Di
sebuah jalan, No Ra berjalan lebih dulu
menyusuri trotoar dengan pakaian sebar hitam dan Woo Chul berjalan
dibelakanganya, lalu terhenti melihat No Ra yang berjalan didepanya dan
mengatakan permintaan maafnya. No Ra terlihat hanya diam dan berjalan
meninggalkan Woo Chul, seakan tak peduli.
Restoran
Toppoki, Dong Chul sedang melihat didalam ponselnya, melihat No Ra yang datang
wajahnya tersenyum sambil bertanya ada apa temanya itu datang. No Ra mengubar
senyumanya, menurutnya apalagi tujuanya selain makan toppoki. Akhirnya No Ra
makan Toppoki sendirian di pojok restoran, wajahnya terlihat tertunduk sedih
sambil mengunyah toppoki.
Min Soo
memasukan sebuah koper ke dalam mobil, lalu meminta ayahnya tak perlu
mengkhawatirkan ia dan ibunya. Woo Chul mengangguk, lalu menatap anaknya yang membukaan
pintu mobil untuknya, dan memintanya untuk masuk. Woo Chul berjalan akan masuk
kedalam mobil lalu menepuk pundak anaknya supaya menjaga kesehatan. Ketika
mobil berjalan meninggalkan parkiran, Woo Chul menatap kaca spion terlihat Min
Soo masih berdiri menatap ayahnya yang pergi meninggalkan rumah.
Di dalam
kamar
No Ra
membuka sebuah kotak dari lemarinya, melihat gambar neneknya dengan
simbol-simbol, wajahnya tersenyum melihat gambaran yang masih disimpanya. Lalu
No Ra mambaca satu persatu kertas yang sudah ditulis dengan gambar.
“Nenek....Aku makan
dan ke kota bersama teman-temanku.” ucap No Ra dengan melihat gambar wajah
neneknya, ditambah meja makan dan juga gedung besar.
“Nenek,
banyak bunga forsythia bermekaran di taman.” kata No Ra yang mengambarkan bunga
berwarna kuning dikertasnya.
“Nenek,
hujannya deras.... Payung dan sepatu boot ada di lemari.” ucap No Ra, terlihat
gambar awan dengan turun hujan, payung, sepatu dan sebuah lemari.
No Ra
berkaca-kaca melihat gambar neneknya dan juga dirinya yang berambut panjang
dengan gambar kepingan uang, teringat dengan ucapan neneknya “No Ra, nenek makan di pabrik.Aku menaruh
1000 won di rice cooker.Sana beli es krim.”
Min Soo
membuka pintu kamar ibunya, bertanya apa yang sedang dilakukannya. No Ra
mengaku sedang mengingat neneknya dengan lembaran yang ada ditanganya. Min Soo
duduk disamping ibunya, untuk tidak perlu mengkhawatirkan dirinya lagi.
“Aku akan
mengurus diriku sendiri dan giat belajar. Ibu juga butuh kehidupan.” ucap Min Soo
“Maaf,
dan terima kasih.” kata No Ra berkaca-kaca, Min Soo pun memeluk ibunya penuh
kasih sayang.
Tuan Kim
bertanya pada anaknya ,apa yang dipikirkan Prof Kim Woo Chul sekarang. Yi Jin
kaget ayahnya tiba-tiba bertanya tentang Woo Chul. Tuan Kim tahu Woo Chul tidak
mau menjadi konsultan proyeknya Produser Cha, jadi berpikir Woo Chul itu tak
senang ada dikampus. Yi Jin berusaha menyangkalnya.
“Kemarin,
aku mendengar Prof. Park dari Jahcheon pensiun.”jelas tuan Kim, Yi Jin Prof itu
adalah mertua dari Dokter Cha.
“Orang-orang
memperebutkan posisinya seperti lebah. Kudengar Prof. Kim Woo Chul juga
mengincarnya.” ucap Tuan Kim, Yi Jin benar-benar kaget mengetahui Woo Chul
berencana pindahk ke kampus lain.
Flash Back
Woo Chul
menanyakan alasan Yi Jin melakukan hal seperti itu padanya, dengan sengaja
memasukan ke dalam kampus bukan karena kualifikasinya dan ini tak bisa diterima
dengan semua yang dilakukan Yi Jin. Terlihat Yi Jin tak percaya Woo Chul tak
bisa menerima apa yang telah dilakukan agar Woo Chul masuk ke Woocheon.
“Kupikir
pola pikir kita sama, Begitulah yang kukira selama ini.” ungkap No Ra kesal
“Kau
membuat alasan ini, untuk menutupi perasaanmu pada Ha No Ra?” komentar Yi Jin
sinis
“Dia
tidak ada hubungannya dengan putusnya kita. Yi Jin, kau dan aku...Kita terlahir
dengan pola pikir yang berbeda. Kita tidak bisa menghindari itu.” tegas Woo
Chul memutuskan hubunganya.
Yi Jin
kembali keruangan, tak percaya Woo Chul akan pindah ke Universitas Jahcheon,
merasa seperti dibuang begitu saja oleh pacarnya dan tak terima. Ia pun menelp
seseorang membicarakan tentang foto yang sudah lama dan meminta untuk
memberikan padanya.
Beberapa
barang sudah dimasukan kedalam kardus, Yoon Young melihat No Ra yang sudah
beres-beres. No Ra tak tahu kapan sewa rumahnya itu akan habis, takutnya nanti
tak sempat karena sibuk kuliah dan berkerja part time. Yoon Young bertanya
kemana Woo Chul pergi dan menduga itu pergi ke tempat wanita selingkuhanya.
“Tidak
mungkin, kan? Dia merasa bersalah kepadamu. Apa dia putus dengannya?” tanya
Yoon Young penasaran
“Aku
tidak bertanya, dan kami juga tidak membahasnya. Setelah sewanya habis, dia
pasti sudah punya tempat. Min Soo dan aku akan pindah ke rumah kecil.”jelas No
Ra
“Lalu
toko yang di Yeonam-dong?” tanya Yoon Young, No Ra akan merubah hak miliknya
setelah sewa rumah yang ditinggalinya selesai.
Yoon
Young tak setuju karena seharusnya diselesaikan sebelum surat cerai dengan
mengurus properti. No Ra yakin mantan suaminya itu tak akan ingkar janji. Yoon
Young mengingatkan No Ra bahwa Woo Chul itu orang yang lebih memilih karir,
daripada pemakaman neneknya. No Ra beralasan itu dulu karena ada Min Soo, jadi
neneknya itu hanya sebagai orang asing dan Min Soo itu adalah anaknya.
“Kim Woo
Chul masih memberimu masalah sampai akhir. Tapi untunglah kau menceraikannya tanpa
beban Dia tidak membebani perasaanmu..” ungkap Yoon Young penuh dendam
“Akulah
yang bodoh, Kepolosanku adalah kesalahanku sendiri.” kata No Ra tak ingin
menyalahkan semuanya pada Woo Chul lalu pamit pergi karena harus pergi ke
kantor Hyun Suk, Yoon Young pun dengan baik hati mengantarnya. No Ra tersenyum
karena tak mungkin menolaknya.
Dikantor
Hyun Suk sedang rapat dengan menjelaskan keiinginab panggung yang serealistis
mungkin Seperti tanpa memakai riasan. No Ra mendengarnya sambil mengupas buah
apel di pantry. Salah seorang pria mengerti bahwa hanya ada sofa atau pohon
saja, tanpa ada background.
“Kalau
menggunakan teater Mirae, panggungnya sangat gelap.Sepertinya tidak apa-apa
seperti itu.” ucap Hyun Suk tentang design panggungnya, pria berbaju hijau
merasa Hyun Suk sedang bercanda.
“Apa
terlalu kosong? Nanti akan terbantu dengan pencahayaan. Lalu Direktur Kim,
menurutmu naskahnya bagaimana?” tanya Hyun Suk pada pria yang disamping baju
hijau
“Pengalaman
tentang kehilangannya berbeda dengan yang lain. Dan lebih bagus jika memberikan
pencahayaan pada tiap aktornya.” jelas Direktur Kim
Hyun Suk
langsung setuju mencatat dalam agendanya, Sang Ye melihat wajah No Ra yang
pucat didapur lalu menghampirinya, menanyakan keadaanya. No Ra menyangkal,
akhirnya Sang Ye meminta supaya No Ra mengecek kembali berkas sebelum dicetak.
No Ra
mengecek disofa, lalu semua anggota rapat mulai merasakan kelaparan karena tak
terasa rapat berlangsung lama, No Ra bersiap-siap untuk membereskan meja.
Direktur Kim mengajak No Ra juga untuk makan bersama. No Ra menolak karena
harus membereskan semuanya.
Hyun Suk
mengajak No Ra untuk ikut makan dengan mereka juga .No Ra mengaku sangat lelah
jadi setelah membereskan semuanya akan langsung pulang. Hyun Suk yang melihat
wajah No Ra yang pucat bertanya apakah ia sedang sakit. No Ra menyangkal dengan
beralasan semalam bergadang menonton drama. Direktur Kim berteriak mengajak
mereka cepat pergi, No Ra pun menyuruh Hyun Suk pergi dan ternyata ponsel Hyun
Suk tertinggal diatas meja.
Di restoran
Semua tim
bersulang, lalu pria berbaju hijau bertanya apakah Sang Ye akan debut tahun
depan. Sang Ye mengeleng, Hyun Suk memberitahu apabila Project kali ini
berhasil, Sang Ye akan debut.
“Lalu
Sang Ye akan bekerja sendiri. Dia tidak akan bisa membantumu lagi.” ungkap Si
pria berbaju hijau, Hyun Suk membenarkan tapi Sang Ye seperti enggan untuk
berpisah dengan Hyun Suk.
Hyun Suk
terlihat kebinggungan mencari sesuatu dalam saku baju dan celananya, Sang Ye
bertanya apa yang sedang dicarinya. Hyun Suk mengataan ponselnya, lalu menduga
itu tertinggal di kantor.
Sang Ye
pikir mengambilkanya saja. Hyun Suk menolak tapi meminta untuk menghubungi No
Ra agar datang ke restoran itu. Sang Ye terlihat kaget karena Hyun Suk mencari
telp karena peduli dengan No Ra.
“Bilang
untuk makan disini sebelum ronde kedua.Agar tidak cari makan saat pulang.”
jelas Hyun Suk pada asistenya.
Sang Ye
keluar dari ruangan ingin menelp No Ra, teringat sebelumnya Hyun Suk yang
sangat perhatian sampai mencarikan pekerjaan pada No Ra, lalu melihat No Ra yang
pergi dengan Woo Chul merasa yakin bahwa ada alasan No Ra pergi dengan
suaminya. Sang Ye
kembali ke dalam restoran memberitahu bahwa Ha No Ra sudah pulang. Hyun Suk
berpikir No Ra itu sangat lelah jadi cepat-cepat pulang. Sang Ye terlihat
benar-benar gugup saat memberitahu bahwa No Ra sudah pulang dari kantor.
Hyun Suk
pulang kekantor, tapi melihat ruangan masih berantakan, lalu melihat No Ra yang
tertidur disofa padahal Sang Ye mengatakan sudah pulang. Dalam pikirannya No Ra
itu ketiduran lalu berusaha membangunkanya, tapi ternyata badan No Ra yang
deman.
Ia pun membawakan
bantal dan selimut serta obat untuk No Ra, tapi karena teringat No Ra belum
makan ia membuatkan bubur agar No Ra bisa makan sebelum minum obat. No Ra pun
tertidur di sofa dengan dahi yang dikompres air dingin agar demamnya turun.
Hyun Suk
membangukan No Ra supaya memakan bubur dulu sebelum minum obat, No Ra seperti
mengingau memanggil Neneknya sambil menangis. Hyun Suk mengumpat kalau sekarang
No Ra itu seperti bertemu dengan neneknya.
“Ah...Benar.
Paling tidak kalian bertemu di alam mimpi.” ungkap Hyun Suk, No Ra terus
memanggil neneknya.
Terdengar
suara nenek No Ra yang memintanya untuk makan setelah itu meminum obat, Hyun
Suk sudah menyadarkan No Ra dibahunya, lalu menyuapinya. No Ra seperti
merasakan neneknya yang menyuapi dan juga memberikan obat padanya. Lalu Hyun
Suk membaringkan No Ra sambil merapihkan rambutnya dan menatapnya penuh rasa
cinta.
Pagi Hari
No Ra
terbangun lalu kaget melihat Hyun Suk tertidur sambil duduk dan kepala yang
ditopang dengan tanganya. Ia melihat mangkuk bubur, baskom kompresan dan juga
kotak obat, teringat ada yang menyuapinya, dalam pikiranya itu adalah neneknya,
tapi ternyata itu Hyun Suk dan bukan mimpi.
Ia
menatap Hyun Suk yang tertidur, tanganya meraba rambut Hyun Suk dibagian
dahinya, terlihat Hyun Suk yang sedang tertidur tersenyum, No Ra tersadar kalau
itu sesuatu yang tak pernah dilakukanya tapi tiba-tiba malah melakukanya, akhirnya
ia buru-buru berdiri dari sofa.
Hyun Suk
terbangun dengan pintu kantornya yang dibanting, wajahnya panik karena tak
melihat No Ra ada di sofa. Lalu berlari kejalan sambil menelp No Ra untuk
menanyakan keberadaanya, melihat No Ra yang buru-buru masuk kedalam taksi.
No Ra
berbohong kalau ia dirumah. Hyun Suk tentu tak percaya lalu bertanya kapan
temanya itu pulang. No Ra mengaku pulang jam 3 pagi, Hyun Suk memarahinya
karena seharusnya membangunkanya kalau ia sedang ketiduran. No Ra merasa malu
untuk membangunkanya. Hyun Suk yang khawatir menanyakan kedaaanya, No Ra
mengatakan sudah lebih baik lalu
berpura-pura harus menutup telp karen Masakannya gosong.
Setelah
menutup telpnya, No Ra memang dadanya yang berdegup kencang, lalu mengumpat
pada dirinya sendiri yang sudah gila, teringat kembali saat tanganya menyentuh
rambut Hyun Suk, kembali mencoba menyadarkan dirinya yang sudah gila karena
berani melakukan itu pada Hyun Suk.
Hyun Suk
yang masih berdiri dipinggir jalan bertanya-tanya alasan No Ra yang berbohong
kalau pulang jam 3 pagi, padahal melihat sendiri No Ra yang menaiki taksi.
“Jangan-jangan...
Ha No Ra, kau...” ungkap Hyun Suk tersenyum sumringah dengan dugaanya.
Sang Ye
datang ke kantor melihat ada kotak obat dan juga mangkuk bubur, serta kompresan
bahkan selimut di sofa, teringat sebelumnya kalau ia berbohong memberitahu Hyun
Suk bahwa NoRa sudah pulang.
Hyun Suk
baru pulang melihat Sang Ye yang datang menyuruhnya untuk mempersiapkan catatan
untuk kelas theater karena mereka bisa terlambat. Sang Ye langsung meminta maaf
atas kesalahanya, Hyun Suk seperti tak ingin membahasn mengatakan setelah
project ini akan membuat debut untuk asistentanya itu. Sang Ye hanya bisa diam
saja.
Min Soo
duduk sendirian didalam kelas sambil memeriksa hasil listening TOIEC-nya lalu
menghela nafas karena memiliki satu nomor yang jawabanya salah, Hye Mi
mengirimkan pesan padanya Darurat, cepat kemari.” Hye Mi tersenyum bahagia
melihat Min Soo yang datang menghampirinya.
“Sesuatu
yang menyenangkan. Ayo liburan sama Min Hee dan temannya. Kita naik sepeda
gandeng, makan makanan enak, sambil melihat laut dan minum semalaman. Kita
berangkat minggu ini atau minggu depan.”ajak Hye Mi bersemangat
“Kita Lakukan
saat hari libur saja, Aku sudah beritahu situasiku, jadi harus menenangkan
kepalaku.” kata Min Soo meminta Hye Mi memberikan pengertianya.
“Justru
liburan bisa membuat stresmu hilang.” pikir Hye Mi
“Aku
harus bersiap untuk ujian dan juga Nilai UTSku benar-benar jelek.” jelas Min
Soo
Hye Mi
kesal karena Min Soo akan terus diperpustkaan sampai ujian akhir semester, Min
Soo mengajak Hye Mi untuk belajar bersama sampai ujian lalu merek berlibur saat
hari libur datang, kalau semester pertama nilainya jelek nanti IPKnya tiada
bisa mendapatkan 4. Hye Mi sedih, karena tahu masalah orang tua Min Soo jadi
sengaja merencakan dengan Min Hee untuk melakukan liburan bersama. Min Soo
meminta maaf karena liburan malah membuatnya menjadi tambarh stess. Hye Mi
bingung, Min Soo buru-buru pamit karena ada kelas.
Hyun Suk
mendatangi Woo Chul yang menelpnya lebih dulu, dengan mengeluh karena mantan
suami temanya itu mengganggu orang mau ngajar. Woo Chul memberitahu bahwa ia
dan No Ra sudah bercerai. Hyun Suk sedikit kaget, melihat mimik wajah Hyun Suk
sudah menduga bahwa No Ra tak bilang pada Hyun Suk.
Sementara
Hyun Suk teringat semalam, No Ra mengingau memanggil neneknya, Woo Chul pun
ingin tahu pikiran Hyun Suk, alasan No Ra tak memberitahu. Hyun Suk hanya
berkomentar akhirnya mereka cerai juga. Woo Chul menegaskan bahwa ia sebelumnya
bertanya. Hyun Suk merasa untuk apa No Ra memberitahukan hal perceraian itu
padanya.
“Kalau
dia ada perasaan padamu, dia pasti bilang padamu, dalam pikiran pasti ingin
memberitahu "Sekarang aku wanita bebas." ,,Tapi nyatanya... dia tak
bilang padamu.” ucap Woo Chul penuh amarah
“No Ra
saja tak bilang padaku. Kenapa kau repot-repot bilang padaku?” keluh Hyun Suk
heran
“Supaya
bisa bersaing dengan adil !!! Aku cerai supaya bisa memulai awal yang baru. Seseorang
perlu menghapus masa lalu untuk menulis lembaran baru.” tegas Woo Chul yakin, Hyun
Suk makin kesal dengan sikap Woo Chul.
“Mari
kita mulai cinta segitiga kita.” kata Woo Chul yang siap untuk berduel
“Kau
anggap cinta itu permainan? Berhenti bicara ngawur, kembalilah bekerja.”
komentar Hyun Suk lalu pergi begitu saja, Woo Chul berpikir Hyun Suk itu pasti
takut.
Hyun Suk
berjalan ke gedung kampus, melihat No Ra yang terlihat gelisah di jembatan
sebelum masuk ruangan, lalu ia berteriak memanggilnya, No Ra terlihat gugup
bertemu lagi dengan Hyun Suk setelah kejadian tadi pagi. Tangan Hyun Suk
langsung menyentuh dahinya, No Ra benar-benar semakin gugup dan Hyun Suk bisa
bernafas lega mengetahui No Ra sudah membaik.
“Seseorang
sudah merawatmu dengan baik, kan?” goda Hyun Suk
“Iya... Terima
kasih untuk yang kemarin.” kata No Ra terbata-taba-
“Pasti
sulit, kan?” ucap Hyun Suk khawatir
“Kaulah
yang kesulitan merawatku.” komentar No Ra
Hyun Suk
merasa sudah menurunkan demamnya jadi meminta agar No Ra datan g ke kantornya,
No Ra tak menjawab karena harus buru-buru masuk ke dalam kelasnya, Hyun Suk
berteriak kalau itu kelasnya yang dimasuki No Ra.
Hyun Suk
berdiri didepan kelas memberitahu tugas kelompok terakhir untuk Mainkan salah
satu adegan dengan tema "Suatu saat
dalam hidupku" Saat bahagia, saat sedih atau saat yang ingin diulangi
dan memlih salah satunya, yang tak pernah dilakukanya, setelah itu buat adegan
dan mainkan lalu melihat penjelasan lebih lanjut di Web.
“Setiap
orang punya kenangan dan kesempatan dalam hidup. Kalau aku... Masa laluku
mengerikan. Lalu bagaimana aku bisa melaluinya dan jadi sekeren ini? Itu semua,
karena seseorang.” ucap Hyun Suk sambil melirik pada No Ra yang duduk
dikelasnya. No Ra tertunduk sambil menulis dicatatanya.
“Karena
seseorang, Orang itu memberiku kesempatan untuk mengubah. Aku harap kalian
temukan saat-saat seperti itu. Ada dua jenis orang di dunia ini. Orang yang
bisa melihat kesempatan dan yang tidak. Aku bangga pada siapapun yang bisa
memanfaatkan kesempatan dengan baik.” jelas Hyun Suk sambil menatap No Ra.
Di ruang
komputer.
No Ra
memikirkan tema “suatu saat dalam hidup” yang ingin diulanginya, tapi menurutanya
itu sangat sulit. Seung Hyun juga merasa temanya itu sangat tak jelas. Soon Nam
mengajak semuanya untuk cepat memikirkan sesuatu lalu membuat naskahnya,
“Aku
senang kelasnya prof. Cha, tapi tugasnya terlalu banyak.” komentar Seung Hyun
“Ap lagi
aku, kelasku lebih banyak.” ungkap Soon Nam tak ingin banyak mengulur-ngulur
waktu.
“Kenapa
kau belajar bisnis? ,,Itu tak ada hubungannya dengan tari dan jadi Pegawai
pemerintah.” tanya No Ra
“Lebih
mudah cari kerja dibidang itu.” jelas Soon Nam, No Ra mengerti lalu berguma
bahwa anaknya juga harus melakukan hal itu.
“Seung
Hyun, kenapa ambil jurusan sastra? Cari kerjanya sulit loh.” tanya No Ra
“Karena
aku suka buku. Dari pada jadi pegawai, aku ingin bekerja dibidang yang kusuka
dan Unni, kenapa ambil jurusan sastra?” tanya Seung Hyun balik bertanya.
No Ra
terlihat binggung, Soon Nam menjerit melihat jam tanganya karen hrus ada
kelompok belajar. No Ra tak percaya Seniornya melakukan itu juga, Soon Na
menceritakan baru saja bergabung karena Sulit mengerjakan Tugas Akhir
sendirian, jadi meminta apabila mendapatkan ide segara mengirim lewat Chat
Grup, No Ra melihat Soon Nam itu sangat sibuk sekali.
Seung
Hyun memberitahu karea Soon Nam itu sudah ada ditahun ketiga jadi pasti sangat
sibuk, dan ia juga harus pergi karena gabung kelas TOEIC. No Ra mengerti karena
itu salah satu syarat kelulusan, Seung Hyun bertanya apakah No Ra tak ingin
ikut. No Ra mengatakan masih berpikir-pikir dulu lalu mengajak pergi
bersama-sama karena akan pergi berkerja.
Hye Mi
mengeluh karena Min Soo itu malah mengajak liburan pada saat liburan kampus
bukan sekarng. Min Hee sudah menduga kalau pacar Hye Mi itu tak akan mau, karena gayanya memang
seperti itu.
“Bagimana
mau liburan? Menginap semalam saja dia takkan mau.” jelas Min Hee mengerti, Hye
Mi masih saja tak terim dengan sikap Min Soo yang menolaknya
“Coba
lihat, Ada dosen yang diterima karena koneksi. Sepertinya ada kecurangan saat
perekrutan. Tapi Siapa itu prof. K?” ucap Min Hee membaca berita yang ada
didalam web kampus.
“Bagaimana
kau bisa menemukannya? Banyak Prof. K disini. , si pria K. lebih membuatku pusing
dari pada Prof. K.” tegas Hye Mi tak peduli dengan berita yang beredar
No Ra
berjalan mengingat pertanyaan Soon Nam alasanya untuk kuliah padahal tak butuh
pekerjaan. No Ra membenarkan karena tak butuh pekerjaan dan akan sulit diterima
dikantorn dengan umurnya. Tiba-tiba Woo Chul sudah ada didepan menegurnya
karena bisa jatuh.
“Apa yang
kau pikirkan, tak sadar tali sepatumu lepas?” ucap Woo Chul lalu berjongkok
mengikat tali sepatu No Ra, sementar No Ra terlihat binggung, Woo Chul beralasan
kalau sudah sewajarnya pria melakukan hal seperti itu.
Teringat
kembali ucapan No Ra “Kau tahu apa yang kusuka
darimu dulu? Punggungmu.” Woo Chul dengan sengaja memperlihatkan
punggungnya agar No R terkesima. No Ra langsung menolak dengan menarik kakinya,
Woo Chul pikir No Ra tak perlu merasa malu dengan tindakanya. No Ra memilih
untuk berjalan pergi.
“Kalau
ada lampu yang mati, hubungi saja aku.” ucap Woo Chul memberikan perhatian.
“Kau tahu
cara menggantinya?” ejek No Ra yang selama ini Woo Chul tak pernah lakukan.
“Memangnya
semua orang tahu cara ganti lampu dari lahir?” balas Woo Chul
No Ra tak
ingin mambahas mengatakan akan memberitahu apabila sewanya akan habis, Woo Chul
yang melihat No Ra berjalan yakin pasti mantan istrinya itu akan berbalik, No
Ra yang baru berjalan beberapa langkah membalikan badanya. Woo Chul benar-benar
gembira karena No Ra menoleh kearahnya.
bersambung ke part 2
Bru aja liat yg ep 13 eh,muncul yg ep 14...
BalasHapusWuahh!! Bakalan ada cinta segitiga hahahaaa..ada2 aja si Woo Chul.pasti No Ra g bakal nglirik deh kan dah ada yg bikin hati debar2 (Hyun Suk)hehe..
Lanjut... Mba Dyah
Drama nya cepet bgt bgt slesainya,,pdhl lucu,,, ^^ pgn liat hyunsuk ma nora lbih lama,
BalasHapusKapan ya No Ra mengakui kalau sebenarnya dia udah mulai jatuh cinta sama hyun suk. . ^_^
BalasHapusThanks. Chingu di tnggu Part 2nya
BalasHapus