PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Hyuk
langsung menelp ibunya meminta agar jangan kaget lalu memberitahu kalau akan
siaran di TV dalam acara debat, Ia menjerit kalau sangat bahagia. Moon Hee melihat
dari kejauhan terlihat sangat marah. Yoon Hyuk heran ibunya hanya diam saja.
“Apa Ibu
nangis? Jangan nangis.... Ibu membuatku nangis juga.” Ucap Yoon Hyuk lalu
tersadar melihat Moon Hee menatapnya lalu buru-buru menutup telp.
“Kau
terlihat bahagia.”sindir Moon Hee. Yoon Hyuk mengelak terlihat bahagia
“Kesedihan
seorang kolega sama baiknya dengan kesedihanku.” Komnetar Yoon Hyuk. Moon Hee
makin menatap sinis.
Yoon Seo
bingung menatap file bingung caranya agar bisa mengonversikan menjadi file pdf.
Ia teringat dengan catatan yang diberikan Jung Rok karena dapat menemukan
semuanya di catatan itu. Ia melihat nama Jaksa Yeo Reum dengan banyak bintang.
“Bintang
lima? Apa dia "Stone Bed" atau apa? Dia pasti orang yang sangat
penting.” Ucap Yoon Seo kesal
“Bukankah
seharusnya kau pulang? Jam kerja sudah lewat. Pulang tepat waktu pasti sangat
penting bagimu.” Kata Jung Rok
“Ada banyak
hal yang penting bagimu. Kau punya sangat banyak masalah penting dan sangat
banyak orang penting.” Sindir Yoon Seo. Jung Rok binggung.
“Kalau
begitu, aku pamit pulang.” Kata Yoon Seo sinis. Jung Rok binggung padahal hanya
menyuruh pulang karena sudah waktunya pulang tapi sikap Yoon Seo berbeda.
Yoon Seo
mengeluh dimobil menurutnya situasi yang menggelikan, padaha Ada orang di
samping keduanya kenapa membicarakan mereka bedua menurutnya itu kurang ajar
begitu juga Jung Rok.
“Dia
selalu ketat dan dingin saat di kantor, tapi tak bisa berhenti tersenyum ketika
bersama Si Jaksa itu. Caranya tersenyum padanya membuatku jengkel.” Ucap Yoon
Seo marah. Manager Gong ingin menyela.
“Benar,
kan? Bukankah sangat menjengkelkan? Kau juga berpikir begitu, kan?” kata Yoon
Seo
“Tidak,
bukan begitu... Aku menanyakan ini untuk memastikan. Apa Kau menyukai Pengacara
Kwon?” kata Manager Gong. Yoon Seo mengelak menurutnya mustahil.
“Jujur
saja, aku tak terlalu memikirkannya ketika kau bilang berencana belajar
dengannya di akhir pekan. Tapi setelah kuteliti, ada sesuatu yang aneh. Tentu
aku menepisnya, tapi kau bertingkah seperti ini...” kata Manager Gong
Yoon Seo
pikir seperti apa sikapmu, Manager Gong pikir Yoon Seo itu yang cemburu. Di
dalam rumah, Yoon Seo memikirkan ucapan Manager Gong dan mengelak kalau
dianggap cemburu dan menyukai Jung Rok
“Kenapa
dia berpikir hal mustahil? Wah.. Tak bisa begini. Aku harus berhati-hati
sebelum ada kesalahpahaman.” Ucap Yoon Seo
Saat
menunggu "Debat Pagi" Hae Young dkk tak sabar menunggu shownya dimulai. Moon Hee pikir tak peduli
yang dilakukan oleh Yoon Hyuk. Yoon Seo datang menyapa semua rekan kerjanya,
bertanya kenapa mereka kumpul diruang tengah.
“CEO Yeon
dan Pengacara Choi berada di acara debat siaran langsung hari ini. Kami menunggu
untuk nobar siaran langsung.” Kata Hae Young
“Apa Pengacara
Kwon belum berangkat kerja? Dia biasanya di kantor sebelum jam kerja dimulai. Apa
ada masalah?” kata Eun Ji. Yoon Seo
berusaha tak peduli mengaku tak peduli.
“Aku tak
tahu kenapa dia belum datang. Bukannya aku tertarik pada Pengacara Kwon atau
semacamnya.” Kata Yoon Seo mengelak
“Kau
seharusnya perhatian, karena Kau sekretarisnya.” Ucap Eun Ji memberi saran
“Katanya
dia akan bertemu dengan klien terlebih dahulu.” Kata Yoon Seo, Hae Young
berteriak memberitahu kalau acara dimulai
Mereka
semua berkumpul didepan TV, Han Seok Gyu
sebagai MC dari "Debat Pagi". Yoon Seo bingung karena tak melihat
Yoon Hyuk, begitu juga yang lainya. Saat itu Yoon Hyuk datang memberitahu kalau
sudah datang. Semua kaget karena Yoon Hyuk tak ikut dekat.
“Apa yang
terjadi? Apa Kau tak ikut siaran?” tanya Eun Ji
“Mereka
mengabari, berlebihan ada 4 di panel dengan 2 dari mereka menjadi pengacara.
Jadi Mereka hanya meminta CEO sesuai rencana semula. Kalau begitu, silakan
nikmati shownya. Meskipun, aku ragu akan menyenangkan tanpa aku di dalamnya.”
Ucap Yoon Hyuk menahan amrah
“Dia
gembira berada di siaran itu.” Komentar Yoon Hyuk yang melihat Moon Hee
tersenyum lebar.
“Sayang
sekali... Aku yakin CEO akan menebus ketidakhadirannya. Ayo kita dengar dari CEO
Yeon Joon Gyu dari Firma Hukum "ALWAYS".” Ucap Moon Hee mengajak
mereka menonton Tv.
CEO Yeon
Joon Gyu, Kita tak bisa mengandalkan Komunitas Hukum saja. Sudah diketahui
bahwa pengacara AI sudah menjadi tren di Amerika. Dari apa yang kudengar,
dikorea juga pengacara AI diperkenalkan tahun lalu. Bagaimana? Aku menduga itu
akan meminta beberapa perubahan di komunitas.”ucap MC Han
“Tentu
saja.... Benar...” kata CEO Yeon, Semua hanya bisa melonggo karena dari semua
pernyataan MC Han, CEO Yeon hanya menjawab Tentu saja, itu benar bahkan sempat
terekam kamera sedang minum karena gugup.
“Ya. Kita
akan mendengar dari "Tentu saja. Benar. Itu benar." Apa hanya itu
yang dia katakan? Dia memalukan bagi perusahaan ini.” Komentar Moon Hee dkk
yang menonton.
Di
ruangan
Yoon Hyuk
mengeluh pada ibunya kalau semua
gara-gara ibunya padahal sudah bilang tak ingin sup rumput laut dan Karena itu,
tugasnya di siaran itu dibatalkan. Saat itu Moon Hee masuk ruangan. Yoon Hyuk
pun bergegas menutup telpnya lalu bertanya ada masalah apa.
“Aku datang
untuk mengembalikan ini... Terima kasih.”kata
Moon Hee.
“Kau
pasti senang karena aku pergi dari pertunjukan.” Komentar Yoon Hyuk.
“Tentu
saja tidak... Kesedihan seorang kolega sama baiknya dengan kesedihanku. Kalau
begitu, bersemangatlah.” Ucap Moon Hee membalas Yoon Hyuk pun tak berkata-kata.
Di depan
receptionis
Seorang
wanita bartanya apakah Pengacara Kwon ada didalam, Hae Young bertanya Apa sudah
membuat janji dan ingin tahu namanya. Si anak mengaku hanya ingin berkonsultasi
karena berpikir bisa membantunya.
“Aku
membaca artikel ini.” Ucap si anak memperlihatkan judul artikel [PELANGGARAN
HAK SESEORANG UNTUK KEHIDUPAN PRIBADI YANG DAMAI]
“Ini
ditulis oleh Pengacara Kwon.. Tapi janji...” ucap Hae Young dan saat itu Jung
Rok datang bertanya ada masalah apa. Si anak terlihat gugup bertanya kalau
datang karena.
Di
ruangan
Yoon Seo
membawakan minum untuk keduanya, Si anak mengucapkan Terima kasih lalu meminta
izin agar Sek Jung Rok duduk bersama mereka juga. Yoon Seo binggung karena
diminta.
“Aku tak
dalam kondisi stabil, jadi akan lebih baik jika perempuan menemani.” Ucap Si
wanita. Jung Rok pun mempersilahkan untuk duduk. Yoon Seo pun akhirnya ikut
duduk.
“Aku tak
tahu bisa membantu atau tidak... tapi Terima kasih.” Kata Yoon Seo. Jung Rok
pun meminta agar bisa menceritakannya.
“Sepertinya
mantan pacarku menguntitku. Aku menderita, tapi tak tahu harus berbuat apa.
Kemudian aku membaca artikel yang kau tulis dan berpikir kau dapat memiliki
solusi.” Cerita si klien.
“Bisakah
memberitahuku lebih detail?” ucap Jung Rok
“Aku
berkencan dengannya selama sekitar satu tahun.” Cerita Si klien
Flash Back
Si wanita
terlihat bahagia memikirkan yang akan dipilihnya, lalu esok harinya pacarnya
memberikan hadiah pelembab yang diinginkan bahkan membutuhkan.
“Beberapa bulan pertama sangat
berjalan lancar... Dia manis... Dia penuh perhatian dan sangat baik untukku.”
Si wanita
mencari restoran pasta, esoknya si pria memesan restoran pasta karena sangat menginginkan
pasta dari semalam. Si pria pikir kalau telepati di antara mereka pasti kuat.
Si wanita pun berpikir seperti itu makan dengan lahap.
“Pada awalnya, kupikir kami
memiliki banyak kesamaan dan aku sudah bertemu belahan jiwaku. Namun,
ternyata...”
Malam
hari
Si Pria
mengajak untuk minum segelas anggur. Si wanita pikir pacarnya itu akan tepar
sesudah segelas lagi lalu memuji pacanya itu memang hebat dalam segala hal kecuali
ketika tak bisa mengontrol alkohol.
Mereka
pun akhirnya minum bersama dan beberapa saat kemudian si wanita tertidur. Si
pria mengambil ponsel membuka dengan sidik jari pacarnya lalu memeriksa yang
ada di ponsel pacarnya.
“Setiap kali aku mabuk, dia melihat-lihat
ponselku tanpa izin. Riwayat pencarianku, situs yang sering kukunjungi, dan
pesan antara aku dan teman-temanku. Jadi aku putus dengannya dan menyuruhnya
keluar.”
Si wanita
pulang ke rumah kaget melihat pria itu sudah ada didalam rumah dan akan masak.
Si pria menyapa wanita mengaku sedang memasak makan malam untuk pacarnya. Si
wanita mengingatkan kalau mereka sudah
putus. Si pria marah tak ingin mereka putus, lalu mendorong wanita untuk masuk
saja.
“Kau
harus mengubah kode pintumu.” Saran Yoon Seo. Si wanita mengaku sudah mengubah,
tapi dia selalu tahu.
Itu
sebabnya aku ingin meminta untuk perintah penahanan. Apa itu mungkin?”kata si
wanita.
“Tentu saja
itu mungkin. Benarkan pengacara Kwon?”ucap Yoon Seo yakin tapi Joon Hyuk
mengaku tak tahu
“Apa yang
kau katakan padaku mungkin tak cukup untuk memutuskan perintah penahanan. Pihak
lawan akan membantah bahwa tak ada pelecehan fisik atau verbal. Mereka hanya
akan mencoba menganggapnya sebagai mantan pacar yang masih merindukan pacarnya.”
Jelas Jung Rok
“Tak
masuk akal!... Tapi Ada bentuk pelecehan lain, kau tahu. Dia memperhatikan
setiap gerakannya dan memasuki rumahnya tanpa izin.Apa Masuk akal tak ada hukum
yang mencegah hal itu?”ucap Yoon Seo geram
“Walaupun
begitu, kau membutuhkan lebih banyak bukti tak langsung.” Kata Jung Rok
“Seung
Hee, bukankah kau bilang memiliki daya tahan alkohol yang tinggi? Kenapa kau
mabuk dulu setiap kali minum dengannya?” tanya Yoon Seo
“Dia
memasukan obat ke dalam minumanku ketika
aku tak lihat.” Akui Seung Hee. Yoon Seo dan Jung Rok terlihat kaget.
Yoon Seo
seperti mengingat kejadian saat dirinya, diberi minuman dan sudah dicampur
obat. Lalu ia pun tak sadarkan diri lalu dituntut dan dibawa ke pengadilan
dianggap sebagai pemakai narkoba.
“Aku tak
mengerti kenapa tepar setiap kali minum dengannya. Jadi hari berikutnya, aku
pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Mereka menemukan zat-zat dari pil tidur
dari dalam minumanku. Dia mencampur obat ke dalam minumanku setiap kali minum
bersamanya.” Cerita Seung Hee.
Yoon Seo
terlihat panik karena mengingat kejadian yang paling menyedihkan dalam
hidupnya. Jung Rok memanggil Yoon Seo beberapa kali, sampai akhirnya Yoon Seo
tersadar.
Eun Ji
pulang dari kantor, melihat ada terowongan yang cukup gelap dimalam hari,
akhirnya dengan berani mengikutinya tapi tiba-tiba seseorang mengikutinya dari
belakang. Eun Ji berjalan lebih cepat dengan wajah ketakutan.
Saat itu
pria itu menepuk bahu Eun Ji, Eun Ji berteriak kaget, Tuan Lee pun ikut kaget.
Eun Ji mengeluh berpikir Tuan Lee mencoba mencekiknya. Tuan Lee mengaku hanya
ingin berjalan bersamanya. Eun Ji pikir Tuan Lee sangat menakutkan. Tuan Lee
pun meminta maaf.
“Pengacara
Yang, berjalanlah dijalan raya... Jangan masuk ke terowongan seperti itu.” Ucap
Tuan Lee saat menunggu bus dihalte.
“Itu
jalan pintas.” Kata Eun Ji lalu Tuan Lee melihat ada rumput yang tumbuh.
“Wah... Pasti
sangat dingin di musim dingin. Sungguh menakjubkan masih bisa bertahan.” Ucap
Eun Ji tak percaya
“Seperti
kita menunggu bus, rumput itu mungkin sedang menunggu bus bernama musim semi.”
Komentar Tuan Lee. Eun Ji seperti tak mendengar karena bus mereka datang.
Bus pun
sampai di halte Universitas Seoul, Tuan Lee perlahan membangunkan Eun Ji kalau
sudah sampai. Eun Ji akhirnya terbangun
merasa tak enak mengucapkan terimakasih karena kalau bukan Tuan Lee maka akan
turun di stasiun terakhir lagi.
“Hati-hati
dalam perjalanan pulang... Sampai jumpa besok.” Ucap Eun Ji lalu turun dari
bus. Tuan Lee terus menatap Eun Ji yang berjalan pulang.
Se Won
menonton berita sambil meminum bir diruang tengah.
“CEO Giant Food, Jung Ji Ho, yang
sudah didakwa dengan tuduhan perjudian ilegal di luar negeri, dia mengumumkan akan
muncul untuk diintrogasi besok pagi. Giant Foods akan segera terdaftar di pasar
KOSPI, dan mengklaim”
Jung Rok
baru pulang melihat Se Won yang pulang lebih awal. Se Won berkomentar insiden
ini adalah masalah pribadi CEO dan tak relevan dengan manajemen perusahaan.
Jung Rok bertanya masalah apa itu lalu melihat berita Jung Ji Ho
“Namun,
jika Giant Foods terdaftar di pasar saham... Apa Kau tahu berapa banyak yang
didapat Choi Yoon Su karena membela Jung Ji Ho? Termasuk biaya kontingensi,
5.000.000 won.” Ucap Se Won tak percaya
“Dia pasti
senang, dibayar sebanyak itu untuk biaya pengacara. Dia terkenal karena
melakukan pekerjaan kotor untuk konglomerat. Dia menerima bayaran besar untuk
kasus Lee Gang Joon juga.” Kata Se Won. Jung Rok bertanya siapa Lee Gang Joon
“Apa Kau
tak tahu dia? Dia Wakil Presdir Grup Jeguk. Beberapa tahun lalu, dia terjebak
dalam skandal narkoba dengan aktris... Oh Yun Seo, kah?” ucap Se Won. Jung Rok
terlihat kaget.
“Skandal
itu kudengar dari rekanku. Lee Gang Joon menguntit Oh Yoon Seo, dan ketika dia
menolaknya, maka Kang Joon dmemanggilnya ke pesta narkoba untuk menjebaknya dan
membalas dendam. Tapi karena dia adalah pria yang kaya dan berpengaruh, semua
orang mencoba menutupinya.” Cerita Se Won
“Ahh..
Benar. Kau tak tertarik dengan cerita seperti ini, kan?” ucap Se Won melihat
Jung Rok hanya diam saja.
“Hei,
Kwon Jung Rok... Apa yang kau pikirkan?” kata Se Won menyadarkan. Jung Rok
mengaku tak ada.
Jung Rok
yang penasaran dan kaget akhirnya mencari nama Oh Yoon Seo, lalu keluar berita [Oh Yoon Seo mengklaim dia sudah diuntit oleh
putra CEO Konglomerat] [Oh Yoon Seo Akan Dipanggil karena dugaan penyalahgunaan
narkoba]
Ia
teringat saat Hae Young dan Moon Hee membicarakan Yoon Seo tentang skandal
narkoba tapi diputuskan tak bersalah, lalu
ingin tahu hubungannya dengan putra CEO konglomerat karena jenyataannya
ada di tempat kejadian.
“Dia
mencampur obat dalam minumanku setiap kali aku bersamanya.” Ucap Seung Hee.
Saat itu Jung Rok melihat wajah Yoon Seo yang terlihat panik seperti mengingat
dengan kejadian yang lalu.
Pagi hari
Yoon Seo
kaget Jung Rok meminta agar berhenti menyelidiki kasus Seung Hee. Jung Rok
pikir Kasus kecelakaan mobil yang disebutkan waktu itu tampaknya lebih mendesak
jadi akan lebih baik jika Yoon Seo mencari contoh-contoh kasus sebelumnya.
“Kau
menyuruhku melakukannya minggu depan. Jangan-jangan...Apa Karena kau tak
percaya aku? Apa Karena aku tak akan membantu?” ucap Yoon Seo sinis. Jung Rok
mengaku bukan seperti itu
“Tapi dia
mempercayaiku dan menceritakan kisahnya kepada kita. Aku ingin melakukan apa
pun untuk membantunya. Bahkan Tadi dia menghubungiku, bilang dia akan memberiku
rekaman CCTV-nya yang masuk ke dalam gedung.” Cerita Yoon Seo bangga
“Jadi
kukatakan padanya aku akan pergi ke sekitar rumahnya untuk mengambilnya...
Percaya padaku... dan serahkan padaku. oke?” kata Yoon Seo. Jung Rok hanya
diam. Yoon Seo menganggap kalau itu sebagai setuju.
Seung Hee
dan Yoon Seo berjalan bersama, Seung Hee pikir eharusnya pergi ke kantor firma.
Yoon Seo merasa tidak masalah karena tahu suasana hati Seung Hee tak baik jadi
memintaa Bertahanlah karena Pengacara Kwon akan mengurus ini, bagaimanapun
caranya.
“Aku juga
berharap begitu.” Ucap Seung Hee walaupun terlihat gugup lalu menunjuk
apartmentnya.
“Lalu,
aku akan menunggumu di sini.” Kata Yoon Seo. Seung Hee mengajak Yoon Seo masuk
karena diluar dingin. Yoon Seo pun setuju.
Seung Hee
masuk rumahnya akan mencari USBnya, saat itu Yoon Seo melihat botol air yang
tumpah dan akan mengambilnya, tapi dikejutkan dengan pacar Seung Hee yang ada
di kolong tempat tidur. Seung Hee mendengar jeritan Yoon Hee bergegas
mendekatinya bertanya ada apa.
“Seung
Hee, mari kita bicara. Kemari. Aku sungguh tak bisa putus denganmu.” Ucap Pacar
Seung Hee. Tapi Seung Hee mencoba melepaskanya. Yoon Seo pun mencoba membantu
tapi malah didorong.
“Hei. Apa
Kau tahu aku mencintaimu, kan? Aku sangat mencintaimu. Aku tak bisa putus
denganmu... Bicaralah denganku.” Ucap pacar Seung Hee.
Yoon Seo
mencoba kembali menyelamatkan Seung Hee, tapi malah terdorong ke tempat tidur.
Saat itu Jung Rok tiba-tiba datang langsung membekuk tangan si pria. Yoon Seo
melonggo kaget karena Jung Rok yang datang.
Yoon Seo
duduk dengan gelisah didalam mobil, Jung Rok akhirnya keluar dari kantor
polisi. Yoon Seo menanyakan hasilnya, apakah yakin ditak perlu bersaksi. Jung
Rok mengaku tak perlu karena ia sudah diselidiki sebagai pengganti dan
saksinya.
“Oh ya,
ternyata CCTV di depan rumahnya, itu dipasang mantan pacarnya. Begitulah cara
dia bisa mengetahui kode sandi barunya setiap kali Seung Hee mengubahnya. Polisi
menangkapnya karena merekam video ilegal dan melanggar masuk tanpa izin Jadi
kupikir dia akan diberi perintah penahanan.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo pun
mengucap syukur.
“Omong-omong,
bagaimana kau tiba-tiba muncul?” tanya Yoon Seo
“Aku
pergi ke sana untuk memeriksa tempatnya dan mendengar lebih banyak mengenai
bukti yang dia miliki, tapi tiba-tiba aku mendengarmu berteriak. Apa Kau
baik-baik saja?” tanya Jung Rok. Yoon Seo terlihat gugup.
“Kau
tampak sangat shock tadi.” Kata Jung Rok. Yoon Seo merasa sudah baik-baik saja sekarang lalu memastikan
semuanya beres.
“Sesudah
kita mengajukan perintah penahanan terhadapnya, dia tak akan bisa muncul lagi, kan?”
ucap Yoon Seo
“Ya. Kau
tak perlu khawatir. Mencuri privasi seseorang dan memaksakan perasaan seseorang
pada orang lain jelas merupakan hal yang salah.” Kata Jung Rok lalu tiba-tiba
menatap Yoon Seo lebih dalam.
“Jadi
orang yang melakukannya lah yang seharusnya menderita. Korban seharusnya bukan
orang yang mengalami kesulitan. Jadi berhentilah menderita, lupakan semua
kenangan buruk, dan hidup bahagia untuk dirimu sendiri. Apa Kau mengerti?” kata
Jung Rok.
Yoon Seo
binggung karena Jung Rok mengatakan hal itu, Jung Rok mengaku bukan apa-apa.
Yoon Seo tiba-tiba melihat dileher Jung Rok
ada bekas luka. Jung Rok seperti baru menyadarinya.
Keduanya
akhirnya kembali ke kantor, Jung Rok dengan wajah gugup mengaku sungguh baik-baik
saja. Yoon Seo merasa dirinya yang tak
baik-baik saja karena Jung Rok yang terluka gara-gara dirinya dan akan membuatnya
tak nyaman jika bekas luka tak terurus dengan baik.
“Maka aku
akan melakukannya sendiri.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo menolak.
“Aku
pernah mengambil peran utama dalam drama medis... Mungkinkah kau menontonnya? "The
Sensitive Doctor". Kata Yoon Seo bangga. Jung Rok mengaku tak menonton.
“Yah..
Tentu saja tidak... Bagaimanapun, aku ahli bedah terbaik di negara kita dalam
drama itu.” Kata Yoon Seo
“Apa ada
hubungannya dengan caramu akan mendisinfeksi bekas lukaku dan menaruh salep?”
ucap Jung Rok
“Tentu
saja... Coba Lihat.. Akan kutunjukan betapa profesionalnya aku dalam
mendisinfeksi bekas luka.” Kata Yoon Seo membersihkan luka lebih dulu, suasana
terasa canggung karena keduanya berdekat bahkan Yoon Seo meniup leher Yoon Seo.
“Jika
merasa tak nyaman, maka kau bisa menggunakan salep sendiri.” Kata Yoon Seo.
Jung Rok menolaknya.
“Bantu
aku melakukannya... Katamu kau dokter bedah dalam drama.” Ucap Jung Rok. Yoon
Seo pun memakaikan salep sambil menahan rasa gugupnya.
Yoon Seo
akan siap-siap tidur mengirimkan pesan pada Jung Rok “Pengacara Kwon, selamat
malam. Aku yakin itu hari yang panjang untukmu. Hari ini pasti membuatmu sangat
shock Dan terima kasih sudah menyelamatkanku.”
“Aku juga
terima kasih karena sudah mengobati bekas lukaku.” Balas Jung Rok yang ada
diatas tempat tidur juga
“Kau tak
ingin itu didesinfeksi, jadi pastikan kau mengoleskan salep besok pagi. Dan jangan
lupa sore dan malam juga. Itu Bukan karena aku khawatir. Hanya saja kau terluka
gara-gara aku jadi aku merasa bertanggung jawab atas bekas luka itu.” Tulis
Yoon Seo dengan senyuman bahagia.
“Ya, ya...
Aku memiliki rasa tanggung jawab yang sangat kuat. Aku akan mengoleskan salep dan
sepenuhnya pulih agar tak membuatmu khawatir.”balas Jung Rok
“Kalau
begitu. Selamat tidur, Mimpi indah.” Tulis Yoon Seo. Jung Rok pun membalas agar
Yoon Seo mimpi indah.
Saat mereka
sedang chat dengan wajah saling tersenyum bahagia, ada pria yang berdiri
didepan kaca dalam kegelapan. Di laptopnya terlihat percakapan Jung Rok dan
Yoon Seo, seperti ponsel Yoon Seo sudah disadap oleh seseorang.
Bersambung
ke episode 5
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar