PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hyun Gi
memberitahu semua anggotanya seperti yang mereka semua duga, "Go Go
99" tampil bagus di TV jadi ber pikir itu akan ditambahkan ke jadwal
resmi. Semua anggota menjerit bahagia.
Dong Chan tiba-tiba datang. Hyun Gi kaget melihat Dong Chan datang
kembali.
“Apa yang
kau lakukan di sini? Ku pikir kau berhenti.” Kata Hyun Gi terlihat menahan
amarah.
“Aku baru
saja datang. Omong-omong, di mana Mi Ran dan pekerja magang lainnya?” tanya
Dong Chan melihat kursi Mi Ran dan Ji Hoon yang kosong.
“Mi Ran
pergi untuk menemui para tamu untuk pertunjukan kami.” Ucap Hyun Gi. Dong Chan
ingin tahu keberadan Ji Hoon.
“Aku
tidak tahu... Kupikir dia pergi dengan Mi Ran.” Kata Hyun Gi. Dong Chan
langsung melotot cemburu.
“Mengapa?
Kenapa dia pergi bersamanya?” kata Dong Chan marah.
Ji Hoon
berjalan dengan Mi Ran bertanya apakah merasa lapar. Mi Ran bertanya balik pada Ji Hoon, apakah
merasa lapar. Ji hoon mengaku sedikit lapar.
Mi Ran mengaku tidak bisa membiarkanmu tetap lapar jadi mengajaknya
makan sesuatu.
“Apa yang
ingin kau makan?” tanya Mi Ran. Ji Hoon mengeluh pada Mi Ran kalau ia itu bukan
ibunya.
“Aku tahu
kau teman ibuku, tapi jangan perlakukan aku seperti anak kecil. Aku hanya teman
sekolahmu.” Tegas Ji Hoon.
“Aku tahu
kita teman sekolah, tapi aku juga teman ibumu. Dan ini adalah situasi yang
sangat spesial bagi kita. Aku seusia dengan ibumu.” Jelas Mi Ran.
“Apakah
kau tahu seberapa sensitif orang tentang usia? Pertahankan gairah yang kau
miliki saat memulai eksperimen. Itu sebabnya Aku menyukaimu.” Kata Ji Hoon
kesal lalu berjalan pergi.
“Kemana
kamu pergi? Ku pikir kau lapar.” Kata Mi Ran. Ji Hoon menolak karena tidak ingin
makan dengan teman ibunya
“Ayo
pergi. Aku akan membelikanmu sesuatu yang lezat.” Kata Mi Ran mencoba agar Ji
Hoon tak merajuk.
Dong Chan
kesal karena Mi Ran tak mengangkat telpnya, Mi Ran kembali ke kantor dengan
wajah bahagia dengan Ji Hoon, saat itu Dong Chan akan masuk ruang editing
terlihat kesal keduanya datang bersama, Mi Ran pikir Dong Chan itu sudah berhenti.
“Sial.
Kenapa kau tidak mengangkatnya?” tanya Dong Chan kesal, Mi Ran mengaku tidak
mendengar telepon berdering.
“Apa yang
menjadi fokusmu... Kau bahkan tidak dapat mendengar teleponmu berdering? Dan
apa masalahmu, Intern? Apakah kau tidak punya pekerjaan untuk dilakukan? Apakah
Kau tidak memiliki ambisi?” kata Dong Chan mengomel.
“Ini
adalah waktu yang sangat penting bagimu. Kau hanya bisa hidup 20-an sekali.”
balas Dong Chan.
“Lalu
bagaimana dengan usia 50-an mu? Apakah kau bisa menjalaninya dua kali?” tanya
Ji Hoon. Dong Chan terlihat bingung menjawabnya.
“Aku
bekerja sangat keras.” Kata Ji Hoon. Dong Chan kesal kalau Ji Hoon merasa mudah untuk berbicara dengannya,
karena ia sduah tidak lagi bekerja di
sini
“Apakah
itu sebabnya kau bersikap kasar?” kata Dong Chan. Mi Ran membela agar Dong Chan
tak bersikap seperti itu.
“Berhentilah
menghilangkan frustrasi pengangguranmu padanya.” Kata Mi Ran. Dong Chan tak
percaya dianggap "Frustrasi pengangguran"
“Hei..
Mengapa kau tertawa? Apa yang lucu tentang pengangguranku? Ditambah lagi, Aku
berusia 30-an.” Ucap Dong Chan marah melihat Ji Hoon menahan tawanya.
