Yi Yeon melihat video Hong Nan sedang berciuman dengan
Hae Joon dan mengingat kata-kata Suk Chul “Dia penuh dengan ambisi
dan bukan tipe orang yang
puas hanya dengan menjagamu.” Lalu sebelumnya
Hong Nan menanyakan cara agar ia bisa mengoda hati seorang pria.
Seung Jae masuk ke dalam ruang Gi Tak dengan dua koper
ditanganya, memberitahu sudah membawa semua barang yang dimintanya. Yi Yeon
dengan mata sinis menanyakan keberadaan Hong Nan sekarang. Seung Jae melotot
kaget Yi Yeon menanyakan Hong Nan.
Hong Nan sudah mengunakan rol rambut sambil
menyanyi-nyanyi “Kemana aku harus pergi untuk menangkap Yoo
Hyuk?” dan merasa akan berada dalam suasana
hati yang buruk. Terdengar jeritan dari ruang
rias, para wanita sedang mengerubungi seseorang diruang make up. Yoo Hyuk dengan bangga dikelilingi oleh wanita yang
sangat mengaguminya, Hong Nan tersenyum bahagia karena bisa menemukan orang
yang dicarinya. Yoo Hyuk mengoda semua wanita untuk mengajaknya minum bir
bersama, Hong Nan terlempar kebelakang karena semua model tak memperbolehkan
untuk mendekat.
Hong Nan berusaha menyelinap dari sisi kanan, kiri,
tengah tetap tak berhasil, akhirnya ia mengunakan tanganya memegang bokong Yoo
Hyuk. Yoo Hyuk langsung menarik tangan yang berani menyentuh bokongnya. Hong
Nan berpura-pura meminta maaf karena melakukan kesalahan, seharusnya mengambil
spons bedak.
Yoo Hyuk menatap Hong Nan karena belum
pernah melihatmu sebelumnya. Hong Nan bergumam kalau
“Para pria selalu lemah oleh sentuhan seorang wanita.” Dengan gaya genit membuka kacamata Yoo Hyuk agar bisa
melihat lebih jelas lagi dan mengigitnya. Yoo Hyuk tertawa lalu menyuruh semua
model untuk meninggalkanya saja.
“Kita pernah bertemu sebelumnya, kan?” kata Yoo Hyuk sangat ingat saat mereka salah mengambil
ponsel yang terjatuh. Hong Nan membenarkan.
“ini Kedua kalinya... bukanlah kebetulan.” Ucap Yoo Hyuk, Hong Nan pikir mereka bertemu untuk
ketiga kalinya karena sebelumnya pernah bertemu untuk mengambil video Yi Yeon.
“Apakah kita pernah bertemu di
kehidupan masa lalu? Kalau
begitu... apa ini
takdir?” bisik Yoo Hyuk mengoda
“Kita bisa mengetahui apakah benar
atau tidak... setelah fashion show.” Kata Hong Nan dengan memainkan jarinya,
Yoo Hyuk pun mencium parfum ditangan Hong Nan dengan mengoda untuk pergi
bersama. Hong Nan tersenyum sambil menahan rasa muaknya. Yoo Hyuk pun dipanggil
untuk mulai berdandan.
Yi Yeon masuk ke dalam ruang ganti setelah melihat Yoo
Hyun pergi. Hong Nan bertanya tujuan Yi Yeon datang. Yi Yeon bertanya balik,
kenapa dirinya tak boleh datang karena fashion
show yang diselenggarakan oleh Grup
Sunjin menampilkan
pewaris sebagai modelnya.
“Kalau tidak, Apa karena Yoo Hyuk adalah model
utamanya?” sindir Yi Yeon
“Kau tahu semua alasannya dengan
baik.” Kata Hong Nan
“Apa yang kau lakukan di sini? Kau mencium saudara tiri dari mantan suamiku dan kau merayu seorang pria yang
menjadi selingkuhanku. Lalu
apa berikutnya? Apakah
mantan suamiku, Cha Jae Gook?” ucap Yi Yeon, Hong Nan
membenarkan.
“Selama ini targetku adalah Cha
Jae Gook.” Kata Hong Nan, Yi Yeon tak percaya Hong
Nan benar-benar serius melakukanya.
“Jika aku tidak melakukan ini, Gi Tak tidak akan bisa pergi
dengan tenang.” Tegas Hong Nan
Yi Yeon masih tak percaya Hong Nan akan
membalas dendam untuk Gi Tak. Hong Nan hanya
terdiam. Yi Yeon merasa Hong Nan berpikir kalau ia yang membunuhnya.
“Apa yang sudah aku lakukan
kepadanya? Kenapa
aku harus disalahkan atas kematiannya? Aku
tidak pernah menyuruhnya untuk mati.” Teriak Yi
Yeon dengan mata berkaca-kaca
Seorang penata rias datang karena sudah mencari-carinya,
dan menyuruhnya segara duduk untuk mulai berdandan. Hong Nan duduk menyuruh Yi
Yeon keluar saja jika tidak ingin mengganggunya karena ini sangat penting baginya. Yi Yeon keluar
ruangan dengan menutup matanya mengunakan kacamata hitam.
Seorang PD terlihat tak percaya didepanya adalah Kepala
Cabang dari
Sunjin Department Store. Hae Joon membenarkan lalu
bertanya balik apakah ada masalah dengan hal itu. Keduanya melihat profile Hae
Joon dari internet dengan wajah yang sama. PD merasa tidak pernah dikunjungi
oleh orang sepertimu.
“Kau sudah dengar dari manajernya
Song Yi Yeon, kan?” tanya si PD
“Ya, tapi aku belum menyetujui
wawancaranya. Aku ingin
melihat barang yang diminta terlebih dahulu.” Kata Hae
Joon
Dalam sebuah ruang kontrol, semua kaset rekam mulai
diputar. Hae Joon meminta mencari gambar yang diambil dari
atap Sunjin Department Store. PD itu merasa Hae Joon
ataupun Yi Yeon akan mewawancarai orang-orang yang telah diabaikan oleh orang
kaya jadi ia akan mengikuti kemanapun Hae Joon pergi. Hae Joon bertanya apakah hanya video itu yang di rekam
dari helicam.
Yoo Hyuk mencuci tangan di toilet, terkejut melihat
kedatangan Presdir Cha yang ikut mencuci tangan disampingnya. Presdir Cha
menyindir Yoo Hyuk yang sekarang semakin populer saja, padahal Tuan
Ko biasanya tidak dipandang rendah.
“Kau masih belum menempatkan
dirimu untuk peragaan busana.” Sindir Presdir Cha.
“Aku tidak pernah memandang rendah
dirinya. Aku hanya
meminta bonus... tapi
dia memperlakukanku seperti bukan siapa-siapa. Dan Aku
juga harus mencari nafkah. Apa
salah kalau aku berusaha untuk mengurus diriku sendiri?” kata Yoo Hyuk
“Mari kita lanjutkan dengan
pertunjukannya. Aku
akan memberimu hasil yang kudapat setelah selesai acara.” Ucap Presdir Cha sambil mengelap tanganya di jaket Yoo
Hyuk. Yoo Hyuk mengangguk mengerti dengan wajah ketakutan.
Yoo Hyuk lebih dulu keluar dari toilet dengan wajah
gugup, Presdir Cha keluar, Sek Ko memberitahu Lee Hae
Joon berlari keluar saat latihan untuk peragaan busana. Presdir Cha kaget mengetahui Hae Joon keluar ruangan.
Sek Ko bertanya apakah yang harus dilakukan pada Yoo
Hyuk, Presdir Cha menyuruh Sek Ko membawakan kepadanya setelah pertunjukan karena Yoo Hyun meminta
bonus jadai harus membayarnya. Jegal Gil
berpura-pura sebagai pembersih kamar mandi menelp memberitahu kalau Sepertinya
Yoo Hyuk akan turun.
Di ruang make up
Hong Nan mengeluh dengan pakaian dan ingin segera
melepaskanya, karena sangat menyakiti harga dirinya dengan mengunakan pakaian warna Pink. Sang Designer memukulnya
kalau pakaian itu warnanya
coral pink, menurutnya orang yang berteriak Pink
itu sama sekali tidak berkelas.
Setelah itu bertanya dengan salah satu kru apakah Kepala
Cabang belum juga datang. Hong Nan pura-pura tak tahu, Kru memberitahu Hae Joon
belum bisa datang. Si Designer merasa kesal ketika sedang berlatih malah Hae
Joon berlari yang membuat pori-porinya semakin tersumbat. Hong Nan pikir harus bisa melepaskanya dan membisikan
pada telinganya.
Presdir Cha masuk ruang make up, Sang designer dengan
gaya genit mendekatinya. Manager Ma memperkenalkanya Julain Hong adalah
perancang busana yang bertanggung jawab untuk pertunjukan. Julian Hong memperkenalkan diri sebagai desainer
terkenal di dunia, lalu memuji Presdir Cha
punya postur tubuh yang tinggi dan memiliki selera yang baik
dalam fashion. Presdir Cha merasa kalau ia tak berniat
seperti itu denganw wajah sombong. Julian Hong memuji Presdir Cha memakai coral pink karena
tema fashion Shownya coral pink dan mengajaknya untuk naik keatas panggung
juga.
Model wanita silih berganti berjalan diatas panggung, Yoo
Hyuk dengan rambut klimisnya berjalan dengan pose layaknya seorang model.
Presdir Cha ikut juga dalam fashion show dan berjalan dibelakangnya Hong Nan.
Yo Hyuk sudah berbalik, Hong Nan dengan sengaja mengoda Yoo Hyuk dengan
menyentuh bagian dadanya.
Yi Yeon dan Presdir Cha berpose didepan, semua tamu yang
datang. Seung Jae kaget melihatnya dan Yi Yeon berdiri disampingnya dengan
kacamata hitamnya. Hong Nan sengaja membuat pose yang mengoda. Yi Yeon
memberitahu Hong Nan sengaja datang untuk membalas dendam. Seung Jae semakin kaget. Yi Yeon tak tahu apapun karena
Hong Na tak bicara jadi meminta agar mengawasi karena merka tidak
pernah tahu masalah apa yang akan disebabkan oleh Hong
Nan.
“Tolong... jangan sampai dia terluka. Tidak peduli apapun....” kata Yi Yeon lalu keluar dari ruangan
Hong Nan sedang berpose sedih melihat Yi Yeon yang keluar.
Presdir Cha sengaja dengan bangga memperlihatkan pakaian yang digunakanya. Hong
Nan sengaja menaruh kakinya untuk jegal Presdir Cha. Dan Presdir Cha pun sukses
jatuh didepan para penonton.
Suk Chul tertawa melihat Hong Nan ikut fashion Show, Hong
Nan panik melihat Suk Chul yang datang juga lalu berlari dengan mengangkat
gaunya dengan langkah seorang laki-laki. Presdir Cha binggung melihat Hong Nan
berlari seperti seorang laki-laki. Julian Hong pun binggung melihat Hong Nan
berlari ke belakang panggung dan juga Presdir Cha yang terjatu diatas panggung.
Yoo Hyuk berjalan diparkiran sambil memuji Hong Nan yang
terlihat sangat lucu dengan meminta melakukan gaya imutnya. Hong Nan pun
mengoyangkan tubuhnya memperlihatkan gaya imutnya. Yoo Hyuk memuji Hong Nan
memang sangat imut. Hong Nan bergumam dalam hati, silahkan Yoo Hyuk bisa
tertawa bahagia sekarang.
Suk Chul keluar dari persembunyian, Hong Nan panik
melihat Suk Chul datang begitu juga Yoo Hyuk melihat orang yang berjala
dibelakangnya. Suk Chul memberitahu Presdir Cha mengirim
balasan yaitu dirinya sambil memainkan korek apinya. Yoo Hyuk
memilih untuk langsung kabur, Hong Nan pun berlari mengikuti Yoo Hyuk. Suk Chul
menyuruh anak buahnya segera menangkap Yoo Hyuk.
Seung Jae pergi ke parkiran melihat Yoo Hyuk dan Hong Nan
sedang berlari dikejar-kejar oleh anak buah Suk Chul dan langsung berlari.
Sementara tumpukan kaset rekaman sudah coba dilihat untuk menemukan rekaman
diatap gedung Mall Sungjin.
Dijalan, mobil Yoo Hyuk dikejar oleh anak buah Suk Chul
dengan terus diklakson. Yoo Hyuk menyuruh sopirnya untuk lebih cepat lagi
karena akan dibunuh kalau sampai ditangkapnya. Hong Nan pikir sebelumnya Yoo
Hyuk akan dipukulnya. Yoo Hyuk memberitahu tentang
insiden penyerangan itu, semua itu karena si preman
bodoh Suk Chul.
“Aku tahu itu. Itu memang kau, Na Suk Chul.” Gumam Hong Nan dengan penuh rasa amarah.
Diruang kontrol masih mencari rekaman video, Hae Joon
berteriak “stop” dan menunjuk kearah layar. PD bisa melihat ada seseorang
dilayar, Hae Joon berteriak bahagia karena bisa menemukanya. Dengan mata penuh
amarah, sambil mengemudikan mobilnya Hae Joon yakin Cha Jae
Gook akan
menangkapnya.
Sebuah mobil memotong jalan Yoo Hyuk, didalam mobil Hong
Nan dan Yoo Hyuk berteriak karena mobil mengerem mendadak. Tiba-tiba anak buah Suk
Chul langsung membuka pintu menarik Yoo Hyuk dan Hong Nan pindah ke mobil
mereka.
Da Hye membereskan panggung yang penuh dengan sampah,
beberapa pegawai memilih untuk pergi meninggalkan Da Hye sendirian untuk
membersihkan sampah. Bahkan pegawai lain dengan terang-terangan mengatakan akan
pergi kencan jadi meminta Da Hye membereskan semuanya.
Ji Hoon datang mengambil botol minuman dilantai, Da Hye
meminta agar membiarkan dirinya saja yang melakukanya. Ji Hoon mengucapkan
permintaan maafnya, Da Hye pikir tak perlu karena tak memikirkan Ji Hoon hanya
memikirkan dirinya saja.
“Maafkan aku.... Aku ingin mengatakan ini sembilan
tahun yang lalu. Tapi Aku
tidak pernah punya kesempatan. Jika
kau memikirkannya, Kita
tidak pernah benar-benar putus. Ayo
kita mulai lagi dari awal.... Aku
juga ingin mengatakan ini.” kata Ji Hoon, Da Hye
benar-benar Shock mendengarnya memilih untuk pamit pulang.
“Jika Young Soo tidak meninggal, aku tidak akan pernah mengatakan
apa yang baru saja
aku katakan.” Akui Ji Hoon
“Kalau begitu aku akan
berpura-pura tidak pernah mendengarnya.” Kata Da
Hye.
Ji Hoon menahanya mengatakan kalau Da Hye tak bisa
seperti itu, kalau harus tetap mendengarnya karena ia tidak
akan mengatakannya lagi. Da Hye mencoba melepaskan
tanganya tapi Ji Hoon memegangnya sangat erat. Hae Joon berteriak menyuruh Ji
Hoon membiarkan Da Hye untuk pergi dan menarik tangan Ji Hoon.
“Aku akan... memberimu pelajaran kali ini,
Jung Ji Hoon.” Tegas Hae Joon dengan mata melotot.
“Nona Shin... Apakah kau ingat apa yang aku
janjikan padamu? Kenapa
suamimu harus mati dengan cara seperti itu. Sudah kubilang aku akan mencari
tahu.” Kata Hae Joon pada Da Hye
“Hentikan saja!!!! Kenapa kau justru membuatnya
lebih marah?” teriak Ji Hoon, Hae Joon yakin Ji Hoon
itu takut apa yang sudah diketahuinya.
“Tidak mungkin. Jika kau menemukan sesuatu, maka aku akan senang.” Balas Ji Hoon
“Entah kau ikut denganku, atau tinggal di sini dan
berbicara dengan dia.” Ucap Hae Joon memberikan
pilihan. Da Hye menatap keduanya lalu memilih untuk ikut dengan Hae Joon dan
berjalan lebih dulu. Ji Hoon ingin mengejarnya, Hae Joon menahanya karena Ji
Hoon harus tetap tinggal diruangan itu untuk membereskan semua sampah. Ji Hoon
terdiam menatap Hae Joon pergi dengan Da Hye.
Yoo Hyuk dan Hong Nan sudah di ikat dengan lakban dan
duduk diatas kursi. Lampu mobil menerangi keduanya, seseorang sedang memainkan
korek api ditanganya, Yoo Hyuk ketakutan sambil bersembunyi dibalik Hong Nan.
Seorang pria berteriak dari kegelapan kalau sebelumnya
ingin bicara tapi Yoo Hyuk malah pergi. Yoo Hyuk menegaska kalau Suk Chul itu
tak bisa lolos karena dirinya itu seorang Yoo Hyuk. Pria itu mengatakan sudah
pasti sangat mengenalnya karena
Yoo Hyuk itu adalah orang yang terkenal karena skandal Yi Yeon.
“Hei...... Na Suk Chul.... Kenapa kau tidak melepaskanku dan
berkelahi denganku seperti pria?” teriak Hong
Nan
“Itu benar.... Aku pura-pura menjadi kekasih Yi
Yeon demi kalian. Aku
mempertaruhkan karirku untuk itu. Kau
tidak bisa melakukan ini kepadaku! Apakah
begini caramu membayarku?”teriak Yoo Hyuk, Suk Chul
pun bertepuk tangan.
“Kata-kata terakhirmu yang sangat
menyentuh. Sudah
waktunya bagimu untuk mati.” Ucap Suk Chul lalu
menyuruh anak buahnya segera mengurusnya.
Yoo Hyuk panik, Hong Nan berteriak meminta agar
dilepaskan. Seung Jae datang menolong, Hong Nan kaget melihatnya, Yoo Hyuk
berteriak agar bisa menyelamatkannya. Seung Jae melawan anak Suk Chul
sendirian, sampai akhirnya harus menahan pukulan karena bisa mematikan. Lalu ia
berlutut di depan Suk Chul, mengakui Hong Nan sebagai anaknya.
“Adikku masih belum dewasa..... Tolong maafkan dia.” Kata Seung Jae, tapi saat itu juga sebuah balok kayu
memukul bagian belakang Seung Jae yang membuatnya tak sadarkan diri. Hong Nan
berteriak memanggil Seung Jae.
Dirumah Gi Tak
Bingkai Foto Gi Tak tiba-tiba langsung jatuh dan
berantakan dilantai, Yi Yeon sedang berada dirumah merasakan ada sesuatu yang
tak beres diluar sana.
Hae Joon berjalan bersama dengan Da Hye di jalan menuju
rumah. Da Hye tak mendengar sepatah katapun dari Hae Joon, lalu bertanya apa
sebenarnya yang terjadi. Hae Joon mengaku ingin memberitahunya tapi berusaha menahan
diri karen Masih ada yang harus dipersiapkan untuknya jadi meminta agar menunggu sebentar lagi.
“Sampai saat itu, Jangan dengarkan orang lain
selain aku. Mengerti?” ucap Hae Joon, Da Hye pun bertanya kenapa Hae
Joon mengantarnya pulang.
“Aku hanya ingin berjalan
bersamamu.” Akui Hae Joon, Ponsel Da Hye berdering,
Ji Hoon menelpnya tapi Da Hye denga sengeja merejectnya.
Hae Joon pun mempersilahkan agar Da Hye segera pulang
kerumah, Da Hye pun pamit pergi pada Hae Joon ketika membalikan badannya, Hae
Joon melambaikan tanganya. Da Hye seperti melihat bayangan suaminya yang sedang
melambaikan tanganya, tapi ia buru-buru menyadarkan diri kalau itu hanya
khayalan lalu berjalan pulang.
Hong Nan mengumpat karena Suk Chul bisa membuat Seung Jae
tak sadarkan diri. Yoo Hyuk berteriak agar meminta untuk menghubungi Presdir
Cha dan mengakui kesalahanya serta berjanji tak akan melakukanya.
“Aku akan berperilaku sesuai
janjiku!” jerit Yoo Hyuk ketakutan, lalu sebuah alat perekam pun
terhenti.
“Hei.... Kau brengsek!!!! Beraninya kau memukulnya?” teriak Jegal Gil yang sedari tadi menyamarkan dirinya
sebagai Suk Chul. Hong Nan juga memarah tak mau membayar orang yang memukul
Seung Jae. Yoo Hyuk binggung ternyata semua hanya jebakan.
Dari dalam gedung, Layaknya Hero baru keluar setelah menumpas kejahatan, Seung Jae,
Hong Nan dan Jegal Gil berjalan dengan anak buahnya. Jejeran motor mulai
menyala, tapi semua mengunakan motor bebek dan berboncengan.
Jegal Gil pun menyuruh semuanya pergi dan akan mengirim
mereka bayaran melalui rekening. Seung Ja dan Hong Nan pun mengantar semuanya
yang menyamar sebagai anak buah untuk melakukan rencana mereka.
Ji Hoon sedang membuat laporan didepan podium tentang hasil
survei dari peserta fashion show kemarin. Presdir Cha bertanya apakah Lee Hae
Joon masih belum datang juga. Manager Cha
memberitahu Hae Joon masih menghilang sejak pergi tadi malam. Semua tertawa bersama mengejek Hae Joon, sementara Ji
Hoon menganti USB untuk memperlihatkan hasil survei.
Tiba-tiba lampu ruanga mati dan terlihat dilayar video
saat Young Soo berdiri di dinding Mall sambil berusaha meraih ujung spanduk
yang terlepas. Terdengar suara bersiul, Hae Joon sudah duduk diujung sambil
mengangkat kakinya.
“Kau tidak melakukan apapun.
Kenapa kau mengomel di sini?” ucap Hae Joon lalu
mendorong kursinya sampai ke kursi Manager Ma
“Siapa yang kali ini mencoba kau salahkan untuk seperti ini?” ejek Hae Joon pada saudara tirinya. Presdir
Cha berteriak marah. Hae Joon tiba-tiba merasakan bau sesuatu dari tubuh
Manager Ma
“Kau bilang "Hanya karena kau
mengatakannya sekarang, apa yang akan berubah?" Kau mengancamnya seperti itu, kan? Kau memberinya sedikit dari suap
yang kau dapatkan untuk
membuatnya menjadi kaki tanganmu. Siapa
yang mengurus agar Lucia mau bergabung?” kata Hae
Joon, Manager Ma pura-pura tak mengerti.
“Dan juga... Bukankah loker di tempat
parkir terlalu ketinggalan jaman? Apakah
kau menggunakan locker 44 juga?” bisik Hae Joon pada
petinggi lainya.
Hae Joon mengumpat Manager Ma yang brengsek dan juga
seekor tikus pada petinggi yang mengambil uang suap, lalu menyebut yang lainya
itu Cacing dan musang karena didalam Ruangan ipenuh penerima
suap!
“kalian membingkai akhir Kim Young Soo untuk
semua korupsi dan
memalsukannya sebagai bunuh diri!” teriak Hae
Joon, Semua petinggi pura-pura tak mengerti dan merasa dijebak.
“Apa yang dilakukan pria itu
disana? Orang
yang tidak pernah menepati janjinya kepada istrinya pada ulang tahun pernikahan
mereka, sedang memperbaiki bendera di
sana! Itu
tampak berbahaya, sama seperti dia. Dan ini Untuk
perusahaan yang mendorongnya menuju kematian!”
teriak Hae Joon menunjuk layar video
Da Hye baru saja selesai melayani pelanggan, manager toko
baru saja menerima telp dengan ketus memberitahu Da Hye kalau dipanggil oleh
Hae Joon untuk datang keruang rapat. Da Hye terkejut karena Hae Joon memintanya
agar datang.
Hae Joon menyapa Da Hye yang datang ke ruangan rapat, dan
menjelaska kalau suaminya itu bukan
bunuh diri tapi Young Soo menderita
aneurisma otak.. dan
kehilangan kesadaran saat meraih bendera dan jatuh, setra Penyebab pasti kematiannya adalah
kelelahan.
Da Hye melihat suaminya yang bergelantungan di dinding
lalu jatuh. Hae Joon merasa mereka harus memperbaiki
reputasinya sekarang, serta Minta
maaf kepada keluarganya dan memberi kompensasi.
Semua petinggi mengarahkan pandanganya pada Da Hye tapi Da Hye memilih untuk
keluar dari ruangan. Ji Hoon ingin mengejar tapi Hae Joon menyuruhnya untuk
berhenti.
“Berapa banyak keuntungan yang kau
dapat... untuk
mengubur kebenaran? Apakah
itu sama berharganya... dengan
air mata keluarga dan anak yang kehilangan ayahnya? Apakah itu sangat penting sampai
kau menghanguskan semua moralmu? Apa
yang harus aku lakukan dengan tempat belanja tercela ini? Jika aku Kim Young Soo, dengan menghancurkanmu masih tidak akan
cukup. Haruskah
aku memberitahu dunia serendah apa hidupmu?” teriak Hae
Joon dengan mata berkaca-kaca. Presdir Cha hanya diam dengan memutar cincinnya
mendengar gebrakan meja oleh Hae Joon.
“Tuan Lee..... Jangan sampai kita melakukannya
secara berlebihan. Aku
akan mempertimbangkan secara serius untuk
meminta maaf dan memberi kompensasi kepada keluarga.” Kata Presdir Cha, Hae Joon pun keluar dari ruangan.
Hae Joon menarik tangan Da Hye yang berjalan pergi, Da
Hye menangis tak percaya ternyata semua itu yang di persiapkan untuknya. Hae
Joon memanggil Da Hye depang panggilan “ibu dari Ha Na” Da Hye berteriak jangan
berani-berani memanggil nama anaknya.
“Apa yang kau lakukan? Apakah kau menggunakan suamiku
dalam pertempuranmu untuk
kekuasaan?” kata Da Hye, Hae Joon mengatakan kalau
tak seperti itu.
“Lalu bagaimana bisa kau melakukan
ini lagi kepadaku?” ucap Da Hye tak suka dengan
cara Hae Joon.
“Apa kau tidak senang? Itu bukan bunuh diri.” Ucap Hae Joon merasa sudah berhasil membuktikan kalau
bukan bunuh diri.
“Haruskah aku merasa senang? Apakah ini lebih baik daripada
bunuh diri?” teriak Da Hye
Ma Ya bersembunyi dibalik sayap sambil menatap ke arah
langit, mengatakan tak bermaksud melupakanya.
“Aku berharap orang-orang akan
dengan cepat menangani dendam
mereka dan kembali, jadi
aku memberinya satu petunjuk kecil. Apa
maksudmu, aku melampaui kewenanganku?” kata Ma
Ya, tiba-tiba petir langsung menyambar ruanganya.
Ma Ya ingin memasukan sayapnya tapi akhirnya menaruh
kembali dan mengangat tangan sambil mengeluh masih mendapatkan hukuman itu
diusia yang sudah tua lalu petir kembali datang menyambar.
Dipulau terpencil
Si pilot melihat isi tas ada mainan anak-anak, bra dan
yang lainya. Hae Joon berteriak apakah Si pilot masih belum mengingat siapa
dirinya. Si pilot masih tak ingat kalau ia yang mengendarai pesawat lalu
kembali minum soju yang ditemukan dalam koper.
Pada esok harinya, Si pilot memakai kayu dan Hae Joon
mengunakan bajunya lalu berlari ke dalam laut. Hae Joon melihat ikan kecil yang
didapatnya dan merasa mereka harus mengurus makan sendiri-sendiri. Si pilot
pikir seperti itu dengan banyak membawa rumput laut dipundaknya.
Malam harinya, Hae Joon sengaja mengambil rumput lain
yang dimiliki oleh si pilot. Si pilot terbangun dari tidurnya menyuruh Hae Joon
tak memakannya tapi Hae Joon terus memakanya karena rasanya sangat enak.
bersambung ke episode 8
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar