Keduanya pun bertemu di bar, In Ho dengan gugup
menanyakan keadaan Hong Sul sekarang. Hong Sul mengatakan baik-baik saja. In Ho
meminta maaf karena selama dirumah sakit tak pernah menjenguknya. Hong Sul tahu
dari ayahnya, In Ho sempat datang kerumah sakit, lalu ingin membahas tentang In
Ha.
In Ho langsung menyela, memberitahu kakaknya sekarang
sedang dirawat, suasana kembali terdiam. In Ho mengaku sungguh
menyesal. Hong Sul mengeluarka amplop dari tasnya
dan memberikan pada In Ho. In Ho melihat isinya surat bertuliskan [Perjanjian antara Hong Sul dan Baek In Ha]
“Ini bukan karena aku
memaafkannya. Aku hanya
merasa lelah saja. Jadi Aku
hanya ingin kembali ke
kehidupanku yang normal.” Kata Hong Sul
“Aku ingin mengatakan hal lain yang mungkin lebih bagus dari ini... Tapi, aku sungguh menyesal dan juga, terima kasih.” Ucap In Ho menatap Hong Sul dengan senyuman
Hong Sul pun bisa menatap In Ho membahas tentang
kompetisinya yang akan
segera diadakan, tanpa ada rasa dendam ia
memberikan semangat karena sesuai dengan janjinya akan menontonya. In Ho hanya
bisa menatap sedih Hong Sul dan juga surat ditanganya.
Tuan Yoo kaget anaknya meminta untuk berhenti yang
menurutnya itu hanya bercanda saja. Yoo Jung mengatakan sudah menyerahkan
surat pengunduran
diri pada Manajer Kim. Tuan Yoo menanyakan alasan
anaknya bisa bertindak sejauh ini.
“Yang ayah katakan memang benar. Saat aku kecil, aku benci saat ayah menganggap aku ini anak
aneh. Jadi, aku
melakukan yang terbaik untuk
mengontrol semua emosiku. Karena
aku ingin ayah bisa
bangga padaku.” Akui Yoo Jung, Tuan Yoo tertunduk
sedih.
“Kupikir, aku tak perlu mengerti perasaan orang lain... Karena perasaanku juga tak akan bisa dimengerti. Dan karena sikapku yang seperti
ini, aku
selalu membuat orang lain
menderita dan juga terluka. Dan
aku tak tahu, jika ternyata luka
itu sangat menyakitkan.” Ucap Yoo Jung dengan ajah
tertunduk, Tuan Yoo terlihat kaget seperti berharap anaknya tak memikirkan hal
itu.
“Dulu, kupikir aku ini tidak aneh, tapi sekarang aku tidak
tahu. Karena
itu, aku membutuhkan waktu sekarang. Aku
ingin tahu, aku ini orang
yang seperti apa.” Kata Yoo Jung menatap sang
ayah
“Aku hanya tidak ingin kau mengikuti sikapku ini. Itulah yang paling aku takutkan.” Ucap Tuan Yoo dengan mata berkaca-kaca. Yoo Jung pikir
sekarang dirinya itu sangat mirip dengan ayahnya, Tuan Yoo pun tak bisa berkata
apa-apa lagi.
Yoo Jung membereskan semua barang-barang ke dalam kardus,
dibarisan buku paling belakang menemukan buku note dengan tanda tangan David,
si pemain piano dari luar negeri untuk In Ho.
In Ha menatap makanan yang belum disentuhnya, perawat
datang memberitahu ada yang ingin bertemu denganya. In Ha memalingkan wajahnya,
perawat memberitahu bukan adiknya tapi orang lain. In Ha bertanya siapa yang
akan bertemu denganya.
Yoo Jung menatap In Ha yang hanya bisa tertunduk
didepanya, lalu mengatakan kalau ia tak akan
memaafkanya, tidak akan
pernah. In Ha terkejut dan mengangkat wajahnya menatap Yoo Jung.
“Jadi kita tak akan bertemu lagi, Baek In Ha.” Kata Yoo Jung
“Aku Tidak mau. Kau dan aku dan In Ho... kita bertiga selalu bersama. Apa kau lupa itu? Aku juga masih..... ” ucap In Ha menolak
“Menjauhlah dari rumah kami, begitu aku dan juga ayahku, In Ha. Kita tak akan seperti dulu lagi.” Tegas Yoo Jung lalu keluar ruangan. In Ha menangis
dengan semua sikapnya membuat Yoo Jung menjauh.
In Ho bertanya pada Sek Choi apakah kakaknya memang bisa
keluar sekarang. Sek Choi memberitahu masih ada yang perlu
diurus, tapi mereka yang akan menanganinya dan akan
segera menyelesaikannya, jadi
In Ha bisa keluar besok. In Ho terlihat sangat bahagia. Yoo Jung datang dan Sek
Choi pun pergi.
“Persidangan akan tetap dilakukan. Apapun hukumannya, dia harus menerima itu.” Tegas Yoo Jung tanpa mau menatap In Ho
“Ya. Aku juga bisa menerimanya, dan terima kasih. Selain itu Maaf untuk segalanya.” Kata In Ho
“Simpan permintaan maafmu untuk Hong Sul.” Ucap Yoo Jung menatap dingin In Ho
“Aku tak tahu, jika Baek In Ha dan aku hanya membuatmu menderita. Mungkin sudah terlambat,
tapi...aku sungguh minta maaf.” Kata In Ho
Yoo Jung menatap In Ho dengan menarik nafas panjang, lalu
mengeluarkan sesuatu dari tasnya, dan mengaku baru menemukannya ketika sedang
berkemas, yang seharusnya diberikan pada In Ho dari dulu.
In Ho melihat buku note yang ditanda tangani oleh David
pemain piano kesukaannya. Teringat kembali saat masih SMA, Yoo Jung tahu David
itu pemain piano kesukaan In Ho, In Ho mengatakan akan meminta tanda
tangannya dan
menjadikannya harta berharganya.
Saat di ruang make up, David menanyakan siapa naman
fansnya, Yoo Jung dengan senyuman mengatakan namanya Baek In Ho. In Ho terdiam
melihat buku yang diberikan Yoo Jung sebagai hadiah yang paling berharga tapi ia menganggap Yoo Jung anak aneh.
Hong Jun baru dari sofa ketika mendengar bunyi bel, Yoo
Jung datang menanyakan Hong Sul. Hong Jun kaget melihat Yoo Jung yang datang
kerumah, lalu mengatakan Hong Sul ada dikamarnya. Yoo Jung pun masuk kedalam
rumah, Hong Jun memanggil ayah, ibu dan kakaknya kalau Yoo Jung datang. Orang
tua Hong Sul langsung dingin melihat kedatangan Yoo Jung.
“Maaf karena belum pernah
menghubungi kalian.” Kata Yoo Jung sambil
membungkuk dan memberikan buahnya.
“Untuk apa kau membawa buah ? Jika kau mau membawa buah , kau harusnya datang lebih cepat.” Kata Tuan Hong dengan nada marah
“Ya. Aku kecewa. Kau mungkin memang sibuk, tapi...” ungkap Nyonya Hong
Yoo Jung meminta maaf, Hong Sul keluar kamar melihat Yoo
Jung yang akhirnya datang kerumahnya. Yoo Jung meminta izin untuk mengajak Hong
Sul berbicara diluar. Tuan Yoo dengan tatapan sinis memilih untuk kembali ke
kamar. Ibu Hong Sul meminta agar Yoo Jung jangan lama-lama. Hong Jun pun
membantu Yoo Jung untuk membawa buahnya, Hong Sul pun meminta Yoo Jung menunggu
karena ingin mengambil jaketnya.
Di cafe
Yoo Jung meminta maaf karena tak pernah menghubunginya,
dan menanyaka kondisinya sekarang. Hong Sul mengaku keadaannya sudah baikan,
Yoo Jung terlihat gugup sebelum bicara tapi Hong Sul lebih dulu berbicara.
“Aku... Aku sudah mendengar semuanya. Apa yang kau lakukan pada Baek In Ha dan alasan dia
melakukannya. Sebenarnya,
aku sedikit menyalahkanmu. Tapi,
setelah aku memikirkannya... ini
semua hanyalah kecelakaan. Jadi,
kita bisa terus bertemu
seperti sebelumnya.” Kata Hong Sul dengan
senyumanya, Yoo Jung sempat melotot mendengarnya.
“Aku bertanya pada diriku sendiri, sampai kapan kau bisa bertahan
seperti ini?” ucap Yoo Jung tertunduk, Hong Sul
terlihat binggung.
“Kau tak bisa menanggung semuanya sendirian, Hong Sul. Jadi
lebih baik Kita putus saja.”
Kata Yoo Jung, mata Hong Sul langsung berkaca-kaca mendengarnya.
“Kenapa harus putus? Aku
baik-baik saja sekarang.” Kata Hong Sul menahan air
matanya.
“Aku tahu kau sudah berusaha Sama seperti yang kau lakukan
sekarang Tapi, kau
sudah terlalu sering
terluka dan sakit hati... Aku
sungguh tak bias mengerti
kenapa kau bisa bertahan.” Kata Yoo Jung, Hong Sul
menangis mendengarnya.
“Dan akulah yang menjadi sumber dari rasa lukamu... Sebenarnya akulah yang harus melindungimu. Saat aku sudah bisa melindungimu, aku sangat ingin selalu bersamamu tapi, sekarang aku tidak bisa. Berada di sisimu sekarang... sangat menyakitkan bagiku.” Ucap Yoo Jung dengan wajah tertunduk, Hong Sul terus
menangis melihat cincin couple mereka sudah tak pakai lagi oleh Yoo Jung.
Hong Jun membaca ayah dan ibunya direstoran, Ibunya
bertanya pada Hong Jun apakah kakaknya tak keluar kamar lagi hari ini. Hong Jun
mengangguk dengan wajah sedih. Ibu Hong Sul pun duduk dikursi sambil
menghebuskan nafas panjang.
“Tubuhnya sudah hampir sembuh, tapi mungkin hatinya lagi yang
sakit.” Kata Nyonya Hong sedih
“Astaga, laki-laki memang tidak bisa dipercaya.” Keluh Hong Jun kesal, Tuan Hong mengaku Sejak
awal tak bisa percaya pada Yoo Jung.
“Bagaimana ini? Ibu tak akan bisa punya menantu yang kaya.” Kata Hong Jun
“Aku tak pernah memimpikan itu! Daripada uang, pria yang bisa membahagiakan anakku adalah pria yang terbaik.” Kata Nyonya Hong
Hong Jun pikir sekarang mereka harus mencari pekerja part
time lagi dan berharap In Ho datang kembali karena banyak pelanggan yang datang
hanya ingin melihat wajah In Ho. Pintu terbuka, Tuan Hong menyapa pelangganya,
tapi yang datang adalah In Ho yang baru dibicarakan.
In Ho memberikan sekotak hadiah, mengaku karena tak tahu
ukurannya jadi membelikanya saja. Hong Jun melihat isinya Pakaian
dalam termal lalu mengejek orang tuanya itu belum
jadi kakek nenek. In Ho mengaku hanya ingin memberikanya lalu meminta maaf
karena selama ini sudah merepotkanya dan berpesan agar menjaga kesehatan,
setelah itu pamit pergi.
Tuan Hong memanggil In Ho, karena sudah datang
mengajaknya untuk makan mie lebih dulu. In Ho menolak karena ada urusan, Ibu
Hong Sul menyuruh In Ho makan dulu dan akan membuatkanya. Hong Jun pun menarik
In Ho untuk duduk karena makan gratis, lalu mengajak ayahnya untuk makan malam
bersama juga. Tuan Hong setuju dan langsung duduk didepan In Ho, mengatakan
kalau hanya gratis kali ini dan besok harus bayar. In Ho menganguk dengan
senyuman karena keluarga Hong masih baik padanya.
Hong Jun masuk kedalam kamar kakaknya, bertanya apakah
kakaknya sudah tidur. Hong Sul tertidur memiringkan tubuhnya. Hong Jun pun
duduk diatas tempat tidur kakaknya menceritakan In Ho tadi datang kerestoran
membelikan pakaian dalam untuk lansia.
“Ahh.... Dia memang gila. Tapi, sepertinya dia memang pria yang baik.” Ungkap Hong Jun, kakaknya hanya diam saja. Hong Jun pun
menyuruh kakaknya tidur saja dan keluar dari kamar. Hong Sul duduk diatas
tempat tidurnya dengan wajah lelah setelah putus dari Yoo Jung.
In Ho sudah siap dengan koper dan tas kecilnya, semuanya
terlihat sangat rapih, sesekali melihat sekeliling rumahnya karena sempat
tinggal lama dirumah itu. Dengan senyuman ia keluar dari rumahnya dengan
membawa koper. Didepan rumah, Hong Sul tiba-tiba datang bertanya apakah In Ho
akan pergi sekarang, In Ho kaget melihat Hong Sul yang datang tepat saat akan
pergi dari rumahnya.
“Setidaknya aku merasa harus
mengucapkan salam perpisahan. Kompetisimu Hari
ini, 'kan? Aku akan
datang menyemangatimu Jagalah kesehatanmu..” Kata Hong
Sul
“Selamat tinggal Dan jaga kesehatanmu.” Ucap In Ho menarik kopernya, Hong Sul kembali
memanggilnya.
“Aku tak akan menyesali apa pun. Jadi, aku harap kau merasakan hal yang sama.” Kata Hong Sul, In Ho mengejek Hong Sul sudah dewasa sekarang. Hong Sul tersenyum, In Ho pun mengucapkan terimakasih
karena sudah mau tersenyum padanya, lalu berjalan dengan senyuman bahagia.
Disebuah gedung, In Ho
membawa bajunya, didepan bagian informasi terlihat spanduk [Kompetisi Musik] Ponselnya berbunyi, Sang Keun menelpnya. In Ho mengaku baru
saja mau menghubunginya karena akan memberikan
semua tabunganya sekarang.
“Bukan itu, tapi pengacaramu sudah mengurus semuanya sekarang.” Kata Sang Keun, In Ho binggung pengacara siapa yang
dimaksud
“Aku serius, dia sudah membayar semua utangmu. Dan mereka memberikan kami kontrak yang menyatakan bahwa jika kami menganggumu lagi, dia akan menuntut kami. Dan si gengster itu hanya bisa diam saja.” Cerita Sang Keun
Si Bosnya memukul kepala Sang Keun dari belakang, karena
dianggap sebagai gangster dan mengajaknya makan. In Ho terlihat binggung tapi berpikir
itu adalah Yoo Jung yang mengurusnya, wajahnya tersenyum.
Peserta lain memainkan pianonya diatas panggung, In Ho
terlihat tegang di pinggir panggung dengan setelan wajahnya. Setelah selesai
semua penonton memberikan tepuk tangan pada penampilan peserta lainnya.
Akhirnya In Ho masuk ke atas panggung memberikan hormat, semua penonton
memberikan tepuk tangan.
In Ho terdiam melihat Dibangku penonton, ada Prof Noh dan
Shim yang menonton, ada juga In Ha dan juga Jae Woo yang duduk bersebelahan.
Matanya berkaca-kaca melihat kakaknya yang menonton. Lalu ia memainkan piano
dengan memejamkan matanya lebih dulu untuk meresapi permiananya. Permainan In
Ho sangat baik sampai Prof Shin dan Noh menonton dengan senyuman.
Keluarga Hong berkumpul sambil memakan buah, Tuan Hong
mengeluh dengan hukuman 200
jam pelayanan masyarakat. Nyonya Hong juga tahu ada denda yang harus dibayar 5
juta won dan mengingatkan kalau suaminya itu tak keberatan dengan
hukumannya ringan seperti itu.
“Itu karena aku kasihan saja pada In Ho. Saat aku mengingat kakaknya itu, aku mau makan orang rasanya.” Kata Tuan Hong menghela nafas
“Aku bahkan heran ayah mengajaknya makan kemarin. Padahal saat di rumah sakit, kau seperti tidak mengenalnya.” Ejek Hong Jun pada ayahnya.
“Hei! Kau harus tetap kuliah! Cepat kuliah sana!” teriak Tuan Hong yang membuat semua terkejut. Hong Jun mengaku sudah tak
mau kuliah lagi, hanya mau mengurus resto mie ibu dan akan belajar bagaimana caranya memasak
mie
Hong Sul masuk kamar mendengar ayahnya kembali memarahi
adiknya yang ngeyel. Pesan masuk ke dalam ponselnya, In Ha mengirimkan pesan “Ini aku, Baek In
Ha. Mungkin akan terdengar sedikit aneh, tapi... aku minta maaf. Dan juga, Yoo Jung memesan tiket penerbangan
jam 3 sore. Setidaknya aku sudah memberitahumu ini.” Hong Sul berkaca-kaca membacanya.
Yoo Jung duduk dengan memegang paspor dan tiketnya
dibandara, tatapan melihat kesekeliling bandara. Pikiran kembali mengingat
kenangan dengan Hong Sul yang berlari kearahnya lalu mereka berpelukan. Pertama
kali Hong Sul jatuh di pelukanya saat tak sengaja terselengkat di depan pintu.
Tanganya juga terulur mengajak Hong Sul jalan bersama.
Hong Sul sudah berganti baju dengan jaket dan juga
syalernya, tapi ia hanya diam diatas tempat tidurnya. Sudah pukul 3 dan di
wallpaper masih memasang foto dirinya dengan Yoo Jung. Ia hanya bisa menangis
tak bisa mendatangi Yoo Jung. Yoo Jung melihat paspornya, lalu mengambil tasnya
tapi kembali menatap kearah belakang seperti berharap seseorang datang. Hong
Sul masih terus menangis didalam kamarnya. Yoo Jung pun pergi dengan menarik
kopernya.
[3
Tahun Kemudian]
“Setelah lulus, aku
akhirnya bisa bekerja di perusahaan yang kuinginkan. Tapi, pekerjaan itu hanya dunia khiasan
saja. Karena aku tetap menjalani kehidupanku seperti yang biasanya.”
Hong Sul dengan rambut belah pinggir masuk ke dalam
kantornya dan duduk dimeja kerjanya,
Didepanya sudah ada beberapa orang yang baru keluar dari ruang rapat.
Seorang pria terlihat mengoda wanita kalau ia mengikat
rambutnya karena mengatakan wanita akan cantik jika rambutnya
diikat. Si wanita kesal dengan ucapan si pria.
Pria itu berpikir wanita itu menyukainya. Wanita itu terlihat kesal akhirnya membuka ikatan
rambutnya. Si pria semakin percaya diri menyuruh si wanita menyatakan saja
kalau memang suka dan terus mengejarnya.
“Kemanapun aku
pergi, akan ada selalu orang yang seperti Oh Young Gon.”
Hong Sul pergi ke tempat fotokopi, seorang wanita dengan
berkacamata menghampirinya dan membahas Hong Sul adalah orang pertama yang mendapat
promosi dan memberikan selamat. Hong Sul pun mengucapkan
terimakasih. Si wanita melihat jaket Hong Sul yang bagus dan bertanya beli
dimana. Hong Sul mengaku hanya beli di toko pinggir jalan.
“Dan rekan kerja seperti Son Min Soo...”
Seorang pria tambun berkacamata mendekati Hong Sul
bertanya apakah File yang kemarin sudah memeriksanya sebelum mengirimnya, Hong Sul
mengatakan baru saja menyelesaikannya dan memberikan berkasnya. Si pria terlihat karena Hong
Sul sudah menyelesaikan dan mengucapkan terimakasih.
“Dan rekan kerja
seperti Sang Chul.”
Hong Sul hanya bisa menghela nafas mengucapkan terima
kasih karena berkat rekan kerjanya itu membuatnya begadang semalaman,
“Aku mendapat dunia yang sama seperti dulu. Dunia yang sama
merepotkannya, tapi...Tapi sekarang aku menjadi orang yang lebih
tenang lagi.”
Hong Sul tak sengaja bertemu dengan Jae Woo yang akan pulang di lobby setelah beli
makanan, Jae Woo bertanya balik apakah Hong Sul tak pulang. Hong Sul mengaku
sebentar lagi akan pulang, lalu menyuruh cepat pergi karena orang yang
menunggunya pasti akan sangat marah.
“Bagaimanapun aku mencoba, tppai kepribadiannya tidak berubah. Oh ya, Baek In Ho berhasil masuk ke Universitas Musik, Sung
Hwan. Dan juga,
kondisi tangannya sudah
jauh membaik sekarang.” Cerita Jae Woo, Hong Sul
terlihat datar menangapinya.
Jae Woo pun pamit dan memberikan semangat pada Hong Sul,
lalu memanggil In Ha yang sudah menunggunya. In Ha menjerit kesal ingin memukul
Jae Woo karena tadi mengatakan hanya menunggu 5 menit tapi ini sudah 30 menit.
Jae Woo pikir belum 5 menit dan memasangkan syal di leher In Ha.
“Kenapa kau selalu saja membuatku menunggu lama belakangan ini? Aku kan rindu padamu!”rengek In Ha, Jae Woo mengaku sangat rindu padanya juga
lalu mengajak makan steak karena baru gajian. In Ha pun memeluk Jae Woo pergi
bersama kelua dari gedung.
Hong Sul yang melihatnya hanya bisa tersenyum, lalu
dengan tatapan sedih memberikan selamat.
Disebuah restoran dengan nuasa outdoor, terihat piano ada
ditengah ruangan. In Ho bermain dengan penuh penghayatan, beberapa pengunjung
terhayut dengan permaiannya. Setelah selesai semua pelanggan pun memberikan
tepuk tangan.
In Ha mendatangi adiknya, memuji permainan adiknya sangat
bagus dan menganggap adiknya seorang Pianis terhebat dunia. In Ho menyuruh
kakaknya diam karena terlalu berlebihan, In Ha meminta adiknya bermain piano
yang upbeat karena sudah datang mengunjunginya, In Ho mengeluh bukan ada
diklub.
Sang kakak tak peduli, menyuruh adiknya memainkan dan
berteriak memanggil Jae Woo, lalu meminta tepuk tangan pelanggan karena adiknya
ingin memainkan piano dengan irama upbeat. Akhirnya In Ho memaikan musik
upbeat, kakaknya dan Jae Woo pun menari mengikuti irama musik. In Ho pun
tertawa melihat kakaknya.
Hong Sul masih ada didepan meja kerjanya, mengecek email
lalu melihat folder Email ke Yoo Jung yang Belum Terbaca, wajahnya terlihat sedih belum bisa memiliki kabar dari
Yoo Jung.
Pesan dari Bo Ra masuk “Hong! Ada yang ingin aku katakan padamu. Mampir
ke tokoku setelah kau selesai kerja.”
Hong Sul pun mematikan komputernya dan membiarkan email
untuk Yoo Jung masih terbuka.
Eun Taek memaikan scanner harga di pipi Bo Ra, Bo Ra yang
ada dikasih menyuruh pacarnya diam saja. Hong Sul melihat Eun Taek juga ada
ditoko, Bo Ra mengaku sulit sekali bertemu dengan cowoknya yang satu ini, bahkan hampir tak punya waktu untuk kencan.
Hong Sul mengejek Eun Taek yang sibuk sekarang, Bo Ra
menceritakan pacarnya yang selalu saja mengikuti managernya seperti seorang
kacung. Hong Sul memperingatakan Eun Taek yang terlalu sibuk
sampai meninggalkan Bo Ra. Eun
Taek pikir untuk apa ia meninggalkan pacarnya itu sambil memegang tangan
pacarnya, Bo Ra pun mengelus kepala pacarnya. Hong Sul tersenyum melihatnya.
Setelah itu ia ingin mencari sesuatu
untuk Ah Young. Bo Ra bertanya kenapa Hong
Sul ingin memberikan hadiah, Hong Sul menceritakan Bo Ra yang mau
ke Amerika dan adiknya sangat galau seperti orang
mau mati saja.
Bo Ra menghampiri Hong Sul yang sedang memilih jaket, mengatakan kalau ia punya
hadiah untuknya. Hong Sul bertanya apa hadiahnya, Bo
Ra pikir tak masalah jika Hong Sul mau menolaknya. Eun Taek mengatakan kali ini
orangnya sangat keren, jadi
menyuruh untuk melupakan Ahn
Chi Myung karena pria itu jelek dan juga belagu.
Hong Sul tersenyum menyuruh temanya tak perlu menjodohkan
dan membawa satu jaket piliha ke meja kasir, Bo Ra tak ingin temanya itu singll
sampai tua. Hong Sul menegaskan bisa mencari pria sendiri. Bo Ra melihat baju
yang dipilih Hong Sul bagus jadi menyarankan untuk memakain saat kencan buta
saja. Hong Sul menyuruh Bo Ra membungkuskan saja karena memang untuk Ah Young.
Eun Taek tetal menyuruh Hong Sul untuk pergi aja bahkan
bisa membelikan baju itu untuknya secara gratis. Bo Ra menolak tapi memberikan
diskon saja. Hong Sul tetap menolak menyuruh Bo Ra untuk membungkusnya saja.
Hong Sul berjalan pulang dengan menyebrangi zebra cross
sambil bergumam “Tapi, di satu
sisi... keinginanku untuk mengenal orang itu mulai semakin berkurang... keinginanku
berkurang saat aku mulai semakin dewasa.”
Terlihat Yoo Jung yang berjalan berlawan arah denganya.
Hong Sul hanya melihat sekilas lalu sempat menengok kebelakang tapi berpikir
hanya pikiran saja.
Hong Sul masuk kedlam kamarnya sambil melihat laptopnya.
“Aku ingin tahu, apakah akan ada saat aku mengkhawatirkan
sesuatu hanya untuk lebih mengenal orang itu. Sunbae mungkin membutuhkan waktu yang sama saat aku mencoba untuk mengenalnya.”
Jarinya mulai mengetik di laptopnya, kemudian mengecek
kembali emailnya.
“Tidak.... Dia mungkin
membutuhkan lebih banyak waktu daripada aku.”
Hong Sul melihat emailnya yang belum dibaca satupun,
ibunya teriaka memanggil Hong Sul untuk makan. Hong Sul pun keluar kamar
meninggalkan laptopnya.
Di layar komputer masih banyak email yang belum dibaca
Yoo Jung, tiba-tiba email dibagian atas berubah warna tanda Yoo Jung sudah
membaca pesan dari Hong Sul.
Terdengar panggilan Yoo Jung yang memanggil Hong Sul dan
Hong Sul berlari ke arah Yoo Jung dengan wajah bahagia. Tangan Yoo Jung pun
terulur, Hong Sul pun meraihnya agar berpegangan tanganya bersama.
THE END
Komentar
Kok gue ga suka yah sama akhirnya agak maksa gitu, mungkin karena suka yang happy ending dan jelas gitu ini jadi kayanya gantung. Walaupun emang akhirnya Yoo Jung bisa ngertiin Hong Sul karena baca pesanya. Tapi Kenapa ga akhirnya mereka pergi berlibur bersama karena sebelumnya Yoo Jung ngajak Hong Sul berlibur tapi karena kecelakaan itu jadi ga jadi dan artinya mereka udah bisa saling mengerti.
Ditambah lagi, kayanya Yoo Jung ga salah deh karena ngelakuin itu karena ada alasannya, cuma orang-orang disekelilingnya aja aneh, cuma Hong Sul emang yang bisa ngertiin. Berasa pingin nambah lagi episodenya, biasa ngeliat Yoo Jung & Hong Sul bisa ada scene romantis lagi. hihihi...
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Mungkin ini efek dr park hae jung ada seteru sama tim produksi kali... makanya dibuat nggak happy ending... episode endingpun dia keluarnya cuma sebentar. Dan yang lebih aneh lagi kenapa dr semua orang yang happy justru baek in ha padahal udah jelas pemeran utama jung dan inha itu jahat(ngeselin lebih tepatnya) .. hmmm mungkin konsep happy ending nggak berlaku disini...
BalasHapusMungkin ini efek dr park hae jung ada seteru sama tim produksi kali... makanya dibuat nggak happy ending... episode endingpun dia keluarnya cuma sebentar. Dan yang lebih aneh lagi kenapa dr semua orang yang happy justru baek in ha padahal udah jelas pemeran utama jung dan inha itu jahat(ngeselin lebih tepatnya) .. hmmm mungkin konsep happy ending nggak berlaku disini...
BalasHapusAku merasa Yo jung udah mantau Sul lama deh, mungkin setiap hari Yo jung berpapasan dg Sul, tapi Sul nya ga menyadari
BalasHapusHappy untuk semua nya tapi untuk akhir hubungan hong sul dan yoo jung aku gk suka hahhaha ngegantung
BalasHapusTapi tetep suka sama ini drama apa lagi ngikutin dari awal sukaaa deh sama pemeran nya cucok :p
Tulisan mba dee enak banget buat di baca kereeeenn makasih mba dee :)
Cinta ku mentok di email
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusngga ikhlas bgt dah endingnya kaya gini😂😂 ...klo ada season 2 sih ngga apa apa.. jujur sdih bgt liat adegan yoo jung yg genggam tangan seol waktu seol masih blom sadar...huhuhuhu.....
BalasHapusGa ngerti dengan endingnya,sangat tidak mewakili perasaanku, 10 menit terakhir harusnya ada cerita yang lebih jelas antara jung dan seol. Bahkan aku sangat menikmati kesalahpahaman di awal pertemuan mereka. begitu sabar menunggu seol yang memahami jung dan akhirnya memahami mengapa jung kelihatan aneh di mata org2. berharap ada scene romantis di injury time untuk membayar semua ituuu ...
BalasHapuswhy oh why... simple banget. ga berasa, datar, mentah lagi seperti di awal cerita.
gimanapun makasih mba dee yang udh sampai finish buat rekapnya...
Saya lihat infonya bakalan ada special ep . tapi ko nyari yg spc ep.ga ada, ada yg tau kah?
BalasHapusKrena endingnya yg kurang greget jdi tetap penasaran nyari spc.epsnya...
sama, belum nemu juga ep spesialnya hiks, baper apalgi dengar soundtracknya
Hapussama, belum nemu juga ep spesialnya hiks, baper apalgi dengar soundtracknya
HapusMungkin krn versi webtoonnya masih jauh dari kata tamat jd pd nim nya sengaja bikin akhirnya ngegantung sebenarnya ngak ngagantung bgt krn pas putus jung bilang ingin bertemu seol lg setelah dia siap mencintai seol nah pas jung bales email manggil seol nah itu adalah waktu yg tepat.. sayang pdnim nya nyuruh kita2 sendiri yg mereka2 seperti apa mereka bersatu...
BalasHapusSelama ni nonton drakor..mesti happy ending..lha ni awalnya dah menggebu-gebu eh malah ngegantung..menyebalkan
BalasHapusWah iya ini ngegantung banget ini dramanya..hiks hiks romantisnya udah dapat,sebenarnya banyak pelajaran yg bisa diambil disini. Pesannya tersampaikan juga. Hanya itu beberapa cerita ga di tampilkan adegannya spt kata mba dyah ga ada cerita liburan bersamanya. Trus endingnya gantung banget..hiks hiks. Bener setuju juga kalo ada season 2 nya.(salam kenal ya..buat semuanya juga yg ikutan komen).
BalasHapusKalo ga salah udah ada spesial episodenya d YouTube..tp kyknya cuma cuplikan pertemuan seul dan yoo jung dri awal sampai akhir aja..pdhl ngarep nya ada jawaban dri Ending yg ngegantung itu d spesial episodenya..coba yahh endingnya seul dan yoo jung dibuat berpapasan di jalan n saling Natap aja kyknya itu msh lumayan dehh..sumpah sakit hati nnton endingnya..msh susah move On jg..sibuk nyari2 webtoonnya jg mw liat endingnya d webtoon ajah
BalasHapusWalo endingnya sdikit gak iklas tp melihat nada2 di akhir episode ini yakin akan happy ending..hong seol & yoo jung kan tipe setia tuch.. just set on your mind happy ending hehe..yg ku sayangkan karakter park hae jin nya kurang bnyk yak..mlh clear ending di baek in ha & ho. By the way, makasih sinopsisnya sis :)
BalasHapusAsli asli gw juga kecewa badaii dong ini ko bisa gini yaa endingny.. ??
BalasHapusberharap ada season 2... masih on going yah komiknya..... *mak mak baper gegara liat cool nya jung*... #lupainsuamibentar
BalasHapusSemoga endingnya di webtoon bs lebih baik dr dramanya ��
BalasHapusEnding yang beda. Sinopsis yg menarik dan akhirnya donlot dan nonton berulang2. Abis diliat berulang2 jd ngerti ini ending yang baik.
BalasHapusSaat Jung di bandara. Jung masih mencari dan bharap Seol bakal dating. Seol uda kliatan mau ngejar ke bandara, bajunya ganti, pake jaket dan tas dipangkuan. Tp dia nyoba ngertiin Jung, Jung kan kecewa Seol tluka dan sakit karena Jung, Jung butuh waktu buat dia nyiapin diri, dan mantap. Seol nahan diri dg nangis, buat kebaikan Jung.
Dan mereka buktiin, waktu selama apapun karena saling yakin, imaginasi kita bs jalan meski ending cuma di email.
#menurutku
Endingnya ga seru , setelah dari awal sampel akhir bikin baper , lah pas ending kok jadi gantung banget . Kalau versi Webtoon nya kan ga gitu
BalasHapusKlo di baca dr cerita nya dan sedikit dipahami itu pasti bakal balikan lg krn mereka sdh ada komunikasi untuk bertemu lg.
BalasHapusKrn sempet tidak bertemu selama 3 thn dan ada masalah jd mending bilang putus dulu
Tp nyata nya mereka tidak bisa melupakan satu sama lain.
Akhir nya untuk merencanakan bertemu kembali.
Semoga ada cerita lanjutan yg bikin happy....
Klo di baca dr cerita nya dan sedikit dipahami itu pasti bakal balikan lg krn mereka sdh ada komunikasi untuk bertemu lg.
BalasHapusKrn sempet tidak bertemu selama 3 thn dan ada masalah jd mending bilang putus dulu
Tp nyata nya mereka tidak bisa melupakan satu sama lain.
Akhir nya untuk merencanakan bertemu kembali.
Semoga ada cerita lanjutan yg bikin happy....
Kecewa bgt sm endingnya...berharap kisahnya bakal happy ending...thanks mba dee ud bikin sinopsisnya...
BalasHapusEnding nya bikin kecewa.... Berharap bisa happy ending tlg dong di sambung lagi...
BalasHapus