PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 10 Oktober 2015

Sinopsis She Was Pretty Episode 8 Part 1

Shin Hyuk menghela nafas setelah melihat Ha Ri yang mencium Sung Joon, Hye Jin kesal dengan cara meminta maaf kakaknya, dan penasaran apa yang dilihatnya sedari tadi. Ketika Hye Jin ingin berbalik, Shin Hyuk langsung memeluknya dari belakang.
Hye Jin sempat kaget tapi setelah itu menyuruh Shin Hyuk melepaskan karena gerah. Lalu mencoba untuk melihat lagi kebelekang. Shin Hyuk menariknya mengatakan ada sesuatu yang menjijikan yaitu orang yang sedang pipis sembarangan dan matanya bisa sakit, lalu menariknya untuk pergi. Hye Jin ngedumel karena menurutnya tak mungkin mau melihatnya walaupun Shin Hyuk menyuruhnya. 

Setelah mencium Sung Joon, Ha Ri mengutarkan keinginanya untuk menjadi kekasihnya bukan sekedar teman masa kecil, jadi ingin mendengar sendiri perasaan dan jawabanya. Sung Joon terdiam dan sedikit melirik kearah ata seperti binggung dengan perasaanya sendiri. Ha Ri berpikir jawaban dari Sung Joon itu menolaknya.
“Karena kau tak menjawabku...Pasti kau menolak.” ucap Ha Ri sedih, Sung Joon menatap Ha Ri dan langsung menariknya pergi. 

Hye Jin masih mengumpat karena berpikir adik Shin Hyuk itu manusia tapi ternyata hanya seorang anjing, lalu memerintahkan Shin Hyuk untuk tak mengikutinya. Shin Hyuk masih terdiam lalu memanggilnya,
“Teman yang tinggal bersama denganmu...Apa dia yang kau maksud belahan jiwa?” tanya Shin Hyuk
“Kenapa tiba-tiba menanyakan Ha Ri?” ucap Hye Jin binggung, Shin Hyuk pun mengajak Hye Jin bicara sambil duduk di teras toko.
“Saat aku mengantarmu pulang pas mabuk, kau memberitahuku sesuatu. Kalian pasti dekat, sampai kau menganggapnya belahan jiwa.” cerita Shin Hyuk penasaran.
“Kami lebih dari sekedar dekat. Ibu kami bersahabat, jadi kami kenal sejak lahir.Teman sejak lahir, bisa dibilang  begitu. Hal terbaik yang pernah kulakukan adalah jadi temannya Ha Ri. Sebagai manusia pasti ada perasaan iri saat orang lain bahagia. Tapi ada seseorang yang ikut bahagia saat aku bahagia, bagaikan ibuku sendiri” cerita Hye Jin

Shin Hyuk terdiam mendengarnya, Hye Jin dengan bangga memberitahu bahwa Ha Ri cantik dan memperlihatkan foto Ha Ri yang ada di ponselnya. Shin Hyuk melihat beberapa foto Ha Ri seperti model dan foto mereka berdua. Hye Jin membanggakan Ha Ri yang tubuhnya seperti barbie,dan sangat yakin Shin Hyuk itu tertarik padanya. Shin Hyuk menatap foto dalam ponsel, Hye Jin langsung mengambilnya dan mengejek Shin Hyuk jangan bermimpi untuk mendapatkan temanya.
“Bagiku Jackson ratusan kali lebih cantik.” ungkap Shin Hyuk
“Orang ini, bercandamu tidak lucu, sudahlah.... Pergi sana.” usir Hye Jin kesal.
Shin Hyuk memanggil Hye Jin seperti ingin membicarakan tentang Ha Ri sebenarnya tapi terasa berat, akhirnya pamit pulang dan berpesan untuk memimpikanya. Hye Jin melirik sinis karena berpikir Shin Hyuk itu tertarik pada Ha Ri dan menyesal menunjukan foto temanya itu pada Shin Hyuk. 

Sung Joon pergi ke sebuah tempat, Ha Ri binggun melihat Sung Joon yang meraba-raba bagian dinding yang berlumut. Sung Joon yakin ada disekitar situ.
Flash Back
Sung Joon mengambar dinding sekolah, Hye Jin yang binggung melihat apa dilakukan temanya itu. Sung Joon menceritakan ketika mereka SMP mungkin tak akan bisa kemari lagi jadi mereka harus membuat tanda, terlihat gambar foto Hye Jin dengan rambut panjang dan Sung Joon dengan rambut kriting dan kacamata.
“Gambar Apa itu? Apa Itu gambar kita?” tanya Hye Jin
“Ya benar.... Ayo kita lihat kemari saat kelulusan SMP.” ajak Sung Joon, Hye Jin tersenyum mengangguk, lalu terdengar teriakan penjaga yang melihat mereka mengambar ditembok. Keduanya bergandengan kabur dari kejaran penjaga. 

Sung Joon mencari-cari gambar tersebut, begitu menemukanya wajahnya sangat senang bisa menemukan gambar waktu masih SD. Lalu bertanya apakah temanya itu masih ingat padahal sebelumnya tak yakin masih ada ternyata gambar itu belum hilang.
Hye Jin, kau tahu, dulu...” ucap Sung Joon dan langsung dipotong Ha Ri yang terlihat sangat gugup, karena tak punya kenangan apapun dengan Sung Joon
“Yang Dulu... Tak usah membicarakannya. Jangan bicarakan masa lalu, kita bicara masa kini saja. Mengenang masa lalu  dan khawatir akan masa depan. Bukanlah gayaku. Saat ini lebih penting bagiku.” ungkap Ha Ri

Sung Joon terdiam lalu kembali mengambar dinding dengan spidol, Ha Ri terlihat binggung melihat Sung Joon yang asik mengambar. Sung Joon mengambar gambar dirinya dan Hye Jin ( Ha Ri) dengan rambut pendeknya.
“Baiklah. Tak usah membicarakan masa lalu lagi. Kita bicarakan saat ini saja dan tentang kita” ucap Sung Joon, Ha Ri mengeluarkan lipstiknya lalu mengambar love diluar gambar yang dibuat Sung Joon. Seperti berharap cinta itu tak akan berubah. 


Se Yong tiba-tiba mengetuk jendela mobil Ha Ri yang melamun didalam mobilnya. Ia mengomel karena Ha RI tak mau bertemu dan ponselnya tak diangkat. Ha Ri sempat memalingkan wajah malas lalu mengatakan bahwa artinya mereka sudah selesai. Se Yong tak terima ingin tahu siapa “bajingan” yang membuat Ha Ri berubah
“Siapa yang kau panggil “bajingan” ? Orang itu tak pantas kau panggil “bajingan”. Sekali lagi kau bilang begitu, kuhajar kau!!!”  ancam Ha Ri benar-benar marah.

Ketika akan masuk ke gang rumah, Ha Ri kaget melihat Hye Jin yang ada disana. Hye Jin malah tersenyum bahagia mengetahui Ha Ri itu menyukai seseorang. Ha Ri ingin menjelaskan tapi Hye Jin memeluknya dan mengucapkan selamat karena temanya berhasil menyukai seseorang. 

Keduanya duduk di ayunan, Hye Jin mengingat dulu Ha Ri pernah bilang, dibandingkan ibu yang meninggalkannya, pria itu lebih buruk. Karena itulah temanya itu enggan untuk jatuh cinta dan kata-katanya itu tersangkut sekarang.
“Pria seperti apa yang bisa membuatmu jatuh cinta padanya? Aku harus memberinya hadiah. Seperti apa dia?Aku penasaran!!!” ungkap Hye Jin, Ha Ri hanya terdiam, tak berani mengakui bahwa pria itu adalah Sung Joon.
“Aigoo, tak perlu malu. Kau pasti mengkhawatirkan pria itu... hari seperti ini harus dirayakan.” ucap Hye Jin lalu dengan penuh semangat akan membeli bir dan meminta untuk menunggunya. Ha Ri menatap sedih temanya karena sudah berbohong dengan diam-diam mencintai cinta pertama Hye Jin.

“Ha Ri... Aku... akan mendukung cintamu. Aku sepenuh hati mendukungmu!” teriak Hye Jin dengan memegang dadanya berjanji sebelum pergi membeli bir. Ha Ri menatap sedih temanya yang sangat baik tapi malah mengkhianatinya.
“Maaf Hye Jin....Dua bulan saja... Aku hanya akan bersamanyaselama dua bulan. Nanti, akan kuceritakan semuanya.” gumam Ha Ri menatap sedih Hye Jin yang berjalan pergi. 


Sung Joon pulang kerumah, tiba-tiba Shin Hyuk sudah ada didalam dress roomnya menyapanya yang baru pulang. Sung joon langsung terlonjak kaget sampai terjatuh ke tempat tidurnya, lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Shin Hyuk di kamarnya sekarang.
“Baju bagusmu banyak sekali!!! Beri aku satu saja” kata Shin Hyuk meminta, Sung Joon menanyakan alasan Shin Hyuk datang lagi kerumahnya.
“Aku ada disekitar sini lalu ingat celana dalam yang kucuci disini, jadi Aku mau ambil celana dalam.” ucap Shin Hyuk mencari-cari dilemari.
“Setiap melihatku, omonganmu selalu ceana dalam! Ayo Cepat kembalikan card key-ku” ucap Sung Joon mendekati Shin Hyuk yang sibuk mencari.

Shin Hyuk membahas Sung Joon yang pulang telat dan mendengar gossip atasanya itu sudah memilik pacar yang cantik. Sung Joon menyindir menurutnya mereka tak cukup dekat untuk membahas itu. Shin Hyuk bertanya seberapa banyak Sung Joon tahu tentang pacarnya. Sung Joon binggung dengan pertanyaannya.
“Didunia ini banyak yang tak sesuai penampakannya.” ungkap Shin Hyuk, Sung Joon makin tak mengerti dengan maksud ucapan Shin Hyuk
“Ada yang ingin kukatakan tapi aku tahan. Dan Aku tak bisa memutuskan berhak mengatakannya atau tidak, jadi Aku pulang saja, good night!!!” ucap Shin Hyuk lalu memperlihatkan apel ditanganya meminta izin untuk meminta dan pamit pergi. Sung Joon menghela nafas melihat Shin Hyuk yang bersikap konyol, Shin Hyuk yang keluar dari kamar seperti memikirkan sesuatu tentang Ha Ri dan Sung Joon.


Sung Joon sedang memilih kemeja untuk ke kantor sambil menelp Hye Jin ( Ha Ri) bertanya apakah tidurnya nyenyak dan mengajakn untuk bertemu sepulang kerja. Ha Ri sambil mengoles bibirnya dengan lipstik, memberitahu ada film yang ingin ditonton dan hari ini adalah hari terakhir tayang.
Hye Jin tiba-tiba masuk kamar berteriak memberitahu sudah saatnya sarapan. Ha Ri kaget melihat temanya masuk kamar. Hye Jin berbisik menanyakan siapa yang menelp temanya pagi-pagi, lalu mengoda bahwa itu adalah pria yang akhirnya berhasil membuat temanya jatuh cinta. Sung Joon yang ada diseberang telp memanggil Hye Jin ( Ha Ri) yang tiba-tiba terdiam.
“Selamat untuk kalian berdua! Ayo kita ketemuan lain kali.” teriak Hye Jin.
Ha Ri makin panik, Sung Joon binggung bertanya apa yang dikatakan Hye Jin ( Ha Ri), Ha Ri langsung menutup telpnya takut kebohongan terbongkar.
“Kenapa sampai kaget begitu? Apa yang kalian bicarakan? Ahhh Ketahuan....  Baiklah, aku akan keluar supaya kalian bisa berbisik.” goda Hye Jin lalu keluar kamar sambil bernyanyi tentang jatuh cinta, sementar Ha Ri menatap sedih temanya karena kembali berbohong. 

Hye Jin menganti air bawang bombanya, sambil berteriak gembira karena bawang bombay yang tadinya berukuran kecil sekarang tumbuh sangat besar, tapi berubah sedih melihat sepatu dibagian depannya sudah terbuka lebar.
Di depan papan semua orang terlihat binggung memilih A atau B, Shin Hyuk melihat dua proposal itu bagus dan sulit memilihnya. Nyonya Kim datang dengan sapaan italianya, lalu akan bertanya apa semau karyawan dan mereka harus menjawab dengan hitungan setengah detik.
“Ini adalah restoran Cina. Dan kalian harus pesan. Jjajangmyeon atau Jjampong?” ucap Nyonya Kim, semua dengan cepat memilih anatar keduanya dan Nyonya Kim tak memilih dengan alasan sedang diet.
“Lihat kedepan. Wow... Ada dua proposal. A atau B, jawab!” perintah Nyonya Kim
Hye Jin, Shin Hyuk, Joo Young, Joon Woo memilih B, sementara Poong Hoo, Ah Reum memilih A. Nyonya Kim langsung menegaskan mereka akan memilih proposal yang B atas dari pilihan cepat semua karyawannya.
“Saat hati bilang O tapi kita ingin bilang X, sedangkan ,saat hati bilang X tapi kita ingin bilang O, kita jadi ragu. So Why ? Karena kita tak tahu hati kita. Saat seperti ini, yang keluar dari mulut tanpa berpikir, itulah keinginan kalian. Understand, okay?” jelas Nyonya Kim lalu pamit pergi dengan bahasa italianya 

Shin Hyuk mengambil tas belanjaan dari tangan Hye Jin karena pasti temanya itu akan mengembalikan ke butik. Hye Jin menolak dibantu dan meminta Shin Hyuk mengembalikanya. Shin Hyuk merasa tanganya sedang bosan jadi ingin membantu, Hye Jin tetap menolak dan keduanya saling tarik menarik.
Karena Shin Hyuk menarik lebih keras, alas sepatu Hye Jin terlepas. Shin Hyuk tertawa terbahak-bahak melihat alas sepatu Hye Jin bisa terlepas seperti itu. Hye Jin mengambil alas sepatunya karena masih bisa dilem dan bertahan satu tahun lagi.
Shin Hyuk tiba-tiba jongkok dan menyuruh Hye Jin naik ke punggungnya, Hye Jin menolak, Shin Hyuk kembali berjongkok meminta Hye Jin cepat naik, Hye Jin tetap merasa masih bisa jalan. Untuk ketiga kalinya, Shin Hyuk berjongkok tapi yang terjadi malah celana jeansnya robek.
Hye Jin tersenyum berpikir Shin Hyuk itu kentut. Shin Hyuk menaikan alisnya dengan wajah panik karena sepertinya celananya robek, Hye Jin melihat ternyata robek tepat dibagian bokong. Shin Hyuk meminta Hye Jin cepat naik agar celana dalamnya tak terlihat. Hye Jin pun mau tak mau naik ke pundak Shin Hyuk untuk menutupi celana yang robek. 

Ha Ri membeli popcorn dan juga minuman untuk teman menontonya, terlihat bahagia menunggu Sung Joon yang datang. Sementara Shin Hyuk mengendong Hye Jin sambil bertanya barang-baran apa yang dipulangkan. Hye Jin menceritakan barang untuk pemotretan cover ultah ke-20, tapi ada kesalahan jadi harus ditukar.
“Hmm... Kemarin kau bilang akan ceritakan semua pada wanpimred. Masih ingin kau lakukan?” tanya Shin Hyuk
“Iya. Kami akan bicara di hari itu. Ahhh, kalau saja kau tak muncul waktu itu, pasti aku sudah cerita padanya. Dasar kau penghalang!!!” umpat Hye Ji kesal
“Kau ingin hubungan teman atau hubungan pria dan wanita? Yang mana yang kau inginkan? Kalau 100% kau ingin hubungan teman, tanpa ada perasaan... Apa Yakin kau bisa?” tanya Shin Hyuk
Hye Jin terlihat binggung mengingat ucapan Nyonya Kim “Saat hati bilang O tapi kita ingin bilang X, dan saat hati bilang X tapi kita ingin bilang O, kita jadi ragu.” Mobil Sung Joon keluar dari gedung, matanya melihat Hye Jin yang digendong oleh Shin Hyuk, tanpa sadar mobilnya menabrak mobil depanya dan pegemudi depan berteriak mengumpat Sung Joon yang tak punya otak. 

Ha Ri menunggu Sung Joon dengan wajah cemberut karena tak datang, ketika akan meninggalkan bioskop Sung Joon baru datang. Ha Ri ingin marah tapi Sung Joon langsung meminta maaf karena terjadi kecelakaan jadi harus menyelesaikan lebih dulu. Ha Ri jadi panik dan menyuruh kerumah sakit bukan ke bioskop.
“Aku tidak apa-apa. Filmnya bagaimana? Kau bilang hari ini terakhir.” ucap Sung Joon tak enak hati
“Apa filmnya lebih penting? Harusnya kau hati-hati!!! Kenapa sampai bisa kecelakaan? Saat kecelakaan mobil. Meski awalnya tak apa-apa, tapi nanti bisa sakit semu...” kata Ha Ri khawatir dan langsung dipeluk oleh Sung Joon.
“Maaf.... Aku takkan membuatmu khawatir lagi. Aku akan lebih hati-hati lagi. dan takkan berbuat sesuatu yang membuatmu khawatir lagi.”ucap Sung Joon berjanji, Ha Ri seperti agar kaget dengan sikap Sung Joon yang langsung memeluknya. 

Sung Joon menelp seorang memberitahu sedang memilihnya setelah itu akan segera mengirimkan email, dengan mouse mengerakan foto yang diambil dari perjalanan bisnis kemarin, masih tersimpan foto Hye Jin  yang diambil diam-diam olehnya.
Hye Jin masuk ke dalam memberikan surat dan makanan karena Sung Joon pasti belum sarapan. Sung Joon dengan wajah dingin menolak karena tak bisa sarapan. Hye Jin binggung, saat itu Poong Ho datang untuk meminta tanda tangan. Sung Joon pikir Poong Ho belum sarapa jadi menyuruh untuk membawa makanan itu.
Poong Ho mengaku sudah sarapan tapi belum memakan penutup dan dengan senang hati mengambil makanan diatas meja, lalu keluar dari kantor. Hye Jin masih diam saja, Sung Joon dengan sinis bertanya apakah Hye Jin masih punya urusan lain. Hye Jin mengelengkan kepala lalu pergi keluar ruangan dengan wajah sedih. 

Hye Jin duduk dimeja binggung dengan sikap Sung Joon yang berubah kembali menjadi dingin lalu berpikir temannya itu sedang ada masalah. Di dalm ruangan Sung Joon menghapus foto-foto Hye Jin yang diambil dengan diam-diam. Matanya menatap Hye jin yang duduk didepanya. Hye Jin sempat melirik melihat ke arah Sung Joon. Sementara Sung Joon seperti sedih menatap Hye Jin dan perlahan menutup kaca ruangan, seperti ingin menghapus Hye Jin dalam pikiran sekarang. 

Ha Ri baru keluar dari hotel, dikagetkan dengan Sung Joon sudah menunggunya dengan senyuman sumringah. Lalu Sung Joon sengaja menutup mata Hye Jin ( Ha Ri ) untuk tak mengintip, saat sudah ada didalam Sung Joon memperlihatkan bioskop kecil didepanya.
“Ayo nonton film yang tak sempat kita tonton kemarin. Aku dapat info kalau bioskop ini akan menayangkan film itu hari ini. Aku punya jaringan yang bagus’kan.” ucap Sung Joon bangga
“Jadi Kita kemari karena kau ingin menunjukkan film itu?” kata Ha Ri tak percaya karena Sung Joon rela melakuka itu. 

Di dalam bioskop, Ha Ri nampak menikmati ke dalam cerita sambil tertawa memegang lengan Sung Joon, sementara Sung Joon terlihat hanya melamun dengan pikiran yang melayang-layang. Ha Ri melihat Sung Joon yang melamun berpikir filmnya jelek, tapi Sung Joon menyangkalnya dan berusaha menonton walaupun terlihat pandangan kosong.
Ketika keluar, Ha Ri membahas akting di film itu bagus apabali saat adegan di lift. Sung Joon nampak binggung karena tak menyimak, tapi berusaha setuju dengan memuji adegan yang bagus. Ha Ri berpikir Sung Joon tak suka dengan filmnya.
“Suka! Aku menontonnya bersamamu, tentu saja suka.” ungkap Sung Joon, Ha Ri pun terharu mendengarnya mengucapkan terimakasih. 

Esok paginya
Hye Jin pergi ke toko buku dan langsung membuka majalah Most, terlihat namanya “Reviser : Kim Hye Jin.” wajahnya langsung berseri-seri bahagia karena namanya tertulis dalam majalah.
Ia mengirimkan gambar pada orang tuanya dengan wajahnya yang ada disamping majalah yang tertulis namanya. “Namaku ada di majalah~! ibu Ayah, anakmu hebat, kan?”  Ayahya merasa bangga melihat nama anaknya ada disana, Hye Rin mengejek kalau nama kakaknya itu sangat kecil. Ibunya makin bangga ada nama anak mereka di dalam majalah itu. 

Hye Jin menungu menyeberang jalan dengan membaca majalah, saat itu Sung Joon juga berdiri tak jauh dari sana. Saat lampu hijau menyala, Hye Jin berteriak “Oh, saatnya jalan!” Sung Joon melotot karena mendengar kata-kata yang tak asing ditelinga dan selama ini hanya teman masa kecilnya yang berbicara seperti itu.
Ia melihat Hye Jin yang berjalan didepanya dan langsung berlari memegang tanganya. Hye Jin melihat Sung Joon menyapanya dengan senyuman. Sung Joon meremas pergelangan tangan Hye Jin seperti ingin menyakinkan bahwa dugaanya salah. Hye Jin sempat menjerit kesakitan dan binggung, lalu melihat lampu hijau akan segera berganti dan menarik Sung Joon ke pinggir jalan. 

Sesampai di trotoar, Hye Jin g mengingatkan setelah permotretan hari ini, akan mentraktirnya. Ia bertanya apa yang dingin dimakan tapi memintanya untuk tak mahal-mahal. Sung Joon terus saja menatap Hye Jin tak percaya bahwa dia itu teman masa kecilnya yang dikenalnya.
“ Ah.. tidak apa, demi biaya kaca 1000.000 won, mahal pun tak apa! Lalu... di edisi ini, ada namaku.” ucap Hye Jin bangga memperlihatkan majalah ditanganya. Sung Joon tetap saja terdiam menatap Hye Jin
Hye Jin mendengar bunyi telp dan menyuruh Sung Joon untuk mengangkatnya saja, lalu pamit pergi. Sung Joon melihat Hye Jin yang menelpnya tapi Hye Jin yang berjalan tak jauh darinya sama-sama ciri-cirinya dengan kenanganya waktu jaman SD dulu. 

“Jaraknya sudah terpangkas. Tapi kita masih nomor dua dalam penjualan, rating, dan nilai iklan. Kesempatanmu tinggal dua bulan lagi,  Aku harap kami tak salah menilaimu.” ucap pemimpin Most di luar negeri.
Sung Joon mengerti lalu memegang kepalanya yang sangat pusing memikirkan nasib Most dan karyawan lainya. Hye Jin masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk meminta maaf karena berpikir Sung Joon ada di studio dan Poong Ho meminta untuk memberikan berkas. Sung Joon menyuruh meletakan dimeja.
Hye Jin terlihat khawatir memikirkan keadaan Sung Joon yang langsung keluar begitu saja. Sung Joon tak menghiraukan memilih untuk keluar dari ruangan. Hye Jin hanya bisa diam, melihat sikap dingin Sung Joon lalu meletakan berkas tak sengaja melihat tab tentang grafik perbedaan Most dan majalah New Look, walaupun perbedaannya hanya sedikit tapi Most ada di bawah New Look. 

Semua pegawai terlihat terkesima dengan gaun yang ada dipatung dan mulai mengambil foto-foto dengan ponselnya. Joon Woo memuji memang perancang James Taylor memang luar biasa, sementara Hye Jin sibuk menyusun semua kebutuhan saat pemotretan.
“Jackson. Ayo makan setelah ini. Aku traktir!” ajak Shin Hyuk
“Kau tahu ini hari penting bagiku.” ucap Hye Jin menolak
“Mengenai hal itu, tak bisa apa kau batalkan?” kata Shin Hyuk khawatir
“Kenapa bicarakan hal itu terus? Urusi saja urusanmu.” balas Hye Jin sinis. 

Eun Young ingin menguploud fotonya ke dalam facebooknya, Sung Joon berteriak menyuruh semua pegawai untuk menghapus semua foto yang merek ambil. Semua langsung terdiam ketakutan, Hye Jin dan Shin Hyuk kaget melihat Sung Joon tiba-tiba datang dan berteriak.
“Kalian pikir ini mainan? Apa kalian tak punya otak? Apa kalian tak tahu edisi ultah ke-20 masih sebulan lagi? Kalau desain kita bocor karena kalian,Siapa yang tanggung jawab dengan gaun ini? Sekarang Taruh gaun ini ke ruang ganti.” perintah Sung Joon, Yi Kyung akan memindahkan gaunnya.
“Stop!!! Apa yang kau lakukan? Asisten fashion macam apa yang menyentuh baju dengan aksesoris ditangannya?! Kalau sampai gaun ini rusak, kau mau tanggung jawab?” Teriak Sung Joon, Yi Kyung mengaku lupa melepaskanya
Sung Joon langsung menyuruh untuk menganti penanggung jawab dan Yi Kyung diusir dari studio. Yi Kyung dengan wajah sedih keluar dari studio. Sung Joon kembali berteriak dengan orang-orang yang memasang lampu. Ah Reum binggung melihat Sung Joon yang terlihat menyeramkan hari ini. 

Shin Hyuk berbisik pada Hye Jin kalau Sung Joon sekarang sedang tidak mood jadi lebih baik makan malam saja denganya, lalu memberitahu kalau hari ini ulang tahun. Hye Jin tertawa karena Shin Hyuk berbohong.
“Dulu kau menyuruhku memanggilmu oppa meski seumuran karena kau lahir duluan. Benarkah?” ucap Hye Jin tak mau di tipu lagi.
Joo Young memanggilnya, menyuruh untuk memindahkan gaun ke ruang ganti dan menjaganya sampai modelnya datang. Hye Jin mengerti akan memindahkan gaun dan meninggalkan Shin Hyuk. 

Han Sul menerima telp dengan kesal, berkata akan memindahkan mobilnya sekarang, lalu mengeluh kalau parkir distudio itu selalu saja ada masalah. Hye Jin terus menatap gaun milik James Taylor dengan mata berbinar-binar. Han Sul melihat juniornya menyindir kalau Hye Jin sedang main-main.
Hye Jin mengatakan sedang menjaga gaun ini. Han Sul memberitahu harus memeriksa makeup model dengan ah reum, jadi ia memberikan kunci mobil dan menyuruh Hye Jin untuk memindahkan mobilnya di basement. Hye Jin ingin menolak tapi Han Sul malah pergi begitu saja. 

Shin Hyuk pulang ke hotel melihat Ha Ri yang terlihat merasakan perutnya melilit setelah menerima telp dari Sung Joon. Akhirnya Ha Ri pergi ke ruanganya untuk minum obat, Shin Hyuk tiba-tiba masuk ke dalam menghampirinya.
“Bagaimana kau bisa kemari?” ucap Ha Ri kaget
“Tolong berhentilah.” pinta Shin Hyuk, Ha Ri binggung dengan ucapan penghuni hotelnya.
“Tolong berhenti, mempermainkan Kim Hye Jin.” tegas Shin Hyuk, Ha Ri benar-benar kaget mendengarnya. 

Di roof top.
Ha Ri menyimpulkan bahwa reporter yang diceritakan Hye Jin itu ternyata penghuni kamar suite. Shin Hyuk pikir dirinya tak sengaja masuk ke dalam hubungan mereka bertiga dan ia tak bisa diam
“Ha Ri... mereka berdua...akan bertemu malam ini. Dan saat itu, Jackson.. maksudku Hye Jin, akan cerita semuanya pada wapimred. Dan ini buruk kalau ketahuan seperti itu, kan?” jelas Shin Hyuk, Ha Ri terdiam
“Bagaimanapun, cara terbaik agar kalian semua tidak telalu terluka, adalah kau yang harus mengatakannya dulu. Dengan begitu kalian bisa berhenti dalam keadaan baik-baik.. Aku mengandalkanmu.” ucap Shin Hyuk berharap, Ha Ri masih saja diam dengan mata berkaca-kaca. 

Hye Jin kembali ke ruangan studio, Joon Woo kaget melihat rambut Hye Ji lalu bertanya apakah diluar hujan. Hye Jin membenarkan, lalu mengembalikan kunci mobilnya. Han Sul tak bisa menahan tawa melihat rambut Hye Jin yang membesar seperti sarang tawon. Hye Jin pun tersadar dengan rambutnya yang berubah ketika terkena air hujan.
“Rambutku keriting, jadi membesar kalau kena hujan.” ucap Hye Jin, Sung Joon mendengar ucapan Hye Jin mengingat saat Hye Jin mengantarnya pulang dan rambutnya berubah keriting saat hujan.
Ingatanya kembali saat Hye Ji menenangkan di pinggir jalan dan membuatnya tak kehujanan dengan jaketnya, lalu sebelumnya ia mendengar kalimat yang sama ketika lampu hijau menyala, Hye Jin berteriak “Oh! Saatnya jalan!” kenangan dengan Hye Jin saat masih kecil kembali lagi.
bersambung ke part 2 

2 komentar: