PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 21 Februari 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Jung Rok meminta Yoon Seo membaca berkas yang dibawanya temukan artikel yang terkait dengan kasus itu. Yoon Seo mengerti dan mengaku  sudah lihat kasus itu di berita lalu bertanya apakha Jung Rok mnejadi pengecara utama kasus ini.
“Ya, sepertinya begitu.” Kata Jung Rok kurang bersemangat. Yoon Seo pikir itu bagus.
“Jika seseorang yang berbakat sepertimu membelanya, klaim pembelaan dirinya akan terbukti.” Kata Yoon Seo yakin
“Apa kau berpikir, ini pembelaan diri?” tanya Jung Rok. Yoon Seo pikir seperti itu.
“Suaminya memukulinya dengan buruk, jadi dia bereaksi secara mendadak.” Kata Yoon Seo yain
“Tapi tak sesederhana itu dan Juga, ada prasyarat yang dibutuhkan agar disebut pembelaan diri.” Jelas Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu  Prasyarat.


Yeo Reum sedang mempelajari kasus Nyonya Im diruanganya,  Sek memberitahu kalau Nyonya Im Yun Hee akan segera datang. Yeo Reum mengerti dan meminta Hari ini agar membuat sesederhana mungkin. Saat itu Nyonya Im turun dari bus dengan baju tahanan dan tangan diikat, menatap kantor kejaksaan.
“Agar itu untuk pembelaan diri, serangan pasti dilakukan terhadapnya atau pihak ketiga. Dan Juga, serangan itu pasti terjadi di depannya. Terakhir, bahkan jika itu untuk melindungi dirinya sendiri, dia seharusnya tak menggunakan kekuatan berlebihan.” 

“Sederhananya, dia tak mungkin melewati batas bahkan jika itu untuk melindungi dirinya sendiri. Sebagai contoh, katakanlah seseorang menamparmu, maka Kau tak boleh membalas dengan senjata. Kekuatan yang digunakan tak masuk akal, jadi itu bukan pembelaan diri.” Jelas Jung Rok
“Ada banyak kasus seperti ini sebelumnya, tapi Mahkamah Agung memutuskan melawan pembelaan diri. Jaksa akan menggunakannya sebagai preseden.” Ucap Jung Rok
“Lalu kau dapat mengatur preseden baru dengan cara memutuskan sebagai pembelaan diri.” Saran Yoon Seo.
“Dia bisa saja sengaja membunuh suaminya... Pokoknya mohon cari lebih banyak artikel.” Pinta Jung Rok. Yoon Seo menganguk mengerti. 

Nyonya Im sudah ada diruang interogasi dengan Yeo Reum. Yeo Reum mengatakan kalau Sekarang akan memanggilnya tersangka. Nyonya Im hanya diam saja. Yeon Reum menegaskan Nyonya Im memiliki hak untuk tetap diam dan menolak untuk menjawab pertanyaan apa pun.
“Tapi Memilih untuk diam tak akan digunakan untuk melawanmu, dan kau bisa mendapatkan pengacara untuk menghadiri introgasi ini. Apa Kau paham hak-hak ini? Kau akan mendapatkan pengacara atau bisakah kita memulai pertanyaan?” kata Yeo Reum. Nyonya Im tetap diam. 

Jung Rok masuk ruangan ingin tahu alasan Tuan Yeon memanggilnya lagi. Tuan Yeon bertanya apakah sibuk, Jung Rok mengaku sedang mempelajari kasus Im Yoon Hee. Tuan Yeon bertanya apakah Jung Rok  melihat kelemahannya. Jung Rok mengaku belum.
“Sepertinya aku harus bertemu dan berbicara dengannya terlebih dahulu.” Kata Jung Rok
“Sesudah sebuah kasus menjadi milikmu,maka kau selalu bekerja keras. Apa kau memanggilku ke sini untuk memeriksa kerja kerasku?” ucap Tuan Yeon mengeluarkan dua dasi.  Jung Rok mengeluh kalau melakukan itu
“Coba pilih dasi untukku... Dasi yang Ini membuatku terlihat seksi, sementara ini membuatku terlihat muda dan keren. Jadi Mana yang lebih bagus?” ucap Tuan Yeon. Jung Rok heran dengan sikap Tuan Yeon.
“Aku diminta siaran TV, jadi akan melakukan wawancara di firma ini.” Kata Tuan Yeon
“Bukankah memberitahuku, kalau kau trauma berada di siaran TV lagi?” komentar Jung Rok.
“Konfusius berkata, kejayaan terbesar bukan karena tak pernah gagal sekali pun, tapi bangkit setiap kali gagal. Aku gagal di siaran TV pertamaku karena gugup, tapi aku akan bangkit meskipun gagal. Bahkan jika aku gagal lagi, maka aku akan bangkit kembali.” jelas Tuan Yeon
Jung Rok tak ingin mendengar akhirnya memilih untuk pamit pergi karna terlalu lelah dan sepertinya butuh kopi. Tuan Yeon menahanya memberitahu tentang Yoon Seo karena  Kru siaran punya jadwal sibuk dan tak tahu kapan tepatnya akan ke kantor hukum.
“Jika dia Terlihat oleh kru hanya akan menempatkannya dalam bahaya. Kita tak bisa memintanya untuk menghabiskan seharian di kedai kopi. Kukira itu semua akan berhasil, kan? Aku yakin ada tempat baginya untuk bersembunyi di firma ini.” Ucap Tuan Yeon akhirnya mencoba dasi di cermin.
Tuan Yeon berkomentar dirinya  yang harus terlihat Sexy atau Segar lalu bertanya pada Jung Rok mana yang lebih bagus. Jung Rok mengusulkan untuk pilih yang seksi sambil memikirkan tentang Yoon Seo. Tuan Yeon pun senang terlihat senang memanggil dirinya “Tuan Seksi” 




Jung Rok masuk pantry, Yoon Seo melihatnya menawarkan untuk membuatkan secangkir kopi juga. Jung Rok menolak karena bisa membuatnya sendiri, wajahnya terlihat gugup lalu berbicara serius pada Yoon Seo.
“Oh Jin Sim.. aku akan ke pusat penahanan untuk bertemu Im Yun Hee besok... Apa Kau ingin ikut bersamaku?” kata Jung Rok. Yoon Seo kaget kalau ia boleh ikut.
“Ya... Hanya pengacara yang diizinkan berbicara dengannya, tapi berada di sana, sepertinya akan membantu pekerjaanmu di bidang hukum kedepannya.” Jelas Jung Rok
“Tentu saja. Akan lebih baik daripada tak pernah mengunjunginya. Terima kasih sudah memikirkanku.” Kata Yoon Seo bahagia. 


“Pusat penahanan? Bukankah itu berarti perjalanan yang lumayan lama? Lalu, kita berdua... Ini akan menjadi perjalanan yang cukup lama, jadi sebaiknya aku bersiap... Tapi Aku pergi ke sana untuk bekerja.” Ucap Yoon Seo saat kembali ke meja kerjanya.
Di rumah, Yoon Seo terlihat memikirkan pakaian yang dipakai besok , karena Pakaian jelek akan menurunkan semangatnya bahkan tak akan bisa fokus pada pekerjaan dengan benar.
Ia memakai maskert juga karena merasa  tak akan bisa fokus pada pekerjaan jika kulitku terlalu kering. Ia pun dengan bangga kalau pasti sudah jadi workaholik memakai kalung dilehernya. 

Pagi hari
Yoon Seo sibuk masak didapur, membuat kimbap dan juga buah seperti akan piknik. Jung Rok sudah menunggu didepan rumah, Yoon Seo menyapanya lalu memuji kalau Dasi itu terlihat cocok. Jung Rok pun memuji kalung yang dipakai Yoon Seo cantik lalu mengajak masuk mobil karena sangat dingin. 

Di dalam mobil
Yoon Seo merasa senang karena sudah lama tak bepergian, Jung Rok menegaskan ini bukan berpergian karena akan ke pusat penahanan. Yoon Seo pikir mereka berkendara jadi sama saja bepergian. Jung Rok pun tak membalasnya lalu mengangkat telp seperti penting.
“tadi Telepon dari pusat penahanan... Jam berkunjung sudah ditunda selama dua jam.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat senang.
“Sudah hampir waktunya makan siang, mari mampir untuk makan.” Kata Jung Rok.
“Sebenarnya aku membuat kotak makan siang.” Akui Yoon Seo. Jung Rok terlihat kaget Yoon Seo membuat Kotak makan siang.
“Buang-buang waktu mencari rumah makan. Kita dapat menghemat waktu dan lebih fokus pada pekerjaan. Ini juga impianku untuk makan di luar sambil menikmati pemandangan yang indah.” Jelas Yoon Seo tak ingin Jung Rok salah sangka.
“Yah, karena kita punya banyak waktu, mari lakukan.” Ucap Jung Rok tak ingin Yoon Seo kecewa. 



Jung Rok dan Yoon Seo duduk di taman dengan kotak makan kimbap dan juga buah, keduanya terlihat sangat bersemangat. Tapi tiba-tiba angin berhembus dengan kencang, keduanya terlihat kedinginan. Yoon Seo pikir mereka bisa makan makan di dalam mobil saja.
“Aku akan makan di sini saja.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo binggung karena udara sangat dingin.
“Kau bilang impianmu... Masakanmu lebih baik dari yang kukira.” Komentar Jung Rok mulai makan. Yoon Seo terlihat senang tak menyangka Jung Rok akan melakukanya.
“Memang Seberapa buruk kau mengiraku? Aku pernah syuting drama sebagai koki makanan Korea. Aku belajar dari seorang ahli saat itu dan aku bisa membuat makanan Korea seperti ini bahkan dengan mata tertutup.” Kata Yoon Seo bangga.
“Sebagai seorang aktris, kau pasti mengalami hidup sebagai berbagai tipe orang... Kedengarannya sangat menarik.” Komentar Jung Rok
“Saat itu, aku sungguh bahagia. Kapan kau merasa bahagia?” ucap Yoon Seo. Jung Rok pikir Pada hari gajian.
“Kenapa? Kau jadi pengacara karena uang katamu, Jadi Kau sungguh menyukai uang.” Ejek Yoon Seo
Saat itu angin kembali berhembus kencang, Yoon Seo akhirnya mengaja mereka ke dalam mobil saja Karena jika Jung Rok masuk angin,itu kerugiannya. Jung Rok binggung ingin tahu alasan menjadi kerugianya. Yoon Seo terlihat binggung mencari alasannya.
“Kau kartu AS firma hukum kita... Jika kau masuk angin karena piknik ini dan bolos bekerja, dapatkah kau bayangkan betapa menyesalnya perasaanku? Itu kerugian yang sangat besar bagi firma hukum kita.” Kata Yoon Seo. Jung Rok menganguk mengerti. 


Yoon Seo berjalan dengan tangan kedinginan, Yoon Seo pikir Jika dingin, ada kantong untuk membuatnya tetap hangat. Yoon Seo tersipu malu tak percayaa Jung Rok menawarkan kantungnya agar bisa hangat lalu memasukan ke saku jaketnya.
“Tidak, tunggu... Maksudku, letakkan tanganmu di dalam kantong sakumu.” Kata Jung Rok menunjuk ke jaket Yoon Seo.
“Oh... Maafkan aku... Di mana kantong sakuku?” kata Yoon Seo malu memasukan tanganya ke dalam saku dan bergegas pergi. Jung Rok mencoba mengikuti langkah Yoon Seo. 

Jaksa Lee berbicara dengan Se won berkomentar kalau  tak nyaman tinggal di rumah temannya. Se Won tahu kalau Tak nyaman karena temanya  sungguh pria yang rewel. Jaksa Lee Yakin Pasti tak nyaman tinggal bersamanya selama akhir pekan.
“Bagaimana kalau menonton film denganku?” ucap Jaksa Lee. Se Won pikir  itu lebih tak nyaman.
“Itu Jaksa Yeo Reum, Dia pasti sangat frustrasi akhir-akhir ini karena Kasus Im Yun Hee.” Kata Jaksa Lee. Se Won melihat dari kejauhan mantan pacarnya.
“Kenapa? Apa ada yang tak beres?” tanya Se Won penasaran.
“Kudengar Jaksa Im benar-benar ingin menangani Kasus Im Yun Hee, tapi diserahkan ke Jaksa Yoo lalu Kudengar Jaksa Im mendendam dan memberinya kesulitan.” Cerita Jaksa Lee. 

Yeo Reum sedang mengantri makan seolah tak memperdulikan Jaksa Im yang ada  dibelakangnya. Jaksa Im malah sengaja membahas Jaksa Lee adalah  pemula yang bekerja dengan Se Won sekarang lalu berkomentar keduanya yang terlihat sangat dekat.
“Apa mereka berkencan? Kudengar ayahnya adalah pejabat tinggi di Blue House. Putra dari pemilik rumah sakit bersama putri dari pejabat Blue House. Mereka terdengar seperti pasangan yang sempurna. Bukankah begitu?” ucap Jaksa Im menyindir. Yeo Reum membenarkan lalu berjalan pergi. 

Yeo Reum sedang mengantri makan seolah tak memperdulikan Jaksa Im yang ada  dibelakangnya. Jaksa Im malah sengaja membahas Jaksa Lee adalah  pemula yang bekerja dengan Se Won sekarang lalu berkomentar keduanya yang terlihat sangat dekat.
“Apa mereka berkencan? Kudengar ayahnya adalah pejabat tinggi di Blue House. Putra dari pemilik rumah sakit bersama putri dari pejabat Blue House. Mereka terdengar seperti pasangan yang sempurna. Bukankah begitu?” ucap Jaksa Im menyindir. Yeo Reum membenarkan lalu berjalan pergi. 


Yeo Reum masuk ke dalam lift, tapi saat pintu lift tertutup Jaksa Im sengaja menahanya lalu masuk ke dalam lift. Yeo Reum pun terpaksa satu lift dengan Jaksa Im. Jaksa Lee kembali membahas Se Won dan pemula itu terlihat serasi.
“Keduanya dari keluarga kaya. Itu lebih baik daripada putra pemilik rumah sakit bersama putri tersangka penipu. Itu tak masuk akal. Kalau dipikir-pikir, kau benar-benar sesuatu. Ayahmu dicurigai melakukan penipuan, tapi mantan pacarmu tak menuntutnya dan akhirnya diusir ke pedesaan.” Sindir Jaksa Im.
“Tapi bagaimana bisa mukamu sangat tebal? Jika aku jadi kau,maka aku tak akan bertahan di sini.” Ucap Jaksa Im. Yeo Reum ingin tahu maksud ucapanya.
“Kita semua memiliki tempat kita sendiri di dunia ini. Tidak peduli seberapa keras kau mencoba,maka kau tak akan menjadi lebih dari seorang jaksa biasa. Aku tahu kau berusaha mati-matian karena kau juga tahu itu. Kau ingin melakukan apa pun untuk menjadi sukses.”sindir Jaksa Im.
“Cukup.” Tegas Yeo Reum tak tahan dihina. Jaksa Im pikir Yeo Reum berpikir Kepala Jaksa memberi  Kasus Im Yun Hee karena dirinya kompeten.
“Bukan itu, tapi  Itu karena kau seorang wanita dan dia tahu ada cara agar bisa memanfaatkanmu. Jika kau mengerti, berhentilah bertindak melewati batas.”tegas Jaksa Im. Yeo Rum hanya diam asja. 


Jung Rok dan Yoon Seo sampai di penjara, wajah Yoon Seo terlihat gugup. Jung Rok pikir Yoon Seo ingin menunggu di mobil. Yoon Seo menolak karena akan melihat juga. Jung Rok pikir sudah mengatakan, Yoon Seo tak bisa ikut dengannya ke ruang interogasi. Yoon Seo mengaku sudah tahu akhirnya ikut turun dari mobil.
“Apa orang-orang yang ditahan di sini semuanya menunggu persidangan seperti Im Yun Hee?” tanya Yoon Seo terlihat sedih
“Tidak selalu seperti itu... Beberapa sudah dihuku dan beberapa sedang dalam proses persidangan atau menunggu untuk itu.” Jelas Jung Rok.
Yoon Seo melihat kalau ini sudah tepat dua jam menyuruh Jung Rok segera masuk. Jung Rok menyuruh Yoon Seo masuk mobil karena udara yang dingin.  Yoon Seo mengoda kalau Jung Rok khawatir. Jung Rok mengaku memang khawatir.
“Jika kau masuk angin, itu kerugian bagiku juga.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo terlihat senang dan bertanya alasanya.
“Jika kau masuk angin, pekerjaan akan menumpuk, dan akhirnya beban di pundakku semakin banyak. Dan jika kau menularkan flumu kepadaku...” komentar Jung Rok.
“Wah. Serius, kau sangat jahat... Apa Puas?” kata Yoon Seo kesal. Jung Rok segera menyuruh Yoon Seo masuk karena udara  Sangat dingin.
“Jangan keras kepala. Kau bisa Lihatlah sekeliling, lalu tunggu di mobil.” Uap Jung Rok lalu masuk penjara. Yoon Seo berpikir Jung Rok memang mengkhawatirkannya lalu tersipu malu sendiri. 





Jung Rok bertemu Nyonya Im di ruangan dengan luka lebam diwajahnya,meminta agar menjelaskan secara rinci masalah yang terjadi saat itu. Nyonya Im hanya diam. Jung Rok tahu kalau sulit untuk mengembalikan ingatan itu.
“tapi kau harus menceritakan semua yang terjadi hari itu tanpa meninggalkan apa pun. Apa Kau mengakui bahwa kau membunuh suamimu?” ucap Jung Rok. Nyonya Im hanya diam
“Apa kau memiliki penyesalan atas apa yang kau lakukan?” tanya Jung Rok. Nyonya Im tetap diam seperti sangat tertekan.
“Aku sangat menyadari bahwa kau sudah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga selama bertahun-tahun. Namun, itu saja tak cukup untuk membenarkan pembunuhanmu.” Jelas Jung Rok
“Lalu... Apa Menurutmu yang seharusnya kulakukan? Haruskah aku mati saja?” tanya Nyonya Im. Jung Rok hanya diam saja. 

Yoon Seo membaca berkas dengan “Jaksa Penuntut: Yoon Yeo Reum”dan   “Im Yun Hee sebagai Pembunuhan” lalu merasa  benar-benar berpikir Nyonya Im hanya berusaha membela diri. Saat itu Jung Rok akhirnya keluar dari penjara.
“Bagaimana? Itu pembelaan diri, kan?” ucap Yoon Seo langsung bertanya saat Jung Rok masuk mobil
“Sepertinya aku belum bisa mengambil kesimpulan.” Kata Jung Rok terlihat binggung.
“Kelihatannya kau lebih bingung sesudah bertemu langsung dengannya. Lalu, saat kau mengemudi, maka aku akan membaca ini dengan lebih cermat. Jika aku membacanya dengan cukup teliti, maka mungkin akan menemukan jalan keluar. Percayalah kepadaku. Kupikir dia akan menemukan jalan keluar.” Ucap Yoon Seo penuh semangat.
Jung Rok menganguk mengerti, tapi saat perjalana pulang, Yoon Seo yang kelelahan hanya tertidur selama perjalanan. Jung Rok yang melihatnya hanya tersenyum lalu menutupi wajahnya agar tak silau ketika tidur. 

Yoon Seo terbangun dan kaget sudah ada didepan rumahnya,  dengan wajah panik mengaku hanya ingin berpikir sebentar, tapi malah ketiduran. Jung Rok menunggu Yoon Seo bangun membaca berkas Nyonya Im. Yoon Seo mengeluh kalau Jung Rok seharusnya membangunkan saat sampai rumah.
“Aku tak enak membangunkanmu karena tidurmu sangat lelap.” Jelas Jung Rok.
“Apa Kau menunggu lama?” tanya Yoon Seo. Jung Rok mengaku tidak. Yoon Seo memastikan kalau saat tidur kalau ia tak melakukan kesalahan.
“Aku tak begitu yakin, apa aku bisa menyebut ini kesalahan. Tapi kau mendengkur. Sangat...” kata Jung Rok. Yoon Seo panik kalau mendengkur
“Omo, tak mungkin... Aku tak mendengkur.” Kata Yoon Seo yakin. Jung Rok mengaku hanya bercanda. Yoon Seo mengeluh kalau bercanda tampak sangat serius
“Tapi, apa mendengkur merupakan masalah besar?” tanya Jung Rok heran. Yoon Seo menganguk.
“Aku hanya ingin kau berpikir diriku cantik dan...” kata Yoon Seo lalu tersadar ucapanya berlebihan. Jung Rok baru tahu kalau Yoon Seo ingin berpikir seperti itu.
“Ya... karena... Karena kau orangnya sangat ketat. Aku merasa seperti kau akan mengkritikku jika aku malas-malasan... Terima kasih buat hari ini... Kau Hati-hati.” Ucap Yoon Seo lalu turun dari mobil.
Jung Rok hanya bisa tersenyum melihat tingkah Yoon Seo, Sementara Yoon Seo mengumpat kesal pada dirinya yang gila karena berani mengatakan hal gila seperti itu. Jung Rok menelp Tuan Lee kalau Ada sesuatu yang harus dicari.



Jung Rok bersama dengan Yoon Seo bertemu dengan Tuan Lee di ruang rapat. Tuan Lee menceritakan  Im Yun Hee tinggal bersama ayahnya sejak ibunya kabur dari rumah karena ayahnya sangat kasar. Tapi ayahnya menghilang 10 tahun yang lalu dan sudah menjadi MIA sejak itu.
“Apa sudah 10 tahun sejak ayahnya menghilang? Maka dia pasti sudah terdaftar meninggal.” Kata Jung Rok. Tuan Lee membenarkan.
“Ibunya kabur dari rumah, Ayahnya menghilang dan dianggap sudah meninggal. Mantan suaminya meninggal dalam kebakaran. Dan suami yang dinikahinnya lagi... Kehidupan yang mengerikan.” Komentar Yoon Seo
“Benar... Sesudah lulus SMA, dia mencari nafkah bekerja sebagai kasir, pramuniaga di mal, dan sebagainya. Dia juga bekerja di bidang asuransi.” Kata Tuan Lee. Jung Rok terlihat gugup mendengar "asuransi"


Jung Rok akhirnya kembali keruangan. Yoon Seo ingin tahu pendapat Jung Ro apakah Nyonya Im bisa dibebaskan. Jung Rok juga tak tahu karena Masalah utama adalah apa pembunuhan itu disengaja atau direncanakan dengan sarana untuk mendapatkan uang asuransi.
“Aku dulu bekerja di asuransi, jadi mereka akan curiga.” Jelas Jung Rok
“ Tapi mengenai Im Yun Hee..  Laporan tertulis mantan suaminya memiliki catatan pernah melakukan kekerasan. Jadi kenapa kau pikir dia akhirnya menikah lagi dengan seorang pria yang sangat kejam? Orang akan berpikir dia akan menghindari pria seperti itu.” Ucap Yoon Seo haran
“Aku pernah ikut pada drama sebagai psikoterapis Dan ada seorang wanita yang terbiasa memaafkan suaminya yang kejam setiap kali dia memohon dan meminta maaf. Kudengar itu juga masalah psikologis.” Kata Yoon Seo
“Aku sudah meminta dokter untuk melakukan evaluasi kejiwaan pada dirinya.” Ucap Jung Rok lalu melihat Yeo Rum menelp, wajahnya pun tegang. 


Yeo Reum menagku cukup terkejut dengan Jung Rok yang jadi pengacara Im padahal temanya itu sudah tahu betapa pentingnya kasus ini baginya. Ia tak percaya kalau Jung Rok  sungguh harus berdiri di sisi yang berlawanan. Jung Rok menegaskan itu bertentangan dengan etika pengacara untuk menolak permintaan klien.
“Jika aku pilih-pilih mengenai setiap kasus, maka aku tak akan bisa membela siapa pun.” Jelas Jung Rok
“Aku tahu. Tapi ada sesuatu yang harus kau ketahui. Pengadilan tak pernah mengakui segala bentuk pembunuhan sebagai pembelaan diri.” Tegas Yeon Reum mengebu-gebu.
“Itu tak penting... Aku akan melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.” Komentar Jung Rok
“Akan kupastikan dia hanya akan dihukum selayaknya.” Tegas Yeo Reum sebagai jaksa penutut.
“Dan jika dia tak bersalah, akan kupastikan dia dibebaskan. Karena itu pekerjaanku.” Balas Jung Rok sebagai pengacara.
“Dia tak akan pernah bisa dibebaskan Karena itu pekerjaanku.” Tegas Yeon Reum. Jung Rok pun hanya diam. 


Beberapa wanita melakukan demo, menegaskan kalau Jaksa Bersalah. Reporter melaporkan dari kantor kejaksaan kalau Hari ini adalah sidang pertama Im Yun Hee dan diketahui bahwa dia secara tak sengaja yang akhirnya membunuhnya selagi mencoba menghentikan serangan suaminya.
“Namun, jaksa menuntutnya atas pembunuhan bukannya pembunuhan tak disengaja.” Ucap Reporter. 

Dalam ruang sidang
Yoon Seo menonton sidang dibangku penonton. Yeo Reum mengatakan Terdakwa Im Yun Hee, secara resmi menikah dengan korban, Kim Yeong Tae Dan pada 21 Januari 2019, ketika diserang oleh korban di rumahnya menggunakan pisau dapur untuk mengancam Kim Yeong Tae dan membunuhnya dengan menusuk perut dan dadanya.
“Mendiang Tuan Kim terbiasa melakukan KDRT, jadi ini mungkin tampak sebagai tindakan bela diri dengan asumsi bahwa korban tak bisa lagi menahan serangan itu. Namun, jika melihat hasil otopsi, akan dapat disadari bahwa ini adalah pembunuhan berencana.” Jelas Yeo Reum
“Berapa banyak kemungkinan yang ada untuk ketidak sengajaan menikam suaminya tepat di titik vital? Inilah sebabnya kenapa jaksa ingin menuntut terdakwa atas pembunuhan.” Ucap Yeo Reum 


“Pengacara, silakan berikan opinimu mengenai tuduhan itu.” Kata Hakim. Jung Rok pun maju.
“Menurut paramedis yang ada di tempat kejadian, terdakwa sudah mematahkan dua tulang rusuknya dan cukup terluka sampai dirawat di rumah sakit selama sembilan minggu.” Ucap Jung Rok
“Bahkan jika dia berniat membunuhnya, berapa banyak kemungkinan yang ada untuk seorang wanita lemah seperti dia untuk menikamnya tepat di titik vitalnya mengingat kenyataan bahwa dia juga terluka parah?” kata Jung Rok
“Dengan demikian, aku meminta agar terdakwa dibebaskan dengan mengklaim bahwa itu adalah tindakan pembelaan diri. Satu-satunya kehendak yang ada di TKP adalah keinginan terdakwa untuk bertahan hidup. Dia tak punya keinginan atau niat lain di balik apa yang terjadi.” Kat Jung Rok
“Dari apa yang kudengar, ibumu lari dari rumah  ketika kau berumur 10 tahun. Bolehkah aku bertanya alasannya?” tanya Jung Rok pada Nyonya Im
“Dia dipukuli oleh ayahku yang mabuk, dan dia akhirnya memukul kepalanya di lantai. Darahnya bercucuran, dan selagi ayahku mencari sesuatu untuk memukul ibuku,  dia melarikan diri.” Akui Nyonya Im
“Dia mungkin hanya ingin bertahan hidup. Sesudah kejadian itu, kudengar ayahmu mulai memukulimu juga. Apa itu benar?” ucap Jung Rok. Nyonya Im membenarkan.
“Ayahnya dan suaminya yang sudah meninggal, keduanya pria yang kejam. Pasti sulit bagimu bertahan dengan Ayahmu, kenapa bertemu dan menikahi pria yang sama kejamnya dengan dia?” kata Jung Rok. Nyonya Im hanya diam saja.
“Yang mulia, aku membawa psikiater untuk lebih menjelaskan kondisi klienku.” Ucap Jung Rok 


“Sekilas, mungkin sulit dimengerti. Namun, kita menjadi terbiasa dengan situasi jika kita di dalamnya cukup lama.” Jelas Dokter. Jung Rok meminta agar menjelaskan secara rinci
“Anak-anak yang dianiaya pada usia kecil tidak dapat mengatakan dengan benar bahwa itu tak dapat diterima. Secara alami, mereka akhirnya mengambil kebiasaan itu juga. Dan Juga, jika anak-anak tak dalam situasi yang sama, mereka mengalami kecemasan dan stres. Dan siklus buruk terus berlanjut” Jelas Dokter
“Ini penilaian yang kau buat mengenai kondisi mental Im Yun Hee. "Subjek, dari usia muda, terkena kehidupan kekerasan fisik. Karena itu, tak bisa dikatakan kalau dia waras." Itu yang kau tulis. Apa ini benar?” ucap Jung Rok. Dokter membenarkan.
“Jadi menurut pendapat profesionalmu, Terdakwa mungkin tak waras pada saat kejadian ini. Bisakah dikatakan seperti itu?” kata Jung Rok. Dokter mengaku Kurang lebihnya seperti itu.


Hakim pun meminta jaksa untuk bertanya lagi. Yeo Reum dengan tatapan sinis akan bertanya. Ia memperlihatkan tagihan polis asuransi jiwa suami pertama Nyony Im dan juga salah satu ayahnya yang menghilang 10 tahun yang lalu.
“Apa kau mendaftarkan mereka sendiri?” tanya Yeo Reum. Nyonya Im membenarkan.
“Suamimu yang sudah meninggal, Kim Yeong Tae juga memiliki polis asuransi jiwa. Kau tahu itu, kan? Apa Kau tahu berapa banyak?” ucap Yeo Rum. Nyonya Im mengaku tidak tahu.
“Kim Yeong Tae memiliki polis asuransi jiwa sebesar 490.400.000 won. Ini adalah sejumlah besar uang yang tak kau ketahui. Kurang lebihnya, sekian.” Kata Yeo Reum dengan mata membunuh. Yoon Seo kaget dan Jung Rok hanya bisa memalingkan wajahnya. 

Yeo Reum bertemu dengan Jung Rok di ruang sidang terlihat marah karena  berargumen dengan penyakit kejiwaan. Ia tahu  Meskipun Nyonya Im didakwa atas pembunuhan, maka bisa mendapatkan pengurangan hukuman atas penyakit kejiwaan.
“Itu kemenangan bagi seorang pengacara, kan?” kata Yeo Reum sinis. Jung Rok meminta agar jangan katakan itu.
“Baik pembelaan diri atau pun penyakit kejiwaa ditulis dalam buku hukum pidana.” Tegas Jung Rok. Saat itu Se Won melihat dari kejauhan. 

“Aku tak akan membiarkanmu menang dengan permohonan penyakit kejiwaan, jangan berusaha mencoba. Karena ini bukan kasus yang bisa kau menangkan.” Ucap Yeo Reum mengebu-gebu lalu berjalan pergi.
“Kenapa kau terobsesi dengan kasus ini?” tanya Se Won berpapasan dengan mantan pacarnya.
“Karena ini satu-satunya cara... Kau terlahir dengan sendok perak, jadi kau tak akan pernah memahaminya.” Tegas Yeo Reum lalu berjalan pergi. Se Won hanya diam saja. 

Yoon Seo akhirnya kembali ke kantor, semua menyambutnya baru pulang. Eun Ji bertanya dimaa Jung Rok. Yoon Seo mengatakan Jung Rok  sedang berbicara dengan jaksa jad diminta untuk kembali duluan. Hae Young ingin tahu tentang persidangan karena Artikel online sudah meledak. Yoon Seo terlihat sedih tanpa bisa berkata-kata.
“Kau tak terlihat begitu bahagia. Apa itu berdampak buruk bagi pihak kita?” tanya Eun Ji
“Ya, meskipun kita baik-baik saja ketika Pengacara Kwon membantah pembelaan mengenai penyakit kejiwaan. Namun, polis asuransi jiwa dari mendiang suami memenangkan banyak suara.” Ucap Yoon Seo sinis
“Berapa banyak yang akan dia terima?” tanya Eun Ji. Yoon Seo menjawab  490.000.000 won. Hae Young melonggo.
“490.000.000 won? Tidak heran semua orang bergerak.” Kata Eun Ji
“Benar... Bahkan aku penasaran jika dia melakukannya untuk uang. Pengacara Kwon bagaimana ini... Berita ada pada seluruh kasus ini. Jika kalah, akan berdampak pada kariernya.” Ucap Hae Young khawatir.
“Jangan katakan itu saat vonis masih keluar.” Ucap Yoon Seo sedih, saat itu Eun Ji tersadar melihat Jung Rok pulang. Jung Rok menyapa rekan kerjanya dengan tatapan sedih lalu masuk ruangan. 


Yoon Se ikut masuk ruangan lalu berkata pada Jung Rok meminta agar   Jangan menganggap serius perkataan orang lain. Jung Rok mengaku tak akan seperti itu karena Siapa pun akan berpikir demikian sesudah hasil hari ini. Yoon Seo bisa mengerti.
“Tapi, sepertinya kau akan memenangkan kasus ini. Sejujurnya, kupikir seorang pengacara hanya untuk orang yang kaku dan berhati dingin. Tapi sekarang sepertinya lebih cocok untuk orang yang berhati hangat, Untuk orang sepertimu.” Kata Yoon Seo memuji.
“Terlepas dari apa yang dipikirkan banyak orang, kau memiliki hati yang hangat dan sangat perhatian. Ada saat ketika aku merasa seperti sendirian di dunia ini, Tak ada satu orang pun yang memihakku. Hidup terasa mustahil. Seandainya saat itu, jika aku punya seseorang sepertimu dalam hidupku, betapa baiknya saat itu.” Cerita Yoon Seo mengingat masa kelamnya.
“ Itulah yang kupikirkan. Karena kau pengacara yang sangat luar biasa, jadi aku percaya kau akan menemukan solusi untuk kasus ini.” Kata Yoon Seo. Jung Rok hanya bisa terdiam. 



Jung Rok terus berkerja di ruanganya, tanpa sadar kalau sudah malam lalu melihat Yoon Seo yang berkerja di luar.  Jung Rok akhirnya keluar ruangan bertanya Kenapa belum pulang. Yoon Seo mengatakan  mencari preseden mengenai pembelaan diri karena ingin bisa membantu.
“Apa Kau ingin makan malam denganku?” tanya Jung Rok. Yoon Seo setuju karena benar-benar lapar. Jung Rok pun mengajak pergi. 

Keduanya berjalan bersama, Jung Rok mengaku Sebenarnya, alasannya  menjadi pengacara karena ingin memihak orang alih-alih menghukum terdakwa. Yoon Seo heran karena Jung Rok waktu itu kau mengatakan untuk menghasilkan banyak uang.
“Aku merasa terlalu malu untuk mengatakan yang sebenarnya saat itu.” Akui Jung Rok
“Lalu kenapa kau jujur padaku sekarang?” tanya Yoon Seo heran
“Karena... apa yang kau katakan membuatku ingin jujur. Tadi, terima kasih sudah mengatakan bahwa kau percaya padaku. Dan Juga, jika ada saatnya ketika kau merasa seperti sendirian di dunia ini dan tak ada satu pun orang yang memihakmu lagi, saat itu aku akan memihakmu.” Ucap Jung Rok.

Yoon Seo berkaca-kaca mendengarnya, lalu mengaku ada sesuatu yang ingin dikatakan kepada Jung Rok  Tapi tak akan mengatakannya sekarang. Namun, Suatu hari  akan memberitahu emosi yang tepat yang dirasakan saat ini lalu berjalan lebih dulu.
“Oh Jin Sim... Apakah... kau menyukaiku?” kata Jung Rok terlihat panik. Yoon Seo tak kala kaget.
Bersambung ke episode 6

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar