PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 08 Februari 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Manager Gong menerima telp dari Yoon Seo yang ingin makan mie kalguksu dan aka membawakanya. CEO Yeon bertanya ada apa. Manager Gong memberitahu Yoon Seo meminta untuk membawakan mie kalguksu karena tidak punya siapa-siapa untuk makan. CEO Yeon pun menyuruh memesan saja.
“Bukannya dia memintamu untuk membeli seluruh restoran. Ngomong-ngomong, bukankah Yoon Seo terlihat sangat cantik, Apa dia makan sesuatu?”ucap CEO Yeon.
“Dia benar-benar makan dengan baik.” Kata Manager Gong. CEO Yeon juga yakin kalau memang cantik.
“Itu yang membuatku jatuh cinta padanya. Aku menandatangani dia di sana,  Dia sangat cantik.” Cerita CEO Yeon, Manager Gong penasaran mendengarnya. 

Flash Back
(14 tahun yang lalu)
CEO Yeon didepan warung bungepang, sambil menelp mengaku tidak berpikir bekerja sebagai manajer selebriti cocok untuk dirinya dan berpikir kalau mendapatkan pinjaman dan membuka toko. Saat itu seorang pelajar membeli empat bungeoppangs.
“Mari kita makan soju suatu hari... Belikan aku minuman.” Kata CEO Yeon lalu menutup telpnya.
Si pelajar yang baru membeli kue, dihampiri teman lainya mencari diman menyembunyikan bungeoppang, tapi si pelajar mengelak dan menyembunyikanya. Temanya tahu kalau pasti bohong dan akhirnya menemukan dibalik jaket.
Yoon Seo keluar dari jaket temanya memperlihatkan bunggepang, dengan gayanya dibalik jaket. CEO Yeon yang melihat Yeon Seo langsung melonggo terpana. 

Akhirnya Yoon Seo pun mendapatkan tawaran iklan coklat dengan gaya yang sama keluar dari balik jaket. CEO Yeon mengingat masa indah itu mengingat kalau Yoo n Seo menjadi bintang besar setelah syuting iklan itu Dan berkat itu juga dirinya menjadi stabil secara finansial.
“Waktu benar-benar cepat... Aku akan memastikan Yun Seo kembali berdiri... Tiba-tiba aku menangis.” Ucap CEO Yeon menangis haru.
“Apakah Kau pikir itu terkena andropause? Cowok dengan andropause tampaknya tidak bisa mengendalikan emosi mereka.” Kata Manager Gong. CEO Yeon kesal menyuruh diam saja.
Tuan Yoon menelp CEO Yeon, seperti meminta sesuatu. CEO Yeon mengerti berpikir kalau jangan khawatir dan menutup telpnya. CEO Yeon meberitahu kalau Min Ji harus pergi ke pinggiran kota dalam perjalanan bisnis menyuruh Manager Gong untuk pergi bersamanya karena Tuan Yoo sedikit sakit.
“Lalu siapa yang akan mengurus Yoon Seo ...” kata Manager Gong khawatir.
“Katakan padanya untuk naik taksi. Maksudku, kau bisa memberikan makanan untuknya.  Min Ji sedang naik daun sekarang. Dia layak mendapatkan dukungan penuh kita... Kau seorang manajer jadi Kau harus tahu itu.” Ucap CEO Yeon. Manager Gong menatap dingin.
“Apa yang salah? Apakah kau merasa kesal?” kata CEO Yeon sinis, Manager Gong hanya bisa terdiam. 


Yoon Seo makan di dalam mobil merasa pikir makananya masih baik dan hangat karena mie tidak menjadi lembek sama sekali. Manager Gong mengaku sudah berusaha sangat keras untuk mencegah mie lembek sehingga Yoon Seo bisa memakannya dalam kondisi terbaiknya.
“Kau benar-benar yang terbaik... Aku akhirnya merasa sedikit lebih baik sekarang.” Ucap Yoon Seo
“Aku kira itu sepadan dengan usaha ku... Tapi kenapa kau tidak makan siang dengan rekanmu?” tanya Manager Gong
“Bagaimana aku bisa makan bersama mereka setelah apa yang terjadi kemarin?” keluh Yoon Seo
“Ya. Ngomong-ngomong, apakah pengacara kasar itu meminta maaf?” tanya Manager Gong
“Dia tidak meminta maaf. Sebaliknya, dia mengatakan kepada ku bahwa dia tidak melakukan kesalahan.” Akui Yoon Seo
“Dasar Punk kecil kasar itu pasti sudah gila. Jika aku bertemu dengannya, aku akan memastikan aku memberinya pelajaran.” Kata Manager Gong marah


Saat itu Yoon Seo panik melihat Jung Rok langsung mengajak manager Gong bersembunyi.  Manager Gong bertanya siapa yang dimaksud, Yoon Seo memberitahu kalau Pengacara yang kasar baru saja datang. Manager Gong sudah siap membalas dendam.
“Tahan amarahmu.” Ucap Yoon Seo, tapi Manager Gong malah berkomentar kalau Jung Rok sangat tampan.
“Dia tidak tampan. Coba Lihatlah dia.” Kata Yoon Seo meminta agar memastikan.
“Aku melihat lagi, dan dia masih sangat tampan.” Akui Manager Gong, Yoon Seo menatap marah. Manager Gong pun mengaku kalau Jung Rok memang terlihat seperti musang.
“Tapi Kenapa kau bersembunyi?” tanya Manager Gong. Jung Rok pikir sudah mengatakan dengan jelas
“Cerita tujuanku adalah bahwa aku mulai lagi dengan pekerjaan ini. Aku tidak bisa dilihat dengan manajerku. Dan Juga, makan mie kalkugsu di dalam mobil  jauh dari elegan.” Ucap Yoon Seo akan pamit pergi.
“Seorang sekretaris yang sempurna tidak pernah meninggalkan posisinya.” Kata Yoon Seo mengibaskan rambut lalu turun dari mobil. Manager Gong akhirnya menghabiskan makaan Yoon Seo mengaku Jung Rok memang benar-benar tampan.

Min Hee dkk sedang makan siang bersama, Eun Ji merasa makanan direstoran yang mereka pesan enak jadi harus sering memesan. Tuan Lee yang mendengarnya langsung menyimpan brosur agar bisa mengajak makan. Min Hee pun ingin tahu Yoon Seo yang tidak bergabung untuk makan.
“Sebenarnya, aku pikir dia tidak makan siang sama sekali. Dia pasti malu tentang  jatuh di depan kami tadi malam.” Kata Eun Ji 
“Menilai dari apa yang dia katakan saat mabuk, dia tidak bisa makan sendiri. Aku ingin tahu dengan siapa dia akan makan hari ini?” kata Min Hee. Diam-diam Jung Rok mendengarkanya.
“Apakah dia akan minum teh air mata Ayub lagi? Aku melihat dia meminumnya untuk makan siang setiap kali Pak Kwon tidak ada.” Kata Hae Young


Jung Rok masuk ruangan dengan wajah sedih seperti merasa bersalah, Yoon Seo masuk ruangan dengan wajah sumringah menyapa bosnya. Jung Rok hanya diam saja, Yoon Seo bingung melihat Jung Rok hanya diam saja dan bertanya Apakah ada sesuatu yang dibutuhkan.
“Ayo makan siang... Kau mungkin mengalami mabuk, jadi bagaimana dengan mie kalguksu?” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget mendengarnya.
“Aku pikir tidak perlu melakukannya.” Ucap Yoon Seo menolak. Jung Rok ingin tahu alasanya.
“Aku mencoba menurunkan berat badan.  Ya, tiba-tiba aku merasa perlu untuk itu.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok mengerti lalu pamit pergi.
“Wahh.. Itu tiba-tiba... Tidak bisakah dia bertanya lebih awal?” keluh Yoon Seo. 

Yoon Hyuk akan makan sandwich, lalu melonggo melihat seseorang didepan restoran. Min Hee sdang sibuk memakai lipstik bahkan memasukan jarinya ke mulut untuk memastikan tak ada yang lipstik yang menempel di gigi.
Yoon Hyuk mengeluh melihatnya. Min Hee masuk restoran dengan wajah acuh, tapi saat itu pelayan menyapa Min Hee.
“Roti oat honey dengan saus mustard madu, kan?” kata Si pegawai yang masih muda.
“Honey.... Ya, itu pesanan ku... Bagaimana kau mengingatnya?” ucap Min Hee tersipu malu.
“Kenapa tidak? Kau adalah pelanggan istimewa... Kau bisa melihat, kau sangat mirip dengan nenekku... Kau merasa seperti keluarga bagi ku, jadi bisakah aku memanggilmu "Bibi" mulai sekarang?” ucap  Si pegawai polos. Min Hee yang mendengarnya terlihat marah dan sedih.
Min Hee melirik melihat Yoon Hyuk bisa mendengar ucapan si pegawai. Yoon Hyuk tersenyum licik sambil memakan sandwich. 


Min Hee berlari keluar dari restoran, Yoon Hyuk mengejarnya karena  tidak bisa mengabaikan orang seperti ini dan tidak mengakuinya. Min Hee meminta Yoo Hyuk agar melupakan semua yang dilihat di sana. Yoon Hyuk bertanya apa yang dilihatnya.
“Aku sibuk dengan sandwich untuk memperhatikan apa pun.” Akui Yoon Hyuk. Min Hee seperti percaya.
“Tapi Yang aku dengar adalah karyawan yang kau minati mengatakan kau terlihat seperti neneknya, dan bahwa dia ingin memanggilmu "Bibi" mulai sekarang... Selamat untuk keponakanmu!” ejek Yoo Hyuk
“Cukup....” kata Min Hee marah. Yoo Hyuk meminta Min Hee agar jangan terlalu terluka karenanya.
“Kau akan segera jatuh cinta sebentar lagi... Itulah kau” ejek Manager Gong. Min Hee marah langsung berjalan pergi.


Yoon Seo masuk ruangan menawarkan secangkir kopi. Jung Rok menolak karena merasa baik-baik saja. Yoon Seo pikir ini jam 3 sore dan itu adalah jam ketika orang merasa paling lelah jadi akan membawa cangkir dengan cepat untuk meningkatkan produktivitasnya. Jung Rok tetap menolak tapi Yoon Seo tetap pergi. 

Dipantry
Min Hee mengeluh kalau ini memalukan karena tertangkap basah oleh Yoon Hyuk dari semua orang yang dikenalnya. Hae Young pikir tak peduli karena ini bukan seperti yang pertama. Min Hee kaget dengan tanggapan Hae Young.
“Jika aku lebih cantik, jika aku secantik dan langsing seperti Oh Yoon Seo Aku tidak akan diperlakukan seperti ini. Aku yakin dia tidak pernah dipermalukan seperti ini sebelumnya.” Ucap Min Hee.
“Tentu saja tidak.. Coba Lihat saja pengacara kami. Juga, banyak selebritas pria secara terbuka mengatakan bahwa dia adalah wanita ideal mereka. Dia sangat populer.” Kata Hae Young
“Benar, Aku tidak heran mengapa dia dikabarkan akan bersama putra seorang CEO konglomerat.” Ucap Min Hee.
Yoon Seo akan masuk mendengar dari depan pintu,  Hae Young membahas tentang skandal narkoba. Min Hee pkir kalau Yoon Seo sudah diputuska n tidak bersalah. Hae Young membahas kalau bukan yang itu kalau ingin tahu hubungannya dengan putra seorang CEO konglomerat.
“Itu fakta bahwa dia ada di tempat kejadian.”ucap Hae Young, Yoon Seo terus mendengarnya. Saat itu Jung Rok juga bisa melihat Yoon Seo
“Kau benar. Dia tidak akan berada di sana bersama orang asing... Aku melihat di tabloid baru-baru ini ... “  ucap Min Hee 


Saat itu Yoon Seo langsung masuk dengan senyuman mengaku kalau melihat mereka berdua di pantry berpikir kalau pasti menikmati teh. Ia mengaku untuk mendapatkan secangkir kopi untuk pengacara Kwon lalu melihat Min Hee yang merias wajah hari ini.
“Aku selalu memakai makeup.” Kata Min Hee. Hae Young pun hanya bisa tersenyum
“Itu tampak hebat hari ini.” Puji Yoon Seo dengan senyuman. Jung Rok melihat Yoon Seo bisa tersenyum hanya bisa diam saja.

Jung Rok sudah duduk di meja kerjanya. Yoon Seo datang dengan sopan mengetuk pintu memberikan secangkir kopi hitam. Jung Rok pun mengucapkan terimakasih lalu terus menatap kasihan pada Yoon Seo.
Saat kembali duduk Yoon Seo terlihat menahan sedih, Jung Rok seperti bisa melihat Yoon Seo yang didepanya tersenyum tapi sebenarnya menahan rasa sedih. 

Di dalam mobil
Manager Gong melihat Yoon Seo hanya diam saja bertanya ada apa. Yoon Seo mengaku tak ada apa-apa. Manager Gong bertanya  Apakah pengacara itu memberimu kesulitan lagi  karena  akan memberi tahu Pak Yeon dan minta menukar pengacara.
“Tidak apa-apa. Seperti yang aku katakan, Aku akan menjadi sekretaris terbaik dan membalas dendam ku padanya. Aku mendapatkannya kembali untuk banyak hal hari ini. Aku menghubungkan teleponnya, menguasai mesin fotokopi, dan bahkan membawakannya secangkir kopi yang sempurna.”kata Yoon Seo
“Aku bangga padamu... Ngomong-ngomong, kau akan pergi ke kantor besok sendiri. ku tidak bisa menjemputmu” ucap Manager Gong. Yoon Seo kaget ingin tahu kenapa.
“Aku memiliki pelatihan pertahanan sipil.” Akui Manager Gong, Yoon Seo binggung apa yang dilakukan besok.
“Naik taksi saja” kata Manager Gong, Yoon Seo mengaku tidak suka mereka.
“Aku benci ketika pengemudi mengenali ku juga.” Akui Yoon Seo. Manager Gong tahu.
“Aku akan memberimu sopir, tetapi semua manajer sibuk besok.” Jelas Manager Gong. Yoon Seo mengerti.
“Aku akan mengelola besok ku sendiri, semoga sukses di pelatihan. Lalu Oppa... Apakah Kau bertugas di militer?.” Kata Yoon Seo. Manager Gong membenarkan.
“Kau anggap aku apa? Aku melayani di salah satu unit terberat. Kurasa aku terlalu lembut denganmu. Biarkan aku mempercepat sedikit.”ucap Manager Gong mengemudikan mobilnya. 



Seo Won sibuk dengan berkas di ruang TV, Jung Rok baru saja datang. Seo Won melihat Jung Rok pulang lebih awal bertanya apakah sudah makan malam. Jung Rok mengaku belum.  Seo Won pun sengaja menunggu Jung Rok.
“Bukankah aku teman sekamar yang sempurna? Tidakkah kau berharap aku terus bertahan?” kata Seo Won.
“Kau keluar secepatnya.” Kata Jung Rok. Seo Won mengeluh dengan sikap Seo Won yang bersikap sekeras itu
“Yeo Reum mungkin akan mengajakmu minum segera... Dia mungkin stres karena aku... kau harus ...” ucap Seo Won. Jung Rok meminta agar jangan menyeret ke urusan mereka.
“Ayolah. Yeo Reum menyukaimu, kau tahu itu.. Dia mempercayai dan mengandalkan mu.” Kata Seo Won
“Jika itu masalahnya, dia akan memilihku daripada kau... Jangan sesumbar. Itu menyebalkan..” tegas Jung Rok
“Berhentilah menjadi biang kerok, kan? Nada sedikit marah itu... Jika bukan karena aku, tidak akan ada orang yang bisa menanggungmu. Sekretaris baru mu akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kepribadian mu.” Ucap Seo Won. Jun Rok tak peduli lalu masuk ke dalam ruang kerjanya. 


Jung Rok masuk ruangan melihat berkas “Aplikasi untuk Perintah Melawan Pengalihan Properti” teringat kembali saat berbicara dengan Yoon Seon kalau tidak bisa melihat berkas yang harus diulas segera padahal sudah meminta untuk bersantai saja.
“Aku mencoba yang terbaik di sini, jadi kau tidak harus begitu jahat. Aku mungkin tidak tahu bagaimana melakukan banyak hal, tapi aku mau belajar, Kau tahu.” Ucap Yoon Seo
Saat itu Jung Rok bisa melihat wajah Yoon Seo menahan amarah karena digossipkan oleh rekan kerjanya sendiri. Ia pun berusaha tersenyum dengan orang-orang yang membicarakan begitu juga dirinya, tapi saat sedang sendiri Yoon Seo terlihat sedih.


Pagi hari
Yoon Seo mengemudi mobilnya dengan sangat pantai, berbelok ke kanan dan kiri dengan santai. Tapi saat itu mobilnya tak bergerak dari rumahnya, karena hanya berkhayal kalau itu cara yang harus dilakukan untuk mengemudi.
“Baiklah. Selama aku tidak gugup... Aku akan bisa sampai di sana dengan aman... Siap...” kata Yoon See yakin menginjak gas keluar dari gerbang rumah. 

Tapi Yoon Seo malah membuat keributan di jalan raya karena membawa mobil sangat pelan. Beberapa mobil mencoba menyalipnya sambil menyalakan klakson karena marah. Seorang pria berteriak marah supaya Yoon Seo lebih baik mengemudi dengan benar
“Hei... Turunkan jendela mu. Keluar dari mobil! Hei! Aku bilang untuk turun dari mobil! Apa Kau tidak turun? Baik, kamu sudah mati sekarang.” Teriak Si pria akhirnya pindah jalur di depan Yoon Seo.
Yoon Seo pun melihat kalau sebentar lagi akan sampai kantonya tapi Si pria malah menginjak rem mendadak. Yoon Seo panik berpikir baru saja menabrak mobil itu.
Yoon Seo membayangkan ada berita tentang dirinya, dengan wajah panik.
“Aktris Oh Yun Seo telah menyebabkan keributan di depan umum. Dia telah pensiun sementara karena skandal narkoba dua tahun lalu. Aktris Oh Yun Seo  sedang dikritik kali ini karena mengemudi sembrono. Dia dikritik.” 

Si pria sudah turun dari mobil menyuruh Yoon Seo untuk turun dari mobil karena sudah merusak mobilnya. Yoon Seo menutup wajahnya berusaaha menelp Manager Gong tapi tak menjawab telepon. Si pria sangat marah ingin memecahkan jendela ini.
“Hentikan... Kau bisa bicara denganku mulai sekarang... Aku pengacaranya.” Ucap Jung Rok datang. Si pria melonggo begitu juga Yoon Seo
“Jika kau seorang pengacara, apakah kau pikir kau bisa membiarkan kejadian ini?” ucap Si pria menantang.
“Tentu saja kita tidak bisa membiarkannya.. Dan aku juga tidak akan membiarkan apa yang kau lakukan saat mengemudi” kata Jung Rok. Si pria merasa tak melakukan apapun.
“Apa yang kau lakukan disebut mengemudi untuk balas dendam, atau mengemudi sembrono. Menurut pasal 151-2 UU Lalu Lintas Jalan, itu bisa dihukum hingga 1 tahun penjara atau denda 5.000 dolar.” Kata Jung Rok. Yoon Seo terpana melihat Jung Rok
“Dengarkan aku. Wanita ini berjalan ke mobil ku dari belakang dulu!” kata si pria.
“Kita dapat memeriksa dashcam dan melihat apa yang terjadi. Kami juga akan dapat memeriksa apakah kau mengubah jalur tiba-tiba  tanpa menyalakan lampu sen mu.” Kata Jung Rok
“Kalau dipikir-pikir, itu bahkan bukan goresan besar. Hal-hal seperti ini terjadi setiap saat kita mengemudi. Jika kita marah satu sama lain karena sesuatu seperti ini  dan bereaksi berlebihan, itu buruk bagi kita berdua. Aku akan mempertimbangkan, jadi mari kita menyelesaikannya.Ayo keluar” ucap Si pria panik.
“Tidak. Mari kita selesaikan sesuai dengan hukum... Aku cukup menyukai hukum.” Kata Jung Rok menantang. 


Akhirnya Jung Rok dan Yoon Seo masuk ke dalam lift, Yoon Seo menatap Jung Rok dibalik kacamata hitamnya. Jung Rok bertanya alasan Yoon Seo menatapnya. Yoon Seo menyangkalnya kalau tidak menatapnya. Akhirnya Jung Rok yang menatap Yoon Seo.
“Kenapa kau menatapku seperti itu?”kata Yoon Seo gugup.
“Aku ingin tahu apakah kau tidak harus pergi ke rumah sakit.” Kata Jung Rok. Yoon Seo mengaku tidak harus pergi.
“Aku baik-baik saja... Ngomong-ngomong, bagaimana kau tahu itu aku?” kata Yoon Seo. Jung Rok mengaku melihatnya. 

Flash Back
Jung Rok ada diseberang jalan saat si pria keluar dari mobil berpura-pura baru saja terjadi kecelakaan. Si pria pun berteriak-teriak menyuruh Yoon Seo keluar dan terlihat Yoon Seo ketakutan didalam mobil meminta bantuan.
“Bagaimanapun, terima kasih telah membela  dan membantu ku. Untuk membalas mu, aku akan bekerja sangat keras hari ini.” Ucap Yoon Seo penu semangat. Jung Rok setuju meminta Yoon Seo mengimbangi sikapnya. 

CEO Yeon akan masuk lift melihat Yoon Seo dan Jung Rok dalam satu lift yang sama. Mereka pun saling menyapa, CEO Yeon mengejak ekspresi Jung Rok itu  tegas. Yoon Seo setuju kalau itu terlihat sangat keras.
“Jika kau bertemu Yun Seo pagi-pagi, kau harus tersenyum dari telinga ke telinga. Kaulah yang bekerja paling dekat dengannya. Bagaimana kau bisa begitu tidak ramah? Jika kau bertemu dengannya di luar, kau akan bertindak seperti orang asing. Apakah kau tidak setuju?” ucap CEO Yeon
“ Yah, kurasa.” Ucap Yoon Seo menahan senyuman. CEO Yeon menyuruh Jung Rok agar bisa Tersenyum.
“Aku tahu rasanya sangat aneh ketika kau berada di sekitar Pak Kwon, tapi aku akan sering membantumu, jadi tunggu sebentar, Bu Oh” kata CEO Yeon saat berjalan masuk. Yoon Seo menganguk mengerti.
“Dan Pak Kwon ternyata sangat patuh jika aku memberitahunya dengan tegas. Jadi jika dia menyulitkan mu atau melecehkan mu, beri tahu aku kapan saja. Dan kau seharusnya tidak pernah berpikir untuk berhenti.” Ucap CEO Yeon
“Aku meragukan itu. Dia mungkin orang yang lebih baik dari yang kita kira.” Kata Yoon Seo. CEO Yeon kaget mendengarnya. Yoon Seo pun tak ingin membahasnya. CEO Yeon merasa kalau salah dengar. 




Jung Rok duduk melihat Yoon Seo sedang menguap. Yoon Seo panik buru-buru mengetik di meja kerjanya. Jung Rok memanggil Oh Jin Sim, Yoon Seo menyahut dan tak mengelaknya. Jung Rok  bertanya Apakah kuliah hukum. Yoon Seo membenarkan  kalau hanya untuk semester pertama tahun pertamanya.
“Aku tidak diusir, tapi Aku baru saja memutuskan untuk berhenti. Aku terlalu sibuk dengan jadwalku dan semuanya.” Ucap Yoon Seo
“Pernahkah kau mencari contoh kasus?” tanya Jung Rok. Yoon Seo mengaku tak pernah.
“Jika kau mencari kata kunci di situs web resmi Mahkamah Agung, maka kau akan menemukan contoh-contoh yang relevan. Temukan semua yang relevan dengan kasus ini.” Ucap Jung Rok
“Apa yang harus aku temukan?”tanya Yoon Seo seperti sangat serius berkerja.
“Kasus tentang keluhan kebisingan karena hewan peliharaan. Tidak harus menjadi hewan peliharaan saja. Ini bisa tentang konflik  atau gugatan antar tetangga atau kebisingan antar lantai.”jelas Jung Rok
“Baik. Karena ini adalah pekerjaan pertama ku, aku akan melakukan yang terbaik.” Kata Yoon Seo penuh semangat. 


“Tidak banyak kasus sebelumnya dari yang diharapkan. Terutama, tuntutan hukum tentang keluhan kebisingan karena hewan peliharaan jarang. Tetapi aku ingat sebuah cerita yang ku dengar sebelumnya dan mencarinya.” Ucap Yoon Seo masuk ke ruangan Jung Rok
“Ini bukan kasus di Korea. Namun di AS, seseorang menggugat tetangga karena  hewan peliharaan di sebelah membuat banyak kebisingan, dan memenangkan gugatan. Dan tahukah kau berapa banyak yang ia terima untuk kompensasi? 500 juta dolar. Luar biasa bukan?” kata Yoon Seo
“Kapan kau mendengar tentang kasus itu?” tanya Jung Rok
“Selama tahun pertama ku, kami membuka percobaan tiruan, dan aku ingat tim lain yang menyebutkan kasus ini.” Kata Yoon Seo bangga
Jung Rok pikir itu sudah lama, tapi Yoon Seo masih ingat itu. Yoon Seo mengaku memiliki memori yang cukup bagus Meskipun sutradara film tidak pernah memujiatas aktingnya tapi sering dipuji karena menghafal semua kalimatnya.
“Yah, aku tidak bermaksud membual tentang hal itu. Itu adalah sesuatu untuk dibanggakan.” Ucap Yoon Seo. Jung Rok seperti melonggo binggung  
“Bagaimanapun, ini sangat membantu. kau bisa pergi sekarang.” Kata Jung Rok. Yoon Seo pun keluar ruangan. 


Yoon Seo melihat Jung Rok terus berkerja berpikir kalau bos-nya itu  adalah bintang dari firma hukum ini jadi punya banyak pekerjaan. Ia lalu melihat jam dan ingat Jung Rok  akan membenci jika tidak pulang tepat waktu tapi Jung Rok masuk tetap berkerja.
Jung Rok akhirnya sadar kalau sudah lewat jam kantor dan membereska berkasnya, saat itu melihat Yoon Seo masih ada di meja kerja sambil tertidur. Jung Rok pun mengetuk meja, Yoon Seo setengah mengantuk langsung bangun mengaku tidak tidur.
“Aku hanya memikirkan jadwal mu besok.” Kata Yoon Seo. Jung Rok heran melihat Yoon Seo belum pulang.
“Nah, kalau-kalau kau harus menambahkan sesuatu ke jadwal mu.” Ucap Yoon Seo
“Ayo makan malam.” Ucap Jung Rok, Yoon Seo binggung dengan sikap Jung Rok yang begitu baik hari ini.
“Kau datang dan membantu ku dengan kecelakaan mobil. Sebelumnya kau memberi ku waktu yang sulit, mengatakan bahwa aku tidak akan membantu mu. Tapi hari ini, kau bahkan memberiku pekerjaan. Kau memuji ku, dan sekarang, kau bahkan ingin makan malam... Ini sangat aneh.” Ucap Yoon Seo
“Tidak mungkin. Apakah aku akan diberhentikan? Apakah kau bersikap baik karena ini adalah hari terakhir ku? Apakah makan malam seperti pesta perpisahan? Apakah aku benar?” kata Yoon Seo curiga
“Bukan itu. Maksudku, kita harus makan malam... Ayo pergi.” Kata Jung Rok dan mengajak pergi. 



Mereka sudah ada di restoran daging panggang. Yoon Seo pikir Jung Rok  sering datang ke restoran, karena tidak ada pelanggan jadi berpikir kalau ini restoran terkenal yang tersembunyi. Jung Rok pikir mengaku tidak seperti itu tapi makanannya rasanya tidak enak.
“Dagingnya juga terasa agak kering.” Kata Jung Rok. Yoon Seo heran Jung Rok malah datang ke restoran itu.
“Bukankah kau mengatakan tidak nyaman pergi ke restoran yang ramai?” kata Jung Rok
“Lalu apakah kau datang ke sini untuk ku?” ucap Yoon Seo tak percaya. Jung Rok mengeluh Yoon Seo yang terus memakai kacamata hitam itu.
“Yah, aku kira tidak ada yang akan memperhatikan ku di sini, dan tidak ada seorang pun di sini. Aku akan melepasnya.” Ucap Yoon Seo melepaskan kacamata lalu melihat posternya.
“Aku model iklan soju itu. Apakah kau ingat? Apa Aku tidak pernah berubah? Itu karena aku tidak pernah lupa bagaimana aku pada awalnya. Itu sebabnya aku suka minuman yang sama seperti ku.” Kata Yoon Seo memperagakan iklanya.
Jung Rok hanya bisa melihatnya. Yoon Seo merasa malu lalu berpikir akaan minum banyak hari ini. Jung Reok mengejek Yoon Seo yang sering minum. Yoon Seo mengaku merasa sedih selama pesta penyambutan, dan Hari ini merasa tidak terlalu buruk jadi akan minum lebih banyak.


Saat itu seorang pria masuk mengatakan kalau harus mengganti poster itu di dindingkarena Model perusahaan soju sudah lama berubah. Bibi pemilik pikir mereka tidak memiliki pelanggan jadi tidak akan ada yang melihatnya. Si pria pikir itulah alasanya, akan mengubahnya. Yoon Seo hanya diam saja. Jung Rok terlihat sedih.
“Aku pikir kita datang ke tempat yang sempurna. Mungkin aneh karena jika seseorang benar-benar mengenali ku.” Ucap Yoon Seo mencoba santai. 
“Kau tampak seperti orang yang lebih kuat dari yang ku kira.” Komentar Jung Rok
“Yah, aku sudah terbiasa dengan itu saat menjadi selebriti. Orang-orang bergosip tentang ku sepanjang waktu, dan memposting komentar jahat. Tabloid berbicara tentang hal-hal yang bahkan tidak aku lakukan. Aku sudah mengalaminya untuk waktu yang lama, dan sekarang aku sudah terbiasa. Itu akan bohong jika aku bilang aku benar-benar baik-baik saja dengan itu.” Akui Yoon Seo
“Bagaimana pekerjaan mu di firma hukum?” tanya Jung Rok. Yoon Seo pikir itu sulit sampai sekarang,
“Tetapi hari ini, aku menikmatinya... Hari ini, kau memberiku pekerjaan, memuji ku, dan bahkan membelikanku gopchang sebagai bonus.” Ucap Yoon Seo senang. 


Jung Rok keluar dari restoran melihat poster Yoon Seo berakhir di tempat sampah. Yoon Seo akhirnya keluar pamit pulang lebih dulu, Jung Rok memanggil Oh Jin Sim. Yoon Seo kesal dengan memanggil nama aslinya akhirnya menyahut membalikan badan.
“Sampai sekarang, aku belum pernah memikirkanmu  sebagai sekretaris ku. Kau adalah orang yang akan tinggal sebentar dan pergi... Memang benar bahwa aku dulu menganggap mu sebagai gangguan. Tapi aku ingin mengubah cara ku memikirkan mu mulai sekarang.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo binggung.
“Aku ingin memberi mu  kesempatan untuk menjadi sekretaris ku dengan benar. Mari kita mulai dari awal.” Kata Jung Rok mengulurkan tanganya.  Yoon Seo tak percaya mendengarnya.
“Terima kasih, Pak Kwon! Aku benar-benar akan mencoba yang terbaik!” kata Yoon Seo yang berjala mendekat tapi kakinya tersandung. Jung Rok pun langsung menangkapnya.
“Aku... tidak mengelak saat ini.” Kata Jung Rok, Yoon Seo terlihat kaget dengan reakis Jung Rok.
Bersambung ke episode 3
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar