PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Oh Sol sedang
berkerja mendengar bunyi pesan masuk tapi tak digubrisnya. Pesan kembali masuk,
Oh Sol menyakinkan diri kalau jangan melihatnya tapi akhirnya memilih untuk
membacanya.
“Bisakah bertemu sebentar hari ini?
Aku akan berada ke daerahmu.”
Oh Sol
tak membalasnya, saat itu terjadi kegaduhan melihat pria yang tampan. Akhirnya
Oh Sol melihat ke arah ke jendela kaget melihat Sun Kyeol sedang membersihkan
kaca gedung. Sun Kyeol sadar Oh Sol melihatnya akhirnya memberikan gambar hati
dengan handuknya.
“Kepada
siapa dia berbicara? Apa yang dia katakan?” tanya para pegawai dan tersadar
kalau tertuju pada Oh Sol. Akhirnya Oh Sol memilih untuk pergi karena malu.
Tiba-tiba
jerit pegawai yang panik karena Sun Kyeol jatuh dan terluka. Oh Sol panik
langsung berlari ke lantai dasar. Sun Kyeol sudah ada dibawah dengan melepaskan
talinya, Oh Sol menanyakan keadaanya. Sun Kyeol binggung tapi senanga melihat
Oh Sol seperti khawatir.
“Aku tak
memegang tali dengan benar. Apa Kau lari ke sini untuk memastikanku baik-baik
saja?” goda Sun Kyeol bahagia.
“Tidak.
Bukan untuk itu...” kata Oh Sol mengelak
“Perasaanku
gembira mengetahui kau mengkhawatirkanku.” Akui Sun Kyeol
Oh Sol
bertanya apa yang dilakukanya. Sun Kyeol mengaku sedang berlatih dan bertanya apakah Oh Sol menerima
pesannya dan Jika ada waktu nanti mengajak untuk makan bersama. Oh Sol menolak
karena Hari ini ada lembur.
“Aku akan
menunggu... Jangan pedulikan aku. Kembali bekerja... Seperti yang kau lihat,
aku juga bekerja... Hwaiting!” ucap Sun Kyeol
Akhirnya
mereka makan jajangmyung bersama, Oh Sol seperti masih tak percaya kalau Sun
Kyeol bisa makan direstoran tanpa memperdulikan kebersihan. Sun Kyeol mengaku sangat
menginginkan mie ikan teridi AS dan tak pernah menginginkannya sebelumnya.
“Sesuatu
menjadi berharga ketika tak bisa mendapatkannya. Benarkan?” ucap Sun Kyeol
bingung melihat Oh Sl yang tak makan padahal suka mie.
“Ini tak
akan mengubah apa pun... Waktunya sudah berakhir... Kau tak dapat menukarkan "juara
kelima" lagi.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol kaget mendengarnya.
“Toko
alat tulis itu membuang mesin setahun yang lalu karena rusak. Dan kita putus
dua tahun lalu. Aku senang kau pulang Dan aku lega kau sehat. Tapi, sampai di
sini saja.” Kata Oh Sol
“Maafkan
aku... Kau menunggu sangat lama.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol tak peduli memilih
untuk pamit pergi. Sun Kyeol melihat kalung yang diberikan dipakai oleh Oh Sol
“Tunggu
sebentar... Ada sesuatu yang belum kukatakan... Aku sangat merindukanmu...
Seperti mimpi rasanya.. berada di depanmu seperti ini... Betapa merindukanmu.”
Ucap Sun Kyeol. Oh Sol hanya diam saja.
“Aku tak
akan mendorongmu untuk menyukaiku.. atau berkencan denganku. .. Akan kutunggu
sampai hatimu tumbuh kembali.” kata Sun Kyeol. Oh Sol tetap diam.
Choi Gun
bertemu dengan para pasien yang sempat kehilangan akal sehatnya, Si bibi
peramal mengaku berkat Choi karena menyadari kepercayaan adalah segalanya
karena Roh-roh selalu bersamanya. Si pria yang mengaku sebagai dokter pun
setuju.
“Aku
memutuskan untuk memiliki kepercayaan diri dan mulai lagi dari awal. Aku akan
kembali.” kata Tuan Baek dan melihat surat penerimaan, Semua pun menjerit
bahagia.
“Apa Kau
yakin tak palsu?” kata si wanita tak yakin, Tuan Baek menegaskan kalau tak
palsu.
“Sebenarnya,
aku punya pengumuman juga... aku akan menikah.” Ucap si wanita yang dulu
tergila-gila dengan Choi Gun. Tuan Baek kembali mengejeknya kalau mungkin saja
itu palsu.
“Ini
semua berkatmu... Terima kasih.” Ucap si wanita pada Choi Gun dan membagikan
undanganya.
“Kau
digunakan untuk mengejarku... Aku sedikit kecewa.” Kata Choi Gun melihat kartu
undangan.
“Aku
ingin kau bahagia juga.” Komentar Bibi peramal. Choi Gun mengeluh dengan sikap
pasienya.mengaku sangat bahagia.
“Kau bisa
ambil ini, Semua orang menyumbang... Kau merawat kami secara gratis selama dua
tahun jadi kau bisa ambil dan Itu akan berguna suatu hari nanti.” ucap si bibi.
Choi Gun pun mengucapkan terimakasih.
Mereka
pun akhirnya foo bersama untuk merayakan konseling terakhir. Choi Gun pun
senang bisa membantu orang-orang yang membutuhkan bantuanya tanpa bayaran.
Malam harinya Choi Gun melihat email yang diterimanya dari luar negeri.
Oh Dool
mengikuti Seleksi Tim Nasional untuk Olimpiade Tokyo 2020, Joo Yeon denga setia
menonton memberikan semangat. Beberapa kali Oh Dol menerima tendangan dari
lawan, tapi akhirnya dengan tekat yang kuat bisa membalas dan menang dengan
score 12-7. Joo Yeon pun bisa ikut senang melihat Oh Dol yang berhasil masuk
timnas.
Tuan Cha
yang menonton siaran di ruang petugas keamanan ikut senang mengaku kalau itu
adalah anaknya bisa yang bergabung dengan tim nasional Untuk Olimpiade Tokyo
2020.
Tuan Gil
pun berbicara dengan teman pasti sudah melihatnya dan mengaku akan mengikuti
anaknya ke Tokyo dan tak peduli dengan Medali emas karena akan melihatnya nanti
karena Sekarang Oh Dol sudah berhasil masuk tim nasional, jadi medali emas
bukanlah apa-apa.
“Tapi Kenapa
mobil ini sangat bersih?” ucap Tuan Gil binggung melihat seseorang yang sedang
bersih-bersih.
“Ini
daerahku. Kau siapa?” kata Tuan Gil marah, saat itu Sun Kyeol berdiri menyapa
Tuan Cha.
“Bagaimana
kabarmu? Maaf aku tak bisa menyapamu lebih awal.” Kata Sun Kyeol sopan.
“Apa yang
kau lakukan di sini?” tanya Tuan Gil sinis.
Sun Kyeol mengaku ingin membantu pekerjaan Tuan Gil mulai sekarang
dengan memohon.
“Aku tak ingin kau memanggilku Ayah Dan aku
tak butuh bantuanmu, jadi Pergi saja Tidak
mudah bagimu untuk menerimaku.” Ucap Tuan Gil
“Aku tahu
itu dengan baik Dan aku tak tahu malu untuk meminta maaf kepadamu seperti
ini... Aku juga tahu itu... Akan tetapi, ini adalah satu-satunya hal yang bisa
kulakukan.”ucap Sun Kyeol
“Meminta
maaf.. meminta pengampunan, tak perlu.” Tegas Tuan Cha. Sun Kyeol pun hanya
bisa diam saja.
Oh Sol
duduk dikamarnya teringat kembali tang dikatakan Sun Kyeol “Aku sangat
merindukanmu. Ini Seperti mimpi rasanya berada di depanmu seperti ini... Betapa
merindukanmu.” Lalu ponselnya berdering,
Oh Sol kaget mengetahui kalau ada yang
Kecelakaan.
Sementara
Sun Kyeol sedang ada di depan rumah Oh Sol menatap ke arah atas berharap bisa
menggunakan sihir untuk melihat Oh Sol sambil berkata “Bibbidi-bobbidi-boo... Abracadabra..
Hakuna matata...” tapi merasa itu tak ampun dan akhirnya berjalan pergi.
Tapi saat
itu Oh Sol keluar dari rumah, keduanya kaget. Sun Kyeol bingung lalu dengan
gugup mengaku Temanya baru saja pindah ke dekat rumah Oh Sol jadi ingin
berjumpa yaitu teman dari Minnesota. Oh Sol hanya diam saja.
“Omong-omong,
mau pergi ke suatu tempat? “ tanya Sun Kyeol
Akhirnya
Oh Sol sudah duduk di samping Sun Kyeol yang sibuk berbicara ditelp. Sun Kyeol
sedikit melirik melhat Oh Sol yang ada disampingnya terlihat bahagia. Oh Sol
berbicara dengan direktur kalau baru saja mengubungi tim.
“Para wartawan
belum menghubungi mereka... aku sedang dalam perjalanan sekarang.” Ucap Oh Sol
Di
ruangan UGD
Oh Sol
akhirnya menemui dokter yang memberitahu kalau pasienya akan baik-baik saja.
Direktur datang dengan wajah panik bertanya Bagaimana Cho Hyeon Woo. Oh Sol
mengatakan baru saja tidur.Direktur ingin tahu keadaanya.
“Ya.
Cedera tak serius, tak akan mempengaruhi dia dari bermain.” Ucap Oh Sol Direktur pun bisa lega mendengarnya.
“Terima
kasih atas kerja kerasnya selarut ini. Lalu dia Siapa?Apa Kekasihmu?” kata
Direktur. Sun Kyeol tersenyum seperti ingin mengakuinya.
“Tidak.
Dia bukan kekasihku...” kata Oh Sol lebih dulu bicara, Sun Kyeol pun hanya bisa
diam saja.
“Aigoo.
Terima kasih sudah mengantarnya sampai larut malam.” Ucap Direktur dan mengajak
Oh Sol dan Sun Kyeol pergi karena akan mentraktirnya. Oh Sol menolak tapi
direktur tetap memaksa dan akhirnya keluar dari UGD.
“Terima
kasih” ucap Oh Sol dengan wajah gugup. Sun Kyeol pikir ia yang harusnya berterima
kasih.
“Karena kau
membiarkan aku untuk membantumu. Kau sudah menjadi orang yang sangat
mengesankan selama dua tahun ini.” Ucap Sun Kyeol memujinya.
Ketiganya
akhirnya minum bersama, Direktur merasa Oh Sol pasti bahagia karena punya pria
yang bisa diandalkan seperti Sun Kyeol lalu mengajaknya minum. Keduanya pun minum layaknya seorang pria yang
baru berteman.
“O Sol,
kenapa kau tak minum hari ini? Gelasmu kosong.” Ucap Direktur lalu menuangkan
soju.
“Aku
akan.. minum untuknya.” Kata Sun Kyeol padahal sudah sedikit mabuk. Direktur
memuji Sun Kyeol pacar yang keren.
Akhirnya
Sun Kyeol hanya bisa duduk menahan rasa mualnya. Oh Sol khawatir melihat Sun
Kyeol karena takut tak bisa pulang dan kalau tak bisa minum banyak tapi malah
berusaha mengantikanya. Sun Kyeol hanya diam saja.
“Bisakah
menungguku di sini sebentar? Akan kupanggil taksi.” Kata Oh Sol akan pergi. Sun
Kyeol menahanya.
“Bisakah
kau bersamaku sebentar saja?” kata Sun Kyeol. Oh Sol kembali duduk.
“Aku tak
pernah melupakanmu selama dua tahun kebelakang. Pada hari kita mengucapkan
salam perpisahan, Kita bahkan tak berpegangan tangan untuk terakhir kali. Itu
terus menggangguku di perasaanku.Jadi Itu sebabnya aku pergi ke AS.” Cerita Sun
Kyeol
“Aku mengalami
kesulitan hidup di AS, tapi aku menahannya karena dirimu. Untuk bertemu denganmu
lagi... Aku tak ingin menjadi orang yang memalukan bagimu. Aku sangat berusaha
keras, dan memberikan yang terbaik. Bisakah kau memujiku setidaknya sekali saja?”
ungkap Sun Kyeol
“Kuharap
kau bisa tersenyum padaku... Hanya sekali...” pinta Sun Kyeol akhirnya tertidur
dengan bersandar dibahu Oh Sol.
“Kau
melakukannya dengan baik... Aku bangga padamu.” Puji Oh Sol memegang pipi Sun
Kyeo
“CEO
Jung-ku ... Sejujurnya, aku pun seperti itu. Selama dua tahun, tak ada satu momen
pun aku lupa akan dirimu. Bagaimana bisa lupa? Betapa aku merindukanmu. Ibu dan
Ayahku juga O Dol tak akan menyetujui perasaanku, tapi aku sangat
merindukanmu...” akui Oh Sol
“Betapa
aku merindukanmu... Maafkan aku. Aku bilang tak akan melakukan apa pun yang
kusesali. Tapi... Aku tak bisa menahannya. Tak ada yang bisa kulakukan.” Ucap
Oh Sol dan Sun Kyeol masih tertidur dibahu Oh Sol.
Oh Sol
menerima pesan dari Sun Kyeol “Apa Kau
pulang dengan selamat tadi malam? Kemarin, Apa aku bilang atau melakukan sesuatu
yang bodoh?” Wajah Oh Sol terlihat ragu membalasnya.
Sun Kyeol
mengambil air minum dalam kulkasn kaget membaca pesan balasan dari Oh Sol “Apa
Perutmu baik-baik saja? Kau tak melakukan hal bodoh, jangan khawatir.” Sun
Kyeol langsun menari bahagia dengan sikap Oh Sol.
Choi Gun
masuk rumah melihat sikap Sun Kyeol bertanya
Apa yang terjadi dengan melihat pose yang aneh. Sun Kyeol mengeuh dengan
Choi Gun yang menerobos masuk ke
rumahnya tanpa memberitahu. Choi Gun megeluh merasa kalau Harga dirinya
terluka.
“Aku
mengajukan diri untuk mengurus tempat ini saat kau pergi.” Ucap Choi Gun
“Pantas
saja tempat ini berantakan.” Ejek Sun Kyeol lalu menawarkan minu untuk Choi
Gun. Choi Gun melihat sikap Sun Kyeol merasa kalau kelihatan keadaanya jauh
lebih baik.
“Terimakasih
untuk semuanya... Nasihatmu sangat membantuku Dan kau terus merawatku ketika di
AS... Terima kasih untuk itu juga. Karena aku sudah pulang, maka aku akan
membayar untuk semua yang sudah kau lakukan untukku.” Ucap Sun Kyeol bahagia
“Benar,
kau harus membayarku... Tapi simpan untuk nanti.” kata Choi Gun. Sun Kyeol
binggung
“Bagaimana
dengan O Sol?” tanya Choi Gun. Sun Kyeol pikir itu Bagus. Karena bisa dekat
dengannya lagi karena hanya dengan memberikan balasan pesan sudah membuatnya sangat
senang.
“Syukurlah...
Kuharap kalian berdua bahagia... Karena kau dan Gil O Sol adalah orang berarti
bagiku.” Ucap Choi Gun
Sun Kyeol
heran dengan sikap Choi Gun yan membuatnya takut. Choi Gun pun pikir itu gaya
Amerika yang Secara terbuka mengekspresikan perasaan. Sun Kyeol mengerti kaen Karena
sudah terlanjur, mengajak mereka saling bersalaman gaya Amerika.
Choi Gun
setuju mereka saling bersalaman dengan Gaya Amerika. Sun Kyeol sudah siap
memeluknya, tapi Choi Gun malah melompat dan memeluk Sun Kyel dengan kaki yang
merakul dipingganya. Sun Kyeol hanya tertawa lalu meminta agar turun karena
berlebihan tapi Choi Gun seperti senang mengodanya.
Oh Sol
terlihat bahagia berputar-putar di arena iceskating, lalu menyuruh Choi Gun
berjalan karena jatuh di es tak akan mati. Tapi Choi Gun seperti ketakutan dan
akhirnya jatuh, Oh Sol pun mengajarnya agar mengiuti cara berjalannya. Tapi
Choi Gun tetap saja terjatuh.
“Apa Kau
baik-baik saja? Ayo Bangun... Akan kubantu.” Ucap Oh Sol menarik tangan Choi
Gun untuk bangun tapi Choi Gun tetap jatuh.
“Apa Kau
baik-baik saja? Kenapa menyarankan datang ke sini padahal tak tahu cara
berseluncur? Ayo pegang tanganku.” Kata Oh Sol mengulurkan tanganya. Choi Gun
malah hanya menatap Oh Sol dengan senyuan.
“Kenapa
menatapku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?” ucap Oh Sol heran
“Jika kau
tak mengulurkan tangan kepadaku saat itu, maka aku tak akan berada di sini
sekarang. Terima kasih... Terimakasih untuk semuanya, kedepannya juga aku akan
terus berterima kasih.” Ucap Choi Gun
Oh Sol
bingung karena Choi Gun tak pernah berkata seperti itu. Choi Gun pun mengajak
mereka kembali mencoba berjalan. Keduanya pun mencoba dengan saling
bergandengan tangan dengan wajah bahagia.
Pagi hari
Tuan Gil
menyurh Oh Sol agar memanggil Choi Gun kalau sarapan sudah siap. Oh Sol pun
mengetuk pintu rumah Choi Gun memberitahu kalau sarapan sudah siap tapi tak ada
sahutan, akhirnya Oh Sol masuk karena tak dikunci.
Rumah
Choi Gun sudah kosong hanya ada bangku dan rak tapi barang-barang-barangnya
sudah tak ada. Oh Sol pun melihat sebuah yoghurt dan juga sebuah kartu dengan
gambar bunga yang selama ini dikirimkan untuk
ibunya.
“Ini tak
adil. Sama seperti saat itu, dia membawakanku penghiburan sekali lagi lalu
pergi.” Keluh Oh Sol sambil menahan tangisnya.
Young Sik
memakai baju taekwondo memberitahu kalau
Sopan santun dan etiket, Semua seniman bela diri diharapkan untuk
mematuhi itu. Ia mengajak anak SD berlatih taekwondo. Saat itu terdengar kurir datang, Young Sik
kaget melihat Dong Hyun yang menjadi kurir Pengiriman paket.
Mereka
pun makan di restoran, dengan drama TV menampilkan seorang pria yan meminta
ditampar. Young Sik yang melihatnya mengeluh kalau Jae Min itu cabul dan merasa
tak bisa menonton itu. Saat itu Jae Min detang dengan kacamata hitamnya.
“Astaga,
lihat siapa yang datang. Mr. Pervert yang suka ditampar. Kau seorang selebriti.”
Ejek Young Sik
“Hai,
teman-teman.. Apa kau lihat? Aku datang dari pemotretan. Aku bahkan tak punya
waktu untuk berganti pakaian.” Ucap Jae Min bangga
“Aku
menikmati dramanya dan juga pernah melihatmu di film.” Kata Dong Hyun bangga
“Omong-omong,
kenapa kau memanggil kami?” kata Young Sik. Saat itu Sun Kyeol masuk restoran
mengaku memanggil mereka
Ketiganya
kaget melihat Sun Kyeol akhirnya kembali, mereka akhirnya minum bersama sambil
makan iga bakar. Young Sik hanya bisa melonggo melihat cara makan Sun Kyeol
yang tak peduli kebersihan makan mengunakan tanganya.
“Omong-omong,
kenapa kau memanggil kami?” tanya Dong Hyun. Sun Kyeol pun membersikan tangan
dengan menjilatnya.
“Alasan
ingin bertemu kalian karena...” ucap Sun Kyeol lalu memberikan proposal Rencana
Bisnis Baru pada tiga mantan karyawannya.
Dong Hyun
melihat proposal Layanan pembersihan inovatif luar dan dalam. Sun Kyeol
mengajak mereka untuk bergabung
dengannya dan bisa bekerja sama lagi seperti dulu. Dong Hyun dan Young Sik
menagku sudah menungguuntuk kembali dan sangat merindukannya. Jae Min terlihat ragu.
“Aku
mengerti, Jae Min... Lanjutkan dengan karir aktingmu... Itulah cara kau dapat
membantu kami.” Ucap Sun Kyeol bisa mengerti.
“Maafkan
aku... Tapi aku berjanji akan mempromosikan bisnis ini seperti yang tak dapat
dilakukan orang lain. Aku akan menyumbangkan bakatku dan Pekerjakanku sebagai
modelmu.”kata Jae Min dengan gaya imutnya.
Saat itu
seorang wanita masuk, semua melonggo melihat Sek Kwon yang datang. Sek Kwon pu
meminta izin agar bisa bergabung juga. Semua menjerit bahagia, begitu juga Sun
Kyeol. Sek Kwon mengaku ingin sekali
lagi bekerja dengan Sun Kyeol lagi jadi
berharap bisa menerimanya.
Mereka
pun dengan senang hati menerimanya, Sun Kyeol mengajak Sek Kwon untuk dudk dan
makan bersama, mereka pun terlihat senang akan membuka usaha baru.
Sun Kyeol
dan Sek Kwon memilih barang-barang yang diperlukan, lalu melakukan perjanjian
kontrak. Setelah itu mereka berdiri gedung berlantai dua, lalu mengajak mereka
akan memulainya. Semua terlihat sangat bersemangat mulai mengecet dinding.
Jae Min
datang membawakan minum dan makan, Young Sik mengejek Jae Min selebriti yang
tak sibuk. Jae Min melihat tempatnya bagus. Semeua terlihat senang sampai
akhirnya Jae Min ikut membantu lalu menerima telp dari Manajernya.
“Pertemuan
studio film? Tolong beri tahu mereka aku tak bisa datang.”ucap Jae Min. Young
Sik dkk hanya bisa melonggo bingung
“Apa yang
kau lakukan? Ini rumah bagi Yeojong baru kita. Jadi Harus bersih. Ok?” kata Jae
Min. Semua pun menjawab oke dengan penuh semangat.
Tuan Gil
melihat Sun Kyeol yang masih membantunya melihat Matahari segera terbenam
bertanya apakah tak akan makan, karena ia merasa kelaparan. Sun Kyeol binggung,
seperti tak menyangka.
“Aku akan
segera ke sana... Siapkan sesuatu yang pedas... Kau Bawa alatnya!” teriak Tuan
Gil. Sun Kyeol pun bergegas pergi.
Keduanya pun
makan bersama, Tuan Gil membahas Sun Kyeol yang akan memulai layanan pembersihan
baru. Sun Kyeol membenarkan dan bertanya Bagaimana bisa mengetahuinya. Tuan Gil
mengaku kalau Teman Oh Dol Young Sik yang memberitahu.
“Dari
semua pekerjaan, kenapa kau ingin memilih bekerja bersih-bersih?” tanya Tuan
Gil
“Seperti
yang kukatakan sebelumnya, aku masih percaya akan hal itu. Efek positif dari
pembersihan. Aku suka melihat senyum di wajah masyarakat sesudah dibersihkan.
Aku suka energinya. Dan Juga, bersih-bersih adalah suatu keahlianku.” Kata Sun
Kyeol
“O Sol
memberitahuku dan Aku pernah melihatnya sendiri juga... Maksudku tempat Ibu O
Sol... Terima kasih sudah mengurus tempat ini. Itu selalu menggangguku dan Sangat
membantu.” Ucap Tuan Gil. Sun Kyeol pikir tak masalah.
“O Sol
sudah melalui banyak hal. Aku bersyukur dia baik-baik saja. Aku selalu merasa
kasihan pada gadisku tersayang. “ kata Tuan Gil. Sun Kyeol terdiam melihat
ayahnya.
Tuan Gil datang
ketempat istrinya pergi merasa sudah lama tak datang karena Hari ini juga
membawa anak-anak. Oh Sol pun menyapa ibunya
dengan foto saat memegang medali merasa tak percaya kalau Ayahnya tak biasa membawa anak-anaknya ketempat sang
ibu.
“Apa dia
melakukan kesalahan?” goda Oh Sol. Tuan Gil mengaku hanya berteman dengan wanita di toko.
“Ibu..
Coba lihat... Aku berhasil ke tim nasional... Keren, kan?” kata Oh Dol bangga
melihat jaketnya.
“Kalian
tunggu di luar... Aku punya sesuatu untuk dikatakan padanya sendirian.” Ucap Tuan
Gil. Oh Sol pun merangkul adiknya untuk pergi keluar mengucapkan pada ayahnya
agar Selamat bersenang-senang.
Tuan Gil
berbicara dengan istrinya kalau anak mereka itu sangat dewasa sekarang, menurutnya
O Dol terlihat seperti dirinya dan dan O Sol seperti istrinya.
“Mengenai
dulu...aku akan memaafkan orang-orang itu... Tapi ini bukan keputusanku...
Semua terserah padamu... Aku ingin O Sol untuk dicintai oleh seseorang yang dia
cintai. Aku tak ingin dia menyisahkan penyesalan. Aku ingin dia mencintai dan
dicintai sebanyak yang dia bisa. Itu yang kau... pikirkan juga, kan?” ucap Tuan
Gil menangis pada ibunya.
Tuan Gil
akhirnya keluar dari tempat istrinya, Oh
Sol melihat ayahnya bertanya Apa yang dikatakan pada ibunya. Tuan Gil berbicara
tentang Orang itu kalau sangat gigih jadi akan memberinya kesempatan dan
meminta Oh Sol agar berhenti membuatnya hatinya sulit.
“Dia
menunggu cukup lama.” Kata Tuan Gil. Oh Sol tak mengerti maksud ucapan ayahnya.
“Aku berbicara
mengenai Sun Kyeol... Kupikir dia pria yang baik... Kupikir begitu dari awal.” Kata
Tuan Gil merasa Sun Kyeol terlihat baik jadi menyuruh agar Oh Sol segera
menemuinya.
“Ada apa,
Ayah?” tanya Oh Sol binggung. Tuan Gil mengaku
sudah memberi tahu ibu Oh Sol dan sudah mengizinkan.
“Kau
Pergi temui dia sekarang... Kau tak perlu merasa bersalah akan hal itu.” Ucap Tuan
Gil
“Tidak...
Aku sudah melupakannya sekarang. Aku tak akan melihatnya lagi.” Kata Oh Sol
menolaknya.
“Apa Kau
yakin? Baiklah, terserah kau. Itu urusan hatimu... Aku harus kembali ke ibumu dan
menarik kata-kata itu kembali.” kata Tuan Gil
“Tunggu!
Itu bukan seperti itu” kata Oh Sol akhirnya Tuan Gil menyuruh Oh Sol agar
segera pergi.
“Cepat
pergi. Jangan membuatnya menunggu lebih lama.” Ucap Tuan Gil, Oh Dol pun iut
senang
Oh Sol
akhirnya berlari ke tempat kerja Sun Kyeol. Sun Kyeol akan membuang sampah
bingung bertanya kenapa datang ke tempatnya. Oh Sol menatap Sun Kyeol lalu berlari menciumnya. Sun Kyeol kaget
tiba-tiba Oh Sol menciumnya.
“Tunggu Sebentar...
Aku sedang bersih-bersih. Aku dipenuhi keringat dan kotoran.” Kata Sun Kyeol
panik
“Ayo kita
mulai dari awal. Kita... Ayo mulai... dari awal.” Kata Oh Sol lalu menciumnya.
Sun Kyeol
pun memeluk erat Oh Sol dan terus berciuman dengan salju yang turun dengan
deras, keduanya seperti meluapkan rasa rindu yang selama ini ditahan.
Jae Min
dan Young Sik mengeluh melihat nama perusahaannya. Dong Hyun merasa karena suka.
Sun Kyeol dan Oh Sol bersama dengan Sek Kwon akhirnya datang mereka menatap
nama perusahan [Clean with Passion for Now!!]
Sun Kyeol
dan Oh Sol menyebut nama Clean with Passion for Now lalu melompat bersama-sama.
THE
END
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Makadih cerita y d tunggu cerita selanjut y kak.
BalasHapusTerima kasih kak . Aku sudah baca sampai akhir. Semoga sehat selalu dan sukses slalu kak.
BalasHapus