Shin Hyuk
menghela nafas setelah melihat Ha Ri yang mencium Sung Joon, Hye Jin kesal
dengan cara meminta maaf kakaknya, dan penasaran apa yang dilihatnya sedari
tadi. Ketika Hye Jin ingin berbalik, Shin Hyuk langsung memeluknya dari
belakang.
Hye Jin
sempat kaget tapi setelah itu menyuruh Shin Hyuk melepaskan karena gerah. Lalu
mencoba untuk melihat lagi kebelekang. Shin Hyuk menariknya mengatakan ada
sesuatu yang menjijikan yaitu orang yang sedang pipis sembarangan dan matanya
bisa sakit, lalu menariknya untuk pergi. Hye Jin ngedumel karena menurutnya tak
mungkin mau melihatnya walaupun Shin Hyuk menyuruhnya.
Setelah
mencium Sung Joon, Ha Ri mengutarkan keinginanya untuk menjadi kekasihnya bukan
sekedar teman masa kecil, jadi ingin mendengar sendiri perasaan dan jawabanya.
Sung Joon terdiam dan sedikit melirik kearah ata seperti binggung dengan
perasaanya sendiri. Ha Ri berpikir jawaban dari Sung Joon itu menolaknya.
“Karena
kau tak menjawabku...Pasti kau menolak.” ucap Ha Ri sedih, Sung Joon menatap Ha
Ri dan langsung menariknya pergi.
Hye Jin
masih mengumpat karena berpikir adik Shin Hyuk itu manusia tapi ternyata hanya
seorang anjing, lalu memerintahkan Shin Hyuk untuk tak mengikutinya. Shin Hyuk
masih terdiam lalu memanggilnya,
“Teman
yang tinggal bersama denganmu...Apa dia yang kau maksud belahan jiwa?” tanya
Shin Hyuk
“Kenapa
tiba-tiba menanyakan Ha Ri?” ucap Hye Jin binggung, Shin Hyuk pun mengajak Hye
Jin bicara sambil duduk di teras toko.
“Saat aku
mengantarmu pulang pas mabuk, kau memberitahuku sesuatu. Kalian pasti dekat,
sampai kau menganggapnya belahan jiwa.” cerita Shin Hyuk penasaran.
“Kami
lebih dari sekedar dekat. Ibu kami bersahabat, jadi kami kenal sejak lahir.Teman
sejak lahir, bisa dibilang begitu. Hal
terbaik yang pernah kulakukan adalah jadi temannya Ha Ri. Sebagai manusia pasti
ada perasaan iri saat orang lain bahagia. Tapi ada seseorang yang ikut bahagia
saat aku bahagia, bagaikan ibuku sendiri” cerita Hye Jin
Shin Hyuk
terdiam mendengarnya, Hye Jin dengan bangga memberitahu bahwa Ha Ri cantik dan
memperlihatkan foto Ha Ri yang ada di ponselnya. Shin Hyuk melihat beberapa
foto Ha Ri seperti model dan foto mereka berdua. Hye Jin membanggakan Ha Ri
yang tubuhnya seperti barbie,dan sangat yakin Shin Hyuk itu tertarik padanya.
Shin Hyuk menatap foto dalam ponsel, Hye Jin langsung mengambilnya dan mengejek
Shin Hyuk jangan bermimpi untuk mendapatkan temanya.
“Bagiku
Jackson ratusan kali lebih cantik.” ungkap Shin Hyuk
“Orang
ini, bercandamu tidak lucu, sudahlah.... Pergi sana.” usir Hye Jin kesal.
Shin Hyuk
memanggil Hye Jin seperti ingin membicarakan tentang Ha Ri sebenarnya tapi
terasa berat, akhirnya pamit pulang dan berpesan untuk memimpikanya. Hye Jin
melirik sinis karena berpikir Shin Hyuk itu tertarik pada Ha Ri dan menyesal
menunjukan foto temanya itu pada Shin Hyuk.
Sung Joon
pergi ke sebuah tempat, Ha Ri binggun melihat Sung Joon yang meraba-raba bagian
dinding yang berlumut. Sung Joon yakin ada disekitar situ.
Flash Back
Sung Joon
mengambar dinding sekolah, Hye Jin yang binggung melihat apa dilakukan temanya
itu. Sung Joon menceritakan ketika mereka SMP mungkin tak akan bisa kemari lagi
jadi mereka harus membuat tanda, terlihat gambar foto Hye Jin dengan rambut
panjang dan Sung Joon dengan rambut kriting dan kacamata.
“Gambar Apa
itu? Apa Itu gambar kita?” tanya Hye Jin
“Ya
benar.... Ayo kita lihat kemari saat kelulusan SMP.” ajak Sung Joon, Hye Jin
tersenyum mengangguk, lalu terdengar teriakan penjaga yang melihat mereka
mengambar ditembok. Keduanya bergandengan kabur dari kejaran penjaga.
Sung Joon
mencari-cari gambar tersebut, begitu menemukanya wajahnya sangat senang bisa
menemukan gambar waktu masih SD. Lalu bertanya apakah temanya itu masih ingat
padahal sebelumnya tak yakin masih ada ternyata gambar itu belum hilang.
Hye Jin,
kau tahu, dulu...” ucap Sung Joon dan langsung dipotong Ha Ri yang terlihat
sangat gugup, karena tak punya kenangan apapun dengan Sung Joon
“Yang
Dulu... Tak usah membicarakannya. Jangan bicarakan masa lalu, kita bicara masa kini
saja. Mengenang masa lalu dan khawatir
akan masa depan. Bukanlah gayaku. Saat ini lebih penting bagiku.” ungkap Ha Ri
Sung Joon
terdiam lalu kembali mengambar dinding dengan spidol, Ha Ri terlihat binggung
melihat Sung Joon yang asik mengambar. Sung Joon mengambar gambar dirinya dan
Hye Jin ( Ha Ri) dengan rambut pendeknya.
“Baiklah.
Tak usah membicarakan masa lalu lagi. Kita bicarakan saat ini saja dan tentang
kita” ucap Sung Joon, Ha Ri mengeluarkan lipstiknya lalu mengambar love diluar
gambar yang dibuat Sung Joon. Seperti berharap cinta itu tak akan berubah.
Se Yong
tiba-tiba mengetuk jendela mobil Ha Ri yang melamun didalam mobilnya. Ia
mengomel karena Ha RI tak mau bertemu dan ponselnya tak diangkat. Ha Ri sempat
memalingkan wajah malas lalu mengatakan bahwa artinya mereka sudah selesai. Se
Yong tak terima ingin tahu siapa “bajingan” yang membuat Ha Ri berubah
“Siapa
yang kau panggil “bajingan” ? Orang itu tak pantas kau panggil “bajingan”.
Sekali lagi kau bilang begitu, kuhajar kau!!!”
ancam Ha Ri benar-benar marah.
Ketika
akan masuk ke gang rumah, Ha Ri kaget melihat Hye Jin yang ada disana. Hye Jin
malah tersenyum bahagia mengetahui Ha Ri itu menyukai seseorang. Ha Ri ingin
menjelaskan tapi Hye Jin memeluknya dan mengucapkan selamat karena temanya
berhasil menyukai seseorang.
Keduanya
duduk di ayunan, Hye Jin mengingat dulu Ha Ri pernah bilang, dibandingkan ibu
yang meninggalkannya, pria itu lebih buruk. Karena itulah temanya itu enggan
untuk jatuh cinta dan kata-katanya itu tersangkut sekarang.
“Pria
seperti apa yang bisa membuatmu jatuh cinta padanya? Aku harus memberinya
hadiah. Seperti apa dia?Aku penasaran!!!” ungkap Hye Jin, Ha Ri hanya terdiam,
tak berani mengakui bahwa pria itu adalah Sung Joon.
“Aigoo,
tak perlu malu. Kau pasti mengkhawatirkan pria itu... hari seperti ini harus
dirayakan.” ucap Hye Jin lalu dengan penuh semangat akan membeli bir dan
meminta untuk menunggunya. Ha Ri menatap sedih temanya karena sudah berbohong
dengan diam-diam mencintai cinta pertama Hye Jin.
“Ha Ri...
Aku... akan mendukung cintamu. Aku sepenuh hati mendukungmu!” teriak Hye Jin
dengan memegang dadanya berjanji sebelum pergi membeli bir. Ha Ri menatap sedih
temanya yang sangat baik tapi malah mengkhianatinya.
“Maaf Hye Jin....Dua bulan saja...
Aku hanya akan bersamanyaselama dua bulan. Nanti, akan kuceritakan semuanya.” gumam Ha
Ri menatap sedih Hye Jin yang berjalan pergi.
Sung Joon
pulang kerumah, tiba-tiba Shin Hyuk sudah ada didalam dress roomnya menyapanya
yang baru pulang. Sung joon langsung terlonjak kaget sampai terjatuh ke tempat
tidurnya, lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Shin Hyuk di kamarnya
sekarang.
“Baju
bagusmu banyak sekali!!! Beri aku satu saja” kata Shin Hyuk meminta, Sung Joon
menanyakan alasan Shin Hyuk datang lagi kerumahnya.
“Aku ada
disekitar sini lalu ingat celana dalam yang kucuci disini, jadi Aku mau ambil
celana dalam.” ucap Shin Hyuk mencari-cari dilemari.
“Setiap
melihatku, omonganmu selalu ceana dalam! Ayo Cepat kembalikan card key-ku” ucap
Sung Joon mendekati Shin Hyuk yang sibuk mencari.
Shin Hyuk
membahas Sung Joon yang pulang telat dan mendengar gossip atasanya itu sudah
memilik pacar yang cantik. Sung Joon menyindir menurutnya mereka tak cukup
dekat untuk membahas itu. Shin Hyuk bertanya seberapa banyak Sung Joon tahu
tentang pacarnya. Sung Joon binggung dengan pertanyaannya.
“Didunia
ini banyak yang tak sesuai penampakannya.” ungkap Shin Hyuk, Sung Joon makin
tak mengerti dengan maksud ucapan Shin Hyuk
“Ada yang
ingin kukatakan tapi aku tahan. Dan Aku tak bisa memutuskan berhak
mengatakannya atau tidak, jadi Aku pulang saja, good night!!!” ucap Shin Hyuk
lalu memperlihatkan apel ditanganya meminta izin untuk meminta dan pamit pergi.
Sung Joon menghela nafas melihat Shin Hyuk yang bersikap konyol, Shin Hyuk yang
keluar dari kamar seperti memikirkan sesuatu tentang Ha Ri dan Sung Joon.
Sung Joon
sedang memilih kemeja untuk ke kantor sambil menelp Hye Jin ( Ha Ri) bertanya
apakah tidurnya nyenyak dan mengajakn untuk bertemu sepulang kerja. Ha Ri
sambil mengoles bibirnya dengan lipstik, memberitahu ada film yang ingin
ditonton dan hari ini adalah hari terakhir tayang.
Hye Jin
tiba-tiba masuk kamar berteriak memberitahu sudah saatnya sarapan. Ha Ri kaget
melihat temanya masuk kamar. Hye Jin berbisik menanyakan siapa yang menelp
temanya pagi-pagi, lalu mengoda bahwa itu adalah pria yang akhirnya berhasil
membuat temanya jatuh cinta. Sung Joon yang ada diseberang telp memanggil Hye
Jin ( Ha Ri) yang tiba-tiba terdiam.
“Selamat
untuk kalian berdua! Ayo kita ketemuan lain kali.” teriak Hye Jin.
Ha Ri
makin panik, Sung Joon binggung bertanya apa yang dikatakan Hye Jin ( Ha Ri),
Ha Ri langsung menutup telpnya takut kebohongan terbongkar.
“Kenapa
sampai kaget begitu? Apa yang kalian bicarakan? Ahhh Ketahuan.... Baiklah, aku akan keluar supaya kalian bisa
berbisik.” goda Hye Jin lalu keluar kamar sambil bernyanyi tentang jatuh cinta,
sementar Ha Ri menatap sedih temanya karena kembali berbohong.
Hye Jin
menganti air bawang bombanya, sambil berteriak gembira karena bawang bombay
yang tadinya berukuran kecil sekarang tumbuh sangat besar, tapi berubah sedih
melihat sepatu dibagian depannya sudah terbuka lebar.
Di depan
papan semua orang terlihat binggung memilih A atau B, Shin Hyuk melihat dua
proposal itu bagus dan sulit memilihnya. Nyonya Kim datang dengan sapaan
italianya, lalu akan bertanya apa semau karyawan dan mereka harus menjawab
dengan hitungan setengah detik.
“Ini
adalah restoran Cina. Dan kalian harus pesan. Jjajangmyeon atau Jjampong?” ucap
Nyonya Kim, semua dengan cepat memilih anatar keduanya dan Nyonya Kim tak
memilih dengan alasan sedang diet.
“Lihat
kedepan. Wow... Ada dua proposal. A atau B, jawab!” perintah Nyonya Kim
Hye Jin,
Shin Hyuk, Joo Young, Joon Woo memilih B, sementara Poong Hoo, Ah Reum memilih
A. Nyonya Kim langsung menegaskan mereka akan memilih proposal yang B atas dari
pilihan cepat semua karyawannya.
“Saat
hati bilang O tapi kita ingin bilang X, sedangkan ,saat hati bilang X tapi kita
ingin bilang O, kita jadi ragu. So Why
? Karena kita tak tahu hati kita. Saat seperti ini, yang keluar dari mulut
tanpa berpikir, itulah keinginan kalian. Understand,
okay?” jelas Nyonya Kim lalu pamit pergi dengan bahasa italianya
Shin Hyuk
mengambil tas belanjaan dari tangan Hye Jin karena pasti temanya itu akan
mengembalikan ke butik. Hye Jin menolak dibantu dan meminta Shin Hyuk
mengembalikanya. Shin Hyuk merasa tanganya sedang bosan jadi ingin membantu,
Hye Jin tetap menolak dan keduanya saling tarik menarik.
Karena Shin
Hyuk menarik lebih keras, alas sepatu Hye Jin terlepas. Shin Hyuk tertawa
terbahak-bahak melihat alas sepatu Hye Jin bisa terlepas seperti itu. Hye Jin
mengambil alas sepatunya karena masih bisa dilem dan bertahan satu tahun lagi.
Shin Hyuk
tiba-tiba jongkok dan menyuruh Hye Jin naik ke punggungnya, Hye Jin menolak,
Shin Hyuk kembali berjongkok meminta Hye Jin cepat naik, Hye Jin tetap merasa
masih bisa jalan. Untuk ketiga kalinya, Shin Hyuk berjongkok tapi yang terjadi
malah celana jeansnya robek.
Hye Jin
tersenyum berpikir Shin Hyuk itu kentut. Shin Hyuk menaikan alisnya dengan
wajah panik karena sepertinya celananya robek, Hye Jin melihat ternyata robek
tepat dibagian bokong. Shin Hyuk meminta Hye Jin cepat naik agar celana
dalamnya tak terlihat. Hye Jin pun mau tak mau naik ke pundak Shin Hyuk untuk
menutupi celana yang robek.
Ha Ri
membeli popcorn dan juga minuman untuk teman menontonya, terlihat bahagia
menunggu Sung Joon yang datang. Sementara Shin Hyuk mengendong Hye Jin sambil
bertanya barang-baran apa yang dipulangkan. Hye Jin menceritakan barang untuk
pemotretan cover ultah ke-20, tapi ada kesalahan jadi harus ditukar.
“Hmm... Kemarin
kau bilang akan ceritakan semua pada wanpimred. Masih ingin kau lakukan?” tanya
Shin Hyuk
“Iya.
Kami akan bicara di hari itu. Ahhh, kalau saja kau tak muncul waktu itu, pasti
aku sudah cerita padanya. Dasar kau penghalang!!!” umpat Hye Ji kesal
“Kau
ingin hubungan teman atau hubungan pria dan wanita? Yang mana yang kau
inginkan? Kalau 100% kau ingin hubungan teman, tanpa ada perasaan... Apa Yakin
kau bisa?” tanya Shin Hyuk
Hye Jin
terlihat binggung mengingat ucapan Nyonya Kim “Saat hati bilang O tapi kita
ingin bilang X, dan saat hati bilang X tapi kita ingin bilang O, kita jadi
ragu.” Mobil Sung Joon keluar dari gedung, matanya melihat Hye Jin yang
digendong oleh Shin Hyuk, tanpa sadar mobilnya menabrak mobil depanya dan
pegemudi depan berteriak mengumpat Sung Joon yang tak punya otak.
Ha Ri
menunggu Sung Joon dengan wajah cemberut karena tak datang, ketika akan
meninggalkan bioskop Sung Joon baru datang. Ha Ri ingin marah tapi Sung Joon
langsung meminta maaf karena terjadi kecelakaan jadi harus menyelesaikan lebih
dulu. Ha Ri jadi panik dan menyuruh kerumah sakit bukan ke bioskop.
“Aku
tidak apa-apa. Filmnya bagaimana? Kau bilang hari ini terakhir.” ucap Sung Joon
tak enak hati
“Apa filmnya
lebih penting? Harusnya kau hati-hati!!! Kenapa sampai bisa kecelakaan? Saat
kecelakaan mobil. Meski awalnya tak apa-apa, tapi nanti bisa sakit semu...”
kata Ha Ri khawatir dan langsung dipeluk oleh Sung Joon.
“Maaf....
Aku takkan membuatmu khawatir lagi. Aku akan lebih hati-hati lagi. dan takkan
berbuat sesuatu yang membuatmu khawatir lagi.”ucap Sung Joon berjanji, Ha Ri
seperti agar kaget dengan sikap Sung Joon yang langsung memeluknya.
Sung Joon
menelp seorang memberitahu sedang memilihnya setelah itu akan segera
mengirimkan email, dengan mouse mengerakan foto yang diambil dari perjalanan
bisnis kemarin, masih tersimpan foto Hye Jin
yang diambil diam-diam olehnya.
Hye Jin
masuk ke dalam memberikan surat dan makanan karena Sung Joon pasti belum
sarapan. Sung Joon dengan wajah dingin menolak karena tak bisa sarapan. Hye Jin
binggung, saat itu Poong Ho datang untuk meminta tanda tangan. Sung Joon pikir
Poong Ho belum sarapa jadi menyuruh untuk membawa makanan itu.
Poong Ho
mengaku sudah sarapan tapi belum memakan penutup dan dengan senang hati
mengambil makanan diatas meja, lalu keluar dari kantor. Hye Jin masih diam
saja, Sung Joon dengan sinis bertanya apakah Hye Jin masih punya urusan lain.
Hye Jin mengelengkan kepala lalu pergi keluar ruangan dengan wajah sedih.
Hye Jin
duduk dimeja binggung dengan sikap Sung Joon yang berubah kembali menjadi
dingin lalu berpikir temannya itu sedang ada masalah. Di dalm ruangan Sung Joon
menghapus foto-foto Hye Jin yang diambil dengan diam-diam. Matanya menatap Hye
jin yang duduk didepanya. Hye Jin sempat melirik melihat ke arah Sung Joon.
Sementara Sung Joon seperti sedih menatap Hye Jin dan perlahan menutup kaca
ruangan, seperti ingin menghapus Hye Jin dalam pikiran sekarang.
Ha Ri
baru keluar dari hotel, dikagetkan dengan Sung Joon sudah menunggunya dengan
senyuman sumringah. Lalu Sung Joon sengaja menutup mata Hye Jin ( Ha Ri ) untuk
tak mengintip, saat sudah ada didalam Sung Joon memperlihatkan bioskop kecil
didepanya.
“Ayo
nonton film yang tak sempat kita tonton kemarin. Aku dapat info kalau bioskop
ini akan menayangkan film itu hari ini. Aku punya jaringan yang bagus’kan.”
ucap Sung Joon bangga
“Jadi Kita
kemari karena kau ingin menunjukkan film itu?” kata Ha Ri tak percaya karena
Sung Joon rela melakuka itu.
Di dalam
bioskop, Ha Ri nampak menikmati ke dalam cerita sambil tertawa memegang lengan Sung
Joon, sementara Sung Joon terlihat hanya melamun dengan pikiran yang
melayang-layang. Ha Ri melihat Sung Joon yang melamun berpikir filmnya jelek,
tapi Sung Joon menyangkalnya dan berusaha menonton walaupun terlihat pandangan
kosong.
Ketika
keluar, Ha Ri membahas akting di film itu bagus apabali saat adegan di lift.
Sung Joon nampak binggung karena tak menyimak, tapi berusaha setuju dengan
memuji adegan yang bagus. Ha Ri berpikir Sung Joon tak suka dengan filmnya.
“Suka!
Aku menontonnya bersamamu, tentu saja suka.” ungkap Sung Joon, Ha Ri pun
terharu mendengarnya mengucapkan terimakasih.
Esok
paginya
Hye Jin
pergi ke toko buku dan langsung membuka majalah Most, terlihat namanya “Reviser : Kim Hye Jin.” wajahnya
langsung berseri-seri bahagia karena namanya tertulis dalam majalah.
Ia
mengirimkan gambar pada orang tuanya dengan wajahnya yang ada disamping majalah
yang tertulis namanya. “Namaku ada di
majalah~! ibu Ayah, anakmu hebat, kan?” Ayahya merasa bangga melihat nama anaknya ada
disana, Hye Rin mengejek kalau nama kakaknya itu sangat kecil. Ibunya makin
bangga ada nama anak mereka di dalam majalah itu.
Hye Jin
menungu menyeberang jalan dengan membaca majalah, saat itu Sung Joon juga
berdiri tak jauh dari sana. Saat lampu hijau menyala, Hye Jin berteriak “Oh, saatnya jalan!” Sung Joon melotot karena
mendengar kata-kata yang tak asing ditelinga dan selama ini hanya teman masa
kecilnya yang berbicara seperti itu.
Ia
melihat Hye Jin yang berjalan didepanya dan langsung berlari memegang tanganya.
Hye Jin melihat Sung Joon menyapanya dengan senyuman. Sung Joon meremas
pergelangan tangan Hye Jin seperti ingin menyakinkan bahwa dugaanya salah. Hye
Jin sempat menjerit kesakitan dan binggung, lalu melihat lampu hijau akan
segera berganti dan menarik Sung Joon ke pinggir jalan.
Sesampai
di trotoar, Hye Jin g mengingatkan setelah permotretan hari ini, akan
mentraktirnya. Ia bertanya apa yang dingin dimakan tapi memintanya untuk tak
mahal-mahal. Sung Joon terus saja menatap Hye Jin tak percaya bahwa dia itu
teman masa kecilnya yang dikenalnya.
“ Ah..
tidak apa, demi biaya kaca 1000.000 won, mahal pun tak apa! Lalu... di edisi
ini, ada namaku.” ucap Hye Jin bangga memperlihatkan majalah ditanganya. Sung
Joon tetap saja terdiam menatap Hye Jin
Hye Jin
mendengar bunyi telp dan menyuruh Sung Joon untuk mengangkatnya saja, lalu
pamit pergi. Sung Joon melihat Hye Jin yang menelpnya tapi Hye Jin yang
berjalan tak jauh darinya sama-sama ciri-cirinya dengan kenanganya waktu jaman
SD dulu.
“Jaraknya
sudah terpangkas. Tapi kita masih nomor dua dalam penjualan, rating, dan nilai
iklan. Kesempatanmu tinggal dua bulan lagi, Aku harap kami tak salah menilaimu.” ucap
pemimpin Most di luar negeri.
Sung Joon
mengerti lalu memegang kepalanya yang sangat pusing memikirkan nasib Most dan
karyawan lainya. Hye Jin masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk meminta maaf
karena berpikir Sung Joon ada di studio dan Poong Ho meminta untuk memberikan
berkas. Sung Joon menyuruh meletakan dimeja.
Hye Jin
terlihat khawatir memikirkan keadaan Sung Joon yang langsung keluar begitu
saja. Sung Joon tak menghiraukan memilih untuk keluar dari ruangan. Hye Jin
hanya bisa diam, melihat sikap dingin Sung Joon lalu meletakan berkas tak
sengaja melihat tab tentang grafik perbedaan Most dan majalah New Look,
walaupun perbedaannya hanya sedikit tapi Most ada di bawah New Look.
Semua
pegawai terlihat terkesima dengan gaun yang ada dipatung dan mulai mengambil
foto-foto dengan ponselnya. Joon Woo memuji memang perancang James Taylor
memang luar biasa, sementara Hye Jin sibuk menyusun semua kebutuhan saat
pemotretan.
“Jackson.
Ayo makan setelah ini. Aku traktir!” ajak Shin Hyuk
“Kau tahu
ini hari penting bagiku.” ucap Hye Jin menolak
“Mengenai
hal itu, tak bisa apa kau batalkan?” kata Shin Hyuk khawatir
“Kenapa
bicarakan hal itu terus? Urusi saja urusanmu.” balas Hye Jin sinis.
Eun Young
ingin menguploud fotonya ke dalam facebooknya, Sung Joon berteriak menyuruh
semua pegawai untuk menghapus semua foto yang merek ambil. Semua langsung
terdiam ketakutan, Hye Jin dan Shin Hyuk kaget melihat Sung Joon tiba-tiba
datang dan berteriak.
“Kalian
pikir ini mainan? Apa kalian tak punya otak? Apa kalian tak tahu edisi ultah ke-20
masih sebulan lagi? Kalau desain kita bocor karena kalian,Siapa yang tanggung
jawab dengan gaun ini? Sekarang Taruh gaun ini ke ruang ganti.” perintah Sung
Joon, Yi Kyung akan memindahkan gaunnya.
“Stop!!! Apa
yang kau lakukan? Asisten fashion macam apa yang menyentuh baju dengan
aksesoris ditangannya?! Kalau sampai gaun ini rusak, kau mau tanggung jawab?”
Teriak Sung Joon, Yi Kyung mengaku lupa melepaskanya
Sung Joon
langsung menyuruh untuk menganti penanggung jawab dan Yi Kyung diusir dari
studio. Yi Kyung dengan wajah sedih keluar dari studio. Sung Joon kembali
berteriak dengan orang-orang yang memasang lampu. Ah Reum binggung melihat Sung
Joon yang terlihat menyeramkan hari ini.
Shin Hyuk
berbisik pada Hye Jin kalau Sung Joon sekarang sedang tidak mood jadi lebih
baik makan malam saja denganya, lalu memberitahu kalau hari ini ulang tahun.
Hye Jin tertawa karena Shin Hyuk berbohong.
“Dulu kau
menyuruhku memanggilmu oppa meski seumuran karena kau lahir duluan. Benarkah?”
ucap Hye Jin tak mau di tipu lagi.
Joo Young
memanggilnya, menyuruh untuk memindahkan gaun ke ruang ganti dan menjaganya
sampai modelnya datang. Hye Jin mengerti akan memindahkan gaun dan meninggalkan
Shin Hyuk.
Han Sul
menerima telp dengan kesal, berkata akan memindahkan mobilnya sekarang, lalu mengeluh
kalau parkir distudio itu selalu saja ada masalah. Hye Jin terus menatap gaun
milik James Taylor dengan mata berbinar-binar. Han Sul melihat juniornya
menyindir kalau Hye Jin sedang main-main.
Hye Jin
mengatakan sedang menjaga gaun ini. Han Sul memberitahu harus memeriksa makeup model
dengan ah reum, jadi ia memberikan kunci mobil dan menyuruh Hye Jin untuk
memindahkan mobilnya di basement. Hye Jin ingin menolak tapi Han Sul malah
pergi begitu saja.
Shin Hyuk
pulang ke hotel melihat Ha Ri yang terlihat merasakan perutnya melilit setelah
menerima telp dari Sung Joon. Akhirnya Ha Ri pergi ke ruanganya untuk minum
obat, Shin Hyuk tiba-tiba masuk ke dalam menghampirinya.
“Bagaimana
kau bisa kemari?” ucap Ha Ri kaget
“Tolong
berhentilah.” pinta Shin Hyuk, Ha Ri binggung dengan ucapan penghuni hotelnya.
“Tolong
berhenti, mempermainkan Kim Hye Jin.” tegas Shin Hyuk, Ha Ri benar-benar kaget
mendengarnya.
Di roof
top.
Ha Ri
menyimpulkan bahwa reporter yang diceritakan Hye Jin itu ternyata penghuni
kamar suite. Shin Hyuk pikir dirinya tak sengaja masuk ke dalam hubungan mereka
bertiga dan ia tak bisa diam
“Ha Ri...
mereka berdua...akan bertemu malam ini. Dan saat itu, Jackson.. maksudku Hye
Jin, akan cerita semuanya pada wapimred. Dan ini buruk kalau ketahuan seperti
itu, kan?” jelas Shin Hyuk, Ha Ri terdiam
“Bagaimanapun,
cara terbaik agar kalian semua tidak telalu terluka, adalah kau yang harus mengatakannya
dulu. Dengan begitu kalian bisa berhenti dalam keadaan baik-baik.. Aku
mengandalkanmu.” ucap Shin Hyuk berharap, Ha Ri masih saja diam dengan mata
berkaca-kaca.
Hye Jin
kembali ke ruangan studio, Joon Woo kaget melihat rambut Hye Ji lalu bertanya
apakah diluar hujan. Hye Jin membenarkan, lalu mengembalikan kunci mobilnya.
Han Sul tak bisa menahan tawa melihat rambut Hye Jin yang membesar seperti
sarang tawon. Hye Jin pun tersadar dengan rambutnya yang berubah ketika terkena
air hujan.
“Rambutku
keriting, jadi membesar kalau kena hujan.” ucap Hye Jin, Sung Joon mendengar
ucapan Hye Jin mengingat saat Hye Jin mengantarnya pulang dan rambutnya berubah
keriting saat hujan.
Ingatanya
kembali saat Hye Ji menenangkan di pinggir jalan dan membuatnya tak kehujanan
dengan jaketnya, lalu sebelumnya ia mendengar kalimat yang sama ketika lampu hijau
menyala, Hye Jin berteriak “Oh! Saatnya
jalan!” kenangan dengan Hye Jin saat masih kecil kembali lagi.
bersambung ke part 2
Bakalan sadar gak ya Ha Ri, kalau apa yang dilakukannya itu salah. .
BalasHapusWah seru....makasih sinopx😊
BalasHapus