PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
“Apakah
kau membenci wanita?” ucap Yoon Seo curiga melihat sikap Jung Rok
“Maaf aku
tidak sesuai dengan harapanmu.” Kata Jung Rok mendekat. Yoon Seo panik
tiba-tiba Jung Rok berjalan mendekatinya.
“Aku...
Suka wanita... Aku sangat menyukai mereka. Aku benar-benar suka. Hanya saja ...
Aku sama sekali tidak tertarik khususnya padamu” tegas Jung Rok. Yoon Seo
terdiam.
“Bisakah
kau meninggalkan kantorku sekarang?” kata Jung Rok sinis.
“Biarkan
aku memberimu nasihat karena kau sangat mencintai wanita. Kau harus mengubah
kepribadianmu. Tidak ada wanita yang ingin bersama seseorang yang begitu rewel
dan sensitif.” Tegas Yoon Seo
“Aku
tidak akan pernah memintamu untuk menyukaiku, jadi jangan khawatir.”balas Jung
Rok
“Siapa
bilang aku khawatir? Kau lebih baik berpegang pada apa yang baru saja Kau
katakan. Apa yang salah? Apakah kau tidak percaya diri?” ejek Yoon Seo
“Tidak,
itu karena aku tidak punya waktu... Aku benar-benar perlu menemukan dokumen
yang hilang, Nona Oh Jin Sim.” Kata Jung Rok
“Namaku
Oh Yoon Seo, oke? Itu Oh Yoon Seo!” tegas Yoon Seo lalu berjalan keluar dari
ruangan dengan wajah kesal.
Yoon Hyuk
keluar ruangan melihat Yoon Seo memberitahu kalau mengadakan pesta penyambutan tapi Yoon Seo
hanya berjalan begitu saja. Yoon Hyuk mendekati Min Hee dan Hae Young
bertanya Apakah melakukan sesuatu yang
salah.
“Aku
pikir itu karena dia bertengkar dengan Pak Kwon.” Ucap Min Hee
“Mengapa?
Apakah mereka tidak berhubungan baik?” kata Yoon Hyuk. Hae Young merasa tak
tahu.
“Lalu
mengapa kau berasumsi bahwa mereka bertengkar?” ucap Yoon Hyuk. Hae Young juga
tak tahu.
Diatap
gedung, Yoon Seo mengumpat marah pada Jung Rok.
“Kwon
Jung Rok, dasar pistol!.. Dasar brengsek! Kau anak pistol yang menjengkelkan! Aku
sangat marah padanya!” teriak Yoon Seo lalu tiba-tiba tersadar merasakan dingin.
“Inilah yang
dikatakan Vivien Leigh di "Gone with the Wind". "Lagipula, besok
adalah hari lain." Kata Yoon Seo mencoba tetap tenang, tapi angin
berhembus kencang dan kembali merasakan dingin.
“Aku
benar-benar ingin menghilang begitu saja oleh angin.” Ucap Yoon Seo kesal
sendiri.
Yoon Hyuk
masuk ruangan bertanya pada Jung Rok apa
sedang mencari sesuatu. Jung Rok mengaku tak ada. Yoon Hyuk bertanya
apakah Jung Rok berkelahi dengan Yoon Seo. Jung Rok mengelak. Yoon Hyuk
mengeluh Jung Rok berkelahi dengan sekretaris yang luar biasa.
“Kau tahu
bahwa aku jarang memuji orang, kan? Tapi aku tidak bisa kalau tidak memuji Yoon
Seo. Penampilan dan kepribadiannya semuanya sempurna. Dia akan lebih baik
bersamaku karena aku jauh lebih sempurna daripada kau. Tidakkah kau pikir Pak
Yeon menugaskannya ke pengacara yang salah?” ucap Yoon Hyuk bangga.
“Apakah
kau datang ke sini untuk memberitahuku itu?” kata Jung Rok tak peduli. Yoon
Hyuk seperti melupakan tujuanya.
“Aku
datang untuk mengembalikan ini padamu. Terima kasih.” Kata Yoon Hyuk
mengembalikan berkas. Jung Rok binggung karena Yoon Hyuk mengembalikan
berkasnya.
“Hei..
Apa masalahmu? Aku katakan kemarin bahwa akan meminjamnya ...” ucap Yoon Hyuk.
Jung Rok seperti baru mengingatnya.
“Aku akan
memberitahumu ketika kau datang, tapi aku benar-benar lupa.” Ucap Yoon Hyuk
“Mengapa
kau mengambil barang-barang ku tanpa memberi tahuku?” keluh Jung Raok
“Maafkan
aku. Aku harus mengajukan permintaan untuk perintah pengadilan awal terhadap pengalihan kepemilikan. Jadi aku melihat
kasus itu untuk referensi. Aku akan memberitahumu, tapi aku lupa karena sangat sibuk. Aku harap kau akan memaafkan ku
karena kami berdua orang yang sangat sibuk.” Jelas Yoon Hyuk.
Jung Rok
melihat berkas “Aplikasi untuk Perintah Melawan Pengalihan Properti” yang
sebelumnya memarahi Yoon Seo karena sudah membereskan meja kerjanya jadi
kehilangan berkasnya. Yoon Seo kembali menatap sinis pada Jung Rak lalu
mencoret-coret catatan “Yang Harus Dilakukan Di Pagi Hari!”
“Aku
bertemu dengan klien langsung setelah pengadilan hari ini.” Ucap Jung Rok. Yoon
Seo tak peduli
“Dan
Juga... Maafkan aku.” Akui Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu tentang apa itu.
“File
yang kau salah tempat ... Maksudku, file yang aku pikir kau salah menaruhnya
ternyata diambil oleh Pak Choi.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo terlihat marah
“Aku
minta maaf karena terburu-buru membuat kesimpulan.” Ucap Jung Rok
“Tunggu
sebentar. Apakah kau mengatakan... bahwa itu salahmu dan bukan salahku? Apa Itu
saja?” kata Yoon Seo akhirnya marah. Jung Rok meminta maaf
“Apakah
kau pikir itu akan membiarkan begitu saja? Aku sudah terluka, jadi permintaan
maaf tidak akan bisa sama. Jika
file-file itu penting, Kau seharusnya lebih berhati-hati dengan mereka. Mengapa
meneriakiku karena kesalahan yang kau lakukan ?” kata Yoon Seo akhirnya
meluapkan amarahnya.
“Ngomong-ngomong,
mulai sekarang, jangan melakukan hal-hal seperti itu tindakan yang tidak bijaksana. Jika aku membersihkan
mejamu, hargai itu daripada mengomel tentang itu.” Tegas Yoon Seo
“Aku kira
tidak seperti itu, Aku minta maaf atas tindakan terburu-buruku, tapi aku
mengatur mejaku sesuai dengan sistem yang sudah aku buat, jadi jangan
menyentuhnya lagi.” Ucap Jung Rok lalu berjalan pergi.
“Apa itu
tadi? Apakah itu seharusnya permintaan maaf?” keluh Yoon Seo marah
CEO Yeon
masuk gedung berpapasan dengan Jung Rok mengingatkan tentang pesta penyambutan Oh Yoon Seo. Jung
Rok merasa sudah mengatakan akan bertemu dengan klien. CEO Yeon merasa tak
mungkin kalau Jung Rok tak datang karena Yoon Seo adalah sekretarisnya.
“Yah
memang Benar, jadi siapa yang membuat rencana tanpa memeriksa denganku terlebih
dahulu?” sindir Jung Rok
“Aku memang
melakukannya. Kau tidak akan datang bahkan jika kau bebas. Dia akan kecewa jika
kau tidak ada di sana, jadi jangan lupakan itu.” Ucap CEO Yeon llau berjalan
pergi. Jung Rok hanya bisa menghela nafas.
CEO Yeon
akan naik lift, Min Hee menahan klienya agar bisa mendengarkan penjelasanya. Si
klien tak peduli menurutnya Min Hee bukan satu-satunya pengacara, karena
membuat dirinya terdengar seperti penjahat. Min Hee mencoba menahan tapi klien
tetap pergi.
“Aku
minta maaf Pak... Dia seorang lelaki kaya uang yang menolak membayar
pajaknya... Lady Justice dalam diriku baru saja muncul.” Ucap Min He pada CEO
Yeon
“Kau
melakukannya dengan baik. Menjadi adil itu penting. “ puji CEO Yeon. Min Hee
pun bisa tersenyum.
“Siapa
yang peduli jika kita mendapat lebih sedikit? Kami hanya akan ketinggalan sewa.
Kita mungkin harus pindah, tetapi kita masih memiliki hati nurani. Kau
melakukannya dengan baik, oke? Apakah kau mendapatkan intisari ku?” kata CEO
Yeon lalu masuk kedalam lift, Min Hee hanya bisa melonggo bingung.
Yeo Rum
sedang rapat memberitahu kalau Buktinya tampak definitif danHukuman tidak akan
kurang dari 15 tahun. Pemimpin memujinya meminta agar Yoo Rum melakukan dengan
baik kalau begitu. Pegawai lain memberitahu tentang wanita yang menikam
suaminya.
“Biarkan aku
mengambil kasusnya. Aku akan membuatnya ada di balik jeruji besi.” Jelas Si
pria. Pemimpin bertanya kasus apa.
“Dia
menikam dan membunuh suaminya, dan ternyata mantan suaminya meninggal dalam
kebakaran. Aku mencium bau amis. Mungkin ada permainan busuk di sana juga.”
Jelas Si pria
“Apa
alasan kau memiliki spekulasi?” tanya Yeo Rum. Si pria mengaku sudah memeriksa log investigasi dan tampak seperti
penggoda. Yeo Rum hanya bisa diam saja.
“Aku
mendengar bahwa Kim Se Won akan kembali.”ucap Pimpinan. Yeo Rum kaget.
“Dia mulai
bekerja lagi besok. Apakah kau tidak mendengar? Bukankah Kau sudah berhubungan
sejak perpisahan?”sindir Si pria.
“Jangan
menyebabkan masalah. Aku tidak peduli dengan urusan pribadi mu, tapi aku tidak
akan membiarkanmu mempermalukan kantor ini lagi.” Tegas ketua. Yeo Rum mengerti dan meminta maaf.
Yeo Rum
akan masuk lift kaget melihat Se Won ada didepanya, keduanya saling menatap
akhirnya Yeo Rum pun masuk lift dalam diam. SeoWon pun menyapanya lebih dulu
karena sudah lama tak bertemu. Yeo Rum pun menyahut.
“Aku
mendengar berita itu, Kau kembali ke kantor.” Ucap Yeo Rum. Seo Won membenarkan
dan menanyakan kabar Yeo Rum.
“Baik,
terima kasih... Apakah kau baru saja bertemu dengan kepala jaksa penuntut?”
kata Yeo Rum. Seo Won membenarkan.
“Sudahkah
kau makan siang?” tanya Seo Won. Yeo Rum mengaku sudah
“Nah, kau
harus makan sampai habis. Kau tampak kurus.” Komentar Seo Won lalu keluar dari
lift. Yeo Rum hanya diam saja.
Manager
Gong kaget mengetahui Yoon Seo akan datang ke
Pesta penyambutan, menurutnya tak perlu datang karena mungkin Yoon
Seo mabuk dan membuat kesalahan. Yoon
Seo meminta agar Manager Gong tak perlu khawatir
“Aku akan
mengawasi yang aku minum. Setidaknya aku harus meminum satu gelas karena
pestanya untukku... Ngomong-ngomong, aku akan meneleponmu saat pesta selesai.”
Ucap Yoon Seo
“Baiklah.
Aku akan menunggu di suatu tempat sekitarnya, jadi hubungi aku. Jangan minum
terlalu banyak, oke?”pesan Manager Gong khawatir.
“Hyuk
Joon Oppa, aku Oh Yun Seo. Apakah kau
benar-benar berpikir bahwa aku akan membodohi diri sendiri? Aku akan
mempertahankan citra ku yang elegan dan halus, jadi jangan khawatir.” Ucap Yoon
Seo yakin.
**
“Apa yang aku katakan... adalah bahwa aku hanya
ingin melakukan yang terbaik. Aku hanya ingin pujian, itu saja. Itu sebabnya
aku melakukan apa yang aku lakukan. Kau tahu itu kan?” ucap Yoon Seo mulai
mabuk
“Ya,
tentu saja aku tahu kerja keras yang kau lakukan.” Kata Yoon Yuk setuju.
“Kau
tampaknya minum terlalu banyak.” Komentar CEO Yeon. Yoon Seo mengeluh dengan
Jung Rok yang membentak dan bahkan meremehkan.
“Mungkinkah
dia memiliki masalah kemarahan?” ucap Yoon Hyuk menanggapinya. Yoon Seo pikir
juga seperti itu. CEO Yeon hanya duduk mendengarkan.
“Sebelumnya
hari ini, aku membuat kesalahan yang bisa dilakukan siapa saja dengan mudah, tapi
wajahnya masih berubah masam.” Keluh Yoon Seo. Yoon Hyuk juga sikap Jung Rok
memang seperti itu.
“Bagaimanapun,
kenapa di bumi ...apakah Pak Kwon tidak ada di sini? Ada sesuatu yang perlu aku
katakan kepadanya.” Kata Yoon Seo akhirnya jatuh dimeja dan tertidur.
Para
wanita melihat Yoon Seo tak kuat untuk minum, CEO Yeon pikir kalau mereka harus
menunggu sampai Yoon Seo menangis sedikit dan merasa kasih karena Yoon Seo dan
Jung Rok tak akur. Yoon Hyuk pikir itu yang seharusnya yang dikatakan
“Ini
tidak akan terjadi jika Kau mengirimnya kepada ku sebagai gantinya. Aku akan
membimbingnya dan membantunya beradaptasi.” Ucap Yoon Hyuk
“Dan
berkencan dengannya.” Sela Min Hee. Yoon Hyuk tanpa sadar membenarkan lalu
mengeluh dengan yang dikatakan Min Hee.
“Maafkan
aku. Aku hanya berpikir bahwa Kau tertarik padanya.” Ucap Min Hee.
“Aku
tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak tertarik”kata Yoon Hyuk. CEO Yeo mengeluh
karena Yoon Hyuk yang berani tertarik pada Yoon Seo.
“Bukannya
aku tidak kekurangan apapun. Aku memiliki penampilan yang baik, kepribadian
yang hebat, uang, dan bakat. Juga, aku anak yang baik.” Kata Yoon Hyuk bangga
“Anak
laki-laki mama.” Komentar Min Hee. Yoon Hyuk membenarkan lalu mengeluh dengan
Min Hee yang selalu menyela.
“Bu Dan,
apakah Kau mencoba untuk membuat ku jengkel?” keluh Yoon Hyuk
“Tidak,
tentu saja tidak. Mengapa aku harus? Aku minta maaf atas hal tersebut... Apa
yang salah dengan ku?” ucap Min Hee memiluh untuk minum.
“ Apakah
tidak apa-apa untuk melanjutkan seperti ini? Dia dan Pak Kwon, maksudku.” Kata
Eun Ji khawatir.
“Menurut
tabloid, Bu Oh dikatakan memiliki temperamen yang baik. Bagaimana jika dia
merobek kantor satu hari?” ucap Hae Young khawatir.
“Jangan
khawatir. Sebelum itu terjadi, Aku akan melakukan pekerjaan ku sebagai CEO dan
menengahi perselisihan mereka.” Kata CEO Yeon
“Ngomong-ngomong,
dimana Pak Kwon? Apakah dia disini? Dimana dia?” tanya Hae Young
Yoon Seo
terbangun dimatanya melihat Tuan Lee sebagai Jung Rok lalu berkomentar Apa yang
terjadi pada wajah Jung Rok berpikir akibat
alkohol dan mengeluh karena terlihat lebih menakutkan dari menit ke
menit.
Jung Rok
sedang makan bersama klienya merasa ini kepentingan terbaik untuk menyelesaikan
alih-alih pergi ke pengadilan. Klien membenarkan kalau dirinya seorang pria yang
dihormati oleh rekan-rekannya dan di komunitasnya.
“Aku
tidak ingin terlihat buruk dengan menuntut seseorang ... atas masalah dengan
anjing. Namun, karena gonggongan anjing itu, anak ku tidak bisa fokus pada
studinya. Dia masih belum diterima di universitas.” Ucap si kakek. Jung Rok
mengaku sudah tahu.
“Dia sudah
berupaya keempat. Jika dia...” kata Kakek ingin curhat tapi Jung Rok
memotongnya.
“Maaf,
tapi hanya itu yang aku punya waktu.” Kata Jung Rok. Si kakek pun menawarka
Jung Rok agar minum denganya.
“Sudah
menjadi peraturan ku untuk tidak minum dengan klien. Dan Juga...” ucap Si kakek
dan Jung Rok melihat CEO Yeon sudah menelpnya.
“Aku akan
duduk dengan pengacara lawan segera.” Kata Jung Rok akan pergi, si kakek tetap
ingin menuangkan minuman untuk.
“Maaf,
tapi kau harus memaafkan ku... Selamat malam.” Ucap Jung Rok bergegas pergi.
Yoon Hyuk
menelp ibunya ingin tahu pendapatnya tentang selebritas untuk menantu
perempuan. Ibu Yoon Hyuk seperti tak setuju, Yoon Hyuk mengeluh meminta agar bisa
mengizinkan, saat itu CEO Yeon dkk keluar dari ruangan, Ia pun buru-buru
menutup telpnya.
“Apakah
kita akan ke babak dua? Ada bar anggur di seberang jalan.” Ucap Yoon Hyuk
“Mari
kita selesai malam ini. Semua orang kelelahan, dan Bu Oh masih mabuk.” kata CEO
Yeon
“Tapi
masih terlalu dini untuk menyebutnya malam. Lalu dimana Bu Oh?” kata Yoon Hyuk.
CEO Yeon pikir akan dijemput managernya.
“Ah...
Maksud ku sepupunya... Dia di telepon memintanya untuk menjemputnya.”ucap CEO
Yeon panik
Eun Ji
melihat jam tanganya meminta agar pamit pergi lebih dulu karena sudah waktunya
bagi Jin Hee untuk keluar dari akademi. CEO Yeon mempersilahkan dengan Tuan Lee
karena pergi ke arah yang sama.
“ Seperti
busa di atas bir hari ini, Aku harap kau menghabiskan malam yang kaya dan
lancar.” Kata Tuan Lee dan akhirnya pamit pergi.
“Tahan.
Busa bir? Apa maksudnya, Pak Yeon?” tanya Hae Young bingung. CEO Yeon mengaku
tak tahu.
Min Hee
tiba-tiba melihat Jung Rok datang, CEO Yeon mengeluh Jung Rok datang terlambat
dan sudah menunggu sangat lama. Jung Rok mengaku Pertemua memakan waktu lebih lama dari yang
dikira. Saat itu Yoon Seo melihat Jung Rok keluar dari ruangan.
“Pak Kwon,
mengapa kau datang sekarang? Aku punya banyak ... hal-hal untuk memberitahumu!”
ucap Yoon Seo yan berjalan sepoyongan.
“Apakah
kau mabuk?”ucap Jung Rok. Yoon Seo mengelak kalau tidak mabuk sama sekali.
“Pengacara
Kwon Jung Rok. Saat kita masih sadar, ayo kita bicara serius!” kata Yoon Seo
lalu berlari ke arah Jung Rok.
Jung Rok
melihat Yoon Seo mengarah padanya memilih untuk menghindar. Seorang Bibi
mendorong trolly sampah, Yoon Seo pun akhirnya menabraknya akhirnya meluncur
dan terjatuh dilantai. Semua orang hanya bisa melonggo
“Apakah
Kau baru saja melemparkan ku ke tanah?” ucap Yoon Seo sinis. Semua pun menatap
dengan kaget dan menyalahkan Jung Rok yang tak menangkapnya. Jung Rok seperti
serba salah.
Jung Rok
pulang kerumah, Seo Won sudah menunggu didepan rumah menyapanya. Jung Rok heran
melihat Seo Won ada didepan rumahnya. Seo Won memberitahu kalau mulai bekerja besok jadi datang terburu-buru,
dan tidak punya tempat tinggal.
“Jadi
kenapa?” ucap Jung Rok merasa tak ada hubungan denganya.
“Biarkan
aku tinggal bersamamu... Kau sudah makan malam? Kau terlambat.” Kata Seo Won.
Jung Rok mengeluh mendengarnya.
“Ayo
masuk... Aku kedinginan sekarang. Aku menunggu di sini selama dua jam.” Kata
Seo Won. Jung Rok pun tak bisa menolaknya.
Seo Won
masuk rumah merasa sangat hangat dan menyenangkan di rumah Jung Rok. Ia pun duduk disofa mengaku sudah mendengar Jung
Rok memiliki seorang sekretaris baru dan baru saja melakukan pesta penyambutan.
Jung Rok heran Seo Won yang mengetahuinya.
“Joon Gyu
memberitahuku... Bahwa dia wanita yang luar biasa.” Ucap Seo Won
“Apakah
dia memberitahumu siapa dia?” tanya Jung Rok. Seo Won mengaku Tidak.
“Mengapa?
Apa kau tahu dia?”ucap Seo Won penasaran. Jung Rok pikir Seo Won tidak harus
tahu. Seo Won makin penasaran ingin tahu siapa orangnya.
“Bagaimana
dengan Yeo Reum? Apakah kau bertemu dengannya?” tanya Jung Rok mengalihkan
pembicaraan.
“Secara
singkat... Dia bahkan tidak menatapku dengan baik” keluh Seo Won. Jung Rok
pikir apa yang diharapkan temanya itu. Seo Won juga berpikir seperti itu.
“Dia
kehilangan berat badan... Dan dia masih cantik.” Akui Seo Won. Jung Rok menoleh
kaget
“Tempat
ini sangat cocok untuk dua orang. Haruskah kita hidup bersama?” kata Seo Won
mengalihkan pembicaraaan.
“Jika kau
dapat tidur di sofa tanpa selimut, sesuaikan diri mu.” Kata Jung Rok. Seo Won
menanyakan gimana dengan Jung Rok. Jung Rok meminta agar Seo Won jadi pergi
saja.
“Tidak,
aku akan tinggal... Apakah kau punya bir di lemari es? Tentu saja kau pasti
punya” ucap Seo Won lalu pergi ke dapur.
Yoon Seo
menjerit malu dengan kejadian tadi. Manager Gong meminta Yoon Seo agar tenang
karena bukan sesuatu yang membuatnya malu padahal Seorang aktris seharusnya tidak merasa
seperti itu!
“Mengapa?
Bukankah ini cara terbaik untuk mengekspresikan perasaan ku saat ini? Aku
sangat terhina sebelumnya, dan aku benar-benar ingin mati.” Jerit Yoon Seo.
Manager Gong bisa mengerti.
“Kwon
Jung Rok, brengsek itu... Bagaimana dia bisa melemparkan ku ke tanah?” ucap
Yoon Seo marah
“Ketika
aku mendengarnya, dia tidak benar-benar menjatuhkan mu. Benar. Jika si brengsek
itu baru saja menangkapmu, maka Kau tidak akan jatuh begitu menyedihkan seperti
itu. Apakah perlu biaya untuk mengambil seseorang agar tidak jatuh atau apa?
Dasar.. Pengacara murah itu.” Ucap Manager Gong mencoba menenangkan hati Yoon
Seo
“Itu yang
aku katakan! .. Aku tidak akan melupakan hal ini... Aku akan membalas dendam
padanya. Tapi Bagaimana akuakan membalas dendam? “ kata Yoon Seo marah
“Aku akan
membalaskan dendammu! Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mencincangnya?”
ucap Manager Gong
“Tidak,
aku akan melakukannya sendiri.” Kata Yoon Seo, Manager Gong kaget berpikir Yoon
Seo akan mencincangnya.
“Tidak...
Aku akan menjadi sekretaris yang sempurna, dan menjadikannya seseorang yang
tidak bisa melakukan apa pun tanpa aku. Setelah aku tiba-tiba berhenti setelah
tiga bulan, maka dia akan menyadari betapa pentingnya aku dan menangis dengan
sedih.” Ucap Yoon Seon penuh semangat.
“Kedengarannya
seperti membalas dendam pada mantan pacar.” Komentar Manager Gong.
“Aku akan
menghancurkanmu, Kwon Jung Rok. Aku akan membalas dendam dan membuatnya
membayar!” kata Yoon Seo yakin.
Manager
Gong mengantar Yoon Seo menyakinkan kalau kantor masih kosong. Yoon Seo yakin
karena Pekerjaan dimulai jam 9 pagi, dan baru jam 8 pagi sekarang. Manager Gong
pikir akan memalukan jika kmenabrak siapa pun tapi Yoon Seo harus pergi ke
kantor dan tetap bekerja.
“Benar.
Aku akan tetap fokus pada pekerjaanku seperti orang gila, jadi aku akan tinggal
di kantor ku dan fokus pada apa-apa selain kerja.” Ucap Yoon Seo
“Fokus?
Wow, aku suka kata itu... Ide bagus. Yun Seo, kamu harus bekerja seperti orang
gila hari ini!”kata Manager Gong dan baru sadar kalau Yoon Seo sudah turun dari
mobil.
“Aku
harap dia tidak menjadi terlalu gila.” Kata Manager Gong menyakinkan.
Yoon Seo
masuk ruangan kaget melihat Tuan Lee sudah datang. Tuan Lee mengaku hanya
mengambil daun sebagai pembatas bukunya. Yoon Seo terlihat malu bergegas masuk
ruangan. Min Hee dkk keluar dari pantry, Hae Young ingin tahu keadaan Yoon Seo.
Yoon Seo mengaku baik-baik saja dengan menahan malu.
“Apakah
kau baik-baik saja? Apakah kau tidak mendapatkan memar?”kata Hae Young. Yoon
Seo mengaku baik-baik saja. Eun Ji
bingung apa yang dimaksud.
“Dia
benar-benar jatuh ke tanah tadi malam... Lalu Pak Kwon bergabung dengan kami
agak larut malam, dan Bu Oh berlari ke arahnya mengatakan punya sesuatu untuk
dikatakan.” Cerita Hae Young mengebu-gebu, Yoon Seo panik dan menahan malu.
“Tapi dia
tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan mulai tersandung di sana-sini. Pak Kwon
tidak meraihnya dan hanya menghindarinya, jadi dia jatuh.” Cerita Hae Young
“Ya ampun.
Pak Kwon menghindarinya? Bukankah ini sangat mengecewakan?” kata Min Hee
menahan tawanya.
“Jadi Bu
Oh berusaha mati-matian untuk tidak jatuh. Dia mendorong tempat sampah dan
berlari ke ujung lorong, tapi akhirnya jatuh.” Ucap Hae Young. Eun Ji merasa
tak mengerti ceritanya.
“Apa
maksudmu, dia mendorong tempat sampah dan berlari?” kata Eun Ji binggung.
Akhirnya
Min Hee memperagakan dengan kursi seperti tempat sampah beroda lalu terjatuh.
Yoon Seon meminta agar menghentikanya. Min Hee meminta maaf mengaku hanya ingin
membantu Eun Ji memahami. Yoon Seo sangat malu memilih untuk pamit masuk lebih
dulu.
“Astaga,
ini sangat memalukan.... Tunggu. Mengapa mereka semua datang begitu pagi?”
keluh Yoon Seo didalam ruanganya.
Jung Rok
masuk kantor, CEO Yeon baru datang langsung menyerangnya merasa kalau Jung Rok
sangat jahat. CEO Yeon mengeluh dengan
sikap Jung Rok tadi malam. Jung Rok merasa tak mengerti maksudnya. CEO Yeon
menyindir Jung Rok yang tak tahu dengan kesalahanya.
“Kau
harusnya meraih Yun Seo. Bagaimana kau bisa ... Bagaimana kau bisa menghindar
seperti itu?” ucap CEO Yeon memperagakan gaya Jung Rok
“Kapan
aku mengangkat kaki ku seperti itu? Aku hanya berbalik sedikit.” Keluh Jung Rok
“Kau berbalik
dan mengangkat kaki mu... Jika seseorang akan jatuh, itu adalah naluri untuk
meraihnya. Apa kau tak bisa melihat!! Seperti
insting. Kau seharusnya menangkap itu. Kenapa kau menghindar? Astaga”keluh CEO
Yeon
“Bagaimanapun,
ini melegakan kita sendirian. Bagaimana jika orang lain melihatnya? Orang-orang
mungkin memposting gambar dan mencoba mempermalukan Yun Seo. Tapi, aku tidak
tahu apakah Yun Seo akan mampu menangani ini. Seorang aktris seperti dia
dipermalukan di depan semua orang itu. Bagaimana jika dia bilang tidak akan
datang kerja mulai sekarang?” ucap CEO Yeon marah
“Apa Dia
mungkin tidak datang kerja?” kata Jung Rok panik, CEO Yeon melihat tatapan Jung
Rok berpikir akan menantikannya.
“Jika Yun
Seo berhenti datang untuk bekerja, Kau harus berhenti datang juga.” Tegas CEO
Yeon mengancam
Jung Rok
pikir CEO Yeon serius mengatakanya. CEO Yeon mengaku hanya bercanda meminta
agar Jung Rok bisa bersikap baik padanya dan mengajak agar jadi pria yang baik
pada Yoon Seo setidaknya demi sepupunya. Jung Rok mengeluh karena bahkan belum
pernah melihat sepupu CEO Yeon. CEO Yeon mengaku aklau sepupunya terlihat imut.
Jung Rok
masuk dengan CEO Yeon, Yoon Hyuk langsung menyindir dengan sikap Jung Rok
semalam yang menurutnya kelewatan dan merasa sangat kecewa. Eun Ji mengaku juga
mendengar apa yang terjadi,menurutnya Jung Rok terdengar sedikit jahat kemarin.
“Dia
tidak sedikit jahat. Dia benar-benar jahat. Yoon Seo tampak sangat kesal hari
ini. Apa yang akan kau lakukan sekarang?” kata Hae Young saat Jung Rok akan
melangkah masuk.
“Alih-alih
mendapatkan buket bunga di pesta penyambutannya, dia mendapat buket penghinaan.
Jadi tentu saja, dia kesal. Mengapa kau melakukan itu padanya?” komentar Min
Hee ikut juga bicara saat Jung Rok baru satu kali melangkah. Jung Rok menatap
sinis.
“Maafkan aku.
Aku ingin meminta maaf jika aku membuatmu kesal.” Kata Min Hee membungkuk
ketakutan.
Jung Rok
akhirnya masuk ruangan, Yoon Seo menawarkan secangkir kopi. Jung Rok menolak.
Yoon Seo pikir kalau membutuhkan bantuan
jangan ragu untuk memberi tahunya karena sudah memutuskan untuk menjadi
sekretaris yang sempurna mulai dari hari
ini
“Tentang
kemarin...” ucap Jung Rok. Yoon Seo berpikir Jung Rok mencoba meminta maaf
“Aku
dengan senang hati akan menerima permintaan maafnya.” Gumam Yoon Seo bahagia.
“Kau
benar-benar mabuk kemarin. Itu bukan pemandangan yang menyenangkan untuk
dilihat.. Aku pikir kau harus menahan diri . dari minum terlalu banyak mulai
sekarang.” Ucap Jung Rok
“Omong
kosong macam apa ... Kau harus meminta maaf kepada ku, tidak memberi ku
nasihat.” Keluh Yoon Seo. Jung Rok mengeluh untuk meminta maaf.
“Aku
jatuh kemarin karena kau.” Kata Yoon
Seo, Jung Seo pikir bukan karena dirinya tapi Yoon Seo jatuh sendiri.
“Jadi,
apakah Kau memberitahuku ... Kau tidak melakukan kesalahan? Aku merasakan
tanggung jawab moral.” ucap Yoon Seo. Jung Seo merasa aneh Tanggung jawab
moral?
“Pembunuhan
lalai... Kau melangkah ke samping bahkan ketika kau tahu . bahwa aku bisa terluka
jika kau tidak menangkap ku. Kau mengabaikan orang yang terlalu mabuk untuk
berdiri.” Ucap Yoon Seon
“Kau tahu
beberapa hal tentang hukum.” Komenta Jung Rok. Yoon Seo bangga pasti tahu
karena kuliah di fakultas hukum.
“Itu
bukan poin utama. Jika kau memiliki kontra dokumen, aku ingin mendengarnya.”
Kata Yoon Seo
“Lalu
bagaimana dengan fakta bahwa kau minum sampai terbuang sia-sia? Aku yakin kau
sudah tahu bahwa akan sangat berbahaya untuk minum sebanyak itu kemarin Dan itu
juga bisa dianggap sebagai kelalaian besar.” Kata Jung Rok lalu bergegas masuk
ruangan.
“Dia
hanya bilang "Bye, kalau begitu"? Serius? Dia sangat menyebalkan.”
Ucap Yoon Seo menahan amarah.
Kepala
bertemu dengan Seo Won diruangan ingin tahu
rasanya kembali. Seo Won mengaku hanya bersyukur karena diminta untuk
kembali dan mengira ini sebabnya mereka mengatakan koneksi itu penting. Kepala
bertanya apakah Seo Won melihat semua file kasing.
“Aku
minta maaf karena membombardir mu dengan pekerjaan segera setelah kau di sini.”
Ucap kepala
“Bukankah
itu sebabnya kau memintaku untuk kembali? Omong-omong, bukankah CEO Jung Ji Ho
pria yang baru saja didakwa untuk
berjudi di luar negeri?” kata Seo Won
“Ya, Tuan
Park di Kejaksaan bertanggung jawab atas kasus itu. Sementara itu, aku ingin
kau memeriksa penggelapan.” Jelas kepala. Seo Won bertanya apakah ada buktinya.
“Seseorang
melaporkannya kepada kami. Ada rumor tentang itu sebelumnya, tapi kita tidak
bisa menuntutnya.” Kata Kepala. Seo Won ingin tahu kenapa tak bisa. Kepala ingin tahu apa yang dipikirkan Seo
Won.
“Apakah
kau mencoba membuat ku bertanggung jawab penuh untuk itu?” tanya Seo Wo
“Tidak,
hanya saja tidak ada yang bisa menyelidikinya
kecuali orang gila sepertimu.”ucap Kepala
“Nah,
jika itu seberapa tinggi kau memikirkan aku, Aku akan melakukan yang terbaik
untuk menggali apa yang aku bisa.” Ucap Seo Won yakin
“Kau
tidak akan dapat melakukannya sendiri. Aku akan mengirim seseorang yang dapat
membantu, jadi berikan yang terbaik.” Kata Kepala. Seo Won pun mengucapkan
terimakasih.
Seo Won
keluar ruangan melihat Yeo Rum berjalan masuk ruangan, tatapan seperti masih
mengharapkan tapi hanya bisa menatapnya. Akhirnay Ia masuk ruangan, Dua
pegawainya menyapa sebagaiJaksa Kim Se Won. Seo Won pun pun membalas dengan
ramah.
“Aku Kim
Hyung Sik, rekan kerjamu” ucap pegawai pria dan pegawai wanita sebagai Yoo Hyun
Ji, seorang staf administrasi.
“Aku
berharap dapat bekerja sama dengan mu.” Kata Seo Won, saat itu seorang wanita
masuk dengan kardus ditanganya.
“Aku
Jaksa Lee Joo Yeong. Aku membantu Jaksa Park Seo Yeon dengan kasus perjudian di
luar negeri, jadi aku tahu betul tentang Jung Ji Ho. Maka kita akan dapat
melanjutkan dengan cepat.” Ucap Jaksa Lee penuh semangat
“Atur
barang-barang mu. Kalau begitu mari kita mulai dengan briefing. kita akan
mengadakan pertemuan dalam tiga menit.” Kata Seo Won masuk ruangan.
“Tiga
menit? Bagaimana kita bisa bersiap dalam tiga menit? Aku memang mendengar
desas-desus tentang dia Bahkan lebih lama untuk memasak kari.” Bisik Hyun Ji.
Hyung Sik pun setuju.
Jung Rok
mendengar deringan telp dan ingin mengangkatnya, tapi Yoon Seo mengangkatnya
lebih dulu dengan ramah. Jung Rok merasa tak ada gunanya menjawab karena akan
berjalan keluar dari ruangan. Tapi saat akan keluar ruangan telp di ruangan
berbunyi.
“Apa yang
sedang kau lakukan? Aku meneruskan panggilan mu. Dia adalah Kim Myung Hwan,
klienmu.” Ucap Yoon Seo sudah bisa mengalihkan panggilan. Akhirnya Jung Rok pun mengangkat telp di
ruanganya.
“Ya, ini
Kwon Jung Rok... Aku akan menemuimu dalam satu jam.” Kata Jung Rok ditelp lalu
menatap Yoon Seo yang sudah berubah tak seperti sebelumnya.
Jung Rok
memberitahu Yoon Seo kalau keluar untuk menemui klien. Yoon Seo mempersilahkan.
Jung Rok berpikirt tak bisa makan siang dengan Yoon Seo hari ini. Yoon Seo
pikir tak perlu khawatir karena akan mengurus makan siangnya sendiri. Jung Rok
pun pamit pergi.
“Astaga,
apa yang akan aku makan untuk makan siang?” ucap Yoon Seo panik setelah Jung
Rok pergi.
**
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar