PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 05 Februari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 16 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN


Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 [Episode Terakhir: Love with Passion for Now!!]
Sun Kyeol memasukan barang-barang ke dalam kotak termasuk papan namanya sebagai CEO, wajahnya sangat sedih karena kehilangan cintanya dan juga pekerjaan yang dicintainya. Sek Kwon masuk ruangan Sun Kyeol dengan wajah sedih.
“Tak perlu mengantarkan surat pengunduran diri... Karena akulah yang seharusnya pergi. Ini Akan membantu para karyawan jika kau memilih untuk tetap tinggal.” Ucap Sun Kyeol dingi
“Ada sesuatu yang harus kuberitahu mengenai Ketua. Pertama, Kali pertamaku bertemu...”  Kata Sek Kwon

Flash Back
Dalam sebuah seminar, Tuan Cha dan Sek Kwon duduk bersama  membahas tentang kepribadian yang suka tetap rapi, mereke pertama kali bertemu saat mengikuti kuliah tentang OCD berjudul "Apa anakku menderita OCD pada usia dini?"
“Jika anakmu menderita OCD, pasti sangat sulit dan begitu pun kau sebagai ibunya.” Komentar Tuan Cha setelah acara selesai
“Karena salahku anakku seperti ini. Katamu kau datang karena cucumu?” kata Sek Kwon. Tuan Cha membenarkan.
“Berapa umurnya? Siswa SD? SMP?” tanya Sek Kwon. Tuan Cha binggung tak yakin berpikir Sun Kyeol berumur 23 atau 24 tahun.
“Ingatanku terus memudar seiring bertambahnya usia.” Akui Tuan Cha
“Kau pasti sangat mempedulikan cucumu.” Komentar Sek Kwon 

Sek Kwon mengaku  Sesudah itu, bertemu Ketua Cha sekali lagi. Dan Sesudah Kim Geum Ja meninggal, Tuan Cha khawatir karena Sun Kyeol yang tampak tak bisa membuka diri kepada siapa pun jadi meminta bantuan padanya.
“Karena dia tahu aku ibu dari anak pengidap OCD, maka dia mungkin berpikir bisa sepenuhnya percaya padaku. Aku menerima permintaannya karena alasan yang sama. Aku sudah mengirimkan surat pengunduran diriku. Aku tak punya alasan untuk tetap tinggal di perusaan ini,  sementara kau pergi.” Ucap Sek Kwon
“Untuk selama ini, aku sungguh berterimakasih.” Kata Sek Kwon lalu berjalan pergi. Sun Kyeol pun tak bisa berkata-kata. 


Sun Kyeol akan keluar dari gedung, Jae Min dkk memanggilnya dengan wajah sedih.  Jae Min tak percaya Sun Kyeol akan pergi begitu dan memohon agar tak pergi dan memikirkan nasib mereka.  Dong Hyun pun ingat Sun Kyeol yang membawanya ke perusahaan.
“Maaf aku pergi terlebih dahulu, Dong Hyeon... Telepon aku secepatnya jika sesuatu terjadi pada nenekmu. Karena aku berjanji akan bertanggung jawab, jangan sungkan meminta bantuan” kata Sun Kyeol
“Aku menikmati filmmu. Aku tak berpikir kau serius mengenai akting, tapi aku salah. Itu Sangat keren. Kau serius, dan matamu bersinar. Semoga berhasil. Karena kedepannya aku akan mendukungmu.” Ucap Sun Kyel pada Jae Min yang memiliki cita-cita sebagai artis.
“Dan kau, Yeong Sik.. Kupikir kau cocok untuk bersih-bersih. Tak peduli seberapa keras dan melelahkannya pekerjaan itu, kau menyelesaikannya dengan senyum sampai akhir Aku belajar banyak darimu.” Komentar Sun Kyeol Ketiga seperti tak rela melepaskan Sun Kyeol pergi. 



Oh Dol berdiri di ruang latihan, mengingat kembali yang dikatakan Oh Sol “Pengecut yang melarikan diri dapat mencoba tapi memiliki batasan. Sulit untuk melangkah lebih jauh juga. Bagiku, satu-satunya hal yang bisa kulakukan ialah bertahan”
Tuan Gil makan malam bersama kaget kalau Oh Dol yang tak mau kuliah. Oh Dol membenarkan kalau takkan kuliah dan tak memerlukannya. Tuan Gil mengumpat meminta anaknya agar berhenti melontarkan omong kosong dan bertanya apa yang akan dilakukan ke depanya.
“Apa Kau akan menyerah kuliah dan taekwondo? Lalu bagaimana kau akan mencari nafkah?” ucap Tuan Gil marah
“O Dol, kau dapat membuat keputusan impulsif ketika masih muda sekarang. Tapi ketika datang ke jalur karirmu, kau tak bisa menjadi emosional. Kau tahu kan? "Saat kau menyerah, sudah berakhir." "Slam Dunk". Aku membiarkanmu meminjam seluruh seri dariku.” Ucap Choi Gun menasehati.
“Ada apa dengan kalian? Aku tak pernah bilang akan berhenti taekwondo. Aku akan tetap taekwondo.” Ucap Oh Dol. Oh Sol yang terlihat sedih akhirnya bisa tersenyum karena adiknya akan kembali.
“Setelah kupikirkan, Nuna benar. Lari tidaklah benar. Jadi aku memutuskan untuk menghadapi masalah dengan bakatku. Aku tak dapat berpartisipasi dalam kompetisi selama skorsingku, tapi aku bisa terus berlatih.” Jelas Oh Dol.
“Aku masih bisa bergabung dengan tim profesional bahkan jika tak kuliah. Jika aku berhasil melakukannya, suspensi selama setahun... Tentu, mereka dapat menskorku.” Ucap Oh Dol yakin
Oh Sol tersenyum bahagia memuji adiknya yang memiliki Pemikiran yang bagus.


Joo Yeon baru saja keluar dari kampus dikagetkan dengan kedatangan Oh Dol yang berlari.  Oh Dol langsung memberikan Pinya agar Joo Yeon menyimpanya sampai memenangkan medali emas. Joo Yeon binggung, Oh Dol berjanji tak akan menjadi idiot lagi.
“Aku bersumpah di depanmu...Min Ju Yeon, peganglah sumpahku... Ak bersungguh-sungguh” ucap Oh Dol.
Joo Yeon pun tersenyum bahagia. Akhirnya Oh Dol mengendong Joo Yeon dan memutarnya dengan wajah bahagia. Joo Yeon menjerit meminta agar menurunkanya. 

Sun Kyeol menatap toko “Alat Tulis Hyundae” lalu melihat kartu ikan lumba-lumba. Teringat kembali ucapan Oh Sol “Di dalam, kau akan menemukan sesuatu yang sangat mengagumkan. Sesuatu yang sangat berharga.”
Saat itu seorang anak menyapa Sun Kyeol dengan senyuman.  Sun Kyeol mengingat anak yang yang kehilangan giginya. Si anak bertanya dimana kekasih Sun Kyeol karena tak bersamanya. Sun Kyeol kebingungan menjelaskanay.
“Apa Kau dicampakan?” ucap Si anak. Sun Kyeol membenarkan. Si anak pun menasehati agar Sun Kyeol seharusnya bersikap baik padanya.
“Aku seharusnya bersikap baik... Tapi Mungkin kah, kau tahu apa ini?” kata Sun Kyeol menunjukan gambar lumba-lumba ditanganya.
“Oh itu... Sekali lagi.” Kata si anak melihat ada angka lima didalamnya. Sun Kyeol binggung apa yang dimaksud.
“Ini memberimu kesempatan untuk mencoba sekali lagi. Ini hal yang luar biasa untuk dimiliki.” Jelas is anak tentang gambar  [Juara 5].
Teman-temannya memanggil Dong Hyun agar kembali melihat barang-barang di toko buku tulis. Sun Kyeol pun melambaikan tangan dan teringat mengingat yang diberikan Oh Sol. 

Choi Gun datang ke tempat Tuan Cha karena Dokter Kim yang memintanya sebagai kunjungan untuk stabilitas emosional pasien dengan kanker stadium empat. Tuan Cha mengaku hanya meminta obat penghilang rasa sakit.
“Kudengar kau menolak untuk menerima terapi radiasi. Maka rasa sakit akan membuatmu kesulitan. “ ucap Choi Gun.
“Kenapa tak memberi tahu siapa pun? Kau tak memberi tahu media mengenai kondisiku. Kau bertekad mengancamku hari itu. Apa hati nuranimu sebagai dokter menghambatmu?” sindir Tuan Cha yang terus batuk.
“Hati nuraniku sebagai dokter?!! Bisa di bilang begitu. Terus terang, aku tak pernah berencana untuk mengeksposnya. Aku tak berpikir mengancam menggunakan kelemahanmu akan mengubah apa pun.” Jelas Choi Gun
“Apa hubunganmu dengan Gil O Sol? Apa kau salah satu orang yang mengaku sebagai korban dari insiden Jungang-dong?” tanya Tuan Cha.
“Tidak... Aku bukan salah satu korban. Sebenarnya aku salah satu penyerang.” Akui Choi Gun 


Flash Back
Saat terjadi demo, Choi Gun menahan para ibu-ibu yang menolak pembongkaran, Oh Sol datang dengan baju larinya panik melihat ibunya yang sudah terluka sementara ia sebagia pegawai yang berpihak pada perusaahaan Tuan Cha.
“Itu sangat kejam. Meskipun kau mungkin ingin menghindari kebenaran. Seorang perfeksionis dengan kecenderungan masokis. Seorang pecandu kerja yang terobsesi dengan pekerjaan hanya untuk menjadi lebih sempurna” ucap Choi Gun penuh amarah
“Dan depresi tak dapat dihindari karena kau tak pernah puas dengan apa pun. Kau mencoba melindungi segalanya, kan? Perusahaan juga, keluarga juga. Tapi apa yang berhasil kau pertahankan?” kata Choi Gun. Tuan Cha hanya bisa diam saja.
“Menurutku sekarang, sepertinya kau sudah mencapai batasmu. Obat penenang yang kau minta bisa menyebabkan masalah pernapasan ketika diminum dengan opioid, aku tak akan meresepkannya. Jika rasa sakit menjadi terlalu tak tertahankan, silakan beritahu aku.” Kata Choi Gun. 

Sun Kyeol berdiri didepan rumah melihat Choi Gun baru datang. Choi Gun pikir Sun Kyeol datang untuk bertemu O Sol. Sun Kyeol mengaku bukan tapi ingin bertemu Choi Gun karena ingin berkonsultasi dengan dokternya.
“Aku ingin meminta bantuan.” Ucap Sun Kyeol dengan wajah serius. Choi Gun menatapnya layaknya seperti dokter pada pasienya. 

Oh Sol masuk kamar membangunkan adiknya, karena hanya tidur sesudah bilang ingin memulai dari awal. Oh Dol mengeluh kalau  Latihan paginya sudah selesai. Oh Sol mengeluh adiknya yang tidur setiap hari dan melihat meja belajarnya yang berantakan.
"Joo Yeon Nuna. Maksudku, Joo Yeon-ku. Aku tak tahu kapan dimulai, tapi aku tak bisa berhenti memikirkanmu  Dan aku berjuang untuk fokus pada latihanku. Joo Yeon, aku mencintaimu sama sepertiku menyukai tendangan balik." Dari lelakimu, Gil O Dol." Ucap Oh Sol membaca surat diatas meja.
“Astaga, kenapa membaca suratku?” kata Oh Dol panik mengambil kertasnya.
“Hei, sejak kapan? Beraninya kau menggoda temanku?”teriak Oh Sol memukulnya. Oh Dol pun memilih kabur dan masuk ke dalam kamar mandi.
“Kau akan memulai dari awal sebagai pacar Ju Yeon atau apa? Hei! Apa Kau akan meneleponnya sekarang?” teriak Oh Sol didepan pintu.
Saat itu Choi Gun datang memanggil O Sol agar mengajak bicara. Oh Sol menatap bingung. 

Sun Kyeol keluar dari kamar mengingat semua kenangan dengan Oh Sol pertama kali kencan dirumah, ia pun mencium Oh Sol meminta tak pergi sarapan bersama, dan juga menghabiskan waktu dimalam hari dengan berciuman didapur. 

Oh Sol dan Sun Kyeol bertemu di luar rumah, Oh Sol kaget mengetahui kalau Sun Kyeol yang pergi ke amerika Serikat. Choi Gun mengatakan kalau Sun Kyeol yang memintanya memberikan sebuah kotak. Oh Sol melihat isinya adalah kalung berliontin angsa.
“Apa Kau ingin pergi mengucapkan salam? Kupikir belum terlambat.” Ucap Choi Gun
“Tidak... Karena aku sudah mengucapkan salam.” Kata Oh Sol menolak bertemu dengan Sun Kyeol 

Tuan Cha berada didalam mobil,Sek duduk dibangku depan meminta maaf karean Seharusnya memilih jalan tersingkat. Tuan Cha melihat papan nama  [Untuk mengenang korban bencana Jungang-dong] dan teringat kembali yang dikatakan cucunya.
“Yang kau maksud tepat dan masuk akal semua hanya didasarkan pada standarmu. Sama seperti bagaimana kau memperlakukanku selama ini.” Ucap Sun Kyeol terlihat marah
“Aku tak akan lari darimu, atau menghindarimu. Aku tak akan bersembunyi karena takut padamu. Aku juga takkan terus berduka atas ibuku. Tidak ada lagi penyesalan. Karena kaulah yang harus menderita. Bukannya aku.” Ucap Oh Sol sebelumnya yang menantang
Tuan Gil mengingat lagi yang dikatakan Oh Sol “Tuan Jung tak pantas mendapatkan rasa sakit ini. Kau'lah orang yang seharusnya menderita.” Akhirnya meminta agar memutar balikmobil.

Oh Sol masuk kamar melihat kalung yang diberikan Sun Kyeol seperti ragu, lalu terdengar suara bel rumahnya. Tuan Cha datang ke rumah Oh Sol, keluarga Gil duduk bersama. Tuan Gil pun bertanya alasan datang ke rumahnya.
“Aku tak berharap untuk berjumpa lagi.” Ucap Tuan Gil dingin. Oh Sol dan Oh Dol hanya bisa diam saja seperti masih sangat marah.
Ada sesuatu yang harus kuberitahukan. Itu sebabnya aku datang ke sini.” Ucap Tuan Cha lalu terus terbatuk-batuk. Tuan Gil tak tega akhirnya memberikan minum, tangan Tuan Cha pun bergetar mengambil gelas diatas meja.
“Sejujurnya, aku belum pernah melakukan Ini sebelumnya. Aku tak tahu... Bagaimana cara melakukannya. Aku tak tahu perkataan apa yang tepat untuk mengatakannya. Aku benar-benar tak tahu.” Ucap Tuan Cha lalu berdiri dan membungkuk pada Tuan Gil, Oh Sol dan Oh Dol
“Maafkan aku... Aku tahu sudah terlambat untuk meminta maaf... Aku... sungguh minta maaf.” Ucap Tuan Cha
“Cukup... Kau bisa pulang sekarang.” Kata Tuan Gil lalu masuk kamar, Oh Sol hanya bisa menangis dan Oh Dol hanya bisa diam saja. 


Tuan Cha keluar dari rumah. Oh Sol pkir  Pasti tak mudah bagi Tuan Cha untuk meminta maaf dan sulit bagi mereka untuk memaafkannya dan akan memakan waktu. Tuan Cha hanya bisa tersenyum karena bisa mengerti yang dikatakan Oh Sol
“Tapi aku takkan lupa apa yang kau lakukan hari ini. Selamat tinggal.” Ucap Oh Sol
“Perkataanmu benar. Akulah orang yang harus menyesal dan menderita.” Kata Tuan Cha sebelum pergi. 

Oh Sol kembali ke kamar teringat yang dikatakan Tuan Cha “ Keserakahan pria tua ini sudah menyebabkanmu sakit yang mendalam. Aku menyakitimu dan Sun Kyeol keterlaluan.” Akhirnya Oh Sol pun pergi dengan jaketnya.
Sun Kyeol sudah duduk di ruang tunggu memegang paspornya seperti berharap Oh Sol datang, tapi Oh Sol belum juga datang. Oh Sol tiba-tiba di bandara dengan taksi mencoba mencari Sun Kyeol, tapi Sun Kyeol sudah pindah dan akan masuk gate. Keduanya pun tak bisa bertemu untuk terakhir kalinya. 

Tuan Cha memberikan konferensi kalau Grup AG sudah mengimplementasikan banyak proyek pembangunan ulang hingga hari ini. Ia mengaku Namun, selama proses itu ada banyak korban dan mengakui kesalahan.
“Semuanya, kesalahanku sebagai Presdir Group. Aku akan bertanggung jawab penuh dengan pengunduran diri dari posisiku. Dan Juga, aku akan menyumbang semua aset atas namaku kepada masyarakat.” Ucap Tuan Cha membungkuk meminta maaf tanpa menjawab pertanyaan wartawan. 

“Siapa pun tak ada yang berani bercerita tentang orang itu. Aku pun tak berani mengucapkan namanya. Seiring waktu berlalu, kenangan tentang orang itu yang memenuhi hatiku kian memudar.” Gumam Oh Sol yang duduk di dalam bus.
Saat akan masuk gedung kaget melihat Young Sik dkk seperti baru saja bersih-bersih.  Oh Sol bertanya apa yang mereka lakukan. Young Sik pikir tak perlu ditanyakan karena pasti untuk bersih-bersih. Oh Sol melonggo binggung.
“CEO Jung meminta sebelum dia pergi ke AS. Tidak...maksudku Dia meminta kami sejak lama untuk mengurus tempat ini.” Akui Dong Hyun.
Oh Sol masuk ke ruangan ibunya seperti bisa melihat Sun Kyeol bersama Jae Min dkk membersihkan tempat ibunya. Ia bisa melihat kesungguhan Sun Kyeol yang berkorban untuk keluarganya.
“Tapi terkadang... Terkadang... aku rindu.” Akui Oh Sol hanya bisa menangis dan hanya bisa melihat bayangan Sun Kyeol. 


 [2 tahun kemudian]
Dibandara
Seorang pria seperti orang gila minum soju, beberapa penumpang mengeluh karena pria itu sangat bau. Si pria mengacau di pintu masuk dan tak sengaja bertabrakan dengan Sun Kyeol. Sun Kyeol terlihat santai menanyakan keadaanya.
“Aigoo... Kau tak boleh minum ini di tempat umum. Apa yang akan dipikirkan anak-anak?” ucap Sun Kyeol
“Hei. Memangnya siapa kau berani menasihatiku?.. Berikan padaku. Kembalikan.” Teriak Si pria.
Sun Kyeol menahannya tak akan memberikan botol Sojunya, lalu membuka rapihkan rambut si pria memujinya kalau terlihat tampan dan memberikan semangat. Si pria terlihat binggung, Sun Kyeol seperti sudah sembuh akhirnya berjalan pergi sambil membuka botol soju ditempat sampah. 

Sun Kyeol menerima telp ibunya saat berjalan dari bandara, mengaku  baru saja tiba meminta ibunya tak perlu khawatir karena tahu jalan pulang. Sementara Oh Sol juga berbicara di telp dengan managernya kalau sudah memeriksa kondisi Cho Hyeon Wo dan akan memperbaiki jadwal iklan sesudah pelatihannya berakhir.
Oh Sol masuk ke dalam gedung kantoran dengan  ID cardnya, Ia berkerja di Agency Olahraga. Rekan kerjanya memberikan Bahan buat rapat. Oh Sol pun melihat Jadwal Bulanan Cho Hyeon Woo. 

Oh Sol berjalan pulang menerima telp dari ayahnya memberitahu akalu baru saja pulang kerja dan ebrtanya Apa ada yang ingin dimakan karena baru saja gajian.  Sun Kyeol berada dalam taksi melihat sosok Oh Sol yang sedang menelp ditepi jalan.
“Bagaimana dengan O Dol? Ayam? Kedengarannya bagus dan Soju juga, setuju? Baik. Menu malam ini ayam dan bir.” Ucap Oh Sol menunggu lampu untuk menyebrang jalan.
Saat akan menyeberang, Oh Sol terpeselet dengan cairan es yang membeku, seseorang menolongnya sebelum jatuh dan ia pun mengucapkan Terima kasih tapi betapa kagetnya melihat Sun Kyeol yang ada didepanya.  Sun Kyeol dengan senyuman menyapa Oh Sol. 

Keduanya duduk di cafe dengan wajah gugup, lalu tiba-tiba keduanya sama-sama bicara. Akhirnya Oh Sol lebih dulu bertanya Kapan pulang ke Korea. Sun Kyeol mengaku baru saja perjalanan pulang dari bandara. Oh Sol melihat Sun Kyeol dengan santai memegang gelas didepanya.
“Apa Sekarang sudah baik-baik saja?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol menagku sudah sangat baikkan.
“Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika masih sensitif. Tapi  Kau masih sama, Gil O Sol” ungkap Sun Kyeol terlihat senang bertemu lagi dengan Oh Sol
“Oh, gayamu sedikit berubah Tapi kau terlihat sama seperti sebelumnya. Aku minta maaf mengenai kakekku, walaupun Aku tahu tak ada gunanya meminta maaf. Mengenai kecelakaan ibumu atau masalah adikmu, Aku seharusnya meminta maaf sebelum pergi Tapi aku tak punya keberanian.” Kata Sun Kyeol
“Aku juga tak tahu harus berbuat apa. Semuanya sudah berlalu,  Itu juga bukan salahmu.” Kata Oh Sol
“Walaupun begitu aku ingin minta maaf. Aku tak tahu kau pernah mengalami hal seperti itu dan membuatmu menderita. Aku sungguh minta maaf.” Kata Sun Kyeol
Oh Sol seperti tak bisa menahan rasa sedihnya akhirnya memilih untuk pamit pulang. Sun Kyel menahanya lalu memberikan kartu lumba-lumba yang masih disimpan olehnya.
“Jika ini masih berlaku, aku ingin kita memulai dari awal. Kau dan aku, dari awal... Sekali lagi..” ucap Sun Kyeol. Oh Sol hanya diam saja. 


Oh Sol duduk sendiran melihat gambar lumba-lumba yang masih disimpan oleh Sun Kyeol. Choi Gun melihat Oh Sol menyapanya karena cuaca dingin malah diluar rumah. Oh Sol melihat Choi Gun yang baru saja pulang?
“Sepertinya toko itu membawa mesin itu kembali. Bukankah mereka membuangnya tahun lalu karena rusak? Jika kau senggang akhir pekan ini...” ucap  Choi Gun dan disela oleh Oh Sol
“Hari ini aku sudah bertemu CEO Jung, Dia pulang ke Korea. Mysophobia-nya sepertinya sudah jauh lebih baik. Kupikir dia melakukan jauh lebih baik dari sebelumnya...” Ucap Oh Sol. Choi Gun pikir itu bagus tanpa banyak berkata-kata. 

Sun Kyeol datang ke toko ibunya, Tuan Yang pertama kali melihat kaget. Nyonya Cha pun menghampiri anaknya ingin memeluknya tapi sadar kalau anaknya tak bisa disentuh, tapi Sun Kyeol seperti biasa saja dan tak menghindar hanya tersneyum
“Kau pergi tanpa kata. Sekarang kau kembali tanpa sepatah kata pun. Astaga.” Ucap Nyonya Cha.
“Apa Kabar ibu sehat? Ketua Yang dan Sek Kim kalian di sini juga.” Sapa Sun Kyeol
“Wah, lihat dirimu... Sepertinya tinggal di AS membuatmu lebih tampan. Apa Kabarmu baik?” komentar Tuan Yang
“Terima kasih sudah menjaga ibuku selama aku pergi. Sepertinya aku bisa menyerahkan ibuku padamu. Kumohon terus rawat Ibu dengan baik.” Ucap Sun Kyeol memegang tangan ibunya menatap Tuan Yang
Nyonya Cha tak percaya melihatnya, Tuan Yang terharu mendengar mendapat restu dari anak tirunay dan akhirnya menangis. Nyonya Cha mengeluh kalau Tuan Yang malah menangis. Tuan Yang berjanji akan bersikap baik pada ibu Sun Kyeol.
Mereka pun saling berpegangan tangan, Sun Kyeol pun menyatukan tangan ibunya dengan Tuan Yang. Keduaya pun berpelukan seperti keluarga bahagia pun terbentuk. 


Sun Kyeol turun dari mobil, saat itu seorang anak datang memberitahu kalau menginjak kotoran. Sun Kyeol binggung lalu melihat sepatu kalau menginjak kotoran burung lalu membersihkan dengan santai dengan mengosok-gosokan sepatunya. Si anak mengeluh kalau itu menjijikkan.
“Omong-omong, siapa kau? Kenapa kau keluar dari sana?” ucap Sun Kyeol binggung
“Bukankah sebaiknya kau memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum bertanya siapa aku? Bukankah itu yang disebut sopan santun?” komentar si anak sinis. Sun Kyeol hanya bisa melonggo bingung
Saat itu nama Ye Joon di panggil, Sek Kwon kaget melihat Sun Kyeol sedang bersama dengan anaknya. Sun Kyeol juga kaget melihat Sek Kwon bertemu kembali setelah sekian lama. 

Keduanya akhirnya berdiri di balkon melihat Ye Joon bermain ditaman. Sun Kyeol melihat Ye Joon  sudah besar dan mengaku Sebenarnya, hanya mendengar tentang anak Sek Kwon dan Ini pertama kalinya bertemu dengannya.
“Omong-omong, ada perlu apa kemari?” tanya Sun Kyeol
“Aku datang ke sini setiap akhir pekan untuk menemui Ketua Cha.  Dia sendirian di sini dan Tidak ada yang menjaganya. Kupikir dia akan kesepian.” Kata Sek Kwon
“Dimana Kakek?” tanya Sun Kyeol yang ingin menemui kakeknya. 

Tuan Cha duduk dikursi roda didorong oleh Sek-nya ditaman. Sek pikir sudah terlalu lama keluar dan mengajak untuk kembali ke dalam sekarang. Tuan Cha melihat tanaman yang  Masih dingin tapi  terlihat seperti menyambut musim semi.
Saat itu Sun Kyeol memanggil kakeknya, Tuan Cha tersenyum bahagia melihat cucunya yang akhirnya datang dengan sikap yang berbeda. 

Keduanya akhirnya duduk dibangku taman, Tuan Cha pikir Pepatah bilang ketika mengikhlaskan akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dan menurutnya itu benar. Ia pikir dengan melihat kebelakang  bukanlah apa-apa dan Baru menyadari setelah melepas kekuasaan.
“Aku sudah mendengar... Kau merekrut ahli manajemen untuk AG dan menyumbangkan semua asetmu.” Ucap Sun Kyeol
“Aku tak berpikir kau akan pulang. Kupikir aku tak akan pernah melihatmu lagi. Terima kasih telah kembali.” kata Tuan Cha. Sun Kyeol memegang tangan kakeknya, Tuan Cha tersenyum bahagia. Keduanya berkaca-kaca.

Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar