Hong Nan membawakan toppoki dan juga odeng di meja untuk
Yi Yeon, Young Chan dan juga Seung Jae. Semua terlihat sangat bahagia, Yi Yeon
tak percaya bisa makan di pinggiranjalan lalu menyuapi anaknya untuk
mencobanya. Young Chan langsung terlihat sangat menyukai makanan pinggir jalan
yang sangat enak.
“Kurasa kau menjadi gembira karena
hal-hal kecil.”ejek Hong Nan, Yi Yeon melirik sinis,
Hong Nan akhirnya mencoba tertawa untuk menganti suasana.
“Yi Yeon, kau melakukannya dengan
sangat baik hari ini.” kata Hong Nan lalu
menyuapinya toppoki agar makan yang banyak.
Yi Yeon menyuruh Hong Nan untuk berhenti menyuapinya
karena sudah terlalu banyak dan mengotori bibirnya, Hong Nan berganti dengan
menyuapi Seung Jae odeng walaupun wajah Seung Jae terlihat cemberut.
Didalam gudang
Da Hye sengaja melepaskan hak sepatu kananya dan
membuatnya sepatunya tanpa hak. Langkah kaki seorang pria mendekatinya, Ji Hoon
mendatangi Da Hye di gudang lalu terdengar suara sangat ramai karena pekerja
yang baru meninggalkan gudang dan menark Da Hye untuk bersembunyi.
Setelah semua pergi, Ji Hoon mendudukan Da Hye diatas
kardus dan meminta waktu satu menit saja. Da Hye melihat sepasang sepatu baru
dengan tali dibelakangnya, lalu Ji Hoon pun memasangkan sepatu baru di kakinya.
Hae Joon melihat Da Hye yang menerima sepatu dari Ji Hoon padahal ditanganya
sudah memegang hak sepatu yang tertinggal dilantai, akhirnya ia memilih untuk
meninggalkan gudang.
Da Hye melepaskan sepatu pemberiaan Ji Hoon dan memakai kembali
sepatu tanpa haknya, mengaku merasa hutang budi karena Ji Hoon sudah banyak
membantu ketika Young Soo meninggal menurutnya itu adalah
sebuah kesalahan dan meminta maaf apabila Ji
Hoon menerima sikapnya dengan cara yang salah lalu mengembalikan sepatu dengan
kotaknya. Ji Hoon terlihat hanya diam mendapatkan penolakan dari Da Hye.
Hae Joon mengumpat kesal di telp mengangap Da Hye seperti
Cinderella dan harus sepatu
hak tinggi, Hong Nan yang mendengar ceritanya
membalas kalau Ji Hoon itu kembali menjadi orang bodoh, Ji Hoon bertanya apa yang harus dilakukan sekarang. Hong
Nan melirik Yi Yeon yang sedang makan toppoki dengan Young Chan.
“Saat itu, 10 tahun yang lalu ketika Yi Yeon
lari dengan pria itu. Bagaimana
semuanya akan berubah jika aku punya keberanian? Aku merasa menyesal.” Cerita Hong Nan dengan nada sedih
“Hei.... Apakah kau akan kehilangan dia
demi pria lain dan meneteskan air mata darah?”
teriak Hong Nan menyadarkan Hae Joon untuk berjuang.
“Aku tidak akan kehilangan dia!!!” tegas Hae Joon
“Bersikaplah seperti laki-laki! Kau bahkan tidak di dalam tubuh
wanita.” Jerit Hong Nan kesal
Saat itu juga beberapa pegawai lewat dan langsung
membungkuknya, Hae Joon pun menyakinkan dirinya itu bukan Kim Young Soo lagi tapi Lee Hae Joon lalu kembali masuk ke dalam gudang.
Da Hye sedang berada didepan kardus menghitung stock
barang, Hae Joon memanggilnya, Da Hye bertanya-tanya kenapa Hae Joon ada di
gudang tapi berusaha tak mendengarnya. Hae Joon berjalan mendekati Da Hye memohon
agar mendengarkan yang dikatakanya. Da Hye berbicara dengan suara kecil kalau
ia akan mempersiapkan sayuran untuk
makan malam.
