperti seorang wanita dari keluarga kerajaan Inggris.” Komentar Byung Sim. Young Sun yang mendengarnya hanya bisa mengumpat Byung Sim itu gila. 


Di cafe
Pegawai memberitahu kalau temany bosnya sudah menunggu, Kyung Ja menatap Young Sun dengan tatapan sinis.  Young Sun melonggo mendengar tuduhan Kyung Ja, lalu menegaksan kalau itu bukan diirnya. Tapi Kyung Ja yakin kalau Young Sun adalah pelakunya.
“Pacarku sudah melakukan penggalian di belakang punggungmu.” Kata Kyung Ja. Young Sun kaget temanya sudah punya pacar dan ingin tahu Kapan.
“Aku tidak tahu, Kita bisa membicarakannya nanti. Lagi pula, mengapa Kau melakukan itu?” kata Kyung Ja kesal
“Bukan aku! Mengapa Aku melakukan itu? Dan Juga, mengapa pacarmu melakukan pemeriksaan latar belakang padaku?” keluh Young Sun
“Dia tidak memeriksamu. Dia sedang mencari orang yang mengunggah posting tentang Mi Ran, dan IPnya di kafe ini.” Kata Kyung Ja. Young Sun menegaskan kalau itu bukan dia.
“Hei, kita sudah berteman selama 25 tahun. Bagaimana kau dapat mencurigaiku  karena perkataan pacar barumu? Aku benar-benar kecewa. Aku sudah dalam suasana hati yang buruk. Aku baru saja bercerai sebelum datang ke sini.” Ungka Young Sun. Kyung Ja melonggo tak percaya 


Dong Chan dan Mi Ran berjalan sambil makan es krim bersama. Dong chan pikir besok adalah akhir pekan. Mi Ran pikir hari kerja dan akhir pekan sama untuk seseorang yang menganggur. Dong Chan menegaskan bahkan orang yang menganggur memiliki siklus hidup.
“Kami memiliki pola yang berbeda untuk hari kerja dan akhir pekan. Kami tidak stres pada akhir pekan, jadi kami bisa tidur. Kau tidak tahu.” Ucap Dong Chan mengejek
“Aku mendengar di Departemen Variety  bahwa semua stasiun akan gila untuk merekrut-mu.” Kata Mi Ran
“Itu bukan hal baru. Ini adalah kisah hidupku. Ngomong-ngomong, aku perlu mencari tempat tinggal selama seminggu  karena rumah kami akan diperbaiki. Haruskah aku pindah saja?” kata Dong Chan.
“Kau terpisah dari keluarga-mu selama 20 tahun. Kau seharusnya tidak melakukan itu... Tapi, atap rumah kami kosong saat ini. Apa Hanya seminggu?” kata Mi Ran mengoda.
“ Rumah atap?   Apa itu Ini kosong?” tanya Dong Chan penasaran, keduany saling duduk berdekatan. 


Dong Chan datang ke rumah Mi Ran dengan kopernya memberitahu  akan mengambilnya.Ibu Mi Ran mengaku sudah mendengar Dong Chan akan tinggal selama seminggu dan meminta agar Anggap rumah sendiri. Ayah Mi Ran pun juga menyetujuinya.
“Terima kasih... Kalian bisa memperlakukan aku dengan nyaman, Ibu dan ayah.” Kata Dong Chan ramah. Orang Tua Mi Ran tersenyum mendengarnya.
“PD Ma, Kau harus naik dan melihat. Itu Bersih.” Kata Mi Ran mengajak Dong Chan pergi.  Dong Chan pun pamit untuk pergi lebih dulu.
“Jika dia bukan pembuat onar, dia akan sempurna.” Komentar Ibu Mi Ran.
“Aku setuju.  Dia tampan dan dia terlihat seperti orang yang baik. Tapi dia selalu membuat masalah besar.” Kata Ayah Mi Ran
“Tapi, tidakkah kau pikir dia terlihat seperti seorang playboy?” komentar  Ibu Mi Ran. 

Dong Chan membuka kopernya, saat itu Prof Hwang masuk rumah. Dong Chan senang melihatnya, akhirnya mereka duduk bersama.   Prof Hwang memberitahu kalau Dong Chan akan sibuk sekarang dan Banyak hal akan terjadi padanya.
“Aku yakin karena Lee Seok Du sudah bangun. Segalanya akan berubah. Kamu juga akan sibuk.” Kata Dong Chan.
“ Kau berjanji kepadaku 20 tahun lalu mengatakan ... Kau akan membantu aku berhasil dengan percobaan cryonic  hanya dengan dana dan teknologi Korea.” Ucap Prof Hwang. Dong Chan mengaku masih mengingatnya.
“Kupikir itu akan segera terwujud. Kami hanya perlu mengembalikan suhu tubuh normal kalian. Selama kita menyelesaikannya, maka percobaan ini berhasil. Kau berhasil.” Kata Prof Hwang
“Itu hanya permulaan. Ngomong-ngomong, kapan kita bisa mulai hidup seperti orang biasa?”kata Dong Chan. Prof Hwang menjawab segera.

Mi Ran sedang dikamar menatap ke lantai atas seperti bahagia karean Dong Chan ada diatasnya. Dong Chan mengirimkan pesan “Apa yang sedang kau lakukan?” Mi Ran membelas kalau akan pergi tidur.
“Bagaimana Kau bisa pergi tidur saat Aku di lantai atas?” balas Dong Chan.  Mi Ran membalas hanya tanda tawa cekikikan.
“Jangan hanya tertawa.” Tulis Dong Chan. Mi Ran pun berpikia haru naik dan akhirnya mengendam keluar kamar. 

Mi Ran masuk rumah atap menanyakan keadaan Dong Chan karena  Agak panas di sini. Dong Chan menatap Mi Ran mengaku sangat merindukannya. Mi Ran mengaku kalau ia juga seperti itu. Dong Chan akhirnya mengecup bibir Mi Ran.
Mi Ran hanya bisa tersenyum, Dong Chan kembali mengecupnya seperti ingin melampiaskan rasa rindunya. Mi Ran kembali tersenyum. Akhirnya Dong Chan mencoba menciumnya tapi baru beberapa detik, alarm mereka berbunyi.
“Hei. Hei, apa yang kau pikirkan? Kau punya pikiran nakal, kan?” ucap Dong Chan menuduh Mi Ran.
“Apa Maksudmu? Kau yang mulai berdering lebih cepat Apa yang kau pikirkan?” kata Mi Ran.
“Hei, kita harus .pergi ke luar. Tempat ini bukan pikiran yang bagus.” Kata Dong Chan gugup,  Mi Ran bingung kemana mereka akan pergi.
“Bagaimanapun, kita tidak boleh tinggal di sini. Ayo pergi.. Wahhh.. Panas sekali.” kata Dong Chan bergegas pergi. 

Di ruangan dingin,  Dong Chan berharap suhu mereka akan kembali dengan cepat jadi bisa melakukan semua yang dilakukan orang lain. Mi Ran mengaku mengharapkan hal yang sama.  Dong Chan berharap bisa terasa dingin di sini. Mi Ran pun juga berharap seperti itu.
“Aku ingin minum americano panas dalam waktu lima menit.” Kata Dong Chan. Mi Ran pun juga.
“Aku ingin mencintaimu seperti orang gila.” Kata Dong Chan menatap Mi Ran. Mi Ran juga sama.
“Alih-alih hanya setuju denganku, katakan apa yang kau inginkan juga.” Kata Dong Chan.
“Alat penutup telinga. Topi bulu. Pembalut kaki. Aku ingin memakai sepatu bot panjang.” Kata Mi Ran. Dong Chan juga mengaku ingin juga.
Saat itu dua orang bibi masuk ruangan, lalu mengeluh kalau ruangan sangat dingin. Salah satu bibi mengeluh kalau tak kuat didalam sana jadi mengajak pergi. Akhirnya mereka keluar sambil menonton drama, setelah beberapa jam berlalu mereka ingin masuk ruangan lagi, Dong Chan dan Mi Ran baru keluar ruangan.
“Apakah mereka di sini selama ini? Mereka luar biasa.” Komentar dua wanita sambil melonggo. 


Di kantor polisi, dipasang DPO untuk “Tim Kejahatan Berat 2’ yaitu anak buah Tuan Lee palsu. Di rumah Mi Ran baru saja selesai dandan, lalu memberitahu Dong Chan”Aku baru saja selesai bersiap-siap.” Dong Chan mengaku akan keluar rumah.
“Sampai jumpa di luar dalam tiga menit.” Balas Dong Chan lalu bergegas keluar rumah.
Dong Chan melewati meja makan pamit pergi. Ayah Mi Ran bertanya mau kemana dan menyuruhnya agar makan. Dong Chan mengaku biasanya tidak sarapan. Ayah Mi Ran tetap menyuruh Dong Chan makan dan Nam Tae pun menariknya untuk duduk.
“Ini adalah sendok yang biasa digunakan profesor. Ada seorang profesor yang tinggal di atap rumah. Aku merindukan dia.” Ungkap Nam Tae memberikan sumpit dan sendok untuk Dong Chan.
“Apakah maksudmu Profesor Hwang? Aku ingin tahu apakah dia baik-baik saja.” Kata Tuan Hwang.
Mi Ran yang sedari tadi mendengarnya terlihat panik, Dong Chan menatap sinis karena Byung Sim sempat tinggal dirumah atap.


Mi Ran hanya bisa diam saja didalam mobil, Dong Chan membahas rumah atap itu  adalah tempat di mana semua pria yang berhubungan denga Mi Ran menetap disana. Mi Ran mengeluh dengan sikap Dong Chan lalu memberitahu kalau Byung Sim pindah tanpa izin darinya.
“Apakah kau kesal?” tanya Mi Ran. Dong Chan pikir tak ada yang membutanya kesal.
“Itu Lucu saja. Profesor itu benar-benar sesuatu. Bagaimana dia bisa pindah? Dan Juga, sama dengan magang muda itu. Aku mendengar ibunya adalah temanmu.” Kata Dong Chan.
“Ya, dia... Suaminya adalah Hwang Byung Sim.” Kata Mi Ran. Dong Chan mengerti seperti tak sadar.
“Aku berkata, ayahnya adalah Hwang Byung Sim.” Kata Mi Ran. Dong Chan mengaku sudah mendengarnya lalu mulai tersdar.
“Apa???!! Apa Ayah magang muda itu adalah Hwang Byung Sim? Astaga, ada apa dengan keluarga itu? Astaga. Bagaimana...” ucap Dong Chan tak percaya. 


Mi Ran memperlihatkan di ponselnya kalau ada ruang es yang sangat romantis jadi mengajak untuk kesana lain kali. Dong Chan menatap Mi Ran seperti meraca cemburu. Mi Ran akhirnya turun dari mobil mengucapkan terimakasih atas tumpanganya.
“Kenapa kau turun?” tanya Mi Ran heran. Dong Chan mengaku dapat melakukan apapun yang diinginkan.

Dong Chan masuk ruangan menyapa juniornya agar mereka harus bekerja keras. Hyun Gi mengeluh melihat Dong Chan bertanya Apa lagi yang di lakukan disini. Dong Chan pikir datang karena ingin.   Hyun Gi pun mengeluh Dong Can untuk berhenti di tempat pertama.
“Kau datang ke sini lebih sering daripada sebelumnya. Tidak ada yang menjadi perhatianmu... Tapi Dong Chan, tahukah Kamu bahwa Ha Young berhenti?” kata Hyun Gi . Dong Chan terlihat kaget mendengarnya.


Tuan Kim melihat grafik saham Grup Unsung, lalu mengaluh Setelah dunia mengetahui bahwa Lee Hyeong Du adalah palsu maka Harga saham Group Unsung terus anjlok. Ia merasa kalau hidupnya dikutuk karena sudah membeli satu ton saham mereka, diberitahu itu akan naik.
“Omong-omong, apa kau yakin Dong Chan berhenti? Ku pikir dia datang untuk bekerja setiap hari.” Ucap Hyun Gi seperti gelisah.
“Seseorang mengunggah petisi yang mengatakan bahwa kita harus mempekerjakannya kembali, dan banyak orang telah menandatanganinya.” Kata Tuan Kim
“Dia seperti bom detak.” Keluh Hyun Gi. Tuan Kim pikir mereka hanya harus mengakhirinya dengan suspensi ... dan akhirnya membawanya kembali.
“Apa Kau masih belum mengajukan surat pengunduran dirinya?” kata Hyun Gi tak percaya.
“Dewan sangat gigih menjaga Dong Chan di sini. Kita tidak bisa membiarkannya pergi.” kata Tuan Kim
“Berapa lama kau akan bekerja sebagai boneka mereka? Kau benar-benar perlu memiliki tulang punggung.” Kata Hyun Gi menyindir. Tuan Kim terlihat marah mendenggarnya.
“Ajukan surat pengunduran diri... Dia ingin pergi, jadi berikan apa yang dia inginkan... Pak, bisakah kamu membuatnya pergi?” kata Hyun Gi
“Mengapa kau ingin dia pergi begitu buruk?” tanya Tuan Kim. Hyun Gi merasa kalau Dong Chan sudah banyak menodai reputasinya setelah kembali
“Aku benci datang kerja karena dia. Semua direktur secara halus memandang rendah padaku.” Kata Hyun Gi. Tuan Kim pikir Hyun Gi  yang harus berhenti.
“Bagaimana kau bisa mengatakan itu kepadaku? Kita menghabiskan bertahun-tahun bekerja bersama. Jika Dong Chan dan Aku tenggelam, siapa yang akan kau selamatkan lebih dulu?” kata Hyun Gi
“Aku tidak mampu menyelamatkan siapa pun. Akulah yang akan tenggelam sekarang.” Kata Tuan Kim
“Tapi tetap saja, beri aku jawaban. Siapa yang akan kamu simpan terlebih dahulu?” kata Hyun Gi
“Dong Chan! Aku akan menyelamatkan Dong Chan pertama!” jawab Tuan Kim 


Jin masuk gedung siaran merasa sudah lama tak ada disana, saat itu melihat Ha Young tapi seperti tak mengubrisnya. Akhirnya Jin menemani Dong Chan di ruang editing,  dengan membuat account youtubenya. Jin mengeluh kenapa Dong Chan tidak melakukan ini di rumah
“Kau memberi tahu mereka bahwa kau akan berhenti. Mengapa kau melakukan ini di sini?” ucap Jin heran.
“Karena aku ingin melakukannya di sini.” Kata Dong Chan. Jin mengeluh apa sebenarna yang dilakukan Dong Chan.
“Apa yang kau rencanakan untuk dilakukan kali ini?” tanya Jin. Dong Chan mengaku punya rencana.
“Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang belum aku katakan. Tapi itu menyiksaku untuk menyimpannya darimu. Apa aku Ingat Ha Young, gadis yang kau kencani? Dia datang menemuiku 20 tahun yang lalu setelah kau menghilang.” Akui Jin. Dong Chan kaget mendengarnya.
“Apa yang dia katakan padamu?” tanya Dong Chan. Jin menceritkan Ha Young meminta untuk pergi ke kantor polisi bersamanya sehingga mereka akan melakukan penyelidikan.
“Dia mengatakan kepadaku bahwa tidak ada yang mau membantunya. Tapi...Aku terlalu takut Jadi aku menolak. Maafkan aku.” Ucap Jin. Dong Chan hanya bisa terdiam terlihat shock. 


Dong Chan sendirian di ruangan menatap kosong, lalu menelp seseorang mengajak untuk bicara.  Akhirnya ia pergi ke atap, Tuan Park dkk melihat Dong Chan mencoba menyapa tapi Dong Chan hanya diam dengan tatapan kosong.
“Ini terasa sangat salah. Siapa yang akan berpikir bahwa dia berhenti bekerja di sini? Dia seperti ... hantu-hantu yang sering kalian dengar di sekolah menengah khusus perempuan. Dia ada di sana tetapi bukang murdi disana Dan dia selalu berkeliaran di sekitar tempat itu.” Komentar Tuan Park dkk saat turun masuk ruangan.
Mi ran sedang bersama Ji Hoon ikut mendengarnya, Nona Soo bertanya apa yang sedang mereka bicarakan.  Tuan park meberitahu kalau melihat senior Dong Chan di atap. 

Ha Young akhirnya datang menemui Dong Chan diatap. Dong Chan menatap dengan rasa bersalah karena Ha Young tidak  pernah menceritakan semuanya padanya. Ia mengeluh Ha Young itu selalu seperti itu denga tidak memberitahuny yang sebenarnya karena meragukannya.
“Jika Kau mengatakan kepadaku bahwa Kau mencoba untuk mengakui segalanya kepada polisi , Aku sudah menunggu., Kau untuk memberitahuku. "Ibuku sakit. Dan aku butuh uang, jadi aku tidak punya pilihan." Aku ingin penjelasan.” Jelas Dong Chan. Ha Young hanya diam saja.
“Aku telah melakukan begitu banyak hal buruk. Dan aku membenci diriku sendiri karena tidak terus mencarimu.” Ungkap Ha Young
“ AKU... Kupikir kau telah meninggalkanku. Apakah Kau tahu apa yang paling menyiksaku setelah Aku bangun dalam 20 tahun? Aku tidak terganggu oleh betapa berbedanya dunia untukku dan bahkan stasiun penyiaran tidak repot-repot mencari aku. “ ungkap Dong Chan.
“Itu karena kamu tidak mencariku. Apakah Kau tahu betapa hancurnya hatiku? Apakah Kau tahu betapa sakitnya itu bagiku?” kata Dong Chan dengan suara bergetar
“Aku seharusnya menanggungnya... Tetapi Aku tidak bisa... Dan pada akhirnya, aku tidak mencarimu. Aku menyerah padamu untuk kesuksesanku sendiri. Jangan pernah memaafkanku.” Kata Ha Young lalu memeluk Dong Chan sambil menangis. Mi Ran datang kaget melihat Ha Young sedang memeluk Dong Chan dan hanya bisa terdiam.
Bersambung ke episode 14

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar