PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 20 Maret 2016

Sinopsis Ms Temper & Nam Jung Gi Episode 1 Part 2

Da Jung turun mengunakan eskalator, Jung Gi langsung mengejarnya memberikan kalau itu pakaian yang sama dengan yang dimiliki oleh Da Jung. Da Jung melipat tanganya dada merasa Jung Gi itu sedang menyuapnya sekarang sambil menyindir cara kerja Lovely dalam bisnis.
Tidak! Hanya saja aku sudah menyebabkan ketidaknyamanan. Jadi aku memberikan ini sebagai ganti rugi. Jadi aku mohon... ambilah” kata Jung Gi, Da Jung berhenti berjalan, Jung Gi pun tertunduk dan arah matanya menatap ke bagian dada yang tertutup dengan penjepit kertas 
Dan apa yang kau lihat sekarang? Jika kau ingin meminta maaf, kau harus melihat mataku bukannya dadaku” kata Da Jung, Jung Gi menyangkal dengan bersumpah kalau tak melihat ke bagian dada

Pertama kau secara seksual melecehkanku, lalu kau mencoba untuk memaksaku. Jadi kau pikir beberapa kemeja akan cukup untuk membayar itu?” ucap Da Jung, Jung Gi pikir tak pernah pelecehan seksual?
Apakah kau pikir aku tidak melihat kau memperhatikan bagian belakangku?” kata Da Jung, Jung Gi teringat saat masuk terpesona melihat lekuk tubuh Da Jung dan hanya bisa tertunduk.
Da Jung langsung menarik baju Jung Gi, mengatakan kalau Mata untuk mata, gigi untuk gigi. Jung Gi binggung apa yang akan dilakukan Da Jung padanya. Da Jung langsung merobek baju Jung Gi sama seperti yang dilakukan sebelumnya. Semua orang yang ada dilobby tertawa melihat Jung Gi dengan kemeja robek. 


Jung Gi masih ada diatas gedung dengan wajah frustasi, kembali bergumam menatap ke bawah untuk segera melompat
“Bagaimana aku bisa berakhir seperti ini” jerit Jung Gi tak percaya
Hyun Woo tiba-tiba datang berteriak memanggil Jung Gi menanyakan apa yang sedang dilakukanya. Jung Gi langsung turun dari tangga mengaku kalau pemandangan di pinggir gedung sangat indah sambil menenangkan dirinya karena tak jadi loncat. 

Keduanya berada di bagian atap lainnya. Hyun Woo menyalakan rokoe sambil mengumpat karena keadaan yang sangat membuatnya frustasi, dengan Da Jung yang Kepribadiannya sungguh mengerikan, bahkan membalas dengan hanya karena kesalahan kecil.
Bagaimana bisa ia merobek pakaian pria di siang hari?” kata Hyun Woo tak percaya
Dia bilang, "mata untuk mata, gigi untuk gigi."ucap Jung Gi
Tunggu. Apakah rumor itu benar? Wanita itu, Ok Da Jung, ternyata memiliki sesuatu pada pria. Dia seperti legenda di Gold Chemicals dan tidak pernah berhenti bahkan setelah  dipekerjakan dan dipromosikan dengan cepat karena atasannya menyukainya.” Jelas Hyun Woo
Kau tahu maksudku, kan? Dia telah berbaring di "sofa promosi." Dia berada di tempatnya sekarang karena ada sesuatu dengan pria. Dia pasti telah melakukanya dengan rekan kerja, tetapi juga dengan mitra bisnis serta orang-orang dari perusahaan koperasi, dan orang yang bekerja untuk pesaing mereka!” kata Hyun Woo dengan rasa keyakinan

Aku yakin dia diceraikan 3 kali bukan tanpa alasan.” Pikir Jung Gi tak percaya
Aku mendengar dia memanggil orang ke hotel saat dia ingin bekerja dengan mereka. Lalu Mereka meeting sepanjang malam, dan menandatangani kontrak pada hari berikutnya. Ini sebuah pola!!!” tegas Hyun Woo
Aku berharap bahwa dia baru saja meneleponku seperti itu! Dan Aku akan melakukan apa saja untuk kembali dipekerjakan!”kata Jung Gi
Hyun Woo mengatakan bukan seperti itu alasan Da Jung menelpnya, menurutnya jika Jung Gi tidak menyenangkan hatinya maka mungkin saja dirinya yang akan mengorbankan diri untuk kebaikan yang lebih besar, tapi tetap saja Ada batas-batas tertentu yang tak boleh dilewati, lalu menuruni atap gedung.
Apakah ini semua yang tersisa? Apa aku harus menyerahkan semua diriku?gumam Jung Gi memikirkan nasibnya. 

Bong Gi menelp kurir makanan dan meminta untuk menyetrum ke aki mobil milik kakaknya. Si Kurir memberitahu pasti akan dimarahi bosnya kalau tahu ternyata ia harus berkerja seperti itu. Bong Gi sudah memastikan bahwa ayahnya ada di kantor keamanan.
Kau tahu bahwa aku akan jadi daging panggang jika aku tertangkap oleh ayahmu juga, kan?” keluh si pengantar makanan
“Baiklah.... aku mengerti. Haruskan aku mencoba mobilnya lebih dulu?” kata Bong Gi masuk ke dalam mobil
Bong Gi memutar kunci mobil dan mobil pun menyala kembali, dengan berteriak bahagia mengucapkan terimakasih, Kurir meminta bayaran 50rb Won, tapi Bong Gi malah menyuruh kurir itu pergi saja dan melajukan mobilnya. Si kurir terus berteriak meminta bayaran 50rb won. 

Seluruh petugas pindahan membawa kardus-kardus melewati tangga dan meminta mereka mulai menyusun barang-barang yang besar lebih dulu ke dalam rumah. Si kakek tua yang masuk ke dalam balkon tak melihat didepannya ada sepeda milik Woo Joo, jatuh tersandung dan berteriak pengelangan tanganya jadi sakit karena harus tertekan. Petugas yang lain menanyakan keadaan si kakek, sang kakek berteriak kesal pada sepeda yang menghalangi jalanya sambil menendangnya.
Beberapa saat kemudian, Woo Joo keluar rumah sudah memakai helm dan siap bersepeda dengan wajah gembira. Tapi wajahnya langsung binggung melihat sepedanya sudah tak ada dibawah tangga, ia melihat ke lantai bawah tak ada juga sepeda hadiah dari sang ayah. Akhirnya ia hanya bisa menangis karena sepeda miliknya sudah hilang. 

Jung Gi menganti kemejanya yang sudah robek, sambil menerima telp dari bagian gudang. Manager Gudang memarahi Jung Gi yang melakukan kesalahan karena sudah menyakinkan akan mendapatkan kontrak produksi dan bisa mengembangkanya. Jung Gi terdiam karena beberapa timnya menatapnya saat datang ia pun milih untuk berada dibalik dinding menerima telp dari Manager Gudang.
Kau bilang akan yakin dapat kontraknya, jadi aku mulai membuat persiapan.  Lalu Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku dengar ini terjadi karena kau merusak samplenya!” jerit Manager Gudang
Maafkan aku, tapi aku pikir kita harus menyerah pada Gold Chemicals. Tolong tunggu sampai aku mendapatkan kontrak yang lagi.” Kata Da Jung merasa bersalah.
Young Mi langsung berteriak tak menyangka karena keadaan yang sangat mengerikan dan Dampaknya akan menjadi besar, Mi Ri merasa Direktur Jo tak aka membiarka keadaan ini. Hyun Woo mendengar dari Sek Wang dengan keadaan yang mengerikan ini mereka juga memiliki banyak pihak yang ada didalam kontrak, merasa keberuntungan perusahaan berubah secepat itu.
Mi Ri panik karena mungkin itu artinya mereka harus pergi dari perusaahaan sekarang. Hyun Woo meminta agar Mi Ri tak berteriak, Young Mi pikir bukan itu masalahnya, tapi apakah mereka masih bisa digaji oleh perusahaan dan bertanya-tanya siapa yang akan bertanggung jawab dengan hal itu. Jung Gi mendengar kegelisahan rekan kerjanya tentang semua kesalahan yang diperbuatnya. 

Di ruangan, Direktur Jo memakan pulahan coklat yang disimpan pada laci meja kerjanya dengan cepat. Sek Wang masuk membawakan segelas air putih agar mulutnya tidak terasa mual lalu kembali keluar ruangan.
Jung Gi pergi ke ruangan Direktur Jo menanyakan apa yang dilakukan Direktur Jo sekarang. Sek Wang mengatakan gula darah Direktur Jo menurun, jadi sering makan  makan coklat karena menurut atasnya bisa kembali baik-baik saja dengan makan semuanya. Jung Gi pikir akan berbicara dengan Direktur Jo nanti saja. 

Tuan Nam menelp Jung Gi dari kantor kemananan, memberitahu kalau sepeda yang diberikan pada Woo Joo menghilang. Jung Gi kaget karena tadi pagi masih melihatnya tapi disiang hari malah menghilang. Tuan Nam merasa kalau mungkin sepeda itu dicuri tapi melihat dari rekaman CCTV tak terlihat ada yang mengambilnya.
Woo Joo menangis sesunggukan sambil berjongkok karena sepeda dari ayahnya hilang. Jung Gi meminta ayahnya agar menyuruh Bong Gi yang adik agar mencarinya. Tuan Nam memberitahu kalau Bong Gi tak ada dirumah dan mobil milik Jung Gi juga tak ada. Jung Gi berteriak kaget karena mobil diparkiran juga menghilang.

Di sebuah kedai coffee.
Bong Gi berbicara dengan dua wanita, dengan wajah tampanya memberitahu kalau berkerja di bisnis kecil yang berhubungan dengan berlian.  Didepan kedai, sebuah mobil pengerek mobil siap menarik mobil yang dinaiki Bong Gi karena parkir sembarangan.
Sementara Bong Gi masih merayu dua wanita berjanji apabila mendapatkan semua berlian itu maka akan memberikanya, sebesar bulatan tanganya. Dua wanita itu hanya tersenyum bahagia. Saat itu juga mobil milik Jung Gi langsung ditarik karena melanggar aturan. 


Jung Gi berusaha menelp adiknya yang tak diangkat telpnya, dengan berteriak sambil mengumpat. Beberapa pegawai sempat mengernyitkan dahinya karena Jung Gi mengumpat pada telpnya. Jung Gi pun hanya bisa terdiam dengan menutup telpnya lalu langsung berdiri karena melihat Direktur Jo keluar dari ruangannya.
Aku yakin kalian semua menyadari sekarang, kalau kita dalam situasi yang serius. Kita sedang menghadapi kesulitan sebelumnya, tapi sudah mengatasinya setiap kali datang !!! Kita akan tetap bersama-sama dan bisa melewati ini. Benarkan? Aku percaya kalian!” ucap Direktur Jo, semua pegawai mengangguk
Sebaiknya orang-orang yang tidak melakukan apa-apa selain merugikan perusahaan, mencoba untuk bercermin pada dirinya sendiri dan lebih baik meninggalkanya sendiri saja.  Inilah sebabnya mengapa orang dilahirkan dengan akal sehat.” Sindir Direktur Jo lalu memberikan semangat pada timnya agar terus berkerja keras
Jung Gi hanya bisa diam karena disindir oleh atasan karena membuat semua ini jadi berantakan. Setelah Direktur Jo pergi meninggalkan kantor, semua pandangan mengarah pada Jung Gi karena membuat perusahaan jadi seperti sekarang. 

Jung Gi menuruni tangga kantor sambil bergumam Aku sudah berumur 41 tahun. Hal yang bisa aku lakukan di usiaku setelah aku berhenti... adalah Mencari pekerjaan lain, menjalankan restoran ayam dengan menjual kimbap, atau jadi  menjadi supir.
Di depan gedung sudah ada Bong Gi yang menunggu kakaknya, lalu berpura-pura kalau tak sengaja bertemu dan dengan bangga kalau mereka itu memang punya telepati yang hebat. Jung Gi melepaskan tangan adiknya karena sudah tahu pasti adiknya akan datang ke kantornya.
Apa yang kau lakukan dengan mobilku? Huh? Dasar bajingan!!! Kau saja belum mendapatkan SIM untuk mengemudikan mobil!!” teriak Jung Gi kesal
Wow, Tuan Nam Jung Gi. Kau sangat mengesankan bisa mengingat itu semuanya” puji Bong Gi,
Masalah apa kali ini yang kau buat? Apakah kau membuat goresan pada mobil orang lain? Apakah kau membuat mobil terjebak pada suatu tempat? Ataukah kau nyetir sambil mabuk? Kau tidak menabrak orang, kan?” jerit Jung Gi sambil mencengkram baju adiknya. 

Sebuah surat penyataan diisi oleh Jung Gi dan petugas meminta agar membayar denda 147,000 won. Bong Gi meminjat punggung kakaknya supaya rileks setelah membayar denda dengan kesalahan yang dibuatnya. Jung Gi hanya menghela nafas karena harus membayar denda dengan sesuatu yang tak diperbuatnya.
Didalam mobil, Bong Gi mengoceh merasa sangat takut dan bertanya-tanya apakah harus mengaku atau tidak tapi menurutnya tindakanya sekarang itu sangat bagus, dengan penuh keyakinan kalau kakaknya datang nanti makan jumlah asuransinya akan naik. Jung Gi dengan wajah lesu hanya bisa mengucapkan terimakasih.
Kau tahu, aku pikir itu benar-benar berkah bahwa mobil itu diderek. Ini semua mungkin akan jadi lebih buruk, Aku bisa tertangkap karena mengabaikan lampu lalu lintas Atau melakukan tabrakan kecil, bahkan memukul seseorang dengan mobil! Oh.... hanya memikirkanya saja membuatku seperti sangat mengerikan” ucap Bong Gi merasa semua kesalahan ini adalah berkah
“Oh. Terimakasih banyak dengan semua ini, Dasar brengksek!!” kata Jung Gi langsung memukul adiknya.

Bong Gi berteriak kesakitan, Jung Gi pun langsung meminta maaf karena sudah memukul adiknya. Bong Gi langsung tersenyum memuji kakaknya yang memang sangat baik dan meminta agar menunggu saja, karena nanti ia yang akan membayar biaya kuliah Woo Joo dan mengurus pengunduran diri kakaknya. Jung Gi hanya bisa mengucap syukur mendengarnya
“Kalau begitu.... Investasikan 30 juta won padaku... Aku punya teman yang memiliki berlian di Kamerun dan yang dia perlu lakukan adalah menambang mereka, namun ia tidak memiliki crane! Jika aku membeli crane dan kirim melalui...” ucap Bong Gi lalu melihat kakaknya mulai menangis
Wow, kau bahkan tahu caranya memberikan perhatian padaku. Kau benar-benar dewasa sekarang.” Puji Jung Gi dan langsung memukul kembali adiknya yang berpikir diluar akal sehat mengenai berlian dan juga meminta dibelikan alat berat. 

Woo Joo melihat ke bagian pinggir apartement untuk mencari sepedanya, lalu berjalan ke parkiran sepeda dan tak menemukanya. Tanpa mau menyerah mencari parkiran sepeda lainya untuk mencari sepeda miliknya. Ia melihat seorang anak yang lewat didepanya mengendarai sepeda, akhirnya tangisnya kembali keluar karena sepedanya sudah hilang.
Jung Gi mengantar adiknya pulang dan menyuruh agar mencari sepeda milik Woo Joo disekitar apartement dan menghibur anaknya. Bong Gi bertanya kenapa kakaknya tak masuk dulu ke rumah. Jung Gi mengaku belum selesai mengurus pekerjaan dikantornya jadi harus segera pergi. Bong Gi menyakinkan sang kakak pasti akan menemukan sepeda milik Woo Joo. 

Ketika keluar dari rumah, Jung Gi melihat sang ayah sedang berkerja menjadi satpam dan harus membantu barang bawaan padahal tubuhnya sudah tua renta. Mata Jung Gi berkaca-kaca melihat sang ayah masih saja berkerja diusia yang sudah tua.
Ia memberhentikan mobilnya setelah berbelok dari lampu merah, mengingat ucapan Direktur Jo yang menyindirnya, Sebaiknya orang-orang yang tidak melakukan apa-apa selain merugikan perusahaan harus bercermin pada diri sendiri” Lalu dengan penuh rasa keyakinan harus  bisa bertahan karena punya keluarga untuk diberi makan. Lalu melihat ke ponselnya dengan nomor Manager Ok Da Jung, tapi rasa takutnya kembali datang. 

Da Jung baru selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ketika akan memakan krim wajah melihat masih ada sisa sampel milik Jung Gi yang disimpan pada dompet riasnya. Ia kembali memakainya dengan menaruh lebih dulu di punggung tanganya dan mengoleskan pada wajahnya.
Pesan masuk ke dalam ponselnya “Aku mohon beri aku satu kesempatan lagi” tulis Jung Gi pada ponselnya. Da Jung melihat sampel cream yang ada ditanganya sambil mengigit bibirnya.
Jung Gi keluar dari mobil sambil menahan ingin buang air kecil sambil berjongkok, bunyi pesan masuk ke dalam ponselnya. “Datang ke kamar 1302 di Berry Hill Hotel.” Balas Da Jung. Jung Gi kaget terlihat binggung apa yang harus dilakukanya. Teringat kembali cerita Hyun Woo tentang Da Jung yang pasti memiliki sesuatu dengan yang namanya pria.

Lalu sebelumnya Da Jung mengatakan kalau “Mata diganti dengan mata dan gigi dengan gigi” dan membalas dengan merobek kemajanya juga.  Jung Gi benar-benar kebinggungan apa yang harus dilakukan sekarang sambil mengingat pertemuan Aku dengar dia menelepon orang ke hotel saat ia ingin bekerja. Mereka meeting sepanjang malam, dan tanda tangan kontrak esok harinya. Ini sebuah pola!!!”
Kirimkan surat pengunduran dirimu segera! Dan pergilah dari pandanganku! jeritan Direktur Jo pun kembali masuk ke dalam pikiran Jung Gi. Ia mengingat anaknya yang bahagia mendapatkan sepeda tapi sekarang sepedanya hilang dan ayahnya masih saja berkerja dengan keras walaupun diusia tua.
“Baiklah... Aku sekarang seorang Manager! Ini pasti sangat mungkin! Bahkan jika aku harus mengorbankan tubuhku...!!!  Jika ini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, bahkan jika aku tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya...” ucap Jung Gi dengan penuh keyakinan berdiri dan siap menghadapinya, tapi kembali berjongkok memikirkan tentang cara menghindarinya. 


Taburan bunga bertebaran dilantai dan Da Jung sedang berada di dalam bathtub. Jung Gi masuk melonggo melihat Da Jung yang sedang berendam. Da Jung mengedipkan mata mengoda, Jung Gi menuangkan wine seperti seorang pelayan.
Da Jung meminumnya, lalu mulai mengelus wajah Jung Gi, terlihat Jung Gi panik karena disentuh bagian pipinya. Da Jung mengarahkan kepala Jung Gi agar menatapnya dan menariknya, lalu menciumnya. Jung Gi terlihat kaget dan sedikit berteriak tapi Da Jung terus saja menciumnya. 

Jung Gi memoyongkan mulutnya didepan pintu hotel dan mulai menyadarkan diri dari khayalanya. Ia mulai mengatur nafas menyakinkan kalau khayalannya itu Tidak mungkin terjadi jadi minta agar otaknya tak berpikir berlebihan dan mulai mengetuk pintu.
Da Jung membuka pintu dengan jubah mandinya, Jung Gi pun masuk dan menutup pintu kembali. Da Jung duduk dengan menyilangkan kakinya, bagian pahanya terlihat, Jung Gi masih berdiri dengan wajah ketakutan.  Da Jung merasa Jung Gi itu ingin diberi kesempatan jadi ia memutuskan untuk memberikan kesempatan dan meminta Jung Gi agar melakukan dengan baik. Jung Gi mengerti dan meminta izin untuk membuka pakaiannya lebih dulu. Da Jung pun membiarkan Jung Gi melakukan sesukanya saja. 
Da Jung pergi ke dapur untuk membuatkan secangkir teh, Jung Gi mulai melepas jaket,dasi  sepatu, lalu kemeja dan celana panjangnya. Da Jung mulai menyeduh teh dengan air panas tanpa menyadari Jung Gi sudah membuka seluruh bajunya.

Jung Gi ingin membuka boxernya tapi memilih untuk tetap mengunakan saja dan melepaskan kaos kakinya. Da Jung kaget melihat Jung Gi yang sudah membuka seluruh bajunya dan hanya mengunakan pakaian dalam. Jung Gi tahu memiliki banyak kekurangan tapi sekarang akan melakukang dengan sebaik mungkin.
Da Jung binggung dengan yang dikatakan Jung Gi dan langsung mengumpat karena berpikir dirinya itu seperti wanita murahan. Jung Gi binggung, Da Jung langsung melempar bantal memberikan pelajaran pada Jung Gi. Tapi Jung Gi malah berpikir demi pekerjaannya bisa menerima seluruh pukulan dari Da Jung. Da Jung berteriak kalau Jung Gi seorang psikopat, dan menendang bagian selangkangan. Jung Gi jatuh lemas dan menahan rasa sakitnya. 
Jung Gi didorong keluar kamar, mencoba berteriak sambil mengedor pintu ingin menjelaskan yang terjadi. Da Jung membuka pintu, langsung melempar semua baju yang dilepaskan Jung Gi sambil kembali mengumpat. Jung Gi kembali mengedor pintu meminta agar Da Jung bisa mendengarnya.
Da Jung menelp bagian keamanan hotel, memberitahu dilantai 13 ada seorang gila yang telanjang dan meminta agar menyingkirkanya segera. Jung Gi melihat sesuatu dilantai, bekas bungkus sample produknya. Dua orang kemanan hotel datang dan langsung mengeret Jung Gi keluar, beberapa tamu hotel melihat Jung Gi hanya mengunakan boxer diseret dari lobby. 

Jung Gi makan dengan Hyun Woo, menanyakan apa yang dikatakan sebelumnya itu memang benar. Hyun Woo menanyakan apa yang dikatakan. Jung Gi mengulang kata-kata Hyun Woo yang berkomentar kalau Da Jung itu sangat menyukai laki-laki. Hyun Woo yakin yang dikatakan itu bukan bohong sambil menuangkan soju.
“Memangnya Kenapa? Apa kau ingin mengetesnya atau melakukan sesuatu?” tanya Hyun Woo, Jung Gi tak mengakuinya dan langsung meminum sojunya.
Ia mengeluarkan bekas bungkus sample di saku celananya dan mengingat kembali ucapan Da Jung “Aku kira, kau ingin kesempatan lain. Aku akan kasih kesempatan, jadi lakukan yang terbaik.” Jung Gi langsung mengerti dan pamit pergi. Hyun Woo pun bertanya kemana Jung Gi akan pergi. 

Pagi hari
Da Jung meminum tehnya sambil menatap jendela kamar hotelnya, pesan masuk dari [Best Cosmetics Welcome Team- Kami akan menunggu untuk mendengar balasan darimu.] Bunyi bel pintu kamarnya terdengar, ketika membuka pintu Jung Gi sudah ada didepan kamarnya.
Perilaku diriku kemarin tidak dapat diterima dan Aku sangat menyesal.” Ucap Jung Gi, Da Jung langsung menutup pintunya dan Jung Gi langsung menahanya.
Pemasaran fokus yang aku usulkan adalah "penyembuhan"” kata Jung Gi berusaha agar mendapatkan persetujuan. Da Jung berteriak menyuruh Jung Gi keluar tapi Jung Gi tetap mendorong pintu dan berusaha untuk masuk.
Sebuah serum untuk menyembuhkan masa muda yang rusak. Tap-Tap Serum. Itulah nama sebenarnya dari ramuan serum yang aku perkenalkan.” Jelas Jung Gi tentang produk yang dibuatnya, Da Jung menegaskan Jung Gi sudah membuat kesempatanya kemarin.
Ya, itu sebabnya aku ekstra hati-hati, karena itu kesempatan terakhirku. Karena tidak ada hal seperti kesempatan kedua untuk subkontraktor seperti kita. Kami hanya berusaha untuk menarik melalui sentimentalitas, karena kami buru-buru.” Jelas Jung Gi
Apakah aku pernah memperlakukanmu buruk karena menjadi peringkat yang lebih rendah dariku?” ucap Da Jung merasa disalahkan.
Tidak, aku bertanggung jawav atas diriku sendiri. Aku memintamu untuk mengevaluasi produk dengan adil tapi aku benar-benar hanya ingin memberikan yang terbaik, dan bertindak gegabah.” Jelas Jung Gi
Gold Chemicals tidak akan tanda tangan kontrak dengan Lovely selama ada aku masih ada diperusahaan” tegas Da Jung, Jung Gi menahan tangan Da Jung memohon agar memberikan kesempatan satu kali lagi dan langsung melepaskan tanganya karena Da Jung melirik dingin padanya.
“Aku mohon agar bisa review lagi sekali. Aku mohon padamu.” Kata Jung Gi membawakan proposal. Da Jung langsung mengambil dan membuangnya.
Keluar dari sini sekarang sebelum aku menuntutmu karena pelecehan seksual! Bukankah kau dengar aku menyuruhmu keluar!?” jerit Da Jung
Aku tahu ini bukan tempatku, tapi aku akan berbicara sedikit. Karena ini kesempatan terakhirku. Tolong lupakan fakta bahwa kau kalah dengan penempatan posisi di Paris karena Manager Lee dan evaluasi produk kami dengan adil. Aku akan menunggumu.” Kata Jung Gi menaruh berkasnya lalu membungkuk dan keluar dari kamar.
Di luar kamar, Jung Gi bersadar di dinding menangis karena tak berhasil mendapatkan kontrak kerja, seperti merasa dirinya sangat tidak berguna. 


Jung Gi menyerahkan surat pengunduran dirinya, lalu membungkukan badan sebagai salam perpisahan pada Direktur Jo.
Aku sangat sadar diri kalau sifatku adalah pesimis defensif. Sederhananya, aku menyadari tipe orang seperti diriku. Dan untuk wanita itu, aku pernah mendengar darinya. Seperti yang diharapkan, tidak ada hal seperti itu, sebagai kesempatan kedua untuk orang sepertiku.Gumam Jung Gi
Jung Gi memasukan semua barang-barangnya termasuk buku Kepemimpinan Pemalu. Hyun Woo pikir Jung Gi belum resmi dipecat jadi tak perlu berkemas. Jung Gi meminta maaf karena mereka kehilangan kontrak ini disebabkan oleh dirinya dan juga mengenai kesepakatan bagian design lalu mengembalikan ID Cardnya pada Young Min.
Dengan membawa semua barangnya, Jung Gi berpesan agar memberitahu Manager Gudang kalau ia yang akan menemuinya nanti. Hyun Woo, Mi Ri, Young Min terlihat sedih dengan kepergian Jung Gi. 

Woo Joo hanya bisa duduk diam melihat semua temanya yang mengendarai sepeda sambil membunyikan belnya. Jung Gi melihat anaknya yang hanya duduk melihat semua temanya main sepeda, lalu memanggil anaknya dan duduk disebelahnya, bertanya apa yang dilakukan anaknya disana. Woo Joo mengatakan tak melakukan apapun dan heran melihat ayahnya sudah pulang cepat.
Jung Gi beralasan sudah berkerja lembur kemarin jadi bisa pulang lebih awal. Woo Joo kembali melihat semua temanya bermain sepeda, Jung Gi langsung berjanji akan membelikan sepeda baru lagi untuk anaknya. Woo Joo langsung tersenyum bahagia, Jung Gi meminta untuk menunggunya, Woo Joo bisa mengerti walaupun ada raut wajah sedihnya. Jung Gi memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang. 

Keduanya bersama-sama ingin masuk kedalam rumah, Jung Gi mengeluh tetangga barunya sangat berisik karena mendengar suara bor. Woo Joo tiba-tiba menjerit melihat gambar sepedanya tertempel di pintu. Jung Gi membaca tulisanya Silahkan datang mengambil kendaraan yang diparkir secara ilegal. Lalu teringat kembali saat keluar dari rumah tasnya itu sempat terjatuh karena berusaha keluar dari pintu dan akhirnya presentasinya gagal karena samplenya pecah, Direktur Jo memarahinya supaya segera mengundurkan diri.
Jung Gi pergi ke pintu kamar 902, Woo Joo memberikan semangat agar ayahnya bisa mendapatkan kembali sepedanya. Jung Gi menekan bel tapi tak ada sahutan, akhirnya ia mengedor pintu agar si pemilik rumah keluar. Yoon Ho keluar bertanya siapa orang yang datang, Jung Gi menegaskan kalau ia adalah orang yang tinggal didepan rumah.
Rasanya aku akan gila karena dirimu! Begitu banyak hal buruk padaku karena sesuau yan sangat sialan sudah kau lakukan! Aku benar-benar terganggu, tapi aku menahannya sampai sekarang. Aku bisa mengatasi masalah yang lain, tapi tidak dengan ini! Jadi Kau mengambil sepeda anakku?” jerit Jung Gi tak terima, Yoon Ho berkomentar ternyata sepeda itu milik Jung Gi
Bagaimana bisa kau mengambil sepeda anak tanpa berkata apapun dan meminta izin? Lihatlah sekarang, Akankah ini masuk akal setelah  aku melaporkanmu atas pencurian?” jerit Jung Gi
Pertama, tolong tenang. Aku akan memanggil pemilik tempat ini, jadi kenapa kalian berdua tidak membicarakan ini?” kata Yoon Ho memang tangan Jung Gi 

Jung Gi langsung menarik tanganya tak ingin disentuh oleh Yoon Ho, sementara Yoon Ho masuk ke dalam rumah agar memanggil pemilik rumah sebenarnya. Jung Gi merasa si pemilik itu tak perlu bermain-main lagi dengan dirinya. Woo Joo memberikan jempol pada ayahnya yan bisa melawan tetangga yang mengambil sepeda miliknya.  
Apakah kau pemilik dari parkiran sepeda ilegal ini?” ucap seseorang keluar dari rumah, Jung Gi membalikan badanya dengan nada tinggi membenarkan.
Da Jung berdiri depan Jung Gi dengan melipat tanganya didada. Jung Gi langsung terbatuk melihat Da Jung berdiri didepanya, begitu juga Da Jung yang kaget ternyata Jung Gi yang memiliki sepeda itu, pria yang sangat membuatnya marah dari beberapa hari terakhir.
bersambung ke episode 2  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



6 komentar:

  1. Lucu liat sgala pemikiran Dan kesalahpahaman Nam jung gi, Lee yo won tambah cantik, chansung itu chansung g ngeh pas adegan dibangunin. Semangat mbk nulis sinopnya

    BalasHapus
  2. Mbak lanjut yaaa..semangat ditunggu ep 2..makasih sinopsisnya..

    BalasHapus
  3. Mbk bikin sinopsis goodbye mr.black donk pleasee.....

    BalasHapus
  4. Mbk bikin sinopsis goodbye mr.black donk pleaseee ......

    BalasHapus
  5. suka bgt akhirnya ada drama terbaru unie lee yo won lg.crtanya jg unikk..lee yo won tmbh cantik..ahh...tlg jgn brenti bikin sinopsissnya y mbak... fighting!,,

    BalasHapus
  6. ini lagu pengiringnya judulnya apa ya??

    BalasHapus