Hae Joon duduk bersila diatas meja, sambil mesugesti
dirinya itu adalah Lee Hae Joon, Si Jenius Hae Joon. Tapi saat membuka mata ia
kesal sendiri karena belum menemukan cara menaikan nilai
department store, sambil mengacak-ngacak
rambutnya sendiri karena tak bisa berpikir.
Dua karyawan melihat kelakukan Hae Joon berpikir memiliki
banyak waktu luang. Pegawai lain
berkomentara Hae Joon bertengkar
dengan presdir Cha untuk
menandatangani kontrak Song
Yi Yeon, Pegawai lain yakin Hae Joon menggertak
tentang imbalan kerja yang dijanjikan. Da Hye yang
mendengarnya hanya bisa menghela nafas dengan wajah sedih. Hae Joon terlihat
acak-acak panik mendengarkan bunyi ponselnya karena hampir lupa dengan sesuatu.
Presdir Cha keluar dari parkiran bertemu dengan Ji Hoon,
memerintahkan untuk mengenal Hong Nan
menjaganya. Ji Hoon mengerti. Presdir Chan juga yakin Hong Nan bisa memberikan
mereka dorongan yang dibutuhkan. untuk menjual department store.
Hae Joon terburu-buru keluar ke parkiran, ketika akan
masuk mobil terdengar suara teriakan di dalam parkiran “Siapa kau berani memberitahuku apa yang harus
dilakukan?” penjaga
parkiran memberitahu kalau area parkir itu untuk
perempuan. Si pria tua langsung memberikan tamparan
yang membuat semua pegawai wanita menjerit ketakutan.
“Aku sampai di sini karena kau
tidak bisa mengarahkan mobil di tempat parkir. Aku menyia-nyiakan 10 menit di
jalan karena kau. Apa kau tahu Aku
membuat 100.000 dolar per menit. Berapa
banyak yang kau buat? Kau pasti
lebih baik daripada aku untuk berani menghalangi jalanku!” teriak si Ketua Jang. Presdir Cha datang melihatnya
lalu menyapanya.
“Presdir Cha. Sebaiknya kau
melatih karyawanmu dengan baik.” Keluh Ketua Jang,
Presdir Cha mengatakan akan
mengingatnya.
“Hei.... kau
yang disana. Kau boleh pulang.” Ucap Presdir Cha
sinis, si pegawai kaget memegang tangan Presdir Cha mengatakan tidak
melakukan sesuatu yang salah. Presdir Cha melihat
tanganya disentuh sebuah kesalahanya, pegawai pun langsung melepaskan tanganya.
“Kau tidak punya alasan untuk
berada di sini.” Tegas Presdir Cha lalu
menyuruh anak buahnya untuk menarik si pegawai keluar
Dua pegawai wanita tak percaya Presdir Cha yang menuntun pada orang baik bahkasn selalu memecat orang setiap kali
ada keluhan, menurutnya Presdir Cha sangat
menjengkelkan. Pegawai yang ditarik oleh pengawal
Presdir Cha langsung meminta maaf, bahkan membungkuk 90 derajat untuk meminta
maaf.
“Kau seharusnya melakukan ini
sejak awal tanpa menjawab. Jangan
membuatku mengerutkan wajahku.” Ucap Ketua Jang,
Presdir Cha langsung menyuruh Sek Ko untuk menyingkirkan pegawainya. Hae Joon
datang, Presdir Cha mengejek si Robin Hoon sudah datang.
“Ada apa lagi sekarang, tuan Lee?” ucap Presdir Cha sinis
“Sepertinya karyawanku sedang
mengalami masalah. Aku
tidak bisa membiarkan ini berlalu begitu saja.”
Ucap Hae Joon, Dua pegawai yang menonton berpikir keduanya akan saling menghina
dan merasa situasi ini sangat hebat jadi akan merekamnya.
“Lee Gi Sang… Kau memiliki papan nama bukan
agar orang-orang bisa menghinamu. Jangan
merendahkan dirimu sendiri.” Ucap Hae Joon pada
pegawainya, Gi Sang mengangguk mengerti mengangkat wajahnya. Ketua Jang tertawa
mengejek mendengarnya.
“Manajer tokomu sangat sombong.” Ejek Ketua Jang.
“Tuan Lee, berhenti menyebabkan
keributan. Kita hentikan saja. Apakah
kau tahu siapa pria ini?” kata Presdir Cha sengaja
berjalan mendekat Hae Joon untuk memperingatinya.
“Department store kami menjual
produk, bukan sikap. Membayar
uang untuk barang adalah transaksi yang adil. Kami juga tidak perlu melayani
pelanggan yang memiliki sikap buruk jika
mereka menganggap dirinya lebih tinggi daripada karyawan kami. Maka Kami tidak berkewajiban untuk
melakukannya.” Tegas Hae Joon dengan nada tinggi
“Kata-kata pemilik adalah
panduannya. Apakah
kau tidak mengerti?” balas Presdir Cha
Hae Joon bertanya pada semua pegawainya apakah mereka
mendengar ucapanya, Semua pegawai mengatakan sudah mendengarnya. Hae Joon pun
memutuskan untuk sementara wanitu untuk mengubah panduan dan Presdir Cha harus
membiasakan diri dengan panduan yang baru. Dan
memerintahkan Sek Ko agar harus menjaga atasnya dengan baik Agar tidak akan dipermalukan lagi, setelah itu pamit pergi karena akan
menemui pelanggan VIPnya.
Dua pegawai memberikan dua jempol memuji Hae Joon yang
sangat keren, Gi Sang bisa mengangkat kepalanya karena memang dirinya benar.
Ketua Jang yang melihat sikap Presdir Cha memandang remeh karena tak bisa
membela dirinya didepan karyawan.
Hae Joon berlari terburu-buru ke taman dan berteriak
memanggil Han Na yang sudah membawa sepedanya. Han Na dengan wajah cemberut
berpikir Hae Joon tak akan datang menemuinya. Hae Joon sedikit membungkuk
mengatakan kalau ayahnya itu berjanji akan mengajarkan caranya naik sepeda dan ia akan
menggantikannya untuk mengajarkannya.
Han Na tertawa bahagia
mendengarnya, Hae Joon pun memulai dengan memegang belakang sepeda Han Na yang
belum bisa menyeimbangkan badanya saat mengendarai sepeda. Lalu beberapa kali
berputar, Han Na ingin mencoba mengayuh sendiri tanpa dipegang, Hae Joon
melepaskan peganganya dan tersenyum bahagia melihat anaknya yang bisa
mengendarai sepeda seperti yang dijanjikan untuk belajar sepeda.
Hong Nan membawakan profile Yi Yeon pada Ji Hoon, disebuah
cafe, lalu berkomentar tidak tahu kalau departemen
strategi meneliti hal-hal
seperti makanan dan musik favorit model. Ji Hoon
pikir sudah pasti harus melakukannya karena Yi Yeon akan menjadi model dari
Sunjin Department Store.
“Yi Yeon memiliki tuntutan yang
besar dalam beberapa hal. Dalam
hal memilih pria juga.” Ucap Hong Nan
“Ngomong-ngomong, Apakah kau teman dekatnya?” tanya Ji Hoon, Hong Nan mengaku bertemu
di Amerika.
“Apakah kau juga bertemu Lee Hae
Joon di Amerika?” ucap Ji Hoon, Hong Nan
menyindir Ji Hoon bukan
seorang reporter Tapi
sepertinya memiliki banyak pertanyaan.
“Aku melihatmu di acara peragaan
busana. Kau
terlihat seperti orang yang sangat menawan dan akan
menjadi aktris yang hebat.” Komentar Ji Hoon, Hong
Nan dengan tinggi hari membalas Banyak
orang yang mengatakan itu.
“Apakah tidak sulit untuk hidup menggunakan kehidupan orang lain? Aku mengenal kakakmu dengan
sangat baik. Maksudku,
Han Gi Tak.” Kata Ji Hoon, Hong Nan membalas
kakaknya itu tak mengenali Ji Hoon. Akhirnya Ji Hoon memilih untuk meminum
kopinya.
“Kau mengatakan bahwa kau adik
dari Han Gi Tak. Kau
berbohong, Hong Nan.” Ucap Ji Hoon menatap Hong
Nan dalam-dalam
“Dia tahu kalau aku
palsu. Siapa? Cha Jae Gook? Na Suk Chul?” gumam Hong Nan sambil meminum tehnya.
Hong Nan menanyakan alasan Ji Hoon yang berpikir dirinya
itu berbohong. Ji Hoon pikir kalau memang Hong Nan ingin mendengar jawabnya
maka ia harus makan malam bersama denganya esok. Didepan meja cafe, terlihat
Seung Jae yang sengaja menguping pembicaraan Ji Hoon dengan Hong Nan atas
perintah Suk Chul. Teringat kembali saat memperlihatkan foto Gi Tak pada Hong
Nan yang sangat berbeda. Hong Nan mengaku sudah mengubah
segalanya.
Di ruangan Hae Joon.
Hong Nan pikir apabila Cha Jae
Gook tahu kalau dirinya adalah
adik Han Gi Tak, maka orang itu tidak
akan tinggal diam seperti itu. Menurutnya Tidak
ada alasan untuk Jung Ji Hoon datang dan bertanya kepadanya, dengan pertanyaan
"Apakah kau palsu?". Hae Joon benar-benar tak bisa mengerti dengan Ji Hoon.
“Aku harus bertemu dengannya besok
untuk mencari tahu.” Ucap Hong Nan sambil
mengambil cemilan diatas meja lalu menemukan sebuah kertas yang tertempel di
dalam cemilan.
“ "Aku menunggu jawabanmu.
Dari X."” Kata Hong Nan membaca selembar kertas. Hae
Joon berpikir siapa orang itu
“Siapa X? Hati siapa yang kau curi
sekarang?” ucap Hong Nan mengoda
“popularitasku menanjak dengan
drastis. Bukan
berarti aku bisa memasang tanda yang mengatakan "Aku sudah ada yang
memiliki." Benarkan? Aku tidak tahu apa yang harus
dilakukan.” Kata
Hae Joon bangga, keduanya saling memukul dan cekikikan.
“Department store kami menjual
produk, bukan sikap.” Ucap Hae Joon dalam
videonya.
Beberapa pegawai memutar kembali video yang mereka rekam,
yang sudah menyebar di beberapa ponsel karyawan memuji Manager Lee
sangat mengagumkan dan mereka selama ini
mengaku salah menilai atasan mereka, bahkan merasa sudah
keliru. Salah satu pegawai mengatakan satu-satunya yang percaya
pada Hae Joon. Da Hye mendengar beberapa karyawan yang melihat video Hae Joon
sedang membela karyawan lainya, terlihat tersenyum.
Ji Hoon menemui Hae Joon diruanganya, yang meminta untuk
menemuinya. Hae Joon menutup laptopnya mengingatkan Ji Hoon betapa pentingnya kontrak
modeling Yi Yeon, Ji Hoon tahu tentang hal
itu..
“Aku mendengar bahwa kau bertemu
dengan manajer Yi Yeon, Hong Nan dan
menuduh dia berpura-pura. Kenapa
kau melakukan itu?” ucap Hae Joon, Ji Hoon
berkomentar keduanya memiliki
hubungan baik. Hae Joon meminta Ji Hoon menjawab
pertanyaanya saja.
“Apakah menggunakan kematian orang
lain adalah keahlianmu? Dia
berpura-pura menjadi adik
Gi Tak dalam rangka untuk menggunakan Yi Yeon, kan?” ucap Ji Hoon menuduh.
“Jadi aku menciptakan adik Gi Tak
dalam rangka untuk mengalahkan Cha Jae Gook?” kata Hae
Joon berdiri dari tempat duduknya, Ji Hoon membenarkan. Hae Joon menanyakan
alasan Ji Hoon bisa menyimpulkan seperti itu.
Ji Hoon mengatakan Hae Joon akan
segera tahu. Hae Joon bertanya apa yang sedang
ditunggunya. Keduanya saling menatap tajam, Da Hye masuk kedalam ruangan
memberikan berkas daftar produk-produk baru. Hae Joon menyuruh Da Hye menaruh saja dimeja dan
memberikan kedipan mata genitnya, Da Hye memilih untuk segera pergi dan Ji Hoon
terlihat sedih melihat sikap Da Hye.
Di jalan depan rumah Da Hye
Ji Hoo mengatakan tidak
ingin membahasnya karena akan menyakiti
harga diriku, tapi ia ingin bertanya alasan Da Hye
memilih Hae Joon bukan dirinya. Da Hye kaget Ji Hoon membahas hal itu.
“Apakah karena kita bersama-sama pada malam saat
Young Soo meninggal? Aku
merasakan hal yang sama. Kematian
Young Soo juga sangat menyakitik dan Karena
hal itu, aku berkali-kali merasa ragu Tapi
aku tidak bisa hanya duduk dan menonton... karena aku khawatir kau mungkin
akan terluka.” Ucap Ji Hoon yang membuat Da Hye
sedikit terdiam.
“Itu benar.... Aku membenci diriku sendiri
karena bersamamu malam itu. Aku
ingin menghapus masa itu jika aku bisa.” Akui Da
Hye yang membuat Ji Hoon berusaha agar Da Hye tak berpikir seperti itu
“Memang benar bahwa aku marah karena Young Soo selalu
mendahulukan pekerjaan. Kau
muncul dan aku bisa
tersenyum untuk sementara waktu. Lalu Young
Soo lalu meninggal. Jadi
setiap kali aku melihatmu, aku teringat hari itu. Itu benar-benar menyakitkan
untukku.” Jelas Da Hye
“Kita bertemu malam itu, apakah
kau pikir itu kebetulan? Aku
ingin memberitahu sesuatu padamu.” Tegas Ji
Hoon
Da Hye tak ingin mendengarnya dan memilih untuk pergi. Ji
Hoon menahan tanganya, Da Hye langsung menghempaskan dan pergi. Ji Hoon hanya
bisa membiarkan Da Hye berjalan pulang sendirian kerumahnya. Hae Joon juga
melihat Da Hye yang berjalan sendirian dengan tatapan sedih, dua pria yang
mencintai Da Hye pun hanya bisa menghela nafas panjang.
Da Hye duduk sendirian diteras sambil mendengarkan musik,
Hae Joon datang sengaja duduk didekat Da Hye sambil mengucapkan permintaan
maafnya, dan mengaku dirinya adalah seorang idiot yang telah
meragukan cintanya serta tidak pernah merayakan ulang tahun pernikahan atau mengajaknya keluar untuk makan malam.
“Aku meninggalkanmu sendirian. Aku minta maaf karena memintamu
untuk terus mengalah. Aku
menyesal bahwa... semua
bisa aku katakan adalah "Aku minta maaf."” Ucap Hae Joon, Da Hye tersadar kalau Hae Joon sudah
duduk didekatnya.
“Sejak kapan kau di sana?” tanya Da Hye kaget
“Selalu... Aku selalu ada di sampingmu. Kau hanya tidak tahu.” Jawab Hae Joon yang terdengar seperti mengoda. Da Hye
seperti tak percaya tapi mencoba untuk tersenyum.
“Aku tidak akan mengatakan bahwa
aku meminta maaf seperti idiot. Jadi
agar aku tidak menyesal... saat
aku pergi.” Kata Hae Joon yang membuat Da Hye
terdiam mendengarnya.
Hong Nan kembali menempel foto dirinya saat menjadi Han
Gi Tak menjadi satu dari figura.
Teringat kembali ucapan Ji Hoon saat bertemu di cafe “Bukankah akan sulit untuk menjalani kehidupan orang lain? Kau mengatakan
bahwa kau adik Han Gi Tak. Kau berbohong, Hong Nan.”
Saat itu ia mengambil salah satu foto dengan adiknya, dan
bertanya-tanya apa sebenarnya yang diketahui Ji Hoon tentang dirinya, lalu
menduga-duga pria yang membuatnya kesal itu tahu tentang adiknya.
Seung Jae menemui Suk Chul dengan memberikan berkas-berkas.
Suk Chul bertanya apa yang Jung Ji Hoon katakan. Seung Jae mengatakan kalau Ji Hoon sudah tahu
Hong Nan adalah adik Gi Tak. Suk Chul mengerti dan merasa Ji Hoon itu
lebih pintar dari yang mereka duga.
“Kita harus berhati-hati sebelum
Cha Jae Gook tahu.” Ucap Seung Jae
“Kau benar. Jika tuan Cha tahu, dia akan marah. Bukankah menurutmu juga begitu?” ucap Suk Chul dengan tawa liciknya. Seung Jae menatap
atasanya dengan tatapan sinis.
Presdir Cha dikagetkan oleh Suk Chul yang tiba-tiba
datang menemuinya dan tak percaya bisa tahu keberadannya sampai mencegatknya di
tempat parkir dan memperingatakan agar tidak datang seperti
menakut-nakutinya. Suk Chul langsung membungkuk meminta
maaf.
“Ini sesuatu yang mendesak. Aku
sedang terburu-buru. Maaf, tuan.” Ucap Suk
Chul Presdir Cha menanyakan informasi apa
“Apakah kau ingat manajer Yi Yeon? Aku tahu identitasnya yang
sebenarnya. Dia
adalah adik dari Gi Tak. Dan Juga, tempat dimana Yi Yeon tinggal
adalah...” ucap Suk Chul membeberkan semuanya.
Semua pegawai sedang melayani pelanggan di Mall, Da Hye
juga baru saja melayani pelanggan yang memberikan barang. Terdengar suara dari
pengeras suara.
“Halo, Aku adalah manajer Mall, Ini adalah
pengumuman bagi pelanggan dan karyawan Sunjin Department Store. Kami telah menetapkan dua hari keluarga setiap bulannya.”
Beberapa pegawai terkaget seperti tak percaya kalau yang
berbicara itu Hae Joon.
“Kami menawarkan
promosi khusus untuk pelanggan. Karyawan akan dipulangkan satu jam lebih awal dari pekerjaan.” Semua pegawai
benar-benar tak percaya dan kembali berkerja karena menurutnya itu hanya
candaan saja.
“Hari ini adalah
Hari Keluarga. Kalian akan Selesai bekerja pukul 19.00. Harap dicatat bahwa lampu akan dimatikan pada pukul 19:30.”
Hae Joon duduk dibalik mic dengan senyuman bahagia, Da
Hye mendengarnya hanya terdiam saja dan tetap seperti pegawai lain berkerja
melayani pelanggan. Hae Joon kembali
berlari ke mic memperingatkan agar pegawainya tidak berpikir
tentang bekerja lembur dan segera pulang. Semuanya
tetap tak percaya dan merasa itu tak mungkin pihak Mall memulangkan mereka
lebih cepat.
“Pelanggan yang
terhormat, ini saatnya untuk kembali kepada keluargamu. Semoga harimu menyenangkan.” Ucap Hae
Joon, Da Hye tersenyum mendengarnya.
***
Tepat jam setengah 8 malam, semua lampu di Mall mati
semuanya. Beberapa pegawai kaget ternyata pihak Mall benar-benar mematikan
listriknya tapi setelah itu semua terlihat gembira
karena bisa pulang lebih awal dari biasanya.
Tangan Da Hye tiba-tiba ditarik oleh seseorang, Hae Joon
meminta Da Hye tak bersuara, lalu mengajaknya berlari menyusuri lorong. Da Hye
bertanya apa yang dilakukan Hae Joon padanya.
Hae Joon mengatakan kalau mereka akan
berkencan. Da Hye terlihat tersenyum begitu juga
Hae Joon yang bisa mengenggam tanganya dan berlari bersama-sama.
Hae Joon membawa Da Hye ke sebuah sudut toko tanpa ada
orang siapapun, terlihat sebuah patung yang dipakaikan baju dress merah serta
jaket dan juga sepatu high heels yang sangat cantik. Hae Joon meminta agar Da
Hye mencoba dress yang dipilihnya, Da Hye seperti ingin menolak tapi Hae Joon
meminta Da Hye memakai dress itu karena mereka akan makan malam bersama.
Didepan ruang ganti, Hae Joon mondar mandir dengan wajah
gelisah. Da Hye keluar dengan dress pilihan Hae Joon serta sepatu dan anting
yang terlihat sangat serasi dan cantik. Hae Joon tersenyum melihatnya lalu
mendekati Da Hye.
“Maukah kau... percaya kepadaku sekali lagi?” ucap Hae Joon, Da Hye hanya menatap Hae Joon.
Hae Joon menuntun Da Hye turun dari mobil dengan mata
tertutup, lalu membukanya. Da Hye melihat tamannya sudah berubah seperti
restoran yang sangat cantik. Ayah mertuanya dan Han Nan keluar dari rumah sudah
mengunakan topi ulang tahun. Da Hye tersenyum melihatnya. Hae Joon bertanya
apakah Da Hye kecewa karena dibawa kembali kerumahnya. Da Hye tersenyum dengan
mata berkaca-kaca karena bisa makan malam dengan keluarga kecilnya.
Hae Joon membakar daging babinya untuk keluarganya, Da
Hye, Han Na dan tuan Kim sudah duduk dimeja makan dan siap untuk makan malam.
Hae Joon menyakinkan akan masak dengan enak, Han Na melihat daging panggang
merasa daging panggang itu sangat enak.
Tapi beberapa saat kemudian, wajah Hae Joon sudah
belepotan dengan arang dan ketiga keluarga Kim sudah mengunakan selimut karena
udara malam yang semakin dingin.
“Apakah kalian tidak senang
menghabiskan waktu bersama keluarga seperti ini?”
ucap Hae Joon yang masih sibuk dengan memanggang daging.
Han Na mengeluh pada ibunya yang sudah kelaparan. Tuan Kim juga mengajak mereka mulai makan. Da Hye pikir Dagingnya
terlihat seperti dimasak dengan baik dan
bertanya apakah Hae Joon yakin semua makananya itu akan berhasil. Hae Joon
terlihat ragu melihat bara apinya, tapi meminta agar keluarga menunggu makanan
buatanya yang hampir selesai.
Tuan Kim merasa mereka akan
bangun sepanjang malam. Da Hye menawarkan bantuan
tapi Hae Joon menolaknya, karena seorang pria harus bisa masak ketika sedang
berada diluar. Tuan Kim mengajak Da Hye makan ramen saja, Han Na setuju karena
mereka sudah sangat kelaparan.
Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang,
mematikan lilin dan juga piring diatas meja jatuh berserakan. Hae Joon mencoba memeluk Da Hye ketika angin bertiup
kencang, Da Hye langsung mendorongnya sampai membuat Hae Joon terjatuh. Hae
Joon pikir Dae Hye tak perlu mendorongnya apabila ada seseorang yang
menolongnya. Balon berisi sepihan kertas ikut meletus, keluagar Kim nampak
bahagia melihat kertas-kertas yang berterbangan, Hae Joon pun memeluk Han Na
dengan erat.
Yi Yeon mengajak anaknya jalan-jalan ditaman menceritakan
akan sering muncul di TV mulai sekarang dan terkenal jadi anaknya mungkin
akan menghabiskan sepanjang hari melihat wajahnya
di TV. Young Chan tersenyum mendengarnya.
“Apakah ayah bersikap baik
kepadamu?” tanya Yi Yeon
“Dia membuatkan aku nasi goreng
dan bermain bola bersamaku.”kata Young Chan, Yi
Yeon tak percaya mantan suaminya mau melakukan hal itu.
“Dia mengatakan untuk
memberitahumu.” Cerita Young Chan
“Aku mengerti.... Kau pasti merasa senang.” Kata Yi Yeon
Young Chan melihat ke kanan dan kiri bertanya kemana
paman dan bibi yang biasanya bersama ibunya. Yi Yeon juga tak tahu karena menurutnya berdua
pasti sibuk hari ini dan berjanji akan
membawa keduanya lain kali.
Presdir Cha sengaja masuk ke rumah Gi Tak, mulai melihat
dari gelas bantal disofa dengan wajah Gi Tak. Setelah itu melihat kumpulan foto
Gi Tak dari kecil sampai dewasa bersama dengan teman-temannya yang ada didapur.
Ia melihat rak Video dengan kaset yang berjudul “Ucapan
Selamat Tinggal Terakhir” dengan bintang Yi Yeon.
Lalu ia masuk ke dalam kamar, dimeja rias ada foto Gi Tak diantara foto Yi
Yeon, terlihat tatapan marah Presdir Cha melihat foto mantan istrinya bersama
Gi Tak.
Suk Chul pulang kerumah sambil menari-nari bahagia,
sambil menaikan kakinya di sofa merasa Presdir Cha akhirnya
menyadari keberadaannya, lalu mengejek atasanya
itu sangat lucu yang menurutnya permainan kali ini menjadi semakin menarik dan tidak sabar untuk melihatnya.
Yi Yeon pulang kerumah, menyalakan lampu bertapa
terkejutnya melihat semua barang berantakan dilantai. Lalu berjalan keruang
tengah, kursi sudah guling dan melihat semua foto-foto Gi Tak sudah terlepas
dari figura. Matanya menatap kearah depan seperti sudah mengetahui siapa yang
melakukan semua ini.
Ji Hoon membuka pintu dan melihat Hong Nan ada didepan
rumahnya, lalu mengajaknya untuk masuk dengan panggilan “Nona yang bukan adik Han Gi Tak". Hong Nan masuk ke dalam rumah, Ji Hoon
menawarka bir untuk minum. Hong Nan menerimanya dan menanyakan alasan Ji Hoon ingin menemuinya di
rumah. Ji Hoon menunjuk sesuatu didepanya.
Hong Nan melihat foto dirinya (Gi Tak) dengan cabang pada
Yi Yeon, Presdir Cha, Suk Chul dan juga wajah setelah turun ke bumi dengan
badan wanita dan mengaku sebagai adik dari Gi Tak. Ji Hoon menegaskan kalau itu
semua Untuk memberitahu kenapa Hong Nan palsu.
“Apakah Gi Tak belum cukup? Apakah dia memberitahumu untuk
menghilangkan semua orang di sekitarnya? Apa itu yang diperintahkan oleh
Cha Jae Gook untuk kau lakukan?” ucap Hong Nan, Seung
Jae lewat sengaja mendengar didepan pintu. Sementara Hong Nan dan Ji Hoon sudah duduk disofa
bersama.
“Apakah berbahaya jika dia tahu? Kau tahu itu dan tetap saja kau
berpura-pura menjadi adik Han Gi Tak. Apakah
demi uang atau loyalitas?” ucap Ji Hoon menuduh, Hong
Nan binggung dengan dugaan Ji Hoon
“Ini luar biasa dibandingkan apa pun itu Tapi aku ingin kau berhenti. Kurasa orang itu akan sangat
sedih jika dia tahu.” Ucap Ji Hoon, Hong Nan
semakin binggung siapa orang yang dimaksud.
“Adik Han Gi Tak yang sebenarnya.... Aku tahu siapa adiknya yang
sebenarnya.”tegas Ji Hoon,
Hong Nan dengan mata berkaca-kaca menanyakan apa maksud
dari kalimat “Adiknya yang sebenarnya” Ji Hoon memperlihatkan sebuah kotak dengan berisi
sarung tinju yang bertuliskan (Seorang pria pembela keadilan) Hong
Nan melihat sarung tangan milik adiknya, Ji Hoon memberitahu Adik Gi Tak yang sebenarnya sedang mencari
keluarganya.
“Akhirnya aku bisa menepati
janjiku dulu. Aku tidak
akan membiarkanmu dan Lee Hae Joon mengacaukan itu.” Tegas Ji Hoon, Hong Nan menanyakan siapa orangnya. Ji
Hoon mengatakan kalau orang itu sangat dekat. Hong Nan menanyakan
keberadaannya.
Hong Nan sudah berlari dengan sangat cepat, pikirannya
kembali teringat saat terakhir kali adiknya bertanya kemana ia akan pergi. Ia
hanya mengalungkan sarung tinju untuk adiknya dan memeluknya dengan erat lalu
mengambil foto bersama.
Ketika di Mall Hong Nan bisa melihat Da Hye dengan Hae
Joon yang sangat cantik, lalu adiknya yang diperlakukan semena-mena oleh pelangan,
membantunya menganti baju untuk fashion show. Ketika datang kerumah bisa
memberikan sebuket bunga, mereka makan bersama lalu menahan kepalanya saat
mabuk dan menyandarkan kepalanya pada Hae Joon sebagai istrinya.
Sebelum meninggal, Ia juga
melihat Da Hye yang makan bersama dengan Young Soo di restoran miliknya.
Terlihat Da Hye yang sangat bahagia merayakan ulang tahun pernikahan. Hong Nan
terus berlari dengan mata berkaca-kaca mengetahui adik sebenarnya itu adalah Da
Hye.
Hong Nan sampai didepan rumah Da Hye melihat adiknya
sedang memanggang daging, matanya berkaca-kaca melihat adiknya bisa bersama Hae
Joon dan terlihat sangat bahagia. Hae Joon membantu Da Hye memotong daging
bakar, Hong Nan terus saja menatap dengan berkaca-kaca.
Hae Joon menyapa Hong Nan yang berdiri didepan rumah, Da
Hye ikut senang melihat Hong Nan yang datang dan mengajaknya bergabung. Hong
Nan menangis mengangkat tanganya menyapa sang adik yang sudah lama tak bertemu
ternyata menikah dengan Young Soo dengan memanggil nama asli adinya “Hang Hong
Nan”
Dipulau terpencil
Hae Joon naik keatas tebing, mengetahui sudah ada Lima
kapal kargo, tiga kapal pesiar dan
tiga pesawat sudah lewat. Dengan ikat kepalanya akan
lewat kapal ke dua belas, paman dan Hae Joon sengaja mengibar-ngibarkan bajunya
untuk memberikan pertolongan pada kapal yang lewat.
bersambung ke episode 12
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
di akhir cerita terharu bgt wlw gk suka rain sm lee min jung. penasarn sm oh yeon seo wlw gi tak ada pd jiwa hong nan feel nya dapt bgt smp nangis pas hong nan tahu dahye adik nya
BalasHapus