PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Manager
Gong menerima telp dari Yoon Seo yang ingin makan mie kalguksu dan aka
membawakanya. CEO Yeon bertanya ada apa. Manager Gong memberitahu Yoon Seo
meminta untuk membawakan mie kalguksu karena tidak punya siapa-siapa untuk
makan. CEO Yeon pun menyuruh memesan saja.
“Bukannya
dia memintamu untuk membeli seluruh restoran. Ngomong-ngomong, bukankah Yoon
Seo terlihat sangat cantik, Apa dia makan sesuatu?”ucap CEO Yeon.
“Dia
benar-benar makan dengan baik.” Kata Manager Gong. CEO Yeon juga yakin kalau
memang cantik.
“Itu yang
membuatku jatuh cinta padanya. Aku menandatangani dia di sana, Dia sangat cantik.” Cerita CEO Yeon, Manager
Gong penasaran mendengarnya.
Flash Back
(14 tahun
yang lalu)
CEO Yeon
didepan warung bungepang, sambil menelp mengaku tidak berpikir bekerja sebagai
manajer selebriti cocok untuk dirinya dan berpikir kalau mendapatkan pinjaman
dan membuka toko. Saat itu seorang pelajar membeli empat bungeoppangs.
“Mari
kita makan soju suatu hari... Belikan aku minuman.” Kata CEO Yeon lalu menutup
telpnya.
Si
pelajar yang baru membeli kue, dihampiri teman lainya mencari diman
menyembunyikan bungeoppang, tapi si pelajar mengelak dan menyembunyikanya.
Temanya tahu kalau pasti bohong dan akhirnya menemukan dibalik jaket.
Yoon Seo
keluar dari jaket temanya memperlihatkan bunggepang, dengan gayanya dibalik jaket.
CEO Yeon yang melihat Yeon Seo langsung melonggo terpana.
Akhirnya
Yoon Seo pun mendapatkan tawaran iklan coklat dengan gaya yang sama keluar dari
balik jaket. CEO Yeon mengingat masa indah itu mengingat kalau Yoo n Seo
menjadi bintang besar setelah syuting iklan itu Dan berkat itu juga dirinya menjadi
stabil secara finansial.
“Waktu
benar-benar cepat... Aku akan memastikan Yun Seo kembali berdiri... Tiba-tiba
aku menangis.” Ucap CEO Yeon menangis haru.
“Apakah
Kau pikir itu terkena andropause? Cowok dengan andropause tampaknya tidak bisa
mengendalikan emosi mereka.” Kata Manager Gong. CEO Yeon kesal menyuruh diam
saja.
Tuan Yoon
menelp CEO Yeon, seperti meminta sesuatu. CEO Yeon mengerti berpikir kalau
jangan khawatir dan menutup telpnya. CEO Yeon meberitahu kalau Min Ji harus
pergi ke pinggiran kota dalam perjalanan bisnis menyuruh Manager Gong untuk
pergi bersamanya karena Tuan Yoo sedikit sakit.
“Lalu
siapa yang akan mengurus Yoon Seo ...” kata Manager Gong khawatir.
“Katakan
padanya untuk naik taksi. Maksudku, kau bisa memberikan makanan untuknya. Min Ji sedang naik daun sekarang. Dia layak mendapatkan
dukungan penuh kita... Kau seorang manajer jadi Kau harus tahu itu.” Ucap CEO
Yeon. Manager Gong menatap dingin.
“Apa yang
salah? Apakah kau merasa kesal?” kata CEO Yeon sinis, Manager Gong hanya bisa
terdiam.
Yoon Seo
makan di dalam mobil merasa pikir makananya masih baik dan hangat karena mie
tidak menjadi lembek sama sekali. Manager Gong mengaku sudah berusaha sangat
keras untuk mencegah mie lembek sehingga Yoon Seo bisa memakannya dalam kondisi
terbaiknya.
“Kau
benar-benar yang terbaik... Aku akhirnya merasa sedikit lebih baik sekarang.”
Ucap Yoon Seo
“Aku kira
itu sepadan dengan usaha ku... Tapi kenapa kau tidak makan siang dengan rekanmu?”
tanya Manager Gong
“Bagaimana
aku bisa makan bersama mereka setelah apa yang terjadi kemarin?” keluh Yoon Seo
“Ya.
Ngomong-ngomong, apakah pengacara kasar itu meminta maaf?” tanya Manager Gong
“Dia
tidak meminta maaf. Sebaliknya, dia mengatakan kepada ku bahwa dia tidak
melakukan kesalahan.” Akui Yoon Seo
“Dasar Punk
kecil kasar itu pasti sudah gila. Jika aku bertemu dengannya, aku akan memastikan
aku memberinya pelajaran.” Kata Manager Gong marah
Saat itu
Yoon Seo panik melihat Jung Rok langsung mengajak manager Gong
bersembunyi. Manager Gong bertanya siapa
yang dimaksud, Yoon Seo memberitahu kalau Pengacara yang kasar baru saja
datang. Manager Gong sudah siap membalas dendam.
“Tahan
amarahmu.” Ucap Yoon Seo, tapi Manager Gong malah berkomentar kalau Jung Rok sangat
tampan.
“Dia
tidak tampan. Coba Lihatlah dia.” Kata Yoon Seo meminta agar memastikan.
“Aku
melihat lagi, dan dia masih sangat tampan.” Akui Manager Gong, Yoon Seo menatap
marah. Manager Gong pun mengaku kalau Jung Rok memang terlihat seperti musang.
“Tapi
Kenapa kau bersembunyi?” tanya Manager Gong. Jung Rok pikir sudah mengatakan
dengan jelas
“Cerita
tujuanku adalah bahwa aku mulai lagi dengan pekerjaan ini. Aku tidak bisa
dilihat dengan manajerku. Dan Juga, makan mie kalkugsu di dalam mobil jauh dari elegan.” Ucap Yoon Seo akan pamit
pergi.
“Seorang
sekretaris yang sempurna tidak pernah meninggalkan posisinya.” Kata Yoon Seo
mengibaskan rambut lalu turun dari mobil. Manager Gong akhirnya menghabiskan
makaan Yoon Seo mengaku Jung Rok memang benar-benar tampan.
Min Hee
dkk sedang makan siang bersama, Eun Ji merasa makanan direstoran yang mereka
pesan enak jadi harus sering memesan. Tuan Lee yang mendengarnya langsung
menyimpan brosur agar bisa mengajak makan. Min Hee pun ingin tahu Yoon Seo yang
tidak bergabung untuk makan.
“Sebenarnya,
aku pikir dia tidak makan siang sama sekali. Dia pasti malu tentang jatuh di depan kami tadi malam.” Kata Eun
Ji
“Menilai
dari apa yang dia katakan saat mabuk, dia tidak bisa makan sendiri. Aku ingin
tahu dengan siapa dia akan makan hari ini?” kata Min Hee. Diam-diam Jung Rok
mendengarkanya.
“Apakah
dia akan minum teh air mata Ayub lagi? Aku melihat dia meminumnya untuk makan
siang setiap kali Pak Kwon tidak ada.” Kata Hae Young
Jung Rok
masuk ruangan dengan wajah sedih seperti merasa bersalah, Yoon Seo masuk
ruangan dengan wajah sumringah menyapa bosnya. Jung Rok hanya diam saja, Yoon
Seo bingung melihat Jung Rok hanya diam saja dan bertanya Apakah ada sesuatu
yang dibutuhkan.
“Ayo makan
siang... Kau mungkin mengalami mabuk, jadi bagaimana dengan mie kalguksu?” ucap
Jung Rok. Yoon Seo kaget mendengarnya.
“Aku
pikir tidak perlu melakukannya.” Ucap Yoon Seo menolak. Jung Rok ingin tahu
alasanya.
“Aku
mencoba menurunkan berat badan. Ya,
tiba-tiba aku merasa perlu untuk itu.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok mengerti lalu
pamit pergi.
“Wahh..
Itu tiba-tiba... Tidak bisakah dia bertanya lebih awal?” keluh Yoon Seo.
Yoon Hyuk
akan makan sandwich, lalu melonggo melihat seseorang didepan restoran. Min Hee
sdang sibuk memakai lipstik bahkan memasukan jarinya ke mulut untuk memastikan
tak ada yang lipstik yang menempel di gigi.
Yoon Hyuk
mengeluh melihatnya. Min Hee masuk restoran dengan wajah acuh, tapi saat itu
pelayan menyapa Min Hee.
“Roti oat
honey dengan saus mustard madu, kan?” kata Si pegawai yang masih muda.
“Honey....
Ya, itu pesanan ku... Bagaimana kau mengingatnya?” ucap Min Hee tersipu malu.
“Kenapa
tidak? Kau adalah pelanggan istimewa... Kau bisa melihat, kau sangat mirip
dengan nenekku... Kau merasa seperti keluarga bagi ku, jadi bisakah aku
memanggilmu "Bibi" mulai sekarang?” ucap Si pegawai polos. Min Hee yang mendengarnya
terlihat marah dan sedih.
Min Hee
melirik melihat Yoon Hyuk bisa mendengar ucapan si pegawai. Yoon Hyuk tersenyum
licik sambil memakan sandwich.
Min Hee
berlari keluar dari restoran, Yoon Hyuk mengejarnya karena tidak bisa mengabaikan orang seperti ini dan
tidak mengakuinya. Min Hee meminta Yoo Hyuk agar melupakan semua yang dilihat
di sana. Yoon Hyuk bertanya apa yang dilihatnya.
“Aku
sibuk dengan sandwich untuk memperhatikan apa pun.” Akui Yoon Hyuk. Min Hee
seperti percaya.
“Tapi Yang
aku dengar adalah karyawan yang kau minati mengatakan kau terlihat seperti neneknya,
dan bahwa dia ingin memanggilmu "Bibi" mulai sekarang... Selamat
untuk keponakanmu!” ejek Yoo Hyuk
“Cukup....”
kata Min Hee marah. Yoo Hyuk meminta Min Hee agar jangan terlalu terluka
karenanya.
“Kau akan
segera jatuh cinta sebentar lagi... Itulah kau” ejek Manager Gong. Min Hee
marah langsung berjalan pergi.
Yoon Seo
masuk ruangan menawarkan secangkir kopi. Jung Rok menolak karena merasa
baik-baik saja. Yoon Seo pikir ini jam 3 sore dan itu adalah jam ketika orang
merasa paling lelah jadi akan membawa cangkir dengan cepat untuk meningkatkan
produktivitasnya. Jung Rok tetap menolak tapi Yoon Seo tetap pergi.
Dipantry
Min Hee
mengeluh kalau ini memalukan karena tertangkap basah oleh Yoon Hyuk dari semua
orang yang dikenalnya. Hae Young pikir tak peduli karena ini bukan seperti yang
pertama. Min Hee kaget dengan tanggapan Hae Young.
“Jika aku
lebih cantik, jika aku secantik dan langsing seperti Oh Yoon Seo Aku tidak akan
diperlakukan seperti ini. Aku yakin dia tidak pernah dipermalukan seperti ini
sebelumnya.” Ucap Min Hee.
“Tentu
saja tidak.. Coba Lihat saja pengacara kami. Juga, banyak selebritas pria secara
terbuka mengatakan bahwa dia adalah wanita ideal mereka. Dia sangat populer.” Kata
Hae Young
“Benar, Aku
tidak heran mengapa dia dikabarkan akan bersama putra seorang CEO konglomerat.”
Ucap Min Hee.
Yoon Seo
akan masuk mendengar dari depan pintu,
Hae Young membahas tentang skandal narkoba. Min Hee pkir kalau Yoon Seo
sudah diputuska n tidak bersalah. Hae Young membahas kalau bukan yang itu kalau
ingin tahu hubungannya dengan putra seorang CEO konglomerat.
“Itu
fakta bahwa dia ada di tempat kejadian.”ucap Hae Young, Yoon Seo terus
mendengarnya. Saat itu Jung Rok juga bisa melihat Yoon Seo
“Kau benar.
Dia tidak akan berada di sana bersama orang asing... Aku melihat di tabloid
baru-baru ini ... “ ucap Min Hee
Saat itu
Yoon Seo langsung masuk dengan senyuman mengaku kalau melihat mereka berdua di
pantry berpikir kalau pasti menikmati teh. Ia mengaku untuk mendapatkan
secangkir kopi untuk pengacara Kwon lalu melihat Min Hee yang merias wajah hari
ini.
“Aku
selalu memakai makeup.” Kata Min Hee. Hae Young pun hanya bisa tersenyum
“Itu
tampak hebat hari ini.” Puji Yoon Seo dengan senyuman. Jung Rok melihat Yoon
Seo bisa tersenyum hanya bisa diam saja.
Jung Rok
sudah duduk di meja kerjanya. Yoon Seo datang dengan sopan mengetuk pintu memberikan
secangkir kopi hitam. Jung Rok pun mengucapkan terimakasih lalu terus menatap
kasihan pada Yoon Seo.
Saat
kembali duduk Yoon Seo terlihat menahan sedih, Jung Rok seperti bisa melihat
Yoon Seo yang didepanya tersenyum tapi sebenarnya menahan rasa sedih.
Di dalam
mobil
Manager
Gong melihat Yoon Seo hanya diam saja bertanya ada apa. Yoon Seo mengaku tak
ada apa-apa. Manager Gong bertanya Apakah
pengacara itu memberimu kesulitan lagi
karena akan memberi tahu Pak Yeon
dan minta menukar pengacara.
“Tidak
apa-apa. Seperti yang aku katakan, Aku akan menjadi sekretaris terbaik dan
membalas dendam ku padanya. Aku mendapatkannya kembali untuk banyak hal hari
ini. Aku menghubungkan teleponnya, menguasai mesin fotokopi, dan bahkan
membawakannya secangkir kopi yang sempurna.”kata Yoon Seo
“Aku
bangga padamu... Ngomong-ngomong, kau akan pergi ke kantor besok sendiri. ku
tidak bisa menjemputmu” ucap Manager Gong. Yoon Seo kaget ingin tahu kenapa.
“Aku
memiliki pelatihan pertahanan sipil.” Akui Manager Gong, Yoon Seo binggung apa
yang dilakukan besok.
“Naik
taksi saja” kata Manager Gong, Yoon Seo mengaku tidak suka mereka.
“Aku
benci ketika pengemudi mengenali ku juga.” Akui Yoon Seo. Manager Gong tahu.
“Aku akan
memberimu sopir, tetapi semua manajer sibuk besok.” Jelas Manager Gong. Yoon
Seo mengerti.
“Aku akan
mengelola besok ku sendiri, semoga sukses di pelatihan. Lalu Oppa... Apakah Kau
bertugas di militer?.” Kata Yoon Seo. Manager Gong membenarkan.
“Kau
anggap aku apa? Aku melayani di salah satu unit terberat. Kurasa aku terlalu
lembut denganmu. Biarkan aku mempercepat sedikit.”ucap Manager Gong
mengemudikan mobilnya.
Seo Won
sibuk dengan berkas di ruang TV, Jung Rok baru saja datang. Seo Won melihat
Jung Rok pulang lebih awal bertanya apakah sudah makan malam. Jung Rok mengaku
belum. Seo Won pun sengaja menunggu Jung
Rok.
“Bukankah
aku teman sekamar yang sempurna? Tidakkah kau berharap aku terus bertahan?”
kata Seo Won.
“Kau keluar
secepatnya.” Kata Jung Rok. Seo Won mengeluh dengan sikap Seo Won yang bersikap
sekeras itu
“Yeo Reum
mungkin akan mengajakmu minum segera... Dia mungkin stres karena aku... kau
harus ...” ucap Seo Won. Jung Rok meminta agar jangan menyeret ke urusan
mereka.
“Ayolah.
Yeo Reum menyukaimu, kau tahu itu.. Dia mempercayai dan mengandalkan mu.” Kata Seo
Won
“Jika itu
masalahnya, dia akan memilihku daripada kau... Jangan sesumbar. Itu
menyebalkan..” tegas Jung Rok
“Berhentilah
menjadi biang kerok, kan? Nada sedikit marah itu... Jika bukan karena aku, tidak
akan ada orang yang bisa menanggungmu. Sekretaris baru mu akan kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan kepribadian mu.” Ucap Seo Won. Jun Rok tak peduli lalu
masuk ke dalam ruang kerjanya.
Jung Rok
masuk ruangan melihat berkas “Aplikasi untuk Perintah Melawan Pengalihan
Properti” teringat kembali saat berbicara dengan Yoon Seon kalau tidak bisa
melihat berkas yang harus diulas segera padahal sudah meminta untuk bersantai
saja.
“Aku
mencoba yang terbaik di sini, jadi kau tidak harus begitu jahat. Aku mungkin
tidak tahu bagaimana melakukan banyak hal, tapi aku mau belajar, Kau tahu.” Ucap
Yoon Seo
Saat itu
Jung Rok bisa melihat wajah Yoon Seo menahan amarah karena digossipkan oleh
rekan kerjanya sendiri. Ia pun berusaha tersenyum dengan orang-orang yang
membicarakan begitu juga dirinya, tapi saat sedang sendiri Yoon Seo terlihat
sedih.
Pagi hari
Yoon Seo
mengemudi mobilnya dengan sangat pantai, berbelok ke kanan dan kiri dengan
santai. Tapi saat itu mobilnya tak bergerak dari rumahnya, karena hanya
berkhayal kalau itu cara yang harus dilakukan untuk mengemudi.
“Baiklah.
Selama aku tidak gugup... Aku akan bisa sampai di sana dengan aman... Siap...”
kata Yoon See yakin menginjak gas keluar dari gerbang rumah.
Tapi Yoon
Seo malah membuat keributan di jalan raya karena membawa mobil sangat pelan. Beberapa
mobil mencoba menyalipnya sambil menyalakan klakson karena marah. Seorang pria
berteriak marah supaya Yoon Seo lebih baik mengemudi dengan benar
“Hei...
Turunkan jendela mu. Keluar dari mobil! Hei! Aku bilang untuk turun dari mobil!
Apa Kau tidak turun? Baik, kamu sudah mati sekarang.” Teriak Si pria akhirnya
pindah jalur di depan Yoon Seo.
Yoon Seo
pun melihat kalau sebentar lagi akan sampai kantonya tapi Si pria malah
menginjak rem mendadak. Yoon Seo panik berpikir baru saja menabrak mobil itu.
Yoon Seo
membayangkan ada berita tentang dirinya, dengan wajah panik.
“Aktris
Oh Yun Seo telah menyebabkan keributan di depan umum. Dia telah pensiun
sementara karena skandal narkoba dua tahun lalu. Aktris Oh Yun Seo sedang dikritik kali ini karena mengemudi
sembrono. Dia dikritik.”
Si pria
sudah turun dari mobil menyuruh Yoon Seo untuk turun dari mobil karena sudah
merusak mobilnya. Yoon Seo menutup wajahnya berusaaha menelp Manager Gong tapi
tak menjawab telepon. Si pria sangat marah ingin memecahkan jendela ini.
“Hentikan...
Kau bisa bicara denganku mulai sekarang... Aku pengacaranya.” Ucap Jung Rok
datang. Si pria melonggo begitu juga Yoon Seo
“Jika kau
seorang pengacara, apakah kau pikir kau bisa membiarkan kejadian ini?” ucap Si
pria menantang.
“Tentu
saja kita tidak bisa membiarkannya.. Dan aku juga tidak akan membiarkan apa
yang kau lakukan saat mengemudi” kata Jung Rok. Si pria merasa tak melakukan
apapun.
“Apa yang
kau lakukan disebut mengemudi untuk balas dendam, atau mengemudi sembrono. Menurut
pasal 151-2 UU Lalu Lintas Jalan, itu bisa dihukum hingga 1 tahun penjara atau
denda 5.000 dolar.” Kata Jung Rok. Yoon Seo terpana melihat Jung Rok
“Dengarkan
aku. Wanita ini berjalan ke mobil ku dari belakang dulu!” kata si pria.
“Kita
dapat memeriksa dashcam dan melihat apa yang terjadi. Kami juga akan dapat
memeriksa apakah kau mengubah jalur tiba-tiba
tanpa menyalakan lampu sen mu.” Kata Jung Rok
“Kalau
dipikir-pikir, itu bahkan bukan goresan besar. Hal-hal seperti ini terjadi
setiap saat kita mengemudi. Jika kita marah satu sama lain karena sesuatu
seperti ini dan bereaksi berlebihan, itu
buruk bagi kita berdua. Aku akan mempertimbangkan, jadi mari kita menyelesaikannya.Ayo
keluar” ucap Si pria panik.
“Tidak.
Mari kita selesaikan sesuai dengan hukum... Aku cukup menyukai hukum.” Kata Jung
Rok menantang.
Akhirnya
Jung Rok dan Yoon Seo masuk ke dalam lift, Yoon Seo menatap Jung Rok dibalik
kacamata hitamnya. Jung Rok bertanya alasan Yoon Seo menatapnya. Yoon Seo menyangkalnya
kalau tidak menatapnya. Akhirnya Jung Rok yang menatap Yoon Seo.
“Kenapa
kau menatapku seperti itu?”kata Yoon Seo gugup.
“Aku
ingin tahu apakah kau tidak harus pergi ke rumah sakit.” Kata Jung Rok. Yoon
Seo mengaku tidak harus pergi.
“Aku
baik-baik saja... Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu itu aku?” kata Yoon Seo.
Jung Rok mengaku melihatnya.
Flash Back
Jung Rok
ada diseberang jalan saat si pria keluar dari mobil berpura-pura baru saja
terjadi kecelakaan. Si pria pun berteriak-teriak menyuruh Yoon Seo keluar dan
terlihat Yoon Seo ketakutan didalam mobil meminta bantuan.
“Bagaimanapun,
terima kasih telah membela dan membantu
ku. Untuk membalas mu, aku akan bekerja sangat keras hari ini.” Ucap Yoon Seo
penu semangat. Jung Rok setuju meminta Yoon Seo mengimbangi sikapnya.
CEO Yeon
akan masuk lift melihat Yoon Seo dan Jung Rok dalam satu lift yang sama. Mereka
pun saling menyapa, CEO Yeon mengejak ekspresi Jung Rok itu tegas. Yoon Seo setuju kalau itu terlihat
sangat keras.
“Jika kau
bertemu Yun Seo pagi-pagi, kau harus tersenyum dari telinga ke telinga. Kaulah
yang bekerja paling dekat dengannya. Bagaimana kau bisa begitu tidak ramah? Jika
kau bertemu dengannya di luar, kau akan bertindak seperti orang asing. Apakah
kau tidak setuju?” ucap CEO Yeon
“ Yah,
kurasa.” Ucap Yoon Seo menahan senyuman. CEO Yeon menyuruh Jung Rok agar bisa Tersenyum.
“Aku tahu
rasanya sangat aneh ketika kau berada di sekitar Pak Kwon, tapi aku akan sering
membantumu, jadi tunggu sebentar, Bu Oh” kata CEO Yeon saat berjalan masuk.
Yoon Seo menganguk mengerti.
“Dan Pak
Kwon ternyata sangat patuh jika aku memberitahunya dengan tegas. Jadi jika dia
menyulitkan mu atau melecehkan mu, beri tahu aku kapan saja. Dan kau seharusnya
tidak pernah berpikir untuk berhenti.” Ucap CEO Yeon
“Aku
meragukan itu. Dia mungkin orang yang lebih baik dari yang kita kira.” Kata Yoon
Seo. CEO Yeon kaget mendengarnya. Yoon Seo pun tak ingin membahasnya. CEO Yeon
merasa kalau salah dengar.
Jung Rok
duduk melihat Yoon Seo sedang menguap. Yoon Seo panik buru-buru mengetik di
meja kerjanya. Jung Rok memanggil Oh Jin Sim, Yoon Seo menyahut dan tak
mengelaknya. Jung Rok bertanya Apakah kuliah
hukum. Yoon Seo membenarkan kalau hanya
untuk semester pertama tahun pertamanya.
“Aku
tidak diusir, tapi Aku baru saja memutuskan untuk berhenti. Aku terlalu sibuk
dengan jadwalku dan semuanya.” Ucap Yoon Seo
“Pernahkah
kau mencari contoh kasus?” tanya Jung Rok. Yoon Seo mengaku tak pernah.
“Jika kau
mencari kata kunci di situs web resmi Mahkamah Agung, maka kau akan menemukan
contoh-contoh yang relevan. Temukan semua yang relevan dengan kasus ini.” Ucap Jung
Rok
“Apa yang
harus aku temukan?”tanya Yoon Seo seperti sangat serius berkerja.
“Kasus
tentang keluhan kebisingan karena hewan peliharaan. Tidak harus menjadi hewan
peliharaan saja. Ini bisa tentang konflik
atau gugatan antar tetangga atau kebisingan antar lantai.”jelas Jung Rok
“Baik.
Karena ini adalah pekerjaan pertama ku, aku akan melakukan yang terbaik.” Kata Yoon
Seo penuh semangat.
“Tidak
banyak kasus sebelumnya dari yang diharapkan. Terutama, tuntutan hukum tentang
keluhan kebisingan karena hewan peliharaan jarang. Tetapi aku ingat sebuah
cerita yang ku dengar sebelumnya dan mencarinya.” Ucap Yoon Seo masuk ke
ruangan Jung Rok
“Ini bukan
kasus di Korea. Namun di AS, seseorang menggugat tetangga karena hewan peliharaan di sebelah membuat banyak
kebisingan, dan memenangkan gugatan. Dan tahukah kau berapa banyak yang ia
terima untuk kompensasi? 500 juta dolar. Luar biasa bukan?” kata Yoon Seo
“Kapan
kau mendengar tentang kasus itu?” tanya Jung Rok
“Selama
tahun pertama ku, kami membuka percobaan tiruan, dan aku ingat tim lain yang
menyebutkan kasus ini.” Kata Yoon Seo bangga
Jung Rok
pikir itu sudah lama, tapi Yoon Seo masih ingat itu. Yoon Seo mengaku memiliki
memori yang cukup bagus Meskipun sutradara film tidak pernah memujiatas aktingnya
tapi sering dipuji karena menghafal semua kalimatnya.
“Yah, aku
tidak bermaksud membual tentang hal itu. Itu adalah sesuatu untuk dibanggakan.”
Ucap Yoon Seo. Jung Rok seperti melonggo binggung
“Bagaimanapun,
ini sangat membantu. kau bisa pergi sekarang.” Kata Jung Rok. Yoon Seo pun
keluar ruangan.
Yoon Seo
melihat Jung Rok terus berkerja berpikir kalau bos-nya itu adalah bintang dari firma hukum ini jadi punya
banyak pekerjaan. Ia lalu melihat jam dan ingat Jung Rok akan membenci jika tidak pulang tepat waktu
tapi Jung Rok masuk tetap berkerja.
Jung Rok
akhirnya sadar kalau sudah lewat jam kantor dan membereska berkasnya, saat itu
melihat Yoon Seo masih ada di meja kerja sambil tertidur. Jung Rok pun mengetuk
meja, Yoon Seo setengah mengantuk langsung bangun mengaku tidak tidur.
“Aku
hanya memikirkan jadwal mu besok.” Kata Yoon Seo. Jung Rok heran melihat Yoon
Seo belum pulang.
“Nah,
kalau-kalau kau harus menambahkan sesuatu ke jadwal mu.” Ucap Yoon Seo
“Ayo
makan malam.” Ucap Jung Rok, Yoon Seo binggung dengan sikap Jung Rok yang
begitu baik hari ini.
“Kau
datang dan membantu ku dengan kecelakaan mobil. Sebelumnya kau memberi ku waktu
yang sulit, mengatakan bahwa aku tidak akan membantu mu. Tapi hari ini, kau
bahkan memberiku pekerjaan. Kau memuji ku, dan sekarang, kau bahkan ingin makan
malam... Ini sangat aneh.” Ucap Yoon Seo
“Tidak
mungkin. Apakah aku akan diberhentikan? Apakah kau bersikap baik karena ini
adalah hari terakhir ku? Apakah makan malam seperti pesta perpisahan? Apakah
aku benar?” kata Yoon Seo curiga
“Bukan
itu. Maksudku, kita harus makan malam... Ayo pergi.” Kata Jung Rok dan mengajak
pergi.
Mereka sudah
ada di restoran daging panggang. Yoon Seo pikir Jung Rok sering datang ke restoran, karena tidak ada
pelanggan jadi berpikir kalau ini restoran terkenal yang tersembunyi. Jung Rok pikir
mengaku tidak seperti itu tapi makanannya rasanya tidak enak.
“Dagingnya
juga terasa agak kering.” Kata Jung Rok. Yoon Seo heran Jung Rok malah datang
ke restoran itu.
“Bukankah
kau mengatakan tidak nyaman pergi ke restoran yang ramai?” kata Jung Rok
“Lalu
apakah kau datang ke sini untuk ku?” ucap Yoon Seo tak percaya. Jung Rok
mengeluh Yoon Seo yang terus memakai kacamata hitam itu.
“Yah, aku
kira tidak ada yang akan memperhatikan ku di sini, dan tidak ada seorang pun di
sini. Aku akan melepasnya.” Ucap Yoon Seo melepaskan kacamata lalu melihat
posternya.
“Aku model
iklan soju itu. Apakah kau ingat? Apa Aku tidak pernah berubah? Itu karena aku
tidak pernah lupa bagaimana aku pada awalnya. Itu sebabnya aku suka minuman
yang sama seperti ku.” Kata Yoon Seo memperagakan iklanya.
Jung Rok
hanya bisa melihatnya. Yoon Seo merasa malu lalu berpikir akaan minum banyak
hari ini. Jung Reok mengejek Yoon Seo yang sering minum. Yoon Seo mengaku merasa
sedih selama pesta penyambutan, dan Hari ini merasa tidak terlalu buruk jadi akan
minum lebih banyak.
Saat itu
seorang pria masuk mengatakan kalau harus mengganti poster itu di dindingkarena
Model perusahaan soju sudah lama berubah. Bibi pemilik pikir mereka tidak
memiliki pelanggan jadi tidak akan ada yang melihatnya. Si pria pikir itulah
alasanya, akan mengubahnya. Yoon Seo hanya diam saja. Jung Rok terlihat sedih.
“Aku pikir
kita datang ke tempat yang sempurna. Mungkin aneh karena jika seseorang
benar-benar mengenali ku.” Ucap Yoon Seo mencoba santai.
“Kau
tampak seperti orang yang lebih kuat dari yang ku kira.” Komentar Jung Rok
“Yah, aku
sudah terbiasa dengan itu saat menjadi selebriti. Orang-orang bergosip tentang
ku sepanjang waktu, dan memposting komentar jahat. Tabloid berbicara tentang
hal-hal yang bahkan tidak aku lakukan. Aku sudah mengalaminya untuk waktu yang
lama, dan sekarang aku sudah terbiasa. Itu akan bohong jika aku bilang aku
benar-benar baik-baik saja dengan itu.” Akui Yoon Seo
“Bagaimana
pekerjaan mu di firma hukum?” tanya Jung Rok. Yoon Seo pikir itu sulit sampai
sekarang,
“Tetapi
hari ini, aku menikmatinya... Hari ini, kau memberiku pekerjaan, memuji ku, dan
bahkan membelikanku gopchang sebagai bonus.” Ucap Yoon Seo senang.
Jung Rok
keluar dari restoran melihat poster Yoon Seo berakhir di tempat sampah. Yoon
Seo akhirnya keluar pamit pulang lebih dulu, Jung Rok memanggil Oh Jin Sim.
Yoon Seo kesal dengan memanggil nama aslinya akhirnya menyahut membalikan
badan.
“Sampai
sekarang, aku belum pernah memikirkanmu sebagai
sekretaris ku. Kau adalah orang yang akan tinggal sebentar dan pergi... Memang
benar bahwa aku dulu menganggap mu sebagai gangguan. Tapi aku ingin mengubah
cara ku memikirkan mu mulai sekarang.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo binggung.
“Aku
ingin memberi mu kesempatan untuk menjadi
sekretaris ku dengan benar. Mari kita mulai dari awal.” Kata Jung Rok
mengulurkan tanganya. Yoon Seo tak
percaya mendengarnya.
“Terima
kasih, Pak Kwon! Aku benar-benar akan mencoba yang terbaik!” kata Yoon Seo yang
berjala mendekat tapi kakinya tersandung. Jung Rok pun langsung menangkapnya.
“Aku... tidak
mengelak saat ini.” Kata Jung Rok, Yoon Seo terlihat kaget dengan reakis Jung
Rok.
Bersambung
ke episode 3
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar