PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Seo
membaca buku hukum lalu menerima pesan dari Jung Rok “ Sudah kuperiksa
emailnya. Kerja bagus.” Ia mengeluh karena pesan dari Jung Rok juga terkesan
dingin dan keras. Akhirnya ia membalas pesan Jung Rok.
“Pengacar
Kwon.. aku membeli buku< untuk memoles pengetahuanku mengenai hukum. Buku
senilai 128.000 won. Aku akan belajar keras menjadi sekretaris yang bisa
membantumu.” Tulis Yoon Seo dengan fotonya yang sedang membaca buku.
Jung Rok
melihat pesan Yoon Seo hanya tersenyum lalu kembali bekerjar di ruanganya.
Tuan
Yeon bertemu dengan Jung Rok agar ambil
kasus yaitu kasus pembela publik bulan lalu. Jung Rok melihat keluhan, Tuan
Yeon menjelaskan kasus Siswi SMA menerima uang dari teman sebagai imbalan atas
tanda tangan dari Ji Yong X-Teen.
“Dia
mengantongi uang itu. Dia masih muda, jadi hukumannya akan keras. Bisa kau
lihat lebih dalam kasusnya?” ucap Tuan Yeon. Jung Rok menganguk mengerti.
Yoon Seo
kaget karena diminta untuk mendapatkan
petisi. Jung Rok menjelaskan itu akan membantu mendapatkan hukuman yang ringan.
Yoon Seo menceritakan Ketika pergi ke pengadilan dengan Pengacara Choi kemarin,
bisa melihat kasusnya juga menurutnya terdakwa jelas bersalah
“Hakim
memutuskan apa seseorang bersalah atau tidak. Pekerjaanku hanyalah mewakili
klienku.” Jelas Jung Rok
“Meski
begitu, dia melakukan penipuan dan berbohong kepada hakim. Dia orang tak
jujur.” Kata Yoon Seo
“Apa Kau pikir hanya mungkin mewakili yang tak
bersalah?” ucap Jung Rok. Yoon Seo ingin mengelak tapi Jung Rok lebih dulu
bicara.
“Aku
sudah berbicara dengan Pengacara Yang jadi selesaikan dulu.” Perintah Jung Rok.
Yoon Seo pun tak bisa menolak.
Eun Ji
sedang duduk diam menatap ponselnya ada pesan yang masuk [Aku sakit kepala dan demam. Aku akan
menunggumu di rumah.] wajahnya terlihat binggung. Yoon Seo datang dengan Tuan
Lee yang ada disamping Eun Ji.
“Pengaca
Kwon menyuruhku mendapatkan petisi bersamamu. Kapan kita bisa pergi?” tanya
Yoon Seo. Eun Ji terlihat binggung.
“Putriku baru
saja menghubungiku. Dia meninggalkan sekolah lebih awal hari ini karena demam. Tidak
ada yang mengurusnya,jadi aku akan pulang sesudah memberi tahu CEO Yeon” kata
Eun Ji
“Kalau begitu,
kau harus pergi.” ucap Yoon Seo, Eun Ji pun memikirkan tentang tugas Yoon Seo
dengan petis
“Aku akan
pergi bersamamu.” Kata Tuan Lee. Yoon Seo kaget akan pergi dengan Tuan Lee.
“Aku
sering melakukannya ketika masih jadi detektif. Karena aku akan menemaninya,
segeralah pulang.” Ucap Tuan Lee. Eun Ji pun mengucapkan Terima kasih
***
Kantor
Jaksa
Ketua
memperlihatkan “Bukti Catatan” kasus Im Yun Hee, Istri yang membunuh suaminya
yang kejam. Yoo Reum pikir itu kasus dari Jaksa Im, Ketua membenarkan Yoo Rum
menduga diberikan padanya karena organisasi perempuan.
“Benar,
mereka sudah bilang kita sedang berburu penyihir. Jaksa Yo berpikir akan lebih
baik bagi perempuan untuk memimpin, dan aku setuju.” Ucap Ketua
“Aku
ditempatkan sebagai perisai.” Kata Yoo Reum. Ketua bertanya apakah Yoo Reum tak
mau melakukanya.
“Tidak,
aku setuju... Aku tertarik dengan kasus ini.” Ucap Yoo Reum yakin
“Tangani
kasus ini dengan benar, dan kau akan dapat bekerja di departemen pilihanmu.”
Ucap Ketua. Yeo Rum berjanji akan melakukan yang terbaik.
Yeo
Reum sedang makan di kantin, Jaksa Im
datang dengan Sekretarisnya, terlihat sangat marah. Beberapa pegawai melihat
bertanya-tanya apakah terjadi sesuatu. Jaksa Im mengumpat Yeo Rum itu kurang ajar.
“Apa segitunya
kau ingin sukses? Seberapa serakah kau harus mengambil kasus yang diinginkan
seniormu?” teriak Jaksa Im
“Dari
yang kutahu, dari awal kasus itu bukan milikmu.” Ucap Yeo Reum santai
“Itukah sebabnya
kau mengambilnya?” ucap Jaksa Im makin marah
“ Seperti
yang kau katakan, kupikir itu akan mendorong karirku, jadi aku tak menolak.”
Kata Yeo Reum
Jaksa Im
makin marah, Sekertarisnya meminta Jaksa Im berhenti tapi Jaksa Im sangat marah
dengan sikap Yeo Reum. Sekertarisnya pikir kalau Jaksa Im bisa nanti saja
dibicarakannya sambil menatap semua orang yang ada dikantin menatap mereka.
Semua
berbisik apa yang terjadi dengan dua jaksa, Jaksa Im akhirnya menahan diri
memperingatkan Yeo Reum sebaiknya bersikap karena akan mengawasinya. Yeo Reum
hanya terdiam menahan emosinya, beberapa pegawai mulai bergosipkalau Yeo Rum
yang mengambil kasusnya.</font>
“Bagaimana
bisa dia mengambil kasus senior? Itu sangat jahat.. Dia dikenal seperti itu.
Daebak... Aku tahu dia akan menyebabkan masalah Apa dia mencuri kasusnya? Apa
kasus pembunuhan suami? Dia sungguh berani.”
Yeo Reum
hanya diam saja mendengar diomongin didepanya. Saat itu Sae Won melihat dari
kejauhan seperti kasihan dengan mantan istrinya. Yeo Reum terdiam tak berkata
apapun.
Yeo Reum
akhirnya masuk ke dalam ruanganya untuk menenangkan diri. Saat itu
Sekertarisnya datang memberikan bungkus obat kalau tak
enak badan yaitu Obat pencernaan. Yeo Reum kaget sekertarisnya bisa tahu. Sek mengaku Se
Won yang memberikannya.
Yeo Reum
menunggu diluar gedung terlihat menahan amarah, Se Won datang mengaku tak punya
banyak waktu. Yeo Reum membawakan obat yang diberikan padanya mengaku tak butuh
dan mengembalikanya. Se Won mengambilnya lalu bertanya apakah ada yang ingin dikatakan
Yeo Reum.
“Jangan
repot-repot dengan kemurahan hati yang tak berguna. Kita sekarang tidak dalam
hubungan.” Tegas Yeo Reum
“Lalu
hubungan kita apa? Kau mungkin tak tahu karena kau egois, tapi sesama rekan
kerja memperlakukan satu sama lain seperti ini. Kaulah yang salah membaca
situasi.” Ucap Seo Won
“Tidak,
jangan khawatir.” Ucap Yeo Reum. Seo Won bertanya apakah Hanya itu yang ingin
dikatakan, Yeo Reum membenarkan.
Seo Won
dan Yeon Reum akhirnya berjalan berlawanan arah, Seo Won sempat menatap Yeo
Reum seperti berharap.
Tuan Lee
mengemudikan mobilnya berpikir kalau Yoon Seo
bisa tinggal di mobil jika khawatir dikenali. Yoon Seo pikri tak perlu
karena Akhir-akhir ini sering keluar tapi
tak ada yang mengenalinya, dengan penuh semangat mengajak untuk pergi bersama dan
mendapatkan petisi ini.
Seorang remaja wanita mengeluh petisi dan menolak tak
akan menulis hal seperti itu menurutnya temanya itu berbohong mengenai
autograph nya bahkan bilang neneknya peramal terbaik negara korea.
“Sebagai
kerabat darahnya, dia bilang akan segera menerima hadiah juga. Ternyata dia tak
memiliki nenek.” Ucap Temanya.
“Dia
bilang menderita kanker kerongkongan tahap akhir. Aku baik padanya karena
kasihan, tapi semua itu bohong. Apa yang dia miliki bukanlah kanker tapi hanya
mythomania. Dia sangat butuh perhatian.” Komentar teman lainya.
“Dia
bilang dia adalah Trainee Girl Group
K-pop, tapi itu juga bohong. Walaupun dia memohon seperti ini. Tidak mungkin
kumaafkan.” Kata Teman lainya yang geram seperti ingin mematikanya. Yoon Seo
binggung maksud dua jari seperti yang dipatahkan.
Anak
remaja akhirnya datang ke kantor. Yoon Seo mendengarnya dari depan ruangan.
Jung Rok bertanya apakah remaja itu
teman dekat Ji Yong X-Teen, Remaja itu membenarkan. Jung Rok ingin tahu
alasan remaja itu tak mendapatkan tanda tangan.
“Itu
sesuatu terjadi..” ucap Remaja angkuh. Jung Rok ingin tahua alsan Remaja itu
menerima uang sebagai pertukaran untuk itu.
“Karena
aku tak punya uang.” Jawab si remaja, Jung Rok pikir bisa meminta pada orang
tuanya.
“Aku tak
punya orang tua.” Kata Si remaja. Jung
Rok melihat Dokumen Hubungan Keluarga
“Menurut
dokumen ini, kau punya orang tua.” Kata Jung Rok, Yoon Seo tak percaya si
remaja yang berbohong lagi.
“Dengan Mengembalikan
kembali uang kepada para korban akan membantumu mendapatkan hukuman ringan.”
Ucap Jung Rok. Si anak mengaku sudah menghabiskan.
Yoon Seo
tak tahan langsung masuk menegaskan kalau Pengacara Kwon bukan rekannya jadi
memperingatkan Berhenti berbohong padanya. Si remaja bertanya siapa Ahjumma
yang ada didepanya, lalu melihat kalau Oh Yoon Seo.
“Kemiripannya
luar biasa, kan Tapi bukan dia, jadi jangan berpikir yang tidak-tidak.” Ucap
Yoon Seo panik menutupi wajahnya dengan syal.
“Omong-omong,
aku melihatmu di pengadilan kemarin. Kau bahkan berbohong kepada hakim! Dan
Juga, Aku sudah bertemu teman-temanmu. Mereka semua mengatakan, kau hanya menceritakan
kebohongan Siapa pun bilang kau harus dihukum.” Kata Yoon Seo marah
“Tapi Tetap
saja, Pengacara menawarkan bantuan untuk kasusmu. Kau tak boleh memperlakukannya
seperti ini.” Kata Yoon Seo memperingati.
“Menjauhlah,
dasar aktris gagal.” Umpat si remaja. Yoon Seo tak percaya malah diejek. Gagal.
“Apa yang
kau lakukan sekarang?” kata Jung Rok tak bisa menahan amarahnya, Yoon Seo
berpikir kalau sikap remaja yang tak sopan dan Jung Rok membelanya.
“Maksudku
kau, Oh Jin Sim” kata Jung Rok. Yoon Seo kaget kalau untuk dirinya bukan si
anak remaja yang tak sopan.
“Apa Jin
Sim nama aslimu?” ejek si anak. Yoon Seo mengelak dan dirinya bukan Oh Yun Seo.
Jung Rok
mengajak Yoon Seo ke atap gedung, mengeluh karena ikut campur, Yoon Seo tak terima karena
remaja itu terus berbohong padanya. Jung Rok menjelaskan Ketika pengacara dan
klien bertemu untuk pertama kalinya.
“Itu
penting untuk menemukan cara untuk menyelesaikan kasus ini. Kenapa kau ikut
campur ketika aku mencoba mencari tahu kebenarannya?” keluh Jung Rok.
“Apa
maksudmu ikut campur? Apa Kau masih belum tahu? Dia tak punya niat mengatakan
kebenarannya. Aku pergi untuk mendapatkan petisi, tapi tak ada yang percaya padanya.
Apa Kau tak tahu itu? Aku hanya tak berpikir kau harus membuang waktumu
mendengarkan kebohongan yang tak penting seperti itu.” Ucap Yoon Seo marah
“Mengenai
mengambil kasus atau tidak bukan ranahmu. Bekerja keras dan melampaui
otoritasmu berbeda Ini sangat Jelas kau tak memiliki otoritas dalam hal ini,
berhentilah ikut campur.” Tegas Jung Rok
“Aku hanya
berusaha membantumu. Jika kau mengatakannya seperti itu, aku sangat kesal.”
Ungkap Yoo Seo
“Berhentilah
emosional. Sikap seperti itu tak akan membantu sama sekali.” tegas Jung Rok.
Yoon Seo pun berjalan pergi.
Eun Ji
sedang makan dengan anaknya, meminta agar
Berhenti pilih-pilih dan makan sampai habis menurutnya Lebih baik makandan
istirahat saat sedang sakit. Si anak merasa sudah kenyang, jadi akan masuk kamar untuk beristirahat.
“Kau
harus makan banyak... Tapo Ambil obatmu.” Kata Eun Ji, Anaknya mengambilnya
obat lalu masuk kamar.
Eun Ji
teringat kalau belum memberikan air pada anaknya lalu masuk ke dalam kamar,
Anaknya sedang membuang obat keluar jendela, Eun Ji kaget melihat Jin Hee,
kaget apa yang dilakukan. Jin Hee hanya diam saja.
Jung Rok
melihat Laporan Interogasi Tersangka, Yoon Seo memberikan membuat salinan sepert yang diminta, 5
salinan. Jung Rok pikir hanya minta 3. Yoon Seo mminta maaf karena tak dengar
dan menyalin banyak.
“Apa ini
penyalahgunaan otoritas juga? Kedepannya aku akan memperhatikannya.” Kata Yoon
Seo menyindir.
“Sekarang,
kau sedang apa?”komentar Jung Rok. Yoon Seo makin menyindir kaalu Jung Rok
meminta agar untuk tak emosional.
“Aku
minta maaf karena sentimen dan sangat emosional. Sebelum kau membenciku karena
tak pulang tepat waktu, aku akan pergi.” kata Yoon Seo lalu pamit pergi. Jung
Rok binggung.
Yoon Seo
kembali membaca buku lalu kesal sendiri karena Jung Rok mengatakan
Penyalahgunaan otoritas dan Jangan emosional, padahal yang ingin dilakukan adalah membantunya. Akhirnya
Ia membuang buku dan mencoba menghilankan rasa kesalnya.
Jung Rok
membaca Opini Pengacara, lalu terlihat kebingungan dengan kasus yang sedang
dipegangnya.
Hae Young
dkk minum kopi bersama,Hae Young pikir
minum teh rasanya jauh lebih enak sesudah mengganti kopi. Yoon Hyuk merasa tak merasakan perbedaannya menurutnya Kopi
Vienna dan Einspanner adalah kopi terbaik.
“Musim dingin
lalu, hatiku sedih dan melakukan perjalanan tiba-tiba ke Vienna. Saat kuseruput
kopi pahit Einspanner itu, aku masih tak bisa melupakan perasaan itu.” Ucap
Yoon Hyuk sedikit berbisik pada Eun Ji.
Eun Ji yang terlihat memikirkan sesuatu terpaksa tersenyum.
“Kalian
berdua tampak diam akhir-akhir ini. Apa Kalian berkelahi lagi?” ucap Hae Young
“Tidak,
sebenarnya bukan perkelahian...”kata Yoon Seo memalingkan wajahnya saat Jung
Rok lewat.
“Sesuatu
pasti sudah terjadi. Jangan dipendam, beri tahu kami” kata Yoon Hyuk.
“Yah, itu
hanya... Kau tahu, Siswi SMA yang diajak bicara oleh Pengacara Kwon. Dia terus
berbohong padanya. Apa masuk akal untuk berbohong kepada seseorang yang mencoba
membantunya? Jadi sebagai orang dewasa”cerita Yoon Seo
“dan
sebagai Sekretaris Pengacara Kwon, Aku memarahinya dan bilang kepadanya bahwa
dia seharusnya tak berbohong. Tapi Pengacara Kwon membelanya.” Keluh Yoon Seo
kesal
“Aku
ingin memarahi Pengacara Kwon, Kau keterlaluan, Pengacara Kwon” kata Yoon Hyuk
membela
“Apa
maksudmu? Apa yang dikatakan Pengacara Kwon benar. Mengganggu pembicaraan seorang
pengacara dan klien< bukan urusan sekretaris.” Kata Eun Ji membela. Yoon Seo
hanya diam saja.
“Tapi
kenapa gadis itu melakukan penipuan seperti itu?” tanya Moon Hee. Yoon Seo
pikir anak itu mungkin butuh uang.
“Diwakili
oleh pembela umum, keluarganya tampaknya tak mampu. Yah, kudengar dia datang dengan
orang tuanya hari ini. Kita akan lebih tahu tentang itu.” Kata Yoon Seo lalu
Hae Young melihat si anak yang datang
sendiri.
Si remaja
masuk ruangan. Jung Rok pikir Sepertinyamenyuruh untuk datang bersama orang
tuanya. Si remaja mengaku Mereka sibuk bekerja. Jung Rok meminta agar memberikan
nomor telepon orang tuanya, Si anak mengaku Mereka tak punya telepon.
“Lalu
beri tahu aku nomor perusahaan mereka, karena Perusahaan pasti punya telepon.”
Kata Jung Rok
“Oh
benar... Mereka berhenti bekerja kemarin.. Tak ada hal lain untuk dikatakan.
Aku bisa pergi, kan?” kata si anak akan keluar ruangan.
“Jika
bertindak seperti itu di pengadilan, kau mungkin menerima hukuman tambahan. Kau
juga dapat dihukum penjara.” Ucap Jung Rok memperingati.
“Apa Kau
mencoba menakutiku sekarang? Aku tak takut dengan hal seperti itu.” Kata si
anak angkuh
“Kau berpura-pura
tangguh, terdengar seperti teriakan minta tolong padaku. Pengadilan akan segera
dibuka dan orang-orang dengan hak untuk mengambil kebebasanmu akan berkumpul.”
Jelas Jung Rok
“Menurut
keputusan mereka, kau bisa menjadi mantan narapidana. Satu-satunya orang yang
dapat membantumu dalam sidang itu adalah aku. Jika kau ingin bantuanku, maka kau
harus lebih mempercayaiku.” Ucap Jung Rok. Si anak merasa tak perlu akhirnya
keluar dari ruangan.
“Kenapa
dia terus berbohong sepanjang waktu Dan kenapa dia tak menutup pintu?” keluh
Yoon Seo kesal melihat sikap anak remaja.
Yoon Seo
akan pergi ke pantry, Eun Ji sedang berbicara ditelp memberitahu Akhir pekan
tak bisa pergi karena Sepertinya harus menghabiskan waktu bersama Jin Hee. Yoon
Seo mendengarkan dari balik pintu.
“Kupikir
dia sudah dewasa, dan merasa lega dia tumbuh menjadi gadis yang baik. Tapi dia
pasti sangat kesepian. Aku satu-satunya keluarga yang dimilikinya, tapi aku
terlalu sibuk. Dia sakit kemarin, dan pulang lebih awal dari sekolah. Tapi
ternyata dia berbohong. Dia pura-pura sakit untuk mendapat perhatianku.” Kata
Eun Ji
Yoon Seo
mendengarkan ucapan Eun Ji memikirkan tentang
Perhatian anak remaja.
Yoon Seo
pergi ke kantor agencynya kaget mengetahui tentang Kim Yoon Ha, Tuan Yeo
menjelaskan Yoon Ha trainee agensi
merkea sampai tahun lalu. Yoon Seo masih tak percaya mendengarnya, kalau Yoon
Ha benar-benar trainee.
“Ya.
Tahun lalu, dia gagal sebagai anggota terakhir dari Girl Group, jadi dia
berhenti. Dia bergabung ketika berusia 14 tahun, jadi dia tinggal sekitar lima
tahun. Kau kenal Ji Yong X-Teen, kan? Dia
mengikuti audisi bersama dengannya, jadi mereka benar-benar dekat.” Cerita Tuan
Yeon
“Ji Yong
bergabung dengan JD Entertainment. Kemudian dia melakukan debut dan menjadi
terkenal. Sangat disayangkan bagi Yoon Ha. Aku ingat dia memiliki banyak bakat,
tapi keluarganya tak mampu, jadi dia tak pernah datang untuk berlatih karena
pekerjaan paruh waktunya.” Cerita Tuan Yeon. Yoon Seo terlihat melonggo tak
percaya.
“Apa gunanya
tinggal di sini lima tahun? Itu Akan sia-sia Jadi tak punya pilihan selain
mengeluarkannya. Omong-omong, kenapa bertanya?” tanya Tuan Yeon. Yoon Seo
mengaku Tak apa.
Yoon Seo
keluar dari kantor agency berpikir Yoon Ha
mulai memberontak sesudah dikeluarkan. Saat itu didepan gedung, Min Ji
memuji Manager Gong sudah kerja bagus, lalu berkomentar kalau tahu sulit
mengikutnya akhir-akhir ini. Manager Gong hanya diam
“Pasti
melelahkan, karena Yoon Seo Eonni tak ada pekerjaan sama sekali.” kata Min Ji.
Manager Gong pikir tak seperti itu.
“Kupikir
kau dan aku sangat cocok. Kenapa tak bekerja saja denganku?” ucap Min Ji
merayu. Manager Gong heran Min Ji mengatakan hal itu.
“Apa Kau
tahu sudah berapa lama aku bekerja dengan Yun Seo?”kata Manager Gong yang masih
tetap setia.
“Itu
sebabnya. Sepertinya kedepannya dia tak akan ada pekerjaan juga. SeJujurnya,
semua aktor membicarakannya. Reputasinya sudah hancur, dan mereka bilang tak
mungkin bagi Yoon Seo untuk comeback.” Ucap Min Ji mengejek.
Yoon Seo
berteriak marah pada Min Ji yang mendengarnya,
Min Ji menyapa Yoon Seo dengan sikap ramah meminta agar Jangan dimasukan
ke hati apa yang baru saja dikatakan tapi hanya merasa kasihan pada Hyuk Joon
Oppa seperti ini. Yoon Seo menahan menahan amarah.
“Sejujurnya,
seluruh orang tahu kau berada di tepi jurang. Bagaimana jika Oppa tetap
bersamamu dan ikut jatuh bersamamu? Bukankah begitu?” ucap Min Ji sinis lalu
melihat jam kalau ada rapat konsep untuk syuting iklan.
“Kau
pernah menjadi aktris yang sibuk juga, jadi kau paham, kan?” sindir Min Ji.
Yoon Seo
tak bisa menahan amarah langsung menarik rambutnya, Min Ji panik melihatnya.
Keduanya pun saling menarik rambut, Manager Gong ingin merelai malah terdorong
jatuh sampai akhirnya tersadar banyak orang yang merekam videonya.
Manager
Gong akhirnya membawa Yoon Seo kebawah sungai han yang sepi, Yoon Seo hanya
diam saja. Manager Gong pikir kalau pemandangan yang menakjubkan
menurutnya Terasa sangat menyegarkan di
tempat terbuka seperti ini. Yoon Seo hanya diam saja.
“Yoon Seo,
Oppa akan segera kembali dan membelikanmu kopi manis. Hatimu biasanya lebih
baik sesudah minum yang manis-manis. Tunggu aku.” Kata Manager Gong keluar dari
mobil. Yoon Seo akhirnya menangis sendirian mengeluarkan rasa kecewanya.
Manager
Gong mengemudikan mobilnya berpikir kalau Yoon Seo lebih baik pulang saja dan
menyuruh agar Telepon firma hukum dan beri tahu kalau sakit menurutnya Jika pergi
bekerja seperti ini... Yoon Seo menyela kalau
baik-baik saja sekarang.
“Oppa...
Akan kuselesaikan proyek tiga bulan ini bagaimana pun. Akan kupastikan comback
sebagai aktris. Akan kubuktikan... Dan Oppa... Kedepannya jangan berani
berbohon. akan memaafkanmu sekali, tapi
tak akan ada kesempatan kedua. Mengerti?” kata Yoon Seo memperingati. Manager
Gong menganguk mengerti.
“Oppa
akan bekerja dengan lebih baik.” Kata Manager Gong lalu melihat Yoon Seo turun
dari mobil
Jung Rok
berbicara ditelp kalau Yoon Ha sudah menelepon jadi sedang dalam perjalanan ke
kantor polisi sekarang. Yoon Seo akan masuk mendengarnya kaget, Jung Rok
mengatakan Kantor polisi, lalu brtanya Apa sesuatu terjadi pada Yoon Ha
“Ibu dari
korban kasus penipuan menggugatnya, dan dia sudah ditangkap Kau bisa pulang
sesudah menyelesaikan pekerjaanmu.” Ucap Jung Rok
“Aku akan
pergi bersamamu.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pun setuju mereka pun pergi bersama
ke kantor polisi.
[KANTOR POLISI DISTRIK UTARA SEOUL]
Keduanya
sampai di kantor polisi, Yoon Seo heran dengan Yoon Ha tak menghubungi orang tuanya duluan dan malah
menelepon Jung Rok. Jung Rok mengatakan Yoon Ha belum bisa menghubungi orang tuanya
selama bertahun-tahun.
“ Apa?
Dia tak bisa menghubungi mereka?” ucap Yoon Seo kaget
“Ibunya
lari ketika dia masih kecil, dan dia belum berbicara dengan ayahnya selama dua
tahun terakhir.< Orang mungkin melihatmu, jadi kau harus menunggu di dalam
mobil.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo setuju.
“Tunggu
Sebentar.... Itu Memang benar dia trainee di Yeon Entertainment, dan dia benar-benar
mengenal Ji Yong. Maksudku, dia tak seburuk yang kukira. Jadi Jaga dia baik-baik.”
Pesan Yoon Seo dengan wajah gugup. Jung Rok mengerti
Di dalam
kantor, Yoon Ha sudah dengan si ibu korban yang terlihat sombong menyuruh
polisi agar mengunci Yoon Ha di penjara segera. Jung Rok pun datang
sebagai pengacara Kim Yoon Ha bertanya apa
yang terjadi sebenarnya.
“Gadis
ini...datang ke rumahku dan membuat keributan.” Ucap Si ibu korban.
“Bukannya
membuat keributan. Aku hanya ingin meminta maaf kepada Min Ah.” Jelas Yoon Ha
“Hei.
Jika korban menganggapnya sebagai keributan, itu adalah keributan. Kau datang
sesuka hati untuk menyelesaikan masalah ini, kan? Wah... Tak bisa kupercaya,
sungguh! Kudengar kau hidup sendiri tanpa orang tua. Apa karena kau tak
memiliki siapa pun untuk belajar? Kau hanya anak nakal.” Ucap si ibu sinis.
Yoon Ha hanya diam.
“Tolong
jaga ucapanmu. Apa yang baru saja kau katakan bisa menjadi penghinaan. Dan pergi
ke rumahmu untuk meminta maaf dan menyebabkan keributan sama sekali tak
relevan.” Ucap Jung Rok. Si ibu terlihat marah
“Jika ternyata
kau membuat laporan palsu bahwa dia menyebabkan keributan ketika dia
benar-benar pergi untuk meminta maaf, Kau mungkin didakwa atas tuduhan palsu.”
Tegas Jung Rok.
“Kenapa
kau begitu serius tiba-tiba? Kita cenderung bereaksi berlebihan ketika marah.
Apa Kau mengerti bagaimana perasaanku? Kau tahu dia penipu, kan? Dia berbohong,
mengatakan berteman dengan orang selebritis untuk mengambil uang dari
putriku.”kata si ibu menuduh.
“Kasus
ini belum dianggap sebagai penipuan, dan jika kau menyebarkan desas-desus bahwa
dia penipu, itu masuk dalam pemfitnahan.” Kata Jung Rok membela
“Astaga. Kau
berbicara seolah-olah semua yang kukatakan adalah kejahatan.” Keluh si ibu
korban.
“Detektif.
Persidangan sedang berlangsung untuk kasus ini, jadi tak ada yang tersisa untuk
kau selidiki. Sepertinya dia membuat laporan palsu juga. Yoon Ha ikut denganmu
secara sukarela, jadi aku akan membawanya.” Ucap Jung Rok. Polisi pun
menyerahkan pada pengacara.
Yoon Seo langsung
turun mobil bertanya hasilnya apakah Jung Rok bisa mengurusnya, lalu bertanya
pada Yoon Ha apakah baik-baik saja. Jung Rok menganguk, Yoon Ha terlihat
binggung dengan sikap Yoon Seo yang berubah dari sebelumnya.
Di dalam
restoran
Yoon Ha
hanya menganduk-ngaduk supnya. Jung Rok menyuruh Yoon Ha us makan. Yoon Ha mengeluh padahal mengatakan
tak lapar. Jung Rok pamit keluar karena ada telp dari klien penting. Yoon Ha
tak enak hati melihat hanya berdua dengan Yoon Seo.
“Kenapa
kau menatapku?” keluh Yoon Ha melihat Yoon Seo yang terus menatapnya.
“Yoon
Ha... Ini Sulit, kan? Ini sngat sulit, dan kau merasa kesepian. Jadi Itu sebabnya
kau berbohong, kan? Karena kau ingin dicintai.” Ucap Yoon Seo. Yoon Ha mengeluh
kalau yang diucapkan Sangat memalukan.
“Kenapa?
Apa Ingin dicintai sesuatu yang membuat malu?” ucap Yoon Seo lalu membuka
kacamatanya.
“Kau
benar... Aku Oh Yoon Seo... Seperti yang kau katakan, aktris yang gagal?” kata
Yoon Seo. Yoon Ha seperti tak enak hati sudah berkata kasar.
“Orang-orang
bilang aku putus asa dan aku tak akan pernah bisa kembali. Mereka bilang aku
berdiri di tepi tebing. Tapi aku ingin dicintai lagi, seperti sebelumnya. Aku
ingin kembali ke tempatku bersinar lebih terang dari siapa pun Lalu Haruskah
aku malu dengan apa yang kurasakan?” ucap Yoon Seo mencoba menyadarkan
“Tidak,
yah...Kurasa aku mengerti bagaimana perasaanmu. Impianmu melakukan debut, tapi
kau dikeluarkan dari dunia itu. Kau putus asa, berpikir bahwa semuanya sudah
berakhir. Kau merasa kesepian, berpikir tak ada orang di pihakmu di dunia ini.”
Jelas Yoon Seo. Yoon Ha hanya diam.
“Tapi
Yoon Ha kuharap kau berhenti merugikan dirimu sendiri. Dengan bertingkah
seperti ini, kau paling merugikan diri sendiri daripada merugikan orang lain.
Apa Kau pikir aku terlalu ikut campur?” tanya Yoon Seo
“Aku
takut...Sejujurnya.. Jika aku memberi tahu orang-orang kebenaran tentangku, mereka
tak akan pernah mencintaiku. Itu sebabnya aku mulai berbohong. Sebelum
kusadari, semua kebohongan itu menjadi di luar kendali.”akui Yoon Ha
“Tidak,
masih belum terlambat. Kau dapat kembali ke keadaan semula. Maka dari itu,...
jangan pernah menyerah pada diri sendiri.” Ucap Yoon Seo memberikan semangat.
“Maafkan aku.
Aku sangat menyesal.” Ucap Yoon Ha menangis. Yoon Seo memeluknya menenangkan
Yoon Ha agar tak menangis. Jung Rok masuk restoran tak percaya melihat Yoon Ha
menangis dibahu Yoon Seo.
Ruang
sidang
Jaksa
mengatakan menuntut terdakwa Kim Yoon Ha dengan tuduhan penipuan sesuai dengan
Pasal 347 KUHP. Hakim meminta Pengacara
membuat pembelaan terdakwa. Yoon Seo melihat dari bangku penonton, Yoon Ha
terlihat gugup karena akan mendapatkan hukuman.
“Kami
menolak semua tuduhan dan penyataan itu. Terdakwa mengaku tak bersalah.” Ucap
Jung Rok. Yoon Ha dan Yoon Seo melotot kaget.
“Dalam
sidang sebelumnya, kau mengakui semua tuduhan. Apa alasannya?” tanya Hakim
“Penipuan
adalah yang melanggar UU atau pidana yang dimaksudkan untuk menghasilkan keuntungan
finansial atau pribadi. Namun, klienku kehilangan salah satu komponennya. Dia
tak menipu siapa pun” tegas Jung Rok
“Sebagai
mantan trainee Girl Group Idol, dia dekat dengan Ji Yong X-Teen karena menjadi
trainee di agensi yang sama. Dia hanya menyarankan untuk mendapatkan tanda
tangannya Karena, sebagai temannya dia yakin bisa. Karena dia tak berniat
menipu teman-temannya, maka kami memohon bahwa dia tak bersalah.” Ucap Jung
Rok. Yoon Seo tersenyum mendengarnya.
Yoo Seo
bertanya apakah bisa tuntutan penipuan benar-benar dibatalkan. Jung Rok pikir hampir
yakin akan hal itu dan hanya berpikir untuk memberinya hukuman yang ringan, tapi
Yoon Seo menemukan cara untuk memenangkan persidangan.
“Aku
benar-benar terkesan... Maafkan aku.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo bingung
“Kukatakan
sebelumnya untuk tak emosional karena tak akan membantu kasus. Aku minta maaf.
Berkat tindakan emosionalmu, Hati Yoon Ha akhirnya terbuka.” Ucap Jung Rok.
Yoon Seo pikir tak masalah untuknya.
“Kerja
bagus, Oh Jin Sim”kata Jung Rok memuji. Yoon Seo menahan tangan Jung Rok
meminta agar mengatakan sekali lagi. Jung Rok terlihat binggung.
“Bisakah
kudengar pujian sekali lagi? Yang barusan. Aku sangat suka. Cobalah sekali
lagi, kumohon.” Ucap Yoon Seo tersenyum bahagia. Saat itu angin menerbangkan
syal yang dipakai Yoon Seo, Jung Rok mengambilnya lalu memakainya kembali.
“Kerja
bagus, Oh Jin Sim” kata Jung Rok. Yoon Seo seperti senang mendengar ada yang
memuji perkerjaanya.
Bersambung
ke episode 4
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar