PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jung Rok
akhirnya diobati dengan luka sobek dibagian lehernya, Dokter datang memberitahu
kalau tak perlu khawatir karena Itu hanya benturan kecil tapi walau begitu,
sebaiknya harus tetap berhati-hati. Jung Rok mengerti dan mengucapkan terima
kasih.
“Syukurlah...
Aku benar-benar khawatir itu mungkin sesuatu yang serius... Sekarang aku lega.”
Kata Yoon Seo terlihat sudah tak khawatir. Jung Rok seperti tak percaya kalau
Yoon Seo bisa sangat khawatir.
Jung Rok
akhirnya mengantar Yoon Seo pulang, tapi Yoon Seo pikir kalau Jung Rok tak
perlu mengantarnya pulang karena Keadaannya sedang tak baik sekarang. Jung Rok
menegaskan kalau ia baik-baik saja bahkan Berkat Yoon Seo bisa pergi ke rumah sakit bersamanya.
“Sejujurnya,
itu bukan karena kau... Itu karena aku sendiri. Hatiku merasa bersalah pulang
terlebih dahulu tadi.” Kata Yoon Seo
“Hatiku
juga merasa tak enak karena menyuruhmu pulang lebih awal sendirian. Itu sebabnya
aku mengantarmu pulang, jadi tak perlu kau sesali. Kau benar-benar terkejut
hari ini. Jadi Pulang, beristirahatlah.” Kata Jung Rok
“Jangan
khawatirkan aku... Kaulah yang harusnya beristirahat... Hanya untuk hari ini, kau
harus melupakan pekerjaan, Mengerti, kan?” pinta Yoon Seo. Jung Rok menganguk
mengerti.
“Berjanjilah!”
kata Yoon Seo mengulurkan jari kelingkingnya, Jung Rok hanya menatapnya. Yoon
Seo meminta Jung Rok segera berjanji padanya.
Akhirnya Jung Rok mengaitkan jarinya dan jempol sebagai capnya.
“Karena
sudah berjanji, pastikan menepatinya.” Kata Yoon Seo lalu turun dari mobil.
Jung Rok pun akhirnya pulang.
Se Won
membersihkan rumah dengan wajah terlihat menahan amarah lalu melihat Jung
Rok Pulang larut dan berpikir sedang mempersiapkan sidang kedua. Jung Rok
membenarkan.
“Berikutnya,
kalian jangan pernah coba-coba saling berlawanan. Hari-hariku seperti berjalan
di atas es yang tipis.” Kata Se Won seperti merasa tegang.
“Baik.
Berikutnya, aku akan melawanmu.” Komenta Jung Rok mengejek. Se Won kesal
melihat tanggapan Jung Rok.
“Apa itu?
Apa Kau terluka? Apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya?” ucap Se Won panik.
Jung Rok dengan santai kalau itu bukan masalah besar lalu masuk ruang kerjanya.
Jung Rok
masuk ruangan kerja teringat percakapanya dengan Soo Myung, saat bertanya
apakah mengenal Im Yoon Hee, apakah pernah
pergi ke sana selain hari ini.
Soo Myung mengatkan Di telepon... Nyonya Im bilang pada untuk tak
mengatakan apa-apa. Jung Reok memikirkan sesuatu.
Esok pagi
“Dia
saksi... "Dia bilang padaku untuk tak mengatakan apa-apa." Itu
berarti dia tahu atau melihat sesuatu. Ada kemungkinan besar dia adalah saksi.”
Kata Tuan Yeon yakin
“Aku
sudah meminta Tuan Lee untuk menemui kenalannya.” Ucap Jung Rok
“Kita
sedang memasuki fase baru. Pengacara Kwon Byeon, harap lebih berhati-hati. Aku
suka kau bekerja keras. Tapi, bagaimana jika kau terluka?” kata Tuan Yeon
khawati.
“Itulah...
Sejujurnya kemarin, kupikir dia akan mati.” Komentar Yoon Seo khawatir.
“Kenapa
aku akan mati? Aku mampu membela diri, jangan khawatir.” Kata Jung Reok. Yoon
Seo heran dengan Jung Rok yang berpikir tak akan khawatir.
“Kau
jatuh dalam satu pukulan. Jika dia memukulmu tepat di kepala...” kata Yoon Seo.
Jung Rok mengaku kalau memang Kemarin sungguh dipukul di kepala.
Tuan Yeon
yang tadinya hanya diam karena keduanya saling adu mulut, lalu menceritakan
kalau Jung Rok lebih lemah dari kelihatannya. Ia menceritakan saat terlibat dalam kasus perdagangan narkoba, dan
akhirnya diserang oleh organisasi kriminal.
“Apa itu
Organisasi kriminal?” tanya Yoon Seo panik. Tuan Yeon membenarkan.
“Dua sindikat
kriminal saling menuntut atas menjebak mereka karena kejahatan. Berkat tindakan
teliti dan adilku, pihakku memenangkan kasus ini. 14 anggota geng lawan, 17 anggota
mendatangiku sekaligus. Dengan tangan kosong, kukalahkan mereka. Apa kau ingin
tahu rahasiaku?” ucap Tuan Yeon mengebu-gebu.
Jung Rok
hanya bisa diam saja. Yoon Seo ingin tahu apa rahasinya. Tuan Yeon menjawab
yaitu “Kuat bertahan.” Yoon seo terlihat bingung. Jung Rok mengaku tak merasa
takut meskipun dalam situasi yang dialami.
“Sementara
itu, Pengacara Kwon mungkin kepalanya berisi, tapi dia tak kuat dalam bertahan.”
Ejek Tuan Yeon, Jung Rok berdiri seperti ingin memukulnya, Tuan Yeon pun panik.
“Mari Kita
bicarakan saja!” kata Tuan Yeon. Jung Rok melihat kalau rambut Tuan Yeon yang
jatuh. Tuan Yeon terlihat malu.
“Seperti
yang kukatakan, dia tak terlalu kuat, tapi matanya tajam. Tapi Bagaimana kau
menemukannya? Ini Sangat menarik.” Keluh Tuan Yeon ingin menakuti Jung Rok
seperti akan memukulnya tapi Jung Rok hanya diam saja.
“Dia tak
gugup sama sekali. Bahkan, dia tak bereaksi.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok kembali
ingin memukul dan Tuan Yeon pun ketakutan. Yoon Seo yang melihatnya hanya bisa
menahan tawa.
Tuan Lee
mengintai dari kejauhan “Toko Daging Daeseong” sambil minum susu. Ibu Soo Myung
meminta anaknya mengantar daging ke
salon rambut dekat rumah. Soo Myung menganguk mengerti lalu bertemu
dengan kakek pengakut sampah.
“Kelihatannya
kau mau mengirim pesanan” ucap Kakek. Soo Myung menganguk lalu bergegas pergi.
“Halo... Kau
bekerja keras dalam cuaca sedingin ini. Tadi kulihat, kau tampaknya mengenal
putra tukang daging.” Ucap Tuan Lee mendekati si kakek.
“Ya, tapi
kenapa kau bertanya?” tanya si kakek heran.
Akhirnya
Tuan Lee mengajak ke minimarket untuk duduk bersama. Si kakek menceritakan Soo
Myung jatuh cinta pada Nyonya Im jadi terus
mengikutinya sepanjang waktu. Tuan Lee pikir kakek itu pasti sering melihat keduanya bersama-sama.
“Ya, tentu
saja kulihat... Aku berkeliling semua gang di lingkungan ini, bahkan Beberapa
kali setiap hari.” Ucap Si kakek bangga.
“Lalu,
mungkinkah kau melihat keduanya bersama pada hari kejadian?” tanya Tuan Lee.
Tuan Lee
kembali ke kantor. Jung Rok terlihat kaget kalau Park Soo Myung ada di rumah Im
Yun Hee malam itu. Tuan Lee membenarkan bahkan kakek itu sangat yakin akan hal
itu.
Flash Back
Si kakek
melihat Soo Myung berjalan bertanya mau kemana pada larut malam. Soo Myung mengaku akan pergi mengirim lalu
dengan wajah bahagai kalau Yoon Hee Noona sudah menunggunya jadi harus segera
pergi. Ia pun dengan malu-malu memuji Yoon He adalah Noona cantik.
“Wahh....
Lihatlah betapa terpesonanya dia.”komentar Si kakek ikut bahagia melihatnya.
Yoon Hee
mengartikan Park Su Myeong memiliki cinta tak terbalas pada Im Yun Hee tapi
menurutnya Lalu bisa saja Soo Myung tetap diam meskipun melihat segalanya dan
Sepertinya Soo Myunbg seorang saksi. Jung Rok pikir Bisa saja bukan. Yoon Soo bertanya kalau
bukan berarti.
Soo Myung
dibawa ke ruang interogasi. Yeo Reum bertanya apakah Soo Myung dan Nyonya Im
memiliki hubungan yang dekat. Soo Myung mengaku Yoon Hee Noona orang yang
hebat. Jaksa Lee membahas Nyonya Im yang
sudah membunuh suaminya.
“Aku
harus melakukan pengiriman! Ibuku bilang, kami ada banyak pesanan.” Ucap Soo
Myung seperti tak nyambung.
“Apa kau
di rumah Im Yun Hee pada hari kejadian? Apa kau menyaksikannya?” kata Yeo Reum.
“2kg tulang
ekor untuk Jin Soo, 3 kg untuk Myeong Jin., 1 kg daging sapi untuk Hyeok Su.
Dan Juga, Siapa lagi? Ibuku sudah memberitahuku... Jadi Siapa lagi?” kata Soo
Myung seperti berusaha mengalihkan.
Di ruang
kontrol
Sek Yeo
Reum melihat Soo Myung yang tak menjawab
dengan benar pertanyaannya menurutnya Soo Myung menyaksikan adegan itu. Yeo
Reum pikir Bahkan jika Soo Myung menyaksikan, tak ada yang tahu Ia akan
membantu kasus mereka.
“Bagaimana
jika dia mengatakan kepada hakim di pengadilan bahwa dia melihat Yun Hee
dipukuli oleh suaminya? Itu hanya akan merugikan kasus kita.” Yeo Reum
“Benar. Aku
bertanya-tanya, dia dan Yun Hee cukup dekat.” Kata Sek Yeo Reum. Tapi Yeo Reum
pikir lebih baik membiarkan Soo Myung pergi saja.
Yoon Seo
melihat Jung Rok akan pergi lalu bertanya apakah mau pergi ke suatu tempat.
Jung Rok mengatakan Ada beberapa haluntuk ditanyakan kepada Im Yun Hee. Yoon
Seo meminta Jung Rok agar makan sebelum
pergi. Jung Rok melihat minum ginseng merah.
“Ini
Ginseng merah... Cepat makan terlebih dahulu... Habiskan di depanku.” Ucap Yoon
Seo tak ingin Jung Rok sakit. Jung Rok menurut, Yoon Seo pikir Jung Rok akan
lebih semangat.
“Kubawa
itu khusus untukmu. Kau lebih lemah dari yang terlihat.” Goda Yoon Seo
“Aku tak
lemah... Kau tak melihat dengan benar karena tidak tenang, tapi aku dipukul
sangat keras. Pria normal akan tepar berjam-jam. Tapi aku bisa bangun sesegera
dan menangkap pelakunya. Jika kau bergosip aku lemah dan hampir mati di
perusahaan ini,maka kau dapat dihukum karena fitnah.” Tegas Jung Rok.
“Apa Kau
akan menghukumku? Aku? Kemarin Aku menelepon polisi untukmu dan mengikutimu ke
rumah sakit Bahkan memberimu ginseng merah. Wah, sungguh tega.”keluh Yoon Seo
“Aku tak
serius mengatakan akan menghukummu. Tapi Hanya memintamu untuk menahan diri dari
hal berbau fitnah” ucap Jung Rok. Yoon Seo mengerti meminta Jung Rok Hati-hati
dalam perjalanan.
“Hari ini
semoga berjalan dengan baik... Tapi Aku merasa khawatir.” Ucap Yoon Seo setelah
Jung Rok pergi.
Jung Rok
bertemu dengan Yoon Seo karena akan mengajukan pertanyaan, yaitu Ketika
kejadian itu terjadi, Nyonya Im mengalami cedera yang membutuhkan sembilan
minggu untuk pulih Dan badan suaminya jauh lebih besar dari Nyonya Im.
“Jadi
bagaimana bisa kau membunuhnya dengan hanya dua tusukan?” tanya Jung Rok
“Satu-satunya
pikiranku adalah bertahan hidup. Karena kupikir hanya inilah caraku
mengakhirinya.” Akui Nyonya m
“Kau Tak
boleh berbuat seperti itu hanya dengan berpikir. Berbeda dari yang kau lihat di
drama, pisau menancap tulang dan organ, jadi sulit menembus badan. Jadi ketika
menusuk seseorang untuk pertama kalinya mereka akan merasa bersalah.” Jelas
Jung Rok
“Apa Kau
kenal seseorang bernama Park Soo Myung?” tanya Jung Rok. Nyonya Im mengaku
mengenalnya yang bekerja di toko daging.
“Kudengar
kalian berdua sangat dekat.” Kata Jung Rok. Nyonya Im bertanya balik siapa yang
mengatakan hal itu.
“Sebagian
besar orang di sekitarmu mengatakan itu.” Ucap Jung Rok. Nyonya Im menyangkal
kalau Tak ada hal semacam itu.
Di
ruangan tengah
Eun Ji
membahas Hari ini persidangan kedua Im Yun Hee, Yoo Seo membenarkan dan merasa
sangat gugup. Tuan Yeon juga merasa sangat gugup juga karena berharap harus membuat lebih menguntungkan untuk kantor
mereka.
“Aku
merasa lebih gugup daripada memegang tangan seorang wanita.” Akui Tuan Yeon
lalu melihat Jung Rok akhirnya datang
“Kau bisa
melakukannya, kan? Kau punya kartu rahasia untuk membalik kasus ini, kan?”
tanya Tuan Yeon, Tapi Jung Rok malah meminta Tuan Lee untuk bicara denganya.
“Walau
begitu, kulihat diwajahnya dia memiliki sesuatu. Sikapnya tak ramah, tapi
kelihatannya dia memiliki kartu rahasia.” Komentar Tuan Yeon melihat Jung Rok
dan Tuan Lee masuk ruangan.
Jung Rok
meminta agar Tuan Lee membujuk Park Soo
Myung untuk datang ke persidangan. Tuan Lee mengaku sudah terus mencobanya tapi
dia menolak dengan keras. Jung Ro tahu
ini sulit, tapi Tuan Lee harus membawanya ke pengadilan hari ini.
“Aku
mohon padamu.” Kata Jung Rok berharap banyak pada Tuan Lee yang bisa
menolongnya.
“Bisakah
aku... Bisakah aku mencobanya? Aku akan pergi dengan Tuan Lee dan mencoba membujuknya.” Kata Yoon Seo
akhirnya masuk ruangan.
Jung Rok
akhirnya memperbolehkan, Tuan Lee keluar ruangan lebih dulu dan akan menunggu
di lobby saja. Yoon Seo menganguk sambil mengambil tas dan juga jasnya. Jung
Rok keluar dari ruangan.
“Sidang
hari ini sepertinya kau tak perlu hadir.” Kata Jung Rok. Yoon Seo binggung
ingin tahu alasanya.
“Akan ada
lebih banyak wartawan daripada persidangan kemarin. Karena akan membahayakanmu.”
Ucap Jung Rok. Yoon Seo mengerti dan akhirnya pamit pergi.
“Hari
ini, akan berjalan lancar, Pengacara Kwon” kata Yoon Seo memberikan semangat.
Jung Reok seperti senang diberiakn semangat.
Berita di
TV “Persidangan untuk wanita yang
membunuh suaminya yang kejam sudah dibuka kembali. Permasalahannya apakah akan
berakhir dengan pembelaan diri atau skema untuk mendapatkan uang asuransi.”
“Jaksa
penuntut untuk kasus ini, Yoo Yeo Reum, yakin bahwa karena bukti dan keadaan
tambahan, dia akan bisa membuktikan Im Yun Hee bersalah.”
Soo Myung
menonto berita melihat Nyonya Im turun dari bus dengan baju tahanan, air
matanya terlihat sedih memanggil “Noona” akhirnya berlari keluar toko. Ibu Soo
Myung berteriak kalau anaknya harus mengantar pesanan daging.
Tuan Lee
dan Yoon Seo akan datang ke toko, kaget meihat Soo Myung bergegas pergi. Tuan
Lee mengajak untuk bicara sebentar. Soo Myung terlihat panik mengatakan takkan
pergi berkali-kali. Tuan Lee ingin mengerjanya. Yoon Seo menahan agar
membiarkan untuk bicara dengannya.
Soo Myung
duduk di bangku taman terus mengatakan berulang-ulang “Dia bilang kepadaku tak boleh mengatakan
apa-apa.” Yoon Seo mendekati Soo Myung berpikir pasti mengingatnya,
kalau Saat itu, melihatnya di rumah Im Yun Hee.
“Aku ada
di sana di sebelah pengacara yang kau serang. Sebenarnya saat itu, aku
benar-benar marah. Orang yang kau pukul adalah orang yang kusukai. Aku sangat
sedih karena pria yang kusuka terluka.” Ungkap Yoon Seo.
“Maaf,
aku minta maaf.” Kata Soo Myung merasa bersalah.
“Aku tahu,
kau pasti mengerti perasaanku. Kau tak suka kalau seseorang yang kau suka terluka
atau sedih.” Ucap Yoon Seo. Soo Myung mengaku
tak suka
“Aku tak
suka Yoon Hee sedih atau terluka.” Akui Soo Myung sedih
“Tapi
jika kau tak mengatakan hal seperti ini, Yoon Hee mungkin akan lebih kesulitan.
Kau harus mengatakan yang sebenarnya, Apa pun itu. Jika kau tak mengatakan yang
sebenarnya hari ini, maka kau mungkin takkan pernah bisa melihatnya dalam waktu
yang lama.” Ucap Yoon Seo menyakinkan.
Demo
terjadi didepan ruang pengadilan, semua berteriak memprotesnya, meminta akui
sebagai pembelaan diri. Sidang pun berlangsung. Jaksa Lee bertemu dengan pria
sebagai pengolah TKP, pasti secara pribadi mengamati dan menganalisis TKP. Si
pria membenarkan.
“Terdakwa
mengklaim bahwa dia secara tak sengaja membunuh korban ketika bertarung secara
fisik dengannya. Apa penemuanmu bertepatan dengan klaimnya?” kata Yeo Reum
“Tidak...
Percikan darah dalam hal ini hanya bisa terjadi ketika penyerang menikam korban
dengan sangat kuat dari depan.” Kata Pria lalu akhirnya selesai bertanya.
“Pengacara
pembela. Apa Kau ingin memeriksa silang?” tanya Hakim. Jung Rok membenarkan
lalu berdiri dari tempat duduknya.
“Dengan
analisis darah, berapa banyak yang bisa kau ketahui?” tanya Jung Rok. Si pria
mengatakan bisa menceritakan apa yang
terjadi di TKP.
“Percikan
darah yang keluar ketika penyerang menusuk dari depan, apa ada juga di pakaian
Terdakwa?” tanya Jung Rok. Si pria terlihat binggung mengaku tak menemukan....
“Tidak
ada percikan darah seperti itu ditemukan pada pakaian Terdakwa. Benarkah
begitu?” ucap Jung Rok. Si pria membenarkan.
“Itu
berarti... ada kemungkinan bahwa terdakwa tak bersalah.” Kata Jung Rok. Yeo
Reum mengaku Keberatan karena Jung Rok
yang menggiring saksi. Hakim menolak meminta saksi agar menjawab.
“Hanya
dengan melihat jejak darah, kemungkinan itu tak dapat disangkal.” Kata Si pria.
Saat itu
Tuan Lee datang membawa Soo Myung ke dalam ruangan sidang. Nyonya Im kaget,
Jung Rok melihat Soo Myung akhirnya memberitahu Hakim kalau meminta tambahan
saksi. Hakim pikir Itu permintaan saksi yang tak disetujui dari awal dan ingin
tahu alasannya.
“Park Su
Myeong yang kuminta sebagai tambahan saksi sudah sangat dekat dengan terdakwa. Dia
berada di TKP pada hari kejadian. Meskipun dia sudah dihilangkan dalam laporan,
tapi dia mungkin satu-satunya saksi mata untuk kasus ini. Kalau tidak, maka dia
juga bisa jadi tersangka lain.” Ucap Jung Rok
Semua
terlihat kaget, termasuk Nyonya Im. Yeo Reum mulai gelisah. Jung Rok pun
meminta izin hakim untuk memanggilnya. Akhirnya Soo Myung duduk di bangku
saksi. Jung Rok meminta Soo Myung membantunya sebelum bersaksi yaitu menuliskan
nama. Soo Myung pun menuliskan namanya.
“Apa kau
biasanya menggunakan tangan kanan untuk menulis, makan, dan melakukan kegiatan
sehari-hari lainnya?” tanya Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Kau saat
ini tinggal bersama ibumu yang mengelola toko daging. Apa aku benar?” tanya
Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Tugasmu
adalah mengirimkan daging Dan ibumu bertugas memotong daging. Apa itu benar?”
ucap Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Dengan
kata lain, pekerjaanmu tak mengharuskanmu untuk melakukan apa pun dengan pisau.”
Kata Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Akan tetapi,
Kapan kau mendapatkan bekas luka di ibu jarimu? Kau pergi ke rumah Im Yun Hee untuk
mengirim daging pada hari kejadian. Apa itu benar?” ucap Jung Rok. Soo Myung
membenarkan.
“Menurut
catatan medisnya, saksi pergi ke UGD pada hari kejadian untuk menjahit luka di
ibu jari kanannya yang panjangnya sekitar 3cm. Aku akan menyerahkan catatan
medisnya sebagai bukti.” Kata Jung Rok memberikan pada hakim.
“Ketika orang
normal menikam seseorang, mereka sering melukai ibu jari mereka karena pisau tak
menembus tubuh dengan mudah. Apa Kau pikir, cedera itu hanya kebetulan?” kata
Jung Rok
“Yang
Mulia, Jaksa bahkan tak menyelidiki Park Soo Myeong karena mereka menganggap
terdakwa sudah memberi tahu mereka segalanya. Jaksa hanya fokus pada penyelesaian
kasus ini karena sudah menjadi masalah sosial yang sangat besar. Namun, mereka
acuh tak acuh untuk mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya.” Kata Jung Rok.
Yeo Reum hanya bisa terdiam.
“Aku
punya pertanyaan untuk saksi... Hari itu, siapa orang yang membunuh Kim Yeong
Tae ?” ucap Jung Rok.
“Keberatan,
Yang Mulia... Tidak ada sidik jari atau noda darah milik Park Soo Myung di TKP.
Dia membuat komentar tak berdasar berdasarkan imajinasinya untuk membingungkan
departemen keadilan dan anggota juri.” Kata Yeo Reum
“Itu tak
benar... Yang Mulia, kesaksian terdakwa dan laporan otopsi adalah satu-satunya
bukti yang diserahkan oleh jaksa untuk membuktikan bahwa Im Yun Hee bersalah. Tapi
bahkan laporan otopsi itu tidak sesuai dengan kesaksian terdakwa”kata Jung Rok
“Menurut
jaksa, seorang wanita yang terluka parah membunuh suaminya dengan menikamnya di
bagian vitalnya hanya dua kali. Tapi itu tak masuk akal. Park Soo Myung berada
di TKP hari itu, dan dia mendapat luka di ibu jarinya.” Kata Jung Rok
“Im Yun
Hee bersaksi bahwa dia membunuh suaminya, tapi dia tak dalam kondisi untuk
melakukan sesuatu seperti itu. Izinkan aku bertanya sekali lagi. Hari itu, orang
yang membunuh Kim Yeong Tae, siapakah itu?” kataJ Jung Rok
“Orang
yang menikamnya... Orang yang menikamnya...” kata Soo Myung seperti ketakutan.
“Tidak,
jangan katakan apa-apa.” Ucap Nyonya Im panik. Hakim meminta Nyonya Im tetap
diam. Nyonya Im ditahan oleh dua petugas.
“Jangan
sakiti Noona! .. Aku menikamnya... Aku menikamnya dengan pisau..” akui Soo
Myung sambil menangis. Nyonya Im duduk lemas dan Yeo Reum pun hanya bisa
terdiam.
“Si
Brengsek itu... memukul Noona setiap hari... Jadi aku... Jadi aku menikamnya...
Noona dipukuli hari itu...Dia memukulnya lagi.” Akui Soo Myung.
Flash Back
Soo Myung
datang ke rumah Nyonya Im untuk membawakan daging, terdengar dari dalam rumah
Nyonya Im meminta agar suaminya berhenti. Soo Myung bisa tahu kalau Nyonya Im kembali
dipukuli oleh suaminya. Nyonya Im yang sudah terluka terus memohon agar
suaminya berhenti.
Suaminya
malah makin memukulnya, sampai akhirnya Soo Myung masuk rumah. Berteriak agar
Berhenti memukul Noona. Nyonya Im malah panik menahan kaki suaminya meminta Soo
Myung agar kabur. Tapi Soo Myung melihat Nyonya Im kembali dipukul mengambil
pisau diatas meja dan langsung menusuknya.
Soo Myung
terus mengaku kalau ia yang menikamnya karen pria itu memukuli Nyonya Im setiap
hari. Nyonya Im hanya bisa menangis mendengarnya, akhirnya sidang selesai dan
Nyonya Im keluar dengan baju tahanan, Yeo Reum melihat dari kejauhan.
“Apa kau
ditekan oleh jaksa? Sidik jari orang lain tak ditemukan di TKP. Kenapa kau
sengaja menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau tak mengaku
bahwa ada orang lain yang membunuh suamimu? Tolong beritahu kami.” Ucap wartawan
“Aku juga
mungkin pembunuhnya. Karena aku selalu membayangkan membunuhnya puluhan...Tidak,
bahkan ratusan kali.” Akui Nyonya Im
“Ternyata
Kim Yeong Tae dibunuh oleh orang lain. Tuan Park mengakui kejahatannya dan
bersaksi bahwa itu adalah pembunuhan yang tak disengaja. Polisi menemukan
sepasang sarung tangan berlumuran darah di kamarnya Dan dia memakainya pada
hari kejadian.”
“Mereka
berasumsi bahwa noda darah itu milik mendiang Kim Yeong Tae dan Tuan Park. Dan
mereka mengumumkan bahwa mereka sudah meminta analisis DNA.”
Berita
mulai disiaran TV, Pihak forensik kembali mengambil sample dari TKP. Tuan Park
akhirnya dibawa oleh polisi dengan baju tahanan lalu ketakutan melihat wartawan
langsung menyerbunya.
Di kantor
pengacara
Tuan Yeon
dkk bersorak gembira melihat berita di TV, memuji Pengacara Kwon benar-benar
pengacara terbaik di firma. Eun Ji juga
tak pernah membayangkan ada kemungkinan pelakunya orang lain. Yoon Hyuk
mengaku kalau sebelumnya sudah tahu.
“Jika kau
tahu, maka kau tak akan bisa diam. Kau jelas akan menyebabkan keributan besar.”
Komentar Moon Hee. Yoon Hyuk mengejek lalu keduanya saling menatap sinis.
Jung Rok
akhirnya kembali, Tuan Yeon langsung berlari ingin memeluknya. Tapi Jung Rok
malah menjauh. Tuan Yeon memuji Jung Rok yang sudah melakukan pekerjaan dengan
baik jadi benar-benar ingin memeluknya dan akhirnya berhasil memeluk dari
belakang.
“Kita
harus merayakan peristiwa bahagia itu. Mari kita makan malam bersama. Lalu Makan
daging sapi dan karaoke sesudahnya.” Ucap Tuan Yeon. Semua pun terlihat
bersemangat.
“Maaf,
tapi mungkin lain kali... Hari ini aku lelah. Maafkan aku.” Kata Jung Reok
“Lalu
bagaimana kalau kita pergi tanpa dia?” kata Yoon Hyuk, Tuan Yeon mengeluh
mendengarnya.
“Pahlawan
tak akan hadir. Apa Kau pernah lihat acara penandatanganan penggemar tanpa
selebriti? Apa Kau pernah lihat pesta ulang tahun tanpa orang yang berulang
tahun? Harusnya kau sadar.” Sindir Tuan Yeon.
Yoon Seo
melihat Jung Rok keluar ruangan kalau akan
pulang lebih awal hari ini. Jung Rok dengan wajah lelah menganguk. Yoon Seo
menyuruh Jung Rok pulang dan beristirahat
karena pasti lelah.
“Oh Jin
Shim... Maukah minum soju bersamaku?”ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat kaget.
Akhirnya
gamjatang diatas meja untuk teman Jung Rok yang minum soju. Yoon Seo pikir Perasaan
Jung Rok sepertinya sedang tak baik,
menurutnya ini Aneh. Karena biasanya Jung Rok tampak sangat senang setiap kali
memenangkan suatu kasus.
“Apa kau
kesal karena Jaksa Yoo Yeo Reum? Apa Kau merasa bersalah karena dia temanmu?”
ucap Yoon Seo.
“Ya, itu
salah satu alasannya. Aku mengerti kenapa Im Yun Hee ingin menutupi pembunuhan
Park Soo Myeong. Tapi aku juga mengerti kenapa Park Soo Myeong membunuh suami
Im Yun Hee juga. Hari ini sungguh sulit.” Kata Jung Rok lalu keduanya kembali
minum soju.
“Terima
kasih.” Kata Jung Rok terlihat gugup. Yoon Seo bertanya untuk apa.
“Karena
memberitahu bahwa aku akan menang dan mengkhawatirkanku ketika terluka.” Ucap Jung
Rok. Yoon Seo pikir bukan apa-apa.
“Omong-omong,
bisakah aku bertanya sesuatu? Kau menolak untuk menghadiri makan malam
perusahaan karena lelah. Kenapa mengajak minum soju kepadaku?” tanya Yoon Seo
“Hari
ini, aku hanya ingin untuk minum denganmu.” Kata Jung Rok. Yoon Seo hanya bisa
terdiam dan menahan senyuman.
Keduanya
berjalan pulang, Yoon Seo pikir hari ini lebih dingin dari biasanya lalu Jung
Rok heran melihat Yoon Seo malah tertawa, Yoon Seo mengaku Tiba-tiba ingat
waktu minggu lalu ketika mereka pergi ke arboretum bersama.
“Kau
bilang kepadaku untuk meletakkan tanganku di kantong sakuku jika kedinginan, tapi
aku salah paham dan menempatkannya di sakumu. Kau tak akan percaya betapa
malunya aku. Aku terlalu banyak main dalam drama dan itu mengganggu kesadaran
realitasku.” Ucap Yoon Seo
“Kau tak
punya alasan untuk membiarkan menaruh tanganku di sakumu.” Kata Yoon Seo
mengusap tanganya. Jung Rok tiba-tiba menarik tangan Yoon Seo dan menaruh
disaku jasnya.
“Aku
khawatir.. Sama seperti kau mengkhawatirkanku dan menghiburku, jadi aku ingin melakukannya
untukmu juga.” Kata Jung Rok. Yoon Seo seperti terkejut mendengarnya.
Bersambung
ke episode 7
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Ga sabar nunggu kelanjutannya...semangattt kaa
BalasHapusMakin seru
BalasHapus