“Aku tidak akan menunggumu untuk
memberiku kesempatan.” Kata Hae Joon
“Tak perlu, Aku tidak akan memintamu
memberiku tumpangan pulang.” Balas Da Hye terus
menghitung stock barang, Hae Joon pun berdiri depan Da Hye memanggilnya.
“Aku ingin meminta tolong. Bisa
tolong tidak menggangguku?” ucap Da Hye
Hae Joon menarik Da Hye dan membuat posisi sedikit miring
mengatakan kalau memang keadaan seperti sekarang lebih baik tak perlu datang
kembali. Da Hye terdiam, keduanya saling berpandangan, tiba-tiba tangan Hae
Joon sedikit terlepas dan membuat pinggang Da Hye berbunyi. Hae Joon panik
akhirnya tangan Da Hye pun menarik rambut Hae Joon. Suasana romantis berubah
menjadi saling menjerit kesakitan. Didalam mall Sunjin pun terdengar suara
bunyi ambulance
Da Hye berjalan dengan memakai penyanggah pinggangnya
yang kesakitan, Hae Joon berjalan dibelakangnya terlihat bersalah, ketika Da Hye
menjerit kesakitan, Hae Joon berlari disampingnya memberikan lenganya agar Da
Hye memeganganya. Da Hye terlihat masih sangat kesal sambil mengaduh kesakitan.
Hae Joon berisik kalau keadaan itu sangat bagus, Da Hye mengumpat
kesal dan kembali berjalan. Hae Joon mengomel karena Da Hye berbicara kasar
padanya sekarang. Da Hye masuk kedalam rumah dan menutup pintunya, akhirnya Hae
Joon masuk ke rumah dan melihat sepatunya yang digunakan Da Hye tanpa hak,
senyuman terlihat karena Da Hye menolak pemberiaan dari Ji Hoon.
Hae Joon pergi ke atap sambil menelp Hong Nan kembali
menceritakan sudah melakukan apa yang di katakan kepada tapi hampir
mematahkan punggung istrinya. Hong Nan sudah
mengunakan baju training memberitahu kalau sebelumnya mengatakan bersikap
seperti seorang pria, bukan
mematahkan punggung istrinya.
“Apakah itu benar? Lalu Bagaimana sekarang?”
tanya Hae Joon panik
“Kau tidak punya waktu untuk
melakukannya langkah demi langkah. Apa
pun yang tidak bisa lakukan untuk dia sebelumnya, maka
kau bisa melakukan semuanya sekarang.” Kata Hong Nan
Pagi hari
Da Hye terbangun dengan hembusan angin yang masuk ke dalam
kamarnya, senyumanya terlihat saat bangun. Beberapa pelayan sudah menunggunya,
satu membawa minum, satu membawa jubah tidurnya dan memakaikanya. Da Hye menghirup
wangi kopi dicangkirnya,menurutnya walaupun itu hanya mimpi tapi terasa sangat
manis.
Ketika keluar dari kamar, beberapa pelayan sudah ada
didepanya membungkuk memberikan hormat layaknya seorang putri. Da Hye tersenyum
melihat ayahnya membaca koran sambil mengunakan jas, Han Na bahagia dengan
memeluk bonekanya, bahkan Kang Ja dipakaian baju anjing dan juga topi duduk
diatas sofa.
Hae Joon tersenyum sumringah didepan Da Hye, dan mimpi Da
Hye pun terlihat berantakan. Hae Joon langsung melambaikan tangan menyapanya
dengan melambaikan tangan. Da Hye pun sadar kalau memang semuanya nyata dan
bertanya apa yan sudah dilakukan Hae Joon padanya.
“Ini adalah hadiah untukmu. Mall akan tutup hari ini jadi kau bisa
beristirahat.” Kata Hae Joon lalu memanggil pelayan
dan yang lainya.
“Kalian membuat makanan dan kau
bisa membersihkan ruang tamu.” Kata Hae Joon pada
semua pelayan dan meminta barang-barang yang baru segera ditaruh ditempatnya.
Meja lampu baru semua dibuah baru oleh pelayan yang
dibawa Hae Joon, mengubah atap seperti layaknya kamar, bahkan kursi pijat juga
ditaruh di lantai atap. Hae Joon memperagakan kursi pijat untuk ayahnya apabila
nanti punggungnya terasa sakit. Tuan Kim terlihat senang karena bisa merasakan
pijatan gratis.
“Hei! aku tidak suka seseorang
memindahkan perabotan di dalam rumahku! Keluar kalian semua!” jerit Da Hye, Hae Joon hanya bisa tertunduk dengan
wajah cemberut.
Akhirnya semua pelayan pun keluar dari rumah Da Hye
dengan terburu-buru.
Hae Joon pun menyuruh Da Hye duduk dimeja makan, meminta
untuk beristirahat karena mereka bertiga akan mengurus
semuanya. Tuan Kim setuju akan memasakn jadi menantunya itu bisa
duduk diam saja. Hae Joon membuka panci membuat sup dan mencicipinya.
Da Hye melihat ketiganya sibuk masak sambil mengoyangkan
pinggulnya bersama-sama dan terlihat sangat kompak, senyuman terlihat bahagia.
Hae Joon merasa supnya masih hambar tapi Han Na merasa sudah asin jadi tak
perlu diberi garam. Da Hye melihat keakraban ketiga seperti sedih mengingatkaan
suaminya yang telah tiada.
Yi Yeon seperti sedang berjemur diatap, Seung Jae melipat
baju Young Chan yang sudah kering. Hong Nan menantangan Seung Jae untuk bermain
tinju bersamanya tapi Seung Jae tak mau menanggapinya dengan sibuk melipat
baju. Ponsel Hong Nan berdering, lalu meminta Seung Jae untuk melepaskan sarung
tinjunya.
Seung Jae melepaskan sarung tinju dan melemparnya begitu
saja. Hong Nan mengangkat telp sambil berteriak “sayang” Seung Jae dan Yi Yeon
melotot kaget karena Hong Nan memiliki pacar. Hong Nan terlihat kaget membahas
Hae Joon yang memasukan mayones di sup miso menurutnya itu tak bisa dibaut menjadi enak.
“Ini sudah tidak bisa
diselamatkan. Bahkan
jika Maya datang, dia tidak akan mampu untuk menyelamatkannya. Apakah membuat punggungnya sakit masih belum cukup? Apakah kau mencoba untuk membuat
seseorang kehilangan nafsu makannya?” sindir
Hong Nan yang membuat Seung Jae terus menguping
“Berhenti berbicara. Aku akan
mengatasinya dan segera ke
sana.” Kata Hong Nan
Saat akan pergi, Yi Yeo menyindir Hong Nan itu sudah gila
dengan pergi ke tempat itu memasak untuk
pria pecundang itu,
dengan tegas meminta agar Hong Nan tidak boleh terlibat
dengan keluarga Cha. Hong Nan menjelaskan bukan
itu maksudnya tapi datang hanya ingin menyelamatkan Hae Joon si idiot
itu yang tahu apa-apa tentang memasak dan sedang
bersikap setia. Yi Yeon tak percaya dengan ucapan Hong Nan jadi ingin melihat seperti apa Hae Joon
dengan matanya sendiri. Hong Nan panik melihat keduanya ingin ikut denganya.
Hae Joon binggung melihat Hong Nan datang dengan lengkap
bersama Yi Yeon, Seung Jae dan juga Young Chan. Tuan Kim dan keluarga melonggo
melihat tamu yang datang. Hong Nan menjaba tangan Tuan Kim menyapanya, Hae Joon
langsung menariknya agar tak lama-lama berjabat tangan.
“Ini adalah aktris yang terkenal,
Song Yi Yeon.” Ucap Hong Nan memperkenalkanya, Yi Yeon
melepaskan kacamata menyapanya. Tuan Kim dan keluarga membalas dengan
membungkuk.
“Ini bukan orang asing. Dia... seorang teman yang sudah seperti
keluarga.” Kata Hae Joon, Hong Nan pun menyakinkan
kalau mereka memang hanya berteman.
“Apakah aku sudah melakukannya
dengan benar, sayang ?” ucap Hong Nan sambil menepuk manja.
Semua melotot kaget termasuk juga, Hae Joon karena Hong
Nan membuat berpikir yang aneh-aneh. Hong Nan akhirnya memberikan sebuket
bunga, Hae Joon panik karena Da Hye tak suka bunga. Da Hye tersenyum sumringah
menerima bunga yang sangat cantik. Hong Nan pikir Hae Joon tak tahu apa-apa
tentang wanita lalu mengajak mereka mulai berkerja dengan pergi ke dapur. Hae
Joon tersenyum pada Yi Yeon, Seung Jae dan Young Chan tapi terlihat ketiganya
cemberut menatap Hae Joon.
Hong Nan mengeluarkan semua bahan dari kulkas dan
langsung memotongnya semua bahan-bahan. Semua melonggo melihat cara masak Hong
Nan sangat cepat dan rapih. Dimulai dari membuat telur gulung, lalu membuat
ikan panggang dan memberikan bumbu pada daging. Dengan mudah membuat jacpae,
memasuka ikan ke dalam panggangang dengan semua bumbu.
Da Hye memuji Hong Nan yang masak sangat cepat, Hong Nan
mengaku sebagai chef, lalu Hae Joon memberikan kode agar tak membuka jati
dirinya. Hong Nan mengubah kalau ia keturunan chef sambil menepuk pundak Hae
Joon.
“Ngomong-ngomong, kenapa kau tinggal di sini?” tanya Yi Yeon penasaran, Hae Joon ingin menjelaskan tapi Da Hye lebih dulu
menyelanya.
“Dia seorang kreditur dan khawatir bahwa aku akan menjual
rumahnya dan lari.” Cerita Da Hye.
“Keluarga Cha yang terkenal sangat
terobsesi” kata Yi Yeon
“Bukan seperti itu, aku
mengenal orang ini dengan sangat baik. Dia sangat ramah.” Ucapan Hong Nan berusaha membela Hae Joon.
Diruang tengah, Seung Ja sedang main seperti catur dengan
Tuan Kim tapi kupingnya mendengarkan pembicaraan Hong Na yang mebanggakan Hae
Joon. Tuan Kim sampai menegurnya tidak boleh mengambil poin caturnya kembali.
Hong Nan ingin menceritakan kelebihan dari Hae Joon tapi
terlihat kebinggungan akhirnya ia menarik Hae Joon untuk berdiri. Lalu
memperlihatkan wajah Hae Joon yang tampan, dengan tubuh yang tinggi memiliki
bentuk tubuh yang bagus dan perut yang sixpack.
Seung Jae terus mendengar Hong Nan yang membanggakan Hae
Joon, Tuan Kim ikut mendengar ikut tersenyum. Hong Nan pun menceritakan yang
paling penting dan sangat
menakjubkan. Hae Joon langsung menutup mulut Hong Nan
karena tahu tujuanya, Da Hye dan Yi Yeon hanya bisa diam dan pura-pura tak
mengerti.
Han Na sedang mengajarkan nama-nama Burung dalam komputernya, mulai dari angsa, ibis, merpati, angsa liar, burung pelatuk, lalu terlihat nama folder Bulbul bertelinga coklat.
Sementara di meja makan, Hong Nan sedang mengaduk jacpae
dengan sarung tangan ketika Hae Joon ingin mencoba dengan membuka lebar mulutnya,
tangan Hong Nan menyuapi Yi Yeon sampai semua tanganya masuk ke dalam mulut.
Hae Joon mengeluh kalau mereka itu sedang membuat film romantis.
Terdengar suara dari kamar Han Na yang memanggil ibunya, bertanya
apa nama burung "Bulbul
bertelinga coklat" Hae Joon dan Hong Nan
langsung melotot kaget,. Hong Nan sedang ada dikamar mandi, Seung Jae yang ada
diruang tengah mendengar ucapan Tuan Kim kalau itu Burung Bulbul adalah teman
yang sangat baik burung gereja. Tangan Seung Jae
bergetar mendengarnya.
Hae Joon dan Hong Nan langsung berlari keruangan komputer
dan membawa dua anak kecil keluar dari ruangan. Hong Nan langsung duduk didepan
komputer dengan wajah sumringa, Hae Joon berusaha untuk melarangnya tapi Hong
Nan tetap ingin membaginya setelah itu baru dihapus.
“Tidak boleh.. Ini adalah masalah kehormatan.” Jerit Hae Joon, Hong Nan tak peduli dan langsung
menontonya lebih dulu isi foldernya.
Keduanya langsung melotot, Hae Joon menarik kursi yang
duduki Hong Nan agar bisa menghapusnya. Tapi Hong Nan tak mau kalah bisa
mendorongnya kembali lalu menontonya. Keduanya saling tarik menarik dialam
kamar.
Da Hye baru keluar dari kamar mandi dan ingin masuk
kedalam ruang kerja suaminya, Seung Jae melihatnya dan langsung menaruh poinya
secara asal tapi Tuan Kim melihat gerakan Seung Jae sangat bagus. Ketika Da Hye
akan membuka pintu, Seung Jae dan Yi Yeon langsung menghalanginya. Da Hye
binggung yang dilakukan keduanya.
Yi Yeon mengajak Da Hye untuk minum bersama, Seung Jae
langsung melarangnya karena Yi Yeon tak boleh mabuk. Yi Yeon menepuk Seung Jae
kalau itu hanya trik saja, Da Hye mendengar ada suara aneh dalam ruangan. Yi
Yeon langsung membuat suara mendesah dengan mengucapkan kata “roxy”Seung Jae
juga mengeluarkan suara seperti kegerahan setelah berolahraga.
Rambut Hae Joon sudah acak-acakan berusaha meraih mouse
untuk menghapus folder, Hong Nan memegang tanganya dengan nada merayu layaknya
perempuan meminta agar Hae Joon tak melakukanya untuk menghapusnya. Hae Joon
menanyakan alasanya, Hong Nan dengan berbisik manja meminta agar membagikan
padanya. Hae Joon berusaha menjauh agar
tak tergoda dengan rayuan Hong Na dan mengaku sudah memiliki seseorang yang
disukainya.
Di depan pintu kamar
Yi Yeon berusaha untuk mengalihkan Hong Nan dengan
menawarkan diri untuk menjadi temanya. Da Hye terlihat binggung, Yi Yeon merasa
Da Hye itu pasti tak punya teman, jadi meminta agar mereka bisa berteman baik.
Da Hye pun menerimanya dengan senyuman bahagia.
Sementara didalam kamar, Hong Nan mencengkram baju Hae
Joon agar membagi file itu padanya dan menurutnya tak akan sulit. Tangan Hae
Joon tak sengaja menekan mouse yang terjatuh akhirnya folder pun terhapus. Hong
Nan berteriak dan duduk lemas memberitahu kalau video itu sesuatu yang
dibutuhkanya sekarang karena mulai merasa binggung dengan identitasnya, dengan
tubuh wanita tapi jiwanya laki-laki.
Hae Joon berjanji akan mencari video yang berbeda jadi
memintanya agar tak menangis. Hong Nan menyangkal tak menangis dan langsung
menyadarkan kepalanya. Da Hye membuka pintu dan melihat keduanya terlihat
sangat mesra. Hae Joon langsung mendorong Hong Nan, Da Hye dan Seung Jae
terlihat kesal dan pergi. Yi Yeon tak sengaja melihat foto Young Soo seperti
mengenal pria yang ada di foto.
Didalam kamar Han Na
Han Na memakai balok angka dengan membuat penjumlahan,
Young Chan walaupun masih terlihat kecil sudah bisa menghitung penjumlahan. Yi
Yeon dan Han Na bertepuk tangan bahkan Yi Yeon juga mengusap kepala Han Na yang
bisa langsung akrab dengan anaknya.
“Dia sangat imut dan Aku selalu ingin punya adik
seperti dia.” Cerita Han Na, Da Hye akan masuk kamar terhenti mendengar
ucapan anaknya.
“Ayahku mengatakan dia tidak mau
punya anak lagi. Dia
tidak ingin membagi cintanya dariku dan ia hanya
membutuhkanku.” Cerita Han Na tentang ayahnya. Da Hye hanya
tetap mendengarnya.
“Kalau begitu kau bisa menjadi kakak
dari Young Chan.” Kata Yi Yeon lalu bertanya
pada Young Chan apakah ia bahagia, Young Chan tersenyum bahagia mau menganggap
Yi Yeon seperti kakaknya. Da Hye dengan senyuman mengajak semuanya makan siang
bersama.
Makanan dimeja sangat lengkap, Hae Joon tersenyum melihat
istrinya yang bahagia menaruh makanan disendok
anaknya. Sementara Hong Nan dan juga Seung Jae melihat Yi Yeon memangku
Young Chan sambil menyuapinya dengan wajah bahagia.
Hae Joon dan Hong Nan sama-sama saling menatap seperti
ingin memberikan keyakinan kalau semua sudah bahagia. Han Na memberikan makanan ke mangkuk Hae Joon untuk
memakanya. Hae Joon melihat ada sayuran wortel yang tak disukainya, untuk
membahagiakan anaknya makanan dengan lahap wortel yang tak disukainya.
Lalu ia membalas dengan memberikan pancake pada anaknya,
tatapan mengarah pada Da Hye dan saling memberikan senyuman. Hae Joon lalu
memberikan makanan juga pada Tuan Kim, lalu Tuan Kim memberikan daging ikan
pada cucunya agar tumbuh dengan besar. Seung Jae menatap keluarga didepanya
terlihat sedih karena sudah tak memiliki keluarga.
Hong Nan menatap Seung Jae dan keduanya tiba-tiba saling menatap
dan Seung Jae langsung mengambil sumpitnya. Tuan Kim menaruh telur gulung
dimangkuk Seung Jae, menyuruhnya makan karena masih dimasa pertumbuhan. Hong
Nan mengejek kalau nanti Seung Jae tambah tinggi akan menembus atap rumah.
Semua tertawa bahagia mendengarnya, Tuan Kim menanggapi kalau nanti Seung Jae
dengan mudah menganggi lampu.
Da Hye dan Yi Yeon minum teh bersama diruang tengah, Yi
Yeon menanyakan apakah suami Da Hye itu bekerja
di Sunjin Department Store. Da Hye membenarkan. Yi
Yeon menceritakan Young Soo itu adalah satu-satunya orang yang
memperlakukannya sama, entah dirinya seorang artis ataupun janji
“Ada satu orang lainnya yaitu Lee Hae Joon.” Cerita Yi Yeon mengarahkan pandangan ke arah luar,
Hae Joon mengendong Han Na dipundaknya dengan memotong
ranting daun yang kering. Da Hye tersenyum melihatnya, Hae Joon melirik kearah
jendela dan memberikan senyumanya serta kedipan mata. Da Hye berpura-pura
menunduk tak melihatnya.
Yi Yeon pamit pulang ditengah jalan sebelum menunju mobil
yang diparkir, lalu memeluk Da Hye mengatakan kalau ia bersungguh-sungguh agar
mereka bisa menjadi teman. Da Hye pun dengan senang hati menerima Yi Yeon untuk
datang lagi kerumahnya.
Hae Joon ingin memeluknya dan akan bertemu lagi nanti,
Hae Joon langsung menariknya tak ingin istrinya dipeluk pria lain. Yi Yeon pun
pamit pergi dengan senyumanya. Seung Jae yang mengendong Young Chan berjalan
meninggalkan Hae Joon dan juga Da Hye.
Tiba-tiba Hae Joon melepaskan jaket dan memakaikan pada
Da Hye. Da Hye pikir mereka harus segera pulang jatuh tak membutuhkan jaket
itu. Hae Joon mengajak Da Hye untuk minum tak perlu memikirkan anak dan
mertuanya karena keduanya pasti akan tertidur setelah menyentuh bantal,
lagipula ia tak ingin minum sendri. Da Hye pun meminta agar ia sendiri yang
memilih tempatnya, Hae Joon langsung setuju.
Ketika berjalan ke parkiran mobil, Yi Yeon berkomentar
Hae Joon itu orang yang baik. Hong Nan pun dengan bangga merasa kalau memang
Hae Joon itu orang baik seperti yang diceritakan. Seung Jae mendengar dengarn wajah cemberut. Yi Yeon
tiba-tiba merasa tidak seperti itu, Hong Nan bertanya apa maksud ucapanya.
“Jangan terlibat dengan Sunjin. Aku tidak bisa melihatmu terlibat
dengan Sunjin...” ucap Yi Yeon, Hong Nan
langsung tertawa mendengarnya.
“Kau bilang aku Dengan Hae Joon? Itu Tidak
akan pernah.” Tegas Hong Nan, Yi Yeon lalu bertanya
siapa yang disukai Hae Joon lalu menebak itu adalah Da Hye.
“Yang sebenarnya adalah, dia dan mendiang suami Da Hye... adalah sangat dekat.” Cerita Hong Nan, Yi Yeon pikir itu seperti cerita "My
Mother and Her Guest".
Da Hye dengan pakaian hanboknya membawakan meja penuh
dengan makanan keruang tengah. Hae Joon dengan rambut klimiks dan kacamata
sudah memangku Han Na, keduanya sama-sama mengambil telur rebus diatas piring.
“Ahjussi, Apa kau
juga suka telur rebus” ucap Han Na lalu membuat bentuk bulan di pipinya
Keduanya langsung menyuapi telur rebus bulat-bulat ke
dalam mulut. Hae Joon melirik dengan tatapan mengoda, Da Hye tersipu malu dan
memilih untuk tertunduk.
Yi Yeon membuat pipinya seperti telur rebus dengan gaya
imut mengatakan "aku
juga suka telur rebus." Hong Nan pun
membalasnya dengan suara mengoda "Sudah cukup lama...Sejak
aku memegangmu." Sambil memeluk Yi Yeon.
Seung Jae melihat akting keduanya yang berlebihan, Yi
Yeon mengaku kalau tulang rusuknya itu akan patah, Hong Nan langsung memeluknya
berjalan sambil dengan wajah mengoda. Seung Jae hanya bisa mengeleng-ngeleng
dua wanita yang mulai mengila dimalam hari.
Hae Joon dan Da Hye makan di tenda pinggir jalan, Hae
Joon memberitahu tulang rawan babi ditempat itu sangat
enak. Da Hye
mengatakan tidak suka daging babi. Hae Joon tahu Da Hye itu suka usus babi, Da Hye mengaku
itu karena suaminya menyukai makanan itu dan meminta dibawakan tulang ayam. Hae
Joon terdiam karena ternyata tak begitu mengenal istrinya. Akhirnya ia menuangkan soju ke dalam gelas, Da
Hye meminumnya perlahan dan bergantian dengan Hae Joon yang langsung minum
sekali teguk.
“Apakah kau tidak akan menemui
keluargamu?” tanya Da Hye
“Ibuku meninggal saat aku masih
sangat muda, dan aku memiliki ayah, tapi
aku tidak bisa memanggilnya seperti itu.” Cerita Hae
Joon
“Apa ada Orang yang kau cintai?” tanya Da Hye
“Aku punya satu. Selama 10 tahun, kupikir kami
pasangan yang baik, tapi
dia tidak merasakan hal yang sama. Dia
berkata kalau semua yang aku tahu adalah kebohongan. Lalu apa jadinya cintaku itu ?”
cerita Hae Joon
“Dia
hanya cocok denganmu secara sepihak. Kalau sampai 10 tahun, pasti sulit.” Ungkap Da Hye sambil meminum kembali sojunya.
“Kau juga berbeda dari apa yang
kudengar.” Komentar Hae Joon, Da Hye bertanya apa
yang dikatakan suaminya tentang dirinya.
“Bahwa kau tidak bisa minum sama
sekali.” Kata Hae Joon yang mengenal istrinya selama 10 tahu
“Bukan berarti aku tidak bisa tapi Aku memilih untuk tidak minum. Aku minum tiga cangkir saat aku
tidak bisa tidur.” Akui Da Hye, Hae Joon
benar-benar tak menyangka kalau istrinya benar-benar berbeda dimatanya
sekarang.
Hong Nan kembali mengajak Seung Jae berlatih tinju, tapi
pikiran Seung Jae melayan mengingat saat Hong Nan berada dipelukan Hae Joon.
Mata Seung Jae berubah marah dan akhirnya mencoba memalas dengan memukulnya apabila Hong Nan mulai memberikan
tinjuan. Hong Nan menjerit kesakitan dibagian kepalanya.
Seung Jae beberapa kali bisa membalas pukulan sebagia
tanda kalau ia sangat mara dan Hong Nan terus saja menjerit kesakitan tak bisa
membalasnya. Dari jendela Yi Yeon tersenyum melihat Seung Jae yang bercanda
dengan memiting Hong Nan.
Young Chan menerbangkan beberapa pesawat diatas tempat
tidur, akhirnya ia memaikan sendiri dengan berjalan ke ruang tengah dan tak
sengaja masuk ke bagian belakang rak buku. Sambil membungkuk mencari di kolong
rak dan menemukan sebuah foto Gi Tak masih remaja dengan seorang anak kecil
disampingnya.
Da Hye pikir dari yang diceritakan suaminya itu pada Hae
Joon, tak akan binggung sampai mereka bisa tinggal hidup menetap. Menurutnya
Hae Joon akan baik dengan mereka karena itu tapi tetap saja keluarganya itu
punya kehidupan sendiri.
“Semuanya terserah kami... dan hidup tanpa Young Soo.” Ucap Da Hye
“Siapa yang akan mengisi
kekosongan itu?” tanya Hae Joon, Da Hye pikir
bukan itu masalahnya sekarang.
“Apakah aku tidak boleh
melakukannya? Apakah
aku tidak boleh... menyukaimu?” tanya Hae Joon tak ingin mengulur waktu lagi.
Di pulau tak berpenghuni
Hae Joon berlari ke pantai memajat karang dan akhirnya
menemukan sebatang pohon yang hanyut di bibir pantai. Dengan sekuat tenaga
mengosokan kayu agar mengeluarkan api, tapi yan terjadi tanganya malah kesakitan.
Waktu berganti semalam, sampai akhirnya Hae Joon bisa membuat api dihari
berikutnya.
Dengan wajah bahagia berteriak bisa membuat api dengan
mengosokan batang pohon, Ahjussi yang sedari tadi santai mengeluarkan korek
yang disimpanya. Hae Joon duduk lemas karena ternyata Ahjussi memiliki korek
padahal ia sudah berusaha membuat api dalam
waktu satu malam.
bersambung ke episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Best cite nih
BalasHapusThank you ya, Kaak :)
BalasHapussuka bgt sm scene seung jae dan hong nan udh mulai cemburu😊
BalasHapusKasian suami ku terdampar,,,, haduh kpn kembali ya, sampe bulukn bgtu
BalasHapusDrama ini aslinya konfliknya banyak, ad sedihnya juga dan si cha jae guk sama si na suk chul kan aslinya jg lumayan jahat, tp krn banyak scene komedi nya, jd sdh tertanam di kepala klo drama ini 'lucu', jd lebih menonjol ke lucunya. Tp ngga tau sih klo ada twist nya ntr. Bau baunya si bakal gt..hhehe tp seru nontonnya
BalasHapusAda yang tau nga nama pemeran young chan yang jd anak nya song yi yeon? kyny muka nya familiar, pnh liat di drama laen
BalasHapusaku juga penasaran siapa namanya... itu kalo gak salah si young chan pernah maen di pride and prejudice sama tae hwan juga deh
Hapus