PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Seo
mengaku Ada yang ingin dikatakan kepada Jung Rok Tap tak akan sekarang. Namun, suatu hari
nanti akan memastikan akan memberitahu
emosi yang dirasakan saat ini. Jung Rok bingung Apa yang akan diberitahukan Yoon Seo lalu
melihat restoran Samgyepsal.
“Dia suka
Samgyepsal.” Ucap Jung Rok lalu memanggil Yoon Seo memastikan kalau
menyukainya. Yoon Seo binggung.
“Kupikir
begitu... Tapi, pertanyaan itu terlalu mendadak. Aku sangat bingung... Tapi
bagaimana kau tahu aku menyukaimu?” kata Yoon Seo panik
“Karena
semua orang pun suka.” Komentar Jung Rok. Yoon Seo makin binggung dengan ucapan
Jung Rok.
“Kau
kelihatannya lebih populer dari yang kupikir. Bukankah karena itu pilihan mudah
dan lebih murah?” komentar Jung Rok. Yoon Seo bingung dianggap murah.
“Bukankah
itu lebih murah dari daging sapi?” ucap Jung Rok lalu menunjuk papan Samgyepsal
“Tunggu Sebentar.
Sekarang kau bertanya padaku mengenai kesukaanku pada Samgyepsal?” kata Yoon
Seo. Jung Rok membenarkan.
“Karena
kita keluar untuk makan malam, aku ingin memilih menu. Apa yang kau pikir saat
menjawab pertanyaanku?” ucap Jung Rok. Yoon Seo gugup.
“Itu
Gamjatang... Kupikir kau menanyakan mengenai kesukaanku pada Gamjatang.” Kata
Yoon Seo gugup
“Dari
yang kutahu, tak ada restoran Gamjatang dalam radius 1 km.” Komentar Jung Rok
“Kalau
begitu mari makan Samgyeopsal. Aku suka Samgyepsal.” Ucap Yoon Seo. Jung Rokpun
setuju untuk pergi kesana karena tak ada orang, jadi Yoon Seo pun tak perlu khawatir.
Jung Rok
mulai memanggang daging babi, Yoon Seo dengan wajah cemberut makan cepat daging
babi. Jung Rok berkomentar kalau Yoon Seo
pasti sangat suka Samgyeopsal. Yoon Seo mengaku sangat suka dan sungguh
cepat mengerti dengan nada menyindir.
“Ya,
benar. Semenjak aku bekerja sebagai pengacara, aku mulai bertemu banyak orang,
jadi aku jadi cepat mengerti.” Ucap Jung Rok bangga
“Pengacara
Kwon, kau belum pernah punya pacar, kan?” ucap Yoon Seo. Jung Rok binggung
tiba-tiba Yoon Seo mengatakan hal itu.
“Kau
tampak tak pintar ketika bicara mengenai wanita.” Ejek Yoon Seo
“Lalu
bagaimana denganmu? Apa Kau pernah punya pacar?” kata Jung Rok. Yoon Seo
mengaku sudah pasti pernah.
“Jika tak
percaya, coba cari diartikel. Aku biasa menyelenggarakan program kencan buta
yang disebut "Sandabang" Dan aku pemberi saran kencan terbaik. Nama
panggilanku...” kata Yoon Seo bangga
“Ini
"Lajang sejak lahir". Di artikel tertulis begitu.” Ucap Jung Rok
menunjuk artikel. Yoon Seo mengeluh Jung Rok harus membaca yang itu
“Disini
artikel "Oh Yun Seo, penasihat cinta 'Sandabang', ternyata dia lajang
sejak lahir. Selebriti terkenal, Oh Yun Seo, saat ini adalah pembawa acara dari
'sandabang' dan pemberi nasihat kencan yang tulus. Namun, ternyata dia tidak
pernah berkencan dengan siapa pun sepanjang hidupnya."kata Jung Rok. Yoon
Seo meminta agar hentikan.
"PD
mengatakan bahwa meskipun dia kurang pengalaman dalam berkencan, dia belajar
keras mengenai hubungan dan membagikan saran. Dia sangat berterima kasih atas
kerja kerasnya." Ucap Jung Rok malah terus bicara.
Yoon Seo
langsung menyuapi selada dengan wajah kesal sudah meminta agar berhenti. Jung
Rok pun tak bisa bicara karena mulutnya penuh, lalu mengajak makan yang banyak
pada julukan Yoon Seo yang lajang Sejak Lahir. Yoon Seo menatap sinis. Jung Rok
tertunduk meminta maaf.
Jung Rok
mengantar Yoon Seo sampai ke depan rumah, memberitahu Mulai besok merkea akan semakin sibuk. Yoon
Seo berpikir Karena harus mempersiapkan
untuk serangan balik dan meminta agar Jangan terlalu khawatir.
“Walaupun
tadi sudah kukatakan, tapi aku merasa sepertinya kau akan memenangkan
persidangan ini. Dari semua pengacara yang kutahu, kaulah yang paling
berbakat.” Ucap Yoon Seo yakin
“Apa kau
kenal banyak pengacara?” tanya Jung Rok. Yoon Seo menyebut Pengacara Choi,
Pengacara Dan dan malu-malu menunjuk ke arah Jung Rok.
“Pokoknya
begitu... Mulai besok, aku akan menuju ke kantor dengan kemauan dan tekad yang
lebih kuat, jadi mari kita semangat.” Kata Yoon Seo. Jung Rok tersenyum bahagia
mendengarnya.
Esok
paginya.
Tuan Lee
bertanya apakah Jung Rok sudah cari
solusinya, karena Minggu lalu selama persidangan juri,para pihak juri bergoyang
ke sisi jaksa sesudah mendengar kebijakan asuransi jiwa sebesar 490.000.000
won. Jung Rok mengaku masih memikirkan metode.
“Jika kita
tak memenangkan persidangan atas pembelaan dirinya, publik akan sangat
mengkritik firma hukum kita. Warganet dan anggota grup sipil. Kau tahu mereka
di pihak Im Yun Hee, kan?” ucap Jung Rok yakin
“Aku tak
membebanimu, jangan merasa terbebani. Tapi , seluruh warga tertarik pada kasus
ini, jika kita kalah takkan ada yang mau menggunakan jasa firma kita. Aku tak
membebanimu,jangan merasa terbebani.” Ucap Tuan Yeon malah membuat Jung Rok
terbebani.
“Jika
hanya itu, aku akan pergi.” keluh Jung Rok akan pergi. Tuan Yeon tiba-tiba
mulai mengeluh hanya ada empat pengacara termasuk dirinya.
“Tapi aku
mengambil pinjaman untuk membuka firma hukum ini karena aku bermimpi melampaui Firma
Hukum Jang & Park suatu hari nanti. Jika kau mengacaukan kasus ini,
alih-alih mimpi besar itu, maka aku hanya akan ditumpuk hutang.” Ucap Tuan Yeon
seperti ingin menyindir.
“Jadi, kau
pasti merasa tertekan... Tidak, tolong jangan seperti itu” kata Tuan Yeon
sangat berharap Jung Rok menang.
“Jangan
terlalu khawatir. Seseorang bilang, aku akan memenangkan kasus ini.” Ucap Jung
Rok yakin. Tuan Yeon bertanya siapa orangnya.
“Bagaimanapun,
aku setuju dengan penilaian itu, jadi tunggulah, percayakan padaku.” Kata Jung
Rok lalu keluar ruangan.
“Siapa
yang bilang itu padanya? Dia pasti menemui peramal. Apa Peramal anak? Atau
Peramal cantik? Bagaimanapun, kuharap dia seorang ahli. Dia harus memenangkan
kasus ini.” Ucap Tuan Yeon harap-harap cemas.
Jung Rok
dan Yoon Seo berkerja dalam satu ruangan. Yoon Seo mengatakan Sekeras apapun
kucari pada setiap kasus, tapi tak ada preseden. Jung Rok pikir Itu karena
pembelaan diri tak pernah diterima sebelumnya lalu menyuruh Yoon Seo agar pulang
duluan.
“Tidak,
tak apa-apa. Bagaimana bisa aku membiarkanmu bekerja sendiri. Aku bukan orang
yang tak setia.” Kata Yoon Seo
“Dan aku
bukan manusia berhati dingin Karena aku, kau sudah lembur berhari-hari. Hari
ini, kau pulang duluan.” Kata Jung Rok
“Kapan
kau akan pulang?” tanya Yoon Seo. Jung Rok mengaku masih ada kerjaan.
Yoon Seo
melihat Manager Gong menelpnya, lalu mengangkat dengan memanggil “Oppa.” Wajah
Jung Rok terlihat cemburu karena Yoon Seo memanggil “Oppa” berpikir pacarnya.
Yoon Seo mengaku Hari ini, sudah
mengatakan akan pulang sendiri lalu meminta agar tak Khawatir
“Baiklah.
Aku akan segera turun.” Ucap Yoon Seo akhirnya pamit pulang duluan. Jung Rok
mempersilahkan.
Yoon Seo
baru masuk lift, tiba-tiba Jung Rok menahanya. Yoon Seo melonggo kaget. Jung
Rok mengajak untuk turun bersama. Yoon Seo mengingat Jung Rok mengaatanya masih
ada kerjaan. Jung Rok pikir Besok akan
mengerjakan.
“Kita
harusnya hanya bekerja 52 jam dalam seminggu. Sebagai seorang ahli hukum,maka
aku harus memberi contoh.” Tegas Jung Rok
“Lalu
bagaimana kau menjelaskan mengenai lembur minggu ini?” tanya Yoon Seo. Jung Rok
terlihat binggung.
Tiba-tiba
Lift seperti berhenti di tengah dan hampir jatoh. Yoon Seo pank berpikir
liftnya rusak. Jung Rok berusaha tenang menelp
pengurus meintenance kalau Lift baru saja berhenti. Pegawai bertanya ada
dilantai berapa. Jung Rok menjawab di Lantai tiga. Yoon Seo yang ketakutan
meminta pegawai itu cepat memperbaiki.
“Aku
terjebak bersama Pengacara Kwon di dalamnya.”ucap Yoon Seo. Manager Gong pank
ingin tahu keadaan Yoon Seo apakah ada yang terluka.
“Tidak,
aku tak terluka. Bantuan akan segera datang, jangan terlalu khawatir. Aku akan
menghubungimu jika sesuatu terjadi.” Ucap Yoon Seo lalu menutup telp.
Yoon Seo
dengan wajah panik memastikan kalau Tak akan terjadi buruk, Jung Rok mengaku
tak tahu larma Selama 10 tahun terakhir, sudah ada 214 jumlah cidera besar atau
kematian yang melibatkan elevator. Yoon Seo makin panik mengeluh Jung Rok mengatakan sesuatu yang sangat menakutkan
saat ini.
“Kau
bertanya, jadi aku hanya memberitahumu faktanya.” Kata Jung Rok. Tiba-tiba
lampu lift mati.
“Pengacara Kwon
kau dimana?” teriak Yoon Seo panik. Jung Rok akhirnya mendekat memastikan kalau
Yoon Seo baik-baik saja.
Yoon Seo
menatap Jung Rok dalam kegelapan seperti terpana. Sampai akhirnya lampu mulai
menyala dan keduanya saling menatap, pintu lift terbuka. Seorang petugas
menatap keduanya hanya bisa melonggo memikirkan sesuatu terjadi. Akhirnya Jung
Rok keluar dari lift mengaku mereka baik-baik saja.
“Yoon Seo,
Apa kau baik-baik saja?” ucap Manager Gong yang sudah menunggu dilobby. Yoon
Seo memanggil Oppa, wajah Jung Rok terlihat kesal
“Apa
Sungguh tak ada yang terluka? Kau pasti terkejut.” Kata Manger Gong. Yoon Seo
mengaku baik-baik saja. Jung Rok terlihat kesal karena Manager Gong memegang
tangan Yoon Seo.
“Baik-baik
saja apanya? Inilah sebabnya kau harus pulang bukannya lembur.” Kata Manage
Gong kesal lalu menatap Jung Rok dengan tatapan marah
“Permisi,
Tuan Pengacara.... Aku tak ingin
mengatakan ini, bukankah kau terlalu keras memberi Yoon Seoku pekerjaan?”kata
Manager Gong. Jung Rok cemburu mendengar kalau Yoon Seo-ku
“Ya, Yoon
Seoku... Kedepannya, Yun Seoku dilarang kerja lembur.” Tegas Manager Gong. Yoon
Seo panik berpikir managernya sudah gila.
“Perkataanku
benar, kan? Kenapa lembur? Lagian kau bukan karyawan yang sebenarnya.” Ucap
Manager Gong marah.
Yoon Seo
makin panik mengajak Manager Gong pergi dan meminta maaf pada Jung Rok.
Sementara Jung Rok hanya bisa melonggo binggung meminta agar jangan dimasukan
ke dalam hati ucapan Manager Gong.
Akhirnya
Yoon Seo bisa mendorong Manager Gong keluar gedung. Manager Gong merasa
perkatakan itu tak salah. Yoon Seo mengeluh Manager Gong sudah gila karena
seharusnya tetap di mobil saja, Manager Gong heran melihat sikap Yoon Seo.
“Oppa.. Kau
tak tahu betapa bingungnya Pengacara Kwon!” ucap Yoon Seo panik
“Akulah
yang seharusnya bingung. Aku mengatakannya karena memikirkanmu. Tahukah kau
betapa khawatirnya aku ketika kau terjebak di lift?” tegas Manager Gong
“Apa yang
perlu dikhawatirkan? Aku tak sendirian. Aku bersama Pengacara Kwon” ucap Yoon
Seo
“Itu
sebabnya aku khawatir. Siapa tahu yang akan dia lakukan padamu?” kata Manager
Gong. Yoon Seo pikir Manager Gong makin gila memikirkan hal itu.
“Kenapa
dia melakukan hal seperti itu?” keluh Yoon Seo marah. Manager Gong menegaska
kalau Jung Rok adalah pria.
“Semua
pria Korea berpikir untuk mendapatkanmu!” kata Manager Gong. Yon Seo
membenarkan. Manager Gong terlihat binggung.
“Pokoknya,
tak terjadi hal seperti itu.” Tegas Yoon Seo. Manager Gong lalu memastikan
kalau Yoon Seo berpikir untuk jadi
sekretaris permanen
“Kau
sudah lembur berhari-hari.” Kata Manager Gong. Yoon Seo pikir Manager Gong yang
menyuruh bekerja keras dan Hanya sampai batas tertentu.
“Lihat
saja di sekitar kantor dan dapatkan intisari dari tempat itu. Bagaimana bisa
memerankan karakterku jika aku tak menanamkan apa pun? Berhentilah bicara omong
kosong!” kata Yoon Seo menyakinkan.
“Yoon
Seo, kau..... Kau benar-benar serius kali ini, kan? Hasratmu untuk memerankan
karakter secara autentik sungguh menyentuh hatiku. Aku akan bekerja keras
membantumu mencapainya. Kau takkan lagi buruk dalam berakting. Hwaiting!” kata
Manager Yong percaya. Yoon Seo pun ikut semangat.
Jung Rok
masuk ke dalam ruangan kerjanya teringat Yoon Seo yang memanggil “Oppa”
lalu berpikir pria itu adalah pacarnya.
Sementara Yoon Seo duduk diatas tempat tidurnya mengeluh Manager Gong yang
bilang begitu karena Pengacara Kwon mungkin masih terkejut karena lift rusak.
Ia
teringat saat lampu lift mati, keduanya saling menatap, Yoon Seo bisa tersenyum
bahagia mengingatnya.
“Omong-omong,
aku tak percaya lift itu benar-benar rusak... Wah.. Benar-benar sangat
romantis. Kupikir hatiku akan berhenti. Bagaimana bisa lift berhenti begitu
saja?” ucap Yoon Seo tersipu malu.
Yoon Seo
terlihat bersemangat memberikan label tiap berkas mulai dari [Hasil Investigasi
Kematian, Hasil Investigasi Kematian, Catatan Pemeriksaan tersangka, Dakwaan, Pemeriksaan
Latar Belakang Im Yun Hee] lalu menatap wajahnya dicermin.
“Wanita
modern yang bekerja. Oh Yoon Seo... Kau tampak seperti pecandu kerja, dan kau
sangat seksi.” Puji Yoon Seo pada dirinya.
Jung Rok
akhirnya datang dengan wajah cemberut. Yoon Seo menawakran untuk membuatkan
kopi dengan banyak gula. Jung Rok menolak dengan mengingatkan kalau ia dituduh
memberi Yoon Seo terlalu banyak pekerjaan dengan pacarnya.
“Pacarku?
Apa yang kau bicarakan?” ucap Yoon Seo binggung. Jung Rok bertanya apakah pria
itu bukan pacarny.
“Tentu
saja bukan. Dia... Dia sepupuku... Orang yang selalu datang menjemputku.” Akui
Yoon Seo. Jung Rok bisa bernafas lega mendengarnya dengan senyuman.
“Jangan salah
paham seperti itu lagi. Lalu, apa kau sungguh tak ingin minum kopi?” tanya Yoon
Seo mengoda.
“Kalau
begitu, buatkan secangkir untukku.” Kata Jung Rok tersenyum bahagia. Yoon Seo
pun dengan senang hati akan membuatnya.
Tuan Yeon
minum kopi di pantry dengan Eun Ji merasa Harum Biji kopi baunya sangat enak
lalu memastikan kalau Tidak ada firma
hukum lain yang menyediakan biji kopi terbaik seperti tempatnya.
“Yang
mereka berikan hanyalah teh celup solomon, teh air mata, atau kopi instan. Tapi
aku berbeda. Untuk keluarga "ALWAYS"... kata Tuan Yeon
“Aku
membawa biji kopi ini. Aku mendapatkannya sebagai hadiah selama liburan. Dapur
kantor kita pun hanya ada teh solomon dan teh air mata.” Komentar Eun Ji. Tuan
Yeon terlihat malu.
“Pengacara
Yang, kau lebih baik dariku. Mari minum kopi ini dan memimpikan impian-impian
besar.” Kata Tuan Yeon.
Yoon Seo
masuk pantry ingin membuat kopi, Tuan Yeon tahu kalau Yoon Seo lembur dengan Pengacara
Kwon tadi malam, lalu memastikan Tak ada yang terjadi. Yoon Seo panik, Tuan
Yeon mendengar tadi malam lift rusak. Yoon Seo ingin menjelaskan tapi Tuan Yeon
kembali bicara.
“Kudengar
ini dari penjaga malam. Kemarin ada yang terjebak di lift, jadi penjaga bergegas
ke sana untuk membantu. Dan dia melihat mereka akan berciuman.” Ucap Tuan Yeon
“Apa?
Itu... Mungkin mereka bukannya akan berciuman.” Kata Yoon Seo panik. Nyonya
Yeon ingin tahu Siapa mereka yang begitu berani.../
“Aku
penasaran, jadi aku bertanya. Paman penjaga ingat persis seperti bagaimana rupa
mereka... Pertama, pria itu sangat tinggi dengan mata bulat. Dan wanita itu... Dia
sangat cantik seperti seorang aktris.” Kata Tuan Yeon
Yoon Seo
berjalan mundur karena mengira itu dirinya, Eun Ji memikirkan Pria sangat
tinggi dengan mata bulat dan seorang wanita secantik aktris. Dan mereka adalah
salah satu dari orang yang bekerja lembur. Tuan Yeon memanggil Yoon Seo akan
keluar pantry.
“Bukan
aku dan Pengacara Kwon, Itu Sungguh bukan aku.. Kubilang pasangan yang
berciuman di lift bukan kami” kata Yoon Seo panik. Keduanya hanya melonggo.
“Aku cuma
bercanda... Tentu saja bukan kalian. Semua orang tahu kau dan Pengacara Kwon
saling membenci.” Ucap Tuan Yeon.
“Kau lupa
mengambil kopimu.” Kata Eun Ji. Yoon Seo pun bergegas mengambil kopinya lalu
bergegas pergi.
“Pasti
pasangan di perusahaan diam-diam berkencan. Bisa saja mereka sebenarnya tak
berkencan.” Kata Eun Ji yakin.
“Ketika seorang
pria dan wanita terjebak dalam ruang yang begitu kecil, mereka dapat mulai
memikirkan pikiran romantis secara tiba-tiba.” Ucap Tuan Yeon yakin.
Di dalam
lift
Moon Hee
dan Yoon Hyuk terjebak dalam lift, keduanya terlihat panik. Moon Hee meminta tolong pada pegawai
maintance kalau merkea terjebak jadi
meminta bantuan. Yoon Hyuk mengeluh dengan Situasi seperti ini dan juga membuang
waktu berharganya seperti ini.
“Bukankah
udaranya semakin menipis? Aku Semakin sulit bernafas.” Kata Moon Hee. Yoon Hyuk
mengeluh kalau ini baru dua menit. Moon Hee sadar kalau pasti keliru.
“Kenapa
aku harus terjebak dengannya?”keluh Yoon Hyuk. Moon Hee terlihat marah.
“Aku bisa
saja bersama dewi alam semesta, Yoon Seo. Tapi aku sangat kesal harus terjebak
dengan tekanan sepertimu. Meskipun kita bersama di ruang tertutup kecil ini, kau
tak boleh jatuh cinta padaku. Mungkin aku harus menjelekan wajahku dengan
sengaja.” Ucap Yoon Hyu.
“Hal
seperti itu takkan terjadi!”tegas Moon Hee. Yoon Hyuk menegaskan ia pun takkan membiarkan hal seperti itu
terjadi.
Keduanya
saling adu mulut sampai akhirnya pintu lift mati, Yoon Hyuk panik memeluk Moon
Hee karena ketakutana. Moon Hee kesal langsung mendorong rekan kerjanya dengan
keras. Yoon Hyuk pun terlempar ke sudut lift. Moon Hee merasa bersalah
menanyakan keadaanya. Yoon Hyuk menatap sinis.
Se Won
duduk bersama Jaks Lee memastikan kalau sudah memeriksanya. Jaksa Lee mengaku
sudah melakukanya. Se Won melihat berkas
Rumah makan Jung Ji Ho sertakan 3 toko yang dikelola langsung dan 2 toko
waralaba dalam daftar surat perintah.
Jaksa Lee mengerti.
“Mari
istirahat 10 menit.... Aku akan beli kopi... Kau Mau minum apa?” ucap Se Won.
“Aku akan
pergi bersamamu.” Ucap Jaksa Lee siap membawa jaketnya. Se Won menolak karena
ingin pergi sendiri karena sedang banyak pikiran.
“Baik.
Kalau begitu, Aku Americano.” Kata Jaksa Lee dengan wajah kecewa, Se Won pun
berjalan mengambil jaketnya.
“Oh ya, kau
sudah dengar mengenai persidangan juri minggu kemarin, kan? Jaksa Yoo menang
besar daripada Pengacara Kwon. Bagaimanapun mereka adalah teman. Bukankah
terlalu keras? Jaksa Yoo Yoo sungguh sedingin es” keluh Jaksa Lee
“Dan ada
rumor yang beredar, Katanya dia sudah membuat kesepakatan. Jika dia mengurus
kesepakatan ini, dia akan mendapatkan posisi yang dia inginkan. Aku tahu dia
ambisius. Tapi bukankah dia benar-benar sesuatu?” kata Jaksa Lee sinis.
“Hentikan
jangan berkata lagi! Aku tak ingin dengar.” Kata Se Won sinis.
“Kenapa? Kupikir
hubungan kalian sudah berakhir.” Komentar Jaksa Lee
“Kenapa
kau yang harus putuskan berakhir tidaknya?” balas Se Won. Jaksa Lee pun hanya
diam saja.
Se Won
pergi membeli satu latte & americano, saat menunggu melihat Yeo Reum duduk
sendirian di cafe, Se Won akhirnya menunjuk sepotong kue. Yeo Reum sibuk
melihat berkas kasus Nyonya Im. Se Won datang membawakan kue. Yeo Reum bertanya apa maksudnya.
“Sepertinya
kau butuh sesuatu yang manis.” Ucap Se Won.
Yeo Reum mengaku sangat sibuk.
“Tak
memberitahu pun aku sudah tahu kau sibuk... Apa itu Laporan otopsi? Aigoo...
Apa Kau ingin baca hal mengerikan seperti itu di tempat seperti ini?” ucap Se
Won akhirnya duduk didepan Yeo Reum.
“Apa Ada
sesuatu yang ingin kau katakan?” tanya Yeo Reum dengan tatapan dingin.
“Walau
kau sibuk, jagalah kesehatanmu.”ucap Se Won. Yeo Reum pikir itu tak ada
hubungan denganya.
“Ada
hubunganya. Jika kau sakit, hatiku tak menyukainya.” Ucap Se Won. Yeo Reum tak
mengubrinya memilih untuk pamit pergi dan menyuruh Se Won pergi juga.
“Sepertinya
ada seseorang yang menunggu kopi.” Sindir Yeo Reum.
Yeo Reum
terus melihat foto titik darah di dinding, Sekertarisnya datang memberikan materi yang diminta menurutnya Otopsi dan
penilaian sama-sama menguntungkan bagi mereka. Yeo Reum pikir melihat pembela diam,
sepertinya tak banyak yang bisa mereka lakukan.
“Putusan
pembelaan dirinya sepertinya akan sulit, kan?” ucap Sek Yeo Reum yakin
“ Tapi
masih terlalu dini untuk mengatakannya.” Kata Yeo Reum merendah
Jung Rok
juga melihat foto otopsi diruangan dengan wajah tegang, lalu keluar ruanga
memberitahu Yoon Seo kalau akan keluar sebentar jadi meminta tolong untuk
membuat memo jika ada telepon penting. Yoon Seo bertanya mau kemana Jung Rok.
“Apa kau
akan menemui klienmu?”ucap Yoon Seo. Jung Rok mengatakan akan pergi ke rumah Im Yun Hee.
“Jika kau
bilang rumah Im Yun Hee, Apa maksudmu tempat pembunuhan itu terjadi?” kata Yoon
Seo
“Ya. Ada
beberapa bagian yang tak masuk akal dalam catatan. Aku perlu pergi ke TKP dan
memutuskan mengenai kebenaran laporan itu.” Jelas Jung Rok
“Aku tak
tahu pengacara melakukan investigasi pribadi di TKP.” Komentar Yoon Seo
“Ini juga
peran pengacara untuk memberikan bukti lain yang dapat mendiskreditkan bukti yang
diberikan oleh jaksa penuntut. Jika tak ada jawaban dalam catatan, itu ada di
tempat kejadian. Jadi Semacam itu.” Ucap Jung Rok
“Kalau begitu,
aku akan pergi bersam...” kata Yoon Seo. Jung Rok langsung melarang.
“Tidak
ada alasan bagimu untuk melihat TKP yang begitu mengerikan.” Kata Jung Rok
“Tapi,
siapa tahu? Aku mungkin bisa melihat sesuatu yang kau lewatkan. Aku pun banyak
belajar... Bagaimana?? Aku sungguh ingin membantu. Bisakah biarkan aku pergi
bersamamu? oke?” ucap Yoon Seo menatap dengan tatapan memohon. Jung Rok hanya
diam saja.
Akhirnya
keduanya sampai di TKP yang masih dipasang garis polisi, Jung Rok menunjuk rumah Im Yun Hee lalu memastikan Yoon Seo
sungguh akan baik-baik saja. Yoon Seo mengaku baik-baik saja, walaupun wajahnya
terlihat gugup dan ketakutan.
“Aku pernah
berperan sebagai detektif. Jadi aku terbiasa dengan hal-hal seperti ini.” Kata
Yoon Seo yakin
“Aku
yakin banyak hal berbeda dibandingkan dengan drama. Berhati-hatilah ikuti aku
dari belakang.” Kata Jung Rok masuk lebih dulu.
Keduanya
masuk rumah perlahan, Yoon Seo melihat ada noda darah dari hari kejadian pada
dinding. Jung Rok memberitahu kalau Disebut
"Spater stains". Yoon Seo tak mengerti maksud "Spater stains".
“Ini
mengacu pada darah yang berhamburan ke udara sesudah seseorang menikam dan
mengeluarkan pisau dari tubuh seseorang. Dan dengan menganalisis noda darah
itu, kita dapat memperkirakan lokasi korban dan penyerang.” Jelas Jung Rok
“Kim
Yeong Tae berdiri ketika dia ditusuk.” Kata Jung Rok melihat data. Yoon Seo
bingggung apa maksudnya.
“Jika
seseorang secara tak sengaja menusuk saat diserang, mereka biasanya menusuk
orang dari posisi yang lebih rendah. Tapi Kim Yeong Tae berdiri tegak ketika
dia ditusuk. Dan kupikir penuntut akan menggunakan fakta ini untuk mengklaim bahwa
dia punya niat untuk membunuh. Mari berkeliling lagi.” Ucap Jung Rok
Yoon Seo
akan akhirnya berjalan lebih dulu ingin melihat bagian kamar, tapi tiba-tiba
seseorang memukul Jung Rok dari belakang. Yoon Seo panik melihat Jung Rok yang
terjatuh. Jung Rok mengaku baik-baik saja lalu bergegas mengejar pelaku meminta
Yoon Seo agar menghubungi polisi.
Si pria
misterius terus kabur dengan wajah ketakutan. Jung Rok mengejarnya. Si pria
akhirnya terjatuh menabrak sampah kardus, Jung Rok pun bisa menangkapnya dengan
wajah penuh amarah.
Si pria
dimasukan ke mobil polisi. Sementara Polisi memastikan keadaan Jung Rok dan
berpikir membawanya ke Ruang Darurat. Jung Rok mengaku baik-baik saja dan akan membuat pernyataan sebagai
korban terlebih dahulu. Polisi pun akhirnya pergi.
“Oh Jin
Shim, Apa kau baik-baik saja?” ucap Jung Rok melihat Yoon Seo menghampirinya.
“Bagaimana
denganmu? Luka... Bagaimana ini... Kau masih berdarah. Bagaimana ini...” ucap
Yoon Seo sambil menangis.
Jung Rok
melihat ada banyak orang akhirnya membawa Yoon Seo ke sisi jalan yang sepi.
Yoon Seo masih saja menangis. Jung Rok meminta Yoon Seo melihatnya kalau baik-baik
saja. Yoon Seo melihat Jung Rok berdarah jadi meminta agar cepat ke rumah sakit.
“Aku tak
bisa pergi. Aku perlu menulis pernyataan terlebih dahulu.” Ucap Jung Rok
“Bukan
itu yang penting sekarang. Kau terluka... Tunggu sebentar. Aku punya sapu
tangan.” Kata Yoon Seo menutup luka tapi tanganya terlihat gemetar.
“Kau
tampak sangat shock... Jadi Beristirahatlah, pulang ke rumah. Aku akan
mengantarmu pulang.” Ucap Jung Rok.
“Tidak...
Aku akan pulang sendiri. Kumohon kau harus bergegas ke rumah sakit sesudah
menulis pernyataan.” Kata Yoon Seo yang tak bisa menahan tangis.
Akhirnya
Yoon Seo berhenti menangis dan Jung Rok mengantar ke dalam taksi berjanji Akan
menelepon nanti. Yoon Seo menganguk mengerti, Jung Rok meminta sopir taksi agar
antar dengan selamat.
Sementara Yeo Reum kaget mengetahui ada
penyusup yang datang ke TKP lalu ingin
tahu siapa korbannya. Ia makin kaget mengetahui kalau Pengacara Kwon yang
menjadi korban lalu mengatakan akan
langsung ke sana.
[Kantor
Polisi Dongbu]
Jung Rok
akhirnya datang melihat si pria yang duduk disudut ruangan. Polisi melihat Jung
Rok terluka dengan noda darah di kerah bajunya. Jung Rok mengaku baik-baik saja mneurutnya ada yang lebih
penting ingin tahu apa yang dikatakan oleh pelaku.
“Yah, dia
Park Soo Myeong, warga setempat. Dan ternyata, dia pikir ada pencuri di dalam
rumah kosong saat dia lewat. Itu sebabnya dia masuk ke dalam. Dia adalah satpam
lingkungan.” Jelas Polisi
“Apa Kau
mengenalnya?” tanya Jung Rok. Si polisi mengetahui ibu Soo Myung mengelola toko
daging, dan terkadang mengirim daging.
“Bisakah
aku bicara dengannya secara pribadi?” kata Jung Rok. Polisi pun
memperbolehkanya.
Jung Rok
menemui Soo Myung terlihat sedikit tak seperti orang biasanya. Soo Myung pikir Jung Rok terasa sangat sakit. Jung Rok
terlihat bingung, Soo Myung melihat Kepala Jung Rok berdarah. Jung Rok mengaku baik-baik saja.
“Ada
beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan. Apa Kau kira aku pencuri?” ucap Jung
Rok. Soo Myung membenarkan.
“Apa Kau
kenal dengan Im Yun Hee? Pernahkah kau berada di dalam rumah itu selain hari
ini?” tanya Jung Rok
“Di
telepon... Dia bilang padaku untuk tak mengatakan apa-apa.”jawab Soo Myung
“Mengenai
apa yang tak boleh kau katakan? Mungkinkah pada malam hari kejadian kau pergi
ke rumah nya? Apa kau melihat sesuatu atau...” kata Jung Rok terputus karena
polisi memanggil nama Yeo Reum.
Yeo Reum
datang bertemu polisi, Jung Rok menatap dari kejauhan. Polisi mengaku sengaja
menelepon Yeo Reum karena sebagai jaksa
penuntut yang menangani kasus ini. Akhirnya Yeo Reum mendekati Jung Rok dengan
wajah khawati r bertanya apakah lukanya parah. Jung Rok mengaku Bukan apa-apa.
“Apa Dia
orangnya? Orang yang berada di TKP.” Tanya Yeo Reum. Jung Rok hanya diam saja.
Yeo Reum terus menatap Soo Myung yang terus tak bisa diam.
Keduanya
keluar dari kantor polisi, Yeo Reum seperti tak percaya kalau Jung Rok membiarkanya
pergi begitu saja. Jung Rok pikir ini hanya kesalahpahaman. Soo Myung pun
dibawa keluar dari kantor polisi, Polisi mengupcakan Terima kasih sudah
membatalkan tuduhan.
“Soo Myung,
kau harus berterima kasih padanya.” Perintah polisi. Soo Myung membungkuk dan
mengucapkan Terima kasih serta maaf lalu diantar pulang.
Akhirnya
Yeo Reum masuk ke dalam mobil menelp seseorang kalau akan melakukan pemeriksaan
latar belakang pada seseorang dengan Nama Park Soo Myung, pengantar daging di
lingkungan Im Yun Hee. Jung Rok juga melakukan hal yang sama sambil berjalan di
mobil.
“Bisakah
kau memeriksa di mana Park Su Myeong
pada hari kejadian?” ucap Jung Rok tak lupa mengucapkan Terima kasih setelah
menutup telpnya, lalu kaget melihat Yoon Seo sudah ada didepanya.
“Oh Jin
Sim , apa yang kau lakukan di sini Aku melihat kau pulang naik taksi.”kata Jung
Rok kaget.
“Aku tak
bisa pulang karena sangat khawatir. Jadi aku memintanya untuk memutar arah. Apa
kau sudah selesai? Siapa orang itu? Kenapa dia melakukan itu? Ahh...Tidak, kau
harus pergi ke rumah sakit terlebih dahulu.” Kata Yoon Seo
“Sudah,
tak apa. Pendarahan sudah berhenti, dan aku baik-baik saja.” Kata Jung Rok
“Itu Harus
diputuskan dokter terlebih dahulu... Ayo Cepat pergi!!” kata Yoon Seo terlihat
sangat khawatir.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
❤
BalasHapuskk terus buat ceritanya ya
BalasHapusHalo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan
Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.
Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui Email (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,
Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
Terima kasih semua.
Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan
Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.
Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui Email (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,
Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
Terima kasih semua.
Yang pas scene kwong jung rok sembunyi di toilet rumah sekertarisnya itu eps berapa ya?
BalasHapus