Hyun Suk
menegaskan jika ia menyukainya juga, apakah No Ra masih berpikir bahwa cinta
itu omong kosong, lalu mengungkapkan bahw ia menyukainya. No Ra langsung
menutup mulutnya karena terdengar cekukan yang sangat keras. Hyun Suk menatap
No Ra yang terus cekukan.
“Hei!!! Jangan
seperti itu.” teriak No Ra yang terus cekukan, Hyun Suk panik melihat No Ra yng
terus cekukan.
“Air...
kau mau minum air.... Tunggu sebentar.” kata Hyun Suk panik lalu melihat Dong
Chul yang ternyata mengintip didekat taman.
Dong Chul
panik karena Hyun Suk memanggilnya, tapi meminta tolong untuk mengambilkan air.
Setelah memberikan air pada No Ra, ia langsung menelp Yoon Young dengan wajah
bahagia, memberitahu apa yang sudah dilihat dan didengarnya.
No Ra
minum air untuk menghilangkan cekukan, Hyun Suk masih panik memberikan sapu
tanganya, No Ra mengelap mulutnya sambil mengingat ucapan Hyun Suk “Jika aku juga
menyukaimu, Apakah kau masih berpikir bahwa cinta itu omong kosong? Jika kau
sepertiku, kau harus menyukaiku juga. Mengapa kau menghindariku?” Hyun Suk bernafas lega karena cekukan No Ra
seudh berhenti
“Kenapa kau berbicara omong kosong
sehingga membuatku cegukan? Apakah kau tahu bahwa aku sudah bercerai? Apakah
kau mendengar dari Yoon Young?” teriak No Ra kesal,
“Apakah
itu penting bagiku?” komentar Hyun Suk,
“Kau tahu
semuanya, dan hanya memperhatikannya? Kau pasti tahu bagaimana caranya untuk
mempermalukan seseorang.” keluh No Ra.
“Aku tahu,
kau akan membutuhkan waktu untuk hal ini, jadi aku hanya bisa menunggu. Kemana
kau ingin menghindar?”balas Hyun Suk
No Ra
membahas ucapan Hyun Suk kalau mereka itu memiliki perasaan yang sama menurutna
itu lucu. Hyun Suk ingin berbicara, tapi No Ra langsung menyangkal tak memiliki
perasaan yang sama. Hyun Suk meminta supaya No Ra Jangan menghindar karena hal klise
seperti perceraian dan anaknya karena itu bukan Ha No Ra yang dikenalnya.
“Klise
atau tidak, fakta bahwa kau pikir aku akan mundur itu yang klise.” tegas No Ra
lalu memalingkan wajahnya ketika Hyun Suk memandang tajam kearahnya.
“Aku
sudah bilang kalau aku tidak suka padamu, kan? Apa kau pikir semua orang
menyukaimu? Ini kelewatan, aku tidak mau disini.” ucap No Ra sudah tak tahan
menerima pandangan dari Hyun Suk dan memilih untuk pergi.
No Ra
langsung ngedumel sendiri bahwa tadi hanya Omong kosong, tidak masuk akal dan
Cha Hyun Suk sudah gila, lalu Yoon Young menelp mengoda bahwa No Ra dan Hyun
Suk baru saja membuat adegan dari film romantis. No Ra binggung temanya itu
sudah tahu secepat itu. Yoon Young memberitahu sedang di jalan dan bertanya
dimana temanya sekarang.
Keduanya
bertemu di sebuah cafe, Yoo Young mengungkapan lebih mengagumi No Radaripada
Cha Hyun Suk, lalu bertanya sejaka kapan temanya itu memiliki perasaan dengan
Hyun Suk. No Ra langsung menyangkalnya, Yoon Young tak percaya karena sudah
mendengar semuanya dari Dong Chul.
“Dia
menceritakan soal percakapan romantis
kalian. "Jika kau menyukaiku, kau
pasti menyukaiku. Kenapa kau menghindariku?" goda Yoon Young yang
mengulang kata-kata Hyun Suk, No Ra berusaha mengelak karena malu.
“Apa Kau
mau bohong padaku? Aku senang mendengarnya. Ha No Ra, kau sudah jadi manusia
sekarang. Sekarang kau tahu bagaimana
menyukai seseorang untuk pertama kalinya.” komentar Yoon Young bahagia
“Itu hal
bagus. Bisa merasakan perasaan seperti, bersemangat, deg-degan, dan selalu
memikirkan orang itu. Aku sadar begini rasanya menyukai seseorang.” ucap No Ra
mengakuiny.
“Betul
sekali! Jadi nikmati saja. Cha Hyun Suk benar-benar tepat. Kenapa kau
menyangkal dan kabur?” ujar Yoong Young
No Ra
belum yakin bisa melakukanya dengan Hyun Suk, Yoon Young melihat tak ada
masalah seorang wanita dan laki-laki lajang saling menyukai. No Ra merasa
posisinya sekarang bukan untuk merasakan hal seperti itu dan bermain-main karena
banyak yang harus dipikirkan, seperti mencari tempat tinggal dan berkerja part
time, bahkan Hyun Suk yang memberikan pekerjaan di theater, terlihat Hyun Suk
yang selalu melindunginya. Yoon Young pikir sikap Hyun Suk seperti itu seperti
kecaman untuk diri sendiri. No Ra merasa bukan tapi hanya ingin menerima
kenyataan.
Malam
Harinya
Hyun Suk
berbaring dengan tangan yang menopang kepalanya, lalu berusaha untuk tidur tapi hatinya gelisah. Begitu juga
No Ra yang memiringkan badanya seperti keduanya sama-sama saling menatap dengan
berbeda tempat, ada ketidaknyamanan dalam hati masing-masing.
No Ra
baru saja mengantar anaknya sampai ke pintu sebelum pergi ke kampus, lalu
ponselnya berbunyi, pesan dari Hyun Suk terbaca “Aku di depan. Bawa tasmu dan keluarlah.” No Ra heran dengan Hyun
Suk yang bersikap berlebihan dengannya.
Hyun Suk
langsung menyapa No Ra dengan panggilan “Teman” saat keluar dari apartement lalu
melihat mata No Ra yang merah berpikir sama seperti dirinya yang tak bisa
tidur, mengodanya apa yang dipikirkan semalam. No Ra menyangkal kalau tidurnya
nyenyak sekali.
“Aku
tidak bisa tidur semalam karena pikiranku kacau dan hanya tidak bisa menerima
apa yang kau katakan.” cerita Hyun Suk to the point, No Ra bertnya apa yang
yang tak bisa diterima temanya.
“Bahwa
kau tidak menyukaiku. Kenapa itu seperti bohong ya?” komentar Hyun Suk.
“Aku
tidak bohong!!! Kenapa kau tidak percaya orang lain? Aku sudah bilang, kan?”
tegas No Ra
Hyun Suk
menyakinkan bahwa ia hanya dianggap teman, No Ra mengakui Hyun Suk itu adalah
teman yang sangat baik, ada teman lama yang sangat beruntung dimilikinya. Hyun Suk
meminta bukti bahwa No Ra hanya mengangapnya teman. No R binggung bukti apa
yang dinginkan Hyun Suk
“Aku
tidak bisa melupakanmu selama 20 tahun. Kau harus buktikan kalau kau hanya
menganggapku sebagai teman, baru aku akan melepaskanmu. Bukankah itu yang harus
kau lakukan? Sebagai teman? Pikirkan apa yang aku lakukan untukmu dan nenekmu. Bagaimana
caranya aku membantumu? Aku akan melakukan semua hal yang ingin aku lakukan
denganmu. Sementara itu, kau harus
buktikan kalau kau tidak menyukaiku. Kau tidak mau? Kalau begitu akui saja
sekarang.”ucap Hyun Suk, No Ra terdiam sejenak
“Tidak,
aku mau! Apa yang harus kulakukan?” tegas No Ra tak mau menyerah.
Hyun Suk
berdiri di depan penjual roti sandwich, lalu berjalan di taman dengan membawa
minuman pula. Hyun Suk melihat No Ra yang berjalan dibelakangnya menyuruh untuk
berjalan disampingnya sambil mengejek teman macam apa seperti itu dengan
berjalan berjauhan.
No Ra
berdalih Jalannya sempit jadi memilih untuk berjalan dibelakang, tiba-tiba
seseorang yang mengendarai sepeda lewat, Hyun Suk menarik No Ra agar tak
terserempet, No Ra kaget karena bersadar diatas dada Hyun Suk, begitu jga Hyun
Suk gugup berdekatan dengan No Ra. Tapi No Ra buru-buru berdiri dan mengumpat
si pengendara sepeda, karena mengunakan jalur pejalan kaki.
Keduanya
duduk ditaman, Hyun Suk memberikan sandwich pada No Ra untuk makan bersama. No
Ra melihat tumpukan sandwich yang lebar lalu memilih untuk mengigit sedikit
saja, Hyun Suk mengejek apakah sandwich itu sudah dimakan, lalu memperagakan
cara makan dengan membuka mulut lebar-lebar dan mengigitnya.
No Ra
akhirnya untuk membuktikan membuka mulutnya lebar-lebar dan memakanya, Hyun Suk
tersenyu melihat sikap No Ra yang malu-malu dan tak seperti biasanya. Bibir No
Ra pun berlepotan dengan sous, ia langsung cepat-cepat membersihkanya agar tak
terlihat oleh Hyun Suk.
Sesampai
dikampus, No Ra mengucapkan terimakasih atas sarapanya dan ingin melepaskan
sabuk pengamanya, Hyun Suk meminta untuk menunggu sebentar dan mendekatinya, No
Ra mengangkat tanganya karena panik. Hyun Suk mengejek No Ra yang bereaksi
berlebihan karena hanya ingin melepaskan sabuk pengamannya.
No Ra
pikir bisa melakukanya sendiri, Hyun Suk mengejek apakah ia melakukan itu
karena No Ra tak bisa membuka sabuk pengaman. No Ra akhirnya menyuruh Hyun Suk
cepat melepaskanya, lalu buru-buru keluar dari mobil. Hyun Suk tersenyum
melihat No Ra yang salting.
No Ra dan
Seung Hyun menemui pegawai untuk meminjam biaya sekolah selama 4 tahun. Pegawai
itu membenarkan, No Ra bisa mendaftar untuk melakukan pinjaman sebagai
mahasiswa namun harus mengambil 12 kredit setiap semester dan mempertahankan
rata-rata C. No Ra sempat terdiam mendengar rata-ratanya adalah C.
Di kelas
Bahasa inggris, dosen berharap Bahasa Inggris bisa menjadi mata kuliah favorit seperti Satoori dan menjelaskan
bahwa di Korea TOEIC sangat penting. Lalu ada tes listening dengan pilihan
jawaban, No Ra mengikutinya tapi tatapan malah kosong dan melihat sekeliling
mahasiswa yang sangat serius mengerjakan tes listening.
Ketika
keluar kelas, No Ra dikagetkan dengan Hyun Suk yang sudah menunggunya, Hyun Suk
mengeluh sudah lama menunggu tapi ternyata keluar yang paling akhir, lalu
mengejek dengan mengerjakan ujian lama-lama tak akan bisa memperbaiki kesempatanya.
No Ra terlihat benar-benar kesal, bertanya apa yang perlu dibuktikanya.
“Kau
pikir semua orang menyukaimu? Lihat dirimu... kau pasti berpikir aku
memikirkanmu sepanjang hari.” ejek Hyun Suk
“Lalu kau
untuk apa disini?” kata No Ra
“Aku
kesini karena pekerjaan dan akan ke suatu tempat hari ini, jadi butuh asisten.”
tegas Hyun Suk
Hyun Suk
dan No Ra, seorang paman masuk ke dalam sebuah ruangan pertunjukan, paman itu
berpikir Hyun Suk akan mengunakan ruangan theater yang lebih besar lagi, Hyun
Suk menjelasakan bahwa ini untuk pertunjukkan dengan penonton yang terbatas,
lalu bertanya pendapat No Ra tentang suasana ruangan theater.
“Penontonnya
kebanyakan orang yang mengirim cerita mereka jadi menurutku bagus. Menurutku
aktingnya akan tersampaikan dengan baik.” ucap No Ra melihat jarak penonton ke
panggung.
Hyun Suk
langsung mengatakan Binggo, paman pemilik theater bertanya siapa wanita yang
dibawanya.
“Dia
wanita yang kusukai Tapi dia bilang tidak terlalu menyukaiku.” kuiHyun Suk
blak-blakan, No Ra benar-benar kaget memilih untuk keluar ruangan karena malu.
No Ra
baru turun dari mobil, lalu teringat kalau sempat datang ke tempat itu dengan Danny,
lalu bertanya bagaimana Hyun Suk bisa tahu itu. Hyun Suk dengan santai menjawab
itu telepati sambil mengeluarkan tasnya. No Ra yakin sebelumnya sudah
menceritakan semuanya pada Hyun Suk dan temanya itu meniru Danny untuk pergi ke
tempat itu.
“Tempat,
tanggal semuanya sama, Tapi aku membawa sesuatu yang berbeda.” tegas Hyun Suk
memberikan kode, No Ra bertanya apa yang berbeda.
Hyun Suk
mengeluarkan komik dari tasnya dan mengajak No Ra untuk berbaring sambil
membaca komik, dengan pilihan komik Romantis, aksi, komedi. No Ra binggung
karena mereka harus berbaring dan baca komik ditempat itu. Hyun Suk
mengingatkan sebelumnya No Ra menganggapnya sebagai teman, sambil mengejek
bahwa No Ra tak bisa. No Ra mengatakan ia bisa melakuanya.
Keduanya
tertelungkup bersama sambil membaca komik, Hyun Suk berganti posisi berbaring
membaca komik melihat No Ra yang tertawa membaca komik komedi, lalu mendekat
untuk membaca bersama-sama. No Ra gugup menyuruh untuk bergeser, Hyun Suk
sengaja mendekatkan wajahanya agar No Ra makin gugup.
No Ra
akhirnya menyuruh Hyun Suk membaca komik
itu sendiri dan ia membaca komik lanjutanya. Hyun Suk menyuru No Ra membalik
halaman dan tak perlu menghiraukanya, No Ra terlihat makin tak konsen karena
Hyun Suk semakin mendekatinya.
Hyun Suk
berpura-pura mengeluh lengannya sakit, jadi meminta No Ra menjadi bantalnya dan
langsung berbaring di atas punggung No Ra, terlihat No Ra melonggo karena Hyun
Suk berbaring diatas tubuhnya. Hyun Suk melirik lalu tersenyum karena No Ra
makin gelisah.
No Ra
binggung karena mereka menuruni tangga masuk ke stasiun kereta bawah tanah dan
meninggalkan mobil. Hyun Suk menceritakan merek yang belum pernah melakukan
seperti ni sebelumnya jadi harus melakukanya sebelum terlambat.
Hyun Suk
dan No Ra duduk bersebelahan didalam kereta, Hyun Suk melihat ke arah luar
jendela, lalu berdiri dari tempat duduknya. No Ra memberitahu merek bukan turun
distasiun itu. Hyun Suk menyuruh No Ra
duduk saja disana, karena ia iangin melakukan sesukanya.
Ia
langsung duduk didepan No Ra dan menatapnya dengan tangan terlipat didada. No
Ra terlihat gelisah ditatap oleh Hyun Suk, tapi karena ingin membuktikan hanya
menganggap Hyun Suk teman, matanya menatap balik walaupun masih terlihat rasa
gugupnya. Hyun Suk tersenyum melihat No Ra lalu sengaja memalingkan wajahnya,
No Ra terlihat malu karena harus menatap Hyun Suk.
Hyun Suk
mengantar No Ra pulang, melihat temanya itu pasti lelah karena merasa cemas dan
tegang. No Ra merasa hanya karena mereka pergi seharian saja, Min Soo datang
memanggil ibunya. Hyun Suk ingat pasangan yang berantem dan dinasehati. Min Soo
juga kaget melihat Hyun Suk bersama ibunya.
No Ra tak
kalah kaget karena Hyun Suk mengenal Hye
Mi dan anaknya, Hyun Suk tersenyum mengetahui Min Soo adalah anak No Ra, lalu
memperkenalkan dirinya. No Ra memperkenalakan Hyun Suk sebagai teman SMAnya.
Min Soo
pun mengenalkan namanya dengan ramah. No Ra memberitahu kalau ia berkerja di
kantornya. Hyun Suk bertanya pada Min
Soo apakah ia sudah baikan dengan pacarnya dan melihat Min Soo yang membawa
pulang bir. Min Soo mengatakan ingin minum dengan ibunya. No Ra kaget
mendengarnya, Hyun Suk lalu pamit pulang dengan keduanya.
No Ra dan
Min Soo minum bir bersama di meja makan. No Ra mengungkapkan pertama kalinya
minum bir dengan anaknya, lalu bertanya ada masalah apa yang membuat anaknya
jadi ingin minum bir.
“Belakangan
pikiranku kacau. Aku tidak ingat kenapa aku memutuskan untuk bekerja di
perusahaan besar. Apa yang ingin aku lakukan, dan bagaimana aku ingin menjalani
hidup? Aku tidak pernah memikirkannya.” cerita Min Soo
“itu karena
kau sibuk belajar” pikir No Ra
“Seperti
perintah ayah. Setelah lulus dan dapat pekerjaan, aku akan kesulitan menata
hidup.” jelas Min Soo
“Kau bisa
mulai memikirkannya dari sekarang. Jangan terlalu terburu-buru.” pesan No Ra,
Min Soo mengangguk-angguk mengerti.
No Ra
kembali menerima pesan dari Hyun Suk yang sudah menunggunya di luar, didepan
apartement ia menegaskan tidak mau mengungkapkan perasaannya lagi dan tidak
mengerti kenapa harus melakukannya. Hyun Suk mengartikan No Ra sudah mengakui
menyukainya. No Ra langsung menyangkal beberapa kali.
“Maksudku
aku tidak mau menghabiskan waktu denganmu untuk membuktikan hal yang tidak aku
rasakan.” tegas No Ra, Hyun Suk menanyakan alasanya.
“Karena
aku tidak...” ucap No Ra dan langsung di sela oleh Hyun Suk bahwa No Ra itu
menyukainya
“Ketika
kau makan roti bakar, kau takut saus
tomatnya mengenai wajahmu. Saat kau menghindari sepeda dan ketika aku
membukakan sabuk pengamanmu, kau gugup. Saat aku ada didekatmu kau kesulitan
bernapas, dan tidak bisa menatap mataku. Apa begitu tingkah laku seorang teman?”
ejek Hyun Suk
“Walaupun
kita teman, kau tetap laki-laki dan rasanya canggung.” balas No Ra
Hyun Suk
mengingatkan saat No Ra memperlakukanya saat SMA, saat latihan No Ra
memeluknya, bahkan meminting lehernya lalu mengodanya, pada saat itu No Ra
memang memperlakukannya sebagai teman. Tapi sekarang No Ra terlihat menjaga
kelakukan saat makan didepannya dan takut disentuh, lalu tidak bisa berbaring
dengan nyaman.
“Semua
karena kau bilang kau menyukaiku. Jadi tidak nyaman.”ucap No Ra
“Benar!
Aku sangat menyukaimu.” tegas Hyun Su mengulangi penyataanya, No Ra mengeluh
meminta Hyun Suk tak bicara seperti itu lagi.
“Ini kan
sudah 20 tahun. Butuh 20 tahun bagiku untuk mendapatkan kesempatan mengatakan
bahwa aku menyukaimu. Kenapa kau menyuruhku untuk tidak mengatakannya?”
komentar Hyun Suk
“Karena
sudah lewat 20 tahun. Kau... matamu terjebak di masa lalu, 20 tahun yang lalu. Itulah
kenapa kau masih melihatku sebagai gadis yang cantik dan berharga. Aku sangat
berterima kasih Tapi, kau harus berhenti.” pinta No Ra
Hyun Suk
heran karena ia tak mengajaknya No Ra untuk menikah atau yang lainya,
menurutnya mereka bisa makan, minum kopi bersama lalu bertengkar, marahan dan
kemudian baikan, karen ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama dengannya. No
Ra pikir merek bisa melakukanya sebagai teman.
“Aku
tidakbisa menjadi temanmu lagi.Kita wanita dan pria yang saling menyukai. Kenapa
harus jadi teman?” komentar Hyun Suk
“Berhenti
bilang kalau kita saling menyukai. Aku sudah bilang aku tidak menyukaimu. Aku
tidak mau mengulanginya lagi. Jika aku bisa melakukan semuanya sendiri, aku
tidak ingin orang lain membantuku. Terutama aku tidak suka jika orang menyentuh
pinggangku! Yang paling penting... Kau bukan tipe ku. Jadi... berhentilah
sekarang.” tegas No Ra berusaha terus menyangkal.
“Ha No
Ra, kau pintar sekali berbohong.” komentar Hyun Suk sinis
No Ra
menegaskan tidak berbohong, jadi meminta Hyun Suk untuk tak lagi membuat
semuanya menjadi tidak nyaman. Hyun Suk mengerti kalau No Ra ingin meninggalkan
sendiri, No Ra membenarkan. Hyun Suk pun menegaskan akan pergi sekarang. No Ra
menyuruh Hyun Suk segera pergi. Hyun Suk menyakinkan kalau ia akan pergi
sekarang, No Ra tak peduli menyuruh Hyun Suk cepat pergi sekarang. Hyun Suk
pergi dengan wajah cemberut.
Min Soo
menunggu didepan kampus, lalu wajahnya tersenyum saat melihat Hye Mi yang baru
datang, lalu mengajak untuk membolos dan pergi kesuatu tempat. Hye Mi kaget
mendengarnya.
“Kau mau
liburan denganku kan?” ucap Min Soo tanpa rasa ragu
“Kim Min
Soo, kenapa kau tiba-tiba begini? Ketika aku ingin sekali pergi, kau bilang
tidak mau.” komentar Hye Mi heran
“Tiba-tiba
aku mau pergi... denganmu. Tapi Kalau tidak mau, aku akan pergi sendiri.” kata
Min Soo
Min Soo
dan Hye Mi menaiki boat menyebrangi pulau, lalu menaiki sepeda tandem, wajah
keduanya terlihat sangat bahagia. Berlomba-lomba melempar batu ke danau, siapa
yang bisa membuat lemparan lebih jauh, Hye Mi bahagia karena menang dan meminta
Min Soo mentraktirnya makan.
Hye Mi
menyendok nasi lalu Min Soo menaruh daging, ia meminta pacarnya itu juga makan
bukan terus memberikan. Min Soo tersenyum sambil bersihkan mulut Hye Mi yang
belepotan.
Min Soo
memberikan jaketnya agar Hye Mi tak kedinginan, Hye Mi mengungkapkan hari ini
adalah kencan terbaik mereka, Min Soo
tahu kalau kencan seperti ini yang diinginkan pacarnya. Hye Mi bahagia karena
kencan mereka ini Min Soo hanya fokus pada seorang Hye Mi 100 %
“Tapi,
aku juga sedih. Bukankah artinya mungkin kau tidak bisa melakukannya lagi
denganku nanti. Itukah alasannya kita melakukan semuanya dalam satu hari?” ucap
Hye Mi sedih
“Ya, aku
tidak bisa melakukannya lagi, Aku banyak
memikirkan apa yang kau bilang. Sekarang, aku butuh waktu. Kau sangat yakin
dengan hidup yang kau inginkan. Tapi aku tidak sepertimu, Aku baru menyadarinya
sekarang. Jadi... Aku butuh waktu untuk diriku sendiri.”jelas Min Soo,
“Bukan
karena aku tidak menyukaimu. Aku harus mengenal diriku sendiri, dan apa yang
aku inginkan dihidupku. Aku butuh waktu untuk menemukan jati diriku. Jika kita
terus pacaran, kita akan terus bertengkar. Aku masih ingin hidup dengan usia 20
tahunku, hidup dengan mudah. Maaf aku tidak bisa bersamamu.” ungkap Min Soo
jujur dengan mata berkaca-kaca memegang tangan pacarnya. , Hye Mi berkaca-kaca
mendengarnya.
“Maaf aku
tidak bisa membuatmu lebih mengerti. Kau tahu tidak? Suatu saat kau akan
menyesal. Kau akan menangis setiap malam karena Nona Oh Hye Mi ini.” ungkap Hye
Mi sedih
“Ya,
mungkin.. Sepertinya aku akan menyesal.” akui Min Soo, Hye Mi juga merasakan
hal yang sama
“Ayo kita
melakukan apapun yang kita mau, jadi penyesalan kita akan berkurang. Ada hal
lain yang ingin kau lakukan?” kata Min Soo bersemangat.
Hye Mi
mengajak foto bersama dengan Min Soo lalu Min Soo mengambil foto Hye Mi yang
membentuk love diatas kepalanya. Keduanya meminta foto dengan pengunjung lain,
agar gambar love dibawah mereka terlihat, Min Soo pun memberikan kecupan di
pipi Hye Mi.
Hyun Suk
akan masuk ke dalam mobil, matanya melihat Yi Jin yang jalan dengan wajah
tertunduk sedih, tak jauh didepanya ada Woo Chul yang berjalan berlawanan arah.
Keduanya saling melihat tapi tanpa menyapa satu sama lain seperti orang lain.
Hyun Suk heran melihat keduanya tampak acuh padahal status Woo Chul sudah
bercerai.
Ia
teringat ucapan Woo Chu sebelum itu “Aku hanya bercerai jadi kita bisa mulai semuanya
dari awal lagi. Mari kita mulai cinta segitiga yang tepat sekarang.” berpikir
sekarang mereka sudah putus dan melihat sikap Yi Jin pasti merasakan trauma.
No Ra
baru masuk terkaget-kaget melihat Sang Ye mengunakan dress dan rambutnya ditata
rapi, memujinya terlihat cantik, karena tak pernah melihatnya se-feminim itu.
Sang Ye pun memberikan secangkir kopi untuk No Ra yang baru dibuatanya. No Ra
pun bertanya ada apa dengang Sang Ye yang berpakaian berbeda berpikir kalau
hari ini hari istimewanya.
“Iya,
memang istimewa, Aku ingat apa yang aku
katakan padamu ketika mabuk pada hari itu.” ucap Sang Ye, No Ra tak percaya
ternyata Sang Ye mengingatnya. Sang Ye pikir No Ra terkejut dengan itu.
“Tidak...
Emm.... Yah, aku pikir begitu. Tapi kau sangat mabuk waktu itu.” kata No Ra
mengakuinya.
“Aku
mengerti kenapa orang bilang kita akan menemukan jawaban ketika mabuk. Karena
perasaanku sudah ketahuan, aku akan menyatakannya pada senior. Aku sudah
berpakaian seperti ini, apa menurutmu dia akan melihatku sebagai seorang
wanita?” tanya Sang Ye yang bertampil rapih untuk Hyun Suk,
“Tentu
saja. Kau terlihat sangat cantik.” ungkap No Ra yang terlihat gugup mengetahui
ingin menyatakan perasaanya. Sang Ye meminta supaya saat Hyun Suk datang
memberikan dukunganya.
Hyun Suk
baru datang tak percaya melihat Sang Ye yang tak dikenalinya, Sang Ye malu-malu
karena merasa aneh. Hyun Suk menjadi ingat masa lalu kalau Sang Ye berpakaian
seperti itu ketika kuliah tapi, sepertinya ia yang membuatnya berantakan ketika
menjadi Asisten Produser.Sang Ye pun membanggakan Hyun Suk didepan No Ra karen
punya ingatan yang baik, No Ra binggung karena Hyun Suk memuji Sang Ye
didepanya.
“Sang Ye,
aku akan berada di ruangan kerjanya. Dapatkah kau memberitahu Ha No Ra untuk
membawa versi terbaru dari daftar aktor?” ucap Hyun Suk yang tak peduli dengan
No Ra
“Apa?
Kenapa kau tidak bilang sendiri padanya?” kata Sang Ye binggung karena No Ra
didepannya.
“Dan
juga, bilang pada Ha No Ra kalau aku mau secangkir kopi.” tegas Hyun Suk, No Ra
melirik sinis pada Hyun Suk yang menganggap dirinya tak ada disana. Sang Ye melihat
No Ra yang terlihat kesal karena Hyun Suk tak menganggapnya.
Flash
Back
Sang Ye
menceritakan pada Hyun Suk semalam menginap dirumah No Ra, Hyun Suk kaget
mendengarnya, Sang Ye memberitahu No Ra juga membuatkan sup pollack rebus di pagi hari. Hyun Suk
benar-benar tak percaya Sang Ye bisa berbuat itu di rumah No Ra.
“Makan
rebusan itu membuatku sadar kembali. Maaf kau harus tahu perasaanku, senior.”
ucap Sang Ye mengakui perasanya pada Hyun Suk
“Baiklah...
Aku tidak akan merasa kasihan padamu. Tapi... Aku tidak merasa baik tentang hal
itu.” komentar Hyun Suk
“Jadi...
tolong jodohkan aku dengan seseorang.” pinta Sang Ye,
Mengingat
kejadian sebelumnya, Sang Ye melihat No Ra yang membuat kopi dipantry, dengan
senyuman.
Di
ruangan, Hyun Suk mengingat kejadian sebelumnya, lalu bertanya-tanya apakah Woo
Chul bisa bertahan di Woocheon University. Di tangan Yi Jin sudah ada foto saat
Woo Chul yang memberikan kotak kue berisi uang sebagai sogokan, teringat
kembali sikap Woo Chul yang acuh padanya.
Hyun Suk
masih saja melamun di ruanganya, sampai No Ra datang menaruh kopi dan berkasnya
diacuhkan begitu saja. No Ra bener-benar kesal keluar dari ruangan, Hyun Suk
tersadar lalu binggung karena benar-benar tak menyadari No Ra sudah membawakan
kopi dan juga berkas yang diminta.
bersambung ke part 2
Hahaha. .No Ra dikerjain Sang Ye. . Cemburu berat ni kayak nya. .
BalasHapus