Mi Ran
menahan Dong Chan yang terus mengomel. Tapi Dong Chan terus mengomel kalau
tubuhna masih sangat sehat dan kuat. Mi Ran mnarik Dong Chan pergi sementara Ji
Hoon terlihat iri karena Mi Ran mengajak pergi Dong Chan.
“Aku akan
membawa tas-ku, jadi tunggu sebentar di sini. Dan berhenti menjadi pemarah.”
Ucap Mi Ran menariknya ke lorong
“Kenapa
kau bersenang-senang dengan kampret itu?” keluh Dong Chan. Mi Ran mengaku tidak
bersenang-senang dengannya.
“Berhentilah
bicara seperti orang tua. Terkadang kau terdengar seperti orang tua.” Komentar
Mi Ran.
“Orang
tua? Hei, "Orang tua"
terdengar lebih kuno. Jangan berpura-pura seperti kau muda bergaul dengan
seorang anak, wanita tua.” Balas Dong Chan.
“Kau
bilang Wanita tua? Lalu, apakah Kau
sudah tua?”ejek Mi Ran. Dong Chan mengaku kalau ia sudah tua dan Mi Ran memang seorang
wanita tua. Mi Ran kesal karena Dong Chan seperti melempar korek api ke
arahnya.
Tuan Kim
keluar dari ruangan berpikir tidak bisa memproses pengunduran diri Dong Chan.
Hyun Gi mengeluh kenapa tak bisa karena Dong Chan ingin pergi. Tuan Kim
memberitahu Dewan mengatakan untuk menskorsnya saja karena mereka tidak akan
pernah kehilangannya.
“Meski
begitu, bagaimana kita bisa melakukan itu? Sudah diproses saja.” Kata Hyun Gi
“Tunggu,
apa mereka berkencan? Mereka sering bersama.” tanya Tuan Kim melihat Dong Chan
dan Mi Ran yang terus membahas keduanya sudah tua.
“Ya,
mereka berkencan.” Kata Hyun Gi lalu menerima telp dari pacarnya. Tuan Kim
melonggo melihat ternyat disekelilingnya sedang bertengkar.
Dong Sik
mengaja makan Tuan Hwang menyuruh Makan dan sembuhkan kakaknya segera. Tuan
Hwang berjanji akan menyembuhkan. Dong
Sik memberitahu Kakaknya menganggur sekarang. Tuan Hwang seperti baru
mengetahuinya.
“Dia
tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain pada usia 50 tahun. Dan dia tidak bisa
bekerja untuk orang lain karena dia memiliki temperamen buruk.” Ucap Dong Sik.
Saat itu
Dong Sik melayani tamu yang baru datang lalu terdiam karena yang datang Hyun Gi
dengan Kyung Ja. Hyun Gi pun dengan wajah angkuhnya merangkul Kyung Ja, Dong
Sik akhirnya menunjukan meja yang kosong.
“Jangan
hanya fokus makan, buatkan juga untukku Apakah kau satu-satunya orang yang bisa
makan di sini?.” Ucap Kyung Ja pun membuatkan daging bungkus.
“ Ini
enak... Aku suka, karena kau begitu berterus terang tentang segalanya.” Kata
Hyun Gi
“Apakah
kau ingin datang ke rumahku dan makan mie instan malam ini?” goda Kyung Ja.
“Ini
adalah tempat makan sepuasnya, jadi Kau bisa makan sebanyak yang kau mau. Mengapa
kita makan mie instan?” kata Hyun Gi. Kyung Ja mengeluh Hyun Gi ituorang bodoh.
Akhirnya Hyun Gi mengaku senang bisa kerumah
Kyung Ja.
Dong Sik
duduk dengan Dong Joo melihat pasangan yang sedang kasmaran, Dong Joo
mengaku benar-benar tidak suka pria itu
dar Penampilan, rambut, dan pakaiannya bahkan Segala sesuatu. Dong Sik pikir jauh
lebih baik daripada Chu Bang Nam.
“Aku
sudah bilang untuk berhenti membahaskan Bang Nam. Aku tidak peduli apa yang kau
katakan. Dia adalah cinta sejatiku.”
Kata Dong Joo
“Nona,
para pelanggan pergi. Kau harus tinggal di konter.” Kata istri Dong Sik. Dong
Joo menyuruh kakaknya saja.
“Aku seorang pria yang ada di TV.” Kata Dong
Sik memakain kacamata hitam. Akhirnya Dong Joo terpaksa pergi.
“Aku
sudah lama bertanya-tanya. Mengapa Kau memanggil Dong Ju dengan sebutan Nona? Bukankah
seharusnya Kau lebih hormat dan memanggilnya Adik ipar? Kau hanya memanggil
adik perempuan suami-mu dengan sebutan Nona.” Kata Tuan Hwang.
“Ya, kau
benar... Tetapi dia tidak ingin Aku melakukan itu.” Kata istri Dong Sik. Tuan
Hwang ingin tahu alasanya.
“Dia
merasa seolah-olah dia bagian dari geng jika aku melakukan itu padanya.” Kata
Istri Dong Sik.
Tuan
Hwang sedang melihat sekeliling ruangan dan melihat pasangan Hyun Gi dengan
Kyung Ja masih saling menyuapi. Ia lalu mengingat kalau Hyun Gi itu ada saat
eksperimen 20 tahun lalun. Hyun Gi sedang makan tak mengenal Tuan Hwang.
Tapi
akhirnya setelah mengingat kalau itu Tuan Hwang yang sudah lebih tua, daging
dimulutnya pun langsung keluar dari mulut karena kaget. Kyung Ja mengeluh Hyun
Gi itu sangat menjijikan.
Dong Chan
keluar kamar untuk sarapan bertanya Apakah Ibunya berdoa di pagi hari lagi.
Dong Joo pikir itu pasti karena ibunya tak bisa tidur dengan tenang ketika putra sulungnya duduk-duduk di
rumah menganggur pada usia 52. Dong Chan
hanya bisa menghela nafas.
“Sekarang
Dong Ju sadar dan menjadi manusia yang baik, Kakak menyebabkan masalahnya lagi.”
Komentar Dong Sik. Dong Chan mengeluh mendengarnya. Dong Sik memberitahu kalau
itu yang dikatakan ibunya.
“Hei, Kak
Dong Chan. Kita harus melakukan pekerjaan konstruksi karena pipa ledeng kita terkanan airnya
turun. Itu akan memakan waktu sekitar satu minggu. Apa yang akan kau lakukan?”
tanya istri Dong Sik.
“ Maksud
kau apa? Kemana kau akan pergi selama seminggu?” ucap Dong Chin bingung.
“Kita
akan ke rumah Hye Jin.” Kata Dong Sik. Dong Joo memberitahu akan berada di rumah Ok Jeong adalah
temannya.
“Ibu akan
pergi ke tempat Bibi. Jadi dia bertanya ke mana kau akan pergi.” jelas Dong Joo
“Apa? Aku
tidak punya tempat lain untuk pergi. Apakah kalian semua menggertak aku
sekarang?” keluh Dong Chan.
“Tidak
seperti itu. Apakah Kau ingin ikut dengan kami?”tanya Dong Sik. Dong Chan
langsung menolaknya.
“Lalu kau
bisa ikut aku ke tempat Ok Jeong.” Kata Dong Joo. Dong Sik pikir itu lebih
buruk dan bertanta-tanya kemana akan pergi.
“Apakah
kau tidak punya teman? pergilah di tempat temanmu.” Kata Dong Sik.
“Paman
belum berhubungan selama 20 tahun. Dia tidak akan punya teman yang akan membiarkannya
jatuh selama seminggu. Dia seperti sepasang celana dalam dengan karet pinggang
yang rusak.” Kata Seo Yoon.
“Kau benar... Dan dia saat ini menganggur. Dia
akan terlihat lebih buruk jika dia pergi ke suatu tempat untuk nginap.”
Komentar Dong Joo.
Dong Chan
tak bisa berkata-kata lalu menangkat telp dan ingin tahu berbicara dengan
siapa.
Di sebuah
cafe, dua orang sudah menunggunya. Dong Chan tersedak mengetahui berapa banyak
yang mereka tawarkan. Si pria mengaku
Bukan itu saja tapi juga akan menerima insentif atas penjualan dan
pendapatan iklan.
“Posisimu
akan menjadi direktur di papan tulis. Ini kontraknya. Silakan membaca.” Ucap Si
pria. Dong Chan terlihat gugup.
“Aku
Minta maaf, tapi Aku akan menjalani hidupku melakukan apa pun yang aku
inginkan. Jika Aku ditahan dengan kontrak besar seperti ini, maka Aku akan
terikat dengan ini dan menjadi boneka
dari uang itu. Aku tidak pandai melakukan sesuatu seperti yang diperintahkan. Aku
hanya ingin mengucapkan terima kasih atas tawaran kalian.” Jelas Dong Chan.
“Kami
menawarkan padamu kendali penuh dan kebebasan. Harap pertimbangkan kembali. Hubungi
kami jika kamu berubah pikiran.” Kata si pria. Dong Chan menganguk mengerti.
Tuan Kim
kaget melihat Ha Young mengajukan surat penguduran diri dan menegaskan kalau Ha
Young tidak dapat mengundurkan diri bahkan Tidak ada bukti bahwa Ha Younglangsung
menjadi bagian dari kasus Lee Hyeong Du.
“Kau
bebas dari kecurigaan dirimu. Mengapa Kau ingin berhenti?” tanya Tuan Kim
“Aku
sudah melakukan semua yang Aku bisa. Salah satu dari kita harus bertanggung
jawab.” Komentar Ha Young.
“Tidak. Ha
Young, jika itu berakhir dengan baik, itu berarti semuanya baik-baik saja. Mari
kita tutupi seperti yang kita lakukan sebelumnya.” Kata Tuan Kim
“Tidak...
Aku ingin berbeda dari 20 tahun yang lalu, Aku selalu menciptakan situasi yang
tidak dapat diubah .karena pilihan salah yang aku buat. Ini mungkin salah satu
dari pilihan yang salah itu.” Kata Ha Young
“Apakah
terlalu sulit bagimu untuk bekerja dengan Dong Chan? Dong Chan mengundurkan
diri.” Kata Tuan Kim. Ha Young kaget mendengarnya.
Di depan
Pengadilan Keluarga, Young Sun berpesan agar Byung Sim Memiliki kehidupan yang baik seperti manusia
yang baik. Byung Sim berjanji akan melakukan yang terbaik. Young Sun
memberitahu tidak akan mengambil pekerjaannya sebagai profesor.
“Itu
tunjanganku untukmu. Kaulah yang salah, tapi aku memberimu tunjangan. Tetapi
kau tidak dapat menggunakan ayahku sebagai koneksimu lagi. Kau harus melakukan
yang terbaik untuk mempertahankan posisimu sekarang.” Ucap Young Sun. Byung Sim
mengucapkan Terima kasih.
“Aku
menceraikanmu karena sikap ... Kau telah ditampilkan sebagai ayah Ji Hoon. Kupikir
kau bukan yang terburuk.” Ucap Young Sun.
“Kenapa
kau selalu berpikir aku seperti itu? Aku bukan orang jahat.” Keluh Byung Sim
“Bukan itu masalahnya... Selamat tinggal.”
Kata Young Sun lalu berjalan pergi. Byung Sim memangilnya.
“Young
Sun.. Kamu benar-benar cantik dalam topi itu. Kau terlihat seperti seorang
wanita dari keluarga kerajaan Inggris.” Komentar Byung Sim. Young Sun yang mendengarnya
hanya bisa mengumpat Byung Sim itu gila.
Di cafe
Pegawai memberitahu
kalau temany bosnya sudah menunggu, Kyung Ja menatap Young Sun dengan tatapan
sinis. Young Sun melonggo mendengar
tuduhan Kyung Ja, lalu menegaksan kalau itu bukan diirnya. Tapi Kyung Ja yakin
kalau Young Sun adalah pelakunya.
“Pacarku
sudah melakukan penggalian di belakang punggungmu.” Kata Kyung Ja. Young Sun kaget
temanya sudah punya pacar dan ingin tahu Kapan.
“Aku
tidak tahu, Kita bisa membicarakannya nanti. Lagi pula, mengapa Kau melakukan
itu?” kata Kyung Ja kesal
“Bukan aku!
Mengapa Aku melakukan itu? Dan Juga, mengapa pacarmu melakukan pemeriksaan
latar belakang padaku?” keluh Young Sun
“Dia
tidak memeriksamu. Dia sedang mencari orang yang mengunggah posting tentang Mi
Ran, dan IPnya di kafe ini.” Kata Kyung Ja. Young Sun menegaskan kalau itu
bukan dia.
“Hei,
kita sudah berteman selama 25 tahun. Bagaimana kau dapat mencurigaiku karena perkataan pacar barumu? Aku
benar-benar kecewa. Aku sudah dalam suasana hati yang buruk. Aku baru saja
bercerai sebelum datang ke sini.” Ungka Young Sun. Kyung Ja melonggo tak
percaya
Dong Chan
dan Mi Ran berjalan sambil makan es krim bersama. Dong chan pikir besok adalah
akhir pekan. Mi Ran pikir hari kerja dan akhir pekan sama untuk seseorang yang
menganggur. Dong Chan menegaskan bahkan orang yang menganggur memiliki siklus
hidup.
“Kami
memiliki pola yang berbeda untuk hari kerja dan akhir pekan. Kami tidak stres
pada akhir pekan, jadi kami bisa tidur. Kau tidak tahu.” Ucap Dong Chan
mengejek
“Aku
mendengar di Departemen Variety bahwa
semua stasiun akan gila untuk merekrut-mu.” Kata Mi Ran
“Itu
bukan hal baru. Ini adalah kisah hidupku. Ngomong-ngomong, aku perlu mencari
tempat tinggal selama seminggu karena
rumah kami akan diperbaiki. Haruskah aku pindah saja?” kata Dong Chan.
“Kau
terpisah dari keluarga-mu selama 20 tahun. Kau seharusnya tidak melakukan
itu... Tapi, atap rumah kami kosong saat ini. Apa Hanya seminggu?” kata Mi Ran
mengoda.
“ Rumah atap? Apa
itu Ini kosong?” tanya Dong Chan penasaran, keduany saling duduk berdekatan.
Dong Chan
datang ke rumah Mi Ran dengan kopernya memberitahu akan mengambilnya.Ibu Mi Ran mengaku sudah mendengar
Dong Chan akan tinggal selama seminggu dan meminta agar Anggap rumah sendiri. Ayah
Mi Ran pun juga menyetujuinya.
“Terima
kasih... Kalian bisa memperlakukan aku dengan nyaman, Ibu dan ayah.” Kata Dong
Chan ramah. Orang Tua Mi Ran tersenyum mendengarnya.
“PD Ma,
Kau harus naik dan melihat. Itu Bersih.” Kata Mi Ran mengajak Dong Chan
pergi. Dong Chan pun pamit untuk pergi
lebih dulu.
“Jika dia
bukan pembuat onar, dia akan sempurna.” Komentar Ibu Mi Ran.
“Aku
setuju. Dia tampan dan dia terlihat
seperti orang yang baik. Tapi dia selalu membuat masalah besar.” Kata Ayah Mi
Ran
“Tapi,
tidakkah kau pikir dia terlihat seperti seorang playboy?” komentar Ibu Mi Ran.
Dong Chan
membuka kopernya, saat itu Prof Hwang masuk rumah. Dong Chan senang melihatnya,
akhirnya mereka duduk bersama. Prof
Hwang memberitahu kalau Dong Chan akan sibuk sekarang dan Banyak hal akan
terjadi padanya.
“Aku
yakin karena Lee Seok Du sudah bangun. Segalanya akan berubah. Kamu juga akan
sibuk.” Kata Dong Chan.
“ Kau
berjanji kepadaku 20 tahun lalu mengatakan ... Kau akan membantu aku berhasil
dengan percobaan cryonic hanya dengan
dana dan teknologi Korea.” Ucap Prof Hwang. Dong Chan mengaku masih
mengingatnya.
“Kupikir
itu akan segera terwujud. Kami hanya perlu mengembalikan suhu tubuh normal
kalian. Selama kita menyelesaikannya, maka percobaan ini berhasil. Kau
berhasil.” Kata Prof Hwang
“Itu hanya
permulaan. Ngomong-ngomong, kapan kita bisa mulai hidup seperti orang biasa?”kata
Dong Chan. Prof Hwang menjawab segera.
Mi Ran
sedang dikamar menatap ke lantai atas seperti bahagia karean Dong Chan ada
diatasnya. Dong Chan mengirimkan pesan “Apa yang sedang kau lakukan?” Mi Ran
membelas kalau akan pergi tidur.
“Bagaimana
Kau bisa pergi tidur saat Aku di lantai atas?” balas Dong Chan. Mi Ran membalas hanya tanda tawa cekikikan.
“Jangan
hanya tertawa.” Tulis Dong Chan. Mi Ran pun berpikia haru naik dan akhirnya
mengendam keluar kamar.
Mi Ran
masuk rumah atap menanyakan keadaan Dong Chan karena Agak panas di sini. Dong Chan menatap Mi Ran
mengaku sangat merindukannya. Mi Ran mengaku kalau ia juga seperti itu. Dong
Chan akhirnya mengecup bibir Mi Ran.
Mi Ran
hanya bisa tersenyum, Dong Chan kembali mengecupnya seperti ingin melampiaskan
rasa rindunya. Mi Ran kembali tersenyum. Akhirnya Dong Chan mencoba menciumnya
tapi baru beberapa detik, alarm mereka berbunyi.
“Hei.
Hei, apa yang kau pikirkan? Kau punya pikiran nakal, kan?” ucap Dong Chan
menuduh Mi Ran.
“Apa
Maksudmu? Kau yang mulai berdering lebih cepat Apa yang kau pikirkan?” kata Mi
Ran.
“Hei,
kita harus .pergi ke luar. Tempat ini bukan pikiran yang bagus.” Kata Dong Chan
gugup, Mi Ran bingung kemana mereka akan
pergi.
“Bagaimanapun,
kita tidak boleh tinggal di sini. Ayo pergi.. Wahhh.. Panas sekali.” kata Dong
Chan bergegas pergi.
Di
ruangan dingin, Dong Chan berharap suhu
mereka akan kembali dengan cepat jadi bisa melakukan semua yang dilakukan orang
lain. Mi Ran mengaku mengharapkan hal yang sama. Dong Chan berharap bisa terasa dingin di
sini. Mi Ran pun juga berharap seperti itu.
“Aku ingin
minum americano panas dalam waktu lima menit.” Kata Dong Chan. Mi Ran pun juga.
“Aku
ingin mencintaimu seperti orang gila.” Kata Dong Chan menatap Mi Ran. Mi Ran
juga sama.
“Alih-alih
hanya setuju denganku, katakan apa yang kau inginkan juga.” Kata Dong Chan.
“Alat
penutup telinga. Topi bulu. Pembalut kaki. Aku ingin memakai sepatu bot
panjang.” Kata Mi Ran. Dong Chan juga mengaku ingin juga.
Saat itu
dua orang bibi masuk ruangan, lalu mengeluh kalau ruangan sangat dingin. Salah satu
bibi mengeluh kalau tak kuat didalam sana jadi mengajak pergi. Akhirnya mereka
keluar sambil menonton drama, setelah beberapa jam berlalu mereka ingin masuk
ruangan lagi, Dong Chan dan Mi Ran baru keluar ruangan.
“Apakah
mereka di sini selama ini? Mereka luar biasa.” Komentar dua wanita sambil
melonggo.
Di kantor
polisi, dipasang DPO untuk “Tim Kejahatan Berat 2’ yaitu anak buah Tuan Lee
palsu. Di rumah Mi Ran baru saja selesai dandan, lalu memberitahu Dong Chan”Aku
baru saja selesai bersiap-siap.” Dong Chan mengaku akan keluar rumah.
“Sampai
jumpa di luar dalam tiga menit.” Balas Dong Chan lalu bergegas keluar rumah.
Dong Chan
melewati meja makan pamit pergi. Ayah Mi Ran bertanya mau kemana dan
menyuruhnya agar makan. Dong Chan mengaku biasanya tidak sarapan. Ayah Mi Ran
tetap menyuruh Dong Chan makan dan Nam Tae pun menariknya untuk duduk.
“Ini
adalah sendok yang biasa digunakan profesor. Ada seorang profesor yang tinggal
di atap rumah. Aku merindukan dia.” Ungkap Nam Tae memberikan sumpit dan sendok
untuk Dong Chan.
“Apakah
maksudmu Profesor Hwang? Aku ingin tahu apakah dia baik-baik saja.” Kata Tuan
Hwang.
Mi Ran
yang sedari tadi mendengarnya terlihat panik, Dong Chan menatap sinis karena
Byung Sim sempat tinggal dirumah atap.
Mi Ran
hanya bisa diam saja didalam mobil, Dong Chan membahas rumah atap itu adalah tempat di mana semua pria yang
berhubungan denga Mi Ran menetap disana. Mi Ran mengeluh dengan sikap Dong Chan
lalu memberitahu kalau Byung Sim pindah tanpa izin darinya.
“Apakah
kau kesal?” tanya Mi Ran. Dong Chan pikir tak ada yang membutanya kesal.
“Itu Lucu
saja. Profesor itu benar-benar sesuatu. Bagaimana dia bisa pindah? Dan Juga,
sama dengan magang muda itu. Aku mendengar ibunya adalah temanmu.” Kata Dong
Chan.
“Ya,
dia... Suaminya adalah Hwang Byung Sim.” Kata Mi Ran. Dong Chan mengerti
seperti tak sadar.
“Aku
berkata, ayahnya adalah Hwang Byung Sim.” Kata Mi Ran. Dong Chan mengaku sudah
mendengarnya lalu mulai tersdar.
“Apa???!!
Apa Ayah magang muda itu adalah Hwang Byung Sim? Astaga, ada apa dengan
keluarga itu? Astaga. Bagaimana...” ucap Dong Chan tak percaya.
Mi Ran
memperlihatkan di ponselnya kalau ada ruang es yang sangat romantis jadi
mengajak untuk kesana lain kali. Dong Chan menatap Mi Ran seperti meraca
cemburu. Mi Ran akhirnya turun dari mobil mengucapkan terimakasih atas
tumpanganya.
“Kenapa
kau turun?” tanya Mi Ran heran. Dong Chan mengaku dapat melakukan apapun yang
diinginkan.
Dong Chan
masuk ruangan menyapa juniornya agar mereka harus bekerja keras. Hyun Gi
mengeluh melihat Dong Chan bertanya Apa lagi yang di lakukan disini. Dong Chan
pikir datang karena ingin. Hyun Gi pun mengeluh Dong Can untuk berhenti
di tempat pertama.
“Kau
datang ke sini lebih sering daripada sebelumnya. Tidak ada yang menjadi
perhatianmu... Tapi Dong Chan, tahukah Kamu bahwa Ha Young berhenti?” kata Hyun
Gi . Dong Chan terlihat kaget mendengarnya.
Tuan Kim
melihat grafik saham Grup Unsung, lalu mengaluh Setelah dunia mengetahui bahwa
Lee Hyeong Du adalah palsu maka Harga saham Group Unsung terus anjlok. Ia
merasa kalau hidupnya dikutuk karena sudah membeli satu ton saham mereka, diberitahu
itu akan naik.
“Omong-omong,
apa kau yakin Dong Chan berhenti? Ku pikir dia datang untuk bekerja setiap
hari.” Ucap Hyun Gi seperti gelisah.
“Seseorang
mengunggah petisi yang mengatakan bahwa kita harus mempekerjakannya kembali, dan
banyak orang telah menandatanganinya.” Kata Tuan Kim
“Dia
seperti bom detak.” Keluh Hyun Gi. Tuan Kim pikir mereka hanya harus
mengakhirinya dengan suspensi ... dan akhirnya membawanya kembali.
“Apa Kau
masih belum mengajukan surat pengunduran dirinya?” kata Hyun Gi tak percaya.
“Dewan
sangat gigih menjaga Dong Chan di sini. Kita tidak bisa membiarkannya pergi.”
kata Tuan Kim
“Berapa
lama kau akan bekerja sebagai boneka mereka? Kau benar-benar perlu memiliki
tulang punggung.” Kata Hyun Gi menyindir. Tuan Kim terlihat marah
mendenggarnya.
“Ajukan
surat pengunduran diri... Dia ingin pergi, jadi berikan apa yang dia
inginkan... Pak, bisakah kamu membuatnya pergi?” kata Hyun Gi
“Mengapa
kau ingin dia pergi begitu buruk?” tanya Tuan Kim. Hyun Gi merasa kalau Dong
Chan sudah banyak menodai reputasinya setelah kembali
“Aku
benci datang kerja karena dia. Semua direktur secara halus memandang rendah
padaku.” Kata Hyun Gi. Tuan Kim pikir Hyun Gi
yang harus berhenti.
“Bagaimana
kau bisa mengatakan itu kepadaku? Kita menghabiskan bertahun-tahun bekerja
bersama. Jika Dong Chan dan Aku tenggelam, siapa yang akan kau selamatkan lebih
dulu?” kata Hyun Gi
“Aku
tidak mampu menyelamatkan siapa pun. Akulah yang akan tenggelam sekarang.” Kata
Tuan Kim
“Tapi
tetap saja, beri aku jawaban. Siapa yang akan kamu simpan terlebih dahulu?”
kata Hyun Gi
“Dong
Chan! Aku akan menyelamatkan Dong Chan pertama!” jawab Tuan Kim
Jin masuk
gedung siaran merasa sudah lama tak ada disana, saat itu melihat Ha Young tapi
seperti tak mengubrisnya. Akhirnya Jin menemani Dong Chan di ruang
editing, dengan membuat account
youtubenya. Jin mengeluh kenapa Dong Chan tidak melakukan ini di rumah
“Kau
memberi tahu mereka bahwa kau akan berhenti. Mengapa kau melakukan ini di sini?”
ucap Jin heran.
“Karena aku
ingin melakukannya di sini.” Kata Dong Chan. Jin mengeluh apa sebenarna yang
dilakukan Dong Chan.
“Apa yang
kau rencanakan untuk dilakukan kali ini?” tanya Jin. Dong Chan mengaku punya
rencana.
“Ngomong-ngomong,
ada sesuatu yang belum aku katakan. Tapi itu menyiksaku untuk menyimpannya
darimu. Apa aku Ingat Ha Young, gadis yang kau kencani? Dia datang menemuiku 20
tahun yang lalu setelah kau menghilang.” Akui Jin. Dong Chan kaget
mendengarnya.
“Apa yang
dia katakan padamu?” tanya Dong Chan. Jin menceritkan Ha Young meminta untuk
pergi ke kantor polisi bersamanya sehingga mereka akan melakukan penyelidikan.
“Dia
mengatakan kepadaku bahwa tidak ada yang mau membantunya. Tapi...Aku terlalu takut
Jadi aku menolak. Maafkan aku.” Ucap Jin. Dong Chan hanya bisa terdiam terlihat
shock.
Dong Chan
sendirian di ruangan menatap kosong, lalu menelp seseorang mengajak untuk
bicara. Akhirnya ia pergi ke atap, Tuan
Park dkk melihat Dong Chan mencoba menyapa tapi Dong Chan hanya diam dengan
tatapan kosong.
“Ini
terasa sangat salah. Siapa yang akan berpikir bahwa dia berhenti bekerja di
sini? Dia seperti ... hantu-hantu yang sering kalian dengar di sekolah menengah
khusus perempuan. Dia ada di sana tetapi bukang murdi disana Dan dia selalu
berkeliaran di sekitar tempat itu.” Komentar Tuan Park dkk saat turun masuk
ruangan.
Mi ran sedang
bersama Ji Hoon ikut mendengarnya, Nona Soo bertanya apa yang sedang mereka
bicarakan. Tuan park meberitahu kalau melihat
senior Dong Chan di atap.
Ha Young
akhirnya datang menemui Dong Chan diatap. Dong Chan menatap dengan rasa
bersalah karena Ha Young tidak pernah
menceritakan semuanya padanya. Ia mengeluh Ha Young itu selalu seperti itu
denga tidak memberitahuny yang sebenarnya karena meragukannya.
“Jika Kau
mengatakan kepadaku bahwa Kau mencoba untuk mengakui segalanya kepada polisi ,
Aku sudah menunggu., Kau untuk memberitahuku. "Ibuku sakit. Dan aku butuh
uang, jadi aku tidak punya pilihan." Aku ingin penjelasan.” Jelas Dong
Chan. Ha Young hanya diam saja.
“Aku
telah melakukan begitu banyak hal buruk. Dan aku membenci diriku sendiri karena
tidak terus mencarimu.” Ungkap Ha Young
“ AKU... Kupikir
kau telah meninggalkanku. Apakah Kau tahu apa yang paling menyiksaku setelah
Aku bangun dalam 20 tahun? Aku tidak terganggu oleh betapa berbedanya dunia
untukku dan bahkan stasiun penyiaran tidak repot-repot mencari aku. “ ungkap
Dong Chan.
“Itu
karena kamu tidak mencariku. Apakah Kau tahu betapa hancurnya hatiku? Apakah
Kau tahu betapa sakitnya itu bagiku?” kata Dong Chan dengan suara bergetar
“Aku
seharusnya menanggungnya... Tetapi Aku tidak bisa... Dan pada akhirnya, aku tidak
mencarimu. Aku menyerah padamu untuk kesuksesanku sendiri. Jangan pernah
memaafkanku.” Kata Ha Young lalu memeluk Dong Chan sambil menangis. Mi Ran
datang kaget melihat Ha Young sedang memeluk Dong Chan dan hanya bisa terdiam.
Bersambung
ke episode 14
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar