PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yoon Seo
terbangun dari tidurnya mengeluh karena pagi-pagi sudahm mengirimkan pesan.
Tapi ternyata Jung Rok yang mengirimkan pesan “Aku akan terlambat satu jam, karena
akan bertemu klien.” Senyuman Yoon Seo terlihat bahagia
“Baik,
aku mengerti.” Hari ini dingin, kenakan pakaian hangat.” Balas Yoon Seo lalu
berpikir pesannya terlihat berlebihan. Tapi Jung Rok dengan cepat membalasnya
[Oh Jin Shim juga kenakan pakaian hangat.] Wajah Yoon Seo langsung bahagia.
“Dia
menyuruhku mengenakan pakaian hangat, jadi kukenakan pakaian hangat. Pink
selalu memancarkan aura... Ini Sangat cantik.” Ucap Yoon Seo melihat bajunya di
cermin dan siap pergi berkerja.
Jung Rok
masuk ke dalam lift, saat itu seseorang meminta agar tak menutup pintunya. Tuan
Yeon bergegas masuk lift, melihat Jung Rok ada di lift menyapanya. Jung Rok
heran karena Hari ini pun bertemu dengan Tuan Yeon di lift meskipun telat satu
jam setelah bertemu klien.
“Siapa
pun yang mendengarmu mungkin berasumsi aku menunggumu di lift setiap pagi. Aku
datang telat karena bertemu klien juga. Oh ya, aku punya kabar baik.” Kata Tuan
Yeon penuh semangat.
“Aku tak
ingin tahu. Aku tak pernah senang dengan apa yang kau sebut kabar baik.” Kata
Jung Rok.
“Kali
ini, beneran... Aku punya dua berita yang luar biasa. Mana yang ingin kau
dengar terlebih dahulu? Yang lumayan bagus atau yang sungguh bagus.” Ucap Tuan
Yeon. Jung Rok hanya diam seperti tak peduli.
“Oke,
karena pria bermain pada skala besar, akan kumulai dengan berita besar. Firma
Hukum "ALWAYS" sepertinya akan mengambil kasus besar. Aku 99 persen
yakin. Sesudah mengambilnya, kita akan menjadi pusat perhatian.” Kata Tuan Yeon
yakin
“Kasus
seperti apa itu?” tanya Jung Rok penasaran. Tuan Yeon berbisik kalau itu
rahasia.
“Kali ini
kuberitahu berita kecilnya... Malam hari ini akan makan-makan perusahaan.” Kata
Tuan Yeon. Jung Rok tak peduli memilih keluar dari lift.
“Pengacara
Kwon ! Kenapa tak jawab apa-apa? Kubilang malam ini makan-makan perusahaan.”
Kata Tuan Yeon mengikutinya dari belakang.
“Aku tak
akan ikut.” Tegas Jung Rok. Tuan Yeon tahu kalau Jung Rok yang tak pernah ikut.
“Kenapa kau
tak bisa bersenang-senang bersama orang-orang?” keluh Tuan Yeon melihat Jung
Rok masuk ruangan.
Jung Rok
masuk ruangan meminta maaf karena datang terlambat. Yoon Seo tersenyum menyapa
Jung Rok akhirnya datang. Jung Rok hanya bisa melonggo melihat semua meja Yoon
Seo bertema warna pink lalu bertanya Apa semua ini. Yoon Seo yakin kalau
mejanya terlihat cantik.
“Musim
semi tepat di depan mata, jadi kuhiasi mejaku dengan nuansa berwarna pink.”
Kata Yoon Seo
“Musim
semu mungkin akan segera tiba, tapi kantor firma hukum berwarna pink sangat...”
ucap Jung Rok mengaruk-garuk kepala tadan bingung.
“Lalu Apa
Tak boleh? Apa kau sadar seorang Pengacara
dengan melakukan itu berarti melanggar hak kebahagiaan dan kebebasan seseorang.
Kau pasti tahu itu, kan?” kata Yoon Seo. Jung Rok kaget Yoon Seo tahu tentang
hal itu.
“Kau
bilang begitu waktu di Teater Drive-in. Ingatanku baik, aku ingat semuanya.”
Kata Yoon Seo. Jung Rok pasrah menyuruh Yoon Seo melakukan semaunya.
Jung Rok
masuk ruanganya dan shock melihat ada beberapa barang yang berwarna pink dan
bertanya ada yang dilakukan Yoon Seo pada mejanya. Yoon Seo pikir Sepetinya tak
sopan jika hanya menghias mejanya. Jung Rok mengaku lebih suka hitam daripada
pink.
“Meskipun
kau suka hitam, splash pink di sana-sini
akan meningkatkan moodmu. Hak kebahagiaan dan kebebasaanku jaminlah juga.” Ucap
Yoon Seo. Tapi Jung Rok seperti tak suka.
“Baiklah.
Akan kusingkirkan.” Kata Yoon Seo mengambil semua barang dengan wajah cemberut.
Jung Rok
mengeluh melihat alas duduk bentuk Stroberi lalu melihat note pink menyuruh
agar Yoon Seo membawanya. Yoon Seo pikir Jung Rok bisa menyimpanya karena Ketika
tak ada maka Jung Rok dapat menulis catatan dan menempelkannya di mejanya.
“Dengan
begitu, kita tak akan lupa.” Ucap Yoon Seo sinis dan pamit pergi. Jung Rok
binggung dengan sikap Yoon Seo yang
marah.
Jung Rok
menerima telp mengatakan akan segera mengirim sertifikasi konten lalu menulis
note karena Yoon Seo tak ada dimeja [Mohon kumpulkan sertifikasi konten untuk Bu
Jung.] Yoon Seo pun membalasnya dengan note [Baik.]
Yoon Seo
masuk ruangan memberikan note diatas meja dengan senyuman. Jung Rok membaca
note heran karena bisa mengatakan saja lalu kembali menuliskan note [Ajukan permohonan agar
sidang Tuan Park dipindahkan ke Selasa depan.]
Yoon Seo
membalasnya [Sudah
dipindahkan ke Jam 15:00 tanggal 26 Februari] dengan menemplekan
dilayar komputer. Keduanya saling mengirimkan note dalam hal pekerjaanya.
[Terapkan
untuk komisi dokumen mengenai kasus Tuan Baek di Kantor Kejaksaan Distrik
Cheongju.] Tulis Jung Rok. Yoon Seo menulis semuanya sudah dilakukan.
[Periksa
tenggat waktu Tuan Han untuk banding dan beri tahu dia.] perinta Jung Rok. Yoon
Seo membalas “Tenggat
waktunya tanggal 27, dan dia akan naik banding.”
[Kerja
bagus. Maaf memberimu terlalu banyak tugas.] Tulis Yoon Seo. Yoon Seo membalas
“Jangan sungkan. Kapan pun, semuanya, berapa pun, beritahu aku.”
Keduanya
saling mengirimkan pesan, Jung Rok menempelkan semua note yang ditulis Yoon
Seo. Sementara Yoon Seo menyimpan dalam laci terlihat sangat bahagia.
Moon Hee
menelp Thunder Express dari Firma Hukum "ALWAYS" lalu memberitahu
kalau punya paket yang harus dikirim oleh kurir. Pegawai meminta agar menunggu,
Moon Hee terlihat bahagai akan ada kurir yang mengirimkan barang.
“Aku
penasaran apa yang akan dia pikirkan. Apa Orang itu suka aku Atau tidak? Dia
suka aku atau tidak?” ucap Moon Hee penasaran lalu melihat jeruk dan akan
mencobanya.
Ia
memakan jeruk dengan menghitung pilihan apakah pria itu suka atau tidak dengan
cara bergantian. Saat itu Yoon Seo masuk ruangan berkomentar kalau pria itu
pasti menyukainya. Moon Hee kaget langsung menghabiskan semua jeruk dimulutnya.
“Tapi, aku
pernah lihat orang menghitung keberuntungan dengan kelopak bunga, tidak dengan
jeruk keprok.” Komentar Yoon Seo mengambil botol air minum dikulkas.
“Pertama
kalinya juga bagiku. Aku hanya tak tahu apa yang dia pikirkan tentangku.” Akui
Moon Hee.
“Orang
seperti apa dia? Apa itu cinta sepihak?” tanya Yoon Seo penasaran. Moon Hee
juga tak tahu.
“Aku
yakin dia juga tertarik. Apa Kau mau dengar?
kata Moon Hee. Yoon Seo mengaku sangat penasaran.
kata Moon Hee. Yoon Seo mengaku sangat penasaran.
“Dia
bekerja di layanan kurir yang sering ditelpon firma hukum kita. Nada suaranya
berubah ketika menyapaku. Dia merendahkan suaranya jika dengan orang lain, tapi
menaikan suaranya jika denganku. Dia pasti senang bertemu denganku, kan?”
cerita Moon Hee
“Itu
belum semuanya. Perusahaan mengeluarkan gantungan kunci sesudah lima
pengiriman, tapi meskipun aku hanya menelepon layanan empat kali, aku diberi
gantungan kunci ini secara gratis. Semua orang ingin memberikan sesuatu untuk
yang tercinta.
Yoon Seo
melihat gantungan kunci itu cantik sekali lalu berpikir pasti pria itu
benar-benar menyukainya. Moon Hee tak percaya mendengarnya lalu melihat Yoon
Seo adalah seorang wanita dengan banyak pengalaman hubungan, jadi kata-katanya
tampak dapat dipercaya.
“Aku
sebenarnya belum pernah berkencan.” Akui Yoon Seo. Moo Hee teringat kalau sudah
membacanya di internet, belum pernah berkencan.
“Aku
mungkin tak punya pengalaman hubungan romantis, tapi aku pemberi saran yang
bagus. Apa Kau tak ingat? Aku menjadi pembawa acara TV kencan. Dari apa yang
bisa kukatakan, ini pasti.” Kata Yoon Seo yakin
“Kau
Rahasiakan!” pinta Moon Hee, Yoon Seo menganguk. Akhirnya Moon Hee pun keluar
dari pantry.
Yoon Seo
pikir kalau Moon Hee yang pasti sangat menyukainya lalu melihat jeruk diatas
meja. Ia lalu berpikir apakah jeruk
keprok benar-benar berfungsi dan akan mencobanya. Ia mulai makan sambil membuat
pilihan “Dia menyukaiku or Dia tak menyukaiku.”
Lalu Ia
melihat sisa jeruk ditanganya berpikir kalau dia tak menyukainya, akhirnya memilih
untuk makan semuanya sisa buah jeruk karena hasilnya kalau Pria itu
menyukainya.
Pesan
dari Jung Rok masuk [Oh Jin Shim, waktunya pergi ke persidangan.] Jung Rok pun
membalas kalau dalam perjalanan kesana.
Jung Rok
membela klien diruang sidang, berkata sesudah memeriksa saksi, alibi terdakwa dan
fakta klienya tak ada di tempat kejadian sudah terbukti dengan jelas. Karena
itu, ia meminta untuk memutuskannya sebagai tidak bersalah. Yoon Seo yang duduk
di ruanga pun bisa tersenyum bahagia
“Pengacara
Kwon, kita akan memenangkan persidangan, kan?” ucap Yoon Seo. Jung Rok pikir
mungkin seperti itu.
“Hei,
jangan merendah. Dari senyum wajahmu, sepertinya kau percaya diri. Kau sangat
senang setiap kali menang dan terlahir sebagai pengacara.” Puji Yoon Seo.
“Omong-omong,
kenapa kau menjadi pengacara? Kudengar teman-teman sekampusmu semuanya menjadi
jaksa.” Kata Yoon Seo penasaran.
“Pengacara
menghasilkan lebih banyak uang.” Jawab Jung Rok. Yoon Seo melonggo kaget
mendengarnya.
“Dia
menjadi pengacara karena uang? Dia pria yang jujur. Semakin aku mengenalnya,
semakin menawan dia.” Gumam Yoon Seo bahagia.
Keduanya
berjalan keluar dari pengadilan, Yoon Seo pikir
sudah waktunya makan siang dan mengajak untuk makan bersama. Jung Rok
setuju dan berjalan lebih dulu. Yoon Seo tiba-tiba melihat Yeo Reum berjaaln
kea arah mereka.
“Bagaimana
jika dia ingin minum kopi lagi? Tidak. Karena ini waktu makan siang, dia
mungkin ingin makan siang bersama.” Ucap Yoon Seo panik.
“Apa Kau
tak pergi?” ucap Jung Rok melihat Yoon Seo hanya diam saja. Yoon Seo pun
mengajak bergegas pergi
“Kwon
Jung Rok.”teriak Yeo Reum. Yoon Seo langsung mengalihkan ke arah langit kalau
ada UFO lalu menarik Jung Rok agar bergegas pergi. Yeo Reum kembali memanggilnya, ada akhirnya
Jung Rok pun bisa mendengarnya.
Yeo Reum
bertanya apakah Jung Rok sudah selesai sidang. Jung Rok membenarkan dan
berpikir kalau akhir-akhir ini sering bertemu. Yeo Reum bertanya apakah tak
suka lalu melihat Yoon Seo ikut juga. Yoon Seo memberikan tatapan sinis.
“Jika tak
masalah, bagaimana jika makan siang bersama? Bagaimana dengan pasta?” ucap Yeo
Reum. Yoon Seo panik mendengar Pasta.
“Sebenarnya,
ada sesuatu yang ingin kukatakan.”akui Yeo Reum. Jung Rok bertanya apakah
penting.
“Ya.
Sangat penting dan Ini juga rahasia.” Kata Yeo Reum. Yoon Seo seperti berharap
agar akan diajak.
“Maaf,
tapi bisakah kau kembali duluan?” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget karena harus
Kembali duluan.
Akhirnya
Yoon Seo berjalan sendirian kelas dengan Jung Rok yang memintanya kembali lebih
dulu padahal sudah berjanji makan bersamanya terlebih dahulu dan mengingkarinya
begitu saja.
“Tahukah
kau betapa sukanya aku... sama pasta?” kata Yoon Seo kesal tak ingin mengaku
kalau menyukai Jung Rok.
Di
restoran
Jung Rok
langsung bertanya apa hal penting dan rahasia. Yeo Reum yakin Jung Rok tahu
tentang kasus Im Yun Hee lalu memberitahu kalau Kasus itu, ia yang bertanggung
jawab. Ia menceritakan Nyonya Im diserang
suaminya selama bertahun-tahun.
“Dan
ketika dipukuli, dia membunuh suaminya dengan pisau. Apa ini pembunuhan atau
pembelaan diri? Apa yang kau pikirkan?” ucap Yeo Reum. Jung Rok hanya diam
saja.
“Tapi
begitu pembelaan diri diterima di pengadilan, akan jadi masalah sulit bagi
jaksa, dan kedepannya semua tersangka lainnya akan mulai mengklaim pembelaan
diri. Pengacara akan menyinggung
kasus-kasus sebelumnya dan mengklaim pembelaan diri juga. Bagi kami ini adalah
masalah sensitif.” Kata Yeo Reum mengebu-gebu.
“Sulit
membuat keputusan yang jelas untuk situasi seperti ini.” Ucap Jung Rok.
“Benar,
kan? Aku tak berharap kau memberiku jawaban. Hanya saja, aku sudah mengambil
kasus ini dengan percaya diri, tapi agak bingung.” Akui Yeo Reum.
Keduanya
selesai makan, Yeo Reum menawarkan untuk minum kopi. Jung Rok menolak karena harus
kembali. Yeon Reum pikir masih ada waktu
tersisa. Jung Rok menolak karena masih ada kerjaan lalu bergegas pamit pergi.
“Apa yang
membuatnya begitu sibuk?” ucap Yeo Reum penasaran dan sedih harus berpisah
dengan Jung Rok.
Jung Rok
masuk ruangan kaget melihat Yoon Seo keluar dari ruangan. Yoon Seo mengaku
hanya mengambil notenya karena menurutnya
Orang seperti Jung Rok tak memenuhi syarat memiliki memo berwarna pink.
Jung Rok heran karena berpikir tak harus memenuhi syarat untuk memiliki memo.
“Kenapa? Entah
kapan kau bilang tak menginginkannya. Apa Kau sudah berencana
mengembalikannya?” ucap Jung Rok
“Tidak,
tapi aku penasaran kenapa kau membawanya kembali.”kata Jung Rok
“Aku
dapat melakukan semau hatiku. Jika kau tersinggung, silakan tuntut aku.” Ucap
Yoon Seo.
“Tidak
harus segitunya... Waktu makan siang 20 menit lagi. Mari keluar makan siang.”
Kata Jung Rok
“Aku tak
ingin makan apa pun!” kata Yoon Seo sinis. Jung Rok heran dengan Yoon Seo yang
terus menatapnya seperti itu.
“Tidak...
Aku sering mendengar, kalau aku punya mata yang membara! Seorang aktris harus
memiliki mata yang dapat memikat kamera.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi.
Jung Rok binggung.
Kurir
datang ingin mengambil berkas yang akan dikirim dan pamit pergi. Moon Hee
memanggilnya, Si kurir bertanya Apa ada
sesuatu yang ingin dikatakan. Moon Hee pkir Ini mungkin terdengar mendadak lalu
mengajak untuk ingin makan malam dengannya suatu hari nanti. Kurir bingung.
“Bagaimana
kalau besok? Apa kau ingin pergi makan sesuatu yang enak besok?” ucap Moon Hee
“Sepertinya
besok aku tak akan lapar.” Kata Kurir menolak dengan cara halus.
“Kalau
begitu ayo menonton film. Apa Kau suka film mellow? Bagaimana dengan
"Titicaca Sarang"?” kata Moo Hee.
“Aku
sudah lihat kemarin.” Ucap Kurir, Moon Hee binggung karena baru tayang di
bioskop besok.
“Yah...
Aku akan langsung ke intinya... Aku juga menyukaimu.” Kata Moon Hee. Kurir
binggung karena berpikir dirinya menyukai Moon Hee.
“Makanya
itu, aku ingin menonton film, makan malam denganmu dan mengenalmu lebih banyak.”
Kata Moon He dengan senyuman.
“Maaf,
tapi ini sangat mendadak... Bisakah kau memberiku waktu untuk berpikir?” kata
Kurir. Moon Hee pikir bisa.
“Berapa
lama?” tanya Moon Hee. Si kurir menjawab mungkin sekitar 10 tahu lalu pamit
pergi. Moon Hee sedih karena ditolak lagi.
Jung Rok
keluar dari ruangan memberitahu Yoon Seo kalau akan menemui klien dan langsung
pulang. Yoon Seo mengerti dengan nada kesa dan sinis. Jung Rok ingin tahu Apa
ada sesuatu yang membuat Yoon Seo kesal
terhadapnya.
“Jika karena
tadi aku tak menepati janji untuk makan siang denganmu...” ucap Jung Rok
“Bukan
karena itu.” Kata Yoon Seo mengelak. Jung Rok pun ingin tahu alasanya.
“Apa
harus kujelaskan semuanya secara detail? Konstitusi menyatakan kebebasan untuk
privasi seseorang. Apa Kau tak tahu?” ucap Yoon Seo sinis
“Apa aku
juga mengajarimu itu?” komentar Jung Rok. Yoon Seo mengaku belajar sendiri
“Mengenai
konstitusi pasal 17.. Tapi Bukan itu yang penting sekarang.” Kata Yoon Seo
kesal melihat Jung Rok hanya menganguk-angguk.
“Baik.
Aku akan menghormati kebebasan untuk privasimu.” Kata Jung Rok lalu akan pergi.
“Hei... Biarkan
kutanya satu hal padamu. Antara "Avatar" yang kau lihat pada tahun
2009, dan "What's Worng with that Lawyer" yang kita lihat minggu
lalu, mana yang lebih kau sukai?” ucap Yoon Seo. Jung Rok binggung. “Mana yang
lebih menyenangkan, dan mana yang lebih banyak dalam ingatanmu?” tegas Yoon Seo
“"Avatar"
menarik karena konten yang unik, dan aku suka jalan cerita "What's Worng
with that Lawyer".” Jawab Jung Rok polos.
Yoon Seo
makin marah kalau itu artinya Jung Rok suka keduanya dan bertanya apakah tak
bisa melepaskan keduanya. Jung Rok terlihat binggung, Yoon Seo tak percaya
kalau Jung Rok orang yang sungguh kejam lalu keluar dari ruangan. Jung Rok
melonggo binggung.
Jung Rok
baru saja bertemu dengan klien berjabat tangan akan bertemu pada hari
persidangan. Klienya meminta Jung Rok agar menghubungi jika ada dokumen lain yang dibutuhkan.
“Hubungi
saksi yang akan datang ke persidangan minggu depan, konfirmasi apa dia akan
datang atau tidak, dan kirim dia lokasinya.” Tulis Jung Rok pada Yoon Seo.
Yoon Seo
membalas “oo” yang artinya oke dalam bahasa informal. Jung Rok binggung dengan
sikap Yoon Seo seperti marah-marah padanya.
Tuan Yeon
dengan semua timnya masuk restoran berpikir memesan ruangan pribadi dan
bertanya apakah Yoon Seo tak apa makan di tempat terbuka seperti ini. Yoon Seo
mengaku tak masalah karena hanya akan
duduk di seperti ini.
“Apa Pengacara
Kwon tak akan datang lagi hari ini?” tanya Eun Ji
“Apa Kau
pernah melihat dia datang secara sukarela pada makan malam perusahaan?”
komentar Tuan Yeon
“Di sana.
Dia sudah datang secara sukarela.” Kata Hae Young, Jung Rok sudah duduk dan
melambaikan tangan.
Mereka
akhinya minum bersama sambil bersulang. Tuan Yeon pikir sudah lama tak
berkumpul semua. Moon Hee yang kesal membanting gelasnya, Hae Young Moon Hee
ditolak lagi sama pria dari Thunder Express. Yoon Seo terlihat sedih
mendengarnya.
“Astaga,
kau jatuh cinta padanya secepat kilat, dan ditolak dengan cepat. Pengacara Dan,
kau pasti sangat sibuk. Karena kau ditolak secara rutin seminggu sekali.” ejek
Yoon Hyuk. Moon Hee marah langsung berdiri. Yoon Seo menahanya.
“Omong-omong,
apa yang terjadi? Tadi pagi kau bilang takkan datang. Kenapa berubah pikiran?”
tanya Tuan Yeon. Jung Rok bingung lalu menatap Yoon Seo.
“Kenapa
kau melihat Yoon Seo ? Apa dia alasan kenapa kau di sini?” ucap Hae Young
“Ya, aku datang
untuk menemui Oh Jin Sim” kata Jung Rok. Semua melonggo tak percaya kalau Jung
Rok terang-terangan mengatakanya. “
“Apa Kalian
punya perasaan satu sama lain?” ucap Tuan Yeon, Yoon Seo terlihat kaget dan
binggung.
“Kami tak
punya perasaan satu sama lain. Kenapa membicarakan hal mustahil? Bukan
begitu.”kata Yoon Seo
“Lalu... Kenapa
dia mengatakan hal mencurigakan seperti itu?” kata Yoon Hyuk.
“Tak ada
hal mencurigakan. Aku sungguh kemari hanya untuk menemui Oh Jin Shim. Aku ingin
menanyakan sesuatu padanya.” Kata Jung Rok. Yoon Seo panik kalau Jung Rok akan
mengatakan sesuatu.
“Akhir-akhir
ini, dia bekerja keras dan belajar hukum pada waktu luangnya. Dia sangat
antusias Tapi hari ini, entah kenapa, dia tak sungguh-sungguh dengan
pekerjaannya dan terus jengkel padaku.” Kata Jung Rok
“Kupikir
dia punya alasan bagus, jadi aku datang untuk menyelesaikan kesalahpahaman apa
pun yang mungkin dia miliki... Oh Jin Shim, bisakah beri tahu aku kenapa kau
sangat marah padaku?” kata Jung Rok
“Apa Kau
bertanya di depan semua orang?” kata Yoon Seo makin marah. Jung Rok membenakar
karena ingin mendengar pendapat semua orang.
“Jika
mayoritas mengira akulah yang salah, maka aku bersedia memperbaiki kesalahan.
Jadi jangan merasa tertekan, dan katakan padaku apa yang mengganggumu. Kau
bilang itu bukan karena aku tak makan siang denganmu.” Maka mungkinkah... kau
marah karena aku tak membiarkanmu menghias kantorku dengan warna pink?” ucap
Jung Rok.
Yoon Seo
yang malu meminta Jung Rok berhenti bicara, Tuan Lee ingin tahu apa sebenarrnya
yang mereka bicarakan. Yoon Seo mengaku kalau
suka pink dan aku menghias kantor Pengacara Kwon B dengan beberapa
ornamen pink, tapi tak menyukainya dan
mengaku bukan itu sebabnya marah.
“Lalu apa
kau marah karena aku memberimu banyak pekerjaan hari ini? Apa itu karena aku
terus memberimu memo pad untuk melakukan sesuatu?” ucap Jung Rok binggung
“Kau sangat
tak manusiawi. Kau harus mendatanginya dan memintanya dengan sopan. Bahkan aku
pun akan kesal jika kau hanya menulis sesuatu di memo pad dan melemparkannya ke
mejaku. Bukankah begitu?” kata Tuan Yeon yakin
“Tidak...
Bukan itu sebabnya aku marah... Sejujurnya, aku tak punya alasan yang masuk
akal. Sepertinya aku bereaksi secara sensitif karena perutku lapar.” Kata Yoon
Seo
Ia lalu
meminta maaf karena menyebabkan kesalahpahaman,
Jung Rok pikir tak masalah dan mengucap syukur karena bisa menyelesaikan kesalahpahaman.
Tuan Yeon pikir tak ada yang serius da mengajak mereka bersulang setelah
berdamai.
Yoon Seo
menolak tapi Jung Rok mengangkat gelasnya lebih dulu akhirnya Yoon Seo pun
terpaksa menyambutnya. Eun Ji pikir Jung Rok pasti merasa nyaman sekarang
karena bisa menyelesaikan kesalahpahamannya. Semu pun bersorak gembira.
Jung Rok
selesai mencuci tangan kaget melihat Yoon Seo seperti sudah menunggu dengan
tatapan sinsi. Yoon Seo mengaku ingin bicara dengannya dengan tatapan sinis.
Jung Rok pikir mereka sudah baikan jadi Apa
lagi yang harus dibicarakan.
“Kenapa
kau melakukan itu? Kenapa kau melakukan itu? Kataku!” ucap Yoon Seo yang mabuk.
Jung Rok tak mengerti maksudnya.
“Itu
masalah pribadi kita. Seharusnya rahasiakan antara kita berdua. Kenapa kau
mengocehkannya di depan semua orang?” kata Yoon Seo marah.
“Kau
bilang "Mengoceh"? Seperti yang kukatakan tadi, aku ingin mendengar pendapat
semua orang. Dan jika aku melakukan kesalahan...” jelas Jung Rok dan langsung
disela oleh Yoon Seo
“Apa Kau
pikir ini persidangan? Tindakan memeriksa siapa yang benar dan siapa yang salah
di depan semua orang tidak berbeda dari persidangan.” Kata Yoon Seo
“Maaf
jika itu menyinggungmu. Tapi kita berhasil menyelesaikan kesalahpahaman...”
ucap Jung Rok
“Apa Kau sungguh
berpikir kesalahpahaman antara kita selesai? Ini Belum ada yang diselesaikan
Apa Kau tahu kenapa? Itu karena ada alasan lain kenapa aku marah padamu.” Tegas
Yoon Seo. Jung Rok bertanya apa itu.
“Kenapa
makan pasta tanpa aku? Kenapa tak mengajakku? Aku ingin makan pasta juga!” kata
Yoon Seo marah
“Jadi ,
kau kesal seharian karena aku tak mengajakmu makan pasta? Ayo kita makan pasta
besok.” Ucap Jung Rok yang tak peka.
“Kenapa
kau lakukan itu? Kenapa makan pasta dengan orang lain? Pasta.... Pasta...
Pasta... Aku ingin makan pasta juga.” Kata Yoon Seo yang mabuk sambil menangis.
Jung Rok binggung.
Jung Rok
pulang ke rumah dengan wajah sendu, Se Won menyapanya lalu membahas kalau
mendengar dari Joo Woo tadi melihat Jung Rok yang makan pasta dengan Yeo Reum hari ini. Jung
Rok mengeluh karena Se Won yang membahas pasta lagi
“Kau
bilang "Lagi"? Aku baru membicarakan.” Kata Se Won. Jung Rok langsung
bertanya kenapa dan ada apa dengan pasta terlihat kesal.
“Aku
cemburu.” Akui Se Won. Jung Rok melonggo binggung karena Se Won mengaku Cemburu
“Tentu
saja. Aku mungkin putus dengan Yeo Reum, tapi bukan berarti aku melupakannya.
Aku jatuh hati pada wanita itu Jadi sangat wajar mengetahui dia makan pasta
dengan pria lain.” Jelas Se Won
“Jika
seseorang marah padamu karena makan pasta dengan orang lain, apa berarti orang itu jatuh hati padamu?”
tanya Jung Rok. Se Won terlihat binggung.
Jung Rok
akhirnya masuk kamar lalu memikirkan kalau Yoon Seo jatuh hati padanya.
Pagi hari
Yoon Seo
dengan wajah sedih mengajak untuk pergi ke laut. Manager Gong heran dengan yang
dikatakan Yoon Seo karena harus bekerja. Yoon Seo tahu kalau harus bekerja
dengan nada pasrah. Manager Gong pun menduga Yoon Seo mabuk kemarin dan membuat
kesalahan lagi.
“Aku
penasaran, siapa yang pertama kali menemukan alkohol?” keluh Yoon Seo. Manager
Gong yakin Yoon Seo pasti melakukannya.
“Aku yang
harusnya penasaran. Siapa di dunia yang bertanggung jawab atas masalah yang kau
buat sepanjang waktu? Apa yang kau lakukan kali ini?” kata Manager Gong. Yoon
Seo mengaku tak tahu.
“Cepat katakan
padaku.. Aku perlu tahu untuk membantumu dari apa pun yang kau lakukan.” Kata
Jung Rok
Yoon Seo
mengaku tak tahu dan meminta Jung Rok agar menurunkan saja. Manager Gong
mengeluh Yoon Seo yang akan sampai karena mereka hampir sampai. Yoon Seo panik karena mereka
sudah sampai kantor dengan cepat.
Yoon Seo
berdiri didepan ruangan kebingunan dengan nasibnya, dan akan dikatakan pada
Jung Rok setelah yang dilakukan semalam. Jung Rok masuk terlihat santai menyapa
sekertarisnya. Yoon Seo pun terlihat
santai akhirnya akan duduk di meja kerjanya.
“Oh Jin
Shim... Tolong periksa apa keputusan persidangan kemarin yang dikirimkan kepada
kita Dan tolong periksa apa pengadilan mengajukan permohonan banding untuk nomor
kasus 2018G-327.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo bisa bernafas lega dan menganguk
mengerti.
“Permisi,
Pengaara Kwon... Mengenai apa yang kukatakan kepadamu kemarin... Aku bertanya
kenapa kau makan pasta bersama orang lain bukannya makan bersamaku.. Aku hanya
mengatakan itu sebagai teman.” Jelas Yoon Seo.
“Teman
katamu?” ucap Jung Rok seperti berharap yang lain. Yoon Seo pikir kalau wanita
cenderung seperti itu.
“Misalnya,
ketika teman dekatmu di sekolah meninggalkanmu dan makan tteokbokki dengan
orang lain, itu sangat mengesalkan. Itu membuatmu merasa seperti kehilangan
teman dekatmu. Kita berdua sudah seperti teman dekat di firma ini.” Jelas Yoon
Seo
“Kau
bilang Teman dekat?” kata Jung Rok seperti menahan amarah. Yoon Seo menegaskan
mereka sungguh teman dekat.
“Kita
bekerja berdekatan, makan bersama, dan menangani kasus bersama. Mana ada yang
sedekat kita? Tapi aku merasa agak kesal saat kau terlihat lebih dekat dengan
orang lain.” Jelas Yoon Seo tak ingin ada salah paham.
“Itu
Kekanak-kanakan, kan? Bukan hanya wajahku saja yang terlihat muda, tapi
mindsetku juga sangat muda. Makanya itu, tolong lupakan apa yang terjadi
kemarin. Mengerti?” ucap Yoon Seo, Jung Rok menganguk mengerti.
Hae Young
masuk ruangan memberitahu kalau Tuan Yeon memanggilnya. Jung Rok yang terlihat
masih binggung akhirnya menganguk mengerti dan berkata pada Yoon Seo akan
segera kembali. Yoon Seo mempersilahkan lalu duduk lemas karena tingkahnya yang
berlebihan.
Jung Rok
masuk ruangan Tuan Yeon bertanya Apa yang ingin dikatakan., Tuan Yeon pikir
sudah mengatakan kemarin kalau punya berita bagus. Jung Rok akhirnya duduk,
Tuan Yeon mengatakan Firma hukum mereka akan menangani kasus besar.
“Apa
sudah diputuskan?” tanya Jung Rok. Tuan Yeon membenarkan lalu dengan bangga
Jung Rok pasti tahu dan meminta berkas yang dibawanya.
“Bukankah
ini kasus Im Yun Hee?” kata Jung Rok melihat berkas ditanganya.
“Ini
kasus terpanas sekarang... Kau Ambil kasusnya dan dapatkan pernyataan pembelaan
diri.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok langsung menolaknya.
“Apa?
Kenapa tidak bisa? Kau harus berterima kasih atas kasus besar ini, bukan
menolaknya.” Ucap Tuan Yeon heran.
“Bukannya
menolak. Aku hanya tak punya waktu. Saat ini aku sedang mengerjakan total 32
kasus.” Jelas Jung Rok
“Tetap
saja... Kau tak bisa melewatkan kesempatan seperti ini.” Ucap Tuan Yeon.
Jung Rok
pikir Jika itu masalahnya maka Tuan Yeon bisa mengambil sendiri kasusnya karena
tak benar-benar sibuk akhir-akhir ini bahkan Siaran TV pun tak ada yang
meminta. Tuan Yeon memperingatakan Jung Rok agar jangan bawa-bawa siaran.
“Lagian
aku pun akan menolaknya setiap ada siaran TV, Sekarang aku punya trauma. Aku
dapat bertahan, tapi mendapat beberapa komentar jahat. Mereka menuliskan "Apa
dia benar-benar lulus ujian? Apa Kau lihat dia gemetar? Mungkin dia bukan
pengacara." Aku sangat terhina, jadi kedepannya jangan menyinggung siaran
lagi.” Ucap Tuan Yeon terlihat sangat kecewa.
“CEO
Yeon..” ucap Jung Rok. Tuan Yeon
langsung memperingatkan Jung Rok Jangan pernah mengatakan siaran lagi dan
meminta. Jung Rok ingin bicara tapi Tuan Yeon meminta agar menghentikanya.
“Itu Alas
duduk.” Ucap Jung Rok menunjuk ke lantai. Tuan Yeon seperti salah sangka
akhirnya mengambil alas duduknya dengan wajah malu.
“Pokoknya,
ambillah kasusnya... Kau Harus mengambilnya karena pengacara publik. Organisasi
wanita secara khusus menginginkanmu dalam kasus ini.” Tegas Tuan Yeon memaksa.
Jung Rok
melihat berkas ["Dari Korban KDRT
hingga Tersangka Pembunuhan" "Mantan Suami Meninggal dalam Kebakaran
5 Tahun Lalu"] terlihat sangat ragu.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar