PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 28 Februari 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Yoon Seo merasakan kedinginan, lalu Jung Rok memasukan tangan Yoon Seo ke dalam saku jaketnya mengaku khawatir sama seperti Yoon Seo yang mengkhawatirkan dan menghiburnya jadi ia  ingin melakukannya juga.
“Apa itu berarti aku jadi lebih sedikit istimewa daripada sebelumnya?” tanya Yoon Seo. Jung Rok membenarkan.
Saat itu ponsel Jung Rok berdering, Yoon Seo mengeluarkan tanganya karena Jung Rok harus mengangkat telp. Wajah Yoon Seo tak bisa menutupi rasa bahagianya. 


Yoon Seo masuk tersenyum sendiri di kamarnya, ponselnya berbunyi dan langsung membaca pesan dari Jung Rok
“Terima kasih sudah bekerja keras membantuku memenangkan persidangan yang sulit selama ini. Istirahatlah untuk besok.”
“Tunggu Sebentar... Dia bilang "Untuk besok"? Apa besok semacam hari istimewa? Apa Dia akan mengajakku berkencan? Yah....  Jika tadi tak ada yang menelepon, dia mungkin akan mengajakku berkencan.” Ucap Yoon Seo yakin lalu malu sendiri sambil berguling-guling diatas tempat tidur.
“Dia akan mengajakku kencan besok.” Ucap Yoon Seo sangat bahagia dan yakin. 

Yoon Seo masuk ke kantor terlihat sangat bahagia melambaikan tangan pada semua rekan kerjanya, bahkan Tuan Lee mengangkat dua tanganya menyapa Yoon Seo. Eun Ji yang melihatnya bertanya-tanya apakah perasaan Yoon Seo itu sedang baik. Hae Young mengaku tak tahu. 

Yoon Seo masuk ruangan tak melihat Jung Rok dalam ruangan, lalu melihat ada sebuket bunga diatas meja. Ia berpikir kalau Jung Rok dengan wajah malu-malu dan sangat bahagia, lalu mencium wanginya dan membaca surat yang terselip dalam bunga.
"Akhirnya usai, hari-hari dingin yang seperti tak ingin pergi, dan hari-hari musim semi yang hangat semakin dekat." Wah, Pengacaraku bisa seromantis ini?” ucap Yoon Seo membaca surat berwarna Pink.
"Meskipun bukan hadiah besar, Hatiku yang menyiapkannya, jadi kuharap kau rela menerimanya." Apa maksudnya bukan hadiah besar? Betapa berharganya ini!” kata Yoon Seo terus membaca dengan senyuman bahagia.
"Pertarungan itu berat, tapi kau tak pernah menyerah. Itu sebabnya dia tak dijadikan kambing hitam." Dibilang Kambing hitam? "Terima kasih sudah mengambil kasus Im Yun Hee. Dari CEO Lee Yeong Ok dari Asosiasi wanita Korea."ucap Yoon Seo menghela nafas melihatnya. 

Jung Rok masuk dengan membawa secangkir kopi, Yoon Seo menunjuk buket bunga diatas meja. Jung Rok memberitahu bunga itu dari asosiasi wanita Korea mengirimnya karea ia  tak suka bunga, jadi menempatkan dimeja Yoon Seo agar bisa menikmatinya.
“Begitu rupanya.” Kata Yoon Seo terlihat kecewa. Hae Ryoung memberitahu keduanya kalau CEO Yeon memanggil semua orang untuk briefing. Jung Rok menganguk mengerti. 

Semua sudah berkumpul diruangan, CEO Yeon pikir  Sebelum briefing dimulai mengajak untuk memberikan tepuk tangan untuk Pengacara Kwon  sebagai harapan dan permata dari firma hukum mereka  karena berhasil memenangkan Kasus Im Yun Hee. Semua memberikan tepuk tangan.
“Mari hentikan. Terima kasih.” Kata Jung Rok merasa tak enak hati.
“Tidak ada alasan untuk malu. Itulah yang membuatmu sangat menawan. Kalau begitu mari mulai briefingnya. Firma hukum kita menangani Kasus Sangji-dong. Karena ini kasus besar, Pengacara Kwon akan mengarahkan kita dan membagikan gagasannya.” Ucap Tuan Yeon. Jung Rok pun maju ke arah proyektor. 

Jung Rok mengatakan Sebelum briefing, terlebih dahulu akan menunjukan foto terdakwa. Yoon Seo kaget melihat ada foto dirinya dilayar, semua pun kaget. Tuan Yeon heran karena ada foto Dewi Alam Semesta Yoon Seo dan ingin tahu Kejahatan apa yang dilakukan.
“Dia melakukan kejahatan karena mencuri hatiku. Dia melakukan penyerangan dengan membutakanku atas keindahannya. Bahkan dia melakukan percobaan pembunuhan dengan menghancurkan hatiku jika aku tak melihatnya sehari saja.” Kata Jung Rok dengan tatapan serius. Yoon Seo melonggo.
“Aku berpendapat Oh Jin Sim menerima hukuman penjara seumur hidup bersamaku selama sisa hidupku... Oh Jin Sim... Tolong terimalah hatiku!” kata Jung Rok
“Kau bisa Bawa aku. Borgol aku.... Bawa aku segera!” kata Yoon Seo mengulurkan tangan dengan mata terharu. 


Tuan Yeon menyadarkan Yoon Seo, semua yang ada di ruang rapat binggung. Yoon Seo tersadar dan melihat dilayar bukan dirinya tapi memang wajah terdakwa “Kasus Sangji-dong” Tuan Yeon bertanya apa yang dilakukan Yoon Seo.
“Orang itu! Orang itu sebaiknya penjarakan. Pengacara Kwon akan pastikan untuk mewujudkannya.” Ucap Yoon Seo menutupi rasa malunya.
“Oh Yun Seo, kadang kau sangat lucu. Itulah daya tariknya. Penampilannya menakjubkan, tapi dia punya sisi aneh.” Komentar Tuan Yeon mengikuti gerakan Yoon Seo begitu juga Yoon Hyuk.
 “Terima kasih sudah memikirkanku dengan baik. Dia bedebah jahat.” Ucap Yoon Seo menahan malu. Jung Rok pun akhirnya memulai briefingnya dengan wajah serius. 

Yoon Seo kembali ke ruangan mengumpat kesal pada dirinya berpikir kalau memang sudah gila melakukan hal yang memalukan di ruang rapat.
“Sadarlah kau Oh Yun Seo! Kau aktris, tunggu dia dengan elegan... Kau harus menunggu dengan elegan.” Ucap Yoon Seo menatap wajahnya dicermin agar sadar. 

Yoon Seo kembali berkerja lalu  melihat sudah jam 6 sore dan melihat ke arah ruangan Jung Rok. Wajahnya dikejutkan dengan Jung Rok seperti memberikan tanda harti dengan jarinya, wajahnya kembali tersipu malu.
“Apa Tangannya mengarah padaku? Dia memberitahuku bagaimana perasaannya dengan gerakan kecil dan sepele.” Kata Yoon Seo lalu membalas dengan malu-malu, tapi saat itu Jung Rok mengosokan tangan di cermin.
“Apa? Dia hanya menyeka kaca?!!!” ucap Yoon Seo tersadar dan membersihkan ruangan. 

“Aku terlalu sibuk untuk memperhatikan, tapi kantor sedikit kotor. Sepertinya aku harus komplain pada petugas kebersihan.” Ucap Jung Rok keluar dari ruangan
“Aku akan melakukannya, jangan khawatir.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pun pamit pergi.
“Tunggu Sebentar... Apa Itu saja? Apa Tak ada hal lain untuk dikatakan?” kata Yoon Seo berharap banyak. Jung Rok binggung.
“Yah... Sudahlah... Bukan apa-apa... Aku akan pulang duluan...” kata Yoon Seo lalu melangkah pergi dengan wajah sinis. Jung Rok benar-benar tak mengerti. 


Yoon Seo melepaskan antingnya sambil mengeluh karena membuat dirinya yang tampak bodoh. Ia kesal dengan dirinya padahal suda membuat janji untuk menunggu jadi Sekarang harus menyalakan mode aktris yang sulit didapat oleh pra pria.
“Aku akan dengan santai menunggunya... Dengan santai.” Ucap Yoon Seo dengan gaya elegan minum wine dirumahnya.
Jung Rok masuk berkerja menerime telp dari Yoon Seo. Yoon Seo ternyata mabuk menelp Jung Rok mengaku tak bisa menunggu. Jung Rok binggung, Yoon Seo mengaku tak sabar menunggu dan tak akan main sok jual mahal. Jung Rok hanya bisa terdiam.
“Aku lebih suka bilang semua yang ada di benakku. Aku menunggu kau untuk mengajakku berkencan seperti orang gila.” Akui Yoon Seo. Jung Rok tak mengerti maksudnya.
“Apa Kau tak mau ajak aku berkencan? Oke! Oke!Aku akan melakukannya duluan. Sekarang aku harus mengatakannya... Pengacara Kwon, aku menyukaimu! Kau Ingat perkataanku waktu itu, kan? Kubilang waktu itu, ada yang ingin kukatakan.” Ucap Yoon Seo
“Aku tak bisa mengatakan sekarang, tapi akan kupastikan memberitahumu suatu hari. Itu... Serius! I love you! Itu... Kau sudah mengambil tempat di dalam hatiku. Jadi...Dalam hatiku yang bersih, kosong, dan suci... kau datang dan membuat tempat sendiri. Itu yang kumaksud.” Ucap Yoon Seo sambil tertidur. Jung Rok hanya diam saja.
“Makanya itu saat kemarin malam kau katakan padaku. aku sedikit istimewa bagimu...Aku sangat suka. Lalu hatiku menunggumu mengatakan sesuatu. Tapi, bagaimana bisa kau permalukan aku seperti itu? Kepada Oh Yun Seo? Pengacara Kwon , kau sangat jahat!” kata Yoon Seo.
Jung Rok mencoba memanggil Yoon Seo dengan wajah bingung tapi ponselnya sudah ditutup. 


Jung Rok keluar dari kamar langsung mengambil bir dari tangan Se Won. Se Won bingung bertanya apakah ada masalah dengan temanya, seperti Kasusnya mengalami masalah lagi. Jung Rok tak ingin membahasnya terlihat sangat frustasi lalu masuk kamar kembali.
“Akan kuberitahu faktanya, dengarkan baik-baik. Seorang Pria mulai punya perasaan untuk wanita. Jadi dia bilang padanya, "Kau sudah menjadi orang yang istimewa bagiku."  Cerita Jung Rok berbalik

“Ini yang dia katakan. Si pria berpikir itu sudah cukup. Pria itu berniat untuk pelan-pelan, karena  mereka juga saling suka. Tapi wanita itu punya pemikiran berbeda. Dia ingin membuat langkah selanjutnya, tapi ketika tidak bisa, maka dia marah-marah. Apa ini sungguh kesalahan pria itu?” kata Jung Rok meminta pendapat.
“Apa benar ini soal kasus? Bukan kau yang mengalaminya?” goda Se Won. Jung Rok mengelak.
“Ini soal klienku.” Kata Jung Rok. Se Won yakin Jung Rok sedang bercanda karena tidak mendirikan agen kencan.
“Lupakan. Tidak ada gunanya bertanya.” Kata Jung Rok akan masuk kamar, tapi Se Won menahan dengan tangan di pundaknya.
“Itu bukan kesalahan pria itu. Karena yang kau katakan tidak salah.” Kata Se Won. Jung Rok tak mendengar menjawabnya.
“Walau begitu, aku ingin memihak wanita itu. Siapa yang berkencan dengan logika sepertimu? Berkencan berarti sudah mengenal satu sama lain. Pria itu sudah melakukan langkah pertama. Si pria mengatakan sesuatu yang krusial, dengan mengatakan si wanita istimewa. Tapi jika si pria hanya berakhir seperti itu, siapa yang mau?” ucap Se Won.
Jung Rok hanya terdiam. Se Won pikir Jung Rok masih tak mengerti lalu mengumpamakan kalau Jung Rok sedang dalam persidangan berkata pada Hakim.
"Yang Mulia, mempertimbangkan semua bukti tak langsung, terdakwa tak berperilaku seperti itu dengan sengaja, dan alibinya pada hari kejadian sudah dikonfirmasi. Oleh karena itu, aku..." Bagaimana menurutmu jika persidangan berakhir seperti ini?” kata Se Won
“Rasanya tak nyaman.” Kata Jung Rok gemas. Se Won menganguk setuju.
“Kau bilang semua kata-kata penting, tapi tak ada kesimpulan. Itu yang... Bukan.. Itu yang sudah klienmu lakukan pada wanita itu. mengerti?” kata Se Won. 




Akhirnya Jung Rok masuk ruangan, dengan wajah gelisah mengirimkan pesan pada Yoon Seo
“Oh Jin Sim , maaf... Kupikir kita berada dalam tahap saling mengenal.” Tapi menghapusnya dan menuliskan lagi.
“Oh Jin Sim , aku tak peka... Maafkan aku, dan jadilah kekas...” Jung Rok merasa tak tepat kembal menghapusnya.
“Oh Jin Sim, mari bertemu dan bicarakan besok.” Tulis Jung Rok dan saat itu Se Won masuk ruangan. Jung Rok bertanya ada apa lagi dengan Se Won.
“Tidak,... mendadak ada sesuatu yang harus kau beritahukan pada klienmu. Dia harus mengajaknya kencan segera, dan menyiapkan bunga, atau sesuatu yang kecil dan berkilau. Dia harus menyiapkan apa pun yang dia sukai.” Kata Se Won. Jung Rok melonggo bingung.
“Jika kau Pergi dengan tangan kosong saat mengajak seseorang berkencan  sama seperti pergi ke pengadilan tanpa bukti. Aku tahu, aku belum pernah bertemu klienmu itu, tapi aku hanya memberi saran karena dia terlihat sangat buruk dalam berkencan. Semoga beruntung.” Kata Se Won.
“Yah... Nanti akan kuberitahu dia” kata Jung Rok seolah-olah masalah kliennya. 


Yoon Seo akhirnya terbangun dari tidurnya lalu bingung karena ketiduran disofa, lalu mengambil ponselnya membawa pesan dari Jung Rok  [Oh Jin Sim, mari bertemu dan bicarakan besok.] Ia binggung bertanya apa maksudnya Bertemu dan bicarakan.
“Soal apa? Apa aku melakukan kesalahan?” kata Yoon Seo mencoba mengingat-ngingat.
“Aku menunggu kau untuk mengajakku berkencan seperti orang gila. Dalam hatiku yang bersih, kosong, dan suci... Pengacara Kwon, aku menyukaimu... Aku sangat suka. Apa kau pingsan karena bahagia? Pengacara Kwon, kau sangat jahat!”
Yoon Seo panik mengingat semua yang dikatakan pada Jung Rok saat mabuk.
“Apa yang akan dia katakan padaku? "Aku benci wanita sepertimu. Mari jangan pernah bertemu lagi?" kata Yoon Seo panik. 


Saat itu Manager Gong masuk berpikir Yoon Seo masih tidur tapi ternyata sudah bangun dan duduk disofas. Yoon Seo yang malu meminta Manager Gong untuk mengambil amplop putih. Manager Gong bertanya apakah amplop Untuk ke pernikahan?
“Tidak, bukannya buat uang... Tapi Surat pengunduran diri. Mulai sekarang takkan kerja lagi...Tidak, aku tak bisa pergi.” kata Yoon Seo malu. 

Jung Rok baru masuk ruangan terlihat ragu mengingat kejadian semalam. Tuan Yeon menyapa Jung Rok mengucap syukur karena baru saja sepupunya menelp, Katanya hari ini Yoon Seo tak bisa kerja. Jung Rok kaget. Semua panik bertanya apakah Yoon Seo sakit.
“Sepertinya tidak. Aku bilang akan membawa bunga dan bubur buat menengoknya. dan katanya dia tidak sakit, tapi punya masalah pribadi. Dia berusaha menghindari membicarakannya. Kukira ada alasan lain. Mungkin dia hanya ingin mengambil hari libur.” Kata Tuan Yeon
“Tidak mungkin... Yoon Seo sepertinya bukan orang yang tak bertanggung jawab.” Ucap Eun Ji Yakin
“Pengacara Yang, apa ini? Kau tiba-tiba mihak Yoon Seo” komentar Tuan Yeon
“Aku harus mengakui, selama ini dia memang bekerja sangat keras.” Kaa Eun Ji
“Benar. Waktu pertama, aku juga memiliki prasangka terhadapnya karena dia selebriti, tapi selama kasus Yoon Ha waktu itu dan Kasus Im Yun Hee baru-baru ini, dia tampak seperti orang yang baik. Dia seperti orangan sawah yang hanya berdiam dir tapi dengan tulus berdiri di tengah ladang pada musim gugur” Kata Tuan Lee yang pernah berkerja sama dengan Yoon Seo.
“Orang-orangan sawah sepertinya agak aneh... Omong-omong, aku penasaran..Pengacara Kwon, ada apa dengan wajahmu? Apa ada masalah antara kau dan Yoon Seo?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengaku tak ada.
“Sepertinya benar... Saat ini wajahmu mematikan semua sinyal. Apa dia lelah karena kau memberinya banyak kerjaan?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengaku  Tidak seperti itu.
“Tidak? Jika ini bukan masalah pekerjaan, apa masalah hubungan? Bagaimana jika ternyata keduanya berkencan atau semacamnya?” goda Tuan Yeon.
Jung Rok tak mengubrisnya memilih untuk masuk ruangan, Tuan Yeon mengeluh Jung Rok yang tak tertawa padahal cuma bercanda, lalu mengejek Jung Rok sangat berbakat, tapi humornya mengerikan.


Jung Rok melihat kursi Yoon Seo yang kosong, mencoba menelp tapi telpnya mati. Akhirnya Ia pergi ke ruangan mencari sesuatu dan menemukan biodata Oh Jin Sim, teringat kembali yang dikatakan Se Won semalam.
“Dia harus menyiapkan bunga, atau sesuatu yang kecil dan berkilau. Dia harus menyiapkan apa pun yang dia sukai.” Ucap Se Won
Jung Rok mencari keyword  [Sesuatu yang disukai Oh Jin Sim] tap mengubah menjadi nama Oh Yoon Seo. Ia mencari juga [Tipe pria ideal Oh Yoon Seo] dan ada siaran Yoon Seo dengan seorang MC yang menanggap Yoon Seo Wanita paling cantik sealam semesta.
“Aku salah mengerti. Aku merasa kau lebih suka makan di restoran mewah. Tapi kita ada di warung ceker.” Ucap MC
“Aku sangat suka ceker di sini. Ini dekat rumahku, jadi aku terkadang membawanya. Dan rasanya lebih enak jika kau memakannya saat kau sedang sedih.” Akui Yoon Seo. Jung Rok memikirkan Ceker ayam kesukaan Yoon Seo.
“Yoon Seo , pria seperti apa yang kau sukai? Aku punya perasaan kau akan menyukai orang kompeten yang benar-benar tampan.” Kata MC
“Tidak, aku tak mempedulikan wajah. Aku lebih suka pria yang tahu cara menyentuh hatiku. Misalnya, pria yang memberiku surat tulisan tangan. Alangkah baiknya jika dia mengajakku berkencan dengan surat tulisan tangan.” Ucap Yoon Seo merasa kelihatan sangat romantis. 



Tuan Yeon terlihat kebingungan karena Yoon Seo tak pergi bekerja dan menanyakan alasannya. Manager Gong mengaku  tak tahu karena Yooon Seo tak memberitahu alasannya, lalu panik karena tak akan keluar dari kamarnya.
“Penulis Lee bilang dia akan memberi Yuon Seo kesempatan hanya jika dia bekerja di sebuah firma hukum setidaknya selama tiga bulan. Tapi sepertinya Yoon Seo akan menyerah. Dan itu tak seperti kita dapat menemukan firma hukum lain yang bisa menyimpan rahasia sebaik tempat ini.” Kata Manager Gong
“Jangan khawatir. Ada aku... Akan kulakukan sebisaku untuk membuatnya kembali bekerja.” Kata Tuan Yeon yakin
“Aku tak yakin kau dapat melakukannya.” Komentar Manager Gong. Tuan Yeon menegaskan dirinya Yeon Jun Seok.
“Aku Yeon Jun Seok, CEO Yeon Entertainment. Apa Kau pernah lihat orang yang lebih baik dariku dalam menangani Yun Seo? Percayakan padaku.” Kata Tuan Yeon berjalan lebih dulu. Manager Gong menegur kalau kamar Yoon Seo ada disebelah kanan. 

Yoon Seo terbaring dengan wajah sedih, Tuan Yeon menyapa Yoon Seo  mengaku sudah mendengar yang ingin berhenti bekerja di firma hukum. Yoon Seo mengaku  tak akan bekerja lagi dan tak bisa bekerja di sana lagi. Tuan Yeon pikir itu pemikiran yang bagus.
“Kau harus berhenti.” Kata Tuan Yeon mendukung. Manager Gong  mendengarnya begitu juga Yoon Seo.
“Kenapa kalian berdua sangat terkejut? Jika dia tak ingin bekerja di sana, sebaiknya jangan  Aku paham dia melakukan ini agar dapat berakting lebih realistis. Tapi dia adalah dewiku, dewimu, dan dewi alam semesta. Jelas tak akan mudah untuk bekerja di sebuah firma hukum selama tiga bulan.” Ucap Tuan Yeon
“Sejujurnya, aku tak pernah tidur nyenyak sesudah kau mulai bekerja di sana. Aku selalu khawatir betapa sulitnya kau. Jadi, kau harus berhenti bekerja di sana. Berhenti saja. Maka dia tak akan bisa memerankan pengacara dalam drama Penulis Lee” kata Tuan Lee
“Apa itu sangat penting? Dia bisa memainkan peran sebagai wanita pengangguran nanti. Begitu dia berhenti dari firma hukum dan gagal membuat comeback dengan drama Penulis Lee, dia akhirnya harus beristirahat di rumah selama bertahun-tahun.” Ucap Tuan Lee mencoba menyadarkan
“Lalu aku yakin dia akan bisa memainkan peran yang membosankan, betapa bagusnya peran wanita pengangguran. Wajahnya akan membosankan sepanjang waktu. Bukankah begitu Yoon Seo?” kata Tuan Yeon
“CEO Yeon.” Kata Yoon Seo terlihat panik. Tuan Yeon pikir dengan ucapanya itu Yoon Seo bisa mendadak ingin kembali bekerja.
“Tidak. Sekarang juga, aku hanya ingin mengusirmu. Saat ini tuh aku sedang kesal. Kenapa kau mencoba mengancamku? Apa Kau pikir aku takkan paham?” kata Yoon Seo marah
“Yoon Seo, kau jadi cerdas sesudah bersosialisasi.” Komentar Tuan Yeon tak percaya melihat sikap Yoon Seo
“Dan aku jadi pemarah juga.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi. Manager Gong binggung bertanya kemana Yoon Seo akan pergi.  Yoon Seo mengatakan ingin cari udara segar. Manager Gong ingin mengantar.
“Hei, kau tak kenal dia? Dengan sifat keras kepalanya, kita tak bisa berbuat apa pun. Mari kita lihat apa yang terjadi. Kau Bawakan aku bir dari kulkas.” Kata Tuan Yeon akhirnya memilih untuk berbaring. 


Jung Rok pergi ke sebuah toko buku mencari kertas surat dan dibuat binggung, akhirnya memilih kertas dengan gambar love karena Yoon Seo  suka merah muda. Ia lalu menuliskan surat di cafe
“Oh Jin Sim , surat ini untukmu. Aku Kwon Jung Rok, kali pertama melihatmu pada 6 Februari 2019 di kantor sekretaris Firma Hukum "ALWAYS" yang berlokasi di Seocho-gu - Seoul. Saat kita berinteraksi satu sama lain berkali-kali melalui pekerjaan dan makan bersama sekitar enam kali.”
“Aku menyadari bahwa perasaanmu tidaklah palsu. Aku menyadari sebenarnya adalah tulus. Karena itu, aku, Kwon Jung Rok, memintamu, Oh Jin Sim, untuk secara resmi berkencan bersamaku. Dan kuharap kau memberiku persetujuanmu.”
Jung Rok melihat tulisnya merasa mungkin juga menulis surat kepada hakim lalu terlihat frustasi dengan suratnya. Dua orang wanita melihat Jung Rok hanya bisa menahan senyum. Jung Rok pun merapihkan rambutnya. 

Yeo Reum panik melihat berita [Tersangka Kasus Pembunuhan Suami Akan Menuntut balik di Pengadilan] perutnya seperti merasakan sakit, kembali meminum pereda sakit. Sek mengajak Yeo Reum untuk makan. Yeo Reum mengaku  tak lapar.
“Baiklah kalau begitu.  Kami akan pergi tanpamu.” Kata Sekertaris. Yeo Reum mengangguk setuju. 

Dua anak buah Yeo Reum makan bersama, Se Won melihat rekan Yeo Reum mencoba mendekat, menyapa merek  makan terlambat dan menanyakan  janji makan?
“Tidak, ada di kantornya. Dia tak nafsu makan. Sepertinya dia benar-benar stres karena Kasus Im Yun Hee. Akhir-akhir ini dia jarang makan” kata Sekretarisnya. Se Won terlihat panik dengan wajah khawatir. 

Yoon Seo melihat restoran Ceker ayam mengajak untuk menghibur diri. Bibi menyapa Yoon Seo yang mengunakan maskernya. Yoon Seo memesan Pesan satu porsi ceker dibungkus. Si bibi merasa sudah lama tak bertemu dengan Yoon Seo. Jung Rok datang memesan Satu porsi ceker dibungkus
“Aku Buat yang pedas...Karena untuk pelanggan tetap.” Kata si bibi. Jung Rok tiba-tiba melihat Yoon Seo.
“Aku bukan Oh Jin Sim.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi karena panik. Jung Rok pun mengejarnya. 

Yoon Seo berusaha menghindari Jung Rok karena malu. Jung Rok pun mengejarnya karen langkahnya yang lebar bisa menarik penutup kepala Yoon Seo dan membuatnya berhenti. Yoon Seo akhirnya dengan wajah kesal mengeluh karena mengejarknya.
“Mari kita bicara...” kata Jung Rok. Yoon Seo terlihat kebingungan masi dengan masker diwajahnya.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar