Seorang pria bernama Nam Jung Gi berdiri di pinggir atap
gedung yang tinggi. Hembusan angin membuat rambut, baju dan dasinya yang
dipakainya berantakan, wajahnya terlihat sangat frustasi
“Tidak ada tempat
bagiku untuk pergi.” Gumam Jung
Gi, kakinya berjalan sedikit bergerak ke arah depan
“Apa benar-benar tidak ada jalan? Apakah benar-benar harus membuang martabat terakhirku?” gumam Jung Gi frustasi menatap kebawah ingin mengakhir
hidupnya, kakinya semakin mendekat ke pinggir gedung.
Flash Back
Papan nama bertuliskan Manager Kim Suk
Hoon, semua memberikan selamat pada Suk Hoon yang diangkat
sebagai Manager. Jung Gi tertunduk dengan memberikan tepuk tangan, Suk Hoon
mengajak Jung Gi untuk berjabat tangan.
Jung Gi mengambil papan nama langsung memukul wajah Suk
Hoon penuh amarah, semua rekan kerjanya kaget melihat Jung Gi yang berani
melakukan itu pada manager baru.
“Seseorang yang
lebih muda dariku dipromosikan menjadi Chief? Tidak masalah
bagiku.”
Semua hanya khayalan Jung Gi, dalam kenyataanya Jung Gi
menjabat tangan Suk Hoon memberikan selamat atas pengangkatanya sebagai Manager
bahkan sambil membungkuk.
“Aku penjaga
kedamaian.”
Pria berambut coklat menuruni tangga ke depan kantor
sambil mengeluh Manager Kim benar-benar pria yang kurang ajar, dia adalah Park Hyun Woo.
“Jika dia memiliki kesopanan dalam
dirinya, harus dia merasa menyesal ! Herbal
serum awalnya dikembangkan
oleh kau!!” ucap Hyun Woo tak terima
“Sudahlah, tak apa-apa... kita
bekerja sama melakukan hal itu.” Kata Jung Gi dengan wajah tenang
“Bukankah seharusnya kau
merasa sedikit menyesal? Ini
karena kau tidak pernah bicara pada dirimu sendiri
jadi semua diambil seperti ini!” ucap Hyun Woo kesal, Jung Gi tertawa tak
merasa seperti itu.
“Tidak, aku hanya tipe
orang yang sangat baik.”
Jung Gi membuka pintu saat Manager Kim turun dari mobil.
Manager Kim membersihkan jas Jung Gi layaknya seorang atasnya.
“Untuk menghormati
orang yang lebih muda dariku sebagai atasanku...”
Jung Gi sangat marah memelintir tanganya, karena Manager
Kim yang lebih mudah berani menyentuhnya yang lebih tua.
“Tidak semua orang bisa
berhati mulia sepertiku.”
Pada kenyataanya, Jung Gi hanya diam ketika Manager Kim
menyentuh bajunya, bahkan kembali membungkuk pada atasan yang lebih muda. Hyun
Woo yang melihatnya bergidik kesal.
Di ruang tengah
Hang Young Mi membicaraka seorang yang dianggap idiot
atau memang hanya terlalu baik.
Jang Mi Ri, wanita berambut panjang merasa frutasi untuk melihatnya, kalau Jung
Gi itu orangnya menyenangkan bahkan sangat baik, dan
bertanya-tanya Apa dia tidak pernah marah.
“Marah saja bahkan tidak cukup! Bila itu aku, aku akan sangat
terganggu hingga ingin memukulnya. Ini semua karena dia terlalu
malu! ” Jerit Young Mi kesal
Jung Gi sedang ada didapur hanya diam karena orang
membicarakanya, tentang promosi yang seharusnya didapatkanya tapi malah diambil
oleh orang lain dan ia hanya bisa diam saja.
“Aku akan mengatakan
ini lagi, aku bukan tipe orang pemalu. Aku hanya menahan diriku dengan menghindari konflik.”
Semua tim masuk ke dalam lift untuk makan malam bersama,
tiba-tiba pria lain datang dan lift pun berbunyi tanda terlalu banyak ada
didalam. Semua menatap pada Jung Gi, dengan mata melotot Jung Gi melawan si
pria seperti ingin menyuruhnya keluar dari lift.Dengan wajah marah Jung Gi
langsung mendorong si pria keluar dari lift.
Kenyataanya, ketika lift berbunyi, Jung Gi pun terpaksa
keluar dari lift karena menghindari adanya konflik, padahal bukan ia yang terakhir
masuk kedalam lift.
Direstoran
Semua makan babi panggang, dengan lahap dan Jung Gi
menjadi orang yang memanggang daging dengan mengunakan celemek. Semua tim makan
dengan lahap tanpa peduli Jung Gi yang belum sempat makan karena daging yang
baru matang selalu diambil lebih dulu.
Pria yang menyuruhnya keluar dari lift dengan kecepatan
penuh memakan daging babi dengan cepat sampai mulutnya penuh. Jung Gi sangat
kesal akhirnya memasukan juga capitan panggang sampai si pria tersedak.
“Terkadang kekalahan
adalah kemenangan, dan tiba-tiba...”
Kenyataanya adalah, Jung Gi hanya bisa diam dan tertawa
bersama dengan timnya walaupun belum makan daging babi.
Setelah selesai Jung Gi memapah Direktur Jo Dong Gyu yang
mabuk, semua tim menyerahkan tugas agar Jung Gi mengantar sampai masuk ke
taksi. Jung Gi pun memasukan Direktur Jo sampai masuk ke dalam taksi dan
Direktur Jo memberikan selembar uang 50rb Won agar Jung Gi pulang mengunakan
taksi juga.
“Mereka yang bertahan
diberkati pada akhirnya.” Gumam Jung
Gi senang menerima uang 50rb won
Manager Kim langsung diborgol dan diseret keluar dari
kantor, semua tim melonggo melihat Manager baru mereka dibawa keluar oleh
polisi. Manager Kim berteriak kalau ia janji tak
menerima uang apapun!
“Terlalu serakah selalu buruk bagi penilaian seseorang. Bagaimana ia bisa mempercayai perjanjian rahasia dari orang-orang yang menyuap dia?”
Manager Kim berteriak memanggil Direktur Jo kalau ia tak
melakukan suap.
“Posisi dengan
banyak tanggung jawab hanya memperpendek usiamu.”
Jung Gi pun duduk dikursinya sambil membaca buku
Kepemimpinan Pemalu, karena mereka puas dengan posisinya yang
tidak perlu banyak tanggung jawab. Direktur Jo
menatap Jung Gi yang sedang santai membaca buku.
Beberapa saat kemudian, Jung Gi dikagetkan dengan
penunjukan dirinya. Direktur Jo ingin Jung Gi mengawasi kontrak dengan Gold Chemical
Industries. Jung Gi berteriak daalam hati dirinya
itu diberi
tanggung jawab lalu mengumpat.
“Serum herbal yang Kim Suk Hoon
kerjakan adalah pekerjaanmu, kan?” kata
Direktur Jo, Jung Gi tak percaya ternyata Direktur Jo sudah mengetahuinya.
“Buatlah dengan hebat. Kau ingin dipromosikan kali ini, benarkan? Segera setelah kita dapat kontrak
dengan Gold Chemical Industries, maka Kepala
Manager akan ada dalam genggam. Kau paham kan?” Jelas Direktur Jo
“Dia mengatakan
bahwa aku akan mendapatkan promosi kali ini, jika gagal maka aku harus menulis surat pengunduran diri jika
itu terjadi.” Gumam Jung
Gi tahu tentang konsekuensi tanggung jawabnya.
“Mengapa kau tidak jawab?” ucap Direktur Jo yang melihat Jung Gi hanya diam saja.
Akhirnya Jung Gi berkata akan berusaha yang terbaik, Direktur Jo menegaskan kalau Jung Gi itu harus melakukan
yang terbaik bukan berusaha saja.
Jung Gi turun dari ruang direktur, Min Ji berteriak
menyambut Pencipta jokbal adalah Jangchoong-dong Dan
pencipta serum herbal adalah Nam Jung Gi, semua
memberikan tepuk tangan meriah pada Jung Gi. Hyun Woo memberikan selamat atas
penunjukan Jung Gi sebagai penanggung jawab project.
“Kita hanya akan tahu itu berjalan
baik jika sudah selesai.” Kata Jung Gi dengan wajah
lesu.
“Pastikan kau melakukannya dengan
baik untuk presentasi besok!” teriak Young Mi dari
meja kerjanya. Jung Gi pun meminta agar Young Mi bisa membantu dengan
memberikan materi presentasi.
“Tidak bisa. Ini hari ulang tahun
ibu mertuaku, jadi aku harus pulang lebih awal. Maaf....” kata Young Mi menolak
“Bukankah dia
berlibur untuk ulang tahun mertuanya 2 bulan yang lalu? Apakah dia punya dua ibu mertua?” gumam Jung
Gi heran
Jung Gi meminta bantuan pada Mi Ri, tapi Mi Ri mengatakan ada
jadwal ke dokter gigidan akan pergi sekarang. Jung
Gi kembali bergumam “Nama kantor dokter giginya "Fantasi” ‘kan? Aku dengar kau menelepon temanmu untuk pergi clubbing!”
Akhirnya Jung Gi meminta bantuan pada Hyun Woo, tapi Hyun
Woo sudah siap dengan tasnya merasa yakin Jung Gi mempersiapkannya dengan sempurna,
jadi tak perlu mengkhawatirnya dirinya. Jung Gi hanya
bisa mengumpat “Jadi
kau juga tidak bisa.... Brengsek” dalam hati saja.
Young Mi keluar kantor berpesan agar Jung Gi tidak
merasa terkekan, dan istirahatlah yang banyak, Hyun
Woo juga langsung pamit pergi. Jung Gi memohon agar salah satu teman kerjanya
menemaninya, tapi semua orang memilih untuk pulang memberikan tanggung jawab
esok pada dirinya.
Jung Gi masuk ke rumah melihat sebuah sepeda yang
diberikan pita dibawah tangga dengan senyuman, lalu berpapasan dengan sang ayah
yang terbangun karena ingin minum. Sang ayah melihat anaknya kembali pulang
malam, bahkan akan tetap bekerja walaupun sudah sampai dirumah.
“Aku yakin sulit bagimu untuk
tidur dengan benar.” Ucap Ayahnya.
“Tapi..., apa Woo Joo tidak mengendarai
sepedanya hari ini?” tanya Jung Gi
“Aku rasa dia pikir itu terlalu sayang menaikinya, jadi Dia hanya memandangi dan
membersihkannya. Aku jadi ingin tahu apa yang
akan dilakukan selanjutnya” goda Ayahnya.
Jung Gi tersenyum mendengarnya lalu masuk ke dalam kamar
anaknya, di pinggir tempat tidur ada sebuah gambar dengan sepeda dan
bertuliskan “hadiah
ulang tahun diberikan oleh ayah” Senyuman Jung Gi terlihat melihat
gambar anaknya dan menatap Woo Joo tertidur lelap.
“Yah.... Aku
sekarang seorang Manager” gumam Jung Gi
menyemangati dirinya.
Selesai mandi, Jung Gi langsung duduk diatas meja
kerjanya menatap laptopnya.
“Aku harus dapatkan kontrak ini
untuk kita, tidak peduli apapun.” Gumam Jung
Gi penuh semangat
Jung Gi memulai lembaran presentasi dengan membuat
bahan-bahan yang terkandung didalam projectnya. Ia terus melihat contoh
presentasi sebelumnya dan kembali berkonsentrasi mengetik. Sementara diluar
seorang wanita turun dari mobil dan bayangannya seperti masuk kedalam
apartement.
Pagi harinya, Jung Gi dibangunkan dengan teriakan paman
dari luar jendela meminta agar membuka pintu balkon. Jung Gi binggung siapa
paman yang datang pagi hari kerumahnya. Sementara di pintu depan rumahnya
terdengar bunyi bel, Jung Gi akhirnya membuka pintu depan lebih dulu.
Beberapa orang langsun masuk untuk memulai, Jung Gi
berteriak menanyakan siapa mereka semua yang langsung menyelonong kerumahnya. Seorang
paman mengatakan mereka sudah tak punya banyak waktu lagi dan menyuruh mereka
agar membuka pintu balkon. Jung Gi terus berteriak menanyakan siapa mereka
semuanya.
Paman itu seperti tak peduli menyuruh agak buahnya segera
mengemas TV lebih dulu. Jung Gi
kembali berteriak mengapa mereka bukan
mengemas Tvnya. Tuan Nam keluar dari kamarnya heran dengan ribut-ribut
dirumahnya. Semua barang mulai diberi solasi kuning, Tuan Nam heran sebenarnya
apa yang terjadi pagi-pagi ini.
Woo Joo juga ikut keluar dari kamar bertanya apa yang
terjadi dirumahnya. Jung Gi mengatakan juga tak tahu lalu menanyakan pada paman
yang menyuruh anak buahnya untuk mengemas TV. Paman itu memberitahu mereka
adalah dari jasa pindah rumah. Jung Gi binggung siapa yang ingin pindah rumah
dan menegaskan kalau rumahnya nomor 901.
Paman itu kaget mengetahui nomor rumah Jung Gi itu 901
bukan 902, Jung Gi menegaskan kalau nomor rumhanya 901. Paman itu pun memarahi
si paman lain yang masuk dari balkon karena salah masuk, Paman tadi pun
memarahi anak buahnya yang tak memeriksa bagian pintu depan. Tapi petugas lain
menyalahkan Jung Gi yang tak mengatakan padanya.
Jung Gi membela diri kalau mereka semua langsun
menyolonong masuk tanpa berbicara dulu padanya. Paman ketua pun langsung
menyuruh semua anak buahnya segera pindah ke rumah sebelah saja, setelah itu
meminta maaf karena sudah menganggu mereka pagi-pagi sekali. Jung Gi dan
keluarga hanya bisa diam melihat barang-barang mereka di biarkan begitu saja.
Alat berat pun di gunakan untuk membawa barang ke kamar
902, Petugas keamanan terlihat kebinggungan menerima telp berteriak kalau tak
bisa mendengarnya, lalu melihat dua orang paman yang memindahkan barang mulai
adu mulut.
Tuan Nam berbicara di telp menceritakan petugas pindahan
itu membuat rumahnya berantakan. Jung Gi membungkus produk cream wajahnya
dengan pita agar terlihat cantik saat membuat presentasi lalu meminta ayahnya
berhati-hati saat melepaskan solasinya. Tuan Nam mengerti tapi tenyata kulit
dari rak Tvnya ikut menempel.
Woo Joo sedang sarapan donat melihatnya, Tuan Nam kembali
menempelkan solasi kembali. Jung Gi siap pergi ke kantor berpesan pada anaknya
agar mengendarai sepedanya hari ini. Woo Joo mengerti lalu melambaikan tangan
pada ayahnya. Tuan Nam menyuruh Jung Gi cepat pergi karena sudah terlambat,
Jung Gi akan membuka pintu tapi malah membuatnya terbentur karena tak bisa
membuka pintunya.
Tuan Nam panik keluar dari rumah melihat Jung Gi yang
memegang kepalanya, Jung Gi memberitahu tak bisa membuka pintu rumah. Tuan Nam
berusaha membuka pintu, ternyata ada barang-barang dari rumah depanya yang
menutupi pintu rumah Jung Gi. Jung Gi berusaha membukanya tapi tak bisa
terdorong, Tuan Nam berteriak memanggil nama Bong Gi, begitu juga Woo Joo yang memanggil pamanya.
Seorang pria muda, sedang tertidur lelap tanpa sadar
sudah terjadi keributan dipagi hari. Jung Gi berusaha sekuat tenaga untuk
keluar dari rumah, dengan celah sedikit berusaha keluar dengan merayap dan
berlari menuruni tangga.
Jung Gi berlari ke parkiran, dua orang jasa pengangkut
barang masih saja berkelahi. Ia menaiki mobil dan menyalakan mobilnya, tapi tak menyala dan bertanya-tanya kenapa
mobilnya tak bisa menyala. Teringat sebelum ketika pulang dari kantor dan
memarkirnya, karena sudah ia masih
memberiakn mobilnya dengan lampu yang
masih menyala lalu masuk ke dalam rumah. Akhirnya ia pergi dengan mengunakan subway
menuju ke kantor.
Direktur Jo panik menuruni ruangannya sambil mengumpat
karena Jung Gi belum juga datang. Young Mi merasa ada yang aneh dan berpikir
Jung Gi mengalami kecelakaan karena biasanya tak pernah telat. Hyun Woo
mendengan bunyi telp diatas meja.
Jung Gi sedang berlari memberitahu agar Hyun Woo segera
datang karena ia sudah ada di depan kantor GCI. Hyun Woo heran kenapa Jung Gi tak datang dulu ke
kantor. Jung Gi dengan nafas terengah-engah mengatakan sudah tak ada waktu
lagi. Hyun Woo meyakinkan kalau Jung Gi sudah membawa sample dan laptopnya.
“Ya... aku sudah bawa semuanya! Hidupku
bergantung pada mereka!” jerit Jung Gi terus berlari
Tapi tak melihat orang didepanya menabraknya dengan
kencang, tasnya melayang diudara dan Jung Gi berusaha untuk menyelamatkan
dengan menangkapnya tapi tak berhasil tapi akhirnya tasnya pun jatuh diatas
badannya.
Jung Gi pun berhasil sampai didepan gedung GCI dan
bertemu dengan Direktur Jo dan juga Hyun Woo yang sudah menunggu. Direktur Jo
panik melihat Jung Gi yang berkeringat menurutnya ia tak akan
berhasil dan memberikan tugas pada Hyun Woo. Tapi Jung Gi tetap
ingin melakukanya.
Seorang wanita berjalan masuk ke kantor GCI, terlihat
sangat profesional dengan rok hitam, kemaja putih. Jung Gi masih terburu-buru
harus pergi ke bagian receptionist karena sebagai tamu, Receptionist meminta
agar memberikan ID Cardnya, Direktur Jo menyuruh Jung Gi saja yang menyerahkan
ID Carnya.
Wanita itu sudah masuk lift menekan tombol lantai 16. Jung
Gi dkk meminta untuk menunggu, Hyun Woo pun meminta agar menekan lantai 16. Direktur
Jo berbicara Semuanya sudah beres, jadi tidak usah takut. Jung Gi merasa orang yang berbeda bertemu dengan mereka membuatnya merasa
tidak mudah.
Hyun Woo pikir mereka menanyakan pada Tuan Jung tentang
perusahaan GCI. Direktur Jo yakin karena pihak Direktur Kim sudah memberikan memberikan
penawarasan jadi tak peduli dengan siapa mereka bertemu tetap saja Direktur Kim
yang akan paling banyak bicara. Wanita yang berdiri didepan membuka kuping
lebar-lebar mendengar pembicaraan ketiganya.
Direktur Jo melihat Jung Gi makan sesuatu, Jung Gi
mengatakan kalau itu obat untuk menghilangkan rasa gugupnya. Direktur Jo
mengejek Jung Gi yang bisa melewati malam pertama dengan istrinya, Jung Gi mengatakan kalau ia bisa
melewatinya. Direktur Jo meminta agar mereka bisa fokus sambil mengatur nafas
bersama-sama.
Ketiganya keluar dilantai 16 tapi kebinggungan mencari
ruangan 4A. Akhirnya Jung Gi berlari menanyakan pada wanita yang bersama di
dalam lift, ruangan 4A. Wanita itu meminta mereka untuk mengikutinya saja. Ketiganya
mengikuti dari belakang dan langsung terpana melihat bentuk tubuh wanita yang
berjalan didepanya sangat sempurna.
Wanita itu pun membuka pintu, ketiganya langsung
menyelonong masuk dan bisa bernafas lega karena belum ada yang datang. Direktur
Jo melihat si wanita yang ikut masuk dan meminta agar memberikan segelas kopi
dengan gula yang banyak, Jung Gi juga meminta kopi tanpa gula, sementara Hyun
Woo memesan latte.
Jung Gi membuka laptopnya, Hyun Woo menerima pesan
balasan dari Tuan Jung. Direktur Jo menanyakan siapa yang akan melihat
presentasi mereka. Hyun Woo membaca pesan dari Tuan Jung kalau orangnya bernama
Manager Ok Da Jung, Product Development Team 2. Jung Gi berpikir dari namanya pasti seorang wanita.
“Dia sudah bercerai dua kali dan
memiliki temperamen buruk, sehingga dia disebut manajer temper. "Aku harap kau datang dan kembali hidup." Itulah apa yang dia
katakan.” Ucap Hyun Woo panik
Si wanita memberika gelas kopi pesanan ketiganya. Direktur
Jo berkomentar seorang wanita yang bisa bercerai
dua kali. Hyun Woo yakin kalau pasti ada alasanya, tapi membuatnya sedikit bergidik. Direktur Jo yakin kalau Jung Gi bisa membuat sifat
tempramental bukan jadi masalah untuk ditanganinya. Jung Gi pun dengan wajah
panik berusaha untuk yakin.
“Kalian sepertinya siap. Bisakah Kita mulai?” ucap si wanita duduk di dekat meja kopi. Hyun Woo
binggung bertanya apakah wanita itu Manager Ok
Si wanita memasang ID Card kantornya, bertuliskan nama [Ok
Da Jung]. Jung Gi kaget dan langsung berdiri kalau wanita itu
adalah manager Ok Da Jung yang akan mendengarkan pesentasinya. Da Jung duduk
dikursi dengan mata dinginnya memberitahu kalau ia sudah bercerai sebanyak 3
kali. Semua terdiam, Jung Gi mengeluh karena Direkturnya tadi bicara seperti
itu.
Bong Gi keluar dari rumah dengan gaya stylist, kacamata
hitam jaket kulit, kali ini pintunya bisa terbuka dan melihat masih banyak
barang didepan rumahnya. Ia membuka kacamatanya melihat ada lukisan wajah
wanita yang sangat bagus, dan melihat
banyak bungkusan tas bermerek.
Tuan Nam keluar dari pos terlihat kaget dengan mendengar
telp terjadi Kecelakaan
mobil, Bong Gi melihat ayahnya langsung bersembunyi. Pria
ditelp merasa tuan Nam itu tidak bisa membesarkan anaknya seperti itu. Bong Gi langsung berlari ke parkiran. Tuan Nam masih
menerima telp meminta agar tak cemas karena dilingkungan sudah bisa terjadi.
Bong Gi mendengar ayahnya yang akan mengawasinya dan juga
memperbaiki mobil lalu ia membuka pintu mobil perlahan. Ia mencoba menyalakan
mobilnya tapi langsung bersembunyi ketika ayahnya sedang berjalan didepanya.
Jung Gi mulai mempresentasikan produk yang menargetkan wanita yang
kulitnya kusam karena pekerjaan, dengan Fitur
utamanya adalah bersih, tekstur
menyegarkan.
“Serum Herbal pertama, yang
menghidupkan kembali kulit kusam telah
dirumuskan dengan pengetahuan 20 tahun perusahaan kami. Dan keahlian di lapangan dan alami dari bahan-bahan” ucap Jung Gi memberikan sampel botolnya pada Da Jung
Da Jung membuka kotak produk yang udah di bungkus dengan
pita, tapi ternyata creamnya berlepotan karena botolnya sudah pecah. Jung Gi menahan
Da Jung yang akan pergi dengan wajah marah karena bisa memberikan dalam bentuk
sampel. Hyun Woo memberikan tas berisi sampel.
Jung Gi ingin memberikannya tapi karena gugup malah menjatuhkan semuanya dan membuatnya berantakan.
Da Jung makin kesal, Jung Gi menaruh beberpa ditangan Da Jung meminta agar
mencobanya karena pasti akan senang setelah merasakan cream buatan mereka. Da Jung
mengatakan kalau sudah melihat presentasinya jadi mereka tinggal menunggu
hasilnya.
Jung Gi mengejar Da Jung sampai depan pintu, sambil berteriak kalau mereka menaruh
hidup di produk ini, jadi ia tidak
bisa membiarkan Direktur
dan pegawai lain menderita karene perilakunya yang buruk. Da Jung pun berhenti
berjalan, Jung Gi merasa kalau produk yang dibawanya itu sangat penting jadi
meminta agar mencobanya.
“Jadi Maksudmu penilaianku salah pada kesalahan kecil yang keluar
dari proporsi?” ucap Da Jung, Jung Gi menatakan bukan
itu maksudnya.
“Pertama, daya tahan yang
mengerikan. Kotak dalam bentuk kecil sudah hancur meskipun kotak yang diisi dengan
bungkus gelembung sehingga
tidak akan perlu untuk
menguji itu, benarkan?” kata Da Jung, Jung Gi berusaha menjelaskan kalau tadi
dijalan
“Jangan berani memberiku alasan
norak seperti kau berada dalam suatu kecelakaan di jalan. Kedua, nama sangat mengerikan yang membuatku menguap hanya untuk
mendengarnya. Ketiga,
tidak ada jumlah strategi pemasaran yang akan mendapatkan ini untuk dijual karena tidak memiliki fitur apapun yang menonjol Aku sudah membuatnya jelas
sekarang, ini karena kau kurang pengalaman,
kan?” ucap Da Jung dengan tatapan dingin
Jung Gi menurunkan tanganya tak bisa memberikan sample.
Da Jung merasa semua pasti sudah tahu hasilnnya. Direktur Jo mendorong Jung Gi
agar mengejarnya, tapi Jung Gi yang belum siap malah terdorong menabrak Da Jung
sampai tali ID tamunya tersangkut. Ketika mencoba menariknya membuat kancing
baju Da Jung lepas semuanya.
Direktur Jo, Hyun Woo dan Jung Gi melonggo karena melihat
dalaman baju Da Jun yang terbuka. Da Jung membalikan badannya, Jung Gi langsung
membalikan badan karena tak ingin melihatnya. Da Jung memanggil Nama Jung Gi
dengan titlenya, Jung Gi pun pasrah kalau memang Da Jung ingin membunuhnya.
“Jika itu yang kau inginkan, aku
akan membunuhmu.” Ucap Da Jung, Jung Gi kaget
menatap Da Jung tapi kembali membalikan badannya karena tak ingin melihat baju
dalam Da Jung.
“Mari batalkan kontrak kita.” Tegas Da Jung lalu keluar ruangan
Beberapa pegawai shock melihat Da Jung yang berjalan
dengan baju dalam yang terlihat.Da Jung masuk ke dalam ruangan Direktur Kim
sambil membanting berkasnya, mengatakan tidak
akan menandatangani kontrak dengan Lovely Cosmetics.
“Ini menyimpulkan laporanku pada
pertemuan yang baru aku ikut,
Direktur Kim.” Kata Da Jung
“Aku sudah bilang kalau itu semua
bekerja, jadi yang kau harus lakukan adalah menyetujuinya.” Ucap Direktur Kim
“Sejak kapan kau menjual Proyek
Pengembangan departemen kami? Perusahaan
Lovely atau apalah itu. Salah satu yang membuatnya masuk adalah Manager Lee yang
sedang pergi ke paris, benarkan? Kau pada dasarnya mengatakan
untuk membersihkan kotoran Manajer Lee! Aku tidak bisa lakukan itu, jadi
suruh orang lain untuk melakukannya.” Tegas Da
Jung lalu akan keluar, Direktur Kim berteriak memanggilnya.
“Ini
karena kau begitu egois bahwa kau tidak dipromosikan! Lebih baik Setujui saja semua tanpa ada alasanya apapun” tegas Direktur Kim
sudah berdiri.
“Tidak, aku tidak akan. Berapa banyak uang suap yang
diterima?” kata Da Jung melawan.
Direktur Kim makin marah karena Da Jung bisa berkata
seperti itu. Dengan suara menyindir Da
Jung bererimakasih pada Manager Lee yang mengenalkan Direktur Kim dengan Lovely Cosmetics jadi ia mengambil semua uang yang ditawarkan, dan mengirim Manager Lee ke Paris.
“Aku tidak berpikir kau
mendapatkan itu karena aku langsung berhadapan
denganmu. Tapi ini
kotoranmu yang kau atasi!” teriak Da Jung
“Tutup mulut sialanmu!!!” teriak Direktur Kim sambil menyiram Da Jung dengan
air didepanya.
Da Jung tak mau kalah, dengan membuka botol minum dan
menyiram air ke wajah Direktur Kim. Dengan sangat marah, Direktur Kim melempar
semua berkas diatas meja, Da Jung pun melempar botol minum, dan langsung
mengenai hidung Direktur Kim sampai berdarah.
Diruang presentasi
Jung Gi meminta maaf atas kesalahanya, Direktur Park
meminta Hyun Woo untuk mengikutinya sekarang. Jung Gi bertanya bagaimana dengan
dirinya sekarang.
“Perigi Ke kantor Atau pulang saja. Pergilah kemanapun yang kau
mau!!!!” teriak Direktur Jo kesal karena Jung Gi tak bisa
membaca moodnya.
“Apa maksudmu, pergi kemanapun?” gumam Jung Gi binggung, lalu berpikir bosnya itu
menyuruhnya untuk meninggalkan perusahaan.
Ji Yoon Ho memberikan obat pada wajah Direktur Kim sambil
mengeluh seharusnya bisa menahan amarahnya dan menanyakan alasan kenapa harus
menyiram air pada Da Jung, karena mereka sudah tahu Da Jung itu bukan tipe
hanya berdiri dan membiarkan begitu saja.
“Ketika aku berusia 7
tahun, aku
hampir mati karena digigit anjing gila di lingkunganku.” Cerita Direktur Kim dengan hidung yang tersumpal, Yoon
Ho binggung
“Aku diselamatkan oleh ibuku, yang duduk tenang, menyiram air
padanya.” Cerita Direktur Kim, Yoon Ho kaget karena meanggap Ms
Temper itu anjing gila.
“Dia menakutkan! Dia dating dan mencoba untuk mencabik-cabikku! Aku melakukannya agar aku bisa
bertahan!” jelas Direktur Kim sambil menangis
Pintu ruangan terketuk, Direktur Kim berteriak kesal
menanyakan siapa yang datang. Direktur Jo masuk dan langsung terkejut melihat Direktur
Kim dengan lubang yang tersumpal dengan kapas.
Da Jung mencuci wajahnya di toilet, lalu melihat semua
kancing bajunya yang terlepas dengan wajah kesal. Ia mengerikan wajahnya dengan
tissue sambil mengumpat seharusnya bisa mematahkan
hidungnya. Setelah itu menatap proposal didepanya.
“Lovely Cosmetics? Apa mereka sedang Bercanda” ucap Da Jung mengejek nama perusahan yang lucu
Ia melihat ada dua buah sample yang terselip, sebelumnya
semua sampel jatuh berantakan diatas meja dan Jung Gi mengatakan kalau Da Jung
memakainya pasti akan menyukainya. Akhirnya ia mencoba memakai diwajahnya dan
mencium bau krim yang dimiliki Jung Gi.
Direktur Jo langsung membungkuk meminta maaf pada
Direktur Kim, begitu juga Hyun Woo. Direktur Kim sambil menutup hidungnya mengeluh
mereka berdia itu siapa bisa berteriak diruanganya. Direktur Jo merasa Direktur
Kim itu tak bisa memperlakukan mereka seperti itu.
“Jadi kenapa kau tak melakukan
presentasi dengan baik? Apa
itu masuk akal memberikan produk rusak saat presentasi?” ucap Direktur Kim yang menyalakan tim Direktur Jo
“Kau bilang akan mengurus segalanya,
dan kita keluarga, Direktur! Kau
bilang tidak usah cemas karena Manager akan menyetujuinya!” ucap Direktur Jo yang mengingat janji Direktur Kim sambil
berlutut
“Beraninya kau bicara seperti itu? Apa Kau mengancamku sekarang? Kau pikir kau bisa melakukan itu?” teriak Direktur Kim sambil mencengram baju Direktur Jo,
Direktur Jo merasa buka mengancam tapi merasa tidak
adil.
“Jika kau menyemburkan omong
kosong lagi, pertimbangannya dengan Lovely
selesai.” Tegas Direktur Kim lalu menyuruh keduanya untuk keluar
ruangan.
Jung Gi mengikuti Direktur Jo masuk kedalam ruangan
sambil mengomel karena selama 15 tahun berkerja tak pernah mendapatkan
penghinaan seperti itu. Jung Gi meminta maaf, Direktur Jo merasa sudah
memberikan semuanya pada Direktur Kim dan Jung Gi datang dengan merusak
semuanya.
“Bagaimana kau bisa menghancurkan
sampel saat kontrak
ini begitu berharga? Huh? Dan
kau bahkan merobek pakaian Manager
Ok! Pergi saja ! Kau tidak berguna!” teriak Direktur Jo
“Kau bajingan tak berguna” umpat Direktur Jo, Jung Gi
seperti tubuhnya mengecil ketika menerima umpatan.
“Kau pencuri gaji” umpat Direktur Jo, Jung Gi semakin
kecil dengan semua umpatan yang keluar sampai menjadi sebuah botol dengan label
wajah Jung Gi
“Cepat dan kirimkan surat
pengunduran dirimu, dan menyingkirlah dari pandanganku!” teriak Direktur Jo sambil menendang botol.
Jung Gi berjalan dipelataran toko dengan wajah sedih, ia
berhenti disebuah toko baju dengan kemeja wanita yang ada dipatung.
Da Jung keluar dengan menjepit bajunya dengan penjepit
kertas. Yoon Ho tak percaya semua bisa terjadi karena Da Jung berkelahi. Da
Jung pikir tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Yoon Ho heran Da Jung itu selalu
berkelahi dan memanggilnya dengan panggilan “Temper.
Temper”
“Kendalikan temperamenmu. Direktur Kim dan kau berada pada
suasana yang goyah sehingga aku tak
tahan untuk menonton.” Ucap Yoon Ho
“Kau ingin aku duduk diam dan
menonton ketika dia mencegahku untuk dipromosikan dan selalu membuatku membersihkan
pekerjaan kotor?” kata Da Jung tak terima,
Yoon Ho mengatakan kalau itu bukan hanya pekerjaan kotor. Da Jung pikir Yoon Ho itu takut Direktur Kim akan
mengetes kesetiaannya.
“Aku dengar bahwa kau sedang
dibina oleh Best Cosmetics. Director
Kim melakukan ini karena mengetahui hal itu. Dia hanya perlu yakin bahwa kau setia
kepadanya untuk menaikanmu.” Kata Yoon Ho berusaha menjelaskanya.
“Siapa yang meningkatkan siapa,
sekarang? Beritahu dia kalau aku tak butuh itu. Aku menyelesaikan segalanya
sendiri.” Tegas Da Jung
“Apa Kau akan pergi? Jadi Kau akan ke Best Cosmetics? Jawab
aku sebelum kau pergi.” Tanya Yoon Ho dengan suara
lantang.
“Aku sedang dalam suasana hati
yang benar-benar jahat karena
hari yang buruk. Jadi
jangan provokasi aku.” Ucap Da Jung, Yoon Ho
menahan Da Jung pergi dengan memberika jas nya karena bajunya yang akan
terbuka.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
mantap gan.
BalasHapusjual souvenir kediri
Lanjut dong part 2 nya..
BalasHapus