PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jung Rok
meminta Yoon Seo membaca berkas yang dibawanya temukan artikel yang terkait
dengan kasus itu. Yoon Seo mengerti dan mengaku
sudah lihat kasus itu di berita lalu bertanya apakha Jung Rok mnejadi
pengecara utama kasus ini.
“Ya,
sepertinya begitu.” Kata Jung Rok kurang bersemangat. Yoon Seo pikir itu bagus.
“Jika
seseorang yang berbakat sepertimu membelanya, klaim pembelaan dirinya akan
terbukti.” Kata Yoon Seo yakin
“Apa kau
berpikir, ini pembelaan diri?” tanya Jung Rok. Yoon Seo pikir seperti itu.
“Suaminya
memukulinya dengan buruk, jadi dia bereaksi secara mendadak.” Kata Yoon Seo
yain
“Tapi tak
sesederhana itu dan Juga, ada prasyarat yang dibutuhkan agar disebut pembelaan
diri.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu
Prasyarat.
Yeo Reum
sedang mempelajari kasus Nyonya Im diruanganya,
Sek memberitahu kalau Nyonya Im Yun Hee akan segera datang. Yeo Reum
mengerti dan meminta Hari ini agar membuat sesederhana mungkin. Saat itu Nyonya
Im turun dari bus dengan baju tahanan dan tangan diikat, menatap kantor
kejaksaan.
“Agar itu untuk pembelaan diri, serangan
pasti dilakukan terhadapnya atau pihak ketiga. Dan Juga, serangan itu pasti
terjadi di depannya. Terakhir, bahkan jika itu untuk melindungi dirinya sendiri,
dia seharusnya tak menggunakan kekuatan berlebihan.”
“Sederhananya,
dia tak mungkin melewati batas bahkan jika itu untuk melindungi dirinya
sendiri. Sebagai contoh, katakanlah seseorang menamparmu, maka Kau tak boleh
membalas dengan senjata. Kekuatan yang digunakan tak masuk akal, jadi itu bukan
pembelaan diri.” Jelas Jung Rok
“Ada
banyak kasus seperti ini sebelumnya, tapi Mahkamah Agung memutuskan melawan
pembelaan diri. Jaksa akan menggunakannya sebagai preseden.” Ucap Jung Rok
“Lalu kau
dapat mengatur preseden baru dengan cara memutuskan sebagai pembelaan diri.”
Saran Yoon Seo.
“Dia bisa
saja sengaja membunuh suaminya... Pokoknya mohon cari lebih banyak artikel.”
Pinta Jung Rok. Yoon Seo menganguk mengerti.
Nyonya Im
sudah ada diruang interogasi dengan Yeo Reum. Yeo Reum mengatakan kalau
Sekarang akan memanggilnya tersangka. Nyonya Im hanya diam saja. Yeon Reum
menegaskan Nyonya Im memiliki hak untuk tetap diam dan menolak untuk menjawab
pertanyaan apa pun.
“Tapi Memilih
untuk diam tak akan digunakan untuk melawanmu, dan kau bisa mendapatkan
pengacara untuk menghadiri introgasi ini. Apa Kau paham hak-hak ini? Kau akan
mendapatkan pengacara atau bisakah kita memulai pertanyaan?” kata Yeo Reum.
Nyonya Im tetap diam.
Jung Rok
masuk ruangan ingin tahu alasan Tuan Yeon memanggilnya lagi. Tuan Yeon bertanya
apakah sibuk, Jung Rok mengaku sedang mempelajari kasus Im Yoon Hee. Tuan Yeon
bertanya apakah Jung Rok melihat
kelemahannya. Jung Rok mengaku belum.
“Sepertinya
aku harus bertemu dan berbicara dengannya terlebih dahulu.” Kata Jung Rok
“Sesudah
sebuah kasus menjadi milikmu,maka kau selalu bekerja keras. Apa kau memanggilku
ke sini untuk memeriksa kerja kerasku?” ucap Tuan Yeon mengeluarkan dua
dasi. Jung Rok mengeluh kalau melakukan
itu
“Coba
pilih dasi untukku... Dasi yang Ini membuatku terlihat seksi, sementara ini
membuatku terlihat muda dan keren. Jadi Mana yang lebih bagus?” ucap Tuan Yeon.
Jung Rok heran dengan sikap Tuan Yeon.
“Aku diminta
siaran TV, jadi akan melakukan wawancara di firma ini.” Kata Tuan Yeon
“Bukankah
memberitahuku, kalau kau trauma berada di siaran TV lagi?” komentar Jung Rok.
“Konfusius
berkata, kejayaan terbesar bukan karena tak pernah gagal sekali pun, tapi
bangkit setiap kali gagal. Aku gagal di siaran TV pertamaku karena gugup, tapi
aku akan bangkit meskipun gagal. Bahkan jika aku gagal lagi, maka aku akan
bangkit kembali.” jelas Tuan Yeon
Jung Rok
tak ingin mendengar akhirnya memilih untuk pamit pergi karna terlalu lelah dan
sepertinya butuh kopi. Tuan Yeon menahanya memberitahu tentang Yoon Seo
karena Kru siaran punya jadwal sibuk dan
tak tahu kapan tepatnya akan ke kantor hukum.
“Jika dia
Terlihat oleh kru hanya akan menempatkannya dalam bahaya. Kita tak bisa
memintanya untuk menghabiskan seharian di kedai kopi. Kukira itu semua akan
berhasil, kan? Aku yakin ada tempat baginya untuk bersembunyi di firma ini.”
Ucap Tuan Yeon akhirnya mencoba dasi di cermin.
Tuan Yeon
berkomentar dirinya yang harus terlihat
Sexy atau Segar lalu bertanya pada Jung Rok mana yang lebih bagus. Jung Rok
mengusulkan untuk pilih yang seksi sambil memikirkan tentang Yoon Seo. Tuan
Yeon pun senang terlihat senang memanggil dirinya “Tuan Seksi”
Jung Rok
masuk pantry, Yoon Seo melihatnya menawarkan untuk membuatkan secangkir kopi
juga. Jung Rok menolak karena bisa membuatnya sendiri, wajahnya terlihat gugup
lalu berbicara serius pada Yoon Seo.
“Oh Jin
Sim.. aku akan ke pusat penahanan untuk bertemu Im Yun Hee besok... Apa Kau
ingin ikut bersamaku?” kata Jung Rok. Yoon Seo kaget kalau ia boleh ikut.
“Ya... Hanya
pengacara yang diizinkan berbicara dengannya, tapi berada di sana, sepertinya
akan membantu pekerjaanmu di bidang hukum kedepannya.” Jelas Jung Rok
“Tentu
saja. Akan lebih baik daripada tak pernah mengunjunginya. Terima kasih sudah
memikirkanku.” Kata Yoon Seo bahagia.
“Pusat penahanan?
Bukankah itu berarti perjalanan yang lumayan lama? Lalu, kita berdua... Ini
akan menjadi perjalanan yang cukup lama, jadi sebaiknya aku bersiap... Tapi Aku
pergi ke sana untuk bekerja.” Ucap Yoon Seo saat kembali ke meja kerjanya.
Di rumah,
Yoon Seo terlihat memikirkan pakaian yang dipakai besok , karena Pakaian jelek
akan menurunkan semangatnya bahkan tak akan bisa fokus pada pekerjaan dengan
benar.
Ia
memakai maskert juga karena merasa tak
akan bisa fokus pada pekerjaan jika kulitku terlalu kering. Ia pun dengan
bangga kalau pasti sudah jadi workaholik memakai kalung dilehernya.
Pagi hari
Yoon Seo
sibuk masak didapur, membuat kimbap dan juga buah seperti akan piknik. Jung Rok
sudah menunggu didepan rumah, Yoon Seo menyapanya lalu memuji kalau Dasi itu terlihat
cocok. Jung Rok pun memuji kalung yang dipakai Yoon Seo cantik lalu mengajak
masuk mobil karena sangat dingin.
Di dalam
mobil
Yoon Seo
merasa senang karena sudah lama tak bepergian, Jung Rok menegaskan ini bukan
berpergian karena akan ke pusat penahanan. Yoon Seo pikir mereka berkendara
jadi sama saja bepergian. Jung Rok pun tak membalasnya lalu mengangkat telp
seperti penting.
“tadi
Telepon dari pusat penahanan... Jam berkunjung sudah ditunda selama dua jam.”
Ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat senang.
“Sudah
hampir waktunya makan siang, mari mampir untuk makan.” Kata Jung Rok.
“Sebenarnya
aku membuat kotak makan siang.” Akui Yoon Seo. Jung Rok terlihat kaget Yoon Seo
membuat Kotak makan siang.
“Buang-buang
waktu mencari rumah makan. Kita dapat menghemat waktu dan lebih fokus pada
pekerjaan. Ini juga impianku untuk makan di luar sambil menikmati pemandangan yang
indah.” Jelas Yoon Seo tak ingin Jung Rok salah sangka.
“Yah, karena
kita punya banyak waktu, mari lakukan.” Ucap Jung Rok tak ingin Yoon Seo
kecewa.
Jung Rok
dan Yoon Seo duduk di taman dengan kotak makan kimbap dan juga buah, keduanya
terlihat sangat bersemangat. Tapi tiba-tiba angin berhembus dengan kencang,
keduanya terlihat kedinginan. Yoon Seo pikir mereka bisa makan makan di dalam mobil
saja.
“Aku akan
makan di sini saja.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo binggung karena udara sangat dingin.
“Kau
bilang impianmu... Masakanmu lebih baik dari yang kukira.” Komentar Jung Rok
mulai makan. Yoon Seo terlihat senang tak menyangka Jung Rok akan melakukanya.
“Memang Seberapa
buruk kau mengiraku? Aku pernah syuting drama sebagai koki makanan Korea. Aku
belajar dari seorang ahli saat itu dan aku bisa membuat makanan Korea seperti
ini bahkan dengan mata tertutup.” Kata Yoon Seo bangga.
“Sebagai
seorang aktris, kau pasti mengalami hidup sebagai berbagai tipe orang...
Kedengarannya sangat menarik.” Komentar Jung Rok
“Saat
itu, aku sungguh bahagia. Kapan kau merasa bahagia?” ucap Yoon Seo. Jung Rok
pikir Pada hari gajian.
“Kenapa?
Kau jadi pengacara karena uang katamu, Jadi Kau sungguh menyukai uang.” Ejek
Yoon Seo
Saat itu
angin kembali berhembus kencang, Yoon Seo akhirnya mengaja mereka ke dalam
mobil saja Karena jika Jung Rok masuk angin,itu kerugiannya. Jung Rok binggung
ingin tahu alasan menjadi kerugianya. Yoon Seo terlihat binggung mencari
alasannya.
“Kau
kartu AS firma hukum kita... Jika kau masuk angin karena piknik ini dan bolos
bekerja, dapatkah kau bayangkan betapa menyesalnya perasaanku? Itu kerugian
yang sangat besar bagi firma hukum kita.” Kata Yoon Seo. Jung Rok menganguk
mengerti.
Yoon Seo
berjalan dengan tangan kedinginan, Yoon Seo pikir Jika dingin, ada kantong
untuk membuatnya tetap hangat. Yoon Seo tersipu malu tak percayaa Jung Rok
menawarkan kantungnya agar bisa hangat lalu memasukan ke saku jaketnya.
“Tidak,
tunggu... Maksudku, letakkan tanganmu di dalam kantong sakumu.” Kata Jung Rok
menunjuk ke jaket Yoon Seo.
“Oh...
Maafkan aku... Di mana kantong sakuku?” kata Yoon Seo malu memasukan tanganya
ke dalam saku dan bergegas pergi. Jung Rok mencoba mengikuti langkah Yoon Seo.
Jaksa Lee
berbicara dengan Se won berkomentar kalau
tak nyaman tinggal di rumah temannya. Se Won tahu kalau Tak nyaman
karena temanya sungguh pria yang rewel.
Jaksa Lee Yakin Pasti tak nyaman tinggal bersamanya selama akhir pekan.
“Bagaimana
kalau menonton film denganku?” ucap Jaksa Lee. Se Won pikir itu lebih tak nyaman.
“Itu Jaksa
Yeo Reum, Dia pasti sangat frustrasi akhir-akhir ini karena Kasus Im Yun Hee.”
Kata Jaksa Lee. Se Won melihat dari kejauhan mantan pacarnya.
“Kenapa?
Apa ada yang tak beres?” tanya Se Won penasaran.
“Kudengar
Jaksa Im benar-benar ingin menangani Kasus Im Yun Hee, tapi diserahkan ke Jaksa
Yoo lalu Kudengar Jaksa Im mendendam dan memberinya kesulitan.” Cerita Jaksa
Lee.
Yeo Reum
sedang mengantri makan seolah tak memperdulikan Jaksa Im yang ada dibelakangnya. Jaksa Im malah sengaja
membahas Jaksa Lee adalah pemula yang
bekerja dengan Se Won sekarang lalu berkomentar keduanya yang terlihat sangat
dekat.
“Apa
mereka berkencan? Kudengar ayahnya adalah pejabat tinggi di Blue House. Putra
dari pemilik rumah sakit bersama putri dari pejabat Blue House. Mereka
terdengar seperti pasangan yang sempurna. Bukankah begitu?” ucap Jaksa Im
menyindir. Yeo Reum membenarkan lalu berjalan pergi.
Yeo Reum
sedang mengantri makan seolah tak memperdulikan Jaksa Im yang ada dibelakangnya. Jaksa Im malah sengaja
membahas Jaksa Lee adalah pemula yang
bekerja dengan Se Won sekarang lalu berkomentar keduanya yang terlihat sangat
dekat.
“Apa
mereka berkencan? Kudengar ayahnya adalah pejabat tinggi di Blue House. Putra
dari pemilik rumah sakit bersama putri dari pejabat Blue House. Mereka
terdengar seperti pasangan yang sempurna. Bukankah begitu?” ucap Jaksa Im
menyindir. Yeo Reum membenarkan lalu berjalan pergi.
Yeo Reum
masuk ke dalam lift, tapi saat pintu lift tertutup Jaksa Im sengaja menahanya
lalu masuk ke dalam lift. Yeo Reum pun terpaksa satu lift dengan Jaksa Im.
Jaksa Lee kembali membahas Se Won dan pemula itu terlihat serasi.
“Keduanya
dari keluarga kaya. Itu lebih baik daripada putra pemilik rumah sakit bersama
putri tersangka penipu. Itu tak masuk akal. Kalau dipikir-pikir, kau
benar-benar sesuatu. Ayahmu dicurigai melakukan penipuan, tapi mantan pacarmu
tak menuntutnya dan akhirnya diusir ke pedesaan.” Sindir Jaksa Im.
“Tapi
bagaimana bisa mukamu sangat tebal? Jika aku jadi kau,maka aku tak akan
bertahan di sini.” Ucap Jaksa Im. Yeo Reum ingin tahu maksud ucapanya.
“Kita semua
memiliki tempat kita sendiri di dunia ini. Tidak peduli seberapa keras kau
mencoba,maka kau tak akan menjadi lebih dari seorang jaksa biasa. Aku tahu kau
berusaha mati-matian karena kau juga tahu itu. Kau ingin melakukan apa pun untuk
menjadi sukses.”sindir Jaksa Im.
“Cukup.”
Tegas Yeo Reum tak tahan dihina. Jaksa Im pikir Yeo Reum berpikir Kepala Jaksa
memberi Kasus Im Yun Hee karena dirinya
kompeten.
“Bukan
itu, tapi Itu karena kau seorang wanita dan
dia tahu ada cara agar bisa memanfaatkanmu. Jika kau mengerti, berhentilah
bertindak melewati batas.”tegas Jaksa Im. Yeo Rum hanya diam asja.
Jung Rok
dan Yoon Seo sampai di penjara, wajah Yoon Seo terlihat gugup. Jung Rok pikir
Yoon Seo ingin menunggu di mobil. Yoon Seo menolak karena akan melihat juga.
Jung Rok pikir sudah mengatakan, Yoon Seo tak bisa ikut dengannya ke ruang
interogasi. Yoon Seo mengaku sudah tahu akhirnya ikut turun dari mobil.
“Apa
orang-orang yang ditahan di sini semuanya menunggu persidangan seperti Im Yun
Hee?” tanya Yoon Seo terlihat sedih
“Tidak
selalu seperti itu... Beberapa sudah dihuku dan beberapa sedang dalam proses
persidangan atau menunggu untuk itu.” Jelas Jung Rok.
Yoon Seo
melihat kalau ini sudah tepat dua jam menyuruh Jung Rok segera masuk. Jung Rok
menyuruh Yoon Seo masuk mobil karena udara yang dingin. Yoon Seo mengoda kalau Jung Rok khawatir.
Jung Rok mengaku memang khawatir.
“Jika kau
masuk angin, itu kerugian bagiku juga.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat senang
dan bertanya alasanya.
“Jika kau
masuk angin, pekerjaan akan menumpuk, dan akhirnya beban di pundakku semakin
banyak. Dan jika kau menularkan flumu kepadaku...” komentar Jung Rok.
“Wah.
Serius, kau sangat jahat... Apa Puas?” kata Yoon Seo kesal. Jung Rok segera
menyuruh Yoon Seo masuk karena udara
Sangat dingin.
“Jangan
keras kepala. Kau bisa Lihatlah sekeliling, lalu tunggu di mobil.” Uap Jung Rok
lalu masuk penjara. Yoon Seo berpikir Jung Rok memang mengkhawatirkannya lalu
tersipu malu sendiri.
Jung Rok
bertemu Nyonya Im di ruangan dengan luka lebam diwajahnya,meminta agar
menjelaskan secara rinci masalah yang terjadi saat itu. Nyonya Im hanya diam.
Jung Rok tahu kalau sulit untuk mengembalikan ingatan itu.
“tapi kau
harus menceritakan semua yang terjadi hari itu tanpa meninggalkan apa pun. Apa
Kau mengakui bahwa kau membunuh suamimu?” ucap Jung Rok. Nyonya Im hanya diam
“Apa kau
memiliki penyesalan atas apa yang kau lakukan?” tanya Jung Rok. Nyonya Im tetap
diam seperti sangat tertekan.
“Aku
sangat menyadari bahwa kau sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga
selama bertahun-tahun. Namun, itu saja tak cukup untuk membenarkan
pembunuhanmu.” Jelas Jung Rok
“Lalu...
Apa Menurutmu yang seharusnya kulakukan? Haruskah aku mati saja?” tanya Nyonya
Im. Jung Rok hanya diam saja.
Yoon Seo
membaca berkas dengan “Jaksa Penuntut: Yoon Yeo Reum”dan “Im
Yun Hee sebagai Pembunuhan” lalu merasa
benar-benar berpikir Nyonya Im hanya berusaha membela diri. Saat itu
Jung Rok akhirnya keluar dari penjara.
“Bagaimana?
Itu pembelaan diri, kan?” ucap Yoon Seo langsung bertanya saat Jung Rok masuk
mobil
“Sepertinya
aku belum bisa mengambil kesimpulan.” Kata Jung Rok terlihat binggung.
“Kelihatannya
kau lebih bingung sesudah bertemu langsung dengannya. Lalu, saat kau mengemudi,
maka aku akan membaca ini dengan lebih cermat. Jika aku membacanya dengan cukup
teliti, maka mungkin akan menemukan jalan keluar. Percayalah kepadaku. Kupikir
dia akan menemukan jalan keluar.” Ucap Yoon Seo penuh semangat.
Jung Rok
menganguk mengerti, tapi saat perjalana pulang, Yoon Seo yang kelelahan hanya
tertidur selama perjalanan. Jung Rok yang melihatnya hanya tersenyum lalu
menutupi wajahnya agar tak silau ketika tidur.
Yoon Seo
terbangun dan kaget sudah ada didepan rumahnya,
dengan wajah panik mengaku hanya ingin berpikir sebentar, tapi malah
ketiduran. Jung Rok menunggu Yoon Seo bangun membaca berkas Nyonya Im. Yoon Seo
mengeluh kalau Jung Rok seharusnya membangunkan saat sampai rumah.
“Aku tak
enak membangunkanmu karena tidurmu sangat lelap.” Jelas Jung Rok.
“Apa Kau
menunggu lama?” tanya Yoon Seo. Jung Rok mengaku tidak. Yoon Seo memastikan
kalau saat tidur kalau ia tak melakukan kesalahan.
“Aku tak
begitu yakin, apa aku bisa menyebut ini kesalahan. Tapi kau mendengkur. Sangat...”
kata Jung Rok. Yoon Seo panik kalau mendengkur
“Omo, tak
mungkin... Aku tak mendengkur.” Kata Yoon Seo yakin. Jung Rok mengaku hanya
bercanda. Yoon Seo mengeluh kalau bercanda tampak sangat serius
“Tapi,
apa mendengkur merupakan masalah besar?” tanya Jung Rok heran. Yoon Seo
menganguk.
“Aku
hanya ingin kau berpikir diriku cantik dan...” kata Yoon Seo lalu tersadar
ucapanya berlebihan. Jung Rok baru tahu kalau Yoon Seo ingin berpikir seperti
itu.
“Ya...
karena... Karena kau orangnya sangat ketat. Aku merasa seperti kau akan
mengkritikku jika aku malas-malasan... Terima kasih buat hari ini... Kau Hati-hati.”
Ucap Yoon Seo lalu turun dari mobil.
Jung Rok
hanya bisa tersenyum melihat tingkah Yoon Seo, Sementara Yoon Seo mengumpat
kesal pada dirinya yang gila karena berani mengatakan hal gila seperti itu.
Jung Rok menelp Tuan Lee kalau Ada sesuatu yang harus dicari.
Jung Rok
bersama dengan Yoon Seo bertemu dengan Tuan Lee di ruang rapat. Tuan Lee
menceritakan Im Yun Hee tinggal bersama
ayahnya sejak ibunya kabur dari rumah karena ayahnya sangat kasar. Tapi ayahnya
menghilang 10 tahun yang lalu dan sudah menjadi MIA sejak itu.
“Apa sudah
10 tahun sejak ayahnya menghilang? Maka dia pasti sudah terdaftar meninggal.”
Kata Jung Rok. Tuan Lee membenarkan.
“Ibunya
kabur dari rumah, Ayahnya menghilang dan dianggap sudah meninggal. Mantan suaminya
meninggal dalam kebakaran. Dan suami yang dinikahinnya lagi... Kehidupan yang
mengerikan.” Komentar Yoon Seo
“Benar...
Sesudah lulus SMA, dia mencari nafkah bekerja sebagai kasir, pramuniaga di mal,
dan sebagainya. Dia juga bekerja di bidang asuransi.” Kata Tuan Lee. Jung Rok
terlihat gugup mendengar "asuransi"
Jung Rok
akhirnya kembali keruangan. Yoon Seo ingin tahu pendapat Jung Ro apakah Nyonya
Im bisa dibebaskan. Jung Rok juga tak tahu karena Masalah utama adalah apa
pembunuhan itu disengaja atau direncanakan dengan sarana untuk mendapatkan uang
asuransi.
“Aku dulu
bekerja di asuransi, jadi mereka akan curiga.” Jelas Jung Rok
“ Tapi
mengenai Im Yun Hee.. Laporan tertulis
mantan suaminya memiliki catatan pernah melakukan kekerasan. Jadi kenapa kau pikir
dia akhirnya menikah lagi dengan seorang pria yang sangat kejam? Orang akan
berpikir dia akan menghindari pria seperti itu.” Ucap Yoon Seo haran
“Aku
pernah ikut pada drama sebagai psikoterapis Dan ada seorang wanita yang
terbiasa memaafkan suaminya yang kejam setiap kali dia memohon dan meminta
maaf. Kudengar itu juga masalah psikologis.” Kata Yoon Seo
“Aku
sudah meminta dokter untuk melakukan evaluasi kejiwaan pada dirinya.” Ucap Jung
Rok lalu melihat Yeo Rum menelp, wajahnya pun tegang.
Yeo Reum
menagku cukup terkejut dengan Jung Rok yang jadi pengacara Im padahal temanya
itu sudah tahu betapa pentingnya kasus ini baginya. Ia tak percaya kalau Jung
Rok sungguh harus berdiri di sisi yang
berlawanan. Jung Rok menegaskan itu bertentangan dengan etika pengacara untuk
menolak permintaan klien.
“Jika aku
pilih-pilih mengenai setiap kasus, maka aku tak akan bisa membela siapa pun.”
Jelas Jung Rok
“Aku
tahu. Tapi ada sesuatu yang harus kau ketahui. Pengadilan tak pernah mengakui
segala bentuk pembunuhan sebagai pembelaan diri.” Tegas Yeon Reum mengebu-gebu.
“Itu tak
penting... Aku akan melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan apa yang
sebenarnya terjadi.” Komentar Jung Rok
“Akan
kupastikan dia hanya akan dihukum selayaknya.” Tegas Yeo Reum sebagai jaksa
penutut.
“Dan jika
dia tak bersalah, akan kupastikan dia dibebaskan. Karena itu pekerjaanku.”
Balas Jung Rok sebagai pengacara.
“Dia tak
akan pernah bisa dibebaskan Karena itu pekerjaanku.” Tegas Yeon Reum. Jung Rok
pun hanya diam.
Beberapa
wanita melakukan demo, menegaskan kalau Jaksa Bersalah. Reporter melaporkan
dari kantor kejaksaan kalau Hari ini adalah sidang pertama Im Yun Hee dan diketahui
bahwa dia secara tak sengaja yang akhirnya membunuhnya selagi mencoba menghentikan
serangan suaminya.
“Namun,
jaksa menuntutnya atas pembunuhan bukannya pembunuhan tak disengaja.” Ucap
Reporter.
Dalam
ruang sidang
Yoon Seo
menonton sidang dibangku penonton. Yeo Reum mengatakan Terdakwa Im Yun Hee, secara
resmi menikah dengan korban, Kim Yeong Tae Dan pada 21 Januari 2019, ketika
diserang oleh korban di rumahnya menggunakan pisau dapur untuk mengancam Kim
Yeong Tae dan membunuhnya dengan menusuk perut dan dadanya.
“Mendiang
Tuan Kim terbiasa melakukan KDRT, jadi ini mungkin tampak sebagai tindakan bela
diri dengan asumsi bahwa korban tak bisa lagi menahan serangan itu. Namun, jika
melihat hasil otopsi, akan dapat disadari bahwa ini adalah pembunuhan
berencana.” Jelas Yeo Reum
“Berapa
banyak kemungkinan yang ada untuk ketidak sengajaan menikam suaminya tepat di
titik vital? Inilah sebabnya kenapa jaksa ingin menuntut terdakwa atas
pembunuhan.” Ucap Yeo Reum
“Pengacara,
silakan berikan opinimu mengenai tuduhan itu.” Kata Hakim. Jung Rok pun maju.
“Menurut
paramedis yang ada di tempat kejadian, terdakwa sudah mematahkan dua tulang
rusuknya dan cukup terluka sampai dirawat di rumah sakit selama sembilan
minggu.” Ucap Jung Rok
“Bahkan
jika dia berniat membunuhnya, berapa banyak kemungkinan yang ada untuk seorang
wanita lemah seperti dia untuk menikamnya tepat di titik vitalnya mengingat
kenyataan bahwa dia juga terluka parah?” kata Jung Rok
“Dengan
demikian, aku meminta agar terdakwa dibebaskan dengan mengklaim bahwa itu
adalah tindakan pembelaan diri. Satu-satunya kehendak yang ada di TKP adalah
keinginan terdakwa untuk bertahan hidup. Dia tak punya keinginan atau niat lain
di balik apa yang terjadi.” Kat Jung Rok
“Dari apa
yang kudengar, ibumu lari dari rumah ketika
kau berumur 10 tahun. Bolehkah aku bertanya alasannya?” tanya Jung Rok pada
Nyonya Im
“Dia dipukuli
oleh ayahku yang mabuk, dan dia akhirnya memukul kepalanya di lantai. Darahnya
bercucuran, dan selagi ayahku mencari sesuatu untuk memukul ibuku, dia melarikan diri.” Akui Nyonya Im
“Dia mungkin
hanya ingin bertahan hidup. Sesudah kejadian itu, kudengar ayahmu mulai
memukulimu juga. Apa itu benar?” ucap Jung Rok. Nyonya Im membenarkan.
“Ayahnya
dan suaminya yang sudah meninggal, keduanya pria yang kejam. Pasti sulit bagimu
bertahan dengan Ayahmu, kenapa bertemu dan menikahi pria yang sama kejamnya
dengan dia?” kata Jung Rok. Nyonya Im hanya diam saja.
“Yang
mulia, aku membawa psikiater untuk lebih menjelaskan kondisi klienku.” Ucap
Jung Rok
“Sekilas,
mungkin sulit dimengerti. Namun, kita menjadi terbiasa dengan situasi jika kita
di dalamnya cukup lama.” Jelas Dokter. Jung Rok meminta agar menjelaskan secara
rinci
“Anak-anak
yang dianiaya pada usia kecil tidak dapat mengatakan dengan benar bahwa itu tak
dapat diterima. Secara alami, mereka akhirnya mengambil kebiasaan itu juga. Dan
Juga, jika anak-anak tak dalam situasi yang sama, mereka mengalami kecemasan
dan stres. Dan siklus buruk terus berlanjut” Jelas Dokter
“Ini
penilaian yang kau buat mengenai kondisi mental Im Yun Hee. "Subjek, dari
usia muda, terkena kehidupan kekerasan fisik. Karena itu, tak bisa dikatakan
kalau dia waras." Itu yang kau tulis. Apa ini benar?” ucap Jung Rok.
Dokter membenarkan.
“Jadi menurut
pendapat profesionalmu, Terdakwa mungkin tak waras pada saat kejadian ini. Bisakah
dikatakan seperti itu?” kata Jung Rok. Dokter mengaku Kurang lebihnya seperti
itu.
Hakim pun
meminta jaksa untuk bertanya lagi. Yeo Reum dengan tatapan sinis akan bertanya.
Ia memperlihatkan tagihan polis asuransi jiwa suami pertama Nyony Im dan juga
salah satu ayahnya yang menghilang 10 tahun yang lalu.
“Apa kau
mendaftarkan mereka sendiri?” tanya Yeo Reum. Nyonya Im membenarkan.
“Suamimu
yang sudah meninggal, Kim Yeong Tae juga memiliki polis asuransi jiwa. Kau tahu
itu, kan? Apa Kau tahu berapa banyak?” ucap Yeo Rum. Nyonya Im mengaku tidak
tahu.
“Kim
Yeong Tae memiliki polis asuransi jiwa sebesar 490.400.000 won. Ini adalah
sejumlah besar uang yang tak kau ketahui. Kurang lebihnya, sekian.” Kata Yeo
Reum dengan mata membunuh. Yoon Seo kaget dan Jung Rok hanya bisa memalingkan
wajahnya.
Yeo Reum
bertemu dengan Jung Rok di ruang sidang terlihat marah karena berargumen dengan penyakit kejiwaan. Ia
tahu Meskipun Nyonya Im didakwa atas
pembunuhan, maka bisa mendapatkan pengurangan hukuman atas penyakit kejiwaan.
“Itu
kemenangan bagi seorang pengacara, kan?” kata Yeo Reum sinis. Jung Rok meminta
agar jangan katakan itu.
“Baik
pembelaan diri atau pun penyakit kejiwaa ditulis dalam buku hukum pidana.”
Tegas Jung Rok. Saat itu Se Won melihat dari kejauhan.
“Aku tak
akan membiarkanmu menang dengan permohonan penyakit kejiwaan, jangan berusaha
mencoba. Karena ini bukan kasus yang bisa kau menangkan.” Ucap Yeo Reum
mengebu-gebu lalu berjalan pergi.
“Kenapa kau
terobsesi dengan kasus ini?” tanya Se Won berpapasan dengan mantan pacarnya.
“Karena
ini satu-satunya cara... Kau terlahir dengan sendok perak, jadi kau tak akan
pernah memahaminya.” Tegas Yeo Reum lalu berjalan pergi. Se Won hanya diam saja.
Yoon Seo
akhirnya kembali ke kantor, semua menyambutnya baru pulang. Eun Ji bertanya
dimaa Jung Rok. Yoon Seo mengatakan Jung Rok
sedang berbicara dengan jaksa jad diminta untuk kembali duluan. Hae
Young ingin tahu tentang persidangan karena Artikel online sudah meledak. Yoon
Seo terlihat sedih tanpa bisa berkata-kata.
“Kau tak
terlihat begitu bahagia. Apa itu berdampak buruk bagi pihak kita?” tanya Eun Ji
“Ya,
meskipun kita baik-baik saja ketika Pengacara Kwon membantah pembelaan mengenai
penyakit kejiwaan. Namun, polis asuransi jiwa dari mendiang suami memenangkan
banyak suara.” Ucap Yoon Seo sinis
“Berapa
banyak yang akan dia terima?” tanya Eun Ji. Yoon Seo menjawab 490.000.000 won. Hae Young melonggo.
“490.000.000
won? Tidak heran semua orang bergerak.” Kata Eun Ji
“Benar...
Bahkan aku penasaran jika dia melakukannya untuk uang. Pengacara Kwon bagaimana
ini... Berita ada pada seluruh kasus ini. Jika kalah, akan berdampak pada
kariernya.” Ucap Hae Young khawatir.
“Jangan
katakan itu saat vonis masih keluar.” Ucap Yoon Seo sedih, saat itu Eun Ji
tersadar melihat Jung Rok pulang. Jung Rok menyapa rekan kerjanya dengan
tatapan sedih lalu masuk ruangan.
Yoon Se
ikut masuk ruangan lalu berkata pada Jung Rok meminta agar Jangan menganggap serius perkataan orang
lain. Jung Rok mengaku tak akan seperti itu karena Siapa pun akan berpikir
demikian sesudah hasil hari ini. Yoon Seo bisa mengerti.
“Tapi, sepertinya
kau akan memenangkan kasus ini. Sejujurnya, kupikir seorang pengacara hanya untuk
orang yang kaku dan berhati dingin. Tapi sekarang sepertinya lebih cocok untuk
orang yang berhati hangat, Untuk orang sepertimu.” Kata Yoon Seo memuji.
“Terlepas
dari apa yang dipikirkan banyak orang, kau memiliki hati yang hangat dan sangat
perhatian. Ada saat ketika aku merasa seperti sendirian di dunia ini, Tak ada
satu orang pun yang memihakku. Hidup terasa mustahil. Seandainya saat itu, jika
aku punya seseorang sepertimu dalam hidupku, betapa baiknya saat itu.” Cerita Yoon
Seo mengingat masa kelamnya.
“ Itulah
yang kupikirkan. Karena kau pengacara yang sangat luar biasa, jadi aku percaya
kau akan menemukan solusi untuk kasus ini.” Kata Yoon Seo. Jung Rok hanya bisa
terdiam.
Jung Rok
terus berkerja di ruanganya, tanpa sadar kalau sudah malam lalu melihat Yoon
Seo yang berkerja di luar. Jung Rok
akhirnya keluar ruangan bertanya Kenapa belum pulang. Yoon Seo mengatakan mencari preseden mengenai pembelaan diri
karena ingin bisa membantu.
“Apa Kau
ingin makan malam denganku?” tanya Jung Rok. Yoon Seo setuju karena benar-benar
lapar. Jung Rok pun mengajak pergi.
Keduanya
berjalan bersama, Jung Rok mengaku Sebenarnya, alasannya menjadi pengacara karena ingin memihak orang
alih-alih menghukum terdakwa. Yoon Seo heran karena Jung Rok waktu itu kau
mengatakan untuk menghasilkan banyak uang.
“Aku
merasa terlalu malu untuk mengatakan yang sebenarnya saat itu.” Akui Jung Rok
“Lalu kenapa
kau jujur padaku sekarang?” tanya Yoon Seo heran
“Karena...
apa yang kau katakan membuatku ingin jujur. Tadi, terima kasih sudah mengatakan
bahwa kau percaya padaku. Dan Juga, jika ada saatnya ketika kau merasa seperti
sendirian di dunia ini dan tak ada satu pun orang yang memihakmu lagi, saat itu
aku akan memihakmu.” Ucap Jung Rok.
Yoon Seo
berkaca-kaca mendengarnya, lalu mengaku ada sesuatu yang ingin dikatakan kepada
Jung Rok Tapi tak akan mengatakannya
sekarang. Namun, Suatu hari akan memberitahu
emosi yang tepat yang dirasakan saat ini lalu berjalan lebih dulu.
“Oh Jin
Sim... Apakah... kau menyukaiku?” kata Jung Rok terlihat panik. Yoon Seo tak
kala kaget.
Bersambung ke episode 6
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar