PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 22 Februari 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Jung Rok akhirnya diobati dengan luka sobek dibagian lehernya, Dokter datang memberitahu kalau tak perlu khawatir karena Itu hanya benturan kecil tapi walau begitu, sebaiknya harus tetap berhati-hati. Jung Rok mengerti dan mengucapkan terima kasih.
“Syukurlah... Aku benar-benar khawatir itu mungkin sesuatu yang serius... Sekarang aku lega.” Kata Yoon Seo terlihat sudah tak khawatir. Jung Rok seperti tak percaya kalau Yoon Seo bisa sangat khawatir.


Jung Rok akhirnya mengantar Yoon Seo pulang, tapi Yoon Seo pikir kalau Jung Rok tak perlu mengantarnya pulang karena Keadaannya sedang tak baik sekarang. Jung Rok menegaskan kalau ia baik-baik saja bahkan Berkat Yoon Seo  bisa pergi ke rumah sakit bersamanya.
“Sejujurnya, itu bukan karena kau... Itu karena aku sendiri. Hatiku merasa bersalah pulang terlebih dahulu tadi.” Kata Yoon Seo
“Hatiku juga merasa tak enak karena menyuruhmu pulang lebih awal sendirian. Itu sebabnya aku mengantarmu pulang, jadi tak perlu kau sesali. Kau benar-benar terkejut hari ini. Jadi Pulang, beristirahatlah.” Kata Jung Rok
“Jangan khawatirkan aku... Kaulah yang harusnya beristirahat... Hanya untuk hari ini, kau harus melupakan pekerjaan, Mengerti, kan?” pinta Yoon Seo. Jung Rok menganguk mengerti.
“Berjanjilah!” kata Yoon Seo mengulurkan jari kelingkingnya, Jung Rok hanya menatapnya. Yoon Seo meminta Jung Rok segera berjanji padanya.  Akhirnya Jung Rok mengaitkan jarinya dan jempol sebagai capnya.
“Karena sudah berjanji, pastikan menepatinya.” Kata Yoon Seo lalu turun dari mobil. Jung Rok pun akhirnya pulang. 


Se Won membersihkan rumah dengan wajah terlihat menahan amarah lalu melihat Jung Rok  Pulang larut dan berpikir  sedang mempersiapkan sidang kedua. Jung Rok membenarkan.
“Berikutnya, kalian jangan pernah coba-coba saling berlawanan. Hari-hariku seperti berjalan di atas es yang tipis.” Kata Se Won seperti merasa tegang.
“Baik. Berikutnya, aku akan melawanmu.” Komenta Jung Rok mengejek. Se Won kesal melihat tanggapan Jung Rok.
“Apa itu? Apa Kau terluka? Apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya?” ucap Se Won panik. Jung Rok dengan santai kalau itu bukan masalah besar lalu masuk ruang kerjanya. 

Jung Rok masuk ruangan kerja teringat percakapanya dengan Soo Myung, saat bertanya apakah mengenal Im Yoon Hee, apakah pernah  pergi ke sana selain hari ini.  Soo Myung mengatkan Di telepon... Nyonya Im bilang pada untuk tak mengatakan apa-apa. Jung Reok memikirkan sesuatu. 

Esok pagi
“Dia saksi... "Dia bilang padaku untuk tak mengatakan apa-apa." Itu berarti dia tahu atau melihat sesuatu. Ada kemungkinan besar dia adalah saksi.” Kata Tuan Yeon yakin
“Aku sudah meminta Tuan Lee untuk menemui kenalannya.” Ucap Jung Rok
“Kita sedang memasuki fase baru. Pengacara Kwon Byeon, harap lebih berhati-hati. Aku suka kau bekerja keras. Tapi, bagaimana jika kau terluka?” kata Tuan Yeon khawati.
“Itulah... Sejujurnya kemarin, kupikir dia akan mati.” Komentar Yoon Seo khawatir.
“Kenapa aku akan mati? Aku mampu membela diri, jangan khawatir.” Kata Jung Reok. Yoon Seo heran dengan Jung Rok yang berpikir tak akan khawatir.
“Kau jatuh dalam satu pukulan. Jika dia memukulmu tepat di kepala...” kata Yoon Seo. Jung Rok mengaku kalau memang Kemarin sungguh dipukul di kepala.
Tuan Yeon yang tadinya hanya diam karena keduanya saling adu mulut, lalu menceritakan kalau Jung Rok lebih lemah dari kelihatannya. Ia menceritakan saat  terlibat dalam kasus perdagangan narkoba, dan akhirnya diserang oleh organisasi kriminal.
“Apa itu Organisasi kriminal?” tanya Yoon Seo panik. Tuan Yeon membenarkan.
“Dua sindikat kriminal saling menuntut atas menjebak mereka karena kejahatan. Berkat tindakan teliti dan adilku, pihakku memenangkan kasus ini. 14 anggota geng lawan, 17 anggota mendatangiku sekaligus. Dengan tangan kosong, kukalahkan mereka. Apa kau ingin tahu rahasiaku?” ucap Tuan Yeon mengebu-gebu.
Jung Rok hanya bisa diam saja. Yoon Seo ingin tahu apa rahasinya. Tuan Yeon menjawab yaitu “Kuat bertahan.” Yoon seo terlihat bingung. Jung Rok mengaku tak merasa takut meskipun dalam situasi yang dialami.
“Sementara itu, Pengacara Kwon mungkin kepalanya berisi, tapi dia tak kuat dalam bertahan.” Ejek Tuan Yeon, Jung Rok berdiri seperti ingin memukulnya, Tuan Yeon pun panik.
“Mari Kita bicarakan saja!” kata Tuan Yeon. Jung Rok melihat kalau rambut Tuan Yeon yang jatuh. Tuan Yeon terlihat malu.
“Seperti yang kukatakan, dia tak terlalu kuat, tapi matanya tajam. Tapi Bagaimana kau menemukannya? Ini Sangat menarik.” Keluh Tuan Yeon ingin menakuti Jung Rok seperti akan memukulnya tapi Jung Rok hanya diam saja.
“Dia tak gugup sama sekali. Bahkan, dia tak bereaksi.” Kata Tuan Yeon. Jung Rok kembali ingin memukul dan Tuan Yeon pun ketakutan. Yoon Seo yang melihatnya hanya bisa menahan tawa. 



Tuan Lee mengintai dari kejauhan “Toko Daging Daeseong” sambil minum susu. Ibu Soo Myung meminta anaknya mengantar daging ke  salon rambut dekat rumah. Soo Myung menganguk mengerti lalu bertemu dengan kakek pengakut sampah.
“Kelihatannya kau mau mengirim pesanan” ucap Kakek. Soo Myung menganguk lalu bergegas pergi.
“Halo... Kau bekerja keras dalam cuaca sedingin ini. Tadi kulihat, kau tampaknya mengenal putra tukang daging.” Ucap Tuan Lee mendekati si kakek.
“Ya, tapi kenapa kau bertanya?” tanya si kakek heran. 

Akhirnya Tuan Lee mengajak ke minimarket untuk duduk bersama. Si kakek menceritakan Soo Myung jatuh cinta pada Nyonya Im jadi  terus mengikutinya sepanjang waktu. Tuan Lee pikir kakek itu  pasti sering melihat keduanya bersama-sama.
“Ya, tentu saja kulihat... Aku berkeliling semua gang di lingkungan ini, bahkan Beberapa kali setiap hari.” Ucap Si kakek bangga.
“Lalu, mungkinkah kau melihat keduanya bersama pada hari kejadian?” tanya Tuan Lee. 

Tuan Lee kembali ke kantor. Jung Rok terlihat kaget kalau Park Soo Myung ada di rumah Im Yun Hee malam itu. Tuan Lee membenarkan bahkan kakek itu sangat yakin akan hal itu.
Flash Back
Si kakek melihat Soo Myung berjalan bertanya mau kemana pada larut malam.  Soo Myung mengaku akan pergi mengirim lalu dengan wajah bahagai kalau Yoon Hee Noona sudah menunggunya jadi harus segera pergi. Ia pun dengan malu-malu memuji Yoon He adalah Noona cantik.
“Wahh.... Lihatlah betapa terpesonanya dia.”komentar Si kakek ikut bahagia melihatnya.
Yoon Hee mengartikan Park Su Myeong memiliki cinta tak terbalas pada Im Yun Hee tapi menurutnya Lalu bisa saja Soo Myung tetap diam meskipun melihat segalanya dan Sepertinya Soo Myunbg seorang saksi. Jung Rok pikir  Bisa saja bukan. Yoon Soo bertanya kalau bukan berarti. 


Soo Myung dibawa ke ruang interogasi. Yeo Reum bertanya apakah Soo Myung dan Nyonya Im memiliki hubungan yang dekat. Soo Myung mengaku Yoon Hee Noona orang yang hebat. Jaksa Lee membahas Nyonya Im yang  sudah membunuh suaminya.
“Aku harus melakukan pengiriman! Ibuku bilang, kami ada banyak pesanan.” Ucap Soo Myung seperti tak nyambung.
“Apa kau di rumah Im Yun Hee pada hari kejadian? Apa kau menyaksikannya?” kata Yeo Reum.
“2kg tulang ekor untuk Jin Soo, 3 kg untuk Myeong Jin., 1 kg daging sapi untuk Hyeok Su. Dan Juga, Siapa lagi? Ibuku sudah memberitahuku... Jadi Siapa lagi?” kata Soo Myung seperti berusaha mengalihkan. 


Di ruang kontrol
Sek Yeo Reum melihat Soo Myung yang  tak menjawab dengan benar pertanyaannya menurutnya Soo Myung menyaksikan adegan itu. Yeo Reum pikir Bahkan jika Soo Myung menyaksikan, tak ada yang tahu Ia akan membantu kasus mereka.
“Bagaimana jika dia mengatakan kepada hakim di pengadilan bahwa dia melihat Yun Hee dipukuli oleh suaminya? Itu hanya akan merugikan kasus kita.” Yeo Reum
“Benar. Aku bertanya-tanya, dia dan Yun Hee cukup dekat.” Kata Sek Yeo Reum. Tapi Yeo Reum pikir lebih baik membiarkan Soo Myung pergi saja.


Yoon Seo melihat Jung Rok akan pergi lalu bertanya apakah mau pergi ke suatu tempat. Jung Rok mengatakan Ada beberapa haluntuk ditanyakan kepada Im Yun Hee. Yoon Seo meminta Jung Rok agar makan  sebelum pergi. Jung Rok melihat minum ginseng merah.
“Ini Ginseng merah... Cepat makan terlebih dahulu... Habiskan di depanku.” Ucap Yoon Seo tak ingin Jung Rok sakit. Jung Rok menurut, Yoon Seo pikir Jung Rok akan lebih semangat.
“Kubawa itu khusus untukmu. Kau lebih lemah dari yang terlihat.” Goda Yoon Seo
“Aku tak lemah... Kau tak melihat dengan benar karena tidak tenang, tapi aku dipukul sangat keras. Pria normal akan tepar berjam-jam. Tapi aku bisa bangun sesegera dan menangkap pelakunya. Jika kau bergosip aku lemah dan hampir mati di perusahaan ini,maka kau dapat dihukum karena fitnah.” Tegas Jung Rok.
“Apa Kau akan menghukumku? Aku? Kemarin Aku menelepon polisi untukmu dan mengikutimu ke rumah sakit Bahkan memberimu ginseng merah. Wah, sungguh tega.”keluh Yoon Seo
“Aku tak serius mengatakan akan menghukummu. Tapi Hanya memintamu untuk menahan diri dari hal berbau fitnah” ucap Jung Rok. Yoon Seo mengerti meminta Jung Rok Hati-hati dalam perjalanan.
“Hari ini semoga berjalan dengan baik... Tapi Aku merasa khawatir.” Ucap Yoon Seo setelah Jung Rok pergi. 



Jung Rok bertemu dengan Yoon Seo karena akan mengajukan pertanyaan, yaitu Ketika kejadian itu terjadi, Nyonya Im mengalami cedera yang membutuhkan sembilan minggu untuk pulih Dan badan suaminya jauh lebih besar dari Nyonya Im.
“Jadi bagaimana bisa kau membunuhnya dengan hanya dua tusukan?” tanya Jung Rok
“Satu-satunya pikiranku adalah bertahan hidup. Karena kupikir hanya inilah caraku mengakhirinya.” Akui Nyonya m
“Kau Tak boleh berbuat seperti itu hanya dengan berpikir. Berbeda dari yang kau lihat di drama, pisau menancap tulang dan organ, jadi sulit menembus badan. Jadi ketika menusuk seseorang untuk pertama kalinya mereka akan merasa bersalah.” Jelas Jung Rok
“Apa Kau kenal seseorang bernama Park Soo Myung?” tanya Jung Rok. Nyonya Im mengaku mengenalnya yang bekerja di toko daging.
“Kudengar kalian berdua sangat dekat.” Kata Jung Rok. Nyonya Im bertanya balik siapa yang mengatakan hal itu.
“Sebagian besar orang di sekitarmu mengatakan itu.” Ucap Jung Rok. Nyonya Im menyangkal kalau Tak ada hal semacam itu.


Di ruangan tengah
Eun Ji membahas Hari ini persidangan kedua Im Yun Hee, Yoo Seo membenarkan dan merasa sangat gugup. Tuan Yeon juga merasa sangat gugup juga karena berharap  harus membuat lebih menguntungkan untuk kantor mereka.
“Aku merasa lebih gugup daripada memegang tangan seorang wanita.” Akui Tuan Yeon lalu melihat Jung Rok akhirnya datang
“Kau bisa melakukannya, kan? Kau punya kartu rahasia untuk membalik kasus ini, kan?” tanya Tuan Yeon, Tapi Jung Rok malah meminta Tuan Lee untuk bicara denganya.
“Walau begitu, kulihat diwajahnya dia memiliki sesuatu. Sikapnya tak ramah, tapi kelihatannya dia memiliki kartu rahasia.” Komentar Tuan Yeon melihat Jung Rok dan Tuan Lee masuk ruangan. 

Jung Rok meminta agar Tuan Lee  membujuk Park Soo Myung untuk datang ke persidangan. Tuan Lee mengaku sudah terus mencobanya tapi dia menolak dengan keras. Jung Ro  tahu ini sulit, tapi Tuan Lee harus membawanya ke pengadilan hari ini.
“Aku mohon padamu.” Kata Jung Rok berharap banyak pada Tuan Lee yang bisa menolongnya.
“Bisakah aku... Bisakah aku mencobanya? Aku akan pergi dengan Tuan Lee  dan mencoba membujuknya.” Kata Yoon Seo akhirnya masuk ruangan. 

Jung Rok akhirnya memperbolehkan, Tuan Lee keluar ruangan lebih dulu dan akan menunggu di lobby saja. Yoon Seo menganguk sambil mengambil tas dan juga jasnya. Jung Rok keluar dari ruangan.
“Sidang hari ini sepertinya kau tak perlu hadir.” Kata Jung Rok. Yoon Seo binggung ingin tahu alasanya.
“Akan ada lebih banyak wartawan daripada persidangan kemarin. Karena akan membahayakanmu.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo mengerti dan akhirnya pamit pergi.
“Hari ini, akan berjalan lancar, Pengacara Kwon” kata Yoon Seo memberikan semangat. Jung Reok seperti senang diberiakn semangat. 

Berita di TV  “Persidangan untuk wanita yang membunuh suaminya yang kejam sudah dibuka kembali. Permasalahannya apakah akan berakhir dengan pembelaan diri atau skema untuk mendapatkan uang asuransi.”
“Jaksa penuntut untuk kasus ini, Yoo Yeo Reum, yakin bahwa karena bukti dan keadaan tambahan, dia akan bisa membuktikan Im Yun Hee bersalah.”
Soo Myung menonto berita melihat Nyonya Im turun dari bus dengan baju tahanan, air matanya terlihat sedih memanggil “Noona” akhirnya berlari keluar toko. Ibu Soo Myung berteriak kalau anaknya harus mengantar pesanan daging. 

Tuan Lee dan Yoon Seo akan datang ke toko, kaget meihat Soo Myung bergegas pergi. Tuan Lee mengajak untuk bicara sebentar. Soo Myung terlihat panik mengatakan takkan pergi berkali-kali. Tuan Lee ingin mengerjanya. Yoon Seo menahan agar membiarkan untuk bicara dengannya.

Soo Myung duduk di bangku taman terus mengatakan berulang-ulang “Dia bilang kepadaku tak boleh mengatakan apa-apa.” Yoon Seo mendekati Soo Myung berpikir pasti mengingatnya, kalau Saat itu, melihatnya di rumah Im Yun Hee.
“Aku ada di sana di sebelah pengacara yang kau serang. Sebenarnya saat itu, aku benar-benar marah. Orang yang kau pukul adalah orang yang kusukai. Aku sangat sedih karena pria yang kusuka terluka.” Ungkap Yoon Seo.
“Maaf, aku minta maaf.” Kata Soo Myung merasa bersalah.
“Aku tahu, kau pasti mengerti perasaanku. Kau tak suka kalau seseorang yang kau suka terluka atau sedih.” Ucap Yoon Seo. Soo Myung mengaku  tak suka
“Aku tak suka Yoon Hee sedih atau terluka.” Akui Soo Myung sedih
“Tapi jika kau tak mengatakan hal seperti ini, Yoon Hee mungkin akan lebih kesulitan. Kau harus mengatakan yang sebenarnya, Apa pun itu. Jika kau tak mengatakan yang sebenarnya hari ini, maka kau mungkin takkan pernah bisa melihatnya dalam waktu yang lama.” Ucap Yoon Seo menyakinkan. 


Demo terjadi didepan ruang pengadilan, semua berteriak memprotesnya, meminta akui sebagai pembelaan diri. Sidang pun berlangsung. Jaksa Lee bertemu dengan pria sebagai pengolah TKP, pasti secara pribadi mengamati dan menganalisis TKP. Si pria membenarkan.
“Terdakwa mengklaim bahwa dia secara tak sengaja membunuh korban ketika bertarung secara fisik dengannya. Apa penemuanmu bertepatan dengan klaimnya?” kata Yeo Reum
“Tidak... Percikan darah dalam hal ini hanya bisa terjadi ketika penyerang menikam korban dengan sangat kuat dari depan.” Kata Pria lalu akhirnya selesai bertanya.
“Pengacara pembela. Apa Kau ingin memeriksa silang?” tanya Hakim. Jung Rok membenarkan lalu berdiri dari tempat duduknya. 

“Dengan analisis darah, berapa banyak yang bisa kau ketahui?” tanya Jung Rok. Si pria mengatakan  bisa menceritakan apa yang terjadi di TKP.
“Percikan darah yang keluar ketika penyerang menusuk dari depan, apa ada juga di pakaian Terdakwa?” tanya Jung Rok. Si pria terlihat binggung mengaku tak menemukan....
“Tidak ada percikan darah seperti itu ditemukan pada pakaian Terdakwa. Benarkah begitu?” ucap Jung Rok. Si pria membenarkan.
“Itu berarti... ada kemungkinan bahwa terdakwa tak bersalah.” Kata Jung Rok. Yeo Reum mengaku  Keberatan karena Jung Rok yang menggiring saksi. Hakim menolak meminta saksi agar menjawab.
“Hanya dengan melihat jejak darah, kemungkinan itu tak dapat disangkal.” Kata Si pria. 


Saat itu Tuan Lee datang membawa Soo Myung ke dalam ruangan sidang. Nyonya Im kaget, Jung Rok melihat Soo Myung akhirnya memberitahu Hakim kalau meminta tambahan saksi. Hakim pikir Itu permintaan saksi yang tak disetujui dari awal dan ingin tahu alasannya.
“Park Su Myeong yang kuminta sebagai tambahan saksi sudah sangat dekat dengan terdakwa. Dia berada di TKP pada hari kejadian. Meskipun dia sudah dihilangkan dalam laporan, tapi dia mungkin satu-satunya saksi mata untuk kasus ini. Kalau tidak, maka dia juga bisa jadi tersangka lain.” Ucap Jung Rok 

Semua terlihat kaget, termasuk Nyonya Im. Yeo Reum mulai gelisah. Jung Rok pun meminta izin hakim untuk memanggilnya. Akhirnya Soo Myung duduk di bangku saksi. Jung Rok meminta Soo Myung membantunya sebelum bersaksi yaitu menuliskan nama. Soo Myung pun menuliskan namanya.
“Apa kau biasanya menggunakan tangan kanan untuk menulis, makan, dan melakukan kegiatan sehari-hari lainnya?” tanya Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Kau saat ini tinggal bersama ibumu yang mengelola toko daging. Apa aku benar?” tanya Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Tugasmu adalah mengirimkan daging Dan ibumu bertugas memotong daging. Apa itu benar?” ucap Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Dengan kata lain, pekerjaanmu tak mengharuskanmu untuk melakukan apa pun dengan pisau.” Kata Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Akan tetapi, Kapan kau mendapatkan bekas luka di ibu jarimu? Kau pergi ke rumah Im Yun Hee untuk mengirim daging pada hari kejadian. Apa itu benar?” ucap Jung Rok. Soo Myung membenarkan.
“Menurut catatan medisnya, saksi pergi ke UGD pada hari kejadian untuk menjahit luka di ibu jari kanannya yang panjangnya sekitar 3cm. Aku akan menyerahkan catatan medisnya sebagai bukti.” Kata Jung Rok memberikan pada hakim.
“Ketika orang normal menikam seseorang, mereka sering melukai ibu jari mereka karena pisau tak menembus tubuh dengan mudah. Apa Kau pikir, cedera itu hanya kebetulan?” kata Jung Rok 


“Yang Mulia, Jaksa bahkan tak menyelidiki Park Soo Myeong karena mereka menganggap terdakwa sudah memberi tahu mereka segalanya. Jaksa hanya fokus pada penyelesaian kasus ini karena sudah menjadi masalah sosial yang sangat besar. Namun, mereka acuh tak acuh untuk mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya.” Kata Jung Rok. Yeo Reum hanya bisa terdiam.
“Aku punya pertanyaan untuk saksi... Hari itu, siapa orang yang membunuh Kim Yeong Tae ?” ucap Jung Rok.
“Keberatan, Yang Mulia... Tidak ada sidik jari atau noda darah milik Park Soo Myung di TKP. Dia membuat komentar tak berdasar berdasarkan imajinasinya untuk membingungkan departemen keadilan dan anggota juri.” Kata Yeo Reum
“Itu tak benar... Yang Mulia, kesaksian terdakwa dan laporan otopsi adalah satu-satunya bukti yang diserahkan oleh jaksa untuk membuktikan bahwa Im Yun Hee bersalah. Tapi bahkan laporan otopsi itu tidak sesuai dengan kesaksian terdakwa”kata Jung Rok
“Menurut jaksa, seorang wanita yang terluka parah membunuh suaminya dengan menikamnya di bagian vitalnya hanya dua kali. Tapi itu tak masuk akal. Park Soo Myung berada di TKP hari itu, dan dia mendapat luka di ibu jarinya.” Kata Jung Rok
“Im Yun Hee bersaksi bahwa dia membunuh suaminya, tapi dia tak dalam kondisi untuk melakukan sesuatu seperti itu. Izinkan aku bertanya sekali lagi. Hari itu, orang yang membunuh Kim Yeong Tae, siapakah itu?” kataJ Jung Rok
“Orang yang menikamnya... Orang yang menikamnya...” kata Soo Myung seperti ketakutan.
“Tidak, jangan katakan apa-apa.” Ucap Nyonya Im panik. Hakim meminta Nyonya Im tetap diam. Nyonya Im ditahan oleh dua petugas.
“Jangan sakiti Noona! .. Aku menikamnya... Aku menikamnya dengan pisau..” akui Soo Myung sambil menangis. Nyonya Im duduk lemas dan Yeo Reum pun hanya bisa terdiam.
“Si Brengsek itu... memukul Noona setiap hari... Jadi aku... Jadi aku menikamnya... Noona dipukuli hari itu...Dia memukulnya lagi.” Akui Soo Myung. 


Flash Back
Soo Myung datang ke rumah Nyonya Im untuk membawakan daging, terdengar dari dalam rumah Nyonya Im meminta agar suaminya berhenti.  Soo Myung bisa tahu kalau Nyonya Im kembali dipukuli oleh suaminya. Nyonya Im yang sudah terluka terus memohon agar suaminya berhenti.
Suaminya malah makin memukulnya, sampai akhirnya Soo Myung masuk rumah. Berteriak agar Berhenti memukul Noona. Nyonya Im malah panik menahan kaki suaminya meminta Soo Myung agar kabur. Tapi Soo Myung melihat Nyonya Im kembali dipukul mengambil pisau diatas meja dan langsung menusuknya.


Soo Myung terus mengaku kalau ia yang menikamnya karen pria itu memukuli Nyonya Im setiap hari. Nyonya Im hanya bisa menangis mendengarnya, akhirnya sidang selesai dan Nyonya Im keluar dengan baju tahanan, Yeo Reum melihat dari kejauhan.
“Apa kau ditekan oleh jaksa? Sidik jari orang lain tak ditemukan di TKP. Kenapa kau sengaja menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau tak mengaku bahwa ada orang lain yang membunuh suamimu? Tolong beritahu kami.” Ucap wartawan
“Aku juga mungkin pembunuhnya. Karena aku selalu membayangkan membunuhnya puluhan...Tidak, bahkan ratusan kali.” Akui Nyonya Im 

“Ternyata Kim Yeong Tae dibunuh oleh orang lain. Tuan Park mengakui kejahatannya dan bersaksi bahwa itu adalah pembunuhan yang tak disengaja. Polisi menemukan sepasang sarung tangan berlumuran darah di kamarnya Dan dia memakainya pada hari kejadian.”
“Mereka berasumsi bahwa noda darah itu milik mendiang Kim Yeong Tae dan Tuan Park. Dan mereka mengumumkan bahwa mereka sudah meminta analisis DNA.”
Berita mulai disiaran TV, Pihak forensik kembali mengambil sample dari TKP. Tuan Park akhirnya dibawa oleh polisi dengan baju tahanan lalu ketakutan melihat wartawan langsung menyerbunya. 

Di kantor pengacara
Tuan Yeon dkk bersorak gembira melihat berita di TV, memuji Pengacara Kwon benar-benar pengacara terbaik di firma. Eun Ji juga  tak pernah membayangkan ada kemungkinan pelakunya orang lain. Yoon Hyuk mengaku kalau sebelumnya sudah tahu.
“Jika kau tahu, maka kau tak akan bisa diam. Kau jelas akan menyebabkan keributan besar.” Komentar Moon Hee. Yoon Hyuk mengejek lalu keduanya saling menatap sinis.
Jung Rok akhirnya kembali, Tuan Yeon langsung berlari ingin memeluknya. Tapi Jung Rok malah menjauh. Tuan Yeon memuji Jung Rok yang sudah melakukan pekerjaan dengan baik jadi benar-benar ingin memeluknya dan akhirnya berhasil memeluk dari belakang.
“Kita harus merayakan peristiwa bahagia itu. Mari kita makan malam bersama. Lalu Makan daging sapi dan karaoke sesudahnya.” Ucap Tuan Yeon. Semua pun terlihat bersemangat.
“Maaf, tapi mungkin lain kali... Hari ini aku lelah. Maafkan aku.” Kata Jung Reok
“Lalu bagaimana kalau kita pergi tanpa dia?” kata Yoon Hyuk, Tuan Yeon mengeluh mendengarnya.
“Pahlawan tak akan hadir. Apa Kau pernah lihat acara penandatanganan penggemar tanpa selebriti? Apa Kau pernah lihat pesta ulang tahun tanpa orang yang berulang tahun? Harusnya kau sadar.” Sindir Tuan Yeon. 




Yoon Seo melihat Jung Rok keluar ruangan kalau  akan pulang lebih awal hari ini. Jung Rok dengan wajah lelah menganguk. Yoon Seo menyuruh Jung Rok pulang  dan beristirahat karena pasti lelah.  
“Oh Jin Shim... Maukah minum soju bersamaku?”ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat kaget. 

Akhirnya gamjatang diatas meja untuk teman Jung Rok yang minum soju. Yoon Seo pikir Perasaan Jung Rok  sepertinya sedang tak baik, menurutnya ini Aneh. Karena biasanya Jung Rok tampak sangat senang setiap kali memenangkan suatu kasus.
“Apa kau kesal karena Jaksa Yoo Yeo Reum? Apa Kau merasa bersalah karena dia temanmu?” ucap Yoon Seo.
“Ya, itu salah satu alasannya. Aku mengerti kenapa Im Yun Hee ingin menutupi pembunuhan Park Soo Myeong. Tapi aku juga mengerti kenapa Park Soo Myeong membunuh suami Im Yun Hee juga. Hari ini sungguh sulit.” Kata Jung Rok lalu keduanya kembali minum soju.
“Terima kasih.” Kata Jung Rok terlihat gugup. Yoon Seo bertanya untuk apa.
“Karena memberitahu bahwa aku akan menang dan mengkhawatirkanku ketika terluka.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo pikir bukan apa-apa.
“Omong-omong, bisakah aku bertanya sesuatu? Kau menolak untuk menghadiri makan malam perusahaan karena lelah. Kenapa mengajak minum soju kepadaku?” tanya Yoon Seo
“Hari ini, aku hanya ingin untuk minum denganmu.” Kata Jung Rok. Yoon Seo hanya bisa terdiam dan menahan senyuman. 


Keduanya berjalan pulang, Yoon Seo pikir hari ini lebih dingin dari biasanya lalu Jung Rok heran melihat Yoon Seo malah tertawa, Yoon Seo mengaku Tiba-tiba ingat waktu minggu lalu ketika mereka pergi ke arboretum bersama.
“Kau bilang kepadaku untuk meletakkan tanganku di kantong sakuku jika kedinginan, tapi aku salah paham dan menempatkannya di sakumu. Kau tak akan percaya betapa malunya aku. Aku terlalu banyak main dalam drama dan itu mengganggu kesadaran realitasku.” Ucap Yoon Seo
“Kau tak punya alasan untuk membiarkan menaruh tanganku di sakumu.” Kata Yoon Seo mengusap tanganya. Jung Rok tiba-tiba menarik tangan Yoon Seo dan menaruh disaku jasnya.
“Aku khawatir.. Sama seperti kau mengkhawatirkanku dan menghiburku, jadi aku ingin melakukannya untukmu juga.” Kata Jung Rok. Yoon Seo seperti terkejut mendengarnya.
Bersambung ke episode 7


 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


2 komentar: