Direktur Kim membahas tempat
yang dituju Da Jung setelah melemparkan surat
pengunduran diri adalah Lovely kosmetik. Da Jung membenarkan, Direktur Kim tak percaya Da Jung melakukan
sepenuhnya untuk mengacaukannya.
“Aku tidak akan mengganti
pekerjaanku untuk mengacaukan orang lain” tegas Da
Jung
“Ini rasanya seperti... bagaimana aku mengatakannya ‘yah? Seperti isteriku berselingkuh
dariku dengan pria yang lebih banyak kekurangannya daripada aku! Sangat menjijikkan” ejek Direktur Kim pindah duduk disofa.
“Kalau kau sudah selesai mengoceh,
aku akan pergi sekarang” kata Da Jung tak peduli lalu
berjalan keluar. Direktur Kim menanyakan alasan Da Jung keluar dari Gold
“Sudah terlalu lama sejak aku
memiliki harga diri dalam pekerjaanku” tegas Da
Jung
“Apa barusan kau bilang? Harga diri? Hei.... Ok Da Jung, kalau kau akan
membuat alasan, buatlah yang bagus. Jadi Cuma itu alasan yang bisa kau
buat? Apa kau pikir aku bodoh? Beraninya kau mencoba mempermainkan aku!! ” ejek Direktur Kim
“Aku tahu kau kekurangan kemampuan
untuk mengerti sesuatu hal Lagipula
kau dan aku memiliki cara berpikir yang berbeda”
tegas Da Jung dan berjalan keluar ruangan.
“Wanita tidak tahu berterima kasih Aku yang mengangkatmu, dan kau
mengkhianati aku seperti ini? Kalau
kau akan terjatuh, kau seharusnya jangan melibatkan orang lain Kau pikir aku akan membiarkan
Lovely Kosmetik begitu saja, setelah ini!!! Tunggu saja, aku akan menarik
kepala sombongmu itu dan mendorongnya masuk ke dalam kotoran” sindri Direktur Kim dengan nada mengancam
“Aku anggap pernyataan terakhir
itu sebagai pengetahuan yang berharga dan pergi”
balas Da Jung lalu melepaskan ID Cardnya lalu melemparnya, dan benar-benar keluar ruangan. Direktur Kim tak
habis pikir dengan kelakuan Da Jung dan berteriak menelp Direktur Jo.
Direktur Jo dengan senyuma sumringah meminta Da Jung tak
perlu khawatir karena sudah punya cara untuk menyelesaikan
semua itu dan berkata salah satu sebabnya ada
diruangan itu untuk menyelesaikan semua hal tidak berguna dan tidak penting.
“Kau bagian dari Lovely sekarang,
percaya saja padaku” ucap Direktur Jo dengan
wajah tenang
“Itu bukan sesuat yang harus kau
tanggapi dengan mudah, Dia biasa
bermain kotor saat membalas dendam” jelas Da
Jung yang sudah tahu sikap Direktur Kim
“Jangan khawatir, kau khawatirkan
saja tentang pekerjaanmu Aku
akan mendukung apapun yang kau promosikan!” ucap
Direktur Jo sambil meminum tehnya.
“Kau juga harus menepati janjimu
yang sebelumnya” tegas Da Jung, Direktur Jo
berusaha mengingatnya dan meminta Da Jung tak perlu mengkhawatirkanya, lalu
mengajaknya untuk memperkenalkan diri pada semua karyawan dan merasa semua
pasti akan senang.
Da Jung menuruni tangga dengan Direktur Jo, semua
karyawan terlihat tegang. Jung Gi panik berteriak dalam hati “Kenapa? Untuk apa?
Kenapa wania itu ada di sini?” Direktur Jo
memperkenalkan Ketua Marketing yang baru bernama Ok Da Jung. Semua membungkuk,
Da Jung mulai memperkenalak diri secara resmi. Jung Gi kembali berteriak dalam
hati “Dia ketua? Tidak
mungkin!” Direktur Jo
meminta semua pegawai memberikan tepuk tangan.
“Dia seorang legenda, jadi aku
tidak perlu menjelaskan secara detil kan?” ucap
Direktur Jo bangga
“Ini Lebih seperti perputaran
takdir yang kejam!” jerit Jung
Gi dalam hati melirik Da Jung yang ada didepanya.
“Sebagai seorang yang berada di
tingkatan kedua di Lovely, Pastikan
kalian percaya padanya dan ikuti perintahnya.” Perintah
Direktur Jo
“Tidak, tidak, ini semua hanyalah mimpi buruk!” Jerit Jung Gi membayangkan
dirinya berteriak didepan semua karyawan.
Flash Back
Pada pertemuan pertama Jung Gi melakukan kesalahan dengan
menarik semua kancing Da Jung yang membuat semua pakaian sedikit terbuka dan
terlihat pakaian dalamnya. Lalu pembalasan dendamnya di lobby dengan kata-kata
Da Jung “Mata untuk mata, gigi untuk gigi” lalu merobek bajunya didepan semua orang. Ketiga kalinya
bertemu, Jung Gi salah sangka dengan membuka semua bajunya dan Da Jung
menendang selangkanganya.
“Kumohon, seseorang
beritahu aku kalau ini hanya mimpi buruk!” Jerit Jung
Gi dalam hati menyangkan harus bertemu dengan Da Jung lagi.
Di apartement, Jung Gi
baru menyadari mereka bertetangga setelah sepeda anaknya ada dirumah Da
Jung. Lalu melalui selembaran ditempel Jung Gi menyadari kalau ia yang
tertanggkap camera Black Box yang mengores mobil Da Jung diparkiran, dengan
biaya perbaikan mobil 4,830,000 won.
Semua yang diingat Jung Gi menyakinkan kalau dirinya yang
mengores mobil Da Jung karena ketika bangun tanganya memegang crayon abu-abu.
Da Jung pun meminta agar Jung Gi memberitahu kalau sudah mengetahuinya karena
ingin meminta uannya kembali berjumlah 4,830,000
won.
Da Jung masuk dalam khayalan seperti seorang devil dan
api dibelakanganya, dengan membawakan cambuk meminta bayaran uang sebanyak “4,830,000
won.” Dan mengucapkan beberapa kali.
Direktur Jo menegus Jung Gi yang hanya diam saja dan
menyuruh agar segera memberi salam pada Manager baru mereka. Ketiga anak buah
Jung Gi melirik, Jung Gi dengan gugup membungkukan badan memberikan salam. Da
Jung melirik sinis pada Jung Gi sebagai tetangga dan juga bawahanya sekarang.
“Tidak mungkin!
Takdir kejam macam apa ini?” jerit Jung
Gi dalam hati sambil melirik Da Jung seperti masih menyimpan dendam padanya.
Hyun Woo tak percaya pengantinya adalah seorang wanita
dan itu adalah Ok Da Jung yang terkenal sebagai Ms Temper, padahal seharusnya
posisi itu digantikan oleh Jung Gi. Sementara Jung Gi hanya bisa menutup
matanya mengingat jumlah uang harus digantinya
Min Ri pikir juga begitu, karena Jung Gi yang mengembangkan Tap-Tap Serum. Hyun Woo merasa Jung Gi sekarang kelihatan trauma. Direktur Jo bertanya pada Jung Gi yang hanya diam saja,
apakah ia merasa kecewa. Jung Gi mengatakan tidak. Direktur Jo meminta semua
mendengar jawaban Jung Gi
“Pada saat seperti ini, itu
mencurigakan. Kenyataan
bahwa seseorang yang terbaik dipekerjakan di sini juga rasanya aneh” komentar Hyun Woo
“Mungkin dia datang untuk mencuri
formula Tap-Tap Serum? Perusahaan
Gold menginginkannya.” Pikir Young Mi
“Itu benar, mungkin dia mata-mata
yang dikirim oleh Direktur Kim? Itu
sudah jelas sekali!” ucap Hyun Woo curiga
“Mata-mata apanya.... tekhnologi hebat macam apa yang
kita punya sampai perlu mengirimkan mata-mata?”
kata Direktur Jo tak percaya, Hyun Woo merasa merasa kalau keadaan seperti ini
sangat memprihatinkan. Direktur Jo berteriak menyuruh semua diam, Jung Gi yang
melamun sampai kaget dan terjatuh mendengarnya.
“Ini adalah keputusan dari Presdir
untuk membantu Lovely agar berada di atas lagi Dan untuk sekarang, aku, Jo Dong
Gyu telah menyerahkan semua wewenang kepada Ketua Ok Jadi kerjakan perintahku tanpa
mengeluh, dan kalau aku mendengar kalian mencicit lagi. Aku akan anggap sebagai pembangkangan!
Sekarang bekerjalah!” tegas Direktur Jo lalu
menyuruh semua pegawainya keluar. Jung Gi hanya bisa mengumpat dalam hati.
Young Mi bertanya-tanya apa maksud dari ucapan Direktur
Jo "menyerahkan semua wewenang kepada Da Jung" Jung Gi hanya diam di pojok kursi memikirkan jumlah uang
yang harus dibayar untuk ganti rugi “4,830,000 won” Hyun Woo berpikir Da Jung akan
melakukan semua tinjauan pada mereka. Mi Ri yakin itu
tak mungkin.
“Pada saat ini, tetaplah waspada,
dia bukan wanita sembarangan Kalian
semua tahu bagaimana dia merobek kemeja Kepala Bagian Nam Dan bagaimana dia mengguncang
botol alkohol di wajah Direktur Kim? Kau
pikir kenapa dia punya nama julukan, "Nona Pemarah?"” kata Hyun Woo sambil meminta persetujuan dari Jung Gi
tapi pikiran Jung Gi masih melayang memikirkan jumlah uang 4,830,000
won terus menerus.
“Mungkin Direktur mengangkatnya supaya ikatan kita
dengan perusahaan Gold menjadi lebih baik? Di perusahaan besar, mereka
mempermudah orang-orang Yang
pergi dan bekerja untuk perusahaan rekanan” kata Mi
Ri, Jung Gi seperti bermimpi buruk sesaat melihat Da Jung seperti devil meminta
uang yang harus didapatkanya.
Young Mi pikir dugaan Mi Ri benar juga, Mi Ri merasa
apabila mendapatkan dukungan dari pihak Gold, maka mereka tidak akan punya masalah
lagi. Jung Gi tetap saja memikirkan jumlah 4,830,000
won untuk menganti uang Da Jung. Mi Ri pikir mereka akan
menjadi OEM dari Perusahaan Gold sekarang, Hyun Woo
yakin tak mungkin untuk apa mereka melakukan padahal perusahaan Gol bukan konglomerat, jadi lebih baik mereka hanya
harus menunggu dan melihat dulu.
Jung Gi terus saja memikirkan uang 4,830,000
won, sampai akhirnya Young Mi menepuknya dan Jung Gi
berteriak “4,830,000 won”. Young Mi
menyurh Jung Gi sadar dan menanyakan keadaanya. Jung Gi hanya bisa diam. Young
Mi menanyakan apa yang dipikiran Jung Gi tentang rencana Direktur Jo pada
mereka. Jung Gi tetap menjawab “4,830,000 won.” Young Mi binggung mendengar jawaban Jung Gi.
Direktur Jo membawakan sekotak ginseng, memberitahu ginseng
bukan hanya sekedar ginseng tapi benar-benar
ginseng liar dan sudah berumur
30 tahun. Direktur Kim mengartirkan Direktur Jo memberikan hadiah
itu untuk menuka Da Jung. Direktur Jo menjelaskan Da Jung orangnya sangat kaku
jadi sengaja datang ke kantor sendiri.
“Direktur Jo, ini adalah pengkhianatan. Beraninya kau mencuri bawahanku?” sindir Direktur Kim menolak hadiah Direktur Jo
“Apa maksudmu,
"mencuri?", dia yang datang pada kami. Dia
membuat keputusan atas kemauannya sendiri dan Dia
bilang ingin menerima merasakan prestasi di perusahaan kecil Daripada di perusahaan besar yang
menawarkan keamanan, ini Mengesankan
sekali!” jelas Direktur Jo, Direktur Kim tertawa mendengarnya,
menurutnya itu omong kosong
“Jelas lebih baik daripada saat
kau memiliki bawahan yang menganggumu Jadi
kenapa kau marah?” kata Direktur Jo sambil
tersenyum, Direktur Kim memandang remeh Direktur Jo yang bisa
menangani Ok Da Jung.
“Aku akan berusaha dan
mengajarinya dengan baik. Kalau dia
bekerja dengan baik, baguslah untukmu, dan kalau Lovely berjalan dengan baik Aku pasti dengan bermurah hati
dalam berbagi kekayaan kita” jelas Direktur Jo
Direktur Kim mengartikan tujuan Direktur Jo adalah "memberi
dan menerima", Direktur Jo membenarkan dan
meminta Direktur Kim tak perlu merasa tertekan, supaya mereka tetap bersantai
dan menikmatinya saja. Menurutnya Direktur Kim menjaga
posisiny untuk waktu yang lama yang
pastinya dan jasanya mengembangkan industri
kosmetik di negara Korea serta untuk
Lovely juga akan bekerja dengan baik dan kedepanya dengan era kemakmuran bagi
kedua perusahaan
“Itu akan menjadi seperti membantu
usaha yang hebat seperti kedamaian dunia, atau semacamnya, Direktur” jelas Direktur Jo
“Rekan kemakmuran maksudmu?”
ucap Direktur Kim mengejek.
Pintu ruangan diketuk, Sekertaris memberitahu Manager
Yang dari bagian pembelian sudah datang, Direktur Jo pun pamit pergi keluar
dari ruangan. Manager Yang datang dan langsung membungkuk, Direktur Kim
mengumpat dengan ungkapan Direktur Kin yang mengangggap mereka adalah Rekan
kemakmuran, lalu memerintahkan Manager Yang untuk
melakukan sesuatu.
Direktur Jo baru turun dari eskalator, sambil mengumpat
lalu menelp Da Jung yang ada dikantor, memberitahu sudah mengurus semuanya jadi
Da Jung tak perlu lagi mengkhawatirkanya, dan lebih baik fokus pada
pekerjaannya, Da Jung dengan tatapan dinginya
mengatakan bisa mengerti.
Mi Ri masuk ke dalam ruangan memberitahu da Jung mereka
sudah siap untuk rapat sekarang. Da Jung langsung membawa berkas untuk mereka
mulai rapat.
Bong Gi berjalan jongkok didepan pos keamanan, sang Ayah
yang ada didalam ruangan menerima telp mengatakan akan
memeriksanya sekali lagi, sementara Bong Gi
melihat selembaran yang ada didepan pos kemanan dengan sengaja menempelkan
permen karet pada lingkaran wajah pelaku.
Tuan Nam keluar dari pos melihat Bong Gi ada disana
bertanya apa yang sedang dilakukan anaknya, Bong Gi dengan sangat mengatakan baru
pulang dan pamit untuk pergi. Tuan Nam sadar dengan selembaran yang ditutup
dengan permen karet lalu melihat anaknya yang berjalan masuk ke dalam rumah.
Diruang rapat
Bangku Jung Gi masih kosong, Da Jung berjalan mondar
mandir menyakinkan anak buahnya itu ada didalam kamar mandi. Hyun Woo
membenarkan, Da Jung merasa terlalu lama Jung Gi untuk berada didalam kamar
mandi. Young Mi pikir Jung Gi sedang buang air besar. Mi Ri sempat tertawa, dan
langsung meminta maaf pada atasan barunya. Pulpen ditangan Da Jung mulai
diketuk-ketuka keatas meja, tatapan sinisnya mengarah keluar ruangan.
Jung Gi duduk diatas toilet dengan kaki gemetaran
memikirkan uang 4,830,000
won dan berpikir kalau nanti berpura-pura tak tahu, tapi
menurutnya tak mungkin bisa bersikap seperti itu.
“Lagipula, aku telah
bermain jadi orang bodoh selama ini!!! Tapi tetap saja, kalau memang aku melakukannya,
bukankah seharusnya aku mengingatnya?” jerit Jung
Gi kebinggungan didalam hati.
Tiba-tiba terdengar bunyi ketukan sepatu masuk ke dalam
toilet, mata Jung Gi langsung melotot panik. Da Jung membuka pintu kamar mandi
dan tak ada orang. Jung Gi melihat sepatu wanita didepanya dan langsung
mengangkat kaki dan menutup mulutnya agar tak bersuara. Da Jung memanggil Jung
Gi tapi Jung Gi memilih untuk tak menyahutinya.
Da Jung mengeluarkan ponselnya, Jung Gi panik ketika
ponselnya berbunyi dan langsung meluncur bebas ke depan pintu dan tepat jatuh
dikaki Da Jung. Da Jung melihat nama yang disimpan Jung Gi “Ms Temper” lalu
bertanya apakah Jung Gi masih melakukan sesuatu didalam sana. Jung Gi menjawab
sudah tak ada lalu Da Jung menyuruh Jung Gi cepat keluar karena mereka semua
akan mengadakan rapat.
Jung Gi mengerti dan Da Jung langsung menendang ponsel
Jung Gi ke dalam toilet setelah itu berjalan keluar. Direktur Jo buru-buru
masuk ke dalam kamar mandi sempat berpapasan dengan Da Jung baru keluar dari
toilet pria, dan dikagetkan dengan suara tangisan dari dalam toilet.
Da Jung melihat berkas diatas meja lalu bertanya Siapa
yang membuat laporan pelaksanaan tiga bulan terakhir, Hyun Woo mengangkat tanganya. Da Jung menyindir laporan
itu seperti Pekerjaan Rumah dari
sekolah, tapi menurutnya itu bukan salah Hyun Woo tapi salah
Jung Gi yang menerima laporan seperti itu. Jung Gi hanya bisa mengucapkan kata
maaf.
“Dan siapa yang bertanggung jawab
pada laporan pemasaran?” tanya Da Jung, Young Mi
mengangkat tangan.
“Sebuah mesin bisa melakukan
perhitungan sederhana Kalau
kau seorang wakil, setidaknya kau memiliki bayangan, Bagaimana membuat kau berada di
depan di dalam industri?” sindir Da Jung
“Itu bukannya kau bisa membentuk
sebuah pandangan dalam semalam” balas Young Mi
mengejek
“Apa kau punya gambaran untuk
mendukung ini?” tanya Da Jung pada Jung Gi, dan Jung Gi
hanya bisa tertunduk meminta maaf
“Dan siapa pemborong yang
bertanggung jawab atas desainnya? Mari
kita cari yang baru” kata Da Jung
“Itu bukan dari orang luar, kami
yang mengerjakan semuanya” kata Mi Ri, Young Mi juga
mengakui ikut mengerjakan bersamanya. Da Jung berdiri mengomel kalau mereka itu seperti
membuat makanan rumahan saja.
“Karena biayanya, tidak muda bagi
perusahaan seperti kami untuk menyewa orang dari luar” jelas Jung Gi
“Kenapa? Memangnya kenapa dengan
Lovely? Karena
biayanya, kau bahkan tidak bisa memaksimalkan potensial pegawaimu sendiri? Dan Kau
menyalahkan kekurangan dari lingkunganmu, menolak
bertanggung jawab bahkan memberikan alasan!” kata Da
Jung dengan nada tinggi, Jung Gi kembali
mengucapkan permintaan maafnya.
Begitukah
yang kau lakukan di posisimu? Untuk meminta maaf setiap waktu? Kalau kau memiliki harga diri
dalam pekerjaanmu Bukankah seharusnya kau menyimpan permintaan maaf itu untuk
nanti? Apa kau tidak punya harga diri Kepala Bagian
Nam?” sindir Da Jung dengan sengaja membukungkan badan sambil
bertolak pinggang,
“Kau tidak punya harga diri dan
terus saja duduk di kursimu yang hangat
dan melakukan semuanya setengah hati. Itu
sebabnya hasilnya terlihat seperti ini!” teriak Da
Jung melempar berkas diatas meja. Semua pun terkaget dan hanya bisa diam.
Ponsel Jung Gi berdering, melihat nama penelpnya Jung Gi
mengatakan harus menjawabnya. Dengan senyuman Jung Gi mengangkat telp dari
Manager Yang dan berterimakasih karena sudah
membagi waktunya yang
berharga dengan menelpon dengan ramah menanyakan
keadaanya.
Manager Yang tahu Da Jung itu pindah ke kantor Jung Gi,
lalu bertanya apakah wanita itu benar-benar pemarah kan. Jung Gi melirik memuji Manager Yang yang tahu segalanya
lalu bertanya alasan Manager Yang sampai menelpnya. Manager Yang mengatakan hanya
ingin memesan beberapa emulsi rumput laut.
Jung Gi bertanye berapa banyak akan memesanya, Manager
Yang mengatakan akan memesan seperti sebelumnya. Jung Gi dengan senang hati
memberitahu hanya memakan waktu satu hari. Direktur Kim tersenyum licik sambil mencium bau ginseng
yang dibawakan ole Direktur Jo.
Da Jung bertanya apa yang terjadi, Jung Gi memberitahu
Manager Yang dari bagian pembelianmembuat pesanan untuk
emulsi rumput laut, dan memintanya untuk cepat dikirim jadi harus segera pergi ke Pabrik. Da Jung
bertanya tentang lembar pemesanannya.
Jung Gi mengatakan kalau itu produk regular jadi akan menyiapkan
produknya dulu lalu baru menulis
lembar pemesanannya nanti, setelah itu buru-buru
pamit pergi. Da Jung mengajak mereka melanjutkan rapatnya dengan meminta
penjelasan perkembangan tentang Tap-Tap Serum.
“Tap-Tap adalah proyeknya Kepala
Bagian Nam, jadi aneh kalau kita tidak mengikutsertakannya, Kami juga tidak tahu banyak
tentang itu” kata Hyun Woo dan melihat jam tanganya ada
pertemuan lagi, jadi akan pergi sekarang
“Aku harus menemui Presdir dari
perusahaan percetakan, jadi...” kata Mi Ri lalu bangun
dari bangkunya dan pergi. Young Mi juga memilih untuk pamit keluar dari
ruangan. Da Jung pun hanya bisa diam saja melihat semua karyawan meninggalkan
rapat.
Jung Gi keluar dari kantor untuk pergi ke pabrik, Hyun
Woo dan Mi Ri tiba-tiba ikut keluar dari kantor. Jung Gi binggung melihat
keduanya malah keluar dari kantor. Mi Ri merasa mereka itu ada di kapal yang
sama, Jung Gi binggung dengan ucapannya. Young Mi keluar dari kantor mengajak
Jung Gi untuk pergi bersama.
“Kenapa kau keluar juga?” tanya Jung Gi binggung
“Aku harus pergi ke suatu tempat.” Kata Young Mi lalu mengajak semuanya untuk pergi
bersama. Jung Gi tak habis pikir dengan semua anak buahnya yang meninggalkan Da
Jung.
Tuan Nam membawa selembaran milik Da Jung dan
memperlihatkan pada Bong Gi, tapi Bong Gi hanya berkomentar selebaran ada yang menempel wajah pelaku dengan permen karet. Tuan
Nam yakin anaknnya itu sengaja
berkeliling untuk menempelkan gambar itu. Bong Gi beralasan kalau semua yang
dilakukanya dengan kakaknya.
“Berhenti! Jujurlah, kau ada
hubungannya dengan ini kan?” ucap Tuan Nam sudah
bisa menebak
“Apa ayah meragukan ketulusanku
sekarang?” keluh Bong Gi
“Ketulusan? Sejak kapan kau tulus?” teriak Tuan Nam sambil memukul anaknya.
“apa maksud ayah, "sejak
kapan?" Tentu
saja sejak aku berada di dalam kandungan ibu!”
kata Bong Gi sambil mengaduh kesakitan, Tuan Nam terus mendesak Bong Gi untuk
mengatakan sejujurnya.
“Ayah, orang yang SIMnya
ditangguhkan tidak boleh menyetir, benarkan?” kata Bong
Gi berusaha menyakinkan.
“Itu sebabnya ayah yakin kaulah
pelakunya! Bagaimana
orang yang SIMnya ditahan bisa mengemudi? Itu hanya bisa dilakukan olehmu
bajingan!” teriak Tuan Nam
Bong Gi tetap menegaskan kalau ia melakukan itu karena kasih sayang sesama
saudara dan kesal dengan ayahnya yang sudah melukai kepolosan
dirinya. Tuan Nam tak percaya kalau Bong Gi masih memiliki sikap polo dan tak
tahu apa-apa. Bong Gi memilih untuk masuk kamar dan duduk diatas tempat
tidurnya.
Tuan Nam kembali ke pos sambil mengoceh sendiri karena anak
pertamanya Jung Gi disalahkan tanpa alasan dan Bong Gi membuat alasan,
sekarang dibuat binggung karena tak memiliki bukti. Da Jung tiba-tiba sudah ada
didepan pos melihat selebaran yang ditempel permen karet, Tuan Nam kaget dan
berjalan masuk kedalam pos
“Ada permen karet di gambarnya” ucap Da Jung
“Ya, aku telah berkeliling untuk
melepasnya Aku minta
maaf, dan akan memasang yang baru” kata Tuan Nam sambil melepaskan permen karetnya lalu membungkuk,
Woo Joo baru pulang sekolah terlihat sedih melihat kakeknya yang harus
membungkuk pada tetangga wanitanya.
Woo Joo masuk ke dalam kamar melihat Bong Gi sedang berbaring,
mengaku kalau ia orang yang pengecut. Bong Gi bertanya apakah terjadi sesuatu. Woo Joo
menceritakan Ayah dan bahkan kakek membungkuk di depan ahjuma
902, meminta maaf tapi ia tak ada yang bisa
dilakukan.
“Itu urusan orang dewasa” ucap Bong Gi tetap dengan posisi tidurnya.
“Ayah melakukan itu karena
sepedaku, tapi kenapa kakek melakukan itu? Itu bukan kesalahan kakek
mobilnya rusak” kata Woo Joo tak terima
“Yah, itu adalah tugas kakek” komentar Bong Gi, lalu melihat sesuatu ditangan
keponakanya, Woo Joo langsung menyembunyikan dibalik badanya dan mengatakan
kalau ia baru membalas dendam.
Bong Gi bangun dari tempat tidur bertanya apa yang sudah
keponakanya itu lakukan. Woo Joo dengan wajah sedih kebinggungan dengan yang
harus dilakukan sekarang.
Da Jung keluar dari lift berjalan menuju rumahnya, tapi
sebelumnya menatap pintu kamar 901, tetangga sekaligus bawahanya di kantor,
ketika berbalik melihat tepat didepan pintu terukir tulisan [Bodoh]
Flash Back
Bong Gi baru pulang dari pesta, melihat sang kakak ada
didalam mobil sambil tertidur. Ia terlihat sedikit mabuk membuka pintu
mengoyangkan tubuh kakaknya agar bangun.
Akhirnya Bong Gi berusaha duduk diatas tempat tidurnya,
mengumpat kesal karena menginggat kejadian sebelumnya dan merasakan semuanya
itu menjadi kacau sekarang.
Da Jung makan sendirian dirumahnya seperti wajahnya
berbeda ketika masih ada dikantor. Sementara dirumah Jung Gi, semua pria makan
tanpa mengeluarkan sepatah katapun, seperti ada suasana canggung. Bong Gi
akhirnya memulai pembicaraan, dengan
menegur dua pria ayah dan kakaknya menjadi pngecut sekali di
hadapan ahjumma di
depan rumah, yang membuat Woo Joo
menjadi sedih karena melihatnya.
“Aku harus menundukkan kepalaku
kepadanya, lagipula dia adalah atasanku Ayah, wanita di 902 adalah ketua
kami yang baru” cerita Jung Gi, semua menjerit kaget mendengarnya.
“Apa? Ada apa dengan respon
kalian? Terjadi
sesuatu lagi padanya, benarkan? Apa
itu ayah? Nam Bong Gi! Nam Woo Joo!” jerit Jung
Gi melihat tatapan semua anggota keluarganya.
“Maafkan aku ayah, sebenarnya
aku...” akui Woo Joo
Flash Back
Woo Joo pulang sekolah sengaja menulis kata Bodoh dengan
spidol di pintu rumah.
Sendok Jun Gi langsung jatuh mendengar cerita anaknya,
karena lemas. Tuan Nam pun meminta maaf, Jung Gi bertanya apa yang sudah
dilakukan ayahnya. Tuan Nam mengatakan sengaja meminta maaf karena memberimkan Bong Gi sebagai adiknya. Jong Gi benar-benar tak mengerti yang diucapkan
ayahnya. Tuan Nam meminta Bong Gi mengaku. Bong Gi mengomel tak ingin ayahnya terus menuduhnya.
Jung Gi makin penasaran apa sebenarnya yang terjadi. Bong Gi mengatakan tak ada
apa-apa.
“Apa maksudmu tidak ada? Cepat katakan padanya! Kau mau
ayah yang mengatakannya?” ucap Tuan Nam, Bong Gi
terlihat kesal
“Apa yang kalian bicarakan, Nam Bong Gi!!!!” teriak Jong Gi tak bisa lagi menahan
amarahnya.
“Maafkan aku, aku yang menggores
mobil tetangga kita” akui Bong Gi tertunduk
ketakutan
Flash Back
Bong Gi setengah mabuk membangunkan kakaknya yang
tertidur didalam mobil karena seharusnya masuk ke dalam rumah dan tidur. Lalu
ia menutup pintu kalau seorang manager itu tak boleh tidur diluar, dan
pertama-tama yang harus dilakukan adalah memarkir
mobilnya.
Ia duduk dibelakang kemudi, lalu memarkirkan mobil dengan
cara mundur, tiba-tiba mobilnya berguncang karena menabrak sesuatu. Bong Gi
membuka pintu dan melihat ada goresan di mobil milik Da Jung. Setelah itu ia
sengaja menghapus bagian mobil yan tergores dengan crayon.
Didalam mobil Bong Gi tersadar dari tidurnya, lalu berjalan
menuju rumahnya dan sempat terjatuh sambil bertanya dimana letak rumahnya
karena sudah sangat mabuk. Bong Gi melihat kakaknya yang berjalan begitu saja
padahal pintu mobil depan terbuka, lalu meminta maaf pada kakaknya yang
buru-buru pergi karena sudah kebelet buang air kecil.
Setelah sampai dirumah, Bong Gi sengaja menaruh crayon
ditangan kakaknya untuk menutupi kesalahanya dan membuat Jung Gi berpikir ia
pelakunya.
Tuan Nam mengumpat kelakukan anaknya, Bong Gi membela
diri kalau saja SIMnya tidak ditahan, maka tidak akan pernah melakukan ini dan akan menerima semua kesalahan Seperti pria sejati, dan kakaknya itu pasti sudah tahu perasaan yang
sebenarnya. Jung Gi tak bisa menahan amarahnya memegang kepala adiknya dan
langsung memukulnya beberapa kali.
“Kenapa tidak kau katakan lebih
cepat? Huh?” jerit Jung Gi terus memberikan pukulan,
Bong Gi meminta ampun dan maaf pada kakaknya. Jung Gi terus memukul adiknya.
Bong Gi berhasil melarikan diri menghindari pukulan
kakaknya dan meminta untuk tenang. Jung Gi mengejar adiknya untuk kembali
memukul. Tuan Nam memohon agar Jung Gi tak memukulnya, Woo Joo yang melihatnya
menanyakan apa yang harus mereka lakukan. Tuan Nam meminta Woo Joo tak perlu
khawatir karena nanti ia yang akan mengurusnya.
Jung Gi terus memukul adiknya diatas sofa, Bong Gi
kembali berhasil melarikan diri berlindung dibalik badan ayahnya, ia meminta
kakaknya agar tetap tenang dan berpikir rasional. Jung Gi tak bisa terima
begitu saja, karena saat itu pikiran rasional tak penting. Bong Gi tak percaya
kakaknya itu akan membunuhnya. Jung Gi berteriak kalau itu dilakukan demi
adiknya.
Bong Gi menegaskan kalau ia melakukan itu karena ingin
memarkir mobil kakaknya, Jung Gi tak terima karena menurutnya tak masuk akal. Tiba-tiba
Tuan Nam langsung mendorong Jung Gi sampai terjatuh, Jung Gi kaget melihat
ayahnya membela sang adik agar tak memukulnya lagi. Bong Gi bernafas lega
karena sang ayah membelanya.
Tuan Nam tanpa aba-aba langsung memukul Bong Gi karena tak bisa menjalani
kehidupan dengan benar.
Jung Gi makin kaget melihat ayahnya yang bergantian memukul adiknya bahkan
lebih parah dibanding dirinya. Tuan Nam meminta
Jung Gi tak menahanya, tapi Jung Gi berusaha menarik sang ayah untuk tak
memukul adiknya lagi. Tuan Nam berteriak menyuruh Jung Gi tak menahanya dan
terus memukul Bong Gi.
Diruang kerjanya,
Da Jung melihat-lihat majalah dengan berbagai jenis Make
Up, lalu mempelajari make up dari untuk musim semi dan panas ditahun 2016.
Setelah itu melihat proposal Serum Herbal yang dibuat oleh Jung Gi untuk Lovely
kosmetik.
Keluarga Nam duduk berjejer di atas sofa, wajah Bong Gi
terlihat acak adul. Woo Joo berjanji pada ayahnya agak menghapus tulisan di
pintu. Tuan Nam pikir tak perlu karena akan
memasang tikar di depan unit 902 dan melakukan penghormatan sebanyak 1000 kali.
Da Jung keluar menuju parkiran, Jung Gi sudah menunggu
didepan pintu lalu mengejarnya karena ada yang ingin dikatakan. Da Jung mengaku
tak tahu apa yang ingin dikatakan Jung Gi jadi mereka bisa bicara dikantor. Jung
Gi menolak karena ingin berbicara sebelum masuk ke kantor.
“Tentang kejadian waktu itu... Sebenarnya, aku yang melakukannya Aku rasa, aku benar-benar mabuk,
jadi tidak mengingatnya Tapi
sekarang memikirkannya, aku rasa akulah pelakunya Aku benar-benar minta maaf, dan benar-benar bersalah padamu” ucap Jung Gi menutupi kesalahan adiknya.
“Kenapa tiba-tiba kau memutuskan
untuk mengakuinya? Kau
berpura-pura tidak tahu waktu kita hanya sebagai tetangga. Jadi, apa karena aku jadi ketua
sekarang?” kata Da Jung
“Tidak! Aku benar-benar tidak
tahu. Sebenarnya Aku mau mengakuinya nanti,
tapi aku takut selama waktu berlalu” kata Jung
Gi. Da Jung marah karena Krayon minyak itu yang
benar-benar terburuk
“Aku akan memberikanmu 4,830,000
won kembali, apapun yang terjadi!”, Da Jung
mengatakan belum tahu keputusan dan akan memikirkanya nanti lalu masuk ke dalam
mobil. Jung Gi pun membungku ketika mobil Da Jung berjalan pergi.
Telp di meja Jung Gi berbunyi, Da Jung mengatakan ingn melihat
daftar bahan untuk Tap-Tap Serum. Jung Gi
mengerti dan akan segera datang, Da Jung melihat tabel semua isi bahan dari Tap
Tap serum. Jung Gi melihat Da Jung yang sangat serius, dan bertanya apakah ada
lagi yang dibutuhkan.
“Di antara herbal yang ada di
sini, yang mana yang tidak bisa disediakan di dalam negeri?” tanya Da Jung
“Marjoram manis adalah bahan yang
harus diimpor dari Mesir” jawab Jung Gi
“Dan apa
yang lainnya tersedia di dalam negeri?” tanya Da
Jung, Jung Gi membenarkan. Da Jung lalu menyuruh Jung Gi segera keluar dari
ruangannya. Jung Gi terlihat binggung dan ingin membahas tentang uang ganti
rugi, tapi Da Jung lebih dulu menerima telp sekertaris Wang untuk menanyakan
apakah Direktur Jo ada diruanganya.
Jung Gi kembali duduk di mejanya dan langsung terdengar
bunyi telp lagi, Da Jung meminta dibawakan
hasil tes dari uji
klinis. Jung Gi dengan cepat membawakan berkasnya.
Da Jung
melihat uji klinis dan kembali menyuruh Jung Gi segera keluar dari ruanganya.
Jung Gi bertanya untuk menyakinkan apakah ia harus segera pergi.
Da Jung memerintahkan Jung Gi agar segera keluar dari
ruanganya, Jung Gi ingin keluar tapi tiba-tiba ia langsung menutup seluruh
ruangan agar tak terlihat dari luar dan langsung berlutut didepan Da Jung.
“Potong saja tenggorokanku, aku
tidak bisa fokus karena 4,830,000 itu!” ucap Jung
Gi, Da Jung mengejek karena Jung Gi yang
tidak bisa fokus bekerja,
“Aku tidak punya uang sekarang Tapi aku akan memberikan seluruh
gajiku kalau perlu. Jadi
tolong berikan aku waktu, sebagai gantinya, aku akan melakukan apapun yang kau
minta” ucap Jung Gi
“Jadi Kau akan melakukan apapun yang
kuminta, huh?” kata Da Jung penuh penekanan. Jung Gi
sempat kaget dengan ucapanya lalu mengatakan kalau ia akan melakukanya apapun.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar