Seorang pria membuka loker nomoe 44, dan mengeluarkan bungkusan
koran. Sebuah stick golf berusaha
menghalanginya, Hae Joon kaget melihat Ji
Hoon ada berada didepan loker lalu bertanya apa yang sedang dilakukanya. Ji
Hoon malah bertanya balik apa yang sedang dilakukan Hae Joon karena ia
hanya menjalankan tugas.
“Apakah kau tahu apa ini? Siapa kau? Siapa yang memerintahkanmu
melakukannya?” teriak Hae Joon sangat marah
“Seharusnya kau tahu.” Kata Ji Hoon dengan mata mendelik sinis
Flash back
Di ruangan CCTV
Ji Hoon memberitahu Hanya satu kamera keamanan yang
bisa merekam Young Soo dan ia memeriksanya tepat setelah
kejadian itu tapi
video itu sudah rusak, selain itu ia juga memeriksanya
sendiri tapi tidak ada yang direkam jadi tidak
bisa memulihkan gambar apapun.
Dalam gambar CCTV terlihat Ji Hoon yang sengaja merusak
CCTV dengan golf. Didepan gedung, Hae Joon meminta kurir untuk berkerja dengan
cepat, Ji Hoon melihat nama tempat [PENGEMBALIAN DATA] dibagian motornya. Lalu ia berhasil masuk ke dalam
ruangan ketika pegawai keluar ruangan menerima telp dan menghancurkan dengan
palu.
Hae Joon pun mendapatkan laporan ketika si pegawai sedang
menerima telp ada yang menghancurkannya menjadi potongan
kecil. Da Hye datang ke rumah sakit sangat yakin suaminya itu bukan tipe orang yang akan
menerima suap dan juga
tidak akan pernah bunuh diri jadi memohon untuk
mengatakan yang sebenarnya.
Tuan Baek menerima telp dari Ji Hoon memberitahu istri
dari mendiang Young Soo menemuinya. Ji Hoon sedang makan siang dengan Da Hye mengatakan
pada Tuan Baek Berkat pengorbanan mendiang Kim Young Soo, maka ia sekarang
bisa berada di sisi ibunya, jadi ia yakin Tuan Baek sudah tahu artinya jadi meminta
agar mencari amplop kuning itu. Sang ibu sengaja di pindahkan dari tempat tidur, Tuan
Baek menemukan amplop kuning dengan tulisan KEPADA
JUNG KKOT NIM sebagai pengembalian dari Young Soo.
Hae Joon sebelumnya yakin ada seseorang
yang mendahului langkahnya, dan ternyata seseorang
yang dekat dengannya sudah
menyingkirkan semua
bukti dan tak percaya ternyata itu adalah Ji Hoon. Ji Hoon
yakin pasti ada orang lain selain dirinya.
“Kenapa kau tega melakukannya?” teriak Hae Joon
“Kau tidak tertarik... dalam hal apakah Tuan Kim bunuh diri atau tidak.” Kata Ji Hoon dengan nada tinggi
“Bagaimana bisa kau melakukan ini? Aku tidak menganggapmu sampah.” Teriak Hae Joon tak pecaya dengan sikap Ji Hoon
“Kau bilang Sampah? Apakah kau dan Presdir Cha tidak mengambil keuntungan dari orang mati?” sindir Ji Hoon menutup kembali loker.
Hae Joon langsung menariknya, mendorong dan
mencengkramnya
“Kau mengatakan dia tidak bunuh
diri. Kau
bilang kau percaya kepadanya! Apakah
itu semua hanya kebohongan?” teriak Hae Joon tak
sangat marah
“Kapan aku bilang kalau aku
percaya kepadanya? Aku
hanya mengatakan kebenaran.” Tegas Ji Hoon, Hae
Joon mengumpat dan memukul wajahnya.
“Kau tidak boleh melakukan ini
kepadanya. Bagaimana
bisa kau menemui Da Hye dan Han Na setelah ini? Bagaimana bisa kau tersenyum di
depan keluarganya? Dan
kau menyebut dirimu manusia?” teriak Hae Joon
“Kim Young Soo... adalah sebuah cacat dalam kehidupan Da Hye. Apakah kau tahu masalah
terbesarnya? Dia mati
dan meninggalkan Da Hye... entah
itu bunuh diri atau bukan.” Ucap Ji Hoon
Hae Joon lemas mendengarnya dan melepaskan cengkraman
tanganya, Ji Hoon pun pergi dengan merapihkan dasinya. Hae Joon masih terdiam
karena sebenarnya keluarga sedih ditinggalkanya.
Yi Yeon menutupi kepalanya dengan syal menatap sang anak
yang sudah tertidur pulas. Gurunya memberitahu kalau mereka mengatakan tidak memiliki siapa pun dengan nama itu, tapi ternyata wartawan bertanya pada anak lainnya.
“Jika
orangtua lain mengetahui siapa orang tua Young Chan, akan
menjadi lebih sulit lagi baginya.”
Jelas gurunya.
Yi Yeon membawa Young Chan dengan digendong, beberapa
wartawan langsung mengambil gambar. Yi Yeon memohon agar tak mengambil foto
anaknya. Beberapa wartawan tetap mengambilnya sampai akhirnya Yi Yeon berteriak
dan membuat Wartawan berhenti mengambil gambar.
Ia memberikan Young Chan pada Seung Jae agar digendong,
lalu menemui salah satu wartawan terlihat tersenyum bahagia setelah mengambil
gambar lalu dengan mencengkram baju dan mata melotot, untuk menantangnya
membawa semua wartawan agar datang.
“Apakah ada pose yang kau suka? Apa yang harus aku lakukan
untukmu?” ucap Yi Yeon membuka jaketnya
“Kau memperlakukan kami seperti
sampah. Dengan
tetap diam, kau
dianggap berhenti oleh semua fans yang sudah menunggumu. Mereka ingin mendengar apa yang
akan kau katakan.” Kata wartawan
“Berapa tahun kau sudah bekerja? Jika aku menjelaskannya sendiri,
apa ada yang akan percaya kepadaku? Kau
boleh menulis apapun tentang aku. Tapi
tidak dengan anakku.... Tolong..... Aku mohon padamu.” Ucap Yi Yeon dengan mata berkaca-kaca memohon.
Yi Yeon memeluk erat Young Chan yang masih tertidur,
Seung Jae bertanya kemana mereka akan pergi sekarang. Yi Yeon mengeluarkan ponselnya
memberitahu akan membawa Young Chan hari ini.
Di kediaman rumah Tuan Cha, Yi Yeon pamit pada anaknya
karena akan berkerja lalu memeluknya. Young Chan berteriak memanggil ayah
ketika Presdir Cha datang. Presdir Cha mengelus rambut anaknya dan meminta
Young Chan masuk lebih dulu karena ingin berbicara dengan ibunya.
Young Chan dengan gaya anak kecilnya pun berlari masuk
tapi sebelumnya memberikan “Kekuatan petir!” seperti gaya dragon ball. Yi Yeon dan Presdir Cha
berakting seolah-olah kesakitan terkena kekuatan ananya. Keduanya berusaha
untuk tidak terjadi masalah didepan anaknya dengan tersenyum bahagia.
Presider Cha kembali sinis karena mendengar Young Chan
ketahuan wartawan disekolahnya, padahal sebelumnya meminta agar anaknya
dimasukan ke sekolah swasta, lalu menyalahkan Yi Yeon hanya
menyebabkan lebih banyak masalah untuk orang lain dan
itu semua dianggap sebagai kemunafikan.
“Jika kau tidak melakukannya, aku
tidak harus merepotkan orang lain. Bukankah
begitu?” ucap Yi Yeon membalasnya.
“Apakah kau mengatakan kalau aku
penyebab semua keributan di
konferensi persmu? Apakah
kau anggap aku belum dewasa sama sekali?” ucap
Presdir Cha tak mengakuinya.
“Setidaknya kau tahu. Dalam aspek itu, kau dan Wang Joo Yeon... cukup baik bersama-sama.” Kata Yi Yeon, Presdir Cha tertawa mendengarnya. Yi Yeon
memilih pergi.
Presdir Cha menariknya, Yi Yeon meminta melepaskan tapi
Presdir Cha mendorongnya membuat Yi Yeon tak bisa bergerak, sambil mengelus
rambutnya dan dengan mata liciknya bertanya, apa yang rencana matang macam yang dimiliki bersama Lee Hae Joon. Yi Yeon seperti
binggung dan tak mengenal Hae Joon.
“Sadarlah, Yi Yeon. Apakah kau sudah gila setelah apa
yang terjadi?” ucap Presdir Cha, Yi Yeon menyuruh
Presdir Cha melepaskanya.
“Pernahkah kau berpikir tentang
hal itu? Menurutmu
kenapa aku membiarkan kau
menghinaku? Kenapa dan Untuk apa? Kau akan segera tahu. Aku tidak akan... membiarkanmu lolos.” Bisik Presdir Cha yang membuat tangan Yi Yeon bergetar
mendengarnya.
Seung Jae menunggu didepan dan membuka pintu mobil
melihat Yi Yeon yan datang, tapi Yi Yeon malah berbelok berjalan kearah
lainnya. Yi Yeon memperingatkan agar tak mengikutinya.
Yi Yeon menaiki tangga yang berputar dan sampai di atap,
rumah milik Han Gi Tak. Matanya melihat ke arah samsak tinju dan bisa melihat
bayangan Gi Tak yang berlatih tinju, senyumanya pun terlihat di bibirnya dengan
mata berkaca-kaca.
Gi Tak lalu berbaring ditempat biasa makan bersama dengan
anak buahnya, Yi Yeon pun duduk disampingnya. Gi Tak bangun dan menatap Yi Yeon
yang duduk disampingnya. Yi Yeon mengaku datang ke
sini bukan karena tidak
punya tempat lain. Gi Tak hanya tertawa dan
keduanya saling menatap, tapi Yi Yeon sadar kalau itu hanya bayanganya saja.
Setelah itu masuk kedalam rumah melihat foto Gi Tak
dengan semua anak buahnya dan juga dari ia masih kecil sampai dewasa. Tawa Yi
Yeon kembali terlihat melihat semua foto Gi Tak dengan gaya lucu.
Ia melihat
deretan film yang dikoleksi Gi Tak melihat sebuah judul "GADIS
YANG AKU CINTAI", "AKU MENGINGATMU", "APAKAH ITU CINTA?” dan menemukan
sebuah kaset dengan label “SAAT MUSIM DINGIN TAHUN 1994,
YEON” Dan bertanya-tanya bagaimana kaset itu masih ada
dirumah Gi Tak
Flash Back
Yi Yeon yang masih sekolah berdiri didalam bus dan
merasakan sesuatu yang menyentuh bagian belakangnya, dengan wajah marah
langsung memberikan perlawan dengan meremas bokong pria yang ada disampinya. Gi
Tak kaget karena tiba-tiba tangan wanita meremas bokongnya.
“Apakah kau menyukainya?” ucap Yi Yeon benar-benar marah,
Semua penumpang melihat keduanya, Gi Tak binggung karena
Yi Yeon yang meremas bokongnya. Yi Yeon melihat ternyata sarung tinju yang
menyetuh bagian belakangnya, akhirnya ia melepaskan tanganya dengan wajah malu.
Bus pun berhenti di halte, Yi Yeon buru-buru turun karena
malu dan terlihat Gi Tak yang mengikutinya. Yi Yeon panik karena Gi Tak yang
terus mengikutinya. Gi Tak terus berjalan mengikuti Yi Yeon dari belakang,
akhirnya Yi Yeon berhenti dan membalikan badanya.
“Apa yang kau mau? Jika kau marah, kau juga boleh
mengambil milikku.” Teriak Yi Yeon menyodorkan
bokongnya agar Gi Tak membalasnya.
“Tidak, bukan itu.... Aku akan pergi ke sana.” Kata Gi Tak menunjuk tempat tujuanya.
Yi Yeon melihat plang nama “Arena Tinju” dua kali menahan
malu akhirnya ia memilih untuk buru-buru pergi. Gi Tak tersenyum melihat
tingkah Yi Yeon.
Yi Yeon mengajak Gi Tak untuk cheers dengan gelas wajah
gambar Gi Tak, lalu memakai ramen dengan wajah bahagia karena bisa menikmati
makan berMSG. Tapi setelah itu ia menangis sendirian sambil mengumpat dirinya
yang bodoh.
Didepan rumah, Hong Nan bisa mendengar tangisan Yi Yeon
dari dalam rumah dan memilih untuk pergi sambil menghapus air matanya, mengeluh
Yi Yeon adalah gadis malang tanpa memiliki teman.
Seung Jae ingin turun ketika melihat Hong Nan berjalan,
tapi Hong Nan mengangat tanganya seperti meminta Seung Jae tak perlu turun.
Seung Jae hanya menatap Hong Nan dari kaca spion berjalan meninggalkan rumah Gi
Tak.
Hae Joon berada dirumah meminta dibawakan pakaian, Ma Ya
duduk sambil menopang dagunya berkomentar melihat wajaha Hae Joon membuatnya merasa
gugup. Hong Nan datang langsung menarik Hae Joon dari bak air
panas sambil memeriksa keadaanya. Ma Ya makin terkasima melihat badan Hae Joon
kotak-kotak dan hanya mengunakan handuk.
“Gi Tak..... Apa kau yakin kau bisa
mendapatkan Yoo Hyuk?” ucap Hae Joon, Hong Nan pun
mengatakan tentu saja.
“Kau bisa mendapatkan Yoo Hyuk
dan... menghancurkan
Cha Jae Gook?” tanya Hae Joon
“Berhenti!!!! Aturan kedua Stasiun Bardo
menyatakan, "Balas dendam dilarang."” Ucap
Maya memperingatakan
“Ini bukan balas dendam!!!!” teriak Hae Joon dan Hong Nan
Ma Ya melangkah mundur lalu mengambil buku dari langit
agar keduanya bisa melihatnya. Hong Nan mengambil dan langsung membuangkan ke
dalam bak air panas, Ma Ya pun berteriak sedih sambil berusaha mengambil
bukunya. Hon Nan melepaskan otot
tanganya mengatakan siap untuk menghancurkan Yoo Hyuk.
“Aku akan membuat Cha Jae Gook
membayar semua... atas
hidupku yang dia hancurkan. Aku
akan buktikan kepada Da Hye. Ayo
kita dapatkan dia.” Kata Hae Joon penuh
semangat mengajak Hong Nan berjabat tangan.
“Baiklah..... Kita dapatkan mereka semua.” Ucap Hong Nan sambil berjabat tangan dan saling menatap
layaknya seorang pria, Ma Ya melihat keduanya setelah berhasil mengambil
bukunya yang sudah basah.
Yi Yeon melihat lemari penyimpanan hanya ada beberapa
botol soju, dengan wajah kesal ia membuka ikatan rambutnya dan
mengacak-ngacaknya. Lalu terdengar teriakan dari luar rumahnya “Apa?? Yi Yeon meninggalkan rumah?
Kapan?” Yi Yeon panik mendengar suara dari depan rumah.
“Idiot, kenapa kau mengatakannya
sekarang?” teriak Suk Chul dari depan rumah Gi
Tak, tiba-tiba lampu rumah mati, Suk Chul panik melihatnya.
“Maafkan aku. Aku memeriksa semua tempat yang
mungkin dia datangi.” Kata Seung Jae melapor. Suk
Chul menutupi rasa paniknya mengatakan kalau ia sudah mengerti dan meminta Selalu
berikan informasi baru untuknya.
Suk Chul masuk kedalam rumah yang gelap memeriksa stopkontak
tapi tak bisa berkerja lagi. Pelahan ia berjalan ke dalam rumah, bisa merasakan
ada bau parfum lalu menempel kertas penghusir hantu dan mengeluarkan kalung
salip dalam saku jaketnya.
“Apakah kau akan.. tinggal disini Seperti itu? Hei, keluarlah..... Biarkan aku... biarkan aku
melihat wajahmu, Kau tidak tahu kalau aku seorang mantan marinir, kan?.” Tantang Suk Chul dengan suara bergetar
Sosok seorang wanita keluar dari arah dapur, Suk Chul
langsung jatuh lemas melihat sosok wanita yang dianggapnya sebagai hantu. Si
wanita semakin mendekat dan mengatakan “ ini aku” Suk Chul sangat ketakutan dengan wajah
berkeringat.
Yi Yeon berusaha menyalakan lampu dengan kekuatan
tanganya, lalu mengeluh seharusnya Suk Chul menghubungi
tukang reparasi karena kabelnya
pasti longgar. Suk Chul terlihat masih ketakutan tersadar kalau wanita
yang dikira hantu adalah Yi Yeon lalu berusaha terlihat seperti pria bertanya
kapan Yi Yeon sampai dirumah Gi Tak.
Suk Chul meminum segelas air untuk menenangkanya dan tak
terpercaya Yi Yeon ternyata kabur ke rumah Gi Tak dalam pikiranya Yi Yeon punya
tempat lain untuk pergi. Yi Yeon tertawa karena masih
mengingat Suk Chul yang ketakutan lalu mencoba menahan tawanya.
“Aku akan mencoba untuk tidak
mengatakan apapun.” Kata Yi Yeon menahan
tawanya. Suk Chul memperingatkan agar Yi Yeon tak memberitahu siapapun.
“Dimana anak yang mengikutimu
terus, yang mengaku sebagai manajermu?” tanya Suk
Chul, Yi Yeon menembak itu Hong Nan dan bertanya balik kenapa Suk Chul
menanyakannya.
“Dia adalah orang yang ambisius dan bukan tipe orang yang puas hanya
dengan menjagamu.” Kata Suk Chul dengan nada
mengejek.
Hong Nan turun dengan high heels dan kemeja kebesaran
ditubuhnya, Hae Joon dengan gaya imutnya mengunakan masker bentuk panda dan
mengunakan bandanya. Keduanya mencoba berjalan layaknya model dan sangat seksi.
Hae Joon memukul pantatnya sementara Hong Nan memberikan
tembakanya dengan gaya mengoda. Keduanya lalu bertemu ditengah-tengah sambil
berputar-putar, lalu mendekatkan kepalanya dan saling menatap kedepan.
Setelah itu keduanya masuk ke sebuah ruangan, Hong Nan
sempat tersandung dan Hae Joon menolongnya agar tak jatuh. Mata mereka langsung
melonggo melihat model-model cantik dan seksi berjalan didepan mereka.
Mungkin
aku datang kembali sebagai seorang wanita... dengan tubuh yang spektakuler ini
untuk merayu Yoo Hyuk.” Bisik Hong Nan, Hae Joon
mengaku telinganya jadi basah karena Hong Nan berbicara muncrat. Hong Nan
berbisik meminta maaf lalu mengajak Hae Joon masuk kedalam ruang ganti.
Ma Ya berada dibelakang mereka masuk kedalam melihat
keduanya, merasa kalau
mereka berdua bekerja sama untuk menimbulkan
masalah dan sangat benci orang dengan
pendendam.
Lalu ia langsung menjerit bahagia melihat banyak perhiasan
di meja rias, memakai topi, gelang dan juga cincin, tak lupa dengan mengantik
sepatu yang lebih cocok. Ia juga mencium berbagai macam krim, dan juga lipstik.
Sepertinya semua barang-barang wanita melupakan misinya untuk mengawasi Hae
Joon dan Hong Nan.
Ballroom
Acara Fashion Show Maal Sunjin sedang dipersiapkan,
Manager Ma berteriak layaknya seperti bos agar menyusun Bunga-bunga, Kursi-kursi dan Airnya pada Sudut pandang yang benar. Lalu matanya terhenti melihat Ji Hoon yang
sedang berbicara dengan orang yang mengurus bagian lainnya.
“Beraninya kau menyamaiku? Mari kita lihat berapa lama kau
bertahan. Kau akan
jatuh dalam waktu singkat...” ucap Manager Ma dengan
wajah penuh dendam.
Da Hye sedang membawa botol air minum tiba-tiba langsung
memberikan pada Manager Ma. Manager Ma yang tak bisa menahanya sempat jatuh,
para pegawai berteriak membantu Manager Ma untuk berdiri. Manager Ma mengatakan
kalau ia baik-baik saja, pegawai yang melihat Da Hye merasa tak tahan dengan
tingkahnya.
“Shin Da Hye, aku tidak tahu kau
seperti itu. Apakah
kau memilih dia?” ucap Manager Ma lalu
meminta tolong pegawainya agar membawa botol minum dari tanganya.
Da Hye menemui Ji Hoon menanyakan apa yang terjadi, Ji
Hoon ingin menjelaskanya tapi Da Hye pikir tak perlu dikatakanya, karena
berpikir Tuan Baek yang melakukanya. Ji Hoon nampak binggung, Da Hye menunjuk
ke wajah Ji Hoon yang terluka.
Hae Joon dan Hong Nan lewat di samping panggung melihat
tangan Da Hye yang ingin menyentuh wajah Ji Hoon. Hong Nan mengumpat dan
berpikir harus menghajarnya, Hae Joon menahanya tak perlu melakukan sekarang
karena acara Fashion Show lebih penting sekarang lalu berjalan ke belakang
panggung.
Ji Hoon mengaku kalau
terluka saat bekerja di luar. Da Hye yakin
Ji Hoon itu menemui Tuan Baek. Ji Hoon berbohong kalau Amplop itu berisi voucher hadiah dan itu untuk ulang tahun ibunya. Da Hye yakin tidak mungkin karena pasti Tuan Baek telah
menukar uang tunai dengan cek.
“Jika dia mendapat paket yang
sama... Seperti
apa yang dia kirim, dia mungkin mengembalikan...”
ucap Da Hye yakin,
“Tolong!!!! Apa yang harus aku lakukan agar
kau percaya kepadaku? Karena
inilah aku mengatakan kalau kita harus berhenti.” Teriak
Ji Hoon, Da Hye terdiam dengan mata berkaca-kaca
KOLABORASI
FASHION SHOW DESAINER 2016
Dua buah Drone melayang-layang di atas panggung, Yoo Hyuk
lebih dulu keluar dari pangggung, dengan designer yang memberikan arahnya,
model lainnya pun berjalan diatas panggung untuk latihan. Sementara dibelakang
panggung terlihat Hong Nan yang menatap Hae Joon terdiam setelah melihat
kedekatan Da Hye dan Ji Hoon.
Hong Nan melihat sebuah bulu angsa jatuh didepanya. Ia menarik
nafas kaget melihat Ma Ya mengunakan sayap seperti bidadari berjalan diatas panggung. Maya menjerit
bahagia karena merasa tubuhnya bisa berjalan sendiri.
Diatas panggung, beberapa model sedang berpose tiba-tiba
terjatuh karena sayap Ma Ya yang tak terlihat menyenggol mereka. Si designer
binggung beberapa modelnya jatuh bahkan terjungkal dari panggung, padahal
mereka semua adalah model professional dan menyuruh semuanya kembali
berdiri tegak.
Ma Ya terus berjalan diatas panggung tanpa sadar sudah
membuat kekacauan. Lalu sang designer merasa geli sendiri, Ma Ya dengan sengaja
mengibas-ngibaskan sayapnya dan bulu-bulu mengenai bagian wajah si Designer.
Hong Nan sedang ada dibelakang panggung melihat Yoo Hyuk
berjalan ke bagian belakang panggung langsung memperlihatkan tubuhnya yang
mengoda. Yoo Hyuk terpesona dengan Hong Nan memberikan kedipan matanya. Hong
Nan memberikan senyuman centilnya tapi setelah Yoo Hyun berbalik langsung
memperlihatkan senyuman liciknya.
Hae Joon mengancingkan jasnya siap berjala diatas
panggung, matanya melihat ke arah Da Hye yang sedang menyiapkan meja. Ia berjalan
seperti layaknya model tapi tatapanya terus mengarah pada Da Hye yang akan
keluar ballroom.
Da Hye sempat melihat kearah belakang karena terikan
Designer yang memuji Hae Joon, dari belakang Hong Nan berjalan lalu berpose dan
berjalan mundur, tapi Hae Joon tetap diam dengan menatap Da Hye. Designer
meminta agar Hae Joon berbalik tapi Hae Joon tetap saja diam.
Hong Nan yang sudah hampir sampai ke belakang panggung,
melihat Hae Joon tetap diam dengan menatap Da Hye. Tiba-tiba baling-baling
Drone menyentuh ke lampu dan membuat percikan, semua pegawai wanita menjerit
ketakutan. Hae Joon pun jatuh lemas.
Tiba-tiba dalam pikiranya terlintas, sebelum meninggal
melihat kembang api seperti percikan yang dilihat lalu ia jatuh dengan melihat
sebuah burung yang melayang diatasnya. Dalam ingatanya itu bukan sebuah burung
tapi Drone yang mengambil saat festival kembang api.
Hong Nan menarik Hae Joon berdiri sambil menanyakan
keadaanya. Hae Joon mengatakan kalau itu bukan burung yang dilihatnya dan
melihat kearah Drone yang ada didepanya dan sangat yakin bahwa itu sebuah
kamera yang melayang diatasnya.
“Ada helicam yang merekam kembang
api. Kalau
begitu... Aku
mungkin juga terekam.” Ucap Hae Joon dengan
menatap Da Hye
Manager Ma naik keatas panggung dengan wajah khawatir
menanyakan keadaan Hae Joon.
Hae Joon tiba-tiba langsung berlari keluar ruanganya,
Hong Nan pun mengikutinya. Ji Hoon menatap Da Hye dari kejauhan dengan wajah
sedih, Manager Ma mengambil Drone yang terjatuh menurutnya itu sangat
berbahaya, lalu melihat ada bulu angsa yang menempel pada baling-baling drone.
Dibelakang panggung, Ma Ya tersenyum seperti bisa
memberikan signal tentang kematian Young Soo yang dianggap sebagai bunuh diri
dan menghilang ke belakang panggung.
Hong Nan dan Hae Joon berusaha turun mengunakan lift tapi
lift yang akan dinaiki penuh akhirnya Hae Joon berlari kearah lain. Hong Nan
berteriak sebenarnya apa yang dilakukan Hae Joon sekarang. Keduanya sudah
sampai dibagian elektronik.
Hae Joon melihat sebuah laptop dan mengetik keyword “kembang
api 25 januari” setelah menemukan video dan langsung memutarnya pada semua TV
pada display. Berita menanyakan [FESTIVAL
KEMBANG API INTERNASIONAL SEOUL 2016]
“Mungkin terdapat saat-saat
terakhir kehidupan Kim Young Soo di
dalamnya.” Kata Hae Joon
“Benar. Aku memiliki koneksi di
industri hiburan. Apa
yang kau tunggu sekarang? Pergilah ke studio.” Ucap Hong Nan
“Apa kau akan baik-baik saja
sendirian?” kata Hae Joon khawatir, Hong Nan pikir
tak perlu mengkhawatirnya, akhirnya Hae Joon pun berlari ke bagian studio
penyiaran.
Presdir Cha tak sengaja bertemu dengan Sek Wang yang
masuk kedalam lift. Sek Wan memberitahu Wanita
yang akan ditampilkan dalam peragaan busana bersama Lee Hae Joon ternyata adalah manajer
Song Yi Yeon. Presidar Cha mengejek cara kerja Sek
Wang itu lambat.
“Aku belum melaporkannya kepada
ketua.” Kata Sek Wang, Presdir Cha bertanya kenapa tak
memberitahu ayahnya.
“Ini adalah sejenis filter, Terutama jika itu tentangmu. Kau menjual mainanmu tanpa izin
ayahmu. Ini hanya
masalah waktu sebelum ketua... mengetahui
bahwa Sunjin Department Store sedang ditawarkan.” Jelas
Sek Wang
“Terdengar seperti... kau tahu dengan sangat baik bahwa
seseorang akan mengambil alih toko ini.” ejek
Presdir Cha
“Tentu saja.... Pemiliknya akan berganti..... Siapa pun itu, Hewan liar dan anjing rumahan. Aku akan senang melihat keduanya
berkelahi.” Komentar Sek Wang
Presdir Cha kesal Sek Wang menyombongkan
diri lagi dan tak ingin mendengarnya lagi karena
tak mua berubah menjadi kasar. Sek Wang tahu Hae Joon mengadakan
acara untuk mengambil department store kembali jadi
penasaran seperti apa acara yang akan dibuat Presdir Cha nanti. Pintu lift
terbuka, Sek Wang pun keluar dari dalam lift.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar