PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
[Episode Terakhir: Love with Passion for
Now!!]
Sun Kyeol
memasukan barang-barang ke dalam kotak termasuk papan namanya sebagai CEO,
wajahnya sangat sedih karena kehilangan cintanya dan juga pekerjaan yang
dicintainya. Sek Kwon masuk ruangan Sun Kyeol dengan wajah sedih.
“Tak
perlu mengantarkan surat pengunduran diri... Karena akulah yang seharusnya
pergi. Ini Akan membantu para karyawan jika kau memilih untuk tetap tinggal.”
Ucap Sun Kyeol dingi
“Ada
sesuatu yang harus kuberitahu mengenai Ketua. Pertama, Kali pertamaku
bertemu...” Kata Sek Kwon
Flash
Back
Dalam
sebuah seminar, Tuan Cha dan Sek Kwon duduk bersama membahas tentang kepribadian yang suka tetap
rapi, mereke pertama kali bertemu saat mengikuti kuliah tentang OCD berjudul "Apa
anakku menderita OCD pada usia dini?"
“Jika
anakmu menderita OCD, pasti sangat sulit dan begitu pun kau sebagai ibunya.”
Komentar Tuan Cha setelah acara selesai
“Karena
salahku anakku seperti ini. Katamu kau datang karena cucumu?” kata Sek Kwon.
Tuan Cha membenarkan.
“Berapa
umurnya? Siswa SD? SMP?” tanya Sek Kwon. Tuan Cha binggung tak yakin berpikir
Sun Kyeol berumur 23 atau 24 tahun.
“Ingatanku
terus memudar seiring bertambahnya usia.” Akui Tuan Cha
“Kau
pasti sangat mempedulikan cucumu.” Komentar Sek Kwon
Sek Kwon
mengaku Sesudah itu, bertemu Ketua Cha
sekali lagi. Dan Sesudah Kim Geum Ja meninggal, Tuan Cha khawatir karena Sun
Kyeol yang tampak tak bisa membuka diri kepada siapa pun jadi meminta bantuan
padanya.
“Karena
dia tahu aku ibu dari anak pengidap OCD, maka dia mungkin berpikir bisa
sepenuhnya percaya padaku. Aku menerima permintaannya karena alasan yang sama. Aku
sudah mengirimkan surat pengunduran diriku. Aku tak punya alasan untuk tetap
tinggal di perusaan ini, sementara kau
pergi.” Ucap Sek Kwon
“Untuk
selama ini, aku sungguh berterimakasih.” Kata Sek Kwon lalu berjalan pergi. Sun
Kyeol pun tak bisa berkata-kata.
Sun Kyeol
akan keluar dari gedung, Jae Min dkk memanggilnya dengan wajah sedih. Jae Min tak percaya Sun Kyeol akan pergi begitu
dan memohon agar tak pergi dan memikirkan nasib mereka. Dong Hyun pun ingat Sun Kyeol yang membawanya
ke perusahaan.
“Maaf aku
pergi terlebih dahulu, Dong Hyeon... Telepon aku secepatnya jika sesuatu
terjadi pada nenekmu. Karena aku berjanji akan bertanggung jawab, jangan
sungkan meminta bantuan” kata Sun Kyeol
“Aku
menikmati filmmu. Aku tak berpikir kau serius mengenai akting, tapi aku salah.
Itu Sangat keren. Kau serius, dan matamu bersinar. Semoga berhasil. Karena
kedepannya aku akan mendukungmu.” Ucap Sun Kyel pada Jae Min yang memiliki
cita-cita sebagai artis.
“Dan kau,
Yeong Sik.. Kupikir kau cocok untuk bersih-bersih. Tak peduli seberapa keras dan
melelahkannya pekerjaan itu, kau menyelesaikannya dengan senyum sampai akhir
Aku belajar banyak darimu.” Komentar Sun Kyeol Ketiga seperti tak rela
melepaskan Sun Kyeol pergi.
Oh Dol
berdiri di ruang latihan, mengingat kembali yang dikatakan Oh Sol “Pengecut yang
melarikan diri dapat mencoba tapi memiliki batasan. Sulit untuk melangkah lebih
jauh juga. Bagiku, satu-satunya hal yang bisa kulakukan ialah bertahan”
Tuan Gil
makan malam bersama kaget kalau Oh Dol yang tak mau kuliah. Oh Dol membenarkan
kalau takkan kuliah dan tak memerlukannya. Tuan Gil mengumpat meminta anaknya
agar berhenti melontarkan omong kosong dan bertanya apa yang akan dilakukan ke
depanya.
“Apa Kau
akan menyerah kuliah dan taekwondo? Lalu bagaimana kau akan mencari nafkah?”
ucap Tuan Gil marah
“O Dol,
kau dapat membuat keputusan impulsif ketika masih muda sekarang. Tapi ketika
datang ke jalur karirmu, kau tak bisa menjadi emosional. Kau tahu kan?
"Saat kau menyerah, sudah berakhir." "Slam Dunk". Aku
membiarkanmu meminjam seluruh seri dariku.” Ucap Choi Gun menasehati.
“Ada apa
dengan kalian? Aku tak pernah bilang akan berhenti taekwondo. Aku akan tetap
taekwondo.” Ucap Oh Dol. Oh Sol yang terlihat sedih akhirnya bisa tersenyum
karena adiknya akan kembali.
“Setelah
kupikirkan, Nuna benar. Lari tidaklah benar. Jadi aku memutuskan untuk
menghadapi masalah dengan bakatku. Aku tak dapat berpartisipasi dalam kompetisi
selama skorsingku, tapi aku bisa terus berlatih.” Jelas Oh Dol.
“Aku
masih bisa bergabung dengan tim profesional bahkan jika tak kuliah. Jika aku
berhasil melakukannya, suspensi selama setahun... Tentu, mereka dapat
menskorku.” Ucap Oh Dol yakin
Oh Sol
tersenyum bahagia memuji adiknya yang memiliki Pemikiran yang bagus.
Joo Yeon
baru saja keluar dari kampus dikagetkan dengan kedatangan Oh Dol yang
berlari. Oh Dol langsung memberikan
Pinya agar Joo Yeon menyimpanya sampai memenangkan medali emas. Joo Yeon
binggung, Oh Dol berjanji tak akan menjadi idiot lagi.
“Aku
bersumpah di depanmu...Min Ju Yeon, peganglah sumpahku... Ak
bersungguh-sungguh” ucap Oh Dol.
Joo Yeon
pun tersenyum bahagia. Akhirnya Oh Dol mengendong Joo Yeon dan memutarnya
dengan wajah bahagia. Joo Yeon menjerit meminta agar menurunkanya.
Sun Kyeol
menatap toko “Alat Tulis Hyundae” lalu melihat kartu ikan lumba-lumba. Teringat
kembali ucapan Oh Sol “Di dalam, kau akan menemukan sesuatu yang sangat
mengagumkan. Sesuatu yang sangat berharga.”
Saat itu
seorang anak menyapa Sun Kyeol dengan senyuman.
Sun Kyeol mengingat anak yang yang kehilangan giginya. Si anak bertanya
dimana kekasih Sun Kyeol karena tak bersamanya. Sun Kyeol kebingungan menjelaskanay.
“Apa Kau
dicampakan?” ucap Si anak. Sun Kyeol membenarkan. Si anak pun menasehati agar
Sun Kyeol seharusnya bersikap baik padanya.
“Aku
seharusnya bersikap baik... Tapi Mungkin kah, kau tahu apa ini?” kata Sun Kyeol
menunjukan gambar lumba-lumba ditanganya.
“Oh
itu... Sekali lagi.” Kata si anak melihat ada angka lima didalamnya. Sun Kyeol
binggung apa yang dimaksud.
“Ini
memberimu kesempatan untuk mencoba sekali lagi. Ini hal yang luar biasa untuk
dimiliki.” Jelas is anak tentang gambar [Juara
5].
Teman-temannya
memanggil Dong Hyun agar kembali melihat barang-barang di toko buku tulis. Sun
Kyeol pun melambaikan tangan dan teringat mengingat yang diberikan Oh Sol.
Choi Gun
datang ke tempat Tuan Cha karena Dokter Kim yang memintanya sebagai kunjungan
untuk stabilitas emosional pasien dengan kanker stadium empat. Tuan Cha mengaku
hanya meminta obat penghilang rasa sakit.
“Kudengar
kau menolak untuk menerima terapi radiasi. Maka rasa sakit akan membuatmu
kesulitan. “ ucap Choi Gun.
“Kenapa tak
memberi tahu siapa pun? Kau tak memberi tahu media mengenai kondisiku. Kau
bertekad mengancamku hari itu. Apa hati nuranimu sebagai dokter menghambatmu?”
sindir Tuan Cha yang terus batuk.
“Hati
nuraniku sebagai dokter?!! Bisa di bilang begitu. Terus terang, aku tak pernah
berencana untuk mengeksposnya. Aku tak berpikir mengancam menggunakan
kelemahanmu akan mengubah apa pun.” Jelas Choi Gun
“Apa
hubunganmu dengan Gil O Sol? Apa kau salah satu orang yang mengaku sebagai
korban dari insiden Jungang-dong?” tanya Tuan Cha.
“Tidak...
Aku bukan salah satu korban. Sebenarnya aku salah satu penyerang.” Akui Choi
Gun
Flash Back
Saat
terjadi demo, Choi Gun menahan para ibu-ibu yang menolak pembongkaran, Oh Sol
datang dengan baju larinya panik melihat ibunya yang sudah terluka sementara ia
sebagia pegawai yang berpihak pada perusaahaan Tuan Cha.
“Itu
sangat kejam. Meskipun kau mungkin ingin menghindari kebenaran. Seorang
perfeksionis dengan kecenderungan masokis. Seorang pecandu kerja yang terobsesi
dengan pekerjaan hanya untuk menjadi lebih sempurna” ucap Choi Gun penuh amarah
“Dan
depresi tak dapat dihindari karena kau tak pernah puas dengan apa pun. Kau mencoba
melindungi segalanya, kan? Perusahaan juga, keluarga juga. Tapi apa yang
berhasil kau pertahankan?” kata Choi Gun. Tuan Cha hanya bisa diam saja.
“Menurutku
sekarang, sepertinya kau sudah mencapai batasmu. Obat penenang yang kau minta
bisa menyebabkan masalah pernapasan ketika diminum dengan opioid, aku tak akan
meresepkannya. Jika rasa sakit menjadi terlalu tak tertahankan, silakan
beritahu aku.” Kata Choi Gun.
Sun Kyeol
berdiri didepan rumah melihat Choi Gun baru datang. Choi Gun pikir Sun Kyeol
datang untuk bertemu O Sol. Sun Kyeol mengaku bukan tapi ingin bertemu Choi Gun
karena ingin berkonsultasi dengan dokternya.
“Aku
ingin meminta bantuan.” Ucap Sun Kyeol dengan wajah serius. Choi Gun menatapnya
layaknya seperti dokter pada pasienya.
Oh Sol
masuk kamar membangunkan adiknya, karena hanya tidur sesudah bilang ingin
memulai dari awal. Oh Dol mengeluh kalau
Latihan paginya sudah selesai. Oh Sol mengeluh adiknya yang tidur setiap
hari dan melihat meja belajarnya yang berantakan.
"Joo
Yeon Nuna. Maksudku, Joo Yeon-ku. Aku tak tahu kapan dimulai, tapi aku tak bisa
berhenti memikirkanmu Dan aku berjuang
untuk fokus pada latihanku. Joo Yeon, aku mencintaimu sama sepertiku menyukai
tendangan balik." Dari lelakimu, Gil O Dol." Ucap Oh Sol membaca
surat diatas meja.
“Astaga,
kenapa membaca suratku?” kata Oh Dol panik mengambil kertasnya.
“Hei,
sejak kapan? Beraninya kau menggoda temanku?”teriak Oh Sol memukulnya. Oh Dol
pun memilih kabur dan masuk ke dalam kamar mandi.
“Kau akan
memulai dari awal sebagai pacar Ju Yeon atau apa? Hei! Apa Kau akan
meneleponnya sekarang?” teriak Oh Sol didepan pintu.
Saat itu
Choi Gun datang memanggil O Sol agar mengajak bicara. Oh Sol menatap bingung.
Sun Kyeol
keluar dari kamar mengingat semua kenangan dengan Oh Sol pertama kali kencan
dirumah, ia pun mencium Oh Sol meminta tak pergi sarapan bersama, dan juga menghabiskan
waktu dimalam hari dengan berciuman didapur.
Oh Sol
dan Sun Kyeol bertemu di luar rumah, Oh Sol kaget mengetahui kalau Sun Kyeol
yang pergi ke amerika Serikat. Choi Gun mengatakan kalau Sun Kyeol yang
memintanya memberikan sebuah kotak. Oh Sol melihat isinya adalah kalung
berliontin angsa.
“Apa Kau
ingin pergi mengucapkan salam? Kupikir belum terlambat.” Ucap Choi Gun
“Tidak...
Karena aku sudah mengucapkan salam.” Kata Oh Sol menolak bertemu dengan Sun
Kyeol
Tuan Cha
berada didalam mobil,Sek duduk dibangku depan meminta maaf karean Seharusnya
memilih jalan tersingkat. Tuan Cha melihat papan nama [Untuk mengenang korban bencana Jungang-dong]
dan teringat kembali yang dikatakan cucunya.
“Yang kau
maksud tepat dan masuk akal semua hanya didasarkan pada standarmu. Sama seperti
bagaimana kau memperlakukanku selama ini.” Ucap Sun Kyeol terlihat marah
“Aku tak
akan lari darimu, atau menghindarimu. Aku tak akan bersembunyi karena takut
padamu. Aku juga takkan terus berduka atas ibuku. Tidak ada lagi penyesalan. Karena
kaulah yang harus menderita. Bukannya aku.” Ucap Oh Sol sebelumnya yang
menantang
Tuan Gil
mengingat lagi yang dikatakan Oh Sol “Tuan Jung tak pantas mendapatkan rasa
sakit ini. Kau'lah orang yang seharusnya menderita.” Akhirnya meminta agar
memutar balikmobil.
Oh Sol
masuk kamar melihat kalung yang diberikan Sun Kyeol seperti ragu, lalu
terdengar suara bel rumahnya. Tuan Cha datang ke rumah Oh Sol, keluarga Gil
duduk bersama. Tuan Gil pun bertanya alasan datang ke rumahnya.
“Aku tak
berharap untuk berjumpa lagi.” Ucap Tuan Gil dingin. Oh Sol dan Oh Dol hanya
bisa diam saja seperti masih sangat marah.
Ada sesuatu
yang harus kuberitahukan. Itu sebabnya aku datang ke sini.” Ucap Tuan Cha lalu
terus terbatuk-batuk. Tuan Gil tak tega akhirnya memberikan minum, tangan Tuan
Cha pun bergetar mengambil gelas diatas meja.
“Sejujurnya,
aku belum pernah melakukan Ini sebelumnya. Aku tak tahu... Bagaimana cara
melakukannya. Aku tak tahu perkataan apa yang tepat untuk mengatakannya. Aku
benar-benar tak tahu.” Ucap Tuan Cha lalu berdiri dan membungkuk pada Tuan Gil,
Oh Sol dan Oh Dol
“Maafkan
aku... Aku tahu sudah terlambat untuk meminta maaf... Aku... sungguh minta
maaf.” Ucap Tuan Cha
“Cukup...
Kau bisa pulang sekarang.” Kata Tuan Gil lalu masuk kamar, Oh Sol hanya bisa
menangis dan Oh Dol hanya bisa diam saja.
Tuan Cha
keluar dari rumah. Oh Sol pkir Pasti tak
mudah bagi Tuan Cha untuk meminta maaf dan sulit bagi mereka untuk memaafkannya
dan akan memakan waktu. Tuan Cha hanya bisa tersenyum karena bisa mengerti yang
dikatakan Oh Sol
“Tapi aku
takkan lupa apa yang kau lakukan hari ini. Selamat tinggal.” Ucap Oh Sol
“Perkataanmu
benar. Akulah orang yang harus menyesal dan menderita.” Kata Tuan Cha sebelum
pergi.
Oh Sol
kembali ke kamar teringat yang dikatakan Tuan Cha “ Keserakahan pria tua ini
sudah menyebabkanmu sakit yang mendalam. Aku menyakitimu dan Sun Kyeol keterlaluan.”
Akhirnya Oh Sol pun pergi dengan jaketnya.
Sun Kyeol
sudah duduk di ruang tunggu memegang paspornya seperti berharap Oh Sol datang,
tapi Oh Sol belum juga datang. Oh Sol tiba-tiba di bandara dengan taksi mencoba
mencari Sun Kyeol, tapi Sun Kyeol sudah pindah dan akan masuk gate. Keduanya
pun tak bisa bertemu untuk terakhir kalinya.
Tuan Cha
memberikan konferensi kalau Grup AG sudah mengimplementasikan banyak proyek
pembangunan ulang hingga hari ini. Ia mengaku Namun, selama proses itu ada
banyak korban dan mengakui kesalahan.
“Semuanya,
kesalahanku sebagai Presdir Group. Aku akan bertanggung jawab penuh dengan pengunduran
diri dari posisiku. Dan Juga, aku akan menyumbang semua aset atas namaku kepada
masyarakat.” Ucap Tuan Cha membungkuk meminta maaf tanpa menjawab pertanyaan
wartawan.
“Siapa pun
tak ada yang berani bercerita tentang orang itu. Aku pun tak berani mengucapkan
namanya. Seiring waktu berlalu, kenangan tentang orang itu yang memenuhi hatiku
kian memudar.” Gumam Oh Sol yang duduk di dalam bus.
Saat akan
masuk gedung kaget melihat Young Sik dkk seperti baru saja bersih-bersih. Oh Sol bertanya apa yang mereka lakukan.
Young Sik pikir tak perlu ditanyakan karena pasti untuk bersih-bersih. Oh Sol
melonggo binggung.
“CEO Jung
meminta sebelum dia pergi ke AS. Tidak...maksudku Dia meminta kami sejak lama
untuk mengurus tempat ini.” Akui Dong Hyun.
Oh Sol
masuk ke ruangan ibunya seperti bisa melihat Sun Kyeol bersama Jae Min dkk
membersihkan tempat ibunya. Ia bisa melihat kesungguhan Sun Kyeol yang
berkorban untuk keluarganya.
“Tapi
terkadang... Terkadang... aku rindu.” Akui Oh Sol hanya bisa menangis dan hanya
bisa melihat bayangan Sun Kyeol.
[2 tahun kemudian]
Dibandara
Seorang
pria seperti orang gila minum soju, beberapa penumpang mengeluh karena pria itu
sangat bau. Si pria mengacau di pintu masuk dan tak sengaja bertabrakan dengan
Sun Kyeol. Sun Kyeol terlihat santai menanyakan keadaanya.
“Aigoo...
Kau tak boleh minum ini di tempat umum. Apa yang akan dipikirkan anak-anak?”
ucap Sun Kyeol
“Hei.
Memangnya siapa kau berani menasihatiku?.. Berikan padaku. Kembalikan.” Teriak
Si pria.
Sun Kyeol
menahannya tak akan memberikan botol Sojunya, lalu membuka rapihkan rambut si
pria memujinya kalau terlihat tampan dan memberikan semangat. Si pria terlihat
binggung, Sun Kyeol seperti sudah sembuh akhirnya berjalan pergi sambil membuka
botol soju ditempat sampah.
Sun Kyeol
menerima telp ibunya saat berjalan dari bandara, mengaku baru saja tiba meminta ibunya tak perlu
khawatir karena tahu jalan pulang. Sementara Oh Sol juga berbicara di telp
dengan managernya kalau sudah memeriksa kondisi Cho Hyeon Wo dan akan
memperbaiki jadwal iklan sesudah pelatihannya berakhir.
Oh Sol
masuk ke dalam gedung kantoran dengan ID
cardnya, Ia berkerja di Agency Olahraga. Rekan kerjanya memberikan Bahan buat
rapat. Oh Sol pun melihat Jadwal Bulanan Cho Hyeon Woo.
Oh Sol
berjalan pulang menerima telp dari ayahnya memberitahu akalu baru saja pulang
kerja dan ebrtanya Apa ada yang ingin dimakan karena baru saja gajian. Sun Kyeol berada dalam taksi melihat sosok Oh
Sol yang sedang menelp ditepi jalan.
“Bagaimana
dengan O Dol? Ayam? Kedengarannya bagus dan Soju juga, setuju? Baik. Menu malam
ini ayam dan bir.” Ucap Oh Sol menunggu lampu untuk menyebrang jalan.
Saat akan
menyeberang, Oh Sol terpeselet dengan cairan es yang membeku, seseorang
menolongnya sebelum jatuh dan ia pun mengucapkan Terima kasih tapi betapa
kagetnya melihat Sun Kyeol yang ada didepanya.
Sun Kyeol dengan senyuman menyapa Oh Sol.
Keduanya
duduk di cafe dengan wajah gugup, lalu tiba-tiba keduanya sama-sama bicara.
Akhirnya Oh Sol lebih dulu bertanya Kapan pulang ke Korea. Sun Kyeol mengaku
baru saja perjalanan pulang dari bandara. Oh Sol melihat Sun Kyeol dengan
santai memegang gelas didepanya.
“Apa Sekarang
sudah baik-baik saja?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol menagku sudah sangat baikkan.
“Aku tak
tahu apa yang akan terjadi jika masih sensitif. Tapi Kau masih sama, Gil O Sol” ungkap Sun Kyeol
terlihat senang bertemu lagi dengan Oh Sol
“Oh,
gayamu sedikit berubah Tapi kau terlihat sama seperti sebelumnya. Aku minta
maaf mengenai kakekku, walaupun Aku tahu tak ada gunanya meminta maaf. Mengenai
kecelakaan ibumu atau masalah adikmu, Aku seharusnya meminta maaf sebelum pergi
Tapi aku tak punya keberanian.” Kata Sun Kyeol
“Aku juga
tak tahu harus berbuat apa. Semuanya sudah berlalu, Itu juga bukan salahmu.” Kata Oh Sol
“Walaupun
begitu aku ingin minta maaf. Aku tak tahu kau pernah mengalami hal seperti itu
dan membuatmu menderita. Aku sungguh minta maaf.” Kata Sun Kyeol
Oh Sol
seperti tak bisa menahan rasa sedihnya akhirnya memilih untuk pamit pulang. Sun
Kyel menahanya lalu memberikan kartu lumba-lumba yang masih disimpan olehnya.
“Jika ini
masih berlaku, aku ingin kita memulai dari awal. Kau dan aku, dari awal... Sekali
lagi..” ucap Sun Kyeol. Oh Sol hanya diam saja.
Oh Sol
duduk sendiran melihat gambar lumba-lumba yang masih disimpan oleh Sun Kyeol.
Choi Gun melihat Oh Sol menyapanya karena cuaca dingin malah diluar rumah. Oh
Sol melihat Choi Gun yang baru saja pulang?
“Sepertinya
toko itu membawa mesin itu kembali. Bukankah mereka membuangnya tahun lalu
karena rusak? Jika kau senggang akhir pekan ini...” ucap Choi Gun dan disela oleh Oh Sol
“Hari ini
aku sudah bertemu CEO Jung, Dia pulang ke Korea. Mysophobia-nya sepertinya
sudah jauh lebih baik. Kupikir dia melakukan jauh lebih baik dari
sebelumnya...” Ucap Oh Sol. Choi Gun pikir itu bagus tanpa banyak berkata-kata.
Sun Kyeol
datang ke toko ibunya, Tuan Yang pertama kali melihat kaget. Nyonya Cha pun
menghampiri anaknya ingin memeluknya tapi sadar kalau anaknya tak bisa
disentuh, tapi Sun Kyeol seperti biasa saja dan tak menghindar hanya tersneyum
“Kau
pergi tanpa kata. Sekarang kau kembali tanpa sepatah kata pun. Astaga.” Ucap
Nyonya Cha.
“Apa
Kabar ibu sehat? Ketua Yang dan Sek Kim kalian di sini juga.” Sapa Sun Kyeol
“Wah,
lihat dirimu... Sepertinya tinggal di AS membuatmu lebih tampan. Apa Kabarmu
baik?” komentar Tuan Yang
“Terima
kasih sudah menjaga ibuku selama aku pergi. Sepertinya aku bisa menyerahkan
ibuku padamu. Kumohon terus rawat Ibu dengan baik.” Ucap Sun Kyeol memegang
tangan ibunya menatap Tuan Yang
Nyonya
Cha tak percaya melihatnya, Tuan Yang terharu mendengar mendapat restu dari
anak tirunay dan akhirnya menangis. Nyonya Cha mengeluh kalau Tuan Yang malah
menangis. Tuan Yang berjanji akan bersikap baik pada ibu Sun Kyeol.
Mereka
pun saling berpegangan tangan, Sun Kyeol pun menyatukan tangan ibunya dengan
Tuan Yang. Keduaya pun berpelukan seperti keluarga bahagia pun terbentuk.
Sun Kyeol
turun dari mobil, saat itu seorang anak datang memberitahu kalau menginjak
kotoran. Sun Kyeol binggung lalu melihat sepatu kalau menginjak kotoran burung
lalu membersihkan dengan santai dengan mengosok-gosokan sepatunya. Si anak
mengeluh kalau itu menjijikkan.
“Omong-omong,
siapa kau? Kenapa kau keluar dari sana?” ucap Sun Kyeol binggung
“Bukankah
sebaiknya kau memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum bertanya siapa aku? Bukankah
itu yang disebut sopan santun?” komentar si anak sinis. Sun Kyeol hanya bisa
melonggo bingung
Saat itu
nama Ye Joon di panggil, Sek Kwon kaget melihat Sun Kyeol sedang bersama dengan
anaknya. Sun Kyeol juga kaget melihat Sek Kwon bertemu kembali setelah sekian
lama.
Keduanya
akhirnya berdiri di balkon melihat Ye Joon bermain ditaman. Sun Kyeol melihat
Ye Joon sudah besar dan mengaku Sebenarnya,
hanya mendengar tentang anak Sek Kwon dan Ini pertama kalinya bertemu
dengannya.
“Omong-omong,
ada perlu apa kemari?” tanya Sun Kyeol
“Aku datang
ke sini setiap akhir pekan untuk menemui Ketua Cha. Dia sendirian di sini dan Tidak ada yang
menjaganya. Kupikir dia akan kesepian.” Kata Sek Kwon
“Dimana
Kakek?” tanya Sun Kyeol yang ingin menemui kakeknya.
Tuan Cha
duduk dikursi roda didorong oleh Sek-nya ditaman. Sek pikir sudah terlalu lama
keluar dan mengajak untuk kembali ke dalam sekarang. Tuan Cha melihat tanaman
yang Masih dingin tapi terlihat seperti menyambut musim semi.
Saat itu
Sun Kyeol memanggil kakeknya, Tuan Cha tersenyum bahagia melihat cucunya yang
akhirnya datang dengan sikap yang berbeda.
Keduanya akhirnya
duduk dibangku taman, Tuan Cha pikir Pepatah bilang ketika mengikhlaskan akan
mendapatkan lebih banyak keuntungan dan menurutnya itu benar. Ia pikir dengan
melihat kebelakang bukanlah apa-apa dan Baru
menyadari setelah melepas kekuasaan.
“Aku sudah
mendengar... Kau merekrut ahli manajemen untuk AG dan menyumbangkan semua
asetmu.” Ucap Sun Kyeol
“Aku tak
berpikir kau akan pulang. Kupikir aku tak akan pernah melihatmu lagi. Terima
kasih telah kembali.” kata Tuan Cha. Sun Kyeol memegang tangan kakeknya, Tuan
Cha tersenyum bahagia. Keduanya berkaca-kaca.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar