PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Seo
merasakan kedinginan, lalu Jung Rok memasukan tangan Yoon Seo ke dalam saku
jaketnya mengaku khawatir sama seperti Yoon Seo yang mengkhawatirkan dan
menghiburnya jadi ia ingin melakukannya
juga.
“Apa itu
berarti aku jadi lebih sedikit istimewa daripada sebelumnya?” tanya Yoon Seo.
Jung Rok membenarkan.
Saat itu
ponsel Jung Rok berdering, Yoon Seo mengeluarkan tanganya karena Jung Rok harus
mengangkat telp. Wajah Yoon Seo tak bisa menutupi rasa bahagianya.
Yoon Seo
masuk tersenyum sendiri di kamarnya, ponselnya berbunyi dan langsung membaca
pesan dari Jung Rok
“Terima
kasih sudah bekerja keras membantuku memenangkan persidangan yang sulit selama
ini. Istirahatlah untuk besok.”
“Tunggu
Sebentar... Dia bilang "Untuk besok"? Apa besok semacam hari
istimewa? Apa Dia akan mengajakku berkencan? Yah.... Jika tadi tak ada yang menelepon, dia mungkin
akan mengajakku berkencan.” Ucap Yoon Seo yakin lalu malu sendiri sambil
berguling-guling diatas tempat tidur.
“Dia akan
mengajakku kencan besok.” Ucap Yoon Seo sangat bahagia dan yakin.
Yoon Seo
masuk ke kantor terlihat sangat bahagia melambaikan tangan pada semua rekan
kerjanya, bahkan Tuan Lee mengangkat dua tanganya menyapa Yoon Seo. Eun Ji yang
melihatnya bertanya-tanya apakah perasaan Yoon Seo itu sedang baik. Hae Young
mengaku tak tahu.
Yoon Seo
masuk ruangan tak melihat Jung Rok dalam ruangan, lalu melihat ada sebuket
bunga diatas meja. Ia berpikir kalau Jung Rok dengan wajah malu-malu dan sangat
bahagia, lalu mencium wanginya dan membaca surat yang terselip dalam bunga.
"Akhirnya
usai, hari-hari dingin yang seperti tak ingin pergi, dan hari-hari musim semi
yang hangat semakin dekat." Wah, Pengacaraku bisa seromantis ini?” ucap
Yoon Seo membaca surat berwarna Pink.
"Meskipun
bukan hadiah besar, Hatiku yang menyiapkannya, jadi kuharap kau rela
menerimanya." Apa maksudnya bukan hadiah besar? Betapa berharganya ini!”
kata Yoon Seo terus membaca dengan senyuman bahagia.
"Pertarungan
itu berat, tapi kau tak pernah menyerah. Itu sebabnya dia tak dijadikan kambing
hitam." Dibilang Kambing hitam? "Terima kasih sudah mengambil kasus
Im Yun Hee. Dari CEO Lee Yeong Ok dari Asosiasi wanita Korea."ucap Yoon
Seo menghela nafas melihatnya.
Jung Rok
masuk dengan membawa secangkir kopi, Yoon Seo menunjuk buket bunga diatas meja.
Jung Rok memberitahu bunga itu dari asosiasi wanita Korea mengirimnya karea
ia tak suka bunga, jadi menempatkan
dimeja Yoon Seo agar bisa menikmatinya.
“Begitu rupanya.” Kata Yoon
Seo terlihat kecewa. Hae Ryoung memberitahu keduanya kalau CEO Yeon memanggil
semua orang untuk briefing. Jung Rok menganguk mengerti.
Semua
sudah berkumpul diruangan, CEO Yeon pikir
Sebelum briefing dimulai mengajak untuk memberikan tepuk tangan untuk
Pengacara Kwon sebagai harapan dan permata
dari firma hukum mereka karena berhasil
memenangkan Kasus Im Yun Hee. Semua memberikan tepuk tangan.
“Mari
hentikan. Terima kasih.” Kata Jung Rok merasa tak enak hati.
“Tidak
ada alasan untuk malu. Itulah yang membuatmu sangat menawan. Kalau begitu mari
mulai briefingnya. Firma hukum kita menangani Kasus Sangji-dong. Karena ini
kasus besar, Pengacara Kwon akan mengarahkan kita dan membagikan gagasannya.”
Ucap Tuan Yeon. Jung Rok pun maju ke arah proyektor.
Jung Rok
mengatakan Sebelum briefing, terlebih dahulu akan menunjukan foto terdakwa.
Yoon Seo kaget melihat ada foto dirinya dilayar, semua pun kaget. Tuan Yeon
heran karena ada foto Dewi Alam Semesta Yoon Seo dan ingin tahu Kejahatan apa
yang dilakukan.
“Dia
melakukan kejahatan karena mencuri hatiku. Dia melakukan penyerangan dengan membutakanku
atas keindahannya. Bahkan dia melakukan percobaan pembunuhan dengan
menghancurkan hatiku jika aku tak melihatnya sehari saja.” Kata Jung Rok dengan
tatapan serius. Yoon Seo melonggo.
“Aku
berpendapat Oh Jin Sim menerima hukuman penjara seumur hidup bersamaku selama
sisa hidupku... Oh Jin Sim... Tolong terimalah hatiku!” kata Jung Rok
“Kau bisa
Bawa aku. Borgol aku.... Bawa aku segera!” kata Yoon Seo mengulurkan tangan
dengan mata terharu.
Tuan Yeon
menyadarkan Yoon Seo, semua yang ada di ruang rapat binggung. Yoon Seo tersadar
dan melihat dilayar bukan dirinya tapi memang wajah terdakwa “Kasus
Sangji-dong” Tuan Yeon bertanya apa yang dilakukan Yoon Seo.
“Orang
itu! Orang itu sebaiknya penjarakan. Pengacara Kwon akan pastikan untuk
mewujudkannya.” Ucap Yoon Seo menutupi rasa malunya.
“Oh Yun
Seo, kadang kau sangat lucu. Itulah daya tariknya. Penampilannya menakjubkan, tapi
dia punya sisi aneh.” Komentar Tuan Yeon mengikuti gerakan Yoon Seo begitu juga
Yoon Hyuk.
“Terima kasih sudah memikirkanku dengan baik. Dia
bedebah jahat.” Ucap Yoon Seo menahan malu. Jung Rok pun akhirnya memulai
briefingnya dengan wajah serius.
Yoon Seo
kembali ke ruangan mengumpat kesal pada dirinya berpikir kalau memang sudah
gila melakukan hal yang memalukan di ruang rapat.
“Sadarlah
kau Oh Yun Seo! Kau aktris, tunggu dia dengan elegan... Kau harus menunggu dengan
elegan.” Ucap Yoon Seo menatap wajahnya dicermin agar sadar.
Yoon Seo
kembali berkerja lalu melihat sudah jam
6 sore dan melihat ke arah ruangan Jung Rok. Wajahnya dikejutkan dengan Jung
Rok seperti memberikan tanda harti dengan jarinya, wajahnya kembali tersipu
malu.
“Apa
Tangannya mengarah padaku? Dia memberitahuku bagaimana perasaannya dengan
gerakan kecil dan sepele.” Kata Yoon Seo lalu membalas dengan malu-malu, tapi
saat itu Jung Rok mengosokan tangan di cermin.
“Apa? Dia
hanya menyeka kaca?!!!” ucap Yoon Seo tersadar dan membersihkan ruangan.
“Aku
terlalu sibuk untuk memperhatikan, tapi kantor sedikit kotor. Sepertinya aku
harus komplain pada petugas kebersihan.” Ucap Jung Rok keluar dari ruangan
“Aku akan
melakukannya, jangan khawatir.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pun pamit pergi.
“Tunggu
Sebentar... Apa Itu saja? Apa Tak ada hal lain untuk dikatakan?” kata Yoon Seo
berharap banyak. Jung Rok binggung.
“Yah...
Sudahlah... Bukan apa-apa... Aku akan pulang duluan...” kata Yoon Seo lalu
melangkah pergi dengan wajah sinis. Jung Rok benar-benar tak mengerti.
Yoon Seo
melepaskan antingnya sambil mengeluh karena membuat dirinya yang tampak bodoh.
Ia kesal dengan dirinya padahal suda membuat janji untuk menunggu jadi Sekarang
harus menyalakan mode aktris yang sulit didapat oleh pra pria.
“Aku akan
dengan santai menunggunya... Dengan santai.” Ucap Yoon Seo dengan gaya elegan
minum wine dirumahnya.
Jung Rok
masuk berkerja menerime telp dari Yoon Seo. Yoon Seo ternyata mabuk menelp Jung
Rok mengaku tak bisa menunggu. Jung Rok binggung, Yoon Seo mengaku tak sabar
menunggu dan tak akan main sok jual mahal. Jung Rok hanya bisa terdiam.
“Aku
lebih suka bilang semua yang ada di benakku. Aku menunggu kau untuk mengajakku
berkencan seperti orang gila.” Akui Yoon Seo. Jung Rok tak mengerti maksudnya.
“Apa Kau
tak mau ajak aku berkencan? Oke! Oke!Aku akan melakukannya duluan. Sekarang aku
harus mengatakannya... Pengacara Kwon, aku menyukaimu! Kau Ingat perkataanku
waktu itu, kan? Kubilang waktu itu, ada yang ingin kukatakan.” Ucap Yoon Seo
“Aku tak
bisa mengatakan sekarang, tapi akan kupastikan memberitahumu suatu hari. Itu...
Serius! I love you! Itu... Kau sudah mengambil tempat di dalam hatiku. Jadi...Dalam
hatiku yang bersih, kosong, dan suci... kau datang dan membuat tempat sendiri. Itu
yang kumaksud.” Ucap Yoon Seo sambil tertidur. Jung Rok hanya diam saja.
“Makanya
itu saat kemarin malam kau katakan padaku. aku sedikit istimewa bagimu...Aku
sangat suka. Lalu hatiku menunggumu mengatakan sesuatu. Tapi, bagaimana bisa kau
permalukan aku seperti itu? Kepada Oh Yun Seo? Pengacara Kwon , kau sangat
jahat!” kata Yoon Seo.
Jung Rok
mencoba memanggil Yoon Seo dengan wajah bingung tapi ponselnya sudah ditutup.
Jung Rok
keluar dari kamar langsung mengambil bir dari tangan Se Won. Se Won bingung
bertanya apakah ada masalah dengan temanya, seperti Kasusnya mengalami masalah
lagi. Jung Rok tak ingin membahasnya terlihat sangat frustasi lalu masuk kamar
kembali.
“Akan
kuberitahu faktanya, dengarkan baik-baik. Seorang Pria mulai punya perasaan
untuk wanita. Jadi dia bilang padanya, "Kau sudah menjadi orang yang
istimewa bagiku." Cerita Jung Rok
berbalik
“Ini yang
dia katakan. Si pria berpikir itu sudah cukup. Pria itu berniat untuk
pelan-pelan, karena mereka juga saling
suka. Tapi wanita itu punya pemikiran berbeda. Dia ingin membuat langkah
selanjutnya, tapi ketika tidak bisa, maka dia marah-marah. Apa ini sungguh
kesalahan pria itu?” kata Jung Rok meminta pendapat.
“Apa
benar ini soal kasus? Bukan kau yang mengalaminya?” goda Se Won. Jung Rok
mengelak.
“Ini soal
klienku.” Kata Jung Rok. Se Won yakin Jung Rok sedang bercanda karena tidak
mendirikan agen kencan.
“Lupakan.
Tidak ada gunanya bertanya.” Kata Jung Rok akan masuk kamar, tapi Se Won
menahan dengan tangan di pundaknya.
“Itu
bukan kesalahan pria itu. Karena yang kau katakan tidak salah.” Kata Se Won.
Jung Rok tak mendengar menjawabnya.
“Walau
begitu, aku ingin memihak wanita itu. Siapa yang berkencan dengan logika
sepertimu? Berkencan berarti sudah mengenal satu sama lain. Pria itu sudah
melakukan langkah pertama. Si pria mengatakan sesuatu yang krusial, dengan
mengatakan si wanita istimewa. Tapi jika si pria hanya berakhir seperti itu, siapa
yang mau?” ucap Se Won.
Jung Rok
hanya terdiam. Se Won pikir Jung Rok masih tak mengerti lalu mengumpamakan
kalau Jung Rok sedang dalam persidangan berkata pada Hakim.
"Yang
Mulia, mempertimbangkan semua bukti tak langsung, terdakwa tak berperilaku
seperti itu dengan sengaja, dan alibinya pada hari kejadian sudah dikonfirmasi.
Oleh karena itu, aku..." Bagaimana menurutmu jika persidangan berakhir
seperti ini?” kata Se Won
“Rasanya
tak nyaman.” Kata Jung Rok gemas. Se Won menganguk setuju.
“Kau bilang
semua kata-kata penting, tapi tak ada kesimpulan. Itu yang... Bukan.. Itu yang
sudah klienmu lakukan pada wanita itu. mengerti?” kata Se Won.
Akhirnya Jung
Rok masuk ruangan, dengan wajah gelisah mengirimkan pesan pada Yoon Seo
“Oh Jin
Sim , maaf... Kupikir kita berada dalam tahap saling mengenal.” Tapi
menghapusnya dan menuliskan lagi.
“Oh Jin
Sim , aku tak peka... Maafkan aku, dan jadilah kekas...” Jung Rok merasa tak
tepat kembal menghapusnya.
“Oh Jin
Sim, mari bertemu dan bicarakan besok.” Tulis Jung Rok dan saat itu Se Won
masuk ruangan. Jung Rok bertanya ada apa lagi dengan Se Won.
“Tidak,...
mendadak ada sesuatu yang harus kau beritahukan pada klienmu. Dia harus
mengajaknya kencan segera, dan menyiapkan bunga, atau sesuatu yang kecil dan
berkilau. Dia harus menyiapkan apa pun yang dia sukai.” Kata Se Won. Jung Rok
melonggo bingung.
“Jika kau
Pergi dengan tangan kosong saat mengajak seseorang berkencan sama seperti pergi ke pengadilan tanpa bukti.
Aku tahu, aku belum pernah bertemu klienmu itu, tapi aku hanya memberi saran karena
dia terlihat sangat buruk dalam berkencan. Semoga beruntung.” Kata Se Won.
“Yah...
Nanti akan kuberitahu dia” kata Jung Rok seolah-olah masalah kliennya.
Yoon Seo
akhirnya terbangun dari tidurnya lalu bingung karena ketiduran disofa, lalu
mengambil ponselnya membawa pesan dari Jung Rok [Oh Jin Sim, mari bertemu dan bicarakan
besok.] Ia binggung bertanya apa maksudnya Bertemu dan bicarakan.
“Soal
apa? Apa aku melakukan kesalahan?” kata Yoon Seo mencoba mengingat-ngingat.
“Aku
menunggu kau untuk mengajakku berkencan seperti orang gila. Dalam hatiku yang
bersih, kosong, dan suci... Pengacara Kwon, aku menyukaimu... Aku sangat suka.
Apa kau pingsan karena bahagia? Pengacara Kwon, kau sangat jahat!”
Yoon Seo
panik mengingat semua yang dikatakan pada Jung Rok saat mabuk.
“Apa yang
akan dia katakan padaku? "Aku benci wanita sepertimu. Mari jangan pernah
bertemu lagi?" kata Yoon Seo panik.
Saat itu
Manager Gong masuk berpikir Yoon Seo masih tidur tapi ternyata sudah bangun dan
duduk disofas. Yoon Seo yang malu meminta Manager Gong untuk mengambil amplop
putih. Manager Gong bertanya apakah amplop Untuk ke pernikahan?
“Tidak,
bukannya buat uang... Tapi Surat pengunduran diri. Mulai sekarang takkan kerja
lagi...Tidak, aku tak bisa pergi.” kata Yoon Seo malu.
Jung Rok
baru masuk ruangan terlihat ragu mengingat kejadian semalam. Tuan Yeon menyapa
Jung Rok mengucap syukur karena baru saja sepupunya menelp, Katanya hari ini
Yoon Seo tak bisa kerja. Jung Rok kaget. Semua panik bertanya apakah Yoon Seo
sakit.
“Sepertinya
tidak. Aku bilang akan membawa bunga dan bubur buat menengoknya. dan katanya
dia tidak sakit, tapi punya masalah pribadi. Dia berusaha menghindari
membicarakannya. Kukira ada alasan lain. Mungkin dia hanya ingin mengambil hari
libur.” Kata Tuan Yeon
“Tidak
mungkin... Yoon Seo sepertinya bukan orang yang tak bertanggung jawab.” Ucap
Eun Ji Yakin
“Pengacara
Yang, apa ini? Kau tiba-tiba mihak Yoon Seo” komentar Tuan Yeon
“Aku
harus mengakui, selama ini dia memang bekerja sangat keras.” Kaa Eun Ji
“Benar.
Waktu pertama, aku juga memiliki prasangka terhadapnya karena dia selebriti, tapi
selama kasus Yoon Ha waktu itu dan Kasus Im Yun Hee baru-baru ini, dia tampak
seperti orang yang baik. Dia seperti orangan sawah yang hanya berdiam dir tapi
dengan tulus berdiri di tengah ladang pada musim gugur” Kata Tuan Lee yang
pernah berkerja sama dengan Yoon Seo.
“Orang-orangan
sawah sepertinya agak aneh... Omong-omong, aku penasaran..Pengacara Kwon, ada
apa dengan wajahmu? Apa ada masalah antara kau dan Yoon Seo?” kata Tuan Yeon.
Jung Rok mengaku tak ada.
“Sepertinya
benar... Saat ini wajahmu mematikan semua sinyal. Apa dia lelah karena kau
memberinya banyak kerjaan?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengaku Tidak seperti itu.
“Tidak? Jika
ini bukan masalah pekerjaan, apa masalah hubungan? Bagaimana jika ternyata
keduanya berkencan atau semacamnya?” goda Tuan Yeon.
Jung Rok
tak mengubrisnya memilih untuk masuk ruangan, Tuan Yeon mengeluh Jung Rok yang
tak tertawa padahal cuma bercanda, lalu mengejek Jung Rok sangat berbakat, tapi
humornya mengerikan.
Jung Rok
melihat kursi Yoon Seo yang kosong, mencoba menelp tapi telpnya mati. Akhirnya
Ia pergi ke ruangan mencari sesuatu dan menemukan biodata Oh Jin Sim, teringat
kembali yang dikatakan Se Won semalam.
“Dia
harus menyiapkan bunga, atau sesuatu yang kecil dan berkilau. Dia harus
menyiapkan apa pun yang dia sukai.” Ucap Se Won
Jung Rok
mencari keyword [Sesuatu yang disukai Oh
Jin Sim] tap mengubah menjadi nama Oh Yoon Seo. Ia mencari juga [Tipe pria
ideal Oh Yoon Seo] dan ada siaran Yoon Seo dengan seorang MC yang menanggap
Yoon Seo Wanita paling cantik sealam semesta.
“Aku salah
mengerti. Aku merasa kau lebih suka makan di restoran mewah. Tapi kita ada di
warung ceker.” Ucap MC
“Aku
sangat suka ceker di sini. Ini dekat rumahku, jadi aku terkadang membawanya. Dan
rasanya lebih enak jika kau memakannya saat kau sedang sedih.” Akui Yoon Seo.
Jung Rok memikirkan Ceker ayam kesukaan Yoon Seo.
“Yoon Seo
, pria seperti apa yang kau sukai? Aku punya perasaan kau akan menyukai orang
kompeten yang benar-benar tampan.” Kata MC
“Tidak,
aku tak mempedulikan wajah. Aku lebih suka pria yang tahu cara menyentuh
hatiku. Misalnya, pria yang memberiku surat tulisan tangan. Alangkah baiknya
jika dia mengajakku berkencan dengan surat tulisan tangan.” Ucap Yoon Seo
merasa kelihatan sangat romantis.
Tuan Yeon
terlihat kebingungan karena Yoon Seo tak pergi bekerja dan menanyakan
alasannya. Manager Gong mengaku tak tahu
karena Yooon Seo tak memberitahu alasannya, lalu panik karena tak akan keluar
dari kamarnya.
“Penulis
Lee bilang dia akan memberi Yuon Seo kesempatan hanya jika dia bekerja di sebuah
firma hukum setidaknya selama tiga bulan. Tapi sepertinya Yoon Seo akan
menyerah. Dan itu tak seperti kita dapat menemukan firma hukum lain yang bisa
menyimpan rahasia sebaik tempat ini.” Kata Manager Gong
“Jangan
khawatir. Ada aku... Akan kulakukan sebisaku untuk membuatnya kembali bekerja.”
Kata Tuan Yeon yakin
“Aku tak
yakin kau dapat melakukannya.” Komentar Manager Gong. Tuan Yeon menegaskan
dirinya Yeon Jun Seok.
“Aku Yeon
Jun Seok, CEO Yeon Entertainment. Apa Kau pernah lihat orang yang lebih baik
dariku dalam menangani Yun Seo? Percayakan padaku.” Kata Tuan Yeon berjalan
lebih dulu. Manager Gong menegur kalau kamar Yoon Seo ada disebelah kanan.
Yoon Seo
terbaring dengan wajah sedih, Tuan Yeon menyapa Yoon Seo mengaku sudah mendengar yang ingin berhenti
bekerja di firma hukum. Yoon Seo mengaku
tak akan bekerja lagi dan tak bisa bekerja di sana lagi. Tuan Yeon pikir
itu pemikiran yang bagus.
“Kau
harus berhenti.” Kata Tuan Yeon mendukung. Manager Gong mendengarnya begitu juga Yoon Seo.
“Kenapa
kalian berdua sangat terkejut? Jika dia tak ingin bekerja di sana, sebaiknya
jangan Aku paham dia melakukan ini agar dapat
berakting lebih realistis. Tapi dia adalah dewiku, dewimu, dan dewi alam
semesta. Jelas tak akan mudah untuk bekerja di sebuah firma hukum selama tiga
bulan.” Ucap Tuan Yeon
“Sejujurnya,
aku tak pernah tidur nyenyak sesudah kau mulai bekerja di sana. Aku selalu
khawatir betapa sulitnya kau. Jadi, kau harus berhenti bekerja di sana.
Berhenti saja. Maka dia tak akan bisa memerankan pengacara dalam drama Penulis
Lee” kata Tuan Lee
“Apa itu
sangat penting? Dia bisa memainkan peran sebagai wanita pengangguran nanti. Begitu
dia berhenti dari firma hukum dan gagal membuat comeback dengan drama Penulis
Lee, dia akhirnya harus beristirahat di rumah selama bertahun-tahun.” Ucap Tuan
Lee mencoba menyadarkan
“Lalu aku
yakin dia akan bisa memainkan peran yang membosankan, betapa bagusnya peran
wanita pengangguran. Wajahnya akan membosankan sepanjang waktu. Bukankah begitu
Yoon Seo?” kata Tuan Yeon
“CEO
Yeon.” Kata Yoon Seo terlihat panik. Tuan Yeon pikir dengan ucapanya itu Yoon
Seo bisa mendadak ingin kembali bekerja.
“Tidak.
Sekarang juga, aku hanya ingin mengusirmu. Saat ini tuh aku sedang kesal.
Kenapa kau mencoba mengancamku? Apa Kau pikir aku takkan paham?” kata Yoon Seo
marah
“Yoon
Seo, kau jadi cerdas sesudah bersosialisasi.” Komentar Tuan Yeon tak percaya
melihat sikap Yoon Seo
“Dan aku
jadi pemarah juga.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi. Manager Gong binggung
bertanya kemana Yoon Seo akan pergi.
Yoon Seo mengatakan ingin cari udara segar. Manager Gong ingin
mengantar.
“Hei, kau
tak kenal dia? Dengan sifat keras kepalanya, kita tak bisa berbuat apa pun. Mari
kita lihat apa yang terjadi. Kau Bawakan aku bir dari kulkas.” Kata Tuan Yeon
akhirnya memilih untuk berbaring.
Jung Rok
pergi ke sebuah toko buku mencari kertas surat dan dibuat binggung, akhirnya
memilih kertas dengan gambar love karena Yoon Seo suka merah muda. Ia lalu menuliskan surat di
cafe
“Oh Jin
Sim , surat ini untukmu. Aku Kwon Jung Rok, kali pertama melihatmu pada 6
Februari 2019 di kantor sekretaris Firma Hukum "ALWAYS" yang
berlokasi di Seocho-gu - Seoul. Saat kita berinteraksi satu sama lain
berkali-kali melalui pekerjaan dan makan bersama sekitar enam kali.”
“Aku
menyadari bahwa perasaanmu tidaklah palsu. Aku menyadari sebenarnya adalah
tulus. Karena itu, aku, Kwon Jung Rok, memintamu, Oh Jin Sim, untuk secara
resmi berkencan bersamaku. Dan kuharap kau memberiku persetujuanmu.”
Jung Rok
melihat tulisnya merasa mungkin juga menulis surat kepada hakim lalu terlihat
frustasi dengan suratnya. Dua orang wanita melihat Jung Rok hanya bisa menahan
senyum. Jung Rok pun merapihkan rambutnya.
Yeo Reum
panik melihat berita [Tersangka Kasus Pembunuhan Suami Akan Menuntut balik di
Pengadilan] perutnya seperti merasakan sakit, kembali meminum pereda sakit. Sek
mengajak Yeo Reum untuk makan. Yeo Reum mengaku
tak lapar.
“Baiklah
kalau begitu. Kami akan pergi tanpamu.”
Kata Sekertaris. Yeo Reum mengangguk setuju.
Dua anak
buah Yeo Reum makan bersama, Se Won melihat rekan Yeo Reum mencoba mendekat,
menyapa merek makan terlambat dan
menanyakan janji makan?
“Tidak,
ada di kantornya. Dia tak nafsu makan. Sepertinya dia benar-benar stres karena
Kasus Im Yun Hee. Akhir-akhir ini dia jarang makan” kata Sekretarisnya. Se Won
terlihat panik dengan wajah khawatir.
Yoon Seo
melihat restoran Ceker ayam mengajak untuk menghibur diri. Bibi menyapa Yoon
Seo yang mengunakan maskernya. Yoon Seo memesan Pesan satu porsi ceker
dibungkus. Si bibi merasa sudah lama tak bertemu dengan Yoon Seo. Jung Rok
datang memesan Satu porsi ceker dibungkus
“Aku Buat
yang pedas...Karena untuk pelanggan tetap.” Kata si bibi. Jung Rok tiba-tiba
melihat Yoon Seo.
“Aku
bukan Oh Jin Sim.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi karena panik. Jung Rok pun
mengejarnya.
Yoon Seo
berusaha menghindari Jung Rok karena malu. Jung Rok pun mengejarnya karen
langkahnya yang lebar bisa menarik penutup kepala Yoon Seo dan membuatnya
berhenti. Yoon Seo akhirnya dengan wajah kesal mengeluh karena mengejarknya.
“Mari
kita bicara...” kata Jung Rok. Yoon Seo terlihat kebingungan masi dengan masker
diwajahnya.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar